skripsi pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap harga saham … · mengenai pengelolaan...
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2013-2016
DEWI MARLINDA
105720476514
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2013-2016
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Dewi Marlinda NIM 105720476514
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati kupersembahakan Karya ilmiah ini
kepada ayah ibu atas segala doa dan pengorbanan beliau, keluarga dan
sahabat-sahabat yang senantiasa berdoa serta membantu dengan tulus
ikhlas baik moril maupun materi untuk keberhasilan penulis.
MOTTO
“ Allah akan mempertemukan seseorang dengan nasib dan takdirnya yang
di kemas dalam kata “KEBETULAN” karna itu adalah takdir yang
menyamar”
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanawata’ala atas
limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas
Terhadap Harga Saham Pada Indeks LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian
syarat penyelesaian studi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Makassar, untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).
Selama penyusunan skripsi ini, penulis menyadari keterbatasan
kemampuan penulis, sehingga menutup kemungkinan di dalam penulisan ini
terdapat ketidaksempurnaan. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis menerima kritikan dan saran sebagai masukan untuk menyempurnakan
skripsi ini.
Penulis menyadari, tanpa bantuan, motivasi dan bimbingan, baik moril
maupun materil dari berbagai pihak, khususnya kedua orang tua penulis serta
doa-doa yang salalu di panjatkan oleh kedua orang tua penulis sehingga skripsi
ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini tidak lupa
penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M., selaku rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, S.E., M.M., dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh Nur Rasyid, S.E., M.M., selaku ketua Program Studi
Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
viii
4. Ibu Dr. Hj Ruliaty, MM selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi ini
selesai dengan baik.
5. Ibu Agusdiwana Suarni, SE., M.ACC selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Teman-teman Manajemen 2014 yang selalu memberikan semangat
selama proses penyusunan skripsi.
9. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi
ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini. Mudah-mudahan Skripsi yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater
Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Makassar, Januari 2020
Dewi Marlinda
ix
ABSTRAK
Dewi Marlinda, Tahun 2020. Pengaruh profitabilitas dan likuiditas
terhadap harga saham pada Indeks LQ45 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ibu Ruliaty dan Pembimbing II Ibu Agusdiwana Suarni
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
Profitabilitas dan Likuiditas dengan rasio Returnt On Equity (ROE), Returnt On Asset (ROA) dan Current Ratio, terhadap harga saham penutupan perusahaan pada indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa efek indonesia periode 2013-2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel Returnt On Equity (ROE) berpengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial, Returnt On Asset (ROA) berpengaruh negatif dan tidak signifikan dan Current Ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan secara parsial terhadap harga saham penutupan. Kata kunci : Return On Equity (ROE), Returnt On Asset (ROA), Current Ratio
dan Harga saham penutupan.
x
ABSTRACT
Dewi Marlinda, 2020. The effect of profitability and liquidity on
stock prices on the LQ45 Index Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2013-2016, Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University, Makassar. Supervised by Supervisor I Mrs. Ruliaty and Supervisor II Mrs. Agusdiwana Suarni
This study aims to determine how the effect of profitability and liquidity with the ratio of Returnt On Equity (ROE), Returnt On Asset (ROA) and Current Ratio, to the closing price of the company on the LQ45 index listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2013-2016. This type of research used in this research is quantitative descriptive. Data analysis techniques used in the study are descriptive statistical analysis and multiple regression analysis.
Based on the results of data analysis, it can be concluded that the
Returnt On Equity (ROE) variable has a positive and partially insignificant effect, Returnt On Asset (ROA) has a negative and insignificant effect and the Current Ratio has a negative and no significant effect on the closing stock price . Keywords: Return On Equity (ROE), Return on Asset (ROA), Current Ratio and closing stock prices
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................ v
SURAT PERNYATAAN................................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................... viii
ABSTRACT .................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusaan Masalah........................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 5
A. Tinjauan Teoritis ................................................................ 5
1. Pengertian Rasio profitabilitas ................................... 5
2. Pengertian Rasio Likuiditas ........................................ 7
3. Pengertian harga saham ............................................ 9
4. Jenis – jenis saham .................................................... 10
5. Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham ... 11
B. Penelitian terdahulu ........................................................... 12
C. Kerangka pikir .................................................................... 22
D. Hipotesis penelitian ........................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 25
A. Jenis penelitian .................................................................. 25
xii
B. Lokasi dan waktu penelitian .............................................. 25
C. Defenisi operasional variabel dan pengukuran................. 25
1. Variabel independen .................................................. 25
2. Variabel dependen ..................................................... 26
D. Populasi dan sampel ........................................................ 26
1. Populasi ...................................................................... 26
2. Sampel ........................................................................ 30
E. Tehnik pengumpulan data ................................................. 31
F. Teknik analisis ................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 35
A. Gambaran umum objek penelitian .................................... 35
1. Sejarah singkat LQ45 ................................................. 35
2. Profil singkat perusahaan yang masuk dalam indeks
LQ45 yang menjadi sampel penelitian ....................... 36
B. Hasil penelitian .................................................................. 59
1. Deskripsi data .............................................................. 59
2. Analisis data ................................................................ 60
C. Pembahasan...................................................................... 67
BAB V PENUTUP ................................................................................ 70
A. Kesimpulan ........................................................................ 70
B. Saran ................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 3.1 Daftar Saham yang masuk dalam indeks LQ45
Periode 2013-2017 ................................................ 24
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Listing di LQ45 periode 2015-2016
.............................................................................. 26
Tabel 4.1 Daftar saham yang masuk dalam perhitungan indeks
LQ45 periode 2015-2016 ....................................... 56
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif .................................................. 57
Tabel 4.3 Tabel Persamaan Regresi ..................................... 59
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................... 61
Tabel 4.5 Uji Statistik t / Parsial .................................................. 63
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................. 19
Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Plot of Regression Statistics ..... 60
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot ................................................... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para investor, melalui pasar modal mereka dapat memilih obyek
investasi yang tepat dengan beragam tingkat pengembalian dan tingkat
resiko yang dihadapi, sedangkan bagi para penerbit (emiten) melalui pasar
modal mereka dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk
menunjang kelangsungan usaha mereka.
Pasar modal di anggap sebagai salah satu indikator ekonomi
dalam suatu negara ketika pasar modal menunjukkan suatu penigkatan
maka dapat menjadi indikator bahwa perekonomian negara tersebut
sedang menunjukkan perkembangan. Sebaliknya apabila pasar modal
sedang lesu maka dapat menjadi indikator bahwa perekonomian negara
tersebut sedang mengalami penurunan.
Pasar modal di Indonesia pada awalnya belum menunjukkan
peran yang penting bagi perekonomian Indonesia. Seiring dengan
berkembangnya pasar modal di indonesia, tentu berkembang pula
perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal tersebut, dan salah
satu sarana mendapatkan tambahan modal melalui pasar modal yang ada
di indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI).
BEI adalah wadah tempat bertemunya broker dan dealer umtuk
melakukan jual beli efek (saham dan obligasi) dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka. Selain sebagai salah satu
indikator perekonomian negara, pasar modal juga berperan penting dalam
membantu perusahaan mendapatkan tambahan sumber pendanaan.
2
Bursa efek memiliki beberapa peran. Salah satu cara yang dapat
dilakukan investor dalam melakukan analisis terhadap perusahaan yaitu
dengan cara menganalisis laporan neraca, laporan perubahan modal, dan
laporan laba-rugi yang disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan guna
mengetahui kondisi dan perkembangan suatu perusahaan. Untuk
memudahkan investor memilih saham, BEI mengeluarkan beberapa indeks
daftar saham berdasarkan berbagai karakteristik, salah satunya Indeks
LQ45
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks LQ45 di bursa
efek indonesia periode 2013-2016. Indeks LQ45 berisi daftar saham yang
hanya terdiri dari 45 saham yang telah dipilih melalui berbagai kriteria
pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan
kapitalisasi pasar yang tinggi dari jumlah keseluruhan saham yang ada di
BEI. Pemilihan daftar saham LQ45 dilakukan setiap 6 bulan dan pastinya
mempunyai tingkat profitabilitas nilai perdagangan yang tinggi
Menurut hery (2016 : 192) rasio profitabilitas merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Terdapat jenis-jenis
rasio profitabilitas yang dapat digunakan menurut kasmir (2017 : 199)
antara lain profit margin (Profit Margin On Sales), Return On Invesment
(ROI), Return On Equity (ROE), dan laba perlembar saham.
Rasio likuiditas adalah rasio yang dimasukkan untuk mengukur
likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan memenuhi segala
kewajiban perusahaan pada waktu jatuh temponya. Perusahaan harus
3
mempunyai aset lancar yang jumlahnya harus jauh lebih besar dari pada
kewajiban lancar yang harus segalanya dibayar.
Penelitian ini menguji harga saham dengan menggunakan
profitabilitas dan likuiditas, bertujuan untuk menjelaskan “PENGARUH
PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA
INDEKS LQ45 YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2013-2016”. Penelitian ini dapat memberikan bukti empiris
mengenai pengelolaan rasio keuangan profitabilitas dan likuiditas terhadap
harga saham. Menganalisis pengaruh simultan dan parsial ROE, ROA, dan
Current Ratio terhadap harga saham penutupan. Selain itu untuk
mengetahui variabel yang paling dominan diantara ketiga variabel
independen yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dikemukakan masalah pokok dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham pada indeks
LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
2. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap harga saham pada indeks LQ
45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI)?
3. Apakah profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham
pada indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap harga saham pada
indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap harga saham pada
indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap harga
saham pada indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan nilai
tambah berupa pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh
profitabilitas dan likuiditas terhadap harga saham pada indeks LQ 45
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Bagi Investor, penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap
saham yang di perjualbelikan di bursa melalui variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih
pilihan investasi yang dinilai paling tepat.
3. Bagi Akademis dan pihak-pihak lainnya, sebagai bahan referensi dan
tambahan informasi dalam melakukan penelitian-penelitin sejenis
berikutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Rasio Profitabilitas
Kasmir (2015 :114) mengatakan bahwa: “Rasio Profitabilitas
merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang
ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan
investasi.”
Menurut Kasmir (2016: 196) profitabilitas adalah: “rasio yang
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Penggunaan rasio
profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara
berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan
keuangan neraca dan laporan laba rugi”.
Menurut Hery (2016:192) rasio profitabilitas merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Tujuan operasional dari
sebagian besar adalah untuk memaksimalkan profit, baik profit jangka
pendek maupun jangka panjang. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio
6
profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Equity
(ROE)
ROE memberikan indikasi mengenai seberapa baik sebuah
perusahaan akan menggunakan uang investasi para investor untuk
menghasilkan keuntungan. Return On Equity adalah rasio untuk mengukur
laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri kasmir (2015:204).
Menurut Irhan Fahmi (2015:137) ROE disebut juga dengan laba
atas equity. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan
laba atas ekuitas. Menurut Kasmir (2017:204) menjelaskan bahwa ROE
merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan
semakin kuat,demikian pula sebaliknya. Menurut Kasmir (2017:204)ROE
dapat dihitung dengan rumus :
Dari pengertian diatas variabel yang di gunakan untuk mewakili
profitabilitas adalah Return on Equity (ROE). Return on Equity (ROE)
memberikan indikasi mengenai seberapa baik sebuah perusahaan akan
menggunakan uang investasi para investor untuk menghasilkan
keuntungan.
Mengukur kemampuan perusahaan dengan
menggunakan seluruh asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba
setelah pajak, rasio ini menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan.
7
2. Pengertian Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansialnya dengan segera. Rasio ini berguna untuk
mengetahui seberapa besar aset likuid yang bisa diubah menjadi kas untuk
membayar tagihan yang tak terduga. Apabila perusahaan tidak mampu
membayar tagihan tersebut maka bisa terancam mengalami kebangkrutan.
Menurut Hery (2016:149) rasio adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar
utang jangka pendeknya dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio
yang dapat di gunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya
yang akan segera jatuh tempo.
Menurut Fred Weston dan Kasmir (2016:129) rasio adalah yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
(utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan
akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah
jatuh tempo.
Menurut Kamsir (2016:130) rasio likuiditas atau sering juga
disebut dengan nama rasio modal kerja adalah rasio yang di gunakan
untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan dengan cara
membandingkan komponen yang ada di neraca. Penilaian dapat dilakukan
8
untuk beberapa cara membandingkan komponen yang ada di neraca.
Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat
perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.
Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa rasio
likuiditas adalah rasio yang mengambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Likuidas merupakan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang
berjangka pendek tepat pada waktunya atau kemampuan untuk
menyediakan kas atau setara kas, yang di tunjukkan besar atau kecilnya
aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah di ubah menjadi kas yang meliputi
kas, surat berharga, piutang, persediaan. Likuiditas perusahaan yang
seringkali diukur menggunakan rasio lancar menujukkan kemampuan
perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi kewajiban
jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka
memungkinkan pembayaran deviden dengan baik pula.
Menurut Kamsir (2016: 134-142) Rasio Lancar (Current Ratio)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo
pada saat di tagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak
aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang
segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk
untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.
Rumus untuk mencari rasio lanacar atau current ratio dapat di gunakan
sebgai berikut :
9
3. Pengertian harga saham
Menurut Ayu dan Edy Handoyo dalam Clarensia, Rahayu, dan
Azizah (2013:78) harga saham adalah harga yang terkandung dalam surat
kepemilikan bagian modal berdasarkan penilaian pasar yang dipengaruhi
oleh permintaan dan penawaran di bursa efek. Menurut Kesuma dalam
Clarensia, Rahayu dan Azizah (2013:78) harga saham adalah nilai nominal
penutupan atau penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang berlaku secara reguler
dipasar modal indonesia.
Saham merupakan surat berharga yang menujukkan hak
pemodal sebagai bukti kepemilikan pribadi maupun institusi dalam suatu
perusahaan. Harga saham dapat di nilai berdasarkan nilai nominalnya, nilai
buku, nilai dasar, atau nilai pasarnya.
Saham adalah surat surat bukti atau kepemilikan bagian modal
suatu perusahaan. Saham adalah salah satu sumber dana yang diperoleh
perusahaan yang berasal dari pemilik modal dengan konsekuensi
perusahaan harus membayarkan deviden.
Dalam pasar modal yang efisiensemua sekuritas diperjualbelikan
pada harga pasar.harga pasar saham adalah harga yang ditentukan oleh
investor melalui pertemuan permintaan dan penawaran. Pertemuan ini
dapat terjadi karena para investor sepakat terhadap harga suatu saham.
10
4. Jenis-Jenis saham
a. Jenis saham menurut peralihannya
1) Saham atas unjuk (brearer stock)
Diatas sertifikat ini tidak dituliskan nama pemiliknya, dengan
pemilikan saham atas unjuk, seorng pemilik sangat muda untuk
mengalihkan atau memindahkan kepada orang lain karena ifatnya
mirip dengan uang. Pemilik harus berhati-hati membawanya atau
menyimpan karena kalau tersebut hilang, maka saham tersebut tidak
dapat digantikan.
2) Saham atas nama (registred stock).
Diatas sertifikat saham ditulis karena pemiliknya. Cara peralihannya
dengan peralihan dokumen dan kemudian pemiliknya dicatat dalam
buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang
saham. Kalau sertifikat hilang, maka dapat digantikan.
b. Jenis-Jenis menurut manfaatnya
1) Saham biasa (common Stock)
Diantara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal,
saham biasa adalah yang paling dikenal masyarakat. Diantara emiten
(perusahaan yang menerbitkan surtat berharga), saham biasa juga
merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarit dana dari
masyarakat.
2) Saham preferen (preferen stocks)
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakter gabungan
akan obligasi dan saham karena itu menghasilkan pendapat tetap
(seperti bunga obligasi), tetapi juga biasanya tidak mendatangkan
11
hasil seperti dikehendaki investor. Saham preferen serupa dengan
saham biasa karena dua hal, yaitu: mewakili kepemilihan ekuitas
danditerbitkan tanpa tanggal jatuh tempoyang yertulis diatas
lembaran tersebut dn membayar deviden. Sedangkan persamaan
antara dua saham preferen dengan obligasi terletak pad tiga hal : ada
kalim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap sama
selama berlaku (hidup) dari saham, memiliki hak tebus dan tidak
dapat di pertukarkan (convertirtible) dengan saham biasa.
Harga saham yang digunakan dalam melakukan transaksi
dipasar modal merupakan harga yang terbentuk dari mekanisme pasar
yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga sebuah saham dapat
berubah naik atau turun dalam hitungan waktu yang begitu cepat. Hal
tersebut dimungkinkan karena banyaknya pesanan yang masuk oleh
karena itu, investor ataupun pihak yang berkepentingan harus
seringmelihat atau mengecek posisi harga saham perusahaan melalui
fasilitas yang ada. Lalu,.
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi harga saham
Banyak sekali factor yang mempengaruhi harga saham baik itu
yang bersifat fundamental maupun teknikal. Namun demikin secara
sederhana variabiitas harga saham bergantung pada bagaimana earning
dan deviden yang terjadi pasa suatu perusahaan
a. Penawaran dan permintaan
Harga saham ditentukan oleh kekuatan pasar, dalam arti
tergantug pada permintaan dan penawaran (saham mengalami likuid).
Jumlah permintaan dan penawaran akan mencerminkan kakuatan
12
pasar. Jika penawaran lebih besar dari permintaan, pada uumnya kurs
harga akan turun, sebaliknya, jika penawaran lebih kecil dari pada
permintaan , pada umumnya kurs akan naik kekuata pasar dapat juga
dilihat dari data mengenai sisa beli atau jual.
b. Efisiensi pasar modal
Efisiensi pasar modal merupakan pasar modal yang harga
sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan.
Efisiensi pasar pada dasarnya meliputi efisiensi iternal dan efisiensi
eksternal. Efisensi internal dapat mempengarui harga saham, apabila
biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas semakin rendah jika
efisiensi dikaitkan dengan besarnya biaya untuk melakukan
pembelian/penjualan sekuritas. Kemudianefisiensi eksternal dapat
memengaruhi harga, ditentukan oleh kecepatan penyesuaian harga
sekuritas dipasar modal terhadap informasi baru. Informasi yang ada
kemudian diserap oleh investor untuk digunakan dalam menghasilkan
keputusan.
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu mengenai profitabilitas dan
likuiditas terhadap harga saham yaitu Berikut peneliti sebelumnya, yaitu:
Indra Sulistiana(2017) meneliti tentang pengaruh pengungkapan
corporate social responsibility dan rasio profitabilitas terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan profitabilitas
terlihat nilai signifikansi f sebesar 0,019 yang nilai lebih kecil dari 0,05 sehingg
dihasilkan keputusan bahwa secara bersama sama terdapat pengaruh
signifikan pengungkpan tanggung jawab sosial terhadap harga saham
13
Bhagas Adhitya Ardia Pratama(2014) meneliti tentang pengaruh
economic value (EVA), profitabilitas, kebijakan dividen dan pertumbuhan
penjualan terhadap harga saham. Berdasarkan profitabilitas yang diukur
dengan ROE memiliki nilai t sebesar 4,795 dengan tingkat signifikannya
sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi (5%) hal ini menunjukkan
bahwa profitabilitas terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Putri Sri
Rahayu dan I Made Dana(2016) yang juga menyimpulkan bahwa MVA dan
likuiditas dalam penelitian pengaru EVA, MVA dan likuiditas terhadap harga
saham pada perusahaan food and beverages berpengaruh positif signifikan
terhadap harga saham.
Ira Erlinawati dan Imran Mawarali(2015) meneliti pengaruh jumlah
saham beredar, harga saham, dan persentasi saham publik terhadap likuiditas
saham perusahaan yang listing di JII periode 2013 pada penelitiannya dapat
di simpulkan bahwa secara parsial variabel harga saham berpengaruh
signifikan terhadap likuiditas saham perusahaan yang listing di JII periode 3
juni – 29 november 2013 pada tingkat signifikannya 5% yang pada penelitian
analisis pengarus volatilitas harga saham, likuiditas sahm, size firm,
momentum overhight terhadap return saham (Santa Situmeng dan Harjum
Muharram tahun 2015) mendapatkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Dan sama halnya pada dengan penelitian
Ali Hamdi(2013) yang juga menyimpulkn bahwa likuiditas tidak berpengaruh
positif dan juga tidak signifikan terhadap harga saham pada penelitiannya
pengaruh perputaran modal dan likuiditas terhadap profitabilitas dan harga
saham.
14
Pada penelitian pengaruh kebijakan dividen, likuiditas, net profit
margin, ROE, price to book value terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2013 (Thio Lie Sha 2015) hasil dari
penelitian ini yaitu secar bersama sama signifikan terhadap harga saham.
Secara parsial likuiditas, NPM, ROE, dan PBV tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Penelitian Randhy Ichsan dan Salma Taqwa(2013)
dan Indra Sulistiana(2017) memiliki hasil yang sama yang menyatakan bahwa
prfitabilitas tidak memiliki pengaruh yang positif maupun signifikan terhadap
harga saham
Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Santi
Octaviani dan Dahlia Komalasari(2017) pada penelitiannya pengaruh
likuiditas, perofitabilitas, dan solvabilitas terhadap harga saham. Bahwa
profitabilitas (ROA) Secara simultan memiliki pengaruh signifikan untuk
memprediksi harga saham yang akan di perdagangkan, walaupun secara
parsial likuiditas (current ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham yang akan di perdagangkan. Sebaliknya pada penelitian Ira Erlinawati
dan Imron Mawardi(2015) pada penelitiannya pengaruh jumlah saham
beredar, harga saham, dan persentasi saham publik terhadap likuiditas saham
perusahaan yang listing di JII periode 2013. Yang menyimpulkan bahwa
secara parsial harga saham berpengaruh signifikan terhadap likuiditas saham
perusahaan yang listing di JII 2013. Berbeda pula pada penelitian Raghilia
Amanah, Dwi Atmanto, dan Devi Farah Azizah(2014) yang memiliki 2 hasil
penelitian yaitu 1. Likuiditas (current ratio) dan profitabilitas (ROA) memiliki
pengaruh pasitif dan signifikan terhadap harga saham. 2. Lukuiditas (qiuck
ratio) dan profitabilitas (ROE) menunjukkan pengaruh negatif dan tidak
15
signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini memiliki 2 kesimpulan yang
berbeda dari 2 sisi yang sama.
Penelitian Terdahulu
NO. JUDUL DAN
PENELITI
TUJUAN
PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
1. Pengaruh
Pengungkapa
n corporate
social
responsibility
dan rasio
profitabilitas
terhadap
harga saham
pada
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di bursa efek
indonesia(ind
ra sulistiana
2017)
Penelitian ini
bertujuan untuk
menguji pengaruh
pengungkapan
tanggung jawab
sosial dan rasio
profitabilitas
terhadap harga
saham. Sampel
dipillih dengan
metode purposive
sampling,
sebanyak 23
perusahaan
manufaktur di
industri dasar
dan kimia
Metode yang
di gunakan
yaitu data
Analisis
regresi
berganda
Hasil koefisien determinasi
(Adjusted R Square) diperoleh
nilai sebesar 0,153 atau
kemampuan ROA, ROE, ROS,
EPS dan EVA dalam
menjelaskan Harga Saham
Dan hanya sebesar 15,3%.
Sedangkan 84,7% dipengaruhi
faktor-faktor eksternal antara
lain : inflasi, suku bunga,
kebijakan moneter dan
kebijakan politik.
Dari hasil analisis regresi di
atas dapat dilihat bahwa
kelima variabel independen
hanya 3 (tiga) variabel yang
tidak berpengaruh signifikan
yaitu return on asset, return on
sales dan economic value
added dengan tingkat
signifikasi sebesar 0,118,
0,188 dan 0,392 sedangkan
dua variabel lainnya yaitu
return on equity dan earning
per share sebesar 0,006 dan
16
0,001. Hal ini dikarenakan nilai
Sig t variabel lebih kecil dari
tingkat signifikasi sebesar 0,05
atau 5%.
2 Pengaruh
Informasi
Laba,
Kebijakan
Deviden Dan
Profitabilitas
Terhadap
Harga Saham
Pada
Perusahaan
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
(Rhandhy
Ichsan &
Salma Taqwa
Tahun 2013)
Berdasarkan latar
belakang yang
telah dijela skan,
maka penelitian
ini ingin melihat
bagaimana
pengaruh
informasi laba,
kebijakan dividen,
dan profitabilitas
terhadap harga
saham pada
perusahaan yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
(BEI).
Metode yang
di gunakan
yaitu data
Purposive
sampling
1. Earning per share
mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun
2008-2010.
2. Dividen per share tidak
berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan yang
terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2008-2010.
3. Return on equity tidak
berpengaruh terhadap harga
saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun
2008-2010.
3 Pengaruh
Perputaran
Modal Dan
Likuiditas
Terhadap
Profitabilitas
Dan Harga
Saham (Ali
Hamdi Tahun
Tujuan dalam
penelitian ini
adalah
untuk menguji
bagaimana
pengaruh
perputaran
modal dan
Metode yang
di gunakan
yaitu data
kualitatif atau
pengumpulan
data secara
dokumenter
Hasil penelitian yaitu
perputaran
kas, piutang, persediaan,
current ratio, acid test
ratio dan cash ratio
berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap harga
17
2013)
liquiditas
terhadap
profitabilitas dan
harga saham
secara parsial
dan simultan
saham melalui return on
equity, current ratio dan cash
ratio sedangkan
perputaran persediaan
berpengaruh positif dan
tidak signifikan. Disebabkan
nilai perputaran kas,
piutang, persediaan, current
ratio, acid test ratio
dan cash ratio yang tinggi tidak
bisa di jadikan
jaminan return on equity juga
mengalami
peningkatan dan semakin kecil
return on equity,
maka semakin tinggi harga
saham dan sebaliknya.
Ada pengaruh yang negatif
dan tidak signifikan ini
disebabkan semakin kecil laba
yang diperoleh
maka semakin tinggi pula hasil
yang dinikmati oleh
pemegang saham
4 Pengaruh
ekonomic
Tujuan penelitian
ini adalah
Metode yang
di gunakan
1.Variabel yang paling
berpengaruh terhadap harga
18
value
added(EVA),
profitabilitas,
kebijakan
deviden dan
pertumbuhan
penjualan
terhadap
harga
saham(bhaga
s adhitya
ardia pratama
dan agus
purantoTahun
2014)
menganalisis efek
variabel EVA,
profitabilitas,
kebijakan deviden
dan pertumbuhan
penjualan
terhadap harga
saham di
perusahaan
manufaktur
industri yang
terdaftar di BEI
tahun 2011-2013.
Tehnik sampling
yang digunakan
adalah purposive
sampling dengan
jumlah sampel
100 perusahaan
manufaktur
industri. Variabel
yang digunakan
adalah EVA,
ROE, DPR, dan
pertumbuhan
penjualan
sebagai sebuah
variabel
independen
sedangkan harga
saham sebagai
variabel
dependen
yaitu analisis
regresi linier
berganda
saham LQ 45 adalah
profitabilitas dengan indikator
ROA (Return on Asset )
sebesar 40,2%.
2.Variabel penelitian
solvabilitas menunjukkan
pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham LQ 45
hanya pengaruhnya kecil
hanya sebesar 7,5%.
3.Variabel penelitian likuiditas
tidak menunjukkan pengaruh
terhadap harga saham LQ 45.
19
5 Pengaruh
Rasio
Likuiditas
Dan Rasio
Profitabilitas
Terhadap
Harga Saham
(Studi Pada
Perusahaan
Indeks LQ 45
Periode
2008-2012)
(Raghilia
Amanah, Dwi
Atmanto &
Devi Farah
Azizah tahun
2014)
Penelitian ini
bertujuan untuk
menganalisis
seberapa besar
pengaruh
signifikan rasio
likuiditas dan
rasio profitabilitas
terhadap harga
saham
Metode yang
digunakan
yaitu data
purposive
sampling
Berdasarkan pada hasil uji t
didapatkan bahwa variabel
ROA mempunyai nilai beta
yang paling besar.Variabel
ROA mempunyai pengaruh
yang paling kuat dibandingkan
dengan variabel yang lainnya,
sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel ROA
mempunyai pengaruh yang
dominan terhadap Harga
saham penutupan. Investor
dapat menggunakan rasio ini
sebagai dasar membuat
keputusan investasi. Bagi
perusahaan, rasio ini dapat
dijadikan sebagai evaluasi
untuk kinerja masa lalu
6 Pengaruh
Likuiditas,
Profitabilitas,
Dan
Solvabilitas
Terhadap
Harga Saham
(Studi Kasus
Pada
Perusahaan
Perbankan
Yang Terdap
Di Bursa Efek
Penelitian ini
bertujuan untuk
memberikan bukti
mengenai
pengaruh
likuiditas,
profitabilitas dan
solvabilitas
perusahaan
terhadap harga
saham. Rasio-
rasio keuangan
Metode yang
digunakan
yaitu data
penelitian
deskriptif
1. Likuiditas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
harga saham. Hal ini
konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Achmad
Syaiful Susanto (2011) yang
dalam penelitiannya
menunjukan bahwa CR
(Likuiditas) tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga
saham.
20
Indonesia)
(Santi
Octaviani &
Dahlia
Komalasarai
Tahun 2017)
yang diteliti yaitu
Current Ratio,
Return on Asset
and Debt to
Equity Ratio
sebagai
variable
independen dan
harga saham
sebagai variable
dependen
2. Profitabilitas berpengaruh
secara signifikan terhadap
harga saham, Hal ini konsisten
dengan penelitian yang
dilakukan oleh Indah
Nurmalasari (2009) yang
dalam
penelitiannya menunjukan
bahwa ROA (Profitabilitas)
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
3. Solvabilitas tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham. Hal ini
konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ika
Hermawati (2008) yang dalam
penelitiannya menunjukan
bahwa DER (Solvabilitas) tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
7 Analiss
pengaruh
volatilitas
harga,
likuiditas
saham, EPS,
SIZE FIRM,
momentum
Tujuan dalam
penelitiannya
mengatakan
bahwa Investor
menikmati malam
yang baik pada
pasar saham di
US dan secara
Metode yang
di gunakan
yaitu data
porposive
sampling
Berdasarkan hasil penelitian ,
maka implikasi yang dapat
diajukan bagi perusahaan,
penelitian ini diharapkan
mampu menyadarkan investor
akan pentingnya return saham
dan dari
21
overnight
terhadap
return saham
(studi kasus
perusahaan
yang terdaftar
dalam indeks
LQ 45 priode
2009-
2013).(Santa
Situmeang &
Harjun
Muharam
tahun 2015)
konsisten
mendapatkan
return yang tinggi
dengan menahan
saham pada
overnight
dibandingkan
pada trading
hours
temuan penelitian
menunjukkan bahwa
perusahaan yang berskala
lebih besar tidak memberikan
return yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan
berskala kecil. Bagi para
investor dapat
memperhatikan analisis
fundamental yaitu earning per
share dan analisis teknikal
yaitu volatilitas
harga dan momentum
overnight dalam memprediksi
return saham
8 Pengaruh
EVA, MVA
Dan Liuiditas
Terhadap
Harga Saham
Pada
Perusahaan
Food And
Beverages
(Ni Made
Putri Sri
Rahayu & I
Made Dana
Tahun 2016)
Tujuan penelitian
ini adalah untuk
mengetahui
pengaruh EVA,
MVA serta
likuiditas
terhadap harga
saham pada
perusahaan
manufaktur sub
sektor food and
beverage yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
periode 2010-
2014
Metode yang
di gunakan
yaitu data
deskriptif
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa EVA
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan
manufaktur sub sektor food
and beverages yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.MVA
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan
manufaktur sub sektor food
and beverages yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
22
9 Pengaruh
jumlah saham
beredar,
harga saham
dan
presentase
saham publik
terhadap
likuiditas
saham
perusahaan
yang listing di
JII periode
2013 (Ira
Erlinawati
tahun 2015)
1. Mengetahui
pengaruh jumlah
saham
beredar, harga
saham, dan
persentase
saham publik
secara simultan
terhadap
likuiditas saham
perusahaan yang
listing di JII
periode 2013.
2. Mengetahui
pengaruh jumlah
saham
beredar, harga
saham, dan
persentase
saham publik
secara simultan
terhadap
likuiditas saham
perusahaan yang
listing di JII
periode 2013.
Metode yang
digunakan
yaitu data
kuantitatif
Secara parsial, variabel jumlah
saham
beredar berpengaruh tidak
signifikan
terhadap likuiditas saham
perusahaan
yang listing di JII periode 3
Juni – 29
November 2013 pada tingkat
signifikansi 5%, yang artinya
hasil uji
hipotesis tersebut memiliki
tingkat
kebenaran 95% dan 5%
berupa eror
10 Pengaruh
kebijakan
deviden,
Penelitian ini
bertujuan untuk
menganalisis
Metode yang
di gunakan
yaitu analisis
Hasil penelitin menunjukkkan
bahwa secara bersama sama
kebijakan devide, likuiditas,
23
likuiditas, net
profit margin,
return on
equity, dan
price to book
value
terhadap
harga saham
pada
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di BEI 2010-
2013
(Thio Lie Sha
tahun 2015)
pengaruh
kebijakan
deviden, likuiditas
NPM, ROE, dan
PBV terhadap
harga saham
pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI
pada tahun 2010-
2013
linier berganda
dengan
menggunakan
program
komputer
SPSS versi
21.0.
NPM, ROE, dan PBV
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap harga
saham. Secara parsial,
kebijakan deviden mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham,
sedangkan likuiditas, NPM,
ROE dan PBV Tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
C. Kerangka Pikir
Penelitian ini menggunakan rasio profitbilitas dan rasio likuiditas
pada indeks LQ 45 terhadap harga saham . Rasio profitabilitas merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktivitas normal dalam bisnisnya. Rasio profitabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adala Return On Equity (ROE), Returnt
On Asset (ROA), Sedangkan rasio likuiditas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau
membayar utang jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih,
perusahaan akan mampu memenuhi utang tersebut. Rasio profitabilitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio.
24
Indeks LQ 45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan
likuiditas perdagangan saham, perusahaan yang termasuk dalam LQ 45
merupakan urutan yang tertinggi yang mewakili sektornya di BEI.
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diajukan
hipotesis bahwa:
1. Diduga bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara profitabilitas
pada ROE dan ROA, terhadap harga saham penutupan
2. Diduga bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara likuiditas
pada Current Ratio terhadap harga saham penutupan.
Profitabilitas
ROE(X1)
ROA(X2)
Likuiditas
Current Ratio(X3)
Harga Saham
Penutupan (Y)
Pada Indeks LQ 45
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif
digunakan untuk mengukur pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap
Harga Saham penutupan perusahaan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Galeri Bursa Efek Indonesia pada
perusahaan yang masuk dalam daftar indeks LQ45, jalan Sultan Alauddin
(Universitas Muhammadiyah Makassar). Waktu penelitian untuk memperoleh
data yaitu bulan Agustus 2018.
C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Profitabilitas
dan Likuiditas yang diukur menggunakan ROE, ROA, dan Current Ratio
dengan rumus sebagai berikut :
a. Return On Equity(ROE)
Digunakan untuk Mengukur kemampuan perusahaan untuk
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu
memberikan laba atas ekuitas, Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri
26
b. Return On Asset (ROA)
Mengukur kemampuan perusahaan dengan
menggunakan seluruh asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba
setelah pajak, rasio ini menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan.
c. Current Ratio (Rasio Lancar)
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan, Rasio ini dapat
pula di katakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan
(Margin Of Safety) suatu perusahaan.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham
penutupan yang merupakan surat berharga yang menunjukkan hak
pemodal sebagai bukti kepemilikan pribadi maupun institusi dalam suatu
perusahaan. Harga saham dapat dinilai berdasarkan nilai nominalnya.
Nilai buku, nilai dasar atau nilai pasarnya.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, kumpulan
subjek, variabel, konsep, atau fenomena yang memenuhi syarat-syarat
tertentu sesuai dengan masalah penelitian yang akan diteliti untuk
27
kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang dipilih peneliti dalam
penelitian ini adalah 45 perusahaan yang masuk dalam daftar indeks
LQ45 selama lima periode yaitu tahun 2013-2016 yang diperoleh melalui
www.idx.co.id
28
Tabel 3.1 Daftar saham yang masuk dalam indeks LQ45 periode 2013-2017
No Kode Saham
Nama Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017
Feb-July
Agt-Jan
Feb-July
Agt-Jan
Feb-July
Agt-Jan
Feb-July
Agt-Jan
Feb-July
Agt-Jan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. X X √ √ √ √ √ √ √ √
3 ADRO Adaro Energy Tbk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 AKRA Akr Corporindo Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. √ X X √ √ x √ √ √ √
6 ASII Astra International Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 BBCA Bank Central Asia Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. √ √ X √ √ √ √ √ √ √
11 BJBR BPD Jawa Barat Dan Banten Tbk. X X X x X x x x x √
12 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13 BMTR Global Mediacom Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ x √
14 BRPT Barito Pacific Tbk. X X X x X x x x x √
15 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
16 BUMI Bumi Resources Tbk √ √ X x X x x x √ √
17 EXCL XL Axiata Tbk. √ √ √ √ √ √ x x √ √
18 GGRM Gudang Garam Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
19 HMSP HM Sampoerna Tbk. X X X x X x √ √ √ √
20 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 INCO Vale Indonesia Tbk. √ √ X √ √ √ √ √ √ √
29
22 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2HBHV 23 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 KLBF Kalbe Farma Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
26 LPKR Lippo Karawaci Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
27 LPPF Matahari Department Store Tbk. X X X √ √ √ √ √ √ √
28 LSIP PP London Sumatera Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
29 MNCN Media Nusantara Citra Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
30 MYRX Hanson International Tbk. X X X x X x √ √ √ √
31 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
32 PPRO PP Properti Tbk. X X X x X √ x x √ √
33 PTBA Tambang Batubara Bukti Asam (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
34 PTPP PP (Persero) Tbk. X X √ √ √ √ √ √ √ √
35 PWON Pakuwon Jati Tbk. X √ √ √ √ √ √ √ √ √
36 SCMA Surya Citra Media Tbk. X X X √ √ √ √ √ √ √
37 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
38 SMRA Summarecon Agung Tbk. X X √ √ √ √ √ √ √ √
39 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk. X X X x X √ √ √ √ √
40 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk. X X X x √ √ √ √ √ √
41 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
42 UNTR United Tractors Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
43 UNVR Unilever Indonesia Tbk. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
44 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk. X √ √ √ √ √ √ √ √ √
45 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk. X X √ √ √ √ √ √ √ √
Sumber: www.idx.co.id
30
2. Sampel Penelitian
sampel penelitian adalah contoh yang diambil dari sebagain
populasi penelitian yang dapat mewakili populasi. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling. purposive
sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Sampel penelitian yang dipilih didasarkan pada kriteria sebagai
berikut:
a. Perusahaan yang masuk dalam daftar 45 perusahaan yang
terdaftar dalam indeks LQ45 periode 2013-2016.
b. Laporan tahunan perusahaan yang diterbitkan secara konsisten
selama satu tahun yaitu tahun 2013-2016.
c. Perusahaan memiliki data yang dibutuhkan untuk variabel
penelitian ini.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, terdapat 19
perusahaan yang memenuhi kriteria dan akan dijadikan sampel
dalam penelitian ini.
Tabel 3.2
Daftar Saham Listing di LQ45 selama Periode 2015-2016
NO Kode Nama perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.
2 ADRO Adaro Energy Tbk
3 AKRA Akr Corporindo Tbk.
4 ASII Astra International Tbk.
5 GGRM Gudang Garam Tbk.
31
6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
8 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
9 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
10 KLBF Kalbe Farma Tbk.
11 LPKR Lippo Karawaci Tbk.
12 LSIP PP London Sumatera Tbk.
13 MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
14 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
15 PTBA Tambang Batubara Bukti Asam (Persero) Tbk.
16 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
17 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
18 UNTR United Tractors Tbk.
19 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: www.idx.co.id
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang berupa laporan keuangan tahunan periode 2013-2016 perusahaan
yang masuk dalam daftar indeks LQ45. Data sekunder tersebut dikumpulkan
dengan cara metode dokumentasi. Data diperoleh melalui akses internet
www.idx.co.id dan situs perusahaan. Dari data tersebut diperoleh data
kuantitatif berupa data laporan keuangan tahunan yang telah diterbitkan oleh
perusahaan yang termasuk d alam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
32
F. Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan data sekunder untuk keseluruhan
variabel, yaitu komponen pembentuk profitabilitas dan likuiditas yang terdiri
dari Return On Equity(ROE), Return On Asset?(ROA) dan Current Ratio.
Berikut ini tahapan analisis data:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu
data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard
deviation), dan nilai maksimum-minimum. Mean digunakan untuk
memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.
Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.
Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan
maksimum populasi.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2012:275), analisis regresi berganda
digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)
variabel dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai
faktor prediktor dimanipulasi (naik atau diturunkan nilainya). Persamaan
regresi linear berganda dapat dirumuskaan sebagai berikut:
Y= b0 + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y = Harga Saham Penutupan
b0 = Konstanta
b1-b3 = Koefisien Regresi
X1 = Return On Equity (ROE)
X2 = Return On Asset(ROA)
X3 = Current Ratio
33
e = Standar Eror
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t atau uji parsial.
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dilakukan, harus terlebih dahulu
melalui uji asumsi klasik. Pengujian dilakukan untuk memperoleh
parameter yang valid dan handal. Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi
yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik adalah terbebas dari
34
multikolinearitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance >
0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas begitupun
sebaliknya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau
membentuk suatu pola, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika
varians berbeda atau menyebar dan tidak membentuk pola tertentu
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji
Heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah metode grafik.
4. Pengujian Hipotesis
Adapun metode analisis yang akan digunakan dalam upaya
pemecahan masalah yang telah dikemukakan dan untuk membuktikan
validitas hipotesis adalah Uji t atau Uji Parsial. Uji t dimaksudkan untuk
menguji signifikan pengaruh masing-masing variabel independen (X1,
X2, X3) secara parsial terhadap variabel dependen (Y). Dasar
pengambilan keputusan uji t adalah
a. Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh
variabel X terhadap variabel Y
35
b. Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat
pengaruh variabel X dan variabel Y.
5. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam
menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai
Adjusted R Square.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah singkat LQ45
Indeks LQ45 diluncurkan pada 24 Februari 1997 di bursa efek
Indonesia. Indeks LQ45 merupakan salah satu indeks yang digunakan
di bursa efek selain IHSG, IHSI, JII,dan Kompas 100. LQ45 merupakan
singkatan dari likuid 45 yang mana terdiri atas 45 saham dengan
kapitalisasi terbesar dan volume perdagangan tertinggi.
LQ45 biasanya dijadikan benchmark atau acuan bagi para
pemodal yang berinvestasi di instrumen saham karena likuiditasnya
yang tinggi dan biasanya para manajer investasi juga menanamkan
saham yang dikelolanya ke dalam saham yang merupakan bagian dari
LQ45 dengan tujuan untuk mengurangi resiko likuiditas yang
dihadapinya.
LQ45 dipantau oleh bursa efek dimana bursa efek mengganti
komposisi saham penyusun LQ45 setiap 6 bulan sekali. Apabila ada
saham LQ45 yang tidak memenuhi syarat untuk digolongkan ke dalam
LQ45 maka saham tersebut dikeluarkan dari komposisi LQ45 dan
digantikan dengan saham yang lebih memenuhi syarat.
Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham
yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu
merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham
yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan
disesuaikan
37
setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan
demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu
berubah. Saham – saham LQ45 merupakan saham yang aktif
diperdagangkan di BEI.
Untuk dapat digolongkan sebagai LQ45 saham-saham harus
diseleksi berdasarkan kriteria sebagai berikut :
a. Masuk ke dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham yang
terjadi di pasar regular.
b. Ranking berdasarkan tingkat kapitalisasi pasar yang dimiliki selama
23 bulan terakhir.
c. Minimal telah tercatat 3 bulan di bursa efek.
d. Keadaan keuangan perusahaan dan pertumbuhannya.
2. Profil singkat perusahaan yg termasuk dalam indeks LQ45 yg jadi
sampel penelitian
a. AALI (PT. Astra Agro Lestari Tbk.)
Sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit
terbesar di Indonesia yang sudah beroperasi sejak 35 tahun lalu, PT
Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) dapat dipandang sebagai role
model dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Sejak tahun
1997, PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) telah menjadi
perusahaan terbuka dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia. Saat ini, kepemilikan saham publik telah mencapai 20,3%
dari total 1,57 miliar saham yang beredar. Sejak penawaran saham
perdana (IPO/Initial Public Offering), harga saham Perseroan terus
mencatat kenaikan dari Rp 1.550 per lembar saham menjadi Rp
38
15.850 per lembar saham pada penutupan perdagangan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada akhir Desember 2015.
Visi : Menjadi Perusahaan Agrobisnis yang paling Produktif dan
paling Inovatif di Dunia.
Misi : Menjadi Panutan dan Berkontribusi untuk Pembangunan serta
Kesejahteraan Bangsa.
b. ADRO (PT. Adaro Energi Tbk.)
Adaro Energy adalah perusahaan energi yang terintegrasi
secara vertikal di Indonesia. Adaro bertujuan untuk menciptakan nilai
yang berkelanjutan dari batubara Indonesia serta menyediakan
energi yang dapat diandalkan untuk pembangunan Indonesia. Adaro
memiliki model bisnis terintegrasi yang dikenal dengan pit-to-power
dengan tiga pilar utama pertumbuhan: pertambangan batubara, jasa
pertambangan dan logistik, dan ketenagalistrikan.
Lokasi utama tambang Adaro terletak di Kalimantan
Selatan, tempat ditambangnya Envirocoal, batubara termal dengan
kadar polutan yang rendah, dan Adaro memiliki anak-anak
perusahaan di sepanjang rantai pasokan batubara, mulai dari
pertambangan, pengangkutan batubara, pemuatan batubara,
pemeliharaan alur sungai, pelabuhan, pemasaran, sampai
ketenagalistrikan.
Visi : Menjadi grup perusahaan tambang dan energi Indonesia yang
terkemuka.
Misi : Adaro bergerak di bidang pertambangan dan energi untuk:
1) Memuaskan kebutuhan pelanggan.
39
2) Mengembangkan karyawan.
3) Menjalin kemitraan dengan pemasok.
4) Mendukung pembangunan masyarakat dan negara.
5) Mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan.
6) Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
c. AKRA (PT. AKR Corporindo Tbk.)
PT. AKR Corporindo Tbk. selanjutnya disebut Perseroan
adalah Perusahaan yang didirikan di Surabaya, 28 november 1977
dengan nama PT aneka Kimia raya awalnya hanya bergerak di
bidang perdagangan bahan kimia dasar. Saat ini, Perseroan telah
menjadi salah satu perusahaan yang cukup disegani di tanah air,
khususnya di infrastruktur, bidang supply chain dan logistik. Salah
satu peristiwa penting dalam perjalanan usaha Perseroan adalah
ketika Perseroan memutuskan untuk memindahkan kantor pusatnya
ke Jakarta pada tahun 1985. langkah tersebut kemudian diikuti
dengan melaksanakan initial public offering (IPo) di Bursa efek
Indonesia tahun 1994 dengan kode saham aKra. Di tahun 2004,
Perseroan mengubah nama perusahaan menjadi PT aKr Corporindo
Tbk. karena Perseroan tidak lagi hanya fokus di bisnis bahan kimia
dasar. Saat ini Perseroan dikenal sebagai perusahaan penyedia jasa
logistik, supply chain dan infrastruktur terkemuka di Indonesia.
Perseroan menjalankan usaha tidak hanya di Indonesia, melainkan
juga di Tiongkok.
d. ASII (PT. ASTRA International Tbk.)
40
PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun
1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan
nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, telah dilakukan
perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka
penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat,
yang dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek
Indonesia dengan menggunakan ticker ASII.
Hingga tahun 2016, Astra telah mengembangkan
bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi
dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: Otomotif,
Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis,
Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi dan Properti. Dengan
bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh berbagai aspek
kehidupan bangsa melalui produk dan layanan yang dihasilkan
sehingga Astra dapat berkontribusi dalam menyumbangkan devisa
bagi negara.
Visi : Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik
kepada para pemangku kepentingan
Misi :
1) Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik
di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui
pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan
yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi
41
2) Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab
sosial serta peduli lingkungan
e. GGRM (PT. Gudang Garam Tbk.)
Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu
industri rokok terkemuka di tanah air yang telah berdiri sejak tahun
1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah
terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai
penghasil rokok kretek berkualitas tinggi. Produk Gudang Garam
bisa ditemukan dalam berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot
(SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek
linting-mesin (SKM). Bagi Anda para penikmat kretek sejati,
komitmen kami adalah memberikan pengalaman tak tergantikan
dalam menikmati kretek yang terbuat dari bahan pilihan berkualitas
tinggi.
Visi : Menjadi perusahaan terkemuka kebanggaan nasional yang
bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah bagi para
pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku
kepentingan secara berkesinambungan.
Misi : catur dharma yang merupakan misi Perseroan:
1) Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat
luas merupakan suatu kebahagian
2) Kerja keras, ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat
kesuksesan
42
3) Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama
dengan orang lain.
4) Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
f. ICBP (PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. merupakan produsen berbagai
jenis makanan dan minuman yang bermarkas Jakarta, Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono
Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal
5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi
menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Visi : Produsen barang-barang konsumsi yang terkemuka
Misi :
1) Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan
pelanggan, menawarkan merek-merek unggulan dengan
kinerja yang tidak tertandingi
2) Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan
pelanggan
43
3) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses
produksi dan teknologi kami
4) Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan
5) Meningkatkan stakeholders‟ values secara
berkesinambungan
g. INDF (PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.)
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan tanggal 14
Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor
pusat INDF berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 21,
Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta 12910 – Indonesia.
Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi
di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi
dan Malaysia.
Visi : Perusahaan Total Food Solutions
Misi :
1) Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara
berkelanjutan
2) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses
produksi dan teknologi kami
3) Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan
4) Meningkatkan stakeholders‟ values secara
berkesinambungan
44
h. INTP (PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Dikenal saat ini dengan merek kenamaan “Tiga Roda”
dan merek baru “Rajawali”, sejarah PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. (“Perseroan” atau “Indocement”) diawali pada 1975
dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang pertama di
Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Pada Agustus 1975, pabrik yang
didirikan PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE) dan
memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan 500.000 ton ini mulai
beroperasi. Dalam kurun waktu sepuluh tahun setelah beroperasinya
pabrik pertama, Perseroan membangun tujuh pabrik tambahan
sehingga kapasitas produksi terpasangnya meningkat menjadi
sebesar 7,7 juta ton per tahun. Peningkatan tersebut turut membantu
penyediaan pasokan semen bagi pembangunan di Indonesia yang
semula merupakan negara importir semen, berubah menjadi Negara
yang mampu mengekspor semen.
Visi : Menjadi produsen semen terkemuka di Indonesia dan
pemimpin di pasar beton siap-pakai (RMC) di Pulau Jawa yang
terdepan dalam mutu, serta mampu memenuhi kebutuhan agregat
dan pasir untuk bisnis RMC secara mandiri.
Misi : Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan
bahan bangunan berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap
memerhatikan pembangunan berkelanjutan.
i. JSMR (PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.)
PT Jasa Marga (Persero) Tbk dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 04 tahun 1978
45
tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam
pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan,
pemeliharaan, dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-
ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 04 tahun 1978 juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga tanggal 27
Februari 1978.
Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 01
Maret 1978, dengan nama, “PT Jasa Marga (Indonesia Highway
riwayat singkat Jasa marga Corporation)”, yang kemudian diubah
berdasarkan Akta No. 187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan
diubah menjadi “PT Jasa Marga (Persero)”, keduanya dibuat di
hadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta.
Visi : Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol
Terkemuka di Indonesia.
Misi :
1) Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol.
2) Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal.
3) Meningkatkan Kelancaran Distribusi Barang dan Jasa
j. KLBF (PT. Kalbe Farma Tbk.)
Kalbe Farma memulai kegiatan usahanya di tahun 1966
di sebuah garasi sederhana dengan mimpi besar untuk membangun
perusahaan farmasi nasional yang terpandang. Melalui proses
pertumbuhan organik dan merjer & akuisisi, dari tahun ke tahun
46
Kalbe Farma mengembangkan kegiatan usahanya dan
bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi
melalui empat kelompok divisi usahanya: divisi obat resep, divisi
produk kesehatan, divisi nutrisi, serta divisi distribusi & logistik. Ke-
empat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat OTC
yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta
alat-alat medis, dengan jaringan distribusi yang menjangkau lebih
dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.
Visi : Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik
dengan skala internasional yang didukung oleh inovasi, merek yang
kuat, dan manajemen yang prima.
Misi : Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
k. LPKR (PT. Lippo Karawaci Tbk)
Lippo Karawaci memulai perjalanan bisnisnya pada tahun
1993, sebagai kelanjutan dari PT Tunggal Reksakencana yang
didirikan pada Oktober 1990. Di tahun 1993, Perseroan memulai
pembangunan kota mandiri pertamanya di Tangerang di sebelah
barat Jakarta dengan nama Lippo Village, kemudian
mengembangkan proyek di Cikarang di tahun 1993 dan Tanjung
Bunga di tahun 1997. Ekspansi besar-besaran dalam pembangunan
rumah sakit dilakukan sejak 2010 serta penggunaan yang inovatif
dari Real Estate Investment Trust (REIT), yakni Hospital REIT pada
tahun 2006 dan Mall REIT (LMIRT) pada 2007, telah menempatkan
Lippo Karawaci sebagai pemimpin inovasi pada industri property di
Indonesia serta wilayah regional.
47
Visi : Menjadi perusahaan properti terkemuka di Indonesia dan
regional dengan tekad untuk mengubah kehidupan masyarakat luas
menjadi lebih baik di semua lini bisnis dan senantiasa menciptakan
nilai tambah bagi para pemegang saham.
Misi :
1) Memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia kelas menengah
dan atas di bidang perumahan, pusat perbelanjaan dan
komersial, layanan kesehatan, hiburan, infrastruktur dan jasa
perhotelan.
2) Menyediakan lingkungan hidup berkualitas yang meningkatkan
pengalaman sosial dan spiritual bagi para pelanggan, serta
menyediakan suasana ramah lingkungan terbaik pada setiap
proyek pengembangannya.
l. LSIP (PT. PP London Sumatra Indonesia)
Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal
lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif
Harrisons & Crosfield Plc, perusahaan perkebunan dan
perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-
Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama “Lonsum”,
berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka
di dunia, dengan lebih dari 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit,
karet, kakao dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia.
Di awal berdirinya, Perseroan melakukan diversifikasi
melalui penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan
Indonesia, Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman
48
karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada
akhir dekade ini, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai
komoditas utama Perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38
perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa,
Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan keunggulan
Perseroan di bidang penelitian dan pengembangan, keahlian di
bidang agro-manajemen, serta tenaga kerja yang terampil dan
profesional.
Visi : Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka yang Berkelanjutan
dalam hal Produksi, Biaya, Kondisi (3C) yang Berbasis Penelitian
dan Pengembangan
Misi : Menambah Nilai bagi “Stakeholders” di Bidang Agribisnis
m. MNCN (PT. Media Nusantara Citra Tbk)
PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, merupakan
perusahaan media terbesar dan paling terintegrasi di Indonesia.
Perseroan didirikan pada tanggal 17 Juni 1997 merupakan
perusahaan publik yang sahamnya telah tercatat dalam Bursa Efek
Jakarta (BEI) sejak tanggal 22 Juni 2007, dengan kode saham
„MNCN‟. MNC mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air (FTA) TV
dan Perseroan juga merupakan pemilik perusahaan produksi konten
terbesar. Empat stasiun TV Nasional FTA Perseroan adalah RCTI,
MNCTV, GTV dan iNews. Saat ini, MNC memimpin industri
pertelevisian baik dalam pangsa pemirsa maupun pangsa pasar.
MNC juga memiliki radio, media cetak, talent management dan
49
perusahaan produksi TV, dimana kegiatan usaha tersebut secara
efektif mendukung fokus inti bisnis dari MNCN.
Visi : Menjadi grup media dan multimedia yang terintegrasi, dengan
fokus pada penyiaran televisi dan konten berkualitas yang disiarkan
melalui teknologi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Misi : Memberikan konsep hiburan keluarga terlengkap dan menjadi
sumber berita dan informasi terpercaya di Indonesia.
n. PGAS (PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk)
Perusahaan Gas Negara (PGN) adalah perusahaan
nasional Indonesia terbesar di bidang transportasi dan distribusi gas
bumi yang berperan besar dalam pemenuhan gas bumi domestic
yang didirikan pada 13 Mei 1965, kiprah PGN telah dimulai sejak era
kolonial. Banyak hal terjadi selama lebih dari satu setengah abad.
PGN telah mengarungi sejarah panjang industri gas di Indonesia.
Visi : Menjadi Perusahaan Energi Kelas Dunia di Bidang Gas pada
Tahun 2020
Misi : Meningkatkan nilai tambah Perusahaan bagi stakeholders
melalui:
1) Pelanggan: Solusi pemenuhan kebutuhan energi yang aman,
bernilai tambah, ekonomis dan meningkatkan daya saing;
2) Masyarakat: Peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan melalui kemandirian energi dan
upaya konservasi lingkungan;
3) Pemegang Saham/Investor: Penciptaan nilai Perusahaan yang
optimal dan berkelanjutan melalui sinergi internal dan eksternal.
50
o. PTBA (PT. Bukit Asam (Persero) Tbk)
PT Bukit Asam (Persero) Tbk memiliki sejarah yang
sangat panjang di industri batu bara nasional. Operasional
perusahaan ini ditandai dengan beroperasinya tambang Air Laya di
Tanjung Enim tahun 1919 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada
1950, Pemerintah Republik Indonesia kemudian mengesahkan
pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN
TABA). Pada tanggal 1 Maret 1981, PN TABA kemudian berubah
status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bukit Asam
(Persero), yang selanjutnya disebut PTBA atau Perseroan. Dalam
rangka meningkatkan pengembangan industri batu bara di
Indonesia, pada 1990 Pemerintah menetapkan penggabungan
Perum Tambang Batubara dengan Perseroan. Sesuai dengan
program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993
Pemerintah menugaskan Perseroan untuk mengembangkan usaha
briket batu bara. Pada 23 Desember 2002, Perseroan mencatatkan
diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode
perdagangan “PTBA”.
Visi : Menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli
lingkungan.
Misi : Mengelola sumber energi dengan mengembangkan
kompentensi korporasi dan keunggulan insani untuk memberikan
nilai tambah maksimal bagi stakeholder dan lingkungan.
p. SMGR (PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.)
51
Semen indonesia (persero) tbk. Dahulu bernama semen
gresik (persero) tbk. Yang didirikan pada tanggal 25 maret 1953
dengan nama “NV pabrik semen gresik” dan mulai beroperasi secara
komersial pada tanggal 07 agustus 1957. Kantor pusat SMGR
berlokasi di Jl. Veteran, Gresik jawa timur. Pemegang saham
pengendali semen indonesia Tbk adalah pemerintah republik
Indonesia dengan persentase kepemilikan sebesar 51,01%. Saat ini
kegiatan utama perusahaan adalah bergerak di industri semen. Hasil
produksi perusahaan dan anak usaha dipasarkan didalam dan diluar
negeri.
visi : Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang
terkemuka di Asia Tenggara.
Misi :
1) Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang
berorientasikan kepuasan konsumen.
2) Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan
keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai
tambah secara berkesinambungan.
3) Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
4) Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders).
5) Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya
manusia.
q. TLKM (PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk)
52
Riwayat Telkom secara singkat dimulai pada tanggal 23
Oktober 1856, ketika Pemerintahan Belanda untuk pertama kalinya
di Indonesia menyediakan layanan telegraf elektromagnetik pertama
yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Bogor. Tanggal 23
Oktober kemudian diperingati sebagai tanggal berdirinya Telkom.
Sebelum memasuki masa kemerdekaan, Pemerintah Belanda
mendirikan “Post en Telegraafdienst” yang beroperasi menyediakan
layanan pos dan telegraf, serta membentuk Jawatan Pos, Telegraf
dan Telepon yang mengatur tata layanan pos dan telekomunikasi.
Setelah merdeka, Pemerintah Indonesia mengubah status jawatan
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (“PN Postel”)
pada tahun 1961. Kemudian, pada tahun 1965, Pemerintah
melakukan spin-off jasa telekomunikasi dengan membentuk badan
baru Perusahaan Negara Telekomunikasi (“PN Telekomunikasi”).
PN Telekomunikasi menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
Indonesia (Perumtel) pada tahun 1974 dan kemudian menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia
berdasarkan PP No.25 Tahun 1991 hingga sekarang.
Visi : Be the King of Digital in the Region.
Misi : Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization.
r. UNTR (PT. United Tractors Tbk)
PT United Tractors Tbk (“Perseroan”, “United Tractors”
atau “UT”) adalah perusahaan publik terkemuka di Indonesia dengan
fokus usaha pada distribusi alat-alat berat, kontraktor penambangan,
pertambangan, dan jasa kontraktor umum yang Berdiri pada 1972,
53
United Tractors saat ini menjadi distributor alat berat terbesar di
indonesia, khususnya menjadi pemimpin di pasar alat berat melalui
produk- produk Komatsu yang Perseroan distribusikan (32% pada
2016 berdasarkan riset internal). Mampu berkembang menjadi salah
satu pemain utama di sektor dan industri dalam negeri, kegiatan
usaha United Tractors dijalankan melalui empat pilar bisnis, yaitu
Mesin Konstruksi, Kontraktor penambangan, pertambangan dan
industri Konstruksi.
Visi : Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat
berat, pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi
para pemangku kepentingan.
Misi :
1) Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui
pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi
berkelanjutan.
2) Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat
meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui
kinerjanya.
3) Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para
pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal
ekonomi, sosial dan lingkungan.
4) Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan
bangsa.
s. UNVR (PT. Unilever Indonesia Tbk)
54
Perseroan pertama kali didirikan dengan nama Lever‟s
Zeepfabrieken N.V. pada 5 Desember 1933. Pada tahun 1980, nama
Perusahaan diubah menjadi "PT Unilever Indonesia" dengan akta
No. 171 dari notaris Ny. Kartini Muljadi, S.H. pada tanggal 22 Juli
1980. Perusahaan mengalami perubahan nama lebih lanjut menjadi
"PT Unilever Indonesia Tbk" pada 30 Juni 1997 oleh akta No. 92 dari
notaris Bapak Mudofir Hadi, S.H. Saham Perseroan pertama kali
ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di
Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2016,
saham Perseroan menempati peringkat ke-lima kapitalisasi pasar
terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Visi : Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia
dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap
harinya.
Misi :
1) Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik
setiap hari.
2) Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan
baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang
baik bagi mereka dan orang lain.
3) Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil
setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan
perubahan besar bagi dunia.
4) Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis
yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil
55
mengurangi dampak terhadap lingkungan, dan meningkatkan
dampak sosial.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
tahunan perusahaan yang masuk dalam daftar indeks LQ45 selama
periode 2013 sampai 2016. Data ini diperoleh dari www.idx.co.id dan
situs resmi masing-masing perusahaan. Berikut ini data pemilihan
populasi dan sampel.
Tabel 4.1
Daftar Saham yang Masuk dalam Penghitungan indeks LQ45 Periode
2013-2016
Keterangan Jumlah
Perusahaan yang masuk dalam daftar Indeks LQ45 45
Perusahaan yang tidak masuk dalam kriteria sampel yaitu perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten selama periode 2013-2016 26 Sampel yang digunakan 19
Penggabungan data selama dua tahun (2013-2016) 76
Jumlah perusahaan yang masuk dalam daftar indeks LQ45 yaitu 45
perusahaan, namun tidak semua perusahaan sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan dalam penelitian ini. Terdapat 26 perusahaan yang tidak
mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten selama periode
penelitian sedang berlangsung. Oleh karena itu, di peroleh sampel penelitian
56
sebanyak 19 perusahaan dengan jumlah data penelitian sebanyak 76 (19
perusahaan x 4 tahun).
2. Analisis Data
a. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat distrubusi data
dari variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini statistik
deskriptif dari masing-masing variabel yang digunakan dalam
penelitian.
Nilai rata-rata harga saham penutupan menunjukkan nilai
sebesar 11024.6042 dengan standar deviasi sebesar 12541.40637,
nilai minimun sebesar 515.00 dan maksimum sebesar 63900.00
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 76 5.00 136.00 21.0208 23.02309
ROA 76 2.00 40.00 9.8229 7.90336
CURRENT_RATIO 76 35.00 972.00 211.9792 160.04440
HARGA_SAHAM 76 515.00 63900.00 11024.6042 12541.40637
Valid N (listwise) 76
Sumber : Data Sekunder yang Diolah
Berdasarkan tabel 4.2 nilai N menunjukkan banyaknya data
yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebanyak 76 data, yang
merupakan jumlah sampel selama periode penelitian 2013 sampai
dengan 2016. Data yang digunakan merupakan data dari perusahaan
pada indeks LQ 45 yang konsisten selama 5 tahun yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
57
Variabel ROE menunjukkan nilai rata-rata yang terjadi
sebesar 21.0208 dengan standar deviasi sebesar 23.02309, nilai
minimun sebesar 5.00 dan maksimum sebesar 136.00 yang diperoleh
dari perbandingan laba setelah pajak dengan modal.
Variabel ROA menunjukkan nilai rata-rata yang terjadi
sebesar 9.8229 dengan standar deviasi sebesar 7.90336, nilai
minimun sebesar 2.00 dan maksimum sebesar 40.00 yang diperoleh
dari perbandingan laba setelah pajak dengan total aset.
Variabel Current Ratio menunjukkan nilai rata-rata yang
terjadi sebesar 211.9792 dengan standar deviasi sebesar 160.04440,
nilai minimun sebesar 35.00 dan maksimum sebesar 972.00 yang
diperoleh dari perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar.
Nilai rata-rata harga saham penutupan menunjukkan nilai
sebesar 11024.6042 dengan standar deviasi sebesar 12541.40637,
nilai minimun sebesar 515.00 dan maksimum sebesar 63900.00.
b. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
Tabel 4.3 Tabel persamaan regresi
Variabel
bebas (X)
Variabel
terikat (Y)
B
Beta
T
Sig.
ROE(X1) Harga Saham 43.594 .080 .430 .688
ROA(X2) Harga Saham 521.648 .329 1.769 .080
58
S
umber
: Data
sekun
der
yang
diolah
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut :
Y= b0 + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e
Y= 9335.496 + 43.594X1 +521.648X2 + e
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien
ROE(X1) sebesar 43.594 yang berarti, apabila ROE meningkat 1 poin
maka Harga saham (Y) akan meningkat sebesar 43.594, dengan
asumsi X2, dan X3 tetap.
Nilai koefisien ROA(X2) sebesar 521.648 yang berarti, apabila
ROA meningkat 1 poin maka Harga saham (Y) akan meningkat
sebesar 521.648 dengan asumsi X1, dan X3 tetap
Nilai koefisien Current Ratio (X3) sebesar 28.881 yang berarti,
apabila Current Ratio meningkat 1 poin maka Harga saham (Y) akan
meningkat sebesar 28.881 dengan asumsi X1, dan X2 tetap.
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen
atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
Current
Ratio(X3)
Harga Saham 28.881 .369 1.946 .055
Constant = 9335.496
R = 0,509
Adjusted R Square = 0,227
F = 7,956 signifikansi 0,000
59
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal.
Gambar 4.1 Grafik normal Q-Q Plot of HARGA SAHAM
Sumber : Data Sekunder yang di olah
Berdasarkan tampilan grafik di atas dapat terlihat titik-
titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya
mengikuti garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa grafik
menunjukkan model regresi layak dipakai karena memenuhi
asumsi normalitas.
2) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik adalah terbebas dari
multikolinearitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari
60
nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai
Tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolinearitas begitupun sebaliknya.
Tabel 4.4 Hasil uji multikolinearitas
Variabel Bebas Tolerance VIF Keterangan
ROE (X1) 0,235 4,256 Bebas multikolinearitas
ROA (X2) 0,236 4,240 Bebas multikolinearitas
Current Ratio (X3) 0,227 4,405 Bebas multikolinearitas
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel diatas di peroleh hasil perhitungan
tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF yang lebih besar dari
10 dan juga tidak ada variabel yang memiliki nilai Tolerance lebih
kecil dari 0,1. Kondisi ini menunjukkan bahwa model regresi
terbebas dari masalah multikolinearitas.
3) Uji heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau
membentuk suatu pola, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika
varians berbeda atau menyebar dan tidak membentuk pola tertentu
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji
Heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah metode grafik.
61
Gambar 4.2 Grafik scatterplot
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan grafik scatterplot diatas, terlihat bahwa
data menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
d. Pengujian Hipotesis
Uji t atau parsial dimaksudkan untuk menguji signifikan
pengaruh masing-masing variabel independen (X1, X2, X3) secara
parsial terhadap variabel dependen (Y). Dasar pengambilan
keputusan uji t adalah Jika nilai sig < 0,05 maka terdapat pengaruh
variabel X terhadap variabel Y dan sebaliknya Jika nilai sig > 0,05
maka tidak terdapat pengaruh variabel X dan variabel Y.
Tabel 4.5
Uji statistik t / parsial
Variabel Bebas T Signifikansi
62
ROE 0,430 0,668
ROA 1,769 0,080
Current Ratio 1,946 0,055
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa,hasil uji t untuk
variabel ROE (X1) memiliki nilai t-hitung < t tabel (0,430<1,661)
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,668>0,05) Maka
dapat disimpulkan bahwa ROE berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap harga saham (Y).
hasil uji t untuk variabel ROA (X2) memiliki nilai t-hitung > t
tabel (1,769>1,661) dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(0,080>0,05) Maka dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh
Negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham (Y).
hasil uji t untuk variabel Current Ratio (X3) memiliki nilai t-
hitung > t tabel (1,946>1,661) dan nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 (0,055>0,05) Maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio
berpengaruh Negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham
(Y).
e. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa
besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel
terikat. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai Adjusted R
Square.
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui nilai Adjusted R
Square sebagai koefisien determinasi sebesar 0,227 atau sama
63
dengan 22,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 22.7% variabel
harga saham dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen,
seperti profitabilitas ( ROE dan ROA) dan likuiditas ( Current Ratio),
sedangkan 77,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain atau
variabel- variabel lain diluar model dalam penelitian ini. Hal ini
menunjukkan bahwa masih banyak faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap harga saham penutupan
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan hasil uji t/parsial
menunjukkan variabel ROE memiliki nilai t-hitung < t tabel (0,430<1,661)
artinya terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial antara
ROE dengan harga saham penutupan dengan hal ini ini dapat di simpulkan
jika ROE naik maka harga saham penutupan juga akan meningkat, begitu
juga sebaliknya jika ROE menurun maka harga saham pun ikut menurun.
Untuk variabel ROA dengan nilai t-hitung>t tabel (,769>1,661)
artinya terdapat pegaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham
penutupan, hal ini juga menjelaskan bahwa jika ROA meningkat maka harga
saham akan menurut begitu juga sebaliknya jika ROA menurunmaka harga
saham akan meningkat.
Current Ratio dengan nilai t-hitung>t tabel (1,946>1,661) artinya
terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan secara parsial antara Current
Ratio dengan harga saham penutupan.
Rasio-rasio tersebut merupakan bagian dari rasio profitabilitas dan
likuiditas yang menunjukkan kinerja keuangan dalam jangka pendek. Apabila
dalam jangka pendek perusahaan mampu menunjukkan kinerja keuangan
64
yang baik, maka perusahaan dianggap mampu mengelola usahanya dengan
baik sehingga terhindar dari kebangkrutan. Adanya kinerja keuangan yang
baik akan mendorong investor untuk menanamkan modalnya disuatu
perusahaan. Semakin tinggi kepercayaan investor, selanjutnya akan
mempengaruhi nilai perusahaan atau harga sahamnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini di ketahui bahwa terdapat pengaruh
positif dan tidak signifikan antara ROE dengan harga saham penutupan
karna t-hitung menghasilkan nilai yang lebih kecil dari t tabel. Hal tersebut
menunjukkan bahwa hasil penelitian ini menolak hipotesis yang telah
dikemukakan yaitu terdapat pengaruh signifikan variabel ROE terhadapa
harga saham penutupan, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ina
Herlina (2008) yang menyatakan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham. Tidak signifikannya variabel profitabilitas
yang diukur dengan ROE disebabkan karena banyaknya cara pengukuran
profitabilitas yang lain seperti laba perlembar saham yang lebih diperhatikan
oleh investor dalam mengambil keputusan investasinya. Selain itu
perusahaan cenderung melakukan pengumuman laba sebelum laporan
keuangan yang telah diaudit dipublikasikan dengan alasan untuk menarik
investasi dan meningkatkan nilai pasar. Ditolaknya hipotesis ini dalam
penelitian menunjukkan bahwa nilai ROE yang tinggi tidak serta merta
menaikkan harga saham. Artinya, nilai ROE suatu perusahaantidak akan
selalu menyebabkan naiknya harga saham dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini di ketahui bahwa terdapat pengaruh
negatif dan tidak signifikan antara ROA dengan harga saham penutupan.
karna t-hitung menghasilkan nilai yang lebih besar dari t tabel. Hal tersebut
65
menunjukkan bahwa hasil penelitian ini menolak hipotesis yang telah
dikemukakan yaitu terdapat pengaruh signifikan variabel ROA terhadapa
harga saham penutupan, hasil penelitian ini tidak sejaln dengan hasil
penelitian oleh Dr. Majed Abdel Majid Kabejah, Dr. Said Mukhled Ahmed AL
Nu‟aimat dan Dr. Firas Naim Dahmash (2012) yang menyatakan bahwa
ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Tidak signifikannya
variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA disebabkan karena
banyaknya cara pengukuran yang lain seperti Quick ratio untuk melihat
kuputusan investasi yang lebih diperhatikan oleh investor dalam mengambil
keputusan investasinya. Ditolaknya hipotesis ini dalam penelitian
menunjukkan bahwa nilai ROA yang tinggi tidak serta merta menaikkan
harga saham. Artinya, nilai ROA suatu perusahaan tidak akan selalu
menyebabkan naiknya harga saham dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini di ketahui bahwa terdapat pengaruh
negatif dan tidak signifikan antara Current ratio dengan harga saham
penutupan karna t-hitung menghasilkan nilai yang lebih besar dari t tabel.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian ini menolak hipotesis yang
telah dikemukakan yaitu terdapat pengaruh signifikan variabel Current ratio
terhadapa harga saham penutupan,. Tidak signifikannya variabel likuiditas
yang diukur dengan Current ratio disebabkan karena banyaknya cara
pengukuran likuiditas yang lain seperti Quick ratio yang lebih diperhatikan
oleh investor dalam mengambil keputusan investasinya. Current ratio
menggambarkan tingkat kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam
memenuhi hutang lancarnya. Semakin tinggi current ratio menunjukkan
kinerja keuangan jangka pendek semakin baik
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana sajakah
yang mempunyai pengaruh secara parsial terhadap harga saham
penutupan. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah
variabel ROE(X1), ROA(X2), Current Ratio (X3), sedangkan variabel terikat
yang digunakan adalah harga saham penutupan(Y).
Berdasarkan hasil penelitian beserta pembahasannya yang telah
dipaparkan sebelumnya maka ditarik kesimpulan bahwa Returnt On Equity
(ROE) secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga
saham penutupan pada Indeks LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2016”. Returnt On Assets (ROA) secara parsial berpengaruh
67
negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham penutupan pada Indeks
LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016”. Current
Ratio secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
harga saham penutupan pada Indeks LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2016”.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan hasil uji t/parsial
menunjukkan variabel ROE memiliki nilai t-hitung < t tabel (0,430<1,661)
artinya terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan secara parsial antara
ROE dengan harga saham penutupan dengan hal ini ini dapat di simpulkan
jika ROE naik maka harga saham penutupan juga akan meningkat, begitu
juga sebaliknya jika ROE menurun maka harga saham pun ikut menurun.
Untuk variabel ROA dengan nilai t-hitung>t tabel (,769>1,661)
artinya terdapat pegaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham
penutupan, hal ini juga menjelaskan bahwa jika ROA meningkat maka harga
saham akan menurut begitu juga sebaliknya jika ROA menurunmaka harga
saham akan meningkat.
Current Ratio dengan nilai t-hitung>t tabel (1,946>1,661) artinya
terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan secara parsial antara Current
Ratio dengan harga saham penutupan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka
dapat diperoleh saran sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan perlu meningkatkan jumlah hutang untuk memperoleh laba yang
tinggi. Namun perusahaan dalam memutuskan seberapa besar hutang yang
68
digunakan, perlu mempertimbangkan risiko yang akan dihadapi pada masa sulit.
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan proporsi sumber modal melalui
hutang agar tidak melebihi modal yang bersumber dari para investor atau modal
sendiri serta mempertimbangkan pula kemampuan perusahaan dalam membayar
bunganya.
2. Bagi Investor
Investor sebaiknya memilih menanamkan saham pada perusahaan
yang sebagian asetnya dibiayai melalui utang. Namun perusahaan yang dipilih
sebaiknya hutangnya tidak lebih besar dari modal sendiri dalam membiayai aset
perusahaan. Hal ini dikarenakan laba yang diperoleh para investor lebih besar
pada perusahaan yang hutangnya tidak lebih besar dari modal sendiri dalam
membiayai aset perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas variabel
penelitian yang dapat menjelaskan financial leverage dalam mempengaruhi
profitabilitas. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi
peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan
mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar
variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini.
69
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2015. Pengantar manajemen keuangan. Kencana prenada media group.
Jakarta
Sudana, I Made. 2013. Manajemen keuangan peruahaan teori dan praktik.
Erlangga. Jakarta
Fahmi, Irhan. 2015 Analisis laporan keuangan. Cetakan kelima. Alfabeta :
Bandung
Brigham, E,F,. Dan Houston, J.F. 2013 “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”
Salemba Empat : Jakarta
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan :integrated and comperehensive edition.
PT. Grasindo : Jakarta.
Kasmir. 2017. Analisis Lporn Keuangan. Edisi 1. Cetakan 10. Rajawali Pers :
Jakarta
Sulistiana, Indra.,2017. Pengaruh Pengungkapan Corporate social Responsibility
dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal akuntansi.
Vol 4 No.2 (http://id.portalgaruda.org/, diakses 6 february 2018).
Ichsan, Rhandhy, dan Taqwa, Salma., 2013.Pengaruh Informasi Laba, Kebijakan
Dividen dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada perusahaan
yang terdaftar di bursa efek indonesia. WRA, vol 1, no 2,
(http://id.portalgaruda.org/, diakses 6 february 2018).
Hamdi, ali., 2013. Pengaruh perputaran modal dan likuiditas terhadap
profitabilitas dan harga saham. Jurnal manajemen bisnis, vol 3 no 1,
(http://id.portalgaruda.org/, diakses 6 february 2018).
Pratama, bhagas adhitya, ardia dan purwanto, agus.,2014. Pengaruh economic
value added (eva), profitabilitas, kebijakan dividen, dan pertumbuhan
penjualan terhadap harga saham.diponegoro journal of accounting vol
3 no 3, (http://id.portalgaruda.org/, diakses 6 february 2018).
70
Amanah, rhegilia.,atmandt, dewi., dan azizah, devi farah.,2014. Pengaruh rasio
likuiditas dan rasio profitabilitas terhadap harga saham. Jurnal
administrasi bisnis,vol12 no 1, (http://id.portalgaruda.org/, diakses 6
february 2018).
Octaviana, santi, dan komalasari, dahlia. 2017. Pengaruh likuiditas, profitabilitas,
dan solvabilitas terhadap harga saham. Jurnal akuntansi. Vol 3 no 2.
(http://id.portalgaruda.org/, diakses 6 february 2018).
Santa, situmeang., dan muharram, harjun, 2015. Analisis pengaruh volatilitas,
likuiditas saham eps, size firm, momentum overnight terhadap return
saham. Diponegoro journal of management. Vol4 no 3.
(http://id.portalgaruda.org/, diakses 6 february 2018).
Rahayu, ni made putri sri., dan dana, I made., 2016. Pengaruh EVA dan likuiditas
terhadap harga saham pada perusahaan food and beverages. E-jurnal
manajemen unud. Vol5 no 1. (http://id.portalgaruda.org/, diakses 6
february 2018).
Erlinawati, ira dan mawardi, imran., 2015. Pengaruh jumlah saham beredar,
harga saham dan persentasi saham publik terhadap likuiditas saham
perusahaan yang listing di JII periode 2013. JESTT vol 2 no 2.
(http://id.portalgaruda.org/, diakses 6 february 2018).
Sha, lie thio., 2015. Pengaruh kebijakan dividen, likuiditas, net profit margin,
return on equity, dan price to book value terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia 2010-
2013. Jurnal akuntansi vol XIX NO 2. (http://id.portalgaruda.org/,
diakses 6 february 2018).
www.idx.co.id
www.annualreport.astra-agro.co.id
www.annualreport.adaro.com
www.annualreport.akr.co.id
www.annualreport.astra.co.id
71
www.annualreport.bca.co.id
www.annualreport.bni.co.id
www.annualreport.ir-bri.com
www.annualreport.bankmandiri.co.id
www.annualreport.sinarmasland.com
www.annualreport.gudanggaramtbk.com
www.annualreport.indofoodcbp.com
www.annualreport.indofood.com
www.annualreport.indocement.co.id
www.annualreport.jasamarga.com
www.annualreport.kalbe.co.id
www.annualreport.lippokarawaci.co.id
www.annualreport.londonsumatra.com
www.annualreport.mnc.co.id
www.annualreport.pgn.co.id
www.annualreport.ptba.co.id
www.annualreport.semenindonesia.com
www.annualreport.telkom.co.id
www.annualreport.unitedtractors.com
www.annualreport.unilever.co.id
72
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dewi Marlinda, Lahir di Papi, Enrekang, Sulawesi
Selatan pada tanggal 15 Oktober 1996. Anak kelima
dari delapan bersaudara, buah hati dari pasangan
Umar dan Masita. Penulis ini memasuki jenjang
pendidikan sekolah dasar pada tahun 2003 di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri PAPI, Buttu Batu,
Enrekang, tamat pada tahun 2008. Tahun 2008
penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri. 4
Enrekang, dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun
2011 penulis melanjutkan pendidikannya di SMA
Muhammadiyah Enrekang, Enrekang.
dan tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis melanjutkan
pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Makassar, mengambil
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, dan
menyelesaikan masa perkuliahan di Universitas Muhammadiyah
Makassar dengan Judul Skripsi: Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas
Terhadap Harga Saham Pada Indeks LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013-2016