sektor pertanian dan industri

Upload: pangemor-marancar

Post on 15-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • PERTANIAN DAN INDUSTRIMateri kuliah :Perekonomian Indonesia

    Disusun oleh Retno KATA 2004/2005

  • SEKTOR PERTANIANTanaman panganPerkebunanKehutananPeternakanPerikananSumber data didapat dari :B P SDepartemen PertanianDepartemen KehutananDepartemen Perindustrian dan Perdagangan.

  • SUB SEKTOR TANAMAN PANGANBeberapa masalah dalam produksi palawija :Rendahnya tingkat penggunaan lahan.Rendahnya produktivitas lahan.Benih atau bibit masih bersifat lokal.Pengelolaan yang masih tradisional.Tingginya tingkat susutan pasca panen.

  • Produksi tanaman pangan dapat ditingkatkan melalui :Perluasan areal (ekstensifikasi).Peningkatan produktivitas (intensifikasi).

    Rangsangan ini dapat berupa :Harga sarana produksi yang terjangkau.Kemudahan mendapatkan sarana produksi.Harga jual.Teknologi dan sarana penanganan pasca panen yang mampu menjaga keawetan produk.

  • Hasil positif perkembangan sektor ini :Mencukupi kebutuhan pangan.Memperbaiki pola konsumsi masyarakat.

    Tanaman padi mendapat perhatian khusus karena :Beras merupakan bahan makanan utama.Diusahakan oleh mayoritas penduduk.

  • SUB SEKTOR PERKEBUNANPerkebunan rakyat.Perkebunan besar.

    Pengusahaan tanaman perkebunan tersebut berlangsung dualistis, yaitu : Diselenggarakan rakyat secara perorangan.Diselenggarakan oleh perusahaan perkebunan (pemerintah atau swasta).

  • Pola pengembangan pembangunan perkebunan.Pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR).Pola Unit Pelayanan Pengembangan (UPP).Pola SwadayaPola Perusahaan Perkebunan Besar

  • SUB SEKTOR KEHUTANANPenebangan kayu

    Pengambilan hasil hutan lain

    Perburuan

  • Hutan berdasarkan tata guna :Hutan lindung.Suaka alam dan hutan wisata.Hutan produksi terbatas.Hutan produksi tetap.Hutan produksi yang dapat dikonversi.

  • SUB SEKTOR PETERNAKANMeliputi :

    BPS dalam melakukan perhitungan produksi pada sektor ini didasarkan pada :Data pemotongan.Selisih stok atau perubahan populasi.Ekspor netto.

  • Karakteristik peternakan rakyat :Skala usaha kecil dan modal terbatas.Tekonologi sederhana dan pengelolaan tradisional.Padat karya dan berbasis keluarga serumah.Produktivitas dan mutu produk rendah serta tidak baku.

  • Usaha peningkatan produksi dilakukan dengan :Intensifikasi.

    Ekstensifikasi

    Diversifikasi

    Perbaikan mutu

  • Secara umum keberhasilan pembangunan ini dapat dilihat dari :Meningkatnya populasi dan produksi ternak serta hasil-hasil ternak.Pemenuhan gizi hewani yang semakin baik bagi masyarakat.Bertambahnya kontribusi pendapatan sub sektor peternakan dalam pendapatan sektor pertanian.

  • Program dan pola dalam mengindustrikan usaha peternakan rakyat dengan perusahaan peternakan besar dilakukan dengan jalan :PIR Sapi PotongPIR PengggemukanPIR PakanPIR Sapi BakalanPIR Saham

  • Sapi PerahPola Koperasi

    Pola PIR

    Pola Gaduhan

  • Ayam RasKINAK (Kawasan Industri Peternakan) ayam ras dikembangkan dengan mengaitkan industri hulu dengan industri hilir dalam bisnis ayam ras.Industri hulu ayam ras :

    Industri hilir ayam ras :

  • Pola program KINAK.KINAK Peternakan Rakyat Agribisnis (KINAK PRA).

    KINAK Perusahaan Inti Rakyat (KINAK PIR).

    KINAK Sentra Usaha Peternak Ekspor (KINAK SUPER).

  • SUB SEKTOR PERIKANAN

  • Faktor penyebab lambannya pertumbuhan sub sektor ini :Sarana yang kurang memadaiPenangkap ikan mayoritas menggunakan kapal-kapal kecil dan menengah. Pengembangan armada terhalang oleh keharusan menggunakan kapal produksi dalam negeri karena ijin untuk impor kapal sulit didapat. Ditambah pula kapal buatan dalam negeri harganya relatif lebih mahal dan membutuhkan waktu yang lama dalam pemesanan.Larangan mengoperasikan pukat harimau (trawl).Adanya pencurian ikan secara besar-besaran oleh kapal asing tanpa berhasil ditangkap oleh satuan patroli pantai perairan Indonesia.Berkaitan dengan perikanan darat khususnya udang, yaitu rendahnya produktivitas lahan udang.

  • SEKTOR PERTANIANPertanian pada negara sedang berkembang (DCs) menurut Kuznets memiliki empat kontribusi terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional :Ekspansi dari sector-sektor ekonomi lainnya sangat bergantung pada pertumbuhan output di sector pertanian, baik dari :Sisi permintaan

    Sisi penawaran

  • Pada negara agraris (seperti Indonesia), pertanian berperan sebagai sumber penting bagi pertumbuhan permintaan domestic bagi produk-produk dari sector ekonomi lainnya. Kuznets menyebutnya sebagai kontribusi pasar.Sebagai suatu sumber modal untuk investasi pada sector-sektor ekonomi lainnya. Selain itu menurut teori penawaran tenaga kerja (L) tak terbatas dari Arthur Lewis, dan dalam proses pembangunan ekonomi, terjadi transfer surplus tenaga kerja dari pertanian (pedesaan) ke industri dan sector-sektor perkotaan lainnya. Kuznets menyebutnya sebagai kontribusi factor-faktor produksi.

  • Sebagai sumber penting bagi surplus neraca perdagangan (sumber devisa), melalui ekspor hasil-hasil pertanian atau pun dengan peningkatan produksi pertanian dalam negeri menggantikan impor (substitusi impor). Kuznets menyebutnya sebagai kontribusi devisa.

  • Perkembangan sektor pertanian di negara lain ditempuh melalui tiga kemungkinan pola atau jalur yaitu :Jalur kapitalistik

    Jalur sosialistik

    Jalur koperasi semi kapitalistik

  • TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN PERTANIANPertanian tradisional yang produktivitasnya rendah.Penganekaragaman produk pertanian sudah mulai terjadi dimana produk pertanian sudah ada yang dijual ke sector komersial tetapi masih memakai modal dan teknologi yang rendah.Pertanian modern yang produktivitasnya tinggi karena memakai modal dan teknologi yang tinggi pula.

  • Pertanian Tradisional (Subsisten).

  • Pertanian Tradisonal Menuju Pertanian Modern.

  • Pertanian modern.

  • Syarat pembangunan pertanian.Syarat mutlak.

    Syarat pelancar.

  • KEBIJAKSANAAN PERTANIAN DI INDONEESIABIMAS dan INMAS

  • KEBIJAKSANAAN KREDIT PERTANIAN

  • KEBIJAKSANAAN HARGA DASAR dan HARGA TERTINGGI

  • SEKTOR INDUSTRIArgumentasi Industrialisasi.Argumentasi Keunggulan Komparatif (comparative advantage).

  • Argumentasi Keterkaitan Industrial (industrial linkage).

  • Argumentasi Penciptaan Kesempatan Kerja (employment creation).

  • Argumentasi Loncatan Teknologi (technology jump).

  • Strategi IndustrialisasiPola substitusi impor (import substitution).

    Pola promosi ekspor (export promotion).

  • Pola penyerapan tenaga kerja.Tenaga kerja dalam industri besar atau sedang, bekerja di bidang :

    Tenaga kerja dalam industri kecil dan kerajinan /rumah tangga.

    Tenaga kerja dalam kerajinan / rumah tangga.

  • MIKROEKONOMI STRUKTUR INDUSTRIStruktur biaya

    Struktur Biaya Industri.

  • Alat analisis dalam pengukuran kadar konsentrasi.CR-4 (Concentration Ratio of the 4 largest companies).

    Herfindahl Index.

  • Daya saing komoditas industri di pasar dunia Constant Market Shares (CMS).

    Effective Rate of Protection (ERP).

    Domestic Resource Costs (DRC).

  • Masalah dalam industrialisasi di Indonesia.Dualisme dalam proses pembangunan.Sector manufaktur yang modern berdampingan dengan sector pertanian yang tradisional dan kurang produktif.Industri kecil dan kerajinan rumah tangga berdampingan dengan industri menengah dan besar.

    Adanya kaitan antar sector.Kaitan ini bersifat lemah karena relative terlalu banyaknya perhatian yang dicurahkan pada pembangunan industri subsistensi impor (ISI).

  • Agrobased industry mencakup dua industri manufaktur :Industri penyedia input pertanian

    Industri pengolah hasil pertanian.