slide kandidiasis
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUSKANDIDIASIS
ERFIKA YULIZA
61109029
PEMBIMBING : dr. Filiandini Prasanti Sp.KK dr. Riska Afrianty
SMF / BAGIAN KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAHBATAM
2013
Penyakit ini menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan. Lebih banyak di daerah tropis dengan kelembapan udara yang tinggi, daerah yang banyak tergenang air. Riwayat keturunan diabetes melitus merupakan salah satu faktor yang mempermudah berkembangnya Candida albicans ini.
BAB 1PENDAHULUAN
KANDIDIASIS
Kandidiasis merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida albicans yang dapat menyerang mulut, vagina, kulit, kuku, bronkus dan paru.
Klasifikasi Kandidiasis
• Kandidiasis oral ( thrush )• Vulvovaginitis• Balanitis• Kanddiasis mukokutan kronik• Kandidiasis bronkopulmonar dan paru
1. Kandidiasis Selaput Lendir
• Lokalisata : intertriginosa dan perianal• Generalisata• Paronikia dan onikomikosis• Kandidiasis kutis granulomatosa
2. Kandidiasis kutis
• Endokarditis • Meningitis• Pielonefritis• septikemia
3. Kandidiasis Sistemik
4. Reaksi id ( Kandidid )
Gejala Klinis
Lesi mengenai daerah-daerah lipatan badan seperti : leher, ketiak, paha, lipatan payudara, sela-sela jari, dan lain-lain, umbilikus, pannikulus (lipatan lemak badan). Lesi berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa dikelilingi oleh vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah erosi, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer dan hiperpigmentasi.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
•Kerokan kulit dengan KOH 10 – 20 %•Media Sabouroud : koloni coklat mengkilat, permukaan basah
Diagnosis Banding
Eritrasma Dermatitis intertriginosa Tinea kruris
KHUSUSTOPIKAL1. Larutan gentian violet 1-2% untuk mengobati infeksi jamur digunakan 2 kali sehari.2. Nistatin 100.000U/ml, untuk pengobatan kandidiasis, dosis 1-2 kali sehari ( salep, cream )3. Ekonazol, mikonazol ( krim, bedak, solusio ) digunakan 2 kali sehari.
SISTEMIK1. Amfoterisin B 0,5-1 mg/kg BB IV . Dosis : 1mg selama 30 menit, untuk membantu tubuh mengaasi infeksi jamur.2. Tablet nistatin 3 x 100.000 U selama 1-4 minggu, untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna.3. Ketokonazol 400 mg/ hari selama 5 hari / flukonazol 150 mg/hari selama 7 hari.
PENATALAKSANAAN
UMUMAtasi faktor-faktor penyebab
predisposisi seperti, hindari bekerja ada tempat yang lembab/banyak air.
PROGNOSIS : Umumnya Baik
BAB IILAPORAN KASUS
I. IDENTIFIKASI :• Nama : Tin Afrian• Umur : 34 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Status : Menikah• Bangsa/Suku : Indonesia/Padang• Agama : Islam• Pekerjaan : Karyawan• Alamat : Cipta Asri
II. ANAMNESIS : Autoanamnesis• Keluhan utama : Pasien mengeluh terdapatnya kulit berwarna
merah merasa gatal di lipatan ketiak dan di bawah payudara.
• Keluhan tambahan : Perih, nyeri dan apabila berkeringat
nyerinya nya bertambah.
• Riwayat perjalanan penyakit :
Seorang wanita berumur 34 tahun datang ke poli Kulit dan Kelamin RSUD Embung Fatimah dengan keluhan terdapatnya kulit berwarna merah berasa gatal di lipatan ketiak dan di bawah payudara, disertai perih dan nyeri sejak 2 minggu yang lalu.
Riwayat pemakaian obat tidak ada.
Riwayat penyakit keluarga tidak ada.
Riwayat penyakit terdahulu tidak ada.
III. PEMERIKSAAN• Status generalisata• Keadaan umum• Kesadaran : Composmentis• Gizi : DBN• Suhu badan : DBN• Tek darah : DBN• Pernafasan : DBN• Rasa sakit : Gatal, nyeri dan perih.
• Status dermatologis : Lesi dengan eritema, terdapat satelit nodul dikelilingi berupa vesikel-vesikel dan pustula yang berukuran miliar sampai lentikular dan berupa erosif hiperpigmentasi dan hipopigmentasi.
• Loalisasai : Regio aksila dextra dan sinistra, regio inframamae.
IV. TES-TES YANG DILAKUKAN Tidak ada tes yang dilkukan.
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tidak ada pemeriksaan yang dilakukan.
VI. RINGKASAN
Seorang wanita berumur 34 tahun datang ke poli Kulit dan Kelamin RSUD Embung Fatimah dengan keluhan terdapatnya kulit berwarna merah berasa gatal di lipatan ketiak dan di bawah payudara, disertai perih dan nyeri sejak 2 minggu yang lalu. Riwayat alergi obat dan makanan tidak ada.
Diagnosis sementara Ny. Tin afrian menderita Kandidiasis kutis.
VII. DIAGNOSA BANDING
Kandidiasis kutis
Eritrasma
Tinea kruris
VIII. DIAGNOSIS SEMENTARA Kandidiasis kutis
IX. PENATALAKSANAANUmumatasi faktor-faktor predisposisi : Hindari bekerja pada tempat yang lembab/ banyak air.
KhususTopikalKetokonazole (salep) 2% dioleskan 2-3 kali sehari. SistemikGolongan imidazol : Flukonazole tab 150mg/hari selama 7 hari.Antihistamin : Cetirizine 10 mg 1 kali sehari diberikan kepada pasien untuk mengatasi rasa gatal.
XI. PROGNOSISAd Vitam : bonamAd Sanactionam : dubia ad bonamAd Fungsionam : bonam
Diagnosis kandidiasis kutis ditegakkan bedasarkan atas hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.
BAB IIIDISKUSI
Untuk mendiagnosis sebagai suatu kandidiasis kutis diperlukan anamnesis, efloresensi, dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis dan efloresensi saja harusnya sudah bisa mendiagnosis sebagai kandidiasis kutis, akan tetapi ada beberapa penyulit dalam mendiagnosis sehingga muncul beberapa diagnosis banding untuk kandidiasis kutis. Beberapa diagnosis banding kandidiasis kutis adalah eritrasma dan tinea kruris.
Pada eritrasma diagnosis nya dapat tersingkirkan karena pada eritrasma merupakan penyakit bakteri
pada stratum korneum yang disebabkan oleh Corynebacterium minitussismum, yang ditandai
dengan adanya lesi berupa eritema berbatas tegas dan skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipatan
paha. Sedangkan pada kandidiasi kutis penyebab nya adalah jamur Candida albicans.
Pada tinea kruris merupakan penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk pada lipatan paha, daerah perineum, dan sekitar
anus, yang bersifat akut atau menahun, yang disebabkan oleh T. rubrum, T. mentagrophytes
dan E. floccosum. Efloresensi terdiri atas macam-macam bentuk yang primer dan
sekunder.
IX. PENATALAKSANAANUmumatasi faktor-faktor predisposisi : Hindari bekerja pada tempat yang lembab/ banyak air.
KhususTopikalKetokonazole (salep) 2% dioleskan 2-3 kali sehari. SistemikGolongan imidazol : Flukonazole tab 150mg/hari selama 7 hari.Antihistamin : Cetirizine 10 mg 1 kali sehari diberikan kepada pasien untuk mengatasi rasa gatal.
PROGNOSIS : Umumnya baik,
DAFTAR PUSTAKA
• Prof. Dr. R.S Siregar DTM & H. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta : EGC; 1992 p. 201
• Djuanda A, Hamzah, M & Aisyah S. 2002. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi kelima. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
• Harahap, Marwali. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: Jakarta. 2000
TERIMAKASIH