sinopsis jodha akbar episode 544 by sally diandra

Upload: echa-ahmad

Post on 01-Nov-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sinopsis

TRANSCRIPT

Sinopsis Jodha Akbar episode 544 by Sally Diandra.Jodha sedang berada di taman bersama Moti, Jodha sedang termenungsambilberkata dalam hatiYaaa Kahnaa ,,, aku terlibat masalah lagi sekarang, berikan aku kekuatan untuk memberikan keadilan pada anakku dan suamikubathin Jodha, sementara itu Rukayah juga sedang berada di taman yang sama bersama Hoshiyar Hoshiyar, petik bunga bunga ini karena aku ingin menaruhnya sebagai hiasan di rambutku Hoshiyar tertegun Tapi bukankah bunga bunga ini digunakan Ratu Jodha untuk melakukan poojanya, Yang Mulia Ratu ? Rukayah marah seraya berkata Kamu ini pelayanku atau pelayannya ? Hoshiyar akhirnya menuruti ucapan Rukayah dan mulai memetik bunga bunga ituAku akan mengambil alih semua milik Ratu Jodhabathin Rukayah dalam hati, dari kejauhan dilihatnya Jodha sedang berdiri di taman bersama Moti, Rukayah segera menghampirinya Ratu Jodha, kamu disini rupanya Jodha tersenyum masam seraya berkata Ratu Rukayah, apakah kamu sudah bicara denganSalim? Jodha terlihat cemas Iyaa, aku sudah mengatakan padanya tapi dia tidak mau mendengarkan, Ratu Jodha Rukayahpurapura merasaibaYang Mulia juga tidak mau mendengarkan aku, Ratu Rukayah, Lalu apa yang akan kamu putuskan ? Maksudku disatu sisi ada anakmu dan disisi yang lain ada keponakanmu sesaat Jodha terdiam Aku tidak punya jawaban ataspertanyaanini, Ratu Rukayah ,,, aku tidak bisa melukai perasaan Yang Mulia atau Salim, atau bahkan Maan Bai ujar Jodha cemas Tapi bagaimanapun juga kamu harus mengambil keputusan, Ratu Jodha tepat pada saat itu Hoshiyar menghampiri mereka dan berkata Ratu Rukayah, aku telah memetik bunga bunga ini seperti yang kamu minta tadi Jodha melihat bunga bunga yang ada di tangan HoshiyarDia telah melakukan sesuatu yang salah pada waktu yang tidak tepatbathin Rukayah dalam hati, kemudian bunga itu diberikannya ke Jodha dan berkata Aku telah memetik bunga bunga ini untuk poojamu, mungkin Dewa Khrisnamu bisa menyelesaikan permasalahan ini Jodha hanya tersenyum menerima bunga itu, kemudian Rukayah berlalu meninggalkannyaDikamar Jalal, Jalal sedang termenung sambil duduk ditepi ranjang, tak lama kemudian Jodha menemuinya Yang Mulia, Salim adalah anakmu, dia itu keras kepala seperti kamu Jalal tertegun sambil memandang Jodha Aku telah memutuskan dan aku tidak akan mengalah, Ratu Jodha !, Salim adalah anak kita dan jika dia tidak mencintai Maan Bai maka apa perlunya pernikahan ini ? Jalal tidak suka dengan ucapan Jodha Dia seharusnya berfikir dulu sebelum memutuskan menyetujui pernikahan ini, aku telah memberikan janjiku dan aku adalah seorang raja, pantang bagiku menelan ludah sendiri, aku mempunyai tanggung jawab sebagai seorang Raja ! Jodha dengan ketus berkata Kamu juga mempunyai tanggung jawab sebagai seorang ayah, Yang Mulia ! tepat pada saat itu Aram Bano menemui mereka berdua Abujan ,,, Abuujjan ,,, Jalal menyeringai senang begitu melihat kehadiran anak bungsunya, sementara Jodha masih berdiri mematung dengan perasaan kesal Abujan, lihat apa yang aku bawa, aku punya boneka yang baru Jalal melihat boneka Aram Bano, Aram Bano melirik ke arah Jodha lalu melirik ke Jalal sambil memikirkan sesuatu Apakah ayah dan ibu sedang bertengkar ? Jalal tersenyum Tidak, sayang ,,, kenapa kamu mengira demikian ? Aram memandangi kedua orangtuanya itu secara bergantian dengan raut mukanya yang polos Aku bukan anak anak lagi, ayah ,,, aku bisa melihat di wajahkalianberdua yang kesal, kalian ini pasti sedang bertengkar, kalian berdua ini sudah besar, lebih baik jangan bertengkar, sekarang ayooo berjabatan tangan ! Jodha dan Jalal saling tersenyum satu sama lain kemudian berjabatan tangan Aku akan membawa pengantin laki laki untuk bonekaku yangpersisseperti ayah dan mereka tidak akan pernah bertengkar ujar Aram Bano polosDi kamar Hamida, Hamida sedang berbincang dengan Salima Salima, aku tidak tahu apa yang terjadi nanti, keduanya merasa benar pada posisi mereka masing masing dan kembali lagi Jodha terjebak pada situasi yang seperti ini nada suara Hamida terdengar cemas Ibu, aku juga takut jika Salim melakukan hal hal yang diluar dugaan ujar Salima gusarDi kamar Salim, Salim sedang terduduk lemas di lantai sambil termenung, Jodha menemuinya dan berkata Salim, kamu tidak makan juga sampai sekarang ? Ibu telah membawa makanan kesukaanmu manisan, makanlah Jodha cemas memikirkan anaknya Aku tidak lapar, ibu ,,, aku akan makan nanti, Kamu selalu melakukan hal ini, ibu akan menyuapi kamu sekarang Salim menolak ketika Jodha hendak menyuapinya Aku lagi tidak berselera, ibu ,,, aku mohon tinggalkan aku sendirian Salim segera meninggalkan Jodha, Jodha semakin cemasKeesokan harinya ketika Jodha sedang berada dikamarnya, salah satu pelayannya mengabarkan padanya Salam, Malika Hind ,,, Raja Bhagwandas telah datang bersama pangeran Rahim dan pangeran Maan Sigh Jodha terkejutApa yang akan terjadi nanti ?bathin Jodha, kemudian pelayan tersebut berlalu meninggalkan Jodha, tak berapa lama kemudian Jalal memasuki kamar Jodha dengan senyum lebarnya yang manis Ratu Jodha, ayoo kita menyambut kedatangan mereka Jodha tertegun Yang Mulia, apa yang akan kamu katakan pada mereka ?, Aku akan melakukan pesta pernikahan ini dengan megah dan meriah, Ratu Jodha Jodha semakin bingung Bagaimana dengan Salim ?, Aku telah membuat keputusan ini dan pernikahan ini akan tetap terjadi meskipun Salim tidak setuju ! Bhagwandas tidak perlu tahu dan tentang Salim, bujuk dia supaya jangan keras kepala, sekarang lebih baik kita pergi menyambut mereka ! tak berapa lama kemudian Jalal dan Jodha menyambut keluarga Bhagwandas, Jalal memeluk Bhagwandas Selamat datang, Raja Bhagwandas Jodha melakukan aarti untuk mereka, saat itu Maan Bai seperti mencari cari sesuatu, Maan Sigh yang tau kalau Maan Bai sedang mencari Salim segera menggoda Kamu pasti sedang mencari Salim kan ? Maan Bai tersipumaluYang Mulia, dimana pangeran Salim ? Ratu Amer atau istrinya Bhagwandas juga penasaran karena Salim tidak menyambut mereka, Jalal dan Jodha saling berpandang pandangan dengan perasaan canggung Salim ada, ayoo ayoo masuklah Jalal mengajak tamu tamunya itu masuk ke dalamistana, ketika semuanya masuk ke dalam istana, Jalal mencegat Jodha di tengah jalan dan mengatakan kalau dirinya tetap akan melakukan pernikahan Salim dan Maan Bai meskipun tanpa persetujuan Salim.Di kamar Hamida, Jodha menemui ibu mertuanya ini dengan perasaan gamang Ibu, aku tidak tahu bagaimana caranya membujuk Salim, aku takut bagaimana jika nanti Salim tidak mau datang di pesta perayaan ? Itu pasti akan melukai perasaan Bhagwandas, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi Jodha menangis pilu Hanya ibu yang bisa membujuk Salim, biasanya Salim tidak pernah menolak permintaan ibuselaSalima Baiklah, aku akan bicara dengan Salim dan kita lihat apakah dia juga akan mengatakan tidak padaku, neneknya ujar Hamida gusarSementara itu, saat itu Salim datang kerumah Anarkali, diketuknya pintu rumah Anarkali, Anarkali segera membukanya dan terkejut ketika Salim sudah berada didepannya, Salim meminta diijinkan masuk, Anarkali akhirnya mengajak Salim masuk kerumahnya, Zil Bahar, ibunya Anarkali sedang berdiridisanadan berkata Pangeran Salim, kamu seharusnya tidak datang kesini, Aku harus datang kesini untuk bicara dengan kalian berdua, jika kamu setuju maka aku ingin menjadikan Anarkali menjadi pendamping hidupku Anarkali terperangah Ini tidak bisa terjadi, Bukankah kamu mencintai aku ? Anarkali menganggukkan kepalanya dan berkata Iya, aku memang mencintai kamu tapi Yang Mulia tidak akan menyetujui hubungan kita, Aku tidak membutuhkan itu semua, aku hanya butuh ucapan setujumu, lalu apa yang akan dia lakukan ? Dia akan mengambil mahkotaku, aku telah siap untuk mengembalikannya Anarkali menggelengkan kepala, saat itu Zil Bahar meninggalkan mereka berdua Aku tidak bisa merenggut masa depanmu, Salim ,,, aku harap agar kamu setuju menikahi Maan Bai Salim geram Meskipun jika aku harus melakukan perang melawan Yang Mulia, itu akan aku lakukan tapi aku tidak akan pernah menikahi Maan Bai ! Keputusan ada ditanganmu ! Kamu mau mendukungku atau tidak ? sesaat Anarkali berfikir Baiklah, aku akan selalu bersamamu tapi aku tidak ingin kamu terpisah dari kedua orang tuamu, ini semua adalah salahku yang bermimpi begitu tinggi Salim memandang wajah Anarkali seraya berkata Kamu tidak merenggut kehidupanku tapi kamu malah memberikan aku kehidupan, kamu adalah pendamping hidupku, Aku meminta padamu untuk menunggu beberapa waktu, apalagi ibumu juga bilang kalau dia akan bersamamu, aku tidak mau dipersalahkan karena menghancurkan banyak nyawa hanya untuk membuat kehidupanku sendiri Salim memeluk Anarkali erat, Anarkali hanya bisa menangis dalam pelukkan Salim.Di kamar Salim, Hamida melihat kamar Salim berantakan, Hamida segera menegur pelayannya yang tidak membersihkan kamar Salim Ini bukan kesalahannya nenek, aku memang yang memintanya untuk tidak membersihkan Salim menghampiri neneknya Bagaimana kabar nenek ? Ayooo nenek duduk disini Salim meminta Hamida untuk duduk di tepi ranjang dan Salim duduk dilantai tapi Hamida meminta Salim duduk diatas di sebelahnya seraya berkata Nenek dengar katanya kamu tidak akan datang pada pesta perayaan hari ini ?, Ketika aku sedang sedih maka bagaimana bisa aku menunjukkan wajahku yang tersenyum bahagia ? Aku telah memutuskan hanya menikahi Anarkali, nenek ,,, maka mengapa aku harus pura pura dengan semua ini ? Dan ini semua untuk siapa ? Untuk Yang Mulia ? Yang tidak pernah memikirkan sedikitpun tentang kebahagiaanku ? Hamida menatap Salim sedih Bukan seperti itu, Salim ,,, bagaimanapun juga dia adalah ayahmu, Aku juga adalah anaknya, nenek ujar Salim ketus Kamu seharusnya mendatangi pesta perayaan Salim segera mengambil tangan neneknya dan meletakkannya di atas kepalanya dan berkata Nenek, berjanjilah padaku bahwa nenek tidak akan memaksa aku untuk permasalahan ini, aku mohon nenek Hamida merasa tidak berdaya dengan permintaan cucu kesayangannya iniDi Hareem, Ratu Amer memberikan beberapa hadiah untuk Jodha Sebenarnya kalian tidak usah repot repot membawa semua ini ujar Jodha pada kakak iparnya Bibi, aku telah membuat sebuah baju yang indah, katakan padaku bagaimana ini ? Maan Baik menggunakan sebuah dupatta dan diletakkannya diatas kepalanya Kamu cantik sekali Maan Bai, kamu seperti bayangan Ratu Jodha puji Salima tulus, Jodha mendekati Maan Bai seraya berkata Kamu kelihatan cantik sekali Maan Bai tersenyum senang begitu pula semua yang hadir disana, tepat pada saat itu Hamida menemui mereka dan meminta Jodha untuk berbicara berdua, Jodha segera menghampiri Hamida kemudian mereka berjalan ke ujung ruangan Bagaimana, ibu ? Jodha kelihatan cemas begitu melihat ibu mertuanya yang hanya terdiam Ibu telah mencoba untuk membujuk Salim tapi dia tetap tidak setuju, Jodha ,,, bahkan dia bilang kalau dia hanya akan menikahi Anarkali Jodha tertegun dan berkata dalam hatiSekarang, aku hanya punya satu carabathinnya dalam hati... Di rumah Anarkali, Anarkali sedang duduk dilantaisambilmerenung sedih dan menangis, ibunya menghampirinya seraya berkata Anarkali, makanlah sesuatu Anarkali menoleh ke arah ibunya sambil menyeka airmata yang membasahipipiAku tidak ingin makan, ibu, Lihat dirimu sendiri, kamu harus merawat dirimu sendiri, kamu itu Shahi Rakasa, kamu harus menjaga kecantikanmu, aku tahu itu sangat menyakitkan buat kamu tapi itulah kenyataan hidupmu sekarang, kita harus hidup dengan itu semua, kamu harus pergi untuk menari tiba tiba pintu rumah Anarkali di ketuk oleh seseorang, Anarkali dan Zil Bahar saling berpandang pandangan, kemudian Anarkali membuka pintunya dan dilihatnyadisanaJodha sedang berdiri di depan rumahnya, Anarkali terkejut Malika Hind ? Anda rupanya ? Jodha menatap Anarkali tajam Kamu tidak meminta aku untuk masuk ke dalam rumahmu ? Anarkali segera menyambutnya dengan tatapan tidak percaya, Jodhapun memasuki rumah Anarkali, ibunya juga masih berada disana Beberapa tahun yang lalu kamu datang ke rumahku dengan anak perempuanmu dan sekarang aku datang ke rumahmu untuk anak laki lakiku Zil Bahar hanya tersenyum menyambut kedatangan Jodha Aku ingin bicara empat mata dengan Anarkali, Dia adalah pelayanmu, Malika Hind ,,, anda tidak perlu meminta ijinku, Yang Mulia Ratu ujar Zil Bahar dan segera meniggalkan mereka Aku ingin bertanya sesuatu padamu, Aku akan menjawab semuanya, Malika Hind Anarkali tertundukmaludi depan JodhaApakah kamu ingin menjadi Ratu Negeri India ?pertanyaanJodha membuat Anarkali terkejut Apakah kamu mempunyai impian seperti itu ? selidik Jodha dengan tatapan tajamnya ke arah Anarkali Aku hanyalah seorang penari dan aku sangat tahu statusku, aku tidak pernah memikirkan hal itu Anarkali mencoba merendah Mengapa kamu ingin menikah dengan Salim ?, Karena aku mencintainya dan dia ingin menikahi aku, kebahagiaannya terletak pada pernikahannya denganku dan kebahagiaanku terletak pada kebahagiaannya, aku tidak membutuhkan tahta ataupun mahkota Jodha tersenyum masam Kamu akan mendapatkan tahta dan mahkota setelah menikah dengannya tapi Maan Bai yang lebih pantas menerimanya, Maan Bai adalah temanmu, apakah kamu ingin menghianatinya ? Kamu ingin menipunya ? Anarkali merasa canggung di depan Jodha Bukan seperti itu, Malika Hind ,,, aku tidak pernah berfikir kalau aku akan mencintai pangeran Salim, aku mencintai pangeran Salim sebagai rakyat biasa dan ketika aku tahu kebenarannya, aku ingin dia menjauh dariku, aku telah mencoba untuk membencinya tapi hatiku berkata lain, pangeran Salim datang ke depanku dan aku tidak bisa menghentikan diriku sendiri, aku tidak ingin menjadi seorang Ratu, aku bisa menjadi pelayannya sepanjang hidupku, aku tidak mempunyai impian untuk menjadi seorang Ratu Jodha mendengarkan ucapan Anarkali dengan seksamaKamu tahu kan kalau saat ini Salim dan ayahnya sedang bersitegang ? Anarkali menganggukkan kepalanya Aku tahu dan itu adalah kesedihanku karenagaragara mencintaiku seorang ayah dan anak harus bertengkar, itu menyakitkan aku, Cukup ! Anarkali ! Apa yang ingin aku lihat telah aku lihat saat ini, kamu memiliki kejujuran dari tatapan kedua bola matamu Anarkali terkejut ketika Jodha memegang lengan atasnya sambil menatapnya tajam Aku telah memutuskan, kalau aku akan bicara dengan Yang Mulia lagi, mungkin ini akan melukai Maan Bai dan Bhagwandas tapi aku akan bicara dengan Yang Mulia sebelum semua ini terjadi, aku hanya ingin tahu apakah kamu benar benar mencintai Salim atau tidak ? Dan aku telah melihatnya dari sinar matamu, sekarang aku akan bicara dengan Yang Mulia Jodha kemudian memberikan restunya pada Anarkali dan berlalu meninggalkannya.Di kamar Maan Bai, salah seorang pelayan menemui Maan Bai Tuan Putri apa yang harus aku buat pada tanganmu ? ApakahMehndi? Maan Bai kikuk dan bingung Aku tidak tahu ,,, belum juga ucapan Maan Bai selesai Aram Bano telah memotong ucapan Maan Bai seraya menghampirinya bersama kakak perempuannya ShakrunNissaKak Salim suka sekali Mehndi !, Terima kasih Aram Bano, kamu memang penolongku ! ujar Maan Bai sambil memangku Aram Bano yang lucu Aku tahu semuarahasiakak Salim, kamu bisa menanyakan semuanya padaku ujar Aram Bano polos Jika kamu punya pesan untuk kak Salim maka katakan saja pada kami ujar Shakrun Nissa yang duduk didepan Maan Bai Aku pernah melihat kamu melirik ke arahnya Maan Bai kaget dan tersipu malu Tidak, aku tidak melihatnya Aram Bano tersenyum kearah Maan Bai Jadi dia itu jelek ya ? Maan Bai dan Shakrun Nissa tertawa mendengar ucapan Aram Bano Tidak, Aram Bano ,,, kakakmu pangeran Salim itu sangat tampan Maan Bai tersipu malu ketika mengatakan hal itu Oh iyaaa, temanku yang namanya Anarkali tinggal disini juga di istana ini, bisakah kamu memanggilnya kesini ? Aram Bano turun dari pangkuan Maan Bai seraya berkata Pesanmu akan segera aku sampaikan ujar Aram Bano kemudian berlalu dari sanaDiruang pribadi Jalal, Abu Fazal mengabarkan pada Jalal bahwa Salim pergi menemui Anarkali Aku tidak mengerti mengapa Sekhu tidak juga mendengarkan ucapanku ! Dia sepertinya menyepelekan kehormatanku pada situasi seperti ini ! Jalal mulai marah Ada satu cara yang bisa kita lakukan, Yang Mulia ,,, kita bisa melemparkan Anarkali keluar dari Agra, selama pernikahan ini terjadi, kita bisa mengirimkan Anarkali ke suatu tempat, Yang Mulia Jalal menyeringai senang Ide yang bagus, Abu Fazal ! Aku tidak bisa menghentikan Salim tapi aku bisa menghentikan penari itu ! Jalal kemudian memerintahkan untuk segera mengirimkan Anarkali dan ibunya ke negara bagian lain di luar Agra, tepat pada saat itu Jodha menemuinya, semua orang kepercayaan Jalal meninggalkan mereka berdua Yang Mulia, aku ingin bicara sesuatu denganmu, Jika kamu ingin bicara soal Salim dan penari itu maka lebih baik tidak usah ! Jodha tertegun Penari itu punya nama, Yang Mulia ,,, dia itu manusia juga, aku baru saja menemuinya, dia itu gadis yang baik, dia tidak mempunyai impian pada tahta dan mahkotakerajaanMughal, aku merasa Salim akan bahagia hidup bersamanya, paling tidak pikirkan tentang hal ini sekali saja, Yang Mulia Jodha menatap suaminya dengan perasaan haru karena menyangkut masa depan dan kebahagiaan anak sulungnyaSudah aku katakan sebelumnya kalau aku tidak ingin membicarakan soal ini, Ratu Jodha ! Jalal terlihat kesal dan marah Aku benar benar terkejut ketika kamu tidak bisa mengerti perasaancintaanakmu sendiri Jodha semakin terharu Aku tidak percaya ketika kamu pergi ke rumah penari itu, Ratu Jodha !, Aku pergi ke rumah seorang gadis yang di cintai oleh anakku, Yang Mulia ,,, cinta tidak mempunyai batasan, Yang Mulia Jalal menatap Jodha tajam seraya berkata Aku tahu bagaimana mengatur batasannya dan selama Salim melangsungkan pernikahan, aku akan mengirimkan penari itu keluar dari Agra ! Jodha terkejut Apakah kamu tahu apa yang akan Salim lakukan setelah mengetahui semua ini ?, Aku akan mengatur semuanya, Ratu Jodha Jodha menatap nanar ke arah Jalal Apa yang kamu lakukan ini adalah tidak benar, Yang Mulia Jalal merasa heran dengan perangai Jodha Lalu bagaimana dengan Maan Bai ?, Dia memang akan terluka tapi jika dia tetap menikah dengan Salim, Salim tetap tidak akan mencintainya Jalal tersenyum masam Dulu sebelum kita menikah, kita berdua juga tidak saling mencintai bukan ? Yakinkan Salim untuk menyetujui pernikahan ini, mintalah padanya untuk tidak keras kepala Jalal kemudian membelai rambut Jodha Aku sangat mencintai kamu, Ratu Jodha ,,, aku tidak ingin berdebat dengan kamu, pernikahan ini tetap akan terjadi dan aku tidak akan mengubah keputusanku ujar Jalal kemudian pergi meninggalkan Jodha yang termangu disanaAku sudah berusaha untuk mengatur semuanya tapi rasanya semua yang terjadi semakin buruk sajabathin Jodha dalam hatiDi istana kesultanan Mughal, beberapa ulama dari agama Islam dan pendeta dari agama Hindu sedang sibuk memilih tanggal pernikahan untuk Salim dan Maan Bai, sementara itu keluarga kerajaan Mughal dan kerajaan Amer nampak menanti dengan sabar dan rupanya mereka menentukan tanggal yang sama untuk melangsungkan pernikahan yaitu pada bulan ini juga Bagaimana Raja Bhagwandas, apakah kamu setuju ? Bhagwandas langsung menganggukkan kepalanya Kalau begitu kita akan melangsungkan pernikahan pangeran Salim dan putri Maan Bai pada bulan ini juga ! Jalal mengumumkan ke semua orang yang hadir disana termasuk para Ratu yang duduk di belakang Jalal yang tertutup tirai, semua orang senang mendengarnya Tapi dimana pangeran Salim ? Apakah dia kesal dengan kami ? Bhagwandas mulai penasaran karena sejak kemarin Salim tidak terlihat batang hidungnya Bukan seperti itu, Raja Bhagwandas, mungkin karena ini adalah pernikahannya yang pertama maka dia sedikit malu Rukayah mencoba memberikan jawaban yang diplomatis, Jalal pun menyetujui pendapat Rukayah, sementara Jodha masih bingung dan gelisah karena tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi nantiApa yang akan Salim lakukan kalau tahu Anarkali akan dikirim ke kota lain ? Aku tidak tahu bagaimana reaksinyabathin Jodha dalam hati sementara Jalal memberikan selamat pada semua orang yang hadir disana, ketika Jalal melirik kearah Jodha, Jalal langsung berkata Ratu Jodha, apakah kamu kelihatan tidak bahagia ? Jodha tertegun Bukan seperti itu, Yang Mulia ,,, aku hanya berfikir layaknya seorang ibu, aku ingin anak anakku bahagia Jala tersenyum seraya berkata Suatu saat nanti, Salim pasti akan mengerti bahwa apa yang aku lakukan ini adalah benar, ini akan lebih baik mengirimkan penari itu keluar dari Agra Rukayah sangat senang begitu mendengar ucapan Jalal yang serius ke arah Jodha Malam ini adalah perayaan penyambutan keluarga kakakmu, ini adalah tanggung jawabmu untuk membawa anakmu ke pesta perayaan, aku tidak ingin malu di depan semua orang ketika mereka menanyakan padaku tentang Salim ,,, bawa dia ujar Jalal kemudian berlalu dari sana, Jodha tertegunBagaimana caranya membawa Salim ke pesta nanti malam ?bathin Jodha gelisahDi kamar Salim, Rukayah segera menemui anak tirinya itu Salim, tanggal pernikahanmu telah ditetapkan yaitu jatuh pada bulan ini Rukayah pura pura sedih Apa ? Salim benar benar kaget Iya, Salim dan kabarnya kalau Anarkali akan di kirim keluar Agra, agar mereka bisa melangsungkan pernikahanmu Salim semakin murka mendengar ucapan ibu tirinyaSementara itu, di kamar Jodha, Jodha baru saja selesai berdandan, tiba tiba Jalal menemuinya dengan membawa kain panjang untuk turban Rajvanshinya Yang Mulia ada apa ? Jodha segera berbalik ketika dilihatnya sekilas dari pantulan kaca riasnya ada Jalal yang mendekat ke arahnya Aku mau minta bantuanmu, Ratu Jodha ,,, maukah kamu mengenakan kain turban ini ? Aku ingin mengenakannya pada pesta perayaan malam ini, karena aku tidak bisa membuat turban ala Rajvanshi Jodha tersenyum kemudian menyuruh Jalal duduk di depan meja riasnya, dengan sigap Jodha mulai mengenakan turban Rajvanshi warna biru di kepala Jalal, Jalal memandangi Jodha dengan penuh cinta, ketika hampir selesai membuat turban tersebut, Jodha baru menyadari kalau Jalal memperhatikannya sedari tadi Ada apa, Yang Mulia ? Kenapa kamu melihat aku seperti itu ? Jalal tersenyum sambil terus memandangi Jodha dari pantulan kaca rias Kalau aku perhatikan semakin hari kamu ini semakin cantik, Ratu Jodha Jodha tersipu malu mendengar ucapan Jalal.