strategi dan kebijakan pemerintah kabupaten...
TRANSCRIPT
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN KULONPROGO
DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT
MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU
DALAM ILMU HUKUM ISLAM
OLEH:
MUHAMMAD BADRUDIN TAMAM
NIM. 13370078
PEMBIMBING:
Prof. Dr. H. ABD. SALAM ARIEF, MA
NIP. 19490521 198303 1 001
PRODI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
ii
ABSTRAK
Masalah kemiskinan merupakan masalah yang sering muncul disetiap
negara. Dalam upaya menangulangi kemiskinan seperti Indonesia ini dimulai dari
tingkat daerah, yang mana jika dilakukan mulai tingkat daerah akan lebih
kondusif. Kabupaten Kulon Progo yang merupakan daerah termiskin urutan ke
dua setelah Kabupaten Gunung kidul dari wilayah provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Kabupaten Kulon Progo dalam menangani masalah kemiskinan
dinilai berhasil karena setiap tahunya mengalami peningkatan semenjak tahun
2011 sampai 2015 memiliki penurunan hingga 11,73%.
Penelitian ini menggunakan metode field research penelitian lapangan
serta mengambil data dari buku ataupun jurnal serta wawancara, Penelitian
menganalisis dengan teori AAUPB (Asas-Asas Umum Pemerintahan Baik) dan
konsep Siyasah Syar’iyyah dengan cara penelitian lapangan di Dinas Sosial dan
Bapeda Kabupaten Kulonprogo.
Penelitian ini mencari data tentang kebijakan dan program pemerintah
Kabupaten Kulon Progo dalam mengentaskan kemiskinan. Pemerintah Kabupaten
Kulon Progo dalam membuat dan inovasi kebijakan untuk mengentaskan
kemiskinan melalui surve lapangan dengan cara pendataan. Inovasi dan terobosan
dibuat sesuai kesepakatan dan dilakukan secara bersama sama oleh pemerintah
Kabupaten Kulon Progo mulai dari ekonomi, kepedulian sosial, penddikan, dan
infrastruktur.
Analis tentang kebijakan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan
dikatakan berhasil, sebab tingkat kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo menurun
yang awalnya 23,73% sekarang menurun sampai angka 11,73%. Menurut konsep
Siyasah Syar’iyyah dan konsep asas pemerintahan yang baik Kabupaten
Kulonprogo dalam mengelola daerahnya sudah memiliki unsur-unsur dari kedua
konsep tersebut.
Kata kunci : Strategi, Kebijakan, Pemerintah, Kulon Progo, Pengentasan,
Kemiskinan
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi huruf Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0534b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
HHuurruuff
AArraabb
NNaammaa HHuurruuff LLaattiinn KKeetteerraannggaann
Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا
Bâ‟ b be ة
Tâ‟ t te ت
Sâ ŝ es (dengan titik di atas) ث
Jim j je ج
Hâ‟ ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Khâ‟ kh ka dan ha خ
Dâl d de د
Zâl z\ zet (dengan titik di atas) ذ
Râ‟ ȓ er ر
Zai z zet ز
Sin s es ش
Syin sy es dan ye ش
vii
Sâd ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dâd ḍ de ( dengan titik di bawah) ض
tâ‟ ṭ te ( dengan titik di bawah) ط
za‟ ẓ zet ( dengan titik di bawah) ظ
ain „ koma terbalik di atas„ ع
Gain g ge غ
fâ‟ f ef ف
Qâf q qi ق
Kâf k ka ك
Lâm l „el ل
Mîm m „em و
Nûn n „en
Wâwû w w و
hâ‟ h ha
hamzah „ apostrof ء
yâ‟ y ya ي
B. Konsonan rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
ditulis Muta’addidah يتعددة
ditulis ‘iddah عدة
viii
C. Ta’ Marbūtah di akhir kata
1. Bila dimatikan tulis h
ditulis Hikmah حكة
ditulis jizyah جسية
(ketentuan ini tidak diperlukan pada kata-kata arab yang sudah terserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salah, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya)
2. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bcaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
ءبكراية االوني ditulis Karāmah al-auliyā
3. Bila ta’ marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan dammah
ditulis t atau h
ditulis Zaka>tul-fit}ri زكبة انفطر
D. Vokal pendek
ditulis a
ditulis i
ditulis u
ix
E. Vokal panjang
1. Fathah + alif
جبههية
ditulis
ditulis
ā
jāhiliyah
2. Fathah + ya‟ mati
تسى
ditulis
ditulis
ā
tansā
3. Fathah + yā‟ mati
كريى
ditulis
ditulis
ī
karīm
4. Dammah + wāwu mati
فروض
ditulis
ditulis
ū
furūd}
F. Vokal rangkap
1. Fathah + yā‟ mati
بيكى
ditulis
ditulis
ai
bainakum
2. Fathah + wāwu mati
قول
ditulis
ditulis
au
qaul
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
ditulis A’antum أأتى
ditulis U’iddat أعدت
ditulis La’in syakartum نئ شكرتى
x
H. Kata sandang alif + lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyah
ditulis Al-Qur’an انقرأ
ditulis Al-Qiyas انقيبش
2. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan hurus
Syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el) nya
’ditulis As - Sama انسبء
صااش ditulis asy- Syams
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Ditulis menurut penulisannya
{ditulis Zawi al-furūd ذوي انفروض
ditulis Ahl as-Sunnah اهم انسة
xi
MOTTO
“Kesuksesan Butuh Usaha Dan Ketekunan Untuk Mencapai
Sesuatu Keinginan, Jangan Pernah Bosan Untuk Bersyukur”
xii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sembah Sujudku pada ar-Rahman ar-Rahim, Sebuah Noktah dari Sepenggal
Perjalananku, Ku Persembahkan Khusus Untuk:
o Ayah dan Ibu yang telah memberikan berlimpah sapuan Kasih sayingnya dan
pengorbanan yang tiada tara.
o Alamamaterku tercinta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat.
o Teman- teman kelas Siyasah yang telah banyak memberikan masukan
sehingga sekripsi ini bisa selesai.
o Saudara- saudaraku dan sahabat-sahabatku Maningga yang telah banyak
memberikan ilmu dan menjadi teman seperjuangan serta patner hidup selama
di Yogyakarta baik senang maupun susah.
xiii
KATA PENGANTAR
بسم ا هلل الرمحن الرحيماحلمد اهلل رب العا ملني و به نستعني على امو رالدنيا و الدين. أشهد أن ال إله إال اهلل وحده ال شر يك له و اشهد أن حممد اعبده و رسو له. اللهم صل عل
سيد نا حممد و أله و صحبه امجعني
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala
puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat, karunia dan kasih sayang dan hikmahNya. Shalawat serta
salam selalu terlimpahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw,
keluarga, sahabat dan seluruh umat manusia di dunia. Amiin.
Penyusun merasa bahwa skrpsi ini dengan judul “Strategi dan Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan”
bukan merupakan karya penyusun semata bimbingan dan bantuan serta
keterlibatan berbagai pihak mempunya andil besar dalam menyelesaikan skripsi
ini penyususun mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Prof. Drs.Yudian Wahyudi, MA, PhD. Selaku rektor UIN Sunan Kaljaga
Yogyakarta
2. Dr. H Agus Moh. Najib, M.Ag. Selaku dekan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
xiv
3. Prof. Dr. Abd. Salam Arief, MA sebagai dosen pembimbing, akedemik dan
pemimbing skripsi yang senantiasa bersebar dalam membimbing dan
mengarahkan penyusun demi terselesainya skripsi ini.
4. Drs. H. Oman Fathurohman SW, M.Ag. Selaku ketua Prodi Hukum Tata
Negara (Siyasah) Fakultas Syariah dan Hukum
5. Dr. Moh Tamtowi, M.Ag sebagai sekjur, Pak Sunaryo Sebagai T.U Prodi
Siyasah dan seluruh dosen /pengajar yang telah ikhlas mentransfer membagi
ilmu yang tak ternilai harganya. Kerelaan kalian semua adalah kunci
keberkahan ilmu yang penulis peroleh.
6. Untuk orang yang paling istimewa Bpk M. Banuri dan Ibu Ambarwati, adik,
nenek dan keponakan, penulis ucapkan terima kasih atas doa restu dukungan
yang tiada henti.
7. Dinas sosial dan bappeda, Kabupaten Kulon Progo dan Warganya karena telah
membantu dalam kelancaran mencari data yang penulis butuhkan.
8. Teman- teman seperjuangan sahabat Maningga , Abdul muklis, Anam, Hamid,
Diva, Refyta, Mada, Marta dll.
9. Kepada seluruh angkatan 2013 jurusan prodi Siyasah yang telah menemani
dan menjalani setiap menjalani perkuliahan.
10. Orkes music New Pallapa yang lagu-lagunya selalu menemani dan
memberikan inspirasi dalam membuat dalam skripsi.
11. Segala pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
xv
Semoga semua yang telah mereka berikan kepada penulis dapat menjadi
amal ibadah dan mendapatkan balasan yang bermanfaat dari Allah SWT. Akhir
kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan kepada
seluruh yang membutuhkan. Amin ya robbal „alamiin.
Yogyakarta, 07 Juni 2017
Penyusun
M. Badrudin Tamam
NIM. 13370078
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ........................................... vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................... xi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... xii
KATA PENGANTAR .................................................................................. xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 4
D. Telaah Pustaka .......................................................................... 5
E. Kerangka Teoritik...................................................................... 7
F. Metode Penelitian ...................................................................... 10
G. Sistematika Pembahasan ............................................................ 13
BAB II TINJAUAN MENGENAI TEORI DALAM METODE DALAM
PENGENNTASAN KEMISKINAN ............................................... 15
A. Pengertian Siyasaah Syariyah .................................................... 15
B. Siyasah Dusturiyyah .................................................................. 16
xvii
C. Prinsip Prinsip Siyasah Syar’iyah .............................................. 18
D. Asas Asas Umum Pemerintahan Baik ........................................ 25
BAB III KEBIJAKAN PEMERINTAH KULON PROGO DALAM
UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN .................................... 31
A. Gambaran Umum .................................................................... 31
B. Indikator Kemiskinan .............................................................. 43
C. Regulasi Daerah Tentang Pengentasan Kemiskinan ................ 47
D. Kelompok Program Pengentasan Kemiskinan ......................... 49
E. Program Pengentasan Kemiskinan ........................................... 53
F. Belanja Daerah ........................................................................ 57
BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KULON PROGO
DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN ................... 61
A. Analisis Terhadap Pembentukan Kebijakan Bupati Kulon
Progo dalam Pengentasan Kemiskinan .................................... 61
B. Analisis AAUPB Terhadap Kebijakan Bupati Kulon Progo
dalam Upaya Mengentaskan Kemiskinan ................................. 70
BAB V PENUTUP .................................................................................... 74
A. Kesimpulan ............................................................................. 74
B. Saran ....................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77
LAMPIRAN
1. Lampiran Lampiran
2. Curiculum Vitae
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasahan
Fenomena kemiskinan di Indonesia merupakan masalah penting yang
melanda negara ini baik di tingkat pusat maupun di daerah. Badan Pusat
Statistik mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 11,13%
dari total penduduk Indonesia.1 Masih banyak terdapat daerah miskin di
Indonesia seperti di Pulau Nusa Tenggara, Papua dan Jawa. Khususnya di
Pulau Jawa sendiri, Provinsi D. I. Yogyakarta menjadi wilayah yang tingkat
kemiskinannya masih tinggi sepulau jawa.2
Kabupaten Kulonprogo
merupakan dareah yang berada pada urutan termiskin ke-2 setelah Kabupeten
Gunung Kidul.3 Kemiskinan tersebut selalu berkaitan dengan aspek sosial,
ekonomi, budaya, dan aspek lainnya, ada dua kondisi kemiskinan yaitu,
kemiskinan alami dan kemiskinan buatan. Kemikinan alami disebabkan
karena sumber daya alam (SDA) yang terbatas, penggunaan teknologi yang
rendah dan bencana alam. Sedangkan kemiskinan buatan diakibatkan oleh
imbas dari kebijakan para birokrat yang kurang kompeten dalam menguasai
ekonomi dan fasilitas yang tersedia, sehingga susah bagi daerah tersebut untuk
mengentaskan kemiskinan.4
1 Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015
2 adiningsih, jurnalis Koran sindo
3 Badan Pusat Statistik (BPS)
4 sekjen DPR ,Amal Moelyadi.peneliti pusat pengkajian data kemiskinan 2011
1
2
Sebagaimana yang tertuang dalam bunyi pasal 18 ayat 2 Undng
Undang Dasar Negara Replubik Indonesia tahun 1945, yang berbunyi
“Pemerintahan daerah Provinsi, Kabupaten dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”.5
Dengan dibentuknya Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 ini
diharapkan dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan pelayananan, pembedayaan peran serta masyarakat dan daya
saing daerah dengan memperlihatkan prinsip demokrasi, pemerataan keadilan,
keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah Negara Kesatuan Replublik
Indonesia.
Menurut kepala Bappeda Kulonprogo menjelaskan jumah persentase
KK miskin tahun 2014 adalah 16.74%. Angka ini terdiri dari KK yang
statusnya sangat miskin 4,12% dan yang miskin 12,62%. Sedangkan jumlah
KK sangat miskin adalah 5,074 KK sedangkan miskin 17,971 KK. Jika
dibandingkan dengan data tahun 2013, maka terjadi penurunan karena
persentase KK miskin di Kulonprogo menurut Bappeda tahun 2013 adalah
22,54% (Data BPS 21,39%), sementara tahun 2014 menjadi 16, 74% (angka
sementara BPS 19,02%).6
Meski persentase kemiskinan di kabupaten
Kulonprogo mengalami penurunan, namun nyatanya kabupaten Kulonprogo
masih menjadi salah satu kabupaten dengan tingkat presentase kemiskinan
5 Pasal 18 ayat (2) Undang Undang Dasar Negara Replublik Indonesia Tahun 1945
6Badan Pusat Statistik Daerah kabupaten Kulonprogo Tahun 2013.
3
tertinggi ke-2 di Daerah Istimewa Yogyakarta setelah Kabupaten Gunung
Kidul.
Berdasarkan informasi tersebut, dapat dijadikan pedoman oleh
pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam mencari peyebab kemisikinan
tersebut dan mengupayakan kebijakan program penanggulanan kemiskinan
yang dimiliki Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) sebagai langkah
mengatasi kemiskinan bagi masyarakat di Daerah Kulonprogo.
Mengupayakan dana APBD Kabupaten Kulonprogo banyak diarahkan kepada
program penanggulangan kemiskinan, hal ini dimaksudkan agar masyarakat
miskin ini mendapatkan perhatian langsung dari Pemerintah. Dalam
menjalankan fungsinya, prosedur kerja pemerintahan sebaiknya mendukung
kelancaran aktifitas para anggotanya dan berkerjasama dengan DPRD dalam
menyalurkan serta menyelesaikan masalah-masalah Kemiskinan yang ada di
daerah Kulonprogo ini. Jika faktor kemiskinan sudah diketahui, maka
pemerintah segera melakukan upaya untuk program pengentasan kemiskinan
tersebut.
Untuk selanjutnya peneliti ingin meniliti dan mengambil data
kemiskinan di Kabupaten Kulonprogo. untuk mengamati kebijakan
pemerintah daerah dalam menanggulani kemsikinan dari segi ekonomi, sosial,
pendidikanya dalam upaya lainya dalam mencapai kesejahteraan Daerah.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam
mengentaskan kemiskinan?
2. Bagaimana implementasi upaya pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam
mengentaskan kemiskinan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk dijadikan ilmu pengetahuan tentang upaya yang dilakukan oleh
pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam memberantas kemiskinan
melalui program penanggulangan kemiskinan yang dimiliki Satuan
Kerja Perangkat Desa (SKPD).
b. Untuk menggali informasi kemisinan yang berada di Kabupaten
Kulonprogo peneliti akan wawancara kepada pegawai pemerintah yang
membidangi dalam pengentasan kemiskinan.
2. Manfaat Penelitian
Nilai suatu penelitian ditentukan oleh besarnya manfaat yang dapat
diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Secara Teoritik peneliti ini sangat bermanfaat untuk menambahkan
wawasan berfikir kita tentang berbagai cara dalam meningkatkan
5
kesejahteraan masyarakat dengan segala macam perasalahan yang
mengedepankan tangungjawab sosial.
b. Secara praktis penelitian ini berguna menambahkan ilmu pengetahuan
baik semua kalangan, khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekaligus sebagai sumber informasi bagi para pemegang
pemerintahan di daerah tersbut.
c. Hasil penelitian ini juga bisa digunakan sebagai informasi alternatif
bagi yang berminat dalam upaya mengadakan program program
penanggulangan kemiskinan demi terwujudnya kesejahteraan bersama.
D. Telaah Pustaka
Sebelum melakukkan peneltian ini, penyusunan telah berusaha
melakukkan beberapa penelusuran terhadap berbagai karya-karya ilmiah baik
yang berbentuk buku, jurnal, karya ilmiah dan lain-lain yang mempunyai
relevansi dengan penelitian ini. Dan di antaranya adalah sebagai berikut :
Zaky Ramadhan, dalam Skripsi yang berjudul “Peran Bazarnas Dalam
Pengentasan Kemiskinan Daerah Iatimewa Yogyakarta”. Skripsi ini
membahas Bazarnas Sebagai Program Pengentasan Kemiskinan.7
Ade Jalil Hermawan yang berjudul “Dakwah dan Pengentasan
Kemiskinan (studi atas pemikiran sahal Mahfudz). Pengentasan kemiskinan
yang ditawarkan didalamnya adalah dengan metode mengoptimalisasi
pengelolaan dan pendistribusian zakat secara merata.
7 Zakki Ramadhan “Peran Bazarnas Dalam Pengentasan Kemiskinan Daerah Iatimewa
Yogyakarta”. Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN sunan Kalijaga Yogyakarta 2016.
6
Dalam skripsi berjudul “Dampak Upaya Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul Dalam Membeantas Kemiskinan Bagi Desa Giriharjo” yang
disusun oleh Firmansyah Imam Prakoso, skripsi ini membahas meneganai
kemiskinan pada satu desa dan implementasi penanggunalan dengan
pemberdayaan masyarakat disekitar.8
DR. A.A Islah menulis sebuah buku yang berjudul “Konsepsi Ibnu
Taimiah” yang mencoba memaparkan tawaran Ibnu Taimiah yang
menyelesaikan permasalahan ekonomi umat.9
Dalam judul skripsi “Peran Pemerintah Kabupaten Bantul Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Comumunity Development
Mengentaskan Kemiskinan Pada Kelompok Ternak Kambing Di Kampung
Bumen Wetan, Dusun, Gilang, Bantul, Yogyakarta” yang disusun oleh Nurul
Jannah, skripsi ini membahas tentang peran pemerintah dalam
mengembangkan usaha kelompok tani.
Fajri Mas Afifah dengan judul skripsi “Peran Lembaga pengelolaan
zakat Dalam Pengentasan Kemiskinan ( Studi kasus pada Baitul Maal
Hidayatullah Cabang Malang)” Skripsi ini mengkaji tentang institusi yang
dicetuskan oleh dunia Islam dalam mengontrol ekonomi.10
8 Firmansyah Imam Prakrosa, “Dampak Upaya Pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul
dalam Memberantas Kemiskinan bagi Desa Giriharjo”,skripsi Mahasiswa Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negerin Sunan KaliJaga.
9 A. A. Islah “konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiah terjemah. Anshari Thayib (Surabaya: PT
Bina Ilmu.1997).
10 Fajri Mas Afifah, Peran Lembaga Islam Dalam Mengentaskan Kemiskinan(Studi
Kasus pada Baitul Mal Hidayatullah Cabang Malang) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya,2015.
7
Buku yang berjudul “Mendahulukan Si Miskin” buku karya Antonio
Pradjasto Hardojo (dkk), buku ini berisi tentang peninjauan anggaran-angaran
yang dibelanjakan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.11
E. Kerangka Teori
Suatu teori dalam penelitian sangat berguna untuk menjelaskan,
menginterprestasi dan memahami suatu gejala atau fenomena yang dijumpai
dari hasil penelitian.12
Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian
mempunyai dasar yang kokoh dan memperkuat peneliti untuk menggali data
penelitian secara lengkap.
Stategi menurut kamus indonesia adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 13
Staregi secara umum adalah proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat
dicapai. Secara khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat meningkat
dan terus menerus, berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
pada masa depan.
Kebijakan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rangkaian
konsep dan asas yang menjadi garis dan dasar rencana dalam pelaksanaan
11 Antonio Prasdjasto Hardoko (dkk), Mendahulukan Si Miskin, (Yogyakarta: LkiS). 2002.
12Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.
184-185.
13 Kamus Besar bahasa indonesia
8
pekerjaan, kepemimpinan serta cara betindak(tentang perintah, organisasi dan
sebagainya).14
Sedangkan menurut J. Friedrich mengatakan suatu arah
tindakan yang diudulkan pada seseorang, golongan, atau pemerintah dalam
suatu lingkungan dengan halangan-halangan dan kesempatan-kesempatanya,
yang diharapkan dapat memenuhi dan mengatasi halangan tersebut di dalam
rangka mmencapai suatu cita0cita atau mewujudkan suatu kehendak serta
suatu tujuan tertentu.15
1. Siyasah Syar’iyyah
Siyasah Syar‟iyyah disebut sebagai politik hukum Islam yang
membahasan tentang pemerintahan tata negara Islam. Konsep tersebut
bertujuan mewujudkan kemaslahatan dan menolak atau mencegah
kemudharatan. Kemudian yang dimaksud dengan urusan umum dalam
pemerintahan Islam adalah segala sesuatu tuntutan zaman, kehidupan
sosial, dan sistem, baik berupa Undang-undang dalam negeri atau
hubungan luar negeri, maka untuk mengatur semua urusan ini, teori dn
dasar-dasarnya serta membuat peraturan-peraturannya yang sesuai dengan
dasar hukum adalah politik hukum Islam dijadikan sebagai dasar dan tata
cara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang mempunyai harapan baik, sopan,adil,
dan terhormat, bebasa dari kezholiman, pelangaran peraturan, tindakan
14
Ibid.,
15 H. Soenarko, Public policy, Surabaya: airlangga university, 2003 hlm 42
9
pnyalahgunaan wewenang dan tindakan sewenang-wenang.16
Konsep
siyasah syar‟iyyah adalah konsep dalam Islam yang dimana Pemerintah
atau pemimpin mengatur kehidupan rakyat dengan cara merealisasikan
kemaslahatan dan mencegah terjadinya kerusakan melalui batasan batasan
yang ditetapkan oleh syara‟ dan prinsip-prinsip umum syariat. bagi rakyat
dengan menerapkan hukum hukum.
2. Asas Asas Pemerintah Baik
Asas-Asas Umum Pemerintahan Baik Menurut Jazim Hamidi
pengertian Konsep AAUPB sebagai beriku merupakan nilai-nilai etik yang
hidup dan berkembang dalam lingkungan Hukum Adminitrasi Negara.
AAUPB berfungsi sebagai pengangan bagi pejabat admiitrasi negaa dalam
menjalankan fungsinya merupakan alat uji nagi hakim adminitrasi negara
adminitrasi yang berwujud penetapan, dan sebagai dasar pengajuan
gugatan bagi pihak penggugat. Sebagian besar dari AAUPB masih
merupakan asas-asa yang tidak tertulis, masih abtrak, dan dapat digali
pada praktik kehidupan masyarakat. Sebagai asas yang lain sudah menjadi
kaidah hukum tertulis dan terpencar dalam berbagai peraturan hukum
positif, meskipun sebagai asas itu berubah menjadi kaidah hukum tertulis,
tetapi sifatnya tetap sabagai asas hukum tertulis.
Asas Asas Pemerintahan Baik sebagaimana dimaksud pada UU
No. 30 Pasal 10 Ayat 1 dan 2 Tahun 2014 tentang adminitrasi
16 Ibid.,hlm 234
10
pemerintahan dapat diterapkan sepanjang dijadikan dasar penilaian hakim
yang tertuang dalam putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
Dari kedua teori tersebut penulis akan menganalisis tentang
kebijakan dan program pemerintah Kulonprogo dalam Mengentasakan
kemiskinan melalui Siyasah Syar‟iyyah unrtuk melihat kebijakan secara
tata pemerintahan menurut Islam dan AAUPB menganalisis secara
peraturan Negara Indonesia UU No. 30 Pasal 10 Ayat (1dan 2) Tahun
2014.
F. Metode Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, penulis memerlukan metodologi
penelitian yang jelas dan memaparkannya sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Kajian ini termasuk jenis penelitian lapangan (Field Reseacrh)17
yaitu dengan langsung melakukan wawancara kepada obyek penelitian
dilakukan dikantor Dinas Sosial Kabupaten Kulonprogo dengan pejabat
pemerintah, obsevasi, dokumen-dokumen, buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian Hal ini dimaksudkan
untuk membuat deskripsi atau gambaran peristiwa yang kemudian bisa
ditarik kesimpulan.
17Field research adalah penelitian dengan mencoba mencari dan mengumpulkan data
langsung kedaerah yang menjadi objek penelitian.
11
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskritif analisis, yaitu penelitian dengan
cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian
data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan
gambaran mengenai masalah yang ada.18
3. Jenis Data
Secara umum dalam penelitian dibedakan antara primer dan
sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya. Data sekunder yaitu diperoleh tidak langsung dari sumbernya
tetapi dari bahan pustaka dari dokumen.19
4. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik peliputan atau pengumpulan data adalah cara yang dipakai
untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta dilapangan.20
Data yang
dicari pada penelitian ini adalah tentang stategi dan kebijakan pemerintah
Kabupaten Kulonprogo dalam upaya pengentasan kemiskinan Adapun
data tersebut dicari dengan menggunakan:
a. Wawancara
Wawancara adalah tehnik pengumpulan data yang digunakan
penulis untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui
18 Soejono Soekarto, Pengantar Penelitian Hukum,(Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia. 1996)hlm 10
19 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia 1986).hlm, 10
20 Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lanarka Publisher,
2007), hlm. 57.
12
bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat
memberikan keterangan kepada si peneliti.21
Adapun jenis wawancara
yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin yaitu penulis bebas
mengadakan wawancara dengan tetap berpijak pada catatan-catatan
mengenai pokok-pokok yang akan ditanyakan. Penulis akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada beberapa pihak pejabat
Kabupaten Kulonprogo yang bertugas pada bagian kemiskinan dan
beberapa masyarakat.22
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan
menyelidiki data-data tertulis, seperti buku, majalah, dokumentasi,
peraturan-peraturan tertulis, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya.23
Namun yang dimaksud disini adalah mengumpulkan
dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan penelitian ini.
c. Kepustakaan
Kepustakaan adalah menelaah buku-buku yang relevan dengan
permasalahan yang diteliti.
5. Pengolahan dan Teknik Analisa Data
a. Setelah diperoleh data, maka penyusun melakukan pengelompokan
untuk selanjutnya dilakukan dengan pegeditan data agar data yang
21 Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 64.
22 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, 1981), hlm. 136.
23 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian..., hlm. 34.
13
sesuai dengan permasalahan yang dikaji pada akhirnya dari
pengolahan data sehingga siapa dipakai untuk dianalisis.
b. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriftif
kuantitatif berdasarkan dalam kalimat-kalimat dengan kerangka
berfikir deduktif.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk menjadikan pembahasan dalam penulisan ini lebih terarah,
maka perlu digunakan sistematika yang dibagi menjadi lima bab, masing-
masing terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
Bab Pertama, adalah pendahuluan yang membahas tentang latar
belakang masalah sebagai dasar untuk menjawab rumusan masalah,
dilanjutkan dengan tujuan dan kegunaan penulisan skripsi, telaah pustaka
sebagai bahan referensi, kerangka teorik sebagai alur pemikiran yang
ditempuh berdasarkan teori-teori yang mendukung data yang telah ada dan
dilanjutkan dengan metodologi penulisan serta diakhiri dengan sistematika
pembahasan.
Bab Kedua, berisi tentang kajian teori konsep Siyasah Syar‟iyyah dan
prinsip-pripsip dan asas asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB)
Bab Ketiga, gambaran umum Kabupaten Kulonprogo dan hasil
penelitian yang menjelaskan tentang jawaban permasalahan, bentuk program
pengentasan kemiskinan, serta upaya pemerintah dalam memberantas
kemiskinan.
14
Bab Keempat, adalah pembahasan tentang anlisis terhadap upaya
pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam memberantas kemiskinan.
Bab Kelima, merupakan penutup tulisan ini. Penulis akan membuat
suatu kesimpulan yang diambil dari analisis di bab sebelumnya dan menjadi
jawaban atas pokok permasalahan yang telah dirumuskan, selain itu penulis
juga memuat saran-saran.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian skripsi yang berjudul
Strategi dan Kebijakan Pemerintah Kulonprogo Dalam Upaya Pengentasan
Kemiskinan. Pemerintahan Kabupaten Kulonprogo telah melakukan berbagai
macam upaya dalam pengentasan kemiskinan. Sesuai peraturan Bupati Nomor
39 Tahun 2011 tentang Indikator Lokal Kemiskinan yang telah diubah dengan
Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2015 Indikator Lokal kemiskinan
ditetapkan sebagai upaya efisiensi dan efektintas serta kelancaran program
penanggulangan kemiskinan.
Pertama, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo membuat indikator
kemiskian dan telah ditetapkan sebanyak 16 indikator kemiskinan lokal
Kabupaten Kulonprogo. Indikator ini digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pendataan keluarga miskin, sehingga dapat mempermudah dalam
menentukan penduduk keluarga miskin yang sesuai dengan kondisi daerah.
Mulai dari menentukan garis kemiskinan yang sesuai standarisasi daerah
tersebut.
Kedua, dari Program Pengentasan kemiskinan tersebut banyak
masyarakat telah merasakan bagaimana efek dari kebijakan dan berjalanya
program yang telah dibuat serta dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten
Kulonprogo dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Hal tersebut dapat
74
75
dibuktikan melalui Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Kulonprogo, dengan
Dana APBD sebesar Rp.1.243.069.952.952.988.06 untuk Dana pengentasan
kemiskinan digunakan sebesar Rp.988.354.143.738.00 atau mencapai 73,
09 %. Bisa dilihat dari tingkat presentase dana tersebut Kulonprogo mampu
menurunkan tingkat kemiskinan mulai kepemimpinan Bupati Hasto Wardoyo
terlihat sangat signifikan mulai dari tahun 2011 sampai 2015 tersebut dengan
angka 23.73 menjadi 12,00%.
Ketiga, pengentasan kemiskinan di Kulonprogo jika dilihat dari
Konsep Siyasah Syar‟iyyah Program yang telah dibuat oleh pemerintah
terdapat unsur unsur tata pemerintahan Islam dengan cara mensejahterakan
rakyatnya sesuai kebutuhan pokok dan untuk kemajuan negara sedangkan
melalui kacamata AAUPB (asas-asas umum pemerintahan yang baik)
dikatakan susuai dalam pembuatan indikator kemiskinan serta inovasi
program terobosan dalam hal kemiskinan dan untuk pemerintah yang telah
merealisasikan dari program tersebut. Bisa Penulis simpulkan bahwa
pemerintah telah berhasil dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan di
Kabupaten Kulonprogo Hingga 11.73%. Hal tersebut diperkuat dengan data
wawancara serta berita yang dimuat pada media masa yang telah penulis
masukan pada setiap program pemerintah yang berhasil.
B. Saran
Setelah penulis melakukan penelitian dengan judul Strategi dan
Kebijakan Pemerintah Kulonprogo dalam Upaya Mengentaskan Kemiskinan
maka penyusun memberikan beberapa saran di antaranya:
76
1. Pemerintah selaku pembuat keijakan harus lebih bagus serta ketelitian
untuk menjaga pemerintahan yang baik dalam melayani dan
mengembangkan masyarakat.
2. Perlu penguatan Kordinasi dari pemerintah desa sampai pemerintah pusat,
agar lebih spesifik dalam pengentasan kemiskinan serta tepat sasaran.
3. Pengembangan produk lokal harus lebih ditingkatkan karena Kabupaten
Kulonprogo mempunyai potensi dalam mengembangkan hal itu.
4. Penjagaan kestabilan pasar harus diperkuat agar tidak kalah dengan Pasar
modern saat ini
77
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Bandung: J-Art, 2005.
Buku-Buku
Asshidiqie, Jimly, Pengantar Ilmu Hukum Tatanegara, Jakarta: Sekjen
Kepaniteraan MKRI, 2006.
Ghorbal Muhammad Syafieq, Al-Mansu‟ah al-Arobiyah al-Muyassarah, Kairo:
Darul Qalam, 1965
Hadjon, M Philipus, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Surabaya:
Bina Ilmu, 1987
Hamidi, Jazim Penerapan Asas-Asas Umum Penyelenggaraan Pemerintahan
yang Layak. (AAUPB) di Lingkungan Peradilan Adminitrasi Indonesia,
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999.
Hardoko, Prasdjasto Antonio, dkk, Mendahulukan Si Miskin: Buku Sumber Bagi
Anggaran Pro Rakyat, Yogyakarta: LkiS, 2002.
HR, Ridwan, Hukum Adminitrasi Negara, Jakarta: Persada, 2007.
Ibnu Mujar Syarif dan Zada Khamami, Fiqih Siyasah Doktrin dan Pemikiran
Politik Islam. Jakarta:Erlangga,2008.
Iqbal Muhammad, Fikih Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam, Jakarta:
Gaya media Pratama, 2007
Islah, A. A, konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiah terjemah, Surabaya: PT Bina Ilmu.
1997.
Pohan, Rusdin, Metodologi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Lanarka
Publisher, 2007.
Pulungan, Suyuti, Fiqih Siyasah Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta:
Manajemen PT Raja Grafindo, 1994
Riwo, Kaho Jose, Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia,
Jakarta : PT Rajasa Grafindo Persada, 2005.
77
78
Rukminto, Adi Isbandi, Intrevensi Komunitas Pengembangan Masyarakat
sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. PT. Raa Goromtalo Persada.
Jakarta. 2008.
Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 2010.
Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Pembangunann kesejahteraan Sosial & Pekerjaan social, Bandung : PT.
Refika Aditama, 2009.
William, Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Gajah Mada
University press, 2003.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Replublik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Adminitrasi pemerintahan
Perda Kabupaten Kulonprogo Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Jaminan Kesehatan
Perda Kabupaten Kulonprogo Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Perlindungan
Produk Lokal
Perda Kabupaten Kulonprogo Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan
kemiskinan Kabupaten Kulonprogo
Perbup Kabupaten Kulonprogo Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Indikator
Kemiskinan
Perbup Kabupaten Kulonprogo Nomor 80 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Tim
Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan dan Desa
Sumber yang tidak diterbitkan
Syukron, Mujazid, ”Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mengurangi Kemiskinan
Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)-Mandiri
(studi kasus Implementasi Kelurahan Demangan, Gondokusuman Kota
Yogyakarta)” skripsi, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, 2009.
Prakosa, Imam Firmansyah “Dampak Upaya Pemerintahan Kabupaten Gunung
Kidul dalam Memberantas Kemiskinan bagi Desa Giriharjo”,skripsi,
Yogyakarta: Universitas Islam Negerin Sunan Kalijaga. 2015.
79
Fajri Mas Afifah, “Peran Lembaga Islam Dalam Mengentaskan Kemiskinan(Studi
Kasus pada Baitul Mal Hidayatullah Cabang Malang”Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2015.
Lain-lain
LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Pemerintahan Kabupaten
Kulonprogo
BPS. Kabupaten Kulonprogo.th 2010
Bappeda Kabupaten Kulonprogo
Badan statistik Kabupaten Kulonprogo 2015.
DPPKA Kabupaten Kulonprogo, 2015.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Laporan kemiskinan Kulonprogo 2015
News Replubika, senin 25 April diambil pada 20 mei 2017 pukul 20.00. Koran
Info public, reporter MC Kabupaten Kulonprogo (22 april 2015).
BPS Badan pusat Statistik Daerah kabupaten Kulonprogo Tahun 2013.
LPSE, Layanan Pengadaan Secara Elektronik, Pemerintahan Kabupaten
Kulonprogo.
Laporan kerja Bappeda Kabupaten Kulonprogo pada Tahun 2015.
Internet
http://www.viva.co.id/berita/nasional/717560-menanti-monoreh-kuning-di-
Kulonprogo.diakses pukul 02.25.wib 2017
http://www.Kulonprogokab.go.id/v21/identitas-daerah_10_hal
http;//www.tempo.co.id/read/news/toko-retail-modern-di-kulon-progo-pakan-
diakusisi-koperasi
LAMPIRAN 0.1
PEDOMAN WAWANCARA
A. Wawancara Kepada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo..
1. Apa visi misi ?
2. Berapa banyak penduduk miskin Kabupaten Kulon Progo?
3. Bagaimana pemerintah mendata masyarakat miskin?
4. Apa tolak ukur Kabupaten Kulon Progo untuk menentukan penduduk
miskin?
5. Apa program pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam upaya
mengentasakan kemiskinan?
6. Apakah program pemerintah tersebut bisa mengurangi penduduk miskin di
Kulon Progo?
7. Apakah ada kedala dalam merealisasikan program pengentasan
kemiskinan ini?
B. Wawancara Kepada Masyarakat Kulon Progo.
1. Apa tangapan anda terhadap program pemerintah dalam pengentasan
kemiskinan?
2. Program apa yang bapak ketahui tentang program pemerintah Kabupaten
Kulon Progo?
3. Apakah anda anda merasa diperhatiakan oleh pemerintah?
4. Apa ada kritik dan saran anda untuk pemerintahan Kulon Progo?
CURRICULUM VITAE
Nama : Muhammad Badrudin Tamam
Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 07 September 1995
Alamat : Kauman Jatingarang Kidul, Jartisarono Nanggulan Kulon
Progo
Nomor Telepon : 08995019342
Alamat E-mail : [email protected]
Nama Orang Tua :
Nama Ayah : Muhammad Banuri
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Ambarwati
Pekerjaan : Wiraswasta
Riwayat Pendidikan :
SDN Nanggulan Kulon Progo
MTs Nurul Ummah Kota Gede
MAN 2 Yogyakarta
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Riwayat Organisasi :
PMII Asrham Bangsa Fakultas Syari’ah dan Hukum