sp teknik pencahayaan
DESCRIPTION
Special Effect PhoTRANSCRIPT
TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 21
Bayangan (Shadow)Bayangan (Shadow)Bayangan (Shadow)Bayangan (Shadow)Bayangan (Shadow)Pada dunia nyata maupun dunia maya, rasanya tidak mungkin kita membicarakancahaya tanpa membicarakan bayangan. Kedua hal tersebut tidak terpisah dan salingberhubungan karena bayangan akan muncul saat cahaya jatuh menyinari suatu objek.Pada dunia maya, layaknya cahaya, terdapat beberapa jenis bayangan yang dapatdihasilkan oleh komputer. Pada bagian kita akan membahas mengenai bayanganuntuk memahami karakteristiknya dengan tujuan agar kita dapat mengeksploitasibayangan semaksimal mungkin pada scene yang akan dibuat.
Bayangan dalam MAYA
Bayangan bekerja sama dengan cahaya un-
tuk memberi kesan natural atau realistik
pada scene Anda. Bayangan dapat mem-
bantu mendefinisikan posisi objek-objek,
apakah berada di lantai atau melayang di u-
dara. Bayangan yang dihasilkan bisa tajam
dan solid namun bisa juga lembut dan bu-
ram (blurry). Keberadaan bayangan—atau
ketiadaannya—dapat digunakan untuk
memberi keseimbangan dan kontras pada
objek-objek di dalam scene.
Bayangan di Dunia Maya:Bayangan di Dunia Maya:Bayangan di Dunia Maya:Bayangan di Dunia Maya:Bayangan di Dunia Maya: Dengan permainan cahaya yang kompleksbayangan yang dihasilkan juga cukup rumit.
Secara default, cahaya pada Maya tidak
langsung menghasilkan bayangan. Anda
harus menentukan cahaya mana saja pada
scene yang akan menimbulkan bayangan,
bergantung pada tujuan visualisasi Anda.
Terlalu banyak bayangan dapat mengacau-
kan scene Anda; dan karena waktu render
juga menjadi lebih lama, kemungkinan be-
sar Anda akan menggunakan sesedikit
mungkin bayangan; bayangan yang me-
mang dibutuhkan.
Jika semua cahaya
pada scene Anda di-
setting agar tidak me-
nimbulkan bayangan,
maka semua objek
maupun permukaan
yang menghadap
langsung ke cahaya
akan tersinari; walau-
pun terhalangi oleh
objek lain. Hal ini me-
ngurangi kenaturalan
atau “kerealistisan”
scene Anda. Untuk
itu Anda dapat me-
nambahkan bayangan
pada scene dengan
mengontrol kombi-
nasi cahaya dan objek
Default Shadow
22
scene Anda, dengan waktu render yang da-
pat diterima. Depth map merupakan jarak
antara sumber cahaya dan permukaan yang
tersinari oleh cahaya tersebut. Depth map
merupakan file data berisi ukuran-ukuran
yang akan di-render terlihat dari sudut pan-
dang sumber cahaya. Tiap pixel pada depth
map merupakan jarak dari sumber cahaya
ke objek terdekat yang akan menimbulkan
bayangan pada arah tertentu.
Jika pada suatu scene terdapat cahaya
yang menghasilkan bayangan depth map,
Maya akan membuat suatu file depth map
untuk cahaya tersebut pada saat rendering
Jenis Bayangan
Pada Maya, suatu sumber cahaya bisa tidak
menghasilkan bayangan (default) atau bisa
menghasilkan bayangan depth map mau-
pun raytraced. Anda dapat mengombinasi-
kan kedua jenis bayangan ini—depth map
maupun raytraced—pada scene Anda. De-
ngan mengatur atri-
but bayangan depth
map atau raytraced,
Anda dapat mensi-
mulasikan bayangan
yang dihasilkan oleh
berbagai tipe cahaya
di dunia nyata.
Bayangan depth
map maupun ray-
traced memberikan
efek yang hampir
sama, namun ba-
yangan depth map
waktu render-nya le-
bih cepat. Umumnya
kebanyakan orang
akan memilih ba-
yangan depth map
kecuali jika tipe ba-
yangan tersebut tidak dapat membantu
mencapai visualisasi yang diinginkan.
Depth Map Shadow
Bayangan depth map memberikan hasil
yang baik pada hampir semua situasi di
Depth Map Shadow:Depth Map Shadow:Depth Map Shadow:Depth Map Shadow:Depth Map Shadow: Scene pada gambar ini menggunakan bayangandepth map. Tampak efek bayangan vas bunga muncul di dinding.
dan Maya akan menggunakan file tersebut
untuk menentukan permukaan mana saja
yang terkena bayangan. Pada beberapa ka-
sus, Anda dapat mengurangi waktu render
dengan cara menyimpan dan mengguna-
kan kembali file depth map tersebut.
mana saja yang akan menghasilkan bayang-
an. Dengan membatasi bayangan hanya
timbul oleh kombinasi cahaya dan objek
tersebut, Anda dapat mengurangi waktu
render.
TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 23
Raytraced Shadow:Raytraced Shadow:Raytraced Shadow:Raytraced Shadow:Raytraced Shadow: Scene pada gambar ini menggunakan bayangan raytraced. Efeknya terlihat padaadanya refleksi pada permukaan vas dan dinding.
Raytraced Shadow
Bayangan raytraced dapat menghasilkan
bayangan yang transparan dan halus na-
mun proses render-nya cukup memakan
waktu dibanding bayangan depth map.
Proses raytracing merupakan proser me-
render bayangan di mana jejak rambatan
tiap sinar dikalkulasi dari sumber cahaya ke
tujuan rambatan sinar (kamera).
Gunakan bayangan raytraced hanya
saat ingin menghasilkan bayangan yang
akurat secara fisik, seperti halnya bayangan
di dunia nyata. Contoh umum pengguna-
annya:
� Untuk menghasilkan tepi bayangan
yang buram (blur) (hanya untuk cahaya
jenis area light).
� Untuk menghasilkan bayangan yang
ditimbulkan oleh objek berwarna dan
transparan.
Catatan:Catatan:Catatan:Catatan:Catatan:Untuk menghasilkan bayangan lembut
yang natural menggunakan Maya, Anda
mempunyai dua pilihan:
� Dengan Raytraced Shadow: cara ini ha-
silnya sangat baik, namun semakin
kompleks sumber cahaya yang menim-
bulkan bayangan maka semakin lama
pula waktu yang dibutuhkan komputer
untuk me-render.
� Dengan Depth Map Shadow: cara ini
merupakan cara tercepat namun me-
miliki keterbatasan untuk menghasil-
kan gambar render yang realistik.
24
Tutorial 1: Swinging Light (Cahaya Berayun)
Sampailah kita pada bagian yang memanjakan mata. Pada bagian ini Anda diajakuntuk langsung menambahkan cahaya pada scene. Bagi kebanyakan pengguna,lighting merupakan tahapan yang paling menarik sekaligus membosankan. Menarikkarena dapat menghasilkan image yang natural, namun membosankan karena harusme-render berulang kali hingga mendapatkan setting yang sesuai. Sayang sekali,tidak ada cara/metode yang benar-benar signifikan untuk mempercepat wakturender.
Animasi pencahayaan yang halus dapat memberi kesan karakter atau “mood”pada suatu scene sederhana yang dapat menjadi nilai tambah dari scene tersebut.Tutorial ini mengajak Anda memberi pencahayaan pada satu ruang sederhana denganmenggunakan ambient light.
1. Membangun Ruang
Untuk model ruang dapat Anda gunakan
file Tutorial1.mb yang terdapat pada CD
terlampir. Pada menu bar, pilih File > OpenScene untuk mengambil file tersebut. Ru-
ang sederhana ini berisi beberapa objek geo-
metri yaitu cone, cube, dan cylinder yang
semuanya dibuat menggunakan polygon
primitives, bahkan ruang tersebut adalah
cube polygon yang telah dibuang bagian
atas dan sampingnya. Semua objek pada ru-
ang ini telah diberi material.
Ruang Primitif: Ruang Primitif: Ruang Primitif: Ruang Primitif: Ruang Primitif: Ruang sederhana berisikerucut, kubus, dan silinder yang telah diberimaterial.
2. Menambahkan Cahaya
Tambahkan cahaya pada ruang ini dengan
menggunakan ambient light sebagai sum-
ber cahaya. Pada menu bar klik Create >Lights > Ambient Light lalu posisikan caha-
ya sedikit ke atas.
Ambient Light: Ambient Light: Ambient Light: Ambient Light: Ambient Light: Posisi cahaya pada ruang agaksedikit ke atas.
3. Setting Atribut
Dengan ambient light masih terpilih, buka
attribute editor (Ctrl+A). Pada attribute
editor pastikan nilai Ambient Shade lebih
besar dari 0 atau gunakan nilai default =
0.450.
TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 25
Semakin kecil nilai ambient shade
maka semakin luas lingkup efek cahaya
yang ditimbulkan oleh ambient light.
Walapun secara definitif cahaya yang me-
nyebar (diffuse) bersinar ke segala arah,
Maya memungkinkan kita untuk menaik-
kan intensitas ambient light secara lokal.
Untuk tutorial ini kita membutuhkan ca-
haya dengan karakter tersebut agar cahaya
bersinar lebih terang di area di mana sum-
ber cahaya berada, namun tetap menyinari
bagian-bagian lain pada scene. Dengan ni-
lai default (0.450), cahaya lebih terang pada
tempatnya berada dan pengaruhnya berku-
rang saat merambat menjauhi sumbernya.
Ambient light dengan nilai ambient shade
= 1 bekerja kurang lebih seperti point light.
Ambient Shade:Ambient Shade:Ambient Shade:Ambient Shade:Ambient Shade: Pada ambient light, settingatribut ini menentukan jauhnya rambatan sinaryang ditimbulkan.
4. Rendering
Lakukan render untuk melihat efek yang
ditimbulkan dan untuk memastikan apa-
kah Anda sudah puas dengan posisi mau-
pun intensitas efek yang ditimbulkan am-
bient shade. Jika belum, posisikan ulang ca-
haya di ruangan dan ubah setting ambient
shade di attribute editor. Perlu diingat un-
tuk tutorial ini Anda membutuhkan cahaya
dengan nilai ambient shade lebih besar dari
0.
Hasil Render:Hasil Render:Hasil Render:Hasil Render:Hasil Render: Efek ambient light lebih kuat dititik pusat ruang dan tampak sedikit redup disudut-sudut ruang.
Seperti tampak pada gambar hasil ren-
der, cahaya bersinar lebih terang pada posisi-
nya dibanding area di sekelilingnya, namun
sinarnya juga berpengaruh pada bagian-ba-
gian objek yang tidak menghadap langsung.
Tidak seperti sumber cahaya lainnya, efek
cahaya ambient light mampu mencapai sisi-
sisi gelap pada objek. Dengan point light,
sisi-sisi tersebut tampak gelap.
5. Dynamics
Pada tahap ini dan selanjutnya kita akan
membuat simulasi cahaya berayun menggu-
nakan perintah-perintah pada di modul
Dynamics. Ubah pilihan modul pada menu
set menjadi dynamics.
Modul:Modul:Modul:Modul:Modul: Di bagian kiri status line terdapatmenu set yang berfungsi untuk menggantimodul.
26
6. Membuat Bola
Simulasi dynamics hanya bekerja pada
objek geometri; cahaya—dan objek non-
geometri lainnya seperti kamera—tidak da-
pat “berpartisipasi” langsung pada simulasi
dynamics. Untuk mengatasinya kita guna-
kan semacam trik yaitu kita “tempelkan”
cahaya pada objek geometri misalnya bola.
Bola inilah yang akan kita gantung dan
ayunkan pada tali.
Buatlah sebuah bola dengan langkah Create> NURBS Primitives > Sphere lalu
posisikan seperti tampak pada gambar di
bawah.
Bola: Bola: Bola: Bola: Bola: Ambient light akan kita tempelkan padabola ini agar dapat disimulasikan padadynamics.
7. Membuat Tali
Dengan bola masih dalam keadaan terpilih,
pada menu bar pilih Soft/Rigid Bodies >Create Constraint > Option. Option ada-
lah simbol kotak kecil di sebelah kanan sub-
menu.
Pada kotak dialog Constraint Options
pastikan Constraint Type = Nail lalu klik
tombol Create.
Option:Option:Option:Option:Option: Option box yang berada di kanansubmenu berisi setting yang dapat Anda ubahsesuai kebutuhan.
Constraint Options: Constraint Options: Constraint Options: Constraint Options: Constraint Options: Langkah ini menambah-kan semacam tali pada bola.
Dengan menjalankan langkah di atas
Anda memberi perintah pada Maya untuk
melakukan dua hal: membuat tali dan
mengubah bola menjadi rigid body.
8. Menggantung Tali
Agar lampu dapat berayun, Anda harus
memposisikan tali menjadi berada di atas
bola. Pada jendela outliner pastikan tali
(rigidNailConstraint1) dalam keadaan
terpilih. Untuk membuka jendela outliner
klik Window > Outliner pada menu bar.
Aktifkan tool move lalu geser hingga ke la-
ngit-langit.
TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 27
Nail:Nail:Nail:Nail:Nail: Posisikan tali pada langit-langit ruang.
9. Memberi Gaya pada Bola
Pada dynamics, diperlukan semacam
gaya—layaknya pada dunia nyata—agar ob-
jek dapat bergerak. Untuk itu Anda perlu
menambahkan gaya gravitasi pada bola.
Pastikan bola terpilih lalu pada menu bar
klik Fields > Gravity. Pilih bola lalu geser
dan posisikan bola seperti tampak pada
gambar di bawah.
Posisi Baru:Posisi Baru:Posisi Baru:Posisi Baru:Posisi Baru: Posisikan bola seperti padagambar agar dapat berayun pada tali.
10. Setting Frame
Untuk menjalankan simulasi bola berayun
agar tampak lebih natural, Anda perlu
mengubah setting frame pada time slider.
Ubah nilai Range End Frame dan Ani-mation End Frame menjadi 150.
Timeline: Timeline: Timeline: Timeline: Timeline: Area ini terdiri dari berbagai toolmaupun setting untuk animasi. Timelineberada di bagian bawah interface Maya.
11. Simulasi Bola
Jalankan simulasi bola berayun dengan cara
klik tombol Play pada Playback Controls.
Playback control berada di area kanan dari
timeline.
Setelah Anda klik tombol play, tampak
bola berayun-ayun pada tali seperti pendu-
lum. Agar tidak terlalu membosankan kita
modifikasi sedikit gerakannya.
Playback Controls:Playback Controls:Playback Controls:Playback Controls:Playback Controls: Bagian ini berada di areakanan timeline. Layaknya pada tape recorderatau vcd player, tombol-tombol padaplayback controls juga berfungsi sama.
28
12. Modifikasi Simulasi
Dengan bola dalam keadaan terpilih, klik
rigidBody1 pada Channel Box. Tentukan
Initial Velocity X = 4 dan Initial Velocity Y= 4. Klik tombol play untuk menjalankan
simulasi dan melihat perubahan yang ter-
jadi.
Setelah kita ubah sedikit setting pada
bola nampak ayunan bola menjadi bervari-
asi dengan berayun ke sekeliling ruang.
Channel Box:Channel Box:Channel Box:Channel Box:Channel Box: Anda dapat mengubah settingpada bola untuk mengubah gerakan simulasi.
13. Menyatukan Cahaya ke Bola
Ide awal tutorial ini adalah membuat ani-
masi cahaya berayun, kini saatnya anda me-
nyatukan bola dengan cahaya. Terlebih da-
hulu ubah modul menjadi Animation de-
ngan cara mengubahnya pada menu set se-
perti pada langkah 5 di atas atau tekan F2pada keyboard. Pada jendela outliner pilih
bola dan cahaya ambient light dengan cara
tekan Ctrl pada keyboard lalu pilih kedua-
nya. Lalu pada menu bar pilih Constrain >Point untuk menyatukan keduanya. Perha-
tikan pada workspace Anda, tampak kedua-
nya telah menyatu.
Constrain:Constrain:Constrain:Constrain:Constrain: Dengan langkah ini Andamenyatukan cahaya dan bola.
Walau kita memerlukan bola hanya sebagai
tempat menempelkan cahaya, namun ka-
rena cahaya tidak berfungsi di modul dy-
namics jadi tidak mungkin kita hilangkan
atau delete bola dari scene. Triknya adalah
kita sembunyikan bola. Caranya, pastikan
bola dalam keadaan terpilih lalu tekan
Ctrl+H pada keyboard. Voila, bola sudah
hilang dari scene.
14. Menyembunyikan Bola
Hide: Hide: Hide: Hide: Hide: Dengan menggunakan shortcut Ctrl+H,Anda dapat menyembunyikan objek terpilih.
TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 29
Pastikan ambient light dalam keadaan
terpilih lalu tekan tombol play untuk men-
jalankan simulasi. Tampak sekarang cahaya
berayun-ayun di ruangan, namun animasi
ini bukanlah seperti yang kita bayangkan.
Untuk visualisasi yang sempurna Anda
membutuhkan gambar animasi hasil ren-
dering. Untuk itu mari kita lanjutkan ke
langkah terakhir dari tutorial ini.
15. Batch Render
Sampailah kita pada langkah akhir yang me-
nentukan hasil akhir simulasi ini. Tahap ini
adalah proses render animasi atau BatchRender. Kita perlu mengubah beberapa set-
ting karena render untuk still image sedikit
berbeda dengan render animasi. Buka jen-
dela Render Global Settings. Pada tab com-mon tentukan nama file Anda dan tentu-
TTTTTab Cab Cab Cab Cab Commonommonommonommonommon: Perhatikan setting yang perludiubah sebelum batch render.
kan image format adalah AVI. Pastikan ni-
lai start frame = 1 dan end frame = 150.
Pada kolom input renderable objects pasti-
kan pilihannya adalah render all. Untuk
ukuran resolution tentukan sesuai keingin-
an Anda (disarankan untuk menggunakan
320x240 atau 640x480).
Selanjutnya beralih ke tab maya soft-
ware, pada area anti-aliasing quality Anda
dapat menentukan kualitas hasil akhir ren-
der. Semakin baik kualitas semakin lama
waktu render.
Klik tombol close untuk menutup jen-
dela render global settings. Ubah modul
pada menu set menjadi Rendering lalu pada
menu bar pilih Render > Batch Render >Option.
Pada kotak dialog Batch Render Ani-
mation yang muncul Anda dapat menen-
TTTTTab Maab Maab Maab Maab Mayyyyya Sofa Sofa Sofa Sofa Softwtwtwtwtwararararare: e: e: e: e: Perhatikan setting yangperlu diubah.
30
tukan jumlah prosesor yang akan diguna-
kan pada proses render. Jika Anda memiliki
lebih dari satu prosesor, aktifkan pilihan
Use all Available Processors. Klik tombol
Batch Render dan tunggu hasilnya. Untuk
melihat file hasil render—pabila Anda tidak
menentukan tempat penyimpanan hasil
batch render (setting ini berada pada tab
common di jendela render global set-
tings)—maka Anda dapat menemukannya
di folder maya/projects/default/images
pada harddisk Anda. Folder ini merupakan
folder default penyimpan hasil render.
BaBaBaBaBatch Rtch Rtch Rtch Rtch Render Animaender Animaender Animaender Animaender Animation:tion:tion:tion:tion: Tentukan jumlahprosesor yang akan digunakan.
16. Akhir Tutorial
Latihan ini berakhir pada tahap ini, jangan
lupa untuk menyimpan hasil kerja Anda.
Perlu diingat, pada tutorial ini Anda tidak
menggunakan efek bayangan baik depth
map shadows maupun raytrace shadows ka-
rena penekanan pada latihan ini adalah
pada efek cahaya yang ditimbulkan. Selain
itu dengan menambahkan efek bayangan
maka waktu render menjadi lebih lama, ter-
utama apabila menggunakan raytrace sha-
dows.
File kerja tutorial ini dapat Anda temu-
kan pada CD lampiran dengan nama
Tutorial_Akhir1.mb dan dapat Anda guna-
kan sebagai pembanding. Hasil akhir batch
render dapat Anda temukan dengan nama
Tutorial_Akhir1.avi. Tiga gambar di bawah
adalah gambar render hasil akhir tutorial.
Kita gunakan tiga buah gambar untuk meli-
hat sekuen berayunnya cahaya.
Render 1:Render 1:Render 1:Render 1:Render 1:Gambar inimenunjukkancahaya masihberada diposisi semula.
TEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCTEKNIK PENCAHAAHAAHAAHAAHAYYYYYAAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING)AAN (LIGHTING) 31
Render 2:Render 2:Render 2:Render 2:Render 2:Nampak
cahayaberayun ke
arahdinding
sebelah kiri.
Render 3Render 3Render 3Render 3Render 3: Sekarang cahaya berayun mendekati dinding sebelah kanan.