MODEL PEMBELAJARAN
MAKALAH
disusun guna memenuhi mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
oleh :
Irwan Putra Pratama
NIM 110210302073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirobbil’alamin sebagai ungkapan puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Model Pembelajaran” ini dengan baik
dan tepat waktu. Makalah ini kami gunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Strategi Belajar Mengajar.
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan krtik dan saran dari pembaca yang
nantinya akan kami gunakan sebagai perbaikan kedepanya. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.
Jember, 29 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang………………………………………………....………...1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….………….3
1.3 Tujuan………………………………………………………….…………3
1.4 Manfaat………………………………………………………….………..3
BAB 2. PEMBAHASAN…………………………………………………………..4
2.1 Definisi Model Pembelajaran Menurut para ahli……………………...4
2.2 Karakteristik Model Pembelajaran……………….……………………7
2.3 Macam-Macam Model Pembelajaran…………………………….……10
BAB 3. PENUTUP………………………………………………………………...17
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………....17
3.2 Saran……………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..19
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
“Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit pelajaran
dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, buku-buku kerja,
program multimedia dan bantuan belajar melalui program computer” (Joyce dan Weil
dalam Sagala, 2009).
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Maka posisi model pembelajaran
disini sangat penting dan harus diperhatikan oleh guru dalam menjalankan
pembelajarannya ke peserta didik untuk menjadikan suatu pembelajaran yang efektif.
Karena dalam pembelajaran diperlukan penguasaan materi dan suatu model
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang nantinya bisa meningkatakan aktivitas hasil belajar
Model pembelajaran mempunyai peranan atau arti penting dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dikelas yaitu untuk memperoleh tujuan yang guru inginkan,
sehingga nantinya peserta didik memperoleh pengalaman dalam menuju kedewasaan.
Maka kegiatan belajar adalah pembinaan hubungan antara peserta didik dengan
pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusian yang akrab, terarah dan saling
menghargai, saling membantu dan saling belajar, maka disinilah peranan model
pembelajaran sangat di perlukan oleh guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dan
berarti melaksanakan beberapa kegiatan, tetapi kegiatan itu tidak akan ada gunanya
jika tidak mengarah pada tujuan tertentu, maka seorang guru harus mempunyai tujuan
dalam kegiatan pengajarannya, karena itu setiap guru menginginkan pengajarannya
dapat diterima sejelas-jelasnya oleh peserta didiknya dan harus mencapai tujuan
pembelajaran yang afektif.
Melalui model pembelajaran itu guru mempunyai tugas merangsang serta
meningkatkan jalannya proses belajar. Untuk dapat melaksanakan tugas itu dengan
baik, guru harus benar-benar mengetahui bagaimana model dan proses pembelajaran
itu berlangsung agar bisa meningkatkan jalannya proses belajar dengan baik dan
mencapai tujuan yang dituju oleh si guru tersebut. Inilah pentingnya model
pembelajaran bagi kegiatan pembelajaran yang berlangsung baik, bagi guru maupun
peserta didik. Guru dapat memperoleh pengalaman mengajar yang baik,
meningkatkan jalannya proses belajar di kelas dengan baik, dan mencapai tujuan
kegiatan belajar-mengajar yang afektif. Sedangkan untuk peserta didik dengan
adanya model pembelajaran di harapkan meningkatnya prestasinya dengan menguasi
atau menyerap materi yang di berikan guru dengan model-model pembelajaran yang
guru pergakan di kelas dan terciptanya kegiatan pembelajar dikelas dengan baik.
Itulah mengapa model pembelajaran penting untuk dipahami oleh guru.
Maka Model dan proses pembelajaran penting dibahas karena akan
menjelaskan makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran
berlangsung. Setiap guru atau pendidik mempunyai alasan-alasan mengapa ia
melakukan kegiatan dalam pembelajaran dengan menentukan sikap tertentu.
(Rooijakkers, 2003) mengemukakan bilamana guru tidak mengetahui apa yang
sebenarnya yang terjadi dalam pikiran peserta didiknya untuk mengerti sesuatu,
kiranya dia pun tidak akan memberi dorongan yang tepat kepada mereka yang sedang
belajar. Para murid akan mudah melupakan pelajaran yang diterimanya, jika pengajar
tidak memberikan penjelasan yang benar dan menyenangkan, maka dari itu model
pembelajaran sangat diperlukan, apalagi bagi mahasiswa calon guru, dengan
mengetahui model-model pembelajaran yang ada para mahasiswa akan mempunyai
pengalaman sebagai calon guru yang nantinya akan di praktekkan seusai lulus untuk
melaksanakan jalannya proses pembelajaran dengan baik. Masalah tentang model
pembelajaran ini sangat urgen untuk dibahas, karena sebagai sarana mahasiswa untuk
menambah pengetahuannya yang nantinya akan menjadi modal dalam karirnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan definisi model pembelajaran !
2. Bagaimana karakteristik model pembelajaran ?
3. Apa sajakah macam-macam model pembelajaran ?
1.3 Tujuan
Dari latar belakang diatas, maka didapat tujuan sebagai berikut :
1. Dapat menjelaskan definisi model pembelajaran.
2. Dapat menyebut dan menjelaskan karakteristik model pembelajarn
3. Dapat menjelaskan macam-macam model pembelajaran
1.4 Manfaat
Dari latar belakang diatas, maka didapat manfaat sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui definisi dari model pembelajaran
2. Dapat mengetahui karakteristik model pembelajaran
3. Dapat mengetahui dan membedakan macam-macam model pembelajaran
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan penerapan
model pembelajaran yang benar dan dapat juga diartikan suatu pendekatan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa
penerapan model pembelajaran perlu memperhatikan kebutuhan siswa dan apa yang
dimiliki guru agar pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif (Isjoni, 2009)
Para ahli mendefinisikan model pembelajaran berbeda-beda, sesuai dengan
sudut pandangnya masing-masing :
1. Menurut Toeti Soekamto dan Winataputra (1995:78) mendefinisikan
‘model pembelajaran’ sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
2. Menurut Komaruddin dalam (Sagala, Syaiful, 2006: 175) model
diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe
atau desain; (2) suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk
membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung
diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data dan interferensi-
interferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu
obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu
sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang disederhanakan; (5) suatu
deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian
yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk
aslinya.
3. Menurut Syaiful Sagala, (2005) Model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar mengajar.
4. Menurut Dorin, Demmin & Gabel, (1990) Representasi visual dari
proses disain pembelajaran yang menunjukkan elemen-elemen, fase-fase
utama dan hubungan antar mereka.
5. Menurut Joyce and Weil (2009) mendefinisikan model pembelajaran
sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu yang berfungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas pembelajaran.
6. Menurut Reigeluth (1983) Instructional model is a set of strategi
component. Model pembelajaran mempreskripsikan variabel-variabel
metode yang merujuk pada apa yang harus pebelajar lakukan dan adaptasi.
Sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan,
strategi atau metode pembelajaran . Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai
macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks
dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya, dalam
penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa
karena masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan
utama yang berbeda-beda”. Jadi Model pembelajaran adalah sebagai desain
pengajaran (instruksional) yang menggambarkan (mendeskripsikan) proses khusus
dan penyediaan iklim belajar tertentu yang dapat membuat siswa berinteraksi
sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan perilaku misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dsb. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh
guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.Model dan proses
pembelajaran akan menjelaskan makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik selama pembelajaran berlangsung.
2.2 Karakteristik Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran sangat dekat dengan pengertian strategi pembelajaran
dan dibedakan dari istilah strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Istilah
model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi,
metode, dan teknik. Sedangkan istilah “strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia
militer terutama terkait dengan perang atau dunia olah raga, namun demikian makna
tersebut meluas tidak hanya ada pada dunia militer atau olahraga saja akan tetapi
bidang ekonomi, sosial, pendidikan. Menurut Ruseffendi (1980), istilah strategi,
metode, pendekatan dan teknik mendefinisikan sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran adalah separangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang
telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi tersebut,
yaitu :
a. Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa)
b. Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri)
c. Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis,
formal atau non formal)
d. Sasaran penerima materi pelajaran ( kelompok, perorangan, heterogen, atau
homogen.
2. Pendekatan Pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru
atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu
disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau
deduktif.
3. Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat
diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah,
ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya.
4. Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran
yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan
media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya teknik mengajarkan
perkalian dengan penjumlahan berulang.
Sedangkan Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang
menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
pada diri siswa (Didang : 2005)
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 203), pengertian
strategi (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam dan perang damai, (2) rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Soedjadi (1999 :101) menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu siasat
melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan pembelajaran
menjadi pembelajaran yang diharapkan. Untuk dapat mengubah keadaan itu dapat
ditempuh dengan berbagai pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut Soedjadi
menyebutkan bahwa dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode
dan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana
dapat dirunut sebagai rangkaian :
teknik metode pendekatan strategi model
Istilah “ model pembelajaran” berbeda dengan strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran meliputi suatu
model pembelajaran yang luas dan menyuluruh. Konsep model pembelajaran lahir
dan berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan dalam setting eksperimen
yang dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk pertama kalinya dikembangkan
oleh Bruce dan koleganya (Joyce, Weil dan Showers, 1992)
Lebih lanjut Ismail (2003) menyatakan istilah Model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu :
1. rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya,
2. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
3. tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan secara berhasil dan
4. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
Berbedanya pengertian antara model, strategi, pendekatan dan metode serta
teknik diharapkan guru mata pelajaran umumnya dan khususnya matematika mampu
memilih model dan mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
standar kompetensi serta kompetensi dasar dalam standar isi.
2.3 Macam-Macam Model Pembelajaran
Pada pembahasan macam-macam model di sini saya mengambil refrensi
menurut buku (Joyce dan Weil, 2009) yaitu tentang Models of Teaching yang
menerangkan macam-macam model pembelajaran yaitu :
Dalam rangka pengenalan dan pemanfaatan model pembelajaran ini, (Joyce
dan Weil, 2009) telah menyajikan berbagai model pembelajaran yang telah
dikembangkan oleh para pakar pendidikan. Walaupun judul bukunya adalah “Model
of Teaching” ternyata isi dari uraiannya secara pokok bukan semata-mata membahas
kegiatan pendidik mengajar, tetapi justru lebih menitikberatkan pada ativitas
pembelajaran terdidik. Sehingga penulis menyesuaikan istilahnya menjadi model
pembelajaran, hal ini agar arah proses aktivitas terlihat jelas berfokus terhadap
peserta didik sebagai peserta didik sesuai dengan arah kebijakan pendidikan jaman
sekarang.
Hasil kajian terhadap berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan
oleh para pakar pendidikan di bidangnya, maka (Joyce dan Weil, 2009)
mengelompokkan model-model pembelajaran tersebut ke dalam empat kelompok
model, yaitu 1) kelompok model pengolahan informasi, 2) kelompok model
personal, 3) kelompok model sosial, dan 4) kelompok model sistem prilaku.
Berikut akan penulis jelaskan secara ringkas masing-masing kelompok model
tersebut.
a. Kelompok Model Pengolahan Informasi (The Information Processing Family)
Model pembelajaran kelompok ini berorientasi kepada kecakapan terdidik
dalam memproses informasi dan cara-cara mereka dapat memperbaiki kecakapan
untuk menguasai informasi. Bahwa model ini berdasarkan pada teori belajar kognitif
(Piaget) dan berorientasi pada kemampuan peserta didik dalam memproses informasi
untuk memperbaiki kemampuannya (Ali, M, 2007). Pemprosesan informasi mengacu
kepada cara orang menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data,
mengembangkan konsep dan memecahkan masalah, serta menggunakan lambang
verbal dan non verbal. Teori pemrosesan informasi/kognitif dipelopori oleh (Robert
Gagne, 1985). Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat
penting dalam perkembangan individu. Perekembangan merupakan hasil komulatif
dari pembelajaran, di mana dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi
yang kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar.
Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal dan kondisi
eksternal individu dan interaksi antar keduanya sehingga menghasilkan hasil belajar.
Pembelajaran merupakan keluaran dari pemprosesan informasi yang berupa
kecakapan manusia (human capitalities), yakni :(1) informasi verbal, (2) kecakapan
intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) kecakapan motorik.
Beberapa model ini menekankan pada asfek kecakapan terdidik untuk
memecahkan masalah dan asfek berpikir yang berproduktif, sedangkan beberapa
yang lainnya lebih menekankan kecakapan intelektual umum. Secara umum banyak
dari model pengolahan informasi ini yang dapat diterapkan kepada sasaran terdidik
dari berbagai usia. Tugas guru dalam penerapan model ini adalah bagaimana
meningkatkan kemampuan terdidik dalam memproses informasi. Guru yang
menganut model ini juga akan menaruh perhatian pada pengembangan kecakapan
murid untuk mengatasi persoalan dan menggunakan pendekatan problem solving
sebagai strategi mengajar (Mulyani Sumantri, 2001).
Model-model pembelajaran yang tergolong kepada kelompok ini ialah model
Pencapaian Konsep (Concept Attainment), model Berpikir Induktif (Inductive
Thinking), model Latihan Penelitian (Inquiry Training), model Pemandu awal
(Advance Organizer), model Memorisasi (Memorization), model Pengembangan
Intelek (Developing Intellect), dan model Penelitian Ilmiah (Scientific Inquiry).
Berikut penulis berikan sebuah contoh gambaran dari model pembelajaran tersebut.
Gambaran model pembelajaran dari kelompok pengolahan informasi ini, secara garis
besar tujuan dan tokohnya untuk tiap model tergambar dalam tabel 1. berikut di
bawah ini yang diadaptasi dari (Moh.Surya, 2004).
TABEL 1KELOMPOK MODEL PEMROSESAN INFORMASI
MODEL TOKOH TUJUAN(1) (2) (3)
Model Penemuan Konsep
Jerome Brunner Dirancang terutama untuk mengembangkan penalaran induktif, tetapi untuk perkembangan dan analisis konsep.
Model Berfikir Induktif
Hilda Taba (1966) Dirancang untuk pengembangan proses mental induktif dan penalaran akademik atau pembentukan teori.
Model Latihan Inquiry
Richard Suchman Dirancang untuk membelajarkan murid dalam menghadapi penalaran kausal, dan untuk lebih pasih dan tepat dalam mengajukan pertanyaan,membentuk konsep dan hipotesis. Model ini pad mulanya digunakan dalan Sains, tetapi kemampuan-kemampuan ini berguna untuk tujuan-tujuan pribadi dan sosial.
(1) (2) (3)
Inquiry Ilmiah Joseph J. Schwab Dirancang untuk pembelajaran sistem penelitian dari suatu disiplin, tetapi juga diharapkan untuk memiliki efek dalam kawasan lain (metode-metode sosial mungkin diajarkan dalam upaya meningkatkan pemahaman sosial dan pemecahan sosial).
Pengembangan Intelek
Jean PiagetIrving Sigel
Edmund Sulivand,dkk
Dirancang untuk meningkatkan perkembangan intelektual, terutama penalaran logis, tetapi dapat diterapkan pada perkembangan sosial.
Model Penata Lanjutan
David Ausubel Dirancang untuk meningkatkan efisiensi kemampuan pemrosesan informasi untuk menyerap dan mengaitkan bidang-bidang pengetahuan.
Model Memorisasi Harry LorayneJerry Lucas
Dirancang untuk meningkatkan kemampuan pengingatan peserta didik
b. Kelompok Model Personal (The Personal Family)
Model pembelajaran kelompok personal ini bertitik tolak dari teori
Humanistik, yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Serta dapat
dikatakan bahwa model ini juga beranjak dari pandangan kedirian atau “selfhood”
dari individu. Tokoh Humanistik adalah (Abraham Maslow, 1962), R.Rogers, C.
Buhler dan Arthur Comb. Menurut teori ini guru harus berupaya menciptakan kondisi
kelas yang kondusif, agar peserta didik merasa bebas dalam belajar dan
mengembangkan dirinya baik emosional maupun intelektual. Proses pembelajaran
sengaja diupayakan untuk memungkinkan dapat memahami diri sendiri dengan baik,
memikul tanggung jawab untuk pembelajaran, dan lebih kreatif untuk mencapai
kualitas hidup yang lebih baik. Kelompok ini menekankan proses di mana individu
membentuk dan menata realitas keunikannya. Perhatian banyak diberikan kepada
kehidupan emosional. Melakukan pembelajaran ini lebih banyak memusatkan pada
upaya membantu individu untuk mengembangkan suatu hubungan yang produktif
dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap,
sehinggamampu memperkayahubungan antara pribadi dan lebih mampu dalam
pemprosesan informasinya secara lebih efektif.
Model-model penbelajaran yang tergolong dalam kelompok ini beserta
tokohnya dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini yang diadaptasi dari (Moh. Surya,
2004).
TABEL 2KELOMPOK MODEL PERSONAL
MODEL TOKOH TUJUAN(1) (2) (3)
Model Pengajaran
Non Direktif
Carl Rogers Memberi tekanan pada pembentukan kemampuan dalam perkembangan pribadi dalam arti kesadaran diri, pemahaman diri, kemandirian dan mengenai konsep diri.
Latihan Kesadaran
Fritz PerlsWilliam Scuhtz
Meningkatkan kemampuan individu peserta didik untuk mengeksplorasi diri dan kesadaran diri. Banyak menekankan pada perkembangan kesadaran dan pemahaman antar pribadi.
Sinektik William Gordon Model ini menekankan pada perkembangan pribadi dalam kreatifitas dan pemecahan masalah kreatif.
Sistem-sistem Konseptual
David Hunt Dirancang untuk meningkatkan kekomplekskan dan keluwesan pribadi
Pertemuan Kelas
William Glasser Model ini menekankan pada perkembangan pemahaman diri dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kelompok sosial.
c. Kelompok Model Sosial (The Social Family)
Kelompok model pembelajaran ini didasari oleh teori belajar Gestalt (Field-
theory) yang menitik beratkan hubungan yang harmonis antara individu dengan
masyarakat (learning to life together). Teori ini dirintis oleh (Max Wertheimer, 1912)
bersama dengan Kurt Koffka dan W. Kohler yang berpandangan bahwa objek atau
peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan.
Sehingga implikasi dari teori ini bahwa pembelajaran akan lebih bermakna bila
materi diberikan secara utuh bukan bagian-bagian. Model ini juga berlandaskan
pemikiran bahwa kerja sama merupakan salah satu fenomena kehidupan masyarakat
yang sangat penting. Kelompok model ini menekankan pada hubungan individu
dengan orang lain atau masyarakat. Kelompok ini memusatkan pada proses di mana
kenyataan ditawarkan secara sosial. Sebagai konsekuensinya, model –model yang
berorientasi sosial tersebut di atas, memberikan prioritas untuk memperbaiki
kecakapan individu untuk berhubungan dengan orang lain, untuk bertindak dalam
proses yang demokratis, dan untuk bekerja secara produktif dalam masyarakat.
Meskipun kelompok model ini lebih menekankan hubungan sosial dibandingkan
dengan asfek lainnya, para tokoh dalam kelompok ini juga menekankan pada
perkembangan kesadaran study yang bersifat akademik. Model-model pembelajaran
yang tergolong kelompok ini beserta tokohnya tergambar pada tabel 3. berikut di
bawah ini yang diadaptasi dari (Moh Surya, 2004).
TABEL 3KELOMPOK MODEL INTERAKSI SOSIAL
MODEL TOKOH TUJUAN(1) (2) (3)
Investigasi Kelompok
Herbert TelenJohn Dewey
Perkembangan keterampilan untuk partisipasi dalam proses sosial yang demokratis melalui penekanan yang dikombinasikan pada keterampilan antar pribadi (kelompok) dan ketrampilan-keterampilan penentuan akademik. Asfek perkembangan pribadi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam model ini.
Inquiry Sosial Byron MassialesBenjamin Cox
Model ini menekankan pada pemecahan masalah sosial, terutama melalui penemuan, sosial, dan penalaran logis.
Latihan Laboratoris
Bethel Maine Model ini menekankan pada perkembangan keterampilan antar pribadi dan kelompok melalui kesadaran dan keluwesan pribadi.
Penelitian Yurisprudensial
Donald OleverJames P. Shaver
Model ini dirancang untuk pembelajaran kerangka acuan jurisprudensial sebagai cara berpikir dan penyelesaian isu-isu sosial.
Bermain Peran Fainie ShafelGeorge Fhafel
Modelpembelajaran ini dirancang untukmempengaruhi peserta didik agar menemukan nilai-nilai pribadi dan sosial. Prilaku dan nilai-nilainya diharapkan peserta didik menjadi sumber peneluan berikutnya.
Simulasi Sosial Sarene BookockHarold
Model ini dirancang untuk membantu peserta didik agar mengalami bermacam0macam proses dan kenyataan sosial, dan untuk menguji reaksi peserta didik serta untuk memperoleh konsep keterampilan perbuatan dan keputusan.
d. Kelompok Model Sistem Prilaku (The Behavioral System Family)
Dasar teoritik dari kelompok model pembelajaran ini ialah teori-teori belajar
Behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk
mengurutkan tugas-tugas belajar dengan cara memanipulasi penguatan
(reinforcement). Model ini dikenal juga sebagai model modifikasi prilaku atau
“Behavioral Modifications”. Semua model pembelajaran ini bersumber dari kerangka
teori behavioral. Istilah-istolah lain yang sejenis dan dipergunakan adalah teori
belajar, teori belajar sosial, modifikasi prilaku, dan terafi prilaku. Kelompok model
ini lebih menekankan pada asfek perubahan prilaku psikologis dan prilaku yang tidak
ddapat diamati. Model-model prilaku mempunyai penerapan yang cukup luas dan
diarahkan kepada bermacam-macam tujuan pendidikan, latihan prilaku antar pribadi,
dan terapi. Berdasarkan pada pengendalian stimulus dan penguatan, model-model
behavior (prilaku) dan kondisi-kondisi antara, baik secara idividual maupun secara
kelompok, telah banyak penelitian yang dilakuan untuk mengkaji model-model ini.
Salah satu dari karakteristik umum pada model pembelajaran prilaku, adalah
dalam prihal penjabaran yang harus dipelajari peserta didik, yaitu penjabaran tugas-
tugas yang harus dipelajari menjadi serangkaian prilaku dalam bentuk yang lebih
kecil dan berurutan. Pada umumnya, pengendalian prilaku terletak pada pihak
guru/pendidik, meskipun peserta didik mempunyai kesempatan untuk mengendalikan
prilakunya. Model-model pembelajaran beserta tokohnya tergambar pada tabel 4.
berikut di bawah ini yang diadaptasi dari (Moh Surya, 2004).
TABEL 4.KELOMPOK MODEL BEHAVIORAL
MODEL TOKOH TUJUAN
(1) (2) (3)
Managemen Kontingensi
B.F. Skinner (1953) Model pembelajaran ini menekankan pada kemampuan memahami fakta-fakta, konsep, dan keterampilan.
Kontrol diri B.F. Skinner (1953) Model pembelajaran ini menekankan pada pengendalian prilaku dan keterampilan sosial dalam mengontrol dirinya.
Relaksasi (Santai)
Rimm & Masters wolfe
Model pembelajaran ini menekankan pada tujuan pribadi (mengurangi ketegangan dan kecemasan).
Pengurangan Ketegangan
Rimm & Masters wolfe
Model pembelajaran ini menitik beratkan pada pengalihan pada kesantaian dari kecemasan dalam situasi sosial
Latihan Asertif Desensitas
Wolfe, Lazarus, Salter Wolfe
Pembelajaran ini berorientasi pada ekspresi perasaan secara langsung dan spontan dalan situasi sosial.
Latihan Langsung
Gagne, Smith dan Smith
Pembelajaran ini menekankan pada pola-pola prilaku dan keterampilan pada diri peserta didik.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas disimpulkan bahwa model-model pembelajaran
sangat dipergunakan dalam pendekatan pembelajaran, sehingga peserta didik dan
pendidik dapat melakukan proses pembelajaran secara efektif optimal dan mencapai
tujuan yang pembelajaran yang telah direncanakan. Oleh karena itu pendidik harus
benar-benar paham benar akan pentingnya model pembelajaran yang ada.
Dari definisi sendiri yaitu model pembelajaran adalah desain pengajaran
(instruksional) yang menggambarkan (mendeskripsikan) proses khusus dan
penyediaan iklim belajar tertentu yang dapat membuat siswa berinteraksi sedemikian
rupa sehingga terjadi perubahan perilaku misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan
model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.Model dan proses pembelajaran akan menjelaskan
makna kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pendidik selama pembelajaran
berlangsung.
Kemudian setelah definisi di temukan maka akan menelaah kepada karakteristik
model pembelajaran, karena model pembelajaran lebih sering di kaitkan pada teknik,
metode, pendekatan, dan strategi, padahal perbedaannya sangat luas untuk model
pembelajaran, sehingga nantinya calon guru tidak lagi di pusingkan dengan model
pembelajaran. Perbedaan pengertian antara model, strategi, pendekatan dan metode
serta teknik diharapkan guru mata pelajaran umumnya mampu memilih model dan
mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan standar kompetensi
serta kompetensi dasar dalam standar isi.
Kemudian baru pembahasan selanjutnya yaitu pemilahan-pemilahan yang
terjadi pada model pembelajaran, disini penulis mengutip buku dari (Joyce and Weil,
2009) yaitu tentang Models of Teaching yang menerangkan macam-macam model
pembelajaran yang nantinya bias menjadi sumber-sumber bagi mahasiswa untuk
mengetahui bagaimana bentuk dari model pembelajaran sendiri.
Dari penjabaran diatas mengenai model pembelajaran diatas menunjukan
bahwa berbagai banyak cara untuk menerapkan pembelajaran efektif dan efisien.
Dengan semikian, melalui model-model pembelajaran tersebut diharapkan guru dapat
memilih model pembelajaran mana yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam
kondisi yang ada saat ini. Intinya para guru harus bisa menyesuaikan dengan situasi
didalam kelas dan suasana hati siswa dalam proses pembelajaran. Jika hal
tersebut dapat dilakukan oleh guru secara tepat dan kontinyu, proses pembelajaran di
kelas akan dirasakan menyenangkan baik oleh guru maupun murid dan proses
kegiatan belajar mengajar akan berjalan baik dan memenuhi tujuan yang telah
diinginkan. Maka pentingnya model pembelajaran bagi pendidik maupun peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran.
3.2 Saran
Ketika kegiatan pembelajaran telah dilaksanakan, hendaknya segera ditindaki
apa-apa yang menjadi kekurangan dari proses pembelajaran melalui model
pembelajaran yang ada. Agar nantinya menjadi sebuah pendidikan yang baik,
dan menciptakan suatu SDM yang bias mengangkat harkat dan martabat atau
mengharumkan nama bangsa ini. Karena pendidikan di bangsa ini dikatakan
belum sempurna baik dari segi manapun. Oleh karena itu sebagai seorang
pendidik seharusnya benar-benar paham akan suatu kegiatan pembelajaran
yang PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan maka akan berdampak dan positif baik dalam sebuah
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannya/ (09:23 -
29 September 2013) dalam buku (Joyce dan Weil, 2009)
http://susila-besmart.blogspot.com/2013/04/makalah-model-pembelajaran-
lengkap.html (10:01 - 29 September 2013) dalam buku (Joyce dan Weil,
2009)
http://srihendrawati.blogspot.com/2012/02/model-pembelajaran.html (18:07 -
30 September 2013 dalam buku (Joyce dan Weil, 2009)
Joyce, B. and Marsha Weil. 2009. Models of Teaching. Second Edition. Prentice/ Hall International Inc.
Sagala, Syaiful. Konsep Dan Makna Pembelajaran (untuk membantu
memecahkan problematika belajar dan mengajar), Bandung : Alfabeta, 2003.