soft tissue tumor - adon

5
SOFT TISSUE TUMOR A. Pendahuluan Jaringan lunak ( Soft Tissue ) diartikan sebagai jaringan ikat yang berada di lu (skelet). Secara embriologi berasal dari mesenkhim. Proses keganasan yan mesenkhim disebut sarkoma. Istilah sarkoma dapat juga merupakan tumor y dalam sel Schwan karena secara morfologik dan klinik mempunyai persamaan dengan ganas jaringan lunak. Jaringan yang termasuk di dalamnya adalah otot, tendon, ka lemak, jaringan ikat. B. Etiologi Penyebab terjadinya tumor ini tidak banyak diketahui, bahkan tidak jela beberapa dugaan yang berhubungan dengan genetik, paparan zat kimia, ser infeksi. Beberapa kasus ditengarahi memiliki hubungan dengan faktor genetik, dimana pada keluarga pasien dengan STT terdapat anggota keluarga yang pernah mender Adapun pernah ditemukan kasus sarkoma pada anak-anak dan orang tuanya menderita (terutama kanker payudara). Paparanzat kimia tertentu dapatmengakibatkan STT. PaparanPVC, zat arsendapat mengakibatkan sarkoma (angiosarkoma dan jaringan lunak lain). Osteosarkoma terda paparan radium. Serta sarkoma kaposi disebabkan oleh adanya infeksi virus CMV, H C. Patologi Tumor ini sangat beragam berdasarkan lokasi dan bentuknya. Gradasi keganasan ini jauh lebih penting daripada gambaran histologiknya. Artinya, untu prognosis, gradasi keganasan tumor jauh lebih penting daripada nama tumor yang bersangkutan. Gradasi patologik yang penting untuk meramalkan perjalanan klinis dan terapi adalah banyaknya mitosis dan banyaknya nekrosis. Luas penyebaran dari tumor jaringan lunak dapat ditentukan menurut GTNM . Penggolongannya adalah sebagai berikut: G. Grade G1 : differensiasi baik G2 : differensiasi moderat G3 : differensiasi jelek G4 : tidak terdifferensiasi

Upload: reifka-widia-ningrum

Post on 22-Jul-2015

683 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

SOFT TISSUE TUMOR A. Pendahuluan Jaringan lunak (Soft Tissue) diartikan sebagai jaringan ikat yang berada di luar rangka (skelet). Secara embriologi berasal dari mesenkhim. Proses keganasan yang berasal dari mesenkhim disebut sarkoma. Istilah sarkoma dapat juga merupakan tumor yang tumbuh dalam sel Schwan karena secara morfologik dan klinik mempunyai persamaan dengan tumor ganas jaringan lunak. Jaringan yang termasuk di dalamnya adalah otot, tendon, kapsul sendi, lemak, jaringan ikat. B. Etiologi Penyebab terjadinya tumor ini tidak banyak diketahui, bahkan tidak jelas. Namun ada beberapa dugaan yang berhubungan dengan genetik, paparan zat kimia, serta penyakit infeksi. Beberapa kasus ditengarahi memiliki hubungan dengan faktor genetik, dimana pada silsilah keluarga pasien dengan STT terdapat anggota keluarga yang pernah menderita STT juga. Adapun pernah ditemukan kasus sarkoma pada anak-anak dan orang tuanya menderita kanker (terutama kanker payudara). Paparan zat kimia tertentu dapat mengakibatkan STT. Paparan PVC, zat arsen dapat mengakibatkan sarkoma (angiosarkoma dan jaringan lunak lain). Osteosarkoma terdapat pada paparan radium. Serta sarkoma kaposi disebabkan oleh adanya infeksi virus CMV, HIV. C. Patologi Tumor ini sangat beragam berdasarkan lokasi dan bentuknya. Gradasi keganasan tumor ini jauh lebih penting daripada gambaran histologiknya. Artinya, untuk menentukan prognosis, gradasi keganasan tumor jauh lebih penting daripada nama histologiknya tumor yang bersangkutan. Gradasi patologik yang penting untuk meramalkan perjalanan klinis dan menentukan terapi adalah banyaknya mitosis dan banyaknya nekrosis. Luas penyebaran dari tumor jaringan lunak dapat ditentukan menurut GTNM. Penggolongannya adalah sebagai berikut: G. Grade G1 : differensiasi baik G2 : differensiasi moderat G3 : differensiasi jelek G4 : tidak terdifferensiasi

T. Tumor induk Tx : tumor tidak dapat dicapai T0 : tidak terdapat tumor primer T1 : < 5 cm T2 : > 5 cm T3 : infiltrasi tumor ke tulang, pembuluh darah atau saraf utama N. kelenjar limfe N0 : tidak mencapai limfe axillaris N1 : mencapai limfe axillaris M. metastasis jauh M0 : tidak ada metastase jauh M1 : ada metastase jauh

Stadium 1 : G1 T1-2 N0 M0 Stadium 2 : G2 T1-2 N0 M0 Stadium 3 : G3 T1-2 N0 M0 Stadium 4 : G1-3 T1-2 N1 M0 / G1-3 T1-2 N0 M1

D. Diagnosa Penderita datang dengan benjolan tanpa gejala dan keluhan apapun karena tumbuh dalam jaringan lunak yang mudah didesak dan sering kali jauh dari organ vital. Keluhan timbul bila ukuran sudah besar atau terjadi tarikan atau tekanan pada otot atau saraf yang berdekatan. Umumnya tidak ada gejala yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kelainan jinak atau ganas. Oleh karena itu semua STT yang menetap perlu dilakukan biopsi. Secara klinis, diagnosa ditentukan dengan palpasi untuk memperkirakan ukuran kelainan dan perlekatan dengan struktur dangkal maupun dalam. Pemeriksaan pencitraan seperti radiografi, USG, limfangiografi, CT Scan, atau MRI sebaiknya digunakan secara selektif. Angiografi bermanfaat karena dapat menilai hubungan anatomi tumor dengan jaringan sekitarnya sehingga dapat memberikan pemetaan yang tepat terhadap susunan otot. Dalam perencanaan pembedahan, angiografi membantu menentukan jarak tumor dengan pembuluh darah utama. Kebanyakan kasus tumor ganas jaringan lunak bermetastase ke paru, sebaiknya selalu dilakukan pemeriksaan pencitraan paru.

E. Diagnosis banding Ada beberapa keadaan yang dapat dipertimbangkan dalam diagnosa banding, diantaranya: 1. Tumor jinak jaringan lunak 2. Kelainan fibrosa proliferatif 3. Miositis osifikasi 4. Lipoma infiltratif Setiap ganglion pada lokasi yang tidak lazim, setiap lipoma yang tidak lunak seluruhnya, dan setiap aterom yang sedikit lain dari yang normal harus dicurigai dan diperlakukan seperti tumor jaringan lunak. F. Klasifikasi 1. Tumor jinak jaringan lunak Tumor jaringan lunak yang jinak diantaranya tumor sel giant, tumor desmoid, dan kelainan sinovia non neoplastik. Tumor sel giant biasanya berasal dari sarung tendo. Bila berukuran besar dan mengandung banyak sel, dapat dibandingkan dengan fibrosarkoma. Tumor ini sangat jarang ditemukan, cenderung invasif ke tulang, tetapi tidak pernak bermetasmasis jauh. Tumor ini tidak berbatas tegas sehingga mudah timbul kekambuhan. 2. Tumor ganas jaringan lunak Fibrosarkoma merupakan tumor yang berasal dari jaringan ikat dibawah kulit, sekitar tendo atau daerah lain. Liposarkoma merupakan tumor yang ganas sejak mulanya dan hampir tidak pernah berasal dari perubahan keganasan suatu lipoma. Rabdomiosarkoma merupakan tumor ganas pada jaringan otot. Tumor ini dapat ditemukan dimana-mana seperti di kepala dan sistem urogenital. Sarkoma sinovia adalah neoplasma maligna yang muncul dari sel sinovia, sering ditemukan pada sarung tendo atau di dekat persendian pada orang dewasa muda. Sering ditemukan pada tungkai, tetapi jarang mengenai sinovium sendi. Tumor ini jarang menimbulkan nyeri. Secara radiologis, terdapat gambaran kalsifikasi pada jaringan lunak. Sarkoma sel retikulum merupakan tumor ganas yang berasal dari matriks jaringan ikat sistem retikuloendotelial. Proliferasi sel ditemukan di luar dan di dalam kelenjar limfe. Sarkoma ini merupakan penyakit primer pada usia lanjut, baik pria maupun wanita.

Istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan tumor berdasarkan asal jaringan adalah sebagai berikut: 1. Otot rangka jinak: rhabdomyoma, ganas: rhabdomyosarcoma 2. Jaringan ikat jinak: fibroma, ganas: fibrosarcoma 3. Otot polos jinak: leiomyoma, ganas: leiomyosarcoma 4. Lemak jinak: lipoma, ganas: liposarcoma 5. Pembungkus syaraf jinak: neurofibroma, ganas: neurofibrosarcoma 6. Pembuluh darah jinak: hemangioma, ganas: hemangiosarcoma G. Terapi 1. Terapi bedah Umumnya berupa radikal termasuk pinggir jaringan sehat selebar 2 cm sekitar tumor. Pada tumor otot, kadang dilakukan reseksi kompartemen. 2. Radioterapi Radioterapi digunakan sebagai terapi adjuvant setelah pembedahan yang tidak pasti radikal, yang tidak radikal, atau yang hampir tidak radikal, untuk mencegah kekambuhan setempat. 3. Kemoterapi Obat yang digunakan pada terapi ini adalah adriamisin, ifosfamid, dan DTIC (dimetil triazeno imidazol karbokszamid). 4. Metastasektomi Bila bedah primer dilakukan secara radikal dan tidak ditemukan metastasis lain serta ada kontraindikasi pembedahan, dapat dipertimbangkan metastasektomi. 5. Perfusi regional terisolasi Sebagian tumor ganas yang diterapi menggunakan cara ini terdapat di ekstremitas. Ekstremitas yang bersangkutan diisolasi dari peredaran darah tubuh dan diperfusi menggunakan mesin jantung paru. Perfusat diedarkan dengan kemoterapi dosis tinggi (melfalan) disertai faktor nekrosis tumor (TNF-alfa) yang menyebabkan nekrosis tumor sehingga diperoleh remisi total atau parsial.

H. Prognosis Prognosis penderita tumor jaringan lunaktergantung pada: derajat keganasan, lokasi, tipe histologi, perluasan tumor.

Daftar Pustaka 1. Syamsuhidayat, R. and De Jong, Wim. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. 2. Rosenber, S.A, Suit, H.D, Baker, L.H and Rosen, G. Sarkoma of Soft Tissue and Bone, in DeVita, V.T. 3. Hellman, S. And Rosenberg, S.A. Cancer: Principles and Practice of Oncology, J.B. Lippincott Company. Philadelphia Toronto. 1979.