struktur kimia citicoline
DESCRIPTION
Struktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineStruktur CiticolineTRANSCRIPT
Struktur Kimia Citicoline
Metabolisme Citicoline
cytidine triphosphate + phosphocholine — → citicoline + phosphate
citicoline + DAG — → PtdCho + cytidinemonophosphate
Keterangan:
PCCT : phosphocholine cytidylyl transferase
DAG : 1,2- diacylglycerol
CPT : choline phosphor-transferase
PtdCho : phosphatidylcholine
Citicoline dimetabolisme di dinding usus dan hepar. Secara eksogen, citicoline di
hidrolisis di usus halus menjadi choline dan cytidine, kemudian diabsorbsi, choline dan
cytidine didistribusikan ke luar tubuh masuk ke sirkulasi sistemik dan bercampur dengan
blood brain barier untuk disintesis kembali menjadi citicoline di otak. Citicoline
diekskresikan melalui respirasi (CO2) dan urin. Secara endogen, citicoline berfungsi
sebagai perantara dalam biosintesis fosfolipid, termasuk fosfatidilkolin, bagian yang
utama fosfolipid pada membrane sel. Brain up take 30 menit, T-max 6 jam, hasil akhir
metabolism citicoline adaiah glutation dan phosphatidylchdine
Mekanisme Kerja Citicoline
Pada neuronal
Mekanisme kerja utama citicoline adalah meningkatkan pembentukan choline
dan menghambat pengrusakan phosphatydilcholine (menghambat
phospholipase).
Pada metabolisme neuron meningkatkan ambilan glukosa, menurunkan
pembentukan asam laktat, mempercepat pembentukan asetilkolin dan
menghambat radikalisasi asam lemak dalam keadaan iskemia.
Meningkatkan biosintesa dan mencegah hidrolisis kardiolipin
Memelihara asam arachidonat terikat pada fosfatidilkolin
Merangsang pembentukan glutation merupakan antioksidan endogen otak
terhadap radikal bebas hidrogen peroksida dan lipid peroksida.
Mengurangi peroksidasi lipid
Mengembalikan aktivitas Na+/ K+ ATP ase
PCCT
CPT
Pada vaskuler
Meningkatkan aliran darah otak (vasodilatasi pembuluh darah)
Meningkatkan konsumsi O2
Menurunkan resistensi vaskuler
Mekanisme Kerja Citicolin berdasarkan masing-masing efeknya
Phospholipid Precursor
Citicoline sebagai prekursor fosfatidilkolin yang berperan penting menjaga
integritas membrane sel.
Citicoline akan meningkatkan stimulasi otak oleh acetylcholinesterase
(AChE) bersamaan dengan aktivasi Na+/ K+ ATP ase sehingga
meningkatkan sintesis asetilkolin.
Neuronal Membrane Repair
Memperbaiki membrane sel saraf dengan cara meningkatkan sintesis
fosfatidilkolin.
Memperbaiki kerusakan saraf kolinergik dengan cara memproduksi
asetilkolin.
Mengurangi radikal bebas dari hasil peroksidasi lipid yang terjadi pada stroke
karena kerusakan sel saraf.
Effect on beta-Amyloid
Mengekskresikan Amyloid Precursor Protein (APP) yang dipercaya sebagai
neurotoksik pada otak sehingga beta-amiloid berkurang.
Effect on Neurotransmitters
Meningkatkan norepinefrin di korteks serebral dan hipotalamus.
Meningkatkan dopamine di korpus striatum
Meningkatkan serotonin di korteks serebral, striatum, dan hipotalamus.
Dosis Citicoline
Bisa diberikan dalam 24 jam sejak awal stroke.Untuk strok iskemik : 250 - 1000 mg/hari,
i.v. terbagi dalam 2 - 3 kali/hariselama 2 - 14 hari,Untuk stroke hemoragik : 150-200
mg/hari, i.v, terbagi dalam 2-3 kali/hariselama 2 - 14 hari
Indikasi
Strok iskemik dalam < 24 jam pertama dari onset, stroke hemoragik intraserebral,
kehilangan kesadaran akibat kerusakan atau bedah otak, trauma serebral dan infeksi
serebral. Mempercepat pemulihat ekstremitas atas dengan hemiplegia yang menyertai
apopleksia serebral. Pasien dengan paralisis ekstremitas bawah yang relative ringan
dalam 1 tahun terakhir dan sedang menjalani rehabilitasi serta mendapat terapi obat oral
biasa.
Kontra indikasi
Penderita yang hipersensitifitas terhadap citicholine.
Peringatan dan perhatian
Dalam keadaan akut dan gawat, citicoline harus diberikan bersama-sama dengan
obat-obat yang dapat menurunkan tekanan intracranial atau obat hemostatik, suhu
badan dijaga agar tetap rendah.
Pada strok hemoragik intraserebral jangan mem berikan citicholine
dosis lebih dari 500 mg sekaligus, jadi harus dosis kecil 100 mg – 200 mg, 2-3
kali sehari.
Pemberian secara intravena harus perlahan- lahan.
Efek Samping Citicoline
Reaksi hipersensitif : ruam kulit.
Insomnia, sakit kepala, pusing, kejang, mual, anoreksia, nilai
fungsihati abnormal pada peme riksaan laboratorium, diplopia,
perubahan tekanan darah sementara dan malaise.
Bukti Klinis
Citicoline nampaknya memperbaiki outcome fungsional dan mengurangi deficit
neurologi dengan dosis optimal 500 mg/hari yang diberikan dalam 24 jam setelah
onset.
Citicoline 500 mg peroral selama 6 minggu pada pasien strok iskemik akut 24 jam
dari onset tidak efektif memperbaiki outcome pasien, tetapi pada analisis post hoc
mengindikasikan bahwa citicoline bermanfaat pada subgroup pasien
strok iskemik akut.
Mekanisme kerja:
Pada neuronal :
Berkaitan dengan kepala polar phospholipid membrane
Memperbaiki fluiditas membran sel.
Memperbaiki neurotransmisi
Menstimulasi adenylate kinase yang mengkatalisa konversi ADP
menjadiATP
Pada vaskular :
Meningkatkan deformabilitas eritrosit , maka aliran darah otakmeningkat
Mengurangi hiperagregasi platelet
Memperbaiki mikrosirkulasi
Farmakokinetik:
Piracetam diabsorbsi sempurna setelah pemberian oral. Kosentrasi puncak dalam plasma
dicapai dalam waktu 30-40 menit, dan bioavailabilitas oral 100%. Waktu paruh
eliminasi 5-6 jam namun dapat meningkat pada usia lanjut terutama pada mereka
dengan berbagai penyakit. Piracetam diekskresi melalui urine secara utuh lebih dari 98
%.
Dosis dan cara pemberian :
Pemberian pertama 12 gram perinfus habis dalam 20 menit, dilanjutkan dengan 3 gram
bolus intravena per 6 jam atau 12 gram/24 jam dengan drip kontinyu sampai dengan
hari ke 4. Hari ke 5 sampai dengan akhir minggu ke 4 diberikan 4,8 gram 3 kali per hari
per oral. Minggu ke 5 – 12 diberikan 2,4 gram 2 kali sehari peroral.
Indikasi:
Strok iskemik akut dalam 7 jam pertama dari onset stroke.
Kontra indikasi :
Hipersensitivitas terhadap piracetam
Penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang berat (creatinine clearance < 20 ml/
menit)
Perlu perhatian khusus pada pasien dengan stroke hemoragik dan
gangguan irnmunitas.
Efek samping:
Gelisah, irritabilitas, insomnia, ansietas, tremor, dan agitasi.
Bukti Klinis.
Tidak ada perbedaan outcome fungsional antara kelompok piracetam
dibandingkan kontrol piracetam dosis 12 g/ hari boluls iv selama 4
minggu, dilanjutkan 4,8 g/hari selama 12 minggu tidak
mempengaruhi outcome jika diberikan dari 12 jam onset strok iskemik akut
Piracetam mungkin bermanfaat jika diberikan dalam kurang 7 jam onset
strok iskemik akut derajat sedang dan berat
Pirasetam mungkin masih efektif untuk pengobatan afasia pascastroke