sekolah menengah atas - pmpk.kemdikbud.go.id
TRANSCRIPT
SEKOLAH MENENGAH ATASLUAR BIASA
Buku Siswa
Seni BudayaTunadaksa
KELAS X
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUSDAN LAYANAN KHUSUS DIRJEN DIKDASMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2016
SEKOLAH MENENGAH ATASLUAR BIASA
Buku Siswa
Seni BudayaTunadaksa
KELAS X
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUSDAN LAYANAN KHUSUS DIRJEN DIKDASMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2016
Buku SiswaSeni BudayaSMALB - Tunadaksa
Buku ini merupakan buku teks pelajaranbagi peserta didik berkebutuhan khususyang dipersiapkan Pemerintah dalamrangka implementasi kurikulum 2013.Buku siswa ini disusun dan ditelaah olehberbagai pihak di bawah koordinasiKementerian Pendidikan danKebudayaan, dan dipergunakan dalamtahap awal penerapan kurikulum 2013.Buku ini merupakan dokumen fleksibelyang senantiasa diperbaiki, diperbaharui,dan dimutakhirkan sesuai dengandinamika kebutuhan dan perubahanzaman. Masukan dari berbagai kalangandiharapkan dapat meningkatkan kualitasbuku ini.
Judul : Seni BudayaBuku Siswa SMALB TunadaksaKelas X
Kontributor : Ulfah Saefatul Mustaqimah, S.Pd.Penelaah : Drs. Usep Kustiawan, M.Sn.Penyunting Materi : (Tim pengarah)Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang
Kemdikbud
Cetakan ke-1, 2016Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle, 12pt
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seni Budaya- SMALB-Tunadaksa: Buku Siswa/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan–Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
xii, 145 hl. : ilus.; 25 cm.Untuk SMALB Kelas X
ISBN 978-602-358-469-7 (jilid lengkap)ISBN 978-602-358-470-3 (jilid I)
Seni Budaya – Studi dan Pengajaran I. JudulKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
MILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKAN
i
KATA PENGANTAR
Pada tahun pelajaran 2013/2014 Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan Kurikulum
2013 secara terbatas di sekolah umum. Sementara itu,
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 untuk peserta didik
berkebutuhan khusus mulai diterapkan pada tahun
pelajaran 2014/2015.
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 merupakan
kurikulum berbasis kompetensi, di dalamnya dirumuskan
secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Kurikulum ini dikembangkan dan dilaksanakan dengan
mengakomodasi hambatan peserta didik sejak penyusunan
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Silabusnya.
Dengan kurikulum ini, diharapkan dapat mewujudkan
anak berkebutuhan khusus di Indonesia tumbuh dan
berkembang menjadi generasi yang berkarakter, kreatif, dan
produktif. Hal ini sejalan dengan komitmen bersama bahwa
hambatan pada anak berkebutuhan khusus tidak menjadi
halangan untuk menyiapkan mereka untuk menjadi individu
yang mandiri dan berkontribusi bagi pembangunan
masyarakat dan bangsa.
Peserta didik diberi peluang untuk mencari dan
memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya
dengan menggunakan pendekatan saintifik yang berbasis
aktivitas. Dalam perwujudannya, pola pembelajaran berpusat
i
KATA PENGANTAR
Pada tahun pelajaran 2013/2014 Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan Kurikulum
2013 secara terbatas di sekolah umum. Sementara itu,
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 untuk peserta didik
berkebutuhan khusus mulai diterapkan pada tahun
pelajaran 2014/2015.
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 merupakan
kurikulum berbasis kompetensi, di dalamnya dirumuskan
secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Kurikulum ini dikembangkan dan dilaksanakan dengan
mengakomodasi hambatan peserta didik sejak penyusunan
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Silabusnya.
Dengan kurikulum ini, diharapkan dapat mewujudkan
anak berkebutuhan khusus di Indonesia tumbuh dan
berkembang menjadi generasi yang berkarakter, kreatif, dan
produktif. Hal ini sejalan dengan komitmen bersama bahwa
hambatan pada anak berkebutuhan khusus tidak menjadi
halangan untuk menyiapkan mereka untuk menjadi individu
yang mandiri dan berkontribusi bagi pembangunan
masyarakat dan bangsa.
Peserta didik diberi peluang untuk mencari dan
memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungannya
dengan menggunakan pendekatan saintifik yang berbasis
aktivitas. Dalam perwujudannya, pola pembelajaran berpusat
ii
pada peserta didik secara interaktif dengan belajar kelompok
dan belajar melalui jejaring.
Buku Siswa ini disusun sebagai buku teks pelajaran
atau bahan ajar yang membantu mengarahkan peserta didik
dalam mempelajari materi-materi mata pelajaran Seni
Budaya. Buku ini bertujuan untuk mengembangkan
wawasan, ide, gagasan kreatif, dan inovasi-inovasi yang
dapat mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
dengan mengacu pada kondisi, kebutuhan, dan muatan
lokal. Secara khusus Buku Siswa ini dapat dimanfaatkan
oleh peserta didik berkebutuhan yang menggunakan
Kurikulum Pendidikan Khusus baik di Sekolah Luar Biasa
maupun di sekolah umum. Secara luas Buku Siswa ini dapat
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan
peningkatan mutu dan layanan pendidikan khusus di tanah
air.
Penulis menyadari benar bahwa Buku Siswa ini belum
sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan pembelajaran
sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, sebagai naskah awal
buku ini memerlukan perbaikan dan penyempurnaan secara
terus menerus. Dengan demikian kritik dan saran sangat
penulis harapkan dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah mendukung penyusunan buku ini.
ii
pada peserta didik secara interaktif dengan belajar kelompok
dan belajar melalui jejaring.
Buku Siswa ini disusun sebagai buku teks pelajaran
atau bahan ajar yang membantu mengarahkan peserta didik
dalam mempelajari materi-materi mata pelajaran Seni
Budaya. Buku ini bertujuan untuk mengembangkan
wawasan, ide, gagasan kreatif, dan inovasi-inovasi yang
dapat mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
dengan mengacu pada kondisi, kebutuhan, dan muatan
lokal. Secara khusus Buku Siswa ini dapat dimanfaatkan
oleh peserta didik berkebutuhan yang menggunakan
Kurikulum Pendidikan Khusus baik di Sekolah Luar Biasa
maupun di sekolah umum. Secara luas Buku Siswa ini dapat
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan
peningkatan mutu dan layanan pendidikan khusus di tanah
air.
Penulis menyadari benar bahwa Buku Siswa ini belum
sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan pembelajaran
sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, sebagai naskah awal
buku ini memerlukan perbaikan dan penyempurnaan secara
terus menerus. Dengan demikian kritik dan saran sangat
penulis harapkan dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah mendukung penyusunan buku ini.
iii
Harapannya, mudah-mudahan karya kecil ini dapat
memberikan manfaat terhadap perkembangan Pendidikan
Khusus di Tanah Air. Amin.
April 2016
Penulis
iii
Harapannya, mudah-mudahan karya kecil ini dapat
memberikan manfaat terhadap perkembangan Pendidikan
Khusus di Tanah Air. Amin.
April 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................... i
Daftar Isi ................................................................... iv
Daftar Tabel .............................................................. vii
Daftar Gambar........................................................... viii
SENI RUPABAB I Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Dengan Mem-
bentuk Objek Flora .......................................... 2A. Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
dengan Membentuk objek flora...................... 4
B. Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tiga
Dimensi dengan Membentuk objek flora ........ 8
C. Membuat Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
dengan Membentuk objek flora...................... 10
Rangkuman................................................... 16
Uji Kompetensi .............................................. 17
Refleksi ......................................................... 19
BAB II Gambar Komik................................................ 20A. Pengertian Gambar Komik ............................. 21
B. Macam-Macam Gambar Komik...................... 26
C. Membuat Gambar Komik............................... 28
Rangkuman................................................... 41
Uji Kompetensi .............................................. 41
Refleksi ......................................................... 43
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................... i
Daftar Isi ................................................................... iv
Daftar Tabel .............................................................. vii
Daftar Gambar........................................................... viii
SENI RUPABAB I Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Dengan Mem-
bentuk Objek Flora .......................................... 2A. Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
dengan Membentuk objek flora...................... 4
B. Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tiga
Dimensi dengan Membentuk objek flora ........ 8
C. Membuat Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
dengan Membentuk objek flora...................... 10
Rangkuman................................................... 16
Uji Kompetensi .............................................. 17
Refleksi ......................................................... 19
BAB II Gambar Komik................................................ 20A. Pengertian Gambar Komik ............................. 21
B. Macam-Macam Gambar Komik...................... 26
C. Membuat Gambar Komik............................... 28
Rangkuman................................................... 41
Uji Kompetensi .............................................. 41
Refleksi ......................................................... 43
v
SENI MUSIKBAB III Lagu Daerah Setempat .................................. 45
A. Pengertian Lagu Daerah Setempat ............... 46
B. Jenis-jenis Lagu Daerah Setempat............... 47
C. Contoh-contoh Lagu Daerah........................ 50
D. Menyanyikan Lagu Daerah .......................... 55
Rangkuman................................................. 59
Uji Kompetensi ............................................ 60
Refleksi ....................................................... 63
BAB IV Musik Daerah Setempat ................................ 64A. Pengertian Musik Daerah Setempat ............. 66
B. Keunikan Musik Daerah Setempat .............. 67
C. Fungsi Musik Daerah Setempat................... 68
D. Memainkan Musik ...................................... 70
Rangkuman................................................. 82
Uji Kompetensi ............................................ 83
Refleksi ....................................................... 85
SENI TARIBAB V Tari Nusantara................................................ 87
A. Mengenal Tari Nusantara ............................ 89
B. Memperagakan Tari Nusantara.................... 97
Rangkuman................................................. 101
Uji Kompetensi ............................................ 102
Refleksi ....................................................... 104
BAB VI Tari Modern .................................................. 105A. Mengenal Tari Modern ................................. 107
v
SENI MUSIKBAB III Lagu Daerah Setempat .................................. 45
A. Pengertian Lagu Daerah Setempat ............... 46
B. Jenis-jenis Lagu Daerah Setempat............... 47
C. Contoh-contoh Lagu Daerah........................ 50
D. Menyanyikan Lagu Daerah .......................... 55
Rangkuman................................................. 59
Uji Kompetensi ............................................ 60
Refleksi ....................................................... 63
BAB IV Musik Daerah Setempat ................................ 64A. Pengertian Musik Daerah Setempat ............. 66
B. Keunikan Musik Daerah Setempat .............. 67
C. Fungsi Musik Daerah Setempat................... 68
D. Memainkan Musik ...................................... 70
Rangkuman................................................. 82
Uji Kompetensi ............................................ 83
Refleksi ....................................................... 85
SENI TARIBAB V Tari Nusantara................................................ 87
A. Mengenal Tari Nusantara ............................ 89
B. Memperagakan Tari Nusantara.................... 97
Rangkuman................................................. 101
Uji Kompetensi ............................................ 102
Refleksi ....................................................... 104
BAB VI Tari Modern .................................................. 105A. Mengenal Tari Modern ................................. 107
vi
B. Jenis-Jenis Tari Modern .............................. 108
C. Memperagakan Tari Modern ........................ 110
Rangkuman................................................. 114
Uji Kompetensi ............................................ 115
Refleksi........................................................ 117
SENI TEATERBAB VII Naskah Drama .............................................. 119
A. Mengenal Naskah Drama Dalam Pertunjukan -
Teater .......................................................... 121
B. Memperagakan Membuat Naskah Drama
Dalam Pergelaran Teater.............................. 124
Rangkuman................................................. 132
Uji Kompetensi ............................................ 133
Refleksi........................................................ 135
Glosarium ................................................................. 136Daftar Pustaka .......................................................... 139Riwayat Penulis......................................................... 144Riwayat Penelaah ...................................................... 145
vi
B. Jenis-Jenis Tari Modern .............................. 108
C. Memperagakan Tari Modern ........................ 110
Rangkuman................................................. 114
Uji Kompetensi ............................................ 115
Refleksi........................................................ 117
SENI TEATERBAB VII Naskah Drama .............................................. 119
A. Mengenal Naskah Drama Dalam Pertunjukan -
Teater .......................................................... 121
B. Memperagakan Membuat Naskah Drama
Dalam Pergelaran Teater.............................. 124
Rangkuman................................................. 132
Uji Kompetensi ............................................ 133
Refleksi........................................................ 135
Glosarium ................................................................. 136Daftar Pustaka .......................................................... 139Riwayat Penulis......................................................... 144Riwayat Penelaah ...................................................... 145
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Format hasil pengamatan karya tiga dimensi dengan -objek flora .............................................................. 7
2.1 Format hasil pengamatan gambar komik ............... 21
3.1 Format isian pengamatan....................................... 46
3.2 Format isian hasil pencarian informasi .................. 50
4.1 Format isian pengelompokan alat musik ................ 66
7.1 Format isian hasil pengamatan .............................. 120
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Format hasil pengamatan karya tiga dimensi dengan -objek flora .............................................................. 7
2.1 Format hasil pengamatan gambar komik ............... 21
3.1 Format isian pengamatan....................................... 46
3.2 Format isian hasil pencarian informasi .................. 50
4.1 Format isian pengelompokan alat musik ................ 66
7.1 Format isian hasil pengamatan .............................. 120
viii
DAFTAR GAMBARGambar
1.1 Contoh karya seni rupa tiga dimensi berbagai objek
.............................................................................. 3
1.2 Contoh karya seni rupa tiga dimensi dengan objek
flora........................................................................ 6
1.3 Membuat putik....................................................... 11
1.4 Membuat kelopak................................................... 12
1.5 Beberapa kelopak................................................... 12
1.6 Membuat pola ........................................................ 13
1.7 Menempelkan kelopak pada gelas........................... 14
1.8 Menempelkan kelopak secara tumpah tindih.......... 14
1.9 Lampion gelas dengan kain perca.......................... 14
2.1 Gambar penentuan proporsi dalam membuat komik 23
2.2 Gambar ekspresi wajah .......................................... 24
2.3 Gambar eksyen ...................................................... 25
2.4 Gambar frame ........................................................ 25
2.5 Contoh style ........................................................... 26
2.6 Contoh Komik Manga (Jepang) ............................... 27
2.7 Contoh Comic (Amerika) ......................................... 28
2.8 Teknik menggambar kepala karakter manga .......... 29
2.9 Teknik menggambar mata karakter manga............. 29
2.10 Contoh macam-macam bentuk mata pada karakter
manga.................................................................. 30
2.11 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah
ke 1 ...................................................................... 30
viii
DAFTAR GAMBARGambar
1.1 Contoh karya seni rupa tiga dimensi berbagai objek
.............................................................................. 3
1.2 Contoh karya seni rupa tiga dimensi dengan objek
flora........................................................................ 6
1.3 Membuat putik....................................................... 11
1.4 Membuat kelopak................................................... 12
1.5 Beberapa kelopak................................................... 12
1.6 Membuat pola ........................................................ 13
1.7 Menempelkan kelopak pada gelas........................... 14
1.8 Menempelkan kelopak secara tumpah tindih.......... 14
1.9 Lampion gelas dengan kain perca.......................... 14
2.1 Gambar penentuan proporsi dalam membuat komik 23
2.2 Gambar ekspresi wajah .......................................... 24
2.3 Gambar eksyen ...................................................... 25
2.4 Gambar frame ........................................................ 25
2.5 Contoh style ........................................................... 26
2.6 Contoh Komik Manga (Jepang) ............................... 27
2.7 Contoh Comic (Amerika) ......................................... 28
2.8 Teknik menggambar kepala karakter manga .......... 29
2.9 Teknik menggambar mata karakter manga............. 29
2.10 Contoh macam-macam bentuk mata pada karakter
manga.................................................................. 30
2.11 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah
ke 1 ...................................................................... 30
ix
2.12 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah
ke 2 ..................................................................... 30
2.13 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah
ke 3 ..................................................................... 31
2.14 Teknik menggambar hidung tampak depan lang-
kah ke 4............................................................... 31
2.15 Contoh macam-macam bentuk hidung pada ka-
rakter manga ....................................................... 31
2.16 Contoh macam-macam bentuk hidung pada ka-
rakter manga ....................................................... 32
2.17 Teknik membuat telinga pada karakter manga
langkah 1 ............................................................. 32
2.18 Teknik membuat telinga pada karakter manga
langkah 2 ............................................................. 33
2.19 Teknik membuat telinga pada karakter manga
langkah 3 ............................................................. 33
2.20 Teknik membuat telinga pada karakter manga..... 33
2.21 Contoh beberapa macam gambar telinga pada ka-
akter manga ......................................................... 34
2.22 Contoh beberapa macam gambar rambut pada ka-
rakter manga........................................................ 34
2.23 Bentuk pola dasar gambar komik tampak depan.. 35
2.24 Bentuk pola dasar mata di bawah alis dan bentuk
detail mata ............................................................. 35
2.25 Pola sketsa keseluruhan wajah tampak depan ..... 36
2.26 Membuat pola dasar tampak ¾............................ 36
2.27 Membuat pola rambut tamppak ¾ ....................... 37
ix
2.12 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah
ke 2 ..................................................................... 30
2.13 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah
ke 3 ..................................................................... 31
2.14 Teknik menggambar hidung tampak depan lang-
kah ke 4............................................................... 31
2.15 Contoh macam-macam bentuk hidung pada ka-
rakter manga ....................................................... 31
2.16 Contoh macam-macam bentuk hidung pada ka-
rakter manga ....................................................... 32
2.17 Teknik membuat telinga pada karakter manga
langkah 1 ............................................................. 32
2.18 Teknik membuat telinga pada karakter manga
langkah 2 ............................................................. 33
2.19 Teknik membuat telinga pada karakter manga
langkah 3 ............................................................. 33
2.20 Teknik membuat telinga pada karakter manga..... 33
2.21 Contoh beberapa macam gambar telinga pada ka-
akter manga ......................................................... 34
2.22 Contoh beberapa macam gambar rambut pada ka-
rakter manga........................................................ 34
2.23 Bentuk pola dasar gambar komik tampak depan.. 35
2.24 Bentuk pola dasar mata di bawah alis dan bentuk
detail mata ............................................................. 35
2.25 Pola sketsa keseluruhan wajah tampak depan ..... 36
2.26 Membuat pola dasar tampak ¾............................ 36
2.27 Membuat pola rambut tamppak ¾ ....................... 37
x
2.28 Menebalkan gambar dengan spidol....................... 37
2.29 Membuat pola gambar tampak samping ............... 38
2.30 Menebalkan gambar tampak samping dengan
spidol ................................................................... 38
4.1 Alat musik daerah .................................................. 65
4.2 Contoh memainkan alat musik angklung ............... 71
4.3 Contoh memainkan alat musik calung ................... 72
4.4 Contoh memainkan alat musik gamelan................. 73
4.5 Alat musik dari daerah Jawa Tengah...................... 75
4.6 Alat musik dari daerah Jawa Timur........................ 76
4.7Alat musik dari daerah Bali ..................................... 76
4.8 Alat musik dari daerah Riau................................... 77
4.9 Alat musik dari daerah Sumatera Barat ................. 79
4.10 Alat musik dari daerah Sulawesi Utara................. 79
4.11 Alat musik dari daerah Maluku ........................... 80
4.12 Alat musik dari daerah NTT.................................. 81
5.1 Tari-tari nusantara................................................. 88
5.2 Tari Jaipong ........................................................... 92
5.3 Tari Saman ............................................................ 93
5.4 Tari Janger............................................................. 94
5.5 Tari Piring .............................................................. 95
5.6 Tari Perang............................................................. 96
5.7 Gerak Calik Ningkat dalam tari kandagan (Sunda) . 97
5.8 Gerak alung soder dalam tari kandagan (Sunda) .... 98
5.9 Gerak engkek gigir dalam tari kandagan (Sunda).... 98
5.10 Gerak Mincit Radeya dalam tari kandagan (Sunda) 99
5.11 Kiri: Gerak jangkung ngilo dalam tari kandagan .
x
2.28 Menebalkan gambar dengan spidol....................... 37
2.29 Membuat pola gambar tampak samping ............... 38
2.30 Menebalkan gambar tampak samping dengan
spidol ................................................................... 38
4.1 Alat musik daerah .................................................. 65
4.2 Contoh memainkan alat musik angklung ............... 71
4.3 Contoh memainkan alat musik calung ................... 72
4.4 Contoh memainkan alat musik gamelan................. 73
4.5 Alat musik dari daerah Jawa Tengah...................... 75
4.6 Alat musik dari daerah Jawa Timur........................ 76
4.7Alat musik dari daerah Bali ..................................... 76
4.8 Alat musik dari daerah Riau................................... 77
4.9 Alat musik dari daerah Sumatera Barat ................. 79
4.10 Alat musik dari daerah Sulawesi Utara................. 79
4.11 Alat musik dari daerah Maluku ........................... 80
4.12 Alat musik dari daerah NTT.................................. 81
5.1 Tari-tari nusantara................................................. 88
5.2 Tari Jaipong ........................................................... 92
5.3 Tari Saman ............................................................ 93
5.4 Tari Janger............................................................. 94
5.5 Tari Piring .............................................................. 95
5.6 Tari Perang............................................................. 96
5.7 Gerak Calik Ningkat dalam tari kandagan (Sunda) . 97
5.8 Gerak alung soder dalam tari kandagan (Sunda) .... 98
5.9 Gerak engkek gigir dalam tari kandagan (Sunda).... 98
5.10 Gerak Mincit Radeya dalam tari kandagan (Sunda) 99
5.11 Kiri: Gerak jangkung ngilo dalam tari kandagan .
xi
(Sunda) ............................................................... 99
5.12 Kanan: Gerak bata rubuh dalam tari kandagan
(Sunda)................................................................. 99
5.13 Kiri dan Kanan: Gerak waliwis mandi dalam tari
kandagan (Sunda) ................................................ 100
6.1 Modern dance ........................................................ 106
6.2 Robot dance ........................................................... 108
6.3 Blood Elf ................................................................ 108
6.4 Breakdance............................................................ 109
6.5 Moon walkdance .................................................... 109
6.6 Hip Hop ................................................................. 110
6.7 Step 1 .................................................................... 111
6.8 Step 2 .................................................................... 111
6.9 Step 3 .................................................................... 112
6.10 Step 4 .................................................................. 112
6.11 Step 5 .................................................................. 112
7.1 Membaca ekspresi wajah........................................ 120
xi
(Sunda) ............................................................... 99
5.12 Kanan: Gerak bata rubuh dalam tari kandagan
(Sunda)................................................................. 99
5.13 Kiri dan Kanan: Gerak waliwis mandi dalam tari
kandagan (Sunda) ................................................ 100
6.1 Modern dance ........................................................ 106
6.2 Robot dance ........................................................... 108
6.3 Blood Elf ................................................................ 108
6.4 Breakdance............................................................ 109
6.5 Moon walkdance .................................................... 109
6.6 Hip Hop ................................................................. 110
6.7 Step 1 .................................................................... 111
6.8 Step 2 .................................................................... 111
6.9 Step 3 .................................................................... 112
6.10 Step 4 .................................................................. 112
6.11 Step 5 .................................................................. 112
7.1 Membaca ekspresi wajah........................................ 120
1
Seni Rupa
2
BAB I
Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Dengan Membentuk Objek Flora
Karya seni rupa tiga dimensi sering kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak unsur yang terdapat dalam
karya seni rupa tiga dimensi. Salah satunya.
keanekaragaman flora yang menjadi sumber inspirasi para
pecinta seni. Flora sering kita jumpai di lingkungan sekolah,
Karya Seni Rupa Tiga
Dimensi Dengan
Membentuk Objek
Flora
Pengertian Karya Seni
Rupa Tiga Dimensi
dengan membentuk
objek flora
Membuat Karya Seni
Rupa Tiga Dimensi
dengan Membentuk
objek flora
Teknik Pembuatan
Karya Seni Rupa Tiga
Dimensi dengan
membentuk objek flora
3
rumah, dan masyarakat. Oleh karena itu menjadi kewajiban
kita untuk menjaganya dengan sebaik-baiknya.
Tahukah kamu apa itu karya seni rupa tiga dimensi?
Tahukah kamu apa saja yang termasuk objek flora?
Coba amati gambar di bawah ini!
Gambar 1.1 Contoh Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Berbagai Objek
Bedakanlah mana yang disebut gambar karya seni rupa tiga
dimensi dan mana yang disebut gambar flora!
4
Agar lebih memahami pembelajaran ini, bacalah materi di
bawah ini!
Pembelajaran kali ini akan mengenalkan kepada siswa
materi yang berkenaan dengan karya seni rupa tiga dimensi
dengan objek flora.
A. Pengertian Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Dengan
Membentuk Objek Flora
Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni
rupa yang memiliki sisi panjang, lebar dan tinggi, juga
memiliki kedalaman. Dalam pengertiannya secara
sederhana yaitu karya seni rupa yang memiliki ruang
atau isi. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari karya seni
rupa tiga dimensi.
Fungsi dari karya seni rupa tiga dimensi dapat
dikelompokan menjadi seni murni dan seni terapan.
Karya seni murni ini dibuat hanya untuk dinikmati nilai
keindahannya saja, tidak memperhatikan unsur praktis
atau unsur kegunaannya. Kebebasan dalam berekpresi
Setelah kamu mengamati dan mengenal gambar karya
seni rupa tiga dimensi dan gambar flora, coba cari
kembali contoh karya seni rupa tiga dimensi dan
gambar flora yang lainnya dari internet, media cetak
atau media lainnya yang ada di sekitarmu dan jikalau
memungkinkan ceritakan di kelas secara bergantian.
5
menjadi hal penting dalam berkarya Seni murni.
Sedangkan seni terapan dibuat untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari, tidak hanya memiliki nilai
ekspresi saja akan tetapi sekaligus memiliki nilai
kegunaan.
Membuat karya seni rupa tiga dimensi
membutuhkan objek sebagai bentuk figuratif. Bentuk
figuratif adalah bentuk yang meniru wujud yang berasal
dari alam seperti manusia, flora dan fauna. Salah satu
bentuk figuratif yang dapat dibentuk menjadi karya seni
rupa tiga dimensi yaitu keanekaragaman flora. Flora itu
sendiri artinya tumbuh-tumbuhan.
Bagian-bagian flora yang dapat digunakan sebagai
objek karya seni rupa tiga dimensi misalnya bentuk
daun, bunga, buah, ranting dan akar. Ciri khas daerah
masing-masing bisa menjadi warna dan identitas yang
berbeda dalam pembuatan karya seni rupa tiga dimensi
dengan objek flora. Kekayaan flora ini merupakan
anugerah Tuhan yang harus kita syukuri.
Berikut ini adalah beberapa contoh gambar karya
seni rupa tiga dimensi dengan membentuk objek flora.
6
(Sumber: google.com)
Gambar 1.2 contoh karya seni rupa tiga dimensi dengan objek flora
Carilah olehmu gambar karya seni rupa tiga
dimensi dengan objek flora dari media internet
atau media cetak (bagi yang memungkinkan) atau
yang ada di lingkungan sekitar. Tempelkan gambar
pada kolom yang disediakan dan tuliskan bahan
dasar pembuatan karya seni rupa tiga dimensi!
Kemudian diskusikan bersama temanmu!
7
Tabel 1.1
Format Hasil Pengamatan Karya Seni Rupa Tiga Dimensi dengan Objek Flora
Nama Siswa :
Hari/tanggal pengamatan :
No Alamat Web Hasil Pencarian
1
Bahan Dasar:
2
Bahan Dasar:
3
Bahan Dasar:
4
Bahan Dasar:
5
Bahan Dasar:
8
B. Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tiga Dimensi
Dengan Objek Flora
Teknik yang dapat digunakan dalam pembuatan
karya seni rupa tiga dimensi, yaitu:
a) Teknik cetak
Teknik cetak digunakan sebagai salah satu cara
dalam mebuat karya seni rupa tiga dimensi. Cara
menuangkan dalam teknik mencetak dibagi ke
dalam dua cara yaitu tuang berulang dan tuang
sekali pakai. Teknik tuang berulang biasanya
digunakan untuk mencetak benda-benda sederhana
yang tidak terlalu rumit dalam pembuatannya.
Sedangkan teknik sekali pakai biasanya
menggunakan benda dari logam (tembaga, besi)
yang bentuk dan hiasannya lebih rumit.
b) Teknik Merakit
Teknik merakit adalah membuat karya dengan cara
menyambung-nyambung beberapa bagian atau
potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya
disebut rakitan. Potongan bahan disambungkan
dengan teknik las, patri, sekrup atau dengan cara
yang lain.
c) Teknik Makrame
Teknik makrame adalah sebuah bentuk seni simpul
dengan merangkai benang, dengan membuat
berbagai simpul pada rangkaian benang tersebut
sehingga terbentuk aneka rumbai.
9
d) Teknik pahat/ukir
Teknik ini digunakan untuk memahat, menggores,
menoreh, dan membentuk pola permukaan benda.
Bahan-bahan yang dapat diukir atau dipahat,
antara lain kayu, batu, atau bahan lain yang
sejenis. Alat yang digunakan untuk mengukir
adalah tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau
baja.
e) Teknik tempa
Teknik tempa biasanya digunakan untuk membuat
benda-benda dari logam (besi, baja, dan kuningan).
Logam terlebih dahulu dipanaskan di perapian
khusus kemudian ditempa (dibentuk) sesuai
keinginan. Contoh benda-benda tradisional dari
hasil teknik tempa adalah aneka senjata tradisional
dan benda-benda perhiasan.
f) Teknik anyaman
Hasil karya seni rupa terapan yang menggunakan
teknik anyaman, misalnya tikar, topi, tas, kipas,
dan benda-benda hiasan lainnya. Bahan yang
digunakan untuk membuat anyaman terdiri atas
bahan alam, seperti rotan, bambu, serat kayu, dan
eceng gondok.
g) Teknik Butsir
Teknik ini digunakan untuk membentuk bahan
lembek, tanah liat dan lempung dengan
menggunakan telapak tangan dan alat bantu
10
sederhana seperti kayu atau kawat. Teknik butsir
ini dilakukan dengan cara menambah atau
mengurangi bahan hingga dihasilkan bentuk yang
diinginkan. Misalnya membuat gerabah, keramik
dan lain-lain.
C. Membuat Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Dengan
Objek Flora
Pada pembelajaran sebelumnya telah dibahas materi
yang berkaitan dengan pengertian dan teknik pembuatan
karya tiga dimensi bengan membentuk objek flora. Pada
pembelajaran ini akan dibahas mengenai pembuatan
karya seni rupa tiga dimensi dari bahan bekas. Kerajinan
tangan yang akan dibuat yaitu berbahan dasar kantong
plastik dan lampion dari kain perca, sehingga
diharapkan mempunyai nilai tambah.
Setelah mengikuti pembelajaran diatas!
1. Dapatkah kamu menyebutkan teknik-
teknik dalam membuat karya seni rupa
tiga dimensi?
2. Perhatikan kembali benda-benda di sekitar
kamu, tunjukan benda apa saja yang
termasuk karya seni rupa tiga dimensi?
3. Diskusikanlah bersama temanmu!
11
1. Membuat Bunga dari Kantong Plastik
a. Alat dan bahan yang di butuhkan:
1) Kantong plastik warna warni
2) Lidi/ ranting
3) Daun kering/ kain flanel/ kresek berwarna
hijau
4) Benang
5) Lem
6) Gunting
b. Proses pembuatan:
1) Siapkan kantong plastik warna warni
2) Ambil lidi dan tutup ujungnya dengan kantong
plastik yang akan dijadikan putik bunga, ikat
dengan benang.
Gambar 1.3 Membuat putik
12
3) Buatlah kelopak bunga dengan membentuk
dari kresek yang telah dibuatkan putiknya.
Gambar 1.4 Membuat kelopak
4) Setiap dibuat satu kelopak maka harus diikat
dengan benang agar tidak lepas. Buatlah
beberapa kelopak sampai terbentuk menjadi
bunga.
Gambar 1.5 Beberapa kelopak
5) Daun yang kering yang masih berbentuk besar
bisa dibentuk menggunakan gunting, namun
apabila sudah kecil tinggal ditempelkan saja
dengan menggunakan lem. Apabila
menggunakan kain flanel atau kantong plastik
berwarna hijau maka harus dipotong terlebih
dahulu untuk membuat bentuk daun.
6) Balut tangkai bunga dengan kantong plastik
warna hijau atau bisa diganti dengan rapia
13
hijau. Apabila ingin terlihat lebih klasik tidak
dibalut juga tidak apa-apa.
7) Buatlah beberapa bunga dan selanjutnya dapat
dimasukan dalam vas bunga agar terlihat lebih
indah.
2. Membuat lampion dari kain perca
a. Alat dan bahan yang di butuhkan:
1) Gelas sloki (gelas belimbing)
2) Perekat panas (lem tembak)
3) Kain perca/kain planel
4) Gunting
5) Lilin
b. Proses pembuatan
1) Membuat model kelopak bunga, buatlah
terlebih dahulu polanya.
Gambar 1.6 Membuat pola
2) Kemudian gunting mengikuti pola. Buat
kelopak bunga dalam jumlah banyak.
3) Tahapan kedua tempelkan kelopak pada gelas.
Pastikan kelopak merekat pada gelas dengan
kuat.
14
Sumber: bahan membuat.com
Gambar 1.7 Menempelkan kelopak pada gelas
4) Penempelan kelopak dilakukan secara
tumpang tindih namun teratur dan rapi.
Kelopak harus menutupi semua bagian gelas.
Sumber: bahan membuat.com Gambar 1.8 Menempelkan kelopak secara tumpang tindih
5) Langkah terakir tempelkan lilin di dalam gelas.
Lalu nyalakan lilin.
Sumber: bahan membuat.com Gambar 1.9 Lampion Gelas dengan kain perca
Penggunaan barang-barang bekas sangat
diutamakan dalam pembuatan karya kerajinan ini. Oleh
karena itu bahan utama yang digunakan bisa
15
disesuaikan dengan bahan-bahan yang tersedia di
daerah masing-masing.
Setelah mengikuti pembelajaran diatas!
1. Adakah materi yang tidak dimengerti?
2. Tanyakan kepada gurumu tentang materi yang
tidak kamu mengerti!
3. Diskusikanlah bersama temanmu!
16
Rangkuman
Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya
seni rupa yang memiliki sisi panjang, lebar dan
tinggi, juga memiliki kedalaman. Dalam
pengertiannya secara sederhana yaitu karya seni
yang memiliki ruang atau isi.
Fungsi dari karya seni rupa tiga dimensi dapat
dikelompokan menjadi seni murni dan seni terapan.
Karya seni rupa murni ini dibuat hanya untuk
dinikmati nilai keindahannya saja, tidak
memperhatikan unsur praktis atau unsur
kegunaannya. Sedangkan seni terapan dibuat untuk
tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak
hanya memiliki nilai ekspresi saja akan tetapi
sekaligus memiliki nilai kegunaan.
Bagian-bagian flora yang dapat digunakan
sebagai objek karya seni rupa tiga dimensi misalnya
bentuk daun, bunga, buah, ranting dan akar.
Teknik pembuatan karya seni rupa tiga dimensi
yaitu dengan cara: teknik cetak, teknik merakit,
teknik makrame, teknik pahat/ukir, teknik tempa,
teknik anyaman dan teknik butsir.
Pemanfaatan barang-barang bekas menjadi
karya seni menjadi harapan bekal kemandirian di
masa depan.
17
Uji Kompetensi
Kompetensi Pengetahuan
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Seni rupa yang memiliki sisi panjang, lebar, dan tinggi
juga memiliki kedalaman disebut . . .
a. Seni rupa dua dimensi
b. Seni rupa tiga dimensi
c. Seni rupa murni
d. Seni rupa terapan
e. Seni rupa
2. Seni yang pembuatannya dengan menggunakan teknik
ukir adalah. . .
a. Seni patung
b. Seni lukis
c. Seni grafis
d. Seni fotografi
e. Seni meronce
3. Karya seni yang dibuat hanya untuk dinikmati nilai
keindahannya saja, disebut. . .
a. Karya seni murni
b. Karya seni terapan
c. Karya seni dua dimensi
d. Karya seni tiga dimensi
e. Karya seni
4. Yang tidaktermasuk ke dalam teknik dalam pembuatan
karya seni rupa tiga dimensi yaitu. . .
a. Teknik menganyam
18
b. Teknik pahat
c. Teknik merakit
d. Teknik menggambar
e. Teknik membutsir
5. Karya seni yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, disebut...
a. Karya seni murni
b. Karya seni terapan
c. Karya seni dua dimensi
d. Karya seni tiga dimensi
e. Karya seni
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa arti dari karya seni rupa tiga dimensi?
2. Apa arti dari flora?
3. Bagian apa saja dari flora yang dapat digunakan objek
karya tiga dimensi?
4. Apa arti dari teknik tempa?
5. Apa arti dari teknik cetak?
19
Kompetensi Keterampilan
Tes Kinerja
Refleksi
Setelah peserta didik mempelajari materi karya
seni rupa tiga dimensi dengan objek flora, diharapkan
kita sebagai bangsa indonesia dapat menghargai
keberagaman karya seni rupa tiga dimensi sebagai
kebanggakan bersama. Sehingga, siswa memiliki
tanggung jawab penuh untuk melestarikan
lingkungan hidup dan melestarikan kebudayaan
Indonesia melalui karya seni rupa tiga dimensi dengan
objek flora. Kreatifitas tanpa batas menjadi bekal
kemandirian siswa untuk kehidupan.
Pemanfaatan barang bekas dan limbah dapur
disekitar tempat tinggal untuk dijadikan benda-benda
yang lebih indah dan cantik. Hal tersebut menjadi
gagasan utama dalam pembuatan karya seni rupa tiga
rupa dengan objek flora ini.
Diskusikan hasil pengamatan karya seni rupa tiga
dimensi dengan objek flora. Kemudian buatlah karya
seni rupa tiga dimensi dengan membentuk objek flora.
Lakukan bersama dengan teman. Jikalau
memungkinkan setiap anak dapat membuat satu karya
seni rupa tiga dimensi berbentuk objek flora.
20
Bab II Gambar Komik
Apakah kalian suka melihat gambar pada komik? Apa yang
menarik dari gambar komik?
Jika kamu belum mengerti tentang komik coba tanyakan
kepada teman sekelas atau kepada gurumu !
Pengertian
Gambar Komik
Gambar
Komik
Membuat Gambar
Komik
Macam-Macam
Gambar Komik
Coba cari contoh macam-macam gambar pada komik
dari internet, media cetak atau media lainnya yang ada
di sekitarmu dan tuliskan pada kolom dalam tabel di
bawah ini !
21
Tabel 2.1
Format Hasil Pengamatan Gambar Komik
Nama Siswa :
Hari/tanggal pengamatan :
No.
Judul
Komik
Sumber
Uraian Pengamatan
Nama
Buku
Alamat
Web
Bentuk
Gambar Tokoh
Utama
Nama
Tokoh
1.
2.
3.
Untuk menambah wawasanmu bacalah materi di bawah ini.
A. Pengertian Gambar Komik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian
gambar yaitu tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan,
dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan
22
sebagainya pada kertas dan sebagainya. Kaitan gambar
dengan komik sangatlah dominan. Komik dapat
diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip
dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk
buku tersendiri.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan komik, yaitu:
1. Penentuan Karakter
Karakter merupakan sifat atau watak seseorang
contohnya periang, pemberani, pemalu, polos, licik,
sombong, pemarah, pendiam, ramah/lembut, penakut,
dan lain-lain.
Apabila kamu akan membuat komik tentang situasi di
kelasmu maka sebelumnya amati karakter teman-
teman di kelasmu, bagaimana sifatnya dan setelah itu
tentukan tokoh utama di komik yang akan kamu buat.
2. Penentuan Watak
Watak adalah ciri utama dari setiap karakter, kamu
amati watak teman-teman sekelasmu yang akan kamu
jadikan tokoh-tokoh dalam ceritamu dan perhatikan
setiap perbuatan yang selalu terus menerus mereka
lakukan.
3. Tuangkan dalam gambar
Mulailah menggambar sesuai dengan tokoh yang
dibutuhkan.
a. Penentuan Proporsi
Proporsi adalah perbandingan yang ideal dan
harmonis antara bagian-bagian benda yang menjadi
23
objek model gambar yang dapat diamati. Tujuannya
untuk mempermudah dalam menentukan postur
tubuh sebuah tokoh, biasanya konsep porsi ini
menggunakan pola proporsi tubuh sebuah tokoh,
konsep porsi ini menggunakan pola proporsi tubuh
untuk membuat contoh-contoh awal dan
menentukan akan seperti bentuk badan si tokoh
nantinya.
(sumber:http//beecomics.blogspot.com) Gambar 2.1. Gambar Penentuan Proporsi Dalam Membuat Komik
(kiri karakter laki-laki, tengah anak-anak, kanan wanita)
b. Ekspresi Wajah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, ekspresi
adalah pengungkapan atau proses menyatakan,
pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan
seseorang. Perhatikan gambar di bawah ini:
24
(sumber:http/dragoart.com) Gambar 2.2. Gambar Ekspresi Wajah
Cara yang paling mudah dalam membuat langkah ini
adalah dengan melihat wajah kita sendiri di cermin dan
menggambarkannya. Emosi dari sebuah tokoh juga
dapat diekspresikan dalam bentuk gerak tubuh,
contohnya dengan mengepalkan tangan sebagai tanda
menahan marah, atau tersenyum lebar sebagai tanda
bahagia.
c. Eksyen
Eksyen yaitu perpaduan antara emosi wajah & porsi
sebuah tokoh komik yang ditambah dengan gerakan,
dengan tujuan agar pembaca dapat mendeskripsikan
adegan dalam cerita komik.
25
(sumber:http//indonesiaindonesia.com)
Gambar 2.3 Gambar Eksyen
d. Frame
Frame adalah garis batas pada panel-panel adegan
komik. Bentuknya tidak harus kotak, karena
tujuannya adalah sebagai pembatas antara gambar
satu cerita ke gambar cerita yang lain.
(sumber:http//indonesiaindonesia.com) Gambar 2.4 Gambar Frame
26
e. Style
Style adalah gaya penggambaran komik. Biasanya
style dari gambar komik menunjukan asalnya.
(Sumber: google.com) Gambar 2.5 Contoh style
B. Macam-macam Gambar Komik
Macam-macam gambar komik yang umum kita
temukan yaitu gambar komik Jepang dan gambar komik
Amerika. Gambar komik Jepang biasa disebut dengan
manga, sedangkan gambar komik Amerika biasa disebut
comic. Arti dari keduanya sama saja, hanya saja berbeda
pada bentuk desain dan cerita sangat khas. Perbedaan
antara keduanya yaitu:
1. Manga (Jepang)
Memiliki mata yang sangat lonjong dan besar
terutama untuk tokoh perempuannya.
Gambar karakter terlihat sangat halus bagaikan
digambar dengan pensil.
Kebanyakan dicetak dengan warna hitam putih
kecuali untuk beberapa halaman khusus.
Tebal bahkan satu buah komik bisa lebih dari 100
halaman.
Ukurannya lebih kecil seperti diari
27
Adanya efek bunga pada background untuk
menggambarkan kecantikan seseorang, efek balon
samar yang melambangkan kebahagiaan dan efek
lainya yang digunakan untuk membuat pembaca
mengerti dengan suasana cerita
Genre cerita yang tidak terbatas (romantis, tragedi,
horor,aksi, komedi, sejarah, hiburan, robot,
olahraga, dll)
(Sumber: google.com) Gambar 2.6 Contoh Komik Manga (Jepang)
2. Comic (Amerika)
Mata yang terlihat nyata dan menyerupai mata
manusia
Gambar karakter terlihat lebih kasar seperti
digambar dengan pulpen
Dicetak dengan tinta warna
Paling banyak hanya 32 halaman
Ukurannya lebih besar seperti buku pelajaran
Memiliki genre cerita yang terbatas (romantis,
tragedi, horor, aksi, komedi, sejarah, hiburan, dan
olahraga)
28
(Sumber: google.com) Gambar 2.7 Contoh Comic (Amerika)
C. Membuat Gambar Komik
Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan
pengertian gambar komik dan jenis gambar komik. Dasar
pembuatan komik yaitu membuat karakter tokoh, dalam
hal ini kita akan belajar membuat gambar tokoh komik
secara sederhana. Berikut ini akan dipaparkan langkah-
langkah pembuatan gambar kepala, mata, hidung,
mulut, telinga, rambut dan sudut pandang.
1. Menggambar Kepala
Bentuk kepala manusia sangatlah beragam sesuai
dengan sifat dan usia. Berikut ini langkah-langkah
pembuatannya:
Setelah kamu membaca materi yang
berkaitan dengan komik, tanyakan pada
gurumu apabila ada hal-hal yang tidak
dimengerti. Diskusikan juga bersama
temanmu.
29
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno)
Gambar 2.8 Teknik menggambar kepala karakter manga
2. Menggambar Mata
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno)
Gambar 2.9 Teknik menggambar mata karakter manga
6. Buatlah Lingkaran untuk
kepala.
1. Tarik garis vertikal tepat
di tengah lingkaran
5. Tarik garis horizontal di
sepertiga bawah lingkaran
4. Tarik garis horizontal di
bawah lingkaran 3. Tarik garis untuk
membuat bentuk dagu
2. Buat bentuk telinga
sederhana
1. Buatlah garis bantu
horizontal sejajar. Buat
elips/ lonjong sesuai bentuk
mata yang diinginkan.
Gambarlah bentuk bola mata
sesuai keinginan.
2. Gambarlah garis bantu
seperti gambar disamping
sebagai pantulan cahaya di
bola mata. Letaknya bisa
disesuaikan dengan araah
datangnya sinar.
3. Arsirlah kelopak mata bagian
atas. Kemudian tambahkan
detail seperti selaput mata
yang semakin ke bawah
semakin menghilang.
Tambahkan pula detail
kerutan kelopak mata bagian
atas. Seteah itu tebalkan
alis.
30
Di bawah ini terdapat beberapa contoh variasi bentuk
mata.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.10 Contoh macam-macam bentuk mata pada karakter manga
3. Menggambar Hidung
1. Untuk menggambar hidung tampak depan,
buatlah garis agak melengkung. Tambahkan belah
ketupat di bagian bawahnya.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.11 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah ke 1
2. Tebalkan sebelah kanan dan kiri belah ketupat.
Tambahkan juga sedikit garis vertikal tepat di
bawah belah ketupat.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.12 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah ke 2
31
3. Hapus bagian tengah garis lengkung dan sebagian
belah ketupat. Agar hidung tampak memiliki
volume, arsir sebelah kanan belah ketupat. Hal ini
sesuai dengan arah datangnya sinar yang kita
inginkan. Arsir juga bagian bawah sebelah kiri
untuk lubang hidung.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.13 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah ke 3
4. Sebagai detailnya, arsir tipis bagian atas belah
ketupat tadi yang menyambungkan dengan
arsiran sebelah kanan.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.14 Teknik menggambar hidung tampak depan langkah ke 4
Di bawah ini adalah contoh variasi bentuk hidung.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.15 Contoh macam-macam bentuk hidung pada karakter manga
32
4. Menggambar Mulut
Menggambar mulut dari karakter manga sangatlah
sederhana, cukup hanya dengan menarik satu garis
lengkung horizontal. Jika garis melengkung ke atas
menandakan karakter senyum apabila sebaliknya
maka karakter sedang muram dan sebal. Contoh
variasi mulut dalam karakter manga dapat dilihat
dari gambar-gambar di bawah ini:
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.16 Contoh macam-macam bentuk hidung pada karakter manga
5. Menggambar Telinga
Menggambar telinga pada karakter manga dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Buatlah garis lengkung
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.17 Teknik membuat telinga pada karakter manga langkah 1
33
b. Gambar garil lengkung di dalamnya untuk
membuat bentuk daun telinga.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.18 Teknik membuat telinga pada karakter manga langkah 2
c. Tambahkan detail
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.19 Teknik membuat telinga pada karakter manga langkah 3
d. Arsirlah bagian dalam untuk mendapatkan
volume pada telinga.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno)
Gambar 2.20 Teknik membuat telinga pada karakter manga
34
Di bawah ini beberapa contoh dari variasi telinga.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno) Gambar 2.21 Contoh beberapa macam gambar telinga pada karakter manga
6. Menggambar Rambut
Gaya rambut sangat beragam, namun untuk
karakter manga memiliki gaya rambut yang memiliki
garis tipis dengan penataan dan arah yang seperti
acak tapi teratur, seimbang dan enak dilihat. Agar
dapat menghasilkan garis melengkung dengan sekali
goresan yaitu dengan menahan nafas supaya tangan
tidak goyang. Di bawah ini terdapat contoh-contoh
gaya rambut karakter manga.
(Sumber: Buku Mastering Manga karya Senseno)
Gambar 2.22 Contoh beberapa macam gambar rambut pada karakter manga
35
7. Menggambar Wajah Dari Berbagai Sudut Pandang
a. Wajah tampak depan
1) Buat pola dasar lingkaran dan garis seperti
gambar kiri, setelah itu buat bentuk alis
diantara dua garis seperti pada gambar sebelah
kanan.
Sumber: j-col.com Gambar 2.23 Bentuk Pola Dasar Gambar Komik Tampak Depan
2) Bentuk pola dasar mata di bawah alis dan
bentuk detail mata, lalu tambahkan bentuk
hidung dan bibir seperti pada gambar,
usahakan jarak antara hidung dan bibir tidak
terlalu dekat. Setelah bagian muka selesai
bentuk pola rambut mengikuti pola dasar yang
sudah ada.
Sumber: j-col.com Gambar 2.24 Bentuk pola dasar mata di bawah alis dan bentuk detail mata
36
3) Jika sudah maka pola sketsa keseluruhan telah
selesai anda dapat menebalkan gambar dengan
spidol atau drawing pen sehingga nampak seperti
gambar kanan.
Sumber: j-col.com Gambar 2.25 Pola Sketsa Keseluruhan Wajah Tampak Depan
b. Menggambar Wajah tampak ¾ depan
1) Seperti biasa membuat pola dasar ¾ seperti
gambar sebelah kiri, lalu buat pola mata seperti
pada gambar sebelah kanan.
Sumber: j-col.com Gambar 2.26 Membuat pola dasar Tampak ¾
37
2) Buat rambut karakter mengikuti pola mulai
dari depan, pada pembentukan rambut bagian
belakang buat aksesoris tali kepala. Jika
sudah rapihkan gambar dan hapus pola dasar.
Sumber: j-col.com
Gambar 2.27 Membuat pola rambut tampak ¾
3) Jika sudah kalian bisa menebalkannya dengan
spidol.
Sumber: j-col.com Gambar 2.28 Menebalkan gambar dengan Spidol
38
c. Menggambar wajah tampak samping
1) Buat pola dasar samping seperti pada gambar
sebelah kiri, perhatikan pola dasar untuk
membentuk hidung, bibir, dagu setelah sesuai
lanjutkan dengan membentuk mata dan
rambut seperti gambar sebelah kanan.
Sumber: j-col.com Gambar 2.29 Membuat Pola Gambar Tampak Samping
2) Selesaikan bentuk rambut setelah itu rapihkan
gambar dari pola. Setelah semua selesai kalian
bisa menebalkan gambar seperti pada gambar di
bawah ini.
Sumber: j-col.com
Gambar 2.30 Menebalkan gambar tampak samping dengan Spidol
39
Setelah kamu mendapatkan pemahaman tentang
gambar komik dan cara pembuatannya, coba
berlatih membuat gambar kepala, mata, hidung,
telinga, mulut dan rambut sesuai dengan tahapan-
tahapan yang sudah dicontohkan.
Apabila sudah mengusai maka dapat dilanjutkan
dengan menggambar wajah dari sisi depan, ¾ depan
dan samping pada kotak di bawah ini atau pada
kertas lain dengan menggunakan pensil!
Pembuatan karakter gambar komik disesuaikan
dengan tahapan-tahapan yang telah dipelajari.
40
Ceritakan kepada guru dan teman sekelasmu
tentang karakter gambar komik yang telah
kamu buat!
Buatlah gambar komik lengkap dengan proses pembentukannya! Dengarkanlah instruksi
gurumu!
41
Rangkuman
Uji Kompetensi
Kompetensi Pengetahuan
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, kecuali
. . .
a. Strip dalam koran
b. Kata-kata saja
c. Dimuat dalam majalah
d. Buku komik
e. Tulisan saja
2. Ekspresi wajah yang muncul dalam karater tokoh komik,
kecuali . . .
a. Senang
b. Sedih
c. Marah
Komik terbentuk dari gambar-gambar tidak
bergerak. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai
bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam
majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Jenis-jenis gambar komik yaitu gambar komik
Jepang (Manga) dan gambar komik Amerika (Comic).
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
karakter gambar komik adalah kejelasannya.
42
d. Belanja
e. Kesal
3. Perpaduan antara emosi wajah dan porsi sebuah tokoh
komik yang ditambah dengan gerakan yaitu . . .
a. Frame
b. Eksyen
c. Style
d. Proporsi
e. Gaya
4. Ciri-ciri komik manga kecuali. . .
a. Memiliki mata yang sangat lonjong dan besar
b. Kebanyakan dicetak dengan warna hitam putih
c. Gambar karakter terlihat sangat halus
d. Dicetak dengan tinta warna
e. Memilikirambut yang acak namun teratur
5. Ciri-ciri komik Amerika kecuali . . .
a. Mata terlihat nyata menyerupai manusia
b. Gambar karater terlihat lebih kasar
c. Tebal satu buah komik bisa lebih dari 100 halaman
d. Dicetak dengan tinta warna
e. Cerita yang terbatas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Apakah arti dari gambar?
2. Apakah arti proporsi?
3. Apa saja macam-macam gambar komik?
43
4. Apakah yang menjadi dasar pembuatan gambar wajah
dalam komik?
5. Apakah yang dimaksud dengan manga?
Kompetensi Keterampilan
Test Praktek
Refleksi
Mengajak orang lain untuk membuat keterampilan
yang baik adalah perbuatan mulia, hal itu bisa
dilakukan salah satunya dengan membuat gambar
komik. Oleh karena itu kita harus berani untuk
mengeluarkan ide dan menjadikannya suatu karya
gambar komik yang indah sebagai modal awal untuk
menjadi sebuah karya besar.
Proses latihan yang terus menerus akan sangat
membantu untuk menjadi lebih baik dalam setiap
pembuatan gambar komik.
Buatlah bagian-bagian dari gambar komik mulai dari
kepala, mata, hidung, telinga, mulut, dan rambut sesuai
dengan tahapannya. Diskusikan bersama temanmu
kesulitan yang ditemukan dalam pembuatan gambar.
Buatlah kelompok, kemudian gambarlah wajah karakter
komik dari berbagai sudut pandang.
44
45
BAB III
Lagu Daerah Setempat
Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beribu-
ribu pulau dengan beragam kebudayaan. Lagu daerah
merupakan salah satu kekayaan budaya negara kita. Hampir
setiap pulau memiliki lagu daerah, dari mulai Sabang sampai
Merauke, pulau Miangas sampai pulau Rote.
Lagu Daerah Daerah
Setempat
Pengertian
Lagu Daerah
Setempat
Contoh Lagu
Daerah
Setempat
Jenis-Jenis
Lagu Daerah
Setempat
Menyanyikan
Lagu Daerah
Setempat
46
Pernahkah kamu mendengarkan lagu daerah?
Adakah lagu daerah yang kamu sukai?
Coba tuliskan lagu daerah mana saja yang kamu ketahui!
Tabel 3.1
Format isian pengamatan
Asal Daerah Judul Lagu
Bacalah materi di bawah ini! Sebagai tambahan wawasan
terkait materi lagu daerah.
A. Pengertian Lagu Daerah Setempat
Lagu daerah adalah jenis lagu yang ide
penciptaannya berdasarkan budaya dan adat istiadat
dari suatu daerah tertentu. Di dalam lagu tersebut
terkandung suatu makna, pesan untuk masyarakat serta
suasana/keadaan masyarakat setempat, dan bahasa
yang digunakan adalah bahasa daerah setempat.
Menurut sifat dan keberasalannya lagu daerah
dibedakan menjadi dua yaitu lagu rakyat dan lagu klasik.
Lagu rakyat yaitu lagu yang berasal dari rakyat di suatu
daerah. Lagu rakyat tersebar secara alami yang disampaikan
secara lisan dan turun-temurun. Contoh lagu rakyat yaitu
lagu yang dipakai untuk pernikahan, kematian, berladang,
berlayar, menenun, dsb.
Lagu klasik yaitu lagu yang dikembangkan di pusat-
pusat pemerintahan rakyat lama seperti ibu kota kerajaan
47
atau kesultanan. Lagu klasik dinilai lebih agung dibandingkan
lagu rakyat saat pembawaannya. Ini disebabkan karena lagu
klasik memiliki fungsi yang lain, yaitu diterapkan pada
upacara-upacara adat kerajaan.
Lagu daerah di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Teks lagu daerah menggunakan bahasa dan dialek
setempat.
2. Lagu daerah diwariskan secara turun temurun dengan
tradisi lisan.
3. Lagu daerah pada umumnya tidak diketahui penulis atau
penciptanya.
4. Lagu daerah memiliki susunan melodi dan syair yang
sederhana.
5. Terkadang terdapat beberapa versi dari sebuah lagu di
daerah berbeda dalam suatu etnis.
B. Jenis-Jenis Lagu Daerah Setempat
Beberapa lagu daerah setempat di Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Lagu Daerah Setempat Sumatera
Lagu dari daerah setempat Sumatera, antara lain
sebagai berikut.
a) Alusi Au
b) Ayam Den Lapeh
c) Injit-Injit
d) Gelang Sipatu Gelang
e) Kambanglah Bungo
f) Laruik Sanjo
48
2. Lagu Daerah Setempat Kalimantan
Lagu dari daerah setempat Kalimantan, antara lain
sebagai berikut.
a) Paris Berantai
b) Cik Cik Periook
c) Saputangan Babuncu Ampat
d) Ampar-Ampar Pisang
e) Ammac Ciang
f) Naluya
3. Lagu Daerah Setempat Papua
Lagu dari daerah setempat Papua, antara lain sebagai
berikut.
a) Apuse
b) Yamko Rambe Yamko
4. Lagu Daerah Setempat Jawa Tengah
Lagu dari daerah setempat Jawa Tengah, antara lain
sebagai berikut.
a) Prau Layar
b) Lir Ilir
c) Gambang Suling
d) Cublak-Cublak Suweng
e) Gajah-Gajah
f) Jaranan
5. Lagu Daerah Setempat DKI Jakarta
Lagu dari daerah setempat Jakarta, antara lain
sebagai berikut.
a) Kicir-Kicir
49
b) Surilang
c) Lancang Kuning
d) Ondel-Ondel
e) Keroncong Kemayoran
f) Dayung Sampan
6. Lagu Daerah Setempat Maluku
Lagu dari daerah setempat Maluku, antara lain
sebagai berikut.
a) Ayo Mama
b) Rasa Sayange
c) Saule
d) Sayangkene
7. Lagu Daerah Setempat Sulawesi
Lagu dari daerah setempat Sulawesi, antara lain
sebagai berikut.
a) O Inani Keke
b) Si Patokaan
c) Esa Mokan
d) Gunung Salahutu
e) Nani Wartabone
Setelah kalian mempelajari materi pengertian dan
jenis-jenis lagu daerah di atas, carilah dari
internet, media elektronik dan media cetak tentang
lagu-lagu daerah dan asal daerahnya! Tuliskan
dalam kolom di bawah ini!
50
Tabel 3.2
Format isian hasil pencarian informasi
No Judul Lagu Daerah Asal Daerah
C. Contoh-Contoh Lagu Daerah
Lagu Daerah ini pada umumnya berisi tentang
gambaran tingkah laku masyarakat setempat secara
umum dan syairnya menggunakan bahasa daerah
setempat. Kadang maksud dan tujuan syairnya hanya
bisa dipahami oleh orang yang berasal dari daerah
tersebut. Contoh lagu-lagu daerah dari sebagian wilayah
yang ada di Indonesia:
51
1. Lagu Daerah dari Sumatera
Sumber: qizz234.blogspot.com
52
2. Lagu Daerah dari Kalimantan
53
3. Lagu Daerah dari Papua
Sumber: wawanberfikir.blogspot.com
4. Lagu Daerah dari Jawa Tengah
Sumber: hadisutrisno.com
54
Sumber: hedyprasetyo.files.wordpress.com
5. Lagu Daerah dari Maluku
Sumber: notangka_pianilaguku.blogspot.com
55
Lagu-lagu daerah di atas hanya sebagai contoh dari
sebagian kecil wilayah di Indonesia, karena lagu-lagu
daerah sangat banyak maka sesuaikanlah dengan lagu
dari daerahmu.
D. Menyanyikan Lagu Daerah
Pada Pertemuan kali ini kita akan belajar untuk
menyanyikan lagu daerah. Tujuan menyanyikan lagu
daerah yaitu untuk lebih mengenal lagu-lagu daerah di
Indonesia dan menimbulkan rasa cinta pada lagu daerah
Indonesia juga indonesia dapat dikenal atas budayanya.
Dalam menyanyikan lagu daerah terdapat gaya dalam
pembawaan lagunya itu sendiri, yang akan diuraikan
sebagai berikut:
1. Gaya lokal: Karakteristik cara menyanyikan lagu
daerah yang berbeda dengan daerah lainnya.
2. Gaya Individual: gaya bernyanyi sesuai karakteristik
seorang tokoh pencipta lagu, hal ini menjadi
pembeda antar pencipta lagu.
Setelah membaca materi tentang lagu daerah, boleh
bertanya pada gurumu tentang materi yang tidak
dimengerti.
Kemudian diskusikan juga bersama dengan teman-
teman sekelasmu.
56
3. Gaya periodikal: gaya musik disesuaikan dengan
zaman.
Dalam menyanyikan lagu daerah bisa dilakukan
secara seorang diri atau berkelompok, lagu yang
dinyanyikan seorang diri misalnya Madihin yang
menyanyikan pantun seorang diri sekaligus sebagai
pemusiknya. Sinden dapat dilakukan secara
berkelompok tetapi dapat juga dilakukan oleh seorang
diri. Menyanyikan lagu daerah dalam masyarakat sering
dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang
dinyanyikan saat upacara pernikahan, kelahiran,
kematian atau permainan. Ada juga lagu yang berisi
nasehat atau sanjungan terhadap makhluk sesama. Ibu-
ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu-lagu
nasehat pengantar tidur, begitu juga anak-anak dan
remaja masih suka bernyanyi dalam permainan. Oleh
karena itu, lagu daerah dinyanyikan secara
perseorangan atau berkelompok masih sering dilakukan
oleh masyarakat.
Lagu daerah yang ada di setiap provinsi merupakan
warisan budaya. Penyanyi lagu daerah sangat
memperhatikan kesehatan badan dengan mengonsumsi
jamu tradisional.
Dalam menyanyikan sebuah lagu hendaknya
menguasai teknik vokal. Teknik vokal merupakan cara
mengeluarkan suara dengan baik dan benar, sehingga
57
suara mencapai ketepatan nada. Beberapa hal yang
harus dikuasai yaitu:
1. Organ suara manusia
Sumber suara manusia berasal dari pita suara yang
merupakan selaput tipis membentang pada pangkal
tenggorokan. Pita suara mengalami perkembangan
sesuai dengan bertambahnya usia. Hal tersebut yang
membedakan suara di usia muda, remaja dan
dewasa. Pita suara juga berhubungan dengan
kesehatan. Oleh karena itu agar memiliki suara yang
bagus, maka kesehatan harus dijaga.
2. Ruang resonansi
Ruang resonansi adalah rongga tenggorokan, rongga
mulut, rongga hidung, dan rongga dada. Pada
hakikatnya kata akan terdengar karena adanya
ruang resonator ini, karena ketika kita berkata yang
keluar itu bunyi. Bunyi ditampung di ruang
resonator.
3. Alat motorik
Alat motorik yang dimaksud yaitu alat-alat
penggerak suara. Alat-alat itu adalah otot perut, otot
sekitar punggung, otot diafragma dan otot dada.
4. Pernapasan
Sudah bukan hal yang aneh lagi ketika bernyanyi
yang pertama dilatih yaitu pernapasan. Ada tiga hal
yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan
pernapasan yaitu:
58
a. Mengisi paru-paru penuh dengan udara melalui
hidung
b. Menahan napas beberapa detik
c. Mengeluarkan napas perlahan-lahan melalui
mulut
Ada tiga jenis pernapasan yaitu:
a. Pernapasan dada
Pernapasan jenis ini kurang baik dilakukan pada
saat menyanyikan lagu. Pernapasan ini pendek
disebabkan karena paru-paru tidak diisi dengan
udara penuh.
b. Pernapasan perut
Pernapasan perut biasanya terjadi saat tidur.
Ditandai dengan mengambang dan mengempisnya
perut saat tidur. Pernapasan ini juga kurang baik
dilakukan saat menyanyi karena mengakibatkan
cepat lelah.
c. Pernapasan diafragma
Diafragma merupakan sekat rongga badan yang
membatasi rongga dada dengan rongga perut. Jika
kita duduk tegak maka diafragma dapat
menampung volume udara lebih banyak karena
rongga dada dan rongga perut semakin luas. Oleh
karena itu, kita akan lebih kuat menahan napas.
Pernapasan ini sangat ideal digunakan ketika
bernyanyi.
59
Selain pernapasan, hal yang penting dalam menyanyi
yaitu intonasi dan artikulasi. Intonasi adalah tinggi
rendahnya nada dan artikulasi adalah perubahan rongga
dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi
bahasa.
Rangkuman
Lagu daerah adalah jenis lagu yang ide penciptaannya
berdasarkan atas budaya dan adat istiadat dari suatu daerah
tertentu. Menurut sifat dan keberasalannya lagu daerah
dibedakan menjadi dua. Lagu rakyat dan Lagu klasik. Contoh lagu
rakyat yaitu lagu yang dipakai untuk pernikahan, kematian,
berladang, berlayar, menenun, dsb. Lagu klasik memiliki fungsi
yang lain, yaitu diterapkan pada upacara-upacara adat kerajaan.
Jenis lagu-lagu daerah di Indonesia sangatlah beragam.
Gaya dalam pembawaan lagunya itu sendiri, yang akan
diuraikan sebagai berikut: gaya lokal, gaya Individual dan
gaya periodikal, adapula cara menyanyikan lagu yaitu bisa
dengan cara perseorangan ataupun secara berkelompok.
Setelah kalian mempelajari materi menyanyikan lagu
daerah, tanyakanlah pada guru mu materi yang
belum dipahami.
Lakukanlah latihan pernapasan!
Nyanyikanlah sebuah lagu sesuai dengan daerah
masing-masing dipandu oleh guru!
Lakukan secara bersama-sama!
60
Lagu daerah dari setiap daerah yang ada di Indonesia,
merupakan warisan budaya yang harus kita lestarikan agar
dapat bertahan dan diketahui sampai generasi mendatang.
Uji Kompetensi
Kompetensi Pengetahuan
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Menurut sifat dan keberasalannya lagu daerah
dibedakan menjadi. . .
a. Lagu klasik dan lagu rakyat
b. Lagu pop dan lagu rakyat
c. Lagu klasik dan lagu dangdut
d. Lagu klasik dan lagu kroncong
e. Lagu kroncong dan lagu kontemporer
2. Lagu yang dikembangkan di ibu kota kerajaan atau
kesultanan disebut. . .
a. Lagu dangdut
b. Lagu klasik
c. Lagu jaz
d. Lagu kroncong
e. Lagu rakyat
3. Judul lagu daerah yang berasal dari daerah Kalimantan
yaitu. . .
a. Bubuy bulan
b. Apuse
c. Bungong Jeumpa
61
d. Ampar-ampar pisang
e. Sue Ora Jamu
4. Dondong Opo Salak merupakan lagu daerah yang
berasal dari . . .
a. Jawa Barat
b. Kalimantan
c. Sumatera
d. Sulawesi
e. Jawa Tengah
5. Pilihlah gaya yang tidak termasuk dalam gaya
pembawaan lagu daerah. . .
a. Gaya bebas
b. Gaya individual
c. Gaya lokal
d. Gaya kelompok
e. Gaya periodikal
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah pengertian lagu daerah?
2. Sebutkan dua jenis lagu daerah menurut sifat
keberasalannya?
3. Sebutkanlah 3 lagu yang berasal dari daerah Jawa
Tengah?
4. Sebutkanlah 3 lagu yang berasal dari daerah
Kalimantan?
5. Sebutkanlah 2 lagu yang berasal dari daerah Papua?
62
Kompetensi Keterampilan
Tes Kinerja
Setelah mempelajari materi mengenai lagu daerah.
Nyanyikanlah salah satu lagu daerah yang ada pada
materi, pilihlah salah satu. Kalau misalnya mampu
maka hafalah apabila tidak baca saja dari panduan.
Kemudian nyanyikanlah lagu dari daerahmu sendiri.
Bernyanyilah secara sendiri-sendiri dan saling
bergantian.
63
Refleksi
Bangsa Indonesia memiliki lagu daerah yang
sangat beragam, karena nusantara terdiri dari
berbagai suku dan adat istiadat yang berbeda satu
sama lain. Sebagai bangsa Indonesia kita memiliki
kewajiban untuk melestarikan lagu-lagu daerah
setempat.
Alangkah baiknya kita juga mengenal lagu-lagu
nusantara, agar kebudayaan kita tidak diklaim
bangsa lain. Kebanggaan akan kekayaan budaya
Indonesia menjadi tanggung jawab kita bersama
untuk melestarikan dan menjaganya agar tetap utuh.
Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini
dapat dilakukan dengan tetap menyanyikannya
sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi
dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.
64
BAB IV
Musik Daerah Setempat
Musik
Daerah
Setempat
Pengertian Musik
Daerah Setempat
Memainkan Musik
Daerah Setempat
Fungsi Musik
Daerah Setempat
Keunikan Musik
Daerah Setempat
65
Memainkan musik daerah tidak akan lepas dari alat
musiknya. Pernahkah kalian melihat alat musik daerah
kalian?
Amatilah gambar-gambar alat musik di bawah ini!
Sumber :Dok. Kemdikbud Gambar 4.1 AlatMusik Daerah
Setelah kamu mengamati gambar diatas. Dapatkah
kamu mengelompokan jenis-jenis alat musik tradisional
66
berdasarkan asal daerah dan cara memainkannya dengan
mengisi tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Format Isian pengelompokan alat musik
No Nama Alat Musik Cara
Memainkan Asal Daerah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bacalah materi di bawah ini, untuk menambah wawasan
belajarmu!
A. Pengertian Musik Daerah Setempat
Pada pertemuan pertama ini kita akan membahas
musik daerah. Musik daerah setempat adalah musik
yang lahir dari budaya daerah setempat. Ciri yang
menonjol dari musik daerah setempat adalah alat musik
ataupun lagunya bersifat sederhana dan kedaerahan.
67
Berikut ini beberapa musik daerah setempat yang ada di
Indonesia dan keunikannya.
B. Keunikan Musik Daerah Setempat
Dalam pelajaran ini kita akan membahas beberapa
keunikan musik daerah setempat.
1. Kesederhanaan
Kesederhanaan musik dapat dilihat dari bentuk, bahan
alat musik, serta cara memainkannya. Bentuk alat
musik daerah setempat pun memiliki keunikan
tersendiri sesuai dengan kondisi geografis daerah
setempat. Pemilihan bahan untuk membuat alat musik
juga sederhana, misalnya dengan daun, bambu, kayu,
dan kerang. Berdasarkan peranannya, biasanya musik
daerah setempat terdiri atas alat musik melodis dan
alat musik ritmis.
2. Bersifat kedaerahan
Alat musik yang beragam dikarenakan kondisi geografis
yang berbeda-beda. Misalnya, alat musik petik
masyarakat Jawa berbeda dengan alat musik petik
masyarakat Kalimantan, Sunda, maupun daerah
Sumatera. Gendang dari daerah Papua berbeda dengan
gendang daerah Batak, Jawa, maupun Bali.
Tanyakanlah kepada gurumu apabila ada materi
yang belum kamu pahami.
Diskusikan bersama teman-teman!
68
3. Disampaikan secara turun-temurun
Musik daerah setempat terbentuk sejak masyarakat itu
ada. Jadi, musik daerah setempat disampaikan secara
turun-temurun. Biasanya musik daerah setempat
terikat oleh pola tertentu yang sudah ada sejak zaman
leluhur mereka.
4. Jarang diketahui penciptanya
Musik daerah setempat disampaikan secara turun-
temurun atau tidak tertulis, sehingga tidak diketahui
penciptanya secara pasti.
C. Fungsi Musik Daerah Setempat
Seni musik daerah memiliki arti yang sangat penting
untuk masyarakat setempat. Meskipun secara umum
musik berfungsi sebagai media hiburan, namun musik
daerah berfungsi sosial budaya setempat yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Pernahkah kalian mendengarkan ibu
mendendangkan musik pengantar tidur?
2. Coba nyanyikan, sesuai dengan
pengetahuanmu!
3. Tanyakanlah kepada gurumu apabila ada
materi yang belum kamu pahami.
4. Diskusikan bersama teman-temanmu!
69
a. Sarana Upacara Adat
Seringkali musik daerah mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam suatu upacara adat seperti pada
upacara merapu di Sumba atau pada upacara seren
tau (panen padi) di daerah Sunda.
b. Pengiring Tari
Musik daerah memang fungsi utamnya digunakan
untuk mengiringi tari-tari daerah atau lagu-lagu
daerah.
c. Media Komunikasi
Musik Daerah juga dapat berfungsi sebagai media
komunikasi antar individu atau antar masyarakat
dengan pemimpinnya pada zaman dahulu. Sarana
komunikasi dengan alat musik dapat dilihat saat
bulan Ramadhan dan saat siskamling. Dimana alat
musik kentongan ditabuh untuk membangunkan
warga untuk sahur, untuk mengumpulkan warga atau
untuk waspada.
d. Media Bermain
Lagu-lagu daerah yang biasa diiringi musik daerah
dijadikan oleh anak-anak sebagai media bermain.
Seperti: lagu Cublak-Cublak Suweng dan Sang
Bangau (Betawi).
e. Media Penerangan dan komunikasi
Di zaman modern musih daerah dapat dijadikan
media penerangan untuk mempromosikan
keanekaragaman budaya daerah serta sebagai iklan
70
layanan masyarakat. Musik dijadikan bahasa
universal, dapat dinikmati semua orang meski kadang
tidak dimengerti artinya. Sebagai contoh di daerah
Yogyakarta dan Surakarta, gamelan Sekatenan
dimainkan saat daerah tersebut menyelenggarakan
acara Sekaten waktu menyongsong bulan
Rabiulawwal.
f. Iringan Pertunjukan
Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari
sebuah pertunjukkan. Pertunjukan kesenian daerah
selalu menggunakan alat musik sebagai iringannya.
Seperti Pagelaran wayang, Sendratari, ketoprak dan
lain-lain. Dalam seni pertunjukan musik berfungsi
sebagai penggugah suasana
D. Memainkan Musik
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas
mengenai pengertian, unsur dan fungsi musik daerah.
Kita dapat mengenali musik daerah melalui alat yang
digunakan dalam penyajiannya. Contohnya ada yang
memainkan telempong dengan memainkan musik daerah
Sekarang, cari beberapa contoh musik tradisional
yang memiliki fungsi khusus bagi lingkunganmu
atau masyarakat lain.
Diskusikan temuan-temuan kamu dengan
beberapa teman!
71
Sumatera Barat, kulintang dari Sulawesi Selatan,
angklung dan gamelan degung dari Jawa Barat dan
sejenisnya.
Berikut ini beberapa contoh musik daerah yang ada di
Indonesia dan teknik memainkannya:
1. Musik daerah setempat Jawa Barat
Musik daerah setempat Jawa Barat banyak sekali
ragamnya. Setiap musiknya mempunyai ciri khas
tersendiri. Keragaman ini dapat dilihat dari instrumen
yang digunakan. Musik daerah setempat Jawa Barat,
antara lain sebagai berikut.
a. Angklung
Angklung adalah alat musik bambu yang dikerat.
Ukuran angklung bermacam-macam dan Angklung
ini dimainkan dengan cara digoyangkan per pasang
atau dalam satu rak.
(Sumber: Dok. Pribadi)
Gambar 4.2 Contoh Memainkan alat musik angklung
72
Setiap pasang angklung terdiri atas dua, tiga, atau
empat potong bambu. Pada zaman dulu, angklung
ditala secara pentatonik (slendro dan pelog) dan
sifat permainannya lebih menonjolkan unsur
irama. Namun sekarang, angklung ditala secara
diatonik (do, re, mi, fa, sol, la, si).
Calung
Calung adalah alat musik bambu yang dikerat.
Satuan-satuan bilah bambunya mirip atau sama
dengan satuan-satuan angklung. Namun
susunannya berangkai dari beberapa bilah nada.
Calung dimainkan sambil berjalan dengan satu
pemukul dan apabila dimainkan di tempat maka
dengan dua pemukul. Tangga nada yang dipakai
adalah tangga nada pentatonik. Dimainkannya bisa
bersamaan dengan gitar dan suling yang
merupakan alat musik dominan.
(Sumber: Dok. Pribadi)
Gambar 4.3 Contoh Memainkan alat musik calung
73
Arumba
Arumba adalah alunan rumpun bambu. Pada
dasarnyanya, musik arumba hampir sama dengan
angklung. Hanya saja arumba dilengkapi dengan
susunan bambu yang mirip gambang. Arumba
dibunyikan dengan cara dipukul dan jumlah
pemainnya lebih sedikit daripada pemain musik
angklung.
Tarling
Tarling adalah musik daerah yang berasal dari
Cirebon. Istilah Tarling ini diambil dari singkatan
gitar dan suling. Gitar dan suling merupakan dua
alat musik dominan yang dipakai pada kesenian
ini. Tarling ini digunakan untuk mengiringi lagu-
lagu yang berciri khas Cirebonan.
Degung
Degung adalah seperangkat musik gamelan yang
mempunyai ciri tertentu dalam warna musiknya.
Gamelan degung digunakan untuk mengiringi
sendratari, gending karesmen, dan hiburan.
(Sumber: Dok. Pribadi)
Gambar 4.4 Contoh Memainkan alat musik gamelan
74
Gending Cianjuran
Gending Cianjuran adalah jenis musik yang
menonjolkan vokal khas Cianjur. Musik ini
digunakan untuk sarana hiburan para bangsawan
2. Musik daerah Jawa Tengah
Musik dari daerah Jawa Tengah yaitu gamelan.
Berdasarkan laras-nya, gamelan dibedakan menjadi
dua, yaitu gamelan laras slendro dan gamelan laras
pelog.
a. Laras slendro adalah tangga nada pentatonis yang
menggunakan nada 1 2 3 5 6 1 (dibaca: ji, ro, lu,
mo, nem, ji). Ciri khas tangga nada ini adalah jarak
antar nadanya lebih besar dari pada nada do re mi.
Jenis tangga nada ini memberikan kesan gembira,
ringan, dan lincah.
b. Laras pelog adalah tangga nada pentatonis yang
menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 7 (dibaca: ji, ro, lu,
pat, ma, nem, pi). Jenis tangga nada ini
memberikan kesan tenang dan luhur.
Pada mulanya, gamelan digunakan untuk
mengiringi pergelaran wayang kulit dan wayang
panji. Akan tetapi sekarang, gamelan berfungsi
dalam mengiringi bermacam-macam acara, seperti
tari-tarian, wayang orang, klonengan, pernikahan,
kethoprak, kenegaraan upacara sekaten, dan
75
upacara keagamaan. Sebagian besar gamelan
merupakan alat musik perkusi (alat pukul) dari
bahan perunggu atau besi. Pemain musik gamelan
disebut niyaga, sedangkan penyanyinya disebut
sinden atau waranggana. Lagu-lagu yang
dinyanyikan secara umum disebut gending.
Gamelan terdiri atas
a. alat musik idiophone (bonang, gender, demung,
saron, slenthem, kethuk, kenong, kempul, gong,
dan gambang);
b. alat musik membranophone (kendang);
c. alat musik chordophone (siter dan rebab);
d. alat musik aerophone (suling).
Sumber: (TradisionalIndonesia.blogspot.com)
Gambar 4.5 Alat musik dari daerah Jawa Tengah
3. Musik daerah yang ada di Jawa Timur
Musik daerah Jawa Timur sama yaitu musik
gamelan, tangga nadanya pelog dan slendro. Di
Madura, musik gamelan disebut gamelan sandur.
76
Sumber: (TradisionalIndonesia.blogspot.com) Gambar 4.6 Alat musik dari daerah Jawa Timur
4. Musik daerah sekitar Bali
Gamelan Bali terdiri dari beberapa instrumen
tabuh, meliputi metalofon, silofon, gong, gendang,
dan bonang.
Sumber: (TradisionalIndonesia.blogspot.com) Gambar 4.7 Alat musik dari daerah Bali
Gamelan Bali juga memiliki dua sistem nada, yaitu
pelog dan slendro. Gamelan pelog dapat
77
dikelompokan dalam empat nada, lima nada, dan
tujuh nada. Gamelan slendro dikelompokkan dalam
empat nada dan lima nada. Setiap desa atau
kelompok menyesuaikan nada gamelan secara
berbeda-beda, sehingga instrumen gamelan Bali
tidak dapat ditukarkan. Permainan gamelan Bali
lebih cepat dan dinamis dibandingkan dengan
gamelan Jawa.
5. Musik daerah Riau
Musik daerah Riau yaitu orkes Melayu dan musik
gambus. Alat musik yang digunakan sbagai berikut:
Sumber: (TradisionalIndonesia.blogspot.com)
Gambar 4.8 Alat musik dari daerah Riau
78
a. Orkes Melayu
Musik orkes Melayu biasanya membawakan lagu-
lagu Melayu asli. Instrumennya terdiri atas
akordeon, gendang Melayu, dan gong kecil.
b. Musik Gambus
Gambus merupakan alat musik sejenis gitar
dengan wadah gema cembung dan memakai
tujuh dawai yang menggunakan nada secara
rangkap seperti mandoline. Para pemain musik
gambus biasanya sambil bernyanyi dan
kebanyakan lagu yang dibawakan bertema
keagamaan dan persoalan cinta. Alat musik yang
digunakan adalah gambus, rebana, dan biola.
6. Musik Daerah Sumatera Barat
Musik di daerah ini yang terkenal adalah talempong.
Talempong merupakan alat musik sejenis bonang
dari logam perunggu atau besi berbentuk bundar
dengan puncak di tengah.
Alat musik daerah Minang terdiri dari:
a. alat musik perkusi (gendang besar, ketipung,
rebana, gendang sedang, talempong, dan gong);
b. alat musik tiup (saluang, serunai, puput
tanduk, dan suliang);
79
Sumber: (TradisionalIndonesia.blogspot.com) Gambar 4.9 Alat musik dari daerah Sumatera Barat
7. Musik Daerah Sulawesi Utara
Musik khas daerah Minahasa (Sulawesi Utara)
adalah kolintang. Kolintang merupakan sejenis
gambang atau xilofon yang terbuat dari bilahan
kayu. Satu perangkat kolintang terdiri atas tujuh
kolintang yang dimainkan dengan dua pemukul.
Tangga nada yang digunakannya adalah tangga
nada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, si). Alat musik
lain diantaranya salude dan bansi.
Sumber: (TradisionalIndonesia.blogspot.com) Gambar 4.10 Alat musik dari daerah Sulawesi Utara
80
8. Musik Daerah Maluku
Alat musik di seluruh daerah Maluku hampir sama,
yaitu:
a. arababu (rebab) dengan resonator dari
tempurung;
b. idiokor do yang disebut tetabuhan;
c. gong (didatangkan dari Jawa);
d. korno (alat musik tiup) yang terbuat dari siput;
e. bermacam-macam gendang yang disebut tifa
Sumber: (TradisionalIndonesia.blogspot.com) Gambar 4.11 Alat musik dari daerah Maluku
Untuk daerah Halmahera, Bacan, Ternate, dan
Tidore sebagai daerah Islam memiliki alat-alat
musik islami, seperti rebana, gambus, bangsil
(suling), dan sulepe. Sulepe merupakan alat musik
yang sumber bunyinya dari tali, tetapi resonator-nya
terbuat dari tempurung.
81
9. Musik daerah Nusa Tenggara Timur
Musik khas dari pulau Rote yaitu sasando. Sasando
ini merupakan alat musik petik yang terdiri dari
sebatang Bambu sebagai tempat untuk mengaitkan
kawat halus untuk dipetik dan resonator-nya
terbuat dari daun lontar yang dirangkai berbentuk
mangkuk atau timba. Tangga nada yang digunakan
yaitu tangga nada pentatonis.
Sumber: (TradisionalIndonesia.blogspot.com)
Gambar 4.12 Alat musik dari daerah NTT
Contoh-contoh di atas hanya musik dari sebagian daerah
di Indonesia. Tiap daerah di Indonesia memiliki keragaman
jenis musik yang berbeda-beda. Alat-alat musiknya pun
memiliki berbagai macam variasi bunyi dan kekhasan dalam
cara memainkannya. Ada yang dimainkan dengan cara
digesek, dipukul, ditiup, dipetik, dan digoyang. Perbedaan
apapun yang ada pada setiap alat dan musik daerah harus
kita hargai dan banggakan dengan mempelajarinya.
82
Rangkuman
Musik daerah adalah suatu bentuk karya seni
menggunakan media bunyi-bunyian yang hidup dan
berkembang ditengah masyarakat disesuaikan dengan
aturan-aturan daerah setempat.
Beberapa keunikan musik daerah setempat yaitu
kesederhanaan musiknya, bersifat kedaerahan, disampaikan
secara turun-temurun dan jarang diketahui penciptanya.
Fungsi musik daerah yaitu sebagai: Sarana Upacara
Adat, Pengiring Tari, Media Komunikasi, Media Bermain,
Media Penerangan dan komunikasi dan Iringan
Pertunjukkan.
Kita dapat mengenali musik daerah melalui alat yang
digunakan dalam penyajiannya.
1. Ayo carilah musik daerah yang bisa dimainkan
dengan alat musik dari daerahmu!
2. Pernahkah sebelumnya kamu memainkan alat
musik?
3. Apabila belum carilah informasi tentang musik
daerah yang bisa dimainkan dengan alat musik
daerah masing-masing.
83
Uji Kompetensi
Kompetensi Pengetahuan
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Musik daerah biasa berkembang secara turun temurun
dan disampaikan secara . . .
a. Tertulis
b. Terstruktur
c. Oral
d. Berkesinambungan
e. Terekam
2. Alat musik dari daerah Nusa Tenggara Timur yaitu. . .
a. Sasando
b. Telempong
c. Panting
d. Angklung
e. Tagoni
3. Yang bukan merupakan fungsi musik daerah yaitu . . .
a. Sarana Upacara Adat
b. Media bermain
c. Media Komunikasi
d. Sarana hura-hura
e. Iringan pertunjukan
4. Alat musik yang berasal dari Jawa Barat yaitu. . .
a. Sasando
b. Panting
c. Gamelan degung
d. Kulintang
e. Gambus
84
5. Telempong merupakan alat musik dari daerah . . .
a. Sumatera utara
b. Sulawesi Selatan
c. Sumatera Barat
d. Jawa Barat
e. Nusa Tenggara Timur
Isilah titik-titik di bawah ini!
1. Musik daerah berkembang di masyarakat sesuai dengan..
2. Kita dapat mengenali musik daerah melalui . . .
3. Salah satu alat musik dari daerah Jawa Barat yaitu . . .
4. Kulintang adalah alat musik dari daerah . . .
5. Alat musik dari daerah NTT yaitu . . .
Kompetensi Keterampilan
Tes Kinerja
Diskusikan hasil pembelajaran karya seni musik
daerah. Kemudian mainkanlah musik daerah dengan
alat musik daerah masing-masing. Lakukan bersama
dengan teman atau individual.
Setiap siswa diharapkan dapat mencoba memainkan
musik daerah walaupun hanya dengan alat yang
sederhana.
85
Refleksi
Kamu telah belajar materi mengenai musik
daerah dan menyanyikan lagu daerah dengan teknik
dan gaya sesuai dengan daerah masing-masing.
Tentu kamu dapat merasakan perbedaannya dengan
gaya daerah dari mana musik itu berasal.
Kita perlu memahami dan mempelajari budaya-
budaya daerah lain selain budaya kita sendiri.
Dengan mempelajari adat kebudayaan daerah lain
melalui karya seninya berarti kita telah berusaha
melestarikan kekayaan kebudayaan nusantara.
Kita sebagai generasi penerus bangsa harus
berusaha untuk menghargai dan mencintai musik-
musik di daerah tersebut. Agar kelak budaya bangsa
kita tetap lestari.
86
87
BAB V
Tari Nusantara
Mengenal Tari
Nusantara
Tari
Nusantara
Memperagakan
Tari Nusantara
Pengertian Tari
Nusantara
Jenis-Jenis Tari
Nusantara
Fungsi Tari
Nusantara
Gerak 1
Gerak 2
Gerak 3
Gerak 4
Gerak 5 & 6
Gerak 7 & 8
88
Apakah kalian pernah melihat tari-tarian Nusantara?
Apakah kalian pernah menarikan tarian Nusantara?
Coba amati gambar di bawah ini!
Sumber: duodhil.blogspot.co.id Gambar 5.1 Tari-Tari Nusantara
Coba sebutkan nama tari-tarian yang kamu ketahui di atas!
Pernahkah kamu melihat pementasan tari nusantara?
89
Agar lebih memahami tarian nusantara, bacalah penjelasan di
bawah ini!
A. Mengenal Tari Nusantara
1. Pengertian Tari Nusantara
Dalam kamus besar bahasa Indonesia tari
mempunyai arti gerakan anggota badan yang
berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian.
Sedangkan nusantara adalah sebutan bagi seluruh
wilayah kepulauan Indonesia. Tari nusantara
merupakan tarian yang lahir dan berakar dari
budaya daerah nusantara atau disebut juga tarian
daerah.
Indonesia merupakan negara yang memiliki tari-
tarian yang sangat beragam. Tari tersebut dapat
diidentifikasi berdasarkan daerah asal, koreografi
(garapan tari), fungsinya dan corak garapannya.
a. Pembagian tari menurut daerah asalnya
Indonesia mempunyai banyak tari daerah. Nama
tari dari daerahnya dinamakan tari daerah
masing-masing. Beberapa tarian yang berasal dari
daerah-daerah yang ada di Nusantara,
diantaranya:
1) Tari saman, seudati dan lainnya dari
Nanggroe Aceh Darussalam
2) Tari piring, alu ambek, lilin dan lainnya dari
Sumatra Barat (Minang)
3) Tari lambak joget dan lainnya dari Riau
90
4) Tari lenong, topeng blantek dan lainnya dari
DKI Jakarta
5) Tari jaipong, merak, kandagan dan lainnya
dari Jawa Barat.
6) Tari ngremo, ludruk, jaran goyang dan
lainnya dari Jawa Timur
7) Tari perang dan lainnya dari Kalimantan
Timur
8) Tari Bedana, ngarak lampung dan lainnya
dari Lampung
9) Tari palumpa dan lainnya dari Sulawesi
Tengah
10) Tari Pendet, panji semirang dan lainnya dari
Bali
11) Tari Gandrung dan lainnya dari NTB
12) Tari bido feto eman dan lainnya dari NTT
13) Tari Inabar ilaa dan lainnya dari Maluku
14) Tari perang, selamat datang dan lainnya dari
Papua
15) dan lain-lain
b. Pembagian tari menurut koreografinya
Pembagian tari berdasarkan koreografinya
dibedakan menjadi tari tunggal, tari berpasangan,
tari kelompok atau tari massal.
91
c. Pembagian tari menurut fungsinya
Berdasarkan fungsinya tari nusantara ini bisa
dibedakan menjadi tari upacara, tari pergaulan,
dan tari pertunjukan.
d. Pembagian tari menurut corak garapannya
Pembagian tari nusantara menurut corak
garapannya, dikelompokan menjadi dua jenis
yaitu:
- Tari Tradisional adalah tari yang mengalami
perjalanan sejarah yang cukup panjang dan
bertumpu pada pola-pola tradisi. Ada dua
macam tari tradisional yaitu tari rakyat yang
bersumber dari tradisi kerakyatan dan tari
klasik yang bersumber dari tradisi istana.
- Tari kreasi adalah tarian yang dalan
penyajiannya mengungkapkan pola-pola
tradisi yang sudah ada.
2. Fungsi tari Nusantara
1) Upacara adat dan keagamaan
2) Hiburan pelaku-pelakunya
3) Tontonan atau pertunjukan
4) Pendidikan
5) Penerangan
6) Rekreasi terapi kesehatan
7) Iklan
92
3. Jenis-jenis Tari Nusantara
Tari di Nusantara sangat tak terbilang jumlahnya, di
bawah ini akan dibahas beberapa jenis tarian daerah
yang ada di Nusantara:
a. Tari Jaipong
Tari tradisional dari Jawa Barat salah satunya
yaitu tari jaipong.
Sumber: duodhil.blogspot.co.id
Gambar 5.2 Tari Jaipong
Tari jaipong atau jaipongan adalah sebuah
kesenian dari sunda berupa seni tari dengan diiringi
musik Degung, yang dulunya bernama ketuk tilu dan
bermula diciptakan seniman berbakat yang bernama
Gugum Gumilar. Ciri utama Jaipongan adalah gaya
kaleran, alami dan apa adanya, ceria, erotis, humoris,
bersemangat, berspontanitas, dan kesederhanaan.
93
Garakan tari jaipong dapat dibedakan menjadi
beberapa bagian diantaranya:
a. gerakan pembuka yang disebut juga bukaan
b. bagian dari gerakan-gerakan yang disebut
pencungan
c. pemberhentian atau titik disebut ngala
d. pindahan dari peralihan sesudah ngala disebut
mincit
b. Tari Saman
Sumber: duodhil.blogspot.co.id
Gambar 5.3 Tari Saman
Tari saman merupakan tarian yang berasal dari
Aceh. Keunikan tari saman ini terletak pada
kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan.
Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti
irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur
itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari
dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang
dinamis.
94
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang
menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk
tangan dan tepuk dada. Penari saman memiliki
kostum atau busana khusus saman, yang menjadi ciri
khas dan menunjang kekompakan para penari.
c. Tari Janger
Tari janger merupakan tarian pergaulan yang berasal
dari Bali. Tarian ini biasanya dibawakan oleh 10-16
orang penari muda-mudi, penari perempuan disebut
janger dan penari laki-laki disebut kecak. Tari ini
bernuansa sederhana, ceria dan penuh semangat.
Bentuk penyajian pertunjukan tari janger ini terdiri
dari beberapa bagian diantaranya:
1) Pembukaan
2) Pepeson
3) Pejangeran
4) Lakon
5) Penutup
Sumber: pemuda_bali.blogspot.co.id
Gambar 5.4 Tari Janger
95
d. Tari Piring
Tari Piring merupakan tarian khas dari daerah
Sumatera Barat, Minangkabau. Masyarakat
Minangkabau menyebutnya tari piriang. Tarian ini
dimainkan dengan menggunakan Piring sebagai media
utama. Gerak dasar tari piring ini terdiri dari langkah-
langkah silat Minangkabau atau silek.
Sumber: duodhil.blogspot.co.id
Gambar 5.5 Tari Piring
Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakan
kedua piring di atas telapak tangan yang kemudain
diayunkan dan diikuti oleh gerakan tari-tarian yang
cepat diselingi dengan dentingan piring atau dentingan
dua cincin di jari penari terhadap piring yang
dibawanya. Pada akhir tarian biasanya piring-piring
yang dibawa dilemparkan ke lantai kemuadian para
penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring
tersebut. Tarian ini diiringi oleh alat musik talempong
dan saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil
yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Pakaian yang
digunakan para penari haruslah berwarna cerah
bernuansa merah dan kuning keemasan.
96
e. Tari Perang
Perang adalah salah satu nama tarian dari Papua
Barat. Tarian ini menunjukan kegagahan rakyat Papua,
biasanya tarian ini dibawakan oleh masyarakat
pegunungan. Digelar ketika kepala suku
memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini
mampu mengobarkan semangat.
Sumber: kebudayaanindonesia.net
Gambar 5.6 Tari Perang
Tarian ini termasuk dalam tarian grup atau bahkan
bisa menjadi tarian kolosal. Karena tidak ada batasan
jumlah penarinya, tarian ini diiringi dengan tifa dan alat
musik lainnya. Lagu yang dilantunkan adalah lagu-lagu
perang pembangkit semangat. Dengan mengenakan
busana tradisional seperti memakai manik-manik,
perhiasan dada, rok yang terbuat dari akar dan daun-
daun yang disisipkan pada tubuh menunjukan
kecintaan rakyat papua pada alam.
97
B. Memperagakan Tari Nusantara
Pada pembelajaran ini akan dibahas mengenai
kegiatan memperagakan tari tradisional. Tarian yang
akan dicontohkan gerakannya yaitu tari kandagan dari
daerah Jawa Barat. Berikut ini langkah-langkah
gerakannya:
1. Gerak 1
Gerakan pertama dilakukan mulai dengan gilek,
lontang kembar, ukel, sembah. Lakukan dalam
hitungan 1 sampai 8.
Sumber: Pusat Olah Tari Setialuyu
Gambar 5.7 Gerak Calik Ningkat dalam tari kandagan (Sunda)
1. Diskusikanlah bersama teman materi di atas!
2. Carilah dari internet atau media cetak gambar-
gambar tarian nusantara
3. Buatlah kliping sambil disampingnya ditulis
asal daerah tarian tersebut, jumlah penari, dan
termasuk tari tradisional atau tari kreasi.
98
2. Gerak 2
Gerak kedua dilakukan dimulai dengan soder
panjang disisipkan dekat tempat keris, diatas
pergelangan tangan kiri. Lakukan dengan
hitungan 1 sampai 4.
Sumber: Pusat Olah Tari Setialuyu
Gambar 5.8 Gerak alung soder dalam tari kandagan (Sunda)
3. Gerak 3
Gerakan ini dilakukan dengan engkek gigir ke kanan
sambil mengayunkan soder sesuai dengan hitungan
5 sampai 8. Ulangi dengan arah yang sebaliknya.
Sumber: Pusat Olah Tari Setialuyu Gambar 5.9 Gerak engkek gigir dalam tari kandagan (Sunda)
99
4. Gerak 4
Gerak ini dilakukan dimulai dengan menggerakan
kaki dengan langkah di tempat sambil mengayunkan
soder di tangan. Dilakukan dengan hitungan 1
sampai 8.
Sumber: Pusat Olah Tari Setialuyu
Gambar 5.10 Gerak Mincit Radeya dalam tari kandagan (Sunda)
5. Gerak 5 dan 6
Gerakan dimulai dengan mengayunkan pergelangan
tangan kanan dengan hitungan 1 sampai 4 dan gerak
obah bahu kanan kiri dengan hitungan 5 sampai 8.
Dilakukan dengan arah sebaliknya.
Sumber: Pusat Olah Tari Setialuyu
Gambar 5.11 Kiri: Gerak jangkung ngilo dalam tari kandagan (Sunda) Gambar 5.12 Kanan: Gerak bata rubuh dalam tari kandagan (Sunda)
100
6. Gerak 7 dan 8
Gerakan ini dinamakan waliwis mandi merupakan
gerak meniru burung belibis yang sedang mandi.
Dilakukan seperti di dalam contoh.
Sumber: Pusat Olah Tari Setialuyu Gambar 5.13 Kiri dan Kanan: Gerak waliwis mandi
dalam tari kandaga (Sunda)
1. Setelah kamu mempelajari gerakan salah
satu tari dari daerah Jawa Barat.
2. Carilah informasi mengenai tarian daerah
mu!
3. Menarilah sesuai dengan kemampuanmu!
101
Rangkuman
Tari nusantara merupakan tarian yang lahir dan
beakar dari budaya daerah nusantara atau disebut
juga tarian daerah. Pembagian Tari Nusantara yaitu
1) Pembagian tari menurut daerah asalnya, 2)
Pembagian tari menurut koreografinya, 3) Pembagian
tari menurut fungsinya, 3) Pembagian tari menurut
corak garapannya, 4) Pembagian tari nusantara
menurut corak garapannya, dikelompokan menjadi
dua jenis yaitu: a)Tari Tradisional adalah tari yang
mengalami perjalanan sejarah yang cukup panjang
dan bertumpu pada pola-pola tradisi. b) Tari kreasi
baru adalah tarian yang dalan penyajiannya
mengungkapkan pola-pola tradisi yang sudah ada.
Fungsi tari Nusantara yaitu sebagai Upacara adat
dan keagamaan, Hiburan pelaku-pelakunya,
Tontonan atau pertunjukan, Pendidikan,
Penerangan, Rekreasi terapi kesehatan dan Iklan.
102
Uji Kompetensi
Kompetensi Pengetahuan
Pilihlah jawaban di bawah ini dengan tepat!
1. Sebuah tarian yang berasal dari Aceh yaitu. . .
a. Jaipong
b. Kecak
c. Saman
d. Pendet
e. Perang
2. Yang bukan bagian dari jenis tari menurut koreografinya
yaitu. . .
a. Tari tunggal
b. Tari berpasangan
c. Tari kelompok
d. Tari kontemporer
e. Tari kolosal
3. Tarian yang dalam penyajiannya mengungkapkan pola-
pola tradisi yang sudah ada, disebut...
a. Tari klasik
b. Tari tradisional
c. Tari modern
d. Tari kreasi
e. Tari kontemporer
4. Nama tari yang berasal dari daerah Papua yaitu adalah...
a. Tari klana
b. Tari trunajaya
c. Tari perang
103
d. Tari Kecak
e. Tari Panji Semirang
5. Tari Jaipong atau Jaipongan berasal dari daerah. . .
a. Sumatera Barat
b. Papua
c. Jawa Barat
d. NTB
e. DKI Jakarta
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah pengertian dari tarian nusantara?
2. Sebutkan jenis-jenis tarian nusantara menurut corak
garapannya!
3. Apakah pengertian tarian kreasi?
4. Apakah pengertian tari tradisional?
5. Sebutkan 3 fungsi dari tari nusantara?
Kompetensi Keterampilan
Tes Kinerja
Carilah tarian daerah masing yang mungkin untuk
diperagakan. Lakukan secara sendiri ataupun
berkelompok. Mintalah bimbingan pada guru.
104
Refleksi
Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beribu-
ribu pulau dengan beragam kebudayaan. di Seni tari
sebagai gerakan olah tubuh menjadikannya indah ketika
dilakukan secara benar. Selain indah juga menyehatkan
badan. Keragaman tari nusantara menjadi kekayaan
negara Indonesia seutuhmya.
105
BAB VI
Tari Modern
Tahukah kamu tarian modern?
Pernahkah kamu melihat tari modern?
Di zaman sekarang banyak sekali budaya asing yang masuk
ke Indonesia, salah satunya tari modern atau modern dance.
Tari
Modern
Mengenal Tari
Modern
Memperagakan
Tari Modern
Jenis-Jenis
Tari Modern
106
Di televisi nasional juga sudah banyak ajang pencarian bakat
untuk para pecinta tari modern.
Ayo Amatilah gambar-gambar di bawah ini!
Sumber: id.wikipedia.org Sumber: beatsonfeet.com
Sumber: pinterest.com Sumber: dancehobbys.blogspot.com
Sumber: sekolahtarigenecela.blogspot.com Sumber: kesekolah.com
Gambar 6.1 Modern dance
Tahukah kamu tari modern jenis apa saja yang ada pada
gambar di atas?
107
Untuk menambah wawasanmu, bacalah materi di bawah
ini!
A. Mengenal Tari Modern
1. Pengertian tari modern
Tari modern yaitu jenis tarian yang merupakan
perkembangan dari seni tari yang sudah dan
dikembangkan dari pengalaman-pengalaman. Tarian
ini menjadi suatu kenyataan dan tuntutan jiwa yang
menginginkan kebebasan dari aturan gerak yang
mengelompokan dan terlepas dari segala bentuk
tradisi tari. Tari modern diciptakan kaum muda
dengan merangkaikan gerakan yang sedang populer
namun, biasanya bentuk tarian seperti ini hanya
digemari musiman. Menurut Horosko pengertian tari
modern adalah suatu bentuk tarian yang terbentuk
dan berkembang sejak dari awal abad 20.
2. Ciri-ciri tari modern
Adapun ciri-ciri dari tari modern yaitu:
- Penggarapan yang kreatif
- Tuntutan keasyikan
- Kepuasan batin
- Kekokohan solidaritas
- Bobot kreatif
Diskusikanlah bersama temanmu gambar- gambar tari
modern apa saja yang ada dalam gambar di atas!
108
B. Jenis-Jenis Tari Modern
Semakin berkembangnya zaman, selera tari orang
pun berubah, tari-tarian juga dikembangkan menjadi
lebih beragam. Diantaranya yaitu:
1. Robot Dance/robottic
The Robot Dance adalah sebuah ilusi gaya tari yang
meniru gerak gerik robot atau manekin.
Sumber: pinterest.com
Gambar 6.2 Robot dance
2. Blood-Elf
Tarian ini adalah tarian fleksibel atau lentur. Tari ini
merupakan tari baru zaman sekarang.
Sumber: kesekolah.com Gambar 6.3 Blood-Elf
109
3. Breakdance
Breakdance adalah gaya tari jalanan yang muncul
sebagai bagian dari gerakan hip-hop di antara Afro-
Amerika dan Latin- Amerika. Umumnya tarian ini
diiringi lagu hip hop, rap, atau lagu remix (lagu yang
diaransemen ulang).
Sumber: online-instagram.com/tag/arifonelegz Gambar 6.4 Breakdance
4. Moonwalk Dance
Tari ini merupakan sebuah teknik tarian yang
menghasilkan ilusi penari ditarik ke belakang ketika
mencoba untuk berjalan maju.
Sumber: dancehobbys.blogspot.com
Gambar 6.5 Moon walkdance
110
5. Hip-Hop
Hip-Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang
mulai tumbuh sekitar tahun 1970-an, dikembngkan
oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip
hop ini merupakan perpaduan antara elemen-elemen
yang terdiri dari Mcing (rapping), DJ, Breadance, dan
Graffiti. Namun pada zaman sekarang hip hop juga
diwarnai dengan beatboxing, fashion, bahasa slang dan
gaya hidup lainnya.
Sumber: sekolahtarigenecela.blogspot.com
Gambar 6.6 Hip Hop
Setelah kalian mempelajari materi di atas, coba
diskusikan bersama temanmu materi apa yang tidak
dimengerti dan tanyakan juga pada gurumu.
C. Memperagakan Tari Modern
Pada pembelajaran kali ini kita akan membahas
mengenai peragaan tari modern. Tari modern dapat
dikreasikan sesuai dengan kemampuan kita, karena hal
yang diutamakan dalam tari modern yaitu kreatifitas
pelakunya. Di bawah ini terdapat contoh gerakan kaki
dalam tari modern moon walkdance:
111
Kata kunci:
1) Sepatu hitam artinya kaki kiri
2) Sepatu putih artinya kaki kanan
3) Lingkaran artinya tekukan
Langkah-langkah gerakan kaki dalam tari moon
walkdance:
1. Langkah pertama tempatkan kaki kanan di depan
dan kaki kiri di belakang.
2. Langkah kedua siap-siap untuk mengangkat tumit
kaki kanan atau tekuk jari kaki namun tetap dalam
posisi kaki rata.
3. Langkah ketiga tarik kaki kiri ke belakang, tumit kaki
kanan diangkat.
Sumber: tumblr.com
Gambar 6.7 Step 1
Sumber: tumblr.com
Gambar 6.8 Step 2
112
4. Langkah keempat posisi kaki kiri bearada di
belakang, dan kaki kanan didepan dalam posisi tumit
diangkat.
5. Langkah kelima tarik kaki kanan ke belakang, lalu
kaki kiri ditekuk jarinya atau angkat tumitnya.
6. Berikan gerakan tambahan. Lakukan gerakan kepala
untuk menambah ilusi seakan kamu “berjalan di atas
permukaan bulan”. Ketika menggeser kaki kiri ke
belakang, gerakan kepala ke depan seolah tertinggal
di belakang. Saat berganti kaki, tarik kembali kepala
ke posisi semula.
7. Bisa juga dengan menambahkan gerakan
mengayunkan kedua tangan sembari melakukan
Sumber: tumblr.com
Gambar 6.9 Step 3
Sumber: tumblr.com
Gambar 6.10 Step 4
Sumber: tumblr.com
Gambar 6.11 Step 5
113
gerakan kaki, atau menaikan kedua bahu dan
kemudian mengambil topi (jika memakai topi).
Dalam peragaan tari ini dibutuhkan pengawasan
khusus dan latihan atau peregangan sebelum
melakukannya. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Pilihlah gerakan tari yang paling aman dan
sesuai dengan kemampuan.
Lakukanlah langkah-langkah latihan dalam
gerakan moon walkdance di atas bagi yang
mampu!
Diskusikanlah bersama temanmu mengenai
kesulitan dari gerakan-gerakan tersebut.
114
Rangkuman
Tari modern diciptakan kaum muda dengan merangkaikan
gerakan yang sedang populer namun, biasanya bentuk
tarian seperti ini hanya digemari musiman. Ciri-ciri tari
modern yaitu: penggarapan yang kreatif, tuntutan
keasyikan, kepuasan batin, kekokohan solidaritas, dan
bobot kreatif.
Tari-tarian juga dikembangkan menjadi lebih beragam
yaitu: The Robot Dance adalah sebuah ilusi gaya tari yang
meniru gerak gerik robot atau manekin. Blood-Elf adalah
tarian fleksibel atau lentur. Tari ini merupakan tari baru
zaman sekarang. Breakdance adalah gaya tari jalanan
yang muncul sebagai bagian dari gerakan hip-hop di
antara Afro-Amerika dan Latin- Amerika. Moonwalk Dance
merupakan sebuah teknik tarian yang menghasilkan ilusi
penari ditarik ke belakang ketika mencoba untuk berjalan
maju. Hip-Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang
mulai tumbuh sekitar tahun 1970-an, dikembangkan oleh
masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika.
115
Uji Kompetensi
Kompetensi pengetahuan
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Sebuah teknik tarian yang menghasilkan ilusi penari
ditarik ke belakang ketika untuk berjalan maju, disebut
a. Blood-Elf
b. Moonwalk Dance
c. The Robot Dance
d. Hip hop
e. Breakdance
2. Yang bukan ciri tari modern yaitu. . .
a. Kepuasan batin
b. Terpaku
c. Penggarapan yang kreatif
d. Tuntutan keasyikan
e. Solidaritas
3. Tarian yang dikembangkan dari tari yang sudah ada dan
dari pengalaman-pengalaman yang menginginkan
kebebasan, disebut...
a. Tari klasik
b. Tari tradisional
c. Tari modern
d. Tari kontemporer
e. Tari kreasi
4. Tari modern biasanya digemari hanya untuk . . .
a. Selamnya
b. Musiman
116
c. Tahunan
d. Mingguan
e. Harian
5. Iringan lagu untuk tarian breakdance kecuali. . .
a. Rap
b. Hip-Hop
c. Remix
d. Klasik
e. R&B
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa arti sederhana dari tari modern?
2. Ada berapa jenis tari yang ada pada materi? Sebutkan?
3. Sebutkan tiga ciri tari modern?
4. Sebutkan nama tari modern pada gambar di bawah ini!
5. Sebutkan nama tari modern pada gambar di bawah ini!
117
Kompetensi Keterampilan
Tes Kinerja
Refleksi
Setelah peserta didik mempelajari materi seni tari modern,
diharapkan dapat menambah wawasan dalam keilmuan
seni tari. Setiap karya seni tari yang dibuat bukan untuk
pamer atau sombong tapi untuk dijadikan sebuah
keterampilan dan kesehatan. Sehingga, siswa memiliki
tanggung jawab penuh untuk bertanggung jawab terhadap
apa yang dikerjakan.
Peragakanlah tari modern yang paling kamu kuasai !
Memperagakan tari modern ini untuk pemula sebaiknya
dilakukan diatas matras terutama untuk gerakan
breakdance atau bloodelf, apabila akan melakukan
gerakan tari moon walkdance carilah lantai yang licin
dan gunakan kaos kaki untuk pemula.
118
119
BAB VII
Naskah Drama
Seni teater sudah banyak mengalami perkembangan
yang sangat pesat pada saat ini. Perubahannya yang dominan
pun sangat terasa. Banyak tayangan-tayangan dalam televisi
yang menceritakan drama.
Pernahkah kamu melihat drama di televisi?
Tertarikah kamu melihatnya?
Naskah Drama
Mengenal Naskah
Drama dalam
Pertunjukan Teater
Memperagakan
Membuat Naskah
Drama dalam
Pertunjukan Teater
120
Amatilah gambar-gambar di bawah ini!
Gambar A Gambar B
Gambar C Gambar D
Gambar 7.1 Membaca Ekspresi Wajah
Setelah kalian mengamati gambar diatas.
Coba kalian tuliskan ekspresi apa yang nampak dari wajah
para tokoh!
Tabel 7.1
Format Isian Hasil Pengamatan
Gambar Ekspresi
121
Untuk menambah wawasan, bacalah materi di bawah ini!
A. Mengenal Naskah Drama Dalam Pertunjukan Teater
1. Pengertian Drama Teater
Dalam kamus besar bahasa Indonesia
pengertian drama yaitu komposisi syair atau prosa yg
diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan
watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yg
dipentaskan.
Tontonan drama memang menonjolkan
percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain di
panggung.
Pengertian drama ada yang berarti luas dan ada
juga yang berarti sempit. Drama dalam arti luas
adalah semua bentuk tontonan atau pertunjukkan
yang mengandung cerita yang ditontonkan atau
dipertunjukkan di depan khalayak umum.
Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit
adalah menceritakan kisah hidup manusia dalam
masyarakat di panggung.
Drama sering disebut juga sandiwara atau
teater. Teater itu sendiri artinya tontonan atau
pertunjukan yang dipentaskan di depan orang
banyak. Dalam menyelenggarakan pertunjukan
teater, hal pertama yang kita butuhkan yaitu naskah
drama.
Naskah drama yaitu karangan yang berisi cerita
yang harus dimainkan agar menjadi sebuah drama.
122
Naskah drama ditulis lengkap agar dapat
memudahkan pemain. Selain percakapan, naskah
drama dilengkapi dengan keterangan atau petunjuk
pementasan. Petunjuk itu bisa berupa gerakan
pemain, tempat terjadinya peristiwa, keadaan di
panggung serta hal-hal yang diperlukan.
2. Jenis-Jenis Teater Berdasarkan Penyajian Kisah
Ada delapan jenis teater berdaskan penyajian
kisahnya, yaitu:
a. Tragedi merupakan drama yang bercerita tentang
kesedihan.
b. Komedi merupakan drama yang bercerita tentang
komedi yang penuh dengan kelucuan.
c. Tragekomedi merupakan perpaduan antara kisah
drama tragedi dan komedi.
d. Opera merupakan drama yang dialognya dengan
cara dinyanyikan dan diiringi musik.
e. Melodrama merupakan drama dengan lakon yang
sangat sentimental, mendebarkan, dan
mengharukan, sehingga lebih mengutamakan
ketegangan dari pada kebenaran.
f. Farce merupakan drama yang menyerupai
dagelan, namun tidak sepenuhnya drama
tersebut dagelan.
g. Tablo merupakan jenis drama yang lebih
mengutamakan gerak, para pemainnya tidak
123
mengucapkan suatu dialog, namun dengan
melakukan berbagai gerakan.
h. Sendratari merupakan gabungan antara seni
drama serta seni tari.
3. Unsur-unsur Drama
Drama memiliki unsur-unsur yang menjadi
patokan dalam pembuatan naskahnya, yaitu:
a. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan
utama dalam cerita drama
b. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama
yang dimulai pada babak pertama sampai babak
terakhir.
c. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh
dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga
dengan primadona sedangkan peran pembantu
disebut dengan figuran.
d. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh
si tokoh drama tersebut. Watak protagonis adalah
berwatak baik. Sedangkan watak antagonis
merupakan watak yang jahat.
e. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta
situasi yang terjadi dalam kisah drama yang
berlangsung.
f. Amanat drama merupakan pesan yang
disampaikan dari pengarang cerita drama
tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat
124
disampai dengan melalui peran para tokoh drama
tersebut.
B. Memperagakan Membuat Naskah Drama dalam
Pertunjukan Teater
1. Teknik Penyusunan Naskah Drama
Teknik penyusunan naskah merupakan cara
menyusun naskah. Adapun langkah-langkahnya
yaitu:
a) Memilih materi
Dalam penyusunan naskah drama, hal yang
pertama harus dilakukan adalah memilih materi
yang akan diangkat dalam pertunjukan teater.
b) Menentukan Premis dan Tema
Premis adalah ide awal, ide pusat, emosi dasar
yang dirumuskan secara singkat. Premis dan tema
memiliki maksud yang sama, tetapi beda
jangkauannya. Tema merupakan keseluruhan
cerita dan kejadian serta aspek-aspeknya, dari
Setelah membaca materi, diskusikanlah bersama teman
kamu mengenai teater yang pernah kamu tonton dan
sangat berkesan!
Apabila belum pernah menyaksikan drama pada
pertunjukan teater di panggung sesuangguhnya maka
carilah informasi dari berbagai media elektronik,
internet dan CD/DVD tentang drama.
Ceritakanlah pengalamanmu di kelas secara bergantian!
125
beberapa kejadian untuk dijadikan dasar
lakonnya. Jadi sebelum menentukan premis,
terlebih dahulu tema yang harus dibuat.
c) Menyusun situasi dan watak
Sebelum penulisan naskah, penulisan situasi dan
pemilihan watak tokoh harus ditentukan.
Penyusunan situasi dan watak disesuaikan dengan
premis yang telah dibuat.
d) Mengolah Materi
Materi yang telah dipilih diolah terlebih dahulu ke
dalam bentuk dialog dan gerak/laku. Dialog dan
gerak merupakan alat untuk mengolah materi.
e) Proses Penulisan dan Penyusunan Naskah
Agar rasa dari naskah bisa dirasakan oleh pemain
dan penonton maka harus dilakukan penyeleksian
dan penyesuaian naskah. Sebelum ditampilkan
dalam pergelaran teater hendaklah seleksi
terhadap situasi hendaknya betul-betul cermat
karena situasi merupakan hal yang utama yang
akan dinikmati oleh penonton. Setelah proses
seleksi berakhir dilakukan penyusunan naskah.
Dalam proses penulisan atau penyusunan naskah,
penulis harus memperhatikan struktur bentuknya,
atau kerangka situasi cerita.
126
2. Ciri-Ciri Naskah Drama
Naskah drama juga memiliki ciri-ciri dalam
pembuatannya, yaitu:
a. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik
tokoh dan juga narator. Inilah ciri utama dalam
naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam
bentuk teks.
b. Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda
petik (“...”). Hal ini karena dialog drama bukan
sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu,
naskah drama sendiri tidak menggunakan tanda
petik.
c. Naskah drama sendiri dilengkapi dengan sebuah
petunjuk tertentu yang harus dilakukan para
tokoh yang bersangkutan. Petunjuk tersebut
ditulis dalam tanda kurung atau dapat juga
dengan menggunakan jenis huruf yang berbeda
degan huruf pada dialog.
d. Dalam menyusun naskah tidak harus
menggunakan bahasa yang sulit. Yang penting
dapat diterima dan dimengerti oleh penonton
dengan jelas.
e. Prinsip penulisan naskah mengandung muatan
baik dan buruk. Dialog para tokoh harus dapat
mengurai isi cerita sesuai dengan karakter para
tokoh tersebut.
127
f. Struktur dramatik dalam naskah harus
berdasarkan alur cerita. Dimualai dari
munculnya awal permasalahan, permasalahan-
permasalahan, dan diakhiri dengan penyelesaian.
Sebelum memperagakan naskah drama dalam
pertunjukan teater, hal yang sangat dibutuhkan yaitu
menghafal dialog dan mengatur pemain. Kesalahan yang
terjadi di atas panggung akan mengurangi kelancaran
dalan berjalannya pertunjukan teater.
Bacalah salah satu contoh naskah drama di bawah ini!
Ande Ande Lumut
Babak I
Adegan I
Ruangan sebuah rumah sederhana. Tampak rapi dan
bersih. Meja dan kursi tetata rapi di tengah ruangan, di
pojok kanan terdengar meja kecil. Klenting Merah dan
Klenting Biru tampak sedang bersolek. Klenting Kuning
masuk dengan baki di tangan. Di atas baki ada
minuman diletakan di meja kecil.
KLENTING MERAH:
Ayo, Kuning sini. Sisir rambutku!
KLENTING KUNING
(Sambil menyisir Klenting Merah) Kakak cantik sekali
128
KLENTING BIRU
(sinis, menirukan kata-kata Klenting Kuning) Kakak
cantik sekali. . . (tidak sabar) Tidak usah menjilat. Ayo,
cepat selesaikan pekerjaanmu, setelah itu pegangi
cerminku.
Tiba-tiba terdengar panggilan dari dalam.
IBU:
Kuning! Cepat kemari!
Klenting Kuning terburu-buru mengambil bakinya.
Klenting Merah menngerutu sambil memakai pensil alis.
Klenting Biru memakai lipstik. Ibu tiba-tiba muncul dan
mengejutkan Klenting Kuning. Baki yang dibawanya
terjatuh. Semuanya terkejut. Pensil alis mencoreng
kening Klenting Merah. Lipstik mencoreng pipi Klenting
Biru.
IBU:
(Marah) Dasar, anak malas! Dipanggil tidak segera
datang. Malah bikin ribut saja. Kalau sampai ada
barang-barang yang rusak, kuhukum kau tidak makan
tiga hari. Cepat masak untuk kami!
Klenting Kuning keluar. Dari luar terdengar pembawa
berita memukul bende berkali-kali sambil berteriak-
teriak.
129
PEMBAWA BERITA:
Pengumuman, pengumuman! Ada jejaka mencari calon
istri!
KLENTING MERAH + KLENTING BIRU:
(Wajah berbinar. Berlari keluar) Apa itu?!
IBU:
Tunggu, Nak! Wajah kalian . . . (berkata sendiri) Aduuh!
Wajah belepotan begitu mau ketemu orang.
Klenting Merah dan Klenting Biru kembali masuk sambil
menggandeng seorang lelaki yang tampak kebingungan.
PEMBAWA BERITA:
Walah, saya mau diapakan ini?
Klenting Merah dan Klenting Biru mendudukan lelaki
pembawa berita di kursi dan menjamunya. Pembawa
berita melihat Klenting Merah dan Klenting Biru lalu
tertawa sambil memegang perutnya. Klenting Biru dan
Klenting Merah kebingungan. Ibu mengalihkan
perhatian.
130
IBU:
Hei, pemuda jelek! Cepat ceritakan pengumuman yang
kau bawa! Siapa yang mencari istri? Pasti bukan kau
sendiri, kan?!
Klenting Kuning mengintip, ingin tahu berita itu.
PEMBAWA BERITA:
Waah... sabar, Bu! Saya segera ceritakan kabar yang
menggemparkan gadis-gadis di kadipaten ini. Iaya,
bukan saya yang cari calon istri. Lha wong, gadis-gadis
itu sudahrebutan saya, kok. Tidak usah pakai
pengumuman.
IBU:
Jangan banyak cakap! Ceritakan saja beritanya!
PEMBAWA BERITA:
Di Desa seberang sungai sana, tepatnya di Desa
Dadapan, ada seorang perjaka gagah lagi rupawan
mencari seorang pendamping hidup. Namanya Ande
Ande Lumut. Gadis-gadis yang ingin menjadi istrinya
diminta datang ke rumah Mbok Rando Dadapan. Nanti si
Ande Ande Lumut akan memilih salah satu dari mereka.
131
KLENTING MERAH:
Oh, Kakanda Ande Ande Lumut Ibu, ijinkan kami ke
Desa Dadapan
KLENTING BIRU:
Benar, Bu. Pasti dia akan memilih salah seorang dari
kami.
PEMBAWA BERITA:
(Tertawa terpingkal-pingkal) Haa, ha, ha, ha! Ya, Yaa...
Kalau Ande Ande Lumut memilih kalian, pasti hidupnya
penuh tawa, didampingi badut-badut lucu. Hahahaha. . .
Pembawa berita berjalan keluar. Ibu memarahi anak-
anaknya.
IBU:
Kenapa kalian ini jadi bodoh? Memperlihatkan muka
seperti itu di hadapan orang lain!
KLENTING BIRU:
Kenapa, Bu? Bukankah kami cantik dan menawan? Iya
kan, Kak? (Menengok ke arah Klenting Merah dan
terkejut) Alismu!
132
KLENTING MERAH:
(Sambil memegangi alis, melihat Klenting Biru) Biru,
pipimu!
Keduanya mengambil cermin dan histeris.
BLACK OUT
Bersambung...
Rangkuman
Drama memiliki dua arti yaitu drama yang berarti luas
dan ada juga yang berarti sempit. Pementasan naskah drama
disebut dengan istilah teater. Arti dari naskah drama itu
sendiri yaitu karangan yang berisi cerita yang harus
dimainkan agar menjadi sebuah drama.
Ada delapan jenis teater berdaskan penyajian kisahnya,
yaitu: Tragedi, Komedi, Tragekomedi, Opera, Melodrama,
Farce, Tablo, dan Sendratari.
Drama memiliki unsur-unsur yang menjadi patokan
dalam pembuatan naskahnya, yaitu: Tema, Alur, Tokoh
drama, Watak, Latar, dan Amanat.
Bacalah naskah drama di atas!
Buatlah naskah drama sesuai kemampuanmu!
Diskusikan bersama teman dan tanyakan hal-hal
yang tidak dimengerti pada gurumu!
133
Naskah drama juga memiliki ciri-ciri dalam
pembuatannya, yaitu: 1) Seluruh cerita drama berbentuk
dialog, baik tokoh dan juga narator. 2) Dialog dalam drama
tidak menggunakan tanda petik (“...”). 3) Naskah drama
sendiri dilengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang
harus dilakukan para tokoh yang bersangkutan. Dalam
menyusun naskah tidak harus menggunakan bahasa yang
sulit. Yang penting dapat diterima dan dimengerti oleh
penonton dengan jelas. Prinsip penulisan naskah
mengandung muatan baik dan buruk. Dialog para tokoh
harus dapat mengurai isi cerita sesuai dengan karakter para
tokoh tersebut. Struktur dramatik dalam naskah harus
berdasarkan alur cerita. Dimualai dari munculnya awal
permasalahan, permasalahan-permasalahan, dan diakhiri
dengan penyelesaian.
Uji Kompetensi
Kompetensi Pengetahuan
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Dalam naskah drama, dialognya tidak harus
menggunakan kalimat . . .
a. Asli
b. Tidak asli
c. Langsung
d. Tidak langsung
e. Sangat langsung
134
2. Petunjuk dalam naskah drama yaitu ditandai dengan...
a. Tanda petik
b. Tanda kurung
c. Tanda seru
d. Tanda tanya
e. Tanda koma
3. Struktur dramatika dalam naskah harus sesuai dengan...
a. Tema
b. Watak
c. Alur cerita
d. Amanat
e. Tokoh
4. Drama yang merupakan perpaduan dari drama tragedi
dan komedi yaitu . . .
a. Tragekomedi
b. Melodrama
c. Komedi
d. Sendratari
e. Komedi
5. Gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam
kisah drama yang berlangsung disebut . . .
a. Lokasi
b. Latar
c. Tema
d. Watak
e. Tokoh
135
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa pengertian drama dalam arti luas?
2. Apa pengertian naskah drama?
3. Apa pengertian drama komedi?
4. Sebutkanlah ciri-ciri naskah drama?
5. Apa sebutan bagi tokoh drama yang berkarakter baik?
Kompetensi Keterampilan
Tes Kinerja
Refleksi
Karya seni teater merupakan tempat untuk
mencurahkan segala ekspresi jiwa yang dituangkan
menjadi karya yang indah dan menghibur. Menjadi
kebanggaan tersendiri dan pengalaman yang sangat
berharga ketika kita bisa berperan menjadi orang lain
yang berbeda karakter dengan diri sendiri. Bermain
peran juga bisa dijadikan media bersyukur kita atas
kehidupan yang Tuhan gariskan pada kita.
Bacalah dialog yang telah dipelajari dengan baik dan
benar. Lalu buatlah dialog drama sesuai dengan
kemampuan, lakukanlah bersama temanmu. Sesuaikan
dengah tahapan-tahapan pembuatan naskah yang telah
dipelajari.
136
GLOSARIUM
Artikulasi : Gerakan otot-otot bicara yang
digunakan untuk berbicara;
kejelasan pengucapan.
Dimensi : Ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas,
dsb).
Dialog : Percakapan dua orang atau lebih
(dalam sandiwara, cerita, dsb.);
Karya tulis yg disajikan dalam
bentuk percakapan antara dua tokoh
atau lebih.
Ekspresi : Pengungkapan atau proses
menyatakan (yaitu memperlihatkan
atau menyatakan maksud, gagasan,
perasaan, dsb); Pandangan air muka
yg memperlihatkan perasaan
seseorang.
Intonasi : Lagu kalimat; ketepatan penyajian
tinggi rendah nada (dari seorang
penyanyi).
Karakter : Tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lainnya;
watak.
Khas : Khusus atau teristimewa
137
Kreasi : Ciptaan buah pikiran atau
kecerdasan akal manusia.
Melodi : Susunan rangkaian tiga nada atau
lebih dulu musik yang terdengar
berurutan secara logis serta berirama
dan mengungkapkan suatu gagasan.
Nusantara : Sebutan (nama) bagi seluruh wilayah
kepulauan Indonesia.
Partitur : Bentuk tertulis atau tercetak pada
komposisi musik.
Pentatonik : Not musik yg terdiri atas lima nada
(seperti pada gamelan)
Pola : Motif, corak, ragam bentuk
Rap : percakapan tunggal atau monolog
yang dilakukan secara berirama
dengan diiringi musik
Remix : Suatu bentuk lagu alternatif yang
telah diubah ke bentuk lain berbeda
genre tapi tetap dalam satu
rangkaian nada dan biasanya
memasukan unsur elektronik musik.
Syair : Puisi lama yg tiap-tiap bait terdiri
atas empat larik (baris) yang berakhir
dengan bunyi yang sama
Tala (ditala) : Laras atau kesesuaian nada
138
Unsur : Bagian terkecil dari suatu benda;
bagian benda yg tidak dapat dibagi-
bagi lagi dengan proses kimia; bahan
asal; zat asal; elemen.
Versi : Anggapan tentang sesuatu dari
seseorang atau suatu sudut
pandang.
Watak : Sifat batin manusia yang
mempengaruhi segenap pikiran dan
tingkah laku; budi pekerti; tabiat.
139
DAFTAR PUSTAKA
Bandem, I Made & Sal Murgiyanto, 1996. Teater Daerah
Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Bayuarisantika. Bab V Kelas XI Seni Budaya. [Online]
Tersedia: http://www.slideshare.net/mobile/Bayu-arisantika/bab-v-42385363. [20 Mei 2016]
Brahim, 1968. Drama dalam Pendidikan. Jakarta: Gunung
Agung.
Dwi Arini, Sri Hermawati. dkk. 2008. Seni Budaya Untuk SMK. Jakarta : Kemdikbud
Duadhil. 2014. Macam-macam Tari Nusantara. [Online]
Tersedia: http://duodhil.blogspot.co.id/macam-macam-tari-nusantara.html/m=1. [17 Mei 2016]
Hamzah, Adjib A,. 1971. Pengantar Bermain Drama. Bandung:
CV Rosda.
Holt, Claire. 1967. Art in Indonesia: Continuities and Change.
Ithaca, New York: Cornell University Press.juga terjemahannya oleh R.M. Soedarsono. 2000. Melacak Jejak Perkembangan Seni di Indonesia. Bandung: MSPI.
Latifah, Diah dan Harry Sulastianto. 1993. Buku Pedoman Seni SMA. Bandung: Ganeca Exact.
Nalitari. 2015. Semua Orang Bisa Menari di Nalitari. [Online]
Tersedia: http://nalitari.org/2015/08/30/semua-orang-bisa-menari-di-nalitari/foto oleh kompas/
FerganataIndraRiatmo. [18 Mei 2016]
Nurhadiat, Dedi. 1996. Seni Rupa untuk Kelas 1 SMU. Jakarta: Intermasa.
140
NN. 2014. Tarian Perang Papua. [Online] Tersedia: http://ke-
budayaanindonesia.net/kebudayaan/898/tarianperang-Papua. [17 Mei 2016]
Oemarjati, Boen S,. 1971. Bentuk Lakon dalam Sastra Indonesia. Jakarta: P.T. Gunung Agung.
Pengembangan Profesi Pendidik, Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014.
Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 40 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas Luar Biasa. Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Permendikbud RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Permendiknas Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus.
Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks
Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 105 Tahun 2014 tentang
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan dasar dan Menengah.
141
Permendikbud Nomor 157 Tahun 2014 tentang Evaluasi
Kurikulum Pendidikan Khusus.
Permendikbud nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan dasar dan Menengah.
Purnomo, Eko. dkk. 2014. Seni Budaya SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta :Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud.
Purnomo, Wahyu dan Fasih Subagyo. 2010. Terampil Bermusik Untuk SMP/MTS, Jakarta: Pusat
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Rasma, Bli Nyoman. 2015. Galeri Foto-foto Tarian Bali Terlengkap. [Online] Tersedia:
http://pemuda_bali.blogspot.co.id/2015/01/galeri-foto-foto-tarian-bali-terlengkap.html?m=1. [18 Mei
2016]
Rimas. 2013. Teknik Dasar Menggambar Manga. [Online] Tersedia: http://j-cul.com/teknik-dasar-
menggambar-manga/. [17 Mei 2016]
Senseno, 2016. Mastering Manga – Tutorial Lengkap.
Surabaya: Genta Group Production.
Soeteja, Zakaria. dkk. 2014. Seni Budaya SMA/MAK/SMK Kelas X, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Balitbang Kemdikbud.
Suhernawan, Rahmat dan Rizal Ardhya Nugraha. 2010. Seni Teater Untuk SMP/MTs Kelas VII, VIII, IX, Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Suryahadi, A. Agung. 2008. Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif Jilid 1 untuk SMK, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional.
142
Susanto, Mikke. 2011. DIKSI RUPA, Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa(Edisi II), Yogyakarta: DictiArt Lab, Yogyakarta&Jagad Art Space Bali.
Syafig, Muhammad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Themajesticpanda. [Online] Tersedia: http://www.tumblr.com /search/moon%20walk%gift
Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tim Abdi Guru. 2005. Kesenian untuk SMP kelas IX. Demak:
PT. Gelora Aksara Pratama.
Uzuharosuke. 2012. Menggambar Anime dan Manga. [Online] Tersedia: uzuharosuke.blogspot.co.id/2012/03/04.
[17 Mei 2016]
Wartono, Teguh. 1984. Pengantar Pendidikan Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius
Wikihow. Cara Melakukan “Moonwalk”. [Online] Tersedia: http://id.m.wikihow.com/Melakukan-
%22moonwalk %22. [17 Mei 2016]
Winata, Ade. 2014. Kritik Seni Rupa. Semarang: Jurusan Seni
Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Semarang.
Yaladriya, Raras. 2014. Alat-alat Musik Indonesia. [Online] Tersedia: http://tradisionalindonesia.blogspot.co.id /2014/08/alat-alat-musik-indonesia.html?m=1. [19
Mei 2016]
Dokumen Wikipedia. [Online] Tersedia: http://www.wikipedia.org. [21 Mei 2016]
Dokumen Google. [Online] Tersedia: http://www.google.com. [21 Mei 2016]
143
Dokumen Bahan Membuat. [Online] Tersedia:
http://www.bahanmembuat.com [21 Mei 2016]
Dokumen beecomics. [Online] Tersedia:
http://beecomics.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Dragonart. [Online] Tersedia: http://dragonart.com [21 Mei 2016]
Dokumen IndonesiaIndonesia. [Online] Tersedia: http://indonesiaindonesia.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia: http://qizz234.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia: http://not-angka-
lagu.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia: http://wawanberfikir.blogspot.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia: http://hadisutrisno.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia: http://hedyprasetyo.files.wordpress.com [21 Mei 2016]
Dokumen Lagu Daerah. [Online] Tersedia: http://notangka_pianilaguku.blogspot.com [21 Mei
2016]
144
RIWAYAT PENULIS
Penulis bernama lengkap Ulfah
Saefatul Mustaqimah lahir di Ciamis pada
tanggal 27 Oktober 1990. Penulis
beragama Islam dan status pernikahan
sudah menikah dengan Aas Suhada.
Penulis mengawali pendidikan di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahussalam,
lulus pada tahun 2003. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahussalam
(MTs Negeri Cijeungjing), lulus pada tahun 2006. Pada tahun
2009 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 2 Ciamis. Sejak tahun 2009 penulis
masuk perguruan tinggi di Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Khusus
spesialisasi anak tunadaksa dan lulus tahun 2013.
145
RIWAYAT PENELAAH
Drs. Usep Kustiawan, M.Sn. lahir di
Bandung, 10 Mei 1962. Latar belakang
pendidikan seni rupa diawali dari
Diploma II/DII Tahun 1984, Diploma
III/DIII Tahun 1985, dan Sarjana
Pendidikan/S1 Tahun 1987 dari Jurusan
Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung.
Sementara Magister Seni diraihnya dari
Program Sudi Seni Murni Institut Teknologi Bandung pada
Tahun 1996. Mengajar Seni Rupa sejak tahun 2009 di
Universitas Negeri Malang hingga sekarang sebagai Dosen
Seni Rupa di Jurusan PLB FIP Universitas Negeri Malang.
Buku-buku yang ditulisnya, antara lain: Produksi Media
Grafis (1990), Produksi Media Sederhana (1991), Produksi
Media Foto (1993), Proses Pembuatan Kain Ikat Tradisional
(1994), Media Pembelajaran (2006), KESENIAN Materi Bidang
Bidang Studi SLTP (2007), Pengembangan Media Pembelajaran
Anak Usia Dini (2011), Media Pembelajaran Anak
Berkebutuhan Khusus (2011), Sumber dan Media
Pembelajaran Anak Usia Dini (2013), Pengembangan
Pembelajaran Seni SD (2014), Media Pembelajaran Sekolah
Inklusif (2014), Pengembangan Materi Pembelajaran Seni
Sekolah Dasar (2015), Media Pembelajaran Anak
Berkebutuhan Khusus (2015), Media Pembelajaran Sekolah
Inklusif (2015), Seni Budaya PAUD Inklusif (2015),
Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini (2016).