skripsi - connecting repositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in,...

110
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI JIWA DI KOTA MAKASSAR LISDA YANTI JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI JIWA DI KOTA MAKASSAR

LISDA YANTI

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI JIWA DI KOTA MAKASSAR

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

LISDA YANTI

A11109258

Kepada

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 3: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman
Page 4: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman
Page 5: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : LISDA YANTI

Nim : A11109258

Jurusan/program studi : ILMU EKONOMI / STRATA 1

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi Jiwa di

Kota Makassar

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya didalam

dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi., dan

tidak karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebut dalam sumber

kutipan dan daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata terdapat di dalam naskah skripsi ini dapat

dibuktikan terdapat unsur-unsur jiblakan, saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan saya tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 07 Maret 2013

Yang Membuat Pernyataan

LISDA YANTI

Page 6: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

PRAKATA

Assalamu’ alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang senantiasa telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, yang berjudul “ Analisis Faktor – Faktor

Yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi Jiwa di Kota Makassar ”. Penulisan

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

derajat Sarjana Ekonomi Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin

Makassar.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Kedua Orangtuaku dan keluarga, atas kasih sayang yang tulus, perhatian

dan pengorbanan yang begitu besar serta doa yang tiada henti dipanjatkan

untukku.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Rahmatia, SE,. MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

3. Bapak Prof. Muhammad Amri, Ph. D selaku dosen pembimbing Utama

dan Bapak Muh. Agung Ady Mangilep, SE.,M. Si selaku dosen Pembimbing

II atas arahan, bimbingan dan saran dan waktu yang telah diberikan kepada

penulis selama penyusunan Skripsi ini.

4. Bapak dan ibu Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di

Universitas Hasanuddin.

Page 7: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

5. Segenap staf Administrasi dan staf Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Hasanuddin Makassaar. Pah Hardi, Pak Parman, Pak

Budi dan Pak Safar yang selalu membantu dalam pengurusn

administrasi.Makasi Banyak.

6. Makasi banyak buat Kak Leli, Tante Juliaty (Mama Fani), Tante

Kasmawaty M (Mama Nisa), Cha-cha, Yenni ,Evi beserta Kacenya dan

Mania yang sudah membantu dan saya repotkan selama ini. Sekali lagi

makasi banyak atas bantuannya.

7.Teman-teman kuliah buat Fitri, kia (yeahhh selesai juga makasi naghh

semangat dan doanya yang diberikan kala saya lagi drop -_- ), ibu pendeta,

ibu guru, ibu majelis, ibu negara (makasi buat waktunya yang selalu

menemaniku kala suka dan duka.ckckc).

Yuliarni,tisan,rahma,ipha,anhi,imhacaem,muge,yuyun,tamtam,chacha,daya,

devi,ekhy, tika,lidia,novi,debby,rara (makasi sdah mengenalku, menemaniku,

dan mav nagh buat yang sering s tmani berantem di kampus baik disengaja

maupun khilaf maafkanlah.hihi ),buat cowok spartan Komar (sang Guru),

Kanda Zul (suka menolong), uki (badmintonji),mail (kadang kadang), ardi

(woiii dluanka naghh), kak ancha (cepatna selesai jadiin motivasi), adrian,

anas, arsyad (cerewet), boge, fadel, ferdi, muhammadrizkysyam (amanah

bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss,

akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman lain

yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas

kebersamaan dan berbagi semangat.

8. Buat Kak Filta, Kak desy, kak insani, kak Bams, Kak Lisa, Kak Uni, Kak

Muli, Kak Rini, Kak Upi, Kak Jeff, Kak Ani, dll. Mkasi bantuannya selama ini.

Page 8: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang dengan

tulus memberikan motivasi dan doa sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak

kekurangan. Untuk itu sumbang saran yang membangun demi penyempurnaan

yang lebih baik. Akhir kata, semoga ilmu yang penulis peroleh berguna bagi

penulis dan juga para pembaca umumnya. Aaamiiiin Yaa Robbal Alamiiin.

Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Makassar, Maret 2013

Lisda Yanti

Page 9: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI JIWA DI KOTA MAKASSAR

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING DEMAND IN THE CITY LIFE INSURANCE MAKASSAR

Lisda Yanti Muhammad Amri

Muh. Agung Ady Mangilep Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar. Data penelitian ini diperoleh dari kuisioner (primer) dan beberapa observasi serta wawancara langsung dengan pihak yang terkait dengan asuransi jiwa meliputi identitas responden, dan hal yang berkaitan dengan polis (isi perjanjian) nasabah yang menggunakan jasa pelayanan asuransi jiwa di Kota Makassar, pendapatan keluarga, biaya atau premi asuransi,jumlah anak,pendidikan,umur responden,dan dana kelangsungan (uang pertnaggungan).Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar 0.605234 yang berarti bahwa 60% permintaan asuransi jiwa dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel yang dijelaskan dlam model, sedangkan sisanya 40% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model. Secara parsial variabel Pendapatan (X1) dan variabel Dana Kelangsungan (X5) berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar. Sedangkan variabel Jumlah anak (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar, variabel Usia (X3) dan variabel Pendidikan (X4) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar.

Kata Kunci :Permintaan Asuransi Jiwa, Pendapatan, Jumlah Anak, Umur / Usia, Pendidikan, dan Dana Kelangsungan (Uang Pertanggungan).

This study aims to analyze the factors that affect the demand for life insurance in the city of Makassar. The research data obtained from the questionnaire (primary) and some observations as well as interviews with the parties directly related to the life insurance covers the identity of respondents, and matters related to policy (the agreement) customers who use life insurance services in the city of Makassar, family income, costs or insurance premiums, number of children, education, age of respondent, and the continuity of funds (sum insured). The results showed that the adjusted R square value of 0.605234, which means that 60% of life insurance demand is jointly influenced by variables that are described in the development of the model, while the remaining 40% is influenced by other factors outside the model. Partial variable income (X1) and variable Continuity Fund (X5) and a significant positive effect on demand for life insurance in the city of Makassar. While the variable number of children (X2) and no significant negative effect on demand for life insurance in the city of Makassar, the variable Age (X3) and the Education variable (X4) and no significant positive effect on demand for life insurance in the city of Makassar.

Keywords: Life Insurance Demand, Revenue, Number of Children, Age / Age, Education, and Sustainability Fund (Sum Assured).

Page 10: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................

HALAMAN JUDUL.........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................

PRAKATA.......................................................................................................

ABSTRAK.......................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR TABEL............................................................................................

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

i

ii iii iv v vi ix x xiv xv xvi

1.1.Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah............................................................................... 7

1.3.Tujuan Penelitian................................................................................. 7

1.4.Kegunaan Penelitian........................................................................... 7

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1.Tinjauan Teori

2.1.1.Perdebatan tentang Konsep Permintaan...................................... 8

2.1.2.Elastisitas Permintaan.................................................................... 11

2.1.3.Perdebatan tentang Asuransi Jiwa................................................ 13

2.1.4.Permintaan Akan Asuransi Jiwa.................................................... 15

2.1.5.Perbedaan Tabungan dengan Asuransi........................................ 19

Page 11: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

2.1.6.Perdebatan tentang Pendapatan.................................................... 20

2.2.Hubungan antar Variabel

2.2.1.Hub.antara Pendapatan dengan Permintaan Asuransi................ 23

2.2.2.Hub.antara Jumlah Anak dengan Permintaan Asuransi.............. 24

2.2.3.Hub.antara Usia dengan Permintaan Asuransi............................ 25

2.2.4.Hub.antara Pendidikan dengan Permintaan Asuransi................. 26

2.2.5.Hub.antara Dana Kelangsungan dengan Permintaan

Asuransi.....................................................................................................

27

2.3.Studi Empiris......................................................................................... 28

2.4.Kerangka Konseptual........................................................................... 30

2.5.Hipotesis................................................................................................ 31

BAB 3 METODE ANALISIS

3.1.Lokasi Penelitian................................................................................... 32

3.2.Jenis Data.............................................................................................. 32

3.3.Metode Pengumpulan Data.................................................................. 33

3.4.Populasi dan Sampel............................................................................ 34

3.5.Metode Analisis..................................................................................... 34

3.6.Uji Statistik

3.6.1.Uji Koefisien Determinasi............................................................. 35

3.6.2.Uji Statistik F.................................................................................. 36

3.6.3.Uji Statistik T.................................................................................. 36

3.7.Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

3.7.1.Uji Multikolineritas......................................................................... 37

3.7.2.Heteroskedastisitas....................................................................... 38

3.7.3.Normalitas....................................................................................... 38

Page 12: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

3.7.4.Autokorelasi..................................................................................... 39

3.8.Definisi Variabel..................................................................................... 39

Bab 4 HASIL dan PEMBAHASAN

4.1.Deskriptif Objek Penelitian..................................................................... 41

4.1.1.Kota Makassar.................................................................................. 41

4.1.2.Penduduk Kota Makassar................................................................. 43

4.1.3.Jumlah Asuransi Jiwa di Kota Makassar........................................... 45

4.2.Hub.antar Variabel yang Berhubungan dengan Permintaan Asuransi

Jiwa..............................................................................................................

46

4.2.1.Hub.antara Pendapatan dengan Permintaan Asuransi..................... 46

4.2.2.Hub.antara Jumlah Anak dengan Permintaan Asuransi............... 48

4.2.3.Hub.antara Usia dengan Permintaan Asuransi............................ 49

4.2.4.Hub.antara Pendidikan dengan Permintaan Asuransi................. 49

4.2.5.Hub.antara Dana Kelangsungan dengan Permintaan

Asuransi.............................................................................................

50

4.2.6.Deskriptif Sosial Ekonomi Responden....................................... 52

4.3.Analisis Statistik Permintaan Asuransi Jiwa di Kota Makassar............ 53

4.3.1.Interprestasi Model.......................................................................... 54

4.3.2.Uji Statistik

4.3.2.1.Uji Koefisien Determinasi................................................... 57

4.3.2.2.Uji F....................................................................................... 57

4.3.2.3.Uji T....................................................................................... 59

4.3.3.Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

4.3.3.1.Uji Multikolineritas............................................................... 60

4.3.3.2.Heteroskedastisitas............................................................. 62

Page 13: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

4.3.3.3.Normalitas............................................................................. 63

4.3.3.4.Autokorelasi......................................................................... 64

BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan............................................................................................... 65

5.2.Saran......................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 68

LAMPIRAN – LAMPIRAN.............................................................................. 72

Page 14: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1.Tabel Perbandingan Penelitian dengan Yang Sebelumnya

(Studi Empiris)..............................................................................................

29

4.1.Tabel Jumlah Penduduk & Laju Pertumbuhan Penduduk Makassar

yang Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2010-2011....................................

43

4.2.Tabel Jumlah Perusahaan Asuransi Jiwa di Kota Makassar.................. 46

4.3.Tabel Distribusi Responden Menurut Pendapatan dengan Permintaan

Asuransi Jiwa di Makassar...........................................................................

47

4.4.Tabel Distribusi Responden Menurut Jumlah Anak dengan Permintaan

Asuransi Jiwa di Makassar...........................................................................

48

4.5.Tabel Distribusi Responden Menurut Umur dengan Permintaan

Asuransi Jiwa di Makassar............................................................................

49

4.6.Tabel Distribusi Responden Menurut Pendidikan dengan Permintaan

Asuransi Jiwa di Makassar............................................................................

50

4.7.Tabel Distribusi Responden Menurut Dana Kelangsungan dengan

Permintaan Asuransi Jiwa di Makassar........................................................

51

4.8.Tabel Hasil F Hitung................................................................................ 58

4.9.Tabel Hasil Uji Multikoliener.................................................................... 61

4.10.Tabel Hasil Uji Autokorelasi.................................................................. 64

Page 15: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1.Gambar Proporsi Klaim dari Rasio Klaim Menurut Jenis Usaha

Asuransi untuk Tahun 2007.......................................................................

5

2.1.Gambar Kerangka Konseptual............................................................. 31

4.1.Gambar Kurva Uji F.............................................................................. 58

4.2.Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas.................................................. 62

4.3.Gambar Hasil Uji Normalitas................................................................. 63

Page 16: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.Hasil Rekap Data Responden........................................................... 73

2.Rekap Data Logaritma Natural........................................................... 78

3.Hasil Olah Data Regresi..................................................................... 81

4.Banyaknya Perusahaan / Usaha Perantara Keuangan Menurut

Propinsi dan Klasifikasi Lapangan Usaha.............................................

86

5.Jumlah Perusahaan/ Usaha Jasa Perantara Keuangan Menurut

Klasifikasi...............................................................................................

90

6.Surat Penelitian.................................................................................. 91

7.Lembar Kuisoner................................................................................ 92

8.Biodata Penulis.................................................................................. 94

Page 17: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sektor asuransi merupakan lembaga pemupuk dana. Jika dibandingkan

dengan penarikan dana masyarakat melalui sektor perbankan. Dewasa ini

kebutuhan akan jaminan dana perlindungan dirasakan semakin nyata. Hal ini

tentu berkaitan dengan semakin tingginya resiko yang dihadapi masyarakat yang

dapat berupa kerugian jiwa, finansial, dan lain-lain. Resiko – resiko yang

merupakan ketidakpastian yang dapat menimbulkan kerugian mdan

ketidaknyaman hidup, karena pada intinya tidak semua hal dapat berjalan sesuai

dengan kehendak manusia itu sendiri. Pada prinsipnya asuransi adalah

mekanisme proteksi atau perlindungan dari resiko kerugian keuangan dengan

cara mengalihkan resiko kepada pihak lain (Triandaru : 2006).

Kebutuhan akan jasa asuransi semakin penting baik oleh perorangan

maupun dunia usaha karena asuransi merupakan sarana finansial dalam tata

kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko atas harta benda yang

dimiliki. Walaupun banyak metode yang digunakan untuk menangani resiko,

namun asuransi merupakan merupakan metode yang paling bagus dan efektif

digunakan, hal ini disebabkan oleh manfaat asuransi yang menjanjikan

perlindungan kepada pihak tertanggung kepada resiko yang akan dihadapi

perorangan maupun yang dihadapi perusahaan. Resiko merupakan kondisi

ketidakpastian yang diakibatkan oleh ketidaksempurnaan peramalan seperti

musibah, cedera, kegagalan pendidikan dan lain-lain yang sifatnya menimbulkan

kerugian.Faktor pendapatan sering kali menghambat keinginan seseorang untuk

Page 18: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

berasuransi. Hanya orang yang berpenghasilan tinggi yang pantas untuk

berasuransi, padahal sebetulnya buat kalangan kebawah pun telah ada premi

yang disediakan. Disisi lain jumlah anak, tingkat suku bunga tabungan, dan

benefit (uang pertanggungan) juga mempengaruhi permintaan seseorang akan

asuransi. Dimana faktor-faktor tesebut tentu memiliki dampak positif atau negatif.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang dan

jasa. Faktor-faktor tersebut adalah harga, pendapatan rata-rata, harga barang

lain, harga barang subsitusi, selera, faktor-faktor khusus, musim, harapan

mengenai kondisi ekonomi di masa yang akan datang (Samuelson 2003:62).

Ada berbagai macam nilai dan manfaat dari asuransi seperti halnya

asuransi umum yang akan menjamin seluruh resiko hidup yang mungkin kita

alami seperti resiko jiwa, asuransi kesehatan yang melindungi kita dari resiko

serangan penyakit dan biaya pengobatan, dan asuransi yang berkaitan dengan

resiko harta benda yang kita miliki, berdasarkan pengalaman hidup setiap

manusia memiliki salah satu resiko tersebut dan dengan resiko tersebut akan

mengubah keadaan hidup seseorang, keadaan yang dari asalnya baik baik saja

bahkan bahagia kepada keadaan sebaliknya yang sukar dan suram, apalagi

beberapa kejadian dan keadaan yang biasanya di luar kendali kita sebagai

manusia biasa seperti terjadinya kematian, kebakaran, banjir atau bahkan huru

hara, tanpa pengendalian dan perencanaan yang matang maka keadaan

tersebut tentulah akan membawa dampak hidup seseorang menjadi lebih suram,

disitulah manfaat asuransi untuk menghindari hal tersebut. Fungsi utama dari

asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko (risk transfer

mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada

pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan

Page 19: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan

pengamanan finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi

tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam

jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang

mungkin dideritanya (Morton:1999) .

Menurut Kamaluddin (Wikipedia : 2003) hidup penuh dengan risiko yang

terduga maupun tidak terduga, oleh karena itulah kita perlu memahami tentang

asuransi. Beberapa kejadian alam yang terjadi pada tahun-tahun belakangan ini

dan memakan banyak korban, baik korban jiwa maupun harta, seperti

mengingatkan kita akan perlunya asuransi. Bagi setiap anggota masyarakat

termaksud dunia usaha, resiko untuk mengalami ketidakberuntungan seperti ini

selalu ada.

Pertumbuhan penduduk yang diiringi pertumbuhan kebutuhan dan segala

kemudahan dalam beraktifitas di Sulawesi Selatan (Sulsel) khususnya Makassar

hal ini berdampak baik bagi perusahaan asuransi, sebab perusahaaan asuransi

sebagai usaha yang akan membantu masyarakat mengalihkan resiko.

Berdasarkan hasil pendaftran perusahanan / usaha jasa perantara keuangan

menurut Kabupaten / Kota dan klasifikasi lapangan usaha pada kegiatan Sensus

Ekonomi 2006 (SE 06) di provinsi Sulawesi Selatan terdapat 3.683 usaha yang

terdiri dari 16 klasifikasi lapangan usaha yang terkait dengan perusahaan / usaha

jasa perantara keuangan yaitu, Bank Sentral, Bank Umum, Jasa Perantara

Keuangan Lain, Sewa Guna (Leasing), Pembiayaan Non Leasing, Model

Ventura, Pegadaian, Koperasi Simpan Pinjam, Jasa Perantara Keuangan yang

tidak diklasifikasikan ditempat lain, Asuransi Jiwa, Dana Pensiunan, Asuransi

Non Jiwa, Administrasi Pasar Modal Jasa yang Berkaitan dengan Efek, Jasa

Page 20: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Penunjang Keuangan Lainnya, dan Jasa Penunjang Asuransi dan Dana

Pensiunan lainnya. Dari hasil Sensus tersebut perusahaan asuransi jiwa di

Makassar berjumlah 30 perusahaan (Diolah BPS Sulsel) dalam (Sensus

Ekonomi : 2006 ).

Seiring dengan banyaknya perusahaan asuransi hal ini makin

memperbesar klaim. Jumlah klaim dibayar industri asuransi pada tahun 2007

mengalami kenaikan sebesar 27,7% dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari

Rp27,8 triliun menjadi Rp35,6 triliun. Kenaikan ini disebabkan kenaikan klaim

dibayar perusahaan asuransi jiwa sebesar 34,52% dibanding tahun sebelumnya,

yaitu dari Rp14,6 triliun menjadi Rp19,7 triliun. Adapun klaim dibayar perusahaan

penyelenggara program asuransi untuk PNS dan TNI / POLRI mengalami

kenaikan sebesar 22,2%,dari Rp3,9 triliun menjadi Rp4,8 triliun. Klaim

perusahaan asuransi kerugian dan reasuransi mengalami kenaikan sebesar

21,4% dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari Rp7,8 triliun pada tahun 2006

menjadi Rp9,5 triliun pada tahun 2007. Klaim perusahaan penyelenggara

program asuransi sosial dan jamsostek (termasuk JHT) mengalami kenaikan

sebesar 8,8%, dari Rp1,4 triliun menjadin Rp1,6 triliun pada tahun 2007. Secara

keseluruhan, rasio premi bruto yang lebih tinggi dibandingkan dengan

pertumbuhan klaim dibayar. Grafik 1.1 menunjukkan proporsi klaim dan rasio

klaim menurut jenis usaha asuransi untuk tahun 2007 (Data Asuransi Indonesia :

2007).

Page 21: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Grafik 1.1 Proporsi klaim dan rasio klaim menurut jenis usaha asuransi untuk tahun 2007

Industri Perasuransian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup

pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Pertumbuhan tersebut ditunjukkan oleh

peningkatan jumlah premi bruto industri asuransi pada tahun 2011 mencapai Rp

125,1 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 17,5% dari tahun sebelumnya

(2010) sebesar Rp 106,4 triliun. Kontribusi terbesar premi bruto industri asuransi

tersebut berasal dari sektor asuransi jiwa sebesar 60,45%, kemudian diikuti oleh

asuransi kerugian dan reasuransi sebesar 25,6%, penyelenggara program

asuransi PNS dan TNI/Polri sebesar 9,4%, serta penyelenggara program

asuransi sosial dan jaminan hari tua sebesar 4,6% (Laporan Perasuransian

Indonesia tahun 2011).

Industri asuransi semakin berperan dalam menyejahterakan perekonomian

Indonesia. Asuransi itu banyak memberikan manfaat baik secara individu,

masyarakat, dan perekonomian negara. Asuransi juga akan bermanfaat bagi

keluarga. Khususnya, dalam merencanakan keuangan keluarga agar lebih baik

di masa mendatang. Selain itu, akan membuat masyarakat lebih mandiri karena

dapat mengamankan atau memberikan proteksi terhadap risiko yang tidak

Page 22: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

diinginkan selama ini baik kecelakaan jiwa maupun kecelakaan umum, baik

rumah, kendaraan, perhiasan ataupun barang berharga lainnya. Asuransi ini

menguntungkan, khususnya mengamankan keuangan keluarga. Selama ini,

industri asuransi di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan

dari tahun ke tahun. Bahkan, dengan perkembangan industri asuransi selama ini,

kedepan diharapkan menjadi salah satu pilar perekonomian di Tanah Air. Aset

industri asuransi pada semester pertama 2010 mengalami peningkatan 18,5%

pada asuransi umum, dan peningkatan 23,37% pada asuransi jiwa,

dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009 (Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan).

Selain itu industri asuransi di Indonesia mencatat perkembangan bisnis

yang positif pada 2011 lalu. Hal itu ditunjukkan dengan pencapaian kinerja

seperti terlihat dari angka-angka pertumbuhan pada beberapa indikator

keuangan. Dari asuransi jiwa mencatat pertumbuhan pendapatan premi (premi

penutupan langsung) 26,02%, asuransi umum mencatat pertumbuhan premi

penutupan langsung 20,04%, dan reasuransi membukukan pertumbuhan premi

penutupan tidak langsung 17,65%. Sedangkan dari indikator laba setelah pajak,

industri asuransi jiwa mencatat pertumbuhan 41,63%, asuransi umum 43,58%,

dan reasuransi 23,51%. Angka-angka itu diperoleh dari 130 perusahaan yang

masuk dalam pemeringkatan yang dilakukan Media Asuransi tahun ini, yakni 44

perusahaan asuransi jiwa, 82 asuransi umum, dan reasuransi empat perusahaan

(Mucharor Djalil : 2012 ) dalam (bisnis-kti.com) .

Dari uraian di atas, terlihat bahwa asuransi memiliki potensi pengembangan

cukup besar dengan adanya kebutuhan masyarakat dan dukungan kebijakan

pengembangan yang kuat. Faktor utama yang perlu dilakukan dan diamati dalam

Page 23: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

hal ini adalah faktor yang mempengaruhi permintaan yang dilihat dari sudut

pandang kepentingan konsumen sebagai pengguna jasa asuransi. Maka dari itu,

penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai “ANALISIS FAKTOR -

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI JIWA DI

KOTA MAKASSAR”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka

perumusan masalah penelitian ini adalah :

Bagaimana pengaruh pendidikan, jumlah anak, umur, pendidikan, dan dana

kelangsungan terhadap permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar ?

1.3. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan:

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendapatan, jumlah anak,

umur, pendidikan, dan dana kelangsungan terhadap permintaan asuransi jiwa di

Kota Makassar.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang arti

dan fungsi asuransi.

2. Dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi perusahaan

asuransi dan untuk bahan perencanaan dalam pengambilan keputusan asuransi.

3. Dapat mengetahui bagaimana perkembangan asuransi jiwa di Kota Makassar.

4. Dapat memberikan alternatif dan referensi bagi peneliti yang akan data.

Page 24: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Tinjauan Teoritis

2.1.1.Pedebatan Tentang Konsep Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang atau jasa

pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dimana

menggambarkan hubungan antara berbagai tingkat harga yang memungkinkan

selama periode tertentu dan faktor lain dianggap tetap (Trett : 1990 ).

Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu

komoditas (barang dan jasa) dan juga menerangkan hubungan antara jumlah

yang diminta dan harga serta pembentukan kurva permintaan. Dalam hukum

permintaan dihipotesiskan bahwa semakin rendah harga suatu komoditas

(barang dan jasa) semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta,

sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditas semakin sedikit komoditas

tersebut diminta (ceteris paribus) (Sugiarto, 2005).

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada

berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan

adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan

tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode

tertentu. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu

barang dan jasa. Faktor-faktor tersebut adalah harga, pendapatan rata-rata,

harga barang lain, harga barang yang akan datang (Samuelson 2003 : 62) .

Page 25: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Dalam perspektif ekonomi pengertian permintaan adalah berbagai jumlah

barang dan jasa yang diminta pada berbagai tingkat harga pada waktu tertentu,

permintaan adalah jumlah yang diminta atau jumlah yang diinginkan. Jumlah ini

adalah berapa banyak yang akan dibeli oleh Rumah Tangga pada harga tertentu

pada suatu komoditas, harga komoditas, pendapatan, selera, dan lain-lain

(Lipsey : 1990 ).

Permintaan merupakan hubungan antara berbagai tingkat harga yang

memungkinkan suatu produk dengan sejumlah produk dimana konsumen

berkeinginan dan mampu untuk membeli selama periode tertentu dan faktor lain

dianggap tetap. Dalam arti ekonomi adalah keinginan yang didukung daya beli

atau kesediaan untuk membeli (Partadiredjo : 1985).

Keinginan seseorang akan suatu barang dan jasa merupakan

permintaan. Seseorang menginginkan atau bahkan membutuhkan sesuatu yang

diukur dalam seberapa besar pula kesanggupannya untuk memiliki barang atau

jasa tersebut. Barang dan jasa ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Karena

itu, berbicara mengenai permintaan berarti ada hubungan antara harga satuan

komoditas (barang dan jasa ) yang mau dibayar pembeli dengan jumlah

komoditas tersebut dapat tersusun dalam suatu daftar permintaan. Jumlah yang

diminta mengenai barang tertentu merupakan fungsi dari harga barang tersebut,

harga barang lain, pendapatan, selera, kemakmuran, dan produk lain (Bilas :

1989 ).

Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu

komoditas (barang dan jasa) dan juga menerangkan hubungan antara jumlah

yang diminta dan harga serta pembentukan kurva permintaan (Sugiarto : 2005).

Page 26: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Fungsi permintaan menunjukan hubungan antara kuantitas suatu barang

yang diminta dengan semua faktor yang mempengaruhinya: harga, pendapatan,

selera dan harapan-harapan untuk masa mendatang (Arsyad 1991 : 22).

Hubungan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

Q = f ( Harga, Pendapatan, Selera, Harapan-harapan ................)

Didalam permintaaan semakin rendah harga akan semakin besar

permintaan. Hubungan terbalik antara harga (premi) dan jumlah ini tecermin

dalam kurva permintaan . Kurva permintaan selalu mempunyai kemiringan

menurun, menunjukkan bahwa bila harga komoditi turun, akan lebih banyak

komoditi yang dibeli. Hal ini disebut hukum permintaan ( Salvator : 1984).

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang

dan jasa. Faktor-faktor tersebut adalah harga,pendapatan rata-rata,harga

barangain,harga barang subsitusi,selera,faktor-faktor khusus,musim,harapan

mengenai kondisi ekonomi di masa yang akan datang (Samuelson 2003 : 62).

Namun selain hal tesebut faktor lain pen perlu dilihat, seperti menurut teori

perilaku konsumen yang diungkapkan Horward dan Shay (Antonius 2005 : 29),

ukuran yang menentukan konsumen dalam membeli suatu produk antara lain

adalah : keyakinan, ketertarikan, dan kepercayaan.

Terjadinya pergeseran kurva permintaan individu bilamana salah satu dari

kondisi cateris paribus berubah, maka seluruh kurva permintaan akan bergeser.

Pergeseran kurva permintaan bisa dipengaruhi oleh harga, pendapatan,

teknologi, harga barang lain, ekspektasi, dan lain sebagainya. Sebagai

perumpamaan bila pendapatan nominal individu meningkat (sementara segala

sesuatu yang lain dipertahankan konstan), permintaan individu untuk suatu

Page 27: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

komoditi biasanya meningkat. Ini menunjukkan bahwa pada harga yang sama

seseorang akan membeli lebih banyak komoditi persatuan waktu. Jadi, jika

pendapatan nominal individu meningkat, kurva permintaan individu untuk

asuransi akan bergeser keatas sehingga pada harga asuransi yang tidak

berubah, orang akan membeli lebih banyak asuransi. Asuransi disebut barang

normal. Tetapi, terdapat beberapa komoditi yang kurva permintaannya bergeser

kebawah bilamana pendapatan individu meningkat. Ini disebut barang-barang

yang bermutu rendah (inferior good) (Salvator : 1984).

2.1.2. Elastisitas Permintaan

Elastisitas harga dari permintaan yaitu mengukur persentase perubahan

jumlah komoditi yang diminta per unit waktu yang diakibatkan oleh persentase

perubahan harga tertentu dari komoditi itu. Karena hubungan antara harga dan

jumlah adalah terbalik, koefisien elastisitas harga dari permintaan adalah angka

negatif (Salvator : 1984).

Elastisitas pendapatan dari permintaan adalah mengukur persentase

perubahan jumlah komoditi yang dibeli perunit waktu akibat adanya persentase

perubahan tetentu dalam pendapatan konsumen. Dimana jika hasilnya negatif,

hal ini menunjukkan bahwa barang tersebut adalah barang bermutu rendah

(inferior), sebaliknya bila positif barang tersebut adalah barang normal. Barang

normal biasanya menjadi barang mewah yang tergantung pada tingkat

pendapatan konsumen untuk suatu barang mungkin sangat bervariasi. Maka,

barang tertentu mungkin menjadi mewah pada tingkat pendapatan yang

rendah,barang kebutuhan pokok pada tingkat pendapatan menengah, dan

barang bermutu rendah pada tingkat pendapatan yang tinggi (Salvator : 1984).

Page 28: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Elastisitas silang dari permintaanyaitu mengukur persentase perubahan

jumlah X yang dibeli perunit waktu akibat adanya persentase perubahan tertentu

dalam harga Y. Jika X dan Y adalah barang subsitusi exy adalah positif.. Dipihak

lain X dan Y adalah barang komplementer, exy adalah negatif. Bila komoditi-

komoditi itu tidak berhubungan (yaitu bila komoditi-komoditiitu bebas satu sama

lain), exy= 0 (Salvator : 1984).

Faktor-faktor yang menentukan besarnya koefisien elastisitas harga dari

permintaan sangat tergantung pada jumlah dan eratnya hubungan subsitusi

antar komoditi (semakin banyak dan makin baik barang subsitusi untuk suatu

komoditi maka elastisitas harga dari permintaan untuk komoditi tersebut

cenderung semakin besar), jumlah penggunaan komoditi (Semakin besar jumlah

penggunaan suatu komoditi akan semakin besar elastisitas harganya),

pengeluaran atas komoditi (Semakin besar persentase pendapatan yang

dibelanjakan untuk suatu komoditi maka elastisitas komoditi tersebut cenderung

emakin besar), masa penyesuain (semakin lama periode yang diperlukan bagi

penyesuaian jumlah komoditi yang diminta maka permintaannya cenderung

elastis. Hal ini disebabkan karena konsumen memerlukan waktu untuk

mempelajari harga-harga baru produk-produk baru. Disamping itu, meskipun

keptutusan telah diambil untuk beralih ke produk lain, namun beberapa saat

telahberlaku sebelum peralihan tersebut benar-benar dilaksanakan), tingkat

harga (jika harga bergerak kebagian kurva permintaaan yang lebih tinggi maka

permintaan akan cenderung lebih elastis daripada jika harga bergerak menuju ke

bagian kurva permintaan yang lebih rendah. Ini selalu berlaku untuk permintaan

berbentuk garis lurus yang memiliki kemiringan negatif dan biasanya benar

untukkurva permintaan yang bentuknya melengkung (Salvator : 1984).

Page 29: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

2.1.3. Perdebatan Tentang Asuransi Jiwa

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau

lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan

menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung

karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita

tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan ( Undang-Undang No. 2 Tahun 1992).

Asuransi Jiwa adalah program asuransi yang memberikan proteksi

terhadap resiko pada jiwa seseorang yang menjadi tertanggung. Manfaat

proteksi jiwa ini adalah jaminan kepastian terhadap tertanggung dan keluarga

dalam menghadapi berbagai resiko kehidupan. Ketika dalam resiko, maka

manfaat asuransi pasti akan tetap memberikan seluruh manfaat dana

pendidikan, dana pensiun maupun santunan meninggal yang direncanakan

tanpa harus melanjutkan pembayaran preminya. Kepastian ini tertuang secara

rinci di dalam polis yang memiliki kekuatan dan dasar hukum yang sah.Pada

dasarnya asuransi telah membawa hal berbeda kepada masyarakat. Asuransi

diibaratkan sebagai pelarian dari peristiwa atau resiko yang bisa menimpa

seseorang. Istilah asuransi belum ada kesamaan karena masih digunakan istilah

pertanggungan. Istilah aslinya dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan

Asurantie (Muhammad 1983 : 23).

Asuransi adalah perlindungan terhadap resiko untuk mencapai

perlindungan, demikian maka diadakan persetujuan antara pihak swasta dimana

dinyatakan bahwa dengan jalan membayar sejumlah biaya (premi), pihak tertentu

Page 30: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

(yang diasuransikan) maka pihak lain (Assuradeur) pihak lain menyetujui untuk

memberikan kepada pihak yang diasuransikan bilamana ia menderita kerugian

sesuai dengan apa yang tercantum pada persetujuan (Winardi 1980 : 19).

Asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung

mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi

untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan,

atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin terjadi karena suatu

peristiwa yang tak tentu (KUHD Pasal 246).

Asuransi adalah memindahkan resiko dari mereka yang lebih menentang

resiko atau yang terbuka terhadap resiko-resiko yang berat yang tidak seimbang

kepada mereka yang kurang mementang terhadap resiko atau yang dapat lebih

mudah menanggung resiko. Meskipun asuransi terlihat hanya sebagai bentuk

lain perjudian, asuransi sebetulnya memiliki pengaruh yang sebaliknya.

Mengingat alam memberi kita resiko, asuransi membantu kita mengurangi resiko-

resiko individu dengan menyebarkannya (Samuelson : 2006).

Asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seseorang penanggung

mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi

untuk memberikan penggantian suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan

kepadanya karena keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya

karena suatu peristiwa yang tak terduga (Hasyim 1993 : 111).

Asuransi Jiwa adalah suatu alat sosial dan ekonomi. Ia merupakan cara

sekelompok orang untuk dapat bekerjasama memeratakan beban kerugian

karena kematian sebelum waktunya (premature death) dari anggota-anggota

kelompok itu. Organisasi asuransi memungut kontribusi dari masing-masing

anggota, menginvestasikannya dan menjamin keamanan dan hasil bunga

minimum, dan mendistribusikan untungnya (benefits) kepada ahli waris anggota

Page 31: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

yang meninggal. Tujuan asuransi jiwa adalah sebagai proteksi dan tabungan.

Menjamin adanya suatu estate dari mana para ahli waris dapat memperoleh

penghasilan, jika kepala keluarga (bread winner) meninggal dunia, dan untuk

menabung dimaksudkan uang sebagai bagian dari estate hidup seseorang,

yang diadakan untuk penghasilan di masa depan. Polis asuransi jiwa yang kita

beli mengandung masing-masing tujuan ini dalam berbagai proporsi. Asuransi

bermasa (term insurance) adalah semata-mata untuk kebutuhan proteksi.

Asuransi bermasa tidakmempunyai nilai tunai dan karena itu tidak ada

kemungkinan dipenuhinya kebutuhan menabung. Sebaliknya asuransi jiwa

lengkap (whole life insurance) adalah untuk memenuhi kebutuhan menabung

dan juga kebutuhan proteksi. Polisnya dapat diatur sedemikian rupa sehingga

kebutuhan menabung dapat dipenuhi menurut keinginan kita, dalam batas

tertentu. Polis dwiguna (endowment polices) menekankan kebutuhan menabung,

dengan hanya sedikit unsur proteksi (Mehr dan Cammack : 1981).

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya mengenai definisi

asuransi yang dapat mencakup semua sudut pandang : "Asuransi adalah suatu

pilihan untuk mengurangi resiko ketidakpastian yang akan terjadi dimasa yang

akan datang”.

2.1.4. Permintaan akan Asuransi

Secara teori permintaan akan asuransi dapat digambarkan dalam teori

utility dalam kondisi ketidakpastian. Dimana teori ini menganalisa cara bahwa

dua pemain atau lebih memilih strategi yang bersama-sama saling

mempengaruhi. Teori ini menyarankan bahwa dalam beberapa situasi, pola

perilaku acak yang dipilih secara berhati-hati mungkin merupakan strategi yang

terbaik (Neumann : 1957).

Page 32: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

(Jacobs P : 1997) mengemukakan bahwa dasar teori permintaan

terhadap asuransi digambarkan secara sistematis dan pasti bagaimana variabel

selera konsumen, tingkat kekayaan, harga asuransi, kemungkinan kejadian sakit,

kehilangan karena pengeluaran pembiayaan pada saat sakit serta pemanfaatan

maksimal mempengaruhi keputusan seseorang untuk membeli asuransi. Dimana

Selera konsumen berhubungan erat dengan konsep pemanfaatan (utilitas)

Adanya perubahan pemanfaatan yang berkaitan dengan perubahan tingkat

kekayaan akan mempengaruhi fungsi selera yang ditentukan oleh pengurangan

pemanfaatan marginal (marginal utility), tingkat kekayaan berhubungan erat

dengan tingkat pemanfaatan; pendapatan yang rendah akan menurunkan

permintaan terhadap asuransi, pengeluaran biaya pada waktu sakit, yang terdiri

dari dua komponen yaitu : biaya satuan pelayanan kesehaatn yang dimanfaatkan

dan jumlah penggunaannnya, kemungkinan sakit. Peluang seseorang untuk

menderita sakit akan mempengaruhi tingkat kekayaannya, harga asuransi

berhubungan dengan pemanfaatan, perilaku masyarakat yang menginginkan

memanfaatkan haknya secara maksimal.

Individu-individu yang menentang resiko ingin menghindari resiko. Tetapi

resiko-resiko itu tidak dapat begitu saja dikubur. Kalau sebuah rumah hangus

terbakar, ketika seseorang tewas dalam kecelakaan mobil, atau ketika badai

menghancurkan Florida maka hal tersebut nantinya mengarah kepada biaya

yang harus ditanggung. Pasar-pasar menangani resiko dengan penyebaran

resiko. Proses ini mengambil resiko yang akan menjadi besar bagi satu orang

dan menyebarkannya merupakan resiko kecil bagi sejumlah besar orang. Bentuk

utama dari penyebaran resiko adalah asuransi. Asuransi memindahkan resiko

dari mereka yang menentang resiko atau yang terbuka terhadap resiko-resiko

berat yang tidak seimbang kepada mereka yang kurang menentang resiko atau

Page 33: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

yang dapat lebih mudah menanggung resiko. Meskipun asuransi terlihat hanya

sebagai bentuk lain perjudian, asuransi sebetulnya memiliki pengaruh yang

sebaliknya. Mengingat alam memberi resiko, asuransi membantu mengurangi

resiko-resiko individu dengan menyebarkannya.Orang yang biasanya menjadi

penolak resiko, lebih memilih hal yang pasti daripada tingkat konsumsi yang tidak

pasti. Orang lebih memilih hasil dengan ketidakpastian yang lebih sedikit dan

nilai rata-rata yang sama. Untuk alasan ini, aktivitas yang mengurangi

ketidakpastian konsumsi menjurus kepada peningkatan dalam kemakmuran

ekonomi. Namun, karena asuransi tak disangsikan lagi merupakan alat yang

bermanfaat dalam menyebarkan resiko antar populasi, faktanya adalah bahwa

seseorang tidak dapat membeli asuransi untuk semua resiko dalam kehidupan,

dan kadang-kadang harga asuransi membuatnya tidak terlalu menarik untuk

dibeli ( Samuelson : 2001).

Permintaan individu akan asuransi menitikberatkan untuk mengalihkan

resiko yang nanti bisa mereka alami. Hal ini didasrkan karena kerugian yang

besar sewaktu-waktu dapat menimpa mereka. Karena, pada dasarnya bila

berbicara mengenai resiko dan ketidakpastian hal ini mengarah pada “penolak

resiko”. Seseorang merupakan penolak resiko, ketika perasaan tidak senang

karena kehilangan sejumlah penghasilan tertentu lebih besar daripada

kesenangan mendapatkan jumlah penghasilan yang sama. Permintaan individu

akan suatu komoditi adalah jumlah komoditi yang bersedia dibeli individu pada

tingkat premi tertentu dengan ketentuan cateris paribus (Salvator : 1984).

(Santerre dan Santerre dan Neun : 2000) mengemukakan empat faktor

individu yang mempengaruhi jumlah permintaan terhadap asuransi kesehatan

yaitu :Pertama yaitu harga asuransi. Secara spesifik apabila harga asuransi

Page 34: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

kesehatan menurun, pemanfaatan relatif meningkat sesuai dengan yang

diharapkan dan jumlah permintaan terhadap assuransi kesehatan meningkat,

apabila yang lain tidak berubah (ceteris paribus).Kedua, Peluang kejadian sakit

secara subjektif, merupakan satu alasan mengapa banyak orang mengambil

pelayanan pilihan dibanding pelayanan rutin, misalnya : pemeriksaan fisik secara

periodik dan pemeriksaan gigi. Ketiga, besarnya kehilangan relatif dari

pendapatan akibat pengeluaran waktu sakit. Keempat, kemauan untuk membeli

asuransi kesehatan meningkat seiring dengan besarnya kemungkinan

kehilangan relatif dari pendapatan. Potensi untuk kehilangan pendapatan dalam

jumlah yang besar merupakan alasan banyak orang memilih pelayanan rumah

sakit. Kelima, derajat keengganan menerima risiko. Yang dimaksud penghindar

risiko dalam hal ini adalah seseorang dalam keadaan gambling dengan

kemungkinan kehilangan kekayaan karena pengeluaran waktu dia sakit dengan

keuntungan tidak kehilangan kekayaan adalah 50-50. Hasil tersebut berdasarkan

penilaian sendiri yang biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti status

kesehatan, umur dan cara hidup.

(Feldstein : 1976) berpendapat bahwa secara ringkas teori permintaan

terhadap asuransi kesehatan dapat digambarkan dalam dua area yaitu faktor-

faktor Yang berpengaruh terhadap permintaan asuransi kesehatan serta

kesejahteraan yang dicapai karena seseorang membeli asuransi kesehatan

untuk seluruh jenis penyakit. Selanjutnya menurut Feldstein ada beberapa faktor

yang berpengaruh terhadap permintaan asuransi antara lain : harga dan

pendapatan, selera individu tentang keengganan menerima risiko dan besarnya

kemungkinan kehilangan kekayaan akibat kejadian sakit.

Page 35: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

2.1.5. Perbedaan antara Tabungan dengan Asuransi

Tabungan adalah bagian pendapatan dari seseorang (tabungan pribadi),

sebuah perusahaan atau lembaga (laba ditahan) yang tidak dibelanjakan atau

dikeluarkan untuk dikonsumsi sekarang (Christopher Pass & Bryan Lowes :

1994).

Berbicara tabungan berarti tidak lepas dari bunga. Dengan tingkat bunga

tabungan yang saat ini hanya 5%, maka masyarakat yang menabung bukannya

untung tapi malah buntung. Hal ini seperti yang diungkapkan kaum klasik, suku

bunga menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan

oleh perekonomian, yang menyebabkan tabungan tercipta pada penggunaan

tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan investasi yang dilakukan oleh para

pengusaha. Secara riil uang mereka tidaklah bertambah, melainkan akan

semakin berkurang dari tahun-ketahun bila tingkat inflasi benar-benar mencapai

8,5 ( forum.viva.co.id ).

(Samuelson :1996) Bahwa orang kaya lebih banyak menabung dari pada

orang miskin tidak hanya dalam jumlah absolutnya saja, tetapi juga dalam

presentase dari seluruh pendapatannya. Mereka bahkan membelanjakan

uangnya lebih banyak dari pada yang mereka peroleh dari pendapatannya. Bila

menyimpan dana di bank, lantaran yang disimpan adalah dana pasti dan dapat

dimanfaatkan sebagai pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Akan tetapi Jika

terjadi sesuatu pada orangtua maka kemungkinannya anak hanya mendapat

dana sesuai dengan yang ditabung, tidak mendapat uang pertanggungan

sebagai ahli waris dan pendidikan, masa depannya bisa berhenti di tengah jalan

karena si anak tidak discover . Itulah yang membedakan antara tabungan dan

asuransi.

Page 36: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Berbeda halnya dengan tabungan, asuransi adalah mentransfer resiko

yang berhubungan dengan resiko keuangan kepada suatu perusahaan

(perlindungan keuangan). Jika kita berasuransi sama halnya kita menabung

selama jangka waktu yang ditentukan, kita dapat menikmati hasilnya sesuai

dengan manfaat yang dipilih dan pendidikan anak dapat terjamin karena memiliki

dana pasti, dan jika di tengah jalan terjadi sesuatu dengan orang tua, cita-cita

anak tetap dapat tercapai sampai kuliah karena Premi tak perlu bayar, uang

pertanggungan keluar sebagai ahli waris dan manfaat pendidikan sampai kuliah

akan dirasakan. Namun, jika pada tabungan hanya sebatas apa yang disimpan

saja beda halnya dengan berasuransi karena preoteksinya lebih besar. Asuransi

memberikan uang pertanggungan yang nantinya keluar jika yang sebagai

penanggung meninggal dunia (Wikipedia).

2.1.6. Perdebatan Tentang Pendapatan

Pendapatan harus didapatkan dari aktivitas produktif. Pendapatan bagi

masyarakat (upah, bunga, sewa dan laba) muncul sebagai akibat jasa produktif

(productive service) yang diberikan kepada pihak business. Jika pendapatan

meningkat, maka persentase pengeluaran untuk konsumsi pangan semakin kecil,

persentase pengeluaran untuk konsumsi pakaian relatif tetap dan tidak

tergantung pada tingkat pendapatan, persentase pengeluaran untuk konsumsi

keperluan rumah relatif tetap dan tidak tergantung pada tingkat pendapatan dan

jika pendapatan meningkat, maka persentase pengeluaran untuk pendidikan,

kesehatan, rekreasi, barang mewah dan tabungan semakin meningkat.

Pendapatan bagi pihak business diperoleh dari pembelian yang dilakukan oleh

masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa yang dihasilkan atau diproduksi

oleh pihak business, maka konsep pendapatan (Rosyidi 1999 : 100).

Page 37: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Pendapatan (income) adalah total penerimaan (uang dan bukan uang)

seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. Ada tiga sumber

penerimaan rumah tangga yaitu: 1)Pendapatan dari gaji dan upah.Gaji dan upah

adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja. Besar gaji atau

upah seseorang secara teoritis sangat tergantung dari prodiktivitasnya. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu :a) Keaahlian (Skill)

adalah kemampuan teknis yang dimiliki seseorang untuk mampu menengani

pekerjaan yang dipercayakan. Makin tinggi jabatan seseorang, keahlian yang

dibutuhkan semakin tinggi, karena itu gaji atau upahnya juga semakin tinggi, b)

mutu modal manusia (human capital) adalah kapasitas pengetahuan, keahlian

dan kemampuan yang dimiliki seseorang., baik karena bakat bawaan maupun

hasil pendidikan dan penelitian, c) Kondisi kerja (Working conditions) adalah

lingkungan dimana seseorang bekerja. Bila risiko kegagalan atau kecelakaan

makin tinggi, walaupun tingkat keahlian yang dibutuhkan tidak jauh berbeda. 2)

Pendapatan dari asset produktif. Asset produktif adalah asset yang memberikan

pemasukan atas batas jasa penggunaanya. Ada dua kelompok asset produktif.

Pertama, asset financial seperti deposito yang menghasilkan pendapatan bunga,

saham, yang menghasilkan deviden dan keuntungan atas modal bila

diperjualbelikan. Kedua, asset bukan financial seperti rumah yang memberikan

penghasilan sewa. 3) Pendapatan dari pemerintah. Pendapatan dari pemerintah

atau penerimaan transfer adalah pendapatan yag diterima bukan sebagai balas

jasa input yang diberikan. Atau pembayaran yang dilakukan oleh pemerintah

misalnya pembayaran untuk jaminan sosial yang diambil dari pajak yang tidak

menyebabkan pertambahan dalam output.Pendapatan adalah hasil dari

penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi

(Budiono 1992 : 180) dalam (wikipedia).

Page 38: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Masyarakat berusaha untuk memperoleh pendapatan untuk memenuhi

kelangsungan hidupnya. Pendapatan yang berwujud uang akan dimanfaatkan

sebagai alat pembayaran dalam memenuhi kebutuhan maupun keinginan

manusia. Pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat

dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi (Winardi 1992 : 171).

Sumber pendapatan setiap individu berbeda-beda sesuai dengan aktivitas

atau pekerjaan yang mereka lakoni. Individu akan menerima hasil dari usaha

atau pekerjaannya yang dapat dimanfaatkan nantinya guna memenuhi

kebutuhan hidup. Tingkat pendapatan individu diartikan sebagai patokan dalam

pendapatan nasional suatu negara. Karena besarnya pendapatan individu atau

rumah tangga merupakan gambaran secara tidak langsung dari tingkat

kesejahteraan suatu negara. Berkaitan dengan pendapatan yang diterima tentu

akan mempengaruhi perilaku konsumsi. Perilaku konsumsi dengan

menggunakan hipotesis pendapatan permanen. Dalam hipotesisnya, pendapatan

masyarakat dapat dibedakan menjadi dua yaitu pendapatan permanen dan

pendapatan sementara. Pendapatan permanen adalah pendapatan yang

diharapkan orang untuk terus bertahan dimasa depan. Pendapatan sementara

(pendapatan transitoris) adalah bagian pendapatan yang tidak diharapkan terus

bertahan. Nilai pendapatan ini kadang positif dan kadang negatif ( Friedman

:1957).

Pendapatan Masyarakat sebagai pembeli merupakan faktor yang sangat

penting didalam menentukan permintaan tehadap berbagai jenis barang,

berbagai jenis barang tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu bvarang

normal dan barang inferior. Barang normal yaitu barang yang mengalami

kenaikan permintaannya apabila terjadi kenaikan dalam pendapatan konsumen,

sedangkan barang inferior yaitu barang yang permintaannya mengalami

Page 39: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

penurunan jika terjadi kenaikan dalam pendapatan konsumen. Barng interior

dianggap jelek oleh masyrakat (Nuraini :2006).

2.2. Hubungan Antar Variabel

2.2.1. Hubungan Antara Pendapatan dengan Permintaan Asuransi

Permintaan akan asuransi didorong oleh faktor-faktor baik ekonomi

maupun faktor lainnya. Salah satu yang meendorong seseorang dalam meminta

asuransi adalah pendapatan. Pendapatan yang cenderung tinggi akan

mendorong seseorang untuk berasuransi. Pada dasarnya seseorang yang

memiliki pendapatan yang besar mampu untuk membiayai pengeluaran selain

untuk kebutuhan makan.Tingkat pendapatan secara signifikan mempengaruhi

permintaan asuransi jiwa (Cargill dan Troxel : 1979) dalam (Subir Sen : 2007).

Dari faktor yang mempengaruhi tentu ada yang berpengaruh positif dan

adapula yang mermberikan pengaruh yang negatif. Pengaruh terebut

menentukan eksistensi dan potensi terhadap perusahaan asuransi. Usaha

asuransi saat ini belum merata dirasakan oleh masyarakat, hal ini dikarenakan

persepsi masyarakat yang menganggap bahwa untuk berasuransi memerlukan

biaya yang besar. Pendapatan dan pengeluaran kesehatan sebagai prediktor

signifikan dari kesediaan untuk membayar asuransi kesehatan (Baernighausen :

2007).

Bila berbicara mengenai hubungan antara pendapatan asuransi tentu hal

tersebut akan menunjukkan hubungan yang positif. Karena pada hakikatnya

sesorang dengan pendapatan yang besar memiliki kelebihan uang yang bisa

dialokasikan untuk keperluan yang lebih banyak lagi,salah satunya untuk

Page 40: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

asuransi. Pendapatan memiliki hubungan yang positif dengan permintaan

asuransi ( Babbel 1985, Browne dan Kim 1993, Outreville 1996 dan Rubayah

dan Zaidi 2000) dalam (Subir Sen : 2007).

2.2.2. Hubungan antara Jumlah anak dengan Permintaan Asuransi

“Lewis (1989) revealed that household income and number of children are

positively related to life insurance ownership”. Jumlah anak sangat berpengaruh

terhadap permintaan asuransi. Jika jumlah anak besar maka permintaan akan

asuransi seseorang makin kecil. Hali ini disebabkan oleh persepsi bahwa setiap

anak akan mengeluarkan biaya yang cukup besar nantinya. Dengan demikian

hubungan antara jumlah anak dengan permintaan akan asuransi memiliki

hubungan yang negatif. Jumlah tanggungan sebagai pengaruh pada permintaan

untuk asuransi jiwa (Lewis : 1989) dalam ( Subir Sen : 2007).

Permintaan akan asuransi tidak lepas dari ukuran rumah tangga. Ukuran

rumah tangga tentu mempengaruhi besar kecilnya biaya yang akan dikeluarkan.

Sebagai contoh apabila dalam Rumah Tangga memiliki anak yang lebih banyak

maka permintaan akan asuransi akan berkurang , hal ini karena dalam Rumah

Tangga tersebut tentu mewaspadai mengenai biaya. Ukuran rumah tangga

memiliki efek negatif tidak signifikan pada kemungkinan partisipasi dalam

asuransi kesehatan (Juetting :2004) .

Page 41: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

2.2.3. Hubungan antara Usia dengan Permintaan Asuransi Jiwa

Bukan hanya faktor ekonomi yang dilihat dalam pengambilan keputusan.

Seseorang mengambil keputusan juga dipengaruhi oleh faktor lain.

Memperhatikan aspek lingungan, dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi

keputusan asuransi Australia adalah faktor demografi khususnya pendapatan

dan usia sebagai kovariat signifikan terhadap permintaan asuransi ( Temple :

2002) dalam (Nketiah : 2009).

Pola umur mempengaruhi permintaan. Kebutuhan manusia sebagian

besar berkaitan dengan umur. Struktur umur suatu populasi merupakan suatu

gambaran yang lebih vital dari susunan populasi untuk dipertimbangkan dalam

perencanaan kesehatan. Struktur umur di negara berkembang memiliki proporsi

penduduk muda yang lebih besar dan proporsi penduduk usia tua lebih kecil

dibandingkan dengan negara maju. Usia sesorang membawa pola pikir dan

pandangan yang berbeda. Jika usia sesorang lebih dewasa maka dia akan

mengerti maksud dan manfaat dari asuransi. Bukan hanya mengenai manfaat

yang diperoleh melainkan dengan usia yang lebih dewasa individu dapat

mempraktekkan produk asuransi karena dirasa tepat. Misalnya individu dengan

usia 50 Tahun yang menderita sakit,karena menyadari bahwa diusia yang tidal

lagi muda maka ia memutuskan untuk berasuransi,yang nantinya dapat menjadi

penanggung dari resiko yang menimpanya. Ada hubungan lengkung antara

permintaan untuk asuransi dan usia (Duker : 1969) .

Tidak hanya terkait dengan faktor ekonomi namun faktor-faktor lain tentu

harus pula diperhatikan terhadap permintaan asuransi. Permintaan akan

asuransi memperlihatkan aspek demograf. Dimana seseorang memutuskan

untuk berasuransi karena bukan hanya dalam hal pendapatan tetapi aspek

seperti usia, Jumlah anak, menjadi suatu hal yang menarik untuk diamati. Faktor

Page 42: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

yang mempengaruhi keputusan asuransi di Australia adalah faktor ekonomi dan

faktor demografi khususnya pendapatan dan usia sebagai kovariat signifikan

mempengaruhi permintaan asuransi (Temple : 2002).

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan

suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati.Lain umur lain

maunya hal ini tentu terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang berusia 5

tahun tentu tidak berpikir dan mnginginkan sebuah Asuransi,sebaliknya Wanita

yang berusia 16 Tahun keatas tentu mengharapkan dan menjadikan hal tersebut

sebagai suatu kebutuhan terhadap dirinyaPengaruh faktor demografi dan

ekonomi seperti umur, status perkawinan, pekerjaan dan gender mempengaruhi

permintaan asuransi (Chen : 2002 ) .

“ Truett and Truett (1990) showed that age, education, and level of

income are factors that affect the demand for life insurance, and that income

elasticity of demand for life insurance is much higher in Mexico than in the United

States”. Umur, pendidikan, dan tingkat pendapatan merupakan faktor yang

mempengaruhi permintaan asuransi jiwa, dan bahwa elastisitas pendapatan dari

permintaan asuransi jiwa jauh lebih tinggi di Meksiko daripada di Amerika Serikat

( Truett : 1990) dalam (Subir Sen : 2007).

2.2.4. Hubungan antara Pendidikan terhadap Permintaan Asuransi

Pendidikan adalah suatu proses pembentukan perilaku manusia secara

intelektual untuk menguasai ilmu pengetahuan, secara emosional untuk

menguasai diri dan secara moral sebagai pendalaman dan penghayatan nilai-

nilai budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Jika seseorang

berpendidikan maka tentu dirinya paham akan maksud dan tujuan dari

Page 43: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

perusahaan asuransi.Mereka paham bahwa dengan berasuransi kita mampu

mengalihkan resiko yang nantinya terjadi pada kita kepada perusahaan

perasuransian.Begitu pula para wanita yang memiliki wawasan dan pengetahuan

akan asuransi cenderung akan mempengaruhi permintaan terhadap pelayanan

jasa asuransi.Wanita berpendidikan cenderung meningkatkan pembelian mereka

sendiri untuk asuransi ( Goldsmith :1983).

Dengan pendidikan yang dimiliki seseorang, membawa individu untuk

menggunakan jasa asuransi cukup berpeluang besar. Sebab mereka

mengetahui tentang pengalihan resiko yang bisa ia alihkan ke pihak asuransi.

Hal berbeda dialami pada sesorang yang tidak berpendidakan atau dalam arti

pendidikan hanya sampai sekolah dasar semata. Bahwa pendidikan

berhubungan positif dengan kepemilikan asuransi (Burnett dan Palmer :1984).

Permintaan akan asuransi tentu tidak lepas dari bagaimana calon

nasabah memikirkan tentang manfaat daripada usaha asuransi. Dari

pengetahuan yang dimiliki seseorang, menyebabkan pola pikir akan keinginan

terhadap asuransi berbeda. Bahwa pendidikan merupakan salah satu variabel

signifikan terhadap permintaan asuransi ( Eisenhauser dan Halek :1999).

2.2.5. Hubungan antara Dana Kelangsungan terhadap Permintaan Asuransi

Dana kelangsungan merupakan hal paling mendasar dari Asuransi Jiwa.

Uang Pertanggungan adalah santunan yang diberikan perusahaan asuransi jika

kita sebagai nasabah meninggal dunia dengan ketentuan seperti di dalam polis

yang kita ambil. Besarnya Uang Pertanggungan yang kita inginkan dalam

asuransi menentukan besarnya premi yang harus kita setorkan ke perusahaan

Page 44: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

asuransi. Berapa besarnya Uang Pertanggungan yang harus kita ajukan untuk

sebuah asuransi jiwa , Kembali kepada pentingnya Uang Pertanggungan , yaitu

besarnya dana yang akan diberikan kepada ahli waris jika sang tertanggung

meniggal dunia maka besarnya Uang Pertanggungan ditentukan oleh berapa

lama dana tersebut akan terus bertahan seandainya tertanggung meninggal

dunia (LSY : 2008)

(Von Neumann dan Morgenstern :1947, Arrow dan Debreu :1953)

Ekonomi pada permintaan asuransi menjadi lebih difokuskan pada evaluasi

jumlah risiko yang harus dibagi antara tertanggung dan perusahaan asuransi

daripada evaluasi nilai kehidupan atau properti. Hal ini muncul karena risiko yang

berkaitan dengan kehidupan individu atau properti yang menyerukan valuasi

ekonomi biaya penyediaan asuransi.

2.3. Studi Empiris

Studi empiris adalah suatu strategi riset, penelaahan empiris yang

menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat

menyertakan bukti kuatitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan

perkembangan sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat

menggunakan bukti baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian

dengan subjek tunggal memberikan kerangka kerja statistik untuk membuat

inferensi dari data studi kasus kuantitatif. Dalam hal ini studi empiris memuat

penelitian yang dilakukan sebelumnya yang juga menjadi dasar pemikiran

penulis dalam penyusunan skripsi ini. Seperti yang ada pada tabel di bawah ini :

Page 45: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Tabel 2.1 : Tabel Perbandingan Penelitian Sebelumnya

No Nama Judul Variabel Y Variabel X Perbedaan dengan Penelitian Ini

1

Haro 2010

Permintaan Asuransi di Kota Medan

Permintaan Asuransi

Jumlah Anak Lama Pendidikan Pendapatan Premi Usia Nasabah

Peneliti terdahulu lebih menjelaskan tentang bagaimana asuransi pendidikan, sedangkan penelitian kali ini lebih menjelaskan pada asuransi jiwa

2

Yustinus Pasambo 2011

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Asuran si di Kota Makassar

Permintaan Asuransi

Pendapatan Pendidikan Usia Nasabah Jumlah Anak

Perbedaanya dengan penelitian ini adalah variabelnya. Dimana Peneltian saat ini memasukkan suku bunga tabungan, &pelayanan

3

Veranika SP 2004

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi Kerugian PT.Jasa Raharja Putra Cabang Medan

Permintaan Asuransi Kerugian

Pendapatan Pendidikan

Pada kasus ini peneliti tidak me lihat pada 1 perusahaan asuransi saja melainkan beberapa asuransi

4

Truett 1990

Permintaan Asuransi Jiwa di Meksiko dan Amerika

Permintaan Asuransi

Umur Pendapatan Pendidikan

Selain perbedaan pada variabel, disini Trueet melihat secara lebih luas dengan meneliti 2 negara.

Page 46: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

2.4. Kerangka Konseptual

Industri Perasuransian merupakan salah satu bentuk Lembaga Keuagan

Non Bank yang berperan menjadi salah satu pilar perekonomian nasional. Peran

tersebut terkait dengan kemampuannya sebagai lembaga penerima pemindahan

risiko (transfer of risk) masyarakat serta lembaga penghimpun dan penyerap

akumulasi dana masyarakat. Menurut hasil penelitian Beck dan Levine (2004),

serta Arena (2006) negara-negara dengan tingkat pertumbuhan industri asuransi

yang tinggi akan memberikan pengaruh positif terhadap factor produksi,

tabungan dan akumulasi modal investasi. Tidak lepas dari semua itu, tentu saja

yang mendorong peran asuransi besar dalam perekonomian karena permintaan

dari masyarakat akan asuransi itu sendiri. Bagaimana masyarakat mengerti dan

memahami asuransi sehingga berkeinginan untuk ikut serta dalam perusahaan

tersebut. Permintaan asuransi dipengaruhi oleh faktor pendapatan, Jumlah anak,

dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelasnya hubungan antara variabel-variabel dengan

permintaan, dapat dilihat skema di bawah ini :

Page 47: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Grafik 2.1 Kerangka Konseptual

2.5 .Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih

bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan

permasalahan yang telah diajukan sebelumnya maka dapat dikemukakan

hipotesis sebagai berikut:

Diduga Jumlah anak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

permintaan asuransi jiwa di kota makassar, sedangkan Pendapatan, Pendidikan,

Umur dan Dana Kelangsungan ( Uang Pertanggungan ) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar.

Pendapatan

Jumlah Anak

Permintaan Asuransi Jiwa Umur / Usia

Pendidikan

Dana Kelangsungan

Page 48: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi Penelitian

Disini penulis mengambil lokasi penelitian yaitu di Kota Makassar. Unit

analisis adalah para pemegang polis yang tinggal di Kota Makassar. Dimana kita

ketahui bahwa Makassar sudah merupakan Kota yang cukup besar. Makassar

yang berada didaerah Timur Indonesia memiliki perkembangan yang pesat baik

dari infrastruktur. Begitu pula mengenai perkembangan asuransi di Kota

Makassar.

3.2.Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis

berdasarkan pada pengelompokannya yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus

dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indiriantoro, 1999). Dalam

penelitian ini data diambil berdasarkan kuesioner yang diwawancarakan kepada

responden. Data primer tersebut meliputi identitas responden, dan hal yang

berkaitan dengan polis (isi perjanjian) nasabah yang menggunakan jasa

pelayanan asuransi jiwa di Kota Makassar, pendapatan keluarga, biaya atau

premi asuransi,pendidikan, umur responden, dana kelangsungan (uang

pertanggungan) dan jumlah anak.

Page 49: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

b. Data Sekunder

Dalam penelitian ini data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota

Makassar, literatur-literatur lain yang membahas mengenai materi penelitian.

3.3.Metode Pengumpulan Data

1.Penelitian lapangan

Yaitu pengambilan data di daerah/ lokasi penelitian dengan teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

-Observasi

Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang keadaan lapangan dengan

pengamatan yang dilakukan terhadap pemegang polis yang senantiasa bersifat

obyektif faktual. Tujuannya untuk memperoleh gambaran yang lengkap

mengenai keadaan lokasi penelitian.

-Interview

Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap mengenai nasabah,

maka dilakukan wawancara terhadap narasumber dan responden yaitu nasabah.

-Kuisioner

Kuisioner digunakan untuk merekam data tentang kegiatan nasabah. Pengisian

kuisioner dilakukan secara terstruktur dengan mempergunakan daftar pertanyaan

yang telah disiapkan

2. Penelitian kepustakaan (library research)

Yaitu penelitian melalui beberapa buku bacaan, literatur atau keterangan-

keterangan ilmiah untuk memperoleh teori yang melandasi dalam menganalisa

data yang diperoleh dari lokasi penelitian.

Page 50: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

3.4.Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah (pemegang polis)asuransi

di Kota Makassar. Pemegang polis yang berarti sebagai pengguna jasa asuransi

di Kota Makassar.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode

accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Jumlah sampel yang

akan diteliti sebanyak 100 responden.

Accidental sampling adalah cara pengambilan sampel dengan cara

mengambil sampel dimana pun didapatkan tanpa syarat pengambilan tertentu.

Hasil dari sampling tersebut memiliki sifat yang objektif. Accidental sampling

digunakan agar peneliti lebih mudah dalam mengakses sampel yang akan

dijadikan responden dalam penelitian ini.

3.5.Metode Analisis

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pendapatan, umur, jumlah

anak, tingkat bunga tabungan, dan sistem pelayanan terhadap jumlah

permintaan asuransi jiwa pada Perusahaan Asuransi di Kota Makassar akan

dianalisis dengan menggunakan model analisis inferensial, yaitu analisis regresi

berganda yang dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut:

Y = f (X1, X2, X3, X4, X5)...........………………......................................…(1)

atau secara eksplisit dapat dinyatakan dalam fungsi Non Linear berikut:

Y = β0 X1 β1 X2

β2 X3 β3 X4

β4 X5 β5 eµ+ β0 …...............................................(2)

Page 51: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Untuk mengestimasi koefisien regresi, Feldstein (1988) mengadakan

transformasi ke bentuk linear dengan menggunakan logaritma natural (ln) ke

dalam model sehingga diperoleh persamaan berikut:

LnY = Ln β0 + β1Ln X1 + β2 Ln X2 + β3Ln X3 + β4 Ln X4 + β5 Ln X5 + i.....(3)

dimana:

Y : Permintaan terhadap Asuransi Jiwa

Β0 : Konstanta / intersep

β1, β2, β3, β4, β5 : Parameter

X1 : Pendapatan keluarga

X2 : Jumlah Anak

X3 : Umur

X4 : Pendidikan

X5 : Dana Kelangsungan

i : Error term

3.6. Uji Statistik

3.6.1 Uji Kofisien Determinasi (R-square)

Koefisien Determinan (R2) pada intinya mengukur kebenaran

model analisis regresi. Dimana analisisnya adalah apabila nilai R2

mendekati angka 1, maka variabel independen semakin mendekati

hubungan dengan variabel dependen sehingga dapat dikatakan bahwa

penggunaan model tersebut dapat dibenarkan. Model yang baik adalah

Page 52: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

model yang meminimumkan residual berarti variasi variabel independen

dapat menerangkan variabel dependennya dengan α sebesar diatas 0,75

(Gujarati, 2003), sehingga diperoleh korelasi yang tinggi antara variabel

dependen dan variabel independen.

Akan tetapi ada kalanya dalam penggunaan koefisisen

determinasi terjadi bias terhadap satu variabel indipenden yang

dimasukkan dalam model. Setiap tambahan satu variabel indipenden

akan menyebabkan peningkatan R2, tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara siginifikan terhadap varibel dependen (memiliki nilai t

yang signifikan).

3.6.2.Uji Statistik F

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara signifikan terhadap variabel dependen. Dimana jika Fhitung < Ftabel,

maka H0 diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan) dengan

kata lain perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak dapat

dijelaskan oleh perubahan variabel independen, dimana tingkat

signifikansi yang digunakan yaitu 5%.

3.6.3.Uji Statistik T

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat

Page 53: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen secara

nyata.

Untuk mengkaji pengaruh variabel independen terhadap

dependen secara individu dapat dilihat hipotesis berikut: H0 : ß1 = 0 tidak

berpengaruh, H1 : ß1 > 0 berpengaruh positif, H1 : ß1 < 0 berpengaruh

negatif. Dimana ß1 adalah koefisien variabel independen ke-1 yaitu

nilaiparameter hipotesis. Biasanya nilai ß dianggap nol, artinya tidak ada

pengaruh variable X1 terhadap Y. Bila thitung > ttabel maka Ho diterima

(signifikan) dan jika thitung < ttabel Ho diterima (tidak signifikan). Uji t

digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau

tidak, dimana tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%.

3.7. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

3.7.1 Uji Multikolinieritas

Dikemukakan pertama kali oleh Ragner Frish dalam bukunya

’’Statistical Confluence Analysis by Means of Complete Regression

Systems’’. Frish menyatakan bahwa multikololinier adalah adanya lebih dari

satu hubungan linier yang sempurna.

Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam

satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan

menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel

independen dengan variabel independen yang lain. Deteksi multikolinieritas

pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu jika Variance Inflation

Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan jika Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka

model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. (Agung, 2007).

Page 54: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

3.7.2 Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas untuk menunjukkan nilai varian (Y – Y) antar nilai

Y tidaklah sama atau hetero. Hal demikian sering terjadi pada data yang

bersifat cross section, yaitu data yang dihasilkan pada suatu waktu dengan

responden yang banyak.

Heterokedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual

suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi

yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual

suatu periode pengamatan dengan periode pengamatan yang lain sehingga

dapat dikatakan model tersebut homokesdatisitas dan tidak terjadi

heterokedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya homokesdatisitas pada

suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut,

analisisnya dapat dilihat jika:

a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola (Agung, 2007).

3.7.3 Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen ataupun keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika tidak normal, maka uji statistik

menjadi tidak valid atau bias terutama untuk sampel kecil. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji

Page 55: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

normalitas data ini menggunakan metode analisis grafik dan melihat norma

probability plot.

3.7.4 Autokorelasi

Autokorelasi dikenalkan oleh Maurice G. Kendall dan William R.

Buckland. Autokorelasi merupakan korelasi antar anggota observasi yang

disusun menurut aturan waktu. (Suharyadi, 2003).

Autokorelasi umumnya terjadi pada data time series. Hal ini karena

observasi-observasi pada data timeserie mengukuti urutan alamiah

antarwaktu sehingga observasi-observasi secara berturut-turut mengandung

interkorelasi, khususnya jika rentang waktu diantara observasi yang

berurutan adalah rentang waktu yang pendek, seperti hari, minggi atau bulan

(Gujarati, 2012).

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui

ada tidaknya korelasi antara variabel penganggu (et) pada periode tertentu

dengan variabel penganggu periode sebelumnya (et-1). Cara mudah

mendeteksi autokerelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson.

3.8. Definisi Variabel

a. Permintaan Jasa Asuransi (Y) adalah permintaan masyarakat terhadap

asuransi jiwa yang dianalisa dari nilai premi yang dibayar (diolah dalam

Rupiah/Tahun).

b. Pendapatan (X1) adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh pemegang

polis baik dari pendapatan utama, sampingan dan lainnya perbulan, (diolah

dalam Rupiah/Tahun).

Page 56: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

c. Jumlah anak (X2) merupakan jumlah anak pemegang polis, yang dikur dengan

satuan jiwa.

d. Umur (X3) merupakan tingkat umur atau usia pengguna jasa asuransi jiwa,

yang diukur dengan satuan tahun (thn).

d. Pendidikan (X4) merupakan merupakan latar belakang pendidikan nasabah

atau pendidikan terakhir yang sudah diluluskan, yang diukur dengan jumlah

tahun pendidikan yang sudah ditempuh. Misalnya lulusan SD (6 tahun), lulusan

SMP (9 tahun), lulusan SMA (12 tahun), dst. Dengan catatan pada variabel ini

koefisien regresi tidak bisa dijelaskan.

e. Dana Kelangsungan (X5) merupakan besarnya uang pertanggungan yang

akan diterima nasabah nantinya, yang diukur dengan satuan Rupiah (Rp).

Page 57: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Kota Makassar

Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan juga

merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia.

Secara geografis Kota Makassar terletak di Pesisir Pantai Barat bagian selatan

Sulawesi Selatan, pada titik koordinat 119°, 18’, 27’, 97” Bujur Timur dan 5’. 8’,

6’, 19” Lintang Selatan.

Kota Makassar memiliki luas wilayah 175,77 km2 yang terbagi kedalam

14 Kecamatan dan 143 Kelurahan. Selain memiliki wilayah daratan, Kota

makassar juga memiliki wilayah kepulauan yang dapat dilihat sepanjang garis

pantai Kota makassar. Adapun pulau-pulau di wilayahnya merupakan bagian dari

dua Kecamatan yaitu Kecamatan Ujung Pandang dan Ujung Tanah. Pulau-pulau

ini merupakan gugusan pulau-pulau karang sebanyak 12 pulau, bagian dari

gugusan pulau-pulau Sangkarang, atau disebut juga Pulau-pulau Pabbiring atau

lebih dikenal dengan nama Kepulauan Spermonde. Pulau-pulau tersebut adalah

Pulau Lanjukang (terjauh), pulau Langkai, Pulau Lumu-lumu, Pulau Bone

Tambung, Pulau Kodingareng, pulau Barrang Lompo, Pulau Barrang Caddi,

pulau Kodingareng Keke, Pulau Samalona, Pulau Lae-Lae, Pulau Gusung, dan

Pulau Kayangan (terdekat).

Penduduk Kota Makassar tahun 2009 tercatat sebanyak 1.272.349 jiwa

yang terdiri dari 610.270 laki-laki dan 662.079 perempuan. Sementara itu jumlah

Page 58: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

penduduk Kota Makassar tahun 2008 tercatat sebanyak 1.253.656 jiwa.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio jenis

kelamin Rasio jenis kelamin penduduk Kota Makassar yaitu sekitar 92,17 persen,

yang berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 92 penduduk laki-laki.

Penyebaran penduduk Kota Makassar dirinci menurut kecamatan,

menunjukkan bahwa penduduk masih terkonsentrasi diwilayah kecamatan

Tamalate, yaitu sebanyak 154.464 atau sekitar 12,14 persen dari total penduduk,

disusul kecamatan Rappocini sebanyak 145.090 jiwa (11,40 persen). Kecamatan

Panakkukang sebanyak 136.555 jiwa (10,73 persen), dan yang terendah adalah

kecamatan Ujung Pandang sebanyak 29.064 jiwa (2,28 persen). Ditinjau dari

kepadatan penduduk kecamatan Makassar adalah terpadat yaitu 33.390 jiwa per

km persegi, disusul kecamatan Mariso (30.457 jiwa per km persegi), kecamatan

Bontoala (29.872 jiwa per km persegi). Sedang kecamatan Biringkanaya

merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu sekitar 2.709

jiwa per km persegi, kemudian kecamatan Tamalanrea 2.841 jiwa per km

persegi), Manggala (4.163 jiwa per km persegi), kecamatan Ujung Tanah (8.266

jiwa per km persegi), kecamatan Panakkukang 8.009 jiwa per km persegi.

Wilayah-wilayah yang kepadatan penduduknya masih rendah tersebut

masih memungkinkan untuk pengembangan daerah pemukiman terutama di 3

(tiga) kecamatan yaitu Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala.

Page 59: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

4.1.2 Penduduk

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Dan Laju Pertumbuhan Penduduk Makassar Yang

Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2010-2011

Kode Wil.

Kecamatan Penduduk Laju

Pertumbuhan Penduduk (%) 2010 2011

010 Mariso 55.875 56.408 0.954

020 Mamajang 58.998 59.560 0.953

030 Tamalate 170.878 172.506 0.953

031 Rappocini 151.091 152.531 0.953

040 Makassar 81.700 82.478 0.952

050 Ujung Pandang 26.904 27.160 0.952

060 Wajo 29.359 29.639 0.954

O70 Bontoala 54.197 54.714 0.954

080 Ujung Tanah 46.688 47.133 0.953

090 Tallo 134.294 135.574 0.953

100 Panakkukang 141.382 142.729 0.953

101 Manggala 117.075 118.191 0.953

110 Biringkanaya 167.741 169.340 0.953

111 Tamalate 103.192 104.175 0.953

7371 Kota Makassar 1.339.473 1.352.136 0.945

Sumber: Makassar Dalam Angka 2012, BPS (Data Diolah)

Penduduk kota Makassar tahun 2011 tercatat sebesar 1.352.136 jiwa

sementara tahun 2010 tercatat sebesar 1.339.374 jiwa. Jadi pada tahun 2010-

Page 60: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

2011 ada pertambahan penduduk sebesar 12663 jiwa atau dengan laju

pertumbuhan penduduk sebesar 0,945 persen. Dan jika kita lihat laju

pertumbuhan penduduk di setiap kecamatan pada tahun tersebut tidak jauh

berbeda setiap kecamatannya (relatif sama) yang hanya berkisar antara 0.952

persen -0,954 persen.

Penyebaran penduduk kota Makassar dirinci menurut kecamatan,

menunjukkan bahwa penduduk masih berkonsentrasi diwilayah kecamatan

tamalate yaitu sebesar 172.506 jiwa atau sekitar 12,76 persen dari total

penduduk.

Jumlah penduduk Kota Makassar tentu saja terus akan tumbuh seiring

dengan perkembangan Kota Makassar itu sendiri, sebagai pusat perdagangan,

pendidikan, dan kebudayaan di Kawasan Timur Indonesia. Dan pesatnya

pertumbuhan penduduk tersebut dipengaruhi oleh kelahiran dan urbanisasi yang

cukup besar. Implikasi pertumbuhan penduduk yang cukup pesat tersebut tentu

saja menimbulkan masalah-masalah social ekonomi di perkotaan dan

memberikan pekerjaan yang besar bagi pemerintah daerah kota Makassar untuk

pengelolaannya, seperti masalah pengelolaan sarana dan prasarana ekonomi

perdagangan masyarakat kota.

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut, maka kota

Makassar juga telah ditetapkan sebagai kota metropolitan, sejajar dengan kota-

kota besar lainnya di Indonesia. Hal ini sangat memungkinkan karena kota

Makassar telah dilengkapi berbagai prasarana dan sarana infrastruktur yang

berstandar internasional, seperti pelabuhan dan Bandar udara. Demikian pula

pengembangan pemukiman-pemukiman dengan berbagai pilihan telah tersedia,

sebagaimana layaknya dengan kota-kota besar lainnya.

Page 61: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Kota Makassar sebagai salah satu kota dengan kepadatan penduduk

terbesar di Indonesia dan merupakan kota metropolitan mempunyai prospek

yang potensial untuk pengerahan tabungan sebagai modal pembiayaan guna

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan khususnya maupun

pembangunan nasional pada umumnya.

4.1.3 Jumlah Asuransi Jiwa di Kota Makassar

Perusahaan Asuransi makin pesat di Indonesia. Tidak hanya itu, di Kota

Makassar juga banyak merabah. Pertumbuhan penduduk yang diiringi

pertumbuhan kebutuhan dan segala kemudahan dalam beraktifitas hal ini

berdampak baik bagi perusahaan asuransi. Berdasarkan hasil pendaftran

perusahanan / usaha jasa perantara keuangan menurut Kabupaten / Kota dan

klasifikasi lapangan usaha pada kegiatan Sensus Ekonomi 2006 (SE 06) di

provinsi Sulawesi Selatan terdapat 3.683 usaha yang terdiri dari 16 klasifikasi

lapangan usaha yang terkait dengan perusahaan / usaha jasa perantara

keuangan yaitu, Bank Sentral, Bank Umum, Jasa Perantara Keuangan Lain,

Sewa Guna (Leasing), Pembiayaan Non Leasing, Model Ventura, Pegadaian,

Koperasi Simpan Pinjam, Jasa Perantara Keuangan yang tidak diklasifikasikan

ditempat lain, Asuransi Jiwa, Dana Pensiunan, Asuransi Non Jiwa, Administrasi

Pasar Modal Jasa yang Berkaitan dengan Efek, Jasa Penunjang Keuangan

Lainnya, dan Jasa Penunjang Asuransi dan Dana Pensiunan lainnya. Dari hasil

Sensus tersebut perusahaan asuransi jiwa di Makassar berjumlah 30

perusahaan (Diolah BPS Sulsel) dalam (Sensus Ekonomi : 2006 ). Seperti pada

tabel yang ditunjukkan dibawah ini :

Page 62: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Tabel.4.2.Jumlah Perusahaan Asuransi Jiwa di Kota Makassar

Provinsi

Asuransi Jiwa

Dana Pensiunan

Asuransi Non-Jiwa

Adm.Pasar Modal

Jasa yg

Berkaitan

dengan Efek

Jasa Penunj

ang Adm.Pasar

Modal

Jasa Penunj

ang Keu.Lai

nnya

Jasa Penunjang Asuransi &

Dana Pensiunan

Makassar 30 3 26 1 4 0 10 3

(Diolah BPS Sulsel) dalam (Sensus Ekonomi : 2006 ).

4.2 Hubungan Antar Variabel yang Berhubungan dengan Permintaan

Asuransi Jiwa

Berdasarkan penelitian lapangan yang dilakukan bahwa sebagian besar

responden menggunakan jasa asuransi pada yang ada di kota Makassar sedikit

banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pendapatan, jumlah anak,

umur, pendidikan, dan besarnya uang pertanggungan yang nanti bakal diterima

oleh naasabah.

4.2.1 Hubungan Antara Pendapatan dengan Permintaaan Asuransi Jiwa

Tabel 4.3 di bawah ini adalah distribusi reponden dilihat dari pendapatan

dengan permintaan akan asuransi jiwa di Kota Makassar.

Berdasarkan pada diketahui bahwa dari 100 responden (100 persen)

yang memiliki pendapatan keluarga antara Rp18.000.000-34.499.999 per tahun

sebanyak 36 responden (36 persen). Kemudian dari 30 responden (30 persen)

yang memiliki pendapatan keluarga antara 34.500.000-50.999.999 per tahun,

sebanyak 7 persen (7 responden) memiliki pendapatan keluarga antara Rp

51.000.000-67.499.999 dan 5 persen (5 responden) memiliki frekuensi

Page 63: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

pendapatan Rp67.500.000-83.999.999, selebihnya ada 13 persen (13

responden) yang memiliki pendapatan Rp84.000.000-100.499.999, untuk

pendapatan Rp100.500.000-116.999.999 berjumlah 5 persen (5 responden),

dan untuk pendapatan Rp117.000.000-133.499.999 hanya ada 3 persen (3

responden), diikuti oleh responden yang memiliki pendapatan sebesar <

Rp150.000.000 sebesar 1 persen (1 responden).

Tabel.4.3

Distribusi Responden Menurut Pendapatan dengan Permintaan Asuransi

Jiwa di Kota Makassar

Pendapatan Frekuensi Persentase

18.000.000-34.499.999 36 36%

34.500.000-50.999.999 30 30%

51.000.000-67.499.999 7 7%

67.500.000-83.999.999 5 5%

84.000.000-100.499.999 13 13%

100.500.000-116.999.999 5 5%

117.000.000-133.499.999 3 3%

>150.000.000 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, 2013

Hal itu menunjukkan bahwa mayoritas pengguna jasa asuransi jiwa di

Kota Makassar adalah kalangan yang berpenghasilan di atas Rp 18.000.000-

34.499.999 pertahun atau bisa dikategorikan kalangan menengah ke atas/

mampu jika di bandingkan dengan pendapatan per kapita berdasarkan harga

konstan yang sebesar Rp. 5.890.286,00 per tahun atau Rp. 490.857,16667 per

bulan pada tahun 2010 (BPS Kota Makassar, 2011).

Page 64: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

4.2.2 Hubungan Antara Jumlah Anak dengan Permintaan Asuransi Jiwa

Distribusi jumlah anak yang dimiliki tiap-tiap responden dalam

menggunakan jasa asuransi jiwa yang ada di kota Makassar, dapat dilihat pada

Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Distribusi Responden Menurut Jumlah Anak dengan Frekuensi Permintaan

Asuransi Jiwa

Sumber : Data Primer, 2013

Dari pengamatan yang telah dilakukan variasi jumlah anak yang dimiliki

oleh responden adalah berkisar dari 1 sampai 5 anak. Dari Tabel tersebut

menunjukkan jumlah anak responden terbanyak adalah 2 anak yang bejumlah 30

persen (30 responden), kemudian responden yang memiliki anak sebanyak 3

berjumlah 24 persen (24 responden), diikuti dengan responden yang memiliki

anak 1 sebanyak 20 persen (20 responden), selanjutnya yang memiliki anak 4

berjumlah 18 persen (18 responden), lalu yang memiliki anak sebanyak 5

berjumlah 8 persen (8 responden).

Jumlah Anak

Frekuensi Persentase

1 20 20 %

2 30 30 %

3 24 24 %

4 18 18 %

5 8 8 %

Total 100 100%

Page 65: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

4.2.3 Hubungan Umur dengan Permintaan Asuransi Jiwa

Gambaran Usia responden terhadap Permintaan Asuransi Jiwa dalam

penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Distribusi Responden Berdasarkan Umur dengan Permintaan Asuransi

Jiwa

Umur Frekuensi Persentase

23-27 7 7 %

28-32 7 7 %

33-37 33 33 %

38-42 16 16 %

43-47 16 16 %

48-52 8 8 %

53-57 12 12 %

58-62 1 1 %

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, 2013

Berdasarkan Tabel di atas responden yang berumur dibawah 30 tahun

sebanyak 11 orang, responden yang berumur 30 – 40 tahun sebanyak 52 orang,

diikuti oleh responden yang berumur 41 – 50 tahun sebanyak 23, dan responden

yang berumur 50 tahun keatas sebanyak 14 responden.

4.2.4 Hubungan Antara Pendidikan dengan Permintaan Asuransi Jiwa

Distribusi Pendidikan yang memiliki asuransi jiwa oleh tiap-tiap responden

dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Page 66: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Tabel 4.6

Distribusi Responden Menurut Pendidikan dengan Permintaan Asuransi

Jiwa

Pendidikan Frekuensi Persentase

SD 3 3 %

SMP - -

SMA 24 24 %

D3 24 24 %

S1 38 38 %

S2 11 11 %

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, 2013

Dari observasi yang telah dilakukan, penelitian ini dperoleh bahwa

terdapat 38 % responden yang berpendidikan S1, diikuti oleh responden yang

memiliki pendidikan dibawah S1 sebesar 51 %, dan selebihnya responden yang

memiliki pendidikan di atas S1 sebesar 11 %.

4.2.5 Hubungan Antara Dana Kelangsungan dengan Permintaan Asuransi

Jiwa

Dana kelangsungan ditentukan berdasarkan besarnya premi yang dibayar

mempengaruhi permintaan akan asuransi jiwa. Dimana, uang pertanggungan

adalam asuransi jiwa bisa dimanfaatkan nantinya buat nasabah. Apakah dalam

hal untuk sebagai tabungan dihari tua nanti, investasi, atau buat keluarga bila

ditinggalkan oleh tulang punggung keluarga. Gambaran mengenai dana

kelangsungan responden dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini.

Page 67: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Tabel 4.7

Distribusi Responden Menurut Dana Kelangsungan dengan Permintaan

Asuransi Jiwa

Uang Pertanggungan Frekuensi Persentase

10.000000-44.331.249 52 52%

44.331.250-78.662.449 25 25%

78.662.500-112.993.749 16 16%

112.993.750-147.324.999 1 1%

147.325.000-181.656.249 1 1%

181.656.250-215.987.499 4 4%

215.987.500-250.318.749 - -

< 284.650.000 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer, 2013

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa dari 52 responden (52

persen) yang uang pertanggungannya sebesar 10.000000-44.331.249,25

responden (25 persen) yang uang pertanggungannya sebesar 44.331.250-

78.662.449, 16 responden (16 persen) yang memiliki uang pertanggungan

sebesar 78.662.500-112.993.749, ada 1 responden yang memiliki uang

pertanggungan sebesar 112.993.750-147.324.999, untuk uang pertanggungan

sebesar 147.325.000-181.656.249 ada 1 responden, untuk uang pertanggungan

sebesar 181.656.250-215.987.499 ada 4 responden (4 persen),dan untuk uang

pertanggungan yang berkisar < 284.650.000 ada sebanyak 1 responden (1

persen).

Page 68: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

4.2.6. Deskriptif Sosial Ekonomi Responden

Berikut ini adalah gambaran mengenai profil sosial ekonomi responden

agar mempermudah dalam membaca karakteristik responden yang menjadi

obyek penelitian yang akan dianalisis.

1. Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian di temukan bahwa diantara 100 responden, 54

diantaranya berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya sebanyak

46 dengan jenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa

reponden dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak menggunakan

layanan asuransi jiwa dibandingkan perempuan.

2. Jenis Pembayaran Asuransi

Dalam menggunakan layanan asuransi, ada beberapa alternatif

pembayaran yang digunakan masyarakat berikut ini adalah gambaran

mengenai alternatif pembayaran yang dilakukan berdasarkan

responden. Diantara 100 reponden, ada 78 responden yang

melakukan pembayaran perbulan, diikuti sebanyak 13 responden

yang melakukan pembayaran per 3 bulan, dan sebanyak 9 responden

melakukan pembayaran setiap semester.

3. Jenis Asuransi lain yang dimiliki oleh responden

Tidak saja semua responden yang memiliki asuransi jiwa semata,

namun ada beberapa responden dalam penelitian ini yang memiliki

jenis asuransi lainnya.Sebanyak 28 responden memiliki asuransi

kesehatan, 10 responden untuk asuransi pendidikan, 6 responden

untuk asuransi kendaraan, dan selebihnya 56 responden yang tidak

memiliki asuransi lain.

Page 69: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

4. Alasan responden Memilih Untuk Berasuransi Jiwa

Dari 100 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini

memiliki alasan yang berbeda dalam memilih asuransi jiwa. Dari

beberapa alasan memilih asuransi 53 diantaranya beralasan karena

untuk masa depan keluarga utamanya anak-anak mereka, 23

responden karena adanya ketertarikan untuk berinvestasi, dalam arti

mereka berasuransi sebagai investasi di hari tua nanti atau tabungan

di hari tuanya, 14 responden memilih berasuransi memilih berasuransi

sebab ajakan oleh temannya, dan 10 responden berasuransi dengan

alasan manfaat asuransi yang bagus.

4.3 Analisis Statistik Permintaan Asuransi Jiwa di Kota Makassar

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda yaitu persamaan regresi yang melibatkan 2 (dua) variabel atau

lebih (Gujarati, 2003). Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh dari suatu variabel dependen terhadap variabel independen.

Perhitungan data dalam penelitian ini menggunakan program Eviews-3 dan

SPSS-16.0. Program Eviews-3 dan SPSS-16.0 membantu dalam melakukan

pengujian model yang telah ditentukan, mencari nilai koefisien dari tiap-tiap

variabel, serta pengujian hipotesis secara parsial maupun bersama-sama.

Page 70: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 02/28/13 Time: 16:55 Sample: 1 100 Included observations: 100

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.868137 1.738457 -2.225040 0.0285 X1 0.791872 0.117752 6.724931 0.0000 X2 -0.033027 0.097707 -0.338024 0.7361 X3 0.193024 0.245709 0.785579 0.4341 X4 0.166672 0.242173 0.688234 0.4930 X5 0.225543 0.074832 3.014015 0.0033

R-squared 0.605234 Mean dependent var 15.16228 Adjusted R-squared 0.584235 S.D. dependent var 0.739266 S.E. of regression 0.476677 Akaike info criterion 1.414170 Sum squared resid 21.35879 Schwarz criterion 1.570481 Log likelihood -64.70851 F-statistic 28.82311 Durbin-Watson stat 1.845870 Prob(F-statistic) 0.000000

4.3.1 Interpretasi Model

Berdasarkan hasil regresi linear berganda dengan menggunakan

eviews 3.0 maka diperoleh estimasi sebagai berikut:

Y = -3,868137 + 0,791872 X1 - 0,033027 X2 + 0,193024 X3 + 0,166672 X4

+ 0,225543 X5

Hasil estimasi diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel

independen yaitu pendapatan, jumlah anak, umur, pendidikan, dan dana

penangguhan terhadap variabel dependen yaitu permintaan asuransi jiwa

di kota Makassar adalah sebagai berikut:

1) Pendapatan (X1)

Pendapatan berpengaruh positif terhadap permintaan asuransi

jiwa di kota Makassar dengan koefisien regresi sebesar 0,791872

dimana artinya pendapatan naik sebesar 1% maka akan

Page 71: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

menyebabkan kenaikan permintaan asuransi jiwa di kota Makassar

sebesar 0,79 %.

2) Jumlah Anak (X2)

Jumlah Anak memiliki hubungan negatif terhadap permintaan

asuransi jiwa di kota Makassar dengan koefisien regresi sebesar

0,033027 dimana artinya jika jumlah anak naik 1% maka akan

menyebabkan penurunan permintaan asuransi jiwa di kota Makassar

sebesar 0,03 %.Namun, jika dilihat pengaruhnya jumlah anak

berpengaruh secara tidak signifikan.Dalam penelitian ini yang

menyebabkan variabel jumlah anak tidak signifikan disebabkan

karena masyarakat (responden) memilih untuk berasuransi tanpa

melihat jumlah anak mereka. Hal ini tidak menjadi pertimbangan yang

besar bagi mereka untuk membeli asuransi jiwa. Sebab yang menjadi

pertimbangan bagi mereka yaitu adalah pendapatan. Bahwa orang

berasuransi mempertimbangkan kekayaan diantara mereka,

kekayaan akan menjadi salah satu faktor yang paling penting karena

dapat dilihat sebagai pengganti asuransi jiwa. (Campbell : 1980)

Rumah tangga melihat beberapa proporsi aset akumulasi mereka

dipasarkan sebagai pengganti yang sempurna untuk asuransi modal

manusia. Disisi lain yang diungkapkan oleh Horward dan Shay

(Antonius 2005 : 29) bahwa ukuran yang menentukan konsumen

dalam membeli suatu produk antara lain yaitu keyakinan,

ketertarikan, dan kepercayaan.

Page 72: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

3) Usia (X3)

Variabel Usia (X3) mempunyai hubungan positif terhadap

permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar, dengan nilai koefisien

regresi yang ada sebesar 0,193024, artinya apabila variabel tingkat

usia mengalami kenaikan sebesar 1 % maka akan menaikkan

permintaaan asuransi jiwa seseorang sebesar 0,19 %.Namun,

pengaruh usia dalam hal ini menunjukkan pengaruh tidak signifikan.

Hal ini disebabkan karena usia yang digunakan dalam penelitian ini

bukan usia ketika responden membeli asuransi. Sehingga usia tidak

mampu menjelaskan secara nyata pengaruhnya terhadap

permintaan asuransi.

4) Pendidikan (X4)

Variabel Pendidikan (X4) mempunyai hubungan positif terhadap

permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar, dengan nilai koefisien

regresi sebesar 0,166672, artinya apabila variabel pendidikan naik

maka permintaan asuransi jiwa seseorang akan naik sebesar 0,16

%. Akan tetapi, pengaruh pendidikan dalam penelitian ini tidak

signifikan. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya masyarakat

sekarang tidak lagi hanya bermodal pendidikan yang tinggi mereka

bisa mengetahui bagaimana asuransi itu sendiri. Masyarakat

sekarang bisa mengetahui itu semua melalui iklan baik lewat media

elektronik, cetak, dan lain sebagainya. Yang mana bisa menarik

minat mereka untuk membeli asuransi.

5) Dana Kelangsungan (X5)

Uang Pertanggungan (X5) mempunyai pengaruh positif terhadap

permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar, dengan nilai koefisien

Page 73: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

regresi sebesar 0,225543, artinya apabila variabel uang

pertanggungan naik maka permintaan asuransi jiwa seseorang akan

naik sebesar 0,22 %.

4.3.2 Uji statistik

4.3.2.1 Uji Koefisien Determinasi R2

Uji koefisien determinasi R2 dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

variabel bebas atau independen variabel (pendapatan, jumlah anak, usia,

pendidikan, dan uamg pertanggungan) mampu menjelaskan variabel terikat

(Permintaan Asuransi Jiwa). Sesuai pengamatan dan perhitungan yang terdapat

pada lampiran, maka dapat diperoleh nilai R2 = 0.605234 yang berarti bahwa

60% permintaan asuransi jiwa dipengaruhi secara bersama-sama pendapatan,

jumlah anak, usia, pendidikan, dan uang pertanggungan. Sedangkan sisanya

40% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model.

4.3.2.2 Uji F (F-Test)

Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen di dalam

model dapat dilakukan dengan uji simultan (uji F). Uji statistik F pada

dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

Hipotesa :

H0 : β1 = β2 = 0

Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0

Page 74: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Keriteria pengujian

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel, dengan α = 5%

F(F)

Ha diterima Ho ditolak F

6,00 28,823

Gambar 4.1. Kurva Uji F

Dari regresi pengaruh pendapatan (x1), jumlah anak (x2), usia(x3),

pendidikan (x4), dan uang pertanggungan (x5) terhadap permintaan asuransi

jiwa (Y) di kota Makassar, maka diperoleh F-tabel sebesar 6,00 (α:5% dan

df :100-6=94) sedangkan F-statistik / F-hitung sebesar 28.823 .Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen (F-hitung > F-tabel).

Tabel 4.8 Hasil Fhitung

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 32.746 5 6.549 28.823 .000a

Residual 21.359 94 .227

Total 54.105 99

a. Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1

Page 75: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

4.3.2.3 Deteksi Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Dalam regresi pengaruh pengaruh pendapatan,

jumlah anak, umur, pendidikan, dan uang pertanggungan terhadap permintaan

asuransi jiwa di Kota Makassar.

1. Uji T variabel Pendapatan (X1)

Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa Thitung

(6,72) > Ttabel (1.6612) dengan demikian H0 ditolak, artinya bahwa variabel

pendidikan nyata atau signifikan mempengaruhi permintaan asuransi di Kota

Makassar pada tingkat kepercayaan 97,5%.

2. Uji T variabel Jumlah Anak (X2)

Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa Thitung

(- 0,33) < Ttabel (1.6612) dengan demikian H0 diterima, artinya bahwa variabel

jumlah anak tidak nyata atau tidak signifikan mempengaruhi permintaan

asuransi di Kota Makassar pada tingkat kepercayaan 97,5%.

3. Uji T variabel Umur (X3)

Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa Thitung

(0,78) < Ttabel (1.6612) dengan demikian H0 diterima, artinya bahwa variabel

usia tidak nyata atau tidak signifikan mempengaruhi permintaan asuransi di

Kota Makassar pada tingkat kepercayaan 97,5%.

4. Uji T variabel Pendidikan (X4)

Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa Thitung

(0,68) < Ttabel (1.6612) dengan demikian H0 diterima, artinya bahwa variabel

Page 76: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

pendidikan tidak nyata atau tidak signifikan mempengaruhi permintaan

asuransi di Kota Makassar pada tingkat kepercayaan 97,5%.

5. Uji T variabel Dana Penangguhan (X5)

Berdasarkan hasil pengamatan data diatas diketahui bahwa Thitung

(3,01) < Ttabel (1.6612) dengan demikian Ha diterima, artinya bahwa variabel

uang pertanggungan nyata atau signifikan mempengaruhi permintaan

asuransi di Kota Makassar pada tingkat kepercayaan 97,5%.

4.3.3. Uji Penyimpanan Asumsi Klasik

4.3.3.1.Uji Multikolineritas

Uji Multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen

lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu

model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara

suatu variabel independen dengan variabel independen yang lain. Deteksi

multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu

jika Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan jika Tolerance

tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari

multikolinearitas. (Agung, 2007).

Dari data yang diolah dengan menggunakan program spss 16.0,

didapatkan hasil uji multikolearitas seperti terlihat pada tabel 7. berikut ini

Page 77: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Tabel 4.9

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant)

-3.868 1.738

-2.225 .028

x1 .792 .118 .575 6.725 .000 .575 1.740

x2 -.033 .098 -.023 -.338 .736 .899 1.112

x3 .193 .246 .054 .786 .434 .890 1.124

x4 .167 .242 .046 .688 .493 .944 1.059

x5 .226 .075 .246 3.014 .003 .633 1.580

a. Dependent Variable: y

Dimana:

Y : Permintaan terhadap Asuransi Jiwa

X1 : Pendapatan

X2 : Jumlah Anak

X3 : Umur

X4 : Pendidikan

X5 : Uang Pertanggungan

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa pendapatan, jumlah anak, usia,

pendidikan, dan uang pertanggungan sebagai variabel independen memiliki

variance inflation factor (VIF) lebih kecil dari 10 (1.740 < 10) dan Tolerance tidak

kurang dari 0,1 (0,575 > 0.1), untuk X2 memiliki variance inflationfactor (VIP)

sebesar 1.112, variabel X3 memiliki variance inflationfactor (VIP) sebesar 1.124,

untuk x4 memiliki variance inflationfactor (VIP) sebesar 1.059, dan x5 memiliki

variance inflationfactor (VIP) sebesar 1.580. Disertai dengan nilai tolerance yaitu

0,575 untuk x1, sebesar 0,899 untuk nilai tolerance x2, nilai tolerance 0,890

untuk variabel x3, sebesar 0,944 untuk nilai tolerance variabel x4, dan variabel

Page 78: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

x5 sebesar 0,633. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinaritas antar

variabel independen dalam model regresi.

4.3.3.2.Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila varian tidak konstan atau berubah-

ubah. Heteroskedastisitas untuk menunjukkan nilai varian (Y – Y) antar nilai Y

tidaklah sama atau hetero. Atau heterokedastisitas menguji terjadinya perbedaan

variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.

Dari data yang diolah dengan menggunakan program spss 16.0,

didapatkan hasil uji heterokedastisitas seperti terlihat pada gambar 4.2. berikut

ini:

Sumber: data primer yang diolah

Cara memprediksi ada tidaknya homokesdatisitas pada suatu

model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut,

analisisnya dapat dilihat jika Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah

atau di sekitar angka 0 pada sumbu Y, Titik-titik data tidak mengumpul

hanya di atas atau di bawah saja, Penyebaran titik-titik data tidak boleh

membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan

melebar kembali. (Agung, 2007). Dari gambar diatas terlihat data tersebar

di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, Titik-titik data tidak

mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, Serta penyebaran titik-titik

Page 79: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian

menyempit dan melebar kembali, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak

terjadi homokesdatisitas.

4.3.3.3 Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen ataupun keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas

data ini menggunakan metode analisis grafik dan melihat norma probability

plot.

Setelah data dimasukkan dan diolah oleh program spss 16.0,

diperoleh hasil uji normal probability plot seperti gambar 4.3.

Gambar 4.3. Uji Normalitas

Sumber: data primer yang diolah

Dari grafik diatas terlihat bahwa sebaran data pada chart tersebar di

sekeliling garis lurus (tidak terpencar jauh dari garis lurus), maka dapat

dikatakan bahwa persyaratan normalitas terpenuhi.

Page 80: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

4.3.3.4 Autokorelasi

Autokorelasi dikenalkan oleh Maurice G. Kendall dan William R.

Buckland. Autokorelasi merupakan korelasi antar anggota observasi yang

disusun menurut aturan waktu. (Suharyadi, 2003).

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel penganggu (et) pada

periode tertentu dengan variabel penganggu periode sebelumnya (et-1).

Cara mudah mendeteksi autokerelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin

Watson. Dengan ketentuan sebagai berikut: menurut santoso (dalam

Thobbary, 2009), jika angka dalam Durbin Watson berkisar antara -2

sampai dengan +2 maka koefisien regresi bebas dari gangguan

autokorelasi sedangkan jika angka DW dibawah -2 berarti terdapat

autokorelasi positif dan jika angka DW diatas +2 berarti terdapat

autokorelasi negatif.

Dari data yang diolah dengan menggunakan SPSS 16.0, maka

didapatkan hasil uji autokorelasi dengan nilai Durbin Watson sebesar

1,846 ini berarti bahwa angka Durbin Watson berkisar antara -2 sampai +2

dan hal tersebut menandakan bahwa koefisien regresi bebas dari

gangguan autokorelasi. Seperti yang terlihat pada table 4.10 berikut ini.

Table 4.10 Hasil uji autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .778a .605 .584 .47668 1.846

Sumber: data primer yang diolah

Page 81: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Pendapatan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap

permintaan asuransi jiwa di kota Makassar.

2. Variabel Jumlah anak (X2) berpengaruh secara tidak signifikan

terhadap permintaan asuransi jiwa di kota Makassar. Dimana

hubungan jumlah anak terhadap permintaan asuransi memiliki

hubungan yang negatif. Dalam penelitian ini yang menyebabkan

variabel jumlah anak tidak signifikan disebabkan karena masyarakat

(responden) memilih untuk berasuransi tanpa melihat jumlah anak

mereka. Hal ini tidak menjadi pertimbangan yang besar bagi mereka

untuk membeli asuransi jiwa. Sebab yang menjadi pertimbangan

bagi mereka yaitu adalah pendapatan. Bahwa orang berasuransi

mempertimbangkan kekayaan diantara mereka, kekayaan akan

menjadi salah satu faktor yang paling penting karena dapat dilihat

sebagai pengganti asuransi jiwa. (Campbell : 1980) Rumah tangga

melihat beberapa proporsi aset akumulasi mereka dipasarkan

sebagai pengganti yang sempurna untuk asuransi modal manusia.

Disisi lain yang diungkapkan oleh Horward dan Shay (Antonius 2005

: 29) bahwa ukuran yang menentukan konsumen dalam membeli

Page 82: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

suatu produk antara lain yaitu keyakinan, ketertarikan, dan

kepercayaan.

3. Variabel Usia (X3) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap

permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar. Hal ini disebabkan

karena usia yang digunakan dalam penelitian ini bukan usia ketika

responden membeli asuransi. Sehingga usia tidak mampu

menjelaskan secara nyata pengaruhnya terhadap permintaan

asuransi.

4. Variabel Pendidikan (X4) berpengaruh secara tidak signifikan

terhadap permintaan asuransi. Hal ini disebabkan karena pada

dasarnya masyarakat sekarang tidak lagi hanya bermodal pendidikan

yang tinggi mereka bisa mengetahui bagaimana asuransi itu sendiri.

Masyarakat sekarang bisa mengetahui itu semua melalui iklan baik

lewat media elektronik, cetak, dan lain sebagainya. Yang mana bisa

menarik minat mereka untuk membeli asuransi.

5. Variabel Dana Kelangsungan (X5) berpengaruh secara signifikan

terhadap permintaan asuransi jiwa di Kota Makassar.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka pada bagian ini

dikemukakan beberapa saran dan rekomendasi sebagai berikut:

a) Dilihat dari sisi permintaan, maka rekomendasi yang diberikan adalah

dengan meningkatkan permintaan masyarakat terhadap asuransi jiwa,

dimana baik masyarakat kalangan bawah sampai atas dapat menikmati

Page 83: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

manfaat dari asuransi jiwa yang bisa memberi kepastian dana utamanya

jika terjadi hal yang tidak diinginkan nantinya.

b) Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini masih terbatas pada lingkup

asuransi yang berupa perusahaan yang ada di Kota Makassar. Oleh

karena itu, lingkup penelitian bisa diperluas lagi untuk mendapatkan

analisis yang lebih menyeluruh. Berkaitan dengan variabel dan metode

penelitan yang digunakan perlu dikaji lagi pengukurannya terutama

terutama variabel jumlah anak, usia, dan pendidikan. Oleh karena itu,

studi lanjutan perlu dilakukan sehubungan dengan saran tersebut

sehingga hasilnya bisa lebih baik lagi.

c) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan usia responden

pada saat mereka baru memiliki asuransi, sehingga umur dapat dilihat

pengaruhnya terhadap permintaan asuransi jiwa.

Page 84: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Daftar Pustaka

Agung Nugroho, Bhuoro. 2007. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan).

Bilas,Ricard A.1989.Teori Ekonomi Mikro.Jakarta : Erlangga.

Baernighausen, T. et al. 2007. “Willingness to Pay for Social Health Insurance among Informal Sector Workers in Wuhan, China: A contingent Valuation Study”, BMC Health Services Research, 7:114. BPS Kota Makassar, 2012. Makassar dalam angka 2011. Makassar: BPS Kota

Makassar.

BPS Kota Makassar, 2013. Makassar dalam angka 2012. Makassar: BPS Kota

Makassar

Campbell, R.A., 1980, The Demand for Life Insurance: An Application of the Economics of Uncertainty, Journal of Finance, Vol. 35, No 5, 1155-1172

Chen, Renbao, Kie Ann Wong and Hong Chew Lee, 2001, Age, Period, and

Cohort Effects on Life Insurance Purchases in the U.S., The Journal of Risk

and Insurance, Vol. 68, No. 2, 303-327

Duker, Jacob M., 1969, Expenditure for Life Insurance Buying Strategies, Journal

of Risk and Insurance, Vol. 36, 525-533.Euro Juornal Publishing Inc

:2009.Riset Internasional Jurnal Keuangan Ekonomi ISSN 1950 -2887, Edisi

33.

Feldstein P., 1979, Health Care Economics, United States of America, pg. 107-

26, 141-43.41

Fredman, Benjamin (1987) “Purpose and Function in Goverment-Funded Health

Coverage,” Journal of Health Politics and Law,12,pp.97-112.

Grossman, M., 1972. “On the Concept of Health Capital and the Demand for Health”, Journalof Political Economy, 80(2):223-55. Headen, RS and JF Lee (1974) “Life Insurance Demand and Household Portfolio

Behaviour”, Journal of Risk and Insurance , Vol. 41; pp 685-698.

Jacobs Philips, 1997, The Economics of Health and Medical Care Fourth Edition,

An Aspen Publication, Marryland.

Juetting, J., 2003. “Health Insurance for the Poor? Determinants of Participation inCommunity-Based Health Insurance Schemes in Rural Senegal”, Centre forDevelopmentResearch, University of Bonn

Page 85: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246 Laporan Perasuransian Indonesia tahun 2011

Lipsey, Carent, Purvis Steiner,1996. Pengantar Mikro Ekonomi.Jakarta : Bumi

Aksara

Lewis, Frank D.1989.Dependents and the Demand for Life Insurance.The

American Economic Review,Vol.79.no.3.452-467

Neumann,J.v.,&MorgensternO.1944.Theory of Games and Economic

Behavior.Princeton: Princeton University Press.

Nuraini, Ida, 2006.Pengantar Ekonomi Mikro.Malang :Adiyatma Media

Nketiah,Edward.Amponsah.2009. Demand for Health Insurance Among Women in Ghana: CrossSectional Evidence. Germany : University of Bonn. Mehr dan Cammack, 1981, Bidang Usaha Asuransi. Jakarta: Balai Aksara.

Muhammad, Abdulkadir, 1999. Hukum Asuransi Indonesia, Bandung : PT. Citra

Aditya Bakti.

Morton, G. (1999). Principles of Life and Health Insurance. LOMA

Outreville, JF (1990) “The Economic Significance of Insurance Markets in

Developing Countries,” Journal of Risk and Insurance , Vol. 62; pp 487-

498.

Outreville, JF (1996) “Life Insurance Markets in Developing Countries”, Journal

of Risk and Insurance , Vol. 63; pp 263-278

Partadirejo, Ace. 1985. Pengantar Ekonomi. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Uni

versitas Gajah Mada.

Pauly, M., dan B. Herring, 2001. "Memperluas Cakupan melalui Kredit Pajak:

Trade-off dan

RosyidI,Suherman,1998.Pengantar Teori Ekonomi.Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Samuelson,2001,Ilmu Mikro Ekonomi,Edisi 17. Jakarta : PT. Media Global

Edukasi

Samuelson, PA (1977). St. Petersburg Paradoxes: Defanged, Dissected, and

Historically Described. Journal of Economic Literature, 15 (1), 24-55.

Santerre and Neun., Health Economics : Theories, Insights and Industry Studies,

United States of America, pg. 122-31.

Page 86: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Salvator, Dominick. 1983.”Teori Mikro Ekonomi Edisi Kedua”.Jakarta : Erlangga

Showers, Vince E. and Joyce A. Shotick, 1994, The Effects of Household

Characteristics on Demand for Insurance: A Tobit Analysis, The Journal

of Risk and Insurance, Vol. 61, No.3, 492-502

Sugioarto .(2008) Analisis Pendapatan,Pola Konsumsi dan Kesejahteraan Petani

Padi Pada Basis Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi di Pedesaan.Pusat

Analisis Sosial Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen

Pertanian.

Sen, Subir.2007. Are Life Insurance Demand Determinants valid for Selected Asian Economies and India? Institute for Social and Economic Change . Suharyadi dan Purwanto S.K. 2003. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Triandaru,Sigit,dan Totok Budisantoso.2006,Bank dan Lembaga Keuangan

Lain,Edisi 2,Jakarta : Salemba Empat

Truett, Dale B. and Lila J. Truett, 1990, The Demand for Life Insurance in Mexico

and The United States: A Comparative Study, The Journal of Risk and

Insurance, Vol. 57, No. 2, 321-328

Temple, J., 2002. “Explaining the Private Health Insurance Coverage of Older Australians”, People and Place, 12(2):13-23. Tjiptoheriyanto dan Soesetyo, 1994, Ekonomi Kesehatan, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta, hal. 72-73.

von Neumann, John and Oskar Morgenstern (1947). Theory of Games and Economic Behavior, 2nd Edition. Princeton, NJ: Princeton University Press.

Winardi.1980.Pengantar Ilmu Ekonomi.Bandung

Undang-Undang No. 2 Tahun 1992

WWW.Wikipedia.Com

http://solusifinancial.wordpress.com

http://www.aingindra.com

http://www.bisnis-kti.com

http://keripiku.blogspot.com

Page 88: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman
Page 89: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Lampiran 1

DATA VARIABEL REGRESI

HASIL REKAP DATA RESPONDEN

NO PREMI PENDAPATAN JUMLA

H ANAK

UMUR PENDIDIKAN UANG

PERTANGGUNGAN

1 6.000.000

54.336.000 4

37 6

60.000.000

2 15.000.000

96.000.000 2

53 15

100.000.000

3 6.000.000

52.000.000 3

38 6

60.000.000

4 4.320.000

40.000.000 4

53 16

194.000.000

5 1.500.000

30.000.000 4

40 16

14.000.000

6 12.000.000

112.500.000 2

54 16

80.000.000

7 12.000.000

84.000.000 2

47 15

100.000.000

8 12.000.000

90.000.000 2

52 16

75.000.000

9 30.000.000

100.000.000 3

34 15

200.000.000

10 8.000.000

86.000.000 1

54 16

50.000.000

11 10.000.000

88.200.000 1

46 15

50.000.000

12 2.000.000

34.600.000 4

43 12

50.000.000

13 12.000.000

96.000.000 2

50 16

100.000.000

14 3.000.000

30.000.000 3

50 16

30.000.000

15 6.000.000

50.000.000 1

23 16

100.000.000

16 3.000.000

35.000.000 3

43 12

30.000.000

17 8.400.000 112.500.000 2 40 16 200.000.000

18 4.000.000

30.000.000 3

50 12

50.000.000

19 9.600.000

112.500.000 2

27 15

40.000.000

Page 90: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

20 17.500.000

98.000.000 1

43 16

150.000.000

21 1.200.000

27.500.000 1

26 15

10.000.000

22 4.000.000

33.000.000 4

35 16

50.000.000

23 4.000.000

36.000.000 3

40 16

50.000.000

24 6.000.000

50.000.000 2

36 6

60.000.000

25 1.400.000

29.200.000 1

46 16

17.000.000

26 3.000.000

34.000.000 3

46 16

24.000.000

27 1.200.000

24.000.000 2

39 12

47.895.000

28 1.000.000

30.000.000 4

35 16

12.500.000

29 2.400.000

28.000.000 5

53 16

50.000.000

30 3.000.000

39.600.000 4

35 12

30.000.000

31 3.000.000

24.000.000 5

32 12

30.000.000

32 3.000.000

33.600.000 3

37 12

30.000.000

33 2.000.000

27.290.000 4

32 16

15.000.000

34 1.148.000

22.500.000 4

37 12

10.000.000

35 12.000.000

96.000.000 1

54 16

50.000.000

36 1.148.000

24.000.000 1

45 16

12.000.000

37 3.300.000

42.000.000 3

36 15

30.000.000

38 2.400.000

24.000.000 1

30 16

30.000.000

39 2.964.000

30.000.000 4

30 16

12.000.000

40 2.400.000

42.000.000 5

40 15

20.000.000

41 2.400.000

24.000.000 5

38 16

20.000.000

42 2.964.000 30.000.000 4 31 16 30.000.000

Page 91: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

43 3.600.000

36.000.000 3

37 16

30.000.000

44 3.600.000

30.000.000 3

39 15

30.000.000

45 3.600.000

36.000.000 5

40 16

30.000.000

46 3.600.000

30.000.000 5

37 16

30.000.000

47 3.600.000

36.000.000 3

32 16

30.000.000

48 2.400.000

42.000.000 5

34 15

20.000.000

49 3.000.000

36.000.000 5

43 15

30.000.000

50 3.000.000

58.800.000 4

47 18

20.000.000

51 3.000.000

52.800.000 4

48 12

25.000.000

52 3.000.000

40.000.000 2

39 18

25.000.000

53 6.000.000

78.000.000 1

25 15

50.000.000

54 6.000.000

50.460.000 3

50 18

50.000.000

55 4.200.000

50.000.000 3

44 18

25.000.000

56 6.000.000

120.000.000 3

52 12

100.000.000

57 6.000.000

78.000.000 2

34 18

50.000.000

58 2.400.000

38.000.000 2

36 18

15.000.000

59 6.000.000

84.000.000 3

46 15

50.000.000

60 6.000.000

64.500.000 1

53 18

50.000.000

61 12.000.000

114.000.000 2

40 18

100.000.000

62 6.000.000

120.000.000 1

37 18

100.000.000

63 6.000.000

72.000.000 1

27 15

10.000.000

64 2.400.000

32.000.000 3

42 16

44.700.000

65 1.200.000

18.000.000 1

35 16

91.093.000

66 2.400.000

51.000.000 3

46 18

28.291.000

Page 92: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

67 2.400.000

48.000.000 2

54 16

21.948.000

68 12.000.000

18.000.000 1

34 16

100.285.000

69 1.512.000

36.000.000 3

36 12

100.000.000

70 1.200.000

18.000.000 2

36 12

10.000.000

71 2.400.000

42.000.000 2

27 12

100.000.000

72 8.400.000

150.000.000 2

37 15

200.000.000

73 1.512.000

48.000.000 2

37 12

100.000.000

74 1.200.000

42.000.000 1

34 12

10.000.000

75 2.000.000

24.500.000 2

35 12

15.000.000

76 2.400.000

30.000.000 1

48 12

20.000.000

77 5.400.000

37.000.000 3

39 12

15.000.000

78 3.840.000

30.500.000 2

35 15

15.000.000

79 4.920.000

25.000.000 3

45 12

15.000.000

80 1.420.000

25.000.000 2

33 12

22.000.000

81 3.960.000

25.000.000 4

37 15

42.000.000

82 3.092.000

38.000.000 3

35 15

49.000.000

83 9.000.000

75.000.000 3

58 15

144.800.000

84 1.180.000

34.500.000 2

43 12

61.700.000

85 6.420.000

100.000.000 4

57 16

284.650.000

86 4.560.000

25.000.000 4

44 15

15.000.000

87 5.676.000

37.500.000 2

33 16

42.000.000

88 1.420.000

25.000.000 2

33 12

22.000.000

89 6.748.000

75.000.000 1

24 15

206.800.000

90 2.340.000

35.000.000 4

37 12

86.200.000

Page 93: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

91 3.600.000

30.000.000 2

39 16

30.000.000

92 6.000.000

120.000.000 2

37 18

100.000.000

93 2.964.000

30.000.000 2

31 16

30.000.000

94 6.000.000

84.000.000 3

35 15

50.000.000

95 2.400.000

42.000.000 2

34 15

20.000.000

96 1.200.000

24.000.000 2

39 12

47.895.000

97 3.600.000

36.000.000 4

38 16

30.000.000

98 8.000.000

96.000.000 2

54 16

50.000.000

99 15.000.000

54.336.000 1

53 15

100.000.000

100 12.000.000

112.000.000 1

54 16

80.000.000

Page 94: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Lampiran 2

REKAP DATA LOGARITMA NATURAL

Y X1 X2 X3 X4 X5

15,60727 17,8107 1,386294 3,610918 1,791759 17,90986

16,52356 18,37986 0,693147 3,970292 2,70805 18,42068

15,60727 17,76675 1,098612 3,637586 1,791759 17,90986

15,27877 17,50439 1,386294 3,970292 2,772589 19,08337

14,22098 17,21671 1,386294 3,688879 2,772589 16,45457

16,30042 18,53846 0,693147 3,988984 2,772589 18,19754

16,30042 18,24633 0,693147 3,850148 2,70805 18,42068

16,30042 18,31532 0,693147 3,951244 2,772589 18,133

17,21671 18,42068 1,098612 3,526361 2,70805 19,11383

15,89495 18,26986 0 3,988984 2,772589 17,72753

16,1181 18,29512 0 3,828641 2,70805 17,72753

14,50866 17,35936 1,386294 3,7612 2,484907 17,72753

16,30042 18,37986 0,693147 3,912023 2,772589 18,42068

14,91412 17,21671 1,098612 3,912023 2,772589 17,21671

15,60727 17,72753 0 3,135494 2,772589 18,42068

14,91412 17,37086 1,098612 3,7612 2,484907 17,21671

15,94374 18,53846 0,693147 3,688879 2,772589 19,11383

15,2018 17,21671 1,098612 3,912023 2,484907 17,72753

16,07727 18,53846 0,693147 3,295837 2,70805 17,50439

16,67771 18,40048 0 3,7612 2,772589 18,82615

13,99783 17,1297 0 3,258097 2,70805 16,1181

15,2018 17,31202 1,386294 3,555348 2,772589 17,72753

15,2018 17,39903 1,098612 3,688879 2,772589 17,72753

15,60727 17,72753 0,693147 3,583519 1,791759 17,90986

14,15198 17,18968 0 3,828641 2,772589 16,64872

14,91412 17,34187 1,098612 3,828641 2,772589 16,99356

13,99783 16,99356 0,693147 3,663562 2,484907 17,68452

13,81551 17,21671 1,386294 3,555348 2,772589 16,34124

14,69098 17,14772 1,609438 3,970292 2,772589 17,72753

14,91412 17,49434 1,386294 3,555348 2,484907 17,21671

14,91412 16,99356 1,609438 3,465736 2,484907 17,21671

14,91412 17,33004 1,098612 3,610918 2,484907 17,21671

14,50866 17,12203 1,386294 3,465736 2,772589 16,52356

13,95353 16,92903 1,386294 3,610918 2,484907 16,1181

16,30042 18,37986 0 3,988984 2,772589 17,72753

13,95353 16,99356 0 3,806662 2,772589 16,30042

15,00943 17,55318 1,098612 3,583519 2,70805 17,21671

14,69098 16,99356 0 3,401197 2,772589 17,21671

14,90205 17,21671 1,386294 3,401197 2,772589 16,30042

14,69098 17,55318 1,609438 3,688879 2,70805 16,81124

14,69098 16,99356 1,609438 3,637586 2,772589 16,81124

Page 95: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

14,90205 17,21671 1,386294 3,433987 2,772589 17,21671

15,09644 17,39903 1,098612 3,610918 2,772589 17,21671

15,09644 17,21671 1,098612 3,663562 2,70805 17,21671

15,09644 17,39903 1,609438 3,688879 2,772589 17,21671

15,09644 17,21671 1,609438 3,610918 2,772589 17,21671

15,09644 17,39903 1,098612 3,465736 2,772589 17,21671

14,69098 17,55318 1,609438 3,526361 2,70805 16,81124

14,91412 17,39903 1,609438 3,7612 2,70805 17,21671

14,91412 17,88965 1,386294 3,850148 2,890372 16,81124

14,91412 17,78202 1,386294 3,871201 2,484907 17,03439

14,91412 17,50439 0,693147 3,663562 2,890372 17,03439

15,60727 18,17222 0 3,218876 2,70805 17,72753

15,60727 17,73669 1,098612 3,912023 2,890372 17,72753

15,2506 17,72753 1,098612 3,78419 2,890372 17,03439

15,60727 18,603 1,098612 3,951244 2,484907 18,42068

15,60727 18,17222 0,693147 3,526361 2,890372 17,72753

14,69098 17,4531 0,693147 3,583519 2,890372 16,52356

15,60727 18,24633 1,098612 3,828641 2,70805 17,72753

15,60727 17,98218 0 3,970292 2,890372 17,72753

16,30042 18,55171 0,693147 3,688879 2,890372 18,42068

15,60727 18,603 0 3,610918 2,890372 18,42068

15,60727 18,09218 0 3,295837 2,70805 16,1181

14,69098 17,28125 1,098612 3,73767 2,772589 17,61548

13,99783 16,70588 0 3,555348 2,772589 18,32739

14,69098 17,74734 1,098612 3,828641 2,890372 17,15805

14,69098 17,68671 0,693147 3,988984 2,772589 16,90419

16,30042 16,70588 0 3,526361 2,772589 18,42353

14,22894 17,39903 1,098612 3,583519 2,484907 18,42068

13,99783 16,70588 0,693147 3,583519 2,484907 16,1181

14,69098 17,55318 0,693147 3,295837 2,484907 18,42068

15,94374 18,82615 0,693147 3,610918 2,70805 19,11383

14,22894 17,68671 0,693147 3,610918 2,484907 18,42068

13,99783 17,55318 0 3,526361 2,484907 16,1181

14,50866 17,01418 0,693147 3,555348 2,484907 16,52356

14,69098 17,21671 0 3,871201 2,484907 16,81124

15,50191 17,42643 1,098612 3,663562 2,484907 16,52356

15,16098 17,23324 0,693147 3,555348 2,70805 16,52356

15,40882 17,03439 1,098612 3,806662 2,484907 16,52356

14,16617 17,03439 0,693147 3,496508 2,484907 16,90655

15,19175 17,03439 1,386294 3,610918 2,70805 17,55318

14,94433 17,4531 1,098612 3,555348 2,70805 17,70733

16,01274 18,133 1,098612 4,060443 2,70805 18,79086

13,98102 17,35647 0,693147 3,7612 2,484907 17,93779

15,67493 18,42068 1,386294 4,043051 2,772589 19,46677

15,33283 17,03439 1,386294 3,78419 2,70805 16,52356

15,55176 17,43985 0,693147 3,496508 2,772589 17,55318

14,16617 17,03439 0,693147 3,496508 2,484907 16,90655

Page 96: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

15,72476 18,133 0 3,178054 2,70805 19,14726

14,66566 17,37086 1,386294 3,610918 2,484907 18,27218

15,09644 17,21671 0,693147 3,663562 2,772589 17,21671

15,60727 18,603 0,693147 3,610918 2,890372 18,42068

14,90205 17,21671 0,693147 3,433987 2,772589 17,21671

15,60727 18,24633 1,098612 3,555348 2,70805 17,72753

14,69098 17,55318 0,693147 3,526361 2,70805 16,81124

13,99783 16,99356 0,693147 3,663562 2,484907 17,68452

15,09644 17,39903 1,386294 3,637586 2,772589 17,21671

15,89495 18,37986 0,693147 3,988984 2,772589 17,72753

16,52356 17,8107 0 3,970292 2,70805 18,42068

16,30042 18,53401 0 3,988984 2,772589 18,19754

Page 97: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Lampiran 3

HASIL OLAHAN DATA REGRESI

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 02/28/13 Time: 16:55 Sample: 1 100 Included observations: 100

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.868137 1.738457 -2.225040 0.0285 X1 0.791872 0.117752 6.724931 0.0000 X2 -0.033027 0.097707 -0.338024 0.7361 X3 0.193024 0.245709 0.785579 0.4341 X4 0.166672 0.242173 0.688234 0.4930 X5 0.225543 0.074832 3.014015 0.0033

R-squared 0.605234 Mean dependent var 15.16228 Adjusted R-squared 0.584235 S.D. dependent var 0.739266 S.E. of regression 0.476677 Akaike info criterion 1.414170 Sum squared resid 21.35879 Schwarz criterion 1.570481 Log likelihood -64.70851 F-statistic 28.82311 Durbin-Watson stat 1.845870 Prob(F-statistic) 0.000000

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT y

/METHOD=ENTER x1 x2 x3 x4 x5

/RESIDUALS DURBIN HIST(ZRESID) NORM(ZRESID).

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 x5, x4, x2, x3,

x1a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: y

Page 98: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .778a .605 .584 .47668 1.846

a. Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1

b. Dependent Variable: y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 32.746 5 6.549 28.823 .000a

Residual 21.359 94 .227

Total 54.105 99

a. Predictors: (Constant), x5, x4, x2, x3, x1

b. Dependent Variable: y

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.868 1.738 -2.225 .028

x1 .792 .118 .575 6.725 .000 .575 1.740

x2 -.033 .098 -.023 -.338 .736 .899 1.112

x3 .193 .246 .054 .786 .434 .890 1.124

x4 .167 .242 .046 .688 .493 .944 1.059

x5 .226 .075 .246 3.014 .003 .633 1.580

a. Dependent Variable: y

Page 99: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Coefficient Correlationsa

Model x5 x4 x2 x3 x1

1 Correlations x5 1.000 .114 .028 -.075 -.562

x4 .114 1.000 .102 -.097 -.157

x2 .028 .102 1.000 -.179 .211

x3 -.075 -.097 -.179 1.000 -.195

x1 -.562 -.157 .211 -.195 1.000

Covariances x5 .006 .002 .000 -.001 -.005

x4 .002 .059 .002 -.006 -.004

x2 .000 .002 .010 -.004 .002

x3 -.001 -.006 -.004 .060 -.006

x1 -.005 -.004 .002 -.006 .014

a. Dependent Variable: y

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimen

sion Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) x1 x2 x3 x4 x5

1 1 5.756 1.000 .00 .00 .01 .00 .00 .00

2 .236 4.938 .00 .00 .88 .00 .00 .00

3 .005 34.907 .00 .00 .01 .04 .89 .03

4 .002 50.820 .01 .01 .03 .91 .00 .11

5 .001 79.755 .39 .04 .02 .05 .11 .63

6 .000 126.115 .60 .95 .06 .00 .00 .22

a. Dependent Variable: y

Page 100: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 14.0791 16.4762 15.1623 .57513 100

Residual -1.15147 1.64154 .00000 .46448 100

Std. Predicted Value -1.883 2.285 .000 1.000 100

Std. Residual -2.416 3.444 .000 .974 100

a. Dependent Variable: y

Page 101: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman
Page 102: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Lampiran 4

Tabel Banyaknya Perusahaan / Usaha Perantara Keuangan Menurut Propinsi dan

Klasifikasi Lapangan Usaha

Tabel Number of Financial Intermediary of Establishments by Province and

Industrial Clasification

Propinsi/ Province

Klasifikasi Lapangan Usaha / Industrial Classification

Bank Sentral/ Central

Bank

Bank Umum /

Commercial Bank

Jasa Perantara Moneter Lainnya

Sewa Guna

Usaha/ Leasing

Pembiayaan Non Leasing

Modal Ventura/ Ventura Capital

Pegadaian

Koperasi

Lain nya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

01 Selayar 0 4 1 0 0 0 1 22 8

02 Bulukumba 0 14 0 0 2 0 1 85 36

03 Bantaeng 0 8 0 0 0 0 1 75 15

04 Jeneponto 0 8 0 0 0 0 2 132 89

05 Takalar 0 6 2 0 3 0 1 84 78

06 Gowa 0 13 2 0 0 0 2 119 125

07 Sinjai 0 12 0 0 0 0 1 88 2

08 Maros 0 17 3 0 1 0 1 70 16

09 Pangkep. 0 14 0 0 1 0 1 110 70

10 Barru 0 9 1 0 0 0 1 48 9

11 Bone 0 21 1 1 3 0 1 127 31

Page 103: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

12 Soppeng 0 15 3 0 0 0 2 117 0

13 Wajo 0 21 27 0 1 0 3 100 1

14 Sidenreng

Rappang 0 23 1 0 1 0 3 76 0

15 Pinrang 0 15 1 0 0 0 1 83 7

16 Enrekang 0 9 0 0 0 0 1 80 1

17 Luwu 0 7 1 0 0 0 1 42 4

18 Tana Toraja 0 14 2 0 2 0 2 83 1

22 Luwu Utara 0 9 3 0 3 0 1 43 1

25 Luwu Timur 0 5 3 0 2 0 1 40 2

71 Makassar 1 155 8 0 19 2 19 406 284

72 Pare-Pare 0 12 0 0 4 0 3 67 15

73 Palopo 0 13 2 0 7 0 1 46 13

Sulawesi

Selatan 1 424 61 1 49 2 51 2143 808

Page 104: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Tabel Banyaknya Perusahaan / Usaha Perantara Keuangan Menurut Propinsi dan

Klasifikasi Lapangan Usaha

Tabel Number of Financial Intermediary of Establishments by Province and

Industrial Clasification

Propinsi/ Province

Klasifikasi Lapangan Usaha / Industrial Classification

Jumlah Total

Asuransi Jiwa/Life Insurance

Dana Pensiun

an/ Pension Funds

Asuransi Non Jiwa /Non Life Insurance

Adm.Pasar Modal/Stock

Exchange Administrati

on

Jasa yang Berkaitan

dengan Efek

Jasa Penunjang Adm.Pasar

Modal

Jasa Penunjang Keu. Lainnya

Jasa Penunjang Asuransi &

Dana Pensiunan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

01 Selayar 2 0 0 0 0 0 0 0 38

02 Bulukumba 4 0 0 0 0 0 0 0 142

03 Bantaeng 2 0 0 0 0 0 0 0 101

04 Jeneponto 0 0 0 0 0 0 0 1 232

05 Takalar 1 0 0 0 0 0 0 0 175

06 Gowa 1 0 0 0 0 0 2 0 264

07 Sinjai 2 0 0 0 0 0 0 2 107

08 Maros 2 0 0 0 0 0 3 0 113

09 Pangkep 1 1 0 0 0 0 0 0 198

10 Barru 3 0 0 0 0 0 0 0 71

11 Bone 3 0 0 0 0 0 0 0 188

12 Soppeng 4 0 0 0 0 0 0 0 141

13 Wajo 2 0 0 0 0 0 0 0 155

14 Sidrap 3 0 0 0 0 0 0 0 107

15 Pinrang 1 0 0 0 0 0 1 0 109

Page 105: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Tabel.1.Hasil Pendaftaran (Listing) Perusahaan/Usaha Jasa Perantara Keuangan

Menurut Kab./Kota Pada Kegitan Sensus Ekonomi 2006

(DiolahOleh BPS SulSel)

16 Enrekang 1 0 0 0 0 0 0 0 92

17 Luwu 0 0 0 0 0 0 2 1 58

18 Tana Toraja 2 0 0 0 0 0 1 1 108

22 Luwu Utara 1 0 0 0 0 0 0 0 61

25 Luwu Timur 2 0 0 0 0 0 0 1 56

71 Makassar 30 3 26 1 4 0 10 3 971

72 Pare-Pare 5 0 1 0 0 0 1 0 108

73 Palopo 5 0 1 0 0 0 0 0 88

Sulawesi

Selatan 77 4 28 1 4 0 20 9 3683

Page 106: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Lampiran 5

Tabel.2.Jumlah Perusahaan/Usaha Jasa Perantara Keuangan Menurut Klasifikasi

Lapangan Usaha

No. Klasifikasi Lapangan Usaha Jumlah Usaha Persentase

1 2 3 4

1 Bank Sentral 1 0,03

2 Bank Umum 424 11,51

3 Jasa Perantara Moneter Lainnya 61 1,66

4 Sewa Guna Usaha (Leasing) 1 0,33

5 Pembiayaan Non Leasing 49 1,33

6 Modal Ventura 2 0,05

7 Pegadaian 51 1,38

8 Koperasi Simpan Pinjam 2.143 58,19

9 Jasa Perantara Keuangan yang Tidak Diklasifikasikan 808 21,94

10 Asuransi Jiwa 77 2,09

11 Dana Pensiun 4 0,11

12 Asuransi Non Jiwa 28 0,76

13 Administrasi Pasar Modal 1 0,03

14 Jasa Yang Bewrkaitan Efek 2 0,11

15 Jasa Penunjang Keuangan Lainnya 20 0,54

16 Jasa Penunjang Asuransi dan Dana Pensiunan 9 0,24

Jumlah 3.683 100

Hail Sensus Ekonomi 2006 (Diolah Oleh BPS)

Page 107: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Lampiran 6

Page 108: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Lampiran 7

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih untuk waktu yang

disediakan oleh Bapak / Ibu. Pengisian kuisioner ini dilakukan untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan permintaan Bapak / Ibu terhadap

Asuransi Jiwa. Semua data yang terkumpul akan digunakan untuk menyusun

skripsi yang berjudul “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Asuransi Jiwa di Kota Makassar”.

Dimana yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pemegang

polis asuransi jiwa di Kota Makassar. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini

dapat menambah pengetahuan dan menjadi bahan pertimbangan bagi

masyarakat tentang manfaat dan keuntungan berasuransi. Selain itu, bisa

menjadi tolak ukur bagi perusahaan - perusahaan asuransi yang ada di

Makassar untuk menyusun perencanaan sebagai upaya meningkatkan

perkembangan perusahaan asuransi.

No. Pertanyaan Kode

A. Identitas Umum Responden

1. Nomor kode responden :

2. Tanggal/Bulan/ Tahun : / / 2013

3. Nama :

4. Jenis Kelamin :

5. Alamat :

6. Umur : Tahun

7. Status : 1. Belum Menikah 2. Menikah

KUESIONER INDIVIDU

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Page 109: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

8. Pendidikan terakhir : 1. Tamat SD/Sederajat 2. Tamat SMP/Sederajat 3. Tamat SMA/Sederajat 4. Tamat D1/D2/D3 5. Sarjana (S1)/ (S2)/ (S3) 6.Lainnya

9. Jumlah Anak Orang

B. Pertanyaan Tentang Pendapatan

1. Berapa pendapatan tetap Anda per bulan? Rp. ...........................................

2. Apakah Anda mempunyai sumber pendapatan lain?

□ a. Bonus/Honor (Rp. .............../Bulan) □ b. Lain-lain (Rp. .............../Bulan) □ c. Tidak Ada

C. Pertanyaan Asuransi

1. Jenis asuransi apa yang Bapak / Ibu miliki

2.

Berapa besar premi yang anda bayar?

Rp. .............................

3. Jenis pembayaran yang anda lakukan adalah ? □ a. Bulan □ b. Per 3 Bulan □ c. Lainnya ................

4. Berapa besarnya uang pertanggungan yang akan diterima ?

Rp. .............................

5. Apa alasan Bapak / Ibu untuk memilih asuransi tersebut ?

6. Apakah Bapak / Ibu memiliki polis asuransi lainnya

□ a. Ya □ b.Tidak

7. Jika Ya, Jenis asuransi apa ?

8. Mengapa Anda memilih asuransi tersebut ?

Page 110: SKRIPSI - COnnecting REpositories · bede), firman, fiki (si anak kembar), irfan, mamettt, mas in, nasrungjii, kriss, akbar, dewa dewa tidur, rusman, accul, yassir, onii, serta teman-teman

Lampiran 8

BIODATA

Identitas Diri

Nama : LISDA YANTI

Tempat/Tanggal lahir : Ujung Pandang / 29 November 2013

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl.Muh.Jufri.X.Lr. Kenanga No.9 Makassar

Nomor HP : 085299001773

Alamat Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal

1. SD Inpres Buttatianang 1 Makassar Tahun 1997-2003

2. SMP Negeri 22 Makassar Tahun 2003-2006

3. SMK Negeri 7 Makassar Tahun 2006-2009

4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Tahun 2009-2013

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.

Makassar, 27 Mei 2013

LISDA YANTI