struktur sistem respirasi

37
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan atas Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan PBL (Problem Based Learning) Sistem respirasi modul sesak napas ini tepat pada waktunya. Laporan ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang wajib dilakukan setelah selesai membahas kasus PBL. Pembuatan laporan ini pun bertujuan agar kita bisa mengetahui serta memahami dasar-dasar ilmu kedokteran (preklinik) yang berkaitan dengan system respirasi, serta dapat menentukan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis banding,dan penatalaksanaannya. Terimakasih kami ucapkan kepada tutor kami dr. Diana yang telah membantu saya dalam kelancaran pembuatan laporan ini. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam mencari informasi, mengumpulkan data, dan menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Laporan saya bukanlah laporan yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangatlah saya harapkan untuk menambah kesempurnaan laporan saya.

Upload: dhanny

Post on 21-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

respirasi

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya pada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan PBL (Problem Based

Learning) Sistem respirasi modul sesak napas ini tepat pada waktunya.

Laporan ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang wajib dilakukan setelah

selesai membahas kasus PBL. Pembuatan laporan ini pun bertujuan agar kita bisa mengetahui

serta memahami dasar-dasar ilmu kedokteran (preklinik) yang berkaitan dengan system

respirasi, serta dapat menentukan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis banding,dan

penatalaksanaannya.

Terimakasih kami ucapkan kepada tutor kami dr. Diana yang telah membantu saya dalam

kelancaran pembuatan laporan ini. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah

membantu saya dalam mencari informasi, mengumpulkan data, dan menyelesaikan laporan

ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami pada khususnya dan bagi para

pembaca pada umumnya.

Laporan saya bukanlah laporan yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca sangatlah saya harapkan untuk menambah kesempurnaan

laporan saya.

Jakarta, 01 Juni 2010

Penulis,

( Dhanny Sutrisna )

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. ii

PENDAHULUAN ........................................................................................................1

Latar Belakang

Tujuan Pembelajaran

PEMBAHASAN ...........................................................................................................2

Struktur Sistem Respirasi

Saluran Nafas Bagian Atas............................................................................................3

Saluran Nafas Bagian Bawah ........................................................................................4

Paru................................................................................................................................7

Pemeriksaan Fungsi Paru...............................................................................................9

Sistem Pernafasan..........................................................................................................11

Mekanisme Pernafasan Dada........................................................................................ 15

Kapasitas Paru-paru.......................................................................................................17

Gangguan Pada Alat Pernafasan...................................................................................20

KESIMPULAN ...........................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................25

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sesak napas merupakan salah satu gejala yang ditemukan pada penyakit sistem respirasi.

Sebagian penyakit pada sistem respirasi menimbulkan gejala sesak napas dapat menimbulkan

berbagai komplikasi sekunder, selain merupakan gejala yang menyertai, untuk itu sesak

napas perlu dibahas secara mendalam dan terperinci.

Pada pertemuan pbl , hal-hal untuk dibahas adalah pertama : dasar-dasar ilmu kedokteran

(preklinik) yang berkaitan dengan sistem respirasi serta menentukan diagnosis banding,

penatalaksanaan, sampai mengembangkan strategi preventif dan promotif pada kasus-kasus

sesak napas.

Tujuan

Memahami hal yang berhubungan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada penderita

penyakit respirasi dengan keluhan sesak napas. Serta memahami fungsi dan mekanisme kerja

paru yang sebenarnya (normal).

STRUKTUR SISTEM RESPIRASI

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk

metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut

dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

Sistem respirasi terdiri dari:

1. Saluran nafas bagian atas : Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan,

disaring dan dilembabkan.

2. Saluran nafas bagian bawah : Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran

bagian atas ke alveoli.

3. Alveoli terjadi pertukaran gas anatara O2 dan CO2.

4. Sirkulasi paru : Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena

meninggalkan paru.

5. Paru terdiri dari :

A. Saluran nafas bagian bawah

B. Alveoli

C. Sirkulasi paru

6. Rongga Pleura : Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga

dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura veseralis.

7. Rongga dan dinding dada : Merupakan pompa musculoskeletal yang mengatur pertukaran

gas dalam proses respirasi.

SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS

A. Rongga hidung : Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal :

Dihangatkan, Disaring, Dan dilembabkan. Yang merupakan fungsi utama dari selaput lendir

respirasi terdiri dari :

Psedostrafied ciliated columnar epitelium

yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang

besar akan disaring oleh bulu hidung, Sel Golbet dan kelenjar Serous yang berfungsi

melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara.

Ketiga hal tersebut dibantu dengan Concha. Kemudian udara akan diteruskan ke Nasofaring

(terdapat Pharyngeal Tonsil dan Tuba Eustachius)

B. Orofaring :

(merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah)

C. Laringofaring :

(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

SALURAN NAPAS BAGIAN BAWAH

A. Laring : Terdiri dari tiga struktur yang penting

- Tulang rawan krikoid

- Selaput/pita suara

- Epiglotis

- Glotis

B. Trakhea : Merupakan pipa silider dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾ cincin tulang

rawan seperti huruf C. Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic

menempel pada dinding depan usofagus.

C. Bronkhi : Merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat percabangan ini

disebut

carina. Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea. Bronchus kanan

bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior. Brochus kiri terdiri dari : lobus superior

dan inferior.

D. Alveoli : Terdiri dari : membran alveolar dan ruang interstisial.

Membran alveolar :

- Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoli

- Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfactant.

- Anastomosing capillary, merupakan system vena dan arteri yang saling berhubungan

langsung, ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam rongga endotel

- Interstitial space merupakan ruangan yang dibentuk oleh : endotel kapiler, epitel alveoli,

saluran limfe, jaringan kolagen dan sedikit serum.

Aliran pertukaran gas Proses pertukaran gas berlangsung sebagai berikut:

alveoli epitel alveoli ↔ membran dasar ↔ endotel kapiler ↔ plasma ↔ eitrosit.

Membran ↔ sitoplasma eritrosit ↔ molekul hemoglobin

O² Co²

Surfactant : Mengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal

Surfactant ini akan menurunkan tekanan permukaan pada waktu ekspirasi, sehingga

kolaps alveoli dapat dihindari.

Sirkulasi Paru

Mengatur aliran darah vena – vena dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan mengalirkan

darah yang bersifat arterial melalui vena pulmonali kembali ke ventrikel kiri.

Paru

Merupakan jalinan atau susunan bronhus bronkhiolus, bronkhiolus terminalis, bronkhiolus

respiratoty, alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.

Rongga dan Dinding Dada

Rongga ini terbentuk oleh:

- Otot –otot interkostalis

- Otot – otot pektoralis mayor dan minor

- Otot – otot trapezius

- Otot –otot seratus anterior/posterior

- Kosta- kosta dan kolumna vertebralis

- Kedua hemi diafragma yang secara aktif mengatur mekanik respirasi.

PARU-PARU

Merupakan jalinan atau susunan bronhus bronkhiolus, bronkhiolus terminalis, bronkhiolus

respiratoty, alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.

SIRKULASI PARU

A. Pulmonary blood flow total = 5 liter/menit

Ventilasi alveolar= 4 liter/menit, Sehingga ratio ventilasi dengan aliran darah dalam keadaan

normal = 4/5 = 0,8b.

B. Tekanan arteri pulmonal = 25/10 mmHg dengan rata-rata = 15 mmHg. Tekanan vena

pulmolais = 5 mmHg, mean capilary pressure = 7 mmHg, Sehingga pada keadaan normal

terdapat perbedaan 10 mmHg untuk mengalirkan darah dari arteri pulmonalis ke vena

pulmonalis

C. Adanya Mean Capilary Pressure mengakibatkan garam dan air mengalir dari rongga

kapiler ke rongga interstitial, sedangkan osmotic colloid pressure akan menarik garam dan air

dari rongga interstitial kearah rongga kapiler. Kondisi ini dalam keadaan normal selalu

seimbang. Peningkatan tekanan kapiler atau penurunan koloid akan menyebabkan

peningkatan akumulasi air dan garam dalam rongga interstitial.

TRANSPOR OKSIGEN

1. Hemoglobin Oksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:

- Kelarutan fisik dalam plasma

- Ikatan kimiawi dengan hemoglobin Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada

Saturasi O2. Jumlahnya dipengaruhi oleh pH darah dan suhu tubuh. Setiap penurunan pH dan

kenaikkan suhu tubuh mengakibatkan ikatan hemoglobin dan O2 menurun.

2. Oksigen contentJumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai

oksigen content (Ca O2 )

- Plasma

- Hemoglobin

REGULASI VENTILASI

Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem syaraf dan kadar/konsentrasi gas-gas

yang ada di dalam darah. Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur:

- Rate impuls Respirasi rate

- Amplitudo impuls Tidal volume

Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medulla oblongata,

pusat kemo reseptor: anterior medulla oblongata,

pusat apneu dan pneumothoraks : pons.

Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCO2, pH darah, PaO2

PEMERIKSAAN FUNGSI PARU

Kegunaan: untuk mendiagnostik adanya : sesak nafas, sianosis, sindrom bronkitis

Indikasi klinik:

- Kelainan jalan nafas paru,pleura dan dinding toraks

- Payah jantung kanan dan kiri

- Diagnostik pra bedah toraks dan abdomen

- Penyakit-penyakit neuromuskuler

-Usia lebih dari 55 tahun.

FUNGSI RESPIRASI DAN NON RESPIRASI DARI PARU

1. Respirasi : pertukaran gas O² dan CO²

2. Keseimbangan asam basa

3. Keseimbangan cairan

4. Keseimbangan suhu tubuh

5. Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi

6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF dan angiotensin

7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh bakteri

MEKANISME PERNAFASAN

Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha keras

pernafasan yang tergantung pada:

1. Tekanan intar-pleural

Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam keadaan

normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan

tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan intra pleural (755 mmHg).

Sewaktu inspirasi diafrgama berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan intar

pleural dan intar alveolar turun dibawah tekanan atmosfir sehingga udara masuk Sedangkan

waktu ekspirasi volum rongga dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural dan

tekanan intra alveolar meningkat diatas atmosfir sehingga udara mengalir keluar.

2. Compliance

Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran dikenal sebagai

copliance. Ada dua bentuk compliance:

- Static compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan tekanan saluran nafas

( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda normal : 100 ml/cm

H2O

- Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan. Normal: ±50

ml/cm H2O

Compliance dapat menurun karena:

- Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru

- Space occupying prosess : effuse pleura, pneumothorak

- Chestwall undistensibility : kifoskoliosis, obesitas, distensi abdomen

Penurunan compliance akan mengabikabtkan meningkatnya usaha/kerja nafas.

3. Airway resistance (tahanan saluran nafas) Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas.

SISTEM PERNAPASAN

Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan

membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.

Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel

terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari

atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang

ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar.

Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk

tempat pertukaran gas.

Jalannya Udara Pernapasan

1.Udara masuk melalui lubang hidung

2. melewati nasofaring

3. melewati oralfarink

4. melewati glotis

5. masuk ke trakea

5. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus

6. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus

7. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:

alveoli)

pertukaran udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa

terdapat sekitar 300 juta alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali

luas lapangan tenis, atau luas 100 kali dari kulit kita.

Nasal (Hidung)

Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Didalam rongga

hidung terdapat rambut dan selaput lendir berguna untuk menyaring udara yang masuk, lendir

berguna untuk melembabkan udara, dan konka untuk mengangatkan udara pernapas

Faring

Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan (nasofaring) yang

merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan (oralfaring) yang merupakan

saluran pencernaan.

Laring (Pangkal Tenggorokan)

merupakan bagian pangkal dari saluran pernapasan (trakea). Laring tersusu atas tulang rawan

yang berupa lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat katup

(epiglotis) yang akan menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan

minuman masuk ke saluran pernapasan. Pada pangkal larink terdapat selaput suara. Selaput

suara akan bergetar jika terhembus udara dari paru-paru

Trakea (tenggorokan)

Batang tenggorokan terletak di daerah leher didepan kerongkongan. Batang tenggorokkan

berbentuk pipa dengan panjang 10 cm. dinding trakea terdiri atas 3 lapisan, lapisan dalam

berupa epithel bersilia dan berlendir. Lapisan tengah tersusun atas cincin tulang rawan dan

berotot polos. lapisan luar tersusun atas jaringan ikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk

mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokkan, sedangkan selaput lendir yang sel-

selnya berambut getar berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara

pernapasan. Akibat tolakan secara paksa tersebut kita akan batuk atau bersin.

Bronchus (cabang tenggorokkan)

Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus

kanan. Struktur bronchus kanan lebih pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri. kedua

bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus bercabang

menjadi bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus sebelah kanan

bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronchiolus.

Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru yang disebut

alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen

yang berada dalam alveolus berdifusi masuk ke dalam darah.

Pulmo (alveolus)

Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga

badan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut.

Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan paru-paru sebelah kanan.

Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir.

Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura sebelah

luar yang berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal,

sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua selaput

terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi gesekan

pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.

Bernafas

Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan. Bernapas

meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).

Untuk dapat terlaksananya proses inspirasi dan ekspirasi, kita perlu mengenal beberapa organ

tubuh diluar alat pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan, diantaranya:

1.Diafraghma

Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut.

Rongga dada berisi paru-paru dan jantung, sedangkan rongga perut berisi lambung dan alat-

alat pencernaan lainnya).

2. Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis)

Merupakan otot tempat melekatnya tulang rusuk. otot ini akan berkontraksi atau relasasi saat

terjadi proses pernapasan.

permukaan bagian dalan rongga dada dan permukaan luar dari paru-paru dilapisi oleh

membran pleura. membran pleura yang melapisi bagian dalam rongga dada disebut pleura

parietal, sedangkan yang melapisi paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua membran

terdapat rongga pleura yang berisi cairan getah bening.

Mekanisme bernapas

Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada

terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.

Mekanisme Pernapasan Pada

1. Fase Inspirasi pernapasan dada

Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk

terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru

menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru

2. Fase ekspirasi pernapasan dada

Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:

Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut -->

tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara

keluar dari paru-paru.

Mekanisme Pernapasan Perut

1. Fase inspirasi pernapasan perut

Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --

> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan

tekanan udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut

Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:

otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru

mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar -->

udara keluar dari paru-paru.

Udara pernapasan

Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara

pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:

1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT

Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume

udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml

2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK

Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah

melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml

3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US

Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah

melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml

4. Udara residu --> UR

merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-

paru tetap dalam keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.

Volume udara pernapasan

* Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml

* Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya

sampai saluran pernapasan.

* Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.

Kapasitas paru-paru

1. Kapasitas vital --> KV

Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan

inspirasi secara maksimal.

Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KV = VT + UK + US

Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml

2. Kapasitas total --> KT

Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.

Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KT = KV + UR

Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml

Frekuensi pernapasan

Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit.

Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.

Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:

1. Usia

Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah

usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun

2. Jenis kelamin.

Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan

3. Suhu tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat

4. Posisi tubuh

Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam.

frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi

pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.

5. Aktivitas

Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat

Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida

1. pertukaran oksigen

Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat

badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi makanan yang dikonsumsi.

Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu.

Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai berikut:

Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2

Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen,

kadar carbondioksida dan kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan tubuh.

Penjelasan dari segi tekanan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tekanan oksigen di udara sama dengan tekanan oksigen dalam alveolus. Tekanan oksigen di

arteri 100 mmHg, tekanan oksigen di jaringan 0 - 40 mmHg, tekanan oksigen di vena 40

mmHg. Jadi tekanan oksigen di udara luar = tekanan oksigen di alveolus. Tekanan udara di

alveolus lebih besar dibandingkan tekanan oksigen di arteri. Tekanan oksigen di arteri lebih

besar dari tekanan oksigen di jaringan.

•Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?

Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2.

Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc Jadi

volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc.

•Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 liter, maka volume O2 yang sampai ke jaringan

sekali beredar adalah:

•5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc

2. pertukaran Karbondioksida

P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg à P. CO2 di vena = 47 mmHg à P. CO2 di alveolus atau

luar tubuh = 35 mmHg

•Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:

a. Oleh plasma darah

CO2 + H2O H2CO3

Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat di

angkut sebanyak 5 %.

b. Oleh Hemoglobin

CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)

c. Pertukaran klorida

- CO2 + H2O -------> HCO3

- H2CO3 -------> H+ dan HCO3

- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel

- HCO3 --------> ke plasma darah

- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-

Gangguan pada alat pernapasan

Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Alat-alat pernapasan merupakan organ tubuh

yang sangat penting. Jika alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses

pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.Berikut akan diuraikan

beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.

1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan

antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.

2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang

disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat

menurun.

3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium

tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada

dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru

mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.

4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:a. Rinitis, radang pada

rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza.

a. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan

debu. Produksi lendir meningkat.

b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit

dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.

c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara

lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.

d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam

dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.

e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung.

Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen

yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus

terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom

(enzim pernapasan).

6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat

dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.

7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan

kuman difteri.

8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.

9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus

yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.

10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas

karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.

11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat

menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang

sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya

yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi

ionasi, produk petroleum, dan kromium.

Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan

Kandungan Asap RokokAsap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen

gas dan partikel.komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hydrogen

sianida, amoniak, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel

terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.

Asap yang dihembuskan para perokok dapat di bagi atas asap utama dan asap samping. Asap

utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap

samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh

orang lain atau perokok pasif. Terdapat 4000 jenis bahan kimia dalam rokok, dan 40 jenis di

antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun ini lebih

banyak didapatkan pada asap samping. Misalnya karbon monoksida, 5 kali lipat lebih banyak

ditemukan pada asap samping daripada asap utama , benzopiren 3 kali, dan ammonia 50 kali.

Bahan bahan ini dapat bertahan di ruangan berjam jam lamanya.

Penyakit Akibat Merokok.

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan

paru-paru. Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan tersebut, pada perokok akan timbul

perubahan fungsi paru-paru.

Merokok juga merupakan penyebab timbulnya penyakit obstruksi paru menahun, termasuk

emfisema (pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis, dan asma. Merokok menjadi pemicu

utama penyebab penyakit kanker paru-paru. Hubungan tersebut telah diteliti dan akhirnya

secara tegas memang bahwa rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru.

Dibandingkan dengan bukan seorang perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru

pada perokok mencapai 10-30 kali lipat.Gangguan yang ditimbulkan akibat merokok antara

lain sebagai berikut.

1. Jantung KoronerMerokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah

jantung koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan pembuluh

darah perifer.

2. StrokePenyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak sehingga pecah banyak

dikaitkan dengan kegiatan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada

perokok dibandingkan bukan perokok

3. Memudahkan Terjangkit AIDSDalam penelitian yang banyak dilakukan di amerika serikat

dan inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS

pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan,

sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Ternyata merokok

menurunkan kekebalan tubuh sehingga lebih mudah terkena AIDS.

4. Gangguan Fisiologis Nikotin menyebabkan ketagihan. Selain itu, nikotin juga merangsang

pelepasan andrenalin, meningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen

jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.

Nikotin juga dapat mengaktifkan trombosit sehingga terjadi adhesi (penempelan) trombosit

ke dalam pembuluh darah. Karbon monoksida melarutkan hemoglobin, sehingga persediaan

opksigen untuk jaringan tubuh menurun. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin,

mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan

dinding pembuluh darah). CO membuat darah mengental dan mudah menggumpal.

KESIMPULAN

Alat mekanisme ventilasi, yang terdiri atas rongga toraks, otot interkostal,

diafragma, dan komponen elastis serta kolagen paru, penting untuk pergerakan

udara melalui paru. Sesak nafas juga dapat di akibatkan karena adanya kelainan pada struktur

paru .

DAFTAR PUSTAKA

Luis Carlos Junquiera, Jose Carneiro.HISTOLOGI DASAR : Text & Atlas.EGC;2007

http://www.agingeye.net 2007 01/10/2007.Vision and Anatomic changes with aging eye. The Eye Digest.

Darmojo RB, et al, 2004. Buku Ajar Geriatri.Balai Penerbit FK UI Jakarta.Soejono CH, 2004. Pasien Geriatri dan Permasalahannya. Medika no.5 tahun XXX, Mei 2004.

Yogiantoro M. Hipertensi Esensial. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi ke IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam. FakultasKedokteran Universitas Riau. Jakarta. 2006: 610-14 39

http://jhonkarto.blogspot.com/2009/03/anatomi-danfisiologi-pernapasan.html