skenario modul 3

39
SKENARIO MODUL 3 AYU TING-TONG CACINGAN ASSALAMU’ALAIKUM

Upload: magda

Post on 24-Feb-2016

117 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

SKENARIO MODUL 3. ASSALAMU’ALAIKUM. AYU TING-TONG CACINGAN. SKENARIO. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: SKENARIO MODUL 3

SKENARIO MODUL 3AYU TING-TONG CACINGAN

ASSALAMU’ALAIKUM

Page 2: SKENARIO MODUL 3

SKENARIOAyu ting-tong, berusia 6 tahun, baru saja buang air besar yang disertai keluarnya tiga ekor cacing bewarna putih susu, morfologinya seperti cacing gelang dengan ukuran lebih kurang 10 cm. Ayu ting-tong ketakutan dan menangis, ia memanggil ibunya dan si ibu membawanya ke dokter puskesmas. Dokter puskesmas memeriksa feses ayu di laboratorium dengan pemeriksaan langsung. Hasil llaboratorium ditemukan adanya telur cacing ascaris lubricoides dan trichuris trichiura. Ayu bertanya kepada dokter, bagaimana cacing bisa masuk ke tubuhnya(bentuk infektif)? Apa saja jenis cacing (spesies) yang bisa masuk ke perut manusia? Dimana cacing-cacing ini hidup? Bagaimana cacing ini tumbuh dan berkembang biak (siklus hidup)? Apakah cacing ini hidup di dalam tanah?

Page 3: SKENARIO MODUL 3

LEARNING ISSUE1. Menjelaskan struktur dan morfologi Nematoda usus2. Menjelaskan spesies soil transmitted helminth3. Menjelaskan morfologi dan siklus hidup Ascaris

lumbricoides dan Trichuris trichiura4. Menjelaskan patologi dan gejala klinis yang

disebabkan oleh Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura

5. Memahami dan menegakkan diagnosis Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura

6. Memahami pengobatan cacing usus7. Memahami epidemiologi cacing usus8. Memahami faktor resiko penyebaran penyakit

cacingan

Page 4: SKENARIO MODUL 3

1. Menjelaskan struktur dan morfologi Nematoda usus

Nematoda berasal dari bahasa Yunani, Nema artinya benang. Nematoda adalah cacing yang bentuknya panjang, silindrik, tidak bersegmen dan tubuhnya bilateral simetrik, panjang cacing ini mulai dari 2 mm sampai 1 m.

Page 5: SKENARIO MODUL 3

2. Menjelaskan spesies soil transmitted helminth

Cacing spesies soil transmitted helminth diantaranya:

◦Ascaris lumbricoides◦Trichuris trichiura◦Necator americanus◦Ancylostoma duodenale◦Strongyloides stercoralis◦Trichorstrongylus

Page 6: SKENARIO MODUL 3

Ascaris lumbricoides

male

female

Page 7: SKENARIO MODUL 3

3. Menjelaskan morfologi dan siklus hidup Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura

Ascaris lumbricoides◦Cacing jantan berukuran :12-13 cm dan

lebar 2-4 mm, memiliki spikula. ◦Cacing betina berukuran :22-35 cm dan

lebar 3-6 mm, mempunyai bentuk tubuh posterior yang membulat (conical), berwarna sama dengan cacing jantan.

Page 8: SKENARIO MODUL 3

Con’t

Larva - usus halus – jantung, atrium kanan - arteri pulmonalis - paru-paru – bronkus – trakea – laring – faring – esofagus - usus halus - dewasa

Page 9: SKENARIO MODUL 3

Con’tTrichuris trichiura

◦Cacing dewasa betina berukuran 35 sampai 50 mm, jantan 30 sampai 45 mm. Telurnya berukuran 50 sampai 54 x 32 mikron, bentuknya seperti tempayan (tong) dan kedua ujungnya dilengkapi dengan tutup (operkulum) dari bahan mucus yang jernih.

Page 10: SKENARIO MODUL 3

Con’t◦Telur – feces –

matang – tertelan - usus halus – larva – dewasa – kolon. Waktu untuk menjadi cacing dewasa: 1 sampai 3 bulan

Page 11: SKENARIO MODUL 3

4. Menjelaskan patologi dan gejala klinis yang disebabkan oleh Ascaris lumbicoides dan Trichuris trichiura

Ascaris lumbricoides◦Akibat pengaruh migrasi larva dan

adanya cacing dewasa, menimbulkan kekurangan gizi, demam typhoid, tanda alergi seperti urtikaria, odema diwajah, konjungtivitis dan iritasi pernapasan bagian atas.

Page 12: SKENARIO MODUL 3

Con’tTrichuris trichiura

◦Terutama pada anak-anak, cacing ini tersebar di seluruh kolon dan rektum, menyebabkan pendarahan di tempat perlekatan dan menimbulkan anemia.

Page 13: SKENARIO MODUL 3

5. Memahami dan menegakkan diagnosis Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura

Ascaris lumbricoides◦Ditemukan cacing dewasa dalam tinja

atau muntahan penderita dan telur cacing dengan bentuk yang khas dapat dijumpai dalam tinja atau didalam cairan empedu penderita melalui pemeriksaan mikroskopik.

Page 14: SKENARIO MODUL 3

Con’tTrichuris trichiurao Diagnosis dapat ditegakkan dengan

menemukan telur dalam tinja atau menemukan cacing dewasa pada penderita prolapsusrekti (pada anak)

Page 15: SKENARIO MODUL 3

6. Memahami pengobatan cacing usus

Obat yang dapat digunakan :◦Mebendazol◦Albendazol◦Pirantel pamoat◦Piperazin◦Oksantel-pirantel pamoat

Page 16: SKENARIO MODUL 3

7. Memahami epidemiologi cacing usus

Ascaris lumbrricoides◦Frekuensi 60-90%, ◦Karena pemakaian jamban yang

kurang baik◦Suhu optimal pematangan telur 25-

30 derajat celcius .

Page 17: SKENARIO MODUL 3

Trchuris trichiuraPenyebaran penyakit dengan kontaminasi tanah dengan tinja. Tumbuh di tanah liat,lembab dan teduh dengan suhu optimum 30 derajat celcius.

Page 18: SKENARIO MODUL 3

8. Memahami faktor resiko penyebaran penyakit cacinganLebih sering terjadi kasus pada

anak-anakAkibat sanitasi burukPenggunaan tinja sebagai pupukKebiasaan hidup kotorPekerjaan yang berkontak

dengan tanah

Page 19: SKENARIO MODUL 3

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Page 20: SKENARIO MODUL 3

SESI PERTANYAAN

Page 21: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 1

Bagaimana jalannya cacing Ascaris lumbricoides sehingga sampai keluar hidung dan mulut?

Jawab:Terjadi obstruksi usus pada

keadaan yang sudah gawat, sehingga cacing berjalan sepanjang saluran cerna dan sampai ke mulut

Page 22: SKENARIO MODUL 3

Terjadi ketika cacing terlalu banyak berada ke usus dan mengganggu gerak peristaltik dan menyebabkan refluks, dan akibatnya menyebabkan muntah.

Page 23: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 2

Apa ada pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis penyakit cacingan selain pemeriksaan tinja secara langsung?

Pada keadaan seperti apakah Ascaris lumbricoides masuk ke empedu?

jawab:Ada,

Page 24: SKENARIO MODUL 3

Cacing dewasa masuk ke empedu saat tempat hidupnya yang sebelumnya pada kondisi abnormal seperti

Page 25: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 3

Ascaris lumbricoides banyak terdapat di usus halus bagian mana?

Jawab:Larva pada duodenum, dewasa

pada usus halus bagian ileum

Page 26: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 4

Salah satu gangguan ringan yang disebabkan Ascaris lumbricoides adalah mual dan nafsu makan berkurang, bagaimana fisiologi dari hal ini? sedangkan cacing menghisap sari makanan, seharusnya karena cacing menghisap sari makanan, pasien jadi lebih lapar (bernafsu makan)

Larva cacing Ascaris lumbricoides bisa masuk ke pembuluh darah, berarti ada kemungkinan larva bisa masuk ke otak, jadi apakah larva Ascaris lumbricoides bisa masuk ke otak atau tidak? jika bisa apa akibatnya? jika tidak mengapa?

Page 27: SKENARIO MODUL 3

Mual terjadi ketika larva melakukan migrasi, juga disebabkan oleh adanya iritasi pada usus halus yang menyebabkan timbulnya rangsangan mual

Larva A. Lumbricoides mampu melewati otak karena dilapisi kutikula, sehingga

Page 28: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 5

Kenapa Ascaris lumbricoides yang sampai ke jantung tidak menyebabkan penyakit seperti jantung koroner? dan bagaimana jalannya larva tersebut sehingga tidak terjadi infeksi atau penyakit infeksi?

Seperti yang diketahui, bahwa tubuh manusia memiliki pertahanan terhadap benda asing yang termasuk salah satunya cacing, eosinofil adalah sel leukosit yang berperan dalam memfagosit cacing darah. Pertanyaannya, bagaimana larva Ascaris lumbricoides dapat lolos dari sel eosinofil?

Page 29: SKENARIO MODUL 3

Cacing A. Lumbricoides tinggal di usus halus sehingga tidak menyebabkan penyakit jantung koroner, sedangkan infeksi tidak terjadi karena larva yang migrasi hanya melewati jantung

Page 30: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 6

Cacing Trichuris trichiura menghisap darah dan menyebabkan anemia, sedangkan cacing Ascaris lumbricoides tidak, mengapa bisa terjadi? padahal kedua cacing tersebut sama-sama Nematoda yang menempel di usus

Page 31: SKENARIO MODUL 3

Pada dasarnya semua Nematoda usus menghisap darah, karena cacing menerima sari makanan dari darah

Viras : penyerapan darah oleh Nematoda usus karena tempat cacing tersebut tidak terdapat sari makanan dan penempelan cacing pada mukosa usus

Firdath : cacing A. Lumbricoides menyerap hanya sebagian kecil darah di usus halus dan menyebabkan anemia jika telah terjadi kerusakan yang cukup parah

Page 32: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 7Bagaimana cara kerja sistem

pertahanan tubuh terhadap telur cacing infektif yang masuk kedalam tubuh, terutama pada sistem pertahanan lambung yaitu asam lambung (HCl)?

Page 33: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 8

Telur Ascaris lumbricoides dapat bertahan di suhu tanah 25-30

derajat celcius, namun di tubuh manusia yang bersuhu sekitar 36 derajat telur tidak mati. Jelaskan mengapa hal itu bisa terjadi!

Mengapa tidak semua cacing dapat menembus kulit, apakah ada organ khusus atau hal lain yang dimiliki cacing yang dapat menembus kulit?

Page 34: SKENARIO MODUL 3

Telur infektif memiliki 3 lapisan yang bersifat impermeable yang melindungi telur tersebut

Telur dilapisi oleh lipid yang tidak larut pada asam lambung tetapi larut oleh alkohol

Page 35: SKENARIO MODUL 3

Telur memiliki lapisan yang melindunginya pada suhu -5 sampai 100 derajat celcius

Cacing tambang dapat menembus kulit karena ukurannya yang sangat kecil

Page 36: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 9

Salah satu gejala dari Ascaris lumbricoides adalah demam. Bagaimana cacing ini dapat menyebabkan demam? Bagaimana tipe demamnya? Pada fase apa demam tersebut timbul (saat di usus, atau di paru-paru atau tempat lainnya? Apakah setiap adanya Ascaris lumbricoides selalu ditandai dengan demam?

Page 37: SKENARIO MODUL 3

Gejala demam terjadi pada fase larva, dimana tubuh meningkatkan metabolisme sebagai pertahanan tubuh

Page 38: SKENARIO MODUL 3

Kelompok 10

Kenapa larva cacing Ascaris lumbricoides yang tertelan oleh hospes tidak hancur di dalam lambung yang banyak terdapat asam dan enzim lainnya?

Jawab:Telur cacing memiliki 3 lapisan

yang melindunginya dari asam lambung, telur juga mengeluarkan mukus yang turut melindunginya

Page 39: SKENARIO MODUL 3

TERIMAKASIH

ASALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU