skripsi aris

46
Proposal Skripsi PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA (2009-2011) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo Disusun Oleh: Nama :ARIS PRASETYO NIM :09440149 Program Studi :Akuntansi S1 FAKULTAS EKONOMI 1

Upload: arisbanyu

Post on 27-Oct-2015

201 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Aris

Proposal Skripsi

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP LABA PADA

PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

(2009-2011)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana

Ekonomi pada program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Ponorogo

Disusun Oleh:

Nama :ARIS PRASETYO

NIM :09440149

Program Studi :Akuntansi S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2013

1

Page 2: Skripsi Aris

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Struktur Modal Terhadap Laba Pada Perusahaan

Telekomunikasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(2009 – 2011)

Nama :Aris Prasetyo

NIM :09440149

Proram Studi :Akuntansi S1

Isi dan format telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk menyusun

skripsi pada Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Ponorogo

Ponorogo,

Pembimbing I Pembimbing II

David Evendi, SE.,M.Si Arif Hartono,SE,M.SA

Mengetahui

Ketua ProgramStudi Manajemen

Dwiati Marsiwi,SE.AK

2

Page 3: Skripsi Aris

A. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Laba Pada Perusahaan-

Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2009 –

2011)

B. Latar Belakang

Sekarang ini banyak sekali perkembangan di dunia telekomunikasi

sehingga manusia di tuntut untuk mengikuti perkembangannya. Tahun ke tahun

pemakaian sarana telekomunikasi semakin meningkat,sehingga perusahaan

telekomunikasi harus pandai-pandai dalam memberikan pelayanan

telekomunikasi yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam memberikan kepuasan kepada konsumen perusahaan

harus benar-benar mempertimbangkan profitabilitas dari usaha yang dilakukan,

salah satunya di bagian fungsi keuangan. Bagian keuangan sangat penting bagi

perusahaan karena berperan sebagai pengendali cash flow dari dana perusahaan.

Salah satu unsur yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan keuangan

adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang

digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Untuk pemenuhan

kebutuhan dana ini perusahaan dapat memperoleh dana dari dalam perusahaan

(modal sendiri) atau dari luar perusahaan (modal asing).

Prinsipnya, pilihan pemenuhan kebutuhan dana diatas, perusahaan

cenderung menggunakan modal sendiri (intern) sebagai modal permanen daripada

modal asing (ekstern) yang hanya digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang

dibutuhkan kurang mencukupi. Hal ini sesuai dengan pecking order theory,

(Myers, 1997). Perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal dari

3

Page 4: Skripsi Aris

internal daripada eksternal. Urutan pendanaan yang disaranakan adalah pertama

laba ditahan, diikuti utang, dan yang terkahir penerbitan ekuitas baru, sebagai

tambahan modal sendiri.

Masalah modal artinya dimulai dari usaha mendapatkan, menyediakan

maupun menggunakan modal yang dibutuhkan perusahaan dengan cara yang

paling efektif dan efesien. Sehingga perusahaan harus selalu mempertimbangkan

struktur keuangan dan struktur modal. Para manajer keuangan perlu mengetahui

hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan. Unsur yang membentuk

struktur modal adalah struktur kekayaan dan struktur keuangan. Struktur kekayaan

menurut Apriani (2001;h.7). Merupakan perimbangan atau perbandingan antara

aktiva lancar dan aktiva tetap. Sedangkan pemilihan struktur keuangan menurut

Sawir (2005;h.11) bahwa struktur keuangan merupakan masalah yang

menyangkut komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk

mendanai aktivanya.

Untuk mendanai kegiatannya, perusahaan harus menggunakan sumber

dana yang permanen (jangka panjang) yang berasal dari utang jangka panjang dan

modal sendiri. Kedua unsur tersebut yang akan membentuk struktur modal.

Menurut Mardiyanto (2009), struktur modal didefinisikan sebagai komposisi dan

proposi utang jangka panjang dan ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang

ditetapkan perusahaan.

Hal ini terjadi karena kebijakan perusahaan dapat berubah dari waktu ke

waktu. Begitu pula dalam menentukan struktur modal, karena disesuaikan dengan

kondisi dan kebutuhan perusahaan. Perusahaan seharusnya mampu menentukan

4

Page 5: Skripsi Aris

proporsi struktur modal optimal yang dapat meminimumkan biaya dan

memaksimumkan return yang diterima. Hal ini dapat menjadi salah satu poin bagi

kinerja perusahaan yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan dan

meningkatkan laba untuk menjaga kestabilan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis berminat melakukan penelitian dengan

mengambil judul “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Laba Pada

Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2009 –

2011)”

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa rumusan

masalah diantaranya:

1. Bagaimana pengaruh modal sendiri terhadap laba pada perusahaan

Telekomunikasi di BEI?

2. Bagaimana pengaruh modal asing terhadap laba pada perusahaan

Telekomunikasi di BEI?

3. Bagaimana pengaruh modal sendiri dan modal asing terhadap laba pada

perusahaan Telekomunikasi di BEI?

5

Page 6: Skripsi Aris

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui Pengaruh modal sendiri terhadap laba pada Perusahaan

Telekomunikasi di BEI.

b. Untuk mengetahui Pengaruh modal asing terhadap laba pada Perusahaan

Telekomunikasi di BEI.

c. Untuk mengetahui Pengaruh modal sendiri dan modal asing terhadap laba

pada Perusahaan Telekomunikasi di BEI.

2. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti:

a. Menambah pengetahuan mengenai pengaruh struktur modal terhadap

laba.

2. Bagi Instansi / Universitas:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

pengembang ilmu pengetahuan para akademis khususnya pada bidang

Akuntansi Keuangan didalam pengetahuan mengenai pengaruh struktur

pendanaan dalam suatu perusahaan.

3. Bagi peneliti yang akan datang

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan penelitian-

penelitian berikutnya.

b. Sebagai acuan bagi peneliti seterusnya agar penelitiannya lebih baik

lagi.

6

Page 7: Skripsi Aris

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Struktur Keuangan

Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya dan

dapat dilihat pada seluruh sisi kanan dari neraca yang terdiri dari hutang jangka

pendek, hutang jangka panjang, dan modal pemegang saham.(Sawir,2005).

Sedangkan struktur modal perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri

dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Jadi,

struktur modal suatu perusahaan hanya merupakan sebagian dari struktur

keuangannya.(Sawir,2005). Sedangkan struktur modal adalah bauran (proporsi)

pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang ditunjukan oleh hutang,

ekuitas saham preferen, dan saham biasa.(Riyanto,2001). Pada dasarnya,

keputusan pendanaan (financing) perusahaan berkaitan dengan penentuan sumber-

sumber dana yang digunakan untuk membiayai usulan- usulan investasi yang

telah diputuskan sebelumnya. Pemenuhan kebutuhan dana tersebut dapat

disediakan atau diperoleh dari sumber internal maupun eksternal perusahaan.

Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan kebutuhan dananya dari sumber

internal, maka perusahaan tersebut melakukan pendanaan internal (internal

financing) yaitu dalam bentuk laba ditahan Sebaliknya, jika perusahan memenuhi

kebutuhan dananya dari sumber eksternal, maka perusahaan tersebut melakukan

pendanaan eksternal (external financing). Pemenuhan kebutuhan dana secara

eksternal dipisahkan menjadi 2 yaitu pembiayaan hutang (debt financing) dan

pendanaan modal sendiri (equity financing). Riyanto(2001).

7

Page 8: Skripsi Aris

2. Laba

2.1. Pengertian Laba

Laba merupakan pos dasar dan penting dari iktisar keuangan yang

memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks, kebanyakan orang

mengaitkannya dengan uang sisa dari pendapatan, setelah dikurangi semua biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh laba tersebut. Laba biasanya mengacu pada

surplus atau kelebihan pendapatan atas biaya. Berdasarkan uraian tersebut berikut

ini beberapa pengertian laba menurut para ahli.

Pengertian laba menurut Harahap(2001) dalam bukunya “Teori Akuntansi”

adalah sebagai berikut :

Laba adalah naiknya nilai equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan

kegiatan utama entity dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi

entity selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi

dari pemilik. ( Kutipan satu paragraf memakai satu spasi, dengan penulisan

menjorok ke kanan )

Sedangkan menurut Baridwan(2000) dalam bukunya “Intermediate

Accounting” pengertian laba adalah sebagai berikut :

Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan

atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi

atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali

8

Page 9: Skripsi Aris

yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik. ( Cek cara

pengutupan di buku pedoman )

Sedangkan menurut Soemarso(2002) dalam bukunya “Akuntansi Suatu

Pengantar” pengertian laba adalah sebagai berikut :

Laba Adalah selisih antara laba bruto dengan beban usaha, laba yang diperoleh

semata-mata dari kegiatan utama perusahaan. (Menurut ?)

2.2. Pengklasifikasian Laba

Dalam menyajikan laporan laba rugi akan terlihat pengklasifikasian dalam

penetapan pengukuran laba. Terdapat beberapa jenis laba menurut Fess, Warrant,

Niswonger,(1999) yang disadur oleh Sinaga (Th?)antara lain sebagai berikut :

Jenis laba ada 4 antara lain : laba kotor atas penjualan, laba bersih operasi, laba

bersih sebelum potongan pajak, laba bersih setelah potongan pajak.

Adapun uraian dari klasifikasi tersebut sebagai berikut :

1. Laba kotor atas penjualan, merupakan selisih dari penjualan bersih dan

harga pokok penjualan, laba ini dinamakan laba kotor hasil penjualan

bersih belum dikurangi dengan beban operasi lainnya untuk periode

tertentu.

2. Laba bersih operasi perusahaan, yaitu laba kotor dikurangi dengan

sejumlah biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.

9

Page 10: Skripsi Aris

3. Laba bersih sebelum potongan pajak, yaitu merupakan pendapatan

perusahaan secara keseluruhan sebelum potongan pajak perseroan, yaitu

perolehan apabila laba operasi dikurangi atau ditambah dengan selisih

pendapatan dan biaya.

4. Laba bersih sesudah potongan pajak, yaitu laba bersih setelah ditambah

atau dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasi dan dikurangi

dengan pajak perseroan.

2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laba dan Jenis-jenis Laba

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap laba menurut Soemarso

(2002) dalam bukunya “akuntansi suatu pengantar” (tidak perlu bold) antara

lain sebagai berikut :

1. Biaya, biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau

jasa atau mempengaruhi harga jual produksi yang bersangkutan.

2. Harga jual, Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya

volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan.

3. Volume penjualan dan produksi, besarnya volume penjualan berpengaruh

terhadap volume produksi akan mempengaruhi besar kecilnya biaya

produksi.

Sedangkan jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan laba,

menurut Soemarso(2002) dalam bukunya “Akuntansi Suatu Pengantar” antara

lain sebagai berikut :

10

Page 11: Skripsi Aris

1. Laba kotor yaitu perbedaan antara pendapatan bersih dan penjualan

dengan harga pokok penjualan

2. Laba operasi yaitu selisih antara laba kotor dengan total beban operasi.

3. Laba bersih yaitu angka terakhir dalam perhitungan laba rugi dimana

untuk mencarinya laba operasi ditambah pendapatan nilai-nilai dikurangi

dengan beban lain-lain.

3. Modal

3.1 Pengertian Modal

Modal dalam perusahaan persoalan yang tidak akan berakhir. Defenisi

modal menurut Munawir(2004;h.19) menyatakan bahwa Modal merupakan hak

atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos

modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan, atau kelebihan nilai aktiva

yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh utang-utangnya. Menurut

Bringham and Gapenski (th?) modal merupakan pembelanjaan dari luar

perusahaan dimana, dikelompokkan kedalam dua jenis yaitu hutang (modal asing)

dan ekuitas (modal sendiri).

3.2 Jenis – Jenis Modal

1. Modal Sendiri

Menurut Mardiyatmo (2008) mengatakan bahwa modal sendiri adalah

modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari

tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan lain sebagainya. Kelebihan modal

sendiri adalah:

11

Page 12: Skripsi Aris

a) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak

menjadi beban perusahaan.

b) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran

pemilik modal.

c) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif

lama.

d) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan

pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau

mengalihkan ke pihak lain.

Kekurangan modal sendiri adalah:

a) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat

tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative terbatas.

b) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon

pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan

prospek usahanya .

c) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal

sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan modal

asing.

modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan

Terbatas (PT), terdiri dari : (menurut ?)

1. Modal saham

Saham merupakan tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam

suatu PT. bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan

12

Page 13: Skripsi Aris

sahamnya akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya,

meskipun bagi pemegang saham sendiri bukan merupakan penanaman yang

permanen karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.

2. Laba cadangan

Cadangan di sini dimaksudkan sebagai cadangan yang dibentuk dari

keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan selama beberapa waktu dari

tahunyang berjalan. Tidak semau cadangan termasuk dalam pengertian modal

sendiri, cadangan yang termasuk modal sendiri diantaranya cadangan ekspansi,

cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan untuk menampung

hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak diduga sebelumnya (cadangan umum).

3. Laba ditahan

Keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan

sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh perusahaan. apabila penahanan

keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka dibentuk cadangan.

Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan

keuntungan, maka keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan.

2. Modal Asing

Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh dari

pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Keuntungan modal

pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah

banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul

motivasi dari pihak manajemen untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-

sungguh.(Riyanto,2001). Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:

13

Page 14: Skripsi Aris

a) Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun pemerintah

atau perbankan asing.

b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal ventura,

asuransi leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya.

c) Pinjaman dari perusahaan non keuangan.

Kelebihan modal pinjaman adalah: (menurut ?)

a) Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal

pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan perusahaan layak,

perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya ke

perusahaan yang dinilai memiliki prospek cerah.

b) Motivasi usaha tinggi.

Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan modal sendiri. Jika

menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan usaha tinggi, ini

disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. Selain

itu, perusahaan juga berusaha menjaga image dan kepercayaan perusahaan yang

memberi pinjaman agar tidak tercemar.

Kekurangan modal pinjaman adalah:

a) Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi.

Pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai

kewajiban untuk membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi

dan komisi, materai dan asuransi.

b) Harus dikembalikan.

14

Page 15: Skripsi Aris

Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati.

Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami likuiditas merupakan beban yang

harus ditanggung.

c) Beban moral.

Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang mengakibatkan

kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga akan menjadi beban moral

atas utang yang belum atau akan dibayar (Kasmir, 2007).

3.3 Sumber Penawaran Modal

Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya dapat dibedakan dalam

sumber intern dan sumber ekstern .(Riyanto,2001)

3.3.1 Sumber Intern

Modal yang berasal dari sumber intern menurut Riyanto (2001)

menyatakan bahwa sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau

dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Metode pembelanjaan dengan

menggunakan dana atau modal yang dibentuk dan dihasilkan sendiri didalam

perusahaan disebut pembelanjaan dari dalam perusahaan.

3.3.2 Sumber Extern

Riyanto (2001) menyatakan bahwa Sumber extern adalah sumber yang

berasal dari perusahaan. Dana yang berasal dari sumber extern adalah dana yang

berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian didalam

perusahaan. modal yang berasal dari para kreditur adalah merupakan utang bagi

perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari para kreditur disebut

dengan modal asing.

15

Page 16: Skripsi Aris

3.4 Struktur Modal

3.4.1 Pengertian Struktur Modal

Tujuan dari manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan

yang bergantung pada arus dana dimasa datang dan tingkat pendapatan untuk

mengkapitalisasi arus dana, sehingga perusahaan diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan para pemilik perusahaan.(Riyanto,2001) untuk dapat mencapai

tujuan tersebut diperlukan kebijakan financial yang salah satunya adalah

kapitalisasi dan struktur. Irawati (2006) menyatakan bahwa Struktur modal

merupakan susunan dari jenis – jenis modal yang diperoleh perusahaan beserta

jumlah nilai-nilainya (dalam satuan uang) dalam bentuk hutang jangka panjang

dan modal sendiri sebagaimana tergambar dalam neraca sebelah pasiva pada

periode tertentu. Sutrisno (2003) menyatakan bahwa struktur modal merupakan

imbangan antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri (debt to equity

ratio).

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara hutang (Debt)

dengan modal sendiri (Equity) yang digunakan perusahaan untuk membiayai

aktivanya. Hutang dan modal sendiri mempunyai konsekuensi financial yang

berbeda. Oleh karena itu, pihak manajemen harus memahami dengan baik

keduanya.

Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal

dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan

yang berasal dari modal sendiri masih memilki kekurangan (defisit) maka perlu

16

Page 17: Skripsi Aris

dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yaitu dari hutang

(debt financing).

3.4.2 Pengukuran Struktur Modal

Rasio dalam pengukuran struktur modal digunakan untuk mengukur seberapa

banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan

dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Dalam prakteknya, rasio ini

dihitung dengan dua cara. Pertama, dengan memperhatikan data yang ada di

neraca. Kedua, mengukur risiko hutang dari laporan rugi laba, yaitu seberapa

banyak beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. (menurut ?)

Kelompok rasio ini bersifat saling melengkapi dan umumnya para analis

menggunakan keduanya. Analisa ini terdiri dari debt to equity ratio, times interest

earned, dan debt service coverage.( Weston and Copeland dalam Dennis 2009).

a. Debt to Equity Ratio

Merupakan rasio yang menggambarkan hutang dengan ekuitas dalam

pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri

perusahaan tersebut untuk memenuhi kewajibannya. Debt to Equity Ratio

merupakan salah satu rasio leverage yang bertujuan untuk mengukur

kemampuan dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan

hutang perusahaan.

b. Times Interest Earned

Rasio Times Interest Earned ditentukan dengan membagi laba sebelum bunga

dan pajak dengan beban bunga. Rasio ini mengukur sejauh mana pendapatan

perusahaan dapat boleh turun tanpa mempengaruhi kemampuan perusahaan

17

Page 18: Skripsi Aris

memenuhi kewajiban bunga atau beban bunga yang harus ditutup pada akhir

tahun. Rasio ini dapat membantu pemeriksa untuk mengetahui kewajaran

pembayaran bunga dan beban bunga, baik bunga afiliasi maupun buka afiliasi.

c. Debt Service Coverage

Adalah kewajiban financial yang timbul karena menggunakan hutang tidak

hanya karena membayar bunga dan sewa guna (Leasing). Ada juga kewajiban

dalam bentuk pembayaran angsuran pokok pinjaman.

1. Gross Profit Margin (Apa hubungannya dengan paragraf diatasnya ?)

Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk

mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross

profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga

pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu

pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efisiensi pengendalian

harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan

untuk berproduksi secaraefisien.

2. Net Profit Margin

Net Profit Margin (NPM) menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh

perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain ratio ini

mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan

3. Return on Equity

18

Page 19: Skripsi Aris

Return on equity atau return on net worth mengukur kemampuan perusahaan

memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk

mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap

rupia modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang

perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin

besar.

3.5 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Sumarsono (1999)

Penelitian sumarsono pada tahun 1999 mengenai kasus perusahaan industry

tekstil, garmen, dan produk tekstil lainnya yang sudah go public periode 1993-

1997 menemukan pengaruh positif signifikan antara variabel rentabilitas

ekonomi terhadap modal sendiri, sedangkan variabel rasio hutang dengan

modal sendiri berpengaruh negative signifikan antara variabel rentabilitas

ekonomi terhadap rentabilitas modal sendiri.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rio Bahtian Sakti (2002) dengan judul

“Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Operating Leverage,

Profitabilitas, Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur

Modal pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta”. Data yang

digunakan merupakan data periode tahun 1994-1999. dalam penelitian

tersebut terbagi 2 periode yaitu periode sebelum krisis moneter (1994-1996)

dan periode setelah krisis moneter (1997-1999). Dalam penelitian yang telah

dilakukan oleh Rio ini sebagai variabel independennya adalah tangible assets,

size, operating leverage, profitabilitas, likuiditas, dan growth. Hasil dari

19

Page 20: Skripsi Aris

penelitian tersebut adalah pada periode sebelum krisis (1994-1996) terbukti

bahwa size mempunyai hubungan positif terhadap struktur modal dan

likuiditas mempunyai hubungan negatif terhadap struktur modal. Sedangkan

pada periode setelah krisis (1997-1999) terbukti bahwa size mempunyai

hubungan positif terhadap struktur modal, sedangkan likuiditas mempunyai

hubungan negatif terhadap struktur modal. Dan hasil dari keseluruhan

menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada

perusahaan Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Jakarta pada masa

sebelum krisis moneter (1994-1996) dan sesudah krisis moneter (1997-1999)

adalah berbeda. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang pernah

dilakukan oleh Rio Bahtian Sakti (2002). Dalam penelitian ini, penulis

mencoba meneliti kembali pengaruh variabel bebas yaitu tangible assets, size,

operating leverage, profitabilitas, likuiditas, dan growth terhadap struktur

modal dengan menggunakan periode tahun yang berbeda yaitu antara tahun

2000-2003. Pengembangan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

data dan sample penelitian tidak sama dengan penelitian sebelumnya karena

sample yang digunakan pada penelitian ini adalah sample pada perusahaan-

perusahaan manufaktur, dan periode penelitian antara tahun 2000- 2003.

Alasan dipilihnya sampel perusahaan manufaktur diharapkan hasil penelitian

nantinya mampu menggambarkan keadaan secara menyeluruh perusahaan

yang go public di Indonesia.

20

Page 21: Skripsi Aris

Kerangka Pemikiran

jlkjg

F. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini merupakan pernyataan

singkat yang disimpulkan dari tinjauan pustaka dan merupakan uraian

sementara dari permasalahan yang perlu diujikan kembali. Suatu hipotesis

akan diterima jika hasil analisis data empiris membuktikan bahwa

hipotesis tersebut benar, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan kerangka

21

Modal Sendiri (X1)

Modal Asing (X2)

Laba (Y)

Modal Sendiri dan Modal Asing (X3)

Page 22: Skripsi Aris

pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka dapat diungkapkan beberapa

hipotesis yaitu :

Ha1: Modal sendiri berpegaruh positif terhadap laba pada Perusahaan

telekomunikasi yang terdaftar di BEI.

Ha2: Modal Asing berpengaruh positif terhadap laba pada perusahaan

telekomunikasi yang terdaftar di BEI.

Ha3: Modal sendiri dan modal asing berpengaruh positif terhadap laba pada

perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI.

G. METODE PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan

perusahaan masing-masing perusahaan yang termasuk dalam sampel tahun 2009

sampai 2011. Data mengenai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), sedangkan data

berupa laporan tahunan diperoleh melalui akses internet pada masing-masing

website perusahaan atau pada www.idx.co.id , maupun dari sumber lain yang

mendukung serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kumpulan semua anggota dari obyek yang diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai publikasi Indonesian capital market

directory (ICMD). Jumlah populasi sebanyak 8 perusahaan telekomunikasi.

22

Page 23: Skripsi Aris

Sedangkan sampel adalah sekumpulan sebagian anggota dari obyek yang diteliti.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

jenis judgement sampling yaitu sampel dipilih dengan menggunakan

pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian atau masalah

penelitian yang dikembangkan (Ferdinand, 2006). Kriteria-kriteria yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

pengklasifikasian ICMD (Indonesian capital market directory) tahun

2011.

2. Perusahaan telekomunikasi yang menerbitkan laporan keuangan secara

lengkap dari tahun 2009-2011 berturut-turut.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut maka jumlah sampel dari penelitian ini dapat

dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.Proses Pengambilan Sampel

NO Karakteristik Sampel Ket

1 Perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dengan pengklasifikasian ICMD (Indonesian capital

market directory) tahun 2011.

8

2 Perusahaan telekomunikasi yang tidak menerbitkan laporan

keuangan secara lengkap dari tahun 2009-2011 berturut-turut. 1

Jumlah Sampel Penelitian(Perusahaan Telekomunikasi)

23

Page 24: Skripsi Aris

7

Tabel 1.2 Daftar Perusahaan Telekomunikasi

No. Nama Perusahaan Telekomunikasi

1 PT.Bakrie Telecom Tbk.

2 PT.Smartfren Telcom Tbk.

3 PT.Inovisi Infracom Tbk.

4 PT.INDOSAT Tbk.

5 PT.Katarina Utama Tbk.

6 PT.Tower Bersama Infrastructure Tbk.

7 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk.

8 PT.XL Axiata Tbk.

Sumber : Indonesian Capital Market Directory Tahun 2011

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampel dari penelitian ini adalah

sebanyak 8 perusahaan. Adapun nama-nama perusahaan yang menjadi sampel

dari penelitian ini sebanyak 7 perusahaan ditunjukkan dalam Tabel 1.3

Tabel 1.3 Daftar Sampel Perusahaan Telekomunikasi

No. Nama Perusahaan Telekomunikasi

1 PT.Bakrie Telecom Tbk.

2 PT.Smartfren Telcom Tbk.

3 PT.INDOSAT Tbk.

4 PT.Inovisi Infracom Tbk.

24

Page 25: Skripsi Aris

5 PT.Tower Bersama Infrastructur Tbk.

6 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk.

7 PT.XL Axiata Tbk.

3. Identifikasi Variabel

Berdasarkan pokok permasalahn dan rumusan hipotesis yang diajukan,

maka variabel-variabel yan di analisis dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel Terikat (Dependen Variabel)

Variabel dependen atau variabel terikat (Y) merupakan variabel yang

dipenaruhi oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah Tingkat laba pada perusahaan telekomunikasi yang Go Public di

Bursa Efek Indonesia Periode 200-2011.

2) Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variabel independen atau variabel bebas (X) yaitu variabel yang tidak

dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini

antara lain:

X1 =Modal Sendiri

X2 =Modal Asing

X3 =Modal Sendiri Dan modal Asing

4. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang di analisis di definisikan

sebagai berikut:

1. Modal Sendiri

25

Page 26: Skripsi Aris

Menurut Mardiyatmo (2008) mengatakan bahwa modal sendiri adalah

modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari

tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan lain sebagainya. (berikan penjelasan

semua variabel berdasarkan yang ada di data, dan benar benar akan digunakan

dalam penerlitian ini !)

2. Modal Asing

Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh dari

pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Keuntungan modal

pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah

banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul

motivasi dari pihak manajemen untuk mengerjakan usaha dengan sungguh-

sungguh. (Riyanto,2001)

3. Laba

Pengertian laba menurut Baridwan (2004) Kenaikan modal (aktiva bersih) yang

berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari badan

usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan

usaha selama satu periode kecuali yang termasuk dari pendapatan (revenue) atau

investasi oleh pemilik.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5.1 Statistik Deskriptif

26

Page 27: Skripsi Aris

Stastistik deskriftif adalah metode-metode yang bertujuan untuk

pengumpulan, penyajian, dan pengukuran data guna membuat gambaran yang

jelas tentang variasi data, yang pada akhirnya akan mempermudah proses analisis

data dan interpretasi data. Hakim (2001)

5.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda terhadap hipotesis

penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian untuk

mengetahui ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Hasil

pengujian hipotesis yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar asumsi-

asumsi klasik yang mendasari model regresi linier berganda. Asumsi-asumsi

klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi,

variable dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu metode

untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik,

baik dengan melihat grafik secara histogram ataupun dengan melihat secara

Normal Probability Plot. Uji Kolmogorov smirnov digunakan untuk uji statistik

27

Page 28: Skripsi Aris

apakah data terdistribusi normal ataukah tidak terdistribusi normal. Uji

kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut : jika nilai signifikansi

kolmogorov smirnov lebih besar dari nila signifikansi yang telah ditetapkan maka

data terdistribusi secara normal.

Metode lain untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan

metode analaisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histogram ataupun

dengan melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas data dapat dilihat dari

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik Normal P-Plot atau

dengan melihat histogram dari residualnya.Uji normalitas dengan grafik Normal

P-Plot akan membentuk satu garis lurus diagonal, kemudian plotting data akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi normal maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji

normalitas yang pertama dengan melihat grafik secara histogram dan grafik

Normal P-Plot

b. Uji Heterogenitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan

yang lain berbeda. Sedangkan bila terjadi ketidak nyamanan variance dari residual

pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut

homokedastisitas.Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu

model regresi linear berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai

28

Page 29: Skripsi Aris

prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika

tidak ada pola tertentu dan titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu

Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak

bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah

yang bebas dari autokorelasi. Pengujian ini digunakan untuk menguji asumsi

klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi. Pengujian ini menggunakan

Durbin Watson (DW-test)

Pengujian Hipotesis

a. Pengujian secara simultan ( Uji F )

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependennya. Tahap – tahap melakukan uji F adalah sebagai

berikut :

1. Merumusakan Hipotesis

Ho = tidak ada pengaruh signifikan antara struktur modal terhadap laba.

Ha = ada pengaruh secara signifikan antara struktur modal terhadap laba.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikasi 5% atau 0,05 adalah

ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3. membandingkan hasil F hitung dengan F tabel

29

Page 30: Skripsi Aris

nilai F hitung > F tabel = Ho ditolak

nilai F hitung < F tabel = Ho diterima

DAFTAR PUSTAKA

Agus P. dan Warsido,2000, Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi

Perubahan Laba di Masa Yang akan Datang, Jurnal Akuntansi,

Manajemen, dan Ekonomi,Vol. 2 No. 1, Universitas Jendral Sudirman

Dwi Prastowo dan Rifka J.,2008, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta:UPP

STIM YKPN

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007,Teori Akuntansi, Edisi Tiga,Semarang,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Khendy, 2009, Pengaruh Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada

Perusahaan Manufaktur yang Go Public, Skripsi Fakultas Ekonomi,

Universitas Sumatera Utara

Kojanah,Sofyan Syafri. 2006,Analisis Pengaruh Modal Asing dan Modal Sendiri

Terhadap Tingkat Profitabilitas Padaa Perusahaan Manufaktur (Food and

Beverage) di Bursa Efek Jakarta,Skripsi,Fakultas Ekonomi,Universitas

Lampung

Munawir, S, 2004, Analisisi Laporan Keuangan, Liberty, Jakarta

30

Page 31: Skripsi Aris

PT. Bursa Efek Indonesia (BEI). Indonesian Capital Market Directory (ICMD

2011).

Riyanto Bambang, 2001. Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan

Gajah Mada

Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta.Bandung

Winarto, Surachmad, 1997, Pengantar Penyelidikan Ilmiah Dasar dan

Metodologi Penelitian,Penerbit Erlangga,Jakarta

Link Website :

www.idx.co.id ,. Diakses tanggal 04-25 Maret 2013. 13.10 WIB

31