skenario a fix
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat menyusun laporan tutorial
blok 8 ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Di sini kami membahas sebuah kasus yang kemudian dipecahkan secara kelompok
berdasarkan sistematikanya mulai dari klarifikasi istilah, identifikasi masalah, menganalisis,
meninjau ulang dan menyusun keterkaitan antar masalah, serta mengidentifikasi topik
pembelajaran.
Bahan laporan ini kami dapatkan dari hasil diskusi antar anggota kelompok, teks
book, media internet.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, orang tua, tutor, dan para anggota kelompok yang telah mendukung baik moril
maupun materil dalam pembuatan laporan ini. Kami mengakui dalam penulisan laporan ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf dan mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan kami di kesempatan mendatang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.
Palembang, 01 Juni 2012
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
SKENARIO A : 3
A. Klarifikasi Istilah 3
B. Identifikasi Masalah 4
C. Analisis Masalah 6
D. Keterkaitan Antar Masalah 55
E. Identifikasi Topik Permasalahan (Learning Issue) 56
F. Sintesis 57
G. Kerangka Konsep 129
H. Kesimpulan 130
DAFTAR PUSTAKA 131
2
A. SKENARIO
Miss A 25 tears old. Her BW is 72 kg and height is 154 cm. She always exercises
aerobic (running & swimming) around 2 hours (one hour in the morning and one hour in the
evening) everyday, and she scares to eat fat and protein, she only eat fruits and vegetables
and rice. She also drinks slimming tea everyday, her BW decreases 16 kg in two months
(formerly her BW = 88 kg). Now she always feel tired and always suffer from common cold.
Her menstrual cycle also delayed and irregular. Skin fold calipers show that her lipid content
4%. Both of her parents are obese. She went to a family doctor for consultation and the
doctor said that Miss A suffered with Hypochrome Mycrocyter Anemia with hypopotasium
and hyposodium.
Additional Information:
Physical examination: BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit
Laboratory finding
The result: Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25 pg ;
BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl
Na (Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L
B. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Aerobic : Terjadi dalam keadaan terdapatnya O2 molekuler
2. Menstrual cycle: Siklus menstruasi
3. Slimming tea: The penurun berat badan yang bersifat dieresis
4. Skin Fold: Lapisan kulit dan lemak subkutan yang diperoleh dengan melakukan
jepitan pada kulit dan membiarkan otot dibawahnya jatuh kembali pada tulang
digunakan untuk menilai persentase lemak tubuh
5. Obese: Peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan rangka dan fisik sebagai
akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh
6. Hypochrome Mycrocyter Anemia: Jenis anemia dimana ukuran sel eritrositnya
kecil dan kadar Hb nya rendah
7. Hypopotasium: Kekurangan Potasium dengan kadar <3,5 mEq/L
8. Hyposodium: Kekurangan Sodium dengan kadar < 136 – 142 mEq/L
9. MCV: Volume rata-rata eritrosit yang dinyatakan dalam fl
10. MCH: Kandungan Hb eritrosit rata-rata
3
11. BSN: Kadar gula darah puasa
12. HbA1c: Zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dan Hb
13. HDL: Lipoprotein densitas tinggi
14. LDL: Kelas lipoprotein yang mengangkut kolesterol ke jaringan ekstrahepatik
15. Kolesterol: Eukariotik sterol sebagai prekusor asam empedu dan hormone steroid
C. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Miss A 25 tahun, Berat Badan 72 kg, dan Tinggi Badan 154 cm.
2. Miss A setiap hari (2 jam/hari) selalu latihan aerobic tapi dia tidak makan makanan
berlemak dan berprotein dan hanya makan buah, sayuran & nasi.
3. Miss A minum slimming tea setiap hari sehingga berat badannya turun 16 kg dalam 2
bulan (BB awal: 88 kg)
4. Miss A sering merasa capek, sering flu, dan siklus menstruasinya tidak teratur.
5. Lipatan kulit menunjukkan kandungan lemaknya 4%
6. Kedua orang tuanya obesitas.
7. Dokter mendiagnosa Miss A mengalami hypochrome mycrocyter anemia dengan
hypopotasium dan hyposodium.
8. Pemeriksaan Tambahan yang meliputi:
Physical examination: BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit
Laboratory finding
The result: Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25 pg ;
BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl
Na (Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L
No. Kenyataan Kesesuaian Konsen
1. Miss A 25 tahun, Berat Badan 72
kg, dan Tinggi Badan 154 cm.TSH
2. Miss A setiap hari (2 jam/hari)
selalu latihan aerobic tapi dia tidak
makan makanan berlemak dan
berprotein dan hanya makan buah,
sayuran & nasi.
TSH
4
3. Miss A minum slimming tea setiap
hari sehingga berat badannya turun
16 kg dalam 2 bulan (BB awal: 88
kg)
TSH
4. Miss A sering merasa capek, sering
flu, dan siklus menstruasinya tidak
teratur
TSH
5. Lipatan kulit menunjukkan
kandungan lemaknya 4%TSH
6. Kedua orang tuanya obesitas TSH
7. Dokter mendiagnosa Miss A
mengalami hypochrome mycrocyter
anemia dengan hypopotasium dan
hyposodium.
TSH VVVV
8. Pemeriksaan Tambahan yang
meliputi:
Physical examination: BP: 140/90
mmHg; PR: 94x/menit
Laboratory finding
The result: Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70
fl MCH = 25 pg ;
BSN : 110 mg/dl, HbA1c : 6.2 %
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL :
50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl
Na (Sodium) : 120 mEq/L, K
(Potasium) : 2,8 mEq/L
TSH
D. ANALISIS MASALAH
5
Masalah 1
Miss A 25 tahun, Berat Badan 72 kg, dan Tinggi Badan 154 cm.
1. Bagaimana cara mengukur BMI dan klasifikasinya?
Jawab:
Menurut Hull (2000) penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa
berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu
hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada penyakit
khusus lainnya seperti adanya asites, edema dan hepatomegali .
Menurut sistem Satuan Internasional: BMI = Berat (Kg) / Tinggi2 (m2)
Berikut ini adalah tabel BMI berdasar klasifikasi World Health Organization (WHO)
untuk menentukan apakah seseorang (dewasa) termasuk kategori underweight,
normal, atau obesitas.
Tabel Body Mass Index (BMI):
KLASIFIKASI BMI (kg/m2)
BERAT BADAN KURANG kurang dari 18.50
Sangat Kurus kurang dari 16.00
Kurus 16.00 – 16.99
Agak Kurus 17.00 – 18.49
NORMAL 18.50 – 24.99
KELEBIHAN BERAT
BADAN
25.00 dan lebih
Pra-Obesitas 25.00 – 29.99
OBESITAS 30.00 dan lebih
Obesitas Kelas I 30.00 – 34.99
Obesitas Kelas II 35.00 – 39.99
Obesitas Kelas III 40.00 dan lebih
Misal seseorang dengan tinggi badan 1,80 m dan berat badan 70 Kg, maka BMI-nya
adalah: 70/(1,82) = 21,61 sehingga berdasarkan tabel di atas termasuk orang dengan
kategori berat badan NORMAL.
6
Berat badan yang sehat, normal, atau ideal (Healthy Weight) adalah berat
badan yang bukan Underweight, bukan pula Overweight (Kegemukan) atau obesitas,
berarti BMI 20 – 25, lingkar pinggang dibawah 88 cm untuk wanita dan di bawah
102 cm untuk pria.
Indonesia menyesuaikan batas ambang BMI sesuai dengan pengalaman klinis
dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Batas BMI untuk Indonesia
adalah sebagai berikut:
BMI yang normal berkisar antara 18,5 – 24,99. Sesorang dikatakan kurus bila BMI
nya <18,5 dan gemuk bila BMI nya > 25. Jika BMI >30, orang tersebut menderita
obesitas dan perlu diwaspadai karena biasanya orang tersebut juga menderita
penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterol dan
kelainan metabolism lain yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut baik klinis atau
laboratorium.
2. Berapa BMI Miss A?
Jawab:
Miss A berumur 25 tahun memiliki berat badan 72 kg dan tinggi badan 154 cm
(1,54 m). Berdasarkan rumus BMI maka BMI Miss A adalah sebagai berikut:
BMI = Berat (Kg) / Tinggi2 (m2)
BMI = 72 / (1,54)2
BMI = 30,36
Menurut tabel klasifikasi dan interpretasi IMT (BMI) berdasarkan Depkes (2003),
maka Miss A tergolong gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat).
3. Adakah hubungan status, usia, dan jenis kelamin dengan BMI seseorang?
Jawab:
7
Ada, pada masa pertumbuhan kebutuhan semua zat gizi tinggi (bayi, anak‐
anak, dan remaja) sedangkan makin tua seseorang maka kalori (karbohidrat dan
lemak) yang dibutuhkan menurun, tetapi kebutuhan protein, vitamin, dan mineral
cukup tinggi sebagai antioksidan yang melindungi sel‐sel tubuh (Citraningsih,2003).
Persentase lemak tubuh biasanya meningkat sejalan dengan bertambahnya umur.
Keadaan kelebihan berat badan menurut banyak penelitian lebih sering terjadi
pada wanita dibandingkan pria (Sutedjo, 1994 dalam Tanaya, 1999). Hal ini sesuai
dengan teori Kuczmarski (1992) dan Garrow (1993) yang menyatakan bahwa gizi
lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki‐laki. Hal ini dapat terjadi karena
pada Wanita mempunyai lebih banyak sel lemak per kilogram berat badan
dibandingkan pria, karena wanita mempunyai BMR lebih rendah daripada pria,
sehingga kelebihan energi yang dikonsumsi akan disimpan dalam bentuk lemak di
bawah kulit ( Eschleman, 1984 dalam Tanaya 1999).
Status
Biasanya, wanita pasca melahirkan atau yang sudah pernah melahirkan BMI nya
lebih tinggi dari pada wanita yang belum pernah melahirkan jika dilihat dari satu
wanita yang sama.
Usia
Biasanya, wanita pasca menopouse lebih berisiko BMI nya lebih tinggi dari biasanya
dikarenakan kadar estrogen yang menurun mengakibatkan timbunan lemak di
jaringan perifer dikarenakan jumlah HDL yang turut menurun mengikuti kadar
estrogen yang menurun.
Jenis Kelamin
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh
yang berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai
penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki
lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara
lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23%
pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh
lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
8
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat
badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak
5% dari antara orang-orang yang gemuk).
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi
juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria
dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul
dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria
biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti
buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada
beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel,
terutama setelah masa menopause.
Masalah 2
Miss A setiap hari (2 jam/hari) selalu latihan aerobic tapi dia tidak makan makanan
berlemak dan berprotein dan hanya makan buah, sayuran & nasi.
1. Bagaimana cara/aturan latihan aerobik yang benar?
Jawab:
Olahraga yang berlangsung secara kontinyu lebih dari empat menit dan
dilakukan dengan intensitas rendah termasuk golongan aerobik. Jadi olahraga
aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak jenis olahraga lainnya,
seperti bersepeda, berenang, jalan cepat dan lari lintas alam. suatu aktivitas
dinyatakan sebagai aktivitas aerobik jika 70% penampilannya menggunakan
olahdaya aerob dan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
tugas/penampilannya lebih dari 8 menit.
A. Persiapan
9
Sebelum melaksanakan olahraga (khususnya senam aerobik) untuk
pertama kali dianjurkan untuk memeriksakan kondisi kesehatan kepada
dokter bagi mereka yang berusia 35 tahun ke atas dan belum pernah melakukan
olahraga secara teratur. Hal ini berlaku juga bagi seseorang yang berusia di
bawah 35 tahun, namun memiliki keluhan dan riwayat kesehatan yang kurang
baik. Memeriksakan kondisi kesehatan diri pada dokter terpercaya bertujuan
untuk mencegah resiko yang akan terjadi dan memperoleh saran-saran yang
tepat sehubungan dengan kondisi kesehatan saat berolahraga.
Sebaiknya sebelum melakukan aktivitas senam aerobik, sudah selayaknya dalam
kondisi yang segar, cukup beristirahat sesuai takaran, dan dalam kondisi sehat.
Apabila berolahraga dalam kondisi tidak segar dan sehat maka kinerja fisik tidak
akan optimal, selain itu juga bila terlalu dipaksakan dapat menyebabkan sakit.
Oleh sebab itu apabila tidak dalam kondisi fit (segar dan sehat) maka disarankan
untuk mengurangi tingkat intensitas latihan / menunda latihan senam aerobik.
B. Takaran Latihan
Untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mempertahankannya, maka latihan olahraga harus dilakukan dengan kaidah – kaidah yang benar atau disebut dengan takaran latihan. Takaran latihan akan membantu memberikan acuan / arahan dalam melaksanakan latihan sehingga latihan tersebut dapat memberikan hasil dan manfaat yang positif. Oleh sebab itu sudah selayaknya berolahraga dengan mengikuti takaran latihan yang baik. Ketiga aspek takaran latihan tersebut adalah:
a. Intensitas Latihan
Dosis latihan yang harus dilakukan seseorang berdasarkan program
yang disusun disebut sebagai intensitas latihan. Intensitas latihan yang
baik berada dalam rentang 70 – 85 % dari denyut nadi maksimal
(DNM). Rentang daerah ini lazim disebut sebagai Training Zone atau
daerah latihan. Suatu latihan yang dilakukan seseorang dinilai telah
memenuhi takaran yang baik apabila denyut nadi latihannya berada dalam
rentang 70– 85% dari denyut nadi maksimalnya (DNM).
Tingkat usia sangat berpengaruh terhadap DNM seseorang seperti
ditunjukkan rumus DNM dibawah ini :
Contoh : Andi berusia 20 Tahun. Berapakah DNM dan rentang training
zone yang ia miliki ?
10
Jawab :
1) Denyut Nadi Maksimum = 220 – Usia (Tahun)
= 220 – 20
= 200 (Denyut nadi maksimal Rita) 2) Training Zone minimum = 70 % x DNM
= 70 % x 200= 140 detak / menit
3)Training Zone maksimum = 85 % x DNM= 85 % x 200= 170 detak / menit
Jadi Andi memiliki denyut nadi maksimal 200 detak / menit, dengan rentang intensitas latihan yang baik antara 140 sd 170 detak / menit.Untuk mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit
dua cara mengetahui nya, yaitu pertama menggunakan alat yang
bernama pulse meter. Alat ini umumnya hanya terdapat di laboratorium
olahraga dan tersedia secara terbatas. Dengan cara memasukkan jari
telunjuk selama 1 menit, maka secara otomatis hasil penghitungan denyut
nadi akan dapat diketahui. Cara kedua yaitu dengan cara menghitung
denyut nadi dengan cara meraba titik denyut nadi pada pergelangan
tangan atau pada panggal leher menggunakan jari telunjuk dan jari
tengah. Cara ini di sebut sebagai palpasi atau menghitung denyut nadi
secara manual. Cara ini jauh lebih sukar dibandingkan dengan
penggunaan pulse meter karena dibutuhkan kepekaan dan ketepaatan
yang tinggi dalam mendeteksi dan menghitung denyut nadi, namun
dengan bantuan dan bimbingan para ahli, maka menghitung dengan cara
palpasi akan menjadi mudah dan menyenangkan.
Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat beberapa
cara menghitung antara lain:
Dalam menghitung denyut nadi selama 1 menit, terdapat beberapa
cara menghitung antara lain :
1. Hitung denyut nadi selama 60 detik penuh
2. Hitung denyut nadi selama 30 detik. Hasilnya dikalikan 2.
3. Hitung denyut nadi selama 15 detik. Hasilnya dikalikan 4.
4. Hitung denyut nadi selama 10 detik. Hasilnya dikalikan 6.
5. Hitung denyut nadi selama 6 detik. Hasilnya dikalikan 10.
b. Lama/Durasi Latihan
11
Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas latihan.
Intensitas latihan yang berat memerlukan waktu yang lebih pendek
dibandingan dengan intensitas latihan yang ringan. Semakin berat latihan
maka semakin singkat waktu latihan, semakin ringan intensitas
latihan maka semakin lama waktu latihan.
Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik bila dilakukan dengan
tempo yang tepat. Latihan dengan tempo yang terlampau lama atau terlalu
pendek akan memberikan hasil yang kurang efektif. Dalam senam
aerobik, total waktu latihan yang baik umumnya antara 30–60 menit
dalam satu sesi latihan.
c. Frekuensi Latihan
Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan intensif yang dilakukan
oleh seseorang. Latihan dapat dikatakan intensif apabila memenuhi dua
kaidah di atas yaitu memenuhi takaran intensitas dan tempo latihan yang
baik.
Frekuensi latihan untuk senam aerobik disarankan 3 – 5 kali dalam
satu minggu. Hal ini dianggap cukup. Apabila frekuensi latihan kurang
dari 3 kali maka tidak memenuhi takaran latihan, sedangkan
apabila lebih dari 4 kali maka dikhawatirkan tubuh tidak cukup
beristirahat dan melakukan adaptasi kembali ke keadaan normal sehingga
dapat menimbulkan sakit / over training.
C. Gejala Fisik Awal Latihan
Sesak nafas pada menit – menit pertama latihan berarti tidak cukup
pemanasan. Merasa mual dan mau muntah, mata berkunang – kunang, kepala
pusing, maka takaran latihan terlalu besar.
D. Makanan dan Minuman
Disarankan makan berat maksimal dua jam sebelum berolahraga. Sebelum,
dan sesudah latihan dianjurkan untuk minum. Selama latihan diperbolehkan
untuk minum untuk mencegah dehidrasi. Minuman jangan terlalu manis.
E. Perlengkapan Latihan
Gunakan pakaian dari bahan yang mampu menyerap keringat dengan baik,
tidak terlalu ketat dan mampu menyerap panas tubuh dengan baik, disarankan
menggunakan pakaian senam. Wanita dianjurkan untuk menggunakan sport bra
atau BH olahraga yang memang didesain khusus untuk aktivitas olahraga
12
sehingga berolahraga menjadi lebih tenang dan nyaman. Gunakan sepatu
olahraga yang cocok untuk jenis cabang olahraga, untuk senam dapat
menggunakan tipe running atau jogging shoes, dengan menggunakan alas kaki
yang tebal dan nyaman yang berfungsi melindungi tulang kaki dari resiko cedera.
Gunakan hand decker atau wrist band untuk mempercantik penampilan. Bawa
handuk dan air minum secukupnya.
F. Waktu Latihan
Pada dasarnya latihan olahraga boleh dilakukan setiap saat, namun perlu
dipertimbangkan tingkat suhu, cuaca dan kelembaban yang ada karena apabila
berlatih dalam kondisi yang kurang bersahabat maka kualitas latihan tidak
akan mencapai puncaknya. Untuk didaerah tropis, seperti Indonesia,
disarankan berlatih pagi hari sebelum jam 10.00 dan untuk sore hari latihan
setelah pukul 15.00. selain itu hindarkan juga jarak waktu latihan yang
terlampau dekat dengan waktu beristirahat / tidur (3 jam sebelum tidur latihan
harus selesai).
2. Apa akibat latihan aerobic yang berlebihan jika tidak diimbangi dengan asupan
nutrisi yang cukup?
Jawab:
Latihan aerobik yang berlebih tanpa diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup
dapat membuat tubuh menjadi kekurangan gizi dan mulai memberi makan otot
dengan cadangan yang digunakan untuk produksi energi. Ketika kita melakukan
latihan dengan intensitas tinggi (berlebih) , efeknya lemak tidak lagi terbakar, tetapi
malah memicu pembakaran protein yang terdapat pada otot. Akibatnya massa otot
akan menyusut, begitu juga dengan kadar testosterone sehingga memperlambat
metabolisme. Efek yang ditimbulkan juga dapat berupa sebagai berikut:
1. Sistem kekebalan dan fungsi kognitif menurun
2. Mengalami kecemasan dan depresi
3. Mudah mengalami penyakit seperti maag dan thypus
4. Mengalami anorexia nervosa (makan sedikit dan olahraga berlebihan).
Jika latihan aerobik yang berlebihan dilakukan tanpa diiringi dengan asupan
natrusi yang cukup maka akan meningkatkan risiko berbagai masalah. Misalnya saja,
dalam konteks kurangnya asupan cairan (air). Kurangnya asupan cairan dapat
13
menimbulkan dehidrasi bagi tubuh. Dehidrasi membuat seseorang kehilangan nafsu
makan dan dapat membuat seseorang kehilangan berat badan begitu banyak yang
bisa berbahaya bagi kesehatannya. Untuk mencegah dehidrasi terutama dalam
melakukan latihan aerobik, seseorang disarankan untuk minum banyak cairan,
terutama air.
3. Apa akibat jika seseorang hanya mengkonsumsi buah, sayuran dan nasi tanpa asupan
lemak dan protein?
Jawab:
Mengkonsumsi buahan sangat baik bagi tubuh kita, selain mengandung air dan
vitamin. Buah juga sebagai antioksidan. Mengkonsumsi sayuran membawa dampak
yang baik bagi tubuh, dengan mengkonsumsi sayuran dapat meningkatkan
kemampuan intestinum untuk melakukan penyerapan. Mengkonsumsi nasi
memberikan manfaat yang penting bagi tubuh karena nasi adalah sumber karbohidrat
yang efisien bagi tubuh karena lebih cepat dikonversikan menjadi energi ketimbang
lemak. Jika tidak diimbangi dengan asupan lemak dan protein. Maka akan
meningkatkan risiko masalah-masalah baru. Misalnya, jika kurang asupan lemak
maka fungsi hormon pun terganggu apalagi jika hal ini terjadi pada wanita. Hormon
gonadtropin wanita seperti estrogen itu bahan bakunya adalah steroid yang
merupakan derivat dari lemak. Fungsi dari estrogen itu sendiri juga untuk proses
menstruasi. Jika kadar estrogen dalam tubuh wanita itu berkurang dari keadaan
fisiologis tubuh wanita tersebut maka akan meningkatkan risiko siklus menstruasinya
yang tidak lancar. Sedangkan, akibat dari pengurangan asupan protein juga akan
meningkatkan risiko berbagai masalah. Defisiensi protein dapat menggangu
fisiologis tubuh. Misalnya, sebagaimana kita ketahui bahwa bahan baku dari enzim
dan hormon adalah protein. Jika terjadi penurunan kadar protein dalam tubuh maka
akan meningkatkan risiko gangguan hormonal maupun enzimatis.
Efek terhadap Keseimbangan Asam Basa tubuh
Mengatur dan menjaga pola makan adalah kunci utama untuk menjaga
keseimbangan asam basa tubuh kita. Kita tahu bahwa pH darah kita bersifat agak
sedikit basa (7,365) , oleh karena itu kita dianjurkan untuk lebih banyak
mengkonsumsi makanan pembentuk basa dari pada makanan pembentuk asam.
14
Dengan proporsi 80% makanan pembentuk basa dan 20% makanan pembentuk asam.
Tabel dibawah ini adalah kelompok makanan Asam-Basa
Kesimpulan tabel diatas adalah sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan makanan
pembentuk basa, sedangkan makanan hewani dan karbohidrat merupakan makanan
pembentuk asam. Jadi bila tubuh kekurangan protein dan lemak, maka keseimbangan
asam basa dalam tubuh dapat terganggu.
4. Bagaimana metabolisme:
a. Lemak
Jawab:
Metabolisme Lemak dalam Tubuh
Metabolisme Lemak:
1. Di mulut, lemak mulai mengalami tahapan pencernaan, terjadi
penyesuaian suhu tertentu pada saat lemak dikunyah di mulut
2. Pada lambung, lemak mengalami proses pencernaan dengan bantuan
asam dan enzim menjadi bentuk yang lebih sederhana.
3. Selanjutnya lemak akan memasuki hati, empedu, dan masuk ke dalam
usus kecil. Dari kantung empedu lemak akan bergabung dengan bile yang
merupakan senyawa yang penting untuk proses pencernaan pada usus kecil
15
4. Selanjutnya hasil pemecahan tersebut akan diubah oleh enzim lipase
pankreas menjadi asam lemak dan gliserol
5. Kelebihan lemak kemudian disimpan dalam tubuh, dan sebagian akan
bergabung dengan senyawa lain seperti fiber yang akan di keluarkan
melewati usus besar.
Jalur utama metabolisme lipid lipolisis, betaoxidation, ketosis, dan
lipogenesis.
Lipolisis (pemecahan lemak) dan beta-oksidasi terjadi di dalam mitokondria.
Ini merupakan proses siklus di mana dua karbon dikeluarkan dari asam lemak
per siklus dalam bentuk asetil KoA, yang berlangsung melalui siklus Krebs
untuk menghasilkan ATP, CO 2, dan air.
Ketosis terjadi ketika laju pembentukan keton oleh hati lebih besar dari
kemampuan jaringan untuk mengoksidasi mereka. Ini terjadi selama
kelaparan berkepanjangan dan ketika sejumlah besar lemak yang dimakan
dengan tidak adanya karbohidrat (Anonim. 2011).
Metabolisme Lipogenesis terjadi di sitosol. Situs utama sintesis trigliserida
adalah hati, jaringan adiposa, dan mukosa usus. Asam lemak berasal dari
hidrolisis lemak, dan juga dari sintesis asetil CoA melalui oksidasi lemak,
glukosa, dan beberapa asam amino. Lipogenesis dari asetil KoA juga terjadi
dalam langkah-langkah dari dua atom karbon. NADPH yang dihasilkan oleh
shunt pentosa-fosfat dibutuhkan untuk proses ini. Membentuk fosfolipid
membran sel interior dan eksterior dan sangat penting untuk kontrol sinyal di
sel.
b. Karbohidrat
16
Dimulai dengan glikolisis, yang melepaskan energi dari glukosa atau
glikogen untuk membentuk dua molekul piruvat, yang masuk siklus Krebs
(atau siklus asam sitrat), proses oksigen-membutuhkan, di mana mereka
benar-benar teroksidasi. Sebelum siklus Krebs dapat dimulai, piruvat
kehilangan kelompok karbon dioksida untuk membentuk asetil koenzim A
(asetil-KoA). Reaksi ini tidak dapat diubah dan memiliki konsekuensi
metabolik penting. Konversi piruvat menjadi asetil-KoA membutuhkan
vitamin B.
Hidrogen dalam karbohidrat dibawa ke rantai transpor elektron, di mana
energi disimpan dalam molekul ATP. Metabolisme dari satu molekul glukosa
menghasilkan tiga puluh satu molekul ATP. Energi yang dilepaskan dari ATP
melalui hidrolisis (reaksi kimia dengan air) kemudian dapat digunakan untuk
bekerja biologis.
Hanya beberapa sel, seperti sel-sel hati dan ginjal, dapat memproduksi
glukosa sendiri dari asam amino, dan hanya hati dan sel-sel otot menyimpan
glukosa dalam bentuk glikogen. Sel-sel tubuh lain harus mendapatkan
glukosa dari aliran darah.
Dalam kondisi anaerobik, laktat dibentuk dari piruvat. Reaksi ini penting
dalam otot ketika kebutuhan energi melebihi pasokan oksigen. Glikolisis
17
terjadi dalam (bagian cairan) sitosol dari sel dan memiliki peran ganda. Hal
ini menurunkan monosakarida untuk menghasilkan energi, dan menyediakan
gliserol untuk sintesis trigliserida. Siklus Krebs dan rantai transpor elektron
terjadi di mitokondria. Sebagian besar energi berasal dari karbohidrat,
protein, dan lemak dihasilkan melalui siklus Krebs dan sistem transpor
elektron.
Glycogenesis adalah konversi glukosa yang berlebih akan glikogen.
Glikogenolisis adalah konversi glikogen menjadi glukosa (yang dapat terjadi
beberapa jam setelah makan atau semalaman) dalam hati atau, dengan tidak
adanya glukosa-6-fosfat dalam otot, untuk laktat. Glukoneogenesis adalah
pembentukan glukosa dari sumber noncarbohydrate, seperti asam amino
tertentu dan fraksi gliserol dari lemak saat asupan karbohidrat terbatas. Hati
adalah situs utama untuk glukoneogenesis.
c. Protein
Jawab:
TRANSPORT PROTEIN
Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah
Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan
Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan
menggunakan enzim)
Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein
PENGGUNAAN PROTEIN UNTUK ENERGI
Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam
amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak
Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses:
deaminasi atau transaminasi
Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino
Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto
PEMECAHAN PROTEIN
1. Transaminasi:
18
alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat
1. Diaminasi:
asam amino + NAD+ → asam keto + NH3
NH3 → merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal →
harus diubah dahulu jadi urea (di hati) → agar dapat dibuang oleh ginjal
EKSKRESI NH3
NH3 → tidak dapat diekskresi oleh ginjal
NH3 harus dirubah dulu menjadi urea oleh hati
Jika hati ada kelainan (sakit) → proses perubahan NH3 → urea terganggu
→ penumpukan NH3 dalam darah → uremia
NH3 bersifat racun → meracuni otak → coma
Karena hati yang rusak → disebut Koma hepatikum
PEMECAHAN PROTEIN
Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat
yang dapat masuk kedalam siklus Krebs
Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa
ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat
19
SIKLUS KREBS
Proses perubahan asetil ko-A → H + CO2
Proses ini terjadi didalam mitokondria
Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat →
proses pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma
habis
Oksaloasetat berasal dari asam piruvat
Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. Piruvat → kurang
oxaloasetat
RANTAI RESPIRASI
H → hasil utama dari siklus Krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi
NADH. H dari NADH ditransfer ke → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b
→ sitokrom c → sitokrom aa3 → terus direaksikan dengan O2 → H2O + E
20
Rangkaian transfer H dari satu carrier ke carrier lainya disebut Rantai
respirasi Rantai Respirasi terjadi didalam mitokondria → transfer atom H
antar carrier memakai enzim Dehidrogenase → sedangkan reaksi H + O2
memakai enzim Oksidase
Urutan carrier dalam rantai respirasi adalah: NAD → Flavoprotein → Quinon
→ sitokrom b → sitokrom c → sitokrom aa3 → direaksikan dengan O2 →
H2O + E
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi
tsb ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi
tinggi dalam proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP
21
KREATIN DAN KREATININ
Kreatin disintesa di hati dari: metionin, glisin dan arginin
Dalam otot rangka difosforilasi membentuk fosforilkreatin (simpanan energi )
istirahat
Kreatin + ATP ↔ Fosforilkreatin → Kreatinin
Gerak urin
d. Vitamin
Jawab:
Vitamin secara umum
Vitamin larut lemak, jika kelebihan akan disimpan oleh tubuh. Sedangkan
vitamin larut air, akan dikeluarkan oleh tubuh sehingga asupannnya harus
dipenuhi setiap hari.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam
dinding usus digabungkan dengan kilomikron yang kemudian diserap sistem
limfatik, baru kemudian digabungkan dengan saluran darah untuk
ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap
melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
Vitamin A
Vitamin D
22
Vitamin E
Vitamin E terdiri atas 2 kelas substansi aktif biologis yaitu tokoferol
dantokotrienol, dimana yang terpenting adalah α-tokoferol.57 Struktur kimia
vitamin E terdiri atas rantai samping gugus merupakan nukleus methylated 6-
chromanol(3,4-dihydro-2H-1-benzopyran-6-ol), kemudian 3 unit isoprenoid,
dan ikatan ester atau hidroksil bebas pada C-6 dari nukleus chromanol.
Seperti vitamin larut lemak yang lain, vitamin E diabsorbsi di usus halus
secara difusi, absorbsinya tergantung adanya lemak dalam diet, fungsi
kelenjar biliar dan pankreas yang baik. Vitamin E tidak mempunyai protein
pembawa yang spesifik dalam plasma, vitamin E yang terabsorbsi bergabung
ke dalam kilomikron, yang secara cepat berpindah ke lipoprotein plasma
dimana dia terikat
tidak spesifik.
Vitamin E ditangkap oleh hepar dan bergabung dengan Very-Low-Density
Lipoprotein (VLDL), lebih banyak dalam bentuk α-tokoferol dibanding
bentukyang lain, untuk kemudian disekresikan kembali. Sebagian besar sisa
VLDL kayatrigliserida akan kembali ke hepar, sebagian lagi berubah oleh
lipoprotein lipasemenjadi Low-Density Lipoprotein (LDL). Selama proses ini
vitamin E juga secaraspontan berpindah ke lipoprotein densitas tinggi (High-
23
Density Lipoprotein /HDL). Tokoferol plasma lebih banyak didistribusikan
oleh LDL dan HDL.Transpor vitamin E oleh polyunsaturated lipids
menjamin perlindungan lipid
tersebut terhadap radikal bebas, kadar tokoferol yang bersirkulasi cenderung
sesuai dengan kadar total lipid dan kolesterol.
Masuknya vitamin E ke dalam sel dapat terjadi melalui proses mediasi
reseptor (LDL membawa vitamin ini ke dalam sel) atau melalui proses yang
dibantu oleh lipoprotein lipase dimana vitamin E dilepaskan dari kilomikron
dan VLDL. Di dalam sel, transpor intraseluler dari tokoferol membutuhkan
protein pengikat tokoferol intraseluler. Vitamin E pada sebagian besar sel-sel
non adiposa terdapat pada membran sel dimana dapat dimobilisasi.
Vitamin K
Hanya sekitar 40 -70% vitamin K dalam makanan dapat diserap oleh usus.
Setelah diabsorbsi, vitamin K digabungkan dengan kilomikron, diangkut
melalui saluran limfatik, kemudian melalui saluran darah ditranportasi ke
hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di hati disimpan dalam bentuk
menaquinone. Dari hati, vitamin K disebarkan ke seluruh jaringan tubuh yang
memerlukan melalui darah. Saat di darah, vitamin K bergabung dengan
VLDL dalam plasma darah.
Setelah disirkulasikan berkali-kali, vitamin K dimetabolisme menjadi
komponen larut air dan produk asam empedu terkonjugasi. Selanjutnya,
vitamin K diekskresikan melalui urin dan feses. Sekitar 20% dari vitamin K
diewkskresikan melalui feses. Pada gangguan penyerapan lemak, ekskresi
vitamin K bisa mencapai 70 -80 %.
Vitamin B12
Absorbsi vitamin B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik.
Di dalam sekresi gaster terdapat enzyme transferase yang disebut factor
intrinsic (FI). FI mengikat vitamin B12 yang membuat vitamin ini resisten
terhadap serangan mikroba yang menghuni rongga usus. Dalam bentuk
terikat FI vitamin B12 ditranspor menembus mukosa usus. Di dalam rongga
ileum ikatan FI-vitamin B12 membuat kompleks dengan Ca dan Mg untuk
24
kemudian diabsorbsi oleh dinding usus dan setelah menempel, vitamin B12
dilepaskan lagi oleh liberating enzyme yang terdapat di dalam sekresi dinding
usus. Vitamin B12 yang telah terlepas kembali kemudian diserap menembus
epithel dan masuk ke dalam mukosa usus halus. Mekanisme ini hanya
berlaku untuk hydroxo cobalamine dan cyanocobalamine, tidak berlaku bagi
cobalamin derivate lainnya (chlorocobalamine,nitrocobalamine dan
thiocyanocobalamine).
Di dalam darah vitamin B12 ditranspor terkonjugasi pada globulin.
Darah orang normal mengandung vitamin B12 sebesar 200-900 ug/ml sedang
kapasitas transport maksimal adalah 500-11—ug/ml sehingga pada keadaan
normal terdapat kejenuhan 60% dari kapasitas maksimal.
Hanya sebagian kecil saja dari vitamin B12 yang terikat pada globulin
itu diekskresikan melalui ginjal ke dalam urin. Kadar vitamin B12 di dalam
plasma darah tidak merefleksikan status gizi vitamin B12 di dalam jaringan.
Vitamin B12 yang melebihi kapasita mengikat vitamin di dalam darah
diekskresikan dalam urin. Pada kondisi konsumsi fisiologis vitamin B12
terutama terdapat dalam cairan empedu. Konsentrasinya dalam empedu
terdapat sepuluhkali di dalam urine. Vitamin B12 terutama ditimbun di dalam
hati. Vitamin B12 yang terdapat di dalam cairam empedu ini berasal dari
simpanan di dalam hati tersebut. Vitamin B12 yang diekskresikan di dalam
cairan empedu ini sebagian diserap kembali di dalam usus halus, melalui
lingkaran enterohepatik. Data menunjukkan bahwa cairan empedu ini
mengandung F1 yang mendorong penyerapan kembali vitamin B12.
Asam Folat
PGA dapat diserap dengan baik di seluruh bagian usus, meskipun
penyerapan terbaik di bagian proksimal usus halus. PGA dapat diserap aktif
maupun pasif. Setelah diserap di mukosa usus dialirkan lebih lanjut melalui
vena portae ke hepar. Pada dosis 200 mg, PGA dapat diserap sampai 80 %
oleh orang normal, dan puncak konsentrasi dalam plasma tercapai 1-2 jam
postdosing. Penetrasi asam folat ke sel jaringan merupakan proses aktif dan
selektif. Asam folat terutama ditimbun dalam hepar (5-9 ug/gram, ginjal (3
ug/gram, erythrocyte dan leucocyte (5-10% kandungan dalam hepar).
25
Pada kondisi normal kandungan folat dalam tubuh diperkirakan 5-10
mg. Asam folat diekskresikan melalui urin (sekitar 5ug/24 jam), juga di
dalam cairan empedu dan ditemukan dalam tinja. Sebagian asam folat dalam
cairan empedu mengalami siklus enterohepatik. Asam folat yang ditemukan
dalam tinja sebagian berasal dari hasil sintesis mikroflora usus.
Defisiensi asam folat memberikan gambaran klinik anemia
megaloblastik di dalam sum-sum tulang dan makrositik dalam darah perifer
disertai leucopenia. Gambaran klinik ini berdasar gangguan metabolisme
asam amino dan hambatan sintesis protein. Defisiensi asam folat mungkin
terjadi primer atau sekunder yaitu pada gangguan penyerapan di dalam
saluran gastrointestinal dengan steatorhoea merupakan causa yang terbanyak.
Vitamin C
Metabolisme vitamin C terdiri dari : oksidasi, ekskresi dan regenerasi.
Hasiloksidasi vitamin C yang pertama adalah radikal bebas askorbil yang bisa
berubah secara reversibel menjadi bentuk vitamin C kembali atau akan
mengalami oksidasi ireversibel menjadi dehydro-L-ascorbid acid.. Vitamin C
dapat juga mengalami oksidasi setelah bereaksi dengan vitamin E atau radikal
urat.
Vitamin C dapat dengan mudah melepaskan elektron karena oksidasi
monovalen reversibel menjadi radikal askorbil, sehingga dapat berperan
dalam sistem redoks biokimia. Peranan vitamin C sebagai antioksidan karena
kemampuan bereaksi dengan radikal bebas : SOR, anion superoksida dan
radikal hidroksil. Vitamin C bersifat hidrofilik lebih berperan menjadi
proteksi sel di dalam sitosol dengan cara menurunkan semistabil radikal
kromanoksil dan meregenerasi vitamin E. Efisiensi antioksidan vitamin C
sangat besar pada konsentrasi vitamin yang rendah, pada kondisi tersebut
reaksi yang predominan adalah reaksi pemutus. Pada konsentrasi tinggi,
vitamin C menghambat secara signifikan reaksi rantai yang berlanjut antara
asam askorbil dan molekul oksigen.24 Fungsi metabolik vitamin C sebagai
kofaktor
enzim (hydroxilating enzymes), agen protektif (hydroxylases pada biosintesis
collagen), dan sebagai radikal yang bereaksi dengan metal ion.
26
e. Mineral
Jawab:
Unsur-unsur kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia terdiri atas 5
kelompok, yaitu :
1. Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulphur, merupakan komponen
utama mole kul-molekul tubuh.
2. Kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Merupakan
mineral yang penting untuk nutrisi. Dibutuhkan dalam makanan lebih
besar dari 100 mg/hari.
3. Kromium, kobalt, tembaga,yodium, besi, mangan, molybdenum,
selenium, dan seng. Merupakan unsur runutan (trace elemen) yang
terdapat sedikit dalam tubuh. Fluor,dianggap sebagai bagian kelompok
ini, berperan mencegah kerusakan gigi.
4. Arsen, kadmium, nikel silicon, timah, dan vanadium. Merupakan unsur
tambahan dan tidak diketahui mempunyai fungsi essensial pada manusia.
5. Timah hitam dan air raksa. Unsur tersebut beracun.
ABSORPSI MINERAL
Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang
relatif sukar larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering
memerlukan protein pengemban spesifik (spesific carrier proteins), sintesis
protein ini berperan sebagai mekanisme penting untuk mengatur kadar
mineral dalam tubuh. Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada
juga disekresi kedalam getah pencernaan, empedu dan hilang dalam feses.
Kelainan akibat kekurangan mineral
Kekurangan intake semua mineral esensial dapat menyebabkan sindroma
klinik.Bila terjadi difisiensi biasanya sekunder, akibat malabsorpsi,
perdarahan, berlebihan (besi), penyakit ginjal(kalsium), atau problem klinis
lain.
Kelainan akibat kelebihan mineral.
Kelebihan intake dari hampir semua mineral menyebabkan gejala toksik.
27
Sumber dan kebutuhan mineral sehari-hari
Mineral esensial dan unsur runutan ditemukan dalam sebagian besar
makanan, terutama biji-bijian utuh, buah, sayuran, susu, daging dan ikan.
Biasanya dalam makanan hanya dalam jumlah yang sedikit
5. Berapa kebutuhan kalori seseorang per hari (dikaitkan dengan usia, jenis kelamin,
dan aktivitas) beserta rinciannya (karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain)?
Jawab:
Para ahli gizi umumnya menggunakan Formula Harris Benedict untuk
memperkirakan kebutuhan kalori seseorang. Formula ini dapat digunakan untuk
mengetahui prediksi kebutuhan kalori anak maupun orang dewasa, pria maupun
wanita. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Menghitung basal metabolic rate, yaitu jumlah kalori minimum yang diperlukan
untuk membuat sistem Anda tetap berjalan. Basal metabolic rate = berat badan
(pound) x 11
1 pound = 0.45359237 kg.
- Menghitung kalori tambahan sesuai aktivitas Anda
o 30-50% : jika aktivitas banyak duduk, menonton televisi, membaca majalah,
atau mengobrol lewat telepon.
o 55-65% : untuk aktivitas ringan meliputi kesibukan mengurus rumah,
memasak, dan berjalan-jalan.
o 65-70% : untuk aktivitas sedang seperti berenang santai atau berjalan cepat
tetapi tidak sampai tersengal-sengal waktu diajak bicara.
o 75-100% : untuk aktivitas berat meliputi olahraga yang menggenjot jantung
seperti berlari atau aerobik. Kalori tambahan = persentase aktivitas x basal
metabolic rate
- Menghitung total kebutuhan kalori dengan cara menambahkan angka basal
metabolic rate dengan angka kalori tambahan.
28
Contoh menghitung kebutuhan kalori sesuai aktivitas:
Anda mempunyai berat 100 pound dengan tingkat aktivitas sehari-hari di ujung
bawah skala sedang, Anda akan memerlukan 1815 kalori.
100 x 11 = 1100
1100 x 0,65 = 715
1100 + 715 = 1815
Masalah 3
Miss A minum slimming tea setiap hari sehingga berat badannya turun 16 kg dalam 2
bulan (BB awal: 88 kg)
1. Apa kandungan di dalam slimming tea?
Jawab:
- Campuran daun teh Theae folium dan bahan tambahan berupa empat macam bahan
tradisional. Dengan perbandingan Theae folium 80% dan ekstrak bahan tambahan
20%, meliputi kayu rapat, adas, jati belanda, dan temu giring. Ada lagi yang
menambahkan akar wangi, akar alang-alang, dll.
- Kafein 3 – 5%. Zat ini mendorong aktivitas mental dan memperbaiki pencernaan
makanan dalam lambung. Pencernaan makanan yang baik akan membakar lemak
dalam tubuh lebih efisien
- Teofilin. Zat ini mempunyai daya pelancar air seni (diuretic). Bila diminum akan
memicu produksi keringat dan air seni, sehingga peminumnya sebentar-sebentar
kencing
- Orlistat , y a n g b e k e r j a m e n g h a m b a t p e n y e r a p a n 3 0 % l e m a k d a r i
m a k a n a n d i u s u s b e s a r
- Amfetamin, yang cara kerjanya menekan nafsumakan. Amfetamin bisa
menimbulkan efek samping seperti insomnia, gelisah, gemetar,sakit kepala, dan
hipertensi
- Furosemid, lebih bersifat diuretika ataumemaksa tubuh mengeluarkan banyak
cairan melalui urin. Jika tubuh dipaksa melakukanhal ini, bukan tak mungkin akan
terjadi dehidrasi
29
2. Apa efek dari slimming tea berkaitan dengan keseimbangan cairan tubuh dan
keseimbangan asam basa tubuh?
Jawab:
Obat pelangsing yang mengandung diuret ik-->reabsorbsi a i r di
dalam gin jalmenurun-->urin lebih cepat terkumpul dalam VU-->diuresis
meningkat dan juga dipengaruhioleh penekanan ADH.
Dalam art ian jumlah ur in yang dikeluarkan dalam sehari lebih
dar i biasanya. Batas normal pengeluaran urin dalam 1 hari adalah sekitar
1-1.5 liter. Yang menjadi penyebab bisa saja akibat diet ketat dan
olahraga aerobik yang di lakukan oleh Miss A.Penggunaan protein
sebagai sumber energy pada saat olahraga berat karena cadangan glukosa
yang menurun akibat diet ketat, menyebabkan kadar sampah nitrogen lebih cepat
meningkat, ditambah lagi jika teh pelangsing yang dikonsumsi oleh Miss A
mengandung diuretic, yang fungsinya mengurangi reabsorbsi air dalam ginjal,
menyebabkan urin lebih cepat terkumpul dan sensasi ingin miksi lebih sering terasa
sehingga Miss A lebih sering buang air kecil.
Furosemid pada teh pelangsing, sebagai obat diuretik kuat yaitu menghambat
reabsorpsi elektrolit Na+ /K+ / Cl- di ansa henle ascendens sehingga meningkatkan
kecepatan pembentukan urin. Diuretik adalah senyawa yang dapat meningkatkan
volume urin. Diuretika bekerja terutama dengan meningkatkan ekskresi ion – ion
Na+, Cl-, atau HCO3-, yang merupakan elektrolit utama dalam cairan luar sel.
Diuretika juga menurunkan penyerapan kembali elektrolit di tubulus renalis dengan
melibatkan proses pengangkutan aktif.
Furosemid merupakan golongan diuretika-lengkungan (diuretik kuat). Di bagian
menaik dari Henle’s loop ini k.l. 25% dari semua ion Cl- yang telah difiltrasi
direabsorpsi secara aktif, disusul dengan reabsorpsi pasif dari Na+ dan K+ tetapi
tanpa air, hingga filtrat menjadi hiputonis. Mekanisme kerja diuretic furosemide
yaitu berdasarkan penghambatan kotranspor Na+, K+, Cl- dan air dari membrane
lumen pada pars asendens ansa henle, sehingga reabsorpsi ion-ion dan air tersebut
menurun dan menyebabkan peningkatan pengeluaran air dan zat-zat terlarut lainnya.
Zat- zat terlarut itu misalnya natrium dan kalium. Zat-zat tersebut ikut keluar dalam
jumlah yang berlebihan yang menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan
dalam tubuh, terjadilah hipopotassium dan hiposodium.
30
3. Bagaimana mekanisme slimming tea bisa menurunkan berat badan?
Jawab:
- Teh pelangsing yang menonjol adalah sifat diuretiknya. Orang yang
mengkonsumsi produk tersebut, menurut dr. Leane, MSc., seorang ahli gizi, akan
sering buang air kecil sehingga sel ikut mengecil karena cairan sel berkurang.
Berkurangnya air dari dalam tubuh memang dapat menyusutkan bobot badan.
Badan pun jadi langsing. Langsingnya bukan karena kurus, tapi karena cairan
tubuh berkurang dan sel mengecil. Itu pun bersifat sementara. Kalau tidak
mengkonsumsi lagi, bisa jadi bobot badan naik lagi. Kalau tidak terkontrol akan
terjadi dehidrasi terlebih bagi yang ginjalnya tidak kuat bisa terjadi gangguan pada
ginjal pasien.
Jadi mengonsumsi teh pelangsing yang bersifat diuresis itu memang bisa
menurunkan berat badan dengan kehilangan cairan yang berlebihan, bukan
kehilangan lemak dalam tubuh.
- Slimming tea juga menghambat penyerapan zat besi dan B1. Zat besi merupakan
unsure terpenting dalam pembentukan sel darah merah. Bila penyerapannya
terhambat (ditambah dengan kurangnya asupan protein), maka terjadilah defisiensi
zat besi di dalam tubuh yang menyebabkan Hypochrome Microcytic anemia
4. Berapa penurunan berat badan normal?
Jawab:
penurunan berat badan yang baik itu 0,5-1 kg/minggu (WHO) atau 10% dari BB
dalam 6 bulan.
Penurunan BB yang seharusnya terjadi pada Miss A ialah sebesar 2,1-8 kg
dalam 2 bulan
5. Bagaimana cara penurunan berat badan yang benar?
Jawab:
Misal A membutuhkan 2000 kalori per hari nya. Jika A ingin menurunkan berat
badannya, maka dapat mengurangi sekitar 500 kkal dari asupan makanan dan
minumannya setiap hari. Berarti jumlah kalori yang sebaiknya disantap sekitar 1500
kkal. Jumlah tersebut dapat membuat A berkurang berat badannya sebanyak 0,5
kg/minggu
31
- Pilihan Menu Makanan
Setelah mengetahui jumlah kalori yang harus disantap, langkah selanjutnya adalah
mengatur menu makan agar jumlah kalori yang disantap tidak berlebih yang
akibatnya akan menggagalkan diet. Ingat, agar makanan yang disantap tetap
memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna. Makanan terdiri dari karbohidrat, protein,
protein, sayur, buah dan susu. Agar Anda tidak tersiksa karena program diet, maka
buah dapat disantap di antara makan pagi dan makan siang serta antara makan siang
dan makan malam sebagai snack.
Pola makanan untuk makan pagi, siang dan malam untuk kebutuhan kalori sebanyak
1500 kkal yaitu:
Waktu Makan Keterangan
SarapanKarbohidrat + Protein + Susu / produk olahan
susu
Makanan ringan pagi Buah
Makan siang Karbohidrat + Protein + Sayur
Makan ringan sore Buah
Makan malam Karbohidrat + Protein + Sayur
- Model Makanan
Contoh makanan yang dapat menjadi model, antara lain:
Model Makanan
Karbohidrat Protein
Susu / Olahan Susu
250 ml susu,
32
½ mangkuk (100
gr) nasi. Akan
lebih baik jika
memilih nasi
merah yang kaya
serat dan
membantu tubuh
lebih tahan
terhadap lapar
1 lembar (28 gr) roti
½ mangkuk (80 gr)
mie
½ mangkuk (80 gr)
pasta
1 buah (175 gr)
kentang
100 gr daging sapi
atau ayam
100 gr ikan atau
seafood
150 gr tahu atau
tempe
1 butir telur
sebaiknya pilih susu
rendah lemak
125 ml yogurt
1 lembar keju
Buah
1 buah apel
1 buah pisang
1 buah jeruk
1 buah jambu
1 buah kiwi
1 mangkuk melon
1 mangkuk
semangka
1 mangkuk pepaya
1 mangkuk anggur
Sayur
150 gr sayur apa saja
Jika kebutuhan kalori Anda lebih besar dari 1500 kkal, maka dapat menambahkan porsi
protein atau sayur. Jika ingin menambahkan porsi karbohidrat pada menu makan Anda, maka
dapat ditambahkan pada saat sarapan atau makan siang. Selain itu, semua makanan dalam
33
kemasan selalu mencantumkan jumlah kalori. Selalu periksa agar Anda tidak memasukkan
lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh.
- Perhatikan Cara Pengolahan Makanan
Cara pengolahan makanan dapat menambah jumlah kalori makanan secara keseluruhan.
Misalnya, 1 sendok makan minyak goreng akan menambah 126 kkal, 1 sendok makan
mentega menambah 80 kkal, 1 sendok teh gula menambah 32 kkal.
Teknik pengolahan yang dianjurkan adalah dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang.
Makanan yang menggunakan santan sebaiknya tidak dikonsumsi karena dapat menambah
jumlah kalori. Jika mungkin, Anda dapat mengganti santan dengan susu rendah lemak seperti
pada soto betawi. Makanan bersantan atau digoreng sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering
atau sebaiknya hanya sesekali saja.
Dengan menghitung kalori yang Anda butuhkan dan jenis makanannya, maka Anda dapat
menikmati makanan kesukaan Anda tanpa takut menjadi gemuk maupun sakit. Coba selalu
perhatikan berapa banyak kalori yang Anda butuhkan dan pilih makanan yang tepat. Jika kita
terus memasukkan lebih banyak kalori daripada yang sanggup dibakar tubuh, itu akan
mengakibatkan obesitas atau menyebabkan gemuk.
- Meningkatkan keluaran energi dalam tubuh melalui aktivitas fisik
Kegemukan terjadi apabila pemasukan lebih tinggi daripada pengeluaran. Jadi untuk
mengantisipasi agar tidak terjadi “kelebihan” tersebut perlu dilakukan pembatasan
dan memperbanyak pengeluaran daripada pemasukan
- Olahraga secara teratur
Diet yang direkomendasikan oleh pemerintah Amerika Serikat
Protein Gemuk Karbohidrat
Kalori 15% 30% 55%
2000 300 Kal 600 Kal 1100 Kal
75 g 67 g 275 g
Masalah 4
Miss A sering merasa capek, sering flu, dan siklus menstruasinya tidak teratur
34
1. Bagaimana mekanisme capek yang dialami Miss A sesuai dengan skenario?
Jawab:
Olahraga berat yang tidak disertai dengan fase recovery, menyebabkan
penumpukkan asam laktat, berakibat pada Miss A merasakan tubuhnya lemah untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Pada saat berolahraga berat, tubuh Miss A dipaksa
untuk meningkatkan kadar gula dalam darah melalui glikogenolisis dan
glukoneogenesis. Sehingga Miss A mampu melaksanakan olahraga berat. Namun
setiap ia selesai berolahraga, ia merasakan tubuhnya sangat lemah. Ditambah lagi ia
melakukan diet ketat, berakibat asupan nutrisi dan sumber energy aktivitas sel
berkurang. Tidak ada atau berkurangnya energy pada otot menyebabkan otot
kelelahan dan dapat menyebabkan gemetar saat atau setelah mengangkat sesuatu
yang berat.
2. Bagaimana mekanisme sering flu yang dialami Miss A sesuai dengan skenario?
Jawab:
Miss A mengurangi asupan protein. Padahal protein adalah bahan dasar pembentuk
enzim dan hormon. Dengan kata lain Imunoglobin yang berfungsi sebagai daya tahan
tubuh juga turun. Ini mengakibatkan ia gampang flu.
3. Bagaimana mekanisme siklus menstruasi yang dialami Miss A sesuai dengan
skenario?
Jawab:
Siklus menstruasi terganggu sebagai akibat dari penurunan BB secara drastis. Penurunan BB secara drastis akan mengakibatkan ketidakseimbangan hormonal pada Miss A.
Kurangnya asupan lemak maka fungsi hormon pun terganggu apalagi jika hal ini terjadi pada wanita. Hormon gonadtropin wanita seperti estrogen itu bahan bakunya adalah steroid yang merupakan derivat dari lemak. Fungsi dari estrogen itu sendiri juga untuk proses menstruasi. Jika kadar estrogen dalam tubuh wanita itu berkurang dari keadaan fisiologis tubuh wanita tersebut maka akan meningkatkan risiko siklus menstruasinya yang tidak lancar
Masalah 5
Lipatan kulit menunjukkan kandungan lemaknya 4%
35
1. Bagaimana cara mengukur kandungan lemak dalam tubuh?
Jawab:
Pengukuran lemak tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya
menggunakan dua metode, yaitu bisa dengan metode manual dengan menggunakan
skinfold caliper atau metode elektik dengan bioelectrical impedence.
Pengkuran lemak tubuh yang ini menggunakan alat yang bernama skinfold caliper,
yang dijepitkan di bagian tubuh yang telah ditentukan. Bentuk alat ini seperti penjepit
tetapi di bawah tempat menjempit ada angka-angka yang akan mengukur lemak di
lipatan kulit kita. Bagian-bagian tubuh yang umumnya digunakan adalah bagian
lengan atas (bicep, tricep), bagian punggung (supskapula), bagian perut bawah.
Pengukuran dengan skinfold caliper ini sangat dibutuhkan ketelitian dan pengalaman
yang cukup. Sebab ketika menjepit, kita harus bisa memastikan apakah yang diambil ini
lemak atau otot. Sebab jika yang dijepit adalah otot, orang yang kita ukur akan merasa
36
kesakitan. Setelah melakukan pengukuran dengan skinfold caliper di bagian-bagian yang
telah ditentukan sesuai prosedur, langkah berikutnya adalah melakukan estimasi lemak.
Setelah dilakukan perhitungan estimasi lemak ini lah baru kita bisa mengetahui berapa
kandungan lemak tubuh seseorang .
Body Impedance Analysis
Selain penggunaanya praktis, hasil yang diukur oleh alat ini juga lebih banyak
macamnya. Alat bioelectrical impedance ini bentuknya mirip seperti timbangan
elektronik biasa, tapi ada pada bagian remotenya yang bisa ditarik keatas dengan
pegangan seperti motor-motoran. Jika kita akan melakukan pengkuran lemak tubuh
pegangan ini harus kita pegang saat menaiki alat ini dengan posisi memegangnya
tegak lurus dengan badan kita. Tidak lupa pula sebelumnya, kita telah mengisi data-
data yang diminta oleh alat ini.
Selain dua metode di tas, pengukuran lemak dapat dilakukan dengan cara
Metode underwater weight melakukan pengukuran dengan cara memasukkan
seseorang ke dalam air di wadah tertentu. Selanjutnya, lemak tubuh dihitung
37
berdasarkan jumlah air yang tersisa. Gambarannya, cara ini hampir serupa dengan
kejadian saat Archimedes menemukan rumus tekanan.
Cara lainnya dengan menggunakan alat bod pod. Alat ini berupa ruang
berbentuk seperti telur berukuran besar. Seseorang yang ingin diukur lemaknya
hanya diminta masuk ke dalam ruangan itu. Jumlah lemak diketahui dengan
menghitung jumlah udara yang tersisa.
Metode berikutnya yang boleh dibilang paling canggih di antara cara lainnya
adalah dengan menggunakan DEXA (dual energy X-ray absorptiometry). Alat ini
merupakan alat yang sama untuk mengukur kepadatan tulang pada penderita
osteoporosis. Alat canggih ini tak hanya mampu menghitung jumlah lemak namun
sekaligus penyebarannya.
Sayangnya, ketiga metode ini cukup rumit dan tak semua orang mampu
mengaksesnya. Tapi jangan khawatir, pasalnya ada beberapa cara lain untuk
mengukur lemak. Misalnya dengan menggunakan jangka kulit untuk mengukur
ketebalan lipatan kulit pada beberapa bagian tubuh seperti lengan dan perut.
Cara lain yang lebih sederhana adalah dengan tes lemak, melalui analisis
bioelektrik. Penggunaannya cukup simpel, hanya dengan mengalirkan sejumlah arus
listrik ringan ke seluruh tubuh, lantas mesin langsung menganalisanya.
Proses ini memakan waktu singkat tak sampai 10 menit. Namun hasilnya,
pasien tak hanya bisa mengetahui jumlah lemak, mereka juga bisa mengetahui
kandungan air tubuh. Dan tak jarang berat badan ideal yang perlu dicapai. Analisa
lemak semacam ini bisa didapati di body care centre seperti Impressions.
2. Berapa kandungan lemak yang normal dan bagaimana interpretasi kandungan lemak
pada Miss A?
Jawab:
Persentase lemak tubuh adalah perbandingan berat lemak tubuh dibandingkan dengan
total berat penyusun tubuh lainnya (lemak, otot, tulang, air).
Pada dasarnya, semakin rendah kadar lemak dalam tubuh, semakin bagus pula bentuk
tubuh orang tersebut. Untuk lelaki, persentase kadar lemak ideal adalah 11-15%, dan
bagusnya pada persentase 7-10%. Untuk wanita, persentase kadar lemak idealnya
lebih tinggi daripada lelaki, yaitu sekitar 19-22%, dan bagusnya pada persentase 15-
18%.
38
3. Apa yang terjadi bila kandungan lemak tidak normal?
Jawab:
Akibat Kadar Lipid (Lemak) Tidak Normal
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Lemak
Kekurangan asam lemak esensial (Omega -3 dan Omega -6) pada masa janin
mengakibatkan penurunan pada pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak yang
terganggu akan mengakibatkan penurunan fungsi otak, yaitu kemampuan kognitif
rendah, yang tidak dapat diperbaiki kemudian.
Kekurangan asam linoleat pada anak-anak dan orang dewasa mengakibatkan
kelainan pada kulit yaitu ekzema. Pada ekzema kulit mengalami inflamasi yaitu
radang disertai panas kering dan bersisik. Ekzema terjadi pada bayi yang mendapat
makanan Ekzema terjadi pada bayi yang mendapat makanan mengandung asam
linoleat kurang dari 0,1% energi makanan. Pada orang dewasa ekzema terjadi jika
makanan tidak mengandung lemak. Untuk memenuhi kecukupan asam lemak
esensial, susu formula bayi sekarang ditambah asam linolenat sehingga rasio asam
linoleat terhadap asam linolenat mendekati 5 : 1.
Akibat kekurangan asam lemak esensial pertama kali ditemukan pada anak-
anak yang mendapat makanan yang dapat dikatakan tanpa lemak. 400 bayi yang
diberi makanan yang mengandung asam linoleat dalam jumlah yang berbeda. Anak-
anak yang mendapat makanan dengan kandungan asam linoleat kurang dari 0,1%
energi makanan menunjukkan gejala kekurangan asam lemak esensial.
Akibat kekurangan asam lemak esensial pada orang dewasa diamati pada
seorang pria yang ususnya dibuang, disisakan sepanjang 60 cm. Kemudian dia
mendapat makanan tanpa lemak melalui vena saja. Setelah 100 hari dia menderita
radang kulit bersisik.
Kekurangan lemak mengakibatkan perubahan pada komposisi asam lemak di
berbagai jaringan, terutama membran sel. Selain itu terjadi penurunan efisiensi
produksi energi di dalam sel.
Penyerapan vitamin larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K rendah jka
makanan sehari-hari mengandung sedikit lemak. Kandungan vitamin-vitamin
tersebut di dalam hidangan makanan rendah lemak mungkin juga sedikit.
Akibat apa yang ditimbulkan oleh konsumsi berlebih lemak? Konsumsi
berlebih lemak akan mengakibatkan kegemukan karena kadar energi di dalam lemak
lebih dari 2 kali kadar energi di dalam karbohidrat. Rasa makanan berlemak yang
39
umumnya enak, cenderung mendorong konsumsi berlebih. Kegemukan berkaitan
dengan timbulnya penyakit kronis seperti jantung dan pembuluh darah dan diabetes
melitus.
Peningkatan kadar kolesterol di dalam darah merupakan faktor resiko penyakit
jantung dan pembuluh darah dengan gejala awal tekanan darah tinggi (hipertensi)
kebiasaan dan pola makan berperan besar dalam pengendalian kadar kolesterol di
dalam darah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kadar normal
kolesterol di dalam darah meliputi mempertahankan berat badan normal, tidak
mengkonsumsi berlebih lemak dan lemak jenuh, mengatur keseimbangan konsumsi
asam lemak tak jenuh dan menguranggi konsumsi makanan berkadar tinggi
kolesterol.
Penelitian di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak linoleat dan
perubahan pada keseimbangan asam lemak esensial yang dikonsumsi
mengakibatkan tubuh hiperaktif terhadap berbagai zat penyebab alergi.
Meningkatkan rasio asam lemak Omega -3 atau Omega -6 di dalam sel berperan
dalam alergi dan inflamasi akan menurunkan reaktifitas tubuh terhadap alergi dan
inflamasi.
Pengamatan pada hewan percobaan menunjukkan konsumsi berlebih lemak
jenuh maupun lemak tak jenuh, mendorong terjadinya pertumbuhan tumor. Perlu
diingat, faktor resiko kanker banyak sekali, makanan hanya salah satu di antaranya.
Perubahan dan pola makana tidak menjamin seseorang terhindar dari kanker.
Penelitian pada hewan menunjukkan, untuk menghindari penyakit kronis
seyogyanya konsumsi asam lemak Omega -6 dikurangi dan konsumsi asam lemak
Omega -3 ditingkatkan. Konsumsi asam linolenat sebanyak 8,4% energi
menunjukkan hasil terbaik.
Dislipidemia adalah kondisi kadar lemak abnormal dalam darah. Dislipidemia
merupakan faktor risiko utama terjadinya aterosklerosis (proses pembentukan plak
pada lapisan endotel akibat penimbunan lemak). Aterosklerosis sendiri dapat
merusak jantung, otak dan mengganggu sirkulasi darah di arteri perifer.
Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian pada
pertengahan (40-50 tahun) maupun lanjut usia (lansia). Kadar kolesterol dalam darah
merupakan faktor risiko utama Penyakit Jantung Koroner (PJK).
40
Beberapa penelitian pada pasien dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK)
menunjukkan penurunan kadar kolesterol dengan menghambat enzim HMG Co-A
reductase dapatmenurunkan risiko kejadian dan kematian Penyakit Jantung Koroner
(PJK). Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa penurunan kadar LDL yang
drastis dapat menurunkan risiko progresi terjadinya PJK pada pasien yang pernah
terkena PJK dan pasien yang belum terkena PJK.
Stroke
Stroke merupakan suatu istilah yang menggambarkan kejadian klinis akibat
penyumbatan atau perdarahan di salah satu pembuluh darah arteri yang
memperdarahi sistem saraf pusat, sehingga terjadi kematian jaringan otak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kolesterol LDL yang tinggi, kolestrerol
HDL yang rendah dan trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko penting
terjadinya Thrombo-embolic stroke.
Penyakit Arteri Perifer (Peripheral Artery Disease = PAD)
Penyakit Arteri Perifer pada umumnya merupakan manifestasi terjadinya
aterosklerosis pada lumen (rongga) arteri yang sangat kecil, sirkulasi ke jaringan
perifer terganggu.
Kadar lipoprotein yang tinggi akan menyebabkan PAD. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa aterosklerosis pada sirkulasi darah perifer dianggap sama
dengan aterosklerosisyang terjadi di sirkulasi jantung. Pasien dengan PAD, rata –
rata tidak disertai denganmiocardial infarction (kematian sel otot jantung)
atau stroke, dan rata – rata mempunyai kesamaan risiko kematian kardiovaskuler
yang disebabkan pada pasien dengan riwayat PJK atau penyakit pembuluh darah
otak.
Salah satu penelitian besar yaitu LIPID Studi (3514 pasien berumur 65-75
tahun) menunjukkan bahwa terapi pravastatin 40 mg per hari dapat menurunkan
angka kematian PJK 24%, menurunkan angka kematian miocardial infarction 26%
dan menurunkan angka kejadian stroke 12%; dalam periode pemantauan selama 6
tahun.
4. Apa saja fungsi kandungan lemak dibawah lipatan kulit?
Jawab:
41
a. Lemak merupakan sumber energi setelah karbohidrat.Kebutuhan energi tubuh
hendaknya dipenuhi oleh konsumsikarbohidrat dan lemak agar protein dapat
menjalankanfungsinya sebagai zat pembangun. Sebagai sumber energi lemak menghemat
protein yaitu mengurangi jumlah proteinyang digunakan sebagai sumber energi
b. Lemak dapat disimpan sebagai cadangan energi berupa jaringan lemak.
c. Lapisan lemak di bawah kulit merupakan insulator sehinggatubuh dapatn
mempertahankan suhu normal. Apabila lapisanlemak terlalu tebal, karena terlalu
gemuk, pada cuaca panasorang akan kegerahan. Sebaliknya pada orang kurus,
lapisanlemak dibabah kulit sangat tipis, pada cuaca dingin orangkurus akan
kedinginan.
d. Lemak merupakan bantal pelindung bagi organ vital seperti bola mata dan ginjal.
e. Cadangan lemak yang normal terdapat di bawah kulit dan sekeliling organ tubuh,
berfungsi sebagai bantalan pelindung dan menunjang letak organ tubuh.
“subcutaneous fat” (lemak di bawah kulit) akan melindungi kehilangan panas
tubuh melalui kulit, berarti juga mengatur suhu tubuh.
5. Bagaimana mekanisme penyimpanan lemak?
Jawab:
Lemak dicerna melalui saluran pencernaan. Lemak yang berasal dari usus,
yang terdiri atas trigliserid dan kolesterol disebut dengan kilomikron. Kemudian
kilomikron tersebut akan dialirkan ke darah. Kilomikron tersebut kemudian terurai
kembali. Trigliserid yang berasal dari kilomikron tersebut akan terurai menjadi asam
lemak bebas dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas akan ditranspor ke jaringan
lipid dan otot untuk sumber energi. Sedangkan kilomikron tersebut akan di bawa ke
hati menjadi kolesterol bebas.
Kolesterol dari kilomikron tadi di uraikan lagi menjadi asam empedu dan ke
jalur endogen.
Kolesterol dari hati dikeluarkan ke dalam darah dalam bentuk VLDL dan
berubah menjadi IDL oleh enzim lipoprotein lipase. IDL kemudian akan berubah
menjadi LDL yang kaya akan kolesterol. Kolesterol ini akan dilepaskan ke dalam
darah menuju sel-sel tubuh. Dan jika kolesterol ini berlebih maka akan dibuang oleh
HDL.
42
Secara ringkas, asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks
VLDL. Asam lemak kemudian akan diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk
disimpan. G3P untuk membuat trigliserida.
Masalah 6
Kedua orang tuanya obesitas
1. Apa saja faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya obesitas?
Jawab:
a. Faktor genetik
Apabila salah satu orang tua obesitas, maka persentase anak obesitas adalah 40-
50%. Jika kedua orang tua obesitas, maka persentase anak obesitas adalah 70-80%.
Penyebab monogenik misalnya defisiensi leptin kongenital dan mutasi MCR-4.
b. Faktor psikologis
Seseorang yang mengalami stress, dapat memicu pola makan yang abnormal. Yang
pertama makan di malam hari dan yang kedua makan dalam jumlah yang banyak.
Hal ini disebabkan oleh sejumlah hormon yang disekresi sebagai tanggapan dari
keadaan psikologis sehingga terjadi peningkatan metabolisme energi untuk
melakukan aktivitas fisik. Jika seseorang tersebut tidak melakukan aktivitas fisik,
maka kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak.
c. Pola hidup yang kurang tepat
Kebiasaan yang kurang baik yang dilakukan terus-menerus akan menjadi pola
hidup yang kurang tepat. Misalnya kebiasaan dengan makan berlebihan dan waktu
makan tidak teratur.
d. Kurang melakukan aktivitas fisik
Asupan kalori yang berlebihan dan aktivitas fisik yang kurang menyebabkan lemak
menumpuk di tubuh karena banyak tidak digunakan sebagai energi.
e. Faktor lain:
1) Metabolisme basal
Semakin lanjut usia, maka metabolisme basal semakin menurun. Sehingga aktivitas
fisik semakin berkurang menyebabkan energi yang digunakan juga berkurang.
2) Hormon Insulin
Terjadi peningkatan resistensi insulin sehingga glukosa dalam darah meningkat.
3) Enzim Tubuh
43
Enzim adipose tissue lipoprotein lipase bertugas mengontrol kecepatan trigliserida
di dalam darah yang dipecah menjadi asam lemak dan disalurkan ke sel-sel tubuh
untuk disimpan. Jika energi yang digunakan adalah glikogen maka akan cepat lapar
sehingga menimbulkan rasa untuk makan lagi.
4) Obat-obat tertentu
Obat obat seperti obat oral antidiabetes dan pil kontrasepsi dapat meningkatkan
nafsu makan. Selain itu obat untuk penyembuhan penyakit dalam waktu yang lama.
2. Bagaimana pengaruh faktor genetic terhadap obesitas?
Jawab:
Faktor kecacatan genetic yang menyebabkan obesitas biasanya dipengaruhi perubahan atau mutasi kepada beberapa gen seperti gen leptin dan perubahan pada keronsong gen leptin. 77% dari obesitas adalah gen.Anak yang memiliki berat badan berlebihan memiliki orang tua yang juga obesitas. Jika salah satu orang tua yang mengalami obesitas maka kemungkinan anaknya memiki obesitas sebesar 40 % namun jika kedua orang tua yang obesitas, maka anakanya akan memiliki resiko 70 % mengalami obesitas.
Masalah 7
Dokter mendiagnosa Miss A mengalami hypochrome mycrocyter anemia dengan
hypopotasium dan hyposodium.
1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan anemia?
Jawab:
- Pendarahan hebat
- Pendarahan akut
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Pecah pembuluh darah
- Pendaran kronik
- Pendarahan hidung
- Wasir
- Ulkus peptikum
44
- Kanker atau polip di saluran pencernaan
- Tumor ginjal atau kandung kemih
- Pendarahan menstruasi yang sangat banyak
- Berkurangnya pertumbuhan sel darah merah karena:
a. Kekurangan zat besi
b. Kekurangan vitamin B12
c. Kekurangan asam folat
d. Kekurangan vitamin C
e. Penyakit kroniuk
- Dari factor genetic: Anemia diturunkan dari generasi ke generasi
- Kurang mengkonsumsi bahan makanan hewani
- Kebiasaan diet untuk menurunkan berat badan
- Kemiskinan yang menyebabkan orang kurang mengkonsumsi makanan bergizi
2. Apa saja tipe-tipe anemia?
Jawab:
A. Faktor-faktor morfologik sel darah merah
1. Anemia normokromik normositik
SDM memiliki ukuran dan bentuk normal serta jumlah hemoglobin normal (MCV)
dan MCHC normal atau normal rendah. Penyebab anemia jenis ini adalah
kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronis yang meliputi infeksi, gangguan
endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, dan penyakit-penyakit
infiltratif metastatik pada sumsum tulang.
2. Anemia normokromik makrositik
SDM lebih besar dari normal tetapi normokromik karena MCV meningkat dan
MCHC normal. Keadaan ini disebabkan oleh terganggunya atau terhentinya
sintesis DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12 atau asam folat atau
keduanya. Anemia normokromik dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker karena
agen-agen mengganggu sintesis DNA.
3. Anemia hipokromik mikrositik
SDM dengan ukuran kecil dan pewarnaan yang kurang. Warna yang kurang
menandakan hemoglobin yang kurang (MCV dan MCHC menurun). Keadaan ini
umumnya mencerminkan insufisiensi sintesis heme atau kekurangan zat besi,
keadaan sideroblastik, dan kehilangan darah kronis, atau gangguan sintesis globin
seperti thalasemia.. thalasemia menyangkut ketidaksesuaian jumlah rantai alfa dan
45
beta yang disintesis, dengan demikian tidak dapat terbentuk molekul hemoglobin
tetrameter normal.
B. Etiologi
1. Peningkatan hilangnya SDM, dapat disebabkan oleh:
a) Perdarahan, dapat diakibatkan dari trauma atau ulkus atau akibat perdarahan
kronis karena polip di kolon, keganasan, hemoroid, atau menstruasi.
b) Penghancuran SDM
1) Intrinsik
- Hemoglobinopati, hemoglobin yang diwariskan seperti penyakit sel
sabit.
- Gangguan sintesis globin, seperti thalasemia
- Kelainan membran SDM, seperti sferositosis herediter dan eliptositosis.
- Defesiensi enzim, seperti G6PD dan piruvat kinase.
2) Ekstrinsik
Respon isoimun yang mengenai individu-individu berbeda dalam spesies
yang sama dan disebabkan oleh transfusi darah yang tidka cocok. Respons
autoimun terdiri atas produksi antibodi terhadap sel-sel darah merah tubuh
sendiri. Anemia hemolitik autoimun dapat terjadi tanpa diketahui
penyebabnya setelah pemberian obat-obatan tertentu, seperti alfa-
metildopa, quinin, sulfonamid, atau L-dopa, atau pada keadaan-keadaan
penyakit lain, seperti limfoma, leukimia limfositik kronis, lupus
eritomatosus, artritis reumatoid, dan infeksi virus.
Malaria merupakan penyakit parasit yang ditularkan ke manusia melalui
gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Malaria menyebabkan
anemia hemolitik berat ketika SDM diinfestasi oleh parasit Plasmodium,
yang menyebabkan kelainan sehingga permukaan SDM menjadi tidak
teratur. Kemudian SDM yang mengalami kelainan segera dikeluarkan dari
sirkulasi oleh limpa.
Hipersplenisme dapat juga menyebabkan hemolisis akibat peningkatan
nyata SDM yang terperangkap dan hancur. Karena limpa yang membesar
mengisolasi semua jenis sel darah merah, seorang pasien dengan
hipersplenia akan memperlihatkan pansitopenia dan sumsum tulang yang
normal atau hiperselular. Luka bakar berat, terutama saat bantalan kapiler
46
pecah dapat menyebabkan hemolisis. Katup jantung buatan juga
menyebabkan hemolisis oleh destruksi mekanis.
2. Penurunan atau kelainan pembentukkan sel
a. Keganasan jaringan padat metastatik, leukimia, limfoma, dan mieloma multipel;
pajanan terhadap obat-obatan dan zat kimia toksik; radiasi dapat mengurangi
produksi efektif SDM.
b. Penyakit-penyakit kronis yang mengenai ginjal dan hati, serta infeksi dan
defisiensi endokrin. Kekurangan vitamin-vitamin penting, seperti B12, asam
folat, vitamin C, dan zat besi dapat mengakibatkan pembentukkan SDM tidak
efektif, menimbulkan anemia.
a. Anemia Aplastik
Disebabkan oleh tidak berfungsinya sumsum tulang. Contoh radiasi sinar gamma,
sinar-x secara berlebihan, zat kimia dan obat-obatan tertentu.
b. Anemia Megaloblastik
Hilangnya salah satu faktor ini (B12, asam folat dan faktor intrinsik yang berasal dari
mukosa lambung) dapat memperlambat produksi eritroblas dalam sumsum tulang.
Akibatnya sel darah merah tumbuh terlalu besar. Hal ini terjadi pada anemia
pernisiosa (defisiensi B12 dan asam folat) atau hilangnya lambung pada saat
gastrektomi total. Pada keadaan ini, karena eritroblas tidak dapat berproliferasi cukup
cepat untuk membentuk SDM dalam jumlah normal, sel-sel yang terbentuk menjadi
terlalu besar, aneh, dan membrannya rapuh.
c. Anemia Hemolitik
Kelainan SDM karena keturunan. Sel nya mudah rapuh, mudah pecah pada saat
melewati kapiler, terutama pada saat melalui limpa.
1) Anemia sel sabit, mengandung tipe hemoglobin abnormal yang disebut dengan
hemoglobin S, yang memiliki kelainan rantai beta pada molekul hemoglobin. Bila
hemoglobin ini terpapar dengan oksigen kadar rendah, ia akan mengendap
menjadi kristal-kristal panjang di dalam SDM. Kristal-kristal ini akan
memperpanjang sel dan lebih memberi gambarna seperti bulan sabit, dan bukan
menyerupai lempeng bikonkaf. Hemoglobin yang mengendap juga merusak
membran sel sehingga menjadi sangat rapuh.
47
2) Sferositas herediter, SDM berukuran kecil berbentuk sferis, dan tidak berbentuk
lempeng bikonkaf. Sel-sel ini mudah dipecahkan walaupun dengan sedikit tekanan
pada saat melwati limpa dan pembuluh darah sempit lainnya.
3) Eritroblastis fetalis
Antibodi Rh positif pada janin diserang oleh Rh negatif pada ibu menyebabkan sel
dengan Rh positif menjadi rapuh, yang dengan cepat menimbulkan pecahnya sel.
3. Bagaimana patofisiologi dari hypopotasium dan hyposodium?
Jawab:
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah)
DEFINISI
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
PENYEBAB
Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik.
Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang
tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui
saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu
yang lama atau polip usus besar).
Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak
ditemukan dalam makanan sehari-hari.
Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan.
Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang
menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang
berlebihan.
Pada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon
kostikosteroid termasuk aldosteron.
Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam
jumlah besar.
48
Ginjal juga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang
yang mengkonsumsi sejumlah besar kayu manis atau mengunyah tembakau
tertentu.
Penderita sindroma Liddle, sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan
penyakit ginjal bawaan dimana mekanisme ginjal untuk menahan kalium
terganggu.
Obat-obatan tertentu seperti insulin dan obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan
teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan
hipokalemia.
Tetapi pemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya
hipokalemia.
Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah)
DEFINISI
Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang
lebih kecil dari 136 mEq/L darah.
PENYEBAB
Dalam skenario hal ini bisa disebabkan oleh efek diuretik yang ditimbulkan oleh
slimming tea. Sehingga Na ikut terbuang bersama urin, akibat absorbsinya terganggu.
Konsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu
banyaknya air dalam tubuh.
Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang
49
sangat banyak (seperti yang kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada
penderita yang dirawat di rumah sakit, yang menerima sejumlah besar cairan
intravena.
Jumlah cairan yang masuk melebihi kemampuan ginjal untuk membuang
kelebihannya.
Asupan cairan dalam jumlah yang lebih sedikit (kadang sebanyak 1L/hari), bisa
menyebabkan hiponatremia pada orang-orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan
baik, misalnya pada gagal ginjal.
Hiponatremia juga sering terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati,
dimana volume darah meningkat.
Pada keadaan tersebut, kenaikan volume darah menyebabkan pengenceran natrium,
meskipun jumlah natrium total dalam tubuh biasanya meningkat juga.
Hiponatremia terjadi pada orang-orang yang kelenjar adrenalnya tidak berfungsi
(penyakit Addison), dimana natrium dikeluarkan dalam jumlah yang sangat banyak.
Pembuangan natrium ke dalam air kemih disebabkan oleh kekurangan hormon
aldosteron.
Penderita Syndrome of Inappropriate Secretion of Antidiuretik Hormone (SIADH)
memiliki konsentrasi natrium yang rendah karena kelenjar hipofisa di dasar otak
mengeluarkan terlalu banyak hormon antidiuretik.
Hormon antidiuretik menyebabkan tubuh menahan air dan melarutkan sejumlah
natrium dalam darah.
4. Bagaimana patofisiologi dari hypochrome mycrocyter anemia?
Jawab:
Anemia mycrocitic hipochromer adalah anemia dengan ciri ukuran sel darah merah
lebih kecil dari ukuran normal dan berwarna coklat, yang disebabkan kekurangan ion
Fe sebagai komponen hemoglobin, disertai dengan penurunan sintesa hemoglobin.
Patofisiologi simpanan zat besi habis, kadar serum menurun, dengan gejala klinis
timbul karena jumlah hemoglobin tidak adekuat untuk mengangkut oksigen ke
50
jaringan tubuh. Manifestasi klinik pucat, fertigo keletihan, sakit kepala, depresi,
takikardi, dan amenore.
Dalam skenario hal ini disebabkan karena salah satu dari efek meminum slimming
tea (thanin), yaitu menghambat absorbsi zat besi dan B1.
Masalah 8
Pemeriksaan Tambahan yang meliputi:
Physical examination: BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit
Laboratory finding
The result: Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25 pg ;
BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl
Na (Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L
1. Berapa kadar normal dari masing-masing pemeriksaan?
Jawab:
HDL (High Density Lipoprotein)
Nilai normal :
40-60 mg/dl
LDL (Low Density Lipoprotein)
Nilai normal : <150 mg/dl
NATRIUM (Na)
Nilai normal dalam serum :
Dewasa 135-145 mEq/L
Anak 135-145 mEq/L
Bayi 134-150 mEq/L
Nilai normal dalam urin : 40 - 220 mEq/L/24 jam
KALIUM (K)
Nilai normal :
Dewasa 3,5 - 5,0 mEq/L
51
Anak 3,6 - 5,8 mEq/L
Bayi 3,6 - 5,8 mEq/L
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH
Nilai normal gula darah puasa :
Dewasa 70 -110 mg/dl
Anak 60-100 mg/dl
Bayi baru lahir 30-80 mg/dl
MCV
Nilai normal : 80-90 fl
MCH
Nilai normal : 27-31 pg
BP
Nilai normal : Menurut WHO batas tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah kurang dari 130/85
mmHg.
Klasifikasi tekanan darah oleh JNC 7 untuk pasien dewasa (umur ≥ 18 tahun)
berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada dua atau lebih
kunjungan klinis2 (Tabel 2).
Klasifikasi Sistol Diastol
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 90-99
Hipertensi stage 2 ≥ 160 ≥ 100
Klasifikasi tekanan darah mencakup 4 kategori,
dengan nilai normal pada tekanan darah sistolik (TDS) < 120 mm Hg dan tekanan
darah diastolik (TDD) < 80 mm Hg. Prehipertensi tidak dianggap sebagai kategori
penyakit tetapi mengidentifikasi pasien-pasien yang tekanan darahnya cendrung
meningkat ke klasifikasi hipertensi dimasa yang akan datang. Ada dua tingkat
52
(stage) hipertensi , dan semua pasien pada kategori ini harus diberi terapi obat.
Hb
Nilai normal :
Kelompok Hb %
Dewasa Wanita
Wanita hamil
Laki-laki
12
11
14
Anak-anak 6 bulan-6 tahun
6 tahun-14 tahun
11
12
Sumber: WHO, 1993 dalam Smart Gillespie et all. (1996)
Pulse rate
Normal: 60-100x/min
2. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan tambahan?
Jawab:
Physical examination:
BP: 140/90 mmHg (di atas normal)
PR: 94x/menit (normal)
Laboratory finding
The result:
Hb: 10.5 g/dl
MCV= 70 fl (di bawah normal)
MCH = 25 pg (di bawah normal)
BSN : 110 mg/dl (Pra diabetes) , HbA1c : 6.2 % (normal)
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl (normal), LDL : 90 mg/dl
Na (Sodium) : 120 mEq/L (rendah) , K (Potasium) : 2,8 mEq/L(rendah)
3. Apa yang menyebabkan hasil pemeriksaan:
BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit
Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25 pg
53
BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %
Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90 mg/dl
Na (Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L
Jawab:
BP : diatas normal -> akibat obese (sel banyak, butuh oksigen dan nutrisi yang banyak)
PR: tachycardi -> akibat obese (sel banyak, butuh oksigen dan nutrisi yang banyak)
MCV; MCH; Hb rendah -> Sebab: takut konsumsi lemak & protein -> kekurangan asupan -> defisiensi zat besi dan vitamin B12-> pembentukan Hb terganggu.
Glukosa puasa -> termasuk prediabetes (100-125) Pengaruh obese (faktor keturunan)
HbA1c -> 5.7 – 6.4 % prediabetes pengaruh obese (faktor keturunan)
*note: obese memiliki resiko diabetes yang lebih tinggi dibandingkan orang normal
Kolesterol normal (total <200 HDL>30 LDL<100)
Hipokalemi hiponatremi -> efek konsumsi diuretik berlebihan, keseimbangan asam basa terganggu (penyerapan kalium dan natrium terganggu, pengeluaran kalium dan natrium dari urin dan keringat)
54
D. KETERKAITAN ANTAR MASALAH
55
Miss A, 25 tahun, 72 kg, 154 cm
Faktor Genetik (Kedua Orang Tua Obese)
Hanya mengkonsumsi buah, nasi dan sayur, tidak mengkonsumsi lemak dan protein
Konsumsi Slimming Tea
Aerobik 2 jam/hari
1. Berat badan turun drastic (16 kg)
2. Lelah3. Sering Flu4. Siklus Menstruasi
tidak teratur
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
a. BP: 140/90 mmHg; PR: 94x/menit
b. Hb: 10.5 g/dl, MCV= 70 fl MCH = 25
pg
c. BSN : 110 mg/dl , HbA1c : 6.2 %
d. Total kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50
mg/dl, LDL : 90 mg/dl
e. Na (Sodium) : 120 mEq/L , K
(Potasium) : 2,8 mEq/L
Kandungan Lipid 4%
Menderita Hypochrome Mycrocyter
Anemia
E. IDENTIFIKASI TOPIK PERMASALAHAN (LEARNING ISSUE)
No. Pokok Pembahasan What I Know What I Don’t Know How I
Learn
1 Obesitas Faktor Penyebab
Obesitas
Pengaruh Faktor
genetik
Internet,
textbook,
journal
2 Metabolisme
Karbohidrat
Pengertian dan
Klasifikasi
Proses Penghasilan
ATP dari karbohidrat
3 Metabolisme Lemak Proses Absorpsi Lemak Proses Metabolisme
Lemak
4 Metabolisme Protein Biosintesis protein Proses Penggunaan
Protein untuk energi
5 Metabolisme
Vitamin
Klasifikasi dan fungsi
vitamin
Proses Metabolisme
Protein
6 Metabolisme Mineral Macam-macam mineral
yang penting bagi tubuh
Proses Metabolisme
Mineral
7 Keseimbangan asam
basa (Cairan Tubuh)
Mekanisme tubuh dalam
mengatur keseimbangan
asam basa
Gangguan
Keseimbangan asam
basa tubuh
8 Kebutuhan Kalori &
Pola Diet serta BMI
Cara Mengukur BMI
dan klasifikasinya
Cara menghitung
kebutuhan kalori
seseorang
9 Slimming tea (Zat
diuretic)
Kandungan Slimming
tea
Efek Slimming Tea
10 Anemia Macam-Macam Anemia Penyebab Anemia
11 Latihan Aerobik Manfaat latihan aerobic Cara dan aturan
latihan aerobic
12 Hypopotasium dan
Hyposodium
Pengertian dan
Penyebabnya
Efek bagi tubuh
56
F. SINTESIS
1. Obesitas
Tipe pada obesitas dapat dibedakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu Tipe obesitas berdasarkan
bentuk tubuh dan Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak.
2.2.1 Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh.
a. Obesitas tipe buah apel (Apple Shape)
Type seperti ini biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar perut.
Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe buah pear (Gynoid)
b. Obesitas tipe buah pear (Gynoid)
Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan di sekitar pinggul
dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.
c. Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah)
Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat
pada orang-orang yang gemuk secara genetik.
2.2.2 Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak
a. Obesitas Tipe Hyperplastik
Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak dibandingkan keadaan
normal.
b. Obesitas Tipe Hypertropik
Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar dibandingkan keadaan
normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak dari normal.
c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik
Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal. Pembentukan
sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi mencapai maksimal dengan
perantaraan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik
2.3 Gejala-Gejala Terjadinya Obesitas
57
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada
bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun
penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat
tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu),
sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung
bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan
kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.
Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih
sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang
secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema
(pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
2.4 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Obesitas
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang
diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan
pembakaran kalori ini masih belum jelas.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor :
a. Faktor Makanan
Jika seseorang mengkonsumsi makanan dengan kandungan energi sesuai yang
dibutuhkan tubuh, maka tidak ada energi yang disimpan.sebaliknya jika
mengkonsumsi makanan dengan energi melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka
kelebihan energi akan disimpan, Sebagai cadangan energi terutama sebagai lemak
seperti telah diuraikan diatas.
b. Faktor Keturunan
Penelitian pada manusia maupun hewan menunjukan bahwa obesitas terjadi karena
faktor interaksi gen dan lingkungan.
c. Faktor Hormon
Menurunya hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan
mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan
berkurang.
d. Faktor Psikologis
Pada beberapa individu akan makan lebih banyak dari biasa bila merasa diperlukan
suatu kebutuhan khusus untuk keamanan emosional (security food).
58
e. Gaya Hidup (Life Style) yang Kurang Tepat
Kemajuan sosial ekonomi, teknologi dan informasi yang global telah menyebabkan
perubahan gaya hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, yang terlihat dari pola
kebiasaan makan dan beraktifitas fisik.
f. Pemakaian Obat-Obatan
Efek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya
obat kontrasepsi.
2.5 Cara Pengukuran Tingkat Obesitas
A. Pengukuran Secara Antropometrik
1. Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index (BMI) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan
yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori
Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan
Obesitas (kegemukan).
2. RLPP (rasio lingkar pinggang dan pinggul)
Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan cara lain, yaitu dengan
mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur lingkar
pinggang (LP).
Rumus yang digunakan cukup sederhana yaitu :
Sebagai patokan, pinggang berukuran ≥ 90 cm merupakan tanda bahaya bagi
pria, sedangkan untuk wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang
berukuran ≥ 80 cm. Jadi “Jangan hanya menghitung tinggi badan, berat badan dan
IMT saja, lebih baik jika disertai dengan mengukur lingkar pinggang”.
3. Indeks BROCCA
Salah satu cara lain untuk mengukur obesitas adalah dengan menggunakan indeks
Brocca, dengan rumus sebagai berikut:
Bila hasilnya :
90-110% = Berat badan normal
110-120% = Kelebihan berat badan (Overweight)
> 120% = Kegemukan (Obesitas)
59
B. Pengukuran Secara Laboratorik
1. BOD POD
2. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry)
3. Bioelectric Impedance Analysis (analisa tahanan bioelektrik)
2.6 Mekanisme Terjadinya Obesitas
Obesitas terjadi karena energi intake lebih besar dari energi expenditure.
Apapun penyebabnya, yang menjadikan seseorang obesitas pada dasarnya adalah
energi intake atau masukan yang didapat dari makanan atau lainnya lebih besar
dibandingkan energi expenditure atau energi yang dikeluarkan.
2.7 Dampak yang Timbul Akibat Obesitas
Obesitas juga dapat meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun
seperti:
Penyakit Jantung Koroner
Tekanan Darah Tinggi
Diabetes Melitus (tipe 2)
Gangguan Pernapasan
Stroke
Resiko komplikasi
Seseorang dengan obesitas menghadapi risiko masalah kesehatan yang berat, antara
lain:
1. Hipertensi. Penambahan jaringan lemak meningkatkan aliran darah.Peningkatan kadar
insulin berkaitan dengan retensi garam dan air yangmeningkatkan volum darah. Laju
jantung meningkat dan kapasitas pembuluhdarah mengangkut darah berkurang.
Semuanya dapat meningkatkan tekanandarah.
2. Diabetes. Obesitas merupakan penyebab utama DM 2.Lemak berlebih menyebabkan
resistensi insulin, dan hiperglikemiaberpengaruh negatif terhadap kesehatan.
3. Dislipidemia.Terdapat peningkatan kadar low-density lipoprotein cholesterol("jahat"),
penurunan kadar high-density lipoprotein cholesterol("baik") dan peningkatan kadar
trigliserida. Dispilidemia berisikoterbentuknya aterosklerosis.
60
4. Penyakit jantung koroner dan Stroke. Penyakit-penyakit ini merupakan penyakit
kardiovaskular akibat aterosklerosis.
5. Osteoartritis. Obesitas memperberat beban pada sendi-sendi.
6. Apnea tidur. Obesitas menyebabkan saluran napas yang menyempit yangselanjutnya
menyebabkan henti napas sesaat sewaktu tidur dan mendengkurberat.
7. Asma. Anak dengan BBL atau obes cenderung lebih banyak mengalami serangan
asma atau pembatasan keaktifan fisik.
8. Kanker. Banyak jenis kanker yang berkaitan dengan BBL misalnya padaperempuan
kanker payudara, uterus, serviks, ovarium dan kandung empedu;pada lelaki kanker
kolon, rektum dan prostat.
9. Penyakitperlemakan hati. Baik peminum alkohol maupun bukan dapat
mengidappenyakit perlemakan hati (non alcoholic fatty liver disease = NAFLD)atau
non alcoholic steatohepatitis (NASH) yang dapat berkembang menjadisirosis.
10. Penyakit kandung empadu. Orang dengan BBL dapat menghasilkan banyak kolesterol
yang berisiko batu kandung empedu.
11. Gout. Obesitas juga mungkin berkaitan dengan gout.8,9 Bahkan padaperempuan sehat
yang belum obes the Pensacola Study telah menujukkanbahwa peningkatan LP sudah
meningkatkan parameter risiko metabolik.
Penatalaksanaan Obesitas
Penatalaksanaan Obesitas dianjurkan agar melalui banyak cara secara bersama-sama.
Terdapat banyak pilihan antara lain:
1. Gaya hidup, perubahan perilaku dan pengaturan makan.
Prinsipnya mengurangi asupan kalori dan meningkatkan keaktifan
fisik,dikombinasikan dengan perubahan perilaku. Kata pepatah Cina kuno “makanmalam
sedikit akan membuat Anda hidup sampai sembilan puluh sembilantahun”. Pertama usahakan
mencapai dan mempertahankan BB yang sehat.Konsumsi kalori kurang adalah faktor penting
untuk keberhasilanpenurunan BB. Pengaturan makan disesuaikan dengan banyak faktor
antaralain usia, keaktifan fisik. Makan jumlah sedang makanan kaya nutrien,lemak rendah
dan kalori rendah. Pilih jenis makanan dengan kepadatanenergi rendah seperti sayur-sayuran
dan buah-buahan, jenis makanansehat, jenis karbohidrat yang berserat tinggi, hindari manis-
manisan,kurangi lemak. Awasi ukuran porsi, dan hitung kalori misalnya makananyang
diproses mengandung lebih banyak kalori daripada yang segar.Perbanyak kerja fisik,
olahraga teratur, dan kurangi waktu nonton TV.
61
Pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan
disesuaikan dengan keadaan penderita.
• Penderita dengan resiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang(1200-1500 kalori/hari
untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria)disertai dengan olah raga
• Penderita dengan resiko kesehatanmenengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200
kalori/hari untukwanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga
• Penderita dengan resiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi,mendapatkan obat anti-
obesitas disertai diet rendah kalori dan olahraga.
Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat
badan :
• Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan(vitamin,
mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harusrendah kalori.
• Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara
perlahan dan stabil.
• Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan
kesehatan secara menyeluruh.
• Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelahpenurunan berat
badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakanbagian tersulit dari pengendalian berat
badan. Program yang dipilihharus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik
yangpermanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokongterjadinya
penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakanperubahan perilaku, termasuk
pendidikan dalam kebiasaan makan yangsehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi
masalah berat badan.
2. Bedah bariatric
DiAmerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka dengan IMT 40 kg/m2atau IMT
35,0-39,9 kg/m2 disertai penyakit kardiopulmonar, DM t2, ataugangguan gaya hidup dan
telah gagal mencapai penurunan BB yang cukupdengan cara non-bedah. (NIH Consensus
Development Panel pada tahun1991). Kemudian pada tahun 2004 ASBS Consensus
menganjurkan juga caraini untuk mereka dengan IMT 30,0–34,9 kg/m2 dengan keadaan
komorbidyang dapat disembuhkan atau diperbaiki secara nyata. Dapat diharapkanpenurunan
BB maksimal 21–38%.
3. Obat-obat anti obesitas
62
Adaobat yang mempunyai kerja anoreksian (meningkatkan satiation,menurunkan
selera makan, atau satiety, meningkatkan rasa kenyang, ataukeduanya), contohnya
Phentermin. Obat ini hanya dibolehkan untuk jangkapendek. Orlistat menghambat enzim
lipase usus sehingga menurunkanpencernaan lemak makanan dan meningkatkan ekskresi
lemak dalam tinjadengan sedikit kalori yang diserap. Sibutramine meningkatkan
statiationdengan cara menghambat ambilan kembali monoamine neurotransmitters(serotonin,
noradrenalin dan sedikit dopamin), menyebabkan peningkatansenyawa-senyawa tersebut di
hipotalamus. Rimonabant termasuk kelompokantagonuis CB1, yang menghambat ikatan
cannabinoid endogen padareseptor CB1 neuronal, sehingga menurunkan selera makan dan
menurunkanBB. Orlistat, sibutramin dan rimonabant dapat dipergunakan untuk jangkalama
dengan memperhatikan efek sampingnya; rimonabant masih ditunda diAmerika Serikat.
Sayangnya obat-obatan tersebut tidak ada yang dapatmemenuhi harapan dan
kebutuhan orang. Oleh karena itu industri farmasimasih mengembangkan banyak calon obat
baru.Namun yang perludipahami adalah semua cara tersebut tetap memerlukan pengaturan
makan,latihan fisik, perubahan perilaku dan pedoman medis seumur hidup.
Kesimpulan
Obesitas merupakan masalah global yang perlu segera ditangani, karenadapat berakibat
fatal bagi penderitanya. Untuk mengatasi masalahobesitas dapat dilakukan dengan mengubah
gaya hidup (life style),pengaturan asupan makanan, pemberian obat-obatan sampai dengan
tindakanpembedahan.
2. Metabolisme Karbohidrat
Terdiri 3 fase:
- Glikolisis- Siklus Kreb- Fosforilasi Oksidatif
63
GLIKOLISIS
Proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asetil coenzim-A
Glikolisis terjadi di sitoplasma
Glukose tidak dapat langsung diffusi ke sel
Glukose harus berikatan dulu dengan carrier: G + C → GC → GC dapat berdiffusi kedalam
sel
Didalam sel GC → G + C
C keluar sel lagi untuk mengikat G yang lain → sampai semua G masuk sel
Proses ini dipercepat oleh H. Insulin, jika H. Insulin kurang → proses masuknya G kedalam
sel lambat → G menumpuk didalam darah → DM
G di sitoplasma mengalami fosforilasi → glukose 6-PO4 (enzim glukokinase)
Fruktokinase → fruktose → fruktose 6-PO4
Galaktokinase → galaktose → galaktose 6-PO4
64
Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
Glikolisis terdiri 2 lintasan:
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau gliseraldehid 3-
PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif langsung
(pintas heksosmonofosfat)
SIKLUS KREBS
Proses perubahan asetil co-A → H
Proses ini terjadi didalam mitokondria
Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses pengambilan ini
terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
65
Jika dalam asupan nutrisi kekurangan KH → akan kekurangan oxaloasetat
Kekurangan oxaloasetat → pengambilan asetil co-A di sitoplasma terhambat → asetil co-A
menumpuk di sitoplasma
Penumpukan asetil co-A → berikatan sesama asetil co-A → asam aseto asetat
Asam aseto asetat → senyawa tidak setabil → mudah mengurai: aseton + asam β hidroksi
butirat
Ketiga senyawa: asam aseto asetat, aseton dan asam β hidroksi butirat → disebut Badan
Keton
Meningkatnya badan keton didalam darah → ketosis
Badan keton bersifat racun bagi otak → koma, karena biasanya terdapat pada penderita DM
→ koma diabeticum
66
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh
senyawa yang disebut ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Glikolisis: perubahan glukose → asam piruvat
R/ Glukose + 2 ADP + 2 PO4 → 2 asam piruvat + 2 ATP + 4 H
67
Hasil utama glikolisis: asam piruvat
Energi dihasilkan: 2 ATP
Tempat reaksi glikolisis: sitoplasma
Terdiri 2 lintasan: Embden Meyerhof dan Heksosmonofosfat
Siklus Kreb: perubahan asetil co-A → H
R/ 2 Asetil Ko-A + 6 H2O + 2 ADP → 4 CO2 + 16 H + 2 Ko-A + 2 ATP
Hasil utama: H
Energi dihasilkan: 2 ATP
Tempat berlangsung: mitokondria
Sisa metabolisme CO2 berasal dari hasil samping Siklus Krebs/ Siklus Asam Sitrat/ Siklus
Asam Trikarboksilat
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang
dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
Energi yang dihasilkan: 34 ATP
Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP
68
3. Metabolisme Lemak
Lemak dicerna melalui saluran pencernaan. Lemak yang berasal dari usus, yang
terdiri atas trigliserid dan kolesterol disebut dengan kilomikron. Kemudian kilomikron
tersebut akan dialirkan ke darah. Kilomikron tersebut kemudian terurai kembali.
Trigliserid yang berasal dari kilomikron tersebut akan terurai menjadi asam lemak
bebas dan kilomikron. Asam lemak bebas akan ditranspor ke otot untuk sumber
energi. Sedangkan kilomikron tersebut akan di bawa ke hati menjadi kolesterol bebas.
Kolesterol dari kilomikron tadi di uraikan lagi menjadi asam empedu dan ke jalur
endogen.
Kolesterol dari hati dikeluarkan ke dalam darah dalam bentuk VLDL dan berubah
menjadi IDL oleh enzim lipoprotein lipase. IDL kemudian akan berubah menjadi
LDL yang kaya akan kolesterol. Kolesterol ini akan dilepaskan ke dalam darah
menuju sel-sel tubuh. Dan jika kolesterol ini berlebih maka akan dibuang oleh HDL.
69
70
4. Metabolisme Protein
PROTEIN TUBUH
¾ zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon)
Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide
Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa
Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut,
kuku); dan aktin-miosin
MACAM PROTEIN
Peptide: 2 – 10 asam amino
Polipeptide: 10 – 100 asam amino
Protein: > 100 asam amino
Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein
Lipoprotein: gabungan lipid dan protein
71
ASAM AMINO
Asam amino dibedakan: asam amino esensial dan asam amino non esensial
Asam amino esensial: T2L2V HAMIF (treonin, triptofan, lisin, leusin, valin → histidin,
arginin, metionin, isoleusin, fenilalanin)
Asam amino non esensial: SAGA SATGA (serin, alanin, glisin, asparadin → sistein, asam
aspartat, tirosin, glutamin, asam glutamat)
TRANSPORT PROTEIN
Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah
Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan
Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim)
Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein
PENGGUNAAN PROTEIN UNTUK ENERGI
Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan
energi atau disimpan dalam bentuk lemak
Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau
transaminasi
Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino
Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto
PEMECAHAN PROTEIN
Transaminasi:
72
alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat
Diaminasi:
asam amino + NAD+ → asam keto + NH3
NH3 → merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal → harus diubah
dahulu jadi urea (di hati) → agar dapat dibuang oleh ginjal
EKSKRESI NH3
NH3 → tidak dapat diekskresi oleh ginjal
NH3 harus dirubah dulu menjadi urea oleh hati
Jika hati ada kelainan (sakit) → proses perubahan NH3 → urea terganggu → penumpukan
NH3 dalam darah → uremia
NH3 bersifat racun → meracuni otak → coma
Karena hati yang rusak → disebut Koma hepatikum
PEMECAHAN PROTEIN
Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat
masuk kedalam siklus Krebs
Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus Krebs adalah: alfa ketoglutarat,
suksinil ko-A, fumarat, oksaloasetat, sitrat
73
SINGKATAN ASAM AMINO
Arg, His, Gln, Pro: Arginin, Histidin, Glutamin, Prolin
Ile, Met, Val: Isoleusin, Metionin, Valin
Tyr, Phe: Tyrosin, Phenilalanin karboksikinase
Ala, Cys, Gly, Hyp, Ser, Thr: Alanin, Cystein, Glysin, Hydroksiprolin, Serin, Threonin
Leu, Lys, Phe, Trp, Tyr: Leusin, Lysin, Phenilalanin, Triptofan, Tyrosin
SIKLUS KREBS
Proses perubahan asetil ko-A → H + CO2
Proses ini terjadi didalam mitokondria
Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses pengambilan ini
terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
Oksaloasetat berasal dari asam piruvat
Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. Piruvat → kurang oxaloasetat
74
RANTAI RESPIRASI
H → hasil utama dari siklus Krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi NADH
H dari NADH ditransfer ke → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b → sitokrom c →
sitokrom aa3 → terus direaksikan dengan O2 → H2O + E
Rangkaian transfer H dari satu carrier ke carrier lainya disebut Rantai respirasi
Rantai Respirasi terjadi didalam mitokondria → transfer atom H antar carrier memakai enzim
Dehidrogenase → sedangkan reaksi H + O2 memakai enzim Oksidase
Urutan carrier dalam rantai respirasi adalah: NAD → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b
75
→ sitokrom c → sitokrom aa3 → direaksikan dengan O2 → H2O + E
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh ADP
untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP
KREATIN DAN KREATININ
Kreatin disintesa di hati dari: metionin, glisin dan arginin
Dalam otot rangka difosforilasi membentuk fosforilkreatin (simpanan energi)
istirahat
Kreatin + ATP ↔ Fosforilkreatin → Kreatinin
gerak urine
5. Metabolisme Vitamin
Metabolisme Umum Vitamin
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan
oleh, tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air,
yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan
oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin
tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan
produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman
76
tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun
kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus
akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.
Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang
dikonsumsi.
Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik,
baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.
Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke
hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus
Sumber : Muchtadi, 2009
6. Metabolisme Mineral
Unsur-unsur kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia terdiri atas 5 kelompok,
yaitu :
1. Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulphur, merupakan komponen utama molekul-
molekul tubuh.
2. Kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Merupakan mineral yang
penting untuk nutrisi. Dibutuhkan dalam makanan lebih besar dari 100 mg/hari.
77
Jenis Vitamin Mekanisme Penyerapan
Vitamin A, D, E, K dan
betakaroten
Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan
dengan kilomikron, diserap melalui saluran
limfatik.
Vitamin C Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na (cepat)
Vitamin B1 (Tiamin) Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen +
usus sedikit), dengan bantuan Na (bila jumlahnya dalam lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Riboflavin) Difusi pasif
Niasin +
Difusi pasif (menggunakan Na )
Vitamin B6 (Piridoksin) Difusi pasif
Folasin (Asam Folat) + Menggunakan Na
3. Kromium, kobalt, tembaga,yodium, besi, mangan, molybdenum, selenium, dan seng.
Merupakan unsur runutan (trace elemen) yang terdapat sedikit dalam tubuh.
Fluor,dianggap sebagai bagian kelompok ini, berperan mencegah kerusakan gigi.
4. Arsen, kadmium, nikel silicon, timah, dan vanadium. Merupakan unsur tambahan dan
tidak diketahui mempunyai fungsi essensial pada manusia.
5. Timah hitam dan air raksa. Unsur tersebut beracun.
ABSORPSI MINERAL
Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang relatif sukar
larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan protein pengemban
spesifik (spesific carrier proteins), sintesis protein ini berperan sebagai mekanisme penting
untuk mengatur kadar mineral dalam tubuh.
Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam getah
pencernaan, empedu dan hilang dalam feses.
Kelainan akibat kekurangan mineral
Kekurangan intake semua mineral esensial dapat menyebabkan sindroma klinik.Bila
terjadi difisiensi biasanya sekunder, akibat malabsorpsi, perdarahan, berlebihan (besi),
penyakit ginjal(kalsium), atau problem klinis lain.
Kelainan akibat kelebihan mineral.
Kelebihan intake dari hampir semua mineral menyebabkan gejala toksik.
Sumber dan kebutuhan mineral sehari-hari
Mineral esensial dan unsur runutan ditemukan dalam sebagian besar makanan,
terutama biji-bijian utuh, buah, sayuran, susu, daging dan ikan. Biasanya dalam makanan
hanya dalam jumlah yang sedikit
Metabolisme Kalsium
Konsentrasi ion kalsium normalnya diatur sangat dengan sangat tepat, diman kadar
kalsium normal dalam plasma sekitar 9,4 mg/dl atau setara dgn 2,4 mmol Ca/L. Kalsium
berperan dalam proses konraksi otot rangka, jantung dan otot polos, pembekuan darah dasn
transmisi impuls saraf.
78
Hanya sekitar 0,1 % kalsium yang berada di CES. 1 % di sel dan sisanya disimpan di
tulang.Kalsium dalam plasma terdapat dalam 3 bentuk :
1. Sekitar 41 % ( 1mmol/L) bergabung dgn protein plasma (tidak dapat berdifusi melalui
memberan kapiler)
2. Sekitar 9 % kalsium (0.2 mmo/L) dengan anionik plasma dan CIS (dapat berdifusi
melalui membran kapiler)
3. 50 % (1,2 mmol/L ) kalsium dalam plasma dapat berdifusi melalui membran kapiler dan
terionisasi.
Kecepatan masukan untuk masing-masing kalsium dan fosfat adalah 1000 mg/hari.
Pada normalnya kalsium sangat sulit diserap di usus sehingga memerlukan bantuan vit. D.
Vit D meningkatkan absorbpsi kalsium oleh usus sekitar 35 % (350 gram/hari). Kalsium
tambahan brda dlm usus 250 mg/hari akan mmsuki usus melalui getah sekresi sal. Cerna.
Sisanya berada dalam usus dan diekskresikan ke dalam feces sebesar 900 mg. Sedangkan
absorbsi fosfat oleh usus hampir seluruhnya diserap lansung kedalam plasma darah
Ginjal
Kira-kira 10 % (100 mg/hari) dari kalsium yang masuk akan diekskresikan kedalam
urin Sekitar 41 % kalsium plasma terikat dengan protein plasma dan oleh karenanya tidak
akan difiltrsi oleh glomerulus. Pada keadaan normal tubulus ginjal mereabsorbsi 99%
kalsium dalam plasma yang masuk ke gromerulus.
Metabolisme Fosfor
79
Esensial untuk sejumlah reaksi biokomia dalam tubuh terutama produksi energi,
metabolisme protein, karbohidrat & lemak serta pembangunan protein memperkuat tulang
dan gigi berperan dalam pengatur keseimbangan asam-basa, kontraksi otot, fungsi ginjal &
kesempurnaan fungsi syaraf
Seluruh sel-sel mengandung fosfor. Enam puluh enam persen fosfor dalam tubuh
terdapat pada tulang-tulang sebagai ikatan dengan dengan garam kapur, dan 33 % terdapat
dalam jaringan lunak sebagai ikatan organik dan anorganik. Garam organik dari fosfor
berguna untuk membantu metabolisme energi.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi penyerapan dan penyimpanan garam fosfor
adalah sebagai berikut:
- Jumlah garam kapur yang terdapat dalam makanan.
- Jumlah garam besi ( ferum ). Garam bes yang terlalu banyak dapat menghambat
penyerapan garam fosfor.
- Gangguan-gangguan alat pencernaan yang bersifat khronis.
- Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid.
Pada umumnya, kekurangan garam fosfor jarang terjadi.
Peran fosfor mirip dengan kalsium yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi dan
penyimpanan dan pengeluaran energi (perubahan antara ATP dengan ADP). Pada umumnya
jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g per orang dewasa per hari,
kira-kira sama dengan kalsium.
Peranan fosfor adalah untuk pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan
pengeluaran energi (perubahan antara ATP dengan ADP). DNA dan RNA terdiri dari fosfor
dalam bentuk fosfat; demikian juga membran sel yang membantu menjaga permeabilitas sel.
Dalam bahan pangan, fosfor terdapat dalam berbagai bahan organik dan anorganik.
Enzim dalam saluran pencernaan membebaskan fosfor yang anorganik dari ikatannya dengan
bahan organik. Sebagian besar fosfor diserap tubuh dalam bentuk anorganik, khususnya di
bagian atas duodenum yang bersifat kurang alkalis 70% yang dicerna akan diserap.
Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g per
orang dewasa per hari, kira-kira sama dengan kalsium.
80
Sumber fosfor yang utama adalah bahan makanan dengan kadar protein tinggi seperti
daging, unggas, ikan, dan telur. Biji-bijian terutama bagian lembaganya dan biji-bijian yang
utuh (pecah kulit) juga banyak mengandung fosfor. Bahan pangan yang kaya protein dan
kalsium biasanya juga kaya akan fosfor.
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat
badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat, yaitu
bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut.
Hidroksipatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang berada
dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalam semua sel
tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian
dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel
hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural dinding sel. Sebagai fosfat
organik, fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan
atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Absorpsi dan Metabolisme Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari Air
Susu Ibu/ ASI. Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor
rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.
Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serealia tidak
dapat dihidrolisis, oleh karena itu dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang
menghalangi absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++, asam lemak tidak jenuh dan antasid yang
mengandung alumunium, karena membentuk garam yang tidak larut air.
Fungsi Fosfor
Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh:
1. Klasifikasi tulang dan gigi. Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan
fosfor pada matriks tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase
yang diperlukan untuk melepas fosfor dari jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh
perbandingan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk pertumbuhan tulang.
81
2. Mengatur pengalihan energi. Melaui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai
enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi dan metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein. Bila satu gugus fosfat ditambahkan pada ADP (Adenin Difosfat) maka terbentuk
ATP (Adenin Trifosfat) yang menyimpan energi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan,
ATP diubah kembali menjadi ADP. Energi yang mengikat fosfat pada ADP dilepas untuk
keperluan berbagai reaksi di dalam tubuh.
3. Absorpsi dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat
angkut untuk membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau di dalam aliran
darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan terjadi pada absorpsi di dalam saluran cerna,
pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam cairan interseluler dan pengalihannya ke
dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air, diangkut di dalam darah dalam bentuk
fosfolipida. Fosfolipida adalah ikatan fosfat dengan molekul lemak, sehingga lemak
menjadi lebih larut. Glikogen yang dilepas dari simpanan hati atau otot berada di dalam
darah terikat dengan fosfor.
Bagian dari ikatan tubuh esensial. Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat berfungsi
bila terlebih dahulu mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang mengandung vitamin B1
tiamin pirofosfat (TPP). Fosfat merupakan bagian esensial dari DNA dan RNA, bahan
pembawa kode gen/ keturunan yang terdapat di dalam inti sel dan sitoplasma semua sel
hidup. DNA dan RNA dibutuhkan untuk reproduksi sel.
Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang peranan penting sebagai
buffer untuk mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena
kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hidrogen.
Angka Kecukupan Fosfor yang Dianjurkan
Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sebagai berikut (Widya
Karya Pangan dan Gizi LIPI 1993):
Bayi : 200-250 mg
Anak-anak : 250-400 mg
Remaja dan dewasa : 400-500 mg
Ibu hamil dan menyusui : +200-+300 mg
Sumber Fosfor
82
Karena fosfor ada di semua sel makhluk hidup, fosfor terdapat di dalam semua
makanan, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan
hasilnya, kacang-kacangan dan hasilnya, serta serelia.
Akibat Kelebihan Fosfor
Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi,
ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
Akibat Kekurangan Fosfor
Karena fosfor banyak terdapat di dalam makanan, jarang terjadi kekurangan.
Kekurangan fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat antasid untuk menetralkan asam
lambung, seperti alumunium hidroksida untuk jangka lama. Alumunium hidroksida mengikat
fosfor, sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga bisa terjadi pada penderita
yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan
tulang. Bayi prematur juga dapat menderita kekurangan fosfor, karena cepatnya pembentukan
tulang sehingga kebutuhan fosfor tidak bisa dipenuhi oleh ASI.
Metabolisme Besi
A. METABOLISME BESI
Tubuh manusia mengandung sekitar 2 sampai 4 gram besi. Lebih dari 65% zat besi
ditemukan di dalam hemoglobin dalam darah atau lebih dari 10% ditemukan di mioglobin,
sekitar 1% sampai 5% ditemukan sebagai bagian enzim dan sisa zat besi ditemukan di dalam
darah atau ditempat penyimpanan. Jumlah total besi ditemukan dalam orang tidak hanya
terkait berat badan tetapi juga pengaruh dari berbagai kondisi psikologi termasuk umur, jenis
kelamin kehamilan dan status tingkat pertumbuhan. Besi merupakan mineral mikro yang
paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh
manusia dewasa. Didalam tubuh sebagian besar Fe terkonjugasi dengan protein dan terdapat
dalam bentuk ferro atau ferri. Bentuk aktif zat besi biasanya terdapat sebagai ferro,
sedangkan bentuk inaktif adalah sebagai ferri(misalnya dalam bentuk storage). Besi,
mempunyai beberapa tingkat oksidasi yang bervariasi dari Fe6+ menjadi Fe2-, tergantung
pada suasana kimianya. Hal yang stabil dalam cairan tubuh manusia dan dalam makanan
adalah bentuk ferri (Fe3+) dan ferro (Fe2+).
83
Bentuk-bentuk konjugasi Fe adalah:
Hemoglibin; mengandung bentuk ferro. Fungsi hemoglobin adalah mentranspor CO2 dari
jaringan keparu-paru untuk dieksresikan kedaam udara pernapasan dan membawa O2 dari
paru-paru ke sel-sel jaringan. Hemoglibin terdapat pada erytrocyt.
Myoglobin; terdapat dalam sel-sel otot, mengandung Fe bentuk ferro. Fungsi myoglobin
adalah dalam proses kontraksi otot.
Transferrin; mengandung Fe bentuk ferro. Transferrin merupakan konjugat Fe yang berfungsi
mentransporFe tersebut didalam plasma darah dari tempat penimbunanFe kejaringan-jaringan
(sel) yang memerlukan (sumsum tulang dimana terdapat jaringan hemopoletik).
Ferritin; adalah bentuk storage Fe, dan mengandung bentuk Ferri. Kalau Fe Ferritindiberikan
pada transterin untuk ditransfor, zat besinya diubah menjadi
Berikut fungsi Besi dalam tubuh.
Alat angkut oksigen
Sebagian besar besi berada dalam hemoglobin (molekul protein mengandung besi dari sel
darah merah dan mioglobin di dalam otot. Hemoglobin dalam darah membawa oksigen untuk
disalurkan ke seluruh tubuh. Miogloboin berperan sebagai reservoir oksigen: menerima,
menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot.
Metabolisme energy
Fungsi besi sebagai kofaktor enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi.
Kemampuan belajar
Beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi yang diperoleh dari transport besi
yang dipengaruhi oleh reseptor transferin. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap
fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter. Akibatnya, kepekaan reseptor
saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya
konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit
meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
84
Sistem kekebalan
Besi memegang peranan dalam sistem kekebalan tubuh. Respon kekebalan sel oleh limfosit-T
terganggu karena berkurangnya pembentukan sel-sel tersebut, yang kemungkinan disebabkan
oleh berkurangnya sintesis DNA. Berkurangnya sistesis DNA ini disebabkan oleh gangguan
enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi.
SUMBER
Besi biasanya selalu terkandung dalam makanan. Diet orang barat diperkirakan tidak lebih
dari 5-7 mg besi per 1.000 kkal. Diet besi ditemukan dalam satu dari dua bentuk dalam
makanan yaitu hem dan non hem. Besi heme terutama berasal dari hemoglobin dan
mioglobin. Besi hem berada pada makanan hewani dan besi non hem berada pada makanan
nabati. Besi nonheme umumnya terdapat dalam makanan (kacang-kacangan, buah-buahan,
sayur-sayuran, biji-bijian, dan tofu) dan dairy produk (susu, keju dan telur), meskipun dairy
produk sangat sedikit mengandung besi. Besi nonheme biasanya berikatan dengan komponen
makanan dan harus di hidrolisis atau dilarutkan terlebih dahulu baru di absorbsi. Sumber besi
ialah makanan hewani, seperti daging, ayam, dan ikan.. Sumber baik yang lainnya ialah telur,
serelia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis buah. Makanan yang
memiliki banyak kadar besi, yaitu hati dan organ daging, yang bukan merupakan bahan yang
popular di kebanyakan diet orang barat. Beberapa makanan yang lebih popular yang secara
keseluruhan merupakan sumber besi yang baika dalah daging merah, tiram dan kerang,
kacang (lima,laut), dark green, sayur daun-daunan, dan buah kering. Sebagai tambahan untuk
sejumlah besi alami ditemukan pada makanan, makanan seperti roti, roti kadet, paset, sereal,
kersik, dan tepung yang difortifikasi dengan besi. Besi alami, besi askorbat, besi
karbonat,besi sitrat, besi fumarat, besi glukonat, besi laktat, besi pirofosfat, dan besi sulfat
disediakan dan digunakan untuk fortifikasi makanan.
PENCERNAAN, ABSORPSI, DAN TRANSPOR
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi, di dalam lambung besi
dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di dalam
lambung dengan adanya HCl dan vitamin C yang terdapat dalam makanan. Absorpsi
terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut-protein di
dalam sel mukosa usus halus yang membantu penyerapanbesi, yaitu transferin dan feritin.
Transferin, protein yang disintesis di dalam hati, terdapat dalam dua bentuk. Transferin dan
feritin. Transferin, protein yang disintesis di dalam hati, terdapat dalam dua bentuk.
85
Transferin mukosa mengangkut besi dari saluran cerna untuk mengikat besi lain, sedangkan
transferin reseptor mengangkut besi melalui darah ke semua jaringan tubuh. Dua ion feri
diikatkan pada transferin untuk dibawa ke jaringan-jaringan tubuh. Banyaknya reseptor
transferin yang terdapat pada membran sel bergantung pada kebutuhan tiap sel. Kekurangan
besi pertama dapat dilihat dari tingkat kejenuhan transferin.
Pencernaan dan Absorbsi Besi Heme
Besi heme sebelumnya dihidrolisis dari hemoglobin bagian dari globin atau mioglobin untuk
absorpsi. Percernaan dibantu oleh proteases dalam lambung dan usus kecil dan hasilnya
berupa pelepasan besi heme. Demikian , heme mengandung ikatan besi berupa cincin
porphyrin sehingga lebih mudah diabsorpsi sebagai metaloporphyrin ke dalam sel mokusal
dari usus kecil.
Absorpsi besi heme dipengaruhi oleh simpanan besi tubuh. Absorpsi heme berhubungan
dengan simpanan besi dan kemungkinan range dari 15% dengan status besi normal sampai
35% pada orang yang kekurangan besi. Absorpsi besi berlangsung seluruhnya di usus kecil
tetapi lebih efisiens dalam proximal portion, khususnya di duodenum. Dalam mokusal sel
absorpsi heme cincin porphyrin dihidrolisis oleh heme oksigenase ke dalam besi ferrous
inorganic dan protoporphyrin. Pelepasan besi digunakan oleh mokusal sel usus atau transport
selanjutnya ke sel usus dan kemudian transport diteruskan darah untuk digunakan oleh sel
tubuh yang lain.
Pencernaan dan Absorbsi Besi Non Heme
Besi non heme, berikatan dengan komponen makanan, harus dibebaskan secara enzymatic
dalam sialuran pencernaan untuk diabsorbsi lebih lanjut. Sekresi lambung mengandung HCL
dan pepsin protease membantu melepaskan besi nonheme dari komponen bahan makanan.
Pelepasan pertama dari komponen bahan makanan, banyak besi nonheme tampil sebagai
Ferric (Fe3+) dalam lambung. Besi bentuk ferric dapat larut dalam waktu lama pada pH asam
lambung, juga dalam suasana asam lambung, banyak besi bentuk ferric di reduksi menjadi
bentuk ferro. Besi bentuk ferro dapat larut bahkan pada pH 8. Meskipun memiliki kelarutan
pada pH basa dalam usus kecil, beberapa besi bentuk ferro mungkin mengalami oksidasi
menjadi besi bentuk ferric. Besi bentuk ferric lebih kompleks untuk memproduksi ferric
Hodroxida (Fe(OH)3 yang cenderung tidak larut dan membentuk agregat sehingga
menyebabkan ketersediaan besi menurun untuk di absorbsi.
86
BESI LAIN-MENGANDUNG ENZIM
Enzim tubuh yang lain termasuk dalam berbagai proses, disamping rangkaian respirasi, juga
permintaan besi besi. Banyak monooksigen, sebagai contoh, mengandung besi. Fungsi
monooksigen adalah memasukan satu dari dua molekul oksigen ke dalam subtract. Contoh
besi mengandung oksigen termasuk Fenilalanin monooksigen Tirosin monooksigen dan
Triptofan monooksigen. Enzim itu memasukan molekul oksigen kedalam fenilalanin, tirosin,
dan triptofan, saling berhubungan. Monooksigen lebih jauh diklasifikasi berdasarkan pada co-
substrat yang berperan dalam reaksi. Fungsi co-subtract untuk menyediakan atom hydrogen
yang dikurangi molekul oksigen kedua dalam air. Fenilalanin monooksigen, tirosin
monooksigen dan triptofan monooksigen semuanya menggunakan tetrahidrobiopterin sebagai
co-subtract dan selama reaksi, tetrabiopetrin dioksidasi menjadi dihidrobiopetrin. Reaksi
dikatalisis oleh fenilalanin monooksigen (juga disebut hidroksilase karena subtract utama
fenilalanin menjadi hidrisilat). Enzim ini mengandung satu sampai dua atom besi dan
konversi fenilalanin menjadi tirosin; vitamin C termasuk dalam reaksi ini.
Banyak dioksigenase juga mengandung besi. Katalis dioksigenase menempatkan dua atom
oksigen kedalam subtract. Ada banyak besi penting yang dibutuhkan dioksigenase dalam
tubuh. Beberapa contoh termasuk
Triptofan dioksigenase (metabolism asam amino)
Homogentisate dioksigenase (metabolime asam amino)
Trimetil lisin dioksigenase dan γ-butirobetain dioksigenase (sintesis karnitin)
Lisin dioksigenase dan prolin dioksigenase (sintesis prokolagen)
Sintesis nitric oksida
β-karoten dioksigenase (sintesis vitamin A)
Reaksi penting yang lain untuk melindungi tubuh juga menggunakan besi yang mengandung
enzim, seperti katalisis dan mieloperoksidasi.
Katalisis, dengan empat kelompok heme, mengubah hydrogen perooksida menjadi air dan
molekul oksigen. Katalisis membantu mencegah sel rusak yang diakibatkan oleh hydrogen
perioksida.
Mieloperoksida, heme lain mengandung enzim, ditemukan dalam plasma sama dangan
87
granula dalam neutrofil (sel darah putih). Selama fagositosis bakteri, mieloperooksida
dilepaskan dari fagositosis vesikel dalam neutrofil. Vesikel fagositosis mengandung berbagai
senyawa termasuk peroksida (H2O2), hidroksi radikal bebas (OH-) dan ion lain seperti
klorida (Cl-).
Bentuk hipoklorit dalam reaksi sitoksida kuat yang penting untuk menghancurkan subtansi
asing seperti bakteri. Aktivitas Mieloperoksida mungkin dilemahkan oleh defisiensi besi
dengan meningkatnya susceptibilitas atau infeksi sederhana.
Beberapa oksidereduktase yang termasuk besi-terikat
Aldehid oksidase, yang menggunakan oksigen untuk mengubah alehid (RCOH) menjadi
alcohol (RCOOH):
Oksidasi sulfit, besi sulfur mengandung enzim yang mengubah suilfit (SO3-) menjadi sulfat
(SO4-) : dan
Oksidasi xanthin dan dehidrogenase, kedua non besi heme tersebut dan molybdenum yang
mengandung enzim yang mengubah hipoxantine dihasilkan dari kataboisme purin menjadi
xantin dan ketika xantin menjadi asam uric untuk pengeluaran.
Enzim non heme terikat lain yang dibutuhkan dalam sintesis DNA dan replikasi sel adalah
ribonukleotida reduktase yang mengubah adenosine difosfat (ADP) menjadi dioksi ADP
(dADP) . Dalam glikolisis, gliserol fosfat dehidrogenase, flavoprotein, adalah komponen besi
non heme. Dalam Siklus krebs, akonitasi yang mengubah sitrat menjadi isositrat,
membutuhkan satu sampai dua atom besi non heme. Fosfoenolpirufat karbosikinase, penting
dalam glukoneogenesis, juga membutuhkan besi untuk fungsinya. Tiroperoksida, enzim besi
heme terikat lain, dibutuhkan untuk organifikasi iodida (penambahan 2I- menjadi tiroglobulin
tirosin) dan konjugasi residu iodinated tirosin pada tiroglobulin. Reaksi ini dibutuhkan untuk
sintesis dari hormone tiroid T3 dan T4.
Sebagai peroksidan, besi ferro bebas mengkatalisis reaksi non enzimatik fenton, yang mana
reaksi besi ferrous dengan hydrogen perioksida untuk menghasilkan besi ferrik dan radikal
bebas. Dalam reaksi diketahui sebagai reaksi Haber Weiss, superoksida radikal O2-
kemungkinan bereaksi dengan molekul hydrogen perioksida lain untuk menghasilkan
molekul oksigen dan hidroksil radikal bebas seperti OH-, sebuah membrane oksida
berbahaya.
88
INTERAKSI DENGAN BAHAN MAKANAN LAIN
Zat gizi lain yang memiliki kemungkinan untuk berinteraksi dalam hal penyerapan adalah
zinc. Ingestion kedua zat gizi adalah 25: 1 molar hal ini mengurangi absorpsi zinc dari air
sampai 34% pada manusia; meskipun, ketika rasio besi sama dengan zinc yang diberikan
lewat daging, tidak ada efek inhibitor yang diperlihatkan. Rasio besi non heme dengan zinc
pada 2:1 dan 3:1 juga menunjukkan adanya hambatan absorpsi zinc, sementara rasio yang
sama antara besi heme dengan zinc tidak ada efek absorpsi zinc.
Asosiasi lain antara vitamin A dan besi. Status kekurangan vitamin A merubah distribusi besi
antara jaringan. Konsentrasi rendah plasma retinol diasosiasi dengan pengurangan plasma
besi dan hemoglobin darah dan hematrokit sebanding bertambahnya akumulasi hepatic besi
dalam tikus.
Besi dan timah juga berinterksi. Timah menghalangi aktifitas Δ-aminolevulinik asam
dehidratase, enzim dimasukkan dalam sintesis heme. Timah juga menghalangi aktifitas
ferochelatase enzim yang menggabungkan besi ke heme. Sebagai tambahan, absorpsi timah
meningkat berlangsung dengan kekurangan besi pada hewan dan dapat bermasalah untuk
anak-anak yang sering kekurangan besi dan dapat meningkatkan perombakan ke timah.
Seluruh Mekanisme kekurangan besi yang diperbaiki oleh absorpsi timah tidak diketahui.
Defisiensi besi diasosiasi dengan penurunan konsentrasi selenium sama dengan sintesis dan
aktivitas glutation peroksida. Glutation peroksida, sebuah enzim yang diperlukan oleh
selenium, untuk mengkatalisis reduksi hydrogen peroksida dengan menggunakan glutation
(GSH). Sebagai tambahan enzim ini mengubah peroksida organic (ROOH) menjadi bentuk
hidroksinya (atau alcohol). Mekanisme interaksi antara besi dan selenium tidak diketahui.
Besi jumlah sedikit dibutuhkan dalam regulasi pretranslasional sintesis glutation peroksida.
Secara berurutan, defisiensi besi berpengaruh pada absorpsi selenium atau peningkatan
penggunaan selenium pada tubuh. Kemungkinan lain besi atau protein yang mengandung besi
dibutuhkan untuk aktifitas glutation peroksida.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besi yaitu:
Bentuk besi di dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya. Besi-hem, yang
merupakan bagian dari hemoglobin dan mioglobin yang terdapat di dalam daging hewan
dapat diserap dua kali lipat daripada besi-nonhem.
89
Asam organik, seperti vitamin C sangat membantu penyerpan besi-nonhem dengan merubah
bentuk feri menjadi fero. Bentuk fero lebih mudah diserap oleh tubuh.
Asam fitat dan faktor lain di dalam serat serealia dan asam oksalat di dalam sayuran
menghambat penyerapan besi. Faktor-faktor ini mengikat besi, sehingga mempersulit
penyerapannya.
Tanin yang merupakan polifenol dan terdapat di dalam teh, kopi dan beberapa jenis sayuran
dan buah juga menghambat absorpsi besi namun mekanismenya belum diketahui dengan
pasti.
Tingkat keasaman lambung meningkatkan daya larut besi. Kekurangan asam klorida di dalam
lambung atau penggunaan obat-obatan yang bersifat basa seperti antasid menghalangi
absorpsi besi.
Faktor intrinsik di dalam lambung membantu penyerapan besi, diduga karena hem
mempunyai struktur yang sama dengan vitamin B12.
Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi. Bila tubuh kekurangan
besi atau kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan, absorpsi besi non-hem dapat
meningkat sampai sepuluh kali, sedangkan besi-hem dua kali.
B. PERTUKARAN BESI DALAM TUBUH
Meskipun diet besi penting dalam mempertahankan adekutnya dalam jangka panjang oleh
tubuh besi, namun jumlah absorpsi besi, sekitar 0,06% total kandungan besi tubuh hal ini
tidak menyediakan konsentrasi besi yang dibutuhkan.
Kebanyakan besi masuk ke dalam plasma untuk distribusi dan redistribusi oleh transferin
yang juga berkonstribusi melalui bagian pengrusakan hemoglobin dan bagian degradasi
ferritin dan hemosiderin. Hemoglobin didegradasi terutama oleh fagosit pada system
retikuloendotelia (ditemukan dalam hati, limfa dan sumsum tulang). Simpanan besi sebagai
feritin dan hemosiderin didegradasi terutama dalam hati, limfa dan sumsum tulang.
Kebanyakan sel darah merah berumur sekitar 120 hari, yang tua selanjutnya dimakan oleh
makrofag di dalam limfa dan diturunkan (fagositosit); walaupun , sel makrofag
retikuloendotelial dalam sumsum tulang dan sel kupfer dalam hati juga mendegradasi sel
darah merah.
90
Selama degradasi sel darah merah, bagian heme dari molekul hemoglobin dalam sel darah
marah dikatabolis oleh oksigenase heme menjadi biliverdin dan selanjutnya menjadi
bilirubin, yang kemudian dikeluarkan ke empedu untuk diekskresi dari tubuh. Sebagai
tambahan, sekitar 20 sampai 25 mg besi per hari dilepaskan dari katabolisme hemoglobin.
Besi itu akan digunakan kembali, sebagai contoh untuk eritropoiesis atau untuk
penggabungan kedalam enzim besi terikat, atau besi menjadi cadangan untuk disimpan.
Walaupun kebanyakan sel darah merah didegradasikan dalam system retikuloendotelial,
beberapa lisis sel darah merah berlangsung dalam darah. Dua protein, haptoglobin dan
hemopexin, berfungsi untuk melepaskan pelepasan hemoglobin dan heme bebas, secara
berturut-turut di dalam darah. Haptoglobin, disintesis oleh hati, bentuk kompleks dengan
hemoglobin bebas , sementara hemopexin, juga disintesisoleh hati, bentuk kompleks dengan
heme bebas dalam darah. Protein lalu mengantarakan komponen yang mengandung besi ke
hati, dimana degradasi lebih jauh berlangsung untuk dapat digunakan kembali besi tersebut.
Kecuali kalau simpanan tubuh dihabiskan, persedian besi pada plasma pool dapat disesuaikan
dengan batas banyaknya. Kebutuhan untuk besi transferin ditentukan oleh kebutuhan sumsum
tulang untuk sintesis sel darah merah. Walaupun , hemolisis kronik kuantiti besi melewati
plasma dapat dikembangkan enam sampai delapan kali normal.
EKSKRESI
Kehilangan besi sehari-hari oleh laki-laki dewasa kira-kira antara 0,9 dan 1,0 mg/hari (12-14
mg/Kg/hari). Kehilangan tersebut berlangsung dari berbagai letak:
Dinding gastrointersinal : 0,6
Kulit : 0,2-0,3
Ginjal : 0,1
Dapat dilihat dari angka tersebut, kebanyakan kehilangan besi via daerah gastrointestinal (0,6
mg). dari 0, 6 mg, sekitar 0,45 mg sesuai dari kehilangan darah menit (-1 mL) dan 0,15 mg
besi yang lain sesuai kehilangan empedu dan kematian sel mokusa. Kehilangan pada kulit
kira-kira 0,2 sampai 0,3 mg besi berlagsung untuk kematian permukaan sel dari kulit.
Terakhir, kira-kira sangat sedikit , sekitar 0,1 mg, hilang di urin. Kehilangan besi , walaupun
mungkin meningkat pada orang dengan ulkus gastrointensial atau parasit intestinal atau
hemorange ditimbulkan oleh operasi atau luka yang sesuai.
91
Kehilangan besi basal baru digambarkan sedikit (0,7-0,8 mg/hari) pada wanita karena daerah
permukaannya lebih kecil. Kehilangan total premanopause wanita, walaupun diperkirakan
kurang lebih 1,3 sampai 1,4 mg/hari karena kehilangan besi pada saat menstruasi. Rata-rata
kehilangan darah selama siklus menstruasi sekitar 35 mL, dengan batas lebih sekitar 80 mL.
Kandungan besi dalam darah sekitar 0,5 mg/100 mL darah, yang kehilangan hampir 17,5 mg
besi per periode. Ketika dirata-ratakan lebih sebulan, kehilangan besi dalam menstruasi
sekitar 0,5 mg per hari; pada beberapa wanita, kehilangan besi untuk menstruasi mungkin
melebihi 1,4 mg/hari. Ekskresi besi meningkat pada orang sehat dengan asupan yang
melebihi rata-rata konsentrasi besi ferritin pada kematian sel mokusa sel.
Keseimbangan pemasukan besi dengan kehilangannya dari tubuh sangat penting untuk
kesehatan. Tingginya kejadian anemia defisiensi besi, merupakan defisiensi gizi yang umum
pada manusia di dunia, menjadi fakta bahwa keseimbangan besi sering tidak dicapai,
sebagian pada banyak anak-anak, perempuan dan wanita usia subur.
RECOMMENDED DIETARY ALLOWANCES
Kehilangan besi basal, dengan rata-rata 0,7 sampai 1,0 mg/hari oleh laki-laki dewasa dan
wanita pada saat menopause dengan pertambahan kehilangan besi meningkat dalam
memformulasi RDA. Pada tahun 1989 RDA berasumsi absorpsi besi sekitar 10% dan telah
diatur rekomendasinya 10 mg pada laki-laki dan wanita postmonopouse. RDA untuk besi
pada wanita sebelum monepouse diatur 15 mg/hari. Karena kurangnya menstruasi selama
kehamilan dan bertambah atau lebih efisien absorpsi besi yang juga berlangsung saat
kehamilan, RDA menyarankan 30 mg besi/hari wanita hamil. Karena 30 mg besi lebih dari
biasanya yang didapatkan dari diet, supplement yang biasanya digunakan.
C. METABOLISME ZAT BESI (Fe) Pada Ibu Hamil
Hubungan Pola Makan dengan Kehamilannya
Pada wanita hamil kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi menjadi lebih banyak. Seorang
ibuhamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi
olehmakanan sehat yang seimbang. Pada wanita hamil semua kebutuhan nutrisi tersebut
harusdipenuhi, jika tidak dipenuhi maka akan berdampak pada ibu dan juga janin yang
92
dikandung nya.Secara umum kebiasaan makan yang buruk tersebut dapat berdampak :
a. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain:anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
penyakitinfeksi.
b. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
danlama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,
sertapersalinan dengan operasi cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapatmenimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemiapada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR)
Pola makan dan nutrisi untuk ibu hamil :
a. Makanan yang diperlukan adalah makanan yang cukup kalori, protein, asam lemak
esensial, mineral dan vitamin.
b. Makanan hendaknya bermacam-macam dan berganti-ganti supaya kekuranganmakanan
pada suatu hari dapat diimbangi dengan makanan berikutnya.
c. Cara pengolahan makanan harus diperhatikan agar tidak mengurangi nilai makanan.
d. Keperluan kalori saat kehamilan perlu ditambah
Anjuran Jumlah unsur-unsur gizi yang dianjurkan selama hamil:
kalori 2500 kal, protein 80 g, garankapur 7,8 g, ferum 18 mg, vitamin A 4000 Kl, vitamin
B12 1,2 mg, vitamin C 25 mg (MoehiSjahmien, 1988). Makanan ibu selama hamil dan
keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah
(BBLR). Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang zat-zat penting yang diperlukan oleh
seorang ibuhamil :
93
a. Energi
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, WHO menganjurkanjumlah
tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan 350 kkal selama trimester II dan III.
Sementara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993 mematok angka 285kkal perhari
b. Protein
Pada kehamilan diperlukan protein untuk pertumbuhan fetus, plasenta, uterus
danpertumbuhan kelenjar mammae serta penambahan volume darah. Kebutuhan ibu
hamilakan protein meningkat sampai 68% umlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan sekitar 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, janin dan plasenta.
NationalAcademy of Sciences mematok angka sekitar 30 gram, sementara Widyakarya
NasionalPangan dan Gizi V 1993 menagnjurkan penambahan 12 gr/hari. Bahan pangan
yangdijadikan sumber sebaiknya 2/3-nya merupakan bahan pangan yang bernilai
biologitinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein yang
berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian.Kekurangan protein
mungkin dapat menimbulkan anemia, gestosis, udem, danprematuritas.
c. Zat Besi
kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darahmerah)
sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamilialah 1040
mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya
hilang. Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin, dengan 50-75 mg untuk pembentukan
plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah darah merah, dan 200 mg lenyapketika
melahirkan.Selama kehamilan 4 bulan pertama tidak perlu ditambah karena akan
memperberat mualdan muntah. Kehamilan 2 minggu dibutuhkan 7 mg/hari zat besi dari
makanan danpenambahan garam ferro kira-kira 30 mg/hariuntuk keperluan pada
kehamilan,melindungi simpanan besi dalam badan dan keperluan pada masa laktasi. Pada
keadaan anemia kekurangan zat besi perlutambahan besi 200 mg/hari yang dibagi dalam
beberapa dosis.Sumber zat besi makanan antara lain hati, kuning telur, daging, kacang-
kacangan dansayur berdaun hijau. Kekurangan zat besi akan menyebabkan terjadinya anemia
gizi besiyang ditandai dengan gejala pucat, lemah, letih, lesu, penglihatan berkunang. Pada
ibuhamil yang kekurangan zat besi akan mempunyai resiko melahirkan bayi dengan
beratbadan rendah serta perdarahan sebelum dan saat persalinan.
94
d. Asam Folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil mencapaidua
kali lipat. Kekurangan asam folat secara marjinal mengakibatkan peningkatankepekaan, lelah
berat, dan gangguan tidur. Dua kondisi pertama menyebabkan kakikejang. Kekejangan ini
biasanya timbul pada malam hari sehingga lama kelamaan dapatmengganggu tidur penderita,
yang dikenal dengan restless leg syndrome. Jika kekuranganasam folat bertambah parah,
akan terjadi anemia yang ditandai dengan penampakankelelahan dan depresi. Kekurangan
asam folat berkaitan dengan bayi lahir rendah, ablasio plasenta dan, neuraltube defect.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V 1993 menganjurkan dosis sebesar 200 mikrogram.
Preparat suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari setelah ovulasiatau pada 28 hari
pertama kehamilan, karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada hari pertama
kehamilan. Dengan demikian, pemberian suplementasi harusdilaksanakan sebelum konsepsi
terjadi. Besarnya suplementasi ialah 280, 660, dan 470mikrogram per hari, masing-masing
pada trimester I, II, III.
Jenis makanan yangmengandung asam folat antara lain ragi, hati, sayuran berdaun
hijau,kacang-kacangan. Sumber lain ialah hati, daging, jeruk, telur.
e. Kalsium
Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastic sampai 5% ketimbang wanitatidak
hamil. Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 g, dengan kecepatan7, 110,
dan 350 mg masing-masing pada trimester I, II, III. Asupan yang dianjurkan kira-kira 1200
mg/hari bagi wanita hamil yang berusia di atas 25 tahun dan cukup 800 mguntuk mereka
yang berusia lebih muda. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasilolahannya seperti
whole milk, skimmed milk, toghurt, keju, udang, sarang burung, sardendalam kaleng, serta
beberapa bahan makanan nabati seperti sayuran warna hijau tua danlain-lain.
f. Kobalamin (Vitamin B12)
Vitamin ini sangat penting dalam pembentukan RBC. Anemia pernisiosa biasanya tidak
disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dalam makanan, melainkan oleh ketiadaanfactor
intrinsic yaitu sekresi gaster, yang diperlukan oleh penyerapan B12. gejala anemiaini meliputi
rasa letih dan lemah yang hebat, diare, depresi, mengantuk, mudahtersinggung serta pucat.
Bersama asam folat, vitamin ini menyintesis DNA danmemudahkan pertumbuhan sel.
Vitamin B12 penting sekali bagi pertumbuhkembangan normal RBC, dan keberfungsiansel-
95
sel sumsum tulang, system persarafan, dan saluran cerna. Tubuh dapat menyimpanB12 di hati
dalam jumlah yang adekuat untuk persediaan selama 5 tahun. Itulah sebabnyamengapa
defisiensi berat jarang terjadi.Pangan sumber vitamin B12 ialah hati, telur, ikan (terutama
tuna), kerang, daging,unggas, susu, keju. Asupan yang dianjurkan sekitar 3 mikrogram sehari.
Sebutir telur mengandung 1 mikrogram, secangkir susu menyimpan 1 mikrogram; 85 gram
dagingbabi mengandung 2 mikrogram asam folat.
g. Vitamin D
Kekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolisme kalsiumpada
ibu dan janin.Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia
enamel gigi bayi, osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekan dalampemberian 10
mikrogram (400 IU) per hari.
h. yodium
Kekurangan yodium selama kehamilan mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme,yang
selanjutnya berkembang menjadi kreatinisme. Anjuran asuhan per hari untuk wanitahamil
dan menyusui sebesar 200 µg (Food and Nutrition Board of the NationalAcademy of
Scient\ces in the United State), dalam bentuk garamberyodium, pemberian minyak
beryodium per oral atau injeksi
D. DEFISIENSI BESI DENGAN ATAU TANPA ANEMIA
Asupan besi sering tidak tercukupi pada empat kelompok populasi:
Bayi dan anak kecil (6 bulan sampai 4 tahun) karena kurangnya besi dalam susu dan makan
yang disukai lainnya, laju angka kelahiran, dan ketidakcukupan simpanan besi pada tubuh
untuk dibutuhkan selam enam bulan.
Masa remaja pertumbuhan mereka cepat karena laju pertumbuhan dan membutuhkan banyak
kelompok sel darah merah
Wanita selama tahun melahirkan karena menstruasi terjadi kehilangan besi
Wanita hamil karena volume darah meningkat, dibutuhkan janin dan plasenta, ditambah
kehilangan darah disebabkan kelahiran.
96
Sebagai tambahan, banyak wanita yang tidak hamil selama tahun melahirkan menurun secara
tajam besi berdasarkan RDA karena pemasukan kalorinya sering dibatasi dan karena hanya 5
sampai 7 mg besi dapat diharapkan per 1.000 kkal dari rata-rata diet orang barat. Kondisi lain
dan asosiasi dengan peningkatan kebutuhan untuk asupan sesuai dengan kehilangan besi atau
kelemahan absorpsi hemorage, kurang kalori protein, penyakit ginjal, akloridria,
perpanjangan penggunaan obat dasar alkaline seperti antasida, pengurangan waktu transit
gastrointestinal, steatorrhea dan parasit.
SUPLEMEN
Suplemen besi ferro tersedia sangat lengkap dengan sulfat, succinate, sitrat, laktat, tartarate,
fumarat dan glukonat. Suplemen tersebut menyediakan besi non heme dan absorpsi akan
banyak ketika ditelan dengan sumber vitamin C atau perbanyak factor lain. Asam amino besi
chelates, seperti besi glisin juga dipasarkan; bagaimanapun pada manusia, absorpsi besi
diusahakan sebagai chelate tidak ditunjukkan untuk superior besi diberikan besi sulfat atau
besi askorbat. Efek pertama suplemen besi oral pada sejumlah sel darah merah dan
konsentrasi hemoglobin terjadi selama 2 minggu. Terapi besi membangun simpanan tubuh
akan besi yang mungkin dibutuhkan selama 6 bulan sampai 1 tahun.
Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil
Anemia adalah kehamilan dengan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11%pada
trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5% pada trimester 2. Nilai batas tersebut
perbedaannyadengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi, terutama pada
trimester ke 2.Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah,
yang ditandaioleh penurnan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin
yang rendah, dankonsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun.Pada kehamilan
anemia kekurangan besi akan timbul jika keperluan besi (kira-kira1000mg pada kehamilan
tunggal) tidak dapat dipenuhi dari cadangan besi dan dari besi yangdapat diabsorpsi dari
traktus gastrointestinal.Volume darah bertambah cepat pada kehamilan trimester 2 sehingga
kekurangan besiseringkali terlihat pada turunnya kadar hemoglobin. Meskipun bertambahnya
volume darah tidak begitu banyak pada trimester 3, tetapi keperluan akan besi tetap banyak
karena penambahan HB ibu terus berlangsung dan lebih banyak besi yang diangkut melalui
plasenta ke neonatus.Pada kehamilan, kehilangan zat besi akibat pengalihan besi maternal ke
janin untuk eritropoeisis, kehilangan zat darah saat persalinan, dan laktasi yang jumlah
keseluruhannyamencapai 900mg atau setara 2 liter darah. Oleh karena sebagian besar
97
perempuan mengawalikehamilan dengan cadangan besi yang rendah, maka kebutuhan
tambahan ini berakibat padaanemia defisiensi besi.
Epidemiologi
1. Frekuensi ibu hamil dengan anemia cukup tinggi di Indonesia yaitu 63,5%,sedangkan di
amerika hanya 6%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurangterhadap ibu hamil
merupakan predisposisi anemia defesiensi pada ibu hamil diIndonesia.
2. Menurut WHO, 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemiadalam
kehamilan.
3. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh anemia defesiensi besi
danperdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.
4. Defeisiensi besi merupakan defisiensi nutrisi yang paling sering ditemukan baik dinegara
maju maupun negara berkembang. Risikonya meningkat pada kehamilan dan berkaitan
dengan asupan besi yang tidak adekuat dibandingkan kebutuhanpertumbuhan janin yang
cepat.
Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002). Menurut Mochtar
(1998)penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
a) Kurang gizi (mal nutrisi)
b) Kurang zat besi dalam diit
c) Malabsorpsi
d) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
e) Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain
Anemia defisiensi besi pada kehamilan disebabkan oleh :
a. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.
b.Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.
98
c.Kurangnya zat besi dalam makanan.
d.Kebutuhan zat besi meningkat.
Anemia pada wanita hamil
a. Selama kehamilan seorang wanita mengalami peningkatan plasma darah sampai 30%,
seldarah 18% tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya frekuensi anemia pada
kehamilancukup tinggi 10% ± 20%.
b. Wanita hamil cenderung terkena anemia pada 3 bulan terakhir, karena pada masa itu
janinmenimbun cadangan zat besi untuk diri sendiri sebagai persediaan bulan pertama
sesudahlahir.
c. Asupan yg kurang seperti pada kasus sangat mempengaruhi anemia yg timbul pada
ibu.
d. Karena tambahan volume plasma lebih banyak dibanding dengan tambahan eritrosit,
makakadar Hb, Ht, dan RBC relatif menurun. Namun, apabila kadar Hb < 11 g% pada
terutamapada akhir kehamilan, merupakan keadaan abnormal yang biasanya
disebabkan olehkekurangan Fe
Metabolisme Magnesium
1. MAGNESIUM ( KELOMPOK MIKROELEMEN )
Karna unsur yang dibutuh kan tubuh dalam jumlah banyak .
2. FUNGSI “ MAGNESIUM “
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah
merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
3. SUMBER “ MAGNESIUM “
Magnesium yang terkandung dalam jumlah yang cukup banyak dalam teh penting dalam
peranannya pada reaksi seluler. Selain itu, magnesium terlibat dalam 300 macam enzim
dalam metabolisme tubuh, di samping berperan sebagai pengatur elektrolit tubuh, hormon
receptor, metabolisme vitamin D, dan pembentukan tulang. Teh berpotensi sebagai
sumber magnesium bagi tubuh.
99
CONTOH SUMBER MAGNESIUM :
Teh : kandungan tinggi terhadap magnesium
Beras merah : 50 gram sajian beras merah = 50 mg
Sumber lain : sayuran hijau dan biji-bijian
Kacang-kacangan ( kenari , almond , kacang mete , kacang tanah )
Daging , susu , seafood (tiram , kerang , udang , cumi-cumi )
Kuning telur , hati , brokoli , sledri ,apel , alpukat
4. KEKURANGAN “ MAGNESIUM “
Individu yang kekurangan magnesium akan mengalami gangguan sintesis dan sekresi
hormon paratiroid.
Defisiensi magnesium dapat mempengaruhi morfologi dan komposisi tulang yang dapat
menyebabkan hambatan pertumbuhan tulang, susunan tulang abnormal, dan osteopenia
Kekurangan magnesium kemungkinan akan menghambat efek rangsangan hormon
paratiroid pada hidroksilasi calsitrol dan calcidiol
Namun masih diperlukan lagi studi mengenai penyebab penurunan calcidiol dan calcitriol
pada individu yang kekurangan magnesium. Pasien yang mengalami defisiensi
magnesium akan secara bermakna mengalami peningkatan reabsorbsi sitrat pada tubulus
ginjal Ekskresi sitrat yang rendah merupakan faktor resiko pembentukkan batu ginjal
pada pasien hyperoxaluric hypomagnesemia.
Kekurangan magnesium akan menghambat aktivitas adenylate cyclase lalu akan
menrunkan kadar cAMP sehingga akan meingkatkan aktivitas cyclooxigenase dan
merangsang sintaesis prostanoid.
Magnesium dapat memiliki efek toksis yaitu diawali dengan penurunan tekanan darah
yang berlangsung sejalan dengan hipermegnesemia, hal ini akan menghambat aliran
kalsium dan aksi vasokonstriksi dari epinefrin dan angiotensin II. Efek selanjutnya adalah
kelesuan, kebingungan dan gangguan fungsi ginjal yang mungkin berhubungan dengan
hipotensi. Selain itu terjadi perubahan ECG, tachycardia atau bradychardia, kelemahan
100
otot dan hyporeflexia. Terjadinya hypocalcemia dan hypokalemia mungkin berkontribusi
pada kelemahan otot yang progresif dan kesulitan bernafas.
5. KELEBIHAN ”MAGNESIUM”
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui dengan pasti. Kelebihan magnesium
biasanya terjadi pada penyakit gagal ginjal.
6. SEJARAH”MAGNESIUM”
Nama ini berasal dari perkataan Yunani bagi sebuah daerah di Thessaly yang bernama
Magnesia. Joseph Black dari England mengenal pasti magnesium sebagai sejenis unsur
pada tahun 1755, Sir Humphry Davy mengasingkan logam magnesium secara elektrolisis
pada tahun 1808 daripada campuran magnesia dan HgO, sementara A. A. B. Bussy pula
telah menyediakannya dalam bentuk koheren pada tahun 1831. Magnesium merupakan
unsur kelapan paling berlimpah dalam kerak Bumi. Ia merupakan logam Alkali Bumi,
maka tidak wujud secara semula jadi dalam keadaan tak bergabung dengan lain-lain
unsur. Ia wujud dalam mendapan besar magnesit, dolomit, dan mineral lain.
METABOLISME’’MAGNESIUM”
Magnesium merupakan trace mineral yang diketahui diperlukan untuk beratus-ratus
fungsi tubuh yang berbeda. Magnesium ditemukan di dalam sel, di mana zat ini
mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan asam amino.
Magnesium juga membantu mengatur keseimbangan asam-alkalin di dalam
tubuh. Magnesium membantu meningkatkan penyerapan dan metabolisme mineral-
mineral yang lain seperti kalsium, fosfor, natrium serta kalium.
ABSOBSI”MAGNESIUM”
Bioavailabilitas magnesium dapat dipengaruhi oleh zat gizi lainnya. Pola makan tinggi
serat yang berasal dari buah-buahan, sayuran, dan padi-padian akan menguangi absorbsi
magnesium fraksional. Walaupun diet yang tinggi sayuran memiliki kandungan
magnesium yang tinggi. Magnesium yang terserap akan berkurang karena pengaruh serat
pangan. Tidak hanya itu, asam fitat mungkin dapat mengurangi absorbsi magnesium
karena berikatan dengan Mg pada gugus fosfatnya. Diet tinggi fosfat mampu mengurangi
absorbsi magnesium. Protein dapat mempengaruhi absorbsi magnesium intestinal.
Absorbsi magnesium rendah saat asupan protein kurang dari 30 gr perhari.
101
Absorbsi magnesium pada orang sehat dipengaruhi oleh konsentrasi magnesium dalam
bahan makanan dan kehadiran komponen pemicu atau penghambat absorbsi. Absorbsi
dimulai setelah satu jam kemudian masuk pada fase stabilisasi dimana absorbsi
berlangsung 4-6% per jam. Fase ini berada 2-8 jam setelah makan kemudian akan
mengalami penurunan absorbsi hingga jam ke sepuluh.
Pada orang dewasa rata-rata absorbsi diperkirakan 21% pada pria dan 27% pada wanita.
Magnesium diserap di sepanjang usus termasuk kolon pada tikus dan beberapa penelitian
menunjukkan bahwa absorbsi kolon adalah yang terbesar. Hasil penelitian yang lain juga
menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan penyerapan di kolon pada manusia. Studi
jangka panjang pada individu yang sehat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara
peningkatan asupan kalsium oral terhadap absorbsi atau retensi magnesium. Penelitian
lain menunjukkan bahwa terjadi penurunan absorbsi magnesium pada kadar fosfat yang
tinggi, namun hasil ini masih belum konsisten. Peningkatan asupan zink akan
menurunkan absorbsi dan keseimbangan magnesium. Kekurangan vitamin B6 yang
terjadi pada wanita akan berpengaruh pada keseimbangan magnesium negatif karena akan
meningkatkan sekresinya melalui urin. Peningkatan asupan serat akan menurunkan
absorbsi magnesium pada manusia.
Metabolisme Kalium
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda
dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di
dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1.
Sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam cairan intraselular.
Absorpsi dan Ekskresi Kalium
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang
dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah diperiksa oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengabsorpasi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah
natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubuh ginjal.
102
Fungsi kalium
Kalium memegang peranan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit
serta keseimbangan asam basa. Bersama kalium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan
relaksasi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi
biologik., terutama dalam metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein. Kalium
berperan penting dalam pertumbuhan sel. Taraf kalium dalam otot berhubungan dengan
massa otot dan simpanan glikogen, oleh karena itu bila otot berada dalam pembentukan
dibutuhkan kalium dalam jumlah cukup. Tekanan darah normal memerlukan perbandingan
antara natrium dan kalium yang sesuai di dalam tubuh.
Perkiraan kebutuhan kalium
Kalium merupakan bagian esensial semua sel hidup, kelium banyak terdapat dalam
bahan makanan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Kekurangan kalium jarang terjadi.
Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir sebanyak 2000 mg sehari.
Sumber kalium
Kalium terdapat di dalam semua makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Sumber utama adalah makanan mentah/segar, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
( lihat tabel ).
Tabel kandungan kalium beberapa bahan makanan ( mg/100 gram )
Bahan Makanan Mg
Beras giling 241
Singkong 394
Kentang 396
Kacang tanah 421
Kacang merah 1151
Kacang hijau 1132
Kacang kedelai 1504
103
Jambu monyet, biji 420
Kelapa 555
Apokat 278
Pisang 435
Pepaya 221
Mangga 214
Durian 601
Anggur 111
Jeruk manis 162
Nenas 125
Semangka 102
Selada 254
Bayam 461
Tomat 235
Wortel 245
Akibat kekurangan kalium
Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, sepanjang seseorang cukup makan
sayuran dan buah segar. Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan
melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi
karena muntah-muntah, dieare kronis atau kebanyakan menggunakan laksan ( obat pencuci
perut ). Kebanyakan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat-obat diuretik terutama
untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan
nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
104
Akibat kelebihan kalium
Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melalui cerna ( enteral ) atau tidak
melalui saluran cerna ( parentelar ) melebihi 12,0 g/m2 permukaan tubuh sehari ( 18 g untuk
orang dewasa ) tanpa diimbangi oleh kenaikan ekskresi. Hiperkalemia akut dapat
menyebakan gagal jantung yang berakibatan kematian. Kelebihan kalium juga dapat terjadi
bila ada gangguan fungsi ginjal.
7. Keseimbangan Asam Basa
Gangguan keseimbangan air – elektrolit gangguan keseimbangan asam basa Sistem Buffer: zat yang dapat mencegah perubahan kadar ion hidrogen bebas dlm larutan, bila
mendapat tambahan asam/ basa
Istilah Asidemia = pH darah < 7.35 Alkalemia = pH darah > 7.45 Asidosis = kadar bikarbonat serum ↓ Alkalosis = kadar bikarbonat serum ↑
Tubuh melindungi diri dari perubahan pH dengan:
1. Mengencerkan produk asam2. Sistem buffer3. Regulasi pernapasan – mengatur kadar pCO2 plasma4. Reabsorbsi bikarbonat yang difiltrasi di ginjal, ekskresi H+ & NH4
+
HCO3-
pH = 6.1 + log ------------
H2CO3
H2O CO2 – pengeluarannya diatur oleh pernapasan
Metabolic acidosis CO2 keluar >>>, sehingga H2CO3 ↓↓
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA pH darah adalah resultan 2 komponen: komponen metabolik dan komponen respiratorik pH normal: 7.35 – 7.45 BE (base akses) merupakan komponen metabolik yaitu jumlah basa yg perlu dikoreksi
Normal = ± 2.3 mEq/ L
BE (+) kelebihan basa
BE (–) kekurangan basa/ kelebihan asam
pCO2 = merupakan komponen respiratorik status asam basaNormal = 35 – 45 mmHg
105
Klasifikasi gangguan asam basa:1. Asidosis metabolik2. Asidosis respiratorik3. Alkalosis metabolik4. Asidosis respiratorik
Asidosis (pH 6.8 – 7.35): Metabolik: BE (-) Respiratorik: pCO2 ≥ 45 mmHg
Alkalosis (pH 7.45 – 7.8): Metabolik: BE (+) Respiratorik pCO2 ≥ 35 mmHg
Asidosis Metabolik pH ↓, bikarbonat ↓, BE (-)
pCO2 bukti tubuh menetralisir racun
Sebab: 1. Produksi ion H+ berlebihan, misalnya:
Meningkatkan metabolisme (demam, distress pernapasan, kejang, dll) Meningkatkan asam organik (dehidrasi, hipoxia, hipoperfusi) Ketosis (DM, kelaparan)
2. Kehilangan bikarbonat berlebihan, misalnya: diare, drainase ileostomi3. Pemberian asam (HCl, asam amino)4. Kegagalan ginjal untuk mengeluarkan asam yg berlebihan
Derajat beratnya asidosis metabolic ditentukan oleh turunnya base akses Kompensasi: hiperventilasi... CO2 ↑ keluar (napas cepat, dalam = kussmaul respiration) Komplikasi: hipotensi, edema paru, hipoksia jaringan, depresi SSP, koma, kejang
Alkalosis Metabolik Konsentrasi H+ turun Sebab:
1. Muntah (HCl, K+ hilang)2. K+ hilang berlebihan (melalui urin, GIT)3. Penambahan HCO3 ke dalam CES (misalnya th/ iv)4. ↑ reabsorbsi HCO3. Misalnya: sindroma Cushing, Bartter, Hipoaldosteronisme primer
Kompensasi: hipoventilasi hipoksemia Lab: pH ↑, CO ↑, BE (+), pO2 ↓, HCO3 ↑
Asidosis Respiratorik Akibat dr hipoventilasi alveolar sehingga produksi CO2 > ekskresi CO2
Terjadi pada: Penyakit paru berat: membran hialin, bronchopneumonia, edema paru Penyakit neuromuskuler: sindroma Guillian Barre, overdosis obat sedatif Obstruksi jalan napas: bronchospasme
KompensasiGinjal membentuk dan meningkatkan reabsorbsi bikarbonat
Gejala klinik: Hipoksia Vasodilatasi (karena CO2 ↑)
Laboratorium: pH ↓ - pCO2 ↑ - HCO3 ↑ - BE (+)
Alkalosis Respiratorik Ekskresi CO2 melalui paru-paru berlebihan sehingga pCO2 ↓
106
Sebab:- hiperventilasi (kerusakan otak, emosi); keracunan salisilat
Lab: pH ↑ - pCO2 ↓ – bikarbonat ↓ - BE (-)
Mekanisme kompensasi
Gangguan respiratorik – dikompensasi oleh ginjal Gangguan metabolik – dikompensasi oleh mekanisme respirasi
Tingkat kompensasi dibagi dalam:
Tidak dikompensasi (mekanisme kompensasi tidak bekerja) Kompensasi partial (pH tidak sampai normal) Kompensasi penuh (pH kembali normal) Kompensasi berlebihan
Perkiraan gangguan asam basa dpt diketahui dg memeriksa darah arteri (pemeriksaan ASTRUP = Analisa Gas Darah)Yang dinilai adalah: pH, pCO2, HCO3, BE
Selain itu ada faktor penting lain: pO2, O2 saturation
Koreksi kelainan asam basa1. Asidosis metabolik
Tujuan koreksi – mengganti defisit basa
Dipakai Na bikarbonat/ natrium laktat
Rumus: BE x BB x 0.3 = jumlah mEq bikarbonat yg diperlukan
2 – 4 mEq/ kgBB
Cara: diencerkan dengan D 5 % - berikan perlahan-lahan
2. Alkalosis metabolikKoreksi jarang diperlukan
Pemberian K+ (KCl) memperbaiki alkalosis (max 40 mEq K+/ L)
3. Alkalosis RespiratorikAkut rebreathing system (↑ inspirasi CO2)
Kronik kontra indikasi untuk rebreathing system
4. Asidosis respiratorik↑ ventilasi ventilator
8. Kebutuhan Kalori & Pola Diet dan BMI
Diet etik merupakan salah satu syarat utama dalam penyembuhan suatu penyakit. Makanan yang memenuhi kebutuhan gizi dan termakan habis akan
107
mempercepat perbaikan gizi pasien, sehingga kondisi umumnya dalam waktu singkat dapat dikembalikan ke taraf normal.
Di indonesia, kecukupan gizi seorang sehari yang dianjurkan oleh Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI adalah seperti yang terlihat pada tabel. Kecukupan ini disusun untuk berbagai golongan jenis kelamin dan umur dengan aktivitas sedang. Penyesuaian kebutuhan kalori untuk perorangan dihitung berdasarkan FAO/WHO 1973 Energy and Protein Requirements
Kebutuhan Kalori menurut berat badan dan aktivitas
Golongan umur (tahun) Kebutuhan Kalori
<1
1-3
4-6
7-9
Laki-laki: remaja, dewasa
10-12
13-15
16-19
20-39
40-49
50-59
60-69
>70
Wanita: remaja, dewasa
10-12
13-15
16-19
20-39
40-49
50-59
60-69
≥70
1.090
1.360
1.830
2.190
2.600
0,97 M x A
1,02 M x A
1,00 M x A
0,95 M x A
0,90 M x A
0.80 M x A
0,70 M x A
2.350
1,13 F x A
1,05 F x A
1,00 F x A
0,95 F x A
0,90 F x A
0.80 F x A
0,70 F x A
Keterangan:M = berat badan x 46 kalori = kebutuhan kalori laki-laki dewasa pada berat badan tertentu
108
F = berat badan x 40 kalori = kebutuhan kalori wanita dewasa pada berat badan tertentuA = indeks akivitas: Ringan = 0.90Sedang = 1,0Aktif = 1,17
Sesuai dengan keadaan pasien dan penyakitnya, makanan pasien dapat digolongkan menjadi makanan umum dan makanan khusus. Makanan umum adalah makanan yang mengandung cukup kalori dan zat-zat makanan unuk berbagai golongan sesuai dengan jenis kelamin, umur, dan aktivitas. Makanan ini dapat berupa makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, makanan cair, makanan lewat pipa. Pemberiannya tergantung keadaan serta toleransi pasien terhadap makanan. Makanan khusus adalah makanan yang mengandung atau tidak mengandung zat-zat tertentu untuk penyakit tertentu atau untuk persiapan pemeriksaan tertentu. Yang termasuk makanan khusus, misalnya diet tinggi kalori tinggi protein, diet rendah kalori, diet rendah garam, makanan prabedah atau pascabedah, diet pada penyakit saluran cerna, diet pada penyakit hati dan kandung empedu, diet diabetes melitus, diet pada penyakit jantung dan pembuluh darah, diet pada penyakit ginjal dan saluran kemih, diet rendah purin, diet pada komplikasi kehamilan, serta diet untuk pemeriksaan.Diet rendah kalori
Pemberian diet rendah kalori bertujuan menurunkan berat badan hingga normal. diet ini diindikasikan untuk kegemukan dan pada kebutuhan kalori mnurun, seperti pada hipotiroid, istirahat di tempat tidur untuk jangka waktu lama, serta usia lanjut.
Syarat diet ini, kalori dikurangi 500-1000 kalori dibawah kebutuhan normal yang akan menyebabkan penurunan berat badan ½ -1 kg/minggu. Pengurangan kalori dilakukan dengan pengurangan karbohidrat dan lemak. Jumlah protein normal atau sedikit di atas kebutuhan normal, yaitu 1-1 ½ g/kg BB, cukup vitamin dan mineral, serta tinggi serat untuk memberikan rasa kenyang. Pada diet 1200 kalori, kandungan vitamin B kompleksnya rendah.
Dikenal 3 macam diet rendah kalori, yaitu diet rendah kalori I, II, dan III. Diet rendah kalori I mengandung 1200 kalori, 59 g protein, 35 g lemak, 173 g karbohidrat. Diet rendah kalori II mengandung 1500 kalori, 71 g protein, 48 g lemak, 206 g karbohidrat. Diet rendah kalori III mengandung 1700 kalori, 75 g protein, 48 g lemak, 250 g karbohidrat.Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh (IMT) merupakan rumus matematis yang berkaitan dengan lemak tubuh orang dewasa, dan dinyatakan sebagai berat badan ( dalam kilogram) dibagi dengan kwadrat tinggi badan (dalam ukuran meter): IMT = BB/TB2.
Rumus ini hanya cocok diterapkan pada mereka yang berusia antara 19-70 tahun, berstruktur tulang belakang normal, bukan atlet atau binaragawan, juga bukan ibu hamil atau menyusui. Cara ini digunakan terutama jika pengukuran tebal lipatan kulit tidak dapat dilakukan (lansia), atau nilai bakunya tidak tersedia. Penggolongan
109
status gizi berdasarkan nilai IMT ini dapat dilihat dalam tabel (bandingkanlah kedua pengelompokan ini).Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT
Status Gizi IMT
KKP I
KKP II
KKP III
Normal
Obesitas I
Obesitas II
Obesitas III
<16
16,0 – 16,9
17,0 – 18,4
≥18,5 - < 25
25 – 25,9
30 – 40
> 40
(dikutip dari: “Modern nutrition in health and disease” oleh Maurice ES et al edisi VIII, Lea & Febinger 1994).
110
Batas Ambang Nilai Indeks Massa Tubuh (IMT)
Status Gizi IMT
Kurus tingkat berat
Kurus tingkat ringan
Normal
Gemuk tingkat ringan
Gemuk tingkat berat
<17
17,0 – 18,4
18,5 – 25
25,1 – 27,0
>27
(dikutip dari: “Pedoman praktis untuk mempertahankan berat badan berdasarkan IMT dan gizi seimbang”, Depkes 1996).
Jika tinggi badan tidak dapat diukur, terutama pada lansia yang telah renta atau mengalami kelainan tulang belakang (misalnya kifosis, skoliosis) tinggi lutut (TL) dan panjang rentang tangan (PRT) dapat digunakan sebagai pengganti.
9. Slimming Tea (Zat Diuretik)
Bahaya Slimming Tea dan Obat Pelangsing
Setelah diselidik-selidik, slimming tea itu mengandung laxative atau obat
pencahar. Di Amerika Serikat, badan pengawasan obat dan makanan Food and Drug
Administration (FDA) melakukan penelitian dan menemukan bahwa laxative ini
hanya menyebabkan diare yang terus menerus dan tidak ada hasil yang menunjukkan
adanya pengurangan asupan kalori ke dalam tubuh oleh obat ini.
Dalam laporan FDA itu, ditemukan bahwa ada 3 efek samping yang bisa
terjadi pada mereka yang mengkonsumsi slimming tea itu, antara lain:
a. Jangka pendek : perut keram, mual-mual, muntah-muntah, diare yang berlangsung
berhari-hari.
b. Kronis: Dalam laporan FDA disebutkan orang-orang yang mengkomsumsi lebih
lama akan mengalami usus rusak dan bahkan mungkin diperlukan operasi
pembuangan usus yang rusak itu.
c. Parah/akut: Pingsan berkelanjutan, kekurangan air, kurangnya kandungan
potasium dalam darah, kelumpuhan, detak jantung tidak teratur, dan mungkin
membawa kepada kematian. Obat-obat penurun berat badan baik dalam bentuk
minuman jus maupun pil, juga diperkirakan mengandung laxative.
Bahan laxative itu mengandung Senna, Aloe, akar Rhubarb (Rhubarb sendiri
adalah tanaman yang berair dimana daunnya bisa untuk salad, dan akarnya bisa
dimakan seperti lobak), castor oil. Sejak jaman dahulu kala bahan-bahan ini
111
digunakan sebagai obat untuk melancarkan pencernaan atau menyembuhkan sulit
buang air besar.Kita perlu juga berhati-hati mengkonsumsi teh hijau, karena didalam
teh hijau terdapat kafein, dan stimulan sepertilaxative itu sendiri. Ibu-ibu yang sedang
hamil harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh hijau karena kandungan kafeinnya
sangat besar. Sementara ibu-ibu yang sedang menyusui, sebaiknya berkonsultasi
dengan dokter dahulu sebelum mengkonsumsi teh hijau karena dapat menimbulkan
restlessness (sukar diam), sukar tidur, anemia dan effect negatif lainnya pada anak-
anak yang sedang disusuinya. Kita juga harus berhati-hati dalam mengkonsumsi teh
hijau bila kita mempunyai penyakit jantung, darah tinggi, ginjal, overactive thyroid,
nervous disorder, blood clotting disorder. Disamping itu kita perlu juga hati-hati
terhadap obat-obatan dan minuman green tea, orange tea, green tea extract, atau
herbal medicine yang mengandung Ephedrine atau Ephedra yang dikenal sebagai dari
tanaman Ma huang. Demikian pengumuman FDA di websitenya setelah mendapati
16,000 laporan yang menyebutkan kandungan ini penyebab dari serangan jatung,
stroke dan mati mendadak.
Barangkali kita harus mulai meyakini diri sendiri bahwa tidak ada yang instan
dalam penurunan badan, tetap harus disertai oleh gerak badan atau olahraga dan
makan makanan yang sehat.
Dengan melakukan olah raga ringan tetapi rutin berkelanjutan setiap hari selama
paling sedikit 15 sampai 20 menit seperti berjalan kaki, bahkan melaksanakan
rutinitas pekerjaan rumah seperti berkebun dan menggosok lantai selama 30 menit
sehari dapat membantu menurunkan berat badan. Kurangi sedikit asupan karbohidrat
seperti nasi, roti, kentang dan mie setidaknya sepertiga atau seperempat dari biasanya.
Tentu saja diet ini harus diimbangi dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein
yang rendah kolesterol seperti ayam. Jangan lupa mengurangi asupan gula dan snack.
Semua ini lebih mujarab daripada minum slimming tea, green tea extract, ataupun pil
pelangsing.
10. Anemia
Definisi anemia
Menurut definisi, anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas
hemoglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah. Dengan
demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan
112
patofisiologis, yang diuraikan oleh anamnesa dan pemikiran fisik yang teliti, serta asi
didukung oleh pemeriksaan laboratorium. 3.
Manifestasi klinik
Pada anemia, karena semua sistem organ dapat terlibat, maka dapat menimbulkan
manifestasi klinik yang luas. Manifestasi ini bergantung pada:
(1) kecepatan timbulnya anemia
(2) umur individu
(3) mekanisme kompensasinya
(4) tingkat aktivitasnya
(5) keadaan penyakit yang mendasari, dan
(6) parahnya anemia tersebut.
Karena jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit O2 yang
dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti pada
perdarahan, menimbulkan simtomatoogi sekunder hipovolemia dan hipoksemia. Namun
pengurangan hebat massa sel darah merah dalam waktu beberapa bulan (walaupun
pengurangannya 50%) memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh untuk menyesuaikan
diri, dan biasanya penderita asimtomatik, kecuali pada kerja jasmani berat.
Mekanisme kompensasi bekerja melalui:
(1) peningkatan curah jantung dan pernafasan, karena itu menambah pengiriman O2
ke jaringan-jaringan oleh sel darah merah
(2) meningkatkan pelepasan O2 oleh hemoglobin
(3) mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela jaringan, dan
(4) redistribusi aliran darah ke organ-organ vital (deGruchy, 1978 ). 4.
113
Etiologi
1. Karena cacat sel darah merah (SDM)
Sel darah merah mempunyai komponen penyusun yang banyak sekali. Tiap-tiap
komponen ini bila mengalami cacat atau kelainan, akan menimbulkan masalah bagi SDM
sendiri, sehingga sel ini tidak berfungsi sebagai mana mestinya dan dengan cepat
mengalami penuaan dan segera dihancurkan. Pada umumnya cacat yang dialami SDM
menyangkut senyawa-senyawa protein yang menyusunnya. Oleh karena kelainan ini
menyangkut protein, sedangkan sintesis protein dikendalikan oleh gen di DNA.
2. Karena kekurangan zat gizi
Anemia jenis ini merupakan salah satu anemia yang disebabkan oleh faktor
luar tubuh, yaitu kekurangan salah satu zat gizi. Anemia karena kelainan dalam SDM
disebabkan oleh faktor konstitutif yang menyusun sel tersebut. Anemia jenis ini tidak dapat
diobati, yang dapat dilakukan adalah hanya memperpanjang usia SDM sehingga mendekati
umur yang seharusnya, mengurangi beratnya gejala atau bahkan hanya mengurangi penyulit
yang terjadi.
3. Karena perdarahan
Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu saja akan menyebabkan kurangnya
jumlah SDM dalam darah, sehingga terjadi anemia. Anemia karena perdarahan besar dan
dalam waktu singkat ini secara nisbi jarang terjadi. Keadaan ini biasanya terjadi karena
kecelakaan dan bahaya yang diakibatkannya langsung disadari. Akibatnya, segala usaha
akan dilakukan untuk mencegah perdarahan dan kalau mungkin mengembalikan jumlah
darah ke keadaan semula, misalnya dengan tranfusi.
4. Karena otoimun
Dalam keadaan tertentu, sistem imun tubuh dapat mengenali dan menghancurkan
bagian-bagian tubuh yang biasanya tidak dihancurkan. Keadaan ini sebanarnya tidak
seharusnya terjadi dalam jumlah besar. Bila hal tersebut terjadi terhadap SDM, umur SDM
akan memendek karena dengan cepat dihancurkan oleh sistem imun.
114
Diagnosis (gejala atau tanda-tanda)
Tanda-tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah:
1. kelelahan, lemah, pucat, dan kurang bergairah
2. sakit kepala, dan mudah marah
3. tidak mampu berkonsentrasi, dan rentan terhadap infeksi
4. pada anemia yang kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-
pecah pada sudut mulut, lidah lunak dan sulit menelan.
Karena faktor-faktor seperti pigmentasi kulit, suhu dan kedalaman serta distribusi kapiler
mempengaruhi warna kulit, maka warna kulit bukan merupakan indeks pucat yang dapat
diandalkan. Warna kuku, telapak tangan, dan membran mukosa mulut serta konjungtiva dapat
digunakan lebih baik guna menilai kepucatan.
Takikardia dan bising jantung (suara yang disebabkan oleh kecepatan aliran darah
yang meningkat) menggambarkan beban kerja dan curah jantung yang meningkat. Angina
(sakit dada), khususnya pada penderita yang tua dengan stenosis koroner, dapat diakibatkan
karena iskemia miokardium. Pada anemia berat, dapat menimbulkan payah jantung kongesif
sebab otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan beban
kerja jantung yang meningkat. Dispnea (kesulitan bernafas), nafas pendek, dan cepat lelah
waktu melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman O2.
Sakit kepala, pusing, kelemahan dan tinnitus (telinga berdengung) dapat menggambarkan
berkurangnya oksigenasi pada susunan saraf pusat. Pada anemia yang berat dapat juga timbul
gejala saluran cerna yang umumnya berhubungan dengan keadaan defisiensi. Gejala-gejala
ini adalah anoreksia, nausea, konstipasi atau diare dan stomatitis (sariawan lidah dan mulut).
Klasifikasi anemia
Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran
sel darah merah sedangkan kromik menunjukkan warnanya. Sudah dikenal tiga klasifikasi
besar.
Yang pertama adalah anemia normositik normokrom. Dimana ukuran dan bentuk sel-
sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi
individu menderita anemia. Penyebab anemia jenis ini adalah kehilangan darah akut,
hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan
sumsum, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.
115
Kategori besar yang kedua adalah anemia makrositik normokrom. Makrositik berarti
ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi
hemoglobinnya normal. Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam
nukleat DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12 dan atau asam folat. Ini dapat juga
terjadi pada kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolisme
sel.
Kategori anemia ke tiga adalah anemia mikrositik hipokrom. Mikrositik berarti kecil,
hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal. Hal ini
umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi
besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan
darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin
abnormal kongenital).
Anemia dapat juga diklasifikasikan menurut etiologinya. Penyebab utama yang dipikirkan
adalah
(1) meningkatnya kehilangan sel darah merah dan
(2) penurunan atau gangguan pembentukan sel.
Meningkatnya kehilangan sel darah merah dapat disebabkan oleh perdarahan atau
oleh penghancuran sel. Perdarahan dapat disebabkan oleh trauma atau tukak, atau akibat
pardarahan kronik karena polip pada kolon, penyakit-penyakit keganasan, hemoriod atau
menstruasi. Penghancuran sel darah merah dalam sirkulasi, dikenal dengan nama hemolisis,
terjadi bila gangguan pada sel darah merah itu sendiri yang memperpendek
hidupnya atau karena perubahan lingkungan yang mengakibatkan penghancuran sel darah
merah. Keadaan dimana sel darah merah itu sendiri terganggu adalah:
1. hemoglobinopati, yaitu hemoglobin abnormal yang diturunkan, misal nya anemia sel sabit
2. gangguan sintetis globin misalnya talasemia
3. gangguan membran sel darah merah misalnya sferositosis herediter
4.defisiensi enzim misalnya defisiensi G6PD (glukosa 6-fosfat dehidrogenase).
116
Yang disebut diatas adalah gangguan herediter. Namun, hemolisis dapat juga
disebabkan oleh gangguan lingkungan sel darah merah yang seringkali memerlukan respon
imun. Respon isoimun mengenai berbagai individu dalam spesies yang sama dan diakibatkan
oleh tranfusi darah yang tidak cocok. Respon otoimun terdiri dari pembentukan antibodi
terhadap sel-sel darah merah itu sendiri. Keadaan yang di namakan anemia hemolitik
otoimun dapat timbul tanpa sebab yang diketahui setelah pemberian suatu obat tertentu
seperti alfa-metildopa, kinin, sulfonamida, L-dopa atau pada penyakit-penyakit seperti
limfoma, leukemia limfositik kronik, lupus eritematosus, artritis reumatorid dan infeksi
virus. Anemia hemolitik otoimun selanjutnya diklasifikasikan menurut suhu dimana antibodi
bereaksi dengan sel-sel darah merah –antibodi tipe panas atau antibodi tipe dingin.
Malaria adalah penyakit parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk
anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini akan menimbulkan anemia hemolitik berat
ketika sel darah merah diinfestasi oleh parasit plasmodium, pada keadaan ini terjadi
kerusakan pada sel darah merah, dimana permukaan sel darah merah tidak teratur. Sel darah
merah yang terkena akan segera dikeluarkan dari peredaran darah oleh limpa(Beutler, 1983)
Hipersplenisme (pembesaran limpa, pansitopenia, dan sumsum tulang hiperselular
atau normal) dapat juga menyebabkan hemolisis akibat penjeratan dan penghancuran sel
darah merah. Luka bakar yang berat khususnya jika kapiler pecah dapat juga mengakibatkan
hemolisis.
Klasifikasi etiologi utama yang kedua adalah pembentukan sel darah merah yang
berkurang atau terganggu (diseritropoiesis). Setiap keadaan yang mempengaruhi fungsi
sumsum tulang dimasukkan dalam kategori ini. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
(1) keganasan yang tersebar seperti kanker payudara, leukimia dan multipel mieloma; obat
dan zat kimia toksik; dan penyinaran dengan radiasi dan
(2) penyakit-penyakit menahun yang melibatkan ginjal dan hati, penyakit-penyakit infeksi
dan defiensi endokrin.
Kekurangan vitamin penting seperti vitamin B12, asam folat, vitamin C dan besi
dapat mengakibatkan pembentukan sel darah merah tidak efektif sehingga menimbulkan
anemia. Untuk menegakkan diagnosis anemia harus digabungkan pertimbangan morfologis
dan etiologi.
117
Anemia aplastik
Anemia aplastik adalah suatu gangguan pada sel-sel induk disumsum tulang yang
dapat menimbulkan kematian, pada keadaan ini jumlah sel-sel darah yang dihasilkan tidak
memadai. Penderita mengalami pansitopenia yaitu kekurangan sel darah merah, sel darah
putih dan trombosit. Secara morfologis sel-sel darah merah terlihat normositik dan
normokrom, hitung retikulosit rendah atau hilang dan biopsi sumsum tulang menunjukkan
suatu keadaan yang disebut “pungsi kering” dengan hipoplasia yang nyata dan terjadi
pergantian dengan jaringan lemak. Langkah-langkah pengobatan terdiri dari mengidentifikasi
dan menghilangkan agen penyebab. Namun pada beberapa keadaan tidak dapat ditemukan
agen penyebabnya dan keadaan ini disebut idiopatik. Beberapa keadaan seperti ini diduga
merupakan keadaan imunologis.
Gejala-gejala anemia aplastik
Kompleks gejala anemia aplastik berkaitan dengan pansitopenia. Gejala-gejala lain
yang berkaitan dengan anemia adalah defisiensi trombosit dan sel darah putih.
Defisiensi trombosit dapat mengakibatkan:
(1)ekimosis dan ptekie (perdarahan dalam kulit)
(2)epistaksis (perdarahan hidung)
(3)perdarahan saluran cerna
(4)perdarahan saluran kemih
(5)perdarahan susunan saraf pusat.
Defisiensi sel darah putih mengakibatkan lebih mudahnya terkena infeksi.
Aplasia berat disertai pengurangan atau tidak adanya retikulosit jumlah granulosit yang
kurang dari 500/mm3 dan jumlah trombosit yang kurang dari 20.000 dapat
mengakibatkan kematian dan infeksi dan/atau perdarahan dalam beberapa minggu atau
beberapa bulan. Namun penderita yang lebih ringan dapat hidup bertahun- tahun. Pengobatan
terutama dipusatkan pada perawatan suportif sampai terjadi penyembuhan sumsum tulang.
Karena infeksi dan perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi sel lain merupakan penyebab
utama kematian maka penting untuk mencegah perdarahan dan infeksi.
118
Pencegahan anemia aplastik dan terapi yang di lakukan
Tindakan pencegahan dapat mencakup lingkungan yang dilindungi (ruangan dengan
aliran udara yang mendatar atau tempat yang nyaman) dan higiene yang baik. Pada
pendarahan dan/atau infeksi perlu dilakukan terapi komponen darah yang bijaksana, yaitu sel
darah merah, granulosit dan trombosit dan antibiotik. Agen-agen perangsang sumsum tulang
seperti androgen diduga menimbulkan eritropoiesis, tetapi efisiensinya tidak menentu.
Penderita anemia aplastik kronik dipertahankan pada hemoglobin (Hb) antara 8 dan 9 g
dengan tranfusi darah yang periodik.
Penderita anemia aplastik berusia muda yang terjadi secara sekunder akibat kerusakan sel
induk memberi respon yang baik terhadap tranplantasi sumsum tulang dari donor yang cocok
(saudara kandung dengan antigen leukosit manusia [HLA] yang cocok). Pada kasus-kasus
yang dianggap terjadi reaksi imunologis maka digunakan globulin antitimosit (ATG) yang
mengandung antibodi untuk melawan sel T manusia untuk mendapatkan remisi sebagian.
Terapi semacam ini dianjurkan untuk penderita yang agak tua atau untuk penderita yang tidak
mempunyai saudara kandung yang cocok.
Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi secara morfologis diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik
hipokrom disertai penurunan kuantitatif pada sintetis hemoglobin.
Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia. Khususnya terjadi pada wanita
usia subur, sekunder karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan
besi selama hamil.
Penyebab lain defisiensi besi adalah:
(1)asupan besi yang tidak cukup misalnya pada bayi yang diberi makan susu belaka
sampai usia antara 12-24 bulan dan pada individu tertentu yang hanya memakan sayur-
sayuran saja;
(2)gangguan absorpsi seperti setelah gastrektomi dan
119
(3)kehilangan darah yang menetap seperti pada perdarahan saluran cerna yang lambat karena
polip, neoplasma, gastritis varises esophagus, makan aspirin dan hemoroid.
Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 3 sampai 5 g besi,
bergantung pada jenis kelamin dan besar tubuhnya. Hampir dua pertiga besi terdapat dalam
hemoglobin yang dilepas pada proses penuaan serta kematian sel dan diangkut melalui
transferin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoiesis. Dengan kekecualian dalam jumlah
yang kecil dalam mioglobin (otot) dan dalam enzim-enzim hem, sepertiga
sisanya disimpan dalam hati, limpa dan dalam sumsum tulang sebagai feritin dan sebagai
hemosiderin untuk kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut.
Patofisiologi anemia defisiensi besi
Walaupun dalam diet rata-rata terdapat 10 - 20 mg besi, hanya sampai 5% - 10% (1 -
2 mg) yang sebenarnya sampai diabsorpsi. Pada persediaan besi berkurang maka besi dari
diet tersebut diserap lebih banyak. Besi yang dimakan diubah menjadi besi fero dalam
lambung dan duodenum; penyerapan besi terjadi pada duodenum dan jejunum proksimal.
Kemudian besi diangkut oleh transferin plasma ke sumsum tulang untuk sintesis hemoglobin
atau ke tempat penyimpanan di jaringan.
Tanda dan gejala anemia pada penderita defisiensi besi
Setiap milliliter darah mengandung 0,5 mg besi. Kehilangan besi umumnya sedikit
sekali, dari 0,5 sampai 1 mg/hari. Namun wanita yang mengalami menstruasi kehilangan
tambahan 15 sampai 28 mg/bulan. Walaupun kehilangan darah karena menstruasi berhenti
selama hamil, kebutuhan besi harian tetap meningkat, hal ini terjadi oleh karena volume
darah ibu selama hamil meningkat, pembentukan plasenta, tali pusat dan fetus, serta
mengimbangi darah yang hilang pada waktu melahirkan.
Selain tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh anemia, penderita defisiensi besi yang berat
(besi plasma lebih kecil dari 40 mg/ 100 ml;Hb 6 sampai 7 g/100 ml)mempunyai rambut
yang rapuh dan halus serta kuku tipis, rata, mudah patah dan sebenarnya berbentuk seperti
sendok (koilonikia). Selain itu atropi papilla lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin,
mengkilat, merah daging, dan meradang dan sakit. Dapat juga timbul stomatitis angularis,
pecah-pecah dengan kemerahan dan rasa sakit di sudut-sudut mulut.
120
Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah merah normal atau hampir normal dan
kadar hemoglobin berkurang. Pada sediaan hapus darah perifer, eritrosit mikrositik dan
hipokrom disertain poikilositosis dan aniositosis. Jumlah retikulosit mungkin normal atau
berkurang. Kadar besi berkurang walaupun kapasitas meningkat besi serum meningkat.
Pengobatan anemia pada penderita defisiensi besi
Pengobatan defisiensi besi mengharuskan identifikasi dan menemukan penyebab
dasar anemia. Pembedahan mungkin diperlukan untuk menghambat perdarahan aktif
yang diakibatkan oleh polip, tukak, keganasan dan hemoroid; perubahan diet mungkin
diperlukan untuk bayi yang hanya diberi makan susu atau individu dengan idiosinkrasi
makanan atau yang menggunakan aspirin dalam dosis besar. Walaupun modifikasi diet dapat
menambah besi yang tersedia (misalnya hati, masih dibutuhkan suplemen besi untuk
meningkatkan hemoglobin dan mengembalikan persediaan besi. Besi tersedia dalam bentuk
parenteral dan oral. Sebagian penderita memberi respon yang baik terhadap senyawa-
senyawa oral seperti ferosulfat. Preparat besi parenteral digunakan secara sangat selektif,
sebab harganya mahal dan mempunyai insidens besar terjadi reaksi yang merugikan.
Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik diklasifikasikan menurut morfologinya sebagai anemia
makrositik normokrom.
Sebab-sebab atau gejala anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat
yang mengakibatkan sintesis DNA terganggu. Defisiensi ini mungkin sekunder karena
malnutrisi, malabsorpsi, kekurangan faktor intrinsik (seperti terlihat pada anemia pernisiosa
dan postgastrekomi) infestasi parasit, penyakit usus dan keganasan, serta agen
kemoterapeutik. Individu dengan infeksi cacing pita (dengan Diphyllobothrium latum) akibat
makan ikan segar yang terinfeksi, cacing pita berkompetisi dengan hospes dalam
mendapatkan vitamin B12 dari makanan, yang mengakibatkan anemia megaloblastik (Beck,
1983).
Walaupun anemia pernisiosa merupakan prototip dari anemia megaloblastik defisiensi
folat lebih sering ditemukan dalam praktek klinik. Anemia megaloblastik sering kali terlihat
pada orang tua dengan malnutrisi, pecandu alkoholatau pada remaja dan pada kehamilan
121
dimana terjadi peningkatan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fetus dan laktasi.
Kebutuhan ini juga meningkat pada anemia hemolitik, keganasan dan hipertiroidisme.
Penyakit celiac dan sariawan tropik juga menyebabkan malabsorpsi dan penggunaan obat-
obat yang bekerja sebagai antagonis asam folat juga mempengaruhi.
Pencegahan anemia pada penderita anemia megaloblastik
Kebutuhan minimal folat setiap hari kira-kira 50 mg mudah diperoleh dari diet rata-
rata. Sumber yang paling melimpah adalah daging merah (misalnya hati dan ginjal) dan
sayuran berdaun hijau yang segar. Tetapi cara menyiapkan makanan yang benar
juga diperlukan untuk menjamin jumlah gizi yang adekuat. Misalnya 50% sampai 90% folat
dapat hilang pada cara memasak yang memakai banyak air. Folat diabsorpsi
dari duodenum dan jejunum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan
disimpan dalam hati. Tanpa adanya asupan folat persediaan folat biasanya akan habis
kira-kira dalam waktu 4 bulan. Selain gejala-gejala anemia yang sudah dijelaskan penderita
anemia megaloblastik sekunder karena defisiensi folat dapat tampak seperti malnutrisi dan
mengalami glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit), diare dan kehilangan nafsu makan.
Kadar folat serum juga menurun (<4 mg/ml).
Pengobatan anemia pada penderita anemia megaloblastik.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya pengobatan bergantung pada identifikasi
dan menghilangkan penyebab dasarnya. Tindakan ini adalah memperbaiki defisiensi diet dan
terapi pengganti dengan asam folat atau dengan vitamin B12. penderita kecanduan alkohol
yang dirawat di rumah sakit sering memberi respon “spontan” bila di berikan diet seimbang.
11. Latihan Aerobik
Aerobik berasal dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi aerobik sangatlah erat
dengan penggunaan oksigen. Dalam hal ini berarti latihan aerobik adalah latihan yang
menggunakan sistem kerja dengan menggunakan osigen sebagai kerja utama. Olahraga yang
berlangsung secara kontinyu lebih dari empat menit dengan intensitas rendah termasuk
golongan aerobik. Jadi olahraga yang bersifat aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi
masih banyak jenis olahraga lainnya, misalnya bersepeda, berenang, jalan cepat, lari lintas
alam, lari maraton.
122
Latihan aerobik menggunakan oksigen untuk menghasilkan sebagian besar kebutuhan energy
tubuh. Hal ini juga membawa ke dalam bermain satu set cukup kompleks peristiwa
fisiologis.Untuk menyediakan oksigen yang menghasilkan energi yang cukup ke otot-otot,
peristiwa berikut terjadi:
- Greater pergerakan udara melalui paru-paru.
- Peningkatan pergerakan oksigen dari paru-paru ke dalam aliran darah.
- Peningkatan pengiriman darah oksigen-sarat untuk otot-otot bekerja dengandipercepat
tindakan jantung memompa.
- Peraturan ukuran pembuluh darah untuk menyalurkan darah dari jaringan tidak
aktif untuk bekerja otot.
- Greater pergerakan oksigen dari darah ke jaringan otot.
- Dipercepat kembali veinous darah ke jantung.Benar dilakukan latihan aerobik, dari
waktu ke waktu, menyebabkan perubahan positif dalam sistem CR tubuh. Perubahan
ini memungkinkan jantung dan sistem pembuluhdarah untuk memberikan darah yang
kaya oksigen lebih banyak ke otot-otot yang bekerjaselama latihan. Juga, otot-otot
secara teratur digunakan selama latihan aerobik mengalami perubahan positif.
Dengan menggunakan lebih banyak oksigen, perubahan inimembiarkan otot-otot
membuat dan menggunakan lebih banyak energi selama latihan dan,sebagai akibatnya, otot-
otot dapat bekerja lebih lama dan lebih keras. ( Selama latihan aerobik maksimum, orang
dilatih memiliki konsumsi maksimumoksigen meningkat ( O2 max). O2 max). Dia lebih
mampu untuk proses oksigen dan bahan bakar sehingga dapat memberikan lebih banyak
energi untuk otot-otot bekerja.O2 max, , juga disebut kapasitas aerobik, adalah satu indikator
diterima secara luassebagian besar tingkat kesegaran CR satu.Cara terbaik untuk menentukan
kapasitas aerobik adalah mengukur di laboratorium.Hal ini lebih mudah, namun, untuk
memperkirakan pengambilan oksigen maksimal denganmenggunakan metode lain.
Latihan aerobik adalah jenis terbaik kegiatan untuk mencapai dan mempertahankan persentase lemak
tubuh yang rendah. Dalam kehadiran oksigen, sel-sel otot menghasilkan energi dengan
memecahkarbohidrat dan lemak. Bahkan, lemak hanya digunakan sebagai sumber energi
ketikaoksigen hadir. Oleh karena itu, latihan aerobik adalah jenis terbaik kegiatan untuk
mencapaidan mempertahankan persentase lemak tubuh yang rendah.Kapasitas maksimal
aerobik seseorang dapat diubah melalui pelatihan fisik. Untuk mencapai tingkat yang sangat
tinggi kebugaran aerobik, seseorang harus berlatih keras.Cara terbaik untuk meningkatkan
kebugaran CR adalah untuk berpartisipasi secara teratur dalam program latihan yang
123
menuntut aerobik.Banyak faktor yang negatif dapat mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk melakukan baik aerobik. Ini meliputi:
- Umur
- Anemia
- Karbon monoksida dari asap rokok atau polusi.
- Ketinggian tinggi (tekanan oksigen berkurang).
- Penyakit (penyakit jantung)
- Obesitas.
- Gaya hidup menetap
Kondisi yang mengurangi kemampuan tubuh untuk membawa, transportasi, atau
oksigenmenggunakan mengurangi kemampuan seseorang untuk melakukan aerobik.
Ketidakaktifanmenyebabkan banyak penurunan kebugaran fisik yang terjadi dengan
bertambahnya usia.Beberapa dari ini penurunan kebugaran aerobik dapat diperlambat dengan
mengambil bagian dalam program latihan rutin.kondisi medis tertentu juga mengganggu
transportasi oksigen.
Fungsi dari latihan aerobik
- Memperbaiki fungsi jantung. Jantung akan mendapat lebih banyak suplai
darah pert detakan. Hal ini berarti denyut jantung akan menurun pada saat
relaksasi dan latihan
- Menurunkan berat badanselama berolahraga makan lemak tubuh akan ikut terbakar.
- Membantu sistem imun
- Memperbaiki kesehatan mentalOlahraga secara teratur akan membantu mengeluarkan
endorphine (natural painkiller) yang akan mengurangi stress, kegelisahan, dan
depresi.
- Meningkatkan konsumsi oksigen maksimal (VO2 max)
- Memperbaiki kesehatan otot
- Meningkatkan suplai darah ke otot dan memaksimalkan penggunaan oksigen
dalamtubuh
- Meningkatkan kadar LDL (good cholesterol) dalam tubuh
- Memperbaiki toleransi glukosa dan menurunkan insulin resistance
- Menurunkan kadar tinggi trigliserid dalam darah
- Dll
124
12. Hypopotasium dan Hyposodium
Hiponatremia (kadar natrium darah yang rendah)
DEFINISIHiponatremia (kadar natrium darah yang rendah) adalah konsentrasi natrium yang lebih kecil dari 136 mEq/L darah.
PENYEBABKonsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu banyaknya air dalam tubuh. Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang sangat banyak (seperti yang kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada penderita yang dirawat di rumah sakit, yang menerima sejumlah besar cairan intravena. Jumlah cairan yang masuk melebihi kemampuan ginjal untuk membuang kelebihannya.
Asupan cairan dalam jumlah yang lebih sedikit (kadang sebanyak 1L/hari), bisa menyebabkan hiponatremia pada orang-orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, misalnya pada gagal ginjal.
Hiponatremia juga sering terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati, dimana volume darah meningkat. Pada keadaan tersebut, kenaikan volume darah menyebabkan pengenceran natrium, meskipun jumlah natrium total dalam tubuh biasanya meningkat juga.
Hiponatremia terjadi pada orang-orang yang kelenjar adrenalnya tidak berfungsi (penyakit Addison), dimana natrium dikeluarkan dalam jumlah yang sangat banyak. Pembuangan natrium ke dalam air kemih disebabkan oleh kekurangan hormon aldosteron.
Penderita Syndrome of Inappropriate Secretion of Antidiuretik Hormone (SIADH) memiliki konsentrasi natrium yang rendah karena kelenjar hipofisa di dasar otak mengeluarkan terlalu banyak hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik menyebabkan tubuh menahan air dan melarutkan sejumlah natrium dalam darah. Penyebab SIADH:
1. Meningitis dan ensefalitis 2. Tumor otak 3. Psikosa 4. Penyakit paru-paru (termasuk pneumonia dan kegagalan pernafasan akut) 5. Kanker (terutama kanker paru dan pankreas) 6. Obat-obatan:
- chlorpropamide (obat yang menurunkan kadar gula darah) - Carbamazepine (obat anti kejang) - Vincristine (obat anti kanker) - Clofibrate (obat yang menurunkan kadar kolesterol) - Obat-obat anti psikosa - Aspirin , ibuprofen dan analgetik lainnya yang dijual bebas
125
- Vasopressin dan oxytocin (hormon antidiuretik buatan).
GEJALABeratnya gejala sebagian ditentukan oleh kecepatan menurunnya kadar natrium darah. Jika kadar natrium menurun secara perlahan, gejala cenderung tidak parah dan tidak muncul sampai kadar natrium benar-benar rendah. Jika kadar natrium menurun dengan cepat, gejala yang timbul lebih parah dan meskipun penurunannya sedikit, tetapi gejala cenderung timbul.
Otak sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi natrium darah. Karena itu gejala awal dari hiponatremia adalah letargi (keadaan kesadaran yang menurun seperti tidur lelap, dapat dibangunkan sebentar, tetapi segera tertidur kembali).
Sejalan dengan makin memburuknya hiponatremia, otot-otot menjadi kaku dan bisa terjadi kejang. Pada kasus yang sangat berat, akan diikuti dengan stupor (penurunan kesadaran sebagian) dan koma.
DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.
PENGOBATANHiponatremia berat merupakan keadaan darurat yang memerlukan pengobatan segera. Cairan intravena diberikan untuk meningkatkan konsentrasi natrium darah secara perlahan. Kenaikan konsentrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan kerusakan otak yang menetap. Asupan cairan diawasi dibatasi dan penyebab hiponatremia diatasi. Jika keadaannya memburuk atau tidak menunjukkan perbaikan setelah dilakukannya pembatasan asupan cairan, maka pada SIADH diberikan demeclocycline atau diuretik thiazide untuk mengurangi efek hormon antidiuretik terhadap ginjal.
126
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah)
DEFINISI
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
PENYEBAB
Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik. Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu yang lama atau polip usus besar). Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari.
Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan. Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang berlebihan.
Pada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon kostikosteroid termasuk aldosteron. Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam jumlah besar.
Ginjal juga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kayu manis atau mengunyah tembakau tertentu. Penderita sindroma Liddle, sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan penyakit ginjal bawaan dimana mekanisme ginjal untuk menahan kalium terganggu.
Obat-obatan tertentu seperti insulin dan obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan hipokalemia. Tetapi pemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya hipokalemia.
GEJALA
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali.
Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan.
Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.
127
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.
PENGOBATAN
Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (kalium klorida) per-oral. Kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga diberikan dalam dosis kecil, beberapa kali sehari.
Sebagian besar orang yang mengkonsumsi diuretik tidak memerlukan tambahan kalium. Tetapi secara periodik dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu.
Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena. Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan biasanya hanya dilakukan di rumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium yang terlalu tinggi.
128
G. KERANGKA KONSEP
129
H. KESIMPULAN
Miss A menjadi obesitas karena adanya faktor genetik dimana kedua orang
tuanya mengalami obesitas. Akibat obesitas yang dialami Miss A, ia pun berkeinginan
untuk menurunkan berat badannya, namun ia melakukannya dengan cara yang salah
yaitu pola makannya yang salah dan olahraga yang salah pula. Ia tidak mengkonsumsi
lemak dan protein yang dapat menyebabkan daya tahan tubuhnya pun akan menurun
dan terjadinya ketidakseimbangan hormonal yang ditandai dengan siklus menstruasi
yang tidak teratur. Ia pun meminum slimming tea, dimana slimming tea ini memiliki
sifat diuretik yang dapat menurunkan berat badan dengan cara mengurangi cairan
tubuh bukan kandungan lemak tubuh akibatnya terjadilah hipopotasium dan
hiposodium pada Miss A. Slimming tea ini pun bisa menghambat proses absorpsi zat
besi dan vitamin B1. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya Hypochrome
Mycrocyter Anemia pada Miss A.
130
Daftar Pustaka
Arisman.2010. Gizi dalam Daur Kehidupan Edisi 2. Jakarta: EGC
Boyle, MA and SL Roth.2010. Personal Nutrition. Wadsworth, Cengage Learning
Guyton, Arthur C dan John E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif, dkk.1999.Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga.Jakarta:Media Aesculapius
Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC.
Roizen, MF, and Mehmet. 2006. You on A Diet. Harper Collins Publisher.
Sadikin Muhamad, 2002, Biokimia Darah, widia medika, jakarta
Sylvia A. Price Lorraine M. Wilson, 2002, Patofisiologi, Jilid1, EGC, Jakarta
http://www.majalah-farmacia.com
http://www.pediatrik.com
http://www.scribd.com/doc/53756088/FISIOLOGI-PELATIHAN-AEROBIK
http://www.scribd.com/doc/59997311/TR
http://www.scribd.com/doc/58972546/Laporan-Tutorial
http://www.scribd.com/doc/56766130/LI-Abrar
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
http://www.pssplab.com/journal/03.pdf
131