rpmk sip revisi 021215.doc

Upload: wiwit

Post on 05-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    1/25

    PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR ... TAHUN …

     TENTANGSISTEM INFORMASI PUSKESMAS

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang :a. bahwa dalam rangka meningkatkan manajemen

    penyelenggaraan Puskesmas perlu dukungan Sistem

    Informasi Puskesmas yang mampu menjamin

    ketersediaan data dan informasi secara cepat, akurat,

    terkini, berkelanjutan, dan dapat

    dipertanggungjawabkan;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

    dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan

    Menteri Kesehatan tentang Sistem Informasi

    Puskesmas;

    Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

    Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

    2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

    Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    2/25

    2

    3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

    Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

     Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5063);

    4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

    sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

    dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

    Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5679);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang

    Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542);

    6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014

    tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)

    (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

    115);

    7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014

    tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara

    Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan :PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG SISTEM

    INFORMASI PUSKESMAS.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    3/25

    3

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

    1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut

    Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

    menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

    perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

    promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat

     yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

    2. Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang

    menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan

    keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas dalam

    mencapai sasaran kegiatannya.

    3. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

    adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk

    mendokumentasikan kegiatan dan hasil kegiatan upaya kesehatan yang

    dilaksanakan serta menyampaikan kepada pihak terkait secara terpadu

    dan teratur sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang telah

    ditetapkan.

    4. Pencatatan adalah serangkaian kegiatan untuk

    mendokumentasikan hasil pengamatan, pengukuran, dan/atau

    penghitungan pada setiap langkah upaya kesehatan yang dilaksanakan

    Puskesmas.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    4/25

    4

    5. Pelaporan adalah penyampaian data terpilah dari hasil

    pencatatan kepada pihak terkait sesuai dengan tujuan dan kebutuhan

     yang telah ditentukan.6. Jaringan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan

     yang melaksanakan sebagian tugas puskesmas di wilayah kerja

    Puskesmas.

    7. Jejaring Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan

     yang melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja

    Puskesmas secara mandiri.

    8. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan

    perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, penilaian

    dan pertanggung-jawaban yang secara sistematik dilaksanakan

    Puskesmas dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsi sehingga

    menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

    9. Instrumen pencatatan dan pelaporan adalah media yang

    digunakan untuk mencatat keadaan sasaran dan hasil kegiatan

    terhadap sasaran termasuk definisi operasional, kodifikasi dan

    petunjuk pengisian.

    10. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah satuan kerja

    perangkat daerah yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan

    pemerintahan dalam bidang kesehatan di kabupaten/kota.

    11. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang

    memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang

    dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam

    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    12. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur

    penyelenggarabPemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan

    urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    5/25

    5

    Pasal 2

    Pengaturan Sistem Informasi Puskesmas bertujuan untuk:a. mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas yang

    terintegrasi;

     b. menjamin ketersediaan data dan informasi yang berkualitas,

     berkesinambungan, dan mudah diakses; dan

    c. meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di wilayah

    kerjanya melalui penguatan manajemen Puskesmas.

    BAB II

    PENYELENGGARAAN

    Bagian Kesatu

    Umum

    Pasal 3

    (1) Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Sistem Informasi

    Puskesmas.

    (2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    paling sedikit mencakup:

    a.pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;

     b.survei lapangan;

    c.pelaporan lintas sektor terkait; dan

    d.pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah

    kerjanya.

    (3) Sistem informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dapat diselenggarakan secara elektronik atau nonelektronik.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    6/25

    6

    Bagian Kedua

    Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas dan Jaringannya

    Paragraf 1

    Pencatatan

    Pasal 4

    (1) Setiap pelaksana kegiatan Puskesmas dan jaringannya wajib

    melakukan pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan yang dilaksanakan.

    (2) Lingkup pencatatan Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    meliputi pencatatan:

    a.data dasar; dan

     b.data program.

    (3) Data dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi:

    a.identitas Puskesmas;

     b.wilayah kerja Puskesmas;

    c.potensi sumber daya Puskesmas; dan

    d.sasaran program.

    (4) Data program sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:

    a.upaya kesehatan masyarakat esensial;

     b.upaya kesehatan masyarakat pengembangan; dan

    c.upaya kesehatan perseorangan.

    Pasal 5

    (1) Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)

    menggunakan instrumen:

    a. kartu;

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    7/25

    7

     b. formulir;

    c. instrumen pencatatan lainnya.

    (2) Kartu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa:a.kartu Puskesmas; dan

     b.kartu status

    (3) Kartu Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

    merupakan identitas pengunjung Puskesmas yang diberikan kepada

    setiap pengunjung Puskesmas dan ditunjukkan pada petugas

    Puskesmas setiap kali berkunjung mendapatkan pelayanan Puskesmas.

    (4) Kartu Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit

    memuat:

    a.nama lengkap sesuai dengan kart tanda penduduk;

     b.Nomor Induk Kependudukan (NIK); dan

    c.Nomor Kartu Keluarga (NKK).

    (5) Kartu status sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b merupakan

    instrumen yang digunakan secara berulang dalam pencatatan kegiatan

    dan hasil kegiatan terhadap sasaran kegiatan yang sama.

    (6) Kartu status sebagaimana dimaksud pada ayat (5) paling sedikit

    memuat:

    a.identitas Puskesmas;

     b.identitas sasaran;

    c.kegiatan dan hasil kegiatan terhadap sasaran; dan

    d.identitas pelaksana kegiatan;

    (7) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan

    instrumen yang digunakan satu kali dalam pencatatan kegiatan dan

    hasil kegiatan terhadap sasaran kegiatan.

    (8) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (7) paling sedikit memuat:

    a. identitas Puskesmas;

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    8/25

    8

     b.identitas sasaran;

    c.kegiatan dan hasil kegiatan terhadap sasaran; dan

    d.identitas pelaksana kegiatan.

    Pasal 6

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Kepala Dinas Kesehatan

    Kabupaten/Kota dapat melakukan penambahan muatan data dalam

    instrumen pencatatan selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    5 ayat (4) sampai dengan ayat (7) sesuai dengan kebutuhan program pada

    masing-masing daerah.

    Pasal 6A

    (1) Terhadap data yang telah dilakukan pencatatan, dilakukan kegiatan pengolahan

    yang meliputi:

    a. pembersihan data;

    b. validasi data; dan

    c. pengelompokan data.

    Paragraf 2

    Pelaporan

    Pasal 7

    (1) Pelaporan data Puskesmas disusun berdasarkan hasil pencatatan yang

    dilakukan oleh pelaksana kegiatan Puskesmas dan jaringannya.

    () Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada petugas

    pengelola data Puskesmas untuk dijadikan bahan pelaporan kepada dinas

    kesehatan kabupaten!kota.

    Pasal "#

    (1) Pelaporan data Puskesmas dan jaringanya terdiri atas laporan data

    dasar dan laporan data program.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    9/25

    9

    (2) Laporan data dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

    secara rutin setiap tahun.

    (3) Laporan data program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukansecara rutin dan non rutin.

    Pasal 8

    (1) Laporan data program secara rutin sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 7 ayat (3) disampaikan dalam bentuk:

    a. laporan mingguan;

     b. laporan bulanan; dan

    c. laporan tahunan

    (2) Laporan mingguan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri

    atas laporan mingguan penyakit potensi wabah.

    (3) Laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri

    atas:

    a. laporan bulanan data upaya kesehatan masyarakat esensial;

     b. laporan bulanan data upaya kesehatan masyarakat

    pengembangan; dan

    c. laporan bulanan data upaya kesehatan perseorangan.

    Pasal 8A

    Laporan tahunan data dasar dan data program sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 7A ayat (2) dan Pasal 8 ayat (1) huruf c terdiri atas:

    a.laporan tahunan ketersediaan dan kondisi peralatan Puskesmas;

     b.laporan tahunan data ketenagaan di Puskesmas; dan

    c.laporan tahunan kegiatan program.

    Pasal 9

    (1) Laporan data program secara non rutin sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 7 ayat (3) terdiri atas:

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    10/25

    10

    a.laporan kejadian luar biasa; dan

     b.laporan khusus.

    (2) Laporan kejadian luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    (3) Laporan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri

    atas:

    a.laporan surveilans sentinel; dan

     b.laporan untuk kebutuhan tertentu.

    (4) Laporan untuk kebutuhan tertentu sebagaiman dimaksud pada ayat (3)

    huruf b harus disetujui dan ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan

    kabupaten/kota.

    Pasal 10

    (1) Pelaporan data Puskesmas disampaikan Kepala Puskesmas kepada

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

    (2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara

    teratur sesuai dengan jadwal penyampaian laporan sebagai berikut:

    a. laporan mingguan disampaikan paling lambat setiap hari Selasa

    pada minggu berikutnya;

     b. laporan bulanan disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 pada

     bulan berikutnya;

    c. laporan tahunan disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 pada

     bulan pertama tahun berikutnya;

    Pasal 11

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    11/25

    11

    (1) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib membuat dan

    menginformasikan umpan balik terhadap pelaporan data Puskesmas

    dan jaringannya.

    (2) Umpan balik pelaporan data Puskesmas dan jaringannya sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat tanggal 20 pada

     bulan diterimanya laporan.

    (3) Umpan balik laporan Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

     berupa surat pemberitahuan yang memuat keterangan paling sedikit

    mengenai:

    a. absensi laporan;

     b. kelengkapan isi laporan;

    c. ketepatan waktu penyampaian laporan;

    d.hasil validasiisi laporan; dan/atau

    e. rekomendasi perbaikan laporan dalam hal ditemukan kesalahan

    atau ketidaklengkapan pelaporan.

    (4) Dalam hal dibutuhkan perbaikan laporan berdasarkan rekomendasi

    dinas kesehatan kabupaten/kota, sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

    huruf e, Puskesmas harus menyampaikan laporan perbaikan paling

    lambat 2 (dua) minggu sejak rekomendasi perbaikan laporan diterima

    Puskesmas.

    (5) Selain perbaikan laporan berdasarkan rekomendasi sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1), Puskesmas dapat menyampaikan perbaikan

    laporan apabila menemukan kesalahan atau ketidaklengkapan

    pelaporan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya setelah

    laporan disampaikan.

    Paragraf 3

    Berkas Keluarga

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    12/25

    12

    Pasal 11A

    (1) Dalam rangka ...., Puskesmas membuat berkas keluarga setiap

    keluarga di wilayah kerjanya.(2) Berkas keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup :

    a.Identitas keluarga

     b.Status imunisasi

    c.Status lingkungan dan kebiasaan keluarga

    d. Kartu - kartu pelayanan Puskesmas kepada setiap anggota

    keluarga

    (3) Identitas keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencakup :

    a.Nomor Kartu Keluarga

     b.Nama lengkap kepala keluarga

    c.Alamat lengkap

    d.Data anggota keluarga

    (4) Data anggota keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d.

    mencakup status setiap anggota keluarga :

    a.Nama setiap anggota keluarga sebagaimana tercantum dalam Kartu

    Keluarga

     b.Tanggal lahir

    c.Jenis kelamin

    d.Nomor Induk Kependudukan

    e.Pendidikan Terakhir

    f. Pekerjaaan

    g.Status dalam keluarga

    (5) Berkas keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

    Lampiran

    Cat : Masuk dalam bab pengelolaan

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    13/25

    13

    Bagian Ketiga

    Survei Lapangan

    Pasal 12

    (1) Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data dalam manajemen

    Puskesmas, diselenggarakan survei lapangan.

    (2) Survei lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa

    pemantauan atas program yang diselenggarakan oleh Puskesmas.

    (3) Survei lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

    (4) Hasil survei lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan

    kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

    Cat : - diuraikan mengenai kegiatan dalam survei lapangan

    -Ayat (2) akan dielaborasi lagi menunggu masukan unit teknis

    (litbang)

    Bagian Keempat

    Pelaporan Lintas Sektor Terkait

    Pasal 13

    (1)Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data dalam manajemen

    Puskesmas, dilakukan pengumpulan data yang bersumber dari lintas

    sektor terkait.

    (2) Data dari lintas sektor terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

     berupa data demografi, data terkait program Puskesmas, dan data

    lainnya sesuai kebutuhan.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    14/25

    14

    (3) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola dalam pelaporan

     yang terintegrasi dengan pelaporan puskesmas dengan mencantumkan

    sumber data.

    Bagian Keenam

    Pelaporan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerjanya

    Pasal 14

    (1)Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data dalam manajemen

    Puskesmas, dilakukan pengumpulan data kegiatan dan hasil kegiatan

    pelayanan kesehatan di jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

    (2) Data kegiatan dan hasil kegiatan pelayanan kesehatan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas:

    a.data kelahiran;

     b.data kematian;

    c.data kesakitan dan masalah kesehatan lainnya; dan

    d.data kunjungan pelayanan.

    (3) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola dalam pelaporan

     yang terintegrasi dengan pelaporan puskesmas dengan mencantumkan

    sumber data.

    Bagian Ketujuh

    Klasifikasi dan Kodifikasi

    Pasal 14A

    (1)Untuk mendukung penyelenggaraan sistem informasi puskesmas

    dilakukan klasifikasi dan kodifikasi data.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    15/25

    15

    (2)Klasifikasi dan kodifikasi data sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    ditujukan untuk standarisasi data Puskesmas.

    (3)Klasifikasi dan kodifikasi data sebagaimana dimaksud pada ayat (2)terdiri atas:

    a.diagnosis penyakit dan tindakannya;

     b.wilayah administrasi;

    c.identitas Puskesmas;

    d.jejaring Puskesmas;

    e.sumber daya manusia puskesmas;

    f.obat dan alat kesehatan; dan

    g.sarana dan prasarana Puskesmas.

    (4)Ketentuan klasifikasi dan kodifikasi data sebagaimana dimaksud pada

    ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    Bagian

    Pengaturan Lebih Lanjut

    Pasal

    Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Sistem Informasi

    Puskesmas tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak

    terpisahkan dari Peraturan Menteri ini

    BAB III

    PENGELOLAAN DATA

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    16/25

    16

    Pasal 15

    (1) Dalam penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas dilakukan

    pengelolaan data (2) Pengelolaan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas

    kegiatan:

    a. pengolahan, analisis, dan penyajian;

     b.penyimpanan;

    c. pemanfaatan;

    d.pengamanan dan kerahasiaan.

    ______________________akhir pembahasan tgl 2 Des 2015__________________

    Pasal 16

    (1) Puskesmas wajib melakukan pengumpulan data yang bersumber dari:

    a. pencatatan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;

     b.survei lapangan;

    c. pelaporan lintas sektor terkait; dan

    d. pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah

    kerjanya.

    (2) Data sebagai dimaksud pada ayat (1) harus diolah dan dianalisis.

    (3) Hasil pengolohan dan analisa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    disajikan dalam berbagai bentuk penyajian.

    (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengumpulan, pengolahan, analisa,

    dan penyajian sebagaimana diamaksud pada ayat (1) sampai dengan

    ayat (3) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak

    terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    17/25

    17

    Pasal 17

    (1) Dokumen pencatatan dan pelaporan kegiatan dan hasil kegiatan

    Puskesmas dihimpun dalam bentuk berkas keluarga dan disimpanmasing-masing Puskesmas.

    (2) Berkas keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan pada

    tempat yang aman dan disusun berdasarkan nomor kepala keluarga

    menurut desa/kelurahan.

    (3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disimpan secara

    manual dan atau secara elektronik.

    (4) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan sesuai

    dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

    Pasal 18

    (1) Puskesmas melaksanakan pemanfaatkan data dan informasi untuk

    mendukung manajemen Puskesmas.

    (2) Pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup :

    a.Memberikan pelayanan kesehatan;

     b.Mendeteksi dini kejadian kesakitan dan masalah kesehatan di

     wilayah kerja Puskesmas;

    c.Memantau perkembangan kejadian kesehatan dan masalah

    kesehatan di wilayah kerja Puskesmas;

    d.Mengidentifikasi masalah kesehatan dan factor yang berpengaruh

    terhadap timbulnya masalah kesehatan menurut wilayah dan

    kelompok masyarakat (factor resiko);

    e.Memantau dan menilai keberhasilan program di Puskesmas;

    (3) Pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diuraikan lebih

    lanjut dalam Lampiran.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    18/25

    18

    Pasal 19

    (1) Data Sistem Informasi Puskesmas bersifat tertutup.

    (2) Bersifat tertutup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapatdiakses oleh masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas

    Kesehatan Provinsi, dan Kementerian.

    (3) Dalam hal diakses oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) harus mendapat izin dari Kepala Dinas Kab/Kota;

    (4) Pemberian ijin akses data oleh masyarakat sebagaimana dimaksud

    pada ayat (3) berdasarkan pertimbangan aspek kerahasiaan informasi

    dan kepentingan bagi pengguna data sesuai ketentuan perundang-

    undangan yang berlaku.

    Pasal 20

    (1) Penggunaan informasi oleh publik yang bersumber dari Sistem

    Informasi Puskesmas harus mencantumkan nama Puskesmas sebagai

    sumber data.

    (2) Penggunaan informasi oleh publik yang bersumber dari Sistem

    Informasi Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan tentang kerahasiaan informasi dan hak atas kekayaan

    intelektual.

    Bagian Kelima

    Keamanan dan Kerahasiaan

     

    Pasal 21

    Setiap pemangku kepentingan Sistem Informasi Puskesmas harus menjamin

    keamanan dan kerahasiaan informasi sesuai ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    19/25

    19

    BAB IV

    PENGORGANISASIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

    Bagian Kesatu

    Pengorganisasian

    Pasal 22

    (1) Kepala Puskesmas membentuk tim pengelola Sistem Informasi

    Puskesmas.

    (2) Tim pengelola Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) terdiri atas:

    a. Koordinator

     b. Pengelola sistem

    c. Pelaksana pencatatan dan pelaporan

    (3) Koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a adalah

    pejabat subbag TU Puskesmas.

    (4) Pengelola sistem sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah

    pelaksana urusan system informasi Puskesmas.

    (5) Pelaksana pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) huruf c adalah pelaksana kegiatan program Puskesmas.

    Pasal 23

    (1) Tim pengelola system informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud

    pada ayat (2) bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    20/25

    20

    (2) Koordinator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) bertugas

    melaksanakan koordinasi penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas

    secara keseluruhan;(3) Pengelola system sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2)

     bertugas mengelola ketersediaan sarana dan prasarana penunjang

    system informasi Puskesmas;

    (4) Pelaksana pencatatan dan pelaporan sebagaiman dimaksud dalam

    Pasal 35 ayat (3) bertugas melaksanakan pencatatan, pengolahan,

    pemanfaatan dan penyiapan bahan laporan sesuai kegiatan masing-

    masing program.

    Bagian Kedua

    Sumber Daya Manusia

    Pasal 24

    (1) Puskesmas harus dilengkapi dengan sumber daya manusia yang

    mengelola system informasi Puskesmas.

    (2) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki

    kompetensi paling sedikit di bidang statistik, komputer, dan

    epidemiologi.

    Pasal 25

    (1) Pemerintah Daerah wajib menyediakan sumber daya manusia yang

    mengelola Sistem Informasi Puskesmas.

    (2) Pemerintah Daerah wajib melakukan pengembangan sumber daya

    manusia yang mengelola Sistem Informasi Puskesmas.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    21/25

    21

    (3) Pengembangan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada

    ayat (2) mencakup pendidikan dan pelatihan di bidang Sistem Informasi

    Puskesmas dan yang terkait

    BAB V

    SARANA

    Pasal 26

    (1) Puskesmas harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana Sistem

    Informasi Kesehatan

    (2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup

    instrument pencatatan dan pelaporan, aplikasi sistem informasi

    Puskesmas, komputer dan perangkat pendukungnya.

    (3) Instrumen pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) mencakup :

    a.Kartu

     b.Register

    c.Formulir

    d.Pedoman

    e.Standar prosedur pelaksanaan

    (4) Aplikasi sistem informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) dapat dilaksanakan secara elektronik atau secara non elektronik.

    (5) Perangkat pendukungnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    mencakup sarana komunikasi, jaringan internet, jaringan lokal (LAN),

    server

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    22/25

    22

    Pasal 27

    (1) Aplikasi sistem informasi Puskesmas secara elektronik sebagaimana

    dimaksud pada pasal 41 ayat (4) ……….

    BAB VI

    PENDANAAN

    Pasal 28

    (1) Pendanaan Sistem Informasi Puskesmas bersumber dari :

    a.Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

     b.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

    c.Sumber lain yang sah dan tidak mengikat

    (2) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup :

    a.Pendanaan pembangunan sistem informasi Puskesmas

     b.Pendanaan operasional penyelenggaraan sistem informasi

    Puskesmas

    c.Pendanaan pemeliharaan dan pengembangan

    (3) Pendanaan pembangunan sistem informasi puskesmas sebagaimana

    dimaksud pada ayat (2) huruf a mencakup pendaan untuk penyusunan

    sistem, pengadaan perangkat, pengembangan tenaga pengelola, dan

    kegiatan lainnya yang terkait.

    (4) Pendanaan operasional penyelenggaraan sistem informasi puskesmas

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b mencakup pendanaan

    untuk pengumpulan, pengolahan, analisis data, penyajian dan

    penyebarluasan data dan informasi

    (5) Pendanaan pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi

    puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c mencakup

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    23/25

    23

    pendanaa untuk pemeliharaan data, pemeliharaan perangkat, dan

    kegiatan pemeliharaan lainnya.

    (6) Pengelolaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    BAB VII

    PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

    Pasal 29

    (1) Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota melakukan pembinaan dan

    pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem informasi Puskesmas

    sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing.

    (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    ditujukan untuk:

    a. meningkatkan mutu penyelenggaraan Sistem Informasi

    Puskesmas; dan

     b. mengembangkan Sistem Informasi Puskesmas yang efisien dan

    efektif.

    (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dilaksanakan melalui:

    a. advokasi dan sosialisasi;

     b. pendidikan dan pelatihan; dan/atau

    c. pemantauan dan evaluasi.

    Pasal 30

    (1) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 44 ayat (1), Menteri dapat memberikan sanksi

    administratif.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    24/25

    24

    (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

     berupa:

    a. teguran lisan; b. teguran tertulis;

    c. publikasi; dan /atau

    d. pemberhentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan

    BAB VIII

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pasal 31

    Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, pengelola Sistem Informasi

    Puskesmas wajib menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Menteri ini

    paling lama 2 (dua) tahun.

    BAB IX

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 32

    Pada saaat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua ketentuan yang

    mengatur mengenai penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas

    dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan

    ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

    Pasal 33

    Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

  • 8/16/2019 RPMK SIP revisi 021215.doc

    25/25

    25

     Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

    Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal .....

    MENTERI KESEHATAN

    REPUBLIK INDONESIA,

    NILA FARID MOELOEK

    Diundangkan di Jakarta

    pada tanggal

    MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

    REPUBLIK INDONESIA,

     YASONNA H. LAOLY

    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR …….