semua karena allah.pdf

1
NU Online Semua karena Rahmat Allah Rabu, 30/07/2014 17:19 Ramadhan dapat diibaratkan sebagai lahan yang subur untuk banyak menanam amal kebaikan. Kita diberi banyak kesempatan dan kemudahan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah swt. Bahkan, di dalam bulan terdapat malam kemuliaan, dimana pahala bagi orang mendapatkannya lebih baik dibandingkan beribadah 1000 bulan. Namun, semua kebaikan yang telah kita kerjakan, janganlah membuat kita sombong dan bahkan lupa akan rahmat Allah. Sebab, berapapun besar amal ibadah yang kita kerjakan, tidak ada bandingannya dibandingkan rahmat dan karunia-Nya. Kisah berikut mungkin dapat kita petik hikmahnya : Malaikat Jibril a.s. bercerita kepada Nabi Muhammad saw, “Hai, Muhammad! demi Allah yang telah menugaskan engkau menjadi nabi. Allah memiliki seorang hamba yang ahli ibadah. Hamba tersebut hidup dan beribadah selama 500 tahun di atas gunung.” Singkat kata, orang tersebut meminta kepada Allah, agar diambil nyawanya dalam keadaan sujud dan memohon supaya jasadnya tidak rusak sampai ia dibangkitkan pada hari Kiamat. Maka, Allah mengabulkan semua doanya. “Namun, begitu kulihat di lauhil mahfudh, orang itu kelak akan dihidupkan pada hari Kiamat dan dihadapkan kepada Allah swt,” kata Jibril. Jibril melanjutkan, Allah lalu bertanya kepada orang tersebut: "Hamba-Ku, engkau kumasukkan surga berkat Rahmat-Ku!" Tetapi, orang itu menyangkal, bahwa ia akan masuk surga sebab ibadah yang ia lakukan selama ini. Kemudian, Allah memerintahkan malaikat untuk menghitung besarnya Ni’mat-Nya dibanding ibadah hamba. Setelah dihitung, rupanya ibadah selama 500 tahun, tidak sebanding dengan sebuah ni’mat yakni diberi penglihatan. Maka, Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan si hamba ke neraka. Sebelum dimasukkan neraka, hamba tadi kemudian berkata : karena rahmat-Mu, semoga aku dimasukkan ke surga! Kembali, Allah memerintah malaikat untuk menghadapkan si hamba. “Hai, hamba-Ku! Siapakah yang menciptakanmu?” tanya Allah kepada hamba-Nya. “Engkau, wahai Tuhanku,” jawab hamba. “Apa hal itu, sebab amalmu?” “Sebab rahmat-Mu,” “Siapa yang memberi kekuatan kepadamu untuk beribadah selama 500 tahun?” “Engkau, wahai Tuhanku,” Setelah diberi rentetan pertanyaan, dengan jawaban serupa. Allah swt. berkata,” Jadi semuanya dapat terjadi, sebab rahmat-Ku,” Akhirnya, hamba tadi dapat masuk surga berkat rahmat dari Allah SWT Irhamna, ya Arhama ar-Rahimin! (Ajie Najmuddin/ disarikan dari kitab Tanbihul Ghafilin)

Upload: sukrisno-nino

Post on 08-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

NU Online

Semua karena Rahmat AllahRabu, 30/07/2014 17:19

Ramadhan dapat diibaratkan sebagai lahan yang subur untuk banyak menanam amal kebaikan. Kita diberi banyak kesempatan

dan kemudahan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah swt. Bahkan, di dalam bulan terdapat malam kemuliaan, dimana

pahala bagi orang mendapatkannya lebih baik dibandingkan beribadah 1000 bulan.

Namun, semua kebaikan yang telah kita kerjakan, janganlah membuat kita sombong dan bahkan lupa akan rahmat Allah.

Sebab, berapapun besar amal ibadah yang kita kerjakan, tidak ada bandingannya dibandingkan rahmat dan karunia-Nya. Kisah

berikut mungkin dapat kita petik hikmahnya :

Malaikat Jibril a.s. bercerita kepada Nabi Muhammad saw, “Hai, Muhammad! demi Allah yang telah menugaskan engkau

menjadi nabi. Allah memiliki seorang hamba yang ahli ibadah. Hamba tersebut hidup dan beribadah selama 500 tahun di atas

gunung.”

Singkat kata, orang tersebut meminta kepada Allah, agar diambil nyawanya dalam keadaan sujud dan memohon supaya

jasadnya tidak rusak sampai ia dibangkitkan pada hari Kiamat. Maka, Allah mengabulkan semua doanya.

“Namun, begitu kulihat di lauhil mahfudh, orang itu kelak akan dihidupkan pada hari Kiamat dan dihadapkan kepada Allah

swt,” kata Jibril.

Jibril melanjutkan, Allah lalu bertanya kepada orang tersebut: "Hamba-Ku, engkau kumasukkan surga berkat Rahmat-Ku!"

Tetapi, orang itu menyangkal, bahwa ia akan masuk surga sebab ibadah yang ia lakukan selama ini.

Kemudian, Allah memerintahkan malaikat untuk menghitung besarnya Ni’mat-Nya dibanding ibadah hamba. Setelah dihitung,

rupanya ibadah selama 500 tahun, tidak sebanding dengan sebuah ni’mat yakni diberi penglihatan.

Maka, Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan si hamba ke neraka. Sebelum dimasukkan neraka, hamba tadi

kemudian berkata : karena rahmat-Mu, semoga aku dimasukkan ke surga!

Kembali, Allah memerintah malaikat untuk menghadapkan si hamba. “Hai, hamba-Ku! Siapakah yang menciptakanmu?”

tanya Allah kepada hamba-Nya.

“Engkau, wahai Tuhanku,” jawab hamba.

“Apa hal itu, sebab amalmu?”

“Sebab rahmat-Mu,”

“Siapa yang memberi kekuatan kepadamu untuk beribadah selama 500 tahun?”

“Engkau, wahai Tuhanku,”

Setelah diberi rentetan pertanyaan, dengan jawaban serupa. Allah swt. berkata,” Jadi semuanya dapat terjadi, sebab

rahmat-Ku,”

Akhirnya, hamba tadi dapat masuk surga berkat rahmat dari Allah SWT Irhamna, ya Arhama ar-Rahimin!

(Ajie Najmuddin/ disarikan dari kitab Tanbihul Ghafilin)