sistem informasi untuk pendidikan
DESCRIPTION
Sistem Informasi untuk Pendidikan. Drs. H. Nur Syahid, MPdI. SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI UNTUK PENDIDIKAN
Drs. H. Nur Syahid, MPdI
SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE
Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau jarak, atau keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang digunakan adalah sistem komunikasi jaringan.
Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet lebih bermanfaat untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan keterampilan psikomotor (psychomotor skill development) atau perubahan sikap (attitudinal change)
2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali dikacaukan antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana secara langsung saling mempengaruhi; interaktif merujuk kepada lingkungan belajar dua arah
3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun tampaknya sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena hanya berhadapan pada komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk komunitas belajar seperti perancang, tutor kelompok, kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan partisipasi
E-EDUCATION Sistem pendidikan berbasis media elektronik
internet Pola e-education berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi yang ada Perkembangan tersebut memungkinkan
akses melalui berbagai terminal yang mobilitasnya tinggi sehingga disebut dengan m-education (mobile-education)
Keinginan agar e-education mampu berinteraksi dengan pengaksesnya, maka tercipta sistem e-education yang interaktif, disebut i-education (interactive-education)
LINGKUNGAN E-EDUCATION
SI e-education
E-library
Konsultasi elektronik
E-book
E-news
Video conference
Web page
News group
Chatting
E-laboratory
Rencana belajar
MANFAAT E-EDUCATION
Manfaat bagi Lembaga Pendidikan :• memperpendek jarak• perluasan pasar/jangkauan pendidikan• perluasan jaringan mitra kerja• biaya terkendali dan lebih hemat• peningkatan layanan pendidikan• penyederhanaan proses• peningkatan produktivitas• mempermudah akses informasi
Manfaat bagi siswa/masyarakat :• biaya terkendali dan lebih hemat• fleksibel• masyarakat dapat menikmati pendidikan berkualitas dengan
harga kompetitif karena adanya kompetisi antarlembaga
Manfaat bagi dunia akademik :• tantangan untuk mempersiapkan SDM yang menguasai sistem
dan teknologi informasi• tantangan untuk mengembangkan penelitian tentang
pergeseran pola belajar, pengembangan teori dan konsep baru• Tantangan untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh yang
bermakna
MANFAAT E-EDUCATION
KENDALA
1. Belum terbentuknya high trust society2. Masih belum memadainya sarana / prasarana3. Masih kurangnya SDM yang memahami dan
menguasai konsep dan implementasi sistem dan teknologi informasi
4. Belum adanya aturan yang jelas dari pemerintah
5. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat yang memadai
6. Sulitnya mengubah perilaku siswa yang cenderung pasif untuk menghadapi pola siswa aktif
KOMUNITAS E-EDUCATION
GURU
SISWA
PENYELENGGARA
INTERNAL
AGEN PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA
PENERBIT,E-BOOK,E-MEDIA
PEMAKAILULUSAN
PEMERINTAH
LSM PEMERHATIPENDIDIKAN
FORUM LEMBAGAPENDIDIKAN
PENYEDIAINFRASTRUKTURE-EDUCATION
E-LEARNINGPembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau jarak, atau keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang digunakan adalah sistem komunikasi jaringan.
Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet lebih bermanfaat untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan keterampilan psikomotor (psychomotor skill development) atau perubahan sikap (attitudinal change)
2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali dikacaukan antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana secara langsung saling mempengaruhi; interaktif merujuk kepada lingkungan belajar dua arah
3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun tampaknya sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena hanya berhadapan pada komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk komunitas belajar seperti perancang, tutor kelompok, kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan partisipasi
E-LEARNING
E-learning update content (inform) mengunjungi berbagai situs dalam rangka update pengetahuan
Persoalannya adalah bagaimana memperoleh informasi melalui internet tersebut secara tepat dalam pengertian memperoleh informasi apa yang diperlukan (efektif) dan informasi tersebut diperoleh dengan biaya murah (efisien).
E-LEARNING
Bagaimana seseorang dapat mencari dan menemukan informasi yang diperlukan dari sedemikian banyak sumber informasi dengan cara tepat yakni efektif dan efisien merupakan inti dari e-learning
Persoalan akan muncul apabila siswa tidak mengetahui alamat situs
E-LEARNING
Mengatasi permasalahan akses ke sumber informasi melalui :
Directory : (atau seringkali disebut sebagai portal) merupakan sekumpulan situs informasi yang diorganisasi seperti organisasi file dalam Windows Explorer yang dikenal dengan istilah percabangan
Search Engine : merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh situs penghimpun informasi berupa program piranti lunak yang mampu mencari dan menghimpun hasil pencarian
FASILITAS DI INTERNET YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PEMBELAJARAN
Pembelajaran synchronous :Tele conferenceNetmeeting Chatting
Pembelajaran asynchronous :EmailMessage boardMailing listWWW
PEMBELAJARAN SYNCHRONOUSTele conference : adalah
pembelajaran yang dikembangkan melalui internet di mana pembelajar berkumpul pada suatu tempat dan instruktur berada pada tempat yang terpisah dan komunikasi dilangsungkan melalui internet dengan menggunakan kamera dan audio
Netmeeting : hampir menyerupai tele conference, perbedaannya terletak pada pembelajar yang juga dipisahkan oleh tempat, dan komunikasi dilangsungkan melalui internet dengan menggunakan kamera dan audio
PEMBELAJARAN SYNCHRONOUS
Chatting : kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui fasilitas chat-room, di mana instruktur dan pembelajar terhubung melalui internet pada waktu yang bersamaan, dan komunikasi dilakukan secara tertulis
PEMBELAJARAN ASYNCHRONOUS
Email : pembelajaran dilakukan melalui surat menyurat (elektronik/internet) antara instruktur dengan pembelajar
Message-board : pembelajaran dilakukan secara tertulis melalui fasilitas papan pesan
Mailing-list : pembelajaran dilakukan melalui surat menyurat (elektronik/internet) antara instruktur dengan pembelajar, di mana seluruhnya tergabung dalam kelompok mailing list
PEMBELAJARAN ASYNCHRONOUS WWW (World Wide Web) adalah pembelajaran
yang dikembangkan melalui berbagai situs yang terdapat di internet.
Pembelajaran melalui WWW terbagi atas : E-learning update content (inform) mengunjungi
berbagai situs dalam rangka update pengetahuan Artikel, jurnal, situs spesifik E-book E-laboratory E-news E-library
E-learning (perform) terbagi atas : Perform-procedure membelajarkan langkah demi
langkah tugas (task), contoh training keterampilan komputer Perform-principle membelajarkan berbasis prinsip di
mana jawaban tidak hanya satu, contoh training tentang bagaimana mendisain web
WEB-BASED LEARNING
Pedoman untuk mempertimbangkan implementasi Web-based learning :
Prinsip 1 : sistem adalah seperangkat komponen yang terorganisasi dan mempunyai tujuan. Pengembang jangan hanya terpaku pada guru, siswa, materi, tetapi juga memperhatikan komponen biaya pengembangan dan biaya-biaya lain dipertimbangkan bentuk pembelajaran, biaya yang diperlukan, seberapa jauh tujuan tercapai
Prinsip 2 : perubahan dari 1 komponen menyebabkan perubahan di setiap komponen yang lain dalam sistem tersebut. Memperkenalkan pembelajaran melalui web membutuhkan pertimbangan terhadap perubahan aspek-aspek sistem yang lain. Bagaimana perubahan yang terjadi terhadap penggunaan buku teks, bagaimana pengembangan fungsi perpustakaan, apakah penyediaan fasilitas sistem informasi cukup memadai.
Prinsip 3 : setiap sistem pendidikan berbeda. Setiap sistem unik meskipun secara makro tampak komponen sama seperti siswa, guru, penilaian, penyampaian, pengelolaan, tetapi setiap sistem yang dibangun memiliki lingkungan dan penekanan kebutuhan yang berbeda.
5 TINGKATAN PENGGUNAAN WEB
Level 1 Informational
Web berisikan informasi seperti silabus, jadwal, kontak informasi, dll.
Level 2 Supplemental
Menyediakan informasi tentang konten, handout, atau bahan-bahan pelajaran yang dibuat melalui powerpoint.
Level 3 Essential Siswa tidak dapat menjadi bagian dari kegiatan kelas yang produktif apabila tidak mengakses web. Pada tingkatan ini semua bahan pelajaran disimpan di web dan diakses melalui internet
Level 4 Communal Pembelajaran dilaksanakan baik tatap muka maupun on-line. Bahan pelajaran bisa disimpan di web atau diberikan dalam bentuk hardcopy.
Level 5 Immersive Semua materi dan interaksi dilakukan secara on-line. Level ini harus dipandang sebagai constructivistic virtual learning community
5 tingkatan penggunaan web dalam kegiatan persekolahan, yang memperlihatkan kontinum dari penggunaan berdasarkan kebutuhan mendasar sampai kepada penggunaan lanjutan (Harmon & Jones, 1999)
Level 1 : InformationalPada level ini penggunaan web hanya pada pemaparan informasi.Masalah yang perlu diperhatikan penanggungjawab updating konten, pemilik konten, pemeliharaanContoh : informasi peraturan sekolah, kalender akademik, pengumuman kegiatan khusus, silabus, kontak informasi untuk menghubungi pihak sekolah
Level 2 : SupplementalPada level ini penggunaan web lebih ditujukan melihat dampak aktual di kelas. Guru membuat handout yang diupload ke web.Masalah yang perlu diperhatikan menurunnya keinginan siswa untuk masuk kelas, pemilahan bahan untuk di kelas atau di webContoh : handout, bahan ajar yang dibuat melalui powerpoint, penuntun belajar menghadapi tes, pekerjaan rumah
Level 3 : EssentialPada level ini penggunaan web ditujukan melibatkan siswa. Siswa harus mengakses web sebagai bagian dari proses belajar.Masalah yang perlu diperhatikan keterampilan siswa mengakses internet, kemampuan guru dalam teknologi informasi Contoh : latihan secara interaktif, penggunaan buletin board
Level 5 : ImmersivePada level ini guru dan siswa berinteraksi baik secara langsung on-line maupun berinteraksi dengan pengetahuan (on-line). Kelas benar-benar menjadi komunitas belajar di mana pengetahuan diperoleh, dikreasi, dan didistribusikan berbasis egalitarianMasalah yang perlu diperhatikan persiapan yang matang dalam hal alokasi waktu, pengelolaan kelas, jumlah siswa dalam 1 kelasContoh : siswa melakukan penelitian dan dan mempublikasikan secara on-line, makalah on-line
Level 4 : CommunalPada level ini penggunaan web sudah lebih kompleks. Guru tidak hanya membuat informasi yang on-line tetapi juga harus mengelola lingkungan belajar. Siswa mulai mengumpulkan pengetahuannya sendiri, bertanggungjawab atas pembelajarannya. Pada level ini pembelajaran diarahkan kepada high-order thinking skills dan problem solvingMasalah yang perlu diperhatikan pengelolaan sistem persekolahan secara menyeluruh, keamanan informasi Contoh : penggunaan chat dan email, siswa membuat sendiri halaman web untuk topik tertentu, kerjasama antar guru di tempat berbeda
KETERBATASAN WEB-BASED LEARNING
Masalah penyediaan sarana prasarana baik bagi siswa, maupun sekolah
Kurangnya tenaga pendidik yang trampil berteknologi, kreatif, dan inovatif untuk menyusun bahan ajar berbasis web yang interaktif dan dapat selalu diperbaharui
Masyarakat masih mengutamakan formalitas dan legalitas (belajar konvensional)
Disiplin dalam belajar masih kurang, sedangkan dalam belajar berbasis web sangat ditekankan pada disiplin mandiri
Validitas hasil ujian
APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Silabus berbasis web E-mail Forum diskusi elektronik (mailing list) Bahan kuliah on-line Buku nilai on-line Ujian berbasis komputer
SEKIANSEMOGA BISA DITERAPKAN
nur s