sp waham i

8
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN I A. PROSES KEPERAWATAN I. Kondisi klien Klien mengatakan dirinya sedang dicari-cari seorang pangeran untuk dijadikan permaisuri di suatu kerajaan Inggris. Klien mengatakan hal tersebut berulang-ulang dan konsisten. Pembicaraan klien inkoheren dan berpindah-pindah topik. II. Diagnosa keperawatan Gangguan orientasi realita : waham kebesaran berhubungan dengan menarik diri. III. Tujuan khusus 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki B. TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Bina hubungan saling percaya 2. Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 3. Dengarkan ungkapan klien yang di empati

Upload: shifa-syahidatul-wafa

Post on 20-Feb-2016

88 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

SP Waham I

TRANSCRIPT

Page 1: SP Waham I

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN WAHAM

PERTEMUAN I

A. PROSES KEPERAWATAN

I. Kondisi klien

Klien mengatakan dirinya sedang dicari-cari seorang pangeran untuk dijadikan

permaisuri di suatu kerajaan Inggris. Klien mengatakan hal tersebut berulang-ulang

dan konsisten. Pembicaraan klien inkoheren dan berpindah-pindah topik.

II. Diagnosa keperawatan

Gangguan orientasi realita : waham kebesaran berhubungan dengan menarik diri.

III. Tujuan khusus

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

B. TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Bina hubungan saling percaya

2. Dorong dan beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

3. Dengarkan ungkapan klien yang di empati

4. Jangan mendukung dan membantah waham klien

5. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman

6. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan yang realistis.

7. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu

dan saat ini yang realistis

8. Tanyakan apa yang biasa dilakukan (kaitannya dengan aktifitas sehari-hari dan

perawatan diri) kemudian menganjurkannya untuk melakukannya saat ini.

Page 2: SP Waham I

C. KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

I. Orientasi

a. Salam Terapeutik

”Selamat pagi Bu. Saya Arif Susila, saya senang dipanggil Arif, saya dari

mahasiswa FIK UI. Nama Ibu siapa? Senangnya dipanggil apa?”

b. Evaluasi/validasi

”Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”

c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)

”Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kejadian dirumah sampai Ibu

dirawat disini? Berapa lama kita akan bercakap-cakap? 10 menit atau 15 menit?

Tempat yang Ibu sukai untuk berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau

disini ruangan ini saja?”

II. Fase Kerja

” Baiklan Ibu A, bisa Ibu ceritakan kenapa Ibu sampai di rumah sakit ini?”

” Oh.... begitu Ya bu. Jadi Ibu sering mengurung diri di kamar?”

” Saya mengerti Ibu merasa sebagai calon permaisuri, tetapi sulit bagi saya untuk

mempercayainya. Setahu saya, permaisuri itu tinggalnya di Istana”.

(klien mengatakan bahwa dirinya adalah calon permaisuri disuatu kerajaan di

Inggris)

”Ibu tampak rapi hari ini. Apakah Ibu merias diri Ibu sendirian?”

”Bagus sekali bu. Ibu bisa melakukan hal itu sendiri”

”Kegiatan apa yang sering dan Ibu sukai pada waktu dirumah dulu?”

” Oh... Jadi Ibu suka jalan jalan dipagi hari?. Apakah saat ini Ibu masih suka jalan

jalan dipagi hari?”

”Oh... begitu, apakah Ibu melakukan juga selama disini?

”Nah.... yang biasa Ibu lakukan selama dirumah Ibu lakukan juga di sini ya...?”

Page 3: SP Waham I

III. Fase Terminasi

a. Evaluasi

- Subjektif :

”Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang?”

- Obyektif

Mengobservasi respon non verbal klien

b. Rencana tindak lanjut

”Baiklah Ibu A, nanti ibu dapat melakukan jalan jalan pada pagi hari dan ibu

dapat lakukan disini setiap pagi.”

c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)

”Besok kita bercakap cakap lagi tentang kebutuhan yang tidak terpenuhi baik di

rumah maupun di rumah sakit. Kita akan bertemu jam 17.00, bagaimana bu?

Dimana tempatnya? Tetap di ruangan ini saja ya bu?”

Page 4: SP Waham I

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN WAHAM

PERTEMUAN II

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

Klien mengatakan dirinya sedang dicari-cari seorang pangeran untuk dijadikan

permaisuri di suatu kerajaan Inggris. Klien mengatakan hal tersebut berulang-ulang

dan konsisten. Pembicaraan klien inkoheren dan berpindah-pindah topik.

2. Diagnosa keperawatan

Gangguan orientasi realita : waham kebesaran berhubungan dengan menarik diri.

3. Tujuan khusus

Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

4. Tindakan Keperawatan

1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari

2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi selama di rumah sakit maupun

di rumah.

3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham

4. Tingkatkan aktifitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien yang memerlukan

waktu dan tenaga.

B. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

”Selamat pagi, Ibu A”

b. Evaluasi

” Masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin bu, betul kita kemarin berbcara

tentang hal – hal yang ibu akukan baik di rumah maupun di rumah sakit di

rumah sakit.”

Page 5: SP Waham I

c. Kontrak (Topik, waktu dan tempat)

”Sesuai dengan janji kita kemarin, sekarang kita akan berbincang-bincang

tentang kegiatan yang biasa Ibu lakukan selama di Rumah sakit. Berapa lama

kita akan berbincang-bincang? 10 menit? Baiklah kita berbincang-bincang

diruangan ini saja”

2. Fase kerja

”Baiklah, bisa Ibu ceritakan kegiatan yang Ibu lakukan selama disini? Kita mulai

dari setelah Ibu bangun tidur. Apa yang Ibu lakukan setelah bangun tidur?”

”Apakah setelah bangun tidur Ibu lalu merapikan tempat tidur Ibu?”

”Di rumah, siapa yang biasa melakukan hal tersebut?”

”Nah... setelah bangun tidur Ibu harus merapikan tempat tidur seperti Ibu

melakukannya di rumah”

”Setelah itu apa lagi yang Ibu lakukan?”

”Apakah Ibu mandi dulu sebelum melakukan hal itu”

”Sebelum Ibu melakukan hal itu sebaiknya Ibu mandi dulu agar Ibu terlihat segar

dan sehat”

”Saat makan, apakah Ibu bantu menyiapkannya bersama teman yang lain?”

”Kenapa Ibu tidak mau ikut membantu?”

(klien mengatakan tidak mau melakukan hal tersebut karena klien merasa dirinya

adalah calon permaisuri)

”Saya mengerti Ibu merasa sebagai calon permaisuri, tapi setahu saya permaisuri itu

tinggalnya di Istana”

”Nah... Mulai sekarang pada saat makan Ibu membantu untuk mengambil makanan

tersebut dari dapur dan menyiapkannya bersama teman yang lain”

”Tadi pagi Ibu mengatakan suka jalan jalan di pagi hari saat di rumah, apakah

selama disini Ibu sering melakukannya juga?”

”Bagus, Ibu sudah melakukannya juga disini. Tetap Ibu pertahankan apa yang sudah

Ibu lakukan tersebut”

Page 6: SP Waham I

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

- Subjektif :

”Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang?”

- Obyektif

Mengobservasi respon non verbal klien

b. Rencana tindak lanjut

”Baiklah Ibu A, coba nanti saat makan siang Ibu membantu bersama teman-

teman menyiapkan dan mengambilnya dari dapur.

c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)

”Besok sore jam 17.00 kita akan bertemu lagi. Kita akan berbincang-bincang

tentang lingkungan tempat Ibu tinggal saat ini. Dimana kita akan berbincang-

bincang? Bagaimana bila di ruangan ini saja? Baiklah kita akan berbincang-

bincang di ruangan ini”