skills lab bag 2

8/18/2019 Skills Lab Bag 2

1/57

Dr. Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT,FICA

Departemen Saraf FK UKRIDA


2/57

Pemeriksaan fisik Motorik Pemeriksaan Fisik Sensorik

Pemeriksaan Refleks

Keseimbangan/ Koordinasi


3/57

Ada 5 pola kelumpuhan otot:1. Upper Motor Neuron (UMN):

◦ tonus meningkat, refleks meningkat, pola kelemahanpiramidal (ekstensor lengan, fleksor tungkai)

2. Lower Motor Neuron (LMN):◦ atrofi, fasikulasi, tonus menurun, refleks hilang.

3. Muscle disease:◦ Atrofi, tonus menurun, refleks menurun/hilang

4. Neuromuscular junction:◦ Kelemahan dan kelelahan, tonus normal/menurun,

refleks normal5. Lumpuh fungsional:

◦ Tonus normal, refleks normal, tidak atrofi, kekuatanbervariasi


4/57

UMN LMN

Inspeksi Normal

(disuse atrophy)

Atrofi

Fasikulasi

Tonus Meningkat

(kecuali pd akut)

Menurun

(atau normal)

Kekuatan Menurun Menurun

Refleks

Tendon

Meningkat

(kecuali pd akut)

Menurun

Atau normal

Refleks

Patologis

Ada Tidak ada


5/57

Inspeksi:◦ Sikap, bentuk, ukuran, gerak abnormal.

Pemeriksaan gerakan pasif:◦ Tonus: cogwheel rigidity, lead pipe rigidity,

spastisitas, flaccid

Pemeriksaan gerakan aktif


6/57

NILAI PEMERIKSAAN

0 Tidak ada kontraksi sama sekali

1 Ada sedikit kontraksi otot

2 Tak kuat melawan gravitasi, menggeser

3 Bisa melawan gravitasi, tak mampu melawan tahanan

ringan4 Bisa melawan tahanan ringan

5 Bisa mengimbangi tahanan pemeriksa


7/57

Deltoid: rentangkan lengan ke samping dantahan (C5,6).

Biceps: Fleksi lengan pada siku (C5,6).

Triceps: Ekstensi lengan bawah (C6,7,8). Wrist extension: mengepalkan tangan dlm

posisi dorsifleksi.


8/57

Wrist flexion: mengepalkan tangan dlm posisipalmarfleksi.

Extensi jari jari: mengekstensi jari-jari keduatangan (C7,8).

Fleksi jari jari: Penderita mengepalkantangan, taruh 2 jari pemeriksa dalamkepalannya. Pemeriksa menarik jarinya

(C7,8).


9/57


10/57

Fleksi dan ekstensi panggul


11/57

Fleksi panggul:◦ Pasien posisi duduk atau tidur.

◦ Pasien menarik lutut ke arah dada sampai fleksi 90derajat.

◦ Letakan tangan pemeriksa di atas lutut danberusaha mendorong ke arah kaki.

◦ Otot: iliopsoas

◦ Saraf: pleksus lumbosakral

◦

Radiks: L1, L2


12/57

Pasien posisi tidur Letakan tangan pemeriksa di bawah tumit

pasien.

Pasien diminta menekan tangan pemeriksa.

Otot: gluteus maximus

Saraf: N. Gluteus inferior

Radiks: L5, S1


13/57


14/57

Abduksi panggul: Posisi duduk atau

tidur Pasien melebarkan

tungkai, pemeriksaberusaha merapatkanlutut

Otot: gluteus mediusdan minimus

Saraf: N. Gluteussuperior Radiks: L4, L5

Adduksi panggul: Pasien merapatkan

kedua lututnya. Pemeriksa berusaha

melebarkan keduatungkai.

Otot: adductor Saraf: N. Obturator Radiks: L2, L3


15/57


16/57

Fleksi lutut: Pasien mengangkat

tungkai denganposisi lutut fleksi 90derajat

Pemeriksa berusahameluruskan tungkaidgn menarik ankle

Otot: hamstring

Saraf: N. Ischiadicus Radiks: L5,S1

Ekstensi Lutut: Pasien diminta fleksi

lutut 90 derajat. Pemeriksa tangan

pemeriksa pada lututdan ankle.

Pasien dimintameluruskan tungkai.

Otot: quadriceps

femoris Saraf: N. Femoralis Radiks: L3, L4


17/57


18/57

Dorsifleksi Plantarfleksi

Pasien menarik kaki kearah kepala.

Berikan tahanan.

M. Tibialis anterior

N. Peroneus profundus Radiks L4, L5

Pasien fleksi kaki kearah bawah

Berikan tahanan. M. Gastrocnemius

N. Tibialis posterior Radiks S1


19/57


20/57

Posisi kaki 90 derajat pada ankle. Pasien diminta menggerakan kaki ke dalam

(inversi) dan ke luar (eversi)

Berikan tahanan.

Ekstensi jari kaki: Pasien dorsifleksi jari kaki.Berikan tahanan.


21/57

Jenis sensibilitas: Protopatik: nyeri superfisial, suhu, raba

Proprioseptik: tekan, getar, posisi, nyeridalam/tekan

Diskriminatif/kortikal: 2 point tactilediscrimination, stereognosis, dll


22/57

Modalitas:◦ Nyeri

◦ Suhu

◦ Getar◦ Posisi

TraktusSpinotalamikus

KolumnaDorsalis


23/57

Pendekatan berdasarkan masalah: Kanan banding kiri

Level sensorik spinal

Radikuler/dermatomal Distribusi saraf

Distal banding proksimal


24/57

Jarum (nyeri superfisial) Kapas (raba)

Botol air panas/dingin (suhu)

Garpu tala (getar) Lain-lain (diskriminatif): jangka (2 point

discrimination), benda (stereognosis), pensil(graphesthesia)


25/57

Terangkan apa yang akan dilakukan kepadapasien. Siapkan jarum yang tidak tajam.

Demostrasikan pada pasien, meminta pasienuntuk merasakan disentuh dengan sisi tajam

atau tumpul. Pada saat test pasien diminta menutup mata.

Perhatikan jawaban pasien ketika ditusukdengan jarum tajam atau tumpul.

Mulai pada area dengan gangguansensibilitas, bergerak kearah area normal.Tentukan batasnya


26/57

Terangkan apa yang akan dilakukan kepadapasien. Gunakan kapas.

Demonstrasikan pada pasien dengan mataterbuka, sentuh kulit dengan kapas. Pasiendiminta mengatakan ya bila merasa sentuhan.

Pada test pasien diminta menutup mata.Mulai pada area dengan gangguan

sensibilitas, bergerak kearah area normal.Tentukan batasnya.


27/57

Dapat menggunakan garpu tala/ palu refleksmetal, atau botol air panas dan dingin.

Demontrasikan dulu pada pasien denganmata terbuka. Sentuhkan botol air panas dandingin.

Pada test pasien diminta menutup mata.Sentuhkan botol air panas dan dingin secara

acak pada ekstremitas atau area yangdicurigai.


28/57

Gunakan garpu tala 128 Hz. Demonstrasikan pada pasien

dengan mata terbuka.Getarkan garpu tala danletakan pada buku jari,

tanyakan apakah merasagetaran.

Pada saat test pasienmenutup mata. Getarkangarpu tala dan letakan pada

buku-buku jari, maleolus, dll.Tanyakan apakah merasagetaran.


29/57

Demontrasikan padapasien dengan mataterbuka. Pegang falangsdistal pasien dengan 2

jari, kemudian gerakan

ke atas dan ke bawah. Pada saat test pasien

menutup mata. Gerakan jari tangan atau kaki keatas dan ke bawah.Pasien dimintamenyebutkan arahnya.


30/57

Pasien diminta menutup mata. Pada tangan pasien diletakan benda yang

harus dikenali pasien (kunci, bolpen, dll).

Pasien diminta menyebut nama benda.


31/57

Refleks adalah jawaban thd rangsang. Lengkung refleks:

◦ Reseptor aferen eferen efektor

Jenis refleks:◦ Refleks dalam (refleks regang otot/ muscle stretch

reflex/ fisiologis)◦ Refleks superfisial◦ Refleks patologis


32/57

(-): tak ada refleks Menurun: Jawaban lemah

(+): jawaban normal

Meningkat: jawaban berlebihan


33/57

Timbul oleh regangan otot yg disebabkanrangsangan, jawabnya otot berkontraksi.

Refleks biceps

Refleks triceps

Refleks brachioradialis

Refleks lulut

Refleks achilles


34/57

Pasien posisi duduk atau berbaring. Pasien dalam keadaan relaks.

Posisikan lokasi yang akan diperiksa dalamposisi relaks. Posisi terbaik antara fleksi danekstensi maksimal.

Ayunkan palu refleks dengan menggerakanpergelangan tangan pemeriksa.


35/57


36/57

Lengan pasien padaabdomen/ pangkuan

Letakan jari telunjukpada tendon biseps

Ketuk palu refleks pd jari anda, perhatikanotot biseps.

Saraf:

muskulokutaneus Radiks: C5, (C6)


37/57

Lengan posisi fleksi90 derajat di siku

Ketuk tendontriseps dengan palurefleks

Saraf: radialis

Radiks: C7


38/57

Lengan posisi fleksi Ketuk palu refleks

pada jari ygdiletakan padatuberositas radialis

Perhatikan ototbrachioradialis

Saraf: radialis Radiks: C6, (C5)


39/57

Pemeriksa menopanglutut pasien

Lutut posisi fleksi 90derajat

Ketuk di bawahpatella

Perhatikan ototquadriceps

Saraf: femoral

Radiks: L3-4


40/57

Pasien dudukdengan tungkairelaks

Pemeriksa merabatendo patela

Ketuk tendo patella.


41/57

Lutut fleksi danrelaks

Pemeriksamemegang kaki pada

posisi dorsifleksi Ketuk tendon achilles

Perhatikan otot betis

Saraf: tibialis

Radiks: S1-2


42/57

Pasien duduk dengantungkai relaks

Pemeriksamemegang kaki pada

posisi dorsifleksi,sehingga ada sedikitketegangan otottriceps surae

Ketuk tendo achilles


43/57

Bila refleks sulitdidapat

Lengan: menggigit

Tungkai: menariktangan yangbertautan di depandada. (Jendrassik)


44/57

Timbul krn terangsangnya kulit/ mukosa kontraksi otot yg ada disekitarnya.

Refleks Kornea: N.V, N. VII

Refleks dinding perut superfisialis: atas(Th8-9), bwh (Th10-12)

Refleks kremaster: L1-2

Refleks anus superfisialis: S4-5

Plantar refleks: (+) normal


45/57

Gunakan spatel kayu. Gores dinding dari lateral ke medial.

Lakukan pada area di atas umbilicus dan dibawah umbilicus ke dua sisi.

Perhatikan dinding perut, tampak kontraksipada sisi yang sama.

Aferen: saraf sensorik segmental

Eferen saraf motorik segmental Radiks: di atas umbilicus T8-9, di bawah

umbilicus T10-12


46/57


47/57

Refleks Babinski:◦ Gores telapak kaki

bag lateral, mulai drtumit menujupangkal jari.

◦

(+): dorsofleksi ibu jari, disertaimekarnya jari-jari yglain.

◦ Lesi traktuspiramidalis.


48/57

Jentik kuku ataubagian volar jaritengah pasien.

Perhatikan fleksidan adduksi ibu

jari, serta fleksi jaritelunjuk, kadang

diikuti jari lain. Positif pd lesi

kortikospinalis.


49/57

Snout reflex:◦ Pasien menutup mata. Ketuk mulut perlahan

dengan palu refleks.

◦ Positif: mulut mencucu.

Grasp reflex (refleks menggenggam):◦ Letakan jari pemeriksa pada genggaman pasien,

kemudian tarik kembali.

◦ Positif: Pasien secara refleks menggengam.

Refleks palmomental:◦ Gores telapak tangan pasien, perhatikan dagunya.

◦ Positif: Kontraksi otot dagu.


50/57

Dapat ditemukan pada orang normal. Lebih sering ditemukan pada lesi lobus

frontalis dan ensefalopati difus.

Bila positif unilateral: lesi lobus frontaliskontralateral.


51/57

Ketuk glabela dengan jari atau palu refleks. Perhatikan kedua mata.

Positif: mengedip (kontraksi M. OrbicularisOculi bilateral)

Aferen: N. V

Eferen: N. VII


52/57

Tes telunjuk- hidung: sentuh ujung hidung dgntelunjuk.

Tes hidung-jari-hidung: sentuh hidung sendiri, jaripemeriksa, hidung sendiri.

Tes jari-jari: 2 ujung telunjuk bertemu di tengah

Tes tumit-lutut: tumit ke lutut kontralateral sampaikaki

Test Romberg: berdiri, mata terbuka, mata tertutup(30 detik)

Tes Romberg dipertajam Tandem Walking: jalan pd 1 garis lurus

Disdiadokokinesis


53/57

Tes telunjuk hidung :◦ Pasien disuruh meluruskan lengan ke samping.

◦ Pasien disuruh menyentuh ujung hidung dengantelunjuk berulang – ulang.

Tes tumit lutut:

◦ Pasien posisi berbaring. Angkat salah satu tungkaidan letakan tumit pada lutut tungkai yang lain.

◦ Kemudian dengan tumit menelusuri tulang kering

sampai kaki.◦ Kerjakan pada kedua tungkai


54/57


55/57

Test Romberg : Penderita berdiri dengan kakirapat, mata terbuka.Penderita dimintamenutup mata.

Tes Romberg dipertajam: Penderita berdiri

dengan satu kaki di depan kaki lainnya,kedua lengan dilipat di dada. Pasien dimintamenutup mata.


56/57

Truncal stability: vision, proprioception, vestibular. Buka mata berdiri, tutup mata berdiri: Romberg (-),

Normal.

Buka mata berdiri, tutup mata jatuh: Romberg (+),rasa posisi (-) pd ggn kolumna dorsalis atau

neuropati. Tdk bisa berdiri mata terbuka, kaki rapat:

Cerebellar, vestibular

Buka mata berdiri, tutup mata goyang: cerebellar.


57/57

Letakan tangan pada paha. Pukul tangan pada paha, bergantian telapak

tangan dan punggung tangan secara cepat.

Lakukan pada kedua tangan.

Terganggu pada lesi serebelum.

skills lab bag 2

Documents