skripsi

118
LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DASAR LAMBANG BILANGAN ROMAWI MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD NEGERI HARJASARI 01 KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013/2014 Diajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) Program S1 PGSD Oleh Nama : YOGHI JUNANDAR NIM : 821626388 Program Studi : S1 PGSD Masa Ujian : 2014.1 UNIVERSITAS TERBUKA

Upload: ariska-compnet

Post on 30-Jun-2015

1.358 views

Category:

Presentations & Public Speaking


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI

LAPORAN

PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PTK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

MATEMATIKA MATERI DASAR LAMBANG BILANGAN ROMAWI

MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DENGAN METODE

DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD NEGERI

HARJASARI 01 KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL

TAHUN 2013/2014

Diajukan untuk memenuhi tugas

Matakuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501)

Program S1 PGSD

Oleh

Nama : YOGHI JUNANDAR

NIM : 821626388

Program Studi : S1 PGSD

Masa Ujian : 2014.1

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PURWOKERTO

POKJAR SLAWI

2014.1

Page 2: SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama Mahasiswa : YOGHI JUNANDAR

NIM : 821626388

Program Studi : S 1 PGSD

Tempat Mengajar : SD Negeri Harjasari 01

Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 (dua)

Hari dan Tanggal Pelaksanaan: Siklus 1, Rabu, 12 Februari 2014 Siklus 2, Rabu, 28 Februari 2014

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan adalah :

1. Penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IV pada mata pelajaran matematika materi dasar lambang bilangan romawi

Menyetujui, Tegal, Maret 2014

Supervisor 1 Mahasiswa

ABADI SUBEKTI YOGHI JUNANDAR

NIP. 19610325 198012 2 004 NIM. 821626388

ii

Page 3: SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan

Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi

mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)

seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari

hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan

hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya

bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya

sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Tegal, Maret 2014

Yang membuat pernyataan,

materai 6.000

YOGHI JUNANDARNIM. 821626388

iii

Page 4: SKRIPSI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kemuliaan seorang mukmin itu terletak pada ketiadaan ketergantungan

seseorang pada ketiadaan ketergantungan seseorang pada orang lain (HR Baihaqi

dari Jabir).

“Hidup di dunuia ini tidak lain hanyalah suatu kesenangan dan permainan,

sungguh negeri akhirat adalah kehidupan yang sebenar nya jika mereka

mengetahui secara pasti. (Q.S Al Ankabut : 64)

‘Hadapi hidup ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

PERSEMBAHAN :

Karya ini kupersembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku tercinta

2. Kakakku

3. Saudara-saudaraku serta handaitolanku

4. Dosen pembimbing PKP

iv

Page 5: SKRIPSI

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

mencurahkan segala rahmat, taufiq dan hidayahNya, karena atas izin dan

bimbingan-nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas

sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Profesional

Progran S1_PGSD di Universitas Terbuka.

Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan,

bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak yang menyebabkan penulis dapat

menyelesaikan laporan ini, terutama kepada :

1. Abadi Subekti, S.Pd. selaku supervisor satu dan dosen pembimbing yang telah

membimbing dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil laporan ini.

2. Bpk.H.Imron, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Harjasari 01 yang telah

memberikan ijin dan tempat untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

3. Bpk.Miftakhudin, S.Pd.SD selaku supervisor dua, serta Bpk.Wasroh, S.Pd.SD

selaku teman sejawat yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

4. Bapak dan Ibu guru SD Negeri Harjasari 01 yang telah membantu pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas hingga terselesaikannya pembuatan laporan ini.

5. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam

pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih banyak kekurangan, oleh sebab

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan penelitian

di masa mendatang.

v

Page 6: SKRIPSI

Tegal,

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT............................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR......................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL / DIAGRAM.........................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... x

ABSTRAK............................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1. Identifikasi Masalah .............................................................. 1

2. Analisis Masalah .................................................................... 2

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ......................... 3

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................. 4

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6

vi

Page 7: SKRIPSI

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN

PEMBELAJARAN ....................................................................... 18

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu . 18

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ................................... 19

C. Teknik Analisis Data ................................................................... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 28

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan pembelajaran ..................... 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan pembelajaran ................ 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT........................... 40

1. Simpulan ....................................................................................40

2. Saran Tindak Lanjut ................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 42

LAMPIRAN ........................................................................................................ 43

vii

Page 8: SKRIPSI

DAFTAR TABEL/DIAGRAM

Tabel 3.2 Prosentase nilai ulangan ................................................................ 27

Diagram 3.3 Diagram prosentase nilai formatif tiap siklus ............................... 27

Tabel 4.1 Data hasil tes formatif pra siklus .................................................. 29

Diagram 4.2 Diagram nilai pra siklus ................................................................ 30

Tabel 4.3 Data hasil tes formatif siklus I ...................................................... 30

Diagram 4.4 Diagram nilai siklus I .................................................................... 30

Tabel 4.5 Data hasil tes formatif siklus II ..................................................... 31

Diagram 4.6 Diagram nilai siklus II .................................................................. 33

Tabel 4.7 Nilai keaktifan siswa ..................................................................... 33

Diagram 4.8 Diagram keaktif............................................................................. 34

viii

Page 9: SKRIPSI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alur PTK…………………………………………………… 20

ix

Page 10: SKRIPSI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP....................... 43

Lampiran 2 Perencanaan PKP...........................................................................

44

Lampiran 3 Berkas RP Pra Siklus, RPP Siklus I, RP Siklus II.........................

46

Lampiran 4 Lembar Observasi..........................................................................

60

Lampiran 5 Jurnal Pembimbingan Supervisor 2...............................................

66

x

Page 11: SKRIPSI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada hasil evaluasi. Hal ini di duga motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, serta penyampaian materi yang disampaikan guru kurang maksimal. Proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di kelas IV SDN Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal. Penelitian ini berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi dasar lambing bilangan romawi melalui metode demonstrasi pada siswa kelas IV semester 2 SD Negeri Harjasari 01 Kecamatam Suradadi Kabupaten Tegal tahun 2013/2014”, yang terdiri dari pra siklus sebagai awal permasalahan dan dua siklus sebagai perbaikan pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik dan alat pengumpulan data diolah dalam data kualitatif dan kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukan hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan. Pada pra siklus terdapat 8 (25%) dari 32 siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata 47,18, siklus I terdapat 17 (53%) dari 32 siswa dengan nilai rata-rata 53,43, dan siklus II terdapat 32 (100%) dari 32 siswa tuntas belajar dengan rata-rata 74,06. Disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal Semester 2 2013/2014.

xi

Page 12: SKRIPSI

Kata kunci : Alat peraga, metode demonstrasi, hasil belajar

xii

Page 13: SKRIPSI

BAB I

PENDAHULUAN

Meningkatkan kemampuan belajar dan mutu pendidikan khususnya di

sekolah dasar merupakan kewajiban guru sebagai pengajar juga sebagai pendidik,

salah satu diantaranya adalah melakukan perbaikan pembelajaran pada mata

pelajaran Matematika yang dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas (PTK).

A. Latar Belakang

Ketercapaian tujuan pendidikan Nasional adalah harapan semua insan

dalam dunia pendidikan. Sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-

undang Negara Republik Indonesia No 20 Th 2003 tentang sistem pendidikan

nasional yang bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi

manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Selanjutnya tujuan pendidikan nasional dijabarkan dalam

tujuan Institusional SD, SMP,SLTA dan Perguruan tinggi. Kemudian tujuan

pada masing-masing sekolah dijabarkan dalam tujuan Kurikuler, yaitu tujuan

masing-masing pelajaran atau Matakuliah. Pencapaian berbagai tujuan

kurikuler secara bersama-sama menunjang pencapaian tujuan pendidikan

Nasional seperti yang digariskan dalam undang-undang sisdiknas.

Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum tingkat satuan pendidikan tidak

lepas dari keberhasilan pembelajaran yang di laksanakan oleh guru

ditunjukkan dengan dikuasainya materi pelajaran oleh peserta didik. Tingkat

penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan

dengan nilai yang berpatokan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).

1. Identifikasi Masalah

Diantara mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yang banyak

mengalami kendala adalah mata pelajaran matematika. Dari hasil ulangan

mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar ” Dasar Lambang

Bilangan Romawi.” pada siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01

1

Page 14: SKRIPSI

Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal semester ke-2 tahun pelajaran

2013/2014 menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran tersebut rendah atau dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)

dengan standar KKM=60. Hal itu dapat diketahui dari hasil tes formatif

yang diberikan guru diakhir pembelajaran. Dari jumlah 32 siswa yang

mendapat nilai diatas KKM hanya 7 siswa (25%) dan yang memperoleh

nilai dibawah KKM sebanyak 24 siswa (75%) dengan nilai rata-rata kelas

47,18. Hal ini di duga karena siswa belum mampu memahami materi dasar

lambang bilangan romawi.

2. Analisis Masalah

Melihat hasil identifikasi masalah di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa hasil belajar siswa masih sangat rendah, sebagai akibat dari

rendahnya penguasaan siswa terhadap meteri pelajaran tersebut. Siswa

masih mengalami kesulitan memahami dasar lambang bilangan romawi

dengan benar.

Dari beberapa kekurangan yang dialami siswa dalam pembelajaran

matematika di atas, diketahui bahwa proses pembelajaran belum berhasil

mengantarkan siswa belajar secara efektif. Hal ini terjadi karena beberapa

faktor, diantaranya adalah :

1. Guru berbicara terlalu cepat

2. Bahasa guru sulit dipahami oleh siswa

3. Guru kurang memanfaatkan alat peraga

4. Guru kurang mengaktifkan siswa dalam pembahasan materi

5. Guru kurang memberikan contoh-contoh soal dan cara penyelasaiannya

6. Guru tidak memberikan buku sumber yang cukup untuk siswa

7. Siswa belum memahami konsep materi.

8. Siswa kurang motivasi dari orang tua

9. Adanya siswa yang belum lancar membaca (mengeja).

10.Adanya siswa yang belum lancar menghitung.

11.Siswa sering keluar kelas ketika pelajaran berlangsung.

2

Page 15: SKRIPSI

12. Siswa bercanda dengan teman saat pelajaran berlangsung.

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah

Berdasarkan analisa masalah itulah, penulis perlu melakukan perbaikan

pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika tentang

lambang bilangan romawi melalui Penelitian Tindakan Kelas.

Mengingat adanya masalah yang dihadapi penulis dalam pelajaran

matematika, pada kegiatan awal hanya menggunakan metode ceramah

dan tidak menggunakan alat peraga atau media mengakibatkan hasil tes

formatif yang diberikan guru pada akhir pembelajaran rendah. Maka

penulis mengadakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas yang

berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Matematika Materi Dasar Lambang Bilanngan Romawi Melalui Metode

Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Harjasari 01 Kecamatan

Suradadi Kabupatan Tegal “

Dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini di harapkan segala

kelemahan guru dan siswa bisa teratasi. Peneliti dalam proses belajar

mengajar akan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan sebab-sebab kekurangefektifan proses pembelajaran

tersebut, maka usaha untuk membantu siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01

agar dapat menguasai materi dengan baik penulis merumuskan masalah

perbaikan pembelajaran sebagai berikut :

”Apakah dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran

matematika tentang Dasar Lambang Bilangan Romawi dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01 Kecamatan Suradadi

Kabupaten Tegal?

3

Page 16: SKRIPSI

C. Tujuan Penelitian

Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilakukan oleh penulis bertujuan untuk :

1. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika tentang

dasar lambang bilangan romawi

2. Meningkatkan keterampilan menggunakan metode demonstrasi dalam

proses perbaikan pembelajaran matematika. Penulis ingin mengetahui

dampak penggunaan metode demonstrasi setelah proses belajar mengajar

mata pelajaran matematika tentang dasar lambang bilangan romawi

3. Untuk memenuhi tugas akhir program mata kuliah PKP dengan kode

matakuliah PDGK 4501 Program S1 PGSD Universitas terbuka UPBJJ

Purwokerto.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru, dan

sekolah khususnya, dan bagi dunia pendidikan pada umumnya. Manfaat

penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Mendapatkan pengetahuan baru tentang cara

meningkatkan pemahaman siswa melalui penggunaan

metode yang bervariasi.

metode yang bervariasi untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar

untuk mengadakan penelitian selanjutnya.

b.Manfaat Praktis Penelitian

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran

b. Meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal-soal latihan

c. Memiliki percaya diri yang tinggi

4

Page 17: SKRIPSI

d. Meningkatkan prestasi hasil belajar

2. Bagi Guru

a. Memperoleh pengalaman profesional dalam mengatasi

kesulitan pada mata pelajaran matematika

b. Memperoleh pengalaman profesional dalam pembelajaran

matematika dengan metode demonstrasi

c. Melalui PTK guru mendapat kesempatan untuk berperan

aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan sendiri.

d. Dengan PTK guru menjadi kreatif melakukan upaya

inovasi.

e. Melalui PTK guru dapat berkembang secara profesional

karena dapat dijadikan sebagai implementasi dan adaptasi

berbagai teori dan praktik pembelajaran serta berbagai

bahan ajar yang dipakainya.

3. Bagi Sekolah

Perbaikan pembelajaran melalui PTK memiliki manfaat bagi sekolah yaitu

untuk memajukan sekolah dengan mendorong guru mengembangkan

wawasan profesionalnya. Mengingat prestasi sekolah secara umum masih

rendah, dengan contoh hasil penelitian ini diharapkan rekan-rekan guru

mulai membuka pandangannya sebagai usaha peningkatan prestasi belajar

siswa. Bila banyak guru secara serentak berupaya mengadakan perbaikan

dapat dipastikan prestasi sekolah akan naik dan mendapat kepercayaan

dari masyarakat.

5

Page 18: SKRIPSI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

Dalam merencanakan dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas,

penulis menggunakan kajian pustaka sebagai rujukan dalam membahas hasil

penelitian. Teori atau konsep yang menjadi landasan bagi penulis dalam

membahas hasil Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Pembelajaran

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti keberhasilan

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses

pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru

terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara guru itu

mengajar. Pembelajaran matematika menurut Gatot Muh Setyo, dkk

(2012) adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik

melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik

memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari (1.26).

Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi

adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan:

1) Topik yang sedang dibicarakan

2) Tingkat perkembangan intelektual peserta didik

3) Prinsip dan teori belajar

4) Keterlibatan aktif peserta didik

5) Keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari – hari

6

Page 19: SKRIPSI

6) Pengembangan dan pemahaman penalaran matematis

Pembelajaran yang bermakna menurut Surakhman, (2002) adalah

“pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan kebutuhan anak”. (hal –

34)

2. Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses

dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa

menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Belajar adalah perubahan

yang relatif permanen antara perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari

pengalaman atau latihan yang diperkuat.

Pengertian belajar menurut Agus Taufik, Hera L. Mikarsa, Puji L.

Prianto (2010) yang mendefinisikan beberapa pendapat (5.4) adalah: Abin

Syamsudin (2000) mendefinisikan bahwa belajar adalah proses mengalami

sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dan pribadi. Santrock dan

Yusen (1994) menegaskan definisi belajar ketika dia menyatakan “learning is

defined as a relatively permanenr change in behavior that occurs through

experience”. Belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif

permanen yang terjadi karena pengalaman.

3. Prestai Belajar

Prestasi adalah kemampuan, ketrampilan, sikap seseorang dalam

menyelesaikan tugas. Prestasi belajar suatu hal yang penting dalam kehidupan

manusia. Manusia selalu berusaha mengejar prestasi, menurut bidang dan

kemampuan masing – masing. Suatu prestasi belajar tidak hanya sebagai

indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai

indikator kuantitas instituisi pendidikan. Enveronmental Input Learning

Teaching Procces sselain itu, menurut Cronbach yang dikutip oleh Arifin

(1991:4) bahwakegunaan prestasi belajar adalah sebagai suatu umpan balik

bagi pendidik dalam mengajar untuk keperluan diagnosis, bimbingan, dan

7

Page 20: SKRIPSI

penyuluhan, penempatan, penentuan isi kurikulum dan yang menentukan

kebijakan di sekolah. Menurut Arifin (1991:3) bahwa prestasi adalah

kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan tugas.

4. Hasil Belajar

a. Hasil Belajar Siswa - Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak

bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang

sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa

yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep

belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu

kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru.

Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus

bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa

adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.

b. Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan

dari pengajar (guru),  seperti yang dikemukakan oleh Sudjana. Hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22).

Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga

macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan

dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Dari pendapat di

atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan,

sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang

diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam

kehidupan sehari-hari.

8

Page 21: SKRIPSI

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar, menurut Anne Ahira com. Content

Team” Di sekolah siswa diajarkan tidak hanya tentang dunia akademis, juga

diajarkan untuk bisa menggali potensi dan bakat yang ada pada dirinya baik

akademis atau tidak”.

3. Karakteristik Pembelajaran Matematika

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih

baik (Mulyasa, 2002:100). Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama

adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan tingkah

laku.Pembelajaran matematika menurut Russeffendi (1993:109) adalah suatu

kegiatan belajar mengajar yang sengaja dilakukan untuk memperoleh pengetahuan

dengan memanipulasi simbol-simbol dalam matematika sehingga menyebabkan

perubahan tingkah laku. Dalam kurikulum 2004 disebutkan bahwa pembelajaran

matematika adalah suatu pembelajaran yang bertujuan melatih cara berfikir dan

bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan,

eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi dan

inkonsistensi

1. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa

ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba

2. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah

3. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,

grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan. Menurut Soedjadi

(1994:1), meskipun terdapat berbagai pendapat tentang matematika yang

tampak berlainan antara satu sama lain, namun tetap dapat ditarik ciri-ciri

atau karekteristik yang sama, antara lain: 

1. memiliki objek kajian abstrak, 

2. bertumpu pada kesepakatan, 

3. berpola pikir deduktif, 

9

Page 22: SKRIPSI

4. memiliki symbol yang kosong dari arti, 

5. memperhatikan semesta pembicaraan, 

6. konsisten dalam sistemnya.

Matematika sebagai suatu ilmu memiliki objek dasar yang berupa fakta,

konsep, operasi, dan prinsip. Dari objek dasar itu berkembang menjadi objek-

objek lain, misalnya: pola-pola, struktur-struktur dalam matematika yang ada

dewasa ini. Pola pikir yang digunakan dalam matematika adalah pola pikir

deduktif, bahkan suatu struktur yang lengkap adalah deduktif aksiomatik.

Matematika sekolah adalah bagian dari matematika yang dipilih, antara lain

dengan pertimbangan atau berorientasi pada kependidikan. Dengan demikian,

pembelajaran matematika perlu diusahakan sesuai dengan kemampuan kognitif

siswa, mengkongkritkan objek matematika yang abstrak sehingga mudah

difahami siswa. Selain itu sajian matematika sekolah tidak harus menggunakan

pola pikir deduktif semata, tetapi dapat juga digunakan pola pikir induktif, artinya

pembelajarannya dapat menggunakan pendekatan induktif. Ini tidak berarti bahwa

kemampuan berfikir deduktif dan memahami objek abstrak boleh ditiadakan

begitu saja

Selain faktor sekolah, ada beberapa faktor lain yang menunjang hasil belajar

seorang siswa. Faktor – faktor tersebut diantaranya:

1. Kecerdasan

Hal ini merupakan modal seorang siswa untuk mengembangkan semua

informasi yang didapatnya guna menghasilkan sesuatu yang lebih bagi

dirinya maupun lingkungannya.

2. Bakat

Komponen ini merupakan faktor yang sudah bersifat “given” atau

karunia dari Tuhan. Sehingga, dalam perkembangannnya manusia

hanya bertugas untuk menggali bakat apa yang menjadi kelebihan

seseorang.

3. Minat

Faktor ini berasal dari dalam jiwa seorang siswa. Apakah dirinya

memiliki minat dan kemauan untuk belajar dan mempelajari sesuatu

10

Page 23: SKRIPSI

atau tidak. Minat bisa berperan dominan dalam menentukan tingkat

prestasi seorang siswa, karena minat merupakan pendorong yang paling

besar dalam proses belajar seorang siswa

4. Motivasi

Merupakan faktor pendukung yang berasal dari luar. Motivasi bisa

berasal dari orang tua, keluarga atau juga sekoalh dan lingkungan

bermain.

5. Lingkungan

Dengan berada pada lingkungan yang mendukung proses belajar, seorang

siswa akan mendapat pemacu semangat belajar. Karena suasana yang

tercipta akan memberikan rangsangan bagi seorang siswa untuk selalu

meningkatkan kualitas belajarnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor

dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari

pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan

kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 :

21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh 

kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga

faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa

kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39). "Belajar  adalah suatu perubahan

perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 204 : 14).

Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan

lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian

belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu.

Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak

dikatakan berhasil.

11

Page 24: SKRIPSI

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas

pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang

dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif

(intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal)

dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil

belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha

atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap

sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek

kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara

kuantitatif.

B. TEORI–TEORI BELAJAR MATEMATIKA

1. Teori Belajar Jean Piaget

Teori perkembangan intelektual dari Jean Piaget menyatakan bahwa

kemampuan intelektual anak berkembang secara bertingkat yaitu:

a. Sensasi motor (0–2 tahun)

b. Pra – operasional (2–7 tahun)

c. Operasional konkret (7–11 tahun)

d. Operasional (≥ 11 tahun)

Teori ini merekomendasikan perlunya mengamati tingkatan perkembangan

intelektual anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika diberikan, terutama

untutk menyesuaikan “keabstrakan” bahan matematika dengan kemampuan

berpikir abstrak anak pada saat itu. Pendapat Piaget bahwa orang selalu belajar

untuk mencari tahu dan memperoleh pengetahuan dan setiap orang berusaha

untuk membangun sendiri pengetahuan yang diperolehnya. Pendapat ini untuk

melandasi penerapan aliran konstruktifvisme dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika, dan memposisikan peran guru sebagai fasilitator dan motivator agar

12

Page 25: SKRIPSI

peserta didik mempunyai kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuan

mereka.

2. Teori Belajar Vygotsky

Teori Vygotsky berusaha mengembangkan model konsrtuktivistik

belajar mandiri dari Piaget menjadi belajar kelompok. Dalam membangun

sendiri pengetahuannya, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui

kegiatan yang beraneka ragam dengan guru sebagai fasilitator. Kegiatannya

dapat berupa diskusi kelompok kecil, diskusi kelas, mengerjakan tugas

kelompok, tugas mengerjakan ke depan kelas 2–3 orang dalam waktu yang

sama dan untuk soal yang sama. (sebagai bahan pembicaraan atau diskusi

kelas), tugas menulis (karya tulis, karangan), tugas bersama membuat laporan

kajian matematika dan tugas menyampaikan penjelasan atau

mengkomunikasikan pendapat atau presentasi tentang sesuatu yang terkait

dengan matematika.

3. Teori Belajar Jerome Brimer

Teori Brimer berkaitan dengan perkembangan mental yaitu

lemampuan mental anak berkembang secara bertahap mulai dari sederhana ke

yang rumit, mulai dari yang mudah ke yang sulit, dan mulai dari yang nyata

atau konkrit ke yang abstrak. Urutan tersebut dapat membantu peserta didik

untuk mengikuti pelajaran dengan lebih baik. Urutan bahan yang dirancang

biasanya juga terkait usia atau umur anak. Teori Brimer menyebutkan ada 3

tingkatan yang perlu diperhatikan dalam mengakomodasikan keadaan peserta

didik yaitu:

Penggunaan berbagai objek, dalam berbagai bentuk dilakukan setelah

pengamatan yang teliti bahwa memang benar objek itu yang diperlukan

sebagai contoh bagi anak SD kelas II, tentu mereka dalam situasi enactive,

artinya matematika lebih banyak diajarkan dengan memanipulasi objek

langsung dengan memanfaatkan kerikil, kelereng, manik–manik, potongan

kertas, bola, kotak, karet dan sebagainya, dan dihindari penggunaan langsung

simbol–simbol huruf dan lambang–lambang operasi yang berlebihan.

13

Page 26: SKRIPSI

C. Metode Mengajar

Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa

dengan segala kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan

pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak

didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar

di kelas. Salah satu yang paling penting adalah performance guru di kelas.

Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta

suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan

metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Tiap-tiap

kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan

kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode

pembelajaran. Disini saya akan memaparkan beberapa metode

pembelajaran menurut Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep yang dapat kita

digunakan

1. Metode Ceramah

Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan

pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan

oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan.

Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi

pendengarnya. Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah

cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah

cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan

belajar tersebut sukar didapatkan.

2. Metode Demonstrasi

Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang

sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses

bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya.

14

Page 27: SKRIPSI

Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau

seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa

memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya

suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.

Kelebihan Metode Demonstrasi :

a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan

b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari

c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat

dalam diri siswa.

Kelemahan metode Demonstrasi :

a) Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang

diperagakan

b) Tidak semua benda dapat di demonstrasikan

c) Sukar dimengerti jika di demonstrasikan oleh pengajar yang kurang

menguasai apa yang di demonstrasikan

3. Metode Ceramah Plus

Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang

menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang

dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah

plus, diantaranya yaitu:

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

4. Metode Diskusi

Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta

atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat,dan atau saling

mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga

didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang

menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat

interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).

15

Page 28: SKRIPSI

Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode

ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep

dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi

pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding

penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk

meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi

D. Media Pembelajaran

Menurut Denny Setiawan, dkk, (2011) Perkataan “media” tidak selalu

identik dengan “mahal” atau “memerlukan listrik” karena media dapat

dibedakan berdasarkan keadaannya menjadi media canggih (sophisticate

media) dan media sederhana (simple media). Media canggih adalah media

yang hanya dapat dibuat di pabrik karena komponen–komponen yang rumit

dan biasanya memerlukan listrik dalam penyajiannya. Sedangkan media

sederhana merupakan media yang dapat dibuat sendiri oleh penulis sebagai

guru atau ahli media dan biasanya tidak memerlukan listrik untuk

menyajikannya. Terdapat beberapa kelompok media sederhana yaitu gambar

diam, grafis, display, dan realita. Alasasn perlunya media sederhana dalam

pembelajaran menurut Denny Setiawan, dkk, (2011) adalah:

1. Keyakinan bahwa penggunaan media yang sesuai dengan materi

pelajaran dan karakteristik anak didik mampu memberikan suatu

pengalaman baru yang bisa mengubah perilaku (pengetahuan, nilai–nilai

atau suatu kecakapan atau ketrampilan melalui aktivitas kejiwaan

sendiri).

2. Optimalisasi panca indra anak dalam belajar. Dalam proses belajar

mengajar panca indera dan seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu

dirangsang, digunakan dan dilibatkan, sehingga mereka tak hanya

mampu mengetahui melainkan juga dapat memahami, mengingat,

menganalisis, dan melakukan

3. kembali setiap peragaan yang dilakukan guru dengan baik dan benar

serta kemampuan lainnya yang bersifat kognisi, afeksi dan psikomotor.

16

Page 29: SKRIPSI

4. Mampu merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang dalam

jika diciptakan dan digunakan secara seimbang dan sesuai dengan materi

pelajaran.

5. Walaupun media sederhana memang sangat dibutuhkan oleh dunia

pendidikan kita saat ini, namun media tersebut tidak akan efektif apabila

digunakan sesukanya. (4.4 –4.7)

Pentingnya media sederhana bagi pembelajaran menurut Denny Setiawan,

dkk, (2011) adalah seringkali anak didik kita mengalami pendangkalan

pemahaman keilmuan. Selama dalam proses belajar mengajar, acapkali anak

kurang bisa memahami (apalagi memaknai) materi yang diberikan guru.

Tuntutan penugasan pelajaran oleh guru terhadap muridnya seringkali juga

hanyalah bersifat kognitif. Anak didik dianggap mampu menguasai pelajaran

jika mereka sanggup menghafal materi yang pernah diberikan. Media sebagai

atau komponen proses komunikasi diyakini oleh banyak ahli sebagai jawaban

terhadap sejumlah masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Oleh

karena itu selayaknya para guru memiliki ide, gagasan, dan kreativitas setiap

saat ketika akan merencanakan dan menjelaskan setiap pelajaran melalui

media yang dikembangkannya.

Media pembelajaran adalah sarana informasi atau peralatan yang dapat

digunakan untuk menjelaskan, mendeskripsikan, mendemonstrasikan,

menganalisis dan sebagainya berbagai macam materi pelajaran.

Proses pengembangan media pembelajaran adalah kegiatan pembuatan

dan penggunaan media, yang merupakan bagian dari keseluruhan strategi

komunikasi dalam proses belajar mengajar Kita mengenal berbagai macam

bentuk media, dimulai dari media tradisional hingga elektronik, papan tulis

hingga komputer, dari media yang bisa dibeli di toko hingga media yang

dibuat sendiri, dari media yang diciptakan sendiri hingga media yang dibeli

dengan harga mahal. (4.4–4.7). Dalam rangka memanfaatkan lingkungan

sekitar kita, alangkah baiknya media sederhana diciptakan, dibuat,

dikreasikan, dimodifikasikan oleh diri kita sendiri.

17

Page 30: SKRIPSI

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Untuk dapat melihat lebih rinci tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran

penulis akan menguraikan dan menjelaskan langkah demi langkah pelaksanaan

penelitian mulai dari subjek penelitian sampai dengan deskripsi per siklus.

A. Subjek Penelitian

1. Tempat dan Tanggal Pelaksanaan

a. Nama Sekolah : SD Negeri Harjasari 01

b. Mata pelajaran : Matematika

c. Kelas,semester : IV / 2

d. Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

18

Page 31: SKRIPSI

e. Pelaksanaan :

No Siklus Sekolah Dasar Hari/Tanggal Waktu

1 I SD Harjasari 01 Rabu, 12 Februari 2014 07.00-8.10

2 II SD Harjasari 01 Rabu, 19 Februari 2014 07.00-8.10

2. Karakteristik siswa

Hasil refleksi yang dilakukan penulis terhadap hasil proses

pembelajaran sebelum siklus, dari 32 siswa kelas IV Tahun Ajaran

2013/2014, 24 siswa (75%) diantaranya belum dapat mengerjakan dasar

lambang romawi dengan benar dan dinyatakan belum tuntas belajar,

sedangkan 8 siswa (25%) yang dinyatakan tuntas belajar berdasarkan

KKM masih perlu pengayaan lebih lanjut guna meningkatkan

pemahaman pada materi tersebut.

Melihat kenyataan seperti itu penulis melakukan refleksi diri tentang

karakteristik siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01, maka

terindentifikasilah pokok permasalahan lain yang menyebabkan prestasi

belajar siswa sangat rendah, antara lain :

a. Keadaan dan status sosial ekonomi orang tua / wali murid yang

beragam menurut penulis dapat mempengaruhi hasil belajar karena

konsentrasi siswa bisa terganggu akibat dari minimnya fasilitas belajar

yang dimilikinya.

b. Sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai buruh

tani dan merantau di luar kota. Hal ini dapat menyebabkan perhatian

orang tua terhadap aktifitas belajar anak-anaknya di rumah sangat

kurang bahkan hampir tidak ada perhatian sama sekali.

c. Latar belakang pendidikan orang tua / wali murid yang

rata-rata hanya setingkat sekolah dasar memungkinkan kurangnya

bimbingan belajar dari orangtua sehingga kemampuan awal siswa yang

dibawa dari rumah sangat rendah

19

Page 32: SKRIPSI

d. Jarak atara tempat tinggal dengan tempat belajar 50 % ( > 500 meter)

3. Pihak yang Membantu

a. Ibu Abadi Subekti, S.Pd selaku Dosen Pembimbing/supervisor

b. Bapak H.Imron, S.Pd. selaku Kepala Sekolah di SD Negeri Harjasari

01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal

c. Bapak Miftakhudin, S.Pd.SD selaku Supervisor 2

d. Bapak Wasroh, S.Pd.SD selaku Teman Sejawat ( Guru di SD Negeri

Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal )

e. Rekan guru di SD Negeri Harjasari 01 Kecamatan Suradadi

Kabupaten Tegal.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan fokus permasalahan,

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan

observasi, dan analisis, serta refleksi. Apabila diperlukan, pata tahap

selanjutnya disusun rencana tindak lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara

berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah pokok yang ditempuh

pada siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan tindakan

2. Pelaksanaan tindakan

3. Pengamatan

4. Refleksi

Prosedur atau tahapan Penelitian menggunakan model spiral

sebagaimana dikemukakan Tagart and Kemmis dalam Arikunto(2007:16),

yaitu:

PERENCANAAN

PRA SIKLUS PELAKSANAANREFLEKSI

20

Page 33: SKRIPSI

Gambar 1 : Desain prosedur Perbaikan Pembelajaran

2. Studi Pendahuluan

Dalam proses pembelajaran mata pelajaran Matematika di kelas IV

pada materi dasar lambang bilangan romawi, terdapat 24 siswa (75%) dari

32 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan yang

tuntas 8 siswa (25%) dari 32 siswa. Hal itu kemungkinan disebabkan

beberapa faktor antara lain kurang motivasi belajar siswa dan semangat

untuk memahami suatu konsep.

Hal ini diduga karena penyampaian materi yang disampaikan oleh

guru masih kurang maksimal. Sehingga mengakibatkan rendahnya hasil

belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika tentang dasar lambang

bilangan romawi yang dapat dilihat dari belum tercapainya Ketuntasan

Kriteria Minimal (KKM) siswa secara klasikal.

Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika

tentang dasar lambing bilangan romawi dengan adanya peningkatan hasil

PENGAMATAN

PERENCANAAN

SIKLUS IREFLEKSI PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

SIKLUS IIREFLEKSI PELAKSANAAN

PENGAMATAN

21

Page 34: SKRIPSI

belajar atau meningkatnya Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) siswa

secara klasikal ( minimal 80% siswa mendapat nilai diatas dari 71).

3. Langkah-langkah PTK

Langkah-langkah yang harus ditempuh penulis untuk melakukan

perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan II adalah sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan

Untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi seperti

disebutkan di atas. Penulis mengadakan konsultasi dan diskusi dengan

Supervisor tentang pokok-pokok yang menjadi fokus perbaikan, yaitu

bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran tentang dasar lambang bilangan romawi? maka penulis

merumuskan langkah-langkah tindakan sebagai berikut :

a. Menyususn rencana perbaikan pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman dan bahan dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

b. Menentukan tempat dan alokasi waktu penelitian

c. Menentukan metode perbaikan pembelajaran

d. Menentukan alat dan bahan pelajaran

e. Menyusun alat evaluasi

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I yang dilaksanakan

pada tanggal 12 Februari 2014 merupakan awal kegiatan perbaikan

pembelajaran pada mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar

“dasar lambang bilangan romawi”. Dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran tersebut secara keseluruhan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran yang dilakukan penulis sudah sesuai dengan yang

direncanakan.

22

Page 35: SKRIPSI

Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran selesai penulis

mengadakan dialog dengan pengamat tentang pelaksanaan pembelajaran

pada siklus I. Dan hasil dialog tersebut sebagai bahan refleksi penulis

untuk merencanakan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui PTK pada

siklus ke-2. Aktifitas yang sudah baik dipertahankan dan yang belum

baik menjadi catatan penulis untuk diadakan perbaikan.

Aspek pengamatan yang baik pada siklus I adalah :

1. Penjelasan materi

2. Penggunaan metode yang relevan dan bervariasi

3. Bahasa yang mudah dipahami

4. Pemberian contoh

5. Pelaksanaan demonstrasi

3. Pengamatan

Demi kelancaran dan keabsahan dalam pelaksanaan penelitian,

penulis diamati oleh seorang teman sejawat yang bernama Wasroh, S.Pd.

guru SD Negeri Harjasari 01 dengan dilengkapi lembar pengamatan yang

terdiri dari lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan

untuk aktivitas kegiatan siswa selama proses pembelajaran.

4. Refleksi

Perolehan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika

siklus I baru dapat membawa siswa pada prestasi tingkat sedang. Tes

formatif yang berfungsi untuk mengukur sejauh mana siswa memahami

materi pembelajaran tentang cara membandingkan dua pecahan

sederhana disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami dan

disajikan dengan betuk yang bevariasi (Objektif) dengan tingkat

kesulitan yang bervariasi pula.

Berdasarkan hasil tes formatif yang dilakukan penulis dapat

dikatakan bahwa tes yang diberikan sudah memenuhi unsur untuk

mengukur kemampuan. Yaitu betuk tes yang bervariasi, menggunakan

bahasa yang mudah dipahami siswa dan penulisan soal yang baik serta

23

Page 36: SKRIPSI

petunjuk kegiatan yang jelas sehingga tidak menjadikan pengertian ganda

pada siswa.

Pada bentuk soal uraian siswa banyak yang merasa kesulitan

sehingga pada bentuk soal ini banyak jawaban yang salah. Tetapi secara

keseluruhan perolehan hasil belajar pada materi ini baik, hanya kurang

kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal tes.

Siklus II

Berdasarkan hasil perbaikan pada siklus I di atas, penulis masih merasa perlu

untuk mengadakan perbaikan lagi pada siklus II karena baru 53 % siswa

yang dinyatakan tuntas belajar berdasarkan KKM yang ditetapkan di SD

Harjasari 01 tersebut.

Adapun langkah-langkah kegiatan pada siklus II sebagai berikut :

1. Perencanaan

Untuk mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi seperti

disebutkan di atas. Penulis mengadakan konsultasi dan diskusi dengan

Supervisor tentang pokok-pokok yang menjadi fokus perbaikan, yaitu

bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dasar

lambang bilangan romawi? Pada siklus ke-2 ini penulis merumuskan

langkah-langkah tindakan terlebih dahulu seperti halnya pada siklus yang

pertama.

Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :

a. Menyususn kembali rencana perbaikan pembelajaran yang digunakan

sebagai pedoman dan bahan dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran. (terlampir)

b. Menentukan tempat dan alokasi waktu penelitian

c. Menentukan metode perbaikan pembelajaran

d. Menentukan kembali alat dan bahan pelajaran

e. Menyusun kembali alat evaluasi

2. Pelaksanaan

24

Page 37: SKRIPSI

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II yang dilaksanakan

pada tanggal 19 Februari 2014 merupakan kegiatan lanjutan dari siklus I.

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut secara keseluruhan

pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan penulis sudah sesuai

dengan rencana.

Setelah kegiatan perbaikan pembelajaran selesai penulis

mengadakan dialog dengan pengamat tentang pelaksanaan pembelajaran

pada siklus II. Dan hasil dialog tersebut sebagai bahan refleksi penulis

untuk menentukan aktifitas perbaikan yang akan dilaksanakan. Aktifitas

yang sudah baik dipertahankan dan yang belum baik menjadi catatan bagi

penulis untuk diadakan bimbingan khusus secara individu di luar atau di

dalam jam pelajaran.

Aspek pengamatan yang baik pada siklus II adalah :

1. Penjelasan materi

2. Penggunaan metode yang relevan dan bervariasi

3. Bahasa yang mudah dipahami

4. Pemberian contoh

5. Pelaksanaan demonstrasi

3. Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan supervisor dapat

diketahui bahwa pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus ke-2

yang dilakukan penulis dapat dikatakan berhasil dengan baik. Karena

setelah diadakan perbaikan pembelajaran hasil belajar siswa meningkat.

Perhatian siswa bertambah baik karena guru dalam mengajar

menggunakan media belajar yang baik dan menarik

Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa penggunaan metode

demonstrasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran sudah baik.

Penggunaan alat peraga baik sekali, penggunaan bahasa sudah cukup

baik bisa dipahami oleh sebagian besar siswa, pemberian contoh cukup

baik hanya perlu peningkatan intensitas dan aktivitas siswa.

Hasil pengamatan pada siklus II adalah sebagai berikut :

25

Page 38: SKRIPSI

a. Secara kuantitatif hasil yang dicapai terjadi peningkatan jumlah

ketuntasan belajar dari 17 siswa pada siklus I menjadi 32 siswa

pada siklus II

b. Secara kualitatif dari 53,43 % pada siklus I menjadi 100 % pada

siklus II.

c. siswa sudah tuntas belajar dikarenakan belum mencapai KKM yang

ditetapkan di sekolah tersebut. Sebagai tindak lanjut diadakan

pembinaan khusus untuk mengerjakan soal-soal dengan tingkat

kesulitan yang rendah dan tugas PR.

Instrumen yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran tersebut

adalah :

1. Rencana perbaikan pembelajaran siklus II

2. Lembar Observasi siklus II

3. Lembar kerja siswa

4. Lembar soal tes formatif

4. Refleksi

Perolehan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika

siklus II telah berhasil mencapai tingkat ketuntasan minimal yang

ditetapkan di SD Negeri Harjasari 01. Tes formatif yang berfungsi

untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi pembelajaran

tentang dasar lambang bilangan romawi. disusun dengan bahasa yang

jelas dan mudah dipahami siswa dan disajikan dengan bentuk yang

bervariasi (Objektif) dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula

sehingga siswa dapat mengerjakan soal tes dengan benar.

Penyusunan soal tes yang bervariasi, menggunakan bahasa yang

mudah dipahami siswa dan penulisan soal yang baik serta petujuk yang

jelas sehingga tidak menjadikan pengertian ganda pada siswa. Pada

bentuk soal uraian siswa banyak yang merasa kesulitan sehingga pada

bentuk soal ini masih ada jawaban siswa yang salah. Tetapi secara

keseluruhan soal yang diberikan baik hanya kurang kesungguhan siswa

dalam mengerjakan soal tes.

26

Page 39: SKRIPSI

Dari serangkaian kegiatan perbaikan pembelajaran pra siklus,

siklus I dan siklus II yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan tersebut telah berhasil dengan baik dilihat dari perkembangan

jumlah ketuntasan belajar dari 8 siswa atau 25 % sebelum siklus (pra

siklus) menjadi 17 siswa atau 53% pada siklus I, dan 32 siswa atau 100

% pada siklus II,

C. Teknik Analisi Data

1. Data

Data dalam penilitian ini berupa penilaian mata pelajaran Matematika

dimana yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri

Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal

2. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari pengamatan dan nilai pra siklus, siklus I, dan

siklus II siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01 Kecamatan Suradadi

Kabupaten Tegal

3. Teknik Pengumpulan Data

Analisis data diolah dalam data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif

akan dianalisa dalam bentuk paparan naratif, sedangkan data kuantitatif

akan dianalisa dalam bentuk deskripsi dan angka hasil rekapitulasi rata-

rata nilai pra siklus, siklus I, dan siklus II.

a. Tabel Prosentase nilai ulangan pra siklus, siklus I, dan siklus II

Nilai Hasil Banyak siswa yang memperoleh Nilai

27

Page 40: SKRIPSI

Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II

Siswa < 60 ≥ 60 < 60 ≥ 60 < 60 ≥ 60

20 - 30 5 - 3 - - -

40 – 50 19 - 12 - - -

60 – 70 - 8 - 15 - 18

80 – 90 - - - 2 - 12

100 - - - - 2

Jumlah 24 8 15 17 0 32

Prosentase (%) 75 25 47 53 0 100

b. Diagram Prosentase Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Teknik analisa data menggunakan grafik perbandingan nilai yang

diperoleh pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

28

Page 41: SKRIPSI

Hasil penelitian pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran pada mata

pelajaran Matematika kelas IV SD Negeri Harjasari 01 yang dilaksanakan melalui

penelitian tindakan kelas (PTK) telah dapat dilaksanakan dengan baik. Penelitian

perbaikan pembelajaran yang mengambil judul “meningkatkan kemampuan siswa

kelas IV SD Negeri Harjasari 01 tentang dasar lambang bilangan romawi melalui

metode demonstrasi”. Penelitian tersebut dilaksanakan dalam dua siklus, dan

masing-masing siklus mengalami perkembangan yang lebih baik dari kegiatan

pembelajaran sebelumnya.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang hasil penelitian, penulis

menyajikannya melalui deskripsi dan pembahasan per siklus.

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Pra Siklus

Hasil tes pra siklus pada mata matematika dengan materi pokok

dasar lambang bilangan romawi yang memperoleh nilai diatas KKM (60)

sebanyak 8 siswa (25%) dan di bawah KKM sebanyak 24 siswa (75%).

Beberapa hal yang dapat ditarik dari analisis tes, sebanyak 24 siswa (75%)

belum mengerti materi pelajaran matematika.

Dari hasil evaluasi Pra Siklus dapat dilihat pada tabel nilai, data dan

diagram di bawah ini.

Tabel 4.1

Analisis Hasil Nilai Pra Siklus

29

Page 42: SKRIPSI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / II

Materi Pokok : Lambang Bilangan Romawi

Hari / Tanggal : Rabu, 5 Februari 2014

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal): 60

No Nama SiswaNilai

Pra SiklusTuntas

Belum Tuntas

1 Frengki Setiawan 60 V2 Dania Meliyanti 40 V3 Anton Saputra 50 V4 Nur Azizah 70 V5 Danur Rohim 40 V6 Idah Faridah 50 V7 Tika Purwati 50 V8 Rizal Ilham Mauludin 40 V

9 Durohim 60 V10 Iis Setiani 50 V11 Inggit Anggreani 50 V12 Nur Rokhayati 40 V13 Lia Nurmalasari H 20 V14 Santika 70 V15 Syahrul Fadila 50 V16 Abdul Muslimin 40 V

17 Ade Suripto 30 V18 Adelia Septiani 40 V19 Aditia Edris Prayitno 50 V20 Aditya Arifin 50 V21 Alifa Citra Rahmatika 70 V22 Andriyanto 60 V23 Anis Dewi Wijayanti 60 V24 Ari Setiawan 50 V

25 Awal Lia Lintang 40 V26 Bayu Widianto 40 V27 Catur Adi Wibowo 50 V28 Dimas Ageng Prayitno 50 V29 Edi Sunigyo 60 V30 Elfira Sundari Santoso 30 V31 Eva Agustia 20 V

30

Page 43: SKRIPSI

No Nama SiswaNilai

Pra SiklusTuntas

Belum Tuntas

32 Faizza Aulia Zulfa 30 V

JUMLAH NILAI 1510NILAI RATA-RATA 47,1JUMLAH TUNTAS 8NILAI TERTINGGI 70NILAI TERENDAH 20PROSENTASE (%) 8% 24%

Diagram 4.3 Ketuntasan Pra Siklus

Diagram 4.4

Diagram Nilai Matematika Pra Siklus

31

Page 44: SKRIPSI

Dari hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh masukan untuk

melakukan penelitian perbaikan siklus I. Selanjutnya disusun rencana

perbaikan pembelajaran siklus I.

2. Siklus I

Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran,

penulis mempertimbangkan nilai-nilai hasil belajar siswa melalui tes

formatif. Hasil tes formatif tersebut juga dicantumkan dalam bentuk Tabel

dan Grafik yang diolah dari data siklus I, sebagai bukti dari kualitas

pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil belajar siswa serta kualitas

aktifitas perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika kelas IV

SD Negeri Harjasari 01.

Tabel 4.5

Analisis Hasil Nilai Siklus I

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / II

Materi Pokok : Menyederhanakan Berbagai Bentuk Pecahan

Hari / Tanggal : Rabu, 12 Februari 2014

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal): 60

No Nama SiswaNilai

Pra SiklusTuntas Belum Tuntas

1 Frengki Setiawan 60 V2 Dania Meliyanti 40 V3 Anton Saputra 60 V4 Nur Azizah 70 V5 Danur Rohim 70 V6 Idah Faridah 60 V7 Tika Purwati 60 V8 Rizal Ilham Mauludin 50 V

9 Durohim 60 V10 Iis Setiani 60 V11 Inggit Anggreani 50 V12 Nur Rokhayati 40 V13 Lia Nurmalasari H 30 V14 Santika 80 V

32

Page 45: SKRIPSI

No Nama SiswaNilai

Pra SiklusTuntas Belum Tuntas

15 Syahrul Fadila 60 V16 Abdul Muslimin 40 V

17 Ade Suripto 40 V18 Adelia Septiani 50 V19 Aditia Edris Prayitno 60 V20 Aditya Arifin 60 V21 Alifa Citra Rahmatika 80 V22 Andriyanto 60 V23 Anis Dewi Wijayanti 60 V24 Ari Setiawan 50 V

25 Awal Lia Lintang 40 V26 Bayu Widianto 50 V27 Catur Adi Wibowo 50 V28 Dimas Ageng Prayitno 60 V29 Edi Sunigyo 60 V30 Elfira Sundari Santoso 40 V31 Eva Agustia 30 V32 Faizza Aulia Zulfa 30 V

JUMLAH NILAI 1710NILAI RATA-RATA 53,4JUMLAH TUNTAS 17JUMLAH TIDAK TUNTAS 15NILAI TERTINGGI 80NILAI TERENDAH 30PROSENTASE (%) 53% 47%

Dari data tabel nilai hasil perbaikan pembelajaran diatas dapat disimpulkan

bahwa tingkat tarap serap siswa terhadap materi yang telah diterima baru

mencapai 53 %.

Sedangkan peningkatan hasil belajar siklus I yang diolah berdasarkan

perkembangan perolehan hasil belajar sebelum siklus seperti yang

ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

33

Page 46: SKRIPSI

Tabel 4.6

Data Hasil Evaluasi Matematika Siklus I

N

o

Jenis

Kegiatan

Tuntas Belajar Belum Tuntas Rerata Nilai

Tinggi

Nilai

RendahAnak % Anak %

1.

2.

Pra Siklus

Siklus I

8

17

25

53

24

15

75

47

47,18

53,43

70

80

20

30

Diagram 4.7

Digram Ketuntasan Siklus I

34

Page 47: SKRIPSI

Diagram 4.8

Diagram Nilai Matematika Siklus I

Dari tabel dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa dengan

menggunaka metode demonstrasi pada pembelajaran Matematika

diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 53,4 dan

ketuntasan belajar mencapai 53% atau ada 17 dari 32 siswa sudah

tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukan bahwa pada siklus I secara

klasikal siswa belum tuntas belajar, karena belum mencapai ketuntasan

80% keatas.

2. Siklus II

Secara keseluruhan kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada

mata pelajaran matematika Kelas IV SD Negeri Harjasari 01 siklus II

dapat dikatakan sudah cukup baik.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksankan bahwa

penggunaan metode demonstrasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran

sudah baik. Penggunaan alat peraga baik sekali, penggunaan bahasa sudah

cukup baik bisa dipahami oleh sebagian besar siswa, pemberian contoh

cukup baik hanya perlu peningkatan intensitas dan aktivitas siswa.

35

Page 48: SKRIPSI

Setelah guru melaksanakan pembelajaran Siklus II, penulis

melaksanakan tes formatif unutk mengetahui sejauh mana siswa

menguasai materi pembelajaran. Data hasil evaluasi Siklus II dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.9

Analisis Hasil Nilai Siklus II

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / II

Materi Pokok : Menyederhanakan Berbagai Bentuk Pecahan

Hari / Tanggal : Rabu, 19 Februari 2014

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal): 60

No Nama SiswaNilai

Pra SiklusTuntas Belum Tuntas

1 Frengki Setiawan 80 V2 Dania Meliyanti 60 V3 Anton Saputra 80 V4 Nur Azizah 100 V5 Danur Rohim 80 V6 Idah Faridah 70 V7 Tika Purwati 80 V8 Rizal Ilham Mauludin 70 V

9 Durohim 90 V10 Iis Setiani 70 V11 Inggit Anggreani 70 V12 Nur Rokhayati 60 V13 Lia Nurmalasari H 60 V14 Santika 100 V15 Syahrul Fadila 70 V16 Abdul Muslimin 60 V

17 Ade Suripto 70 V18 Adelia Septiani 70 V19 Aditia Edris Prayitno 80 V20 Aditya Arifin 80 V21 Alifa Citra Rahmatika 90 V22 Andriyanto 80 V23 Anis Dewi Wijayanti 80 V

36

Page 49: SKRIPSI

No Nama SiswaNilai

Pra SiklusTuntas Belum Tuntas

24 Ari Setiawan 70 V

25 Awal Lia Lintang 70 V26 Bayu Widianto 80 V27 Catur Adi Wibowo 60 V28 Dimas Ageng Prayitno 70 V29 Edi Sunigyo 80 V30 Elfira Sundari Santoso 60 V31 Eva Agustia 60 V32 Faizza Aulia Zulfa 70 V

JUMLAH NILAI 2370 NILAI RATA-RATA 74,06 JUMLAH TUNTAS 32 JUMLAH TIDAK TUNTAS 0NILAI TERTINGGI 100NILAI TERENDAH 60PROSENTASE (%) 0% 100%

Dari data tabel nilai hasil perbaikan pembelajaran diatas dapat disimpulkan

bahwa tingkat tarap serap siswa pada siklus II terhadap materi yang telah

diterima adalah 100 %, artinya bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada

siklus ini sudah baik.

Peningkatan hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10

Data Hasil Evaluasi Matematika Siklus II

N

o

Jenis

Kegiatan

Tuntas Belajar Belum Tuntas Rerata Nilai

Tinggi

Nilai

RendahAnak % Anak %

1.

2.

Siklus I

Siklus II

17

32

53

100

15

0

47

0

53,43

73,5

80

100

30

60

Hasil kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II seperti yang

ditunjukkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa peningkatan prestasi

37

Page 50: SKRIPSI

belajar sudah sangat baik , artinya pemahaman siswa terhadap materi

perbaikan pembelajaran sudah berhasil diserap dengan cukup baik yaitu

sebanyak 100 % dari 32 siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01. Semua siswa

sudah mencapai nilai tuntas belajar pada siklus II ini dijadikan sebagai bahan

refleksi penulis untuk diadakan tindak lanjut berupa bimbingan secara

individu yang pelaksanaannya pada jam istirahat atau setelah selesainya

kegiatan belajar mengajar selama 5 menit dan diberi tugas–tugas pekerjaan

rumah (PR).

Diagram 4.11

Diagram Ketuntasan Siklus II

Diagram 4.12

Diagram Nilai Matematika Siklus II

38

Page 51: SKRIPSI

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pada bagian ini akan di bahas beberapa temuan selama proses

kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri

Harjasari 01 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal dengan kompetensi dasar

lambang bilangan romawi pada siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01

Kecamatan Suradadi.

1. Siklus I

Temuan-temuan yang harus diperhatikan penulis pada

pelaksanaan siklus I adalah masih adanya siswa yang masih belum

konsentrasi menerima penjelasan materi, siswa tidak sungguh-sungguh

melakukan demonstrasi baik klasikal maupun kelompok. Hal ini yang

menyebabkan hanya 47 % siswa yang dapat menyerap materi

pembelajaran dan prestasi rata-rata kelas 53,43. Namun secara keseluruhan

pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ini berhasil dengan baik,

terbukti adanya perkembangan prestasi belajar yaitu dari jumlah tuntas

belajar pra siklus 8 siswa atau 25 % menjadi 24 siswa atau 75 %.

2. Siklus II

Temuan penting pada pelaksanaan siklus II adalah masih adanya

siswa yang merasa kesulitan pada pengerjaan soal bentuk uraian sehingga

39

Page 52: SKRIPSI

pada bentuk ini banyak jawaban siswa yang salah atau tidak sempurna.,

siswa masih kurang sungguh-sungguh mengerjakan soal-soal latihan Hal

ini yang menyebabkan laju prestasi berjalan lambat. Namun secara

keseluruhan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II ini berhasil

dengan baik, terbukti adanya perkembangan prestasi belajar yaitu dari

jumlah tuntas belajar pra siklus 8 siswa atau 25 % menjadi 24 siswa atau

75 % pada siklus I dan 32 siswa atau 100 % pada siklus II.

Keberhasilan ini terjadi berkat secara intensif guru melakukan

kegiatan perbaikan pembelajaran yang direncanakan dengan metode

demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang

membandingkan pecahan sederhana berhasil dengan baik. Pelaksanaan

perbaikan pembelajaran melalui PTK berjalan dengan baik sejalan dengan

teori belajar dan prinsip pemanfaatan media. Perilaku yang tampak pada

periode / tahap ini adalah kemampuan siswa untuk mengoperasikan

kaidah-kaidah logika yang terikat dengan objek yang konkrit atau nyata).

Keterikatan tersebut menyebabkan aktifitas proses pembelajaran semakin

meningkat pula. Aktivitas tersebut mencakup 1) Pelibatan siswa dalam

pemecahan masalah 2) Pemanfaatan media belajar 3) Pemberian contoh-

contoh 4) Pengaktifan siswa melakukan demonstrasi dan 5) Penggunaan

bahasa yang mudah dipahami siswa.

40

Page 53: SKRIPSI

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa

meningkat.

Setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan penulis

melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pembahasan temuan-temuan

selama penelitian berlangsung pada mata pelajaran Matematika tentang

penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas

IV SD Negeri Harjasari 01 dalam memahami dasar lambang bilangan romawi

berhasil dengan baik.

Sebagai gambaran keberhasilan penelitian tersebut, penulis menarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Melalui perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang terorganisir

dengan baik , sehingga kegiatan penelitian berlangsung efisien dan efektif.

41

Page 54: SKRIPSI

Penggunaan metode demonstrasi sangat efektif untuk meningkatkan

pemahaman siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01 pada mata pelajaran

Matematika dengan kompetensi dasar lambang bilangan romawi.

Bukti keberhasilan tersebut antara lain :

a. Melalui penggunaan metode demonstrasi siswa dapat dengan mudah

mengerjakan soal dasar lambang bilangan romawi dengan benar.

b. Kenerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran menjadi lebih

baik, kreatif, mandiri dan profesional.

c. Kemandirian dan kreativitas siswa dapat dijadikan modal pada

pelaksanaan pembelajaran selanjutnya, sebab belajar merupakan

suatu proses yang berkesimbungan dan berpijak pada pengalaman.

d. Hasil belajar siswa dari siklus ke siklus berikutnya mengalami

peningkatan perolehan hasil belajar yang baik.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian kata yang paling tepat untuk

mengungkapkan keberhasilan pelaksanaan penelitian. Mengingat besarnya

manfaat hasil penelitian ini, penulis menyarankan kepada semua pihak yang

berkompeten dalam dunia pendidikan agar mereka ada kemauan yang tulus

meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas tinggi. Kualitas mutu

pendidikan tentu saja diawali dari meningkatnya mutu pembelajaran yang

dilakukan guru di dalam kelasnya. Untuk itu penulis menyarankan kepada

semua pihak yang peduli/ bertanggung jawab masalah pendidikan, antara lain:

1. Untuk guru

a. Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya selalu menggunakan

alat peraga yang tepat agar tidak menimbulkan verbalisme terhadap

anak didiknya.

b. Gunakan metode yang tepat dan bervariasi agar siswa merasa senang

mengikuti dan melaksanakan proses pembelajaran.

c. Jadikan siswa sebagai subjek dalam proses kegiatan pembelajaran.

Untuk itu guru sebagai pembelajar dan siswa sebagai subjek belajar

42

Page 55: SKRIPSI

harus selalu aktif dalam proses belajar mengajar atau proses

pembelajaran. (Sutomo dalam profesi kependidikan, 1997 : 30).

2. Untuk Kepala Sekolah

Sebagai orang yang paling bertanggung jawab masalah managerial

pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar, hendaknya dapat membantu

guru dalam melaksanakan penelitian, Untuk Pengambil kebijakan

a Hendaknya dapat mensosialisasikan hasil penelitian pembiasaan

penggunaan alat peraga dan metode yang bervariasi.

b. Hendaknya dapat memberikan kemudahan-kemudahan

untuk mengurus perbaikan nasib (kenaikan pangkat, promosi kepala

Sekolah) terhadap guru yang berhasil melakukan inovasi-inovasi

pendidikan misalnya melaksanakan PTK di dalam kelasnya.

DAFTAR PUSTAKA

I.G..A.K, Wardani, Dr. Kuswoyo, Drs, M.Ed, Noehi Nasoetion, Drs, M.A, (2002), Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4420), Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara

Amin Suyitno, dkk (2004). Hand Out Dasar-dasar dan proses pembelajaran Matematika I. Semarang : UNNES

I.G.A.K, Wardani, Prof. Dr..Siti Julecha, M.A, Ngadi Marsinah, M.Pd, (2004), Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412), Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.K. Julecha Siti, Marsinah Ngadi. 2004. Pemantapan Kemampuan Profesional, Jakarta : Universitas Terbuka.

Muhsetya, Gatot. (2005). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas Tebuka Suciati, dkk. (2005). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universita Terbuka

43

Page 56: SKRIPSI

Sumantri, Mulyani. (2005). Perkembangan Peserta didik. Jakarta : Universitas Terbuka

Arikunto, Suharsimi.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Andayani, (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :Universitas Tebuka

Gatot Muhsetyo Drs, M.Sc, dkk, 2003, Pembelajaran Matematika SD, (PGSD 4404), Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

UPI, 1999. Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung : UPI Bandung.

WS Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.

Lampiran 1

Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP

Kepada

Kepala UPBJJ Purwokerto

Di Purwokerto

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:

Nama : MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD

NIP : 19871230 201101 1 007

Tempat Mengajar : SD Negeri Harjasari 01

Alamat Sekolah : Ds.Harjasari Kec. Suradadi Kab. Tegal

Telepon : 085642555281

Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing dalam pelaksanaan

PKP atas:

44

Page 57: SKRIPSI

Nama : YOGHI JUNANDAR

NIM : 821626388

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar: SD Negeri Harjasari 01

Alamat Sekolah : Ds. Harjasari Kec. Suradadi Kab. Tegal

Telepon : 085647815704

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Harjasari, 3 Februari 2014

Mengetahui Kepala Sekolah,

H.IMRON, S.Pd.NIP. 19600310 198405 1 002

Supervisor 2,

MIFTAKHUDIN, S.Pd SDNIP. 19871230 201101 1 007

Lampiran 2

PERENCANAAN PTK

PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Fakta / Data Pembelajaran yang

terjadi di kelas

Media sebagai alat peraga dalam proses

pembelajaran dan dapat membantu siswa

memahami materi yang disampaikan oleh guru

sehingga siswa tidak merasa bosan atau jenuh

dalam menerima pelajaran.

Identifikasi masalah Dalam proses belajar mengajar dengan materi

pokok ” dasar lambang bilangan romawi” pada

mata pelajaran Matematika kelas IV semester

45

Page 58: SKRIPSI

2 SD Negeri Harjasari 01, sebagaian besar

siswa belum dapat memahami materi dasar

lambang bilangan romawi.

Analisis maslah a. Guru kurang memanfaatkan alat peraga

yang sudah disiapkan

b. Guru kurang melibatkan semua siswa

dalam melakukan demonstrasi operasi

hitung bilangan Guru kurang memberikan

contoh-contoh soal dan cara

penyelesaiannya

c. Guru kurang memberikan penguatan-

penguatan untuk mengaktipkan siswa

Melakukan demonstrasi atau mengerjakan

tugas

d. Guru tidak menyediakan buku sumber

belajar yang cukup untuk siswa.

Alternatif dan prioritas

perencanaan masalah

keefektifan proses pembelajaran tersebut

karena guru dapat mengaktifkan siswa dalam

pembahasan materi melalui demonstrasi, tanya

jawab atau dalam kegiatan latihan dengan

menggunakan metode, alat peraga dan materi

pelajaran yang sesuai.

Rumusan masalah Berdasarkan sebab-sebab kekurang efektifan

proses pembelajaran matematika, maka usaha

yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan

siswa kelas IV SD Negeri Harjasari 01

memahami lambang bilangan romawi Bilangan

penulis merumuskan masalah tersebut yang

kemudian untuk dijadikan fokus perbaikan.

46

Page 59: SKRIPSI

47

Page 60: SKRIPSI

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PRA SIKLUS

Sekolah : SD Negeri HARJASARI 01

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Dasar Lambang Bilangan Romawi

Kelas/semester : IV (Empat) /2 (dua)

Alokasi waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

1. Menggunakan Lambang Bilangan Romawi

B. Kompetensi Dasar

1.2. Mengenal Lambang Bilangan Romawi

C. Indikator

1. Menulis Dasar Bilangan Romawi

2. Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi

D. Tujuan Pembelajaran**

Melalui penjelasan guru tentang lambang bilangan romawi siswa dapat

mengenal lambang bilangan romawi

Melalui penjelasan guru tentang cara menulis lambang bilangan romawi

siswa dapat menulis lambang bilangan romawi

E. Materi Ajar

Dasar Lambang Bilangan Romawi

Dalam Penulisan Bilangan Romawi adalah

48

Page 61: SKRIPSI

Bila bilangan yang nilainya sama atau kecil terletak di

belakang / kanan bilangan yang besar, maka hasilnya akan di tambah /

di jumlahkan.

Contoh : I =1=2

III = I+1+1=3

VIII = 5+1+1+1=8

Mengubah bilangan cacah menjadi bilangan romawi

Contoh : 17 = XVII

11 XI

XV

F. Metode Pembelajaran

Penjelasan,

latihan,

tanya jawab

dan penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran :

Kegiatan awal

Apresepsi/ Motivasi

Memberi tugas siswa untuk menulis lambang bilangan

Romawi

Kegiatan Inti

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru

menulis bilangan romawi

b. Secara klasikal siswa menjawab pertanyaan

guru tentang bilangan romawi

c. Secara klasikal siswa dapat menulis bilangan

cacah menjadi bilangan romawi

49

Page 62: SKRIPSI

d. Secara individu siswa mengerjakan latihan

yang diberikan oleh guru

e. Siswa bersama guru membahas hasil latihan

yang dikerjakan

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan Akhir, guru:

Menyimpulkan materi

Mengevaluasi kegiatan pembelajaran

Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 .

Matematika SD untuk Kelas IV

Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4

Garis bilangan

Soal soal :

1. Tulis kedalam bilangan romawi dari 18 dengan benar !

2. Penulisan bilangan asli dari VI adalah …

3. Tanggal 9 apabila ditulis dengan lambang romawi adalah …

4. Penulisan bilangan asli dari XIV adalah …

5. Kemarin tanggal 15, apabila di tulis dengan bilangan romawi adalah …

Kunci Jawaban

50

Page 63: SKRIPSI

1. XVIII

2. 6

3. IX

4. 14

5. XVI

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 2.

Harjasari, 5 Februari 2014

Teman Sejawat

WASROH, S.Pd.SDNIP. 19620413 198405 1 003

Supervisor II

MIFTAKHUDIN, S.Pd.SDNIP. 19871230 201101 1 007

Mahasiswa

YOGHI JUNANDARNIM. 821626388

51

Page 64: SKRIPSI

Mengetahui,

Kepala Sekolah

H. IMRON, S.Pd.NIP. 196003 1984051 1 002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Sekolah : SD Negeri Harjasari 01

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Dasar Lambang Bilangan Romawi

Kelas/semester : IV (Empat) /2 (dua)

Alokasi waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

Menggunakan Lambang Bilangan Romawi

B. Kompetensi Dasar

Mengenal Lambang Bilangan Romawi

C. Indikator

a. Menulis Dasar Bilangan Romawi

b. Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi

D. Tujuan Pembelajaran**

52

Page 65: SKRIPSI

Melalui penjelasan guru tentang cara menulis lambang bilangansiswa

dapat menulis bilangan romawi sampai dengan 15

Melalui penjelasan guru tentang cara mengubah bilangan cacah menjadi

bilangan romawi siswa dapat mengubah bilangan cacah menjadi bilangan

romawi

E. Materi Ajar

Dasar Lambing Bilangan Romawi

Dalam Penulisan Bilangan Romawi adalah

Bila bilangan yang nilainya sama atau kecil terletak di

belakang / kanan bilangan yang besar, maka hasilnya akan di tambah /

di jumlahkan.

Contoh : II = 1+1=2

VII = 5+1+1=7

XIII = 10+1+1+1=13

Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi

Contoh : 17 = XVII

11 XI

15 XV

F. Metode Pembelajaran

Penjelasan,

latihan,

tanya jawab

dan penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran :

Kegiatan Awal

Apresepsi/ Motivasi

Memberi tugas siswa untuk menulis lambang bilangan

romawi

53

Page 66: SKRIPSI

Kegiatan Inti

b. Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang bilangan romawi

c. Secara klasikal siswa menjawab pertanyaan

guru tentang bilangan romawi

d. Secara klasikal siswa dapat mengubah

bilangan cacah menjadi bilangan romawi

e. Secara individu siswa mengerjakan latihan

yang diberikan oleh guru

f. Siswa bersama guru membahas hasil latihan

yang dikerjakan

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir, guru:

Menyimpulkan materi

Mengevaluasi kegiatan pembelajaran

Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 .

Matematika SD untuk Kelas IV

Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4

Garis bilangan

54

Page 67: SKRIPSI

Soal soal :

1. Tulis kedalam bilangan romawi dari 18 dengan benar !

2. Penulisan bilangan asli dari XVI adalah …

3. Tanggal 20 apabila ditulis dengan lambang romawi adalah …

4. Penulisan bilangan asli dari XIV adalah …

5. Kemarin tanggal 19, apabila di tulis dengan bilangan romawi adalah …

Kunci Jawaban

6. XVIII

7. 16

8. XX

9. 14

10.XIX

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 2.

Harjasari, 12 Februari 2014

Teman Sejawat

WASROH, S.Pd.SD

Supervisor II

MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD

Mahasiswa

YOGHI JUNANDAR

55

Page 68: SKRIPSI

NIP. 19620413 198405 1 003 NIP. 19871230 201101 1 007 NIM. 821626388

Mengetahui,

Kepala Sekolah

H. IMRON, S.Pd.NIP. 196003 1984051 1 002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Sekolah : SD Negeri Harjasari 01

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Dasar Lambang Bilangan Romawi

Kelas/semester : IV (Empat) /II (dua)

Alokasi waktu : 2 X 35 menit (1 X pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

Menggunakan Lambang Bilangan Romawi

56

Page 69: SKRIPSI

B. Kompetensi Dasar

Mengenal Lambang Bilangan Romawi

C. Indikator

a. Menulis Dasar Bilangan Romawi

b. Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi

D. Tujuan Pembelajaran**

Melalui penjelasan guru tentang bilangan romawi siswa dapat menulis

bilangan romawi sampai dengan 15

Melalui penjelasan guru tentang mengubah bilangan cacah menjadi

bilangan romawi siswa dapat mengubah bilangan cacah menjadi bilangan

romawi

E. Materi Ajar

Dasar Lambang Bilangan Romawi

Dalam Penulisan Bilangan Romawi adalah

Bila bilangan yang nilainya sama atau kecil terletak di

belakang / kanan bilangan yang besar, maka hasilnya akan di tambah /

di jumlahkan.

Contoh : II = 1+1=2

VII = 5+1+1=7

XIII = 10+1+1+1=13

Mengubah Bilangan Cacah Menjadi Bilangan Romawi

Contoh : 17 = XVII

11 = XI

15 XV

F. Metode Pembelajaran

Penjelasan,

latihan,

57

Page 70: SKRIPSI

tanya jawab

dan penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran :

Kegiatan awal

Apresepsi/ Motivasi

Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang

kemarin.

Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan kembali materi tentang bilangan romawi

b. Secara klasikal siswa menjawab pertanyaan guru tentang bilangan

romawi

c. Secara klasikal siswa dapat mengubah bilangan romawi menjadi

bilangan cacah

d. Secara individu siswa mengerjakan latihan yang diberikan oleh

guru

e. Guru dan siswa membahas hasil latihan yang dikerjakan

Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan Akhir, guru:

c. Menyimpulkan materi

d. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran

e. Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

58

Page 71: SKRIPSI

G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 4 .

Matematika SD untuk Kelas IV

Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 4

Garis bilangan

Soal soal :

1. Tulis kedalam bilangan romawi dari 14 dengan benar !

2. Penulisan bilangan asli dari XIX adalah …

3. Tanggal 18 apabila ditulis dengan lambang romawi adalah …

4. Penulisan bilangan asli dari XIII adalah …

5. Hari ini tanggal 15, apabila di tulis dengan bilangan romawi adalah …

Kunci Jawaban

1. XIV

2. 19

3. XVIII

4. 13

5. XV

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 2.

59

Page 72: SKRIPSI

Harjasari, 19 Februari 2014

Teman Sejawat

WASROH, S.Pd.SDNIP. 19620413 198405 1 003

Supervisor II

MIFTAKHUDIN, S.Pd.SDNIP. 19871230 201101 1 007

Mahasiswa

YOGHI JUNANDARNIM. 821626388

Mengetahui,

Kepala Sekolah

H. IMRON, S.Pd.NIP. 196003 1984051 1 002

DAFTAR NILAI MATEMATIKA

KELAS IV SEMESTER 2

60

Page 73: SKRIPSI

No Nama SiswaNilai

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

1 Frengki Setiawan 60 60 802 Dania Meliyanti 40 40 603 Anton Saputra 50 60 804 Nur Azizah 70 70 1005 Danur Rohim 40 70 806 Idah Faridah 50 60 707 Tika Purwati 50 60 808 Rizal Ilham Mauludin 40 50 709 Durohim 60 60 9010 Iis Setiani 50 60 7011 Inggit Anggreani 50 50 7012 Nur Rokhayati 40 40 6013 Lia Nurmalasari H 20 30 6014 Santika 70 80 10015 Syahrul Fadila 50 60 7016 Abdul Muslimin 40 40 6017 Ade Suripto 30 40 7018 Adelia Septiani 40 50 7019 Aditia Edris Prayitno 50 60 8020 Aditya Arifin 50 60 8021 Alifa Citra Rahmatika 70 80 9022 Andriyanto 60 60 8023 Anis Dewi Wijayanti 60 60 8024 Ari Setiawan 50 50 7025 Awal Lia Lintang 40 40 7026 Bayu Widianto 40 50 8027 Catur Adi Wibowo 50 50 6028 Dimas Ageng Prayitno 50 60 7029 Edi Sunigyo 60 60 8030 Elfira Sundari Santoso 30 40 6031 Eva Agustia 20 30 6032 Faizza Aulia Zulfa 30 30 70  Jumlah 1510 1710 2370  Rerata 47,18 53,43 74,06  KKM 60 60 60  Ketuntasan % 25 53 100

61

Page 74: SKRIPSI

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN GURU OLEH SUPERVISOR 2

62

Page 75: SKRIPSI

( SIKLUS I )

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IV ( Empat ) / 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan : Rabu, 12 Februari 2014

NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR

1.

Guru mengawali dengan

apersepsi yang baik dan sesuai

tujuan pembelajaran

V Masih kurang

2.Guru mempersiapkan alat dan

bahan pembelajaran dengan baikV Baik

3.

Guru menyampaikan materi

dengan bahasa yang

menyenanggkan

V Masih kurang

4.Guru menggunakan alat peraga

yang menarik perhatian siswaV Masih kurang

5.Guru menggunakan bahasa yang

mudah dipahami siswaV cukup baik

6.Guru melibatkan siswa selama

proses pembelajaranV Baik

7.

Guru sudah menggunakan

contoh-contoh permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari

yang sesuai

V

Contoh yang

digunakan kurang

sesuai

8.

Metode yang digunakan guru

sudah sesuai dengan tujuan

indicator

V

63

Page 76: SKRIPSI

NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR

9.Guru sudah memberikan tugas

latihan kepada siswaV

10.Guru memberikan apresiasi dan

penguatan pada siswaV

11.

Guru sudah melaksanakan

evaluasi saat teakhir proses

pembelajaran

V Dalam melaksanakan

evaluasi kurang

12.Guru memberikan pekerjaan

rumah pada siswaV Baik

Harjasari, 12 Pebruari 2014

Supervisor 2 Mahasiswa

MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD YOGHI JUNANDARNIP. 19871230 201101 1 007 NIM. 821626388

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN GURU OLEH SUPERVISOR 2

64

Page 77: SKRIPSI

( SIKLUS I )

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IV ( Empat) / 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan : Rabu, 12 Februari 2014

NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR

1.

Siswa sudah mempersiapkan

bahan dan sumber pelajaran

dengan baik

V

2.

Siswa memperhatikan

penjelasan materi dari guru

dengan baik

VSiswa kurang

memperhatikan

3.Siswa sudah aktif berperan

dalam proses pembelajaranV

4.

Beberapa siswa ada yang berani

bertanya jawab jika ada

penjelasan guru yang kurang

dipahami

V Yang bertanya sedikit

5.Siswa sudah mengikuti petunjuk

pembelajaranV

6.Siswa bersungguh-sungguh

mengerjakan tugas latihanV

Siswa masih banyak

yang belum fokus

7. Diskusi siswa belajalan lancer V

8.Siswa melaporkan hasil diskusi

dengan baikV

9.

Siswa sudah mampu membuat

kesimpulan dari proses

pembelajaran

V

65

Page 78: SKRIPSI

NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR

10.Siswa dapat mengerjakan

evaluasi dari guru dengan benarV

Dalam melaporkan

diskusi masih kurang

Harjasari, 12 Februari 2014

Supervisor 2 Mahasiswa

MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD YOGHI JUNANDARNIP. 19871230 201101 1 007 NIM. 821626388

66

Page 79: SKRIPSI

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN GURU OLEH SUPERVISOR 2

( SIKLUS II )

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : IV ( Empat ) / 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

Pertemuan : 19 Februari 2014

NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR

1.

Guru mengawali dengan

apersepsi yang baik dan sesuai

tujuan pembelajaran

V Baik

2.Guru mempersiapkan alat dan

bahan pembelajaran dengan baikV Baik

3.

Guru menyampaikan materi

dengan bahasa yang

menyenangkan

V Sudah baik

4.Guru menggunakan alat peraga

yang menarik perhatian siswaV

Penggunaan alat

peraga tepat

5.Guru menggunakan bahasa yang

mudah dipahami siswaV Cukup baik

6.Guru melibatkan siswa selama

proses pembelajaranV Cukup baik

7.

Guru sudah menggunakan

contoh-contoh permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari

yang sesuai

V Cukup baik

8. Metode yang digunakan guru V Cukup baik

67

Page 80: SKRIPSI

NO KEGIATAN GURU YA TIDAK KOMENTAR

sudah sesuai dengan tujuan

indicator

9.Guru sudah memberikan tugas

latihan kepada siswaV

Cukup baik

10.Guru memberikan apresiasi dan

penguatan pada siswaV

Cukup baik

11.

Guru sudah melaksanaan

evaluasi saat terakhir proses

pembelajaran

V Sudah

12Guru memberikan pekerjaan

rumah pada siswaV Baik

Harjasari, 19 Februari 2014

Supervisor 2

MIFTAKHUDIN, S.Pd.SDNIP. 19871230 201101 1 007

Mahasiswa

YOGHI JUNANDARNIM. 821626388

68

Page 81: SKRIPSI

Lampiran 5

JURNAL PEMBIMBING SUPERVISOR 2

Nama : YOGHI JUNANDAR Mengajar : IV

NIM : 821626388 Tempat mengajar : SDN Harjasari 01

No Hari/tgl KegiatanHasil /

komentarTindak lanjut

Paraf

Mhs Sup. 2

1.

Jumat, 7

Februari

2014

Mendiskusik

an RPP

perbaikan

mata

pelajaran

matematika

Metode

pembelajaran

kurang sesuai

Perbaiki

metode

pembelajaran

2.

Kamis, 13

Februari

2014

Diskusi

refleksi siklus

I pada

pembelajaran

matematika

Penggunaan

metode

pembelajaran

kurang tepat

Di sesuaikan

pada

kemampuan

siswa

3.

Selasa, 18

Februari

2014

Konsultasi

konsep

perbaikan

RPP 2

Di buat harus

lebih baik

dari RPP I

Perbaiki

penggunaan

metode yang

sesuai dengan

materi

4.

Jumat, 21

Februari

2014

Diskusi

Perbaikan

pembelajaran

RPP Siklus 2

Pembuatan

evaluasi

pembelajaran

kurang

Perbaiki

evaluasi

pembelajaran

69

Page 82: SKRIPSI

5.Sabtu, 22

Februari

2014

Diskusi hasil

perbaikan

pembelajaran

RPP Siklus 2

Hasil sudah

sesuai dengan

yang

diharapkan

oleh guru dan

supervisor 2

Tidak perlu

diadakan

perbaikan

Siklus 3

6.

Selasa, 25

Februari

2014

Penanda

tanganan

nilai APKG 1

dan 2

Mengatahui, Tegal, Maret 2014

Supervisor I Supervisor II

ABADI SUBEKTI, S.Pd. MIFTAKHUDIN, S.Pd.SD

NIP.19610325 198012 2 004 NIP. 19871230 2011 1 007

70