sintesis iodoform dengan aseton

19
SINTESIS IODOFORM DENGAN ASETON DISUSUN OLEH: AYU PUTRI MAWARNI NIM. 13.012 FRANSISCA NADYA B NIM. 13.019 WILFRIDA M. SOWA NIM. 13.048 YUDHA FIRMANSYAH NIM. 13.051

Upload: furansisuka-nadia

Post on 08-Apr-2016

708 views

Category:

Documents


93 download

DESCRIPTION

Sintesis iodoform dengan menggunakan aseton

TRANSCRIPT

SINTESIS IODOFORM DENGAN ASETON

DISUSUN OLEH:AYU PUTRI MAWARNI NIM. 13.012FRANSISCA NADYA B NIM. 13.019WILFRIDA M. SOWA NIM. 13.048YUDHA FIRMANSYAH NIM. 13.051

Latar Belakang

Berkurangnya jumlah zat kimia dari bahan alam

Iodoform

Iod sebagaiantiseptik

Sintesis Iodoform

Tujuan

Mengetahui cara sintesisiodoform

Mahasiswa mampu melakukan teknikpemisahan berdasarkan bahan yg akan

dipisahkan

Mahasiswa mampu memahami prosesyg dilakukan dan mengaplikasikannya

Tinjauan Pustaka

1. Iodoformadalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dengan etanol / aseton dan asetaldehida dalam suasana basa.

• Mekanisme reaksi

Sifat fisika

• Bentuk berupa kristal kuning berkilauan

• Bentuk bangun merupakan heksagonal dengan I sebagai pusatnya

• Titik lebur 119-123oC

• Berat jenis 4,00 gr/mil

• Berat molekul 393,73

• Komposisi C = 3,05 g ; H = 6,266 g ; I = 96,496 g

• Mudah menguap (meyublim) pada suhu kamar

• Terurai oleh pengaruh panas cahaya dan udara membentuk CO2, CO, I2, H2O

• Memiliki bau yang khas

• Sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam akohol, perlahan-lahan larut dalam pentaoida atom

Sifat Kimia

• Kondensasi lipidine ethiodide dari alkil menghasilkan cis(1-ethylguinoline-4-trimetinaiomine).

• Iodoform dan kalium poidat membentuk CL4 – (tetraidometane)

• Iodoform dapat di hidrogenasi di itomenasi (metilan iodida)

• Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NOH alkoholat karbilamine membentuk isosianida.

• Iodoform dapat di hidrolisis dengan kuat.

SIFAT kimia dan fisika iodoform

MSDS Bahan

Air SulingPemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasaPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : Sebagai pelarut dan pencuci

NaOH (Natrium Hidroksida)Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanol. A g NaOH larut dalam 0.9 ml air; 0.3 ml air panas; 7.2 ml absolut alkohol; 4.2 ml methanol.Kegunaan : sebagai pemberi suasana basa pada pembuatan iodoform ini dan dapat melembutkan kulit.

MSDS Bahan

IodiumKelarutan : sangat sukar larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam larutan iodida.Kegunaan umum : banyak dipakai sebagai katalisator dalam reaksi alkalis dan kondensasi. Juga dipakai sebagai antiseptik pengolahan air minum dan pengobatan.

AsetonKelarutan: dapat bercampur dengan air, denganetanol, dengan eter dan dengan kloroform.Kegunaan: Bahan dasar pembuatan iodoform

Metodologi Kerja

Alat

• Batang pengaduk• Erlemeyer 250 ml• Gelas kimia 100 ml• Gelas kimia 400 ml• Sendok tanduk• Timbangan analitik

Bahan

• Iodium• NaOH• Aceton• Aquadest• Air Es

ProsedurMenimbang kristal

iodoform 10 gMasukkan kedalambeaker glass 100ml + Aseton 10 ml

+ sedikit demisedikitNaOH 8N ad 20 ml

Diperoleh dan menghitung sampai zat padat iodoform tidak terbentuk lagi.

Diamkan campuranreaksi selama 10

menit

Mencampur larutaniodoform kedalam300 ml aquadest

Disaring Hasil dikeringkan dioven

Menimbang kristalyg diperoleh

PembuatanIodoform 1

Menyaring kristalyang terbentuk

Keringkan kristaldan menimbangnya

Menghitungrendemen

Hasil rendemen 2

NO

Prosedur Pengamatan

1 Menimbang Kristal iodium sebanyak 10

gram

Seperti kerikil berwarna coklat, berbau khas

2 Memasukkan Kristal iodium kedalam

beaker glass 100 mL

-

3 Menambahkan aseton sebanyak 10 mL

kedalam beaker glass, aduk sampai iodium

larut

Terbentuk larutan berwarna coklat pekat

dan berbau gas Iod yang khas. Padatan

Iodium masih ada (sukar larut)

4 Menambahkan sedikit demi sedikit sambil

dikocok larutan natrium hidroksida 8N ad

20 mL.

Terbentuk endapan berwarna putih gading

secara perlahan dan ketika diaduk, sukar

larut. Padatan Iodium mulai larut.

5 Diperoleh dan menghitung sampai zat

padat iodoform tidak terbentuk lagi.

-

Tabel Pengamatan

6 Mendiamkan campuran reaksi selama 10

menit sambil direndam dalam air dingin

hingga keadaan beaker glass dingin.

Pada dinding beakerglass terasa panas

ketika ditambahkan NaOH.

7 Mencampur larutan iodoform kedalam

300 mL aquadest.

Bau iodoform tercium semakin pekat,

larutan yang tadinya berwarna coklat muda

terlihat lebih encer dan terdapat endapan

iodoform berwarna kekuningan.

8 Campuran didiamkan, lalu disaring

dengan corong gelas.

Terdapat endapan iodoform berwarna

kecoklatan dan larutan iodine berwarna

coklat teh.

9 Hasil yang didapat dikeringkan di oven. Serbuk iodoform berwarna kuning cerah

dan berbau khas.

10 Menimbang Kristal yang diperoleh Berat kosong: 8,683 g

Berat isi: 8,845 g

berat iodoform yang dihasilkan, 0,018 g

Pembahasan

PerhitunganCH3-CO-CH3 + 3I2 + 4NaOH → CHI3 + CH3COONa + 3NaI + 3H2O

M: 0.1 mol 0.03 molR: 0.01 mol 0.03 mol 0.03 molS: 0.04 mol 0 mol 0.03 mol

Pembahasan Prosedur

• Pada percobaan sintesa iodoform ini dilakukan pembuatan iodoform yang diperoleh dari hasil reaksi antara aseton dan iodium serta menggunakan NaOH sebagai katalisator yang akan mempercepat jalannya reaksi.

• Penambahan air dengan segera dan banyak setelah terjadi kristal iodoform dimaksudkan untuk mengencerkan NaOH yang berlebihan, sehingga dapat mengurangi kecepatan terhidrolisnya iodoform yang terjadi dengan NaOH membentuk iodium kembali.

Pembahasan Prosedur

• Penambahan NaOH dilakukan secara hati-hati. Apabila telah terbentuk sedikit kristal kuning maka penambahan segera dihentikan dan langsung ditambahkan air. Penambahan NaOH yang pekat tidak boleh berlebihan Karena dapat menyebabkan terjadinya reaksi antara iodoform dengan NaOH atau terhidrolisisnya iodoform dengan NaOH. Penambahan NaOH yang berlebih ditandai dengan terbentuknya endapan coklat.

• Dari hasil perhitungan dan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil berat iodoform adalah 0,018 g sedangkan menurut teori berat dari iodoform adalah 5,118 g. Dan hasil rendamen yang diperoleh 0,3516 %.

Pembahasan Prosedur

• Adapun aplikasi iodoform dalam bidang farmasi yaitu pembuatan senyawa iodoform dari aseton dan iod sebagai bahan obat.

• Sedikitnya jumlah rendemen yang didapat dapat dipengaruhi karena:– Ketika menambahkan NaOH kedalam campuran aseton dan iodium,

dalam literatur seharusnya langsung ditambahkan air juga secara perlahan. Tetapi dalam praktikum ini, kami menambahkan airnya pada akhir proses sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai atau kurang memuaskan.

– Air yang dimasukkan ± 300 mL , dimasukkan secara langsung kedalam campuran aseton dan iodium. Sehingga hasil dari kristalnya hanya sedikit.

– Kemungkinan yang lain adalah ketika melarutkan I2 dengan aseton, banyak gas I2 yang lepas karena tidak ditutup dengan rapat.

Tambahan

• Tidak dilakukan uji identifikasi karena hasil sintesis iodoform hanya menghasilkan 0,018 g. Terlalu sedikit untuk dilakukan uji iodoformnya.

• Kesalahan dalam penentuan mol, seharusnya ditentukan molnya terlebih dahulu baru menentukan massa atau volumenya.

• Hasil rendemen yang sedikit disebabkan karena:– Perhitungan NaOH yang tidak diperhatikan dalam reaksi stoikiometrinya– Penambahan NaOh yang berlebih sehingga mengakibatkan reaksi bergeser

kearah ke arah reaktan menjadi I2

Suwun rek... .__________________.