sail sabang 2017 tawarkan pesona indonesia di mata...
TRANSCRIPT
Karya Cipta infrastruKtur permuKiman
Edisi 12 tahun XV
desember 2017
KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
Sail Sabang 2017 TawarkanPesona IndonesiaDi mata Dunia
02|Edisi 12Tahun XV
25
daftar isi Edisi 12/tahun XV
desember 2017
04
2817
08
04 berita utamasail sabang 2017Tawarkan Pesona indonesia di mata dunia
08 liputan khususKementerian PUPR Optimis Venue di GBK dan Jakabaring selesai Tepat Waktu
11 Penyerapan APBN 2017 ditjen Cipta Karya Meningkat
13 Pamsimas Wujudkan 100%Akses Aman Air Minum dan sanitasi Layak
15 info baruBupati Bangka selatanResmikan TPs 3R KsM Terasi
16 dua Rusunawa Kementerian PUPR di Jatim diresmikan
17 Cipta Karya Tata Kawasan JembatanKota siak sri indrapura Provinsi Riau
18 dirjen Cipta Karya Tanda TanganiPiagam Komitmen Kota Pusaka
19 dukung Bali Bersih,Kementerian PUPRRevitalisasi TPA Regional sarbagita suwung
20 Kementerian PUPR serahkan 7 Pos Lintas Batas Negara senilai Rp. 1 Triliun Kepada BNPP
21 Rehabilitasi drainase Kurangi Risiko Banjir di istana Kepresidenan
22 Menteri PUPR Tinjau PembangunanKawasan Tepi Air sumber Jaya Bengkulu
23 Walikota Tebing Tinggi ResmikanRTP Lapangan Merdeka sei Mersing
24 PsPAM Bengkulu dukungKsPN Pulau Enggano
25 inovasiintegrasi Menyeluruh padasubsistem Wadah-Kumpul-Angkut-Olah- Proses Akhir sampah
27 Bank sampah Bukan Hanya Tempat Barang Bekas Tetapi Menyimpan sejuta Harapan
28 Peran Penting Commissioning Test:Unjuk Kinerja infrastruktur Pengolahan sampah
30 sebaiknya anda tahusail indonesia
33 lensa CkUpacara Hari Bhakti PU ke-73
34 seputar kitaWali Kota Bengkulu Tinjau Pemanfaatan infrastruktur Permukiman
direktur PKP Melakukan Kunjungan Kerja Ke Mamuju
sekretaris ditjen Cipta Karya Tinjau Lokasi Pasca Banjir dan Tanah Longsor Kota Manado
13
Tahun XVEdisi 12 |03
editorialpelindungsri Hartoyo
penanggung Jawabrina agustin indriani
dewan redaKsidwityo a. soeranto, iwan suprijanto, rina farida,
dodi Krispratmadi, muhammad sundoro
pemimpin redaKsimardi parnowiyoto
penyunting redaKsiardhani p, indah raftiarty er, astaf aji pranaya
bagian produKsiari iswanti, bramanti nawang sari, dewi savitri,
rizqiah darmawiasih
bagian administrasi & distribusifajar drestha birawa, Harniati ulfah
Kontributorsri murni edi K, taufan madiasworo,
tanozisochi lase, diana Kusumastuti, dian irawati, marsaulina pasaribu, didiet a. akhdiat,
boby ali azhari, prasetyo, ade syaiful rachman, meike Kencanawulan, Komang raka maharthana,
sandhi eko bramono, astiana Harjanti, andika budi prasetya, bhima dhananjaya, airyn saputri Harahap, meinar manurung
alamat redaKsiJl. pattimura no. 20, Kebayoran baru 12110
telp/fax. 021-7245754
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
Cover :Monumen Sabang Fair
http://ciptakarya.pu.go.id
@ditjenck
@ditjenciptakarya
ditjen Cipta Karya
ditjen Cipta Karya
Destinasi Wisata Bahari Dunia di Nol Kilometer Indonesia
Kota Sabang yang terletak di Pulau Weh, Provinsi Aceh, menjadi lokasi perhelatan Festival Sail Indonesia tahun 2017 yang berlangsung dari tanggal 28 November sampai 5 Desember 2017. Kementerian yang turut terlibat dalam acara berskala
internasional ini yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Keempatnya berintegrasi dalam mempromosikan Kota Sabang sebagai wisata bahari kelas dunia, sekaligusmemajukan kesejahteraan khususnya masyarakat Sabang sebagai kepulauan terdepan di Indonesia.
Penyelenggaraan Sail Sabang dibagi menjadi empat titik, yaitu Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan Titik Nol Kilometer. Sedangkan puncak acara berlangsung di kawasan Pasiran, Teluk Sabang, yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Pembagian ini didasari oleh banyaknya kegiatan yang mengisi Sail Sabang mulai dari tarian kolosal Laksamana Malahayati, parade tall ship, parade kapal nelayan tradisional, Jambore Iptek, International Free Diving Competition, Kapal Pemuda Nusantara, Sabang Wonderful Expo and Marine Expo, serta Seminar Wisata Bahari.
Sail Sabang merupakan acara tahunan Festival Sail Indonesia yang berawal dari Sail Bunaken di tahun 2009 hingga Sail Selat Karimata di tahun 2016. Selain tujuan sosial untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Sabang, dalam bidang pariwisata, acara ini ditujukan untuk meningkatkan kunjungan wisman baik dari yacht, cruise, maupun diving ke Sabang. Pemerintah optimis dalam sail kali ini karena selain keindahan wisata alam, lokasinya juga sangat strategis berdekatan dengan Langkawi, Phuket, dan Singapura sebagai tempat berkumpulnya pelayar. Dukungan akomodasi juga telah disediakan berupa homestay, hotel, hingga penginapan apung yang disediakan oleh PT. Pelni. Begitu pula dukungan transportasi yang telah disiapkan melalui udara dan laut.
Sejalan dengan tiga program prioritas yang diupayakan pemerintah pada tahun 2017, yaitu digital tourism, homestay, dan konektivitas udara, Sail Sabang berperan dalam mencapai target 15 juta wisman di penghujung tahun. Pemenuhan target tersebut menjadi acuan di tahun 2018 demi memenuhi tuntutan Nawa Cita Presiden Joko Widodo yaitu 20 juta wisman. Maka dari itu, Presiden Jokowi mengharapkan stakeholder terkait agar bidang Tourism, Trade, and Investment (TTI) perlu dimaksimalkan keterpaduannya agar mendapatkan momentum kepercayaan internasional. Apabila tourism telah diakui di mata dunia, maka trade dan investment akan terdorong secara sistematis, sehingga membantu pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. (Redaksi)
04|Edisi 12Tahun XV
Festival Sail Indonesia 2017 telah berlangsung pada tangal 28 November hingga 5 Desember 2017 lalu, di Teluk Sabang dan Gapang Resort Kota Sabang dengan tema Sabang Menuju Gerbang Destinasi Wisata Bahari Dunia.
berita utama
Sail Sabang 2017 Tawarkan Pesona IndonesiaDi mata Dunia
Empat kementerian terlibat lang sung dalam event berskala inter na sional ini, yaitu Kementerian Pe kerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Ke menterian Pariwisata, dan Kementerian Per hubungan yang dinaungi langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Keempatnya berintergrasi un
tuk mempromosikan Sabang sebagai wi sata bahari kelas dunia, serta untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Sabang sebagai kepulauan terdepan di Indonesia. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Di
rektorat Jenderal Cipta Karya, ikut berpartisiapasi dalam acara Festival Sail Sabang 2017. Acara puncak Festival Sail Sabang di buka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Sabtu (2/12/2017). Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti dan Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya
Tahun XVEdisi 12 |05
Kementerian PUPR, Rina Farida ikut hadir dalam acara tersebut. Pembukaan acara puncak Sail Sabang dilakukan di Pelabuhan CT3 Badan Pengawasan dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS). Dalam sambutannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, kini pelabuhan Sabang tidak lagi hanya menjadi pelabuhan singgah bagi kapalkapal yang akan memasok air bersih dan logistik untuk berlayar di Samudera Hindia. Jusuf Kalla berharap, ke depannya pelabuhan bisa menjadi tem pat singgah bagi kapalkapal wisata. “Ini terjadi karena kemajuan teknologi yang canggih, sehingga kapalkapal sudah bisa menghasilkan air bersih sendiri dan menyimpan makanan dalam jumlah banyak selama waktu pelayaran. Maka fungsi pelabuhan harus diganti menjadi pelabuhan singgah bagi kapalkapal wisata, sehingga bisa memberi pemasukan bagi daerah,” ujar Jusuf Kalla. Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pan jaitan, mengungkapkan Sail Sabang menjadi sail terbesar dibanding acara sail sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta, jumlah pengunjung, serta jumlah acara. Sail ini, diikuti oleh 13 KRI, 1 kapal riset Baruna Jaya milik LIPI, 2 tall ship KRI Bima Suci dan KRI Dewa Ruci, Cruise Costa Victoria serta 18 yacht dari
7 negara. Diperkirakan sebanyak 20.000 pengunjung, dengan jumlah wisman sebanyak 3.000 orang, tidak termasuk pengunjung lokal,” kata Luhut. Penyelenggaraan Sail Sabang 2017, lanjutnya, memiliki tujuan utama berbeda dengan sail sebelumnya yaitu lebih fokus kepada pengembangan destinasi wi sata. “Sesuai dengan arahan Presiden pada Sail Karimata 2016, bahwa sektor pariwisata menjadi lokomotif acara sailsail berikutnya, termasuk Sail Sabang ini,” kata Luhut.
Rangkaian acara Sail Sabang ini memiliki 26 acara, antara lain Yacht Rally, Parade KRI termasuk KRI Dewa Ruci dan Bima Sakti, Tarian Kolosal Laksamana Malahayati, Sabang Wonderful dan Marine Expo, International Free Diving Cham pionship, dan Festival Kopi dan Kuliner Aceh. Selain itu, Sail Sabang juga menghasilkan 3 karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat Sabang. Yang pertama adalah dicanangkan Diamond Triangle Regatta Saphula (Sabang Phuket Langkawi) pada tahun 2018. “Kedua International Free Dive Competition 2018 dan ketiga pengembangan perikanan bu didaya, yang dibuat oleh Kementerian Ke lautan dan Perikanan,” kata Luhut. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf me ngatakan, pemerintah Aceh berharap mendapat dukungan penuh dari Pe merintah Pusat untuk menjadikan Sa bang sebagai destinasi wisata dunia. Sementara, Sekjen Kementerian PUPR Anita mengungkapkan, festival ini me rupakan acara yang positif dan bagus, karena dapat mempromosikan Indonesia, khususnya Kota Sabang, kepada dunia. “Kami dari Kementerian PUPR tentu nya turut mendukung dan ikut andil mempersiapkan pagelaran berkelas inter nasional ini,” tutup Anita. Ditjen Cipta Karya telah membangun infrastruktur permu kiman pendukung Sail Sabang yang me liputi bidang penataan bangunan,
06|Edisi 12Tahun XV
pengembangan kawasan permukiman, pe nyehatan lingkungan permukiman dan air minum. Untuk bidang penataan bangunan, telah dilakukan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Sabang Fair dan Kawasan Hutan Kota Sabang. Untuk bidang pengembangan kawasan permu kiman telah dilakukan beberapa pekerjaan meliputi pembangunan pedestrian Jalan Cut Nyak Dien dan Jalan Per dagangan, serta pembangunan Taman Segitiga Jalan Malahayati. Dalam bidang penyehatan lingkungan permukiman, Di rektorat Jenderal Cipta Karya juga telah melalukan penanganan sanitasi guna mendukung Sail Sabang 2017, yai tu pembangunan toilet di Sabang Fair, Pasir Putih, Teupin Layeu dan Anoi Itam. Untuk bidang air minum, meliputi pengembangan SPAM di area Sabang Fair dan di kawasan Gapang dan Iboih. Selain itu, juga dilakukan pembangun an perpipaan dan pemasangan hidran umum di lokasi acara, serta pemasangan pi pa ke reservoir tinjau alam BPKS yang me layani Bandara Maimun Saleh.a
Direktur Jenderal Cipta Karya yang diwakili oleh Direktur PKP Rina Farida menjelaskan, pembangunan infrastruk tur pendukung Sail Sabang dilakukan secara terpadu yang meliputi seluruh sektor Cipta Karya. “Guna mendukung pelak
sanaan kegiatan ini, Ditjen Cipta Karya telah melakukan pembangunan infrastruk tur dengan tolal anggaran Rp. 36,7 miliar,” kata Rina. Rina berharap dengan adanya du kungan infrasruktur ini, penye lenggaraan
Tahun XVEdisi 12 |07
Sail Sabang berjalan lancar dan dapat mempromosikan Sabang sebagai wisa ta ba hari kelas dunia, serta meningkatkan ke sejahteraan masyarakat, khususnya ma syarakat Sabang sebagai kepulauan ter depan di Indonesia Selain dukungan infrastruktur per
mu kiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya juga melakukan penyediaan prasarana lainnya pada acara puncak Sail Sabang 2017, yaitu berupa toilet kabin 4 bilik sebanyak 10 unit, toilet portable sebanyak 25 unit, toilet VIP sebanyak 2 unit, serta 10 unita MTA dan 200 unit hidran umum.
Sail Sabang 2017 merupakan acara sail yang kesembilan digelar di Indonesia. Beragam acara pendukung telah diselenggarakan untuk meramaikan acara Sail Sabang, antara lain Jambore Iptek, In ter national Freediving Competition, Sabang Underwater Contest, Sabang Car nival, Kapal Pemuda Nusantara, Aceh Culinary and Coffee Festival, Sa bang Wonderful Expo and Marine Expo, Sales Mission Cruise Operator and Yacht, juga Seminar Wisata Bahari. “Sail Sabang 2017 tidak hanya sukses di pe nyelenggaraannya. Itu juga harus suk ses di tindak lanjutnya,” ujar Menteri Pari wisata (Menpar) Arief Yahya. Karenanya, Kementerian Pariwisata akan terus mendorong agar bisnis wisata bahari disana sukses. Bisnisnya bisa sustain. Levelnya pun akan terus didorong naik kelas seiring dengan diciptakannya poros Sabang, Phuket, Langkawi. Sabang harus menjadi penghubung international harus memiliki acara rutin dari segitiga (Saphula). Ini akan memberi keuntungan ke banyak pihak. Masyarakat juga bisa merasakan dampak langsungnya,” ujar Menpar. (Teks: ari)
08|Edisi 12Tahun XV
liputan khusus
Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan rehabilitasi 4 venue dari 13 venue olahraga di Komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan yang akan digunakan pada Asian Games XVIII tahun 2018.
Kementerian PUPR Optimis Venue di GBK dan Jakabaring Selesai Tepat Waktu
Keempat venue tersebut yakni lapangan hoki, lapangan sepak bola ABC, lapangan panahan dan stadion
renang (aquatic) yang diresmikan pada hari Sabtu (2/12/2017), oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, Ketua INASGOC Eric Thohir, Irjen Kementerian PUPR Rildo Ananda Anwar, Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Dirjen
Bina Konstruksi Syarief Burhanudin, Sekjen Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, Ketua Satgas Infrastruktur Asian Games XVIII Imam Ernawi, pengurus besar olah raga hoki dan renang, serta perwakilan Ika tan Arsitek Indonesia.
Tahun XVEdisi 12 |09
Rp 370 miliar,” katanya. Lapangan hoki yang diresmikan tersebut memiliki luas 7.616 meter persegi, dengan kapasitas 733 kursi. Sedangkan untuk lapangan panahan memiliki luas 12.142 meter per segi dengan kapasitas 112 kursi dan lapangan ABC memiliki luas 22.419 meter persegi. Kemudian untuk stadion renang (aquatic) dikerjakan oleh PT Was kita Karya sejak Agustus 2016 dan selesai November 2017. Stadion renang itu memiliki empat kolam yaitu kolam utama untuk pertandingan (51,20 m x 25 m x 3 m), kolam polo air (50 m x 25 m x 3 m), kolam Loncat Indah (21 m x 25 m x 5 m) dan kolam pemanasan (20 m x 50 m x 1,42 m). Stadion renang ini dilengkapi dengan 8.000 kursi termasuk tribun teles kopik, ruang pers, dan broadcasting, serta ruangan pendukung lainnya. Perlu diketahui bahwa stadion renang GBK merupakan salah satu dari 6 bangunan cagar budaya di Kawasan GBK, Jakarta. Proses renovasi yang dilakukan juga telah memenuhi kaidahkaidah pelestarian bangunan cagar budaya. Untuk rehabilitasi 9 venue lainnya dan penataan kawasan GBK akan selesai akhir Desember 2017. Sembilan venue tersebut yakni stadion utama GBK, gedung training facility, istana olahraga, la pangan tenis indoor centercourt, la pa
Peresmian dilakukan di lapangan hoki dan stadion renang. Di lapangan hoki Presiden Jokowi meresmikan penggunaan lapangan ABC, lapangan panahan, dan lapangan hoki yang merupakan satu paket pekerjaan kontraktual. “Dengan mengucap Bismil lahirrohmanirrohim, lapangan hoki, lapangan panahan, lapangan ABC, di kawasan Gelora Bung Karno siang hari ini saya nyatakan diresmikan,” kata Jokowi yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti. Presiden Jokowi juga sempat menjajal melakukan pemukulan bola. Selanjutnya, Presiden Jokowi selanjutnya menuju stadion renang untuk meresmikan penggunaannya. Pada acara pe resmian tersebut turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Presiden mengatakan kawasan Gelora Bung Karno menjadi ruang publik, tidak semata untuk olah raga. “Kita lihat setelah direhabilitasi total, perbedaannya sangat mencolok. Silahkan ditanyakan ke atlet atau pelatih perbedaanya seperti apa. Saya kira yang terbagus,” kata Presiden Jokowi. “Untuk rehabilitasi venue di GBK Jakarta dan Jakabaring Palembang serta pembangunan 10 tower Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta semuanya menelan ang garan Rp 6,2 triliun. Sedangkan untuk anggaran 4 venue yang diresmikan siang ini total anggarannya mencapai
10|Edisi 12Tahun XV
liputan khususngan tenis outdoor, stadion madya, la pangan baseball, lapangan softball dan gedung basket. Dengan demikian, semua persiapan Asian Games 2018/VIII telah sesuai dengan rencana dan bisa digunakan saat tes event pada bulan Februari tahun depan. Kunjungan Wapres ke Jakabaring PalembangWakil Presiden RI Jusuf Kalla melakukan kunjungan kerja ke beberapa venue di Ja kabaring Sport City (JSC) Palembang, Kamis (7/12/2017). Dalam kunjungannya kali ini, JK didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Direktur Bina Penataan Bangunan Iwan Suprijanto, dan Ketua KONI Tono Suratman. Jusuf Kalla mengaku optimis semua akan ram pung 100 persen pada akhir tahun ini. Tempat yang ditinjau pertama kali oleh Jusuf Kalla yaitu gedung bowling centre, kemudian, rombongan venue shooting range, voli pantai, dayung, sepak takraw, water treatment plan, stadion utama Gelora Sriwijaya Jakabaring, dan rusunami yang nantinya direncanakan sebagai salah satu tempat menginap atlet dan yang terakhir Stadion Utama Sriwijaya. “Tadi sudah kunjungi semua venue, sebagian sudah selesai, sebagian masih dibangun dan dilengkapi. Sebagian besar
semua rampung akhir Desember ini,” kata Jusuf Kalla. Jusuf Kalla mengatakan, bila melihat progresnya sekarang ini, sebagian besar akan selesai di akhir tahun Desember 2017. “Ada stadion baru yakni soft tenis, yang baru mulai pembangunannya sehingga baru bisa selesai bulan Juli 2018 dan masih ada waktu 2 bulan untuk ujicoba,” jelasnya. Dari 17 venue yang dibangun di Palembang, sebanyak 2 venue olahraga dibangun oleh Kementerian PUPR, yak ni da yung dan shooting range yang di kerjakan oleh kontraktor PT. Nindya Karya (Persero). “Hingga awal Desember 2017, progres konstruksi pembangunan venue dayung sudah 95,91% dan untuk pembangunan dan renovasi shooting range sudah mencapai mencapai 90,94%. Kedua venue tersebut akan selesai pada 31 Desember 2017,” ungkap Menteri Basuki. Pembangunan venue dayung yang dimulai sejak 7 Desember 2016 hingga 31 Desember 2017 menelan biaya Rp 148 miliar. Pekerjaannya diantaranya be rupa pembangunan tribun penonton dengan kapasitas 2.144 kursi, rumah dayung, rowing tank dan ergometer, me nara kontrol, menara finish, pintu gerbang (gate dan pos jaga), pos menara, ponton, dan pagar keliling venue. Selain itu, juga dibangun drainase kawasan dan drainase bangunan dan lan
sekap kawasan berupa taman, area parkir dan perkerasan, serta lampu pe ne rangan jalan. Sementara untuk konstruksi shooting range dilakukan sejak 1 Desember 2016 hingga 20 Desember 2017 dengan nilai kontrak Rp 80 miliar. Pembangunan dan renovasi shooting range diantaranya berupa renovasi bangunan induk, renovasi dan perluasan shooting range 50 meter dan 10 meter, renovasi dan perluasan shooting range 25 meter, renovasi dan perluasan final hall, dan shooting range Skeet dan Trap. Penataan kawasan juga dilakukan meliputi pekerjaan jalan dan pelataran parkir, drainase, pagar keliling kawasan, pos jaga, gardu listrik, elektrikal dan mekanikal dan pekerjaan lansekap. Dari 17 venue yang dibangun di Palem bang, penataan kawasan juga dilakukan meliputi pekerjaan jalan dan pela taran parkir, pagar keliling kawasan, pos jaga, gardu listrik, elektrikal dan mekanikal dan pekerjaan lansekap. Sri Hartoyo mengungkapkan, sebagian besar venue sudah rampung, se ba gian lagi masih dibangun. “Kita ha rus menyelesaikan proyek ini akhir De sember,” kata Sri Hartoyo. Untuk stadion soft tennis atau convention hall, lanjut Sri Hartoyo masih dalam pembangunan dan diperhitungkan pada Juni mendatang sudah selesai dan bisa dilakukan uji coba. (Teks: redaksi)
Tahun XVEdisi 12 |11
liputan khusus
Direktorat Jenderal Cipta Karya hingga tanggal 30 Desember 2017 telah menyerap APBN tahun 2017 sebanyak 89,19% atau Rp. 15,05 triliun dari target prognosis sebesar 96,09%.
Penyerapan APBN 2017 Ditjen Cipta Karya Meningkat
Nilai ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2016 dengan selisih 9,28%. Capaian 2017 tersebut di
sertaiprogresfisik sebesar91,08%yangjuga lebih tinggi dibandingkan capaian ta hun 2016 dengan selisih 4,43%.
“Capaian saat ini menunjukkan upaya percepatan yang membuahkan hasil dan akan terus diupayakan untuk ditingkatkan dalam mencapai prognosis sebesar 96,09%,” ungkap Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo saat memberikan
arahan pada Rapat Kerja Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan TA 2017 dan Persiapan Pelaksanaan TA 2018 Ditjen Cipta Karya, di Jakarta (21/12/2017). Kendati demikian, Sri Hartoyo mengi ngatkan bahwa peningkatan dan per
12|Edisi 12Tahun XV
liputan khusus
Capaian Ditjen Cipta Karya hingga saat ini tidak terlepas dari kendala dan permasalahannya.
cepatan progres saja belum cukup. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pada akhir masa anggaran TA 2017 untuk mencapai janji prognosis. “Yang jauh lebih penting lagi adalah mencapai target outcome dari hasil pembangunan infrastruktur permukiman yang telah dilaksanakan,” tambah Sri. Untuk itu peran Pemerintah Pusat dalam Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan (TURBINWAS) tetap men ja di fokus kegiatan utama yang harus dilak sanakan dengan seksama dan berkelanjutan. Bukan saja karena masih be sarnya kesenjangan infrastruktur per mukiman, tetapi juga semakin tingginya tuntutan stakeholders terhadap pro fesionalisme aparatur, tata kelola peme rintahan yang baik, transparansi dan akun tabilitas publik. Capaian Ditjen Cipta Karya hingga saat ini tidak terlepas dari kendala dan permasalahannya. Sri mengungkapkan masih ada kegiatan yang terlambat pro ses lelangnya, dan pelaksanaan kegiatan yang didanai pinjaman/hibah luar negeri yang tidak sesuai sehingga beban penyelesaian pekerjaan masih besar pada akhir tahun anggaran. “Efektifitas yang dilakukan melalui
strategi yang harus disiapkan menghadapi TA 2018, antara lain yaitu; pertama, me mas tikan pemenuhan persyaratan readiness criteria dalam pelaksanaan kegiatan. Kedua, melaksanakan pele la ngan paket pekerjaan baik melalui lelang dini maupun lelang reguler se cepat mungkin. Ketiga, menjaga disiplin waktu pelaksanaan kegiatan agar setiap kegiatan dapat diselesaikan secara tepat waktu serta meningkatkan kemampuan teknis pelaksanaan kegiatan untuk menghindari kegagalan konstruksi. Keempat, meningkatkan kemampuan administratif khususnya dalam mengantisipasi audit dan segera menindaklanjuti penuntasan temuan hasil audit baik internal (Inspektorat Jenderal) maupun eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan). Kelima, melaksanakan laporan keuangan dan pengelolaan aset BMN termasuk serah terima hibah aset BMN kepada pihak ketiga/Pemda.(Teks: Dit.KIP)
drop loan tahun 2017 hanya dapat dilakukan bagi pinjaman yang sudah tutup (closed) atau pinjaman yang belum efektif. Usulan drop loan sebesar Rp. 477,5 miliar diperkirakan yang disetujui hanya 10%, atau sekitar Rp. 4,5 miliar,” ujar Sri.
Strategi Hadapi TA 2018InstrumenfiskalAPBNTA2018diarahkanuntuk mendukung program pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan antar daerah, dan penciptaan lapangan kerja. Fokus kegiatan tahun 2018 yaitu, pertama, percepatan pembangunan infrastruktur sesuai dengan Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional. SPAM Regional, Jakarta Sewerage System, PLBN dan KSPN. Kedua, lanjutan kontrak tahun jamak. Ketiga, Program Prioritas dari Direktif Presiden, Hasil Kunjungan Kerja DPR, dan Direktif Menteri PUPR. Sri Hartoyo menambahkan bebera pa
Tahun XVEdisi 12 |13
liputan khusus
Pamsimas Wujudkan 100% Akses Aman Air Minumdan Sanitasi Layak
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Rakornas Program Pamsimas III Tahun 2017 di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
untuk bidang air minum dan sanitasi biasanya tersebar dalam berbagai program pemerintah baik di pusat dan daerah, serta masingmasing memiliki ka rakteristik dan mekanisme tersendiri.
“Oleh karena itu, dalam mencapai target universal maka tidak ada cara lain selain membangun bersama mela lui ko la borasi yang efektif di antara peme rintah dan masyarakat. Dengan mem ba ngun
Menteri PUPR yang diwakili Sekjen PUPR Anita Firmanti mengatakan, pelaksanaan pro g
ram Pamsimas I dan II yang dimulai sejak tahun 2008 hingga tahun 2016 telah memberikan kontribusi capaian akses aman untuk air minum sebanyak lebih dari 10,3 juta jiwa dan sanitasi sebanyak lebih dari 10,6 juta jiwa. Capaian ini diperoleh melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) berbasis masyarakat di 12.254 desa yang tersebar di 233 kabupaten/kota di 32 provinsi.
Program Pamsimas III pada tahun ini dilaksanakan oleh 365 kabupaten atau lebih banyak dari jumlah kabupaten pelaksana Pamsimas sebelumnya. Apresiasi kepada 219 Pemerintah Kabupaten pelaksana Pamsimas I dan II yang tetap memiliki komitmen untuk me ngikuti program Pamsimas III. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Ka bupaten telah mengadopsi dengan baik pendekatan program Pamsimas un tuk pem bangunan SPAMS Perdesaan di wilayahnya masingmasing. Melalui im ple mentasi program Pamsimas III, di tar getkan adanya tambahan 11,8 juta jiwa penduduk yang bisa mengakses air minum aman dan 6,7 juta jiwa penduduk
yang mendapatkan akses sanitasi yang layak.
“Untuk itu, kami mengharapkan agar dukungan Pemerintah Daerah tersebut dapat dilanjutkan melalui pembinaan pengembangan dan keberlanjutan SPAMS antara lain melalui pengembangan SPAMS terbangun di desadesa Pam simas. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di desa, me ningkatkan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat te rutama dikaitkan dengan pemanfaatan sa rana air minum dan sanitasi secara ber kesinambungan. Pemerintah Daerah juga memiliki peran yang sangat penting da lam pengembangan SPAMS di wilayah masingmasing, terutama karena air minum dan sanitasi merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah,” jelas Anita.
Sementara Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengungkapkan, selain Pemerintah Daerah, masyarakat meru pakan ujung tombak dalam penge lolaan sarana SPAMS yang telah dibangun di wilayah perdesaan dengan tujuan untuk membangun rasa memiliki dan keber samaan masyarakat.
Sri Hartoyo menambahkan, tantangan nyata untuk mencapai akses universal tersebut adalah dari pendanaan. Penda naan
14|Edisi 12Tahun XV
liputan khususPamsimas diharapkan dapat me nye diakan akses untuk semua di bidang air minum dan sanitasi,” tutur Sri Hartoyo.
Dalam kesempatan tersebut diberikan juga penganugerahan Pamsimas Award kepada kabupaten dan desa teladan kepada 10 Kepala Desa antara lain Kepala Jorong Sungai Abu Nagari Kandang Ba ru Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat, Kepala Desa Larangan Lor Garung Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah, Kepala Desa Randulanang Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah, dan Kepala Desa Munduk Temu Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
Pamsimas Peduli Masyarakat RentanAspek gender dalam program air minum dan sanitasi seringkali menekankan peran lakilaki sebagai pembuat keputusan, sementara perempuan sebagai penerima manfaat yang pasif. Hal ini jelas keliru dan salah, karena dalam rumah tangga yang sering berhubungan dengan air dan sanitasi adalah perempuan. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Ditjen Cipta Karya Rina Agustin Indriani, saat menjadi narasumber dalam talkshow yang bertema Pamsimas Peduli Masyarakat Rentan (Perempuan, Manula, Ibu Hamil, dan Disabilitas) di Studio TV One Jakarta, Jumat (15/12/2017).
“Kaum perempuan adalah kolektor, pengangkut, pengguna dan pengelola,
utama air untuk keperluan rumah tangga serta sebagai promotor dalam kegiatan yang berkaitan dengan sanitasi di rumah dan masyarakat. Namun pada kebanyakan masyarakat, pandangan kaum perempuan tidak terwakili secara sistematis dalam lembaga pembuat keputusan, dan ini juga salah besar,” ungkap Rina.
Lanjut Rina, sejak tahun 2000 sudah ada Intruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarus Utamaan Gender dalam Pembangunan Nasional dimana disebutkan bahwa untuk mewujudkan ke setaraan dan keadilan gender dalam pem bangunan, aspek gender terintegrasi da lam perumusan kebijakan program dan kegiatan melalui perencanaan, pelak sanaan, pemantauan, dan evaluasi.
Rina berharap program Pamsimas se ba gai program penyediaan air minum dan sanitasi perdesaan diharapkan tetap mengarusutamakan gender sebagai sa
lah satu isu pentingnya. Kelompok perem puan adalah kelompok utama yang menggunakan air di rumah tangga sehingga seharusnya setiap kegiatan pa da program Pamsimas ada keterlibatan ak tif dari perempuan.
Sementara Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ditjen Cipta Karya M. Sundoro menjelaskan, beberapa prinsip yang diterapkan dalam program Pamsimas yaitu salah satunya kesetaraan gender. Program Pamsimas memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan maupun lakilaki untuk me ngambil keputusan, berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan sarana air minum dan sanitasi. Selain itu, program Pamsimas memastikan semua masyarakat terma suk masyarakat berkebutuhan khu sus (penyan dang disabilitas) dapat meng akses air minum dan sanitasi yang layak.
“Isu tentang gender sudah menjadi fokus perhatian program Pamsimas sejak pelaksanaan Pamsimas I di tahun 2008 sampai dengan pelaksanaan Pamsimas III saat ini,” tutur Sundoro.
Sementara terkait disabilitas, sudah mulai diterapkan pada program Pamsi mas III sejak tahun 2016. Narasumber lainnya, yaitu Ketua Yayasan CIQAL Provinsi Yogyakarta Nuning Suryatiningsih meng ung kapkan, pembangunan sarana air mi num dan sanitasi yang inklusif ada lah kegiatan pembangunan yang meli batkan dan bermanfaat bagi semua ang gota masyarakat. “Pembangunan in k lusif terjadi ketika seluruh lapisan ma syarakat termasuk orang dengan dis a bilitas menikmati proses dan hasil pem bangu nan secara sama,” ujar Nuning. (Teks: Redaksi)
Tahun XVEdisi 12 |15
Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyerahkan aset pembangunan TPS 3R KSM Terasi di Toboali, Bangka Selatan, Kamis (21/12/2017).
Bupati Bangka Selatan Resmikan TPS 3R KSM Terasi
Peresmian TPS 3R KSM Terasi dilakukan oleh Bupati Bangka Selatan Justiar Noer. Dalam sam
butannya Noer menjelaskan, de ngan konsumsi rumah tangga yang menghasilkan volume sampah relatif besar per harinya, diharapkan TPS 3R ini dapat menata lingkungan dengan pengurangan sampah yang sudah dipilah dari sumbernya, menggunakan sampah itu kembali, dan mendaur ulang sampah
untuk diproses lebih lanjut. “Diharapkan Kelurahan Teladan bisa
menjadi pilot project penanggulangan sampah yang nantinya akan memberikan semangat kepada kelurahan lain un tuk dapat berkontribusi terhadap penanggulangan sampah di lingkungannya, serta menjadikan sampah berguna untuk orang banyak,” tutur Justiar.
Senada dengan Bupati Bangka Selatan, Kasatker PSPLP Provinsi Ke pu
lauan Bangka Belitung Miarka Ris dawati, mengharapkan TPS 3R ini dapat menjadi titik kumpul masyarakat, pu sat informasi, serta pusat pelatihan kete ram pilan bidang persampahan dan umumnya bidang sanitasi. Seperti pembua tan wadah piring dari tutup gelas plastik minuman kemasan yang dapat disewakan untuk pesta pernikahan sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan perekonomian khsususnya ma syarakat Kelurahan Teladan.
Acara ini dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima aset sekaligus penyerahan aset antara KSM dengan Satker PSPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan antara Satker PSPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Bupati Bangka Selatan. Selain itu, acara ini juga diramaikan dengan kegiatan khitanan masal yang diikuti oleh 20 anak dari Kelurahan Teladan.
Penutup acara dilakukan penyerahan hadiah juara lomba TPS 3R mural competition yang diserahkan oleh Lurah Teladan, Camat Toboali, dan Kepala Satker PSPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Teks: Wotto/Randal Babel/ari)
info baru
16|Edisi 12Tahun XV
info baru
Dua Rusunawa yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya di Banyuwangi dan Kediri, Jawa Timur diresmikan. Kedua Rusunawa diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dua Rusunawa Kementerian PUPRdi Jatim Diresmikan
Kon disinya bagus jadi menurut saya tem pat ini lebih baik disebut dengan Apar temen Rakyat,” kata Walikota Kediri Ab dullah Abu Bakar.
Rusunawa ini telah dilengkapi listrik, air bersih dan taman yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai tempat bercengkrama dan bersosialisasi, mas jid, dan sarana pendidikan.
Rusunawa di BanyuwangiRusunawa kedua yakni Rusunawa Klatak Kalipuro, di Kabupaten Banyuwangi yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada 28 Desember 2017 lalu.
Rusunawa Klatak terdiri dari 2 tower dengan tipe 24 berkapasitas sebanyak 198 unit. Rusunawa ini memiliki unit yang khusus diperuntukan bagi para penyandang disabilitas dan orang lanjut usia.
Dalam sambutannya Rina Farida mengatakan Rusunawa telah dilengkapi listrik, air bersih, lahan parkir, aula warga,
Menteri PUPR Ba suki Hadimuljono me ngi ngat kan agar pa ra penghuni menye suai kan
diri, sebab tinggal di hunian vertikal berbeda dengan rumah tapak. Salah satu kun cinya, kata Basuki, ialah sikap toleransi.
“Tinggal di rusun akan mengubah cara hidup kita. Harus banyak empati agar tinggal di rusun juga nyaman,” kata Men teri Basuki beberapa waktu lalu.
Rusunawa yang diresmikan adalah Ru sunawa Dandangan di Kota Kediri pada 29 Desember 2017. Peresmian dila kukan oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dan dihadiri oleh Direktur Pe ngembangan Kawasan Permukiman (PKP) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Rina Farida mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Pembangunan Rusunawa tersebut dila kukan dalam dua tahap. Tahap per tama sudah rampung pada 2011 sebanyak 2 twin blok dan sudah dihuni warga. Kemudian dilanjutkan tahap kedua yang jumlahnya 3 twin blok dengan kapasitas 954 unit diperuntukan bagi MBR Kota Kediri diantaranya dari Kelurahan Dandangan, Ngadirejo, Balowerti dan Semam pir.
Kelima twin blok tersebut sudah dihibahkan oleh Kementerian PUPR ke pada Pemda Kota Kediri.
“Saya sampaikan apresiasi kepada Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR yang telah membangun rusunawa ini.
dan pagar keliling. “Dengan telah dihuninya Rusunawa,
para penghuni dan warga sekitar dapat merawat dan memanfaatkannya dengan baik secara berkelanjutan,” kata Rina Farida saat acara peresmian.
Selain sebagai hunian, diharapkan men jadi pusat kegiatan ekonomi, so sial, ke agamaan dan kesehatan ma sya rakat. Ru sunawa dibangun dengan meng gunakan anggaran Kementerian PUPR se nilai Rp 23 miliar dimana lahan disedia kan Pemerintah Kabupaten (Pem kab) Ba nyuwangi seluas 1 hektar.
“Ini kolaborasi antara pemerintah dae rah dengan pemerintah pusat. Kami yang menyiapkan lahan, sedangkan peme rintah pusat melalui Ditjen Cip ta Kar ya, Kementerian PUPR yang mem bangun rusunawa ini. Saya lihat kua litas rusunawa cukup bagus rapi dan dilihat dari luar juga menarik. Pemda mem berikan tempat dan lokasi yang strategis,” kata Bupati Banyuwangi Azwar Anas. (Teks: Redaksi)
Tahun XVEdisi 12 |17
info baru
Cipta Karya Tata Kawasan JembatanKota Siak Sri Indrapura Provinsi Riau
Sehingga perlu dilakukan upaya untuk menjaga dan meningkatkan kua litas lingkungan yang salah sa
tunya melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang secara tegas mengamanatkan minimal 30% dari wilayah kota berwujud RTH dengan kom posisi 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Pada Tahun Anggaran 2017 Ditjen Cipta Karya melalui Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Provinsi Riau melaksanakan kegiatan Penataan Kawasan Kota Hijau Kawasan Jembatan Kota Siak Kabupaten Siak, beberapa waktu lalu di Provinsi Riau. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah membentang di atas Sungai Siak yang merupakan urat nadi perkembangan
Alih fungsi lahan yang menimbulkan kerusakan lingkungan terutama penurunan daya dukung lahan dalam menopang kehidupan masyarakat di kawasan perkotaan menjadi isu hangat saat ini.
bangan antara lingkungan alam dan ling kungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat serta meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengamanan ling kungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih. “Kegiatan ini telah selesai 100% dan kawasan di bawah jembatan Kota Siak menjadi lebih indah dan kegiatan ini siap untuk diresmikan,“ tutur Ichwanul.
RTH Taman Tengku Agung merupakan RTH terbaik untuk wilayah barat padatahun2017.SertifikatpenghargaanRTH terbaik diberikan langsung oleh Direktur Bina Penataan Bangunan Iwan Suprijanto di acara Pertemuan Teknis Akhir Tahun Kegiatan Penataan Ba ngunan dan Lingkungan, beberapa wak tu lalu di Jakarta.
“Saya mengucapkan terima kasih ke pada Pemerintah Kabupaten dan segenap masyarakat Siak atas dukungan dan kerja samanya untuk menjadikan RTH Taman Tengku Agung menjadi yang terbaik. Dengan adanya penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi Satker PBL Provinsi Riau untuk dapat melaksanakan pekerjaan selanjutnya dengan lebih baik lagi,” tutup Ichwanul.(Teks: Fa/Randal-Riau/ari)
Kabupaten Siak dan Kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan, yakni sisi utara di Kecamatan Siak dan sisi selatan di Kecamatan Mempura.
Di bawah jembatan Tengku Agung Sul tanah Latifah inilah dibangun RTH Ta man Tengku Agung dengan luas taman sekitar 11.000 m2. Melalui kegiatan Satker PBL Provinsi Riau kawasan ini ditata kembali dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp. 3,6 miliar dengan lingkup pekerjaan pembangunan gerbang, sculpture, lansekap, dan elektrikal lampu aman.
Kepala Satker PBL Provinsi Riau Ich wanul Ihsan menjelaskan pena ta an kawasan ini adalah untuk men jaga keter sediaan lahan sebagai ka wa san resapan air, menciptakan as pek planologis perkotaan melalui kese im
18|Edisi 12Tahun XV
info baru
Dirjen Cipta Karya Tanda Tangani Piagam Komitmen Kota Pusaka
Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo menandatangani Piagam Komitmen Kota Pusaka Tahun 2017 bersama lima kepala daerah, dalam rangka mewujudkan kota yang layak huni dan berkelanjutan pada Jumat (15/12/2017) di Jakarta.
rapkan berjalan dengan didukung peran aktif Pemerintah Daerah, sejalan dengan semangat P3KP yaitu sebagai program kolaboratif. Pengembangan berupa replikasi dan upscaling penataan kawasan pusaka dapat dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah dengan mengacu prinsip pelestarian.
“Pada forum yang penting ini, kita dapat menyelaraskan pandangan dan semangat dalam upaya penataan dan pelestarian kota pusaka. Saya mengajak kita semua melalui P3KP, bersamasama mewujudkan kota yang layak huni, berjati diri, dan berkelanjutan secara inklusif menjadi kota Indonesia yang maju dan memiliki karakter yang kuat,” tutup Sri Hartoyo. (Teks: dewi)
ung kap kan, salah satu potensi kota yang dapat dikem bangkan adalah mela lui pengem bangan aset pusaka kota, seperti kawa san dan bangunan berse jarah beserta budaya ma syarakat di da lamnya. Hal tersebut men jadi pendo rong pembangunan kota serta menjadi potensi ekonomi dan pa riwisata, sekaligus menawarkan pe nga laman unik yang berasal dari kea rifan lokal se tempat.
“Kalau kita membangun kota hijau atau kota pusaka, peritahnya adalah me lakukan pemeliharaan. Saya lihat di be berapa daerah masih longgar ko mitmen nya dalam pemeliharaan,” ung kap Sri Hartoyo.
Pelaksanaan P3KP ke depan diha
Program Penataan dan Pelestari an Kota Pusaka (P3KP) merupakan program insentif kepada kabu
paten/kota yang telah menetapkan Per da tentang RTRW dan Perda ten tang Bangunan Gedung. Selain itu, P3KP ju ga merupakan platform untuk mensinergikan program lintas sektor baik di tingkat pusat maupun daerah, dalam rang ka mewujudkan pembangunan kota ber kelanjutan berbasis pusaka.
Direktur Bina Penataan Bangunan (BPB) Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto me ngatakan, sampai dengan tahun 2016, P3KP telah diikuti oleh 57 kabupaten/kota yang memiliki komitmen untuk melestarikan aset pusaka yang dimiliki.
“Pada tahun 2017 ini dapat kami laporkan bahwa terdapat lima kabupaten/kota yang telah berhasil menyelesaikan dokumen Rencana Aksi Kota Pusaka (RAKP) yaitu Kabupaten Siak, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sambas, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Parigi Moutong. Kami mengapresiasi kinerja Tim Kota Pusaka Daerah (TKPD) di masingmasing kabupaten/kota yang te lah berhasil menyelesaikan RAKP,” ujar Iwan.
Semantara dalam sambutannya, Dir jen Cipta Kar ya Sri Hartoyo meng
Tahun XVEdisi 12 |19
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya, menyerahkan pemanfaatan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) kepada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) senilai lebih dari Rp. 944 miliar, di Kantor BNPP Jakarta, Rabu (27/12/2017).
info baru
Kementerian PUPR Serahkan 7 Pos Lintas Batas Negara Senilai Rp. 1 Triliun Kepada BNPP
Ketujuh PLBN itu yakni PLBN Entikong, Badau, Skouw, Aruk, Motaain, Wini, dan Motamasin.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kemen terian PUPR Sri Hartoyo me nga takan, pembangunan PLBN ter sebut sudah berlangsung sejak 2015. Keberadaan PLBN salah satunya berfungsi sebagai pe ngawasan lalu lintas orang dan barang. Aset pos perbatasan senilai Rp. 944 mi liar tersebut diserahkan kepada BNPP un tuk dikelola lebih lanjut.
“Serah terima pemanfaataan pem bangunan 7 PLBN sudah dikerjakan sejak 2015, 2016, dan 2017. Dan semuanya sudah operasional tahap I,” kata Sri Hartoyo.
Lanjut Sri Hartoyo, nilai total serah terima aset pemanfaatan Rp. 944 miliar lebih atau hampir Rp 1 triliun. Setelah dilakukan serah terima maka tanggung jawab pengelolaan dan pemeliharaan dialihkan kepada BNPP. Nantinya, PLBN akan dilengkapi fasilitas umum dan fasilitas sosial, hal ini dilakukan guna mendukung PLBN menjadi vocal point kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
Sri Hartoyo mengatakan, dari semua
PLBN, 5 di antaranya sudah diresmikan Presiden Joko Widodo, sementara 2 lainnya belum diresmikan yakni PLBN Wini dan Motamasin.
“Secara umum 7 PLBN tersebut sudah beroperasi dengan baik. Presiden bahkan sudah melakukan tinjauan ke tujuh PLBN tersebut, kecuali Wini,” ungkap Sri Hartoyo.
“Bangunan tahap 1 ini senilai Rp. 1 triliun. Untuk fasos dan fasumnya nanti sekitar hampir Rp. 1,5 triliun. Jadi kira
kira jumlahnya sekitar Rp. 2,5 triliun,” jelas Sri Hartoyo.
Sementara, Sekretaris BNPP Hadi Prabowo mengungkapkan apresiasinya kepada Kementerian PUPR khususnya kepada Ditjen Cipta Karya atas pembangunan PLBN, dan pihaknya berjanji akan memelihara dan merawat aset ter sebut. “PLBN perlu dikawal, karena BNPP bukan ahli bangunan. Memelihara dan merawat lebih sulit,” tutur Hadi. (Teks: kompuck)
20|Edisi 12Tahun XV
info baruDukung Bali Bersih,Kementerian PUPR Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung
Ketersediaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan, se perti jalan, air bersih, penge lolaan air
limbah, dan sampah.Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direk torat Jenderal Cipta Karya mere vi ta lisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung yang me layani wilayah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. TPA ini menjadi pro yek percontohan pengolahan sampah men jadi energi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, bersa ma Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Wakil Gubernur Bali I Ke tut Sudikerta, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo melakukan groundbreaking revita lisasi TPA Regional Sarbagita Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Jumat (22/12/2017).
“Kita harus bekerja dengan cepat
Bali, sebagai destinasi wisata kelas dunia, menjadi salah satu penghasil devisa negara.
dalam revitalisasi TPA ini, karena tidak hanya dalam rangka pertemuan IMFWorld Bank saja akan tetapi juga bagi kepentingan masyarakat Bali. Sampah memiliki dampak yang luar biasa bagi ke sehatan, dimana air hitamnya mengandung limbah berat,” kata Luhut.
Sementara Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan, TPA Sarbagita saat ini sudah tidak memadai karena beban yang diolah melebihi kapasitas. Proyek revitalisasi membutuhkan dana sebesar Rp. 250 miliar, dengan kontrak tahun jamak dimulai tahun 2017 dan akan rampung pada tahun 2019.
Saat ini luas lahan TPA Sarbagita
Suwung 32,4 hektar dengan ketinggian timbunan sampah antara 15 meter25 meter, sehingga akan berpotensi menimbulkan longsor. Besarnya sampah yang masuk ke TPA tersebut ratarata sebesar 1.400 ton per hari, sedangkan daya tampungnya sudah hampir penuh sehingga menyisakan masa pakai sekitar 12 tahun saja.
TPA Sarbagita Suwung berlokasi dekat dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, tempat wisata, dan tempat diselenggarakannya IMFWorld Bank event pada Oktober 2018 mendatang. “Ten tunya kenyamanan, kebersihan, dan keindahan suasana lingkungan yang baik sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung ini meliputi pekerjaan antara lain penutupan serta penataan area TPA seluas 22,4 hektar yang telah penuh dengan sampah. Di lokasi block cell sanitary landfill yang ada sekarang akan digunakan sebagai tempat pemrosesan sampah selama masa pelaksanaan revi talisasi hingga terbangunnya TPA sanitary landfill yang baru.(Teks: randal bali/ari)
Tahun XVEdisi 12 |21
info baru
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan rehabilitasi drainase di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta untuk meminimalisir risiko kembali terulangnya banjir di lokasi tersebut.
Rehabilitasi Drainase Kurangi Risiko Banjir di Istana Kepresidenan
Dalam mengerjakan proyek pemasangan drainase di Istana Merdeka, Menteri Basuki mengaku tidak ada tek nologi khusus yang digunakan. Hanya saja, pekerjaan harus diatur sedemikian rupa se hingga tidak mengganggu kegiatan di istana bahkan baru bisa dilakukan setelah Presiden Jokowi pulang. Selain itu, banyaknya tamu negara yang datang ke Istana membuat pekerjaan proyek tidak bisa dilakukan selama 24 jam.
“Tapi sekarang sejak Presiden Jokowi berkantor sebulan di Istana Bogor, pekerjaan dilakukan 24 jam. Kabel utilitas yang berada di dalam tanah ditata lagi,” kata Menteri Basuki
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo menga takan, sampai dengan minggu ke24 atau 1825 Desember 2017 progres pekerjaan sudah mencapai 93 %. “Untuk mengantisipasi lapangan yang becek, maka kami akan menyediakan mobil semprot air untuk membersihkan lumpur atau tanah yang berceceran sehingga tetap terlihat bersih. Beberapa gundukan tanah di seksi timur juga akan segera diangkut dan dibersihkan besok,” katanya.
Sebagai kontraktor adalah PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak Rp. 39 miliar dan PT. Balqis Mandiri Konsultan, sebagai konsultan pengawas pekerjaan dengan nilai kontrak Rp. 855 juta. (Teks: Redaksi)
Nantinya air hujan yang jatuh di komplek istana tidak akan langsung dibuang ke Su ngai
Ciliwung Lama yang berada di sampingnya tetapi ditampung di dua penampungan (modular tank) dengan kapa sitas 57 m3 dan 292 m3.
Pada saat debit sungai kembali normal, air akan dibuang ke sungai atau dimanfaatkan lagi untuk keperluan lain misalnya menyiram kebun Istana Kepresidenan.
“Mudahmudahan setelah pekerjaan drainase ini selesai, kawasan Ista na Ke pre sidenan terbebas dari banjir,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sa at melakukan peninjauan pekerjaan drainase tersebut di Kompleks Is ta na Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/12/2017).
Rehabilitasi drainase dilakukan dengan perbaikan saluran utama menggunakan box culvert sepanjang 1.535 meter, pemasangan U Ditch sepanjang 2.172 meter, pembuatan area pemanen hujan
(rain harvesting) dan pengadaan pompa de ngan kemampuan total 750 liter/detik. Pekerjaan rehabilitasi dibagi dua yakni wilayah barat dan wilayah timur.
Untuk wilayah barat dimulai dari Gedung eks Binagraha, perkantoran Ke pa la Sekretarian Presiden, depan Istana Negara sampai dengan masjid. “Semua pemasangan drainase sudah selesai dan akan dilakukan pengaspalan,” katannya.
Sementara untuk wilayah timur, mulai dari Biro Umum, Kantor Presiden sampai Istana Merdeka, sebagian besar sudah terpasang. Dari rencana pemasangan 62 titik manhole, tinggal 10 titik dalam pengerjaan. “Mudahmudahan dalam dua atau tiga hari bisa selesai dan setelah itu dilakukan pengaspalan,” Jelas Menteri Basuki.
“Harus tuntas sebelum tanggal tersebut karena akan ada banyak tamu negara yang datang. Kami akan pastikan jalan di sekitar Istana Merdeka juga akan mulus kembali,” ujarnya.
22|Edisi 12Tahun XV
Dalam kunjungannya tersebut, Menteri PUPR disambut oleh Plt. Gubernur Bengkulu, Kapolda Beng
kulu, Kepala BWSS VII, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Kepala Satker sektoral Ditjen Cipta Karya, serta OPD Provinsi Bengkulu lainnya.
Sebagai salah salah satu kawasan nelayan yang mendapat perhatian khusus dari Presiden RI Joko Widodo, Basuki berkesempatan meninjau pelaksanaan pembangunan kawasan kampung nelayan yang terletak di Kelurahan Sumber Jaya Kota Bengkulu, memeriksa
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Bengkulu, Sabtu (23/12/2017).
Menteri PUPR Tinjau Pembangunan Kawasan Tepi Air Sumber Jaya Bengkulu
khu sus. Sebelumnya, be berapa waktu yang lalu telah dilakukan pembahasan dan rapat tertutup oleh Direktur PKP dan Plt. Gubernur Bengkulu. Kemudian diperoleh kesepakatan bahwa PT. Pelindo bersedia menghibahkan lahan yang menjadi sengketa untuk kemudian ditata sesuai kebutuhan dan dilegalkan dengansertifikat,yangdiperkirakanakandilangsungkan pada bulan April 2018 men datang.
Dalam kesempatan ini, Basuki me lalui sambungan telepon meminta lang sung kepada General Manager PT. Pelindo II IPC Cabang Bengkulu Drajat Sulistyo, untuk segera mengeluarkan izin untuk kontraktor sebagai pelaksana penataan kawasan wisata Kampung Sejahtera. “Kami terkendala dalam pena taan kawasan ini, ada beberapa item kegiatan yang bisa dilaksanakan tapi harus menunggu surat perintah dari PT. Pelindo,” terang Basuki. Di akhir kesempatan, Basuki mengatakan pihak PT.Pelindo telah menyetujui untuk segera mengeluarkan izin dan meminta Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, memantau seluruh pelaksanaan kegiatan. (Teks: Memo/Indah/Bengkulu/ari)
beberapa pekerjaan, serta melakukan sharing dengan Plt. Gubernur, satker pelaksana pekerjaan, dan masyarakat setem pat. Basuki menjaring aspirasi dan be berapa persoalan yang dihadapi da lam pe laksanaan pembangunan Kampung Se jahtera.
Sebagaimana diketahui bersama, po lemik status kepemilikan tanah di sebagian wilayah kawasan Kampung Sejahtera adalah PT. Pelindo, dan meru pakan pekerjaan rumah besar yang masih harus diselesaikan oleh Kementerian PUPR dan Ditjen Cipta Karya secara
info baru
Tahun XVEdisi 12 |23
info baru
Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan, meresmikan Ruang Terbuka Publik (RTP) Lapangan Merdeka Sei Mersing, sekaligus memperingatai Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945 di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu (13/12/2017).
Walikota Tebing Tinggi Resmikan RTP Lapangan MerdekaSei Mersing
Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Ge rakan Indonesia Mandiri, Gerakan Indonesia Tertib dan Gerakan Indonesia Ber satu.
Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu Pemerintahan Kota dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara, yang berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, serta terletak pada lintas utama Pulau Sumatera, yaitu meng hubungkan Pematangsiantar, Para pat, Balige dan Siborongborong.(Teks: tj_randalsumut/ari)
Umar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya atas dibangunnya RTP Sei Mersing ini.
“Lapangan Merdeka Sei Mersing ada lah alunalunnya Kota Tebing Tinggi yang menjadi ruang publik, selain la pangan Pinkra atau Taman Bunga Kota Tebing Tinggi. Besar harapan saya Ruang Terbuka Publik ini bisa menjadi tempat untuk membuat kegiatan positif untuk
masyarakat, dan dapat memiliki fungsi utama sosial budaya sebagai wadah aktifitas masyarakat dalam wilayah kota,atau pengungkapan ekspresi budaya/kul tur lokal, media komunikasi warga, tem pat olahraga dan rekreasi, serta objek pendidikan, penelitian dan pelatihan,” tutup Umar.
Sesuai dengan Instruksi Presiden No mor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental, maka pem bangunan RTP ini mendukung gerakan Revolusi Mental yaitu Gerakan Indonesia
24|Edisi 12Tahun XV
Pulau Enggano merupakan bagian dari wilayah Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia yang terletak di Samudera Hindia.
PSPAM Bengkulu Dukung KSPN Pulau Enggano
Kepala Satuan Kerja PSPAM Provinsi Bengkulu Eko Kuncoro saat ditemui beberapa waktu lalu mengungkapkan, tujuan pembangunan IPA di Pulau Eng gano ini adalah untuk memberikan la yanan air bersih dan layak konsumsi bagi masyarakat di Pulau Enggano.
“Untuk mempercepat penanganan ke butuhan air bersih di Pulau Enggano Sat ker PSPAM telah melakukan lelang dini untuk kegiatan di Pulau Enggano tahun 2018 karena Pulau Enggano merupakan salah satu kawasan yang tergo long sangat sulit air bersih. Dimana air yang terdapat di daerah ini sebagian besar adalah air payau dan mengandung zat kapur, dan mengingat Enggano merupakan salah satu dari 88 KSPN di mana air bersih merupakan salah satu pertimbangan wisatawan untuk datang ke lokasi wisata,” terang Eko.
Selain itu, Eko juga berharap dengan dibangunnya IPA ini dapat meningkatkan kapasitas air bersih sehingga peran Pulau Enggano sebagai kawasan pariwisata dapat terwujud dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Pulau Enggano.(Teks: Memo/Indah/Rdlbkl/ari)
Karakteristik tanah di Pulau Enggano adalah tanah lempung berliat yang kering dan sulit menyimpan
air, se hingga membuat masyarakat kesulitan dalam memperoleh air bersih dimana kondisi eksisting di Pulau Enggano me miliki kapasitas air bersih yang ter manfaatkan oleh masyarakat di Pulau Enggano hanya 7 liter per hari un tuk 3.000 jiwa.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Re publik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Pulau Eng gano termasuk dalam 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Direk torat Jenderal Cipta Karya melalui Sa tuan Kerja Pengembangan Sistem Pe nyediaan Air Minum (PSPAM) Provinsi Beng kulu melaksanakan pembangunan in frastruktur berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 10 liter/detik guna mendukung kawasan tersebut.
info baru
Tahun XVEdisi 12 |25
inovasi
Yudha Widyantoro *)
“Orang yang paling tidak bahagia adalah orang yang paling takut dengan perubahan”.
Integrasi Menyeluruh pada Subsistem Wadah-Kumpul-Angkut-Olah-Proses Akhir Sampah
Demikian ungkapan yang disampaikan oleh Mignon Mclaughlin (19131983), seorang jurnalis ber
ke bangsaan Amerika Serikat. Ung ka pan tersebut tentunya menjadi tepat adanya saat kita ingin memastikan suatu bentuk perubahan untuk mengarah pada suatu kemajuan menjadi terhambat, di saat tidak ada keberanian untuk me lakukan perubahan. Terkait dengan sek tor persampahan, seringkali kita me lihat, bahwa tersedia wadahwadah sam pah terpilah, serta masyarakat selaku penghasil sampah juga didorong untuk me lakukan pemilahan sampah. Namun pa da saat dilakukan pengumpulan dan pengangkutan sampah, sampah yang te lah terpilah tersebut, pada akhirnya te tap
menjadi suatu cambuk bagi Pemerintah Kabu paten/Kota untuk melaksanakan sub sistem pengolahan sampah, baik di Tempat Pengolahan Sampah ReduceReuseRecycle/TPS 3R (berbasis masyarakat) atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu/TPST (berbasis ins titusi). Na mun setelah sampah terpilah pada wa dah sampah terpilah, maka harus dikumpul kan dan juga diangkut dengan kendaraan pengumpul atau pengangkut sam pah yang juga terpilah. Hal ini untuk memastikan bahwa pemilahan sampah yang dilakukan tidak siasia.
Upaya kampanye untuk memastikan masyarakat melakukan pemilahan sam pah harus terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
dicampur untuk kemudian diproses di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah dalam kondisi tercampur. Yang menjadi pertanyaan adalah, untuk apa dilakukan pemilahan sampah di sumber sampah, jika sistem keterpilahan sampah tidak dilaksanakan secara konsisten dan terintegrasi hingga ke TPA sampah?
Subsistem Pewadahan Sampah (Terpilah)Pemilahan sampah dan pemanfaatan kembali sampah yang masih bisa digunakan ulang atau didaur ulang merupakan suatu hal yang perlu untuk dilaksanakan, dalam upaya untuk memastikan tidak seluruh sampah dibuang langsung ke TPA sampah sehingga tidak cepat penuh. Kesulitan lahan di perkotaan, seharusnya
26|Edisi 12Tahun XV
inovasi
Se bagaimana termaktub dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Dimana dalam peraturan tersebut wadah sampah dibagi ke dalam 5 jenis wadah sampah dengan 5 warna yaitu warna hijau (sampah organik, berupa sampah makanan dan sampah halaman), warna kuning (sampah guna ulang, berupa sampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam), warna biru (sampah daur ulang, berupa sampah kertas), warna merah (sampah Buangan Beracun dan Berbahaya/B3, berupa lampu neon dan sprayer anti serangga), dan warna abuabu (sampah residu, berupa puntung rokok, popok bayi, dan pembalut wanita). Dalam aplikasinya dapat dilaksanakan untuk minimal 2 wadah sampah saja, yaitu warna hijau untuk sampah organik
(sampah makanan dan sampah halaman) dan warna kuning untuk sampah non organik (selain sampah makanan dan sampah halaman).
Subsistem Pengumpulan Sampah dan Subsistem Pengangkutan Sampah (Terpilah)Setelah sampah terpilah pada wa dah sampah terpilah, maka pengumpulan sam pah dari wadah sampah ke TPS 3R, TPST, atau Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah juga harus terpilah. Hal ini untuk menjamin bahwa sampah terpilah dapat diangkut oleh ge robak atau motor sampah sampah terpilah untuk kemudian diangkut ke truk sampah atau kontainer arm roll yang juga harus terpilah. Diharapkan me lalui siklus ini maka akan dilanjutkan dengan pengolahan sampah yang telah terpilah di TPS 3R atau TPST, sehingga hanya menyisakan residu sampah saja yang diangkut serta diproses akhir di TPA sampah.
Sampah yang telah terpilah harus dimaksimalkan untuk dapat diolah di TPS 3R dan TPST, sehingga kinerja TPS 3R dan TPST juga semakin optimal. Hasil pemantauan di berbagai TPS 3R dan TPST, bahwa periode kerja terpanjang atau lama durasi dalam proses pengolahan
sampah adalah pada proses pemilahan sampah. Jika sampah telah terpilah sejak dari sumbersampah,makaefisiensidanefektifitas kerja dari TPS 3R dan TPSTjuga akan semakin meningkat. Hal ini dapat menambah kapasitas operasi TPS 3R atau TPST, karena sampah yang diterima sudah terpilah dengan baik.
Subsistem pewadahan sampah, pengum pulan sampah, dan pengang ku tan sampah akan berdampak secara sig nifikan dalam mendorong rantai sistempengelolaan sampah yang baik dan benar, dimana peningkatan efisiensi pada subsistem pengolahan sampah dan subsistem pemrosesan akhir sampah juga akan tercapai.
Selain berperan dalam memastikan reduksi sumber daya dalam sampah yang masih dapat dimanfaatkan kembali, juga meningkatkan kinerja pe ngolahan sampah hingga akhirnya dapat mereduksi kebutuhan lahan untuk TPA sampah, karena hanya residu sampah yang akan diproses akhir pada TPA sampah. Selain itu, potensi longsor sampah po tensi pelepasan emisi gas rumah kaca yang tak terkendali, potensi pencemaran air lindi pada tanah dan air tanah, hingga potensi munculnya dampak penolakan masyarakat akibat TPA sampah yang berbau, juga akan dapat semakin ditekan.
Oleh karenanya, marilah kita mendorong sistem pengelolaan sampah yang tuntas, dimana pengelolaan sampah dilakukan secara baik, terintegrasi, dan holistik pada setiap tahapan subsistemnya dalam satu rangkaian yang utuh. Jangan takut untuk berubah !
*) Penulis adalah staf fungsional (sektor persampahan) pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]
Jika sampah telah terpilah sejak dari sumber sam-pah, maka efisiensi dan efektifitas kerja dari TPS 3R
dan TPST juga akan semakin meningkat.
Tahun XVEdisi 12 |27
Ahmad Asnawi *)
“Orang yang paling tidak bahagia adalah orang yang paling takut dengan perubahan”.
BANK SAMPAH BUKAN HANYA TEMPAT BARANG BEKAS TETAPI MENYIMPAN SEJUTA HARAPAN
Bank sampah dikelola secara bersih dan profesional siapa takut? Ini salah satu impian penulis. Kerja
boleh di tempat yang kotor tapi hati tetap harus bersih. Mengutip kata Einstein (Ahli Fisika): Saya bukan orang pintar tetapi orang yang diberi kesempatan untuk berpikir dan bekerja, serta tidak ada orang yang mengganggu. Intinya Einstein melakukan hal yang tidak pernah dipi kirkan orang lain.
Memisahkan sampah satu ember akan lebih mudah dari pada memilih dan me milah sampah satu truk. Sampah bermasalah ketika tercampur antara sampah basah (organik) dan sampah ke ring (anorganik). Membuang sampah kena den da, menyimpan sampah punya ta bungan. Itulah yang selalu terngiang pada warga yang mendapat binaan. Bak sampah mungkin jadi sumber musibah, tetapi bank sampah adalah solusi dari masalah.
Datang bawa sampah pulang bawa uang. Penulis berdiskusi dengan salah sa tu direktur bank sampah. Visinya ke de pan, bank sampah sekarang bukan sekedar menyimpan barang bekas tapi menyimpan sejuta harapan, sehingga da pat beli sembako bahkan perhiasan, mam pu ibadah (umroh) dan memiliki ru mah. Semua bisa dibayar dengan sampah.
Ketika ma syarakat, ko munitas, pemerintah, dan pengusaha ker ja sama maka sampah menjadi sesuatu produk yang indah. Mung kin warga sudah je nuh de ngan an caman dan hukuman, ke napa ti dak dicoba dengan diberikan peng har gaan dan pengakuan karena me la ku kan hal yang baik. Sehingga ban tuan yang te pat sasaran adalah ketika kita mem be rikan sesuatu bagi yang mem bu tuhkan.
*) Penulis adalah penggiat lingkungan di Bandung Barat Jawa Barat, email: [email protected].
Penulis pernah mendampingi salah satu komunitas kunjungan ke salah satu bank sampah yang dikelola secara profesional, dan tampak tidak terlihat dengan kotor dan kumuh. Komunitas ini juga dapat dukungan dari kepala desa, salah satunya berupa Peraturan Desa (Perdes). Warga wajib menjadi nasabah salah satu bank sampah sebagai persyaratan untuk mendapatkan pelayanan pembuatan KTP, KK dan keperluan lainnya. Tiap warga punya buku tabungan sampah. Kemudian warga berkelompok antara 2030 KK.
Sampah basah yang terdiri dari sisa makanan dan sayuran dibuat kompos un tuk taman dan tanaman. Sampah ke ring seperti plastik kertas dan sampah ke ring lainnya ditimbang dan ditabung di pengurus kelompok. Sampah yang sudah terpilah diangkut oleh mobil operasional bank sampah dengan jadwal sesuai kesepakatan.
inovasi
28|Edisi 12Tahun XV
inovasi
Dalam sejumlah kasus, terdapat beberapa infrastruktur pengolahan sampah yang difasilitasi melalui pendanaan APBN masih belum difungsikan secara memadai oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Peran Penting Commissioning Test:Unjuk Kinerja InfrastrukturPengolahan Sampah
Untuk mendorong peningkatan potensi kebermanfaatan infra struk tur tersebut secara optimal melalui
penelusuran lebih jauh, diperoleh informasi bahwa seringkali “unjuk kinerja proses” atau yang dikenal sebagai commissioning test dalam infrastruktur pengolahan sampah selama periode konstruksi seringkali masih dilakukan dengan periode yang sangat terbatas, yaitu umumnya 23 hari saja.
Apalagi jika Pemerintah Kabupaten/Kota belum dilibatkan dalam com missioning test, sehingga kinerja infrastruk tur pengolahan sampah tersebut “be lum dilihat” keterujiannya oleh Pe merintah Kabupaten/Kota. Jika hal ini terus dilaksanakan dalam tahapan kons truksi infrastruktur pengolahan sam pah, maka sangat dimungkinkan un tuk men ciptakan peluang terjadinya infra struktur yang mangkrak.
Direktorat Pengembangan Penyeha tan Lingkungan Permukiman mela lui Satuan Kerja Pengembangan Penyeha tan Lingkungan Permukiman Stra tegis, melakukan upaya terobosan da lam melakukan commissioning test. Di ma na periode commissioning test bu kan dilak
Setelah konstruksi selesai, kontraktor ma sih memiliki tanggung jawab untuk me lakukan uji coba terhadap bangunan kons truksi yang sudah diselesaikan sebelum diserahkan kepada pemberi pe kerjaan. Dalam syarat umum kontrak konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, fase pascakonstruksi dapat disebut juga sebagai ma sa pemeliharaan, dimana kontraktor wa jib memelihara hasil pekerjaan se hing ga kon disi tetap seperti pada saat pe nye rahan pertama pekerjaan.
Pada masa pemeliharaan ini, yang seringkali dijumpai terjadi pada sejumlah proyek konstruksi adalah dilakukan penyim panan mesin dan peralatan pe nunjang dengan baik supaya tidak berdebu atau mengalami kerusakan. Kemudian baru akan digunakan beberapa saat sebelum dilakukan Final Hand Over (FHO) atau serah terima kepada calon pengelola.
Di saat yang bersamaan, barang tersebut justru mengalami penurunan kua litas karena tidak digunakan atau diman fa atkan, serta memicu terjadinya ke ru sa kan bahkan seringkali belum terbukti ki nerjanya.
Artina Sanadia *)
sanakan selama 23 hari seba gai ma na yang selama ini umum dilakukan, melainkan selama 34 bulan. Salah satu commissioning test yang dilakukan ada lah pada kegiatan Revitalisasi Tempat Pengolahan Sampah ReduceReuseRe cycle (TPS 3R) Citaliktik di Kabupaten Bandung, yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 melalui pendanaan APBN.
Tahapan KonstruksiDalam suatu proyek konstruksi, fase utama yang harus dilakukan mencakup perencanaan, penyusunan desain konstruksi, konstruksi, dan pascakonstruksi. Dalam fase perencanaan, dilakukan analisis terhadap konsep yang akan diterapkan dan studi kelayakan hingga dapat menghasilkan estimasi konsep, program, dan jadwal pelaksanaannya. Pada fase penyusunan desain, suatu bangunan yang direncanakan akan dibangun kemudian disusun lebih terperinci sehingga menghasilkan gambar rencana teknik rinci (de tailed engineering design) untuk dikerjakan atau dibangun oleh kontraktor.
Setelah itu pada fase konstruksi, kontraktor melaksanakan pembangunan sesuai dengan gambar yang telah disu sun.
Tahun XVEdisi 12 |29
inovasiCommissioning TestCommissioning test dalam suatu proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang memastikan bahwa semua komponen sudah terbangun atau terpasang, diuji dan dioperasikan sesuai dengan ran cangan awal. Dalam penerapannya di lapangan, commissioning test tidak hanya memerik sa atau menguji masingmasing komponen, namun juga menguji seluruh komponen sebagai suatu kesatuan sistem atau proses. Tujuan dilakukan commissioning test adalah agar calon pengelola mengetahui dan terbiasa dengan sistem atau proses yang dilaksanakan dalam pro yek konstruksi tersebut dan untuk men deteksi kekurangan dalam sistem atau proses, sehingga bisa dilengkapi dalam masa kontrak berjalan dengan melakukan addendum pekerjaan.
Rincian item pekerjaan pada commis sioning test berupa upah pekerja atau ope rator dan biaya bahan seperti listrik atau air (jika diperlukan). Pada sejumlah kegiatan konstruksi yang dilaksanakan pada Satuan Kerja Pengembangan Penye hatan Lingkungan Permukiman Strategis pada tahun anggaran 2017, commissioning test dimasukkan dalam daf tar item pekerjaan.
TPS 3R Citaliktik di Kabupaten BandungTPS 3R Citaliktik yang berlokasi di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, dirancang untuk mengolah sampah ber sumber dari 200 KK atau 1.000 jiwa dengan kapasitas 3 m3 sampah ter cam pur/hari. Proses pengolahan sampah terdiri dari pemilahan sampah secara manual, yang dilanjutkan dengan fermentasi sampah organik secara aerobik paksa (forced aeration) dengan meng gunakan blower melalui waktu de
ten si proses selama 40 hari.Sampah daur ulang seperti sampah
kertas, sampah plastik, sampah logam, serta sampah kaca dikumpulkan dan diangkut untuk dijual ke Bank Sampah. Sementara sampah residu yang mencakup sampah karet, sampah tekstil, dan sampah lainlain, diangkut untuk diproses akhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Babakan di Kabupaten Bandung. Dalam pekerjaan revitalisasi ini, cakupan pekerjaan yang dilakukan adalah renovasi hanggar, pengadaan mesin pencacah sam pah organik, pembangunan unit fermen tasi aerobik, pengadaan peralatan pe lengkap, serta commissioning test.
Commissioning test dilakukan setelah seluruh pekerjaan konstruksi selesai dilak sanakan, dengan terus berupaya meli batkan peran serta Pemerintah Kabu paten Bandung. Proses uji coba ber langsung selama 4 bulan, dengan mengerahkan 4 orang operator. Pada awal uji coba, terjadi beberapa kendala teknis yang langsung ditindaklanjuti oleh kontraktor dan konsultan supervisi pada pekerjaan terkait, seperti kerusakan pada mesin pencacah sampah organik dan
in s talasi listrik, serta kebutuhan bak penampung hasil sampah organik ter ca cah sebagai wadah penyemprotan mik ro organisme aktivator.
Selain terdeteksinya kendala teknis, dengan dilakukannya commissioning test ini, maka calon pengelola (Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung) terus diajak serta untuk dapat memahami langkah proses pengolahan sampah pada TPS 3R Citaliktik, sehingga dapat menyusun pedoman operasipelihararawat yang aplikatif.
Melalui commissioning test, diharapkan akan terbangun infrastruktur yang teruji kinerjanya. Pemberi pekerjaan juga dapat memantau langsung hasil kerja yang dibangun oleh kontraktor dengan baik sebelum dilaksanakannya pe nerimaan pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO). Selain itu, pelibatan Pe merintah Ka bu paten/Kota sebagai ca lon penerima aset dalam commissioning test, juga memberikan kesempatan untuk unjuk transparansi dan alih pengetahuan, se hingga secara langsung akan membangun kelembagaan infrastruktur pengo lahan sampah melalui operator yang terlatih dan infrastruktur yang teruji kinerjanya secara lebih profesional.
*) Penulis adalah staf (sektorpersampahan) pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]
30|Edisi 12Tahun XV
sebaiknya anda tahu
Sail Indonesia adalah nama kegiatan pelayaran di perairan Indonesia yang diadakan setiap tahun oleh para pencinta kapal layar baik itu dari dalam maupun luar negeri. Sail Indonesia bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata, terutama wisata bahari
di daerah yang menjadi lintasan dan pusat Sail Indonesia. Sejak tahun 2009, Sail Indonesia diberi nama sesuai daerah yang menjadi pusat tujuan utama atau puncak penyelenggaraan acara. Seperti Sail Bunaken, nama Sail Indonesia pertama kali tahun
2009, karena berakhir di Bunaken Sulawesi Utara.Kegiatan serupa terus berlanjut pada tahun berikutnya dengan berpindah lokasi di beberapa daerah yang memiliki potensi wisata bahari di Indonesia, antara lain Sail Banda (2010), Sail Wakatobi-Belitong (2011), Sail Morotai (2012), Sail Komodo (2013), Sail
Raja Ampat (2014), Sail Tomini (2015), Sail Selat Karimata (2016), dan Sail Sabang (2017).(sumber: https://www.kanal.web.id/2017/10/sejarah-sail-indonesia.html)
sum
ber :
ditra
kurn
iawan
.files
.wor
dpre
ss.co
m
Festival Sail Indonesia
sum
ber :
bal
ikam
ilagi
.file
s.w
ordp
ress
.com
Sail BunakenSail Bunaken diselenggarakan pada 1220 Agustus 2009 di Kota Manado dan Bitung, Sulawesi Utara yang bertema “Jaga Laut Kita Untuk Generasi Mendatang” merupakan kegiatan kebaharian nasional berdimensi internasional dalam rangka membangun rasa “Seaman Brotherhood” (rasa persaudaraan sesama pelaut) dan mempererat hubungan antara negara. (sumber: http://data.kemenkopmk.go.id/content/sailbunaken2009)
Sail BandaMenikmati keindahan Pulau Maluku, tak perlu bingung dari mana memulainya. Sekali menginjakkan kaki di pulau bergelar “Ambon Manise” ini, keindahan sudah tersaji lengkap memanjakan mata. Pada pelaksanaan Sail Banda nanti, Kota Ambon lebih cenderung menjadikan potensi bahari sebagai salah satu aspek pariwisata yang diandalkan dibanding yang lain. Sail Banda diselenggarakan di Banda Neira pada 24 Juli hingga 17 Agustus 2010.(sumber: https://wisatamaluku.wordpress.com/2010/11/10/sailbanda/)
Tahun XVEdisi 12 |31
Sail Wakatobi-BelitongSail WakatobiBelitong di Kabupaten Belitung digelar pada 512 Oktober 2011. Pelayar flag off dari DarwinAustralia pada tanggal 23 Juli 2011 dan akan melewati 21 kabupaten/kota di Indonesia. Adapun tema yang melingkupi seluruh kegiatan Sail WakatobiBelitong 2011 adalah “Clean The Ocean For Future Live”, dengan konsep kegiatan mengangkat nama lokal sail tiap tahun yang menunjukkan kekhasan daerah sebagai tuan rumah. Untuk menunjang Sail WakatobiBelitong maka dilakukan pemugaran dan penataan objek wisata sejarah, purbakala dan museum, penyiapan homestay di Pantai Tanjung Kelayang dan Pantai Tanjung Pendam, serta penyiapan obyek wisata alam dan pengembangan dive center. (sumber: http://portal.belitungkab.go.id/read/964/semaraksailwakatobibelitong2011)
sum
ber :
3.b
p.bl
ogsp
ot.c
om
Sail Morotai21 kapal berparade di bibir Samudera Pasifik,menghadap Pelabuhan Daruba, Halmahera, Maluku Utara. Semuanya merupakan gabungan dari kapal perang Indonesia, kepolisian, pemerintahan, serta dua kapal perang Amerika Serikat dan Singapura. Melewati teluk di Morotai, awak kapal RI meneriakkan yelyel, “Jayalah Indonesia!”, lengkap dengan kode morse yang dilayangkan lewat kibasan bendera. Momen tersebut merupakan acara puncak dari Sail Morotai 2012 yang berlangsung 15 September 2012. Sebelum sailing pass berlangsung, acara dibuka dengan tarian khas Maluku Utara dan parade terjun payung dari 100 penerjun terbaik RI. (sumber:http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/09/sailmorotai2012peletakkankembalikejayaanlautri)
Sail KomodoSedikitnya 26 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang terlibat dalam parade dan sailing pass, serta atraksi helly water jump oleh para prajurit TNI Angkatan Laut dari satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) meriahkan puncak acara Sail Komodo 2013 di Pantai Pede, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain parade dan sailing pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara juga dimeriahkan atraksi terjun payung free fall dari 14 peterjun Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang mendarat di titik dropping zone ukuran dua kali dua meter yang berada di bibir pantai Pede. Acara ini menjadi momentum untuk memajukan wisata bahari di tanah air menjadi destinasi utama wisata dunia dengan mengangkat tema Jembatan Emas Menuju Nusa Tenggara Timur menjadi Destinasi Utama Pariwisata Dunia. (sumber: https://nasional.sindonews.com/read/783072/15/puncakacarasailkomodo2013ditutupdengankemeriahan1379150247)
32|Edisi 12Tahun XV
sebaiknya anda tahu
Sail TominiPenyelenggaraan Sail Tomini 2015 merupakan upaya pemerintah dalam mendukung tumbuhnya pusatpusat perekonomian baru di wilayah Teluk Tomini, Kabupaten Parigi Mou tong, Provinsi Sulawesi Tengah. Pembangunan infrastruktur penunjang dan fasilitas umum di wilayah tersebut akan men dorong masuknya investasi dan minat wi sata, serta meningkatkan citra Indonesia se bagai negara maritim. Acara puncak Sail To mini akan berlangsung pada tanggal 19 Sep tember 2015 di Desa Pelawa Baru, Desa Pangi Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Sementara itu, Festival Boalemo akan berlangsung tanggal 10 September 2015 di Boalemo, Gorontalo.(sumber: http://indonesianembassy.ae/sailtominimutiarakatulistiwauntukkehidupanmasadepan/)
Sail Selat KarimataPuncak perhelatan Sail Selat Karimata 2016 digelar 15 Oktober 2016 di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Kabupaten Kayong Utara memiliki potensi wisata yang memukau. Perpaduan keindahan Pantai Pulau Datok, Panorama Taman Nasional Gunung Palung serta teluk mempunyai daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Bentuk dukungan Ditjen Cipta Kar ya terhadap penyelenggaraan Sail Kari mata yang akan dihelat pada 15 Oktober 2016 di Pantai Datok Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat diantaranya penataan kawasan acara puncak Sail Karimata, tugu Kota Sukadana Ka bupaten Kayong Utara, pem bangunan PSD permukiman, penyusunan DED Drainase, pem bangunan PS Drainase, PS persampahan, dan PS air limbah pendukung Sail Karimata dan pembangunan SPAM Kabupaten Kayong Utara. (sumber: https://news.detik.com dan ciptakarya.pu.go.id)
Sail Raja AmpatMeski bumi Cenderawasih masih diguyur hujan lebat, dibarengi dengan angin yang bertiup kencang, tak sedikitpun mengu rungkan niat masyarakat Kabupaten Raja Am pat dan sekitarnya membanjiri Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Pa pua Barat. Adapun Infrastruktur bidang Cipta Karya yang mendukung Sail Raja Ampat antara lain Penataan Kawasan Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) berupa pelataran tempat pembukaan puncak Sail Raja Ampat, Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM) Waisai kapasitas 10 liter/detik, dan peningkatan kualitas permukiman di kawasan pasar ikan, kampung, dan kawasan pesisir pantai WTC. (sumber: https://travel.tempo.co/read/580718/nikmatialampapuamelaluisailrajaampat2014 dan ciptakarya.pu.go.id)
34|Edisi 12Tahun XV
seputar kita
Sekretaris Ditjen Cipta Karya Tinjau Lokasi Pasca Banjir dan Tanah Longsor Kota Manado
Direktur PKP Melakukan Kunjungan Kerja Ke Mamuju
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Rina Farida melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (15/12/2017). Dalam kunjungannya kali ini, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Rina Farida, mengunjungi beberapa lokasi kegiatan yang dibangun pada Tahun Anggraran 2017, dan didampingi oleh Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Sulawesi Barat dan Kepala Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Sulawesi Barat.
Beberapa hasil pembangunan yang dikunjungi yaitu antara lain kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh Kawasan Binanga (sekitar Komplek Pemda), peningkatan kualitas permukiman kumuh Kawasan Padang Baka Timur, fasilitasi percontohan Ruang Terbuka Publik Revolusi Mental, dan penataan bangunan Kawasan Strategis Manakarra Kabupaten Mamuju. (Teks: wnd_randalsulbar/ari)
Sebagaimana instruksi dari Menteri PUPR untuk seluruh jajarannya yang ada di lingkungan Kementerian PUPR untuk tang gap dan siaga terhadap bencana alam, pada kesempatan ini Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Rina Agustin Indriani meninjau lokasi pasca terjadinya banjir dan tanah longsor di Kota Manado, Senin (18/12/2017).
Sebelum mengadakan peninjauan ke lokasi bencana, Rina beserta tim dari Ke menterian PUPR mengadakan pertemuan bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Ma nado di ruang pertemuan Kantor Gu ber nur. Dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas PU Provinsi Sulawesi Utara Steve Kepel menuturkan, Pemerintah Dae rah me ngapresiasi Pemerintah Pusat dalam hal ini
Kementerian PUPR yang be gitu responsif terhadap bencana alam yang terjadi di
Menjelang akhir tahun 2017, Wali Kota Bengkulu melakukan roadshow keliling Kota Bengkulu untuk meninjau pemanfaatan hasil pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya mulai dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal, drainase, jalan lingkungan, dan penataan kawasan kumuh yang dilaksanakan melalui program padat karya antara lain NUSP2, KOTAKU, dan Sanimas, Rabu (27/12/2017).
Dalam kegiatan yang melibatkan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu tersebut, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah mendukung pembangunan di Kota Bengkulu dan berharap seluruh elemen masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga, memanfaatkan dan mengembangkan infrastruktur yang telah dibangun tersebut.(Teks: Memo/Indah/Rdlbkl/ari)
Wali Kota Bengkulu Tinjau Pemanfaatan Infrastruktur Permukiman
Provinsi Sulawesi Utara khu susnya Kota Manado.(Teks: randalsulut)