skenario iv blok 20
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
1/26
LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK V
SKENARIO IV
Tutor : dr. Susilawati
Anggota :
Clara Dian Pistasari Putri 04091401039
Ricky Tantular 04091401040
Norawaty Maas 04091401051
Aditya Nugroho 04091401053
Fatimah Tuzahra 04091401054
I Made Bayu Wisnu Wardhana 04091401059
Daniel Rifky 04091401061
Tiara Chairunisa 04091401068
Alyssa Amelia Vania Utami 04091401069
Sari chairunisah 04091401070
Kesavan Chandra Sekar 04091401078
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011/2012
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
2/26
SKENARIO IV
Public Health Education
Pak Widodo mengalami batuk- batuk sejak 3 minggu yang lalu. Beliau
tidak mengalami demam namun nafsu makannya berkurang. Menurut teman-
temannya itu hal yang biasa dan dapat dialami semua orang. Karena itu pak
Widodo membeli obat batuk di toko obat dan bekerja seperti biasa karena ia
merasa tidak sedang sakit dan kalau tidak bekerja ia tidak mendapatkan upah
harian sebagai buruh lepas. Satu minggu kemudian ia merasa batuknya makin
bertambah sering, nafsu makan hampir tidak ada, ada terasa meriang serta
berkeringat pada sore dan malam hari. Ia kemudian membeli obat demam dan
penambah nafsu makan. Tiga hari kemudian tiba- tiba ia mengalami batuk
berdarah. Pak Widodo merasa takut dan secepatnya pergi ke puskesmasuntuk
berobat, dan kemudian didiagnosis menderita TBC. Sebagai dokter di puskesmas
tersebut, yang mengalami konsep kesehatan masyarakat dan kedokteran
pencegahan, apa yang anda harus lakukan terhadap pak Widodo secara
comprehensifdan holistic?
I. Klarifikasi Istilah
1. Batuk : mekanisme ekspulsif untuk mengeluarkan benda asing dari saluran
pernafasan.
2. Demam : Peningkatan suhu tubuh diatas normal.
3. Meriang : merasa tidak enak badan karena kurang sehat misalnya merasa
demam.
4. Batuk berdarah : ekspektorasi yang mengandung bercak darah dan berasal dari
saluran pernafasan bawah.
5. TBC : penyakit infeksi olehMycobacterium tuberculosis.
6. komprehensif : bersifat mampu menangkap/ menerima dengan baik, luas,
lengkap tentang ruang lingkup/ isi.
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
3/26
7. Holistic : pembahasan secara menyeluruh mengenai definisi, etiologi,
penatalaksanaan, prognosis.
8. Sakit : ketidakseimbangan kondisi tubuh normal manusia yang diantaranya
sistem biologik yang mengganggu aktivitas sehari- hari dan sosial.
9. Kesehatan masyarakat : seni memelihara dan meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui usaha- usaha pengorganisasian masyarakat.
10. Kedokteran pencegahan : ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang
hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta efisiensi untuk berbagai
keluhan masyarakat oleh petugas kesehatan untuk perorangan dan keluarga oleh
tenaga medis melalui proses perorangan dan masyarakat.
II. Identifikasi Masalah
1. Pak Widodo mengalami batuk- batuk sejak 3 minggu yang lalu. Beliau tidak
mengalami demam namun nafsu makannya berkurang.
2. Menurut teman- temannya itu hal yang biasa dan dapat dialami semua orang.
Karena itu pak Widodo membeli obat batuk di toko obat dan bekerja seperti biasa
karena ia merasa tidak sedang sakit dan kalau tidak bekerja ia tidak mendapatkan
upah harian sebagai buruh lepas
3. Satu minggu kemudian ia merasa batuknya makin bertambah sering, nafsu
makan hampir tidak ada, ada terasa meriang serta berkeringat pada sore dan
malam hari. Ia kemudian membeli obat demam dan penambah nafsu makan.
4. Tiga hari kemudian tiba- tiba ia mengalami batuk berdarah. Pak Widodo
merasa takut dan secepatnya pergi ke puskesmasuntuk berobat, dan kemudian
didiagnosis menderita TBC
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
4/26
III. Analisis Masalah
1. Apa konsep sehat dan sakit ?
Konsep sehat menurut WHO yaitu "health is a state of complete physical, mental
and social well being, and not merely an absence of disease or infirmity".
Sedangkan sehat menurut UU nomor 23 tahun 1992, adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
social dan ekonomis". Menurut Perkin, sehat adalah fungsi suatu keadaan yang
seimbang, dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengen berbagai factor yang
berusaha mempengaruhinya. Sehat menurut White adalah suatu keadaan dimana
seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan. Sehat yang positif adalah sehat secara
fisik, mental, sosial dan rohani. Sehat bersifat dinamis, yaitu dengan konsep "a
flexible state of body and mind which ma be described in terms of a range
within which a person may sway from the condition wherein he is at the peak
of enjoyment of physical, mental, and emotional experience, having regard to
environtment, age, sex, and other biological characteristic due to the operation
of internal dan external stimuli and can regain that position without outside
aid".
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
5/26
Sedangkan sakit merupakan suatu keadaan tidak menyenangkan dimana kesehatan
tubuh sangat terganggu, mengalami kekacauan atau kelemahan, suati permulaan
perubahan dari keadaan sehat, suatu gangguan daya kerja dari fungsi-fungsi organ
vital tubuh.
2. Apa saja yang mempengaruhi status kesehatan ?
Menurut Park, J.E, terdapat 5 hal yang mempengaruhi status kesehatan yaitu
1. Keadaan biologis manusia itu sendiri
2. Lingkungan
3. Perilaku hidup
4. Status ekonomi
5. Pelayanan kesehatan
Sedangkan menurut Blumm, hal yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat
antara lain
1. Perilaku
2. Hereditas
3. Lingkungan
4. Pelayanan kesehatan
Gambar . Faktor-faktor yang mempengaruhi Status Kesehatan Masyarakat.
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
6/26
3. Apa dampak dari prilaku pak Widodo menganggap penyakit yang dialaminya
sebagai hal yang biasa dan tetap bekerja walaupun sakit ?
Apa dampak dari prilaku pak Widodo menganggap penyakit yang dialaminya
sebagai hal yang biasa dan tetap bekerja walaupun sakit adalah :
Memperburuk prognosis penyakit yang diderita oleh pak Widodo
Terjadi keterlambatan pengobatan sehingga bisa memperparah kondisi
kesehatan pak Widodo
Memperluas penularan penyakit yang diderita
4. Apa dampak dari mengobati diri sendiri tanpa konsultasi dengan petugas
kesehatan ?
Konsultasi menurut wiktionary adalah sebuah pertemuan atau konferensi untuk
saling bertukar informasi dan saran. Konsultasi didefinisikan oleh Audit
Commission (1999) sebagai sebuah proses dialog yang mengarah kepada sebuah
keputusan. Definisi tersebut menyiratkan empat aspek dalam konsultasi :
Konsultasi adalah sebuah dialog, di dalamnya ada aktifitas berbagi dan
bertukar informasi dalam rangka untuk memastikan pihak yang
berkonsultasi agar mengetahui lebih dalam tentang suatu tema. Oleh
karenanya konsultasi adalah sesuatu yang edukatif dan inklusif.
Konsultasi adalah sebuah proses. Konsultasi adalah sebuah proses yang
interaktif dan berjalan.
Konsultasi adalah sebuah dialog antar manusia. Konsultasi dapat
melibatkan individu- individu dalam suatu komunitas, kelompok social
dan stakeholder, yang merefleksikan komposisi dari populasi dan
organisasi dari suatu area. Oleh karenanya konsultasi adalah partispasi.
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
7/26
Konsultasi adalah tentang aksi dan hasil. Konsultasi harus dapat
memastikan bahwa pandangan yang dikonsultasikan mengarahkan
kepada sebuah pengambilan keputusan. Oleh karenanya konsultasi
adalah tentang aksi dan berorientasi kepada hasil.
Dampak dari mengobati diri sendiri tanpa konsultasi dengan petugas kesehatan
adalah :
o Salah diagnosis; gejala awal/ umum dari penyakit itu tidak spesifik.
Banyak penyakit yang hanya memberikan symtom sakit kepala dandemam, tetapi memiliki akar masalah yang berbeda. Mengatasi symtomp
tanpa mengobati akar penyakit dapat memperparah penyakit atau
penyebaran penyakit pada penyakit menular.
o Memperparah penyakit/ prognosis; pengobatan yang tidak tepat dapat
memperparah penyakit, sesuai dengan perjalanan penyakitnya tersebut
o Resistensi suatu obat; pengguanan obat yang tidak sesuai dengan aturan
pakai dapat menyebabkan resistensi terhadap obat tersebut. Contohnya
penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
o Penularan penyakit; penyakit yang dapat menular antar individu seperti
TBC, jika tidak didiagnosa dini dapat menular kepada keluarga, dan
masyarakat sekitar.
5. Apa resiko dari keterlambatan berobat ?
Resiko dari keterlambatan berobat adalah memperburuk prognosis penyakit yang
diderita dan juga akan mengakibatkan penularan penyakit kepada keluarga, dan
masyarakat sekitar.
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
8/26
6. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi sehingga masyarakat banyak yang
terlambat berobat ?
7. Bagaimana cara membuat masyarakat untuk tidak terlambat berobat ?
Cara untuk membuat masyarakat untuk tidak terlambat berobat adalah dengan
cara promosi kesehatan berupa penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada
masyarakat seperti tanda- tanda atau gejala dari suatu penyakit sehingga
masyarakat langsung memeriksakan diri kepada petugas kesehatan agar dapat
ditegakkan diagnosis penyakit dan diberikan pengobatan yang tepat.
8. Faktor- faktor apa yang membuat pasien tidak minum obat ?
Faktor yang meyebabkan pasien tidak patuh minum obat antara lain :
jenis obat yang dikonsumsi banyak
obat susah diminum ( bentuk obat besar)
harga obat yang mahal
frekuensi minum obat terlalu sering
Faktor Predisposisi
Tempat Tinggal
Pendidikan
Status Perkawinan
Pekerjaan dan Jaminan
Kesehatan
Biaya Pengobatan
Rasa TakutPengetahuan
Sikap
Kepercayaan terhadap
Pengobatan
Riwayat Keluarga
Faktor Pemungkin
Fasilitas Pengobatan
Tempat Pengobatan
Lain
Jarak Tempat
PengobatanFaktor Penguat
Keluarga
Teman
Masyarakat
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
9/26
jangka waktu minum obat yang lama, dan tidak adanya pengawas minum
obat.
9. Bagaimana cara membuat pasien patuh minum obat ?
Cara membuat pasien patuh untuk minum obat adalah dengan cara :
Menggunakan PMO (pengawas minum obat) yang merupakan orang
terdekat pasien, orang yang disegani, orang yang telah mendapat
penyuluhan tentang konsumsi obat.
Dan pasien diberi edukasi tentang konsumsi obat agar pasien mengerti
pentingnya pengobatan dalam proses penyembuhan penyakit yang dialami.
10. Bagaimana tindakan pencegahan penularan TBC dan mengapa tidak semua
penderita yang tertular tidak terkena TBC ?
M. tuberculosis ditularkan dari penderita yang mengalami infeksi tuberkulosis
pada paru-parunya kepada orang yang sehat melaluai droplet, yang bersifat
aerosol, terjadi ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara. Droplet yangberukuran paling kecil (
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
10/26
Secondary Prevention : - Early diagnosis & prompt treatment : diagnosis
awal & pengobatan cepat.
Tertiarry Prevention
Disability limitation : mencegah penyakit agar tidak bertambah parah dan
kontrol ke dokter pasca pengobatan.
Rehabilitation
Resiko perkembangan penyakit tuberkulosis ketika telah terjadi infeksi tergantung
pada faktor endogen, seperti sistem pertahanan nonspesifik dari setiap individu,
pertahanan non imunologi dan level fungsi dari cell-mediated immunity (CMI)
Pertahanan Non-Spesifik
Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa genetik berperan dalam tingkat
resistensi reaksi imun non spesifik terhadap M. tuberculosis dan perkembangan
penyakit tuberkulosis. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan derajat dari para
penderita tuberkulosis di berbagai populasi.
Respon host
Pada tahap awal interaksi antara host dan bakteri, terjadi fusi antara phagosomes
dan lisosom, mencegah kelangsungan hidup dari kuman basil, namun dapat juga
menyebabkan basil berkembang biak, yang akhirnya membunuh makrofag.
Berbagai chemoattractants dikeluarkan setelah terjadi lisis dari sel (misalnya,
komponen pelengkap, molekul bakteri, dan sitokin) merekrut tambahan monosit-
makrofag termasuk sel dendritik, yang bermigrasi ke kelenjar getah bening dan
mempresentasikan antigen mikobakteri kepada limfosit T. Pada titik ini,
perkembangan CMI dan kekebalan humoral dimulai.
Sekitar 2-4 minggu setelah infeksi, respon host terhadap M. tuberculosis
berkembang yaitu respon makrofag-mengaktifkan CMI dan respon yang merusak
jaringan. Respon makrofag mengaktifkan sel T mengakibatkan aktivasi dari
makrofag yang mampu membunuh dan mencerna basil tuberkulum. (Iseman, MD
& Raviglione MC & Raider HL, 2008)
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
11/26
Dan orang yang tertular tidak terkena TBC dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti, umur, imunitas serta status gizi.
11. Apa resiko bila pasien tidak patuh minum obat ?
Pasien yang tidak patuh minum obat mempunyai resiko untuk memperburuk
prognosis, penyakit yang diderita susah sembuh, memperluas penyebaran
penyakit, kemungkinan terjadi resistensi obat dam memperpanjang jangka waktu
pengobatan ulang yang lebih lama.
12. Bagaimana cara menaggulangi masalah ini secara komprehensif dan holistic ?
Penanggulan secara holistik dimaksudkan yaitu penanggulangan secaramenyeluruh mulai dari tindakan promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif.
Dalam kasus ini penanganan secara holistik dapat dimulai dari promosi kesehatan
berupa penyuluhan, kemudian melakukan tindakan pencegahan seperti pemakaian
masker untuk mencegah penularan TB paru, selanjutnya melakukan pengobatan
terhadap penyakit dan pada akhirnya melakukan tindakan rehabilitasi.
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
12/26
13.Apa yang dimaksud konsep kesehatan masyarakat dan kedokteran
pencegahan?
Konsep kesehatan masyarakat mencakup cara pencegahan penyakit,
memperpanjang usia hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan
efisiensi melalui usaha organisasi kemasyarakatan untuk sanitasi lingkungan,
pengawasan terhadap penyakit infeksi di masyarakat, pendidikan kepada
individu mengenai prinsip higiene perorangan, pengorganisasian pelayanan
kedokteran dan keperawatan untuk diagnosis lebih awal dan pengobatan
pencegahan penyakit dan mengembangkan upaya upaya sosial yang akan
meyakinkan setiap individu di dalam masyarakat akan standard hidup yang
layak untuk memelihara kesehatannya. Sedangkan kedokteran pencegahan yaitu
prinsip pencegahan memiliki multi aspek, termasuk mencegah penyakit menjadi
lebih berat, mencegah orang lain tertular, pengenalan faktor resiko dari penyakit,
dan promosi kesehatan (gaya hidup sehat). Pencegahan juga termasuk
mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin mempunyai efek terhadap
kesehatan emosional pasien dan keluarganya. Tindakan pencegahan dibagimenjadi 3 yaitu primary prevention, yang mencakup health promotion dan
specific protection, secondary prevention yaitu early diagnosis dan prompt
treatment, dan yang terakhir adalah tertiary prevention yaitu disability limitation
dan rehabilitation.
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
13/26
IV. Kerangka konsep
Faktor pemungkin
- Fasilitas
pengobata
n
- Jarak
Faktor penguat
- Keluarga
- Teman
- masyaraka
Faktor prediposisi
-tempattinggal
-
pendidikan
- pekerjaan
-
kepercayaa
n terhadap
pengobata
Ketidakseimbangan
agent- host- lingkungan
Pak Widodo menderita
Perilaku sakit
(mengobati diri sendiri
dan menganggap hal
Peningkata
n
penularan,
perburukan
prognosis
preventif
Tindakan
seharusnya
primer sekunder tersier
Promosi
kesehata
Proteksi
spesifik
Diagnosi
s dini
Treatme
nt cepat
rehabilit
as
Disability
preventi
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
14/26
V. Hipotesis
Kurangnya pengetahuan mengenai konsep sehat- sakit dan tingkat sosial ekonomi
yang rendah menyebabkan keterlambatan penanganan yang tepat
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
15/26
LEARNING ISSUE
1. Pengertian sehatPengertian sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik
fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa
(rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.( Menurut UU N0. 23/1992 tentang
kesehatan)
Sehat Menurut Perkin,s.
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis setara bentuk
tubuh dan fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga
tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
Definisi Sehat
- Menurut WHO : Health is a state of complete physical, mental, and social
well-being, not merely the absence of disease or infirmity.
- Menurut White : Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu
diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu
penyakit dan kelainan.
- Menurut UU no.23 tahun 1992 : Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,& sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
- Menurut Perkin : Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis
antara bentuk tubuh & fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga
tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.
2. Sehat sebagai keadaan dinamis
Sehat statis, yaitu normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh pada saat
istirahat/pasif. Terdapat tingkatan dalam hal normalnya fungsi-fungsi alat-alat
tubuh, sehingga terdapat istilah derajat sehat statis.
Sehat dinamis, yaitu normalnya fungsi-fungsi alat-alat tubuh pada saat
bergerak/aktif, yaitu saat kerja atau berolahraga. Dalam hal ini pun terdapat
tingkatan, tergantung pada ringan/beratnya kerja atau olahraga yang dilakukan,
sehingga terdapat istilah derajat sehat dinamis.
3. Proses kejadian penyakit menurut ilmu kesehatan
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
16/26
4. Pendahuluan
Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi yang kronis menular
dan secara global masih menjadi isu kesehatan global di semua negara.Dari
laporan tahunan WHO (2003) disimpulkan bahwa masih ada 22 negara dengan
kategori beban tinggi terhadap TBC (high burden of TBC numbers). Sebanyak 8,9
juta penderita TBC dengan proporsi 80% pada 22 negara berkembang dengan
kematian 3 juta orang per tahun. Satu orang dapat terinfeksi TBC setiap detik dan
penyakit TBC membunuh 1 juta perempuan per tahun pada saat kehamilan dan
persalinan.1,2
Indonesia merupakan negara ketiga di dunia dalam urutan jumlah penderita TBC
setelah India (30%) dan China (15%) dengan presentase sebanyak 10% dari total
penderita TBC di dunia. Kurun waktu 5 tahun terakhir dengan berbagai program
TBC yang dilakukan hanya mampu menurunkan angka kesakitan penyakit
Tuberkulosis yaitu 15 per 100.000 penduduk sehingga dari 122/100.000 menjadi
107/100.000 penduduk.Dari laporan WHO tahun 2005 dinyatakan bahwa estimasi
insidens TBC di Indonesia dengan dasar hasil pemeriksaan sputum adalah 128 per
100.000 (2003) dengan perkiraan prevalens sebesar 295 per 100.000. Di Indonesia
angka penemuan kasus (Case Detection Rate) mencapai 33% dengan angka
kesembuhan (Cure Rate) adalah 86% dengan metoda DOTS (Directly Observed
Treatment of Short Course). 1,2,3
Salah satu penyebabnya tingginya prevalensi Tuberkulosis dalambeberapa tahun terakhir adalah meningkatnya ko-infeksi dengan
HIV/AIDS.Tuberkulosis dan HIV/AIDS termasuk penyebab utama kematian ibu.
Setiap tahun, kurang lebih 700.000 kematian perempuan disebabkan oleh TB,
sementara kurang lebih 2 juta kematian maternal setiap tahunnya disebabkan oleh
HIV. Daerah dengan insidens HIV yang tinggi, mempunyai insidens TB yang
tinggi. Wanita hamil dengan TB ko-infeksi HIV, mempunyai risiko kematian ibu
lebih tinggi dibanding tanpa HIV.1,2
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
17/26
Salah satu masalah yang mempersulit eradikasi TB adalah meningkatnya
resistensi terhadap obat-obat TB (multidrug-resistant). Multidrug-resistant
tuberculosis (MDR-TB) adalah infeksi strain Mycobacterium TB yang
mempunyai resistensi terhadap baik Isoniazid maupun Rifampisin. Hal ini
menyebabkan krisis kesehatan global, dengan meningkatnya insidens TB pada
kehamilan, kemungkinan juga menyebabkan MDR-TB pada kehamilan akan
sering didapatkan. Indonesia menempati urutan ke-7 dari 27 negara high MDR-
TB burden countries, dengan insidensi 5,554/tahun (2007).
5. Definisi
Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
Mycobacterium yang menyebar melalui udara. TB biasanya mengenai paru-paru,
tetapi dapat juga mengnenai organ lain seperti otak, ginjal, dan tulang belakang.
6. Etiologi
Mycobacterium tuberculosis
Gambar 1: Pewarnaan Ziehl-Neelsen dari pertumbuhan Mycobacterium
tuberculosa pada pembesaran 1000x
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
18/26
Gambar 2: Pemeriksaan mikroskop elektron dari pertumbuhanMycobacterium tuberculosa pada kultur.
1. Upaya Kuratif dan Rehabilitatif
Agar terlaksananya program penanggulangan TBC perluadanya komitmen dari petugas kesehatan khususnya petugasPuskesmas dalam kerjasama dengan semua pihak terkait untukmelaksanakan Program Penanggulangan TBC didukung denganketersediaan dana, sarana dan tenaga yang professional.
Keberhasilan pengobatan TBC tergantung dari kepatuhanpenderita untuk minum OAT yang teratur.
Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok
yaitu :
Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol,Streptomisin, Pirazinamid.Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang
masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat
disembuhkan dengan obat-obat ini.
Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin,Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.Pengobatan TBC pada orang dewasa:
Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3, Selama 2 bulan minum obat
INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari(tahap intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INHdan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).
Diberikan kepada:o Penderita baru TBC paru BTA positif.o Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru) berat.
Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
19/26
Diberikan kepada:o Penderita kambuh.
o Penderita gagal terapi.o Penderita dengan pengobatan setelah lalai minum obat.
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3Diberikan kepada:
o Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung aktif.
Penyembuhan TBC dengan jalan minum obat yang diberikan
secara teratur, sampai dinyatakan sembuh.
Jika tidak teratur minum obat maka yang terjadi:
Penyakitnya akan lebih sukar diobati Kuman TBC dalam tubuh akan berkembang semakin
banyak dan menyerang organ tubuh lain
Akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat
sembuh
Biaya pengobatan akan sangat besar dan tidakditanggung oleh pemerintah
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
penderita TBC saat ini yaitu terapi dan imunisasi. Untukterapi, WHO (1995) merekomendasikan strategi penyembuhanjangka pendek dengan pengawasan langsung atau dikenaldengan istilah DOTS (Direct Observed Treatment Short-CourseChemotherapy). Konsep strategi DOTs adalah pengobatan efektifdengan pengawasan yang ketat oleh PMO yang sebaiknya adalahkeluarga atau petugas kesehatan. Dalam stategi ini ada tigatahapan penting yang dilakukan yaitu mendeteksi pasien,melakukan pengobatan, melakukan pengawasan langsung. DOTSadalah strategi yang paling efektif untuk menangani pasien TBCsaat ini dengan tingkat kesembuhan 95%. Pengotrolan TBC yang
kedua adalah imunisasi. Imunisasi ini akan memberikankekebalan aktif terhadap penyakit TBC. Imunisasi ini dilakukandengan pemberian vaksin TBC yang dikenal dengan nama BCG.Selain pencegahan dengan imunisasi pencegahan dapat puladilakukan dengan perbaikan gizi, pengadaan rumah sehatdengan ventilasi yang memadai, perilaku hidup bersih dan sehat.
PROSES TERJADINYA PENYAKIT DI MASYARAKAT
Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam
epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses
http://rusnoto-jepara.blogspot.com/2012/03/prosesb-terjadinya-penyakit-di.htmlhttp://rusnoto-jepara.blogspot.com/2012/03/prosesb-terjadinya-penyakit-di.html -
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
20/26
kejadian penyakit yakni proses interaksi antara manusia (pejamu)
dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis
dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan(Enviroment). (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka
cipta.Jakarta)
Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi
menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia
(Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Untuk
memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan
pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena
adanya ketidak seimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini
lebih di kenal dengan model triangle epidemiologi atau triad
epidemilogi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi
sebab peran agent (yakni mikroba) mudah di isolasikan dengan jelasdari lingkungan.
Pejamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit
pada manusia, antara lain :
Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etmik (suku) hubungan keluarga
Bentuk anatomis tubuh
Fungsi fisiologis atau faal tubuh
Status kesehatan, termasuk status gizi
Keadaan kuantitas dan respon monitors
Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial
Pekerjaan, dll. (Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media
presindo,Yogyakarta. Hal.15-16)
Menurut Hari Purnomo yang paling berkepentingan dan berperan untuk membuat
terjadinya suatu penyakit atau tidak justru manusia? Mengapa karena dia yang
diberi rahmat untuk mengendalikan, katanya jelas. Dalam manusia juga memiliki
karakteristik yang sangat berpengaruh seperti jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan), usia (tua, muda, anak-anak), dll. Semua itu berpengaruh terhadap
timbulnya penyakit. Contoh kongkrit wanita lebih rentan terhadap serangan
berbagai penyakit-usahapun demikian karena usia yang amat tua dan amat muda
akan mudah jatuh sakit. Kemudian faktor keturunan juga berpengaruh. Misalnya
penyakit keturunan talasemia. Jika ada plasmodium melawan ditukarkan padaorang tersebar oleh nyamuk, penyakit itu tidak akan terjangkit pada penderita
talasemia, karena sel darah merah yang ada tidak menguntungkan untuk
pertumbuhan plasmodium. Dan faktor yang sangat penting orang perilaku
kebiasaan untuk faktor perilaku dan kebiasaan menurut hari, secara dan kebiasaan
tertentu, memang bisa menimbulkan resiko memberikan proteksi dan
perlindungan. Dan semata-mata karya menyoroti kebiasaan hidup. Tetapi
kebiasaan hidup yang mana, yang bisa dikatakan memberikan perlindungan atau
memberikan kecenderungan terjadi penyakit.(http;// Konsep dasar perjalanan
penyakit.)
Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam doa kelompok yaitu :
Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu seperti
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
21/26
Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan
Bentuk anatomis tubuh serta
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus sepertiKelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama dan hubungan keluarga
sehubungan sosial kemasyarakatan.
pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh
satu faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh
berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun
demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian
utama yakni :
Penyebab kausal primer, dan
Penyebab kausal sekunder.
Penyebab kausal primer
Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit,denganketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit, tetapi
sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai sebagai unsur penyebab
kausal. Unsur penyebab kausul ini dapat dibagi dalam 6 kelompok yaitu :
Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong
makhluk hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti Virus, bakteri,
protozoa, jamur, kelompok cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini pada
umumnya di jumpai pada penyakit infeksi menular
Unsur penyebab, nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk
golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan
maupun kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin,
mineral, dan air.
unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan
kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini
pada umumnya berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat, racun, obat-
obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini dapat berbentuk padat, cair, uap,
maupun gas.Ada pula senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam)
yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain
Unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan
penyakit melalui proses fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan, tikaman,
pukulan (rudapaksa), radiasi dan lain-lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini
terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguankesehatan.
Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian dengan kejadian
penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini
belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkan
sekelompok ahli lebih menitik beratkan kejadian penyakit pada unsur penyebab
genetika. Dalam hal ini kita harus berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial
yang bersifat non kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya
dengan proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiawaan.
Penyebab non kausal (sekunder)
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
22/26
Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses
kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit.
Dengan demikian, maka dalam setiap analis penyebab penyakit dan hubungansebab akibat terjadinya penyakit, kita tidak hanya berpusat pada penyebab kausal
primer semata, tetapi harus memperhatikan semua unsur lain di luar unsur
penyebab kausal primer. Hal ini di dasarkan pada ketentuan bahwa pada
umumnya kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang
berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai
contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas, dan lain
sebagainya.Kejadiannya tidak di batasi hanya pada penyebab kausal saja, tetapi
harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur
penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk
dapat secara bersama-sama menimbulkan penyakit.(Nur nasry noor,2000.Dasar
epidemiologi,Rineka cipta,Jakarta. Hal.25-27)Dan penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan
abiotis.
Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5 golongan
Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea
Metazoa : misalnyaarthopoda , helminthes
Bakteri misalnya Salmonella, meningitis
Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona
Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis
Abiotis, terdiri dari
Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi (karbohididrat, lemak,
mineral, protein dan vitamin)
Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan
\Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan.
Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan, gesekan, dan
getaran
Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi
Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.
Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kehidupan sehat.
(Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media pressindo,Yogyakarta.
Hal.16-17.)
Unsur lingkungan (Enviroment)
Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam
menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan iku
memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.
Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara ,ain
meliputi :
Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen;
Vektor pembawa infeksi
Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan),
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
23/26
maupun sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia) ;
dan
Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentuterutama penyakit menular.
KEGIATAN PENANGGULANGAN TBC
Kegiatan penanggulangan TBC di tempat kerja meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Upaya Promotif
Peningkatan pengetahuan pekerja tentang penanggulangan TBC di tempat kerja
melaluipendidikan & pelatihan petugas pemberi pelayanan kesehatan di tempat
kerja, penyuluhan,penyebarluasan informasi, peningkatan kebugaran jasmani,
peningkatan kepuasan kerja,peningkatan gizi kerja
Upaya preventifAdalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang memperberat
penyakitTBC.
Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan upaya yang dilaksanakan untuk mencegah timbulnya
penyakitpada populasi yang sehat.
Pengelolaan logistik
Upaya Kuratif dan Rehabilitatif
Adalah upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk
menyembuhkan penderita,mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan
tingkat penularan.Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam
jumlah cukup dandosis yang tepat selama 6-8 bulan dengan menggunakan OAT standar
yangdirekomendasikan oleh WHO dan IUATLD (International Union Against
Tuberculosis andLung Disease). Pelaksanaan minum obat & kemajuan hasil pengobatan
harus dipantau.Agar terlaksananya program penanggulangan TBC ditempat kerja
perlu adanya komitmendari pimpinan perusahaan / tempat kerja dan kerjasama
dengan semua pihak terkait untuk melaksanakan Program Penanggulangan TBC
didukung dengan ketersediaan dana, saranadan tenaga yang professional.Keberhasilan
pengobatan TBC tergantung dari kepatuhan penderita untuk minum OAT
yangteratur. Dalam hal ini, PMO di tempat kerja akan sangat membantukesuksesanPenanggulangan TBC di tempat kerja
KONSEP SEHAT DAN SAKIT
Konsep sehat menurut WHO yaitu "health is a state of complete physical, mental
and social well being, and not merely an absence of disease or infirmity".
Sedangkan sehat menurut UU nomor 23 tahun 1992, adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
24/26
social dan ekonomis". Menurut Perkin, sehat adalah fungsi suatu keadaan yang
seimbang, dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengen berbagai factor yang
berusaha mempengaruhinya. Sehat menurut White adalah suatu keadaan dimana
seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan. Sehat yang positif adalah sehat secara
fisik, mental, sosial dan rohani. Sehat bersifat dinamis, yaitu dengan konsep "a
flexible state of body and mind which ma be described in terms of a range
within which a person may sway from the condition wherein he is at the peak
of enjoyment of physical, mental, and emotional experience, having regard to
environtment, age, sex, and other biological characteristic due to the operation
of internal dan external stimuli and can regain that position without outside
aid".
Sedangkan sakit merupakan suatu keadaan tidak menyenangkan dimana kesehatan
tubuh sangat terganggu, mengalami kekacauan atau kelemahan, suati permulaan
perubahan dari keadaan sehat, suatu gangguan daya kerja dari fungsi-fungsi organ
vital tubuh.
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
25/26
DAFTAR PUSTAKA
Iseman, MD., Raviglione MC., and Raider HL. 2008. Tuberculosis. In: Fauci,
A.S., D.L. Kasper., D.L Longo., E. Braunwald., S.L. Hauser., J.L. Jameson., J.
Loscalzo. Harrison Principles of Internal Medicine. Ed 17
-
7/28/2019 Skenario IV Blok 20
26/26