sistem bahan bakar

33
Sistem Bahan Bakar Bensin PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto i KATA PENGANTAR Sesuai dengan peran dan fungsi dalam pengembangan SDM di lingkungan pendidikan menengah kejuruan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) Bandung dari waktu ke waktu terus meningkatkan perangkat lunak pembelajaran diklat. Upaya peningkatan ini juga dilakukan sehubungan dengan diadakannya Standar Kompetensi Guru (SKG) bagi guru kejuruan SMK. Untuk mendukung implemantasi standar kompetensi tersebut, PPPPTK BMTI Bandung sebagai penyelenggara diklat terus mengupayakan penyediaan sumber-sumber pembelajaran yang relevan dan bermakna. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan baik teori maupun praktik, diupayakan didukung dengan perangkat pembelajaran yang lebih memadai, antara alin dengan penyediaan buku teks, bahan ajar atau modul. Dalam memenuhi sebagian dari perangkat pembelajaran tersebut, para widyaiswara/instruktur/staf PPPPTK BMTI Bandung telah menyusun modul/bahan ajar ini. Penyusunannya telah diupayakan mengacu pada pencapaian standar kompetensi. Intinya berisikan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dan bermakna dan juga setara dengan tuntutan kompetensi industri dan masyarakat secara luas. Dengan demikian, modul diharapkan disamping utamanya untuk digunakan pada diklat bagi guru SMK/STM, juga dapat digunakan untuk industri dan masyarakat luas yang memerlukan jenjang kompetensi yang sepadan seperti yang tertulis dalam modul ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran dan masukan dari setiap pembaca sangat diharapkan demi untuk penyempurnaan selanjutnya. Bandung, Juni 2009 Kepala, Nip.

Upload: hari-krismanto

Post on 02-Aug-2015

514 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto

i

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan peran dan fungsi dalam pengembangan SDM di lingkungan pendidikan

menengah kejuruan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) Bandung dari waktu ke

waktu terus meningkatkan perangkat lunak pembelajaran diklat. Upaya peningkatan ini juga

dilakukan sehubungan dengan diadakannya Standar Kompetensi Guru (SKG) bagi guru

kejuruan SMK.

Untuk mendukung implemantasi standar kompetensi tersebut, PPPPTK BMTI Bandung

sebagai penyelenggara diklat terus mengupayakan penyediaan sumber-sumber pembelajaran

yang relevan dan bermakna. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan baik teori maupun

praktik, diupayakan didukung dengan perangkat pembelajaran yang lebih memadai, antara

alin dengan penyediaan buku teks, bahan ajar atau modul.

Dalam memenuhi sebagian dari perangkat pembelajaran tersebut, para

widyaiswara/instruktur/staf PPPPTK BMTI Bandung telah menyusun modul/bahan ajar ini.

Penyusunannya telah diupayakan mengacu pada pencapaian standar kompetensi. Intinya

berisikan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dan bermakna dan juga

setara dengan tuntutan kompetensi industri dan masyarakat secara luas.

Dengan demikian, modul diharapkan disamping utamanya untuk digunakan pada diklat bagi

guru SMK/STM, juga dapat digunakan untuk industri dan masyarakat luas yang memerlukan

jenjang kompetensi yang sepadan seperti yang tertulis dalam modul ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat kekurangan, sehingga

saran dan masukan dari setiap pembaca sangat diharapkan demi untuk penyempurnaan

selanjutnya.

Bandung, Juni 2009

Kepala,

Nip.

Page 2: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

GLOSARIUM .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Deskripsi ..................................................................................................... 1

B. Prasyarat ..................................................................................................... 1

C. Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................................... 1

D. Tujuan Akhir .............................................................................................. 2

E. Kompetensi ................................................................................................. 2

F. Cek Kemampuan ......................................................................................... 4

BAB II PEMBELAJARAN ........................................................................................ 5

A. Rencana Belajar Peserta/Siswa ................................................................... 5

B. Kegiatan Belajar ......................................................................................... 5

Kegiatan Belajar 1 Konstruksi dan Cara Kerja Komponen ...................... 5

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1 …………………………………............. 5

b. Uraian Materi 1 ............................................................................................ 5

c. Rangkuman 1 .............................................................................................. 11

d. Tugas 1 ......................................................................................................... 11

e. Tes Formatif 1 .............................................................................................. 12

f. Kunci Jawaban 1 ........................................................................................ 12

Kegiatan Belajar 2 Karburator ..................................................................... 13

a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 ………..........…………………………............. 13

b. Uraian Materi 2 ............................................................................................ 13

c. Rangkuman 2 .............................................................................................. 19

d. Tugas 2 ......................................................................................................... 19

e. Tes Formatif 2 .............................................................................................. 20

f. Kunci Jawaban 2 ......................................................................................... 20

g. Lembar Kerja .............................................................................................. 20

Kegiatan Belajar 3 Analisis Gangguan Sistem Bahan Bakar .................... 21

a. Tujuan Kegiatan Belajar 3 …..........………………………………............. 21

b. Uraian Materi 3 ............................................................................................ 21

c. Rangkuman 3 .............................................................................................. 25

d. Tugas 3 ......................................................................................................... 25

e. Tes Formatif 3 .............................................................................................. 25

f. Kunci Jawaban 3 ......................................................................................... 26

g. Lembar Kerja 3 ........................................................................................... 26

BAB III EVALUASI .................................................................................................... 27

A. Evaluasi ...................................................................................................... 27

B. Kunci Jawaban ............................................................................................ 27

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 30

Page 3: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto

iii

GLOSARIUM

Bimetal Dua buah logam yang memiliki tingkat muai

yang berbeda

Charcoal canister Tempat penampungan uap bensin yang berisi

charcoal aktif. Cara kerjanya adalah dengan

memisahkan unsur-unsur hidrokarbon dalam

uap bensin

Diaphragm Membran

Fast idle Putaran sedikit lebih tinggi dari putaran idle

Fuel cut off solenoid Peralatan pemutus aliran bahan bakar di

karburator

Plunger Plunyer

Pull rod Batang penarik

SOP (Standard Operation

Procedure)

Prosedur kerja standar

Rocker arm Lengan penekan

Sender unit Peralatan pengirim sinyal jumlah bahan bakar

Separator Dinding pemisah

Sub tangki Tangki tambahan

Throttl valve Katup gas (skep)

Venturi Saluran yang dipersempit

Page 4: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto

1

BAB I. PENDAHULUAN

Banyak pengembangan dan kemajuan teknologi otomotif yang berfokus pada

mesin dan sistem kelistrikannya, tetapi kesemuanya itu merupakan bagian dari

keseluruhan sistem yang utuh dan kompleks. Hanya melalui pemahaman sistem dan

komponennya, maka banyak masalah dapat diatasi dengan cepat dan benar. Adalah hal

yang penting untuk mengerti fungsi setiap komponen dan bagaimana cara kerjanya di

dalam keseluruhan sistem.

Topik utama modul ini adalah berkaitan dengan sistem bahan bakar motor

bensin. Setiap materi diupayakan agar peserta pelatihan dapat dengan mudah

memahami isinya, dimulai dari bagaimana memahami karakteristik serta cara kerja

setiap komponen sampai bagaimana cara mendiagnosis gangguan. Kemudian materi

modul ini dihubungkan dengan penjelasan tentang sistem emisi gas buang, sehingga

landasan penguasaan terhadap materi sistem bahan bakar menjadi lebih utuh.

Banyak kendaraan yang beredar di Indonesia memakai jenis karburator dengan

segala kehandalannya, namun modul ini memlilih contoh bahasan dari tipe kendaraan

dengan sistem bahan bakar menggunakan karburator sederhana dan sangat banyak

digunakan tanpa menurunkan kualitasnya. Dengan demikian materi ini dapat dijadikan

acuan untuk dapat menguasai sistem bahan bakar pada kendaraan jenis lainnya.

Modul ini bertujuan mempersiapkan seorang pengajar/guru/mahasiswa atau

teknisi otomotif agar memiliki pengetahuan, keterampilan tentang cara menangani

sistem bahan bakar bensin konvensional.

A. Deskripsi

Modul ini menggambarkan kegiatan perawatan, overhaul, penyetelan dan

perbaikan fuel tank, fuel pump, fuel filter, dan karburator, berdasarkan spesifikasi dan

toleransi pabrik. Seluruh kegiatan perawatan, penyetelan dan perbaikan tidak

mengalami kerusakan dan dilaksanakan berdasarkan SOP, dan K3.

B. Prasyarat Kemampuan

1. Sebelum memulai modul ini Anda harus menguasai modul kesehatan dan

keselamatan kerja

2. Mengetahui prinsip kerja motor 4 dan 2 langkah serta bagian utama sebuah

mesin.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Sebelum mempelajari modul ini, bacalah tujuan kemudian fahami dan hayati apa

yang harus dicapai

2. Bacalah modul ini secara bertahap

3. Materi teori dapat dipelajari di luar tatap muka. Tanyakan pada guru tentang hal-

hal yang kurang dipahami

4. Untuk menyakinkan pemahaman Anda, jawablah pertanyaan dan tugas pada

buku atau kertas lain sampai mencapai hasil 100% benar

5. Setelah selesai mengisi pertanyaan, Anda dapat meminta kepada guru untuk uji

teori. Hasil minimal 80%, apabila belum mencapai, maka Anda harus kembali

mempelajari modul ini.

Page 5: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto

2

6. Setelah dinyatakan lulus teori oleh guru, Anda dapat mengikuti latihan praktik.

7. Apabila Anda sudah siap diuji praktik, maka Anda dapat mengajukannya kepada

guru.

8. Pernyataan kelulusan Anda dapat dilihat dari hasil penilaian akhir yang telah

ditandatangani oleh guru.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini

siswa diharapkan:

1. Menguasai rangkaian sistem bahan bakar bensin dan komponennya.

2. Dapat melakukan pekerjaan perawatan/servis sistem bahan bakar bensin.

E. Kompetensi

Adapun Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang harus dicapai

melalui modul ini adalah sebagai berikut :

Page 6: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung

3

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Memelihara/servis

komponen/ sistem

bahan bakar bensin.

Pemeliharaan/servis

komponen/sistem bahan

bakar bensin

dilaksanakan tanpa

menyebabkan keru-

sakan terhadap

komponen atau sistem

lainnya.

Informasi yang benar di-

akses dari spesifikasi

pabrik dan dipahami.

Pemeliharaan/servis

komponen/sistem bahan

bakar bensin

dilaksanakan

berdasarkan spesifikasi

pabrik.

Data yang tepat

dilengkapi sesuai hasil

pemeliharaan/ servis

Seluruh kegiatan

pemeliha-raan/ servis

komponen sistem bahan

bakar dilaksanakan

berdasarkan SOP

(Standard Operation

Procedures), undang-

undang K 3

(Keselamatan dan Kese-

hatan Kerja), peraturan

perundang-undangan

dan prosedur/ kebijakan

perusahaan.

Prinsip kerja sistem

bahan bakar bensin

Komponen/sistem bahan

bakar bensin yang perlu

dipelihara/diservis.

Data spesifikasi pabrik.

Langkah kerja

pemeliharaan/servis

komponen/ sistem bahan

bakar bensin sesuai

dengan SOP,K3,

peraturan dan

prosedur/kebijakan

perusahaan.

Mengikuti prosedur

pe-meliharaan/servis

komponen/sistem

bahan bakar bensin

dilakukan sesuai

dengan SOP

Memperhatikan

faktor- faktor

keselamatan kerja

dan lingkungan

Prosedur pemeliharaan/

servis komponen/sistem

bahan bakar bensin.

Persyaratan keamanan

perlengkapan kerja.

Kebijakan pabrik/

perusaha-an.

Prinsip kerja sistem

bahan bakar yang

terkontrol secara

mekanis dan elektrik

Prosedur penanganan

se-cara manual.

Persyaratan

keselamatan diri.

Melaksanakan

pemeliharaan/servis

komponen/ sistem

bahan bakar bensin

secara berkala

Page 7: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 4

F. Cek Kemampuan

Sebelum siswa mempelajari modul ini, siswa dapat mencoba mengerjakan soal-

soal yang ada pada lembar soal formatif. Bila siswa merasa dapat mengerjakan soal-soal

formatif, guru pembimbing dapat melakukan tes kepada siswa yang bersangkutan dan

bila hasilnya benar pembimbing dapat menyediakan bagi siswa tersebut modul

berikutnya. Tetapi bila siswa belum bias, maka harus melanjutkan mempelajari modul

ini.

Page 8: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 5

BAB II. PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta/Siswa

Rencanakanlah setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan

mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.

Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat

Belajar

Alasan

Perubahan

Paraf

Guru

1. Melakukan perawatan/

servis bahan bakar bensin.

B. Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1 : Konstruksi Dan Cara Kerja Komponen Sistem Bahan Bakar

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1

Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan konstruksi komponen sistem bahan bakar.

2. Menjelaskan cara kerja komponen sistem bahan bakar.

b. Uraian Materi 1

1. Rangkaian Sistem

Sistem bahan bakar merupakan sistem yang menyediakan kebutuhan bahan bakar

pada mesin supaya proses pembakaran dapat berlangsung secara terus menerus.

Dalam bahasan ini sangat terkait erat dengan sistem pengaliran bahan bakar

mulai dari tangki sampai kepada pengaturan suplai bahan bakar yang dibutuhkan

mesin. Lihat gambar berikut.

Gambar 1. Rangkaian sistem

Page 9: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 6

2. Komponen Sistem Bahan Bakar

Tangki bahan bakar

1) Fungsi tangki : Tempat menyimpan sementara bahan bakar bensin guna

keperluan mesin.

2) Konstruksi dan fungsi komponen tangki

Untuk keamanan umum tangki bahan bakar ditempatkan jauh dari mesin

kendaraan yaitu di bagian bawah lantai sebelah belakang kendaraan. Pada

tangki bahan bakar terdapat saluran masuk dan keluar untuk mengisi dan

menyalurkan bensin ke karburator, serta terdapat pengukur jumlah bahan

bakar (Sender unit).

Pada alas tangki sebagian dibuat tidak rata melainkan berbentuk cekung

yang dilengkapi sebuah lubang yang ditutup baut. Bentuk ini dimaksudkan

untuk menampung endapan kotoran atau sejumlah air yang terdapat di

dalam tangki akibat proses kondensasi. Kemudian dalam tangki juga

terdapat dinding pemisah (Separator) dan saluran ventilasi.

Gambar 2. Konstruksi tangki

Fungsi Komponen Tangki

1) Separator

Separator terbuat dari bahan plat besi yang dipasang kokoh di dalam

tangki. Fungsinya adalah untuk menahan atau meredam guncangan bensin

akibat kendaraan yang bekerja pada permukaan yang tidak rata atau akibat

keadaan kendaraan yang oleng. Dengan adanya separator ini saluran keluar

bensin dari tangki secara terus menerus terendam, sehingga suplai bensin

dapat terpenuhi dengan baik.

2) Sub tangki dan saringan

Sub tangki ditempatkan di bagian bawah dan dilengkapi dengan saringan.

Page 10: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 7

Sub tangki fungsinya untuk menampung dan menyaring kotoran serta

air yang mengendap pada bagian sub tangki sebelum masuk ke saluran

pengeluaran atau saluran utama.

Saluran utama dibutuhkan untuk menyalurkan bensin dari tangki ke

pompa bensin

Saringan berfungsi menyaring kotoran sebelum masuk ke saluran

utama.

Agar permukaan pipa saluran utama tetap terendam, maka jarak ujung

pipa terhadap permukaan alas tangki dibuat berjarak 2-3 cm, sehingga

endapan air dan kotoran tidak terhisap.

3) Saluran pengembali

Fungsinya adalah untuk menyalurkan kelebihan suplai bensin dari

karburator atau pompa kembali ke tangki bensin.

4) Saluran pengisi bensin

Fungsinya adalah untuk memasukkan bahan bakar ke dalam tangki bensin.

Saluran ini dilengkapi dengan selang karet yang menghubungkan badan

tangki dan bodi mobil. Selang karet ini berfungsi untuk mencegah getaran

tangki ke bodi. Selain itu selang ini berfungsi mencegah bila terjadi listrik

statis yang dapat menimbulkan kebakaran.

5) Saluran ventilasi udara

Fungsinya untuk mengatur keseimbangan tekanan udar dalam tangki,

sehingga aliran bahan bakar lancar.

Charcoal canister

Uap bensin dalam tangki berupa gas hidrokarbon (HC) bila keluar ke

atmosfir dapat menyebabkan pencemaran yang mengkhawatirkan. Charcoal

canister adalah tempat penampungan uap bensin yang berisi charcoal aktif. Uap-

uap bensin dan udara dihubungkan ke komponen ini. Cara kerjanya adalah

dengan memisahkan unsur-unsur hidrokarbon dalam uap bensin selanjutnya

dialirkan ke ruang silinder melalui karburator untuk dibakar.

Gambar 3. Aliran gas dalam charcoal canister

Page 11: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 8

Saluran dan Saringan Bensin

1) Fungsi dan jenis saluran bensin

Fungsi pipa atau saluran bensin adalah menyalurkan bensin mulai dari

tangki sampai ke karburator. Saluran bahan bakar yang terdiri dari pipa dan

selang karet harus mudah diatur dan dibentuk dalam sistem instalasi bahan

bakar. Semua sambungan-sambungannya harus benar-benar rapat agar tidak

terjadi kebocoran bensin. Saluran bahan bakar yang digunakan terdiri dari 2

jenis yaitu : pipa tembaga dan selang karet. Pemilihan pipa tembaga agar

mudah dibentuk dan tahan karat, sedangkan penggunaan karet adalah

untuk meredam getaran-getaran yang terjadi pada saluran bahan bakar..

2) Fungsi saringan

Saringan bahan bakar diletakkan diantara tangki dan pompa bensin yang

berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran dan air yang terbawa dalam

bensin. Elemen yang terdapat dalam saringan mengurangi kecepatan aliran

bensin, menyebabkan air dan partikel kotoran yang lebih berat turun ke

bagian dasar saringan. Partikel kotoran yang lebih ringan akan tersaring

oleh elemen.

3) Jenis saringan bahan bakar

Ada 2 macam model saringan bahan bakar yaitu :

Saringan bensin model cartridge

Saringan bensin model gelas

3.1 Saringan bensin cartridge

Saringan model ini bahannya

terbuat dari kertas khusus yang

berpori halus, sehingga dapat

menyaring kotoran yang

bercampur dengan bahan bakar.

Konstruksi saringan ini menyatu

antara bahan penyaring atau

elemen yang berada dibagian

dalam dengan bagian luarnya,

sehingga tidak dapat dipisahkan.

Dengan demikian apabila

saringan mengalami kerusakan

atau penyumbatan karena

kotoran, maka seluruh bagian

diganti dengan yang baru sebagai

satu unit.

3.2 Saringan bensin model gelas

Saringan model ini proses

penyaringannya sama seperti

pada model cartridge.

Perbedaannya dimana saringan

model gelas ini tidak dibuat

menyatu, sehingga bila saringan

Gambar 4. Saringan cartridge

Gambar 6. Saringan model gelas

Gambar 5. Saringan cartridge

Page 12: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 9

ini tersumbat karena kotoran, maka elemen saringannya saja diganti tanpa

harus mengganti secara keseluruhan. Saringan ini umumnya sudah jarang

digunakan.

Pompa Bensin

1) Fungsi : Memompa bensin dari tangki menuju karburator.

2) Konstruksi pompa

Pompa bensin menurut konstruksi dan cara kerjanya terbagi atas 2 jenis

yaitu pompa bensin mekanik dan pompa bensin listrik.

2.1 Pompa bensin mekanik

Pompa jenis ini mempunyai membran (Diaphragm) yang digerakkan oleh

bubungan poros nok melalui lengan penekan (Rocker arm) pompa.

Cara kerja pompa bensin mekanik

Langkah isap

Melalui gerakan mesin, maka

bubungan poros menyentuh

lengan penekan (Rocker arm),

sehingga membran tertarik ke

bawah menjadikan ruang di

atasnya membesar dan

menimbulkan kevakuman.

Akibat dari keadaan ini bensin

terisap ke dalam pompa melalui

katup masuk.

Langkah penyaluran

Ketika bubungan poros kembali

ke posisi terendah, maka

membran akan terdorong oleh

pegas ke atas menekan bahan

bakar ke luar melalui katup

keluar menuju karburator dengan

tekanan sekitar 0,2 s.d 0,3

kg/cm2.

Gambar 6. Langkah isap

Gambar 7. Langkah penyaluran

Page 13: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 10

Posisi idling

Ketika bensin dalam ruang pelampung

penuh, maka membran tidak lagi

menekan bahan bakar ke karburator oleh

karena tekanan bahan bakar dan tekanan

pegas seimbang. Jadi walaupun rocker

arm tetap menyentuh bubungan poros

namun batang penarik (Pull rod)

membran tidak bergerak karena adanya

celah bebas yang tersedia dibagian ujung

perkaitan pull rod dan rocker arm.

2.2 Pompa Bensin Listrik

Cara kerja

Apabila kunci kontak

dihubungkan, maka arus listrik dari

baterai akan mengalir ke terminal

pompa, seterusnya masuk ke gulungan

(Coil), kontak platina terus ke massa.

Akibatnya inti menjadi magnit dan

membran beserta plunger tertarik. Pada

saat plunger tertarik, maka ujungnya

mendorong platina hingga terbuka. Arus

yang mengalir ke gulungan medan

terputus dan kemagnitan dalam inti coil

hilang. Membran dan plunger-nya

kembali lagi ke posisi semula oleh

tegangan pegas. Kejadian ini

menyebabkan bensin yang ada di bawah

membran tertekan keluar

melalui katup. Bersamaan itu pula arus listrik dari baterai kembali masuk ke coil

karena platina berhubungan. Aliran arus ini mengakibatkan inti magnit kembali

menjadi magnit dan menarik membran beserta plunger hingga terjadi pengisapan

dan pemutusan arus lagi. Begitu seterusnya proses isap dan tekan berlangsung

dengan cepat.

Karburator

Tenaga pada mesin bensin diperoleh dari pembakaran campuran bahan

bakar dan udara di dalam silinder. Udara dan bahan bakar ini dicampur menurut

Gambar 8. Posisi idling

Gambar 9. Pompa bensin listrik

Page 14: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 11

kondisi tertentu di dalam karburator. Sebagai sumber tenaga, maka sebelum

memasuki silinder bensin ini harus bersifat sangat mudah terbakar, agar supaya

mesin dapat menghasilkan daya yang besar dan ekonomis. Untuk lebih jelasnya

ikutilah pembahasan selanjutnya dalam kegiatan belajar berikut.

c. Rangkuman 1

1. Sistem bahan bakar merupakan sistem yang menyediakan kebutuhan bahan

bakar pada mesin supaya proses pembakaran dapat berlangsung secara terus

menerus.

2. Komponen Sistem Bahan Bakar terdiri : Tangki bahan bakar, saluran dan

saringan bensin, pompa bensin, karburator.

3. Charcoal canister

Charcoal canister berfungsi memisahkan unsur-unsur hidrokarbon dalam uap

bensin selanjutnya dialirkan ke ruang silinder melalui karburator untuk

dibakar.Uap bensin dalam tangki berupa gas hidrokarbon (HC) bila keluar ke

atmosfir dapat menyebabkan pencemaran yang mengkhawatirkan.

4. Ketika bensin dalam ruang pelampung penuh, maka membran tidak lagi

menekan bahan bakar ke karburator oleh karena tekanan bahan bakar dan

tekanan pegas seimbang. Jadi walaupun rocker arm tetap menyentuh bubungan

poros namun batang penarik membran tidak bergerak karena adanya celah

bebas yang tersedia dibagian ujung perkaitan pull rod dan rocker arm.

5. Pada pompa bensin listrik apabila ruang pelampung sudah penuh, maka

kenaikan tekanan dalam ruang pemompaan menjadikan membran tidak dapat

kembali walaupun ada tekanan pegas. Dengan demikian arus listrik dari baterai

terputus, pompa akan berhenti secara otomatis, namun akan bekerja lagi bila

tekanan bensin pada ruang pelampung atau saluran keluar menurun.

6. Karburator berfungsi mengatomisasi bahan bakar untuk kebutuhan mesin sesuai

kondisi mesin.

d. Tugas 1

1. Identifikasi komponen sistem bahan bakar konvensional.

2. Identifikasi rangkaian kelistrikan pompa bensin listrik.

3. Identifikasi rangkaian kelistrikan fuel cut off solenoid.

4. Hidupkan mesin dan periksa gejala gangguan pada sistem bahan bakar.

Page 15: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 12

e. Tes Formatif 1

1. Jelaskan fungsi sistem bahan bakar

2. Jelaskan fungsi charcoal canister

3. Jelaskan fungsi karburator

4. Jelaskan fungsi fuel cut off solenoid

5. Sebutkan komponen sistem bahan bakar

6. Jelaskan mengapa membran pompa bensin tidak bergerak (memompa bahan

bakar) apabila ruang pelampung sudah penuh

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1

1. Fungsi sistem bahan bakar adalah menyediakan kebutuhan bahan bakar pada

mesin

2. Charcoal canister berfungsi memisahkan unsur-unsur hidrokarbon dalam uap

bensin selanjutnya dialirkan ke ruang silinder melalui karburator untuk dibakar.

3. Karburator berfungsi mengatomisasi bahan bakar untuk kebutuhan mesin sesuai

kondisi mesin.

4. Fuel cut off solenoid berfungsi menghentikan suplai bahan bakar ke saluran

kecepatan rendah (Idle dan slow port) di karburator

5. Komponen sistem bahan bakar adalah : tangki bahan bakar, saluran dan saringan

bensin, pompa bensin, karburator.

6. Karena adanya celah bebas yang tersedia dibagian ujung perkaitan pull rod dan

rocker arm.

Page 16: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 13

Kegiatan Belajar 2 : Karburator

a. Tujuan Kegiatan Belajar 2

Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan fungsi karburator.

2. menjelaskan cara kerja sistem pada karburator

b. Uraian Materi 2

Cara kerja Karburator

Sebelum mempelajari karburator lebih mendalam ada baiknya kita pahami lebih

dahulu prinsip-prinsip yang mendasari kerja karburator.

Venturi

Perbedaan tekanan adalah hal

penting jika membicarakan prinsip dasar

sebuah karburator. Untuk maksud tersebut

mari kita lihat apa yang disebut sebuah

venturi. Venturi adalah penyempitan suatu

lubang yang dapat menciptakan perbedaan

tekanan sehingga udara mengalir dengan

cepat dan menurunkan tekanan di

sekitarnya. Makin cepat udara lewat makin

rendah tekanan udara di venturi. Tekanan

rendah ini merupakan dasar dari

bekerjanya sebuah karburator.

Oleh karena karburator secara responsif menyediakan kebutuhan campuran udara

bahan bakar dalam berbagai kondisi mesin, maka pada karburator dilengkapi

beberapa sistem yaitu :

Sistem pelampung (Float sistem)

Sistem idle dan kecepatan rendah (Idle and low speed system)

Sistem kecepatan tinggi primer (Primary high speed system)

Sistem kecepatan tinggi sekunder (Secondary high speed system)

Sistem tenaga (Power system)

Sistem akselerasi (Acceleration system)

Sistem cuk (Choke system)

Mekanisme fast idle

1. Sistem Pelampung

Sistem pelampung berfungsi

menyimpan bensin yang diberikan

oleh pompa untuk sementara waktu.

Di sini bensin diusahakan agar

volumenya selalu tetap. Bila bensin

telah terpakai, maka pelampung

(Float) akan turun, katup jarum

(Needle

Gambar 10. Venturi

Gambar 11. Sirkuit pelampung

Page 17: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 14

valve) akan membuka dan bensin dapat masuk ke dalam float chamber.

Setelah bensin mencapai volume tertentu dimana float akan terangkat kembali,

needle valve akan menutup saluran msuk dan penyaluran bensin terhenti.

2. Sistem Idle dan Kecepatan Rendah

Pada putaran stasioner (Idle) katup gas

relatif menutup atau sedikit terbuka. Arus

udara mengalir melalui venturi hanya

bergerak lambat dan nosel utama (Main

nozzle) belum mampu menyalurkan bensin.

Kevakuman terbesar terjadi di bawah katup

gas (Throttle valve) menyebabkan bensin

mengalir melalui main jet, low speed jet,

bercampur dengan udara dari air bleeder

dan keluar melalui idle port juga slow port

terus masuk ke dalam mesin.

Low speed port yang terletak sedikit di

sebelah atas idle port akan memberikan

bensin pada saat katup gas mulai terbuka

sedikit dari posisi idle.

3. Sistem Kecepatan Tinggi Primer

Bila katup gas terbuka dan udara

tambah cepat, maka tekanan pada ujung

nosel lebih rendah dari tekanan dalam

ruang pelampung. Akibat perbedaan

tekanan ini bensin akan keluar dari nosel

dan akan dipecah menjadi partikel-partikel

yang sangat kecil oleh arus udara tadi

untuk kemudian terbawa masuk ke dalam

silinder. Sirkuit kecepatan tinggi primer

biasanya dilengkapi dengan main air

bleeder berfungsi membentuk gelembung-

gelembung udara kecil untuk

menyempurnakan proses atomisasi bahan

bakar.

4. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder.

Jika putaran mesin makin cepat, kebutuhan campuran bensin juga makin

bertambah dimana sistem kecepatan tinggi primer tidak cukup menyediakan

campuran sesuai kebutuhan mesin. Ada 2 jenis mekanisme kerja sistem ini yaitu tipe

dengan bandul pemberat dan tipe vacuum diaphragm.

Gambar 12. Sirkuit idle dan kecepatan

Gambar 13. Sirkuit kecepatan tinggi

Page 18: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 15

Cara kerja tipe bandul

Sistem kecepatan tinggi tipe bandul mempunyai katup kecepatan tinggi (high

speed valve) yang terletak di atas katup gas sekunder. Ia akan terbuka apabila

kevakuman telah mampu melawan berat bandul.

Pada saat katup gas primer membuka sekitar 550. katup gas sekunder mulai

terbuka. Akibatnya tekanan di bawah katup kecepatan tinggi rendah. Tekanan udara di

atas katup kecepatan tinggi cenderung membuka katup tersebut, namun karena adanya

pemberat, maka katup ini pun belum dapat terbuka. Apabila putaran mesin terus

ditambah, kevakuman di bawah katup kecepatan tinggi semakin besar, sehingga

tekanan udara luar dapat melawan bobot bandul dan mendesak udara masuk melalui

katup kecepatan tinggi.

Laju aliran udara mengakibatkan bahan bakar keluar dari secondary small venturi

bercampur dengan aliran udara menambah jumlah bensin yang juga keluar dari

primary venturi sebelumnya.

Cara kerja tipe vacuum diaphragm

Pada tipe ini katup gas sekunder

dihubungkan dengan membran yang

mengambil kevakuman dari venturi.

Ketika putaran mesin rendah

kevakuman yang terjadi dalam ruang

diaphragm belum dapat menarik

diaphragm tetapi katup gas primer

dibuka lebar hingga putaran mesin

naik, maka kevakuman sanggup

menarik diapgragm untuk membuka

katup gas sekunder. Hal ini

menyebabkan udara mengalir ke

secondary venturi dan bahan bakar

keluar dari secondary nozzle.

Gambar 14. Sirkuit kecepatan tinggi sekunder tipe bandul

Gambar 15. Sirkuit kecepatan tinggi tipe diaphragm

Page 19: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 16

5. Sistem Tenaga (Power system)

Sistem tenaga berfungsi menambah pasokan bensin yang keluar dari nozzle

sirkuit kecepatan tinggi primer agar diperoleh kebutuhan bahan bakar yang memadai

pada saat beban mesin bertambah.

Sebuah katup tenaga (Power valve) dipasang untuk menyalurkan dan

menghentikan aliran bensin yang menuju sirkuit kecepatan tinggi primer.

Gerakan power valve ini bekerja atas dasar kehampaan yang terjadi pada saluran

masuk (Intake manifold). Apabila beban mesin tidak besar, maka kevakuman intake

manifold mampu melawan tegangan pegas power piston, sehingga power piston

terangkat dan power valve menutup saluran bensin. Jika beban bertambah

kevakuman akan turun. Pegas akan mendorong power piston ke bawah menekan dan

membuka power valve, sehingga sirkuit tenaga bekerja menyalurkan tambahan

pasokan bensin.

6. Sistem Akselerasi (Acceleration system)

Sistem akselerasi atau sistem

percepatan berfungsi mengatasi

terjadinya campuran kurus saat katup

gas dibuka mendadak. Pada saat

mesin melakukan percepatan atau

akselerasi katup gas dibuka

mendadak menyebabkan arus udara

masuk lebih banyak dan cepat.

Tetapi karena bensin lebih berat dari

udara, maka bensin terlambat keluar

pada main nozzle. Keadaan ini

menyebabkan campuran menjadi

kurus, pada hal saat ini diperlukan

campuran yang kaya.

Gambar 16. Sirkuit tenaga

Gambar 17. Sirkuit akselerasi

Page 20: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 17

Cara kerja

Bila pedal akselerasi (pedal gas) ditekan, maka melalui tuas-tuas penghubung,

pompa percepatan akan menekan ke bawah dan bensin akan keluar melalui pump

jet, sehingga campuran menjadi kaya. Kemudian bila pedal akselerasi dilepas

kembali, pompa akan mengisap bensin dari ruang pelampung melalui katup peluru

(Check ball) memenuhi ruang pompa untuk persediaan akselerasi berikutnya.

7. Sistem Cuk (Choke system)

Pada saat mesin dingin sebagian campuran udara bahan bakar di saluran masuk

masih mengembun dan sukar menguap. Bila mesin di-start uap bensin tadi akan

masuk dan membentuk campuran kurus, sehingga mesin sukar dihidupkan.

Sistem cuk membuat campuran udara bahan bakar kaya yang disalurkan ke

dalam silinder mesin ketika masih dingin. Ada 2 jenis sistem cuk yang banyak

digunakan yaitu : tipe manual dan otomatik.

7.1 Tipe Manual

Untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan mekanisme penarik yang

dihubungkan ke ruang pengemudi. Bila pengemudi hendak mengoperasikan

sistem cuk, pengemudi hanya menarik tobol cuk kemudian melepaskannya

setelah mesin hidup.

7.2 Cuk Otomatis

Cuk ini bekerja secara otomatis tanpa kendali manual oleh pengemudi. Cara

kerjanya terbagi 2 jenis yaitu dengan sistem pemanas dari exhaustdan sistem

elektrik. Untuk itu mari kita lihat satu persatu.

Cuk otomatis jenis sistem pemanas

Cuk otomatis jenis ini bekerja karena

adanya pengaruh panas. Ia mempunyai

coil spring atau biasa juga disebut

thermostatic coil yang dapat mengembang

atau mengerut karena pengaruh panas.

Dengan thermostatic coil ini, katup cuk

akan selalu menutup di bawah suhu 250C.

Pada saat mesin masih dingin,

thermostatic coil menahan katup cuk tetap

menutup. Ketika mesin dihidupkan

kevakuman yang bekerja di bawah vacuum

piston cenderung menggerakkan piston ke

bawah agar katup cuk terbuka. Akan tetapi

hal ini belum dapat berlangsung karena

vacuum piston masih tertahan oleh

kekuatan pegas thermostatic coil.

Pemanasan ini menyebabkan coil

mengerut dan vacuum piston bergerak,

kemudian katup cuk pun terbuka.

Campuran saat ini sudah kembali menjadi

campuran normal. Gambar 18. Cuk otomatis jenis sistem pemanas

Page 21: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 18

Cuk otomatis jenis elektrik

Pada saat mesin masih dingin sekitar 250C katup cuk tetap tertutup rapat oleh

tegangan bimetal. Bila mesin di-start arus listrik mengalir melalui relay menuju heat

coil yang mengelilingi bimetal. Akibatnya elemen heat coil panas dan mengembang,

serta dapat membuka katup cuk. PTC thermistor (Positive Temperature Coefisient),

berfungsi mencegah arus yang berlebihan mengalir ke heat coil bila katup cuk telah

terbuka lebar (1000C).

8. Mekanisme Fast idle

Mekanisme fast idle befungsi untuk menaikkan putaran idle pada temperatur

rendah dan katup cuk masih tertutup. Caranya adalah dengan membuka sedikit katup

gas.

Menghidupkan mesin saat temperatur rendah sangat diperlukan campuran kaya,

akan tetapi untuk mendapatkan putaran idle yang baik saat temperatur rendah, maka

putaran idle perlu dinaikkan. Bila mesin dihidupkan dalam temperatur rendah

sedangkan katup cuk tertutup kemudian pedal gas tiba-tiba ditekan dan dilepas

kembali, maka pada saat yang sama fast idle cam yang dihubungkan dengan katup

cuk oleh batang penghubung akan berputar berlawanan arah jarum jam. Selanjutnya

sejak fast idle cam follower yang bergerak bersama-sama katup gas akan

bersinggungan dengan fast idle cam, sehingga katup gas terbuka sedikit.

Gambar 19. Cuk otomatis jenis elektrik

Gambar 20. Mekanisme fast idle

Page 22: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 19

c. Rangkuman 2

1. Venturi adalah penyempitan suatu lubang yang dapat menciptakan perbedaan

tekanan sehingga udara mengalir dengan cepat dan menurunkan tekanan di

sekitarnya. Makin cepat udara lewat, maka tekanan udara di venturi makin

rendah.

2. Pada sistem idle dan kecepatan rendah bensin mengalir melalui main jet, low

speed jet, bercampur dengan udara dari air bleeder dan keluar melalui idle port

juga slow port.

3. Pada sistem kecepatan tinggi primer bensin akan keluar dari nosel dan akan

dipecah menjadi partikel-partikel yang sangat kecil oleh arus udara.

4. Main air bleeder berfungsi membentuk gelembung-gelembung udara kecil

untuk menyempurnakan proses atomisasi bahan bakar.

5. Sistem kecepatan tinggi sekunder berfungsi memenuhi kebutuhan campuran

sesuai kebutuhan mesin pada kecepatan tinggi.

6. Jika beban mesin bertambah kevakuman akan turun. Pegas akan mendorong

power piston ke bawah menekan dan membuka power valve, sehingga sirkuit

tenaga bekerja menyalurkan tambahan pasokan bensin.

7. Bila pedal akselerasi (pedal gas) ditekan, maka dengan melalui tuas-tuas

penghubung, pompa percepatan akan menekan ke bawah dan bensin akan keluar

melalui pump jet, sehingga campuran menjadi kaya.

8. Pada sistem cuk tipe manual untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan

mekanisme penarik yang dihubungkan ke ruang pengemudi. Sedangkan tipe cuk

otomatis bekerja dengan sistem pemanas dari exhaust atau dengan sistem

elektrik.

9. Cara kerja cuk otomatis jenis elektrik dipasang bimetal yang dikelilingi elemen

heat coil yang dialiri listrik.

10. Mekanisme fast idle Mekanisme fast idle befungsi untuk menaikkan putaran

idle pada temperatur rendah dan katup cuk masih tertutup. Caranya adalah

dengan membuka sedikit katup gas.

d. Tugas 2

1. Lakukan pembongkaran komponen karburator.

2. Identifikasi rangkaian sistem pelampung, sistem idle dan kecepatan rendah,

sistem kecepatan tinggi primer dan sekunder, sistem tenaga, sistem akselerasi,

sistem cuk dan mekanisme fast idle.

3. Bersihkan dan pasang kembali semua komponen karburator.

4. Pasang karburator pada mesin dan hidupkan mesin.

Page 23: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 20

e. Tes Formatif 2

1. Jelaskan fungsi venturi

2. Jelaskan aliran bensin pada sistem idle dan kecepatan rendah

3. Jelaskan fungsi main air bleeder

4. Jelaskan cara kerja sistem/sirkuit tenaga

5. Jelaskan cara kerja sistem/sirkuit akselerasi

6. Jelaskan fungsi mekanisme fast idle

7. Jelaskan dengan cara bagaimana menyetel level bensin di karburator.

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 2

1. Mempercepat aliran udara

2. Bensin mengalir melalui main jet, low speed jet, bercampur dengan udara dari

air bleeder dan keluar melalui idle port juga slow port.

3. Membentuk gelembung-gelembung udara kecil untuk menyempurnakan proses

atomisasi bahan bakar.

4. Jika beban mesin bertambah, maka kevakuman intake manifold tidak mampu

melawan tegangan pegas akan mendorong power piston ke bawah menekan dan

membuka power valve, sehingga sirkuit tenaga bekerja menyalurkan tambahan

pasokan bensin.

5. Bila pedal akselerasi (pedal gas) ditekan, maka dengan melalui tuas-tuas

penghubung, pompa percepatan akan menekan ke bawah dan bensin akan keluar

melalui pump jet, sehingga campuran menjadi kaya.

6. Mekanisme fast idle befungsi untuk menaikkan putaran idle pada temperatur

rendah dan katup cuk masih tertutup. Caranya adalah dengan membuka sedikit

katup gas.

7. Dengan membengkokkan tuas penyetel yang ada pada pelampung.

g. Lembar Kerja

1. Prosedur Umum Pembongkaran Komponen

Ketika membongkar komponen sistem bahan bakar ikutilah petunjuk rinci yang

terdapat dalam buku manual. Gunakan cara-cara yang benar ketika menggunakan

alat terutama jika harus memakai alat khusus.

Selama pembongkaran susunlah setiap komponen jika perlu tandai agar tidak

tertukar. Menangani pekerjaan pembongkaran secara umum meliputi :

Pembersihan komponen

Pemeriksaan keausan atau kerusakan

Penggantian komponen dan

Penyetelan

2. Prosedur Umum Pemasangan Komponen

Pemasangan komponen harus dilakukan dengan teliti dan jangan tergesa-gesa

agar terhindar dari kesalahan. Ikutilah petunjuk yang tertera dalam buku manual

dan mintalah bantuan Instruktor untuk menjelaskan segala hal yang masih Anda

ragukan.

Page 24: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 21

Kegiatan Belajar 3 : Analisis Gangguan Sistem Bahan Bakar

a. Tujuan Kegiatan Belajar 3

Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan penyebab gangguan dan perbaikan pada tangki.

2. Menjelaskan penyebab gangguan dan perbaikan pada saluran dan saringan

bensin.

3. Menjelaskan penyebab gangguan dan perbaikan pada pompa bensin.

4. Menjelaskan penyebab gangguan dan perbaikan pada karburator.

b. Uraian Materi 3

Tangki Bahan Bakar

1. Air dalam tangki

Selama penyimpanan bensin dalam tangki proses pengembunan dan kondensasi

uap air dapat terjadi. Air yang terkandung dalam bensin menimbulkan gangguan

sistem operasi mesin dan menimbulkan karat.

2. Saluran ventilasi tersumbat

Walaupun kelihatannya sepele namun saluran ini perannya tidak kalah penting

dengan komponen lainnya. Saluran ventilasi berfungsi menyeimbangkan tekanan

dalam tangki dengan udara luar. Saluran ventilasi tersumbat akan sangat

mengganggu aliran bensin.

3. Tangki bocor

Pemeriksaan tangki secara kontinyu harus dilakukan. Benturan benda-benda

tajam yang keras atau proses korosi dalam tangki menyebabkan tangki bocor.

Keadaan seperti ini selain membahayakan juga bensin menjadi boros.

Saluran dan Saringan Bahan Bakar

1. Saluran tersumbat

Kotoran-kotoran yang terkandung dalam bensin dan karena akibat erosi beberapa

material, menimbulkan aliran bensin sepanjang sistem tidak dapat mengalirkan

sejumlah bensin yang diperlukan mesin.

2. Saluran dan klem pengikat bocor

Bensin yang sampai ke karburator harus mencukupi setiaap saat. Apabila terjadi

kebocoran karena sobek, bocor atau klem pengikat longgar, maka pasokan bensin

menjadi berkurang.

3. Saringan tersumbat

Oleh karena fungsi saringan adalah menyaring debu dan kotoran, maka

keberadaannya tidak dapat disepelekan begitu saja. Ia harus terpelihara agar

pengaliran bensin dan suplai bensin yang bersih terus menerus dapat dipenuhi.

Saringan model gelas dapat diganti elemen penyaringnya, tetapi untuk model

cartridge ia harus diganti dalam satu unit.

Pompa Bensin

1. Pompa bensin bocor

Fungsi pompa telah disebutkan bahwa ia secara kontinyu harus mensuplai bensin

yang cukup untuk kebutuhan mesin. Oleh karena itu kapasitas dan tekanan

pasokan bensin harus dijamin dengan benar.

Page 25: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 22

Pompa bensin mekanik bekerja berdasarkan gerakan pemompaan sebuah

membran. Pada suatu ketika membran (Diaphragm) sobek, sehingga bensin

dalam ruang tekan pompa dapat merembes ke ruang karter. Bensin yang masuk

ke ruang karter melalui membran yang sobek menjadikan oli mesin encer dan

tinggi oli naik.

2. Tekanan pompa berkurang

Tekanan pemompaan bahan bakar dapat saja kecil atau bahkan pompa itu tidak

dapat menyalurkan bensin ke karburator, akibat gangguan pada membran, katup-

katup, baut pengikat longgar atau keausan mekanis yang terjadi antara lengan

penekan pompa dan bubungan poros.

Karburator

Mendiagnosa suatu gangguan pada mesin tidak dapat berdiri sendiri, sebab

banyak masalah-masalah pada suatu sistem seperti gangguan sistem pengapian,

sistem kontrol emisi dan masalah-masalah mesin gejalanya bisa sama seperti

karburator mengalami gangguan. Pemeriksaan visual merupakan langkah pertama

yang dapat dilakukan. Lepaskan saringan udara kemudian amati kebocoran bahan

bakar, cuk macet, kebengkokkan tuas-tuas penghubung, longgar atau terlepasnya

selang-selang vakum maupun kerusakan lainnya.

Ketika mendiagnosa gangguan karburator cobalah berusaha sistem mana dari

karburator yang kurang berfungsi. Sebagai contoh jika mesin sukar hidup waktu

kondisi udara dingin, periksa sistem cuk sebab sistem ini dirancang membantu

starting mesin ketika cuaca dingin. Jika mesin tidak normal hanya pada putaran

stasioner, amatilah fungsi sistem idle dan sistem kecepatan rendah pertama kali.

Gunakan logika berpikir seperti ini untuk mempersempit kemungkinan sumber-

sumber masalah karburator.

Di bawah ini kita mencoba membahas beberapa jenis gangguan karburator yang

sering terjadi walaupun gangguan lain dan kemungkinan penyebabnya masih banyak.

1. Karburator banjir

Banjir terjadi bila bensin meluap ke atas karburator (saluran ventilasi, air bleed,

saluran utama). Gangguan semakin menjadi apabila jarum pelampung tidak dapat

menghentikan aliran bensin dari pompa. Untuk memperbaiki gangguan ini

bongkarlah karburator. Karburator banjir dapat diakibatkan oleh :

Penyebab Perbaikan

Setelan pelampung terlalu tinggi Setel menggunakan SST atau sigmat

Katup jarum kotor Bersihkan katup, selang dan

saringan

Pelampung bengkok Perbaiki

Page 26: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 23

2. Putaran stasioner kasar

Gangguan ini biasanya ditunjukkan dengan suara mesin tidak normal atau kasar

pada putaran rendah (Idle), tetapi bila putaran mesin tinggi gangguan tadi tidak

terjadi. Masalah ini umumnya terjadi pada sistem stasionernya. Saluran idle

tersumbat dapat menahan aliran bensin dalam saluran sistem idle, akibatnya

terjadi campuran miskin. Demikian juga spuyer (jet) terlalu kecil atau kotor,

sehingga mengganggu pasokan bensin pada putaran idle. Kemungkinan lainnya

adalah sebagai berikut :

Penyebab Perbaikan

Idle air bleed tersumbat Bersihkan

Cuk menutup Periksa dan betulkan

Saringan udara tersumbat Bersihkan/ganti

Fast idle terlalu rendah Tinggikan setelannya

Jarum penyetel campuran beralur Ganti

3. Akselerasi mesin terlambat

Gangguan pada sistem akselerasi ini dapat dirasakan apabila pedal gas ditekan

mendadak, peningkatan putaran mesin tidak terjadi secara responsif.

Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :

Penyebab Perbaikan

Pompa akselerasi rusak Ganti

Check valve kotor Bersihkan

Saluran sistem akselerasi kotor Bersihkan

Tuas bengkok atau longgar Perbaiki

Setelan penggerak tidak tepat Setel kembali

Gambar 21. Menyetel tinggi pelampung

Page 27: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 24

4. Gangguan pada saat kecepatan tinggi

Gangguan ini biasanya dalam bentuk campuran miskin atau kaya ketika

kendaraan menjelajah di jalan raya. Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai

berikut :

Campuran miskin

Penyebab Perbaikan

Posisi pelampung rendah Setel kembali

Volume dan tekanan pompa rendah Periksa atau ganti pompa

Main jet kecil atau kotor Bersihkan atau ganti

Kebocoran gasket karburator Periksa atau ganti

Campuran kaya

Penyebab Perbaikan

Posisi pelampung tinggi Setel kembali

Saringan udara tersumbat Bersihkan atau ganti

Main jet besar Ganti yang sesuai

Cuk menutup Periksa dan perbaiki

5. Tenaga puncak mesin rendah

Gangguan sistem tenaga mesin dapat membatasi kekuatan mesin terutama ketika

kendaraan dibebani. Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :

Campuran miskin

Penyebab Perbaikan

Katup tenaga (power valve) rusak Periksa atau ganti

Setelan tuas gas tidak tepat Setel kembali

Saringan udara tersumbat Bersihkan atau ganti

Cuk menutup periksa dan setel

Posisi pelampung tinggi atau rendah setel

Kebocoran udara pada gasket periksa dan ganti

Page 28: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 25

c. Rangkuman 3

1. Selama penyimpanan bensin dalam tangki proses pengembunan dan kondensasi

uap air dapat terjadi. Air yang terkandung dalam bensin menimbulkan gangguan

sistem operasi mesin dan menimbulkan karat.

2. Saluran ventilasi berfungsi menyeimbangkan tekanan dalam tangki dengan udara

luar. Saluran ventilasi tersumbat akan sangat mengganggu aliran bensin.

3. Pompa bensin bocor

Pada suatu ketika membran sobek, sehingga bensin dalam ruang tekan pompa

dapat merembes ke ruang karter. Bensin yang masuk ke ruang karter melalui

membran yang sobek menjadikan oli mesin encer dan tinggi oli naik.

4. Mendiagnosa gangguan karburator cobalah berusaha sistem mana dari karburator

yang kurang berfungsi. Sebagai contoh jika mesin tidak normal hanya pada

putaran stasioner, amatilah fungsi sistem idle dan sistem kecepatan rendah

pertama kali.

5. Karburator banjir dapat diakibatkan oleh : Setelan pelampung terlalu tinggi,

Katup jarum kotor, Pelampung bengkok.

6. Putaran stasioner kasar dapat diakibatkan oleh : Idle air bleed tersumbat, Cuk

menutup, Saringan udara tersumbat, fast idle terlalu rendah, Jarum penyetel

campuran beralur.

7. Akselerasi mesin terlambat dapat diakibatkan oleh : Pompa akselerasi rusak,

check valve kotor, Saluran sistem akselerasi kotor, Tuas bengkok atau longgar,

Setelan penggerak tidak tepat.

8. Gangguan campuran miskin pada saat kecepatan tinggi dapat diakibatkan oleh :

Posisi pelampung rendah, volume dan tekanan pompa rendah, main jet kecil atau

kotor, kebocoran gasket karburator.

9. Gangguan campuran kaya pada saat kecepatan tinggi dapat diakibatkan oleh :

Posisi pelampung tinggi, Saringan udara tersumbat, main jet besar, Cuk menutup.

10. Tenaga puncak mesin rendah dapat diakibatkan oleh : Katup tenaga (Power

valve) rusak, Setelan tuas gas tidak tepat, Saringan udara tersumbat, Cuk

menutup, Posisi pelampung tinggi atau rendah, Kebocoran udara pada gasket

d. Tugas 3

1. Lakukan penyetelan pada putaran idle dan uji performansi karburator pada

putaran menengah, putaran tinggi dan ketika diakselerasi.

e. Tes Formatif 3

1. Jelaskan bagaimana dalam tangki bensin bisa terdapat air

2. Jelaskan fungsi saluran ventilasi pada tangki bensin.

3. Jelaskan apa akibatnya jika membran pada pompa bensin mekanik bocor.

4. Jelaskan penyebab gangguan karburator banjir.

5. Jelaskan penyebab putaran stasioner kasar

Page 29: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 26

f. Lembar Jawaban Tes Formatif 3

1. Selama penyimpanan bensin di dalam tangki dapat terjadi proses pengembunan

dan kondensasi uap air.

2. Saluran ventilasi berfungsi menyeimbangkan tekanan dalam tangki dengan udara

luar.

3. Bensin dalam ruang tekan pompa dapat merembes ke ruang karter. Bensin yang

masuk ke ruang karter melalui membran yang sobek menjadikan oli mesin encer

dan tinggi oli naik.

4.

Setelan pelampung terlalu tinggi

Katup jarum kotor

Pelampung bengkok

5.

Idle air bleed tersumbat

Cuk menutup

Saringan udar tersumbat

Fast idle terlalu rendah

Jarum penyetel campuran beralur

g. Lembar Kerja 3

1. Prosedur Umum Pembongkaran Komponen

Ketika membongkar komponen sistem bahan bakar ikutilah petunjuk rinci yang

terdapat dalam buku manual. Gunakan cara-cara yang benar ketika menggunakan

alat terutama jika harus memakai alat khusus.

Selama pembongkaran susunlah setiap komponen jika perlu tandai agar tidak

tertukar. Menangani pekerjaan pembongkaran secara umum meliputi :

Pembersihan komponen

Pemeriksaan keausan atau kerusakan

Penggantian komponen dan

Penyetelan

2. Prosedur Umum Pemasangan Komponen

Pemasangan komponen harus dilakukan dengan teliti dan jangan tergesa-gesa

agar terhindar dari kesalahan. Ikutilah petunjuk yang tertera dalam buku manual

dan mintalah bantuan Instruktor untuk menjelaskan segala hal yang masih Anda

ragukan.

Page 30: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 27

BAB III. EVALUASI

A. Evaluasi

1. Jelaskan fungsi saluran ventilasi pada tangki bensin.

2. Jelaskan penyebab gangguan karburator banjir.

3. Jelaskan penyebab putaran stasioner kasar.

4. Jelaskan fungsi fuel cut off solenoid .

5. Ketika pedal gas ditekan tiba-tiba, maka bensin akan bertambah melalui ...............

(pilih salah satu jawaban di bawah)

a. Main nozzle

b. Idle port

c. Power valve

d. Pump jet

6. Jelaskan prosedur umum menangani pembongkaran.

7. Jelaskan cara kerja sistem/sirkuit tenaga

B. Kunci Jawaban

1. Saluran ventilasi berfungsi menyeimbangkan tekanan dalam tangki dengan udara

luar.

2.

Setelan pelampung terlalu tinggi

Katup jarum kotor

Pelampung bengkok

3.

Idle air bleed tersumbat

Cuk menutup

Saringan udar tersumbat

Fast idle terlalu rendah

Jarum penyetel campuran beralur

4. Menghentikan suplai bahan bakar ke saluran kecepatan rendah (idle dan slow port)

di karburator.

5. Pump jet.

6.

Pembersihan komponen

Pemeriksaan keausan atau kerusakan

Penggantian komponen dan

Penyetelan

7. Jika beban mesin bertambah, maka kevakuman intake manifold tidak mampu

melawan tegangan pegas akan mendorong power piston ke bawah menekan dan

membuka power valve, sehingga sirkuit tenaga bekerja menyalurkan tambahan

pasokan bensin.

Page 31: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 28

BAB IV. PENUTUP

RINGKASAN PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN Gunakan tabel berikut untuk mengukur apakah Anda telah menguasai pokok-pokok

pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menguasai kompetensi sistem bahan

bakar bensin.

Pokok-pokok

Pengetahuan dan

Keterampilan

Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak Perlu

Latihan

Lanjutan Fungsi dan konstruksi sistem

bahan bakar bensin

Fungsi sistem dapat dijelaskan sesuai modul

Fungsi setiap komponen dapat dijelaskan

sesuai modul

Cara kerja komponen sistem

bahan bakar bensin

Cara kerja setiap komponen dapat dijelaskan

dengan benar sesuai modul

Perawatan dan Perbaikan

komponen sistem bahan

bakar bensin

Perbaikan sistem bahan bakar bensin

diselesaikan tanpa menyebabkan kerusakan

terhadap komponen atau sistem lainnya.

Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi

pabrik dan dipahami.

Sistem bahan bakar dan komponen-

komponennya diperbaiki, diganti dengan

menggunakan metode dan peralatan yang

tepat, sesuai dengan spesifikasi dan

toleransi terhadap kendaraan/sistem.

Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil

perbaikan.

Seluruh kegiatan pelepasan/ penggantian

komponen dilaksanakan berdasarkan SOP

(Standard Operation Procedures), undang-

undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan

Kerja), peraturan perundang-undangan dan

prosedur/kebijakan perusahaan.

Page 32: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 29

LEMBAR PENILAIAN

Modul : Sistem Bahan Bakar Bensin

Nama Peserta Pelatihan :

Nama Penilai :

Peserta yang Dinilai : Kompeten

Kompetensi yang dicapai :

Umpan balik untuk Peserta :

Tanda tangan

Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian

dan alasan –alasan mengambil keputusan.

Tanda tangan Penilai :

Tanggal :

Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian

dan alasan mengambil keputusan tersebut.

Tanda tangan Peserta Pelatihan :

Tanggal :

Page 33: Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar Bensin

PPPPTK BMTI Bandung 30

DAFTAR PUSTAKA

Anglin, Donald L and Crouse, William H,. Automotive Emission Control, Second Edition,

New York 1977.

Fundamentals of Service (FOS). Engines, John Deere & Company, U.S.A 1991.

PT. Toyota Astra Motor, Emission Control System, Step 2 Training Manual Vol.4. 1992

PT. Toyota Astra Motor, New Step 1, Training Manual. 1995

PT. Toyota Astra Motor, Pedoman Reparasi Corona Type 12 R. 1973