specification for line pipe
DESCRIPTION
SPECIFICATION FOR LINE PIPETRANSCRIPT
SPECIFICATION FOR LINE PIPE(API SPECIFICATION 5 L)
1. Ruang Lingkup Specifikasi ini mencakup pipa baja 1. Seamless (pipa tanpa las) 2. Welded (pipa dengan las)
1.2 Level Spesifikasi Produk Spesifikasi ini menetapkan persyaratan dua macam level spesifikasi produk:
1. Spesifikasi produk level 1 (PSL1– Product Specification Level 1)2. Spesifikasi produk level 2 (PSL2 – Product Specification Level 2)
PSL 1 dan PSL2 mempunyai persyaratan teknik yang berbeda a.l. dalam hal:
– Carbon Equivalent– Notch toughness– Batas luluh (yield strength) maksimum– Kuat tarik (tensile strength) maksimum
KETERANGAN:Pada API Spec. 5L edisi sebelumnya (ed. ke-41, 1995), tidak ada penggolongan
pipa menurut Level Spesifikasi Produk; pipa hanya digolongkan menurut grade-nya. Pada API Spec. 5L ed. Ke-42 ini selain digolongkan menurut grade-nya, pipa juga digolongkan menurut Level Spesifikasi Produk-nya, yaitu PSL 1 dan PSL 2. Perbedaan antara PSL1 dan PSL2 ditabelkan dalam Apendik J
1.3 GradeGrade pipa yang dicakup oleh specifikasi ini ialah : A25, A, B, X42, X46, X52, X56, X60, X65, X70, dan
X80 PSL1 dapat dipasok dengan grade A25 sampai X70PSL2 dapat dipasok dengan grade B sampai X80 1.4 DimensiPSL1 dapat dipasok dengan ukuran dari 0.405” sampai 80”PSL2 dapat dipasok dengan ukuran 4 1/2” sampai 80” 5.1 MACAM-MACAM PROSES PEMBUATAN PIPA BAJA
5.1.1 Tanpa Proses Pengelasan 5.1.2 Dengan Proses Pengelasan5.1.2.1 Tanpa Logam Pengisi1. Las Kontinu (Continuous Welding):2. Las Listrik (Electric Welding): 3. Las Laser (Laser Welding): 5.1.2.2 Dengan Logam Pengisi:1. Las Busur Benam (Submerged-Arc Welding): 2. Las Busur Gas Logam (Gas Metal-Arc Welding): 5.1.3. MACAM – MACAM PIPA MENURUT PROSES PEMBUATANNYA
5. Longitudinal Seam Submerged-Arc Welded Pipe: pipa yang mempunyai satu lasan longitudinal yang dibuat dengan proses pengelasan submerged-arc otomatik. Pengelasan sekurang-kurangnya dilakukan satu pass dari bagian dalam dan satu pass dari bagian luar. 8. Double Seam Submerged-Arc Welded Pipe: pipa yang mempunyai dua lasan longitudinal yyang dibuat dengan proses pengelasan submerged-arc otomatik. Jarak kedua lasan sekitar 180 derajat. Pengelasan sekurang-kurangnya dilakukan satu pass dari bagian luar dan satu pass dari bagian dalam.9. Double Seam Gas Metal-Arc Welded Pipe: 10. Double Seam Combination Gas Metal-Arc and Submerged-Arc Welded Pipe.
5.2 COLD EXPANSION (EKSPANSI DINGIN)Kecuali pipa yang dibuat dengan las kontinu (continuous welded pipe), pipa dengan spesifikasi ini boleh
tidak dimuaikan atau dimuaikan dalam kondisi dingin (nonexpanded / cold expanded), kecuali dinyatakan lain dalam surat pesanan.
Harus dibuat ketentuan untuk melindungi lasan agar tidak kontak dengan alat ekspansi pada waktu proses ekspansi secara mekanis.
5.3 MATERIALLebar plat atau skelp yang digunakan untuk membuat pipa lasan helikal harus
tidak boleh kurang dari 0,8 atau lebih dari 3,0 kali diameter luar pipa.Hanya untuk PSL 2. Plat yang dipakai untuk membuat pipa PSL 2 tidak boleh mengandung reparasi menggunakan las. 5.4 HEAT TREATMENT Pipa dengan spesifikasi ini dalam hubungannya dengan heat treatment dapat:
As-rolled (tanpa heat treatment)NormalizedNormalized and temperedSubcritically stress relievedSubcritically age hardened
5.6 TRACEABILITY (MAMPU TELUSUR)
5.6.1 Persyaratan untuk PSL1
– Harus dibuat dan diikuti suatu prosedur untuk mempertahankan identitas heat / lot sampai semua pengujian yang diperlukan dilakukan dan ditunjukkan kesesuaiannya dengan persyaratan spesifikasi.
5.6.2 Persyaratan untuk PSL2
– Pemanufaktur harus memenuhi SR15.2 SR15.2 Pemanufaktur harus :
membuat dan mengikuti prosedur untuk menjaga identitas heat atau lot dari semua pipa
Prosedur tadi harus memberikan cara untuk melacak setiap batang pipa atau kopling ke nomor heat dan lot yang benar dan ke semua hasil pengujian kimia dan mekanik
6. PERSYARATAN MATERIAL (SIFAT KIMIA) 6.1.1 Komposisi Kimia
Untuk PSL1 komposisi kimia baja yang digunakann pipa harus memenuhi persyaratan dalam Table 2A.
Untuk PSL2 komposisi kimia baja yang digunakan harus memenuhi persyaratan dalam Tabel 2B.
Jika menggunakan unsur paduan (alloying element) harus hati-hati karena dapat berpengaruh pada sifat mampu las pipa.
6.1.2 Unsur kimia yang dianalisa Sekurang-kurangnya unsur kimia berikut harus dianalisa:
Carbon (C)Mangan (Mn)Fosfor (P)Sulfur (S)Chromium (Cr)Columbium / Niobium (Cb / Nb)Tembaga (Cu)Molybdenum (Mo)Nikel (Ni)Silikon (Si)Titanium (Ti)Vanadium (V)
Boron (Tetapi jika analisa heat menunjukkan kandungan Boron
kurang dari 0.001%, maka analisa produk untuk Boron tidak perlu dilakukan)
Unsur kimia lain yang ditambahkan untuk tujuan selain untuk deoksidasi
6.1.3.1 Carbon Equivalent (CE) – hanya bagi PSL2
Untuk pipa PSL2, CE dihitung berdasarkan analisa produk dengan menggunakan rumus berikut:
a. Jika kandungan Carbon 0.12% Si Mn Cu Ni Cr Mo V
CE (Pcm) = C + _____ + _______ + _____ _ + ______ + ______ + ______ + _____ + 5B 30 20 20 60 20 15 10 b. Jika kandungan Carbon 0.12% Mn (Cr + Mo + V) (Ni + Cu)CE (IIW) = C + _________ + _____________________ + _____________
6 5 15 6.1.3.2 CE maksimum a. Untuk
Pipa dengan Grade X80,Pipa tanpa kampuh yang tebalnya lebih dari 20.3 mm , semua Grade, danPipa yang oleh pembeli ditetapkan sebagai pipa dengan CE tinggi,
Nilai CE ditentukan atas dasar persetujuan antara pembeli dan pemanufaktur. b. Untuk pipa yang tidak termasuk dalam butir a di atas: CE (Pcm) maksimum = 0.25%, atau CE (IIW) maksimum = 0.43%
6.2 PERSYARATAN MATERIAL (SIFAT MEKANIS)
Meliputi : 6.2.1. Tensile Properties (Yield Strength, Ultimate Tensile Strength, Elongation) Kriteria Akseptasi:
PSL1 Grade A25, A, B, X42, X46, X52, X56, X60, X65, dan X70 harus memenuhi Tabel 3A
PSL2 Grade B, X42, X46, X52, X56, X60, X65, X70, dan X80 harus memenuhi Tabel 3B
Bagi pipa yang diekspansi dingin rasio antara yield strength dan tensile strength tidak boleh melebihi 0.93.
6.2.2 Flattening Test Acceptance Criteria
6.2.3 Bend Test 6.2.4 Guided Bend Test
Berlaku bagi pipa:– Submerged-Arc dan Gas Metal-Arc Welded, semua ukuran– Laser Welded, ukuran 12 ¾
Kriteria akseptasi :
Tidak boleh patah.Tidak boleh terjadi retak pada las lebih panjang dari 3.18 mm.Tidak boleh terjadi retak pada logam induk, HAZ atau fusion line lebih dari 12½% dari tebal
dinding pipa, kecuali retakan yang terjadi pada ujung – ujung benda uji yang panjangnya kurang dari 6.35 mm.
6.2.5 Weld Ductility Test 6.2.6 Fracture Toughness Test(1) Pipa PSL1 tidak memerlukan uji impak(2) Pipa PSL2 dengan ukuran dan tebal seperti tertera dalam Tabel 14 memerlukan uji impak
Persyaratannya:Temperatur pengujian: + 32 der. F (0 der.C), tapi boleh juga diuji pada temperatur lebih
rendah.
Kriteria Akseptasi:Untuk semua grade, (absorbed energy)
Rata-rata minimum energi yang diserap dari tiga spesimen,spesimen ukuran penuh (full size), transversal:
20 ft-lb (27 J)spesimen ukuran penuh, longitudinal:
30 ft-lb (41 J)
Hanya untuk grade X80, (absorbed energy)Rata-rata minimum energi yang diserap dari semua heat untuk
seluruh order,spesimen ukuran penuh, transversal:
50 ft-lb (68 J)spesimen ukuran penuh, longitudinal:
75 ft-lb (41 J)
Hanya untuk grade X80, (shear area)Rata-rata minimum shear area – jika dihitung atas
dasar Charpy test:40% untuk setiap heat, dan70% untuk rata-rata seluruh heat
Rata-rata minimum shear area-jika dihitung atas dasar drop- weight-tear test:
40% untuk setiap heat dan,60% untuk rata-rata seluruh heatPilihan untuk melakukan drop-weight-tear test hanya
bagi pipa berukuran 20 atau lebih besar. (3) Sebagai tambahan, jika disebutkan dalam kontrak / surat pesanan, pemanufaktur pipa juga harus melakukan pengujian sesuai dengan SR5 , Fracture Toughness Testing (Charpy V-Notch) for Pipe of Size 4 ½ or Larger, dan SR6, Drop-Weight Tear Testing on Welded Pipe of Size 20 or Larger, Grade X52 or Higher atau kombinasi keduanya. Dalam hal ini pembeli harus menentukan temperatur pengujian untuk SR5 dan SR6, dan energy yang diserap untuk SR5B. 6.2.7 Metallographic Examination
Berlaku bagi:– pipa PSL1, Electric Welded, grade lebih tinggi dari X42– pipa PSL2, Electric Welded, semua grade– pipa Laser Welded, semua grade
Kriteria Akseptasi:
Seluruh lasan dan daerah HAZ mengalami laku panas
Tidak terdapat untempered matensite
7. DIMENSI, BERAT, PANJANG, CACAT, DAN PENGERJAAN AKHIR UJUNG PIPA Dimensi pipa yng ditentukan dalam standard ini adalah: 1. Dimensi pipa yang dibuat menurut spesifikasi ini (diameter dan tebal)2. Diameter3. Tebal4. Berat5. Panjang6. Kelurusan7. Pipa sambungan
7. DIMENSI, BERAT, PANJANG, CACAT, DAN PENGERJAAN AKHIR UJUNG PIPA 7.1 DimensiTertera dalam Tabel: 4, 5, 6A, 6B, ^c, E-6A, E-6B, atau E-6CDengan persetujuan antara pembeli dan pemanufaktur pipa, dimensi di antara nilai yang ada dalam
tabel tersebut diperbolehkan 7.2 Diameter
Toleransi OD sesuai Tabel 7 dan 8Jika ujung pipa diulir, dimensi ujung yang diulir harus sesuai dengan API
Standard 5B.Pipa ukuran 20 atau lebih kecil, dari ujungnya sampai jarak 4 in (101,6
mm) harus dapat dilewati cincin ukur yang dimeter lubangnya tidak lebih dari OD ditambah toleransi plus yang tertera dalam Tabel 8. Bagi pipa SAW cicin ukur tersebut boleh diberi “coakan” agar bisa melewati tonjolan kampuh las.
Pengukuran menggunakan cincin ukur harus dilakukan sekurang-kurangnya sekali setiap 4 jam dalam setiap shift.
Pengukuran diameter pipa ukuran lebih besar dari 20 harus dilakukan menggunakan pita ukur diameter ( tape).
Pengukuran diameter dilakukan sekurang-kurangnya sekali setiap 4 jam dalam setiap shift.
Jika ditemukan pipa yang diameternya diluar toleransi, maka pipa yang telah dianggap lulus diukur satu persatu dengan arah “mundur” dan “maju” sampai didapatkan dua pipa berurutan yang diameternya memenuhi toleransi
7.3 Tebal
Toleransi tebal dinding pipa sesuai Tabel 9 – tebal dinding pada daerah las tidak dibatasi oleh toleransi tebal
Pengukuran dilakukan dengan kaliper mekanik atau alat NDI 7.4 Berat
Toleransi berat sesuai Tabel 10
Pipa berukuran 5 9/16 atau lebih besar harus ditimbang satu persatu; yang berukuran lebih kecil dari 5 9/16 boleh ditimbang satu persatu atau dalam kelompok (dibundel).
Berat pipa menurut hitungan ditentukan dengan rumus berikut:
WL = (wpe X L) + ew
Di mana: WL = berat dihitung untuk pipa sepanjang L, lb (kg), wpe = berat pipa ujung polos per satuan panjang dibulatkan ke nilai 0,01 lb/ft (kg/m) yang terdekat, L = panjang pipa, termasuk pengerjaan akhir ujung pipa, ft (m) Ew = pertambahan atau pengurangan berat karena pengerjaan akhir ujung pipa, lb (kg). Unyuk pipa ujung polos, ew = 0 Berat pipa ujung polos per satuan panjang harus dihitung menggunakan rumus berikut, dan dibulatkan ke nilai 0,01 lb/ft (0,01 kg/m) yang terdekat U.S. Customary Unit: SI Unit: (lb/ft) = wpe = 10,69 (D-t)t (kg/m) = wpe = 0,02466 (D-t)t di mana: D = diameter luar pipa , in (mm) t = tebal dinding pipa, in (mm) 7.5 PanjangToleransi panjang sesuai Tabel 11
Setiap batang pipa harus diukur satu persatu, kecuali bagi pipa yangdibuat dengan panjang uniform dalam toleransi 0,1 ft (0,30 m), asalkan panjangnya paling kurang diverifikasi sekali setiap 4 jam dalam tiap shift. Jika ditemukan panjang pipa yang di luar toleransi, harus dilakukan pengukuran “mundur” dan “maju” sampai didapatkan dua pipa berurutan yang panjangnya di dalam toleransi
Toleransi pita ukur untuk panjang pipa kurang dari 100 ft (30 m) haruslah 0.11 ft (0,30 m). 7.6 Kelurusan
Pipa lebih kecil dari 4 ½ dengan Grade A25, A, dan B harus selurus mungkin.
Bgi pipa ukuran lain, penyimpangannya dari garis lurus tidak boleh lebih dari 0,2 % panjang pipa.
Pengukuran dilakukan secara acak. 7.7 Jointer (pipa yang disambung)
Jika disebutkan dalam surat pesanan, pipa yang disambung boleh diberikan
Pipa yang panjangnya kurang dari 5,0 ft (1,52 m) tidak boleh dipakai untuk membuat sambungan pipa.
KERAPIAN DALAM PEMBUATAN DAN CACAT Ketentuan tentang kerapihaan dan cacat adalah:DentOffset of Plate Edge
Out-of-Line Weld Bead for Pipe with Filler Metal WeldsHeight of Outside and Inside Weld Beads Submerged-Arc WeldsHeight of Flash of Electric Welded PipeHeight of Weld Reinforcement of Laser Welded PipeTrim of Inside Flash of Electric Welded Pipe and Trim of Inside Weld
Reinforcement of Laser Welded PipeHard SpotCracks, Sweats, and LeaksLaminationsArc BurnsUndercutsUnderfillsOther Defects7.8 KERAPIAN DALAM PEMBUATAN DAN CACAT
7.8.1 DentToleransi ukuran:
– dalamnya tidak lebih dari 6,35 mm– panjangnya ke segala arah tidak lebih dari ½ kali diameter pipa
Lekukan yang dalamnya lebih dari 3,18 mm dan bagian dasarnya tajam dianngap cacat dan boleh diperbaiki dengan digerinda
7.8.2 Offset of Plate Edges
Toleransi ukurannya:
Jenis pipa / lasan Tebal
dinding
Radial offset, maksimum
Lasan, dengan logam
pengisi
12,7 mm 1,59 mm
Lasan, dengan logam
pengisi
12,7 mm 0,125 X tebal dinding
atau 3,18 mm yang mana yang lebih kecil
Pipa las listrik – Offset + tonjolan las 1,52 mm
Pipa las laser – Offset + tonjolan las 1,52 mm
7.8.3 Out-of-Line Weld Bead for Pipe with Filler Metal WeldsPengelasan yang melenceng dari alurnyaTidak menyebabkan reject asal telah dicapai penetrasi dan
fusi yang sempurna yang ditunjukkan dengan inspeksi nondestruktif
7.8.4 Height of Outside and Inside Weld Beads Submerged – Arc Welds.
Tinggi tonjolan las luar dan dalam pada pipa lasan SAWToleransi ukurannya:
Tebal dinding pipa Tinggi tonjolan las maksimum
12,7 mm dan di bawahnya 3,18 mm
Di atas 12,70 mm 4,76 mm
Tonjolan las yang terlalu tinggi boleh digerinda sampai mencapai tinggi yang diijinkan.
Tonjolan las tidak boleh lebih rendah dari permukaan pipa7.8.5 Height of Flash of Electric – Welded Pipe
Tonjolan las di bagian luar pipa harus diserut serata mungkin
Tonjolan las di bagian luar pipa tidak boleh lebih dari 1.52 mm
7.8.6 Height of Weld Reinforcement of Laser Welded PipeTonjolan las di bagian luar pipa harus diserut serata mungkinTonjolan las di bagian luar pipa tidak boleh lebih dari 1.52 mm
7.8.7 Trim of Inside Flash of electric Welded Pipe and Trim of Inside Weld Reinforcement of Laser Welded Pipe
Tebal dinding pipa Tinggi tonjolan las maksimum
3,8 mm 0,10 t mm
3,8 mm dan 7,6 mm 0,38 mm
7,6 mm dan lebih besar 0,05 t
7.8.8 Hard Spots (titik/daerah pada badan pipa yang lebih keras dari daerah lainnya)Hard spot yang punya dimensi paling kecil lebih dari 2 in. (50,8 mm) dan
kekerasannya 35 HRC (327) harus direject. Bagian ini harus dipotong melingkar berbentuk cincin.
Bentuk permukaan pipa yang secara visual tampak tidak mengikuti kontur lengkungan dengan baik bisa disebabkan karena proses pembentukan yang kurang sempurna. Jika tidak ditemukan kesalahan pada proses pembentukan, maka mungkin daerah tersebut 7.9 KERAPIAN DALAM PEMBUATAN DAN CACAT
7.8.9 DentToleransi ukuran:
– dalamnya tidak lebih dari 6,35 mm– panjangnya ke segala arah tidak lebih dari ½ kali diameter pipa
Lekukan yang dalamnya lebih dari 3,18 mm dan bagian dasarnya tajam dianngap cacat dan boleh diperbaiki dengan digerinda
7.8.10 Offset of Plate Edges
Toleransi ukurannya:
Jenis pipa / lasan Tebal
dinding
Radial offset, maksimum
Lasan, dengan logam
pengisi
12,7 mm 1,59 mm
Lasan, dengan logam
pengisi
12,7 mm 0,125 X tebal dinding
atau 3,18 mm yang mana yang lebih kecil
Pipa las listrik – Offset + tonjolan las 1,52 mm
Pipa las laser – Offset + tonjolan las 1,52 mm
7.8.11 Out-of-Line Weld Bead for Pipe with Filler Metal WeldsPengelasan yang melenceng dari alurnyaTidak menyebabkan reject asal telah dicapai penetrasi dan
fusi yang sempurna yang ditunjukkan dengan inspeksi nondestruktif
7.8.12 Height of Outside and Inside Weld Beads Submerged – Arc Welds.
Tinggi tonjolan las luar dan dalam pada pipa lasan SAWToleransi ukurannya:
Tebal dinding pipa Tinggi tonjolan las maksimum
12,7 mm dan di bawahnya 3,18 mm
Di atas 12,70 mm 4,76 mm
Tonjolan las yang terlalu tinggi boleh digerinda sampai mencapai tinggi yang diijinkan.
Tonjolan las tidak boleh lebih rendah dari permukaan pipa7.8.13 Height of Flash of Electric – Welded Pipe
Tonjolan las di bagian luar pipa harus diserut serata mungkinTonjolan las di bagian luar pipa tidak boleh lebih dari 1.52 mm
7.8.14 Height of Weld Reinforcement of Laser Welded PipeTonjolan las di bagian luar pipa harus diserut serata mungkinTonjolan las di bagian luar pipa tidak boleh lebih dari 1.52 mm
7.8.15 Trim of Inside Flash of electric Welded Pipe and Trim of Inside Weld Reinforcement of Laser Welded Pipe
Tebal dinding pipa Tinggi tonjolan las maksimum
3,8 mm 0,10 t mm
3,8 mm dan 7,6 mm 0,38 mm
7,6 mm dan lebih besar 0,05 t
7.8.16 Hard Spots (titik/daerah pada badan pipa yang lebih keras dari daerah lainnya)Hard spot yang punya dimensi paling kecil lebih dari 2 in. (50,8 mm) dan
kekerasannya 35 HRC (327) harus direject. Bagian ini harus dipotong melingkar berbentuk cincin.
Bentuk permukaan pipa yang secara visual tampak tidak mengikuti kontur lengkungan dengan baik bisa disebabkan karena proses pembentukan yang kurang sempurna. Jika tidak ditemukan kesalahan pada proses pembentukan, maka mungkin daerah tersebut
merupakan hard spot. Daerah ini harus diukur dimensi dan kekerasannya untuk mengetahui apakah masih memenuhi syarat.
7.8.17 Cracks, Sweats, and Leaks
Retak, rembes dan bocor dianggap cacat
7.8.18 LaminationsLaminasi atau inklusi yang meluas sampai kepermukaan bevel
yang dimensinya lebih dari 6,35 mm dianggap cacat. Untuk menghilangkannya pipa harus dipotong.
Laminasi di badan pipa dianggap cacat bila melebihi dua ketentuan berikut:
– dimensi bagian yang kecil ¾ in. (19,0 mm)– luasnya 12 in2 (7742 mm2)
7.8.19 Arc Burns
Arc burn dianggap cacatArc burn bisa dihilangkan dengan digerinda
Contact marks, yang berupa bercak-bercak yang terjadi secara kontinu di dekat garis las akibat dari kontak listrik antara elektroda pemasok arus dan permukaan pipa, bukan merupakan cacat
7.8.20 Undercuts
(a) Undercut minor, dapat diterima tanpa direparasi atau digerinda. Ketentuannya sbb.:kedalaman maksimum 0,79 mm dan tidak melebihi 12 ½
% tebal dindingpanjang maksimum ½ X tebal dindingpada jarak 0,30 m tidak boleh ada undercut lebih dari
dua buah(b) Undercut yang tidak termasuk dalam klasifikasi minor dianggap
sebagai cacat. Disposisinya sbb.:Jika dalamnya tidak lebih dari 0,79 mm dan tidak lebih
dari 12 ½ % tebal dinding, harus digerindaJika dalamnya melebihi 0,79 mm atau 12 ½ % tebal
dinding harus direparasi dengan pengelasan, dipotong atau seluruh pipa direject.
7.8.21 Underfills
Disposisinya sbb.:Underfill pada bagian dalam pipa dianggap cacatUnderfill minor yang terletak di luar pipa didefinisikan
sbb. dan dapat diterima tanpa perlu reparasi atau penggerindaan.
Kedalaman maksimum tidak melebihi 5% tebal dinding dengan panjang maksimum dua kali tebal dinding, dengan sisa ketebalan 87 ½ % tebal dinding dan jumlahnya tidak lebih dari dua buah pada lasan sepanjang 1 ft (0,30 m). Selain itu, tejadinya kombinasi antara underfill, imperfeksi lain, gerindaan, dan alur serutan las bagian luar dan dalam pipa pada pipa las laser, tidak mengurangi tebal dinding menjadi kurang dari yang diijinkan.
Kedalaman maksimum 0,40 mm, dengan panjang sembarang.
Disposisi terhadap underfill di bagian luar yang tidak masuk klasifikasi minor harus seuai dengan Par. 9.7.6, kecuali bahwa panjang gerindaan untuk menghilangkan underfill tidak lebih dari 6 in. (152,4 mm) pada lasan sepanjang 1 ft (0,30 mm) atau 12 in. (0,30 m) pada lasan sepanjang 5 ft (1,52 m). Disposisi terhadap underfill di bagian dalam adalah : direparasi dengan las, dipotong atau seluruh pipa ditolak.
7.8.22 Other Defects
Sembarang imperfeksi yang dalamnya lebih dari 12 ½ % tebal dinding dianggap cacat
UJUNG PIPA
Ujung pipa bisa:Diulir (threaded end) – Hanya bagi pipa PSL1
– Ulir mengikuti API Standard 5BPolos, tanpa ulir (plain end)
– dibevel dengan sudut 30°, -0°, + 5° dengan root face 1.59 0.9 mm– pipa ukuran ≥ 2 3/8 ujungnya harus dipotong siku dengan kesikuan 1.59 mm
Dibentuk bel (belled end) – Hanya bagi pipa PSL1Bagi pipa dengan tebal 3.6 mm dan jika dinyatakan dalam pesanan
KARAKTERISTIK / SIFAT-SIFAT PIPA YANG DIUJI
1.Uji Komposisi Kimia2.Uji Sifat Mekanik
Uji Tarik (Tensile Test)Uji Linyak (Flattening Test)Uji Lengkung (Bend Test)Uji Lengkung Terpandu (Guided Bend Test)Uji Ketangguhan (Fracture Toughness Test)Drop-Weight Tear Test
3.Uji Hidrostatik (Hydrostatic Test)4.Uji Dimensi (Dimensional Testing)5.Uji Visual (Visual Inspection)6.Uji Tidak Merusak ( Nondestructive Inspection)Uji UltrasonikUji Partikel MagnetikUji PenetranUjiSinar-X 9. INSPEKSI DAN PENGUJIAN
9.1 ALAT UJI Jika alat uji, karena sesuatu hal atau kondisi, ketelitiannya diragukan, maka alat tersebut harus dikalibrasi atau diverifikasi ulang sebelum digunakan
M A R K I N G
Pipa dan kopling pipa yang dibuat sesuai standard API 5L diberi marking dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Lokasi Marking
Ukuran ≤ φ 1½ inci diberi label pada bundel pipaPipa seamless dan pipa lasan
Sampai φ 16 inci, pada dinding luar pipa dengan jarak 18 inci – 30 inci dari ujung pipa.Ukuran ≥ 16 inci, pada dinding dalam pipa dengan jarak minimum 6 inci dari ujung pipa.
2. Urutan Marking
Nama pabrik pembuat / logo perusahaan Spesifikasi Standard yang kompatible dengan API Spec. 5L Designation (Diameter dan Berat)
Grade dan Class Simbol Simbol Grade A 25, Class I A25Grade A 25, Class II A25RGrade A A
B B X42 X42 X46 X46 X52 X52 X56 X56 X60 X60 X65 X65 X70 X70 X80 X80 Proses pembuatanHeat TreatmentTekanan tes hidrostatikPersyaratan tambahan (Supplementary requirements (SR))
Contoh : Ukuran 14”, berat 54.57 lb/ft, Grade B, Seamless, nama perusahaan ABCO Marking : AB CO Spec 5L 14 54.57 B S nama penuh diameter berat grade proses pembuatan ( Seamless ) Catatan :
1. Marking boleh diubah sesuai dengan permintaan customer2. Bagi perusahaan yang mendapat otorisasi
dari API untuk menggunakan monogram API, marking – nya sebagai berikut : 5LXXXX (MO – YR) 14 54.57 B E Nomor Lisensi Bulan & Tahun Berat Proses Perusahaan pembuatan Pembuatan (Welded) Monogram Diameter Grade API
SUPPLEMENTARY REQUIREMENTS Supplementary Requirements (SR) berisi persyaratan – persyaratan yang disetujui bersama antara pembuat pipa dan pembeli dan dinyatakan dalam kontrak. SR3 Color Identification
Pemberian identitas grade pipa dengan kode warna pada pipa (lebar 50 mm, di salah satu ujung pipa bagian dalam) .
SR4 Nondestructive Inspection of Seamless Line Pipe SR 4.1. Supplementary Nondestructive Inspection
Diperiksa sepanjang pipa untuk cacat longitudinal dengan menggunakan :Magentic particle inspection, atauUltrasonik, atauElektromagnetik
Inspeksi dilakukan setelah heat treatment dan expansion SR4.2. Magnetic Particle Inspection
Jika pemeriksaan menggunakan magnetic particle Inspection, seluruh permukaan luar harus diperiksa.
SR 4.3 Ultrasonic or Electromagnetic Inspection
1. Alat : alat yang digunakan harus mampu memeriksa seluruh permukaan luar pipa secara kontinu2. Reference Standard : reference standard menggunakan pipa yang diameter dan tebalnya sama
dengan pipa yang diperiksa. Untuk ultrasonik reference standard berupa notch; untuk elektromagnetik berupa lubang tembus atau notch
3. Acceptenace limit : jika signal yang dihasilkan Imperfection lebih besar / tinggi dari yang dihasilkan reference standard maka imperfection dianggap cacat .
SR 4.4 Marking
Pipa yang diperiksa sesuai dengan supplementary requirement ini diberi marking SR 4 .
SR 5 Fracture Tougness Testing ( Charpy V-Notch ) untuk Diameter Luar 4.500 inci atau lebih besar .
SR 5.1
Test dilakukan sesuai ASTM A370, Method and Definitions for Mechanical Testing of Steel Products
Bisa diminta salah satu atau dua macam test SR 5A – Shear Area atau SR 5B – Absorbed Energy.
SR 5.2
Nilai hasil test dibulatkan menurut ASTM E29, Practice for Using Significant Digits in Test Data to Determine Conformance With Specifications .
SR 5.3Kecuali untuk spesimen yang dilinyak (diratakan dengan cara dipres), persyaratan
untuk SR ini terbatas pada pipa dengan ukuran diameter dan tebal di mana spesimen dengan ukuran 1/2 dapat diambil.
Lokasi dan arah notch seperti pada gambar F-3 SR5.4 Kecuali jika dibatasi oleh butir c di bawah, spesimen berikut ini, atas dasar persetujuan antara pembeli dan pembuat pipa, boleh dipakai.
a. Full size specimen (10 mm x 10 mm ), dengan atau tanpa taper.b. Jika tebal dinding pipa tidak memungkinkan untuk membuat full size
specimen boleh dibuat sub size specimen, dengan atau tanpa taper,dengan tebal yang bisa didapat dari dinding pipa tersebut.
c. Spesimen yang dilinyak. Bilamana karena ukuran diameter dan tebal tidak memungkinkan untuk membuat spesimen ukuran 2/3 dengan taper,dengan persetujuan antara pembeli – pembuat pipa, spesimen boleh dilinyak dan dibuat spesimen dengan ukuran ½
konvensional atau dengantaper. Pelinyakan dilakukan dalam suhu kamar.
SR 5A. Shear Area SR 5A.1
Diambil tiga Speciment dari setiap heatSpesimen diambil dari lokasi 90 derajat dari lasan, dengan
sumbu notch tegak lurus pada dinding pipa . SR 5A.2
Test dilakukan pada temperature 50° F (10°) atau lebih rendah seperti yang diminta pembeli .
SR 5A.3Jika hasil test tidak memenuhi syarat , boleh dilakukan test ulang terhadap dua pipa lagi yang diambil dari heat yang sama
SUPPLEMENTARY REQUIREMENTS Supplementary Requirements ( SR ) berisi persyaratan – persyaratan yang disetujui bersama antara pembuat pipa dan pembeli dan dinyatakan dalam kontrak. Meliputi : SR3 Color IdentificationSR4 Nondestructive Inspection of Seamless Line PipeSR5 Fracture Toughness Testing ( Charvy V – Notch ) for Outside Diameter 4.500 Inches or Larger SR5A Shear Area SR5B Absorbed EnergySR6 Drop Weight Tear Testing on Welded Pipe Sizes 20 and Larger, Grade X52 and Higher.SR7 Through – the – Flowline ( TFL ) PipeSR14 End Load Compensation for Hydrostatic Test Pressures in Excess of 90 Percent of Specified Minimum Yield Strength.SR15 Test Certificate for Line Pipe SR17 Nondestructive Inspection of Welds in Electric Welded Pipe. SR18 Carbon Equivalent
APENDIK C – PROSEDUR REPARASI LAS (NORMATIF)
C.1 UmumSemua reparasi las harus dibuat dengan posisi datar (flat posision) sesuai
dengan prosedur yang terkualifikasi dan dilakukan oleh juru las yang dikualifikasi sesuai C.2.
Reparasi las boleh menggunakan salah satu metoda berikut:a. Submerged arc – otomatis
b. Gas metal arc – otomatis, atau semiotomatis
c. Shielded metal arc – manual, menggunakan elektroda hidrogen rendah C.2 Kualifikasi Prosedur Reparasi Pengelasan.Prosedur pengelasan harus dikualifikasi dengan menyiapkan dan menguji las
sesuai dengan apendik ini.Pemanufaktur boleh memilih untuk melakukan pengujian sesuai ASME-Boiler and Pressure Vessel Code,
Section IX.
C.2.1 Essential VariablesJika terjadi perubahan terhadap variabel-variabel berikut di luar batas-batas
yang ditentukan, prosedur yang ada tidak berlaku dan prosedur yang baru harus dikualifikasi. Variabel-variabel tsb. adalah:
a. Proses Pengelasan.
1. Perubahan dalam proses pengelasan, misalnya dari submerged arc menjadi gas metal arc.
2. Perubahan dalam metoda, misal dari manual ke otomatis b. Material Pipa.
1. Perubahan dalam katagori grade. Bilamana alloying system yang berbeda digunakan dalam suatu katagori grade, setiap komposisi alloying harus dikualifikasi secara terpisah
Katagori grade adalah sbb:SMYS 42,000 psi atau kurangSMYS lebih dari 42,000 psi, tapi kurang dari 65,000 psisetiap grade dengan SMYS 65,000 psi atau lebih
2. Dalam setiap katagori grade, material yang lebih tebal dari material yang telah
dikualifikasi. 3. Dalam range katagori grade dan tebal, carbon equivalent, CE, yang didasarkan pada analisa produk untuk material yang akan direparasi, yang lebih dari 0.04% lebih besar dari CE material yang dikualifikasi.
c. Material untuk pengelasan.1. Perubahan klasifikasi metal pengisi.2. Perubahan diameter elektroda.3. Perubahan komposisi shielding gas lebih dari 5 persen4. Perubahan kecepatan aliran shielding gas lebih dari 10 persen5. Perubahan flux untuk pengelasan submerged arc dari satu bahan ke bahan
yang lain. d. Parameter Pengelasan. 1. Perubahan jenis arus listrik (misal AC vs DC) 2. Perubahan polarity 3. Untuk pengelasan otomatis dan semi otomatis, skedul arus listrik, voltage, dan kecepatan boleh ditetapkan untuk mencakup range dari ketebalan dinding. Di dalam skedul tersebut, titik-titik yang dipilih dengan tepat harus diuji untuk mengklasifikasi seluruh skedul. Selanjutnya perlu kualifikasi baru jika penyimpangan dari skedul yang telah dikualifikasi lebih dari: – untuk amper, 10 persen – untuk voltage 7 persen – untuk travel speed bagi pengelasan otomatis, 10 persen
e. Kampuh las. Untuk pengelasan manual dan semi otomatis, perubahan lebar kampuh las lebih dari 50 persen.f. Pemanasan awal dan laku panas setelah pengelasan (preheat dan post-weld heat
treatment)1. Reparasi pengelasan dengan temperarur pipa yang lebih rendah dari pada
temperatur pipa saat uji kualifikasi.2. Penambahan atau penghilangan laku panas setelah pengelasan
C.2.2 UJI MEKANISC.2.2.1 Jumlah pengujian
Diperlukan dua (2) spesimen dari tiap-tiap jenis untuk setiap kualifikasi prosedur
C.2.2.2 Transverse tensile test
Spesimen seperti pada Gambar C-1Kriteria Akseptasi:
– Kuat tarik (tensile strength) nilai minimum yang disyaratkan C.2.2.3 Transverse Guided Bend Test
Spesimen seperti pada Gambar C-2Kriteria Akseptasi:– Tidak terjadi retak yang melebihi 3,18 mm, di lasan atau logam induk– Retakan yang berawal dari pinggir spesimen dan kurang dari 6,35 mm, tidak
diperhitungkan C.2.2.4 Nick Break Test
Spesimen seperti pada Gambar C-4Kriteria Akseptasi:– Tidak terdapat gas pocket berukuran lebih dari 1,59 mm– Untuk ketebalan dinding 6,4 mm atau kurang, tidak terdapat gas pocket –
sembarang ukuran– Untuk ketebalan dinding 12,7 mm atau kurang tapi lebih dari 6,4 mm, tidak
lebih dari dua gas pocket – sembarang ukuran– Untuk ketebalan dinding lebih dari 12,7 mm, tidak lebih dari tiga gas pocket –
segala ukuran– Inklusi slag harus dipisahkan oleh logam mulus sekurang-kurangnya 12,7 mm
dan tampak tidak lebih lebar dari 1,59 mm, dan lebih panjang dari 4,76 mm.
C.3 KUALIFIKASI UNJUK KERJA JURU LAS
C. 3.1 KUALIFIKASIC.3.1.2. Umum.
Setiap juru las atau operator perlu dikualifikasi.Seorang juru las atau operator yang telah punya kualifikasi untuk satu
katagori grade, juga berkualifikasi untuk grade lain yang lebih rendah asalkan menggunakan proses pengelasan yang sama.
C.3.1.3 Pengujian
Untuk melakukan kualifikasi, juru las atau operator harus membuat lasan yang dapat lulus dalam pengujian-pengujian berikut:a. Uji radiografi dengan film
b. Dua pengujian lengkung terpandu. c. Dua pengujian nick-break C.3.1.3 Kegagalan dalam pengujian
Jika satu atau lebih dari pengujian dalam C.3.1.2 gagal memenuhi persyaratan yang ditentukan, juru las atau operator boleh membuat tambahan satu kualifikasi las. Jika las tersebut gagal dalam satu atau lebih pengujian yang ditentukan dalam C.3.1.2 maka juru las atau operator tersebbut tidak terkualifikasi (disqulified). Tidak boleh lagi mengadakan pengujian ulang lebih lanjut sebelum jurulas tersebut menyelesaikan pelatihan tambahan.
C.3.2. REKUALIFIKASI Perlu dilakukan rekualifikasi jika kondisinya sebagai berikut:
a. Setelah lewat satu tahun sejak sebelum kualifikasi yang terakhir berlaku
b. Telah tidak melakukan pekerjaan las dengan menggunakan prosedur yang berkualifikasi untuk periode waktu selama 3 bulan
C. Ada alasan untuk mempertanyakan kemampuannya
WELDING METALLURGY Alloying Elements ManganeseIncreases strength and hardness; forms a carbide; increases hardenability; lowers the transformation temperature range. When in sufficient quantity produces an austenitic steel; always present in a steel to some extent because it is used as a deoxidiserSiliconStrengthens ferrite and raises the transformation temperature temperatures; has a strong graphitising tendency. Always present to some extent, because it is used with manganese as a deoxidiserChromiumIncreases strength and hardness; forms hard and stable carbides. It raises the transformation temperature significantly when its content exceeds 12%. Increases hardenability; amounts in excess of 12%, render steel stainless. Good creep strength at high temperature.NickelStrengthens steel; lowers its transformation temperature range; increases hardenability, and improves resistance to fatigue. Strong graphite forming tendency; stabilizes austenite when in sufficient quantity. Creates fine grains and gives good toughness.Nickel And ChromiumUsed together for austenitic stainless steels; each element counteracts disadvantages of the other.TungstenForms hard and stable carbides; raises the transformation temperature range, and tempering temperatures. Hardened tungsten steels resist tempering up to 6000CMolybdenumStrong carbide forming element, and also improves high temperature creep resistance; reduces temper-brittleness in Ni-Cr steels. Improves corrosion resistance and temper brittleness. VanadiumStrong carbide forming element; has a scavenging action and produces clean, inclusion free steels. Can cause re-heat cracking when added to chrome molly steels.TitaniumStrong carbide forming element. Not used on its own, but added as a carbide stabiliser to some austenitic stainless steels.
PhosphorusIncreases strength and hardnability, reduces ductility and toughness. Increases machineability and corrosion resistanceSulphurReduces toughness and strength and also weldabilty. Sulphur inclusions, which are normally present, are taken into solution near the fusion temperature of the weld. On cooling sulphides and remaining sulphur precipitate out and tend to segregate to the grain boundaries as liquid films, thus weakening them considerably. Such steel is referred to as burned. Manganese breaks up these films into globules of maganese sulphide; maganese to sulphur ratio > 20:1, higher carbon and/or high heat input during welding > 30:1, to reduce extent of burning.