sistem informasi persediaan barang

156
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG Studi kasus pada TOKO GADGETANDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Akhir Strata Disusun oleh : DENIS MI 0891004 PROGRAM STUDI STRATA SATU SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA BANDUNG 2010

Upload: denis-franzciko

Post on 04-Jul-2015

25.776 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Persediaan Barang

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

Studi kasus pada TOKO GADGETANDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Akhir Strata

Disusun oleh :

DENIS

MI 0891004

PROGRAM STUDI STRATA SATU SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA

BANDUNG

2010

Page 2: Sistem Informasi Persediaan Barang

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

SUB JUDUL : STUDI KASUS PADA TOKO GADGETANDA PENYUSUN : DENIS NPM : MI0891004

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Wawa Wikusna, S.T Rosalin Samiharjdo, S.T NIDN. 0429067403 NIDN.

Disahkan oleh:

Ketua Jurusan Sistem Informasi Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia

Ucu Nugraha, S.T NIDN. 0424027901

Page 3: Sistem Informasi Persediaan Barang

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul : SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG STUDI KASUS PADA TOKO GADGETANDA, yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menempuh Ujian Akhir Sarjana pada Program Studi Sistem Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari tugas akhir yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapat gelar Sarjana di lingkungan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Bandung, Desember 2010

Denis __ NPM. MI0891004

Page 4: Sistem Informasi Persediaan Barang

iii

Page 5: Sistem Informasi Persediaan Barang

iv

ABSTRAK

Persediaan barang merupakan salah satu aktifitas kerja yang sangat penting

bagi perkembangan toko Gadgetanda. Pada perkembangannya muncul permasalahan-permasalahan yaitu kesulitan untuk mendapatkan informasi persediaan barang yang cepat, tepat dan akurat, adapun penyebab munculnya permasalahan tersebut adalah sering terjadi kesalahan pencatatan data transaksi pemesanan, pembelian dan penjualan, pengontrolan informasi persediaan barang tidak dapat dilakukan dengan waktu yang singkat.

Penulisan Skripsi ini menggunakan metode pengembangan sistem SDLC (Sistem Development Life Cycle) yang mencangkup System Engeneering, Analisis, Design, implementasi dan Testing. Metode yang digunakan dalam penulisan ini dengan menggunakan alat pemodelan berupa Flow Map ( Bagan Alir Dokumen ), DFD (Data Flow Diagram), dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dan wawancara. Sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan MySQL dan bahasa pemograman Visual Basic 6.0.

Kata kunci : Persediaan barang, pemesanan, pembelian, penjualan, retur.

Page 6: Sistem Informasi Persediaan Barang

v

ABSTRACT

Inventories of goods is one of a very important activities for development

Gadgetanda store. In the development problems which appear difficult to obtain

inventory information quickly, precisely and accurately, while the reason for the

rise problems are often transaction data recording errors reservations, purchases

and sales, inventory control information can not be done in a short time.

This final writing system development method SDLC (System Development

Life Cycle) which covers Engeneering System, Analysis, Design, implementation

and Testing. The method used in this writing by using a modeling tool in the form

of Flow Map (Flow Chart Document), DFD (Data Flow Diagram), and

techniques of data collection by observation, and interviews. Meanwhile,

development tools and MySQL database applications using Visual Basic 6.0

programming language.

Keywords: inventory, ordering, purchasing, sales, returns.

Page 7: Sistem Informasi Persediaan Barang

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena atas segala berkah, rahmat dan karunia-Nya, hingga penulis mampu

menyelesaikan Skripsi dengan judul “Sistem Informasi Persedian Barang Studi

Studi Kasus Pada Toko Gadgetanda ” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

berbagai pihak, baik moril maupun materil. Terutama untuk kedua orang tuaku

tercinta yang telah memberikan kasih sayang yang tulus, do’a serta nasehat yang

akan penulis ingat untuk bekal melangkah dihari mendatang. Selanjutnya penulis

ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Wawa Wikusna, S.T., selaku Pembimbing utama yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan kesabaran, dalam membimbing penulis

guna menyelesaikan Skripsi ini.

2. Ibu Rosalin Samihardjo, S.T., selaku Pembimbing kedua yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan kesabaran, dalam membimbing penulis

guna menyelesaikan Skripsi ini.

3. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan Universitas Informatika dan Bisnis

Indonesia yang telah menyediakan waktu untuk bertukar pikiran dan

memberikan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

4. Dr. Ir. Bob Foster, M. M. selaku Rektor Universitas Informatika dan Bisnis

Indonesia (UNIBI).

5. Nes Yandri Kahar, DR, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia.

6. Seluruh Staff dan Pimpinan Toko Gadgetanda yang telah menyediakan

waktu, kesabaran dan ilmu yang diberikan beserta data-data yang

dibutuhkan penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Page 8: Sistem Informasi Persediaan Barang

vii

7. Ibu Heti selaku staff akademik yang telah membantu dalam proses seminar

dan sidang skripsi penulis.

8. Rekan-rekan Alumni mahasiswa-mahasiswi Universitas Informatika dan

Bisnis Indonesia angkatan 2004.

9. Siti Mariam Sopianti yang telah memberikan dorongan serta semangat dan

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Agus Kurnia yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.

11. Rekan Durencell yang mendukung penulis baik moril maupun materil.

Skripsi ini bukanlah sebuah karya yang sempurna, untuk itu penulis mohon

maaf atas segala kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini. Kritik dan saran akan

penulis terima dengan terbuka demi perbaikan dan kesempurnaan Skripsi ini.

Penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan kegunaan.

Wassalamu’alaikum Waramatullahi Wabarakatuh

Bandung, Desember 2010

Penulis

Page 9: Sistem Informasi Persediaan Barang

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK .............................................................................................................. iii

ABSTRACT ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii

DAFTAR SIMBOL ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah .................................................... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................................... 3

1.4 Kegunaan ......................................................................................... 4

1.5 Metode Pendekatan.......................................................................... 4

1.6 Lokasi dan Waktu Kegiatan ............................................................ 5

1.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

2.1 Konsep Dasar Sistem ........................................................................ 7

2.1.1 Definisi Sistem .................................................................... 8

2.1.2 Karakteristik Sistem ............................................................ 8

2.1.3 Klasifikasi Sistem ................................................................ 9

2.2 Konsep Dasar Informasi ................................................................... 11

2.2.1 Definisi Informasi ................................................................ 12

2.2.2 Siklus Informasi................................................................... 12

2.2.3 Kualitas Informasi ............................................................... 13

2.2.4 Nilai Informasi..................................................................... 14

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................................ 14

Page 10: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.3.1 Definisi Sistem Informasi .................................................... 14

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ............................................... 16

2.4 Konsep Dasar Persediaan Barang ..................................................... 17

2.4.1 Pengertian Persediaan Barang .............................................. 17

2.4.2 Fungsi Persediaan ................................................................ 18

2.4.3 Maksud dan Tujuan Persediaan ........................................... 19

2.5 Alat Bantu Pemodelan Sistem .......................................................... 20

2.5.1 Flowmap .............................................................................. 20

2.5.2 Data Flow Diagram ( DFD ) ................................................ 22

2.5.2.1 Context Diagram ................................................. 22

2.5.2.2 DFD leveled ........................................................ 23

2.5.2.3 Aturan-Aturan Dalam Pembuatan Data

Flow Diagram ..................................................... 25

2.5.3 Kamus Data .......................................................................... 25

2.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD) .................................... 26

2.5.4.1 Simbol-Simbol dalam Entity Relationship

Diagram ............................................................... 26

2.6 Pendekatan Sistem ............................................................................ 28

2.7 Konsep Dasar Basis Data .................................................................. 29

2.7.1 Definisi Basis Data .............................................................. 30

2.7.2 Abstraksi Data dalam Basis Data ........................................ 30

2.8 Konsep Dasar Database dan Pengertian Structured Query

Language

(SQL) ................................................................................................ 31

2.8.1 Sejarah Structured Query Language .................................... 32

2.8.2 MySQL Sebagai Bahasa Structured Langguage (SQL) ...... 33

2.8.3 Tipe Data pada MySQL....................................................... 34

2.8.4 Bahasa SQL ......................................................................... 35

2.9 Mengenal Visual Basic 6.0 ............................................................... 39

2.9.1 Komponen Visual Basic 6.0 ................................................ 39

BAB III ANALISIS SISTEM ................................................................................ 43

Page 11: Sistem Informasi Persediaan Barang

3.1 Kondisi dan Gambaran Umum Objek Observasi ............................. 43

3.1.1 Struktur Organisasi ............................................................. 44

3.1.2 Tugas dan Wewenang......................................................... 45

3.2 Analisis Sistem Informasi Persediaan Barang ................................. 47

3.2.1 Uraian Prosedur .................................................................. 47

3.2.2 Analisis Dokumen .............................................................. 49

3.2.3 Analisis Entitas ................................................................... 51

3.2.4 Flowmap Berjalan Sistem Persediaan Barang .................... 52

3.3 Evaluasi Sistem ............................................................................... 53

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ...... ................... 54

4.1 Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang .......................... 54

4.1.1 Uraian Prosedur Usulan ...................................................... 54

4.1.2 Flowmap Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang

Toko Gadgetanda ................................................................. 57

4.1.3 Data Flow Diagram ........................................................... 58

4.1.3.1 Diagram Konteks................................................... 58

4.1.3.2 Data Flow Diagram Levelled ................................ 60

4.1.3.2.1 Data Flow Diagram Level

0….……....60

4.1.3.2.2 Data Flow Diagram Level 1 proses 1..

61

4.1.3.2.3 Data Flow Diagram Level 1 proses

2...62

4.1.3.2.4 Data Flow Diagram Level 1 proses

3...62

4.1.3.2.5 Data Flow Diagram Level 1 proses

4...63

4.1.3.2.6 Data Flow Diagram Level 1 proses 5. . 64

4.1.4 Kamus Data ........................................................................ 64

4.1.4.1 Penjelasan Aliran Data ....................................... 65

4.1.4.2 Penjelasan Data Store ........................................ 73

Page 12: Sistem Informasi Persediaan Barang

4.1.5 Entity Relationship Diagram .............................................. 78

4.1.6 Relasi Antar Tabel .............................................................. 80

4.1.7 Struktur Tabel ..................................................................... 81

4.1.8 Rancangan Aplikasi Pendukung Sistem Informasi

Persediaan Barang ........................................................................... 87

4.1.8.1 Struktur Menu .................................................... 87

4.1.8.2 Rancangan Masukan .......................................... 91

4.1.8.3 Rancangan Proses ............................................... 93

4.2 Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang ........................ 97

4.2.1 Kebutuhan Sumber Daya .................................................... 98

4.2.1.1 Sumber Daya Pengembangan Aplikasi .............. 98

4.2.1.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras ............ 98

4.2.1.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak ........... 99

4.2.1.2 Sumber Daya Pengoperasian Aplikasi ............... 99

4.2.1.2.1 Spesifikasi Sumber Daya Manusia . 99

4.2.1.2.2 Spesifikasi Perangkat

Keras……...101

4.2.1.2.3 Spesifikasi Perangkat

Lunak……..102

4.2.1.2.4 Cara Penggunaan Aplikasi Sistem

Informasi Persediaan Barang Toko

Gadgetanda

..……………………102

BAB V

TESTING.................................................................................................128

5.1 Tesing (Pengujian Perangkat

Lunak)……………………………..128

5.2 Teknik Pengujian Black-Box.……

………………………………...…130

5.3 Pengujian fusngsional Aplikasi Sistem Informasi Persediaan

Page 13: Sistem Informasi Persediaan Barang

Barang Toko Gadgetanda

.....…………………………………………131

5.3.1 Test Case Modul Verifikasi Data

Login...………...………131

5.3.2 Black-Box Test Case Modul Verifikasi Data

Login…..…133

5.3.3 Black-Box Test Case Modul Input Data

Barang……...…136

5.3.4 Black-Box Test Case Modul Ubah Data

Barang….…..…140

5.3.4 Black-Box Test Case Modul Input Data

Transaksi

Penjualan……………………………………..146

BAB V

PENUTUP................................................................................................153

6.1

Kesimpulan……………………………………………………….153

6.2

Saran……………………………………………………………...154

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

154

DAFTAR SIMBOL

Simbol-simbol dalam Data Flow Diagram

Gane/Sarson Yordan/De Marco Keterangan

Page 14: Sistem Informasi Persediaan Barang

Entitas Luar, dapat

berupa orang/unit terkait

yang berinteraksi dengan

sistem tetapi diluar sistem

Orang, unit yang

mempergunakan atau

melakukan transformasi

data. Komponen fisik

tidak diidentifikasikan.

Aliran data dengan arah

khusus dari sumber ke

tujuan

Penyimpanan data atau

tempat data disimpan

oleh proses.

Simbol-simbol dalam Flowmap

Simbol Keterangan

Data Store Data Store

Aliran Data Aliran Data

Proses Proses

Entitas Luar Entitas Luar

Page 15: Sistem Informasi Persediaan Barang

Menunjukan titik awal, akhir, atau pemberhentian

dari suatu proses

Menunjukan arah atau alur dari suatu dokumen

Menunjukan input atau output media record berupa

dokumen

Menunjukan Proses yang dilakukan secara manual

Menunjukan Proses yang dilakukan secara

terkomputerisasi

Menunjukan masukan secara manual

Menunjukan Arsip atau simpanan data manual

Menunjukan pengambilan keputusan yang

menghasilkan dua kemungkinan (Ya/Tidak) Keputusan

Arsip

Input Manual

Proses Komputerisasi

Proses Manual

Dokumen

Aliran Data

Terminator

Page 16: Sistem Informasi Persediaan Barang

Terminasi untuk halaman yang sama

Terminasi untuk halaman yang berbeda

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Klasifikasi 9

Off Page Connector

On Page Connector

Page 17: Sistem Informasi Persediaan Barang

Sistem……………………………………………… Tabel 2.2 Flowmap…………………………………...................................

20

Tabel 4.1 Penjelasan Aliran Permintaan Barang …………….....................

65

Tabel 4.2 Penjelasan Aliran Data Faktur Penjualan ……………..………..

65

Tabel 4.3 Penjelasan Aliran Data Laporan Penjualan …...………………...

66

Tabel 4.4 Penjelasan Aliran Data Daftar Permintaan Barang ......................

67

Tabel 4.5 Penjelasan Aliran Data Daftar Pemesanan Barang ......................

67

Tabel 4.6 Penjelasan Aliran Data Laporan Pemesanan Barang ....………...

68

Tabel 4.7 Penjelasan Aliran Data PO(Purchase Order) ...............................

69

Tabel 4.8 Penjelasan Aliran Data Faktur Pembelian ………………………

69

Tabel 4.9 Penjelasan Aliran Data Laporan Pembelian …...………………..

70

Tabel 4.10 Penjelasan Aliran Data Laporan Persediaan Barang ....................

71

Tabel 4.11 Penjelasan Aliran Data Barang Retur …………………......……

71

Tabel 4.12 Penjelasan Aliran Data Tanda Terima Retur Barang …………...

72

Tabel 4.13 Penjelasan Aliran Data Surat Jalan Barang ...........…...................

72

Tabel 4.14 Struktur Data Store Barang ………...………...…………………

73

Tabel 4.15 Struktur Data Store Persediaan Barang …….....………………...

73

Tabel 4.16 Struktur Data Store Pemasok …………………………………...

74

Tabel 4.17 Struktur Data Store Konsumen .……………...…………………

74

Tabel 4.18 Struktur Data Store Transaksi Permintaan ……………………...

75

Tabel 4.19 Struktur Data Store Transaksi Pemesanan …...…………………

75

Tabel 4.20 Struktur Data Store Transaksi Penjualan ………...……………..

76

Tabel 4.21 Struktur Data Store Transaksi Pembelian ……...........................

77

Tabel 4.22 Struktur Data Store Transaksi Retur 77

Page 18: Sistem Informasi Persediaan Barang

………………...…………. Tabel 4.23 Struktur Tabel Barang …………...……………........…………...

81

Tabel 4.24 Struktur Tabel Persediaan Barang ……….…………...................

81

Tabel 4.25 Struktur Tabel Konsumen ………….………...…………………

81

Tabel 4.26 Struktur Tabel Pemasok ………....……………………………...

82

Tabel 4.27 Struktur Tabel Permintaan ……...…………………………...….

82

Tabel 4.28 Struktur Tabel Detail Permintaan …………...…………........….

82

Tabel 4.29 Struktur Tabel Pemesanan …………….……………...................

83

Tabel 4.30 Struktur Tabel Detail Pemesanan ..……………………………...

83

Tabel 4.31 Struktur Tabel Pembelian …………………................................

83

Tabel 4.32 Struktur Tabel Detail Pembelian ………...……………………..

84

Tabel 4.33 Struktur Tabel Penjualan …………....……………........……….

85

Tabel 4.34 Struktur Tabel Detail Penjualan ………………………..............

85

Tabel 4.35 Struktur Tabel Retur ………………………...………………….

86

Tabel 4.36 Struktur Tabel Detail Retur ………………………………...…..

86

Tabel 5.1 Test case modul verifikasi data login……………........................

118

Tabel 5.2 Daftar black-box test case modul pencarian data barang.............

120

Tabel 5.3 Daftar black-box test case modul input data barang……………

123

Tabel 5.4 Daftar black-box test case modul ubah data barang …………....

128

Tabel 5.5 Daftar black-box test case modul input data transaksi penjualan.

134

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Siklus Informasi………………………………………………. 12 Gambar 2.2 Blok Bangunan ……………………………………………….. 17

Page 19: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 2.3 Notasi Entitas …………….…… …………………………… 27 Gambar 2.4 Notasi Relasi ………………….………………………………. 27 Gambar 2.5 Notasi Atribut ………………….……………………………... 27 Gambar 2.6 Contoh Penggunaan Kardinalitas …………………………….. 28 Gambar 2.7 Jendela Project Explorer ............................................................ 40 Gambar 2.8 Form Standart ...……………………………………………… 40 Gambar 2.9 Tool Box ……….................…………………………………... 41 Gambar 2.10 Jendela Propertis .......………………………………................. 41 Gambar 2.11 Jendela Kode………………………………….......................... Gambar 3.1 Gambaran Struktur Organisasi Toko Gadgetanda....................

42 45

Gambar 4.1 Struktur Menu …….....……………………………................... 87 Gambar 4.2 Rancangan Form Verifikasi Login …………….......………..... 91 Gambar 4.3 Rancangan Form Manipulasi Data Barang………………...... 91 Gambar 4.4 Rancangan Form Manipulasi Data Member……….......……... 92 Gambar 4.5 Rancangan Form Manipulasi Data Pemasok............................. 92 Gambar 4.6 Rancangan Form Manipulasi Data Hak Akses .......... ……….. 93 Gambar 4.7 Rancangan Form Transaksi Permintaan.................................... 93 Gambar 4.8 Rancangan Form Transaksi Pemesanan.................................... 94 Gambar 4.9 Rancangan Form Transaksi Pembelian.................................... 94 Gambar 4.10 Rancangan Form Transaksi Penjualan..................................... 95 Gambar 4.11 Rancangan Form Transaksi Retur............................................. 95 Gambar 4.12 Rancangan Form Laporan Pemesanan Barang......................... 96 Gambar 4.13 Rancangan Form Laporan Pembelian Barang........................... 96 Gambar 4.14 Rancangan Form Laporan Penjualan Barang ……………….. 97 Gambar 4.15 Rancangan Form Laporan Persediaan Barang………..…….. 97 Gambar 4.16 Splash Screen Informasi Persediaan Barang............................. 103 Gambar 4.17 Form Menu Sistem Informasi Persediaan Barang..................... 103 Gambar 4.18 Form Verivikasi Login Sistem Informasi Persediaan Barang.. 104 Gambar 4.19 Form Data Barang.......................…………………………….. 105 Gambar 4.20 Form Data Konsumen…………………………….................. 106 Gambar 4.21 Form Data Pemasok................................................................. 107 Gambar 4.22 Form Data Pengguna..................…………………………….. 108 Gambar 4.23 Form Transaksi Permintaan...............……...…………............ 109 Gambar 4.24 Form Transaksi Pemesanan................……………………….. 110 Gambar 4.25 Form Transaksi Pembelian……………………………............ 111 Gambar 4.26 Form Transaksi Penjualan........................................................ 113 Gambar 4.27 Form Transaksi Retur.................…………………………….. 114 Gambar 4.28 Form Laporan Pemesanan Barang........................................... 115 Gambar 4.29 Form Laporan Pembelian Barang.............................................. 116 Gambar 4.30 Form Laporan Penjualan Barang …………………………….. 116 Gambar 4.31 Form Laporan Persediaan Barang………………………….. 117 Gambar 4.32 Form Laporan Retur Barang...................................................... 118 Gambar 4.33 Form Profil Sistem Informasi Persediaan Barang..................... 118 Gambar 4.34 Form Tutorial............................................................................ 119 Gambar 4.35 Form Setting Harga Jual............................................................ 120 Gambar 4.36 Form Setting Merk Barang........................................................ 121

Page 20: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.37 Form Setting Wallpaper............................................................ 121 Gambar 4.38 Form Ubah Password................................................................ 121 Gambar 4.39 Daftar Purchase Order............................................................... 122 Gambar 4.40 Daftar Pembelian........................…………………………….. 122 Gambar 4.41 Daftar Penjualan.............................………………………….. 123 Gambar 4.42 Tanda Terima Retur................................................................... 123 Gambar 4.43 Surat Jalan Retur....................................................................... 124 Gambar 4.44 Laporan Pemesanan .................................................................. 124 Gambar 4.45 Laporan Pembelian................................................................... 125 Gambar 4.46 Laporan Penjualan.................................................................... 125 Gambar 4.47 Laporan Persediaan Barang...................................................... 126 Gambar 4.48 Rekapitulasi Persediaan Barang............................................... 127 Gambar 4.49 Laporan Retur Barang.................................……….......…….. 127

BAB I

PENDAHULUAN

Page 21: Sistem Informasi Persediaan Barang

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem informasi merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi atau

perusahaan. Dengan adanya sistem informasi, organisasi atau perusahaan dapat

menjamin kualitas informasi yang disajikan dan dapat mengambil keputusan

berdasarkan informasi tersebut. Sekarang informasi dapat diperoleh dengan lebih

mudah dan cepat berkat adanya teknologi informasi. Salah satu pemanfaatan

teknologi informasi yang diharapkan adalah pada sistem informasi persedian

barang.

Toko Gadgetanda adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

penjualan alat komunikasi khususnya smartphone dan aksesorisnya yang didirikan

pada tahun 2008. Toko Gadgetanda merupakan perusahaan yang mempelopori

penjualan smartphone dan aksesorisnya di Bandung. Seiring dengan

berkembangannya perusahaan, perusahaan menambah barang dagangan untuk

memenuhi kebutuhan pasar dan memberi kepuasan kepada konsumen. Dengan

semakin bertambahnya jumlah barang dagangan muncul permasalahan yaitu

kesulitan untuk mendapatkan informasi persediaan barang yang cepat, tepat dan

akurat. Adapun penyebab munculnya permasalahan tersebut adalah pengolahan

data transaksi membutuhkan beberapa tahapan dan sering terjadi kesalahan

pencatatan dalam faktur, form serta laporan yang dibuat. Selain itu pengolahan

data transaksi menjadi informasi persediaan barang sering ditunda oleh petugas.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan sistem informasi persedian

barang yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan toko Gadgetanda.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan sistem

informasi persediaan barang yang dituangkan dalam skripsi berjudul “ SISTEM

INFORMASI PERSEDIAAN BARANG STUDI KASUS PADA TOKO

GADGETANDA BANDUNG ”.

Page 22: Sistem Informasi Persediaan Barang

1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penulis dapat mengidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut:

1. Proses pencatatan data pembelian, penjualan dilakukan dengan cara

menuliskannya pada faktur kemudian dicatat kembali dalam sebuah form

laporan harian setelah itu data transaksi tersebut disimpan dalam sebuah file

spreed sheet dengan penyimpanan file yang tidak sistematis. Proses tersebut

memerlukan waktu yang tidak singkat selain itu pada data transaksi-transaksi

tersebut sering terjadi kesalahan pencatatan, akibatnya informasi persediaan

barang menjadi tidak tepat dan akurat.

2. Pengelolaan dan pengontrolan informasi mengenai persediaan barang masih

dilakukan dengan cara mencari pada file spreed sheet yang berisi catatan data

transaksi-transaksi yang terjadi. pengolahan data pemesanan, pembelian,

penjualan, dan persediaan barang yang terdapat pada toko Gadgetanda

memungkinkan petugas menunda–nunda tugas yang diberikan. Akibatnya

informasi persediaan barang tidak dapat disajikan pada saat dibutuhkan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penulis dapat mengidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut:

Dengan memperhatikan identifikasi masalah tersebut penulis dapat

merumusakan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana sistem informasi persediaan barang dan sejauh mana pengaruh

aliran informasi yang sedang berjalan pada toko Gadgetanda?

2. Bagaimana sistem informasi persediaan barang usulan yang sesuai dengan

kebutuhan toko Gadgetanda?

3. Bagaimana rancangan database yang sesuai dengan kebutuhan informasi?

4. Bagaimana rancangan antarmuka dan kemampuan apa saja yang dimiliki

aplikasi sistem informasi persediaan barang pada toko Gadgetanda?

5. Bagaimana pengujian yang akan dilakukan untuk menguji fungsional-

fungsional yang dimiliki oleh aplikasi sistem informasi persediaan barang

toko Gadgetanda?

Page 23: Sistem Informasi Persediaan Barang

Agar pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang dari latar belakang

masalah yang telah ditentukan diatas, serta dikarenakan keterbatasan waktu,

biaya, kemampuan dan pengetahuan penulis, maka dalam penyusunan Laporan

Skripsi ini, penulis membatasi pembahasan permasalahan pada sistem informasi

persediaan barang toko Gadgetanda.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat kelulusan pada Program Strata satu Fakultas Teknologi dan Informatika

Program Studi Manajemen Informatika di Universitas Informatika dan Bisnis

Indonesia.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1. Menggambarkan dan mengevaluasi sistem informasi persediaan barang yang

sedang berjalan pada toko Gadgetanda.

2. Menggambarkan sistem informasi persediaan barang usulan yang sesuai

dengan kebutuhan toko Gadgetanda.

3. Membuat rancangan database yang sesuai dengan kebutuhan informasi

4. Membuat rancang bangun antar muka dan kemampuan yang akan dimiliki

oleh aplikasi, yang dapat digunakan pada proses persediaan barang pada toko

Gadgetanda

5. Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun untuk mendukung

sistem informasi Persediaan barang pada toko Gadgetanda.

1.4 Kegunaan

Penulisan Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Penulis

Page 24: Sistem Informasi Persediaan Barang

a. Penulis dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan

yang diperoleh selama studi kedalam dunia kerja atau lingkungan

sesungguhnya.

b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulis dalam membangun

sebuah sistem informasi.

2. Instansi

a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data transaksi

persediaan barang sehingga Informasi yang dihasilkan menjadi lebih

mudah dan efisien.

b. Memberikan solusi alternatif dalam sistem informasi akuntansi Toko

Gadgetanda.

3. Pembaca

a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai

pembangunan sistem informasi dan aplikasi serta teknik pembuatannya.

b. Dapat menjadi salah satu acuan atau referensi dalam membuat sistem

informasi di kemudian hari.

1.5 Metode Pendekatan

Dalam penyusuanan skripsi ini penulis menggunakan metode pendekatan

deskriptif, dengan cara menggambarkan alur sistem, dan menginterpretasikan

hasil penelitian berdasarkan kondisi yang sebenarnya pada masa sekarang. Untuk

mendapatkan data penunjang dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara (Interview)

Suatu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab yang

berhubungan dengan permasalahan. Penulis melakukan wawancara langsung

kepada nara sumber.

2. Pengamatan (Observasi)

Page 25: Sistem Informasi Persediaan Barang

Suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung pada

tempat penelitian terhadap obyek yang di bahas untuk mendapat informasi.

Adapun metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem adalah

dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC).

1.6 Lokasi dan Waktu Kegiatan

Untuk memperoleh data yang diperlukan, Penulis melakukan studi kasus

pada bagian administrasi umum di Toko Gadgetanda Bandung yang berlokasi di

jalan Purnawarman Lt UG C-17 Istana Bandung Electronic Center. Adapun waktu

kegiatan studi kasus dilaksanakan selama satu bulan dari tanggal 1 September

2009 sampai dengan tanggal 1 November 2009.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari 6 (lima) Bab yang masing-

masing Bab telah dirancang dengan suatu tujuan tertentu. Berikut penjelasan

tentang masing-masing Bab :

.1.1.1.1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi

masalah dan batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian,

kegunanan penelitian, metode penelitian yang dilakukan, lokasi dan

waktu penelitian dan sistematika penulisan.

.1.1.2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan teori tentang permasalahan yang

mendukung perancanagan dan pengembangan serta metodelogi yang

Page 26: Sistem Informasi Persediaan Barang

akan digunakan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi pada

saat perancangan dan pengembangan.

BAB III ANALISIS SISTEM

Membahas tentang kondisi dan gambaran umum objek observasi,

analisis dan evaluasi sistem yang sedang berjalan.

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Membahas tentang perancangan sistem berdasarkan hasil evaluasi

sistem, batasan implementasi, lingkungan perangkat keras, perangkat

lunak serta sumber daya manusia.

.1.1.3 BAB V PENGUJIAN

Pada bab ini menguraikan tentang pengujian aplikasi yang telah

dibuat.

.1.1.4 BAB VI PENUTUP

Menguraikan tentang kesimpulan dan saran, yaitu dapat berupa

pendapat baru, koreksi atau pendapat lama, atau menumbuhkan

pendapat lama yang berkaitan dengan observasi.

Page 27: Sistem Informasi Persediaan Barang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem

Secara umum ada dua pendekatan dalam mendefinisikan dan memahami

sistem, antara lain melalui pendekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan prosedur

Yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan

kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai

tujuan tertentu, urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what)

yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when)

dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

2. Pendekatan komponen/elemen

Yaitu kumpulan komponen yang saling dan bekerja sama untuk mencapai

suatu tujuan tertentu.suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem, dan

subsistem tersebut dapat terdiri juga dari subsistem yang lebih kecil.

Secara umum sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen

atau elemen yang saling bekerja sama untuk tujuan tertentu. Sistem informasi

bertugas mengumpul, menyimpan, dan mengolah data untuk menyajikan

informasi tertentu kepada orang yang membutuhkan, dalam hubungan instansi

atau organisasi sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial, dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan

laporan yang tertentu.

Sistem sangat dibutuhkan dalam mencapai suatu tujuan. Sistem terdiri dari

sub-subsistem yang saling berkaitan satu sama lain dalam mencapai tujuannya.

Page 28: Sistem Informasi Persediaan Barang

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem informasi terlebih dahulu akan

dibahas pengertian sistem dan informasi.

2.1.1 Definisi Sistem

Sistem merupakan kumpulan dari sub-subsistem. Menurut Jogiyanto HM

dalam bukunya yang berjudul Analis dan Desain Sistem Informasi berpendapat

bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan dari eleman-eleman yang berinteraksi

untuk mencapai tujuan tertentu” ( 2001:2).

Dari pendapat mengenai definisi sistem diatas, dapat disimpulkan bahwa

sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen atau subsistem-subsistem

yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut Jogiyanto HM, suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerjasama

membentuk suatu kesatuan. Sistem dapat berupa subsistem yang

mempunyai sifat-sifat sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Page 29: Sistem Informasi Persediaan Barang

3. Lingkungan Sistem

Lingkungan sistem terdiri dari lingkungan internal sistem yaitu lingkungan

yang berada di dalam batasan sistem dan lingkungan eksternal sistem yaitu

lingkungan yang berada di luar sistem.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya

sehingga dapat berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem agar suatu

sistem dapat beroperasi dan energi yang diproses menghasilkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem

Merupakan perubahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output).

8. Sasaran Sistem

Merupakan tujuan dari suatu sistem yang sangat menetukan sekali masukan

yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem agar dapat

dikatakan berhasil karena tujuannya dapat tercapai.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem diperlukan untuk membedakan antara sistem satu dengan

sistem lainya, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.1 Pengklasifikasian Sistem Kriteria Klasifikasi

Lingkungan Sistem terbuka Sistem tertutup

Asal pembuatannya Buatan manusia Buatan Allah / alam

Page 30: Sistem Informasi Persediaan Barang

Keberadaanya Sistem berjalan Sistem konsep

Kesulitan Sulit / komplek Sederhana

Output / kinerjanya Dapat dipastikan Tidak dapat dipastikan

Waktu keberadaanya Sementara Selamanya

Wujudnya Abstrak Ada secara phisik

Tingkatnya Sub sistem / sistem Super sistem

Fleksibelitas Bisa beradaptasi Tidak bisa beradaptasi

1. Sistem terbuka dan tertutup

Sistem dikatakan terbuka bila aktivitas di dalam sistem tersebut dipengaruhi

oleh lingkunganya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup apabila

aktivitas didalamnya tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi di

lingkunganya.

2. Sistem buatan manusia dan alam

Suatu sistem diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut dapat

diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Allah) dan

buatan manusia.

3. Sistem berjalan dan konseptual

Sistem berjalan adalah sistem yang saat ini sedang digunakan sedangkan

sistem konseptual adalah sistem yang menjadi harapan atau belum diterapkan.

4. Sistem sederhana dan kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari

sedikit tingkatan dan subsistem, sedangkan sistem komplek adalah sistem

yang memiliki banyak tingkatan atau subsistem.

5. Kinerjanya dapat dipastikan dan tidak dapat dipastikan

Kinerja yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan

dan sedang dibuat. Kinerja yang tidak dapat dipastikan artinya tidak dapat

ditentukan dari awal dan tergantung pada situasi yang dihadapi.

6. Sementara dan selamanya

Page 31: Sistem Informasi Persediaan Barang

Suatu sistem digunakan sementara artinya sistem hanya digunakan untuk

periode waktu tertentu suatu sistem digunakan selamanya artinya sistem

digunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan.

7. Ada secara fisik dan abstrak / non fisik

Sistem dapat dilihat dari wujudnya. Perusahaan atau organisasi bukanlah

merupakan organisasi yang dapat disentuh secara fisik.

8. Sistem, subsistem dan supersistem

Berdasarkan tingkatanya suatu sistem bisa merupakan komponen dari sistem

yang lebih besar. Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah

sistem, sedangkan supersistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Bisa beradaptasi dan tidak beradaptasi

Bisa artinya bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Tidak bisa

beradaptasi artinya tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan

lingkungan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Secara umum informasi dapat diartikan sebagai hasil pengolahan data yang

telah memunculkan arti dan manfaat bagi penerima. Sedangkan data dapat

diartikan sebagai :

1. Sekumpulan fakta yang belum terorganisir.

2. Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang

nyata.

3. Representasi dunia nyata yang mewakili sautu objek, seperti; manusia

(pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan

lain-lain, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar,

bunyi atau kombinasinya.

Page 32: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.2.1 Definisi Informasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

”Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar/berita tentang sesuatu serta keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat di bagian-bagian amanat tersebut” (2003 :432)

Gordon B davis dalam buku yang berjudul Management Information

system mengemukakan bahwa :

”Informasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerimaan dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang” (1974 : 3-4).

2.2.2 Siklus Informasi

Sistem menghasilkan suatu informasi yang diolah dari data. Data adalah

sumber informasi berupa fakta atau angka yang relatif kemudian diolah atau

diproses untuk menghasilkan suatu informasi. Perubahan data yang menjadi

informasi dilakukan oleh pengolah informasi dan informasi disajikan dalam

bentuk lisan atau tertulis oleh pengolah informasi.

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Page 33: Sistem Informasi Persediaan Barang

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi

mengemukakan ”Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan

sebagai input dalam menhasilkan informasi” (2007:46).

Pengertian informasi di dalam buku Sistem Informasi Manajemen adalah

sebagai berikut “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan

arti dan manfaat” (2004 : 40).

Sedangkan menurut Jogiyanto HM dalam bukunya Analis dan Desain

adalah “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” (2001:8).

Dari kedua pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah hasil dari suatu pemrosesan data yang diolah menjadi bentuk yang mudah

dipahami yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamanya terhadap

fakta-fakta yang ada.

2.2.3 Kualitas Informasi

Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas harus memperhatikan hal-

hal sebagai berikut :

1. Akurat

Informasi yang didapat kepada si penerima harus bebas dari kesalahan-

kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi

mencerminkan maksudnya, sehingga informasi yang disampaikan kepada

penerima tidak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau

merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya

nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga

Page 34: Sistem Informasi Persediaan Barang

diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan

menerimannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan harus sesuai

dengan yang dibutuhkan.

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya

mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa

informasi yang digunakan di dalam sistem informasi umumnya digunakan untuk

beberapa kegunaan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat berupa gabunga dari beberapa elemen teknologi

berbasis komputer yang saling berinteraksi dan bekerja sama berdasarkan suatu

prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan, dimana memproses dan

mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam

mendukung keputusan.

Sistem infromasi dapat dikatakan sebagai kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah

masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran

perusahaan.

Page 35: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.3.1 Defini Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku yang berjudul

“Analisis dan Desain Sistem Informasi”, menyatakan bahwa sistem informasi

merupakan:

“Sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dalam menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” (1983:63).

Sedangkan menurut Raymond McLeod, Jr. dalam buku ”Sistem Informasi

Manajemen” mengemukakan bahwa:

“Sistem Informasi adalah kumpulan dari subsistem baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna” ( Jilid1, 2001, 13).

Suatu Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen, komponen-

komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain antara lain :

1. Perangkat Keras (Hardware), dapat terdiri dari CPU (Central Processing

Unit), Disk, terminal, printer.

2. Perangkat Lunak (Software), dapat terdiri dari Sistem Operasi, Sistem

Manajemen Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi.

3. Personil, yaitu orang, unit atau bagian tertentu yg mengoperasikan sistem,

menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas

manual yang mendukung sistem.

4. Data, berupa data-data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu.

5. Prosedur, berupa instruksi dan kebijakan tertentu untuk mengoperasikan

sistem yang bersangkutan.

Berdasarkan definisi tersebut diatas Sistem Informasi dapat didefinisikan

sebagai suatu sistem didalam organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-

orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang

Page 36: Sistem Informasi Persediaan Barang

ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses file transaksi

rutin tertentu, memberi sinyal kepada pihak manajemen atau pihak yang

berkepentingan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang

penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

2.3.2 Komponen Sitem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski, ("Information Systems Theory and

Practice", John Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan bahwa sistem

informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai blok bangunan

(block building). Blok bangunan (block building) tersebut tersusun atas sebagai

berikut:

1. Blok Masukan (Input Block)

Meliputi, metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses

data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya,

tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Controls Block)

Page 37: Sistem Informasi Persediaan Barang

Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani

kesalahan/kegagalan sistem.

Gambar 2.2 Blok Bangunan (Building Block)

2.4 Konsep Dasar Persediaan Barang

Persedian barang merupakan siklus arus pembelian dan penjualan yang

aktivitasnya mengawali pengolahan transaksi hingga menghasilkan laporan stock

barang.

2.4.1 Pengertian Persediaan Barang

Dalam perusahaan, persedian barang merupakan faktor yang perlu

diperhatikan, adapun persediaan menurut Drs. Sofyan Assauri dalam Manajemen

produksi adalah :

” Persedaian merupakan sejumlah bahan-bahan dalam proses produksi, serta bahan jadi atau bahan produksi yang diselesaikan untuk memenuhi permintaan dari konsumen/langganan setiap waktu ” . (Drs. Sofyan Assauri,1996:176 )

Input

Model

Output

Technology Database

Control

Pemakai

Pemakai

Pemakai Pemakai

Pemakai

Pemakai

Page 38: Sistem Informasi Persediaan Barang

Sedangkan menurut Freddy Rangkuti dalam buku manajemen persedian aplikasi

dibidang bisnis :

” Persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinyu diperoleh, ubah kemudian dijual kembali ” . (Freddy Rangkuti,1989:11)

Dalam pengadaan persediaan, perusahaan membutuhkan sejumlah dana oleh

sebab itu setiap perusahaan dapat mempertahankan suatu jumlah persedian yang

cukup untuk menjamin kegiatan perusahaan. Jika persedian terlalu sedikit, maka

akan timbul permaslahan yang mengakibatkan tertundanya proses transaksi

penjualan oleh sebab itu persedian harus diatur dan dikendalikan agar dapat

memenuhi kebutuhan dalam jumlah, mutu, waktu yang tepat dengan jumlah biaya

yang serendah rendahnya.

2.4.2 Fungsi persediaan

Fungsi perasedian adalah membantu untuk memisahkan pemasok, produsen,

dan konsumen, persediaan juga mengizinkan pedagang barang agar dapat

membantu jalannya operasional. Pada dasarnya persedian akan mempermudah

atau memperlancar jalanya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara

berturut-turut untuk memproduksi barang-barang selajutnya menyampaikan

kepada langganan atau konsumen, fungsi persediaan tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Tepat produksi

Prosedur dilaksanakan dalam proses yang harus sesuai dengan kebutuhan

2. Tepat jenis

Maksudnya dari tepat jenis adalah terpenuhinya kebutuhan barang yang

paling sesuai dengan kebutuhan, karena setiap barang biasanya meliki

karateristik yang berbeda

3. Tepat mutu

Page 39: Sistem Informasi Persediaan Barang

Maksud dari tepat mutu akan menyebabkan barang tersebut tidak mudah

mengalami kerusakan/tidak sebelum waktunya

4. Tepat waktu

Tepat waktu merupakan hal yang penting, barang datangnya tidak tepat

waktu dapat merugikan pihak perusahaan pembeli serta dapat menghambat

kelancaran pekerjaan-pekerjaan dan keterlambatan barang

5. Tepat jumlah

Persedain barang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan, dengan

merencanakan terlebih dahulu berapa jumlah suatu barang yang

dibutuhkan.

2.4.3 Maksud dan tujuan persediaan

Persedian dimaksudkan untuk merealisasikan kebutuhan yang dirasakan

kurang oleh pihak perusahaan. Adapun tujuannya adalah agar proses persediaan

atau kegiatan operasional suatu perusahaan tidak mengalami kemacetan karena

kekurangan persedian barang yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatannya

adapun tujuan persedian adalah sebagai berikut :

1. Sebagian besar kekayaan perusahaan pada umumnya tertanam pada

persediaan oleh karenanya perlu disusun suatu sistem dan prosedurnya

agar persedian dapat ditingkatkan efektifitasnya.

2. Persediaan ini diharapkan dapat membantu mengatasi keamanan-

kemungkinan dari kehilangan, kerusakan dan lain-lain demi

mempertahankan kontinyuitas perusahaan.

3. Persediaan harus ditangani dengan baik selain penyimpanan dan

pengeluarannya juga penerimaan ke perusahaan. Kesalahan dalam

penerimaan yang disebabkan karena kualitas dan harga akan

mempengaruhi terhadap harga pokok penjualan.

4. Persediaan yang terdapat digudang harus dijaga keberadaaannya dan

jumlah persedian dan stock yang terdapat didalamnya agar permintaan

Page 40: Sistem Informasi Persediaan Barang

yang dilakukan baik dari pemakaian atau bukan pemakaian dapat selalu

terpenuhi.

2.5 Alat Bantu Pemodelan Sitem

Dalam menganalisis, merancang dan mendokumentasikan Sistem Informasi,

Penulis menggunakan alat bantu berupa simbol-simbol grafik yang

menggambarkan proses-proses yang terjadi. Pengguna simbol-simbol grafik ini

ditujukan untuk mempermudah dalam memahami proses-proses yang terjadi.

2.5.1 Flowmap

Flowmap atau Bagan Aliran Dokumen adalah Alat dokumentasi untuk

menggambarkan sistem informasi baik pada tahap analisis maupun perancangan

sistem yang menelusuri aliran dokumen termasuk didalamnya dari mana dokumen

tersebut berasal, kemana tujuannya dan bagaimana proses pembuatan dokumen

tersebut.

Flowmap merupakan Flowchart yang dipetakan kedalam kolom-kolom,

setiap kolom mewakili atau menunjukan suatu bagian, divisi, atau jabatan dalam

struktur organisasi yang bersangkutan, dan orang atau pihak-pihak yang

berinteraksi dengan sistem secara tidak langsung. Simbol-simbol yang digunakan

dalam Flowmap memiliki kesamaan dengan simbol-simbol dalam Flowchart.

Sebagian besar dari simbol-simbol yang digunakan dalam Flowmap dapat dilihat

pada daftar simbol.

Tabel 2.2 Flowmap (Bagan aliran Dokumen) No Simbol Nama Keterangan

1

Terminal

Titik awal, akhir, atau

pemberhentian dalam satu

proses

Page 41: Sistem Informasi Persediaan Barang

2

Input / output

Menunjukan sumber atau

keluaran dari hasil

pemrosesan

3

Aliran Data

Garis arus simbol yang

menunjukan arah suatu

dokumen

4

Dokumen

Fungsi masukan / keluaran

yang menyatakan media

record berupa dokumen

5

Proses komputerisasi

Menunjukan pemrosesan

yang dilakukan dengan

menggunakan komputer

6

Proses Manual

Menunjukan pemrosesan

secara manual

7

Pengujian

Langkah pengambilan

keputusan yang

meghasilkan dua

keputusan ya / tidak

8

Stored data /

Penyimpanan data

Tempat untuk

penyimpanan data secara

komputerisasi

9

Arsip

Untuk melakukan

penyimpanan

secara manual

10

Connector / konektor

Menunjukan perpindahan

pada satu halaman.

11

CONNECTOR

OFF PAGE /

Menunjukan perpindahan

pada halaman lain

Page 42: Sistem Informasi Persediaan Barang

KONEKTOR

SATU

HALAMAN

12

Punched Paper Tape

Menunjukan alat

pembayaran (uang)

13

Manual Input

Menunjukan alat input

manual

2.5.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang

dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang

keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data

tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada

data tersebut.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana

data tersebut akan disimpan.

Penggunaan DFD Sebagai Modeling Tool dipopulerkan Oleh De Marco &

Yordan (1979) dan Gane & Sarson (1979) dengan menggunakan pendekatan

Metoda Analisis Sistem Terstruktur. DFD terdiri dari context diagram dan

diagram rinci (DFD Levelled).

Page 43: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.5.2.1 Context Diagram

Context Diagram atau Diagram Konteks berfungsi memetakan model

lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili

keseluruhan sistem, yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan

dan keluaran sistem secara global. Entitas Luar merupakan entitas atau pihak-

pihak tertentu yang berinteraksi dengan sistem tanpa melakukan pengolahan data,

serta bertindak sebagai pemberi masukan (input) atau penerima keluaran (output)

dari sistem.

Sistem Informasi

Persediaan Barang

Toko Gadgetanda

Konsumen

Kepala Toko

Pemasok

Permintaan Barang

Faktur Penjualan

LaporanPenjualan Barang

PO

Faktur Pembelian

Surat Jalan Retur Barang

Faktur Pembelian Tidak Valid

Tanda Terima Retur Barang

Faktur Penjualan & Data Barang Rerur

Laporan Retur Barang

Laporan Persediaan Barang

Laporan Pembelian Barang

Konfirmasi Permintaan Barang Tidak Terpenuhi

Data Barang Retur dan Data Barang tidak valid

Daftar Pemesanan Barang

Daftar Pemesanan Barang

Diagram 2.1 Contoh Diagram Context

Page 44: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.5.2.2 DFD Levelled

DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi

yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini

hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

Dalam DFD levelled dapat terjadi penurunan level, dimana dalam

penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses

tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled dapat

dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Aliran

data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan

dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan

proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan atau dirinci lagi

dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.

Dalam penggambaran DFD, terdapat beberapa simbol yang digunakan baik

berdasarkan versi Gane/Sarson maupun berdasarkan Yordan/De Marco, simbol-

simbol tersebut dapat dilihat pada daftar simbol.

Page 45: Sistem Informasi Persediaan Barang

Konsumen

1.0

Penjualan

Barang

Permintaan Barang Persediaan

Barang

2.0

Pemintaan

Barang

Transaksi

Penjualan

Faktur Penjualan

Permintaan Barang Tidak Terpenuhi

Kepala Toko

PO

Pemasok

Transaksi

Permintaan

4.0

Pembelian

Barang

Faktur Pembelian

5.0

Retur

Barang

Persediaan

Barang

Tanda Terima Retur barang

Retur

Laporan Retur Barang

Faktur Penjualan & Data Barang Rerur

Surat Jalan Retur Barang

Laporan Penjualan Barang

Faktur Pembelian Tidak Valid

Konsumen

Laporan PersediaanBarang

Konsumen

Laporan Pembelian BarangPemasok

Konfirmasi Permintaan Barang Tidak Terpenuhi

Daftar Permintaan Barang

Daftar Pemesanan Barang

Laporan Pemesanan Barang

3.0

Pemesanan

Barang

Data Barang Retur dan Data Barang tidak valid

Diagram 2.2 Contoh Data Flow Diagram Levelled

2.5.2.3 Aturan-aturan dalam Pembuatan Data Flow Diagram

Dalam pembuatan DFD, terdapat beberapa peraturan yang harus

diperhatikan, sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan, aturan-

aturan tersebut antara lain :

1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

Page 46: Sistem Informasi Persediaan Barang

2. Tidak diperbolehkan adanya aliran data antara entitas eksternal dengan data

store.

3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas

eksternal atau data store dapat digambar beberapa kali dengan tanda khusus,

misalnya diberi nomor.

4. Satu aliran data dapat mengalirkan beberapa paket data.

5. Bentuk anak panah aliran data dapat bervariasi.

6. Semua objek harus mempunyai nama.

7. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.

8. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses, jika melebihi maka

sebaiknya dikelompokkan kembali kedalam beberapa proses yang bekerja

bersama-sama didalam suatu subsistem.

2.5.3 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus Data (Data Dictionary) adalah daftar semua elemen data yang

terdefinisi dengan tepat sehingga pengguna (user) dan analis sistem mempunyai

pengertian yang sama tentang input dan output dalam sistem.

Kamus data mempunyai fungsi yang sama besar dalam pemodelan sistem

dan juga berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara

terperinci, dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem

sehingga pemakai dan penganalisa sistem mempunyai dasar pengertian yang sama

tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut :

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.

misalnya data alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos.

3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan

aliran.

Page 47: Sistem Informasi Persediaan Barang

5. Mendeskripsikan hubungan secara terperinci antar penyimpanan yang akan

menjadi titik perhatian dalam Entity Relationship Diagram (ERD).

2.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model dari basis data

yang berfungsi untuk menjelaskan hubungan antar entitas didalam basis data dan

membantu menggambarkan relasi secara lengkap antara dua table/file atau lebih.

2.5.4.1 Simbol-simbol dalam Entity Relationship Diagram

Agar dapat memahami dan menggunakan Entity Relationship Diagram

sebagai alat pemodelan dan perancangan basis data, diperlukan pemahaman

terhadap simbol-simbol yang digunakan, beserta definisi dari setiap simbol yang

bersangkutan. Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram

antara lain:

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah sebuah Objek yang dapat dibedakan dari objek lain.

Contoh :

a. Individu : Pegawai, Pelanggan , Mahasiswa, Distributor.

b. Tempat : Ruang, Bangunan, Kantor, Lapangan, Kampus.

c. Objek : Buku, Motor, Paket Software, Produk.

d. Peristiwa : Pendaftaran, Pemesanan, Penagihan.

e. Konsep : Rekening, Kualifikasi.

Notasi Entitas (Entity) Digambarkan sebagai berikut :

Page 48: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 2.3 Notasi Entitas

2. Relasi (Relationship)

Relasi adalah Hubungan/Asosiasi antara dua atau lebih Entitas yang dinamai

dengan kata kerja.

Gambar 2.4 Notasi Relasi

3. Atribut (Attribute)

Atribut merupakan karakteristik dari Entitas yang menentukan properti

suatu objek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang

berbeda

Gambar 2.5 Notasi Atribut

4. Kardinalitas (Kardinality)

Adalah angka yang menunjukan banyaknya kemunculan suatu objek terkait

dengan kemunculan objek lain pada suatu relasi. Kombinasi angka yang

mungkin terjadi yaitu 1 : 1, 1 : n, dan n : n.

Gambar 2.6 Contoh Penggunaan Notasi Kardinalitas

Page 49: Sistem Informasi Persediaan Barang

5. Modalitas (Modality)

Merupakan partisipasi sebuah entitas dalam suatu relasi, dipetakan

menggunakan angka nol (0) dan angka satu (1). Angka nol (0) menunjukan

partisipasi bersifat Optional atau Parsial, dan angka satu (1) jika partisipasi

bersifat Wajib atau Total.

2.6. Pendekatan Sistem

Didalam melakukan pengembangan sistem dibutuhkan suatu metodologi,

adapun metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep –

konsep pekerjaan, dan aturan-aturan yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan,

seni, ataupun disiplin lain. Sebagian besar dari metodologi yang dibuat

dimaksudkan hanya untuk tahap desain saja, akan tetapi banyak juga yang

digunakan untuk tahap analisis sistem. Metodologi yang digunakan penulis dalam

perancangan ini adalah pendekatan sistem SDLC.

SDCL adalah proses-proses pengembangan sistem yang terdiri dari :

1. Perencanaan sistem

Tahap perencanaan merupakan pedoman atau landasan dasar untuk melakukan

pengembangan sistem kebutuhan-kebutuhan apa saja dibutuhkan untuk

melakukan pengembangan sistem serta mendukung operasinya setelah

diterapkan.

2. Analisis

Merupakan tahap awal pengembangan sistem beserta aplikasi perangkat lunak

pendukung sistem, dengan cara mengumpulkan data-data dan menganalisa

sistem yang sedang berjalan sehingga kebutuhan aplikasi perangkat lunak

pendukung sistem dapat terdefinisi dengan jelas.

3. Perancangan

Dalam tahap ini penulis merancang sistem beserta aplikasi perangkat lunak

pendukung sistem, berdasarkan pada hasil yang didapat dari tahap analisis dan

Page 50: Sistem Informasi Persediaan Barang

memberikan gambaran mengenai rancangan sistem serta aplikasi perangkat

lunak pendukung sistem yang dibangun.

4. Implementasi

Pada tahap ini semua spesifikasi yang dihasilkan pada tahap perancangan

diterjemahkan kedalam bahasa pemograman sehingga menghasilkan sebuah

aplikasi perangkat lunak pendukung sistem rancangan penulis.

5. Pengujian ( Testing )

Pada tahap pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak,

memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal

fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-

kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil

aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

6. Perawatan sistem

Tahap perawatan sistem merupakan tahapan setelah pengembangan sistem

selesai dilakukan dan sistem telah dioperasikan.

2.7 Konsep Dasar Basis Data

Basis Data (Database) merupakan komponen utama sistem informasi

karena semua informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berasal dari

pengolahan data didalam basis data. Pengelolaan basis data yang buruk dapat

mengakibatkan tidak tersedianya data penting yang dapat digunakan untuk

menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.

Basis Data adalah sekumpulan informasi mengenai suatu subjek tertentu,

yang memiliki keterkaitan logis, lengkap, dan terstruktur. Basis data menyediakan

struktur bagi informasi, dan memungkinkannya untuk digunakan bersama-sama

oleh berbagai aplikasi yang berbeda.

Page 51: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.7.1 Definisi Basis Data

Menurut Fatansyah dalam buku yang berjudul Basis Data menyatakan

bahwa:

“Basis Data merupakan kumpulan file/berkas/arsip yang berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa yang disimpan secara bersama dalam penyimpanan elektronis agar kelak dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.” (2001, 2).

Menurut Andi Kristanto yang tertuang dalam buku yang berjudul Konsep

dan Perancangan Database menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan

file-file yang mempunyai kaitan antar satu file dengan file yang lain sehingga

membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan,

instansi dalam batasan tertentu” (1994:3).

2.7.2 Abstraksi Data dalam Basis Data

Kegunaan utama sistem basis data adalah agar pemakai mampu menyusun

suatu pandangan abstraksi dari data. Bayangan mengenai data tidak lagi

memperhatikan kondisi sesungguhnya bagaimana suatu data masuk kedalam basis

data dan disimpan dalam sektor mana, tetapi menyangkut secara menyeluruh

bagaimana data tersebut dapat diabstraksikan mengenai kondisi yang dihadapi

oleh pemakai sehari-hari. Sistem yang sesungguhnya, tentang teknis bagaimana

data disimpan dan dipelihara seakan-akan disembunyikan kerumitan, kemudian

diungkapkan dalam bahasa dan gambar yang mudah dimengerti.

Terdapat tiga kelompok pemakai dalam tingkatan abstraksi saat

memandang suatu basis data, antara lain :

1. Level Fisik

Level ini merupakan level abstraksi paling rendah karena menggambarkan

bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya.

2. Level Konseptual

Page 52: Sistem Informasi Persediaan Barang

Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam basis data dan

hubungan relasi yang terjadi antara data dari keseluruhan basis data.

Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur level fisik lagi,

penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis, dan hubungan

secukupnya.

3. Level Pandangan Pemakai (View level)

Level ini merupakan level abstraksi data tertinggi yang menggambarkan

hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai dari keseluruhan basis data, hal

ini disebabkan beberapa pemakai basis data tidak membutuhkan semua isi

basis data.

2.8 Konsep Dasar Database dan Pengertian Structured Query

Language (SQL)

Structured Query Language disingkat SQL adalah bahasa standar yang

digunakan dalam database management system (DBMS) untuk berkomunikasi

dengan basis data atau database, yang meliputi perintah-perintah untuk mengganti

isi atau memodifikasi struktur database, mengganti setting dan membuat sistem

security data, memberi dan menentukan wewenang user pada database atau tabel,

mentransfer data dari satu database ke database lain, menangani proses transaksi

dalam suatu aplikasi (Kok Yung, 2003). Database itu sendiri dapat dianggap

sebagai suatu penyusunan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat, yang

disimpan secara terstruktur dalam suatu media pengingat yang sering disebut

dengan harddisk.

Database merupakan sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel

yang terintegrasi satu sama lain dan disimpan dengan beberapa cara

pengorganisasian, dimana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otorisasi)

untuk dapat mengakses (mengubah, mengubah, menganalisis, menambah, serta

memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut (Kok Yung, 2003).Database

Management System (DBMS) dapat melakukan pekerjaan untuk menambah,

menghapus, memanipulasi serta memperoleh data atau informasi berdasar

Page 53: Sistem Informasi Persediaan Barang

perintah SQL yang diberikan melalui sebuah aplikasi yang berupa program

develop menggunakan Visual Studio, .NET, Java, Phyton, Borland dan bahasa

program lainnya. Jika ingin mendapatkan suatu informasi, maka perintah SQL

tersebut diketikkan pada aplikasi database. Perintah-perintah tersebut akan

diteruskan ke DBMS untuk diproses. Pada saat DBMS melakukan tugasnya,

DBMS tersebut akan mengambil atau memanipulasi data-data dalam database

sesuai perintah SQL yang diterimanya, dan kemudian memberikan atau

mengembalikan data yang telah diproses.

2.8.1 Sejarah Structured Query Language (SQL)

Pertengahan tahun 1970-an, vendor database berlomba-lomba

mengimplementasikan database relational yang berbasiskan model relational.

IBM sendiri tengah mengembangkan produk relasionalnya yang bernama

System/R, untuk bahasa querynya IBM menciptakan SEQUEL. Ciri-ciri bahasa

ini adalah mirip bahasa Inggris, deklaratif, dan high level yang mirip dengan

bahasa pemrograman COBOL.Ternyata System/R tidak sukses di pasaran,

sehingga IBM pada tahun 1979 menciptakan produk database relasional yang lain

yaitu DB/2. Namun bahasa SEQUEL ternyata diminati oleh vendor lain seperti

Oracle dan Ingres yang akhirnya diubah menjadi SQL oleh IBM.Awal tahun

1980-an sudah ada produk database yang menggunakan SQL.

Badan standar Amerika, ANSI akhirnya mengadopsi SQL menjadi standar

tahun 1986. Satu tahun kemudian ISO mengangkat SQL sebagai bahasa standar.

Standar pertama ini sering disebut SQL-86 atau SQL-87.Standar berikutnya

adalah SQL-89 yang merupakan versi minor dari SQL-87. dokumen standar SQL-

89 (belum schema, full outer join, dan cascade update/delete untuk foreign key

constraint. SQL-92 merupakan generasi kedua standar SQL dan sering disebut

SQL2, penambahannya antara lain : information schema, berbagai tipe join, union

di view, tipe-tipe data tanggal, domain, ALTER TABLE, CASE. SQL-1999

merupakan generasi ketiga standar SQL dan dijuluki SQL3, penambahan fiturnya

Page 54: Sistem Informasi Persediaan Barang

antara lain tabel inheritance, tipe data komposit (array, row) dan tipe data

referensi (pointer), recursive query, regex, trigger, tipe data Boolean dan

savepoint. SQL:2003 merupakan standar SQL yang berkaitan dengan XML.

2.8.2 MySQL sebagai bahasa Structured Query Language (SQL)

MySQL merupakan salah satu database relasional yang mendukung

pemakaian Structured Query Language (SQL) dan dirancang untuk penggunaan

aplikasi dengan arsitektur client-server, yang memungkinkan pengguna untuk

mengolah data didalam database tersentral pada komputer pusat yang disebut

dengan server. Sedangkan informasi yang dihasilkan dapat digunakan bersama-

sama oleh beberapa user didalam komputer lokalnya yang disebut client. (Ridwan

Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003). Pada awalnya MySQL dioperasikan

hanya pada satu platform saja. Namun seiring perkembangan teknologi, maka

MySQL dapat dioperasikan ke dalam berbagai platform seperti Windows, Linux

dan Free BSD. Kecepatan akses MySQL dan kemampuannya untuk integrasi ke

dalam berbagai bahasa pemrograman yang menjadikannya standar dalam

pemrograman.

MySQL dapat dengan bebas didownload melalui http://www.mysql.com

atau melalui server terdekat dengan Indonesia,antara lainhttp://mysql.hjc.edu.sg

(Singapura),http://mysql.ntcu.edu.tw(Taiwan),danhttp://mirror.aarnet.edu.au/mysq

l (Australia).Pada platform sistem operasi Linux, MySQL merupakan paket

aplikasi database yang sangat populer dan hampir setiap distro Linux telah

membundlenya. Untuk masing-masing distro telah memaketkan sesuai jenis

distronya, misalkan debiat / ubuntu (*.deb), Mandriva, OpenSuse (*rpm) dan lain

sebagainya. Untuk mempermudah pengaturan juga telah disediakan MySQL

Admin dalam versi GUI, sehingga kita tidak perlu report harus menghafalkan

sintax-sintax SQL.

Page 55: Sistem Informasi Persediaan Barang

Sedangkan untuk dapat mencoba mengoperasikan perintah-perintah SQL dapat

menggunakan MySQL Monitor. long, single, double, currency, string, byte,

Boolean, date, object, variant.Adapun jenis tipe data MySQL antara lain: Tabel

2.8.3 Tipe Data pada MySQL

1. TypeRange

Tinyint ukuran terkecil dari integer.Signed range : -128 s.d 127 unsigned

range : 0 s.d 255

2. Smallint ukuran kecil dari integer.Signed range : -32768 s.d 32767

unsigned range : 0 s.d 65535

3. Mediumint ukuran menengah dari integer Signed range : -8388608 s.d

8388607 unsigned range : 0 s.d 16777215int

4. IntegerIntegerSigned range : -2147483648 s.d 2147483647Unsigned range

: 0 s.d 4294967295

5. Bigint ukuran terbesar dari integer signed range : -9223372036854775808

s.d 9223372036854775808 unsigned range : 0 s.d

18446744073709551615

6. FloatPresisi tunggal Range : -3.402823466E+38 s.d -1.175494351E-38,0,

1.175494351E-38 s.d 3.402823466E+38 TypeRange double, double

precision, real Presisi ganda Range : -7976931348623157E+308 s.d -

2.2250738585072014E-308, 0, dan 2.2250738585072014E-308 s.d

1.7976931348623157E+308 decimal, numeric

Pecahan dengan range seperti tipe data DOUBLEDateTanggalFormat : 'YYYY-

MM-DD'datetimeKombinasi tanggal dan jamRange : '1000-01-01 00:00:00' s.d

‘9999-12-31 23:59:59'Format : 'YYYY-MM-DD

HH:MM:SS'timestampKombinasi tanggal dan jam yang berisi waktu saat tabel

diakses.Range : '1970-01-01 00:00:00' s.d Tahun 2037Format :

YYYYMMDDHHMMSS, YYMMDDHHMMSS, YYYYMMDD, atau

YYMMDDTimeJamRange : '-838:59:59' s.d '838:59:59'Format :

Page 56: Sistem Informasi Persediaan Barang

'HH:MM:SS'YearTahunRange : 1901 s.d 2155 (4 digit),1970-2069 (2

digit)Format : 'YYYY'CharKarakter dengan panjang tetap sesuai saat pembuatan

tabel dengan karakter spasi dihilangkan pada saat penyimpananRange : 1 s.d 255

charactersnchar,national char

Karakter dengan panjang tetap sesuai saat pembuatan tabel namun karakter spasi

tidak dihilangkan pada saat penyimpananRange : 1 s.d 255

characters.varcharKarakter dengan panjang sesuai saat panjang karakter ditulis,

dengan karakter spasi dihilangkan pada saat penyimpanan.Range : 1 s.d 255

characters. tinyblob, tinytext TEXT/BLOB dengan panjang maksimal 255

karaktermediumblob, mediumtext 65535 TypeRange longblob, longtext

16777215enum ('value1', 'value2', …) Obyek string yang hanya boleh diisi dari

daftar pilihan value yang diberikan, NULL, atau error valueMaksimum value :

65535set ('value1', 'value2', …) Obyek string yang hanya boleh diisi dari daftar

pilihan value yang diberikan, NULL, atau error valueMaksimum value :

64Sumber : Ridwan Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003

2.8.4 Bahasa SQL

Dalam SQL terdapat tiga subbahasa, yaitu

1. Data Definition Language (DLL) yang digunakan untuk membangun objek-

objek dalam database, seperti tabel dan indeks;

2. Data Manipulation Language (DML) yang digunakan untuk menambah,

mencari, mengubah dan menghapus baris dalam tabel; dan

3. Data Control Language (DCL) yang digunakan untuk menangani masalah

sekuriti dalam database. Ketiga komponen ini dapat diakses setelah database

dibuka atau dipanggil. (Ridwan Sanjaya dan Yoni Eza Ikhmawan, 2003). Hal

yang perlu diperhatikan dalam pembuatan database adalah penulisan nama

database tidak diperbolehkan menggunakan spasi dan karakter non standar.

Bentuk penulisan perintah untuk membuat database baru adalah :

Create database nama_databases;

Page 57: Sistem Informasi Persediaan Barang

Untuk membuat database latihan:

create database latihan;

Sedangkan untuk melihat keseluruhan database dapat digunakan perintah :

shows databases;

Untuk memanggil atau menggunakan database digunakan

perintah:

use nama_database;

Untuk menggunakan database latihan:

use latihan;

Untuk menghapus database digunakan perintah:

drop database nama_database;

Untuk menghapus database latihan:

drop database latihan;

1. Sintak Data Definition Language (DLL) Sintak Data Definition Language terdiri

atas create, alter, dan drop. DDL bertugas untuk membuat objek SQL dan

menyimpan definisinya dalam tabel. Contoh obyek yang dimaksud adalah tabel,

view, dan index. Pembuatan tabel, serta perintah untuk menghapus tabel,

dilakukan dengan subbahasa yang tergolong dalam DDL.

a.Membuat TabelStruktur penulisan:

create table nama_table (nama_field type, …);

Sintaks membuat tabel produk :c

reate table produk (nama varchar(25), harga bigint);

b. Mengganti nama tabelStruktur penulisan:

alter

table nama_table_lama rename nama_table_baru;

Sintaks mengganti tabel produk menjadi tabel barang:

alter table produk rename barang;

c. Menghapus tabelStruktur penulisan: drop table nama_table;

Sintaks menghapus tabel barang: drop table barang;

2. Sintak Data Manipulation Language (DML)Data Manipulation Language (DML)

terdiri dari select, update, insert, dan delete

Page 58: Sistem Informasi Persediaan Barang

a. Memasukkan data (insert)Ada dua perintah yang dapat digunakan untuk

memasukkan data ke dalam tabel: insert into nama_table values (isi_field1,

isi_field2, ..., isi_fieldn);

Contoh:

insert into barang values (‘Buku’, 45000);

Jenis perintah yang kedua:

insert into nama_table (nama_field1, nama_field2, ..., nama_fieldn) values

(isi_field1, isi_field2, ..., isi_fieldn);

Contoh:

insert into barang (nama, harga) values (‘Buku’, 45000);

b. Menampilkan data (select)Perintah select digunakan untuk menampilkan data.

Perintah ini hampir 90% digunakan dalam pemakaian database MySQL untuk

menampilkan informasi berdasarkan kriteria dan urutan tertentu.Struktur

penulisan

select [fields] from [nama_tabel]where [kondisi]order by [nama_field]

group by [nama_field] asc|desclimit [batasan];

Setelah penulisan select, [fields] dapat diganti dengan menyebutkan satu nama

field saja atau beberapa field sekaligus yang dipisah dengan tanda koma (,),

penulisan field-field tersebut digunakan untuk memunculkan data dari kolom

mana saja yang akan ditampilkan. Jika seluruh kolom akan ditampilkan, dapat

menggunakan tanda asterik (*) untuk mewakilinya.Kemudian perintah dilanjutkan

dengan penulisan from [nama_tabel], yang dimaksudkan untuk menyebutkan

nama tabel yang akan digunakan sebagai sumber untuk menampilkan kolom-

kolom yang telah disebutkan sebelumnya.Contoh penulisan:

select * from produk;select nama, harga from produk;

Sedangkan pada baris where [kondisi], dituliskan kriteria apa saja yang

disyaratkan untuk menampilkan data. Contoh : untuk menampilkan produk pasta

gigi:

select * from produk where nama = ‘Pasta Gigi’;

Klausa

order by

Page 59: Sistem Informasi Persediaan Barang

digunakan untuk mengurutkan hasil. Untuk mengurutkan berdasarkan urutan

terkecil ke besar dapat menggunakan asc (ascending), sedangkan untuk

mengurutkan data yang terbesar ke yang kecil digunakan desc

(descending).Contoh :

select * from produk order by nama desc;

Mengubah data (Update)Digunakan untuk proses update (memperbaharui data)

agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan.Struktur penulisan:

update nama_tabel set nama_field1=isi_baru1, nama_field2=isi_baru2, . . .,

nama_fieldn=isi_barun where kriteria;

Contoh untuk mengubah nama produk pasta gigi menjadi odol:

update produk set nama=”Odol” where nama=”Pasta gigi”;

d.Menghapus data (Delete)Digunakan untuk menghapus data apabila terdapat

kesalahan data atau data sudah tidak dipakai lagi.Struktur penulisan:

delete from nama_tabel where kriteria;

Contoh untuk menghapus nama produk pasta gigi:

delete from produk where nama=”Pasta gigi”;

1.Sintaks Data Control Language (DCL)Data Control Language (DCL)

merupakan alat kontrol keamanan terhadap database dan tabelnya yang terdiri dari

dua yaitu grant dan revoke.Yang berhak pemberian perintah ini adalah adalah user

yang mempunyai hak sebagai admin (root).a.GrantGrant digunakan untuk

mengizinkan user mengakses table dalam database tertentu.

Struktur penulisan:

grant [privileges] on nama_tabel | nama_database.namatabel] to [nama_user];

Privileges dapat diisi dengan

all privileges

, jika hak akses terhadap database atau tabel tertentu diberikan semuanya. Jika

hanya diberikan untuk satu tabel tertentu atau beberapa saja, dapat memilih

diantara privileges

alter, create, delete, drop, file, reload, index, insert, process, references, reload,

select, shutdown, update,

dan

Page 60: Sistem Informasi Persediaan Barang

usage.

Contoh penggunaan grant untuk mengizinkan user “farazinux” mengakses semua

isi (disimbolkan dengan asterik atau *) yang ada pada database latihan.

grant all priveleges on latihan.* to farazinux@localhost;flush privileges;

b.RevokeKebalikan dari Grant, Revoke digunakan untuk mencabut kembali izin

yang sudah diberikan sebelumnya oleh grant. Struktur penulisan:

revoke [privileges] on [nama_tabel | nama_database.namatabel] to [nama_user];

Contoh penggunaan revoke untuk mencabut user “farazinux” dari hak delete pada

semua database latihan

revoke delete on latihan.* to farazinux@localhost;flush privileges;

2.9 Mengenal Visual Basic 6

Visual Basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk

membuat program aplikasi berbabasis orientasi objek atau Objek Oriented

Program (OOP). Visual Basic merupakan pengembangan dari bahasa Basic yang

pernah popular. Dengan Visual Basic, perancangan sebuah program akan lebih

mudah dan menyenangkan karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap

yang memiliki standar Windows.

2.9.1 Komponen Visual Basic 6

Visual basic terdiri dari beberapa komponen antara lain :

Project adalah kumpulan modul yang dimiliki oleh sebuah program, sekaligus

sebagai kontrol utama dari program. Di project ini terkandung komponen-

komponen pendukung Visual Basic yang lain seperti :

a. Jendela Project Explorer

Page 61: Sistem Informasi Persediaan Barang

Adalah jendela yang menampilkan nama project dan komponen-

komponen yang disertakan dalam sebuah project, misalnya form,

module, file resource, dan lainnya.

Gambar 2.7 Jendela Project Explorer

b.Form

Form adalah sebuah objek yang digunakan sebagai alat berinteraksi

antara program dengan pemakai (user).

Gambar 2.8 Form Standard

c. Objek Kontrol

Objek Kontrol adalah objek-objek yang terdapat pada Visual Basic

untuk kontrol program.

Page 62: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 2.9 Toolbox

d. Jendela Properties

Jendela Properties adalah jendela yang memuat jenis-jenis properti

yang dimiliki oleh suatu objek dan digunakan untuk mengubah

properti suatu objek pada saat mendesain form.

Gambar 2.10 Jendela Properties

e. Event

Event adalah sebuah peristiwa atau kejadian yang merupakan hasil

interaksi dari perintah yang diterima oleh objek. Jenis dan contoh

event

1. Event untuk Mouse : Click, DblClick, DragOver, Drag Drop,

MouseDown, Mouse Up, Mouse Move.

2.Event untuk Keyboard : KeyPress, KeyDown, KeyUp.

Page 63: Sistem Informasi Persediaan Barang

3. Event untuk perubahan : Activate, Decativate, load,

queryUnload, Unload, GotFocus, LostFocus, Initialize, Paint,

resize, Change.

4. Event OLE : LinkOpen, LinkClose, LinkExecute, LinkError, Link

Notify

5.Event lainnya : Timer, Scroll, Validate, dan lain-lain.

f. Metode

Metode adalah prosedur atau fungsi yang sudah dimiliki oleh suatu

objek dan digunakan untuk mengatur perilaku objek tersebut.

Beberapa metode yang sering di gunakan diantaranya Hide, Show,

Setfocus, Refresh, ZOrder, Move.

g.Module Standart dan Module Class

Module Standart merupakan tempat pendeklarasian variable,

prosedur, atau fungsi. Module Class adalah modul yang berupa objek

kelas yang mempunyai properti dan metode yang telah tersdefinisi.

h. Jendela Kode

Jendela Kode adalah tempat perintah-perintah dituliskan. Bentuk

perintah (kemudian disebut kode) biasa disebut syntax.

Gambar 2.11 Jendela Kode

Page 64: Sistem Informasi Persediaan Barang

BAB III

ANALISIS SISTEM

2.1 Kondisi dan Gambaran Umum Objek Observasi

Toko Gadgetanda merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan alat komunikasi khususnya smartphone dan aksesorisnya, perusahaan

ini merupakan salah satu dari pelopor perusahaan lainnya yang sejenis, yang

berkonsentrasi pada penjualan barang-barang kepada konsumen atau toko sejenis.

Pada awal berdiri, toko Gadgetanda tidak mengalami kendala yang berarti

dalam menjalankan usahanya, ini dikarenakan jumlah barang dagangan Toko

Gadgetanda belum begitu banyak, sehingga proses pembukuan dan

pendokumentasian data dilakukan dengan cara menuliskan pada faktur, form dan

laporan harian, setelah itu data transaksi disimpan pada file Spreed Sheet. Seiring

berjalannya waktu, toko Gadgetanda mengalami perkembangan yang terus

meningkat, jumlah permintaan barang terus bertambah yang menyebabkan toko

Page 65: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gadgetanda mengalami kesulitan dalam melakukan pembukuan dan

pendokumentasian data transaksi, sehingga muncul kendala sebagai berikkut :

3. Proses pencatatan data pembelian, penjualan dilakukan dengan cara

menuliskannya pada faktur kemudian dicatatat kembali dalam sebuah form

laporan harian setelah itu data transaksi tersebut disimpan dalam sebuah file

spreed sheet dengan penyimpanan file yang tidak sistematis. Proses tersebut

memerlukan waktu yang tidak singkat selain itu pada data transaksi-transaksi

tersebut sering terjadi kesalahan pencatatan, akibatnya informasi persediaan

barang menjadi tidak tepat dan akurat.

4. Pengelolaan dan pengontrolan informasi mengenai persediaan barang masih

dilakukan dengan cara mencari pada file spreed sheet yang berisi catatan data

transaksi-transaksi yang terjadi. pengolahan data pemesanan, pembelian,

penjualan, dan persediaan barang yang terdapat pada toko Gadgetanda

memungkinkan petugas menunda–nunda tugas yang diberikan. Akibatnya

informasi persediaan barang tidak dapat disajikan pada saat dibutuhkan.

Atas dasar permasalahan tersebut, kepala toko merasa perlu mengadakan

perombakan dalam proses bisnis perusahaan dan memutuskan untuk melakukan

pengolahan data transaksi secara terkomputerisasi dengan menggunakan aplikasi

khusus dengan harapan dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan,

meminimalisir kesalahan yang terjadi, serta sirkulasi persediaan barang dan

distribusi barang berjalan dengan baik.

2.1.1 Struktur Organisasi

Toko Gadgetanda dikepalai oleh seorang kepala toko yang sekaligus

merupakan pendiri dan pemilik perusahaan. Dalam melakukan kegiatan

operasional, kepala toko mempekerjakan tiga orang karyawan, dengan tugas dan

fungsi yang sama dibawah pengawasan kepala toko, sehingga dalam melakukan

tugasnya tiga karyawan tersebut bekerja sama. Tugas dan wewenang masing-

masing karyawan tidak terdefinisi dengan jelas, sehingga toko Gadgetanda tidak

Page 66: Sistem Informasi Persediaan Barang

mempunyai struktur organisasi yang resmi. Oleh karena itu, penulis mencoba

untuk menggambarkan struktur organisasi, sesuai dengan kenyataan yang terjadi

berdasarkan proses bisnis pada toko Gadgetanda.

Berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi pada toko

Gadgetanda.

Gambar 3.1 Gambaran Struktur Organisasi Toko Gadgetanda

2.1.2 Tugas dan Wewenang

Berikut ini merupakan uraian tugas dan wewenang setiap bagian atau unit

yang terlibat dalam proses bisnis perusahaan berdasarkan gambaran struktur

organisasi toko Gadgetanda :

1. Kepala Toko

Kepala toko mempunyai kekuasaan penuh untuk mengatur kegiatan

operasional perusahaan.

Tugas dan wewenang kepala toko, antara lain sebagai berikut :

a. Menetapkan kebijakan perusahaan.

b. Merancang dan menetapkan program kerja perusahaan.

c. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan.

Page 67: Sistem Informasi Persediaan Barang

d. Mewakili perusahaan pada kegiatan pertemuan yang diselenggarakan oleh

Pemasok.

e. Menuntukan Barang yang akan dijual di toko.

2. Bagian Administrasi

Bagian administrasi bertanggung jawab atas pendokumentasian setiap

kegiatan transaksi- transaksi perusahaan.

Tugas dan wewenang bagian administrasi antara lain sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab terhadap kepala toko.

b. Melakukan pemesanan barang, pembelian dan meretur pada pemasok.

c. Melakukan pembayaran kepada pemasok sesuai dengan catatan

pembukuan dan rincian tagihan dari pemasok.

d. Melakukan pembukuan atas setiap transaksi yang terjadi baik dengan

pemasok maupun dengan konsumen.

e. Mengontrol persedian barang.

f. Membuat Laporan pembelian, penjualan, persedian barang, retur,

keuangan.

3. Bagian Penjualan

Bagian penjualan bertanggung jawab atas terjaganya hubungan harmonis

antara konsumen dengan perusahaan mengenai penjualan barang.

Tugas dan wewenang Bagian pemasaran antara lain sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab terhadap kepala toko.

b. Melakukan penawaran, promosi barang kepada konsumen.

c. Melakuakn penjualan barang baik pada konsumen atau toko lain.

d. Melayani keluhan konsumen.

e. Melakukan kegiatan promosi untuk mendapatkan konsumen baru.

f. Melaporkan data transaksi penjualan harian kepada bagian administrasi.

4. Bagian Teknisi

Bagian teknisi bertanggung jawab atas terjaganya hubungan harmonis antara

konsumen dengan perusahaan mengenai keluhan konsumen pada hal hal yang

teknis.

Tugas dan wewenang bagian teknisi antara lain sebagai berikut :

Page 68: Sistem Informasi Persediaan Barang

a. Bertanggung jawab terhadap kepala toko.

b. Menangani keluhan konsumen.

c. Melakukan perbaikan barang bila terjadi kerusakan.

d. Membantu konsumen dalam pengoperasi barang.

e. Melaporkan data transaksi perbaiakan dan retur harian kepada bagian

administrasi.

2.2 Analisis Sistem Informasi persediaan Barang

Bagian ini membahas dan menguraikan sistem informasi yang terjadi pada

toko Gadgetanda baik secara narasi maupun menggunakan alat bantu Flowmap,

menjabarkan dokumen-dokumen yang mengalir dan entitas yang terlibat dalam

sistem informasi persediaan barang pada toko Gadgetanda.

2.2.1 Uraian Prosedur

Berikut ini merupakan uraian prosedur sistem, yang sedang berjalan pada

toko Gadgetanda, secara narasi :

6. Proses Penjualan

a. Konsumen melakukan permintaan barang pada bagian penjualan.

b. Bagian penjualan mengecek persediaan barang yang diminta oleh

konsumen dan terdapat dua kemungkinan yaitu

a. Permintaan barang konsumen tidak tersedia pada persediaaan barang

maka permintaan tidak terpenuhi. Bagian penjualan mengembalikan

permintaan pada konsumen.

b. Permintaan barang tersedia pada persediaaan barang maka permintaan

terpenuhi. Apabila barang terpenuhi maka bagian penjualan membuat

faktur penjualan sebanyak dua rangkap. Lembar pertama diserahkan

pada konsumen, lembar kedua diserahkan pada bagian administrasi.

Page 69: Sistem Informasi Persediaan Barang

c. Bagian penjualan akan membuat laporan harian penjualan pada saat

transaksi terakhir telah selesai dan dilaporan tersebuat diserahkan pada

bagian administrasi.

d. Bagian Administrasi akan mengecek faktur barang dan laporan penjulan

harian jika sesuai maka akan diinputkan pada file Spreed Sheet penjualan

dan dicatatat pada file Spreed Sheet persediaan barang dan mengurangi

persediaan barang yang telah terjual.

7. Proses Pemesanan

Bagian administrasi akan melakukan pencarian persediaan barang yang

kosong.lalu akan membuatkan PO (Purchase Order) dari data persediaan

barang kosong tersebut lalu dikirim ke pemasok.

8. Proses Pembelian

a. Pemasok akan memberikan faktur pembelian barang

b. Bagian Administrasi mengecek kesesuaian data faktur pembelian dengan

data pemesanan barang. Jika tidak sesuai maka akan dikembalikan pada

pemasok dan jika faktur pembelian sesuai maka bagian adminstrasi akan

memcatatat transaksi pembelian pada file Spreed Sheet pembelian dan

menambar persediian barang pada file Spreed Sheet persediaan barang.

9. Proses Retur

Bagian teknisi menerima faktur penjualan kemudian dilakuakan pengecekan

antara faktur penjualan dengan barang yang akan di retur, Apabila sesuai maka

akan dibuatkan faktur retur barang. Faktur retur barang diberikan pada bagian

administrasi.

10. Pada akhir bulan, bagian administrasi mengerjakan tugas bulanannya antara

lain :

a. Mengecek data persedian barang dan mencetaknya untuk dijadikan acuan

dalam kegiatan stock of name bulanan.

Page 70: Sistem Informasi Persediaan Barang

b. Membuat Laporan persedian barang berdasarkan hasil stock of name dan

menyerahkan hasilnya kepada kepala toko.

c. Membuat Laporan pembelian barang berdasarkan data pembelian barang

dan menyerahkan hasilnya kepada kepala toko.

d. Membuat Laporan penjualan barang berdasarkan data penjualan barang

dan menyerahkan hasilnya kepada kepala toko

2.2.2 Analisis Dokumen

Analisis Dokumen dilakukan untuk mengetahui dokumen-dokumen apa saja

yang digunakan dan dihasilkan sistem informasi persedian barang pada toko

Gadgetanda.

1. Dokumen Masukan

Dokumen masukan atau Dokumen Input merupakan dokumen yang diterima

oleh sistem dari pihak terkait dan dapat menjadi masukan untuk proses

selanjutnya, Dokumen Input terdiri dari :

a. Nama Dokumen : Permintaan barang

Deskripsi : Merupakan masukan permintaan barang pada toko

Sumber : konsumen

Tujuan : Bagian penjualan

Frekuensi : Setiap terjadi permintaan

Volume : Setiap hari

Item Data : Nama barang, Type, Warna

Hasil Analisa : Dokumen belum sesuai dengan kebutuhan sistem

Hasil Analisa : Dokumen sudah sesuai dengan kebutuhan sistem

b. Nama Dokumen : Faktur pembelian

Deskripsi : Tanda Bukti pembelian barang dari pemasok dan

dijadikan sebagai dasar untuk perhitungan persedian

barang.

Sumber : Pemasok

Page 71: Sistem Informasi Persediaan Barang

Tujuan : Bagian administrasi

Frekuensi : Setiap terjadi pembelian barang

Volume : 1 Minggu sekali

Item Data : No faktur, Tanggal, Nama pemasok,

Alamat pemasok, No telp, Jumlah barang,

Nama barang, Harga, Total.

Hasil Analisa : Dokumen sudah sesuai dengan kebutuhan sistem

c. Nama Dokumen : Laporan penjualan harian

Deskripsi : Merupakan akumulasi dari faktur penjualan yang

dijadikan sebagai bahan untuk update stock

Sumber : Bagian penjualan

Tujuan : Bagian administrasi

Frekuensi : Pada saat transaksi penjualan berakhir.

Volume : Setiap hari

Item Data : Tanggal penjualan, No faktur, Keterangan,

Jumlah barang, Harga, Total

Hasil Analisa : Dokumen sudah sesuai dengan kebutuhan sistem

2. Dokumen Keluaran

Dokumen Keluaran atau Dokumen Output merupakan dokumen yang

dihasilkan oleh sistem untuk pihak luar atau pihak terkait dan dapat dijadikan

sebagai bahan pengambilan keputusan, Dokumen Output terdiri dari :

a. Nama Dokumen : Laporan Persediaan barang

Deskripsi : Sisa persediaan barang dari hasil stock of name

dijadikan sebagai pemberitahuan kepada kepala toko

mengenai persedian barang perbulan dan nilai

nominalnya

Sumber : Bagian administrasi

Tujuan : kepala toko

Frekuensi : bulanan

Page 72: Sistem Informasi Persediaan Barang

Item Data : Kode barang, Nama barang, Serial Number,

Jumlah, harga , total.

Hasil Analisa : Dokumen sudah sesuai dengan kebutuhan sistem.

b. Nama Dokumen : Laporan penjualan

Deskripsi : Laporan penjualan barang periode bulanan dijadikan

sebagai dasar pengambilan keputusan untuk membuat

rencana pemasaran pada periode yang akan datang,

dan sebagai bahan untuk membuat laba rugi.

Sumber : Bagian administrasi

Tujuan : Kepala toko

Frekuensi : Bulanan

Item Data : Periode bulan, Nama barang, Jumlah terjual, total

Penjualan, grand total.

Hasil Analisa : Dokumen sudah sesuai dengan kebutuhan sistem.

c. Nama Dokumen : Laporan pembelian

Deskripsi : Laporan pembelian barang digunakan untuk

mengetahui jumlah pengeluaran toko, dan sebagai

bahan untuk membuat laba rugi.

Sumber : Bagian administrasi

Tujuan : Kepala toko

Frekuensi : Bulanan

Item Data : Periode bulan, Nama barang, Jumlah beli, harga, total

pembelian , grand total.

Hasil Analisa : Dokumen sudah sesuai dengan kebutuhan sistem.

2.2.3 Analisis Entitas

Didalam sistem terdapat entitas-entitas yang saling berinteraksi melalui

suatu aktifitas tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu entitas

dapat berupa orang, unit, atau pihak terkait yang berinteraksi dengan sistem.

Page 73: Sistem Informasi Persediaan Barang

Setiap entitas dapat bertindak sebagai pemberi masukan (input), pemroses data

atau pengolah data, atau penerima keluaran (output).

Entitas dapat didefinisikan sebagai pihak-pihak terkait yang

berkepentingan atas berjalannya suatu proses dalam sebuah sistem. Entitas yang

terlibat secara langsung dalam proses pengolahan data dikelompokan kedalam

entitas dalam, sedangkan entitas yang tidak terlibat dalam proses pengolahan data

dan bertindak memberi masukan (input) atau menerima keluaran (output),

dikelompokan kedalam entitas luar.

1. Entitas Luar, terdiri dari : Pemasok, Kepala toko, dan konsumen

2. Entitas Dalam, terdiri dari : Bagian administrasi, Bagian penjualan, Bagian

teknisi

Page 74: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.2.4 Flowmap berjalan sistem persediaan barang

Faktur

penjualan

PEMASOKBAG.ADMINISTRASIKEPALA TOKOBAG.PENJUALAN

PO

Pembuatan

PO

PO

PO

Faktur

Pembelian

Faktur

Pembelian

validasi PO dan

Faktur

Pembelian

Faktur

Pembelian valid

sesuai

Faktur

Pembelian

tidak validT

Update

persediaan

barang

Data Persedian

barang

Laporan

Penjualan

harian dan

faktur

penjualan

Pengecekan

faktur dan

laporan

penjualan

sesuai

Laporan

Penjualan

harian tidak

valid

Laporan

Penjualan

harian valid

BAG. TEKNISI

Stock of

name

bulananan

Laporan

persediaan

barangLaporan

persediaan

barang bulanan

A4

Laporan

persediaan

barang bulanan

Cetak data

persedian

barang

Daftar

Persedian

barang

Pencatatan

data

penjualan

Data Penjualan

barang

Pembuatan

Laporan

penjualan

bulanan

Laporan

penjualan

barang

Laporan

penjualan

barangac

Pencatatan

data

Pembelian

Data

Pembelian

barang

Pembuatan

laporan

pembelian

barang

Laporan

pembelian

barang

Y

Laporan

pembelian

barang

Selesai

Laporan

Penjualan

harian dan

faktur

penjualan

KONSUMEN

Mulai Permintaan

barang

Barang

tersedia?

T

Permintaan

barang tidak

terpenuhi

Y

Faktur

PenjualanFaktur

Penjualan

Permintaan

barang

Faktur

Penjualan

Permintaan

barang

terpenuhi

Pembuatan

faktur

penjualan

Pembuatan

laporan

penjualan

harian

Validasi

Faktur

penjualan

dan barang

Faktur

Penjualan

valid

Pembuatan

tanda terima

barang dan

surat jalan

retur

2

Validasi

persedian

barang

Faktur

Penjualan

dan data

barang

1

Faktur

Penjualan

dan data

barang

1

Tanda terima

barang

Surat jalan

barang

Tanda terima

barang

Surat jalan

barang

A2

Tanda terima

barang

2

A33

Surat jalan

barang

3

Pemeriksaan

Persedian

barang

Data

Persediaan

barang kosong

A1

Diagram 3.1 Flowmap Sistem Berjalan Toko Gadgetanda

2.3 Evaluasi Sistem

Setelah menganalisis prosedur dan dokumen pada Sistem Informasi

persediaan barang yang sedang berjalan, penulis menemukan beberapa

kejanggalan yang dapat menimbulkan permasalahan dan dapat diangkat sebagai

pengembangan sistem yang akan diusulkan. Sistem informasi persediaan barang

yang sedang berjalan memiliki kelemahan, diantaranya sebagai berikut :

Page 75: Sistem Informasi Persediaan Barang

1. Proses pencatatan data pembelian, penjualan dilakukan dengan cara

menuliskannya pada faktur kemudian dicatatat kembali dalam sebuah form

laporan harian setelah itu data transaksi tersebut disimpan dalam sebuah f ile

spreed sheet dengan penyimpanan file yang tidak sistematis. Proses tersebut

memerlukan waktu yang ditak singkat selain itu pada data transaksi-transaksi

tersebut sering terjadi kesalahan pencatatan, akibatnya informasi persediaan

barang menjadi tidak tepat dan akurat.

2. Pengelolaan dan pengontrolan informasi mengenai persediaan barang masih

dilakukan dengan cara mencari pada file spreed sheet yang berisi catatan data

transaksi-transaksi yang terjadi. pengolahan data pemesanan, pembelian,

penjualan, dan persediaan barang yang terdapat pada toko Gadgetanda

memungkinkan petugas menunda–nunda tugas yang diberikan. Akibatnya

informasi persediaan barang tidak dapat disajikan pada saat dibutuhkan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis bermaksud untuk merancang

dan mengembangkan sistem yang lebih baik dan membangun perangkat lunak

pendukungnya dengan harapan dapat meningkatkan kinerja perusahaan serta

meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi.

BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Page 76: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.1 Perancangan Sitem Informasi Persediaan Barang

Bagian ini membahas dan menguraikan sistem informasi persediaan

rancangan penulis berdasarkan hasil analisis sistem pada bab sebelumnya.

Rancangan sistem diuraikan secara narasi maupun menggunakan alat bantu

Flowmap, Data Flow Diagram, dan Entity Relationship Diagram. Sistem

informasi persediaan barang rancangan penulis, diharapkan dapat memberikan

solusi terhadap permasalahan yang terjadi serta dapat segera diimplementasikan

sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dari objek obsevasi terkait.

2.1.1 Uraian Prosedur Usulan

Berikut ini merupakan uraian prosedur sistem informasi persediaan barang

hasil rancangan penulis yang disampaikan secara narasi.

11. Konsumen melakukan permintaan barang pada bagian penjualan.

12. Bagian penjualan mengecek persediaan barang pada tabel persediaan barang

untuk memenuhi permintaan konsumen dan terdapat dua kemungkinan yaitu

c. Permintaan barang konsumen tidak tersedia pada persediaaan barang maka

permintaan tidak terpenuhi. Bagian penjualan akan mencari data barang

tersebut bila data barang tidak ditemukan pada database maka data barang

tersebuat akan disimpan pada pada tabel permintaan, dan akan dibuatkan

daftar permintaan konsumen lalu diberikan pada kepala toko untuk

pengambilan keputusan pemesanan barang. Kepala toko memberikan

daftar pemesanan barang kepada bagian administrasi. Bagian administrasi

akan membuatakan PO berdasarkan daftar pemesanan barang dari kepala

toko. PO tersebut dikirimkan kepada pemasok.

d. Permintaan barang tersedia pada persediaaan barang maka permintaan

terpenuhi. Apabila barang terpenuhi maka bagian penjualan mencetak

faktur penjualan sebanyak dua rangkap.lembar pertama diserahkan pada

konsumen, lembar kedua diserahkan pada bagian administrasi. dan secara

otomatis transaksi akan tersimpan pada tabel transaksi penjualan dan

Page 77: Sistem Informasi Persediaan Barang

mengurangi persediaan yang ada pada tabel persediaan barang. Bagian

penjualan akan mencetak laporan penjualan pada saat kepala

membutuhkannya, lembar pertama diserahkan pada kepala toko dan yang

kedua diarsipkan.

13. Bagian administrasi mencetak laporan pemesanan sebanyak dua rangkap

lembar pertama diserahkan pada kepala toko dan lembar kedua diarsipkan.

14. Pemasok mengirimkan barang dan dan faktur pembelian barang.

15. Bagian administrasi melakukan pengecekan antara faktur pembelian dengan

PO yang ada pada database, apakah faktur pembelian tersebut sesuai dengan

PO atau tidak.

a. Faktur pembelian tidak sesuai dengan PO, maka faktur pembelian bersama

barang akan dikembalikan pada pemasok.

b. Faktur pembelian sesuai dengan PO, maka faktur pembelian akan

disimpan pada tabel transaksi pembelian barang dan secara otomatis akan

menambah data persedian barang.

16. Bagian administrasi mencetak laporan transaksi pembelian sebanyak dua

rangkap lembar pertama diserahkan pada kepala toko dan lembar kedua

diarsipkan.

17. Bagian administrasi mencetak juga dan mencetak laporan persediaan barang

sebanyak dua rangkap, lembar pertama diserahkan pada kepala toko dan yang

kedua dijadikan acuan kegiatan stock of name.

18. Bagian teknisi menerima faktur penjualan dan konsumen kemudian dilakukan

pengecekan antara faktur penjualan dengan barang yang akan di retur, Apabila

sesuai maka data retur barang disimpan pada database dan dibuatkan tanda

terima barang sebanyak dua rangkap. Tanda terima barang lembar pertama

diberikan pada konsumen, dan lembar yang kedua diarsipkan. Bagian teknisi

akakn membutkan surat jalan untuk mengirim barang yang diretur ke pemasok

sebanyak dua rangkap. Lembar pertama diberikan kepada pemasok dan

lembar kedua diarsipkan.bagian administrasi mencetak laporan retur barang

untuk diberikan pada kepala toko dan diarsipkan dibagian administrasi.

Page 78: Sistem Informasi Persediaan Barang
Page 79: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.1.2 Flowmap Usulan Sistem Informasi Persediaan Barang Toko

Gadgetanda

Diagram 4.1 Flowmap usulan sistem informasi persediaan barang toko Gadgetanda

Page 80: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.1.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan aliran data didalam

sistem dan menjelaskan fungsi perngkat lunak pendukung sistem dan hubungan

antar komponen-komponen yang saling berhubungan di dalam sistem. Pada

bagian ini, aliran data yang mengalir dalam rancangan Sistem informasi

persediaan barang diuraikan menggunakan alat bantu Data Flow Diagram yang

terdiri dari Context Diagram atau Diagram Konteks dan Data Flow Diagram

Levelled. Simbol Data Flow Diagram yang digunakan penulis merupakan simbol

Data Flow Diagram versi Yourdan/De Marco, simbol Data Flow Diagram versi

Yourdan/De Marco digunakan karena menurut penulis simbol tersebut lebih

ringkas dan paling umum digunakan di lingkungan kampus tempat penulis

menuntut ilmu.

.1.3.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks Sistem informasi persediaan barang menggambarkan

keseluruhan Sistem informasi persediaan barang secara global, menggambarkan

masukan (input) yang diterima oleh sistem dan keluaran (output) yang dihasilkan

oleh sistem.

Page 81: Sistem Informasi Persediaan Barang

Diagram 4.2 Diagram Konteks Sitem Informasi Persediaan Barang

Pada Diagram Konteks Sistem informasi persediaan barang diatas,

terdapat tiga entitas luar yang terlibat dan berinteraksi dengan Sitem Informasi

Persediaan Barang, diantaranya sebagai berikut:

1. Konsumen, bertindak sebagai pihak yang memberikan masukan data pada

sistem.

2. Pemasok, bertindak sebagai pihak yang memberikan masukan data pada

sistem.

3. Kepala toko, bertindak sebagai pihak yang menerima keluaran dari sistem.

bertindak sebagai pihak yang menerima keluaran dari sistem.

Page 82: Sistem Informasi Persediaan Barang

.1.3.2 Data Flow Diagram Levelled

DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar proses

yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini

hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi secara logic

.1.3.2.1 Data Flow Diagram Level 0

Diagram 4.3 Data Flow Diagram Level 0

Page 83: Sistem Informasi Persediaan Barang

.1.3.2.2 Data Flow Diagram Level 1 proses 1

Diagram 4.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1

Page 84: Sistem Informasi Persediaan Barang

.1.3.2.3 Data Flow Diagram Level 1 proses 2

Diagram 4.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2

.1.3.2.4 Data Flow Diagram Level 1 proses 3

Page 85: Sistem Informasi Persediaan Barang

Diagram 4.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3

.1.3.2.5 Data Flow Diagram Level 1 proses 4

Pemasok

4.1

Validasi

permintaan yang

terpenuhi

Faktur Pembelian

4.2

Simpan Data

Pembelian &

Update stok

Faktur Pembelian Valid

Persediaan

Barang

Transaksi

Pembelian

4.3

Pembuatan

Laporan

Pembelian

Barang

Kepala Toko

Laporan Pembelian Barang

3.0

Pemesanan

Barang

PO

Transaksi

Pemesanan

4.4

Pemnbuatan

Laporan

Persedian Barang

Laporan Persediaan Barang

Diagram 4.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 4

Page 86: Sistem Informasi Persediaan Barang

4.1.3.2.6 Data Flow Diagram Level 1 proses 5

Diagram 4.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 5

2.1.4 Kamus Data

Kamus Data berfungsi untuk menjelaskan elemen-elemen data dalam Data

Flow Diagram yang bertujuan membantu pelaku sistem untuk memahami aplikasi

perangkat lunak pendukung sistem informasi persediaan barang secara terperinci,

sehingga pelaku sistem dan penulis selaku analis sistem mempunyai dasar

pengertian yang sama mengenai masukan (input), keluaran (output), penyimpanan

(data store), dan proses yang terjadi.

Page 87: Sistem Informasi Persediaan Barang

.1.4.1 Penjelasan Aliran Data

Tabel 4.1 Penjelasan Aliran Permintaan Barang

Nama

Aliran : Permintaan Barang

Alias : -

Penjelasan : Data permintaan barang yang diberikan konsumen pada toko

Sumber : Konsumen Tujuan : Proses 1.0

Struktur Data

Tanggal = tanggal + bulan + tahun

Nama Konsumen = [A-Z | a-z]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z ]

Tabel 4.2 Penjelasan Aliran Data Faktur Penjualan

Nama Aliran : Faktur Penjualan

Alias : -

Penjelasan : Data Transaksi Penjualan dan bukti penjualan yang telah

Dilakukan konsumen pada toko

Sumber : Proses 1.0 Tujuan Konsumen

Struktur Data

Tanggal Transaksi Penjualan = tanggal + bulan + tahun

No.Faktur = [A-Z | 0-9]

Tanggal = [0-9]

Page 88: Sistem Informasi Persediaan Barang

Nama Konsumen = [A-Z | a-z]

Alamat Konsumen = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon Konsumen = [0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

SN = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z]

Quantity = [0-9]

Harga Jual = [0-9]

Total = [0-9]

Sub Total = [0-9]

Pototngan = [0-9]

Grand Total = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.3 Penjelasan Aliran Data Laporan Penjualan

Nama

Aliran

: Laporan Penjualan

Alias : -

Penjelasan : Data transaksi Penjualan yang disusun dan direkap untuk

diserahkan pada kepala toko dalam periode tertentu

Sumber : Proses 1.0 Tujuan Kepala Toko

Struktur Data

Periode Laporan = tanggal + bulan + tahun

Tanggal Cetak = tanggal + bulan + tahun

No.Faktur = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z]

SN = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Page 89: Sistem Informasi Persediaan Barang

Total = [0-9]

SubTotal = [0-9]

Potongan = [0-9]

Grand Total = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.4 Penjelasan Aliran Data Daftar Permintaan Barang

Nama

Aliran : Daftar Permintaan Barang

Alias : -

Penjelasan : Data permintaan barang yang diberikan bagian penjualan pada

kepala toko

Sumber : Proses 2.0 Tujuan : Kepala Toko

Struktur Data

Tanggal = tanggal + bulan + tahun

Nama Konsumen = [A-Z | a-z]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z ]

Tabel 4.5 Penjelasan Aliran Data Daftar Pemesanan Barang

Nama

Aliran : Daftar Pemesanan Barang

Alias : -

Page 90: Sistem Informasi Persediaan Barang

Penjelasan : Data pemesanan barang yang diberikan kepala toko pada

bagaian administrasi

Sumber : Kepala Toko Tujuan : Proses 3.0

Struktur Data

Tanggal = tanggal + bulan + tahun

Nama Konsumen = [A-Z | a-z]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z ]

Tabel 4.6 Penjelasan Aliran Data Laporan Pemesanan Barang

Nama

Aliran : Laporan Pemesanan Barang

Alias : -

Penjelasan : Data pemesanan barang yang diberikan bagian administrasi pada

kepala toko

Sumber : Proses 3.0 Tujuan : Kepala Toko

Struktur Data

Tanggal Periode = tanggal + bulan + tahun

Tanggal = tanggal + bulan + tahun

Nama Konsumen = [A-Z | a-z]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Page 91: Sistem Informasi Persediaan Barang

Warna = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z ]

Tabel 4.7 Penjelasan Aliran Data PO(Purchase Order)

Nama Aliran : PO (Purchase Order)

Alias : -

Penjelasan : Formulir atau daftar pemesanan barang dari toko pada pemasok

Sumber : Proses 3.0 Tujuan : Pemasok

Struktur Data

Tanggal Pemesanan = tanggal + bulan + tahun

No.PO = [A-Z | 0-9]

Nama Pemasok = [0-9]

Alamat Pemasok = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon/Fax = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z]

Quantity = [0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.8 Penjelasan Aliran Data Faktur Pembelian

Nama Aliran : Faktur Pembelian

Alias : -

Penjelasan : Data transaksi pembelian dan bukti pembelian yang telah

dilakukan toko pada pemasok

Sumber : Pemasok Tujuan : Proses 4.0

Struktur Data

Page 92: Sistem Informasi Persediaan Barang

No.Faktur Pembelian = [A-Z | a-z | 0-9]

Tanggal pembelian = tanggal + bulan + tahun

Nama Pemasok = [A-Z | a-z]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon/Fax = [0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Harga Beli = [0-9]

Total = [0-9]

Sub Total = [0-9]

Grand Total = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.9 Penjelasan Aliran Data Laporan Pembelian

Nama

Aliran

: Laporan Pembelian

Alias : -

Penjelasan : Data transaksi Pembelian yang disusun dan direkap untuk

diserahkan pada kepala toko dalam periode tertentu

Sumber : Proses 4.0 Tujuan Kepala Toko

Struktur Data

Periode Laporan = tanggal + bulan + tahun

Tanggal Pembelian = tanggal + bulan + tahun

No.Faktur = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z]

SN = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Total = [0-9]

Page 93: Sistem Informasi Persediaan Barang

SubTotal = [0-9]

Potongan = [0-9]

Total Akhir = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.10 Penjelasan Aliran Data Laporan Persediaan Barang

Nama

Aliran

: Laporan Persediaan Barang

Alias : -

Penjelasan : Data persediaan barang yang disusun dan direkap untuk

diserahkan pada kepala toko dalam periode tertentu

Sumber : Proses 4.0 Tujuan Kepala Toko

Struktur Data

Periode Laporan = tanggal + bulan + tahun

No.Faktur = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z]

SN = [A-Z | a-z | 0-9]

Persediaan = [0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.11 Penjelasan Aliran Data Barang Retur

Nama Aliran : Data Barang Retur

Alias : -

Penjelasan : Data yang berisi tentang keterangan barang yang akan

konsumen retur pada toko

Sumber : Konsumen Tujuan : Proses 4.0

Struktur Data

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Page 94: Sistem Informasi Persediaan Barang

Serial Number = [A-Z | a-z | 0-9]

Tabel 4.12 Penjelasan Aliran Data Tanda Terima Retur Barang

Nama Aliran : Tanda Terima Retur Barang

Alias : -

Penjelasan : Faktur yang berisi data barang yang telah diretur

Sumber : Proses 5.0 Tujuan : Konsumen

Struktur Data

Tanggal Transaksi Retur = tanggal + bulan + tahun

No.Retur = [A-Z | 0-9]

Nama Konsumen = [A-Z | a-z ]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

SN = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z ]

Nama Petugas = [A-Z | a-z |]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Tabel 4.13 Penjelasan Aliran Data Surat Jalan Barang

Nama Aliran : Tanda Surat Jalan Barang

Alias : -

Penjelasan : Faktur yang berisi data barang yang telah diretur

Sumber : Proses 5.0 Tujuan : Pemasok

Struktur Data

Tanggal Transaksi Retur = tanggal + bulan + tahun

No.Retur = [A-Z | 0-9]

Nama Konsumen = [A-Z | a-z ]

Page 95: Sistem Informasi Persediaan Barang

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

SN = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z ]

Nama Petugas = [A-Z | a-z |]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

.1.4.2 Penjelasan Data Store

Tabel 4.14 Struktur Data Store Barang

Nama Data Store : Barang

Penjelasan : Berisi Identitas Barang yang diterima perusahaan dari

pemasok tertentu

Struktur Data

Kode Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Barcode = [0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Serial Number = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z]

Tabel 4.15 Struktur Data Store Persediaan Barang

Nama Data Store : Persediaan Barang

Penjelasan : Berisi Identitas Barang dan persediaan barang

Struktur Data

Page 96: Sistem Informasi Persediaan Barang

Kode Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Serial Number = [A-Z | a-z | 0-9]

Persediaan Barang = [0-9]

Harga Beli = [0-9]

Harga Jual = [0-9]

Tabel 4.16 Struktur Data Store Pemasok

Nama Data Store : Pemasok

Penjelasan : Berisi Identitas Pemasok yang memasok barang

pada perusahaan

Struktur Data

Kode Pemasok = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Pemasok = [A-Z | a-z ]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [0-9]

Fax = [0-9]

Tabel 4.17 Struktur Data Store Konsumen

Nama Data Store : Konsumen

Penjelasan : Berisi data konsumen yang membeli barang kepada toko

Struktur Data

Kode Konsumen = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Konsumen = [A-Z | a-z]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [0-9]

Page 97: Sistem Informasi Persediaan Barang

Tabel 4.18 Struktur Data Store Transaksi Permintaan

Nama Data Store : Barang

Penjelasan : Berisi mengenai data transaksi permintaan dari

konsumen kepada toko

Struktur Data

No_Permintaan = [A-Z | a-z | 0-9]

Tanggal = tanggal + bulan + tahun

Nama Konsumen = [A-Z | a-z]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z ]

Tabel 4.19 Struktur Data Store Transaksi Pemesanan

Nama Data Store : Barang

Penjelasan : Berisi mengenai pemesanan barang dari toko ke

pemasok

Struktur Data

No.PO = [A-Z | 0-9]

Tanggal = tanggal + bulan + tahun

Kode Pemasok = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Pemasok = [A-Z | a-z ]

Alamat Pemasok = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon Pemasok = [0-9]

Kode Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Page 98: Sistem Informasi Persediaan Barang

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Serial Number = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z]

Quantity = [0-9]

Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.20 Struktur Data Store Transaksi Penjualan

Nama Data Store : Barang

Penjelasan : Berisi mengenai transaksi penjulan barang kepada

konsumen

Struktur Data

Tanggal Transaksi Penjualan = tanggal + bulan + tahun

No.Faktur = [A-Z | 0-9]

Tanggal = [0-9]

Nama Konsumen = [A-Z | a-z]

Alamat Konsumen = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon Konsumen = [0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

SN = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z]

Quantity = [0-9]

Harga Jual = [0-9]

Total = [0-9]

Sub Total = [0-9]

Pototngan = [0-9]

Grand Total = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Page 99: Sistem Informasi Persediaan Barang

Nama Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.21 Struktur Data Store Transaksi pembelian

Nama Data Store : Barang

Penjelasan : Berisi mengenai transaksi pembelian barang kepada

pemasok

Struktur Data

Tanggal pembelian = tanggal + bulan + tahun

Nama Pemasok = [A-Z | a-z]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon/Fax = [0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

Quantity = [0-9]

Harga Beli = [0-9]

Total = [0-9]

Sub Total = [0-9]

Grand Total = [0-9]

Keterangan = [A-Z | a-z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z]

Tabel 4.22 Struktur Data Store Transaksi Retur

Nama Data Store : Barang

Penjelasan : Berisi mengenai transaksi retur barang

Struktur Data

Tanggal Transaksi Retur = tanggal + bulan + tahun

No.Retur = [A-Z | 0-9]

Nama Konsumen = [A-Z | a-z ]

Alamat = [A-Z | a-z | 0-9]

Page 100: Sistem Informasi Persediaan Barang

Telepon = [0-9]

No.Faktu Penjualan = [A-Z | 0-9]

Nama Barang = [A-Z | a-z | 0-9]

SN = [A-Z | a-z | 0-9]

Type = [A-Z | a-z | 0-9]

Warna = [A-Z | a-z ]

Kode Pemasok = [A-Z | 0-9]

Nama Pemasok = [A-Z | a-z |]

Alamat Pemasok = [A-Z | a-z | 0-9]

Telepon Pemasok = [0-9]

No.Faktur Pembelian = [A-Z | 0-9]

Nama Petugas = [A-Z | a-z |]

Keterangan Retur = [A-Z | a-z | 0-9]

2.1.5 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) menjelaskan hubungan antar entitas

didalam Sitem Informasi Persediaan Barang, suatu hubungan dapat terjadi melalui

sebuah interaksi.

Page 101: Sistem Informasi Persediaan Barang

BARANG

MEMILIKI

1N

PERSDIAAN

BARANG

DETAIL

TRANSAKSI

PENJUALAN

MEMILIKI

1

NTRANSAKSI

PENJUALAN

MEMILIKI

N1

CUSTOMER

MELAKUKAN

N1

DETAIL

TRANSAKSI

PEMESANAN

MEMILIKI

1N

TRANSAKSI

PEMESANAN

MEMILIKI

N1

PEMASOK

MENERIMA

N1

DETAIL

TRANSAKSI

PEMBELIAN

MEMILIKI

TRANSAKSI

PEMBELIAN

MEMILIKI

N1

MELAKUKAN

N1

1N

DETAIL

TRANSAKSI

RETUR

KONSUMEN

MEMILIKI

1

NTRANSAKSI

RETUR

KONSUMEN

MEMILIKI

N1

MELAKUKAN

N

1

DETAIL

TRANSAKSI

RETUR

MEMILIKI

1

TRANSAKSI

RETUR

MEMILIKI

1MENERIMA

N

1

NN

PERMINTAAN

BARANG

MELAKUKAN

N1

NMEMILIKI

1

Diagram 4.9 Entity Relationship Diagram

Page 102: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.1.6 Relasi Antar Tabel

Diagram 4.10 Relasi Antar Tabel

Page 103: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.1.7 Struktur Tabel

Nama Tabel : Barang

Primary Key : Kode_Barang

Tabel 4.23 Struktur Tabel Barang

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

Kode_Barang Varchar 7 Require

Barcode Integer 50 Require

Nama_Barang Varchar 100 Require

Type Varchar 100 Require

Warna Varchar 30 Require

Nama Tabel : Persediaan Barang

Primary Key : Kode_Barang, SN

Tabel 4.24 Struktur Tabel Persediaan Barang

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

Kode_Barang Text 7 Require

SN Text 50 Require

Stok Integer 5 Require

Harga_Beli Double - Require

Harga_Jual Double - Require

Nama Tabel : Konsumen

Primary Key : Nomor_Member

Tabel 4.25 Struktur Tabel Konsumen

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

Nomor_Member Varchar 6 Require

Nama _Konsumen Varchar 100 Require

Alamat_Konsumen Varchar 255 Require

Telepon Number 24 Require

Page 104: Sistem Informasi Persediaan Barang

Nama Tabel : Pemasok

Primary Key : Kode_Pemasok

Tabel 4.26 Struktur Tabel Pemasok

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

Kode_Pemasok Varchar 7 Require

NamaPemasok Varchar 100 Require

Alamat Varchar 255 Require

Telepon Number 14 Require

Fax Number 11 Require

Nama Tabel : Permintaan

Primary Key : No_Permintaan

Tabel 4.27 Struktur Tabel Permintaan

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_Permintaan Varchar 7 Require

Tanggal Date Require

Nama_Konsumen Varchar 100 Require

Alamat_Konsumen Varchar 255 Require

Telepon_Konsumen Varchar 23 Require

Petugas Varchar 30 Require

Nama Tabel : Detail Permintaan

Primary Key : No_Permintaan

Tabel 4.28 Struktur Tabel Detail Permintaan

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_Permintaan Varchar 7 Require

Kode_Barang Varchar 7 Require

Nama_ Barang Varchar 100 Require

Type Varchar 100 Require

Warna Varchar 30 Require

Page 105: Sistem Informasi Persediaan Barang

Keterangan Varchar 255 Require

Nama Tabel : Pemesanan

Primary Key : No_PO

Tabel 4.29 Struktur Tabel Pemesanan

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_PO Varchar 7 Require

Tanggal Varchar 12 Require

Kode_Pemasok Varchar 7 Require

Nama_Pemasok Varchar 100 Require

Alamat_Pemasok Varchar 255 Require

Telepon_Pemasok Varchar 23 Require

Petugas Varchar 30 Require

Nama Tabel : Detail Pemesanan

Primary Key : NoPO, Kode Barang

Tabel 4.30 Struktur Tabel Detail Pemesanan

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_PO Varchar 7 Require

KodeBarang Varchar 7 Require

NamaBarang Varchar 100 Require

Type Varchar 100 Require

Warna Varchar 30 Require

Quantity Integer 10 Require

Nama Tabel : Pembelian

Primary Key : No_Faktur_Pembelian

Tabel 4.31 Struktur Tabel Pembelian

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_Faktur_ Pembelian Varchar 7 Require

Page 106: Sistem Informasi Persediaan Barang

Tanggal Varchar 12 Require

Kode_Pemasok Varchar 7 Require

Nama_Pemasok Varchar 100 Require

Alamat_Pemasok Varchar 255 Require

Telepon/Fax Varchar 12 Require

SubTotal Double Require

Potongan Double Require

GrandTotal Double Require

Keterangan Varchar 255 Optional

Petugas Varchar 30 Require

Nama Tabel : Detail Pembelian

Primary Key : No_Faktur_Pembelian, Kode_Barang

Tabel 4.32 Struktur Tabel Detail Pembelian

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_Faktur_Pembelian Varchar 7 Require

Kode_Pemasok Varchar 7 Require

Kode_Barang Varchar 7 Require

SN Varchar 50 Require

Nama_Barang Varchar 100 Require

Type Varchar 100 Require

Warna Varchar 30 Require

HargaBeli Double Require

Quantity Integer 5 Require

Total Double Require

Page 107: Sistem Informasi Persediaan Barang

Nama Tabel : Penjualan

Primary Key : No_Faktur_Penjualan, Tanggal

Tabel 4.33 Struktur Tabel Penjualan

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_Faktur_Penjualan Varchar 7 Require

Tanggal Varchar 12 Require

Nama_Konsumen Varchar 100 Require

Alamat Varchar 255 Require

Telepon Varchar 12 Require

SubTotal Double Require

Potongan Double Require

GrandTotal Double Require

Keterangan Varchar 255 Optional

Petugas Varchar 30 Require

Nama Tabel : Detail Penjualan

Primary Key : No_Faktur_Penjualan, Kode_Barang, SN

Tabel 4.34 Struktur Tabel Detail Penjualan

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_Faktur_Penjualan Varchar 7 Require

Kode_Barang Varchar 7 Require

SN Varchar 50 Require

Nama_Barang Varchar 100 Require

Type Varchar 100 Require

Warna Varchar 30 Require

HargaJual Double

Quantity Integer 5

Total Double

Page 108: Sistem Informasi Persediaan Barang

Nama Tabel : Retur

Primary Key : No_Retur

Tabel 4.35 Struktur Tabel Retur

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_Retur Varchar 7 Require

Tanggal Varchar 12 Require

Nama_Konsumen Varchar 100 Require

Alamat_Konsumen Varchar 255 Require

Telepon_Konsumen Varchar 12 Require

Nama Tabel : Detail Retur

Primary Key : No_Retur, No_FakturJual, Kode_Barang, SN

Tabel 4.36 Struktur Tabel Detail Retur

Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan

No_Retur Varchar 7 Require

No_FakturJual Varchar 7 Require

Kode_Barang Varchar 7 Require

SN Varchar 50 Require

Nama_Barang Varchar 100 Require

Type Varchar 100 Require

Warna Varchar 30 Require

Kode_Pemaok Varchar 7 Require

Alamat Varchar 255 Require

Telepon Varchar 25 Require

No_Faktur_Beli Varchar 7 Require

Keterangan Varchar 255 Require

Page 109: Sistem Informasi Persediaan Barang

2.1.8 Rancangan Aplikasi Pendukung Sitem Informasi Persediaan

Barang

Rancangan aplikasi pendukung sitem informasi persediaan barang,

Ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai aplikasi yang akan

dikembangkan. Rincian rancangan aplikasi pendukung sistem terdiri dari struktur

menu, rancangan masukan, rancangan proses dan rancangan keluaran.

.1.8.1 Struktur Menu

Gambar 4.1 Struktur Menu

Rancangan struktur menu bertujuan untuk memberikan gambaran dasar

mengenai fungsi-fungsi yang terdapat didalam aplikasi pendukung sistem

informasi persediaan barang yang akan dikembangkan, beserta gambaran navigasi

penggunaan aplikasi. Berikut ini merupakan rincian rancangan menu aplikasi

berdasarkan struktur menu :

1. Navigasi

Page 110: Sistem Informasi Persediaan Barang

Navigasi berisi modul-modul yang dapat digunakan untuk masuk dan

mendapatkan hak akses sesuai wewenang masing-masing bagian/jabatan.dan

keluar dari hak akses tersebut. Menu File memiliki submenu yag terdiri dari :

a. Login

Login berfungsi untuk validasi pada aplikasi sesuai dengan hak akses yang

dimiliki dan mendapat akses menu yang sesuai dengan tugas dan wewenang

pengguna.

b. Logout

Logout berfungsi untuk kekuar dari hak akses yang telah masuk pada

aplikasi

c. Keluar

Keluar berfungsi untuk keluar dari aplikasi dan menututup aplikasi.

2. Menu Data

Menu data berisi modul-modul yang dapat digunakan untuk manipulasi data

master atau data yang frekuensi perubahan jarang dilakukan. Data yang

dimasukan melalui kelompok modul ini merupakan data yang menjadi dasar

acuan terjadinya transaksi, baik pemesanan , pembelian, penjualan dan retur.

Menu Data memiliki submenu yang terdiri dari:

a. Data Barang

Data barang berfungsi untuk memasukan data barang baru atau merubah

data barang yang sudah tersimpan.

b. Data Pemasok

Data pemasok berfungsi untuk memasukan data pemasok baru atau merubah

data pemasok yang sudah tersimpan.

c. Data Konsumen

Data konsumen berfungsi untuk memasukan data konsumen baru atau

merubah data konsumen yang sudah tersimpan.

d. Data Pengguna

Data pengguna berfungsi untuk memsukan data pengguna baru yang akan

menggunakan aplikasi

3. Menu Transaksi

Page 111: Sistem Informasi Persediaan Barang

Menu transaksi berisi modul yang dapat digunakan untuk memasukan data

transaksi harian pemesanan barang, pembelian barang, penjualan barang, retur

barang. Data Transaksi yang dimasukan melalui kelompok modul ini

merupakan data yang menjadi dasar pengkalkulasian dan pembuatan laporan

pembelian, penjualan, stok, retur. Menu transaksi memiliki submenu yang

terdiri dari:

a. Transaksi Permintaan

Transaksi permintaan berfungsi untuk memasukan data transaksi permintaan

barang dari konsumen.

b. Transaksi Pemesanan

Transaksi pemesanan berfungsi untuk memasukan data transaksi pemesanan

barang pada pemasok.

c. Transaksi Pembelian

Transaksi pembelian berfungsi untuk memasukan data transaksi pembelian

barang pada pemasok.

d. Transaksi Penjualan

Transaksi penjualan berfungsi untuk memasukan data transaksi penjualan

barang oleh konsumen

e. Transaksi Retur

Transaksi retur berfungsi untuk menginput data transaksi retur barang oleh

konsumen pada toko dan oleh toko pada pemasok

4. Menu Laporan

Menu laporan berisi modul yang dapat digunakan untuk mencetak Laporan

berdasarkan transaksi harian yang terjadi dalam periode tertentu. Menu

Laporan memiliki submenu sebagai berikut :

a. Laporan Pemesanan

Laporan pemesanan berfungsi untuk mencetak seluruh transaksi pemesanan

barang dari toko pada pemasok dalam suatu periode tertentu.

b. Laporan Pembelian

Laporan pembelian berfungsi untuk mencetak seluruh transaksi pembelian

barang dari pemasok dalam suatu periode tertentu.

Page 112: Sistem Informasi Persediaan Barang

c. Laporan Penjualan

Laporan penjualan berfungsi untuk mencetak seluruh transaksi penjualan

barang pada konsumen dalam suatu periode tertentu.

d. Laporan Stok barang

Laporan stok barang berfungsi untuk mencetak seluruh transaksi stok

barang dalam suatu periode tertentu.

e. Laporan Retur

Laporan retur berfungsi untuk mencetak seluruh transaksi retur barang oleh

konsumen pada toko dan oleh toko pada pemasok dalam suatu periode

tertentu.

5. Menu Fasilitas

Menu falilitas berisi modul yang dapat digunakan untuk melihat profile dari

pembuat aplikasi dan tutorial penggunaan dari aplikasi . Menu fasilitas

memiliki submenu sebagai berikut :

a. Profile

Profile berfungsi untuk melihat data pembuat aplikasi.

b. Tutorial

Tutorial berfungsi untuk melihat langkah langkah penggunaan aplikasi.

c. Setting Merk

Setting merk berfungsi untuk membuat kode barng untuk suatu merk barang

tertentu

d. Setting Wallpaper

Setting wallpaper berfungsi untuk merubah tampilan wallpaper dimenu

utama.

e. Data Ubah Password

Data ubah password berfungsi untuk merubah password pengguna aplikasi.

Page 113: Sistem Informasi Persediaan Barang

.1.8.2 Rancangan Masukan

Rancangan masukan bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

fungsi-fungsi manipulasi data dasar atau master yang akan diolah selanjutnya.

Gambar 4.2 Rancangan Form Verifikasi Login

Gambar 4.3 Rancangan Form Manipulasi Data Barang

Page 114: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.4 Rancangan Form Manipulasi Data Member

Gambar 4.5 Rancangan Form Manipulasi Data Pemasok

Page 115: Sistem Informasi Persediaan Barang

FORM HAK AKSES PENGGUNA

NIP / NIK Nama Jabatan

User ID Password Konfirmasi Password

SIMPAN BATALEDIT KELUAR

Barang

Data

Konsumen PenggunaPemasok

Pemesanan

Transaksi

Laporan

Lap.Pembelian

Lap.Retur Lap.Stok

Lap.Penjualan

Fasilitas

Ubah Password Setting Merk

Penjualan Pembelian Retur

Lap.Pemesanan

Gambar 4.6 Rancangan Form Manipulasi Data Hak Akses Pengguna

.1.8.3 Rancangan Proses

Gambar 4.7 Rancangan Form Transaksi Permintaan

Page 116: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.8 Rancangan Form Transaksi Pemesanan

Gambar 4.9 Rancangan Form Transaksi Pembelian

Page 117: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.10 Rancangan Form Transaksi Penjualan

Gambar 4.11 Rancangan Form Transaksi Retur

Page 118: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.12 Form Laporan Pemesanan Barang

Gambar 4.13 Form Laporan Pembelian Barang

Page 119: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.14 Form Laporan Penjualan Barang

Gambar 4.15 Laporan Form Persediaan Barang

2.2 Implementasi Sitem Informasi Persediaan Barang

Setelah merancang sistem beserta aplikasi perangkat lunak pendukung

sistem, maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan sistem beserta

perangkat lunak pendukung untuk dioperasikan. Implementasi perangkat lunak

Page 120: Sistem Informasi Persediaan Barang

mencakup kegiatan transformasi rancangan kedalam program aplikasi perangkat

lunak menggunakan suatu bahasa pemrograman tertentu Adapun perangkat

lunak utama yang digunakan oleh penulis dalam mengembangkan aplikasi

pendukung sistem adalah Visual Basic 6.0 dan MySQL 5.1.

2.2.1 Kebutuhan Sumber Daya

.2.1.1 Sumber Daya Pengembangan Aplikasi

Dalam mengembangkan sistem informasi persedian barang beserta

aplikasi perangkat lunak pendukung sistem, Penulis menggunakan seperangkat

komputer beserta aplikasi perangkat lunak lainnya yang menunjang untuk

pengembangan aplikasi.

.2.1.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Dalam mengembangkan aplikasi perangkat lunak pendukung Sitem

Informasi Persediaan Barang, Penulis menggunakan seperangkat komputer

dengan akses jaringan ( client server ) dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Processor : Intel Pentium R DualCore 2.00 Ghz

2. VGA : Intel Graphic GMA 256 Share

3. Memory : 1 GB DDR 2

4. Monitor : LCD wide 14.1“

5. Harddisk : 250 GB Westren Digital

6. External Storage : DVD RW

7. Mouse : USB (HID-Compliant mouse)

8. Keyboard : Standard 101/102 US

9. Network : Realtek

Page 121: Sistem Informasi Persediaan Barang

.2.1.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

Dalam mengembangkan aplikasi perangkat lunak pendukung Sitem

Informasi Persediaan Barang, Penulis menggunakan beberapa Perangkat Lunak

antara lain sebagai berikut :

1. Sistem Operasi : Ubuntu 10.04 ( Lucid Lync ) Windows XP

Profesional Versi 2002 SP3

2. DBMS : MySQL 5.1

3. Software Aplikasi, antara lain :

a. Webmin

b. Microsoft. Visual Basic 6.0 SP6

c. Adobe Photoshop 7

d. Corell draw 11

e. Navicate 8

.2.1.2 Sumber Daya Pengoperasian Aplikasi

Demi kelancaran aplikasi perangkat lunak pendukung Sistem informasi

persedian barang dibutuhkan sumber daya sebagai berikut

.2.1.2.1 Spesifikasi Sumber Daya Manusia

Aplikasi pendukung sistem informasi persediaan barang ini digunakan

oleh petugas setempat yang bertugas mengolah data persediaan barang, yang

selanjutnya akan disebut operator, dimana seorang operator harus menguasai atau

dapat mengoperasikan komputer serta mengerti cara kerja dari Aplikasi

pendukung sistem informasi persediaan barang tersebut. Karakteristik pengguna

pada aplikasi ini adalah sebagai berikut:

Page 122: Sistem Informasi Persediaan Barang

Adiministrator harus memiliki kriteria pendidikan minimal DIII dan

mampu mengoperasikan komputer terutama dapat menjalankan sistem operasi

berbasis windows, Menguasai trouble shooting aplikasi yang digunakan.

Operator harus memiliki kriteria pendidikan minimal SMA atau sederajat

dan mampu mengoperasikan komputer terutama dapat menjalankan sistem operasi

berbasis windows.

Adapun wewenang serta tanggung jawab administrator dan operator

adalah sebagai berikut :

1. Wewenang dan tanggung jawab administrator

a. Memanipulasi data, yang meliputi : menambah data, merubah data.

b. Melakukan pencarian data.

c. Mencatat transaksi pemesanan, pembelian, penjualan dan retur barang.

d. Memanipulasi data verifikasi login user atau pengguna aplikasi.

e. Membuat laporan tentang data pemesanan, pembelian, penjualan dan retur

barang.

2. Wewenang dan tanggung jawab operator

a. Memanipulasi data, yang meliputi : menambah data, merubah data.

b. Mencatat transaksi pemesanan, pembelian, penjualan dan retur.

c. Melakukan pencarian data.

d. Merubah password login

Tabel 4.26 Daftar Karakteristik Pengguna Aplikasi

No Nama Jabatan Kemempuan Komputer

Hak dan Wewenang

1. Febrianti Staff Pembelian dan pemesanan /Admin Toko

- Sistem operasi

- Software aplikasi

- Menguasai trouble shooting aplikasi yang digunakan

Administrator merangkap Operator

2. Rahmat Hidayat

Staff Teknisi

- Sistem operasi

Operator

Page 123: Sistem Informasi Persediaan Barang

- Software aplikasi

3. Siti Mariam Staff Penjualan /Sales

- Sistem operasi

- Software aplikasi

Operator

.2.1.2.2 Spesifikasi Perangkat Keras

Demi kelancaran aplikasi pendukung Sistem informasi persedian

barangpada Toko Gadgetanda dibutuhkan sumber daya perangkat keras untuk

Client dan Server dengan spesifikasi minimum sebagai berikut :

Untuk Server

1. Processor : berbasis Intel atau AMD dengan CPU Clock

minimum sebesar 3.0 GHz

2. VGA : VGA dengan memori minimum sebesar 32 MB

3. Memory : Memori dengan kapasitas minimum 1 GB

4. Monitor : Monitor dengan dukungan resolusi 800 x 600 pixel

5. Harddisk : Harddisk dengan sisa kapasitas sebesar 80 GB

6. External Storage : -

7. Mouse : mouse standar

8. Keyboard : Standard 101/102 keys PS/2 Keyboard

9. Network Card : Realtek Fast Ethernet Card

Untuk Client

1. Processor : berbasis Intel atau AMD dengan CPU Clock

minimum sebesar 500 MHz

2. VGA : VGA dengan memori minimum sebesar 32 MB

3. Memory : Memori dengan kapasitas minimum 128 MB

4. Monitor : Monitor dengan dukungan resolusi 800x600 pixel

5. Harddisk : Harddisk dengan sisa kapasitas sebesar 500 MB

6. External Storage : -

Page 124: Sistem Informasi Persediaan Barang

7. Mouse : mouse standar

8. Keyboard : Standard 101/102 keys PS/2 Keyboard

9. Network Card : Realtek Fast Ethernet Card

10. Printer : Dot Matrix atau Ink Jet

Adapun perangkat tambahan yang perlu disediakan adalah sebagai berikut :

1. Kabel UTP dan RJ45

2. Kabel Tester

3. Crimping

4. Swict Hub / Hub 8 port atau lebih.

.2.1.2.3 Spesifikasi Perangkat Lunak

Demi kelancaran aplikasi pendukung Sistem informasi persedian barang

pada Toko Gadgetanda dibutuhkan sumber daya perangkat lunak sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Server : Ubuntu Server 10.04 ( Lucis Lync )

2. Sistem Operasi Client : Windows 98 keatas atau Windows berbasis NT

3. File Sistem/Library : MSVBVM60.DLL

4.2.1.2.4 Cara Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Persediaan

Barang Toko Gadgetanda

Aplikasi sistem informasi persediaan barang ini berjala pada sistem

operasi Microsoft Windows Xp dan NT. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini

pengguna dapat langsung menekan Shortcut Executable dari aplikasi sistem

informasi persediaan barang (SIPB.exe) maka akan tampil splash screen yang

berisi informasi mengenai aplikasi sistem informasi persediaa barang.

Page 125: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.16 Splash Screen Sistem Informasi Persediaan Barang

splash screen ini berfungsi sebagai informasi dan indikasi koneksi ke server

database, bila koneksi tersambung maka form menu akan tampil.

Gambar 4.17 Form Menu Sistem Informasi Persediaan Barang

1. Form Menu

Form Menu berisi Shortcut menu layanan yang dapat diakses setelah

melekukan verifikasi login terlebih dahulu pada sistem informasi persediaan

barang.

2. Form Login

Aplikasi ini memiliki verifikasi login yang berguna untuk menentukan hak

akses dari pengguna, dalam form login ini kita cukup mengetikan user id dan

password, jika nama user dan password salah maka form ini akan meminta

Page 126: Sistem Informasi Persediaan Barang

ulang user id dan password lagi. Jika password benar maka menu-menu yang

ada di form menu dapat kita akses sesuai dengan hak akses yang diberikan

pada pengguna.

Gambar 4.18 Form Verifikasi Login Sistem Informasi Persediaan Barang

3. Form Data Barang

Form data barang berfungsi untuk menginputkan data barang baru atau

merubah data barang yang sudah tersimpan, untuk menginput data barang

baru tekan option accessories atau option unit, pilih merk yang akan tersedia

pada combobox merk barang dan inputkan barcode, nama barang, type, dan

warna lalu tekan tombol simpan. Untuk merubah data barang pengguna harus

melakukan pencarian barang yang akan diubah dengan cara memilih satlah

satu dari tiga kriteria pencarian yaitu berdasarkan barcode, kode barang, atau

nama barang. Pilihlah salah satu kriteria lalu Ketikan kata kunci untuk

pencarian barang, Jika ditemukan data barang akan ditampilkan. Pilih data

yang akan diubah dan tekan ubah jika sudah selesai.

Page 127: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.19 Form Data Barang

4. Form Data Konsumen

Form konsumen ini berfungsi untuk menginputkan data konsumen baru atau

merubah data konsumen yang sudah tersimpan. Untuk menyimpan data

konsumen baru ketikan nama member, alamat, telepon lalu tekan tombol

simpan dan untuk mengubah data konsumen tekan option nomor member

untuk pencarian data konsumen berdasarkan nomor member atau option nama

member untuk pencarian data konsumen berdasarkan nama konsumen. Pilih

salah satu option percarian lalu ketikan kata kunci yang akan dicari, jika

ditemukan data konsumen akan ditampilkan tekan tombol ubah.

Page 128: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.20 Form Data Konsumen

5. Form Data Pemasok

Data pemasok berfungsi untuk memasukan data pemasok baru atau

mengubah data pemasok yang sudah tersimpan. untuk menyimpan data

pemasok baru click pada kolom nama pemasok atau tekan tombol F3 kursor

akan berada di kolom nama pemasok. Ketikan nama, alamat, nomor telepon,

nomor fax dari pemasok lalu tekan tombol simpan. Bila akan mengubah data

pemasok tekan tombol F1 atau tekan option kode pemasok untuk kategori

pencarian berdasarkan kode pemasok dan untuk kategori pencarian

berdasarakan nama pemasok tekan tombol F2 atau tekan option nama

pemasok. Pilih data pemasok yang akan diubah lalu tekan tombol ubah jika

telah selesai.

Page 129: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.21 Form Data Pemasok

6. Form Data Pengguna

Data pengguna berfungsi untuk membuat data Pengguna atau akun verifikasi

login baru yang akan menggunakan aplikasi sistem persedian barang. Untuk

membuat akun verifikasi login pengguna terdaftar terlebih dahulu pada

database sebagai karyawan Toko Gadgetanda. Tekan tombol F1 untuk

mencari data karyawan berdasarkan NIK dan tekan tombol F2 untuk

pencarian data karyawan berdasarkan nama karyawan lalu ketikan NIK

apabila NIK ditemukan pada database, data karyawan akan ditampilkan.

Ketikan user id dan password dan konfirmasi password yang memastikan

password yang diketikan benar lalu pilih menu apa saja yang akan dapat

diakses oleh pengguna dan tekan tombol simpan apabila telah selesai.Tekan

F3 untuk mengubah akun verifikasi login berseta hak aksesnya, ketikan user

id dan password apabila user id dan password sesuai dengan data pada

Page 130: Sistem Informasi Persediaan Barang

database data akun verifikasi login akan ditampilkan.pilih data yang akan

diubah jika telah selesai tekan tombol ubah.

Gambar 4.22 Form Data Pengguna

7. Form Transaksi Permintaan

Form transaksi permintaan berfungsi untuk menyimpan data

transaksipermintaan konsumen yang tidak terpenuhi yang di simpan dan

digunakan untuk sebagai acuan pengambilan keputusan untuk memesan

barang.untuk nyimpan sebuah data transaksi permintaan pengguna harus

mencari data konsumen terlebih dahulu jika konsumen tersebut adalah

member, dan jika konsumen bukan member maka pengguna harus

mengisikan data konsumen. Lalu selanjutnya pengguna harus mencari data

barang yang diminta oleh konsumen jika data barang tidak ada di database

maka pengguna menginputkan data barang tersebut,jika telah selai teka

tombol simpan.

Page 131: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.23 Form Transaksi Permintaan

8. Form Transaksi Pemesanan

Form transaksi pemesanan berfungsi untuk menyimpan data transaksi

pemesanan dan mencetak Purchase Order. Untuk menyimpan data transaksi

pemesanan pengguna harus mencari tujuan dari transaksi pemesanan dengan

cara memilih kategori pencarian data pemasok, berdasarkan kode pemasok

atau nama pemasok. Pilih salah satu option pilihan lalu ketikan kata kunci

yang dicari, apabila kata kunci ditemukan pada database maka data pemasok

akan ditampilkan. Setelah itu pengguna harus mencari barang yang akan

dipesan dengan cara memilih salah satu option percarian barang. Setelah

memilih option pencarian barang ketikan kata kunci barang yang sesuai

dengan kategori pencarian barang. Apabila kata kunci ditemukan pada

database data barang akan ditampilkan. Ketikan jumlah quantity yang akan

dipesan lalu tekan tombol enter data barang yang akan dipesan telah

disimpan. Jika pengguna selesai menginputkan data barang yang akan

Page 132: Sistem Informasi Persediaan Barang

dipesan tekan tombol F6 maka tombol simpan aktif dan tekan tombol simpan

untuk menyimpan data transaksi pemesanan telah disimpan.

Gambar 4.24 Form Transaksi Pemesanan

9. Form Transaksi Pembelian

Form transaksi pembelian berfungsi untuk menyimpan data transaksi

pembelian dan mencetak data transaksi pembelian. Untuk menyimpan data

transaksi pembelian pengguna cukup menginputkan data transaksi pembelian

pada faktur pembelian dari pemasok dengan cara ketikan nomor faktur

pembeliandan tanggal, setelah itu pengguna harus mencari tujuan dari

pembelian dengan cara memilih kategori pencarian data pemasok berdasarkan

kode pemasok atau nama pemasok. Pilih salah satu option pencarian lalu

ketikan kata kunci yang dicari, apabila kata kunci ditemukan pada database

maka data pemasok akan ditampilkan. Setelah itu pengguna harus mencari

barang yang akan dipesan dengan cara memilih salah satu option percarian

Page 133: Sistem Informasi Persediaan Barang

barang. Setelah memilih pencarian barang ketikan kata kunci barang yang

sesuai dengan kategori pencarian barang. Apabila kata kunci ditemukan pada

database data barang akan ditampilkan. Apabila data jenis barang yang

diinputkan adalah aksesoris maka kursor akan berada pada kolom quantity

sedangkan jika jenis barang unit kursor akan berada pada serial number

Ketikan jumlah quantity atau serial number, harga beli dan harga jual yang

akan dipesan lalu tekan tombol enter. Data barang yang telah disimpan dibeli

telah disimpan. Jika pengguna selesai menginputkan data barang yang akan

dipesan tekan tombol F6 tombol kursor akan berada pada kolom potongan

ketikan potong bila ada potongan dari pemasok dan ketikan keterangnbila ada

tekan tombol simpan, maka data transaksi pembelian telah disimpan.

Gambar 4.25 Form Transaksi Pembelian

10. Form Transaksi Penjualan

Page 134: Sistem Informasi Persediaan Barang

Form transaksi penjualan berfungsi untuk menyimpan data transaksi penjualan

dan mencetak faktur penjualan. Untuk menyimpan data penjualan pengguna

harus mencari data dari konsumen yang telah menjadi member dengan cara

memilih kategori pencarian data member berdasarkan kode member atau nama

member. Tekan F1 untuk pencarian berdasarkan kode member atau Tekan F2

untuk pencarian member berdasarkan nama member. Pilih salah satu option

pilihan pencarian data member, lalu ketikan kata kunci yang dicari apabila

kata kunci ditemukan pada database maka data pemasok akan ditampilkan

dan jika konsumen bukan member maka data konsumen dapat langsung

ketikan pada kolom kolom data konsumen. Setelah itu pengguna harus

mencari barang yang akan dipesan dengan cara memilih salah satu option

percarian barang. Setelah memilih pencarian barang ketikan kata kunci barang

yang sesuai dengan kategori pencarian barang. Apabila kata kunci ditemukan

pada database data barang akan ditampilkan. Jika jenis barang yang dicari

adalah unit maka kursor akan berada pada kolom serial number. Pilih serial

number dari barang yang akan jual dan data barang akan tersimpan dan bila

jenis barang yang dicari adalah aksesoris maka kursor akan berada pad

akolom quantity. Ketikan jumlah quantity yang akan dijual lalu tekan tombol

enter data barang yang akan dijual telah disimpan. Jika pengguna telah selesai

menginputkan data barang yang akan dijual tekan tombol F6 kursor jika

konsumen adalah member kolom potongan akan aktif dan jika non member

kolom keterangan akan aktif.ketikan potongan dan keterangan transaksi tekan

enter tombol simpan akan aktif. Tekan tombol simpan maka data transaksi

pemesanan telah disimpan.setelah itu tombol cetak akan aktif tekan tombol

cetak untuk mencetak fatur penjualan.

Page 135: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.26 Form Transaksi Penjualan

11. Form Transaksi Retur

Transaksi retur berfungsi untuk menginput data transaksi retur barang oleh

konsumen pada toko dan oleh toko pada pemasok. Untuk menyimpan

transaksi retur pengguna harus menjadi data transaksi penjual dengan cara

mengetikan nomor faktur pada kolom pencarian data transaksi penjulan. Jika

nomor faktur sesuai dengan database data transaksi penjualan akan

ditampilkan pada datagrid lalu klik pada data barang yang akan diretur,

ketikan keterangan retur lalu tekan enter. Apabila data barang retur telah

selesai di input tekan tombol simpan dan cetak faktur retur dengan cara

menekan tombol cetak.

Page 136: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.27 Form Transaksi Retur

12. Form Laporan Pemesanan

Laporan pemesanan berfungsi untuk mencetak, menampilakan dan membuat

laporan transaksi retur barang, surat jalan retur barang dalam suatu periode

tertentu. Laporan yang dibuat dapat dibuat berdasarkan tiga kriteria. Kriteria

pertama yaitu perpemasok artinya laporan akan ditampilkan atau dicetak

berdasarkan satu pemasok tertentu dalam periode tertentu, Kriteria kedua

perperiode artinya laporan yang ditampilkan dan dicetak berdasarkan seluruh

data transaksi pemesanan dalam satu periode tertentu. Kriteria ketiga ialah

berdasarkan jenis barang yang terdapat dua pilihan yaitu aksesoris atau unit.

Page 137: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.28 Form Laporan Pemesanan Barang

13. Form Laporan Pembelian

Laporan pemesanan berfungsi untuk mencetak, menampilakan dan membuat

laporan transaksi pembelian barang dalam suatu periode tertentu. Laporan

yang dibuat dapat dibuat berdasarkan tiga kriteria. Kriteria pertama yaitu

pembelian harian data transaksi pembelian akan ditampilkan atau dicetak

berdasakan transaksi pembelian hari itu, Kriteria kedua perperiode artinya

laporan yang ditampilkan atau dicetak berdasarkan seluruh data transaksi

pembelian dalam satu periode tertentu. Kriteria ketiga ialah berdasarkan jenis

barang yang terdapat dua pilihan yaitu aksesoris atau unit.

Page 138: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.29 Form Laporan Pembelian Barang

14. Form Laporan Penjualan

Laporan penjualan berfungsi untuk mencetak, menampilakan dan membuat

laporan transaksi penjualan barang dalam suatu periode tertentu. Laporan yang

dibuat dapat dibuat berdasarkan dua kriteria. Kriteria pertama yaitu penjualan

harian data transaksi pembelian akan ditampilkan atau dicetak berdasakan

transaksi penjualan hari itu, Kriteria kedua perperiode artinya laporan yang

ditampilkan atau dicetak berdasarkan seluruh data transaksi penjualan dalam

satu periode tertentu.

Gambar 4.30 Form Laporan Penjualan Barang

Page 139: Sistem Informasi Persediaan Barang

15. Form Laporan Persediaan Barang

Laporan persedian berfungsi untuk mencetak, menampilakan dan membuat

laporan pesediaan barang dalam suatu periode tertentu. Laporan yang dibuat

dapat dibuat berdasarkan tiga kriteria. Kriteria pertama yaitu rekapitulasi

laporan persediaan barang akan ditampilkan atau dicetak berdasakan jenis

barang atau seluruh data, Kriteria kedua yaitu laporan detail persediaan

barang artinya laporan yang ditampilkan atau dicetak berdasarkan seluruh data

persediaan barang. Kriteria ketiga yaitu peritem barang artinya laporan

persedian barang ditampilkan peritem barang.

Gambar 4.31 Form Laporan Persediaan Barang

16. Form Laporan Retur

Laporan retur berfungsi untuk mencetak, menampilakan dan membuat laporan

transaksi retur barang dalam suatu periode tertentu. Laporan yang dibuat dapat

dibuat berdasarkan tiga kriteria. Kriteria pertama yaitu laporan perpemasok.

data transaksi retur akan ditampilkan atau dicetak berdasakan transaksi berasal

dari pemasok, Kriteria kedua perperiode artinya laporan retur yang

Page 140: Sistem Informasi Persediaan Barang

ditampilkan atau dicetak berdasarkan seluruh data transaksi retur dalam satu

periode tertentu. Kriteria yang ketiga yaitu surat jalan retur yaitu laporan retur

ditampilkan atau dicetak menjadi suat jalan retur barang kepada pemasok.

Gambar 4.31 Form Laporan Retur Barang

17. Form Profil

Form profil adalah form berfungsi untuk identitas dari aplikasi sistem

informasi persediaan barang.

Gambar 4.33 Form Profil Sistem Informasi Persediaan Barang

Page 141: Sistem Informasi Persediaan Barang

18. Form Tutorial

Form tutorial adalah form yang berfungsi untuk pengguna yang berisi cara

penggunaan dari aplikasi sistem informasi persediaan barang

Gambar 4.34 Form Tutorial Sistem Informasi Persediaan Barang

19. Form Setting Harga Jual

Form setting harga jual berfungsi untuk mengubah harga jual

barang.Pengguna harus mencari barang yang akan di ubah.pencarian barang

memiliki tiga kategori pencarian yaitu berdasarkan barcode, kode barang,

nama barang lalu ketikan kata kunci apabila kata kunci sesuai pada database

data barang akan ditampilkan pada datagrid. Pilih barang yang akan diubah

harga jualnya dengan cara mengklik data tersebut pada datagrid. Setelah itu

ketikan harga yang baru lalu tekan tombol ubah.

Page 142: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.35 Form Setting Harga Jual

20. Form Setting Merk

Form setting merk barang ini berfungsi membuat kode barang untuk suatu

merk barang tertentu caranya tekan tombol F1 untuk mecari barang jika kode

barang ditemukan maka akan tampil data merk. Jika tidak ditemukan maka

akan tampil pesan data tidak ditemukan. Tekan F2 untuk menginput data merk

baru, ketikan merk dari barang dan kode merk yang dikehendaki untuk merk

tersebut lalu tekan tombol simpan.

Page 143: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.36 Form Setting Merk Barang

21. Form Setting Wallpaper

Form setting wallpaper digunakan untuk mengubah tampilan wallpaper menu

utama.

Gambar 4.37 Form Setting wallpaper

22. Form Ubah Pasword

Form ubah password berfungsi untuk merubah password pengguna aplikasi

dengan cara ketikan user id dan password apabila sesuai dengan database lalu

ketikan password baru dan konfirmasi password baru, lalu tekan tombol ubah.

Gambar 4.38 Form Ubah Password

Page 144: Sistem Informasi Persediaan Barang

23. Purchase Order

Purchase Order merupakan informasi daftar pemesanan barang hasil dari

pengolahan data pemesanan barang kepada pemasok yang dihasilakan oleh

aplikasi sistem informasi persediaan barang.

Gambar 4.39 Daftar Purchase Order

24. Daftar Pembelian

Daftar pembelian merupakan hasil dari pengolahan data pembelian barang

dari pemasok yang dihasilakan oleh aplikasi sistem informasi persediaan

barang.

Gambar 4.40 Daftar Pembeliaan

Page 145: Sistem Informasi Persediaan Barang

25. Faktur Penjualan

Faktur penjualan merupakan hasil dari pengolahan data penjualan barang

kepada konsumen yang dijadikan tanda bukti pembelian barang yang

dilakukanoleh konsumen yang dihasilakan oleh aplikasi sistem informasi

persediaan barang.

Gambar 4.41 Faktur Pejualan

26. Tanda Terima Retur

Tanda terima retur merupakan hasil dari pengolahan data retur barang dari

konsumen yang dihasilakan oleh aplikasi sistem informasi persediaan barang.

Gambar 4.42 Tanda Terima Retur

Page 146: Sistem Informasi Persediaan Barang

27. Surat Jalan Retur

Surat jalan retur merupakan hasil pengolaha data retur barang konsumen yang

akan diberikan kepada pemasok yang dihasilakan oleh aplikasi sistem

informasi persediaan barang

Gambar 4.43 Surat Jalan Retur

28. Laporan pemesanan

Laporan pemesanan merupakan informasi pemesanan hasil pengolahan data

pemesanan barang yang akan diberikan kepada kelapa toko yang dihasilakan

oleh aplikasi sistem informasi persediaan barang.

Gambar 4.44 Laporan Pemesanan

Page 147: Sistem Informasi Persediaan Barang

29. Laporan Pembelian

Laporan pembelian merupakan informasi daftar pembelian hasil pengolahan

data pembelian barang yang akan diberikan kepada kelapa toko yang

dihasilakan oleh aplikasi sistem informasi persediaan barang.

Gambar 4.45 Laporan Pembelian

30. Laporan Penjualan

Laporan penjualan merupakan informasi daftar penjualan hasil pengolahan

data penjualan barang yang akan diberikan kepada kelapa toko yang

dihasilakan oleh aplikasi sistem informasi persediaan barang.

Gambar 4.46 Laporan Penjualan

Page 148: Sistem Informasi Persediaan Barang

31. Laporan Persedian Barang

Laporan persediaan barang merupakan informasi persediaan barang hasil

pengolahan data pembelian, penjualan barang yang akan diberikan kepada

kelapa toko yang dihasilakan oleh aplikasi sistem informasi persediaan

barang.

Gambar 4.47 Laporan Persediaan Barang

32. Rekapitulasi Persediaan Barang

Rekapitulasi persediaan barang merupakan informasi persediaan barang hasil

pengolahan data pembelian, penjualan barang yang akan diberikan kepada

kelapa toko yang dihasilakan oleh aplikasi sistem informasi persediaan

barang.

Page 149: Sistem Informasi Persediaan Barang

Gambar 4.48 Rekapitulasi Persediaan Barang

33. Laporan Retur

Laporan retur merupakan informasi daftar retur hasil pengolahan data retur

barang yang akan diberikan kepada kelapa toko yang dihasilakan oleh

aplikasi sistem informasi persediaan barang.

Gambar 4.49 Laporan Retur Barang

Page 150: Sistem Informasi Persediaan Barang

BAB V

TESTING

5.1 Testing (Pengujian Perangkat Lunak)

Pada bab ini membahsa mengenai pengujian ( pengujian perangkat lunak ).

Pengujian perangkat lunak merupakan elemen yang kritis dari SQA (Software

Quality Assurance) dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh

terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean. Pengujian merepresentasikan

ketidaknormalan yang terjadi pada pengembangan perangkat lunak. Selama

definisi awal dan fase pembangunan, pengembang berusaha untuk membangun

perangkat lunak dari konsep yang abstrak sampai dengan implementasi yang

memungkin.

Para pengembang membuat serangkaian uji kasus yang bertujuan untuk

”membongkar” perangkat lunak yang mereka bangun. Kenyataannya, Pengujian

merupakan salah satu tahapan dalam proses pengembangan perangkat lunak yang

dapat dilihat (secara psikologi) sebagai destruktif, dari pada sebagai konstruktif.

Pengembang perangkat lunak secara alami merupakan orang konstruktif.

Pengujian yang diperlukan oleh pengembang adalah untuk melihat kebenaran dari

perangkat lunak yang dibuat dan konflik yang akan terjadi bila kesalahan tidak

Page 151: Sistem Informasi Persediaan Barang

ditemukan. Dari sebuah buku, Glen Myers menetapkan beberapa aturan yang

dapat dilihat sebagai tujuan dari Pengujian :

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan

kesalahan

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk

menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya

3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan

yang belum pernah ditemukan sebelumnya

Sehingga tujuan dari Pengujian ini adalah mendesain serangkaian tes yang

secara sistematis mengungkap beberapa jenis kesalahan yang berbeda dan

melakukannya dalam waktu dan usaha yang minimum. Jika pengujian

diselenggarakan dengan sukses, maka akan membongkar kesalahan yang ada

didalam perangkat lunak, manfaat lain dari pengujian adalah menunjukkan bahwa

fungsi perangkat lunak telah bekerja sesuai dengan spesifikasi, dan kebutuhan

fungsi telah tercapai. Sebagai tambahan, data yang dikumpulkan pada saat

pengujian dilaksanakan akan menyediakan suatu indikasi keandalan perangkat

lunak yang baik dan beberapa indikasi mutu perangkat lunak secara keseluruhan.

Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif,

perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun

pengujian perangkat lunak, yaitu:

1. semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan,

maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program

gagal.

2. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai, maksudnya

semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode

dijalankan.

3. Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari 80%

kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai 20% dari

semua modul program.

Page 152: Sistem Informasi Persediaan Barang

4. Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang

besar”, Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah focus dalam

usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan

akhirnya pada sistem.

5. Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin mengeksekusi

setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah jalur permutasi

untuk program menengah pun sangat besar.

6. Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga

yang independent.

Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain

suatu program komputer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam

pikirannya. Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian

mendesain test case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa

mudah sebuah program komputer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui

apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural

dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur

eksekusi.

Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian

pengujian yang memiliki kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan

kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4

kategori yang berbeda dari teknik desain test case: Pengujian white-box, pengujian

black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.

5.2 Teknik Pengujian Black-Box

Pada pengujian peraangkat lunak yang penulis gunakan Pendekatan

pertama adalah black box testing. Black box testing menyinggung ujicoba yang

dilakukan pada interface software. Walaupun didesain untuk menemukan

kesalahan, ujicoba blackbox digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software

yang dioperasikan; apakah input diterima dengan benar, dan ouput yang

Page 153: Sistem Informasi Persediaan Barang

dihasilkan benar; apakah integritas informasi eksternal terpelihara. Ujicoba

blackbox memeriksa beberapa aspek sistem, tetapi memeriksa sedikit mengenai

struktur logikal internal software.

Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari

perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input

dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang

mendalam.

Page 154: Sistem Informasi Persediaan Barang

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Pada bab terakhir ini penyusun menarik kesimpulan dari hasil pembahasan,

mengenai sistem informasi persediaan barang toko Gadgetanda telah diuraikan pada

bab sebelumnya yaitu :

1. Berdasarkan analisis yang di uraikan pada Bab III tentang sistem berjalan, maka

dapat disimpulkan bahwa sistem berjalan tersebut masih memiliki sejumlah

permasalahan, sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi toko Gadgetanda,

dan belum ada aplikasi khusus yang digunakan untuk mendukung sistem

informasi persediaan barang.

2. Pada rancangan sistem informasi persediaan barang yang diusulkan telah

dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan pada sistem berjalan dan

memenuhi kebutuhan dari manajemen toko Gadgetanda.

3. Berdasarkan hasil perancangan sistem usulan pada Bab IV pada sub judul kamus

data dihasilkan aliaran data yang menjadi dasar untuk merancang database yang

sesuai dengan kebutuhan informasi tentang persediaan barang pada toko

Gadgetanda.

4. Aplikasi yang dibangun menggunakan antar muka yang mudah dimengerti oleh

penggunanya sesuai dengan karakteristik dari pengguna yang telah dianalisis.

Dengan aplikasi yang dibangun ini data akan tersimpan dalam database sehingga

data yang tersimpan lebih aman, dan akan memudahkan jika akan memerlukan

data terdahulu. Proses pembuatan laporan lebih mudah dengan beberapa kriteria-

kriteria yang di sesuaikan dengan kebutuhan sistem informasi persediaan barang

toko Gadgetanda.beberapa proses telah dilakukan secara otomatis.

Page 155: Sistem Informasi Persediaan Barang

5. Pengujian terhadap setiap fungsional yang dimiliki oleh aplikasi sistem

informasi persediaan barang toko Gadgetanda dilakukan dengan

menggunakanm metode Black box testing seperti yang digambarkan pada Bab V

pada sub judul Pengujian Fungsional Aplikasi Sistem Informasi Persediaan

Barang Toko Gadgetanda.

6.2 Saran

Agar aplikasi sistem informasi persediaan barang yang telah dibangun dapat

berjalan dengan baik maka penyusun memberikan saran-saran yang mungkin dapat

membantu kelancaran dalam sistem informasi persediaan barang Gadgetanda, yaitu :

Berisi apa yang harus dilakukan untuk optimalisasi yang belum dilakuakan

penulis.

1. Untuk menjaga keamanan data verifikasi login, maka sebaiknya pada aplikasi

sistem informasi persedian barang toko Gadgetanda ini menignkatkan enkripsi

pada data verifikasi login karena enkripsi data login verifikasi yang telah dibuat

penulis mudah dipecahkan.

2. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka sebaiknya dilakukan

pembuatan file backup sebagai cadangan jika terjadi kerusakan data maupun

kerusakan pada aplikasi sistem informasi persedian barang toko Gadgetanda.

3. Untuk pengembangan selanjutnya, sistem informasi persediaan barang toko

Gadgetanda agar terintegrasi dengan sistem informasi akuntansi keuangan. atau

modul keuangan pada sistem informasi persediaan barang toko Gadgetanda.

Page 156: Sistem Informasi Persediaan Barang

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Gordon B. 1974. Management Information System. Jakarta : PT. Pustaka

Binaman Presindo. Fathansyah, Ir. 1999. Basis Data. Bandung : Informatika Bandung. H.M, Jogianto. 1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI OFFSET. Kristanto, Harianto, Ir. 1993. Konsep Perancangan Database. Bandung: Informatika

Bandung. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke tiga 2005. Jakarta: Balai Pustaka. McLeod, Raymond, Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen : Informatika Bandung Assauri, Sofyan, Drs, 1996 Manajemen Produksi ,Yogyakarta ; Andi