rsal hiperbarik
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
1/20
BAB ILATAR BELAKANG
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya. Estimasi terakhir oleh International Diabetes Federation (IDF)
pada tahun 2!" didapatkan bah#a terdapat "$2 juta orang yang hidup dengan
diabetes di seluruh dunia. %ada tahun 2"& jumlah tersebut diperkirakan akan
meningkat menjadi &'2 juta orang. Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil iset
esehatan Dasar (I*E*D+*) 2!" penderita DM yang terdiagnosis menapai
!2,2 juta penderita daan sekitar ! juta orang merasakan gejala diabetes melitus
namun belum dipastikan oleh pemeriksaan dokter. World Health Organization
(/) memperkirakan Indonesia menduduki peringkat ke-0 di dunia dalam hal
jumlah penderita diabetes setelah 1ina, India, dan +merika *erikat, dan diperkirakan
pada tahun 2" jumlah penderita diabetes di Indonesia akan menapai 2!," juta
penderita.%eningkatan insidensi DM di Indonesia tentu akan diikuti oleh meningkatnya
kemungkinan terjadinya komplikasi kronik DM yakni penyumbatan mikroaskuler
seperti retinopati, ne3ropati dan neuropati maupun makroaskuler seperti %enyakit
4antung oroner (%4), penyumbatan pembuluh darah tungkai ba#ah yang
berujung pada terjadinya ulkus diabetik hingga ganggren. omplikasi ini berdampak
pada menurunnya kuaitas hidup penderita hinggga dapat menyebabkan kematian.*ebagai suatu penyakit multi3aktorial, penanganan DM dan komplikasinya masih
menjadi masalah dalam dunia kedokteran. *elain terapi 3armakologis dan non
3armakologis yang sudah sejak dulu digunakan, saat ini telah berkembang terapi
alternati3 dengan menggunakan oksigen murni sebagai sumber pengobatan. 5erapi
ini kemudian lebih dikenal dengan istilah Hyperbaric Oxigen Therapy (6/5).%engobatan oksigenasi hiperbarik sudah dikenal sejak abad ke-!7 dan
digunakan sebagai salah satu metode untuk menyembuhkan penyakit dan
pengobatan. 5epatnya di Inggris tahun !772 oleh ensha#, uang 8dara
6ertekanan 5inggi9865 (Hyperbaric Chamber ) digunakan untuk mengobati
beberapa penyakit kulit dan rikets. Di %eranis tahun !$"0 oleh dr 4unot
menyatakan adanya penyembuhan bermakna pada pasien dengan penyakit
ardiopulmoner yang diobati degan hiperbarik. Di Indonesia pada tahun !'7,
pengobatan hiperbarik mulai digunakan oleh 5:I +; yang selanjutnya dikembangkan
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
2/20
di 5anjung %inang, 4akarta, +mbon, ;akesla *urabaya, yang digunakan untuk
menangani kasus-kasus edera penyelamanan seperti keraunan gas pernapasan
dan penyakit dekompresi.Disamping pengobatan utama untuk penyakit-penyakit akibat penyelaman, saat
ini hiperbarik juga telah digunakan di Indonesia sebagai pengobatan tambahan dan
pengobatan pilihan lain dalam terapi untuk membantu penyembuhan berbagai
penyakit klinis seperti penyembuhan luka in3eksi, luka bakar, membantu
penyembuhan komplikasi diabetes mellitus, serta kesehatan dan kebugaran pasien
usia lanjut.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya
hiperglikemia dan gangguan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang
dihubungkan dengan kekurangan seara absolut atau relati3 dari kerja dan atau
sekresi insulin.
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
3/20
Diabetes Melitus disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat
mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai maam keluhan. %enyakit
yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit
jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk9gangren,
in3eksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. 5idak jarang,
penderita DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi
pembusukan.
8ntuk menurunkan kejadian dan keparahan dari Diabetes Melitus tipe 2 maka
dilakukan penegahan seperti modi3ikasi gaya hidup dan pengobatan seperti obat
oral hiperglikemik dan insulin. De3isiensi insulin dapat terjadi melalui " jalan, yaitu=
!) usaknya sel - sel 6 pankreas karena pengaruh dari luar (irus,>at kimia,dll)2) Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas") Desensitasi atau kerusakan reseptor insulin di jaringan peri3er
Dalam pato3isiologi DM tipe 2 terdapat beberapa keadaan yang berperan yaitu=
!) esistensi insulin2) Dis3ungsi sel 6 panreas
Diabetes melitus tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, namun
karena sel sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin searanormal.eadaan ini la>im disebut sebagai resistensi insulin. esistensi insulin
banyak terjadi akibat dari obesitas dan kurangnya aktiitas 3isik serta penuaan. %ada
penderita DM tipe 2 dapat juga terjadi produksi glukosa hepatik yang berlebihan
namun tidak terjadi pengrusakan sel-sel 6 langerhans seara autoimun seperti DM
tipe !. De3isiensi 3ungsi insulin pada penderita DM tipe 2 hanya bersi3at relatie.
%ada a#al perkembangan DM tipe 2, sel 6 menunjukan gangguan pada sekresi
insulin 3ase pertama, artinya sekresi insulin gagal mengkompensasi resistensi
insulin. +pabila tidak ditangani dengan baik, pada perkembangan selanjutnya akan
terjadi kerusakan sel - sel 6 pankreas. erusakan sel-sel 6 pankreas akan terjadi
seara progresi3 seringkali akan menyebabkan de3isiensi insulin, sehingga akhirnya
penderita memerlukan insulin eksogen.
%ada DM tipe 2, sekresi insulin di 3ase ! atau early peak yang terjadi dalam "-!
menit pertama setelah makan yaitu insulin yang disekresi pada 3ase ini adalah
insulin yang disimpan dalam sel ? (siap pakai) tidak dapat menurunkan glukosadarah sehingga merangsang 3ase 2 adalah sekresi insulin dimulai 2 menit setelah
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
4/20
stimulasi glukosa untuk menghasilkan insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak
mampu meningkatkan sekresi insulin sebagaimana pada orang normal.
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
5/20
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
6/20
absolut, namun relati3, hiperglikemia munul tanpa ketosis. iperglikemia
berat dengan kadar glukosa serum lebih besar dari 7 mg9dl. iperglikemia
menyebabkan hiperosmolalitas, diuresis osmotik, dan dehidrasi berat.
%erbedaan utama antara : dan D+ adalah pada : tidak terdapat
ketosis.2) omplikasi Metabolik ronik 4angka %anjang
omplikasi kronik jangka panjang yang melibatkan pembuluh-pembuluh keil
disebut mikroangiopati sedangkan pembuluh-pembuluh besar dan sedang
disebut makroangiopati"a. Mikroangiopati
Merupakan lesi spesi3ik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola retina
(retinopati diabetik ), glomerulus ginjal (ne#ropati diabetik ) dan sara3-sara3
peri3er (neropati diabetik ).b. Makroangiopati
Makroangiopati mempunyai gambaran histopatologis berupa aterosklerosis
yang akan mengakibatkan penyumbatan askular. 4ika mengenai arteri-
arteri peri3er, maka dapat mengakibatkan penyakit pembuluh darah peri3er
(misalnya kaki diabet). 4ika yang terkena adalah arteri koronaria dan aorta,
maka dapat mengakibatkan angina dan in3ark miokardium. Dan jika yang
terkena adalah arteri serebral makadapat mengakibatkan stroke.
6atasan ;uka
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
7/20
masalah gangren diabetik. *eara umum, gangren diabetik biasanya terjadi akibat
triad yaitu neuropati peri3er, insu3isiensi askuler peri3er, dan in3eksi.%enderita yang beresiko tinggi mengalami gangren diabetik adalah meliputi lama
menderita penyakit diabetes yang melebihi ! tahun, usia pasien yang lebih dari 0
tahun, ri#ayat merokok, penurunan denyut nadi peri3er, penurunan sensibilitas,
de3ormitas anatomis atau bagian yang menonjol (seperti bunion atau kalus), ri#ayat
ulkus kaki atau amputasi, pengendalian kadar gula darah yang buruk.angkaian yang khas dalam proses timbulnya gangren diabetik pada kaki
dimulai dari edera pada jaringan lunak kaki, pembentukan 3isura antara jari-jari kaki
atau di daerah kulit kering, atau pembentukan sebuah kalus. 4aringan yang terkena
mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin bila disentuh. emudian jaringan
yang mati menghitam dan berbau busuk. 1edera tidak dirasakan oleh pasien yangkepekaannya sudah menghilang dan bisa berupa edera termal, edera kimia atau
edera traumatik. %engeluaran nanah, pembengkakan, kemerahan (akibat selulitis)
atau akibat gangren biasanya merupakan tanda pertama masalah kaki yang menjadi
perhatian penderita.lasi3ikasi *kala agner gangrene Diabetik=
5ingkat esiko tinggi untuk mengalami luka pada kaki5idak ada luka
5ingkat ! ;uka ringan tanpa adanya in3eksi, biasanya luka yang terjadi akibat
kerusakan sara3 adang timbul kalus
5ingkat 2 ;uka yang lebih dalam, sering kali dikaitkan dengan peradangan
jaringan di sekitarnya. 5idak ada in3eksi pada tulang dan
pembentukan abses.
5ingkat " ;uka yang lebih dalam ke tulang, dan terbentuk abses
5ingkat 0
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
8/20
%roses %enyembuhan ;uka;uka adalah rusaknya kesatuan9komponen jaringan, dimana seara spesi3ik
terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.a) Fase In3lamasi
Fase in3lamasi adalah adanya respon askuler dan seluler akibat perlukaan
yang terjadi pada jaringan lunak. 5ujuan yang hendak diapai pada 3ase ini
adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda
asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan proses penyembuhan.Fase ini berlangsung sejak hari ke !-&. %embuluh darah yang terputus pada
luka akan menyebabkan perdarahan dan tubuh akan berusaha
menghentikannya dengan asokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh darah
yang terputus dan reaksi hemostasis yang terjadi karena trombosit yang keluar
dari pembuluh darah saling melengket dan bersama-sama dengan 3ibrin yang
terbentuk membekukan darah yang keluar dari pembuluh darah.*el mast dalam jaringan ikat menghasilkan serotonin dan histamin yang
meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga terjadi eksudasi airan,
pembentukan sel radang, disertai asodilatasi sempat ytaang menyebabkan
edema. 5anda dan gejala klinik reaksi radang menjadi jelas berupa rubor, kalor,
dolor, dan tumor.%ada a#al 3ase ini, kerusakan pembuluh darah akan menyebabakan
keluarnya platelet yang ber3ungsi sebagai hemostasis. %latelet akan menutupi
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
9/20
askuler yang terbuka dan juga mengeluarkan substansi asokontriksi.
*elanjutnya terjadi penempelan endotel yang akan menutup pembuluh darah.%eriode ini hanya berlangsung &-! menit dan setelah itu akan terjadi
asodilatasi kapiler akibat stimulasi sara3 sensorik, local re#lex action, dan
adanya substansi asodilator juga mengakibatkan meningkatnya permeabilitas
ena sehingga airan plasma darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke
daerah luka, maka seara klinis terjadi edema jaringan dan keadaan lokal
lingkungan menjadi asidosis.Eksudasi ini juga mengakibatkan migrasi sel leukosit (neutro3il) ke ruang
ekstra askuler. Fungsi dari neutro3il ini adalah melakukan 3agositosis benda
asing dan bakteri di daerah luka selama " hari dan kemudian digantikan oleh sel
magro3ag yang berperan lebih besar jika dibandingkan dengan neutro3il.Fungsi magro3ag disamping 3agositosis adalah sebagai sintesa kolagen,
pembentukan jaringan granulasi bersama dengan 3ibroblast, memproduksi
gro.th #actor yang berperan pada proses reepitelisasi, pembentukan pembuluh
darah kapiler baru dan angiogenesis. Dengan berhasil diapainya keadaan luka
yang bersih, tidak terdapat in3eksi atau kuman serta terbentuknya magro3ag dan
3ibroblast, maka keadaan ini dapat dipakai pedoman bah#a 3ase in3lamasi dapat
dilanjutkan ke 3ase proli3erasi. *eara klinis ditandai dengan eritema, hangat
pada kulit lokal, edema dan rasa sakit yang berlangsung sampai " atau 0 hari.b) Fase proli3erasi
%roses kegiatan seluler yang penting pada 3ase ini adalah memperbaiki dan
menyembuhkan luka yang ditandai dengan adanya pembelahan9proli3erasi sel.
%eran 3ibroblast sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggungja#ab
pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan
selama proses rekonstruksi jaringan.%ada jaringan lunak normal (tanpa perlukaan), pemaparan sel 3ibroblast
sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang.
*esudah terjadi luka, 3ibroblast akan akti3 bergerak dari jaringaan sekitar luka ke
dalam daerah luka, kemudian beberapa substansi seperti kolagen, hyalronic2
#ibronectin dan proteoglikan yang berperan dalam membangun rekonstruksi
jaringan baru.Fungsi kolagen yang lebih spesi3ik adalah membentuk ikal bakal jaringan
baru (connecti3e tisse matrix ) dan dengan dikeluarkannya substrat olleh
3ibroblast, memberikan penanda bah#a maakro3ag, pembuluh daaraah baaru
dan juga 3ibroblast sebagai kesatuan unit dapat memasuki daerah luka.
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
10/20
*ejumlah sel dan pembuluh darah baru tertanam didalam jaringan baru tersebut
dise but ssebaagai jaringan granulasi. *edangkan proses proli3eraasi 3ibroblast
dengan akti3itas sintetiknya disebut 3ibroblasi.espon yang dilakukan 3ibroblast terhadap proses 3ibroplasia adalah
proli3erasi. Migrasi, deposit jaringan matriks dan kontraksi luka. 5ahap proli3erasi
juga terjadi angiogenesis, yaitu suatu prosses pembentukan pembuluh kapiler
darah baru.askuler akibat penyakit diabetes, pemgobatan radiasi dan atau
preparat steroid mengakibatkan terjadi lambatnya proses sembuh karena
terbentuknya ulkus yang kronis.4aringan askuler yang melakukan inasi luka merupakan suatu respon
untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang ukup didaerah luka karena
biasanya pada daerah luka terdapat keadaan hipoksik dan turunnya tekannanoksigen. %ada 3ase ini 3ibroplasia dan aangiogenesuis merupakan proses yang
terintegrasi dan dipengaruhi oleh substansi yang dikeluarkan oleh platelet dan
makro3ag (gro.th #actor!.%roses selanjutnya adalah epitelisasi, dimana 3ibroblast mengeluarkan
4eratinocyte 5ro.th Factor yang berperan dalam stimulasi mitosis sel
epidermal. eratiniasai akan dimulai dari pinggir dan akhirnya membentuk barier
yang menutupi permukaan luka. Dengan sintesa kolagen oleh 3ibroblast,
pembentukan lapisan dermis ini akan disempurnakan kulaitasnyaa dengan
mengatur keseimbangn jaringan granulasi dan dermis.8ntuk membantu jaringan baru itu menutup luka, 3ibroblast akan merubah
strukturnya menjadi myo3ibroblast yang mempunyai kapasitas kontraksi pada
jaringan. Fungsi kontraksi akan lebih menonjol pada luka dengan de3ek luas
dibandingkan dengan de3ek luka minimal. Fase proli3erasi ini akan berakhir jika
epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk, terlihat proses kontraksi akan
diperept oleh berbagai gro.th #actor yang dibentuk oleh makro3ag dan platelet.*etelah 2 minggu , luka hanya memilki "-& C kekuatan. *ampai akhir bulan
bisa sampai "&-&' C kekuatan maturasi luka terapai. ekuatan jaringan luka
tidaak akan lebih dari -$ C diapai kembali seperti keadaan normal. 6aanyak
itamin, terutama itamin 1, membantu dalam proses metabolisme yang terlibat
dalam penyembuhan luka.) Fase maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke " setelah perlukaan dan berakhir sampai
kurang lebih !2 bulan. 5ujuan dari 3ase maturasi adalah menyempurnakan
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
11/20
terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan
bermutu.Fibroblast sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, #arna kemerahan
dari jaringan sudah mulai berkurang karena pembuluh darah mulai regresi dan
serat 3ibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut.
ekuatan dari jaringan parut akan menapai punaknya pada minggu ke-!
setelah perlukaan.*intesa kolagen yang telah dimulai sejak 3ase proli3erasi akan dilanjutkan
pada 3ase maturasi. euali pembentukan kolagen juga kan terjadi proses
pemeahan kolagen oleh en>im koligenase. olagen muda (gelatinos collagen)
yang terbentuk pada 3ase proli3erasi akan berubah menjadi kolagen yang lebih
matang yaitu lebih kuat dan struktur yang lebih baik.8ntuk menapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan
antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipeahkan. olagen yang
berlebihanakan menyebabkan penebalan jaringan parut atau hypertropic scar ,
sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut
dan luka akan selalu terbuka. %ada proses ini dikatakan sembuh jika telah terjadi
kontinuitas jaringan parut yang kuat atau tidak mengganggu untuk melakukan
akti3itas normal.
%roses %enyembuhan ;uka Diabetes MelitusMeskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap orang, namun outome
yang diapai sangat tergantung dari kondisi biologik masing-masing indiidu, lokasi
serta luasnya luka. %enderita muda dan sehat akan menapai proses yang epat
bila dibandingkan penderita kurang gi>i, manula atau disertai penyakit sistemik.%asien diabetes sangat beresiko terhadap kejadian luka kaki yang lama
sembuh, dan merupakan jenis luka kronis. %era#atan luka diabetes relati3 ukup
lama dan mahal, namun akan menjadi berkualitas hidupnya jika dibandingkan bila
kehilangan salah satu anggota tubuhnya. +da banyak alasan mengapa pasien
diabetes beresiko tinggi terhadap kejadian luka kaki, diantaranya akibat kaki yang
sulit bergerak terutama jika pasien dengan obesitas atau karena neuropati sensorik
sehingga tidak sadar kakinya terluka, atau karena iskemik pada pasien perokok
berat, sehingga proses penyembuhan luka menjadi terhambat akibat
kontruksi pembuluh darah.Disamping itu juga adanya gangguan sistem imunitas pada penderita diabetes
menyebabkan luka mudah teri3eksi dan jika terkontaminasi bakteri akan menjadi
ganggren sehingga makin sulit pera#atannya dan serta beresiko amputasi. ;uka
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
12/20
akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesi3ik dimana bisa terjadi tumpang
tindih. %roses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta
penyebabluka tersebut.
%roses penyembuhan luka gangren merupakan proses yang komplek dengan
melibatkan banyak sel. %roses penyembuhan meliputi 3ase koagulasi, in3lamasi,
proli3erasi dan remodeling. %enyembuhan luka dia#ali adanya stimulus arachidonic
acid pada komplemen luka, dimana polymorphonclear granlosit menuju ke tempat
luka sebagai pertahanan. %ada saat yang sama jika terjadi rupture pembuluh darah,
kolagen subendotelial terekspos dengan platelet yang merupakan a#al koagulasi.
Inilah a#al proses penyembuhan luka dengan melibatkan platelet. emudian
terbentuk 3lug 3ibrin dan sel radang lainnya masuk kedalam luka. Flug 3ibrin yangterdiri dari 3ibrinogrn, 3ibronetin, itronetin dan trombospondin dalam suatu
rangkaian kerja yang saling berhubungan. al ini menyebabkan asokontriksi dan
terjadi koagulasi. :orephineprine disekresikan oleh pembuluh darah dan serotin oleh
patelet dan sel mast bertangung ja#ab pada asokontriksi ini. %ada tahapan ini
terjadi proses adhesi, agregasi dan degranulasi kemudian mengeluarkan sitokain
dan 3aktor pertumbuhan yang sebagian besar netro3il dan monosit serta mitogen,
keudian timbul 3ibroblast dan sel endothel pada 3ase ini.6entuk-6entuk %enyembuhan ;uka
a. Healing by primary intention (%enyatuan %rimer)5epi luka bias menyatu kembali, permukaan bersih, biasanya terjadi karena
suatu insisi, tidak ada jaringan yang hilang. %enyembuhan luka berlangsung dari
bagian internal ke eksternal. ;uka dibuat seara asepti, dengan pengrusakan
jaringan minimum dan penutupan dengan baik , seperti dengan suture, sembuh
dengan sedikit haringan melalui intensi pertama. etika luka sembuh melalui
instensi pertama, jaringan granulasi yang tampak dan pembentukan jaringanparut minimal.b. Healing by secondary intention (
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
13/20
%enyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan
in3eksi, diperlukan penutupan luka seara manual, luka dalam baik yang belum
disuture atau terlepas dan kemudian disuture kembali nantinya, dua permukaan
granulasi yang berla#anan disambungkan. al ini mengakibatkan jaringan parut
yang lebih dalam dan luas.
%roses %enyembuhan ;uka
B. HIPERBARIK OKSIGEN (HBO)1. Definisi
iperbarik berasal dari kata hyper berarti tinggi, bar berarti tekanan. Dengan
kata lain terapi hiperbarik adalah terapi dengan menggunakan tekanan yang
tinggi. %ada a#alnya, terapi hierbarik hanya digunakan untuk mengobati
deompression sikness, yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan
tekanan lingkungan seara mendadak sehingga menimbulkan sejumlah
gelembung nitrogen dalam airan tubuh baik didalam sel maupun diuar sel, dan
hal ini dapat menimbulkan kerusakan disetiap organ didalam tubuh, dari derajat
ringan sampai berat bergantung pada jumlah dan ukuran gelembung yang
terbentuk. *eiring dengan berjalannya #aktu, terapi hiperbarik berkembang
3ungsinya untuk terapi maam-maam penyakit, beberapa diantaranya seerti
stroke, multipel slerosis, erebral edema, keraunan karbon monoksida dan
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
14/20
sianida, trauma kepala tertututp, gas gangren, peripheral neuropathy,
osteomielitis, sindroma kompartemen, diabetik neuropati, migran, in3ark miokard
dan lain-lain.iperbarik oksigen adalah suatu ara terapi dimana penderita harus berada
dalam suatu ruangan bertekanan, dan berna3as dengan oksigen !C pada
suasana tekanan ruangan yang lebih besar dari ! +5+ (atmos3er absolute). 5idak
terdapat de3inisi yang pasti akan tekanan dan durasi yang digunakan untuk sesi
terapi oksigen hiperbarik. 8mumnya tekanan minimal yang digunakan adalah
sebesar 2,0 atm selama ' menit. 6anyaknya sesi terapi bergantung pada
kondisi pasien dengan rentang ! sesi untuk keraunan ringan karbon monoksida
hingga 7 sesi atau lebih untuk lesi diabetik pada kaki.
2. MekaniseMekanisme 5/6 melalui dua mekanisme yang berbeda. %ertama,
berna3as dengan oksigen murni dalam ruang udara bertekanan tinggi
(hyperbari hamber) yang tekanannya lebih tinggi dibandingkan tekanan
atmos3er, tekanan tersebut dapat menekan saturasi hemoglobin, yang
merupakan bagian dari sel darah merah yang ber3ungsi mentransport oksigen
yang seara kimia#i dilepaskan dari paru ke jaringan. 6erna3as dengan oksigen
!C pada atmos3er yang normal tidak e3ek pada saturasi hemoglobin.
edua, di ba#ah tekanan atmos3er, lebih banyak oksigen gas terlarut dalam
plasma. Meskipun dalam kondisi normal transport oksigen terlarut dalam plasma
jauh lebih signi3ikan daripada transport oleh hemoglobin, dengan 5/6
kontribusi transportasi plasma untuk jaringan oksigenasi sangat meningkat.
*ebenarnya, menghirup oksigen murni pada tiga kali yang normal atmos3er.
asil tekanan dalam peningkatan !& kali lipat dalam konsentrasi oksigen terlarut
dalam plasma. Itu adalah konsentrasi yang ukup untuk memasok kebutuhan
tubuh saat istirahat bahkan dalam total tidak adanya hemoglobin.*istem kerja 5/6, pasien dimasukkan dalam ruangan dengan tekanan
lebih dari ! atm, setelah menapai kedalaman tertentu disalurkan oksigen murni
(!C) kedalam ruang tersebut. etika kita bernapas dalam keadaan normal,
udara yang kita hirup komposisinya terdiri dari hanya sekitar 2C adalah
oksigen dan $Cnya adalah nitrogen.%ada 5/6, tekanan udara meningkat sampai dengan 2 kali keadaan nomal
dan pasien bernapas dengan oksigen !C. %emberian oksigen !C dalam
tekanan tinggi, menyebabkan tekanan yang akan melarutkan oksigen kedalam
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
15/20
darah serta jaringan dan airan tubuh lainnya hingga menapai peningkatan
konsentrasi 2 kali lebih tinggi dari normal./ksigenasi ini dapat memobilisasi penyembuhan alami jaringan, hal ini
merupakan anti in3lamasi kuat yang merangsang perkembangan pembuluh
darah baru, dapat membunuh bakteri dan mengurangi pembengkakan.!. In"ikasi
iperbarik dapat memiliki beberapa man3aat untuk mengobati penyakit-
penyakit akibat penyelaman dan kegiatan kelautan=
• %enyakit Dekompresi
• Emboli udara
• ;uka bakar
• 1rush Injury
• eraunan gas karbon monoksida (1/)
5erdapat beberapa pengobatan tambahan, yaitu=•
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
16/20
kejang, ri#ayat neuritis optik, ri#ayat operasi thora dan telinga, #anita hamil,
penderita sedang kemoterapi seperti terapi adriamyin, bleomyin.'. Pe&siaan%ersiapan terapi oksigen hiperbarik antara lain=
•
%asien diminta untuk menghentikan kebiasaan merokoknya 2 minggusebelum proses terapi dimulai. Tobacco mempunyai e3ek asokonstriksi
sehingga mengurangi penghantaran oksigen ke jaringan.
• 6eberapa medikasi dihentikan $ jam sebelum memulai terapi oksigen
hiperbarik antara lain itamin , mor3in dan alkohol.
• %asien diberikan pakaian yang terbuat dari !C bahan katun dan tidak
memakai perhiasan, alat bantu dengar, lotion yang terbuat dari bahan
dasar petroleum, kosmetik, bahan yang mengandung plastik, dan alat
elektronik.• %asien tidak boleh menggunakan semua >at yang mengandung minyak
atau alkohol (yaitu, kosmetik, hairspray, at kuku, deodoran, lotion,
ologne, par3um, salep) dilarang karena berpotensi memiu bahaya
kebakaran dalam ruang oksigen hiperbarik.
• %asien harus melepaskan semua perhiasan, inin, jam tangan, kalung,
sisir rambut, dan lain-lain sebelum memasuki ruang untuk menegah
goresan akrilik silinder di ruang hiperbarik.
• ;ensa kontak harus dilepas sebelum masuk ke ruangan karena
pembentukan potensi gelembung antara lensa dan kornea.
• %asien juga tidak boleh memba#a koran, majalah, atau buku untuk
menghindari perikan api karena tekanan oksigen yang tinggi berisiko
menimbulkan kebakaran.
• *ebelum pasien mendapatkan terapi oksigen hiperbarik, pasien
diealuasi terlebih dahulu oleh seorang dokter yang menguasai bidang
hiperbarik. Ealuasi menakup penyakit yang diderita oleh pasien, apakah
ada kontraindikasi terhadap terapi oksigen hiperbarik pada kondisi pasien.
• *esi pera#atan hiperbarik tergantung pada kondisi penyakit pasien.
%asien umumnya berada pada tekanan 2,0 atm selama ' menit. 5iap "
menit terapi pasien diberikan #aktu istirahat selama & menit. al ini
dilakukan untuk menghindari keraunan oksigen pada pasien.
• 5erapi oksigen hiperbarik memerlukan kerjasama multidisiplin sehingga
satu pasien dapat ditangani oleh berbagai bidang ilmu kedokteran.
• %asien diealuasi setiap akhir sesi untuk perkembangan hasil terapi dan
melihat apakah terjadi komplikasi hiperbarik pada pasien.
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
17/20
• 8ntuk menegah barotruma
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
18/20
meningkatkan kandungan oksigen pada plasma darah. %ada kondisi oksigen
normal di udara bebas (2C) dengan tekanan normal (! atmos3ir), jumlah
oksigen pada hemoglobin 2,!C dan plasma darah ,"2 persen. 4ika diberi
oksigen ! persen dan tekanan normal ! atmos3ir, oksigen hemoglobin tetap
2,!C dan oksigen plasma darah jadi 2,!0C. etika tekanan oksigen !
persen dinaikkan jadi " atmos3ir, jumlah oksigen dalam plasma darah jadi tiga
kali lipat (7,02C). Meningkatnya tekanan dan olume oksigen menimbulkan
oksigenasi pada jaringan yang mengalami kekurangan pasokan oksigen
(hipoksia). Dampak lain, terjadinya pembaruan pembuluh darah, mendorong
perkembangbiakan sel, dan meningkatkan Gkemampuan tempurG sel darah putih
(leukosit). %engobatan Diabetes mellitus (DM) adalah pengobatan seumur
hidup yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, agar tetap
produkti3 dan tidak menjadi beban masyarakat. 5erapi ini dapat memberikan
man3aat antara lain=a) Meningkatkan sekresi insulin dan menurunkan sekresi hormon kontra
insulin.b) Meningkatkan metabolisme aerob sehingga menurunkan kadar gula
darah.) Menurunkan kadar b+l, hal ini menunjukkan perbaikan pengolahan
gula darah penderita Diabetes mellitus (DM) untuk jangka panjang.d) Memperlanar aliran darah terutama didaerah mikrosirkulasi sehingga
menegah komplikasi pada organ tubuh ital.e) Meningkatkan kebugaran penderita Diabetes mellitus.
2. Menin+ka%kan &e+ene&asi sa&af e&ife& !. Mee&ea% en/e0*-an *,k*s "ia0e%ik
Dalam keadaan iskemia, tubuh akan mengalami gangguan dalam proses
terjadinya penyembuhan luka. Diketahui pula bah#a hipoksia tidak sama
dengan iskemia, karena itu ada asumsi yang mengatakan bah#a pemberian
oksigen lebih banyak akan membantu proses penyembuhan luka dalam
keadaan tertentu. *udah menjadi kenyataan bah#a 6/ mempunyai e3ek yang
baik terhadap askularisasi dan per3usi peri3er serta kelangsungan hidup
jaringan yang iskemik. %enggunaan oksigen hiperbarik dalam klinik meningkat
dengan epat dimana perbaikan askularisasi, perbaikan jaringan yang hipoksia
dan pengurangan pembengkakan merupakan 3aktor utama dalam
mekanismenya.
erusakan pada jaringan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
*el, platelet dan kolagen terampur dan mengadakan interaksi. 6utir-butir sel
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
19/20
darah putih melekat pada sel endotel pembuluh darah mikro setempat.
%embuluh darah yang tersumbat akan mengadakan dilatasi. ;eukosit bermigrasi
diantara sel endotel ke tempat yang rusak dan dalam beberapa jam maka akan
di3iltrasi dengan granulosit dan makro3ag. *el darah putih akan digantikan oleh
3ibroblast yang juga melakukan metabolisme dengan epat. %ada saat
kebutuhan metabolisme jaringan rusak mengalami peningkatan tidak didukung
oleh adanya sirkulasi lokal yang baik, maka akan terjadi hipoksia di daerah yang
rusak tersebut.Dalam beberapa hari 3ibroblast mengalir ke daerah luka dan mulai terbentuk
jaringan kolagen. Disamping itu juga terjadi neoroaskularisasi yang disebabkan
oleh in3lamasi dan kebutuhan perbaikan jaringan, merangsang pembentukan
pembuluh darah baru. %embentukan jaringan kolagen oleh 3ibroblast merupakan
dasar dari proses penyembuhan luka, karena kolagen adalah protein
penghubung yang mengikat jaringan yang terpisah menjadi satu. +da hal yang nampaknya paradoksal namun itu suatu kenyataan, yaitu
apabila sel dibiarkan anoksi maka suatu polypeptide preursor kolagen
menumpuk didalam sel tetapi tidak ada kolagen yang dilepaskan. 6ila oksigen
diberikan dengan keepatan tinggi, maka enim yang membentuk kolagen
diakti3kan. 6/ seara khusus berman3aat dalam situasi dimana terdapat
komprsi pada oksigenasi jaringan di tingkat mikrosirkulasi. /ksigen memperbaiki
gradient oksigen untuk di3usi dari pembuluh darah kapiler ke dalam sel dimana
terdapat tahanan partial seperti edema, jaringan nekrotik, jaringan ikat, benda
asing dan darah yang tidak mengalir.Mekanisme 6/ terhadap 8lkus Diabetik
6/ memiliki mekanisme dengan memoulasi nitrit okside (:/) pada sel
endotel. %ada sel endotel ini 6/ juga meningkatkan asulaar endotel gro#th
3ator (H
-
8/19/2019 RSAL Hiperbarik
20/20
sebelumnya akan mendorong terjadinya asodilatasi pada daerah edema
tersebut. Maka, kondisi daerah tersebut menjadi hiperaskular, hiperseleuler,
dan hiperoksia. Dengan pemaparan oksigen tekanan tinggi, terjadi peningkatan
IF:-ᵞ, i-:/* dan H