sbm model pembelajaran (3 oktober 2013) irwan putra pratama

34
MODEL PEMBELAJARAN MAKALAH disusun guna memenuhi mata kuliah Strategi Belajar Mengajar oleh : Irwan Putra Pratama NIM 110210302073

Upload: irwan-putra

Post on 28-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

TRANSCRIPT

Page 1: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH

disusun guna memenuhi mata kuliah Strategi Belajar Mengajar

oleh :

Irwan Putra Pratama

NIM 110210302073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirobbil’alamin sebagai ungkapan puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Model Pembelajaran” ini dengan baik

dan tepat waktu. Makalah ini kami gunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Strategi Belajar Mengajar.

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan krtik dan saran dari pembaca yang

nantinya akan kami gunakan sebagai perbaikan kedepanya. Semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.

Jember, 29 September 2013

Penulis

Page 3: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang………………………………………………....………...1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….………….3

1.3 Tujuan………………………………………………………….…………3

1.4 Manfaat………………………………………………………….………..3

BAB 2. PEMBAHASAN…………………………………………………………..4

2.1 Definisi Model Pembelajaran Menurut para ahli……………………...4

2.2 Karakteristik Model Pembelajaran……………….……………………7

2.3 Macam-Macam Model Pembelajaran…………………………….……10

BAB 3. PENUTUP………………………………………………………………...17

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………....17

3.2 Saran……………………………………………………………………..18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..19

Page 4: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

“Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang

menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit pelajaran

dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, buku-buku kerja,

program multimedia dan bantuan belajar melalui program computer” (Joyce dan Weil

dalam Sagala, 2009).

Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen

yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Maka posisi model pembelajaran

disini sangat penting dan harus diperhatikan oleh guru dalam menjalankan

pembelajarannya ke peserta didik untuk menjadikan suatu pembelajaran yang efektif.

Karena dalam pembelajaran diperlukan penguasaan materi dan suatu model

pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran yang nantinya bisa meningkatakan aktivitas hasil belajar

Model pembelajaran mempunyai peranan atau arti penting dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran dikelas yaitu untuk memperoleh tujuan yang guru inginkan,

sehingga nantinya peserta didik memperoleh pengalaman dalam menuju kedewasaan.

Maka kegiatan belajar adalah pembinaan hubungan antara peserta didik dengan

pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusian yang akrab, terarah dan saling

menghargai, saling membantu dan saling belajar, maka disinilah peranan model

pembelajaran sangat di perlukan oleh guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dan

berarti melaksanakan beberapa kegiatan, tetapi kegiatan itu tidak akan ada gunanya

jika tidak mengarah pada tujuan tertentu, maka seorang guru harus mempunyai tujuan

dalam kegiatan pengajarannya, karena itu setiap guru menginginkan pengajarannya

dapat diterima sejelas-jelasnya oleh peserta didiknya dan harus mencapai tujuan

pembelajaran yang afektif.

Melalui model pembelajaran itu guru mempunyai tugas merangsang serta

meningkatkan jalannya proses belajar. Untuk dapat melaksanakan tugas itu dengan

Page 5: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

baik, guru harus benar-benar mengetahui bagaimana model dan proses pembelajaran

itu berlangsung agar bisa meningkatkan jalannya proses belajar dengan baik dan

mencapai tujuan yang dituju oleh si guru tersebut. Inilah pentingnya model

pembelajaran bagi kegiatan pembelajaran yang berlangsung baik, bagi guru maupun

peserta didik. Guru dapat memperoleh pengalaman mengajar yang baik,

meningkatkan jalannya proses belajar di kelas dengan baik, dan mencapai tujuan

kegiatan belajar-mengajar yang afektif. Sedangkan untuk peserta didik dengan

adanya model pembelajaran di harapkan meningkatnya prestasinya dengan menguasi

atau menyerap materi yang di berikan guru dengan model-model pembelajaran yang

guru pergakan di kelas dan terciptanya kegiatan pembelajar dikelas dengan baik.

Itulah mengapa model pembelajaran penting untuk dipahami oleh guru.

Maka Model dan proses pembelajaran penting dibahas karena akan

menjelaskan makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran

berlangsung. Setiap guru atau pendidik mempunyai alasan-alasan mengapa ia

melakukan kegiatan dalam pembelajaran dengan menentukan sikap tertentu.

(Rooijakkers, 2003) mengemukakan bilamana guru tidak mengetahui apa yang

sebenarnya yang terjadi dalam pikiran peserta didiknya untuk mengerti sesuatu,

kiranya dia pun tidak akan memberi dorongan yang tepat kepada mereka yang sedang

belajar. Para murid akan mudah melupakan pelajaran yang diterimanya, jika pengajar

tidak memberikan penjelasan yang benar dan menyenangkan, maka dari itu model

pembelajaran sangat diperlukan, apalagi bagi mahasiswa calon guru, dengan

mengetahui model-model pembelajaran yang ada para mahasiswa akan mempunyai

pengalaman sebagai calon guru yang nantinya akan di praktekkan seusai lulus untuk

melaksanakan jalannya proses pembelajaran dengan baik. Masalah tentang model

pembelajaran ini sangat urgen untuk dibahas, karena sebagai sarana mahasiswa untuk

menambah pengetahuannya yang nantinya akan menjadi modal dalam karirnya.

Page 6: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Jelaskan definisi model pembelajaran !

2. Bagaimana karakteristik model pembelajaran ?

3. Apa sajakah macam-macam model pembelajaran ?

1.3 Tujuan

Dari latar belakang diatas, maka didapat tujuan sebagai berikut :

1. Dapat menjelaskan definisi model pembelajaran.

2. Dapat menyebut dan menjelaskan karakteristik model pembelajarn

3. Dapat menjelaskan macam-macam model pembelajaran

1.4 Manfaat

Dari latar belakang diatas, maka didapat manfaat sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui definisi dari model pembelajaran

2. Dapat mengetahui karakteristik model pembelajaran

3. Dapat mengetahui dan membedakan macam-macam model pembelajaran

Page 7: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan penerapan

model pembelajaran yang benar dan dapat juga diartikan suatu pendekatan yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa

penerapan model pembelajaran perlu memperhatikan kebutuhan siswa dan apa yang

dimiliki guru agar pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif (Isjoni, 2009)

Para ahli mendefinisikan model pembelajaran berbeda-beda, sesuai dengan

sudut pandangnya masing-masing :

1. Menurut Toeti Soekamto dan Winataputra (1995:78) mendefinisikan

‘model pembelajaran’ sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi

sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar

dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

2. Menurut Komaruddin dalam (Sagala, Syaiful, 2006: 175) model

diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe

atau desain; (2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk

membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung

diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data dan interferensi-

interferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu

obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu

sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang disederhanakan; (5) suatu

deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian

yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk

aslinya.

Page 8: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

3. Menurut Syaiful Sagala, (2005) Model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai

tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang

pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas

belajar mengajar.

4. Menurut Dorin, Demmin & Gabel, (1990) Representasi visual dari

proses disain pembelajaran yang menunjukkan elemen-elemen, fase-fase

utama dan hubungan antar mereka.

5. Menurut Joyce and Weil (2009) mendefinisikan model pembelajaran

sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu yang berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran.

6. Menurut Reigeluth (1983) Instructional model is a set of strategi

component. Model pembelajaran mempreskripsikan variabel-variabel

metode yang merujuk pada apa yang harus pebelajar lakukan dan adaptasi.

Sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan,

strategi atau metode pembelajaran . Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai

macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks

dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya, dalam

penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa

karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan

utama yang berbeda-beda”. Jadi Model pembelajaran adalah sebagai desain

pengajaran (instruksional) yang menggambarkan (mendeskripsikan) proses khusus

dan penyediaan iklim belajar tertentu yang dapat membuat siswa berinteraksi

sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan perilaku misalnya dari tidak tahu

menjadi tahu, dsb. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk

Page 9: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh

guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari

penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.Model dan proses

pembelajaran akan menjelaskan makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik selama pembelajaran berlangsung.

Page 10: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

2.2 Karakteristik Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran sangat dekat dengan pengertian strategi pembelajaran

dan dibedakan dari istilah strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Istilah

model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi,

metode, dan teknik. Sedangkan istilah “strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia

militer terutama terkait dengan perang atau dunia olah raga, namun demikian makna

tersebut meluas tidak hanya ada pada dunia militer atau olahraga saja akan tetapi

bidang ekonomi, sosial, pendidikan. Menurut Ruseffendi (1980), istilah strategi,

metode, pendekatan dan teknik mendefinisikan sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran adalah separangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang

telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi tersebut,

yaitu :

a. Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa)

b. Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri)

c. Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis,

formal atau non formal)

d. Sasaran penerima materi pelajaran ( kelompok, perorangan, heterogen, atau

homogen.

2. Pendekatan Pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru

atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu

disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau

deduktif.

3. Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat

diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah,

ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya.

Page 11: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

4. Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran

yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan

media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya teknik mengajarkan

perkalian dengan penjumlahan berulang.

Sedangkan Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang

menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang

memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan

pada diri siswa (Didang : 2005)

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 203), pengertian

strategi (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan

kebijaksanaan tertentu dalam dan perang damai, (2) rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Soedjadi (1999 :101) menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu siasat

melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan pembelajaran

menjadi pembelajaran yang diharapkan. Untuk dapat mengubah keadaan itu dapat

ditempuh dengan berbagai pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut Soedjadi

menyebutkan bahwa dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode

dan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana

dapat dirunut sebagai rangkaian :

teknik metode pendekatan strategi model

Istilah “ model pembelajaran” berbeda dengan strategi pembelajaran, metode

pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran meliputi suatu

model pembelajaran yang luas dan menyuluruh. Konsep model pembelajaran lahir

dan berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan dalam setting eksperimen

yang dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk pertama kalinya dikembangkan

oleh Bruce dan koleganya (Joyce, Weil dan Showers, 1992)

Page 12: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

Lebih lanjut Ismail (2003) menyatakan istilah Model pembelajaran mempunyai

empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu :

1. rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya,

2. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

3. tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan secara berhasil dan

4. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai.

Berbedanya pengertian antara model, strategi, pendekatan dan metode serta

teknik diharapkan guru mata pelajaran umumnya dan khususnya matematika mampu

memilih model dan mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan

standar kompetensi serta kompetensi dasar dalam standar isi.

Page 13: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

2.3 Macam-Macam Model Pembelajaran

Pada pembahasan macam-macam model di sini saya mengambil refrensi

menurut buku (Joyce dan Weil, 2009) yaitu tentang Models of Teaching yang

menerangkan macam-macam model pembelajaran yaitu :

Dalam rangka pengenalan dan pemanfaatan model pembelajaran ini, (Joyce

dan Weil, 2009) telah menyajikan berbagai model pembelajaran yang telah

dikembangkan oleh para pakar pendidikan. Walaupun judul bukunya adalah “Model

of Teaching” ternyata isi dari uraiannya secara pokok bukan semata-mata membahas

kegiatan pendidik mengajar,  tetapi justru lebih menitikberatkan pada ativitas

pembelajaran terdidik. Sehingga penulis menyesuaikan istilahnya menjadi model

pembelajaran, hal ini agar arah proses aktivitas terlihat jelas berfokus terhadap

peserta didik sebagai peserta didik sesuai dengan arah kebijakan pendidikan jaman

sekarang.

Hasil kajian terhadap berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan

oleh para pakar pendidikan di bidangnya, maka (Joyce dan Weil, 2009) 

mengelompokkan model-model pembelajaran tersebut ke dalam empat kelompok

model, yaitu 1) kelompok model pengolahan informasi,  2) kelompok model

personal,  3) kelompok model sosial, dan    4) kelompok model sistem prilaku.

Berikut akan penulis jelaskan secara ringkas masing-masing kelompok model

tersebut.

a.      Kelompok Model Pengolahan Informasi (The Information Processing Family)

            Model pembelajaran kelompok ini berorientasi kepada kecakapan terdidik

dalam memproses informasi dan cara-cara mereka dapat memperbaiki kecakapan

untuk menguasai informasi. Bahwa model ini berdasarkan pada teori belajar kognitif

(Piaget) dan berorientasi pada kemampuan peserta didik dalam memproses informasi

untuk memperbaiki kemampuannya (Ali, M, 2007). Pemprosesan informasi mengacu

kepada cara orang menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data,

Page 14: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

mengembangkan konsep dan memecahkan masalah, serta menggunakan lambang

verbal dan non verbal. Teori pemrosesan informasi/kognitif dipelopori oleh (Robert

Gagne, 1985). Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat

penting dalam perkembangan individu. Perekembangan merupakan hasil komulatif

dari pembelajaran, di mana dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi

yang kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar.

Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal dan kondisi

eksternal individu dan interaksi antar keduanya sehingga menghasilkan hasil belajar.

Pembelajaran merupakan keluaran dari pemprosesan informasi yang berupa

kecakapan manusia (human capitalities), yakni :(1) informasi verbal,  (2) kecakapan

intelektual,  (3) strategi kognitif,  (4) sikap,  dan (5) kecakapan motorik.

Beberapa model ini menekankan pada asfek kecakapan terdidik untuk

memecahkan masalah dan asfek berpikir yang berproduktif, sedangkan beberapa

yang lainnya lebih menekankan kecakapan intelektual umum. Secara umum banyak

dari model pengolahan informasi ini yang dapat diterapkan kepada sasaran terdidik

dari berbagai usia. Tugas guru dalam penerapan model ini adalah bagaimana

meningkatkan kemampuan terdidik dalam memproses informasi. Guru yang

menganut model ini juga akan menaruh perhatian pada pengembangan kecakapan

murid untuk mengatasi persoalan dan menggunakan pendekatan problem solving

sebagai strategi mengajar (Mulyani Sumantri, 2001).

            Model-model pembelajaran yang tergolong kepada kelompok ini ialah model

Pencapaian Konsep (Concept Attainment), model Berpikir Induktif (Inductive

Thinking), model Latihan Penelitian (Inquiry Training), model Pemandu awal

(Advance Organizer), model Memorisasi (Memorization), model Pengembangan

Intelek (Developing Intellect), dan model Penelitian Ilmiah (Scientific Inquiry).

Berikut penulis berikan sebuah contoh gambaran dari model pembelajaran tersebut.

Gambaran model pembelajaran dari kelompok pengolahan informasi ini, secara garis

besar tujuan dan tokohnya untuk tiap model  tergambar dalam tabel 1. berikut di

bawah ini yang diadaptasi dari (Moh.Surya, 2004).

Page 15: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

TABEL  1KELOMPOK MODEL PEMROSESAN INFORMASI

MODEL TOKOH TUJUAN(1) (2) (3)

Model Penemuan Konsep

Jerome Brunner Dirancang terutama untuk mengembangkan penalaran induktif, tetapi untuk perkembangan dan analisis konsep.

Model Berfikir Induktif

Hilda Taba (1966) Dirancang untuk pengembangan proses mental induktif dan penalaran akademik atau pembentukan teori.

Model Latihan Inquiry

Richard Suchman Dirancang untuk membelajarkan murid dalam menghadapi penalaran kausal, dan untuk lebih pasih dan tepat dalam mengajukan pertanyaan,membentuk konsep dan hipotesis. Model ini pad mulanya digunakan dalan Sains, tetapi kemampuan-kemampuan ini berguna untuk tujuan-tujuan pribadi dan sosial.

(1) (2) (3)

Inquiry Ilmiah Joseph J. Schwab Dirancang untuk pembelajaran sistem penelitian dari suatu disiplin, tetapi juga diharapkan untuk memiliki efek dalam kawasan lain (metode-metode sosial mungkin diajarkan dalam upaya meningkatkan pemahaman sosial dan pemecahan sosial).

Pengembangan Intelek

Jean PiagetIrving Sigel

Edmund Sulivand,dkk

Dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, terutama penalaran logis, tetapi dapat diterapkan pada perkembangan sosial.

Model Penata Lanjutan

David Ausubel Dirancang untuk meningkatkan efisiensi kemampuan pemrosesan informasi untuk menyerap dan mengaitkan bidang-bidang pengetahuan.

Model Memorisasi Harry LorayneJerry Lucas

Dirancang untuk meningkatkan kemampuan pengingatan peserta didik

b.      Kelompok Model Personal (The Personal Family)

           Model pembelajaran kelompok personal ini bertitik tolak dari teori

Humanistik, yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Serta dapat

dikatakan bahwa model ini juga beranjak dari pandangan kedirian atau “selfhood” 

dari individu. Tokoh Humanistik adalah (Abraham Maslow, 1962), R.Rogers, C.

Buhler dan Arthur Comb. Menurut teori ini guru harus berupaya menciptakan kondisi

kelas yang kondusif, agar peserta didik merasa bebas dalam belajar dan

mengembangkan dirinya baik emosional maupun intelektual. Proses pembelajaran

sengaja diupayakan untuk memungkinkan dapat memahami diri sendiri dengan baik,

memikul tanggung jawab untuk pembelajaran, dan lebih kreatif untuk mencapai

Page 16: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

kualitas hidup yang lebih baik. Kelompok ini menekankan proses di mana individu

membentuk dan menata realitas keunikannya. Perhatian banyak diberikan kepada

kehidupan emosional. Melakukan pembelajaran ini lebih banyak memusatkan pada

upaya membantu individu untuk mengembangkan suatu hubungan yang produktif

dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap,

sehinggamampu memperkayahubungan antara pribadi dan lebih mampu dalam

pemprosesan informasinya secara lebih efektif.

            Model-model penbelajaran yang tergolong dalam kelompok ini beserta

tokohnya dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini yang diadaptasi dari (Moh. Surya,

2004).

TABEL  2KELOMPOK MODEL PERSONAL

MODEL TOKOH TUJUAN(1) (2) (3)

Model Pengajaran

Non Direktif

Carl Rogers Memberi tekanan pada pembentukan kemampuan dalam perkembangan pribadi dalam arti kesadaran diri, pemahaman diri, kemandirian dan mengenai konsep diri.

Latihan Kesadaran

Fritz PerlsWilliam Scuhtz

Meningkatkan kemampuan individu peserta didik untuk mengeksplorasi diri dan kesadaran diri. Banyak menekankan pada perkembangan kesadaran dan pemahaman antar pribadi.

Sinektik William Gordon Model ini menekankan pada perkembangan pribadi dalam kreatifitas dan pemecahan masalah kreatif.

Sistem-sistem Konseptual

David Hunt Dirancang untuk meningkatkan kekomplekskan dan keluwesan pribadi

Pertemuan Kelas

William Glasser Model ini menekankan pada perkembangan pemahaman diri dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kelompok sosial.

Page 17: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

c.       Kelompok Model Sosial (The Social Family)

            Kelompok model pembelajaran ini didasari oleh teori belajar Gestalt (Field-

theory) yang menitik beratkan hubungan yang harmonis antara individu dengan

masyarakat (learning to life together). Teori ini dirintis oleh (Max Wertheimer, 1912)

bersama dengan Kurt Koffka dan W. Kohler yang berpandangan bahwa objek atau

peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan.

Sehingga implikasi dari teori ini bahwa pembelajaran akan lebih bermakna bila

materi diberikan secara utuh bukan bagian-bagian. Model ini juga berlandaskan

pemikiran bahwa kerja sama merupakan salah satu fenomena kehidupan masyarakat

yang sangat penting. Kelompok model ini menekankan pada hubungan individu

dengan orang lain atau masyarakat. Kelompok ini memusatkan pada proses di mana

kenyataan ditawarkan secara sosial. Sebagai konsekuensinya, model –model yang

berorientasi sosial tersebut di atas, memberikan prioritas untuk memperbaiki

kecakapan individu untuk berhubungan dengan orang lain, untuk bertindak dalam

proses yang demokratis, dan untuk bekerja secara produktif dalam masyarakat.

Meskipun kelompok model ini lebih menekankan hubungan sosial dibandingkan

dengan asfek lainnya, para tokoh dalam kelompok ini juga menekankan pada

perkembangan kesadaran study yang bersifat akademik. Model-model pembelajaran

yang tergolong kelompok ini beserta tokohnya tergambar pada tabel 3. berikut di

bawah ini yang diadaptasi dari (Moh Surya, 2004).

Page 18: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

TABEL  3KELOMPOK MODEL INTERAKSI SOSIAL

MODEL TOKOH TUJUAN(1) (2) (3)

Investigasi Kelompok

Herbert TelenJohn Dewey

Perkembangan keterampilan untuk partisipasi dalam proses sosial yang demokratis melalui penekanan yang dikombinasikan pada keterampilan antar pribadi (kelompok) dan ketrampilan-keterampilan penentuan akademik. Asfek perkembangan pribadi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam model ini.

Inquiry Sosial Byron MassialesBenjamin Cox

Model ini menekankan pada pemecahan masalah sosial, terutama melalui penemuan, sosial, dan penalaran logis.

Latihan Laboratoris

Bethel Maine Model ini menekankan pada perkembangan keterampilan antar pribadi dan kelompok melalui kesadaran dan keluwesan pribadi.

Penelitian Yurisprudensial

Donald OleverJames P. Shaver

Model ini dirancang untuk pembelajaran kerangka acuan jurisprudensial sebagai cara berpikir dan penyelesaian isu-isu sosial.

Bermain Peran Fainie ShafelGeorge Fhafel

Modelpembelajaran ini dirancang untukmempengaruhi peserta didik agar menemukan nilai-nilai pribadi dan sosial. Prilaku dan nilai-nilainya diharapkan peserta didik menjadi sumber peneluan berikutnya.

Simulasi Sosial Sarene BookockHarold

Model ini dirancang untuk membantu peserta didik agar mengalami bermacam0macam proses dan kenyataan sosial, dan untuk menguji reaksi peserta didik serta untuk memperoleh konsep keterampilan perbuatan dan keputusan.

d.      Kelompok Model Sistem Prilaku (The Behavioral System Family)

               Dasar teoritik dari kelompok model pembelajaran ini ialah teori-teori belajar

Behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk

mengurutkan tugas-tugas belajar dengan cara memanipulasi penguatan

(reinforcement). Model ini dikenal juga sebagai model modifikasi prilaku atau

“Behavioral Modifications”. Semua model pembelajaran ini bersumber dari kerangka

teori behavioral. Istilah-istolah lain yang sejenis dan dipergunakan adalah teori

belajar, teori belajar sosial, modifikasi prilaku, dan terafi prilaku. Kelompok model

ini lebih menekankan pada asfek perubahan prilaku psikologis dan prilaku yang tidak

ddapat diamati. Model-model prilaku mempunyai penerapan yang cukup luas dan

diarahkan kepada bermacam-macam tujuan pendidikan, latihan prilaku antar pribadi,

dan terapi. Berdasarkan pada pengendalian stimulus dan penguatan, model-model

Page 19: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

behavior (prilaku) dan kondisi-kondisi antara, baik secara idividual maupun secara

kelompok, telah banyak penelitian yang dilakuan untuk mengkaji model-model ini.

            Salah satu dari karakteristik umum pada model pembelajaran prilaku, adalah

dalam prihal penjabaran yang harus dipelajari peserta didik, yaitu penjabaran tugas-

tugas yang harus dipelajari menjadi serangkaian prilaku dalam bentuk yang lebih

kecil dan berurutan. Pada umumnya, pengendalian prilaku terletak pada pihak

guru/pendidik, meskipun peserta didik mempunyai kesempatan untuk mengendalikan

prilakunya. Model-model pembelajaran beserta tokohnya tergambar pada tabel 4.

berikut di bawah ini yang diadaptasi dari (Moh Surya, 2004).

TABEL  4.KELOMPOK MODEL BEHAVIORAL

MODEL TOKOH TUJUAN

(1) (2) (3)

Managemen Kontingensi

B.F. Skinner (1953) Model pembelajaran ini menekankan pada kemampuan memahami fakta-fakta, konsep, dan keterampilan.

Kontrol diri B.F. Skinner (1953) Model pembelajaran ini menekankan pada pengendalian prilaku dan keterampilan sosial dalam mengontrol dirinya.

Relaksasi (Santai)

Rimm & Masters wolfe

Model pembelajaran ini menekankan pada tujuan pribadi (mengurangi ketegangan dan kecemasan).

Pengurangan Ketegangan

Rimm & Masters wolfe

Model pembelajaran ini menitik beratkan pada pengalihan pada kesantaian dari kecemasan dalam situasi sosial

Latihan Asertif Desensitas

Wolfe, Lazarus, Salter Wolfe

Pembelajaran ini berorientasi pada ekspresi perasaan secara langsung dan spontan dalan situasi sosial.

Latihan Langsung

Gagne, Smith dan Smith

Pembelajaran ini menekankan pada pola-pola prilaku dan  keterampilan pada diri peserta didik.

Page 20: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas disimpulkan bahwa model-model pembelajaran

sangat dipergunakan dalam pendekatan pembelajaran, sehingga peserta didik dan

pendidik dapat melakukan proses pembelajaran secara efektif optimal dan mencapai

tujuan yang pembelajaran yang telah direncanakan. Oleh karena itu pendidik harus

benar-benar paham benar akan pentingnya model pembelajaran yang ada.

Dari definisi sendiri yaitu model pembelajaran adalah desain pengajaran

(instruksional) yang menggambarkan (mendeskripsikan) proses khusus dan

penyediaan iklim belajar tertentu yang dapat membuat siswa berinteraksi sedemikian

rupa sehingga terjadi perubahan perilaku misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan

model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar

dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model

pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,

metode, dan teknik pembelajaran.Model dan proses pembelajaran akan menjelaskan

makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pendidik selama pembelajaran

berlangsung.

Kemudian setelah definisi di temukan maka akan menelaah kepada karakteristik

model pembelajaran, karena model pembelajaran lebih sering di kaitkan pada teknik,

metode, pendekatan, dan strategi, padahal perbedaannya sangat luas untuk model

pembelajaran, sehingga nantinya calon guru tidak lagi di pusingkan dengan model

pembelajaran. Perbedaan pengertian antara model, strategi, pendekatan dan metode

serta teknik diharapkan guru mata pelajaran umumnya mampu memilih model dan

mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan standar kompetensi

serta kompetensi dasar dalam standar isi.

Page 21: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

Kemudian baru pembahasan selanjutnya yaitu pemilahan-pemilahan yang

terjadi pada model pembelajaran, disini penulis mengutip buku dari (Joyce and Weil,

2009) yaitu tentang Models of Teaching yang menerangkan macam-macam model

pembelajaran yang nantinya bias menjadi sumber-sumber bagi mahasiswa untuk

mengetahui bagaimana bentuk dari model pembelajaran sendiri.

Dari penjabaran diatas mengenai model pembelajaran diatas menunjukan

bahwa berbagai banyak cara untuk menerapkan pembelajaran efektif dan efisien.

Dengan semikian, melalui model-model pembelajaran tersebut diharapkan guru dapat

memilih model pembelajaran mana yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam

kondisi yang ada saat ini. Intinya para guru harus bisa menyesuaikan dengan situasi

didalam kelas dan suasana hati siswa dalam proses pembelajaran. Jika hal

tersebut dapat dilakukan oleh guru secara tepat dan kontinyu, proses pembelajaran di

kelas akan dirasakan menyenangkan baik oleh guru maupun murid dan proses

kegiatan belajar mengajar akan berjalan baik dan memenuhi tujuan yang telah

diinginkan. Maka pentingnya model pembelajaran bagi pendidik maupun peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran.

3.2 Saran

Ketika kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan, hendaknya segera ditindaki

apa-apa yang menjadi kekurangan dari proses pembelajaran melalui model

pembelajaran yang ada. Agar nantinya menjadi sebuah pendidikan yang baik,

dan menciptakan suatu SDM yang bias mengangkat harkat dan martabat atau

mengharumkan nama bangsa ini. Karena pendidikan di bangsa ini dikatakan

belum sempurna baik dari segi manapun. Oleh karena itu sebagai seorang

pendidik seharusnya benar-benar paham akan suatu kegiatan pembelajaran

yang PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan maka akan berdampak dan positif baik dalam sebuah

pembelajaran.

Page 22: SBM Model Pembelajaran (3 Oktober 2013) Irwan Putra Pratama

DAFTAR PUSTAKA

http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannya/ (09:23 -

29 September 2013) dalam buku (Joyce dan Weil, 2009)

http://susila-besmart.blogspot.com/2013/04/makalah-model-pembelajaran-

lengkap.html (10:01 - 29 September 2013) dalam buku (Joyce dan Weil,

2009)

http://srihendrawati.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran.html (18:07 -

30 September 2013 dalam buku (Joyce dan Weil, 2009)

Joyce, B. and Marsha Weil. 2009. Models of Teaching. Second Edition. Prentice/ Hall International Inc.

Sagala, Syaiful. Konsep Dan Makna Pembelajaran (untuk membantu

memecahkan problematika belajar dan mengajar), Bandung : Alfabeta, 2003.