studi kasus
DESCRIPTION
Studi kasus PTDITRANSCRIPT
![Page 1: Studi Kasus](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022100507/557213bc497959fc0b92e624/html5/thumbnails/1.jpg)
CONTOH PENERAPAN PADA KOMPONEN SPAREPART A320:
Untuk penerapan pada komponen sparepart A320 ini, dapat diketahui aliran proses dari
komponen sparepart A320. Berikut adalah aliran prosesnya:
1. Tahap 1 Supplier
Disini tugas utama dari supplier adalah menyuplai material-material yang dibutuhkan oleh PT.
Dirgantara Indonesia sesuai dengan kontrak yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah
pihak, hanya supplier – supplier tertentu yang dapat mendistribusikan material ke PT. DI ini
bukan sembarang supplier.
2. Tahap 2 Shop (Bengkel).
Material – material yang telah dikirim oleh supplier kemudian diolah dan dibagi lagi menjadi 2
bagian yang berbeda, yaitu berupa material yang berbentuk (MCH/batangan) dan material yang
berbentuk (Folming/sheet/lembaran), kedua material itulah yang secara umum digunakan di
PT. DI ini. Setelah material – material yang diolah dan diproduksi dalam tahap setengah jadi
langkah selanjutnya adalah proses proteksi, tujuan utama dari proses proteksi ini adalah sebagai
salah satu upaya yang dilakukan oleh PT. DI sebagai antisipasi untuk memberikan
perlindungan material – material yang akan digunakan sesuai dengan standar internasional.
3. Tahap 3 Logistic.
Setelah diuji, material yang sudah memenuhi syarat standar internasional barang bisa masuk
sebagian ke Store Of Material (Gudang) sebagai cadangan Stock Level apabila terjadi
kelangkaan dari supplier.
4. Tahap 4 Packaging & Shipment.
Dan sebagian lagi barang masuk ke Packaging & Shipment. Pada proses packaging material
diberi perlindungan dalam kemasan agar tidak terjadi kerusakan pada saat pengiriman.
Berikut gambaran umumnya:
![Page 2: Studi Kasus](https://reader037.vdocuments.mx/reader037/viewer/2022100507/557213bc497959fc0b92e624/html5/thumbnails/2.jpg)
Berikut adalah contoh penerapan teknis:
a. Pada proses perakitan sparepart Air bus A320, sparepart pada lini perakitan sparepart diambil
dari kit rack yang sebelumnya telah mengalami proses produksi bahan baku material sampai
menjadi sparepart.
b. Saat akan merakit sparepart A320, kartu kanban dikirim untuk memesan suatu sparepart
tertentu. Kanban A320. Material yang diperlukan pada lini perakitan A320 adalah berbentuk
kulit/lembaran atau sparepart dari material yang diproses melalui pekerjaan fabrikasi. Pada
treatment dan final inspection, diambil formed skins kanban rack untuk dilakukan product
control, dari hasil pengontrolan produk ditentukan jenis bahan baku yang akan dipakai dari Raw
material stores.
c. Setelah ditentukan bahan baku yang akan dipakai, bahan baku dikirim kebagian proses
produksi. Disana ada deretan bahan baku / in line side material di bagian ini juga dilakukan
product control sebelum dilakukan proses pembentukan sparepart sampai dengan proses hand
routing / proses pekerjaan tangan. Dan setelahnya material disimpan sementara dalam Bin. Bin
adalah tempat penyimpanan material sementara sebelum material disimpan pada C class rack.
Setelah dari C class rack kemudian dibawa ke Kit rack.
d. Kit rack adalah tempat penyimpanan material akhir sebelum material diproses untuk perakitan
komponen pesawat. Proses sebelum material sampai pada kit rack adalah material masih berada
pada C class rack, dimana penyimpanan material disusun berdasarkan jenis dan keperluan
material yang diatur dengan sistem kanban. Material yang ada pada C class rack ini akan
dikirim ke kit rack untuk selanjutnya dikirim ke assembly line.