strategi kepemimpinan dalam meningkatkan...
TRANSCRIPT
STRATEGI KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH HAJI
KHUSUS PADA PT. FAZARY WISATA TANGERANG SELATAN
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
FIKRI IHSANI ALGHIFFARI NIM : 1113053000054
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017 M/1439 H
STRATEGI KEPEMIMPINAN DALAMMENINGKATKAN JUMLAH JAMA'AH HAJI
KHUSUS PADA PT. FAZARY WISATA TANGERANGSELATAN
SkripsiDi ajukan untuk Memenuhi P ersyaratan Memperol eh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
FIKRI IHSANI ALGIIIFFARINIM: 1113053000054
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROHPROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMUKOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2017 Mlt439 H
NrP. 19550101 198302 | 00 t
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah penulis skripsi yang berjudul
..STRATEGI KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH
JAMA'AH HAJI KHUSUS PADA PT. FAZARY WISATA TANGERANG
SELATAN", dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (satu) di Universitas Islam
Negeri (UfN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Seluruh sumber data yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri OfN)
Syarif Hidayatullah I akarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (Uf$ Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Fikri Ihsani Al ehiffariNIM 11130530000054
Jakarta, 2 Oktober 2011
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi bequdul "STRATEGI I(BPEMIMPINAN DALAM
MENINGKATKAN JUIVILAI'I JAMA'AI{ HAJI KHUSUS PADA PT. FAZARY
WISATA TANGERANG SELATAN" telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 27
September 2017. Skripsi ird telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial pada program studi Manajemen Dakwah konsentrasi Manajemen Haji dan
Umrah.;\
Jakarta, 2 Oklober 2011
Sidang Munaqasyah
NIP. 19600803 199703 1 006
Ketua
199403 1002
NIP.195s0101 198302 I 001
i
ABSTRAK
Fikri Ihsani Alghiffari, 1113053000054, Strategi Kepemimpinan dalam Meningkatkan Jumlah Jama’ah Haji Khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan. Dosen Pembimbing H. Mulkanasir, BA, S.Pd., MM.
Jumlah muslim Indonesia yang besar memberikan dampak terhadap kenaikan minat haji di Indonesia. Keadaan tersebut menyebabkan lamanya daftar tunggu haji di Indonesia. Maka banyak yang memilih biro travel perjalanan Umrah dan Haji khusus sebagai alternatif lain dengan tujuan dapat beribadah ke Tanah Suci dengan masa tunggu yang lebih cepat dari masa tunggu haji reguler.
Dalam perspektif Islam kepemimpinan adalah sebuah amanah dan seorang pemimpin adalah pemegang amanah. Amanah mengandung makna yang sangat dalam yang perlu direfleksikan dan diserasikan antara perkataan, perbuatan, etika dan tanggung jawab. Strategi kepemimpinan pembimbing ibadah haji merupakan faktor penting dalam menentukan pencapaian tujuan. Maka tugas seorang pembimbing ibadah haji tidak hanya terbatas dalam menjalankan kewajiban saja, akan tetapi harus mampu melibatkan jama’ah untuk berperan aktif sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan. Strategi kepemimpinan yang baik juga memiliki pengaruh terhadap peningkatan jumlah jama’ah calon haji khusus di Indonesia.
Penelitian ini dibuat untuk mengetahui tipe kepemimpinan pembimbing ibadah haji khusus, bagaimana strategi dan dampak strategi kepemimpinan yang dilakukan oleh pembimbing ibadah haji terhadap peningkatan jumlah jama’ah haji khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan 2016.
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan cara observasi atau wawancara langusung dengan narasumber yang sifatnya interaktif dan memaparkannya sesuai data-data yang diperoleh di lapangan.
Setelah melakukan penelitian berdasarkan pengamatan di lapangan dan wawancara, hasil penelitian ini menunjukan bahwa tipe kepemimpinan yang digunakan oleh pembibing ibadah haji khusus pada PT. Fazary Wisata adalah tipe kepemimpinan kharismatik dengan pola kepemimpinan formal, informal dan situasional. Strategi kepemimpinan yang diimplementasikan oleh pembimbing dalam meningkatkan jumlah jama’ah haji khusus adalah dengan menggunakan tipe kepemimpinan kharismatik, menjadi komunikator yang baik, bersifat humoris, melakukan pendekatan dan menjalin hubungan baik dengan jama’ah, membuat acara reuni alumni jama’ah haji dan menganjurkan jama’ah untuk berbagi informasi kepada keluarga, teman dan rekan.
. Kata kunci: Strategi, Kepemimpinan, dan Jama’ah Haji Khusus.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas kehendak-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan
salam semoga Allah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk Ayahanda Zaenas Solihin dan
Ibunda Dede Siti Aisyah yang telah banyak memberikan do’a, usaha materil,
motivasi dan semangat kepada penulis, sehingga terpacu untuk
menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penulisan skripsi ini sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Sosial di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku Wakil Dekan
Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, MA., selaku Wakil Dekan
Bidang Administrasi, Dr. Suhaimi, M.Si., selaku Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah dan Drs. Sugiharto, MA., selaku Sekretaris Jurusan
Manajemen Dakwah sekaligus Dosen Penasihat Akademik.
3. H. Mulkansair, BA, S.Pd., MM., selaku Dosen Pembimbing
dalam penyusunan skripsi, dan juga telah meluangkan waktu
untuk membimbing, mengoreksi, menyemangati, serta
mengarahkan penulis.
iii
4. Tim penguji sidang skripsi yaitu Dr. Suhaimi, M.Si., selaku Ketua
Sidang, Ahmad Fatoni, S. Sos. I., selaku Sekretaris, Drs. H.
Muhammad Sungaidi, MA., selaku Penguji I, Drs. Sugiharto,
MA., selaku Penguji II, H. Mulkanasir, BA, S. Pd, MM., selaku
Pembimbing.
5. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terutama
dosen – dosen di Prodi Manajemen Dakwah Konsentrasi
Manajemen Haji dan Umrah yang telah memberikan ilmu dan
nasihatnya bagi penulis.
6. Bapak H. Juli Fauza, MH, selaku Direktur Utama PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan.
7. Ustadz Agus Heryanto, selaku Pembimbing Ibadah Haji dan
Umroh, Bapak. H. Ali Said, selaku Direktur Operasional, Bapak
H. Ahmad Jaelani, selaku Manajer Haji dan Umroh. Beserta
seluruh staff PT. Fazary Wisata.
8. Keluarga Manajemen Dakwah khususnya keluarga MHU
angkatan 2013 yang telah membantu dan menginspirasi penulis
dalam penyusunan skripsi.
9. Serta seluruh kawan, saudara dan pihak – pihak lainnya yang
membantu dalam penulisan skripsi ini .
Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi salah satu bahan literatur
dalam bidang keilmuan.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 10 Dzulhijjah 1439 H 27 September 2017 M
Fikri Ihsani Alghiffari NIM 11130530000054
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar belakang Masalah ...................................................................1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...............................................5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................6 D. Metode Penelitian .............................................................................6 E. Tinjauan Pustaka ..............................................................................9 F. Sistematika Penulisan .......................................................................10
BAB II TINJAUAN TEORI .............................................................................12
A. Strategi .............................................................................................12 1. Pengertian Strategi .......................................................................12 2. Bentuk – bentuk Strategi .............................................................14 3. Fungsi Strategi. ............................................................................15 4. Tingkatan Strategi .......................................................................16 5. Tahap-tahap Strategi ....................................................................17
B. Kepemimpinan .................................................................................17 1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan ..................................20 2. Prinsip-prinsip Dasar kepemimpinan ..........................................22 3. Sebab-sebab Seorang Menjadi Pemimpin ...................................23 4. Tipe-tipe Kepemimpinan .............................................................24
C. Jama’ah ............................................................................................27 D. Haji ..............................................................................................28 E. Jama’ah Haji .....................................................................................30
BAB III GAMBARAN UMUM PT. FAZARY WISATA .............................31
A. Profil dan Sejarah Berdirinya PT. Fazary Wisata ............................31 B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan....................................................34 C. Kerja Sama .......................................................................................35 D. Organisasi PT. Fazary Wisata ..........................................................35
1. Struktur Organisasi ......................................................................36 2. Pembagian Tugas .........................................................................36 3. Produk Haji dan Umroh...............................................................37 4. Perkembangan Jama’ah Haji .......................................................39
v
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................38
A. Tipe Kepemimpinan Pembimbing Ibadah Haji Khusus Pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan .........................................41
B. Analisis Strategi Kepemimpinan dalam Meningkatkan Jumlah Jama’ah Haji Khusus pada PT. Fazary Wisata ............................42 1. Analisis SWOT .....................................................................42 2. Perumusan Strategi ...............................................................46 3. Implementasi Strategi ...........................................................51 4. Evaluasi ................................................................................56
C. Dampak Strategi kepemimpinan Terhadap Peningkatan Jumlah Jama’ah Haji Khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan 2016 ...............................................................................57
BAB V PENUTUP .............................................................................................60
A. Kesimpulan ..................................................................................60 B. Saran ............................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................63
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 : Tabel Pembagian Tugas (Job Description) PT. Fazary Wisata 2016……34
Tabel 3. 2 : Harga Produk Umroh Reguler PT. Fazary Wisata……………………….36
Tabel 3. 3 : Tabel Perkembangan Jama’ah Haji Pada PT. Fazary Wisata …………...37
Tabel 4. 1: Tabel Matrik SWOT oleh Pembimbing Ibadah Haji PT. Fazary Wisata…47
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 : Struktur Organisasi pada PT. Fazary Wisata……………………... 33
Gambar 4.1: Grafik Peningkatan jama’ah Haji Khusus PT. Fazary Wisata……..50
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia, dari 261 juta penduduk Indonesia, 85 persen beragama Islam, dengan
persentase muslim Indonesia mencapai 12,7 persen dari penduduk muslim di
dunia. Hal tersebut memberikan dampak terhadap kenaikan minat haji di
Tanah Air.
Ibadah haji merupakan ibadah pokok yang menjadi salah satu rukun
Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat, dan puasa. Haji adalah
aktifitas suci yang pada dasarnya pelaksanaanya diwajibkan oleh Allah SWT
kepada umatnya yang telah mencapai syarat istitha’ah (mampu) secara segi
finansial, fisik, maupun secara batin. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Ali
Imran ayat 97:
على الناس حج البيت من استط الله غني عن اع إليه سبيلا ومن كفر فإن و�
﴾۹۷العالمين ﴿ Artinya:
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup menngadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewaiiban haji) maka sesungguhnya Allah maha Kaya dari semesta alam (Ali Imron: 97).P0F
1P
Bagi setiap muslim mendambakan untuk dapat menunaikan ibadah
haji ke Tanah Suci minimal satu kali seumur hidup, karena orang yang
melaksanakan ibadah haji berarti telah menyempurnakan agamanya. Selain
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2010), h. 92.
2
itu haji menjadi suatu kewajiban bagi seorang muslim jika mampu
melakukannya.
Ibadah haji mengandung makna dan nilai-nilai moral yang tinggi yang
diperlukan dalam rangka membangun sumber daya manusia yang unggul. Hal
tersebut tergantung kepada orang yang melaksanakan mampu menangkap
makna yang substansial dari seluruh rangkaian ibadah haji dari mulai
mengenakan pakaian ihram, wukuf, melontar jumroh, tahallul, thawaf, sa’i,
dan lain sebagainya. Artinya pada tataran kemanusiaan, seharusnya ibadah
haji memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam proses perubahan
masyarakat kearah yang lebih baik.
Jumlah muslim Indonesia yang besar memberikan dampak terhadap
kenaikan minat haji di Indonesia. Keadaan tersebut menyebabkan lamanya
daftar tunggu haji di Indonesia. Maka banyak yang memilih biro travel
perjalanan Umroh dan Haji khusus sebagai alternatif lain dengan tujuan dapat
beribadah ke Tanah Suci dengan masa tunggu yang lebih cepat dari masa
tunggu haji reguler.
Peluang tersebut digunakan oleh biro-biro penyelenggara haji dan
umroh untuk saling berkompetisi menarik simpatik jama’ah, menawarkan
pelayanan, pembinaan dan perlindungan dengan kelebihan fasilitas yang
berbeda-beda dalam proses berkompetisi untuk memperoleh jama’ah. Maka
kepemimpinan dalam sebuah perusahaan menjadi suatu hal yang sangat
penting, agar mampu memenuhi kebutuhan. Untuk itu seorang pemimpin
3
memerlukan strategi kepemimpinan yang tepat agar peningkatan calon
jama’ah haji lebih efektif.
Terkait hal tersebut maka pembinaan, pelayanan dan perlindungan
kepada jama’ah haji perlu dilakukan secara terus-menerus dan terkoordinasi,
maka pemerintah mengeluarkan peraturan dan kebijakan tentang
penyelenggaraan ibadah haji yaitu UU No. 13 Tahun 2008 bahwa
penyelenggaraan ibadah haji merupakan rangkaian kegiatan pengelolaan
pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pelayanan, pembinaan, dan
perlindungan jama’ah haji.
Hal demikian merupakan tanggung jawab Pemerintah (Departemen
Agama) agar berkoordinasi dengan instansi terkait dalam memberikan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jama’ah agar pelaksanaan
ibadah haji dapat berjalan dengan aman, nyaman, tertib dan lancar serta
sesuai dengan ketentuan tuntutan agama sehingga jama’ah dapat
melaksanakan ibadah hajinya secara mandiri dan mabrur.2
Untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang ada maka
Pemerintah telah mengeluarkan peraturan dan perundang-undangan yang
khusus mengatur penyelenggaraan ibadah haji. Undang-undang tersebut
adalah UU Nomor 34 Tahun 2009 yaitu Pemerintah terus mengupayakan
peningkatan pembinaan, bimbingan dan penyempurnaan sistem
manajemennya sehingga dapat berjalan tertib, lancar, dan aman serta sesuai
dengan tujuan syari’ah.
2 Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Kiat-kiat Melestarikan Haji Mabrur,
(Jakarta: Departemen Agama RI, 2008), h. 5.
4
Dalam perspektif Islam kepemimpinan adalah sebuah amanah dan
seorang pemimpin adalah pemegang amanah. Amanah mengandung makna
yang sangat dalam yang perlu direfleksikan dan diserasikan antara bicara,
perbuatan, etika dan tanggung jawab. Sebagaimanaa yang dijelaskan dalam
QS. Ash Shaf ayat 2:
أيها ۲ءامنوا لم تقولون ما لا تفعلون ٱلذين يArtinya:
Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (QS. Ash Shaf: 2).2F
3
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor penting
dalam menentukan pencapaian tujuan. Tugas seorang pemimpin tidak hanya
terbatas dalam menjalankan program-programnya saja, akan tetapi harus
mampu melibatkan seluruh lapisan organisasi, anggota atau masyarakatnya
untuk berperan aktif sehingga mampu memberikan kontribusi yang positif
dalam usaha mencapai tujuan.3F
4
Terkait hel demikian maka kepemimpinan dalam sebuah perusahaan
menjadi suatu hal yang sangat penting, agar mampu memenuhi kebutuhan.
Untuk itu seorang pemimpin memerlukan strategi kepemimpinan yang tepat
agar peningkatan calon jama’ah haji lebih efektif.
3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2010), h.
192. 4 M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1991)
5
Strategi kepemimpinan yang baik tentu memliki pengaruh terhadap
peningkatan jumlah jama’ah calon haji khusus di Indonesia. Untuk itu strategi
kepemimpinan harus dirumuskan secara matang sebelum diimplementasikan
di kemudian hari.
Berdasarkan dari latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis
akan melakukan penelitian skripsi yang berjudul “Strategi Kepemimpinan
dalam Meningkatkan Jumlah Jama’ah Haji Khusus Pada PT. Fazary
Wisata di Tangerang Selatan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis memberi batasan permasalahan guna
menghindari terjadinya perluasan materi yang akan dibahas. Batasan
permasalahan tersebut adalah Strategi Kepemimpinan dalam
Meningkatkan Jumlah Jama’ah Haji Khusus. Strategi kepemimpinan yang
dimaksud adalah strategi kepemimpinan oleh pembimbing jama’ah haji
khusus pada PT. Fazary Wisata di Tangerang Selatan 2016.
2. Perumusan Masalah
Masalah pokok yang diangkat berdasarkan pembatasan masalah di
atas adalah:
a. Bagaimana tipe kepemimpinan pembimbing ibadah haji khusus pada
PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan 2016?
b. Bagaimana tahapan analisis strategi kepemimpinan dalam
meningkatkan jumlah jama’ah haji khusus pada PT. Fazary Wisata di
Tangerang Selatan 2016?
6
c. Bagaimana dampak strategi kepemimpinan terhadap peningkatkan
jumlah jama’ah haji khusus pada PT. Fazary Wisata di Tangerang
Selatan 2016?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui tipe kepemimpinan pembimbing ibadah haji khusus
pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan.
b. Untuk mengetahui bagaimana strategi kepemimpinan dalam
meningkatkan jumlah jama’ah haji khusus pada PT. Fazary Wisata di
Tangerang Selatan.
c. Untuk mengetahui bagaimana dampak strategi kepemimpinan
terhadap peningkatkan jumlah jama’ah calon haji khusus pada PT.
Fazary Wisata di Tangerang Selatan.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan,
wawasan dan pengalaman. Serta dapat dijadikan sebagai wacana
dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam keilmuan
strategi dan kepemimpinan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
pertimbangan dan masukan bagi PT. Fazary Wisata dalam penerapan
strategi kepemimpinan yang semakin baik pada masa mendatang.
7
D. Metode Penelitian
1. Metode pendekatan penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research)
dan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu
metode penelitian dengan wawancara langsung dengan narasumber yang
sifatnya interaktif dan memaparkannya sesuai data-data yang diperoleh di
lapangan.
2. Sumber dan Jenis Data
Data penelitian dikumpulkan baik lewat instrumen pengumpulan
data, observasi, maupun lewat data dokumentasi. Data yang harus
dikumpulkan berupa data primer, sekunder, atau keduanya.5 Dalam
penelitian ini, sumber dan jenis data berasal dari:
a. Data primer
Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari pembimbing
haji & umroh di PT. Fazary Wisata yaitu Bpk. H. Ust. Agus, dan
jama’ah haji guna mendapatkan berbagai informasi yang berkaitan
dengan strategi kepemimpinan.
b. Data sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini lebih diarahkan pada data-
data pendukung dan data tambahan. Dalam hal ini berupa data tertulis
yaitu data-data yang berasal dari hasil penelitian sebelumnya, dan
literatur-literatur lainnya seperti brosur, buku-buku, majalah, naskah-
naskah, catatan, dokumen-dokumen, dan lain-lain.
5 Saifuddin Izwa, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 1997), hlm. 36.
8
3. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data disini adalah cara-cara yang ditempuh
dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
datanya.6 Adapun teknik yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Adapun teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan pengamatan di lokasi yaitu di PT. Fazary Wisata
untuk mengetahui strategi kepemimpinan dalam meningkatkan jumlah
jama’ah haji khusus pada PT. Fazary Wisata.
b. Wawancara
Dalam proses ini penulis mengadakan wawancara langsung dengan
beberapa orang yang dianggap dapat memberikan penjelasan yang
terkait dengan permasalahan yang diteliti yaitu dengan Pembimbing
Jama’ah Haji & Umroh pada PT. Fazary Wisata beserta alumni
jama’ah haji.
c. Dokumentasi
Dalam hal ini peneliti memanfaatkan arsip serta data-data yang
berhubungan dengan sejarah berdirinya PT. Fazary Wisata, struktur
organisasi, tujuan, program dan lain sebagainya.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara
sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk
6 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hlm. 159.
9
meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.7
Adapun langkah-langkah penelitian ini yang pertama adalah
melakukan observasi dan wawancara di PT. Fazary Wisata lalu mencari
informasi yang berkaitan dengan penelitian. Kemudian langkah
selanjutnya peneliti memilih data yang diperoleh lalu merangkum data-
data penelitian tersebut, selanjutnya menyimpulkan dan terakhir
memverifikasikan. Teknik ini digunakan untuk mendiskripsikan data-data
yang peneliti kumpulkan baik data hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi selama melakukan penelitian di PT. Fazary Wisata.
5. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada 2 Mei yang bertempat
di travel haji dan umroh PT. Fazary Wisata. Dilaksanakan di kantor pusat
di Jl. W R Supratman No. 56, Pd. Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15226.
6. Teknik Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman dan mengacu
kepada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan
Disertasi) yang disusun oleh tim penulis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan diterbitkan oleh CEQDA UIN Jakarta pada tahun 2010/2011.
7 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1992),
hlm. 183.
10
E. Tinjauan Pustaka
Sebagai landasan penyusunan skripsi, penulis melakukan penelitian
awal terhadap pustaka yang ada berupa hasil penelitian yang berhubungan
dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Penulis menemukan sebuah
skripsi yang memiliki judul yang hampir sama dengan skripsi yang akan
penulis teliti. Adapun beberapa skripsi tersebut:
Pertama: “Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan” oleh M. Pandji Setyo Hadiwijoyo. Skripsi
tersebut memiliki hasil penelitian yaitu kepemimpinan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Bank Syariah Mandiri
Pusat Jakarta.
Kedua: “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Kinerja
Karyawan Bank Muamalat Indonesia (BMI)” oleh Ajeng Retno Kusumawati
(109053000056), skripsi tersebut merumuskan tentang bagaimana hubungan
antara pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Bank
Muamalat yang terus mengalami peningkatan kinerja.
Meskipun judul yang penulis teliti tidak jauh berbeda dengan kedua
skripsi tersebut, namun dalam penelitian ini penulis lebih menekankan
tentang strategi kepemimpinan dan dampak strategi kepemimpinan terhadap
peningkatkan jumlah jama’ah calon haji khusus pada PT. Fazary Wisata di
Tangerang Selatan.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulisan skripsi, maka penulis menyusun
sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, sebagai berikut:
11
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, tinjauanpustaka dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada bab ini meliputi Strategi, Pengertian Strategi, Tahap-
tahap Strategi, Pengertian Pemimpin, Pengertian
Kepemimpinan, Prinsip Dasar Kepemimpinan, Tipe
Kepemimpinan.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. FAZARY WISATA
Pada bab ini meliputi Sejarah PT. Fazary Wisata, Visi dan
Misi PT. Fazary Wisata, Program-program PT. Fazary
Wisata, Struktur Organisasi PT. Fazary Wisata, Kegiatan-
kegiatan PT. Fazary Wisata.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Strategi Kepemimpinan Pembimbing Ibadah Haji dan
Dampak Strategi Kepemimpinan Pembimbing Terhadap
Peningkatan Jumlah Jama’ah Haji Khusus pada PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan 2016.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Saran.
12
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu stratogos yang
berarti “seni berperang” suatu strategi memiliki dasar-dasar atau skema
untuk mencapai sasaran yang dituju, jadi pada dasarnya strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan.1
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia tertulis pengertian strategi
adalah: siasat perang, ilmu siasat perang dan rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran.2Strategi dapat didefinisikan
sebagai integrasi dan koordinasi seperangkat tindakan yang diambil untuk
mengeksploitasi kompetensi inti dan memperkuat keunggulan kompetitif.
Pendapat lain dikemukakan oleh Alfred Chandler dalam Nanang
Fattah mengemukakan bahwa strategi adalah penentuan tujuan dasar
jangka panjang perusahaan, dan adopsi tindakan dan alokasi sumber daya
yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan-tujuan ini.3
Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas diambil
oleh organisasi: strategi adalah pilihan-pilihan tentang bagaimana cara
terbaik untuk mencapai misi organisasi. Sejalan dengan pemikiran
tersebut, menurut Pierce-Robinson, dalam Fandy Tjiptono, strategi
mempunyai arti sebagai “game plan” suatu perusahaan dimana sumber-
1 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia, 2001), h. 28 2 Iban Sofyan, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 3 3 Nanang Fattah, Manajemen Stratejik Berbasis Nilai, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015) ,h. 86
13
sumber (sumber daya manusia, material maupun uang) dialokasikan
melalui rencana yang telah diformulasikan dan didesain sedemikian rupa
hingga tersedia suatu kerangka kerja yang memungkinkan pengambilan
keputusan-keputusan yang bersifat manajerial.4
Sebuah strategi yang jelas dan beralasan berupa keputusan
manajemen untuk melakukan bisnis merupakan roadmap untuk mencapai
keunggulan kompetitif. Strategi manajemen untuk: menarik dan
menyenangkan pelanggan, menjaga posisi pasar, melakukan operasional,
bersaing dengan sukses, mencapai tujuan organisasi.5
Stategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan
manajemen pundak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang
besar, selain itu strategi mempengaruhi perkembangan jangka panjang
perusahaan, biasanya untuk lima tahun kedepan dan karenanya
berorientasi ke masa yang akan datang, strategi mempunyai konsekuensi
multifungsional serta perlu mempertimbangkan, baik faktor eksternal
maupun internal yang dihadapi perusahaan.6
Berdasarkan pengertian- pengertian di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa strategi merupakan seni dalam menggunakan
sebuah rencana atau planning dan cara mensiasati sebuah program atau
kegiatan yang dilaksanakan agar tercapai dengan baik sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
4 Fandy Tjiptono, Strategi Bisnis, (Yogyakarta: ANDI, 2005), h. 3 5 Nanang Fattah, Manajemen Stratejik Berbasis Nilai, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015) ,h. 70 6 Fred R. David, Konsep Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba Empat, 2012), h. 19
14
Memahami pengertian strategi diatas, maka penelitian ini
dimaksudkan sebagai input pada strategi kepemimpinan pada perusahaan
tentang peluangnya untuk membuka dan meninjau kembali strategi
kepemimpinan pada perusahaan tersebut dengan melihat dampak dari
strategi kepemimpinan dalam meningkatkan jumlah jama’ah calon haji
khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan.
2. Bentuk – bentuk Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokan ke dalam tiga bentuk
yaitu strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis. Berikut
dijelaskan dalam buku karangan Freddy Rangkuti: 7
a. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan
oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara
makro, seperti strategi pengembangan produk, penerapan harga,
akuisisi, pengembangan pasar dan mengenai keuangan.
b. Strategi Investasi
Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada
investasi, seperti perusahaan yang akan melakukan strategi
pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar,
strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu devisi atau
strategi divestasi.
7 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2000), cet 16, h. 14
15
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis sering disebut juga strategi fungsional karena
strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen,
seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi
distribusi, strategi organisasi dan strategi yang berhubungan dengan
keuangan.
3. Fungsi Strategi
Adapun beberapa fungsi strategi yang dijelaskan oleh Matondang dalam
bukunya yang berjudul Kepemimpinan, sebagai berikut:
a. Strategi sebagai rencana (Plan)
Strategi dijadikan sebagai pedoman, arah atau tindakan dalam
menghadapi tantangan lingkungan tetentu.
b. Strategi sebagai pola (Pattern)
Strategi sebagai pola dari suatu rangkaian tindakan dalam menghadapi
tantangan/ ancaman atau memanfaatkan peluang yang terdapat di
lingkungan.
c. Strategi sebagai kedudukan (Positioning)
Penempatan perusahaan di lingkungan makro strategi menjadi media
yang menjembatani perusahaan dengan lingkungan sekitar.
d. Strategi sebagai perspektif (Perspective)
16
Strategi dijadikan sebagai perwujudan dalam cara melihat dan
memahami lingkungan sekitar. Disusun berdasarkan tata nilai budaya
dan organisasi.8
4. Tingkatan Strategi
Terdapat tiga tingkatan strategi dalam sebuah organisasi, sebagai
berikut dijelaskan dalam buku Sistem Pengendalian Manajemen karangan
Thomas Sumarsan:
a. Strategi Korporat (Corporate Strategy)
Suatu pernyataan maksud sebuah perusahaan, arah
pertumbuhannya dan tujuan jangka panjangnya. Tujuan korporat
perusahaan terpusat pada sebuah petanyaan kunci bisnis apa yang
harus digeluti perusahaan. Strategi korporasi akan menentukan bentuk
kegiatan bisnis dari organisasi atau perusahaan tersebut.
b. Strategi Bisnis (Business Strategy)
Strategi dalam level ini ialah berkenaan dengan persaingan di
suatu pasar oleh setiap unit bisnis, misalnya apa saja keuntungan
terhadap pesaing, apa peluang yang dapat dimanfaatkan, bagaimana
perusahaan harus mengalokasikan sumber dayanya untuk mencapai
posisi kompetitif yang diinginkan.
8 Matondang, Kepemimpinan : Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 73
17
c. Strategi Operasional/ Fungsional (Operational/ Functional Strategy)
Suatu perencanaan rinci tujuan jangka pendek dan metode
yang digunakan oleh suatu bidang operasional untuk mencapai tujuan
jangka pendek unit bisnisnya. Strategi pada level ini berkenaan
dengan bagaimana masing-masing bagian dari organisasi dapat
dirangkai secara bersama-sama membentuk arahan strategi yang
efektif.9
5. Tahap-tahap Strategi
Fred R. David mengatakan bahwa dalam proses strategi ada
beberapa tahapan yang harus ditempuh yaitu:
a. Perumusan strategi
Beberapa hal yang termasuk dalam perumusan strategi adalah
pengembangan tujuan, peluang dan ancaman eksternal, penetapan
kekuatan dan kelemahan secara internal, menghasilkan strategi
alternatif, serta memilih strategi untuk dilaksanakan. Pada tahap ini
adalah proses merancang dan menyeleksi berbagai strategi yang
akhirnya menuntun pada pencapaian misi dan tujuan organisasi.10
b. Implementasi strategi
Implementasi strategi disebut juga sebagai tindakan dalam
strategi, karena implementasi berarti mobilisasi untuk mengubah
strategi yang dirumuskan menjadi suatu tindakan. Kegitan yang
termasuk dalam implementasi strategi adalah pengembangan budaya
yang mendukung strategi, menciptakan struktur yang efektif,
9 Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja (Jakarta: Indeks, 2013), h. 62
10 Fred R. David, Manajemen Strategy Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 5
18
mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi. Agar tercapai kesuksesan maka
dalam implementasi strategi dibutuhkan adanya disiplin, motivasi dan
kerja keras.11
c. Evaluasi strategi
Evaluasi strategi adalah proses dimana manajer
membandingkan antara hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat
pencapaian tujuan. Tahap akhir dalam strategi adalah mengevaluasi
strategi yang telah dirumuskan sebelumnya.12
Sedangkan menurut Hendra Supratikno tahap- tahapan dalam
menerapkan strategi dibagi kedalam lima tahapan, sebagai berikut:
a. Tahap pertama adalah melakukan analisis trend (kecenderungan)
sesuatu yang disebut sebagai kecenderungan apabila memiliki sifat
dinamis mengandung unsur perubahan. Perubahan tersebut relatif
permanen tidak bersifat sementara dan perubahan tersebut relatif
dapat diukur.13
b. Tahap kedua adalah dengan melakukan analisis SWOT. SW
merupakan analisis internal organisasi, sedangkan OT merupakan
analisis eksternal strategi yang disusun, pertama-tama berdasarkan
analisis internal organisasi disebut strategi “inside-out”, sedangkan
yang disusun pertama-tama sebagai hasil analisis eksternal disebut
“outside-in”. Strategi “inside-out” biasanya melihat keterbatasan
11 Fred R. David, Manajemen Strategy Konsep, h. 5 12 Fred R. David, Manajemen Strategy Konsep, h. 5 13 Hendrawan Supratikno dkk, Advanced Strategic Manajement, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2005), h. 8
19
sumber daya sebagai kendala, sedangkan strategi “outside-in”
melihat peluang sebagai daya tarik utama. Dalam praktek sehari-hari,
keduanya digabungkan sehingga disebut analisis SWOT atau
TOWS.14
c. Tahapan ketiga adalah berdasarkan analisis SWOT, kemudian
diturunkan berbagai alternatif strategi yang bisa dipilih. Dengan
menghubungkan empat dimensi tersebut, akan diperoleh empat
kuadran, yaitu: alternatif strategi SO (Strenght and Opportunities),
alternatif strategi ST (Strenght and Threats), alternatif strategi WO
(Weakness and Opportunities) dan alternatif strategi WT (Weakness
and Threats).15
d. Tahap keempat adalah memilih strategi yang dinilai paling tepat bagi
organisasi, nilai-nilai yang diyakini oleh pimpinan puncak
organisasi, harapan-harapan yang berkembang di masyarakat, dan
kemungkinan berhasil tidaknya strategi yang dipilih tersebut dalam
implementasinya.16
e. Tahap kelima adalah pelaksanaan strategi. Strategi yang telah
dirumuskan harus diterjemahkan ke dalam program kerja yang jelas.
Salah satu yang harus dibangun adalah arsitektur organisasi, yaitu
yang berkaitan dengan jawaban terhadap tiga hal dasar, yaitu siapa
yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan tentang hal apa,
14 Hendrawan Supratikno dkk, Advanced Strategic Manajement, h. 8 15 Hendrawan Supratikno dkk, Advanced Strategic Manajement, h. 9 16 Hendrawan Supratikno dkk, Advanced Strategic Manajement, h. 9
20
siapa member kontribusi apa, dan bagaimana mengukurnya dan
siapa memperoleh apa dan berapa banyak.17
B. Kepemimpinan
1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepemimpinan
berasal dari kata kerja “pimpin” yang berarti dibimbing, dituntun.
Sedangkan “Kepemimpinan” adalah perihal pemimpin, cara pemimpin.18
Berikut ini penulis paparkan beberapa definisi pemimpin menurut
para ahli, sebagai berikut:
a. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan (khususnya di satu bidang), sehingga mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya satu atau beberapa
tujuan.19
b. Pemimpin adalah pusat proses kelompok, kepribadian yang berakibat,
seni menciptakan kesepakatan, kemampuan mempengaruhi, bentuk
bujukan, hubungan kekuasaan, hasil interaksi, pemisahan peranan,
awal struktur, dan lain-lain.20
c. Pemimpin adalah suatu proses pengarahan dan mempengaruhi
aktifitas berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.21
17 Hendrawan Supratikno dkk, Advanced Strategic Manajement, h. 9
19 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2012), h. 1 20 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, h. 1 21 Ismail Nawawi Uha, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), h. 156
21
Dari beberapa definisi pemimpin diatas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang mampu
mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan panduan, petunjuk,
tuntunan dengan komunikasi yang baik.
Setelah memahami definisi pemimpin maka penulis memaparkan
beberapa definisi kepemimpinan menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
a. Menurut Ricard L. Draft dalam Irham Fahmi mengemukakan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lainyang
mengarah kepada pencapaian tujuan.22
b. Menurut Odway Tead dalam Syamsul Arifin mengemukakan bahwa
kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang-orang
agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
dinginkan.23
c. Menurut George R. Terry dalam Syamsul Arifin mengemukakan
bahwa kepeimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang agar
mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.24
d. Menurut Kaith Davis dalam Syamsul Arifin mengemukakan bahwa
Kepemimpinan adalah kemampuan mempersuasi orang-orang untuk
mencapai tujuan yang tegas dan gairah.
e. Menurut Robert Schuller dalam Salusu mengemukakan bahwa
kepemimpinan adalah kekuatan yang menyeleksi mimpi dan sesudah
itu menetapkan tujuan-tujuan.25
22 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori& Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 15 23 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, h. 3 24 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, h. 3
22
2. Prinsip-prinsip Dasar Kepemimpinan
Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem
pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi yaitu;
keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip
(Stephen R. Covey) sebagai berikut:26
a. Seseorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga di luar
sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi dan
mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun buruk sebagai
sumber belajar.
b. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayanai tetapi melayani, sebab
prinsip pemimpin denga prinsip melayani berdasarkan karir sebagai
tujuan utama.
c. Membawa energi positif
Menggunakan energy yang positif didasarkan pada keikhlasan
dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Seorang pemimpin
harusa dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan
kondisi tidak ditentukan.
25 J. Salusu, Pengambilan Keputusan Stratejik- untuk Organisasi Publik dan Organisasi
Non Profit, (Jakarta: Gramedia, 2006), h. 190 26 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, h. 5
23
3. Sebab Seorang Menjadi Pemimpin
Kepemimpinan bersifat turun - temurun dan orang dapat
dilahirkan sebagai pemimpin, karakter setiap orang menjadikannya
sebagai pemimpin yang mencakup ambisi, keyakinan, kharisma,
kecerdasan, inisiatif dan kemandirian.27
Menurut Kartini Kartono dalam Irham Fahmi mengemukakan tiga
teori yang paling menonjol mengenai lahirnya pemimpin yaitu teori
genetik, teori sosial dan teori ekologik. Teori- teori tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:
a. Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, pemimpin itu dilahirkan
dan bukan dibentuk. Pandangan teori ini bahwa, seseorang akan
menjadi pemimpin karena keturunan atau ia telah dilahirkan dengan
membawa bakat kepemimpinan. Teori keturunan ini dapat saja terjadi
karena seseorang dilahirkan telah memiliki potensi untuk
memimpin.28
b. Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi
pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan. Penganut teori ini
berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi
untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi atau bakat
untuk menjadi pemimpin, hanya saja faktor lingkungan atau faktor
pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau
27 Carol O’Connor, Kepemimpinan yang Sukses, alih bahasa Sugeng Panut, (Jakarta: Indeks, 2012) h. 5
28 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi, h. 74
24
tersalurkan dengan baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar”
atau “latihan”.29
c. Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi
pemimpin yang baik manakala dilahirkan telah memiliki bakat
kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui
pendidikan, latihan, dan pengalaman yang kemungkinan untuk
mengembangkan bakat-bakat yang telah dimiliki.30
4. Tipe-tipe Kepemimpinan
Dalam setiap realitasnya pemimpin dalam melaksanakan proses
kepemimpinannya sering terjadi suatu pembedaan antara pemimpin yang
satu dengan yang lainnya.
Menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Maman Ukas
mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Otokratis, yaitu pemimpin yang demikian bekerja keras, sungguh-
sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku
dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.31
b. Demokratis, yaitu pemimpin yang menganggap dirinya sebagai bagian
dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya.32
29 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi, h. 74 30 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi, h. 75 31 Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip dan Aplikasi, (Bandung: Ossa Promo,
2005), h. 262 32 Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip dan Aplikasi, h. 263
25
c. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan
diterangkan pada bawahannya untuk menyerahkan sepenuhnya pada
para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab bawahan tanpa adanya kekangan.33
Sedangkan menurut Syamsul Arifin terdapat empat tipe
kepemimpinan dalan suatu organisasi atau perusahaan, adalah sebagai
berikut:
a. Tipe otokratis
Tipe kepemimpinan ini berdasarkan kepada kekuasaan dan
paksaan yang mutlak harus dipatuhi.34 Seorang pemimpin yang
memiliki ciri otokratis memiliki ciri sebagai berikut:
1) Menganggap organisasi sebagai milik pribadi;
2) Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;
3) Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata;
4) Tidak mau menerima krititk, saran dan pendapat;
5) Dalam tindakan pergerakannya sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur pemaksaan dan punitive
(bersifat menghukum).35
b. Tipe militeristis
Tipe kepemimpinan ini banyak menggunakan sistem
komando dari atasan yang bersifat otoriter.36 Seorang pemimpin
militeristis mempunyai cirri sebagai berikut:
33 Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip dan Aplikasi, h. 263 34 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi, h. 73 35 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, h. 8
26
1) Dalam menggerakan bawahannya lebih sering mempergunakan
sistem perintah dan bergantung pada pangkat/ jabatan;
2) Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan;
3) Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan;
4) Sukar menerima kritik dari bawahan.37
c. Tipe paternalistis
Seorang pemimpin dengan tipe paternalistis mempunyai
beberapa ciri sebagai berikut:
1. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa;
2. Bersikap terlalu melindungi;
3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil inisiatif, pengambilan keputusan, dan daya kreasi
dan fantasinya;
4. Sering bersikap maha tahu.38
d. Tipe kharismatis
Etimologi kharismatik diturunkan dari kosa kata Yunani
charismatic yang berarti “pemberian”, asosiatif dengan makna
memberikan sehabis-habisnya pada orang lain, relevan dengan
makna pengabdian atau praksis kekuasaan sebagai panggilan.39
36 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi, h. 73 37 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, h. 8 38 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, h. 9 39 Jusuf Susanto, The Dancing Leader, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2011), h.
248
27
Pemimpin khasrismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik yang
luar biasa yang akan diikuti oleh para pengikutnya.40
Karakteristik pada tipe kepemimpinan ini adalah daya
tariknya sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut
yang jumlahnya sangat besar..41
C. Jama’ah
1. Jama’ah
Kata “jama’ah” berasal dari bahasa Arab, yaitu جمع" " yang artinya
kompak, bersama-sama, berkelompok, banyak dan berserikat.P48F
42P Definisi
jama’ah dalam ensiklopedi Bahasa Indonesia adalah suatu wadah bagi
umat Islam dalam menjalankan Ibadah.P49F
43
Menurut Drs. E. Ayyub yang dimaksud jama’ah adalah sejumlah
besaran manusia atau sekelompok manusia yang berhimpun untuk
mencapai tujuan yang sama. Jadi jama’ah adalah kelompok orang yang
teorganisir dan terstruktur dengan baik.P50 F
44
Sedangkan menurut Arsyikum & Arief, jamaah adalah
sekumpulan atau sekelompok orang yang secara bersama-sama dalam
satu ikatan yang bertujuan mengerjakan amal-amal kebajikan.P51F
45P
40 Irham Fahmi, Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi, h. 73 41 Syamsul Arifin, Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, h. 8 42 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 125 43 Zurizal Z & Amiuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam
Negeri, 2008), h. 185 44 Moh. E. Ayub, dkk, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 128 45 Arsikum Al-Mashudi dan Arief Nuryadin, Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Hari
Kiamat Kubra, (Jakarta: Al-Ihsan Media Utama, 2006), h. 25
28
Dari beberapa penjelasan tentang pengertian-pengertian jama’ah
yang telah disebutkan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
pengertian jama’ah adalah seorang muslim yang terkumpul dan
teorganisir dalam satu wadah yang bertujuan untuk mengerjakan ibadah.
Ada beberapa kriteria jama’ah menurut Drs. Ibrahim Muhammad
bin Abdullah al Buraikan, sebagai berikut:
1) Tidak terpecah belah;
2) Manhaj atau konsep yang diikuti;
3) Qudwah atau teladan.46
D. Haji
Kata Haji berasal dari bahasa Arab “haji” الحج /حخ lahirlah kata
muhajjah (محجة) yang berarti arah/ tujuan; kata hujjah (حجة) yang berarti dalil/
argumentasi; kata haajah yang bermakna kebetulan.
Haji secara etimologi berarti menyengaja (al-qashd). Adapun menurut
syara’, haji bermakna beribadah kepada Allah dengan menunaikan manasik
menurut apa yang diajarkan dalam sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam. P53F
47P
Abdurrahman Al-Zaziri menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
haji secara bahasa adalah menuju kemuliaan, sedangkan pengertian haji
secara istilah adalah amalan-amalan tertentu dan dengan cara tertentu pula.P54F
48
46 Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan alih bahasa M. Anis Matta, Pengantar
Studi Aqidah Islam, (Jakarta: Robbani Press, 2005), h. 114 47 Syaikh Muhammad, Shahih Fiqih Wanita: Menurut Al-qur’an dan As-Sunnah, (Jakarta:
AKBARMEDIA, 2009), hal. 113 48 Abdurrahman Al-Zaziri, Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat (Puasa, Zakat, Haji, Kurban),
(Jakarta: Darul Ulum Press, 2000), h. 177
29
Dari beberapa pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
haji adalah proses ibadah yang dikerjakan oleh umat muslim yang mampu
secara materi maupun fisik agar dapat melaksanakan rukun Islam yang
kelima, dikerjakan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan oleh Al-
Qur’an dan Hadist.
Adapun sejarah dimulainya haji saat turunnya Nabi Adam ke bumi,
dan Allah mendirikan bangunan pertama kali yaitu Baitullah. Sesuai dengan
surat Ali Imron ayat 96 yang berbunyi:
لمين إن لع ل بيت وضع للناس للذي ببكة مباركا وهدى ل ۹٦ أو
Artinya:
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (QS. Ali Imran: 96).55F
49
Mengutip pendapat Jumhur Ulama dalam Sahlan Asnawi, ibadah haji
difardhukan pada tahun ke 6 Hijriyah. Namun, ketika itu di Mekkah dan
sekitar Ka’bah orang-orang Jahiliyah masih berthawaf dengan telanjang maka
Nabi memerintahkan Abu Bakar untuk membenahi dan menyempurnakan
syariat haji sesuai perintah Allah. Maka kaum muslimin mengerjakan haji
pada tahun ke 9 Hijriyah disusul dengan Ali sahabat Rasulullah.56F
50
49 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2010), h.
62. 50 Sahlan Asnawi, Cara Meraih Kesempurnaan Haji Mabrur, (Jakarta: Studia Press,
2001), h. 41
30
E. Jama’ah Haji
Menurut Abdul Halim jama’ah haji adalah seorang muslim yang
melaksanakan ibadah haji akan melaksanakan rangkaian ritual mulai dari
memakai ihram, thawaf, wukuf dan sebagainya.51
Sedangkan pengertian jama’ah haji versi Indonesia adalah Warga
Negara Indonesia yang beragama Islam yang telah mendaftarkan diri untuk
menunaikan ibadah haji sesuai dengan segala persyaratan yang telah
ditetapkan.52
Dari pengertian di atas penulis telah menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan jama’ah haji adalah sekelompok orang yang berkumpul dan
menyengaja mengunjungi ka’bah untuk mengerjakan serangkaian ibadah haji
berupa thawaf, sa’i, wukuf dan lain sebagainya semata-mata demi
melaksanakan perintah Allah dan meraih ridho-Nya.
Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang
jama’ah calon haji secara individu adalah, sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang manasik haji
b. Mempunyai biaya yang cukup untuk untuk akomodasi, konsumsi dan
transportasi serta keperluan lainnya.
c. Mempunyai kelengkapan dokumen perjalanan (paspor) dan izin masuk
ke Negara tujuan.P59F
53P
51 Abdul Halim Ensiklopedi Haji dan Umroh, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002),
h. 84 52 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jama’ah Haji, (Pusat Kesehatan Haji
Kementrian Kesehatan Haji RI: 2010), h. 9 53 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jama’ah Haji, h. 17
31
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. FAZARY WISATA TOUR & TRAVEL
A. Profil dan Sejarah Berdirinya PT. Fazary Wisata
PT. Fazary Wisata didirikan pada tanggal 11 Desember 2001 oleh
Bapak H. Juli Fauza yang bertindak sebagai Direktur Utama, beliau adalah
lulusan dari Kairo yang telah banyak menimba ilmu tentang agama dan
bisnis. Karena bekal pendidikan tersebut, maka beliau membangun sebuah
perusahaan travel haji dan umroh yaitu PT. Fazary Wisata. Nama perusahaan
tersebut diambil dari nama salah seorang putera pendirinya yaitu Fazary.1
Beliau (Bapak H. Juli) mendirikan perusahaan travel haji dan umroh
ditemani oleh isterinya yaitu Ibu Hj. Dessy Zarita Amin yang bertindak
sebagai Komisaris, dibantu dengan Notaris Ibu Nur Meuthia Syavaranti, SH
dan beberapa staff haji dan umroh. Hal lain yang membuat beliau bertekat
untuk membuka biro perjalanan haji khusus dan umrah adalah pengalaman
pertama kali beliau berangkat Umrah ke tanah suci, pada saat itu beliau
beserta rombongan yang berangkat Umrah ke tanah suci tidak dituntun dan
tidak mendapatkan informasi secara lengkap dari biro perjalanan yang telah
memberangkatkannya.2
Bagi PT. Fazary Wisata, konsumen adalah raja. Prinsip ini tampaknya
benar-benar diterapkan oleh biro perjalanan ini, dimana biro ini berkomitmen
untuk pelayanan sistem full service, pelayanan tersebut mencakup semua tiket
transportasi, baik itu tiket pesawat domestik dan internasional, kereta api,
1 Company Profil Fazary Wisata Tour & Travel (Tangerang, 2011), h. 4 2 Company Profil Fazary Wisata Tour & Travel, h. 5
32
hotel voucher domestik dan internasional, Umroh dan Haji, paket wisata
domestik dan internasional, pengurusan dokumen paspor visa perjalanan,
persewaan bus pariwisata dan mobil, yang semua kami layani dengan harga
kompetitif.3
Untuk kenyamanan dan kemudahan pelanggan, Fazary Wisata Tour &
Travel memberikan pelayanan tambahan “Airport Handling”, dimana tugas
dari petugas kami adalah membantu jama’ah pada saat keberangkatan di
Bandara, dengan membantu pembayaran Airport Tax, Check in dan
memasukan bagasi di counter perusahaan penerbangan, sampai mendapatkan
boarding pass, dan yang paling akhir dan tidak kalah pentingnya adalah kami
akan menjemput para jama’ah yang kembali setelah selesai melakukan
perjalanan ibadahnya.4
Berikut adalah penjelasan mengenai profil lengkap PT. Fazary Wisata
Tour and Travel:
Nama Perusahaan : PT. Fazary Wisata
Pimpinan : H. Juli Fauza, MH
Alamat : Jl. WR Supratman No. 56 Ruko Prima Bintaro Blok D
Bintaro Jaya 15266
Jam Kerja : Senin – Sabtu 08.00 – 17.00
Telephone : (021) 7371095 – 7378001 – 7377727
Fax : (021) 7371190
3 Company Profil Fazary Wisata Tour & Travel, h. 6 4 Wawancara Pribadi dengan Bapak Jailani, Tangerang, 22 Mei 2017, di Kantor PT.
Fazary Wisata Tour & Travel.
33
Rekening :Bank Muamalat (USD: 388.000.4768/ Rp: 388.000.4767),
Bank Mandiri Syariah (USD: 0040.1391.37), Bank BNI
(USD: 0005307867/ Rp: 0005307856) A/n PT. Fazary
Wisata.
Email : [email protected]
Website : www.fazarywisata.co.id
Perizinan :
a. Akte Notaris No 2 Tgl 11 Desember Th 2001,
mengalami perubahan tanggal 8 Februari 2006, dan
perubahan terakhir tanggal 26 Juni 2008.
b. SIUP 25 Januari 2002, mengalami perubahan 28
Februari 2008.
c. Surat izin Usaha Kepariwisataan tanggal 17 Januari
2002, diperpanjang 28 Februari 2008, perpanjangan
terakhir 29 Mei 2012.
d. Pengesahan Kehakiman tanggal 11 Januari 2002,
berubah 20 April 2006, perubahan terakhir 3
September 2008.
e. NPWP no : 02.093.526.8-411.000
f. Izin Umrah D/130 tanggal 23 Mei 2002, diperpanjang
D/352 tanggal 20 September 2005, diperpanjang
D/593 tanggal 13 November 2008, diperpanjang
34
D/425 tanggal 16 Agustus 2011, diperpanjang D/594
24 Oktober 2014.
g. Izin Haji D/251 tanggal 16 Juli 2002, diperpanjang
D/353 tanggal 20 September 2005, diperpanjang
D/517 tanggal 18 September 2008, diperpanjang
D/377 tanggal 22 Juli 2011, diperpanjang 380 tanggal
2 Juni 2017.
B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
1. Visi:5
“Menjadi penyelenggara Umrah dan Haji yang sesuai dengan
Sunnah Rasul dalam pengelolaan dan terbaik dalam pelayanan”.
2. Misi:
a. Misi awal berdirinya Fazary Wisata Tour & Travel adalah sesuai
dengan mottonya: Mencari Ridha Allah dan merupakan jalan menuju
Syurga dengan cara pelaksanaan ibadah Umrah dan Haji.
b. Memberikan Bimbingan Umrah dan Haji yang sesuai dengan Sunnah
Rasul.
c. Menyediakan fasilitas terbaik untuk memudahkan jama’ah dalam
melaksanakan Ibadah Umrah dan Haji.
3. Tujuan
“Untuk membantu pemerintah dalam kegiatan yang berhubungan
dengan sektor pariwisata secara Internasional, yaitu memasukkan devisa
5 Company Profil Fazary Wisata Tour & Travel, h. 10
35
dalam waktu yang bersamaan, memberi kesempatan dan menciptakan
lapangan kerja pada rakyat Indonesia”.
C. Kerja sama
PT. Fazary Wisata merupakan travel agen yang telah bekerja sama
dengan perusahaan atau asosiasi dibidang jasa penerbangan dalam perjalanan
ibadah haji dan umroh, domestik dan juga internasional. Berikut adalah
beberapa perusahaan atau asosiasi yang telah bekerja sama denga PT. Fazary
Wisata antara lain:6
1. IATA (International Air Transport Association)
2. HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umrah & Haji)
3. SABRE
SABRE merupakan Jaringan Sistem Reservasi Komputer
Penerbangan Internasional Ticketing – Reservasi, dan Akomodasi Hotel
undomestik maupun internasional.
D. Organisasi PT. Fazary Wisata
1. Struktur Organisasi
PT. Fazary Wisata memiliki struktur organisasi yang membidangi
tugas dan fungsi masing – masing jabatan. Terdiri dari jabatan komisaris,
direktur utama, direktur operasional , staf haji dan umroh, ticketing,
sampai staf administrasi. Untuk jelasnya dapat dilihat pada bagan 3. 1
sebagai berikut:
6 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Ali Said, 24 Juni 2017, di Kantor PT. Fazary
Wisata
36
Gambar 3. 1 : Struktur Organisasi pada PT. Fazary Wisata
Sumber: Company Profil Fazary Wisata Tour & Travel
2. Pembagian Tugas (Job Description)
PT. Fazary Wisata selaku travel biro perjalanan haji dan umroh
yang terorganisir dan terstruktur tentu memiliki pembagian tugas atau job
description yang diberikan kepada setiap pegawai. Berikut penjelasan
lebih rinci mengenai pembagian - pembagian tugas sesuai jabatan yang
dimiliki pada PT. Fazary Wisata Tour & Travel :
Djaini
Staf Administrasi
Ust. Muharram
Staf Tour
N. Andrey
Div. Ticketing
Ahmad Baihaqy
Div. Ticketing
Muhammad Aziz
Staff Kedutaan
H. Ahmad Djailani, S.Pd.I
Staff Umrah dan Haji
Ust. Agus Agus Haryanto
Staff Umroh dan Haji
H. Ali Said
Dir. Operasional
H. Juli Fauza, MH
Direktur Utama
Hj. Dessy Z Amin, LC
Komisaris
37
Tabel 3. 1 : Tabel Pembagian Tugas (Job Description) PT. Fazary
Wisata 2016
Jabatan Pembagian Tugas
Komisaris
1. Melakukan pengawasan terhadap setiap
kebijakan direksi
2. Memberikan nasihat dan persetujuan secara
tepat waktu berdasarkan pertimbangan yang
memadai.
Direktur Utama
1. Menjadi koordinator, komunikator, pengambil
keputusan, pemimpin pengelola dan eksekutor
dalam menjalankan dan memimpin perusahaan.
Direktur Operasional
1. Menyiapkan seat umrah & haji
2. Permohonan apply visa umrah & haji
3. Menyiapkan perlengkapan umrah & haji
4. Handling Airport
Staf Tour
1. Menangani permintaan jama’ah terkait
pelayanan yang akan dilakukan dan pengurusan
dokumen- dokumen perjalanan.
Staf Haji dan Umroh
1. Melaksanakan pelayanan, bimbingan,
pembinaan, pengelolaan sistem informasi di
bidang penyelenggaraan haji dan umrah.
2. Membuat kontrak agen dengan agen Saudi
38
3. Menyiapkan program marketing
Staf Accounting
1. Menyusun dan membuat laporan keuangan
perusahaan
2. Menyiapkan perhitungan laba rugi
3. Mengawasi dan mereview laporan akuntansi
Divisi Ticketing
1. Menangani dalam reservasi atau pemesanan
tiket pesawat, kapal, maupun kereta yang
dikehendaki oleh calon konsumen/ jama’ah.
Staf Administrasi
a) Mengerjakan administrasi perusahaan (surat
menyurat, itinerary, manifest, penerimaan
pendaftaran jama’ah)
b) Menjawab telfon dan menyambungkan dengan
staf yang memerlukan
c) Mengatur dan mengkoordinasikan pertemuan.
Sumber: Company Profil Fazary Wisata Tour & Travel
4. Produk Haji dan Umroh di PT. Fazary Wisata
Dalam melaksanakan kegiatannya PT. Fazary Wisata mempunyai
beberapa produk pilihan perjalanan haji dan umrah yang ditawarkan dalam
setiap paket, dibedakan atas waktu pemberangkatan. Harga-hara yang
tertera dalam brosur, web maupun banner dapat berubah sewaktu-waktu
sesuai dengan kebijakan pemerintah namun pelayanan yang diberikan
39
selalu diberikan secara maksimal. Adapun paket perjalanan haji dan umroh
yang ditawarkan oleh PT. Fazary Wisata yaitu:7
a. Produk Haji Arbain
Jama’ah melaksanakan ibadah haji selama 26 hari. Kemudian
para jama’ah melaksanakan arbain di Masjid Nabawi. Unutk total
harga keseluruhan mengikuti SK Kemenag. Calon jama’ah yang ingin
mendaftar cukup membayar DP USD 4000 untuk mendapatkan nomor
porsi + USD 500 untuk 4 orang (Quard), +USD 1000 untuk 3 orang
(Triple), +USD 1500 untuk dua orang (Double).
b. Produk Umrah Reguler
Kegiatan ibadah umrah yang dilakukan dengan tujuan Jakarta-
Madinah – Makkah – Jakarta, adapun pelaksanaanya dilakukan selama
9 hari dengan biaya sebagaimana pada table 3. 2:
Tabel 3. 2 : Harga Produk Umroh Reguler PT. Fazary Wisata
Premium Ekonomi Standard
Quard :USD 2.400
Triple :USD 2.500
Double :USD 2.500
Quard :USD 2.350
Triple :USD 2.250
Double :USD 2.250
Quard :USD 1.900
Triple :USD 2.000
Double :USD 2.000
Sumber: Arsip Dokumen PT. Fazary Wisata 2017
c. Produk Umroh Plus
Kegiatan umrah yang dilakukan dengan tujuan Jakarta-
Mekkah-Madinah. Kemudian setelah itu ke satu Negara yang
mempunyai latar belakang sejarah Islam seperti, Aqsha, Cairo,
7 Arsip Dokumen PT. Fazary Wisata, (Tangerang, 2017), h. 5
40
Istanbul, Dubai dan tempat sejarah lainnnya. Adapun program umrah
plus ini dilaksanakan 12-14 hari dengan variasi harga sebagai berikut:
1. Umrah Plus Aqhsa:
Quard : USD 3.550
Triple : USD 3.650
Double : USD 3.650
5. Perkembangan Jama’ah Haji pada PT. Fazary Wisata
Dalam lima tahun terakhir PT. Fazary Wisata mampu
memberangkatkan dan menerima pendaftaran calon jama’ah haji dalam
jumlah yang cukup banyak. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 3. 3.
Tabel 3. 3 : Tabel Perkembangan Jama’ah Haji Pada PT. Fazary Wisata
Tahun Jumlah jama’ah
1433 H/ 2012 M 81 jama’ah
1434 H/ 2013 M 79 jama’ah
1435 H/ 2014 M 82 jama’ah
1436 H/ 2015 M 84 jama’ah
1437 H/ 2016 M 88 jama’ah
1438 H/ 2017 M 91 jama’ah
Sumber: Arsip Dokumen PT. Fazary Wisata 2017
41
BAB IV
STRATEGI KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH HAJI KHUSUS PADA PT. FAZARY WISATA TANGERANG
SELATAN
A. Tipe Kepemimpinan Pembimbing Ibadah Haji Khusus Pada PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan
Tipe kepemimpinan pembimbing jama’ah ibadah haji khusus oleh
Ustadz Agus Heryanto adalah dengan menggunakan tipe kepemimpinan
kharismatik dan menggunakan pola kepemimpinan yang bersifat formal,
informal dan situasional. Pemilihan tipe dan pola kepemimpinan tersebut
didasarkan pada bakat pembimbing serta keragaman dari latar belakang
jama’ah calon haji khusus yang meliputi latar belakang usia, pendidikan dan
mazhab fiqih.
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Jailani:
“Beliau (Ustadz Agus) sangat mempunyai kharisma yang kuat. Cara beliau dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah selalu memperhatikan aspek kepentingan umum berdasarkan situasional tertentu, sehinggabeliau selalu mendapatkan respon yang baik dari para jama’ah.” (Bpk. Jailani, 36 tahun).1
Dalam penanganan pelayanan terhadap jama’ah mengenai perbedaan
mazhab fiqih yang digunakan oleh pembimbing yaitu dengan cara
menginformasikan kepada seluruh jama’ah bahwa pembimbing telah
mengambil atau menggunakan mazhab fiqih tertentu. Akan tetapi jika ada
jama’ah yang merasa keberatan untuk mengikuti karena lebih mempercayai
mazhab fiqih yang berbeda maka pembimbing selalu mempersilahkan dengan
1 Wawancara Pribadi dengan Bapak H. Ahmad Jailani selaku Staff Haji dan Umrah, 29
Mei 2017, di kantor PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan
42
bahasa yang sopan kepada jama’ah untuk melaksanakan serangkaian ibadah
haji sesuai mazhab fiqihnya.
Berikut hasil wawancara dengan Ustadz Agus Heriyanto:
“Memberitahukan penggunaan mazhab terkait fiqih haji kepada jama’ah sangatlah penting, karena hal tersebut merupakan hak para jama’ah. Jama’ah yang merasa keberatan selalu kami anjurkan mengikuti apa yang biasa mereka ikuti, selama hal tersebut (mazhab) yang digunakan oleh jama’ah tak menyimpang.” (Ustadz Agus, 46 tahun).2
B. Analisis Strategi Kepemimpinan dalam Meningkatkan Jumlah Jama’ah
Haji Khusus Pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan
Berikut adalah tahapan analisis strategi kepemimpinan yang dilakukan
oleh pembimbing ibadah haji khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang
Selatan:
1. Analisis SWOT
Analisis lingkungan diperlukan oleh seorang pembimbing ibadah
haji khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan agar tercapainya
visi, misi serta tujuan perusahaan. Analisis tersebut juga bertujuan untuk
mengukur kekuatan serta kelemahan guna mengambil keuntungan dari
adanya peluang dan menghindari ancaman-ancaman yang mengganggu
visi, misi dan tujuan.
a. Kekuatan (Strenght)
Seorang pembimbing ibadah haji perlu mengetahui kekuatan
yang dimilikinya, karena akan menjadi keuntungan baik untuk diri
sendiri maupun perusahaan. Adapun kekuatan yang dimiliki oleh
2Wawancara Pribadi dengan Ust. Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017, di kantor PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan.
43
pembimbing dalam meningktkan jumlah jama’ah ibadah haji khusus
pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan adalah:
1) Mempunyai kharisma yang kuat, sehingga mampu menarik
perhatian dan melakukan pendekatan secara emosional kepada
jama’ah calon haji.
2) Mampu berbicara dengan retorika yang baik dalam memandu
jama’ah haji.
Berikut hasil wawancara dengan pak Jailani
“Beliau (Ustadz Agus) sangat mempunyai kharisma yang kuat. Cara beliau dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah selalu mendapatkan respon yang baik dari para jama’ah. Beliau masih sangat muda namun mampu berbicara dengan baik terhadap semua kalangan ” (Bpk. Jailani, 36 tahun).3
3) Mampu memberikan pelayanan terbaik dan bertanggung jawab
atas tugasnya selaku pembimbing ibadah haji baik dalam
pelayanan di Indonesia maupun di Arab Saudi.
4) Kemudahan sarana informasi kepada jama’ah haji dengan cara
memfasilitasi alat komunikasi receiver sehingga komunikasi
menjadi lebih efektif antara pembimbing dengan jama’ah haji.
5) Pembinaan terhadap alumni jama’ah haji dan umroh.4
b. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh pembimbing:
3Wawancara Pribadi dengan H. Ahmad Jaelani, selaku Staff Haji & Umroh PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan, 29 Mei 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata 4Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata
44
1) Waktu pelaksanaan bimbingan manasik haji cukup singkat,
sehingga pembimbing kesulitan dalam mengatur waktu dengan
materi.
2) Lokasi bimbingan manasik haji terletak di hotel Puncak Bogor
yang sering kali terjadi kemacetan, sehingga sebagian jama’ah
terkadang merasa kesulitan untuk pergi kesana. Hal tersebut
berdampak pada materi yang disampaikan pembimbing kurang
efektif karena ketahanan fisik dan konsentrasi jama’ah menurun
akibat kemacetan.
Berikut penjelasan dari hasil wawancara pribadi dengan Ustadz
Agus:
“Lokasi bimbingan manasik yang cukup jauh, serta waktu pelaksanaan yang cukup singkat menjadi kendala bagi Saya dalam penyampaian pesan dakwah”. (Ustadz Agus, 46 tahun)5
c. Peluang (Opportunity)
Peluang yang masih bisa dicapai oleh pembimbing dalam
meningkatkan jumlah jama’ah haji khusus pada PT. Fazary Wisata
Tangerang Selatan diantaranya adalah:
1) Semakin meningkatnya keinginan setiap umat muslim untuk
beribadah haji.
Berikut penjelasan dari hasil wawancara pribadi dengan Ustadz
Agus:
“Alhamdulillah setiap hari, bulan dan tahun keinginan setiap muslim untuk mendaftar haji sangatlah tinggi. Namun dengan
5 Wawancara Pribadi dengan Ust. Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata
45
terbatasnya kuota dan masa tunggu yang lama, maka kami (PT. Fazary Wisata) menjadi solusinya”. (Ustadz Agus, 46 tahun).6
2) Respon jama’ah terhadap pembimbing sangat bagus baik dalam
memahami materi bimbingan manasik maupun ketika
pelaksanaan ibadah haji.
3) Alumni jama’ah haji PT. Fazari Wisata Tangerag Selatan
memiliki kesadaran informasi untuk saling berbagi informasi
dengan teman, rekan dan keluarga terkait bimbingan dan
pelayanan yang diberikan oleh pembimbing ibadah haji.
Berikut penjelasan dari hasil wawancara pribadai dengan Ustadz
Agus:
“Pembinaan alumni jama’ah awalnya merupakan inisiatif program yang dicanangkan oleh alumni jama’ah tahun 2010, kemudian baru mendapatkan persetujuan dari pimpinan perusahaan PT. Fazary Wisata yaitu Bapak Juli Fauza pada tahun 2011. Alhamdulillah alumni jama’ah selalu mengundang saya dalam serangkaian acara seperti majlis taklim dan kajian-kajian islam.” (Ustadz Agus, 46 tahun)7
d. Ancaman (Threat)
Ancaman merupakan keadaan yang tidak menguntungkan.
Adapaun beberapa ancaman yang dapat menggangu keberhasilan
pemimpin dalam meningkatkan jumlah jama’ah khusus pada PT.
Fazary Wisata Tangerang Selatan diantaranya adalah:
1) Semakin banyak biro Penyelenggara Ibadah Haji Khusus
(PIHK)
6 Wawancara Pribadi dengan Ust. Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017 7 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017, di kantor PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan
46
2) Banyak PIHK yang menetapkan biaya ongkos naik haji (ONH)
yang lebih murah.
Berikut penjelasan dari hasil wawancara pribadi dengan Ustad
Agus:
“Persaingan PIHK sekarang sangatlah kuat. Banyak sekali PIHK
yang menarik jama’ah dengan cara menawarkan harga murah
namun menjanjikan fasilitas bimbingan dan pelayanan ‘wah’.
(Ustadz Agus, 46 tahun).8
Setelah semua faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
faktor eksternal (peluang dan ancaman) dari pembimbing ibadah haji
diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif
strategi yang dapat digunakan oleh pembimbing ibadah haji dalam
meningkatkan jumlah jama’ah haji khusus pada PT. Fazary Wisata di
Tangerang Selatan.
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-
langkah kedepan dalam pencapaian suatu visi, misi dan tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan.
Dengan menggunakan analisis matrik SWOT yang mudah
dipahami semoga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
peluang- peluang dan ancaman- ancaman eksternal yang akan dihadapi
8 Wawancara Pribadi dengan Ust. Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017, di kantor PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan
47
oleh pembimbing ibadah haji agar dapat disesuaikan dengan kekuatan-
keuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
Berikut penulis paparkan matrik SWOT:
a. Strategi SO
Strategi SO adalah strategi yang memanfaatkan kekuatan (S)
untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya dari peluang-peluang
(O) yang ada.
Setelah melihat kekuatan pembimbing berupa kepemimpinan
yang berkharisma, pelayanan yang baik dan maksimal, mampu
berbicara dengan retorika yang baik, tersedianya sarana komunikasi
yang efektif antara pembimbing dengan para jama’ah yaitu alat
transmitter dan receiver, serta pembinaan terhadap alumni jama’ah
haji dan umroh.
Kemudian peluang dengan semakin meningkatnya keinginan
umat muslim untuk beribadah haji, respon jama’ah terhadap
pembimbing sangat bagus, serta kesadaran alumni jama’ah haji
untuk saling berbagi informasi terkait bimbingan dan pelayanan
yang diberikan oleh pembimbing ibadah haji.
Maka pembimbing ibadah haji dapat mengajak keluarga,
rekan dan teman dari jama’ah untuk bergabung dengan PT. Fazary
Wisata, mengembangkan program pembinaan alumni jama’ah haji
dengan cara mendirikan majlis taklim guna memperluas jaringan
sehingga mampu meningkatkan jumlah jama’ah calon haji khusus
pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan.
48
Berikut penjelasan dari hasil wawancara pribadi dengan
Ustadz Agus:
”Mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki dan memanfaatkan segala peluang dengan sebaik- baiknya merupakan strategi kepemimpinan favorit saya dalam membimbing dan memberikan pelayanan kepada jama’ah. Maka dari itu saya berinisiatif untuk mendirikan pembinaan alumni jama’ah haji khusus. Intinya yang terpenting adalah jangan pernah putus komunikasi dan silaturahmi dengan jama’ah”. (Ustadz Agus, 46 Tahun).9
b. Strategi ST
Strategi ST adalah strategi yang dikembangkan dalam
memanfaatkan kekuatan (S) untuk menghindari segala ancaman (T).
Setelah melihat kekuatan kekuatan pembimbing berupa
kepemimpinan yang berkharisma, pelayanan maksimal, mampu
berbicara dengan retorika yang baik, tersedianya sarana komunikasi
yang efektif antara pembimbing dengan para jama’ah yaitu alat
transmitter dan receiver, serta pembinaan terhadap alumni jama’ah
haji dan umroh.
Kemudian melihat ancaman berupa semakin banyaknya biro
Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan banyaknya PIHK
yang menetapkan harga ongkos naik haji (ONH) yang lebih murah.
Maka pembimbing ibadah haji khusus dapat mengatasi
kondisi tersebut dengan menjadikan pesaing dengan melakukan studi
perbandingan dalam segi kualitas bimbingan, pelayanan dan sarana
9 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017, di kantor PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan
49
penunjang ibadah haji guna meningkatkan jumlah jama’ah haji
khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan.10
c. Strategi WO
Strategi WO mengembangkan suatu strategi dalam
memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang
ada. Strategi WO diterapkan berdasarkan pemanfaatan segala
peluang yang ada dengan cara meminimalisir kelemahan-kelemahan
yang ada.
Pembimbing ibadah haji khusus pada PT. Fazary Wisata
Tangerang Selatan sering kali dihadapkan dengan pasar yang cukup
besar untuk memperoleh jama’ah calon haji dan persaingan dalam
memberikan bimbingan dan pelayanan kepada jama’ah, akan tetapi
di sisi lain juga harus menghadapi kelemahan internal seperti waktu
pelaksanaan bimsik haji yang cukup singkat dan lokasi bimbingan
manasik haji terkadang sulit untuk ditempuh.
Maka cara efektif yang harus dilakukan oleh pembimbing
ketika dihadapkan dengan peluang adalah memaksimalkan
penggunaan waktu dan tempat bimbingan manasik haji dan
memprioritaskan jama’ah haji yang menyandang disabilitas.
Berikut penjelasan dari hasil wawancara pribadi dengan
Ustadz Agus:
Terkadang lokasi bimbingan manasik dan waktu pelaksanaannya menjadi kendala bagi sebagian jama’ah calon haji. Lebih disayangkan lagi adalah ketika jama’ah belum menguasai materi
10 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017, di kantor PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan
50
bimsik. Semoga dengan cara memberikan pelayanan konsultasi bimbingan melalui social media, melakukan pertemuan di luar waktu dan tempat bimsik dan memprioritaskan jama’ah penyandang disabilitas mampu mengatasi segala kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada”. (Ustadz Agus, 46 tahun).11
d. Strategi WT
Strategi WT adalah mengembangkan suatu strategi dalam
mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T). Strategi
WT diambil ketika pembimbing ibadah haji menghadapi situasi yang
kurang menguntungkan, dimana harus menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan dalam diri pembimbing.
Melihat kelemahan- kelemahan berupa waktu pelaksanaan
bimbingan manasik haji cukup singkat dan lokasi bimbingan
manasik haji terkadang sulit untuk ditempuh. Kemudian melihat
ancaman - ancaman berupa semakin banyaknya biro PIHK dan
banyaknya PIHK yang menetapkan harga yang lebih murah.
Maka untuk mengatasi masalah tersebut pembimbing ibadah
haji dapat meningkatkan sosialisasi terhadap jama’ah terkait materi
bimsik haji melalui social media, memaksimalkan penggunaan
waktu dan tempat bimsik haji, jama’ah terus menerus diberikan
pelayanan dan bimsik haji dan menyempurnakan fasilitas penunjang
bimbingan ibadah haji.
Berikut adalah tabel matrik SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunities and Threats) yang berisi gambaran tentang strategi-
strategi yang dapat diambil oleh pembimbing ibadah haji pada PT.
11 Wawancara Pribadi dengan Ust. Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 22 Juni 2017, di kantor PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan
51
Fazary Wisata Tangerang Selatan setelah menggabungkan data – data
internal dan eksternal.
Tabel 4. 1 : Tabel Matrik SWOT oleh Pembimbing Ibadah Haji pada PT. Fazary Wisata
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strenght Weakness
1. Pembimbing berkharisma
2. Pelayanan terbaik 3. Retorika yang
baik 4. Sarana
komunikasi memadai
1. Waktu
pelaksanaan bimsik cukup singkat
2. Lokasi bimbingan cukup jauh dan banyak kendala.
Opportunities 1. Tingginya
keinginan masyarakat untuk pergi haji
2. Jama’ah lebih cepat memahami materi bimsik
3. Kesadaran untuk saling berbagi informasi
Strategi SO 1. Memperluas
jaringan 2. Mengembangkan
program pembinaan alumni jama’ah
Strategi WO 1. Memaksimalkan
pemahaman materi bimsik
2. Memprioritaskan jama’ah yang menyandang disabilitas
Threats
1. Semakin banyak PIHK
2. Persaingan harga murah PIHK
Strategi ST
1. Menjadikan kompetitor sebagai studi pembanding.
Strategi WT
1. sosialisasi bimsik via sosmed dan langsung di luar waktu bimsik
2. Meningkatkan kualitas bimbingan dan pelayanan
Sumber: Arsip Dokumen PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan 2016
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi merupakan tahap pelaksanaan dalam
manajemen strategi. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi
pembimbing untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan
menjadi tindakan.
52
Upaya pembimbing ibadah haji dalam meningkatkan jumlah
jama’ah calon haji khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan
dengan melakukan beberapa tahapan implementasi, di antaranya sebagai
berikut:
a. Implementasi Strategi SO
1) Pembimbing mempertahankan gaya kepemimpinan yang
kharismatik
2) Pembimbing menjadi komunikator yang baik terhadap jama’ah
3) Pembimbing dianjurkan untuk bersifat humoris agar mampu
menyentuh emosi setiap jama’ah
4) Pembimbing melakukan pendekatan dan menjalin hubungan
baik dengan jama’ah calon haji khusus
5) Pembimbing membuat acara reuni alumni antar jama’ah haji
agar silaturahmi tetap terjaga.
6) Pembimbing menganjurkan jama’ah untuk berbagi informasi
kepada teman, rekan dan keluarga jama’ah terkait bimbingan
dan pelayanan yang diberikan.
b. Implementasi Strategi ST
1) Pembimbing menjadikan kompetitor sebagai studi pembanding
dalam segi pelayanan, bimbingan, dan penggunaan sarana
fasilitas perlengkapan ibadah haji.12
12 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Agus Heriyanto selaku Pembimbing Ibadah Haji
PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan, 22 Juni 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata
53
2) Pembimbing dinjurkan untuk menjaga silaturahmi kepada
jama’ah guna menjalin kekeluargaan yang akan menciptakan
kepercayaan bagi jama’ah
3) Pembimbing terus meningkatkan program bimbingan manasik
secara rutin baik di Indonesia maupun di Saudi Arabia
4) Pembimbing mengadakan kajian islam ba’da sholat shubuh,
maghrib dan isya dan kultum setiap dzuhur dan ashar.
c. Implementasi Strategi WO
1) Pembimbing memaksimalkan waktu bimbingan manasik yang
disediakan oleh perusahaan secara efektif dan efisien.
2) Pembimbing menyarankan jama’ah untuk melakukan konsultasi
bimbingan manasik dengan pembimbing di luar waktu dan
tempat yang ditentukan perusahaan guna kematangan
pemahaman materi bimsik
3) Dalam kelangsungan bimbingan ibadah haji, pembimbing
memprioritaskan jama’ah yang menyandang disabilitas.
d. Implementasi Strategi WT
1) Pembimbing berkewajiban untuk menyapa dan memanjakan
jama’ah dengan cara memberikan konsultasi personal terkait
bimbingan manasik via social media, sms/ telepon.
2) Pembimbing bertanggung jawab dan amanah dalam memberikan
kualitas pelayanan dan bimbingan terhadap jama’ah secara
maksimal baik ketika di Indonesia maupun di Arab Saudi.
54
Dari implementasi yang telah diterapkan dapat dilihat bahwa
strategi kepemimpinan yang digunakan oleh pembimbing ibadah haji
khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan telah berjalan secara
maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dalam grafik Peningkatan Jumlah
Jama’ah Haji Khusus PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan.
Gambar 4.1: Grafik Peningkatan Jumlah Jama’ah Haji Khusus pada PT.
Fazary Wisata
Sumber : Arsip Dokumen PT. Fazary Wisata 2017
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa strategi kepemimpinan
pembimbing ibadah haji pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan dapat
mengatasi ancaman serta kelemahan yang ada, sehingga pembimbing
ibadah haji pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan dapat
mengoptimalkan peluang dan kekuatan yang dimiliki, hal tersebut dapat
dibuktikan dengan meningkatnya jumlah jama’ah haji khusus setiap tahun
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jama'ah Haji
55
dan masih berlangsungnnya aktifitas implementasi dari strategi
kepemimpinan yang berjalan sampai saat ini.
4. Evaluasi
Evaluasi strategi kepemimpinan merupakan tahapan terakhir dalam
suatu manajemen strategi. Berdasarkan data yang diperoleh penulis dalam
penelitian, telah ditemukan bahwa strategi kepemimpinan pembimbing
ibadah haji pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan melakukan
beberapa evaluasi sebagai berikut:
a. Meninjau ulang faktor internal dan eksternal yang ada pada
pembimbing jama’ah ibadah haji agar dapat merumuskan strategi
kepemimpinan yang akan dilakukan. Peninjauan tersebut dilakukan
dengan melakukan analisis SWOT.
b. Mengukur keefektifan dan keefisienan kinerja pembimbing jama’ah
ibadah haji khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan dalam
pelaksanaan strategi kepemimpinan yang telah dirumuskan.
c. Menyusun analisis korektif terkait strategi kepemiminan yang
dilaksanakan oleh pembimbing ibadah haji pada PT. Fazary Wisata
Tangerang Selatan yang berdampak terhadap jama’ah dan perusahaan.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis, maka dapat disimpulkan
bahwa analisis lingkungan, faktor yang paling dominan pada pembimbing
ibadah jama’ah haji adalah kekuatan. Maka dari itu pembimbing terus
menerapkan strategi- strategi kepemimpinan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Strategi kepemimpinan tersebut berdampak terhadap
peningkatan jumlah jama’ah calon haji yang dialami oleh PT. Fazary
56
Wisata Tangerang Selatan sejak awal berdiri sampai sekarang. Maka dapat
dipastikan bahwa langkah strategi kepemimpinan yang diterapkan oleh
pembimbing ibadah haji merupakan pilihan yang tepat untuk terus
meningkatkan jumlah jama’ah calon haji khusus.
Kemudian faktor ancaman merupakan faktor yang tidak terlalu
dominan bagi pembimbing dan PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan. Hal
tersebut berarti banyaknya PIHK bukan merupakan ancaman yang besar
karena pelayanan dan bimbingan yang diberikan oleh pembimbing da
perusahaan sangat maksimal.13
Sedangkan dalam segi implementasi yang dilakukan pembimbing
ibadah haji khusus pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan terhadap
jama’ah dapat memberikan pelayanan terbaik dengan cara menggunakan
kharisma, retorika yang baik dan memanjakan jama’ahnya dengan strategi
bimbingan manasik secara personal melalui media sosial secara rutin. Hal
tersebut menjadikan pembimbing dengan jama’ah jama’ah calon haji
memiliki kedekatan secara emosional sehingga pesan-pesan dakwah yang
disampaikan oleh pembimbing kepada jama’ahnya lebih efektif dan
efisien. 14
Berasarkan hasil evaluasi secara keseluruhan strategi
kepemimpinan yang diterapkan oleh pembimbing ibadah haji pada PT.
Fazary Wisata Tangerang Selatan dalam meningkatkan jumlah jama’ah
13 Wawancara Pribadi dengan H. Ali Said selaku Direktur Operasional Haji PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan, 2 Juli 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata 14 Wawancara Pribadi dengan H. Ali Said selaku Direktur Operasional Haji PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan, 3 Juli 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata
57
calon haji khusus sudah efektif dan efisien karena hasil yang telah dicapai
sudah cukup baik.
C. Dampak Strategi Kepemimpinan Terhadap Peningkatkan Jumlah
Jama’ah Haji Khusus pada PT. Fazary Wisata di Tangerang Selatan
Pembimbing ibadah haji memegang peranan yang sangat penting
dalam sebuah travel atau penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK), karena
akan menghadapi banyak jama’ah secara langsung. Untuk itu diperlukan
suatu strategi kepemimpinan yang tepat dalam membimbing dan melayani
jama’ah.
Berikut hasil wawancara dengan Pak Jailani:
“Beliau (Ustad Agus) selaku pembimbing ibadah haji khusus mempunyai peran yang sangat vital terhadap peningkatan jumlah jama’ah calon haji pada PT. Fazary Wisata, karena beliau terjun langsung dalam melayani dan membimbing jama’ah haji. Tentu beliau mempunyai bermacam- macam strategi untuk menangani setiap permasalahan dan peluang yang ada”. (Pak Jailani, 36 tahun)15
Berikut beberapa strategi kepemimpinan pembimbing ibadah haji
pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan yang berdampak pada
peningkatan jumlah jama’ah calon haji khusus, di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Strategi kepemimpinan kharismatik yang dimiliki oleh pembimbing ibadah
haji yakni Ust. Agus Heriyanto adalah karakteristik strategi kepemimpinan
dengan daya tarik yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh
pengikut (jama’ah) dalam jumlah yang sangat besar.
15 Wawancara Pribadi dengan H. Ahmad Jaelani, selaku Staff Haji & Umroh PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan, 28 Mei 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata
58
2. Strategi kepemimpinan dengan menggunakan retorika yang baik
berdampak pada kemudahan dalam penyampaian setiap pesan pesan
dakwah, mampu membimbing, mengajak atau membujuk jama’ah dalam
mengikuti serangkaian kegiatan baik sebelum maupun sesudah kepulangan
ibadah haji.
Berikut hasil wawancara pribadi dengan pak Jailani:
“Beliau (Ustadz Agus) sangat mempunyai kharisma yang kuat. Cara beliau dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah selalu mendapatkan respon yang baik dari para jama’ah. Beliau masih sangat muda namun mampu berbicara dengan baik terhadap semua kalangan ” (Bpk. Jailani, 36 tahun).16
3. Jama’ah yang dibimbing dan dilayani dengan strategi kepemimpinan yang
tepat akan berdampak terhadap kepuasan yang membekas dalam hati
setiap jama’ah. Kepuasan tersebut merupakan misi perusahaan agar
mampu menarik hati setiap jama’ah yang menggunakan jasa PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan sebagai PIHK.
Berikut hasil wawancara pribadi dengan Ustadz Agus:
“Dengan melakukan sebuah pendekatan emosional maka dapat dengan mudah mengenal karakter jama’ah, setelah itu akan tahu strategi apa yang akan saya gunakan, kemudian mengimplementasikan strategi kepemimpinan secara tepat dan maksimal”. (Ustadz Agus, 46 tahun).17
4. Strategi kepemimpinan pembimbing ibadah haji dengan cara memfasilitasi
jama’ah dengan alat receiver and transimitter sangatlah menunjang
komunikasi antara pembimbing dengan jama’ah haji, sehingga komunikasi
menjadi lebih efektif dan efisien.
Berikut hasil wawancara pribadi dengan Ustadz Agus:
16 Wawancara Pribadi dengan H. Ahmad Jaelani, selaku Staff Haji & Umroh PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan, 29 Juni 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata
17 Wawancara Pribadi dengan Ust. Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji khusus, 29 Juni 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata
59
“Alat komunikasi transmitter (untuk pembimbing) dan receiver (untuk jama’ah). Alat tersebut sangat memudahkan saya dalam membimbing jama’ah karena saya tidak perlu lelah berbicara keras untuk mengarahkan jama’ah, akan tetapi pesan- pesan yang saya sampaikan sangat mengenai target”. (Ustadz Agus, 46 tahun).18
5. Strategi kepemimpinan pembimbing ibadah haji dengan cara membuat
suatu pembinaan dan reuni alumni jama’ah ibadah haji khusus berdampak
pada peningkatan calon jama’ah haji pada PT. Fazary Wisata Tangerang
Selatan, karena kegiatan tersebut dapat mempererat tali silaturahmi dan
kekeluargaan serta secara tidak langsung menjadi media promosi yang
paling efektif dan efisien.
6. Jama’ah yang merasa puas dengan pelayanan dan bimbingan maksimal
yang diberikan oleh pembimbing ibadah haji tentu akan bercerita kepada
teman, rekan dan sanak keluarganya untuk bergabung dengan PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan selaku penyelenggara ibadah haji khusus
(PIHK). Hal tersebut dinamakan sebagai sistem informasi berantai.
“Tak ada bentuk promosi yang lebih baik dalam memasarkan jasa pelayanan ibadah haji khusus terkecuali mendapati kepercayaan jama’ah. Jama’ah yang merasa puas atas pelayanan dan bimbingan yang diberikan oleh pembimbing tentu akan bercerita dan mengajak kepada rekan, teman dan keluarganya untuk bergabung dengan kami sebagai PIHK terpercaya.” (H. Ali, 42 tahun).19
18 Wawancara Pribadi dengan Ust. Agus Heriyanto selaku pembimbing ibadah haji
khusus, 29 Juni 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata 19 Wawancara Pribadi dengan H. Ali Said selaku Direktur Operasional Haji PT. Fazary
Wisata Tangerang Selatan, 3 Juli 2017, di Kantor PT. Fazary Wisata
60
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN 1. Tipe kepemimpinan yang digunakan oleh pembimbing ibadah haji khusus
pada PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan adalah tipe kepemimpinan
kharismatik dengan menggunakan model kepemimpinan formal, informal
dan situasional.
2. Strategi kepemimpinan tersususun suatu analisis SWOT yaitu
mengidentifikasi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan
pembimbing) dan eksternal (ancaman dan peluang bagi pembimbing).
Kemudian melakukan tahap perumusan dan mengimplementasikannya.
3. Dampak strategi – strategi kepemimpinan terhadap peningkatan jumlah
jama’ah haji khusus adalah sebagai berikut:
1) Mempertahankan gaya kepemimpinan yang kharismatik
2) Menjadi komunikator yang baik terhadap jama’ah
3) Bersifat humoris agar mampu menyentuh emosi setiap jama’ah
4) Melakukan pendekatan dan menjalin hubungan baik dengan
jama’ah calon haji khusus
5) Membuat acara reuni alumni jama’ah haji.
6) Menganjurkan jama’ah untuk berbagi informasi.
B. SARAN
Sebagai akhir dari penulian ini, maka penulis memberikan saran-
saran sebagai berikut:
61
1. Bagi pihak PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan agar merekrut kembali
bagian marketing jasa PIHK, karena akan sangat membantu dan mem-
back up kinerja pembimbing yang secara tak langsung juga bertindak
sebagai agen promosi.
2. Sebaiknya pihak PT. Fazary Wisata melakukan pemindahan lokasi
bimbingan manasik haji secara fleksibel sesuai situasi dan kondisi
jama’ah guna keefektifan dan keefisienan program bimbingan manasik
haji yang dijalankan oleh pembimbing.
3. Bagi jama’ah sebaiknya melakukan inisiatif dalam pembelajaran materi
bimbingan manasik haji guna meningkatkan pemahaman dan
menghindari miss communication atau kegagalan pemahaman.
62
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Syamsul. Leadership, Ilmu Seni dan Kepemimpinan, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012)
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Reneka Cipta, 2010).
Arsip Dokumen PT. Fazary Wisata, (Tangerang, 2017)
Asnawi, Sahlan. Cara Meraih Kesempurnaan Haji Mabrur, (Jakarta: Studia Press, 2001).
Ayub, Moh. E. dkk, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996).
Company Profil Fazary Wisata Tour & Travel (Tangerang, 2011).
Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013).
David, Fred R. Konsep Manajemen Strategi (Jakarta: Salemba Empat, 2012)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2010).
Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Kiat-kiat Melestarikan Haji Mabrur, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2003).
Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012).
Fahmi, Irham. Manajemen Kepemimpinan Teori& Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2013).
Fattah, Nanang. Manajemen Stratejik Berbasis Nilai, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015)
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Jilid 2, (Yogyakarta: Andy Offset, 1989).
Halim, Abdul. Ensiklopedi Haji dan Umroh, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002).
Izwa, Saifuddin. Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 1997).
Lutfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008).
63
Mashudi, Arsikum dan Arief Nuryadin, Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Hari Kiamat Kubra, (Jakarta: Al-Ihsan Media Utama, 2006)
Matondang, Kepemimpinan : Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008).
Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1992).
Muhammad, Ibrahim. Alih bahasa M. Anis Matta, Pengantar Studi Aqidah Islam, (Jakarta: Robbani Press, 2005).
Muhammad, Syaikh. Shahih Fiqih Wanita: Menurut Al-qur’an dan As-Sunnah, (Jakarta: AKBARMEDIA, 2009)
Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tasiti, 1989).
O’Connor, Carol. Kepemimpinan yang Sukses, alih bahasa Sugeng Panut, (Jakarta: Indeks, 2012).
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jama’ah Haji, (Pusat Kesehatan Haji Kementrian Kesehatan Haji RI: 2010).
Salusu, J. Pengambilan Keputusan Stratejik- untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit, (Jakarta: Gramedia, 2006).
Sofyan, Iban. Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015).
Sumarsan, Thomas, Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja (Jakarta: Indeks, 2013)
Supratikno, Hendrawan. Advanced Strategic Manajement, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005)
Susanto, Jusuf. The Dancing Leader, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2011).
Tjiptono, Fandy. Strategi Bisnis, (Yogyakarta: ANDI, 2005)
Uha, Ismail Nawawi. Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015).
Ukas, Maman. Manajemen Konsep, Prinsip dan Aplikasi, (Bandung: Ossa Promo, 2005).
Umar, Husein. Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia, 2001).
64
Z, Zurizal dan Aminuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri, 2008).
Zaziri, Abdurrahman. Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat (Puasa, Zakat, Haji, Kurban), (Jakarta: Darul Ulum Press, 2000).
LAMPIRAN
KEMENTERIAI\ AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWA}I DAN ILMU KOMUNIKASI
Ji. Ir. H. JuandaNo. 95, Ciputat l5412,IndonesiaWebsite : wwwfi dkom.uinjkt. ac. id
Telp./Fax: (62-21) 7432128 I 14703580Ernail: fidkom@uinjkt. ac.id
omor: n. L8 t'l Jakarta, 4 Mei 2017Lamp : I ( satu) bundelHal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.H. Mulkanasir, l3A, S.lrd, MMDosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu' alaikum Wr. l4tb "
Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang dia.iukan olehmahasiswa Fakrrltas Ilrnu Dakwah dan IImu Kornunikasi UIN Syarii UiAayituttah Jakarlasebagai berikut,
NamaNomor Pokok.lurusanSemesterTelp.Judul Skripsi
Tembusan :
1. Dekan2. Ketua.Turusan Manajemen Dakwah (MD)
Fikri Ihsani AlGhiffariI 1 1 3053000054Vlanajemen DakwahVIII (Delapan)
081906387763 LStrategi Kepemimpinan dalam Meningkatkan Jumlah JamaahCalon Ha_ii Khusus pada PT Fazary Wisata.
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut daiampenyusunan dan penyeiesaian skripsinya selama 6 bulan dari tanggal 24 Mei.s.d. 24November 2017.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
an. Dekan,
\akil Dekan Bidang Akademik
M.Ed, Ph.DSupar710330 199803 1 0041
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, IndonesiaWebsite : www.fi dkom.uinjkt.ac. id
Telp.,/Fax: (62-21) 7432128 / 74703580Email: fidkom@uinjkt. ac.id
I II-,\III I
NomorLampiranHal
NamaNomor PokokSemesterJurusan/ProdiTempaVTgl. LahirAlamatTelp.
Tembusan :
1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan/Prodi Manaj emen Dakwah
Fikri Ihsani Ai Ghiffari1 1 13053000054VIII (Delapan)Manajemen DakwahTangerang, 8 November 1994Jl. Raya Mauk Desa Gintung RT 04/01081906387763
: Un.O1/F5/PP.00.9/ jtb, 12017
: lzin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth,Pimpinan Fazary Wisata Tour & TravelJl. WR Supratman No 56 Ruko Prima BintaroSektor III Blok D Tangsel
diTempat
As s al amu' al aikum Wr. W'b.
.lakarta, T Juni 2017
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarla menerangkan bahwa :
Adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam iangkapenulisan skripsi berjudul "Strategi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Jumlah JamaahCalon Haji Khusus pada PT Fazary Wisata Tour & Trayel".
Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya BapaMbu/Sdr. Berkenanmenerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.
W a s s a i an t u-a i ai -ru i t -W7'. W b.
Dekan
Subhan, MAI 10 199303 1 004
- 1- aFAZI' ffi
HIMPUH
?9,tlilttv'Llmrafr d Haji lPfus
tll'rBF%rIATA
SURAT KETERANG,TN
No : 0393,iDIRfWfU[i17
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Alamat
: H. Achmad Djaelani
: Manager Umrah dan Haji Sillusus
:Jl. WR Supratman No. 55 Ruko Prima Bintaro BlokBintaro laya 15266
Menerangkan bahwa:
Nama : Fikri Ihsani Alghiffari
Alama :Jl. Raya Mauk Kel. Gintmg RT 004/001 Sukadiri,Tangerang
Adalah benar mengadakan penelitian di PT. Fazary Wisata untuk rnendapatkan
data penelitian yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Penelitian tersebut
dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2017 - 1l Agustus 2017.
Demikian surat keterangan ini dibuat dapat dipergurakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 1 September 2AI7
H. Achmad Djaelani
Address :
Jl. WR. Supratman No. 56 Ruko Prima Bintaro Blok D Bintaro Jaya 15226Phone : (021)7371095-7378001-7371727 Fax : (021) 1311190
E-mail : [email protected] Website : wWw.fazarywisata.co.id
PEDOMAN WAWANCARA
PANDUAN PENELITIAN:
STRATEGI KEPEMIMPINANA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH JAMA’AH HAJI KHUSUS PADA PT. FAZARY WISATA YANGERANG
SELATAN 2016
1. Pengantar
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulan data tentang
strategi kepemimpinan pembimbing ibadah dalam meningkatkan jumlah
jama’ah haji khusus pada PT. Fazary Wisata. Hasil penelitian ini akan
dianalisis dalam penyusunan skripsi untuk memenuhi syarat mencapai
gelar sarjana sosial di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Profil Narasumber
Narasumber I
Nama : Ustadz Agus Heriyanto
Jabatan : Pembimbing Ibadah Haji
Narasumber II
Nama : H. Ahmad Jailani S.Pd,I
Jabatan : Manajer Haji & Umrah
3. Daftar Pertanyaan
a. Pembimbing Ibadah Haji PT. Fazary Wisata
1) Kapan ustadz memulai sebagai seorang pembimbing ibadah
haji terhadap jama’ah?
“Dimulai ketika pemberian materi bimbingan manasik haji yaitu
di Tanah Air, dalam perjalanan ke Tanah Suci dan selama berada
di Tanah Suci, sampai kepada kepulangan jama’ah haji di Tanah
Air”.
2) Kapan penyelenggaraan bimbingan manasik haji dimulai?
“Satu bulan sebelum keberangkatan jama’ah. Setelah itu jama’ah
dapat berkomunikasi dengan saya via social media atau telepon
terkait konsultasi bimbingan manasik haji. Atau bisa juga
mengatur jadwal untuk bertemu langsung dengan saya. Biasanya
saya selalu mengundang jama’ah untuk datang langusng ke rumah
saya atau bertemu langusng di ruang meeting kantor Fazary
Wisata”.
3) Strategi kepemimpinan seperti apa yang diterapkan dalam
meningkatkan jumlah jama’ah haji?
“Menggunakan retorika yang baik dan bahasa yang komunikatif,
memberikan pelayanan dan bimbingan jama’ah secara maksimal,
menggunakan sarana komunikasi efektif yaitu dengan alat
receiver dan transmitter, dan pembinaan alumni jamaah haji”.
4) Adakah model kepemimpinan yang ustadz gunakan sebagai
acuan?
“Ada. Yaitu model kepemimpinan situasional”.
5) Bagaimana tahapan strategi yang digunakan ustadz selaku
pembimbing ibadah haji khusus?
“Melakukan analisis SWOT, merumuskan formulasi strategi,
kemudian mengimplementasi dan mengevaluasi strategi yang
telah dijalankan”.
6) Adakah hambatan dalam memberikan pelayanan dan
bimbingan jamaah di Tanah Air?
” Ada. Lokasi bimbingan manasik yang cukup jauh yaitu di Hotel
Puncak Bogor serta waktu pelaksanaan yang cukup singkat
menjadi kendala bagi Saya dalam penyampaian pesan dakwah.
Hal tersebut berdampak pada jama’ah terkait materi bimsik untuk
bekal di Tanah Suci nanti.
7) Adakah ancaman terhadap penerapan strategi
kepemimpinan?
“Tentu ada, yaitu persaingan PIHK sekarang sangatlah kuat.
Banyak sekali PIHK yang menarik jama’ah dengan cara
menawarkan harga murah namun menjanjikan fasilitas bimbingan
dan pelayanan ‘wah’
8) Formulasi strategi apa yang paling sering ustadz gunakan?
”Mengembangkan segala kemampuan dalam diri dan
memanfaatkan segala peluang dengan sebaik- baiknya
merupakan strategi kepemimpinan favorit saya dalam
membimbing dan memberikan pelayanan dan bimbingan kepada
jama’ah. Dan yang terpenting adalah jangan pernah putus
komunikasi dan silaturahmi dengan jama’ah
9) Bagaimana pandangan ustadz terkait komprtitor Fazary
Wisata?
“menjadikan mereka sebagai studi pembanding dalam segi
kualitas bimbingan, pelayanan dan sarana penunjang ibadah haji
“.
10) Bagaimana awal dari pembinaan alumni jama’ah haji
khusus?
“Pembinaan alumni jama’ah awalnya merupakan inisiatif
program yang dicanangkan oleh alumni jama’ah tahun 2010,
kemudian baru mendapatkan persetujuan dari pimpinan
perusahaan PT. Fazary Wisata yaitu Bapak Juli Fauza pada tahun
2011”.
b. Manajer Haji dan Umroh
1) Bagaimana pandangan bapak terhadap kepemimpinan ustadz
Agus?
“Beliau (Ustadz Agus) sangat mempunyai kharisma yang kuat.
Cara beliau dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah selalu
mendapatkan respon yang baik dari para jama’ah. Beliau masih
sangat muda namun mampu berbicara dengan baik terhadap
semua kalangan”.
2) Bagaimana pelatihan yang dilaksanakan untuk menjadi
pembimbing ibadah?
“Diberikan pelatihan khusus meliputi teori dan praktek. Teori
rukun wajib dan sunnah haji. Prakte tata cara haji mislanya cara
berihram, berniat ihram, thowaf, sa’I, wukuf dan tahallul, dan lain-
lain”.
3) Bagaimana sikap pembimbing jika ada jama’ah yang tidak
mengikuti serangkaian acara yang telah ditentukan?
“Pembimbing terlebih dahulu menanyakan alasan. Jika rasional
maka dibolehkan. Misalnya ada jama’ah yang tidak ingin
melakukan ziarah islami dengan alasan sudah sering umrah dan
lebih memilih beribadah di Masjidil Haram”.
4) Fasilitas apa saja yang didapatkan oleh pembimbing ibadah
haji?
“Sama dengan yang didapatkan oleh jama’ah haji seperti
perlengkapan haji, tiket pesawat pulang pergi, akomodasi di Tanah
suci. Tambahannya yaitu uang saku.”
5) Adakah sarana penunjang komunikasi yang digunakan
pembimbing ketika di Tanah Suci?
“Tentu ada, yaitu alat transmitter (yang dipakai oleh ustad) dan
receiver (yang dipakai oleh jama’ah). Alatnya berbentuk seperti
radio genggaman dengan perangkat ear phone. Dengan alat
tersebut pembimbing tidak perlu berbicara keras menghabiskan
tenaga. Namun cukup berbicara pelan dan jama’ah mampu
mendengar secara jelas.
Bintaro, 19 Juni 2017
Manajer Haji dan Umroh
H. Ahmad Jailani
DOKUMENTASI
Wawancara Pribadi dengan Ust. Agus Heriyanto Selaku Pembimbing
Ibadah Haji Khusus PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan 2016
Wawancara Pribadi dengan H. Achmad Djailani Selaku Direktur
Haji dan Umroh PT. Fazary Wisata Tangerang Selatan 2016