status ujian

7
BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang Infeksi jamur dapat superfisial, subkutan dan sistemik, tergantung pada karateristik dari host. Dermatofita merupakan kelompok jamur yang terkait secara taksonomi. Kemampuan mereka untuk membentuk lampiran molekul keratin dan menggunakannya sebagai sumber nutrisi memungkinkan mereka untuk berkoloni pada jaringan keratin, masuk kedalam stratum korneum dari epidermis, rambut, kuku dan jaringan pada hewan. Infeksi superfisial yang disebabkan oleh dematofit yang disebut dermatofitosis, dimana dermatimicosis mengacu pada infeksi jamur. Banyak cara untuk mengklasifikasikan jamur superfisial, tergantung habitat dan pola infeksi. Organisme geofilik berasal dari tanah dan hanya sesekali menyerang manusia, biasanya memalui kontak langsung dengan tanah. Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofit. Tinea kapitis biasanya terjadi terutama pada anak- anak, meskipun ada juga kasus pada orang dewasa yang biasanya terinfeksi Trichophyton tonsurans. Tinea kapitis juga dapat dilihat pada orang dewasa sengan AIDS. II Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai tugas laporan kasus pada kepaniteraan klinik departemen kulit dan kelamin RS

Upload: asterisa-retno-putri

Post on 27-Jan-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: Status Ujian

BAB I

PENDAHULUAN

I Latar Belakang

Infeksi jamur dapat superfisial, subkutan dan sistemik, tergantung pada karateristik dari

host. Dermatofita merupakan kelompok jamur yang terkait secara taksonomi. Kemampuan

mereka untuk membentuk lampiran molekul keratin dan menggunakannya sebagai sumber

nutrisi memungkinkan mereka untuk berkoloni pada jaringan keratin, masuk kedalam

stratum korneum dari epidermis, rambut, kuku dan jaringan pada hewan. Infeksi superfisial

yang disebabkan oleh dematofit yang disebut dermatofitosis, dimana dermatimicosis

mengacu pada infeksi jamur.

Banyak cara untuk mengklasifikasikan jamur superfisial, tergantung habitat dan pola

infeksi. Organisme geofilik berasal dari tanah dan hanya sesekali menyerang manusia,

biasanya memalui kontak langsung dengan tanah. Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit

kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofit. Tinea kapitis biasanya terjadi terutama pada

anak-anak, meskipun ada juga kasus pada orang dewasa yang biasanya terinfeksi

Trichophyton tonsurans. Tinea kapitis juga dapat dilihat pada orang dewasa sengan AIDS.

II Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai tugas laporan kasus pada kepaniteraan

klinik departemen kulit dan kelamin RS Pelabuhan Jakarta Utara, sekaligus sebagai

pertemuan ilmiah dan diskusi tentang penyakit “Tinea Kapitis”.

III Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diambil ialah penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang

penyakit Tinea Kapitis sehingga dapat mengobati penyakit ini dengan benar.

Page 2: Status Ujian

BAB II

STATUS PASIEN

I IDENTITAS

Nama : Nn. U

Umur : 14 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Rawa Badak

Tanggal Berobat : 10 Desember 2015

II ANAMNESIS (Autoanamnesa) :

a Keluhan Utama : Gatal pada daerah belakang telinga kiri

b Keluhan tambahan: Perih dan kemerahan pada bagian belakang telinga kiri

c Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan gatal pada daerah belakang telinga kiri sejak

kurang lebih 3 bulan yang lalu. Pasien mengaku keluhan muncul tiba-tiba dan diawali

dengan kemerahan lalu disertai gatal dan rasa perih, pasien mengatakan bahwa gatal

dirasakan makin parah pada saat malam hari ketika tidur. Pasien sudah pernah

berobat di puskesmas dan diberi obat salep namun tidak menunjukan adanya

perbaikan. Pasien tidak punya riwayat alergi atau memakai bahan-bahan kosmetik

terutama di bagian belakang telinga.

d Riwayat Alergi: Pasien mengaku tidak punya riwayat alergi terhadap makanan atau

obat-obatan atau debu dan dingin.

e Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien belum pernah merasakan keluhan seperti ini

sebelumnya

Page 3: Status Ujian

f Riwayat Penyakit Keluarga: Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan

yang sama

g Riwayat Psikososial: Pasien merupakan pelajar SMP dan menggunakan jilbab

seharian selama di sekolah

III PEMERIKSAAN FISIK

a. Kesadaran : Composmentis

b. Keadaan umum : Tampak sakit ringan

c. Vital Sign

o Nadi : T.A.K

o RR : T.A.K

o Suhu : T.A.K

o Tekanan darah: T.A.K

d. Status Generalisata:

o Kepala : Normochepali, rambut hitam distribusi merata

o Mata : T.A.K

o Hidung : T.A.K

o Mulut : T.A.K

o Leher : T.A.K

o Thorax : T.A.K

o Jantung : T.A.K

o Abdomen : T.A.K

o Ekstremitas : T.A.K

IV STATUS DERMATOLOGIS

1. Tabel status dermatologis pasien

Regio Kepala (belakang telinga)

Page 4: Status Ujian

Distribusi Regional

LesiUnilateral, batas lesi tegas dan tepi lesi beraturan,tepi aktif, dan

basah.

Efloresensi Makula eritem, skuama kasar, central healing

2. Foto Pasien saat berobat ke poli kulit RS. Pelabuhan Jakarta Utara :

V RESUME

Pasien datang dengan keluhan gatal pada daerah belakang telinga kiri sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Pasien mengaku keluhan diawali dengan kemerahan lalu disertai gatal dan rasa perih, pasien mengatakan bahwa gatal dirasakan makin parah pada saat malam hari

Page 5: Status Ujian

ketika tidur. Pasien sudah pernah berobat di puskesmas dan diberi obat salep namun tidak menunjukan adanya perbaikanRegio : Kepala ( telinga kiri )Karakteristik LesiTelinga kiri : Regional, batas tegas, central healing, basahEfloresensiTelinga kiri : Makula eritem, skuama kasar, plakat

VI DIAGNOSA BANDING

Dermatitis seboroik

VII DIAGNOSA KERJA

Tinea Kapitis

VIII RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan kerokan kulit (KOH)

b. Pemeriksaan biakan jamur

IX PENATALAKSANAAN

a Non medika mentosa

Menghindari garukan agar lesi tetap kering dan bersih dan mengurangi resiko

infeksi sekunder bakteri

b Medika mentosa

Sistemik

Griseofulvin 20-25mg/kgBB/hari

Cetirizin 1x1 tab

Topikal

Ketokonazole krim

X PROGNOSIS

Ad vitam : Bonam

Ad sanationam : Dubia et Bonam

Page 6: Status Ujian

Ad Fungtionan : Dubia et Bonam