sistem informasi
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI
20.1. KONSEP DASAR SISTEM
Kalau Anda membeli sebuah sepeda tetapi tidak dengan rodanya, maka sepeda itu tidak
akan berfungsi, dengan kata lain sepeda tersebut tidak dapat dikatakan suatu sistem, karena
masih ada komponennya yang kurang. Kalau Anda mempunyai sebuah jam tangan digital
elektronik yang harganya sampai ratusan ribu rupiah dan mengalami kerusakan total
sehingga tidak dapat di-perbaiki, maka jam tersebut sudah tidak ada nilainya lagi, walaupun
kompo-nen-komponennya Anda jual sendiri-sendiri. Inilah mahalnya suatu sistem. Apakah
sistem itu? Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai sua,tu kesatuan yang terdiri dari dua atau
lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian {subsystems). Sebagai misal,
sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak.
Masing-masing subsistem dapat terdiri dari sub-sistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau
terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras {hardware) dapat terdiri dari alat
masukan, alat pe-mroses, alat keluaran dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling
berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran
sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga
dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi {integrated). Anda dapat membayangkan,
bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing komponennya
saling bekerja sendiri-sendiri tidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem komputer tersebut
tidak akan tercapai.
20.1.1. KARAKTER1STIK SISTEM
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai
komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem
(environments), penghubung (interface), masukan (input) keluaran (output), pengolah
(process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
KOMPONEN SISTEM
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-
elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak
peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-
subsistem. Setiap sub-sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu per-usahaan dapat
disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar disebut
dengan supra system. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat
disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem,
maka sistem akuntansi adalah subsistemnya., Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu
sistem, maka perusahaan adalah supra system dan industri adalah supra dari supra system
BATAS SISTEM
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
LINGKUNGAN LUAR SISTEM
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan
dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
PENGHUBUNG SISTEM
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi
masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berinte-grasi dengan subsistem yang lainnya membentuk
satu kesatuan.
MASUKAN SISTEM
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
KELUARAN SISTEM
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak bergunamerupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan.
PENGOLAH SISTEM
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi
akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-
laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajerhen.
SASARAN SISTEM
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran {objective). Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Gambar. Karakteristik suatu sistem.
20.1.2. KLASIFIKASI SISTEM
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai
berikut ini.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak {abstract system) dan system phisik {physical
system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikirah atau ide-ide yang tidak tampak
secara phisik. Misalnya sistem teologia,yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem phisik merupakan sistem yang ada secara
phisik. Misalnya sistem (computer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan system buatan manusia
(human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
Penghubung
Boundary
boundary
dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem
yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut
dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine
system, karena menyangkut penggunaan computer yang ber-interaksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu {probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan system terbuka (open
system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
luarnya. Secara teoritis system tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup,
tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lain-
nya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu
sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan
bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Gambar berikut
menunjukkan sistem yang terbuka untuk sistem pengendalian persediaan.
Gambar. Sistem terbuka pengendalian persediaan.
Pada sistem terbuka ini, pengendalian persediaan barang ditangani oleh manusia. Dari hasil
laporan yang dihasilkan komputer, dipilih satu persatu unit barang yang sudah lebih kecil atau
sama dengan reorder point untuk dilakukan oleh pembelian. Bandingkan dengan sistem yang
secara relatip tertutup berikut ini.
Dalam sistem yang relatip tertutup, proses komputer secara otomatis yang akan menyeleksi
barang manakah yang harus dipesan kembali tanpa turut campur tangan manusia.
20.1.3. PENGENDALIAN SISTEM
Karena suatu sistem tidak ada yang tertutup, supaya sistem dapat terus melangsungkan
hidupnya, maka sistem harus mempunyai daya membela diri atau sistem harus mempunyai
sistem pengendalian. Pengendalian dari suatu sistem dapat berupa pengendalian umpan balik
{feedback control system), pengendalian umpan maju (feed forward control system) dan
pengendalian pencegahan (preventive control system).
SISTEM PENGENDALIAN UMPAN BALIK
Bentuk dasar dari sistem yang sederhana terdiri dari masukan, pengolah dan keluaran
yang tidak menyediakan suatu sistem pengendalian.
Untuk maksud pengendalian, dapat ditambahkan suatu sistem pengendalian umpan balik
sebagai berikut ini.
Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem yang
dibandingkan dengan suatu standar tertentu. Bilamana terjadi per-bedaan-perbedaan atau
penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki masukan sistem selanjutnya.
Studi teoritis tentang sistem pengendalian umpan balik disebut dengan cybernetics. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani yaitu kybernettes yang berarti "orang yang mengatur", penerapan
suatu pengendalian dalam suatu system.
Sistem pengendalian umpan balik mempunyai 4 komponen dasar, yaitu:
1. Suatu karakteristik atau kondisi yang 'dikendalikan diukur dari keluarannya.
2. Suatu sensor {censor) yang mengukur karakteristik atau kondisi tersebut.
3. Suatu unit pengendali {control unit) yang membandingkan hasil ukuran
sensor dengan suatu standar {standard).
4. Suatu unit pengatur {activating unit) yang menghasilkan tindakan penye-
suaian untuk masukan proses selanjutnya.
Sistem pengendalian umpan balik disebut juga dengan istilah negative feedback,
karena hasil balik yang negatip akan dikendalikan supaya menjadi baik untuk masukan
proses selanjutnya. Contoh yang paling umum dari sistem pengendalian umpan balik adalah
sistem themostat di dalam alat pendingin {air conditioner). Kondisi temperarur yang
dihasilkan oleh alat pendingin akan diukur oleh suatu sensor dan dibandingkan<lengan standar
temperatur yang tidak menyebabkan ruangan menjadi lembab. Bila temperatur terlalu dingin,
maka tungku pemanas {furnace) sebagai unit pengatur dalam thermostat akan di-hidupkan.
Bila temperatur terlalu panas, maka tungku akan dimatikan dan alat pendingin akan bekerja
kembali. Seandainya alat pendingin tidak mempunyai pengendalian ini, maka ruangan akan
menjadi lembab dan tujuan dari alat pendingin tersebut tidak akan tercapai. Sistem akuntansi
pertanggungjawaban {responsibility accounting system) merupakan penerapan dari sistem
pengendalian umpan balik dalam sistem akuntansi. Sistem akuntansi pertanggungjawaban
dapat berupa pusat beaya {cost center), pusat laba {profit center) dan pusat in-vestasi
{investment center). Pada pusat beaya misalnya, beaya-beaya yang dapat dikendalikan
{controlable cost) dari suatu beaya yang dikendalikan bila melebihi anggaran {unfavorable)
akan dianalisis penyebabnya dan akan diperbaiki untuk masukan selanjutnya, sehingga
diharapkan beaya yang terjadi dapat diminimum-kan.
SISTEM PENGENDALIAN UMPAN MAJU
Sistem pengendalian umpan maju {feedforward control system) disebut juga dengan
istilah positive feedback (umpan balik positip). Positive feedback mencoba mendorong proses
dari sistem supaya menghasilkan hasil balik yang positip. Sistem pengendalian umpan maju
ini merupakan perkembangan dari sistem pengendalian umpan balik. Di dalam sistem
pengendalian umpan balik, pengendalian dilakukan setelah keluaran dihasilkan. Pengendalian
seperti ini diagram mempunyai kelemahan bilamana penyimpanan dari keluaran dengan
standar sangat besar. Padahal keluaran ini merupakan hasil yang sudah terlanjur terjadi dan
dapat mengakibatkan hal yang sangat fatal. Ide supaya keluaran dapat dihasilkan dengan hasil
balik yang baik atau positip merupakan konsep dari sistem pengendalian umpan maju.
Sehingga untuk hal-hal yang dianggap dapat terjadi penyimpangan yang besar dan tidak
boleh terjadi, dilakukan pengendalian umpan maju. Supaya keluaran dapat dihasilkan umpan
balik yang positip, maka pengendalian tidak boleh diukur dari keluarannya, tetapi diukur dan
dikendalikan dari prosesnya. Selama proses terjadi di dalam sistem, selalu dilakukan
pengamatan dan cepat-cepat diatasi bila mulai terjadi penyimpangan se-belum terlanjur fatal
pada keluarannya. Contoh penerapan sistem pengendalian umpan maju yang paling banyak
diterapkan pada sistem akuntansi adalah pada sistem perencanaan kas akan sangat berbahaya
dan bisa berakibat fatal bilamana saldo kas suatu ketika saldo menjadi sangat kecil atau
bahkan menjadi defisit dan akan menyebabkan likuiditas perusahaan rendah, sebagai
akibatnya aktivitas perusahaan dapat terganggu. Untuk mengatasi hal ini, maka penerapan
sistem pengendalian umpan maju diterapkan dengan meramalkan arus dari saldo kas di masa
mendatang dengan membuat sistem anggaran kas. Kondisi yang dikendalikan adalah semua
proses kegiatan perusahaan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi tingkat saldo kas.
Proses ini diukur dari arus kas yang terjadi melalui proses akuntansi dan dibandingkan dengan
batasan saldo kas yang di-perbolehkan dalam anggaran kas yang telah dibuat. Bila saldo kas
yang terjadi berada diluar batas saldo kas yang telah dianggarkan, maka cepat-cepat dilaku-
kan tindakan pengaturan untuk memperbaiki saldo kas. Sebagai pengatur adalah manajer
keuangan yang akan melakukan tindak penyesuaian terhadap saldo kas (misalnya dengan
melakukan pinjaman bank jangka pendek, menginvestasikan kelebihan dana dan lain
sebagainya). Bila setiap saat proses yang mempengaruhi saldo kas selalu diawasi dan
dikendalikan, diambil tindakan secepatnya sebelum terjadi hal yang fatal, maka keluaran yang
terjadi diharapkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
SISTEM PENGENDALIAN PENCEGAHAN
Kalau sistem pengendalian umpan balik mengendalikan keluarannya dan sistem
pengendalian umpan maju mengendalikan prosesnya, maka sistem pengendalian pencegahan
mencoba untuk mengendalikan sistem dimuka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-
hal yang merugikan untuk masuk ke dalam sistem. Sistem pengendalian intern (internal
control) merupakan contoh pe-nerapan dari sistem pengendalian pencegahan. Penerapan
kebijaksanaan-ke-bijaksanaan, metode-metode dan prosedur-prosedur di dalam sistem
pengendalian intern dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tidak baik yang meng-
ganggu masukan, proses dan hasil dari sistem supaya dapat beroperasi seperti yang
diharapkan.
20.2. KONSEP DASAR INFORMASI
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga
informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang
mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan
keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan
menghindari proses entropy tersebut yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.
Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem?
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.
Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai
yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang
menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu obyek
nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Misalnya informasi "menabrak" merupakan informasi yang kurang jelas. Informasi ini
hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak. Kesatuan nyata, yaitu apa yang
ditabrak, oleh siapa, dengan apa dan dimana tidak dijelas-kan oleh informasi tersebut. Supaya
informasi menjadi lebih berguna dan lebih mempunyai arti bagi penerimanya, seharusnya
berbunyi: "Ali mengendarai mobil dan menabrak tiang listrik di jalan Kaliurang kilometer
5".
Gambar. Kesatuan nyuta dan kejadian.
20.2.1. SIKLUS INFORMASI
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera banyak, sehingga
perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model un-tuk dihasilkan informasi. Data
dapat berbentuk simbol-simbol semacam hu-ruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-
bentuk suara, sinyal-sinyal, gam-bar-gasnbar dan sebagainya.
Di dalam kegiatan suatu perusahaan, misalnya dari hasil transaksi penjualan oleh
sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yang merupakan data dari penjualan
pada suatu periode tertentu. Faktur-faktur penjualan tersebut masih belum dapat berceritera
banyak kepada manajemen. Untuk keperlu-an pengambilan keputusan, maka faktur-faktur
tersebut perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Beraneka ragam informasi
dapat dihasilkan darinya, misalnya:
informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi manajemen
untuk menetapkan besarnya komisi dan bonus.
informasi berupa laporan penjualafa tiap-tiap daerah, berguna bagi manajemen
untuk pelaksanaan promosi dan pengiklanan.
informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi manajemen
untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual
dan lain sebagainya.
Gambar. Faktur sebagai data diolah menghasilkan beraneka ragam informasi.
Telah disinggung bahwa data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan
suatu model proses yang tertentu. Misalnya data temperatur ruangan yang didapat adalah
dalam satuan derajad fahrenheit dan data ini masih dalam bentuk yang kurang berarti bagi
penerimanya yang terbiasa dengan satuan derajad celcius. Supaya dapat lebih berarti dan
berguna dalam bentuk informasi, maka perlu diolah dengan melalui suatu model tertentu.
Dalam hal ini dipergunakan model matematis yang berupa rumus konversi dari satuan derajad
fahrenheit menjadi satuan derajad celcius.
Gam bar. Data yang, dioluh melalui suatu model tertentu.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima
informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melaku-kan tindakan, yang berarti
menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi
{information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan istilah siklus pengolahan data
{data processing cycles)
20.2.2. KUALITAS INFORMASI
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat,
tepat pada waktunya dan relevan.
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat kafena dari sumber informasi sampai ke penerimana informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka
dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan
harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir
untuk men-dapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi
mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang
relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya
informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang
kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
20.2.3. NILAI INFORMASI
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektip di-bandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di
dalam proses pengambilan keputusan tentang sesuatu keadaan. Masalahnya adalah berapa
harus dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan informasi tersebut. Apakah informasi yang
didapat sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya? Misalnya suatu
perusahaan minyak membeli hak pengeboran sebesar 10 juta dollar US dan yakin bahwa
investasi tersebut akan sangat bernilai jika pemilikan tersebut mengandung paling sedikit 5
juta barrel minyak mentah. Sedang perusahaan belum me-ngetahui seberapa banyak minyak
mentah yang dikandung di dalam pemilikan tersebut. Ketidakyakinan ini dapat dikurangi
dengan mendapatkan informasi tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan mengadakan alat
pengukur seismic shot atau meminta pendapat dari ahli geologi minyak. Untuk maksud
mendapatkan informasi tersebut sepadan atau lebih besar atau lebih efektif dari
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan informasi tersebut, maka dikatakan
informasi tersebut bernilai.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegu'naan. Sehingga tidak memungkinkan dan
sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan
biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu
pihak di dalam per-usahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilai usang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitas-nya.
Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness, atau cost-
benefit.
20.3. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di
dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa
didapatkan? Jawabannya adalah dari sistem informasi {information system) atau disebut j.uga
dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating
systems.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang merupakan kombinasi dari orang-brang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur
dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses
tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar
informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
20.3.1. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan
istilah blok bangunan {building block), yaitu blok masukan {input block), blok model {model
block), blok keluaran {output block) dan blok teknologi {technology block), blok dasar data
{database block) dan blok kendali {control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok
tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Gambar. Bloksistem sistem informasiyang berinteraksi.
BLOK MASUKAN
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasuk-kan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
BLOK MODEL
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data de-ngan cara yang sudah
tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
BLOK KELUARAN
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan mana-jemen serta semua
pemakai sistem.
BLOK TEKNOLOGI
Teknologi merupakan "kotak alat" {tool-box) dari pekerjaan sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
keseluruhan. Teknologi terdiri dari 2 bagian utama, yaitu, perangkat lunak {software) dan
{hardware) perangkat keras.
Perangkat lunak berupa program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan
mengintruksikannya untuk memproses sesuai dengan model yang diterapkan.
Perangkat keras terdiri dari bermacam-macam alat yang menyediakan dukungan phisik
untuk blok-blok lainnya. Untuk blok input, disediakan perangkat keras untuk memasukkan
data, seperti misalnya terminal, alat pembaca yang dapat mengenal karakter-karakter OCR
secara optik (optical character recognition reader), optical mark reader untuk membaca data
yang ditandai dengan pensil 2b, MICR reader untuk membaca data yang ditulis dengan tinta
magnetik, bar code wand untuk membaca kode batang, voice recognizer untuk menerima
input suara dan lain sebagainya.
Untuk blok model guna memproses berdasarkan model dibutuhkan alat proses yang
disebut dengan CPU (Central Processing Unit). Untuk blok ke-luaran, diperlukan alat-alat
untuk menampilkan hasil pengolahan, dapat berupa terminal, printer, plotter dan lain
sebagainya. Untuk blok basis data digunakan teknologi diskette, hard disk, magnetic tape,
optical disk dan lain sebagainya untuk menyimpan data guna keperluan proses lebih lanjut.
BLOK BASIS DATA
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam dasar data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya
informasi yang dihasilkan ber-kualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management
Systems).
BLOK KENDALI
Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang di-inginkan, maka
perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Banyak hal yang dapat merusak
sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-
kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakin-kan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
20.4. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen (management information systems atau sering dikenal
dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk
menduktlng informasi-informasi yang dibutuh-kan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi
sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian.
Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi ke-nyataannya
tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibat-kan elemen komputer.
Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan
pada komputer {computer-based information processing).
SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar-
kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut:
1. Sistem informasi akuntansi {accounting information systems), menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasar
an, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubung
an dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management informati
on systems).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems),
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level
management), manag'emen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen
tingkat atas (top level management).
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari utama [president),
direktur {vice-president) dan eksekutip lainnya di frngsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik,
produksi, keuangan dan akuntansi. Scdang middle level management dapat terdiri dari
manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut
dengan operating Management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level management disebut juga dengau strategic level, middle level management dengan
tactical level dan lower level management dengan technical
Gam bar. Informasi dan SIM untuk semua tingkat manajemen.
2«.5. KEGIATAN MANAJEMEN
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam organi-sasi. Kegiatan
manajemen tingkat atas, menengah dan bawah adalah berbeda. Kegiatan-kegiatan manajemen
mempengaruhi pengolahan informasi, karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk
masing-masing tingkatan. Kebutuhan informasi yang berbeda ini dapat diketahui dari masing-
masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Perencanaan strategi {strategic planning), merupakan kegiatan manajemen tingkat atas.
2. Pengendalian manajemen (management control), merupakan kegiatan
manajemen tingkat menengah.
3. Pengendalian operasi (operational control), merupakan kegiatan manajemen
tingkat bawah.
Perencanaan strategi adalah proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan
tujuan (goal) organisasi dan penentuan strategi-strategi.
Pada dasarnya perencanaan strategi meliputi:
1. Proses evaluasi lingkungan luar organisasi.
Lingkungan luar organisasi selalu berubah secara konstan dan perubahan-perubahan ini
mungkin dapat mengakibatkan perubahan terhadap stra-regi-strategi. Pengaruh dari
lingkungan luar dapat berupa kesempat-an-kesempatan pasar, teknologi, tekanan-tekanan
politik, sosial, persaingan. inflasi dan lain sebagainya. Lingkungan luar dapat
mempengaruhi jalannya organisasi. Oleh karena itu manajemen tingkat atas hams pandai
meng-evaluasinya. Manajemen tingkat atas harus dapat bereaksi terhadap kesem-patan-
kesempatan yang diberikan oleh lingkungan luar seperti misalnya produk baru, pasar
baru, pengembangan pasar dan lain sebagainya. Selain itu manajemen tingkat atas harus
tanggap terhadap tekanan-tekanan dari lingkungan luar yang dapat merugikan organisasi
dan sedapat mungkin merubah tekanan menjadi kesempatan.
2. Penetapan tujuan.
Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan ditetapkan oleh
manajemen tingkat atas di dalam proses perencanaan strategi yang bersifat jangka
panjang (long-range). Misalnya tujuan perusahaan adalah. dalam waktu 5 tahun
menjadi penjual yang terbesar di dalam industri de-ngan menguasai 60% pasar.
3. Penentuan strategi.
Manajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan yang harus dilaku-kan oleh
organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuannya. Inilah yang disebut dengan
strategi. Dengan strategi semua kemampuan yang berupa sumber-sumber daya
dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih. Sumber-sumber daya organisasi dapat
berupa sumber-sumber daya yang terlihat seperti misalnya material, modal, personil serta
sumber-sumber daya kesempatan-kesempatan lingkungan luar organisasi. Contoh strategi
misalnya adalah memasuki pasar baru, mengembangkan produk baru, perubahan metode
distribusi, penggunaan komputer untuk pelayanan langganan dan sebagainya. Bila strategi
berhasil dilakukan, maka tujuan organisasi yaitu penguasaan 60% pasar akan dapat
tercapai. Strategi ditentukan oleh manajemen tingkat atas dan dilakukan oleh manajemen
tingkat menengah dan tingkat bawah.
Gam bar 6.14. Controller membawuhi ukuntunsi dan PDE.
Pengaturan seperti ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut inf.
1. Perubahan dari sistem ke sistem komputer dengan diterapkannya de-
partemen PDE tidak terlalu mengejutkan dan mudah diterima karena bukan
merupakan departemen yang terpisah.
2. Peranan dan fungsi pengolahan akuntansi dan pelaporan keuangan terpusat
dengan PDE sehingga fungsi dari akuntansi yang bertanggung jawab
terhadap pengolahan transaksi serta penyediaan informasi keuangan kepada
manajer fungsi yang lainnya dan kepada pihak luar lebih efektif.
1. Karena keberhasilan aplikasi komputer didalam kegiatan akuntansi seperti
misalnya penggajian, piutang dagang dan pengendalian persediaan merupa
kan tanggung jawab akuntan sedang akuntan terlibat langsung didalamnya,
maka diharapkan pengembangan aplikasi tersebut dapat lebih mengena.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam bentuk struktur organisasi demikian adalah tentang
peranan controller bersangkutan. Jika controller betul-betul memahami dan menguasai
teknologi pengolahan data elektronik, hal ini tidak menjadi masalah. Kekuatiran lebih
lanjut adalah bahwa data yang diolah tidak hanya data mengenai akuntansi saja, tetapi
juga data lain yang non-akuntansi, sehingga pengetahuan controller mengenai masalah
lainnya juga harus cukup.
20.6.2. Departemen PDE dibawah manajer PDE
Di beberapa organisasi, fungsi sistem informasi atau PDE diorganisasikan secara
terpisah dari fungsi akuntansi dan dibawah tanggung jawab manajer tersendiri, yaitu
manajer PDE atau manajer sistem informasi.
Gambar 6.15. Fungsi PDE tidak dibawah controller.
Alasan bahwa departemen sistem informasi Ouga disebut dengan departemen
PDE) berdiri sendiri tidak dibawah controller adalah karena departemen PDE sebagai
service department tidak hanya mengolah data akuntansi saja, tetapi juga mengolah data
non-akuntansi (ingat sistem informasi manajemen, sedang SIA hanya subsistem dari
SIM). Jika lokasi departemen PDE dibawah controller, informasi keuangan cenderung
mendominasi sistem ini, karena controller akan lebih menekankan pada masalah-masalah
keuangan saja, sebagai akibatnya bagian-bagian lainnya dalam organisasi akan tidak puas
terhadap ke-butuhan-kebutuhan informasinya. Dengan memisahkan fungsi sistem
informasi (PDE) dibawah tanggung jawab manajer sistem informasi, maka serupa aspek
yang berhubungan dengan pengolahan data akan dapat dilaksanakan dengan lebih
efektif, karena pengetahuan manajer PDE sebagai spesialis di bidangnya lebih baik
dibandingkan dengan controller.
20.6.3. Departemen PDE.
Untuk organisasi yang kecil, departemen PDE hanya terdiri dari sejumlah kecil
personil-personil yang bertanggung jawab hanya untuk mengoperasikan peralatan-
peralatan komputer saja.
Departemen ini hanya terdiri dari beberapa fungsi analis sistem (system analyst),
beberapa pembuat program {programmer) dan beberapa orang yang memasukkan data
(data entry operator). Bahkan untuk perusahaan yang lebih kecil lagi, analis sistem dan
programmer tidak diperlukan, karena menggunakan program-program yang sudah jadi
dalam bentuk paket. Dalam organisasi departemen PDE yang lebih besar, masing-
masing fungsi tersebut dapat dilakukan oleh ratusan personil. Bila organisasi PDE telah
berkembang sedemikian rupa, maka masing-masing fungsi dalam departemen PDE hams
diatur kembali dan dibagUbagi lagi menjadi beberapa fungsi yang penting.