siaran pers yang terkait dengan lingkungan seperti pemeriksaan atas pengelolaan banjir, kehutanan,...
TRANSCRIPT
SIARAN PERSBADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Ubud-Bali, Selasa (4 Agustus (SC) International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) 3-6 Agustus 2009. Acara yang beWGEA yang akan membahas
Pertemuan ini dihadiri oleh Canada, China, Republik Czechitu, pertemuan juga dihadiri oleh Maroko, serta 1 perwakilan organisasi internasional yang bukan lembaga pemeriksa yaitu (UNEP). Ketua Steering CommitteeNasution, dan Director Gener
Ketua BPK RI mengatakan delegasi atas kemampuan pemerintah menangani keamanan setelah terjadinya ledakan bom di Jakarta. Pada juga dikatakan bahwa BPK RI telah aktif melmengelola sumber daya yang ada sesuai dengan ketentuan dan mencapai tujuan yang diharapkan serta memperhatikan aspek lingkungan. Terkait dengan pelaksanaan pertemuan dikatakan proyek dan kegiatan yang ada dalam rencana kerja INTOSAIdaya alam dan perubahan iklim. ”Setidaknya akan dibuat melakukan pemeriksaan kinerja pemerintahenergi berkelanjutan, kehutanan, perikanan, dan pertambangan. Pertemuan ini negara berkembang dan negara akhirnya, hasil pemeriksaan BPK akan lebih berkualitas dan sumber daya alam kita,” jelas Ketua BPK RI.
WGEA dibentuk tahun 1992, berawal dari kepedulian para anggota INTOSAI akan pentingnya aspek lingkungan hidup bagi keberlanjutan suatu negara. WGEA memandang manfaat mandat audit akan meningkatperlindungan/konservasi lingkungan dalam auditnya. Bermula dari 12 negara, saat ini keanggotaan WGEA telah mencapai dari 60 negara, sehingga menjadikan WGEA sebagai kelompok kerja di INTOSAI dengan anggota terbanyak. Mandat dan tujuan utama WGEA adalah 1) membantu lembaga pemeriksa dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang isuberkaitan dengan audit lingkungamempublikasikan pedoman dan informasi lainnya. INTOSAI WGEA adalah Sekretaris, Pertemuan Anggota Penuh (Sub Komite Proyek dan Kelompok Regional WGEA.
Rencana kerja INTOSAI-WGEA 2008kerjasama dan koordinasi audit; (3) kerjasama WGEA dengan organisasi internasional; serta (5) memastikan efektivitas dan keberlanjutan WGEA. Sedangkan utama 2008-2010 adalah perubahan ikyang menjadi tantangan banyak negara,khususnya di
BPK RI berperan sangat aktif dalam INTOSAI WGEA. Pada Rencana Kerja INTanggota Steering Committeepenyusunan Guidance Material on Auditing Climate Changeperubahan iklim bersama 13 SAI anggota INTOSAI WGEA. Disamping peran aktif dipemeriksaan yang terkait dengan lingkungan seperti pemeriksaan atas pengelolaan Banjir, Kehutanan, PertambangPerubahan Iklim.
Pada hari pertama pertemuanmempresentasikan Mitigation and Adaptation of Climate Change: Indonesian Perspectivdan BPK Malaysia tentang hasil mempresentasikan dan membahasserta draft pedoman audit kehutanatentang draft pedoman audit Output yang diharapkan dari meeting ini adalahdijadikan acuan oleh lembaga
SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
8th Meeting of the SC
BPK Sedunia Bahas Audit Berperspektif
4 Agustus 2009) – Badan Pemeriksa Keuangan RI menjadi tuan rumah pertemuan International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI)
yang berlangsung di Kamandalu Resortyang akan membahas perkembangan implementasi rencana kerja INTOSAI
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan lembaga pemeriksa dari 1Czech, Mesir, Estonia, Indonesia, New Zealand
itu, pertemuan juga dihadiri oleh perwakilan lembaga pemeriksa dari 1 perwakilan organisasi internasional yang bukan lembaga pemeriksa yaitu Steering Committee INTOSAI WGEA saat ini adalah BPK Estonia.
General of INTOSAI WGEA Secretariat, Mr.
Ketua BPK RI mengatakan bahwa kedatangan para delegasi yang berasal dari berbagai negara ini menunjukkan kepercayaan para delegasi atas kemampuan pemerintah menangani keamanan setelah terjadinya ledakan bom di Jakarta. Pada
BPK RI telah aktif melakukan pemeriksaan yang berperspektif lingkungan untuk menjamin agar pemerintah mengelola sumber daya yang ada sesuai dengan ketentuan dan mencapai tujuan yang diharapkan serta memperhatikan aspek lingkungan. Terkait dengan pelaksanaan pertemuan dikatakan bahwa pertemuan ini
yang ada dalam rencana kerja INTOSAI-WGEAdaya alam dan perubahan iklim. ”Setidaknya akan dibuat lima
kinerja pemerintahnya dalam menghadapi kehutanan, perikanan, dan pertambangan. Pertemuan ini
negara berkembang dan negara maju untuk bekerja sama merumuskan pedoman hasil pemeriksaan BPK akan lebih berkualitas dan diharapkan
sumber daya alam kita,” jelas Ketua BPK RI.
WGEA dibentuk tahun 1992, berawal dari kepedulian para anggota INTOSAI akan pentingnya aspek lingkungan hidup bagi keberlanjutan suatu negara. WGEA memandang manfaat mandat audit akan meningkatperlindungan/konservasi lingkungan dalam auditnya. Bermula dari 12 negara, saat ini keanggotaan WGEA telah mencapai
negara, sehingga menjadikan WGEA sebagai kelompok kerja di INTOSAI dengan anggota terbanyak. Mandat dan tujuan utama WGEA adalah 1) membantu lembaga pemeriksa dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang isuberkaitan dengan audit lingkungan; 2) menfasilitasi pertukaran informasi dan pengalaman antar lembaga pemeriksa; dan 3) mempublikasikan pedoman dan informasi lainnya. INTOSAI WGEA adalah Sekretaris, Pertemuan Anggota Penuh (the Assembly), Komite Pengarah (Sub Komite Proyek dan Kelompok Regional WGEA.
WGEA 2008-2010 meliputi: (1) perluasan materi pedoman untuk lembaga pemeriksa; (2) memfasilitasi rdinasi audit; (3) memperluas penyebaran
kerjasama WGEA dengan organisasi internasional; serta (5) memastikan efektivitas dan keberlanjutan WGEA. Sedangkan 2010 adalah perubahan iklim, dengan pertimbangan
banyak negara,khususnya di bidang lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik.
BPK RI berperan sangat aktif dalam INTOSAI WGEA. Pada Rencana Kerja INTSteering Committee, Ketua Tim Kerja Penyusunan
Guidance Material on Auditing Climate Change, dan Partner dalam melaksanakan perubahan iklim bersama 13 SAI anggota INTOSAI WGEA. Disamping peran aktif dipemeriksaan yang terkait dengan lingkungan seperti pemeriksaan atas pengelolaan Banjir, Kehutanan, Pertambang
pertemuan INTOSAI WGEA di Ubud iniMitigation and Adaptation of Climate Change: Indonesian Perspectivtentang hasil pelaksanaan pemeriksaan bersama atas
embahas tentang draft pedoman audit perubahan pedoman audit kehutanan. Pada hari kedua, presentasi
pedoman audit pertambangan, draft pedoman audit perikanan, serta an dari meeting ini adalah rumusan pedoman pemeriksaan lingkungan hidup yang
oleh lembaga-lembaga pemeriksa sedunia.
the SC INTOSAI WGEA
dunia Bahas perspektif Lingkungan Hidup
Badan Pemeriksa Keuangan RI menjadi tuan rumah pertemuan International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) Working Group on Environmental Auditing
Kamandalu Resort Ubud ini merupakan pertemuan steering perkembangan implementasi rencana kerja INTOSAI–WGEA 2008-2010.
dari 14 negara anggota steering committeeNew Zealand, Norwegia, Polandia, Tanzania, UK, dan USA. Di samping
perwakilan lembaga pemeriksa dari 2 negara yang bertindak sebagai observer1 perwakilan organisasi internasional yang bukan lembaga pemeriksa yaitu United Nations Environment Programme
INTOSAI WGEA saat ini adalah BPK Estonia. Pertemuan dibuka oleh Mr. Tonis Saar.
kedatangan para delegasi yang berasal dari berbagai negara ini menunjukkan kepercayaan para delegasi atas kemampuan pemerintah menangani keamanan setelah terjadinya ledakan bom di Jakarta. Pada
akukan pemeriksaan yang berperspektif lingkungan untuk menjamin agar pemerintah mengelola sumber daya yang ada sesuai dengan ketentuan dan mencapai tujuan yang diharapkan serta memperhatikan aspek
bahwa pertemuan ini dilakukan untuk mendiskusikan perkembangan WGEA. Proyek ini sebagian besar terkait dengan manajemen sumber lima pedoman yang akan membantu para auditor
dalam menghadapi perubahan iklim dan mengelola kehutanan, perikanan, dan pertambangan. Pertemuan ini merupakan ”melting point”
bekerja sama merumuskan pedoman yang komprehensif dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas manajem
WGEA dibentuk tahun 1992, berawal dari kepedulian para anggota INTOSAI akan pentingnya aspek lingkungan hidup bagi keberlanjutan suatu negara. WGEA memandang manfaat mandat audit akan meningkat jika memasukkan instrumen kebijakan perlindungan/konservasi lingkungan dalam auditnya. Bermula dari 12 negara, saat ini keanggotaan WGEA telah mencapai
negara, sehingga menjadikan WGEA sebagai kelompok kerja di INTOSAI dengan anggota terbanyak. Mandat dan tujuan utama WGEA adalah 1) membantu lembaga pemeriksa dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang isu
n; 2) menfasilitasi pertukaran informasi dan pengalaman antar lembaga pemeriksa; dan 3) mempublikasikan pedoman dan informasi lainnya. INTOSAI WGEA adalah volunteer organization yang terdiri dari Ketua dan
), Komite Pengarah (The Steering Committee), Ketua Proyek dan Anggota
2010 meliputi: (1) perluasan materi pedoman untuk lembaga pemeriksa; (2) memfasilitasi penyebaran dan pertukaran informasi, serta pelatihan; (4) meningkatkan
kerjasama WGEA dengan organisasi internasional; serta (5) memastikan efektivitas dan keberlanjutan WGEA. Sedangkan , dengan pertimbangan penyebab dan dampak perubahan iklim merupakan tema penting
bidang lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik.
BPK RI berperan sangat aktif dalam INTOSAI WGEA. Pada Rencana Kerja INTOSAI WGEA 2008-2010, BPK RI berperan sebagai , Ketua Tim Kerja Penyusunan Guidance Material on Auditing Forests
, dan Partner dalam melaksanakan pemeriksaan bersama terkait perubahan iklim bersama 13 SAI anggota INTOSAI WGEA. Disamping peran aktif di atas, BPK RI juga telah melakukan banyak pemeriksaan yang terkait dengan lingkungan seperti pemeriksaan atas pengelolaan Banjir, Kehutanan, Pertambang
INTOSAI WGEA di Ubud ini, Menteri Negara Lingkungan HidupMitigation and Adaptation of Climate Change: Indonesian Perspective, dilanjutkan dengan presentasi
ersama atas Manajemen Hutan. Pertemuan pada hari itupedoman audit perubahan iklim, draft pedoman audit
. Pada hari kedua, presentasi dan pembahasan yang dilakukan oleh peserta pertemuan yaitu pedoman audit perikanan, serta draft reviu atas akuntansi sumber daya alam.
pedoman pemeriksaan lingkungan hidup yang
BIRO HUMAS DAN LUAR NEGERI
Badan Pemeriksa Keuangan RI menjadi tuan rumah pertemuan ke-8 Steering Committee Environmental Auditing (WGEA), pada
steering committee INTOSAI
steering committee, yaitu Austria, Brazil, Tanzania, UK, dan USA. Di samping
observer, yaitu Malaysia dan United Nations Environment Programme
Pertemuan dibuka oleh Ketua BPK RI, Anwar
kedatangan para delegasi yang berasal dari berbagai negara ini menunjukkan kepercayaan para delegasi atas kemampuan pemerintah menangani keamanan setelah terjadinya ledakan bom di Jakarta. Pada pertemuan tersebut
akukan pemeriksaan yang berperspektif lingkungan untuk menjamin agar pemerintah mengelola sumber daya yang ada sesuai dengan ketentuan dan mencapai tujuan yang diharapkan serta memperhatikan aspek
dilakukan untuk mendiskusikan perkembangan . Proyek ini sebagian besar terkait dengan manajemen sumber pedoman yang akan membantu para auditor sedunia dalam
mengelola sumber daya alam seperti ”melting point” lembaga pemeriksa dari
yang komprehensif dan applicable. Pada dapat meningkatkan kualitas manajemen lingkungan dan
WGEA dibentuk tahun 1992, berawal dari kepedulian para anggota INTOSAI akan pentingnya aspek lingkungan hidup bagi jika memasukkan instrumen kebijakan
perlindungan/konservasi lingkungan dalam auditnya. Bermula dari 12 negara, saat ini keanggotaan WGEA telah mencapai lebih negara, sehingga menjadikan WGEA sebagai kelompok kerja di INTOSAI dengan anggota terbanyak. Mandat dan tujuan
utama WGEA adalah 1) membantu lembaga pemeriksa dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu yang n; 2) menfasilitasi pertukaran informasi dan pengalaman antar lembaga pemeriksa; dan 3)
yang terdiri dari Ketua dan ), Ketua Proyek dan Anggota
2010 meliputi: (1) perluasan materi pedoman untuk lembaga pemeriksa; (2) memfasilitasi pertukaran informasi, serta pelatihan; (4) meningkatkan
kerjasama WGEA dengan organisasi internasional; serta (5) memastikan efektivitas dan keberlanjutan WGEA. Sedangkan tema penyebab dan dampak perubahan iklim merupakan tema penting
2010, BPK RI berperan sebagai Guidance Material on Auditing Forests, Anggota Sub Komite
pemeriksaan bersama terkait atas, BPK RI juga telah melakukan banyak
pemeriksaan yang terkait dengan lingkungan seperti pemeriksaan atas pengelolaan Banjir, Kehutanan, Pertambangan dan
, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar ilanjutkan dengan presentasi BPK RI
Pertemuan pada hari itu juga akan pedoman audit atas energi berkelanjutan,
dilakukan oleh peserta pertemuan yaitu reviu atas akuntansi sumber daya alam.
pedoman pemeriksaan lingkungan hidup yang disepakati sehingga dapat
HUMAS DAN LUAR NEGERI