ringkasan makna hidup & sistem nilai pada pelaku percobaan bunuh diri
TRANSCRIPT
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
GAMBARAN MAKNA HIDUP DAN SISTEM NILAI
PADA PELAKU PERCOBAAN BUNUH DIRI
Ringkasan Skripsi
Guna Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Psikologi
Oleh:
YOLANDA
041301037
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN
DESEMBER 2008
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
2
Gambaran Makna hidup dan Sistem Nilai
Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri
Yolanda dan Josetta M.R.T, M.Si Psi
ABSTRAK
Keinginan yang paling fundamental pada manusia adalah keinginan untuk
memperoleh makna bagi keberadaannya. Individu yang mengalami penderitaan
kehilangan makna yang berharga bagi dirinya. Mereka yang berada pada sistem
nilai paralel dapat mengganti nilai tersebut dengan hal lain yang sama bermaknanya, sedangkan mereka yang berada dalam sistem nilai piramidal
mengalami keputusasaan karena tidak dapat mengganti nilai utama yang paling
berharga bagi mereka dengan nilai-nilai lainnya. Mereka kehilangan makna hidup
dan merasakan suatu kehampaan dalam hidupnya. Apabila hal tersebut dibiarkan
berlarut-larut, individu akan mengalami suatu penghayatan hidup yang tak
bermakna yang berakibat pada pilihan untuk mengakhiri hidup. Berdasarkan
pemikiran tersebut, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana gambaran makna
hidup dan sistem nilai pada individu yang mengalami penderitaan kemudian
melakukan percobaan bunuh diri.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran makna hidup dan sistem
nilai pada individu yang pernah mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi pembaca tentangmakna hidup, sistem nilai, penderitaan, ketidakbermaknaan, dan penghayatan
hidup pada pelaku percobaan bunuh diri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan sampel yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik snowball sampling dengan partisipan
berjumlah 2 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam. Berdasarkan data yang diperoleh dari kedua partisipan penelitian, diketahui
bahwa individu yang pernah mencoba melakukan bunuh diri mengalami
penderitaan yang menyebabkan kehilangan nilai utama dalam sistem nilai
piramidal miliknya. Pelaku pernah mengalami kondisi ketidakbermaknaan dan
saat ini sedang mencari makna hidup baru ataupun terperangkap dalam kondisi
ketidakbermaknaan. Ditemukan perubahan orientasi sistem nilai pada partisipan Iyang kehilangan kesehatan dan perubahan kebermaknaan hidup pada partisipan II
yang mengalami grief .
Kata Kunci : makna hidup, sistem nilai, bunuh diri
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
3
Meaning Of Life And Value System Description
Of Suicide Attempters
Yolanda and Josetta M.R.T, M.Si Psi
ABSTRACT
The most fundamental will of human being is the will to meaning. People
in suffering lost his/her precious meaning. Those who have found meaning
through a parallel value system could replace the lost value with another equally
strong value, on the other side those who have found meaning through pyramidalvalue system despair because they can’t replace the top value with the other value
which rank far below. They lost meaning of life and feel some emptiness in
his/her life. The person will experience meaningless life that may affect his/her
choice to end his/her own life. Based on that premises, researchers want to see
how is the description of the meaning of life and value system of people who
suffer and then decide to do suicidal attempt.
The aim of this study is to describe the meaning of life and value system
of suicidal attempters. This study tries to give the brief description of the meaning
of life, value system, and meaningless condition on suicidal attempters.
This research uses qualitative method. Researchers use snowball sampling
method to collect the respondents. The data was taken by interviewing 2 suicidalattempters on Medan.
The finding of this study show that people who attempt to suicide are
losing the meaning in his/her life caused by suffering. They put the meaning they
had before on pyramidal value system. Suicidal atempters feel meaningless and
now are searching for the new meaning or being trapped on a meaninglessness
condition. There is value system orientation changing on first respondent who lost
his health and life meaning changing on second respondent who experience grief.
Keyword : meaning of life, value system, suicide
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
4
PENDAHULUAN
Penderitaan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia dan dapat
muncul dari berbagai kesulitan yang dialami individu dalam menjalani kehidupan.
Frankl menyebut hal-hal yang menimbulkan penderitaan sebagai tiga ragam
penderitaan yang sering ditemukan dalam kehidupan manusia, yaitu sakit ( pain),
salah ( guilt ), dan kematian (death) (Bastaman, 1996).
Artikel yang ditulis Hutapea pada detik.com memberikan gambaran
mengenai penderitaan yang dialami sepasang suami istri lansia yang tidak
memiliki anak berikut ini:
Gara-gara hewan peliharaan mereka mati, sepasang suami istri nekat bunuh
diri. Kakek-nenek itu tidak sanggup menahan kesedihan atas kematian
anjing kesayangan mereka. Tubuh Madanraj, seorang pria berusia 67 tahun
bersama istrinya, Tarabai (63), ditemukan telah tidak bernyawa di rumah
mereka di pinggiran Hyderabad, India selatan. Pasangan lansia yang tidak
memiliki anak itu gantung diri di kamar tidur mereka. Menurut kepolisian
setempat, pasangan tua itu baru saja mengadakan seremoni pemakaman
anjing mereka yang sudah 13 tahun tinggal bersama mereka. Suami istri itu
sangat kehilangan atas kepergian anjing yang diberi nama Puppy tersebut."Pasangan itu mengungkapkan kesedihan atas anjing kesayangan mereka
dalam surat bunuh diri yang mereka tinggalkan," kata inspektur kepolisian
Anantaiah (”Anjing kesayangan”, 2007).
Pasangan ini menjadikan anjing peliharaan mereka sebagai satu-satunya
sumber nilai yang membuat hidup mereka bermakna dan memiliki arti untuk terus
dijalani. Menurut Kratotchvil (dalam Frankl, 1988), individu yang hanya memiliki
satu ketertarikan berharga dan satu tujuan untuk diperjuangkan memiliki orientasi
sistem nilai bentuk piramidal. Mereka yang berada pada sistem nilai piramidal,
meletakkan satu nilai yang paling berharga bagi dirinya diatas nilai-nilai lain
yang ada dalam hidupnya, keseluruhan sistem nilai diatur seperti piramid.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
5
Selain sistem nilai piramidal, sumber-sumber makna hidup dapat diletakkan
pada orientasi sistem nilai paralel yang lebih stabil dari sistem nilai piramidal.
Pada sistem nilai paralel ini, individu memiliki beberapa nilai yang berharga
dalam hidupnya dan masing-masing nilai tersebut memiliki makna yang sama
kuat bagi dirinya. Sebagai contoh, seorang pria yang telah menemukan
kenikmatan dalam pekerjaan dan agama yang dianutnya, juga memiliki hobi yang
disenanginya serta keluarga yang sangat berharga baginya. Mereka yang berada
pada sistem nilai paralel dapat mengganti salah satu nilai yang hilang dengan nilai
lain yang sama berharganya. Sebaliknya, mereka yang berada pada sistem nilai
piramidal tidak bisa mengganti nilai utama yang hilang karena nilai-nilai yang
dibawahnya tidak cukup kuat untuk mengganti nilai yang hilang tersebut.
Sehingga pada saat nilai utama tersebut hancur, ia mengalami keputusasaan
karena tidak lagi memiliki makna dalam hidupnya (Frankl, 1988).
Manusia merupakan makhluk spiritual yang memiliki motivasi untuk
menemukan makna dalam kehidupannya. Keinginan yang paling fundamental
pada manusia adalah keinginan untuk memperoleh makna bagi keberadaannya
sehingga mereka yang kehilangan makna atau tidak berhasil menemukan makna
hidup akan mengalami penghayatan hidup tanpa makna (meaninglessness).
Orang yang mengalaminya akan merasa hampa dan bosan. Mereka tidak
mengetahui apa yang sebenarnya ingin dilakukan dalam hidupnya. Mereka tidak
memiliki suatu tujuan yang membuat kehidupannya berarti, yang berakibat pada
penyesalan terhadap kelahirannya di dunia dan perasaan jenuh akan hidup. Ia
memiliki sikap yang ambivalen terhadap kematian, di satu pihak ia merasa takut
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
6
dan tidak siap mati tetapi di lain pihak ia berpikir bahwa bunuh diri merupakan
jalan terbaik untuk keluar dari kehidupan yang serba hampa ini (Frankl,1988).
Bunuh diri merupakan suatu tindakan individu yang menyebabkan
kematiannya, namun hal tersebut tidak cukup untuk mengatakan bahwa tindakan
tersebut adalah bunuh diri, orang yang melakukan tindakan tersebut haruslah
memiliki intensi untuk mengakhiri hidupnya. Intensi pelaku bunuh diri
bermacam-macam, ada yang mencoba untuk balas dendam, mendapatkan
perhatian, mengakhiri penderitaan, atau mungkin kombinasi dari satu atau lebih
intensi tersebut (Corr, 2003).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 1999 di Amerika Serikat,
bunuh diri merupakan penyebab kematian terbanyak ketiga untuk remaja
(NAHIC, 2006) dan berada di urutan ke-4 penyebab kematian utama pada dewasa
(Kochaneck dalam Corr, Nabe, & Corr 2003), dengan persentase pria 4 hingga 5
kali lebih banyak melakukan bunuh diri (commit suicide) dibandingkan wanita
(APA, 2003), namun wanita 3 kali lebih banyak melakukan percobaan bunuh diri
( suicide attempt ) dibandingkan pria (NAHIC, 2006).
Shneidman (1996) mengatakan bahwa bunuh diri muncul dari rasa sakit
psikologis yang tak tertahankan. Rasa sakit psikologis ini muncul dari frustasi
akan kebutuhan psikologis tertentu yang berbeda-beda pada setiap orang, individu
tersebut ingin lari dari rasa sakit itu dan ia memiliki persepsi yang sempit bahwa
kematian adalah solusi satu-satunya dari masalah yang dialaminya. Individu yang
menderita merasakan bahwa tidak ada yang dapat menolongnya mengatasi rasa
sakit yang dideritanya (helplessness) dan tidak ada lagi yang dapat dilakukannya
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
7
selain melakukan bunuh diri (hopelessness). Orang yang suicidal biasanya
bergulat pada dua keinginan yang tidak sejalan, keinginan untuk hidup dan pada
saat yang sama adalah keinginan untuk mati. Secara simultan ia
mempertimbangkan keuntungan diantara dua hal tersebut (Hoff, 1989).
Pelaku percobaan bunuh diri merasa malu, marah, bersalah, kehilangan,
merasa menjadi beban bagi orang lain dan khawatir mengecewakan teman atau
keluarga merasa tidak diinginkan, tidak dicintai, dijadikan korban dan mencoba
untuk keluar dari rasa sakit psikologis tersebut dengan memilih jalan kematian
Nock (2006).
Selama manusia masih bernafas ia pasti percaya akan makna. Bahkan orang
yang melakukan bunuh diri percaya akan makna, jika tidak dalam melanjutkan
hidup, maka dalam kematian. Jika dia tidak lagi mempercayai suatu makna sama
sekali maka ia tidak dapat menggerakkan jarinya untuk melakukan bunuh diri
(Frankl, 1966). Nilai dan makna hidup dapat dikaitkan dengan keinginan untuk
mati (Camus dalam Cutter, 2004).
Nilai hidup seorang individu ditentukan melalui proses evaluasi diri yang
dilakukan oleh individu tersebut untuk memutuskan layak atau tidak ia
meneruskan eksistensi dirinya. Makna dari kehidupan dapat diperoleh dari self
assessment ataupun penilaian dari orang lain. Manusia menetapkan nilai dari
eksistensinya, dan saat nilai-nilai tersebut muncul, hidup menjadi berharga untuk
diteruskan. Jika manusia tidak dapat menemukan suatu nilai dalam kehidupannya,
maka ia akan merasa bahwa hidup tidak memiliki arti dan akan berakibat pada
pilihan untuk mengakhiri hidupnya. Untuk dapat memahami mengapa korban
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
8
memilih kematian, nilai dari hidup dan makna kematian bagi dirinya haruslah
diketahui (Cutter, 2004).
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa individu yang mengalami
penderitaan merasakan suatu kehampaan dalam hidup. Perasaan ini akan
menimbulkan berbagai emosi-emosi seperti kesendirian, tidak diinginkan, putus
asa, depresi, hopelessness, dan emosi negatif lainnya. Apabila hal tersebut
dibiarkan berlarut-larut, individu akan mengalami suatu penghayatan hidup yang
tak bermakna yang berakibat pada pilihan untuk mengakhiri hidup. Berdasarkan
pemikiran tersebut, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana gambaran makna
hidup dan sistem nilai pada individu yang memilih untuk mengakhiri hidupnya .
LANDASAN TEORI
A. Makna Hidup
Makna hidup merupakan sesuatu yang berharga, dan dapat menjadi tujuan
hidup serta memiliki sifat unik, pribadi, temporer, spesifik, nyata dan memberi
pedoman terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu (Bastaman, 2007).
Makna hidup dapat diperoleh dari kegiatan bekerja (creative value),
pengalaman (experiental value), dan sikap terhadap penderitaan (attitude value)
(Frankl, 1988).
Melalui penelitian mengenai teori Frankl yang mengemukakan 3 nilai yang
bermakna dalam hidup, diperoleh sumber-sumber makna hidup berupa
relationship, service, understanding, obtaining, expression, ethical, life work,
growth, pleasure/happiness, health, belief, love, existential-hedonistic, personal
wellbeing, self actualization, materiality dan future/hope (Edwards, 2007).
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
9
Mereka yang tak berhasil memenuhi motivasi untuk bermakna akan
mengalami penghayatan hidup tanpa makna. Orang yang mengalaminya akan
merasa hampa, bosan, tidak mengetahui apa yang sebenarnya ingin dilakukan
dalam hidupnya, dan tidak memiliki suatu tujuan yang membuat kehidupannya
berarti, yang berakibat pada penyesalan terhadap kelahirannya di dunia dan
perasaan jenuh akan hidup (Frankl, 1988).
Penderitaan
Penderitaan merupakan perasaan tidak menyenangkan yang dialami individu
karena saki ( pain), rasa bersalah ( guilt ), dan kematian (death) serta menimbulkan
salah satu dari 3 reaksi, yaitu why me (mempertanyakan mengapa nasib buruk itu
yang menimpa diri mereka, dan bukan terjadi pada orang lain) , acceptance
(menerima dengan penuh kesabaran penderitaan yang sedang dialami) , dan why
not me (kesediaan untuk mengambil alih dan mengalami sendiri penderitaan yang
menimpa orang lain, khususnya orang yang dikasihi) (Travelbee dalam Bastaman,
1996).
B. Orientasi nilai
Kratotchvil (dalam Frankl,1988) mengemukakan bahwa sumber makna
hidup dapat diletakkan pada dua bentuk sistem nilai, yaitu sistem nilai paralel
(memiliki beberapa sumber makna yang kesemuanya sama berharganya bagi
dirinya) dan sistem nilai piramidal (memiliki satu nilai utama yang paling
berharga diatas nilai-nilai lainnya).
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
10
C. Bunuh diri
Percobaan bunuh diri merupakan perilaku individu yang menyebabkan
kematiannya namun dengan hasil yang tidak fatal (individu tersebut tidak mati)
dan disertai niat untuk membunuh dirinya karena rasa sakit psikologis
( psychache) yang tak tertahankan (O’carrol dalamBrown, 2001; Shneidman,
1996).
Individu memiliki kebutuhan untuk belong (yaitu, interaksi yang sering
terjadi disertai perhatian yang terus menerus) dan effectiveness (berguna bagi
lingkungannya). Bila tidak terpenuhi, individu akan merasa dirinya hanya menjadi
beban bagi orang yang dicintainya ( perceived burdensomness) dan tidak memiliki
keterikatan dengan lingkungnya (thwarted belongingness). Tidak terpenuhinya
dua kebutuhan ini akan berdampak pada keinginan untuk mati (desire for death)
(Joiner, 2005).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam
penelitian ini adalah individu yang berdomisili di kota Medan dan pernah
melakukan percobaan bunuh diri, yaitu perilaku overt menyakiti diri sendiri yang
dimaksudkan untuk membunuh dirinya dan jika tidak ada intervensi dari orang
lain akan berakibat pada kematiannya. Pengambilan sampel yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah teknik snowball sampling dengan partisipan berjumlah 2
orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
11
HASIL PENELITIAN
Data diri partisipan
Partisipan 1 Partisipan 2 Nama Beni Eka
Tempat, tanggal lahir Porsea, 1962 Lhokseumawe, 1992
Usia 46 tahun 16 tahun
Jenis kelamin Pria Wanita
Agama Kristen Protestan Islam
Suku Batak Toba Batak Simalungun,
Tionghoa, Aceh
Status Duda Belum menikah
Urutan kelahiran 4 dari 6 bersaudara 1 dari 3 bersaudara
Pendidikan terakhir Sarjana SLTP
Pekerjaan Pegawai PTPN Pelajar SMUUsia melakukan
percobaan bunuh diri
45 tahun 13 tahun
Metode Meminun Racun Menyuntikkan obat
tidur ke leher
. Gambaran makna hidup dan sistem nilai kedua partisipan
Aspek Partisipan I Partisipan II
A. Sebelum
percobaan bunuh
diri
1. Sumber maknahidup
a. Life Work Ia menikmati pekerjaan
yang dilakukannya. Ia
merupakan pekerja aktif
dan produktif yang
bersemangat menjalani
hari-harinya di kantor
dengan berbagai aktivitas
bidang akuntansi.
Partisipan II yang
merupakan pelajar SMU
belum bekerja sehingga
tidak memiliki sumber
makna dari pekerjaan.
b. Existential-hedonistic
Ia menikmati hari demi
hari yang dijalaninya,
mengisi waktu yang
dimilikinya dengan
berbagai aktivitas. Baik
berupa hobi berolahraga,
maupun pekerjaan rumah
tangga.
Tidak memaknai
kehidupan sehari-hari
yang dijalaninya.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
12
c. Pleasure idak memikirkan untuk
ersenang- senang karena
eterbatasan ekonomi
Menghabiskan waktu
dengan bersenang-senang
bersama teman-teman,
narkoba dan dugem. d.Interpersonal / Relationship
• Memiliki hubungan yang
stabil dan menyenangkan
dengan istri pertamanya
• Hubungan kasih sayang
terhadap anak-anaknya
• Merupakan figur yang
ditakuti keluarga dalam
membimbing anak-
anaknya
Memiliki hubungan yang
sangat dekat dengan
neneknya, apabila
menghadapi masalah ia
akan menceritakannya
pada neneknya. Eka
bahkan menganggap
bahwa ibunya tidak bisa
memahami dirinya
sebagaimana nenek yang
sangat memahaminya
e. Belief • Merasa dekat dan
berteman dengan Tuhan
disertai dengan perilaku
rajin beribadah.
Partisipan II diajarkan
mengenai agama, namun
belum sampai pada tahap
memaknai.
f. Health • Tidak menjaga
makanannya
• Sehat dan bersemangat,
sering berolahraga.
Belum memikirkan
masalah kesehatan
g. Self- Actualization
Bercita-cita menjadi
pegawai yang, baik dan
menjadi staf agar bisa
menyekolahkan anak-anak
Sebelum peristiwa bunuh
diri belum memikirkan
tentang cita-cita
h.. Hope Merasa bahwa harapan
masih terbuka,
memfokuskan diri pada
mengurus anak dan
mencari uang.
Pada partisipan II, Tidak
muncul mengenai nilai
pengharapan
2. Orientasi nilai Sistem nilai piramidal,
dengan health sebagai nilai
utama
Sistem nilai piramidal,
dengan relationshipsebagai nilai utama
3. Penderitaan
a. Intensitas
penghayatan
Perasaan tidak nyaman
karena belum terbiasa dan
masih merasa gelisahdengan penyakit ginjal
yang diidapnya
Kesedihan mendalam:
setiap malam Eka
menangis setelahkematian neneknya,
bahkan menangis saat
bersama teman-temannya
b. Reaksi Why me reaction, ia
mempertanyakan mengapa
tuhan memberikan
penyakit yang sangat berat
Why me reaction dalam
bentuk tanda–tanda
depresi dan ketidak
perdulian.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
13
ini pada dirinya
c.Ragam
penderitaan• Death, yaitu kematian
istri
• Pain berupa penyakitfisik (gagal ginjal)
Death yaitu : kematian
nenek
4. Desire for
death
a.Perceived burdensomeness
Dengan penyakit yang
dideritanya, ia merasa
bahwa ia hanya akan
menjadi beban bagi anak-
anaknya.
Tidak merasakan dirinya
sebagai beban
b.Thwarted belongingness
Beni tidak memiliki
hubungan yang stabil dan
memuaskan dengan istri
keduanya
Neneknya yang telah
meninggal merupakan
satu-satunya orang yang
dapat memahami dirinyasehingga setelah
kematian nenek, Eka
merasa bahwa ia tidak
lagi memiliki orang
yang dekat dengannya.
5. Kelompok yang
membutuhkan
pertolongan
a. People indoubt
Semua hal terlihat negatif,
sebelumnya ia masih
mencari tujuan untuk
dipenuhi dan dikejar,
namun saat ini ia tidak melihat adanya tujuan
dalam hidup.
Tidak termasuk dalam
kelompok orang yang
berada dalam keraguan
b. People in
despair tadinya memiliki orientasi
hidup yang bermakna, tapi
kemudian kehilangan
makna itu. Ia kehilangan
kepercayaan pada Tuhan,
orang lain, bahkan dirinya
sendiri. Ia menganggap
bahwa dokter, bahkan
Tuhan telahmengecewakannya
hidup dengan selalu
mencari kesenangan
kemudian ia merasakan
kebosanan, ia
menemukan bahwa
makna tersebut tidaklah
penting atau
mengecewakan. Ia
menyadari bahwa iamengejar sesuatu yang
tidak memiliki
kelanjutan, dan akhirnya
merasa kosong.
6 .Kondisi
ketidak-
bermaknaan
• Perasaan gelisah, pikiran
tidak tenang. Ia tidak tahu
apa yang akan
• Tidak mau
mendengarkan pendapat
dan saran orang lain.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
14
dilakukannya sehingga ia
sering berjalan-jalan tanpa
arah yang jelas
• Merasa tidak memilikimanfaat lagi bagi orang
disekitarnya karena cepat
lelah sehingga sudah tidak
mampu lagi melakukan
aktivitas yang selama ini
selalu dilakukannya.
tidak suka dikritik atau
dilarang-larang
• Mencari kesenangan
melalui dugem, narkoba,dan berkumpul dengan
teman-teman hingga
jarang pulang ke rumah
• Sering terbengong
sendiri, hal ini
menunjukkan
kekosongan dalam
dirinya.
• Sikapnya terhadap
kematian ambivalen, di
satu pihak ia merasa
takut dan tidak siap mati
karena ia belum bertobat
tetapi di lain pihak ia
beranggapan bahwa
bunuh diri merupakan
jalan keluar terbaik
B. Peristiwa bunuh
diri
1.Peristiwa
pencetus
enyakit fisik (gagal ginjal) Kematian nenek
2.Metode yang
digunakan
eminum racun serangga Menyuntikkan obat
penenang dalam dosistinggi
C. Setelah percobaan
bunuh diri
1. Penghayatan
hidup hingga
saat ini
artisipan I masih merasa
eaningless, antara lain:
• Tidak memiliki rencana
dan tujuan di masa
depan, ia merasa tidak
ada yang perlu dikejar
dalam hidupnya dan
hidup terasa hambar • Bersikap acuh tak acuh,
baik terhadap pekerjaan
maupun anak.
• Tidak memiliki
semangat dan malas
melakukan aktivitas
apapun.
partisipan II sedang
mencari makna hidupnya,
yang ditandai dari:
• Ia merasa bosan
dengan kehidupannya
saat ini dan mulai
mempertanyakan arti
kelahirannya• Menjalin hubungan
baru
• Mengekspresikan diri
dengan menulis
• Memiliki cita-cita,
yaitu menjadi hakim
yang tidak mudah
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
15
• Sulit berkonsentrasi
• memiliki konflik
terhadap tuhan
mengambil keputusan
untuk hukuman
gantung.
• Mencari makna dariagama yang dipilihnya
Melalui penelitian ini diperoleh gambaran makna hidup dan sistem nilai
kedua partisipan, gambaran penderitaan dan kondisi ketidakbermaknaan yang
dialami partisipan, penghayatan hidup kedua partisipan setelah percobaan bunuh
diri dan hasil tambahan.
1. Sebelum peristiwa yang menimbulkan penderitaan, kedua partisipan berada
dalam kondisi kebermaknaan yang berbeda. Mereka memiliki sumber
makna hidup yang berbeda (relationship, life work , health, belief , self
actualization, dan hope pada partisipan I serta pleasure dan relationship
pada partisipan II) namun meletakkan makna hidupnya pada sistem nilai
yang sama yaitu sistem nilai piramidal, dengan health sebagai nilai utama
pada partisipan I dan relationship pada partisipan II.
2. a. Kedua partisipan mengalami ragam penderitaan yang berbeda ( pain dan
death pada partisipan I, serta death pada partisipan II), namun memiliki
reaksi yang sama atas penderitaannya, yaitu why me reaction.
b. Kedua partisipan mengalami kondisi ketidakbermaknaan setelah
mengalami penderitaan.
3. Saat ini kedua partisipan belum mencapai penghayatan hidup penuh makna.
Partisipan I hingga saat ini masih berada dalam kondisi ketidak-bermaknaan
dan belum menemukan makna baru yang dapat merubah sikapnya dalam
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
16
menghadapi penderitaan, sedangkan partisipan II sudah mulai merubah
sikap atas penderitaan yang dialaminya dan saat ini mencari hal yang
bermakna dalam hidupnya.
4. a. Bentuk orientasi sistem nilai pada partisipan 1 dipengaruhi oleh kondisi
fisik.
Sebelum menderita penyakit gagal ginjal, partisipan 1 telah
menemukan makna dari kehidupan dalam pekerjaannya, kehidupan sehari-
hari yang dijalaninya, kepercayaan yang dianutnya, anak-anaknya,
kesehatan, keinginan untuk menjadi sesuatu, dan nilai pengharapan.
Sekilas, sistem orientasi nilai yang dimiliki oleh partisipan I tidak
berbeda dengan individu yang memiliki sistem nilai paralel karena nilai
tersebut sama kuatnya dalam hidupnya, dan kesemuanya bermakna. Namun,
ketika makna kesehatan pada partisipan I hilang, kesemua nilai yang
bermakna tersebut ikut runtuh. Partisipan I tidak lagi dapat merasakan
makna dari sumber-sumber yang sebenarnya masih dimilikinya.
Kehilangan fisik berupa kesehatan pada partisipan I memicu
kehilangan simbolis/psikososial berupa kepercayaan diri, posisinya dalam
masyarakat (kantor dan gereja), kepercayaan terhadap Tuhan, kekuatan
untuk mengasuh anak serta mempengaruhi harapannya untuk kehidupan
yang lebih baik dimasa depan.
Kesehatan menjadi nilai utama pada partisipan 1 dibandingkan nilai-
nilai lain sesuai dengan orientasi sistem nilai bentuk piramidal, dan saat nilai
utama tersebut rusak, keputusasaan pun terjadi.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
17
b. Grief yang dialami memberikan pengaruh pada perubahan kebermaknaan
hidup pada partisipan II.
Sebelum kematian nenek, partisipan II merupakan remaja yang
mencari makna dari sumber di luar dirinya, seperti kesenangan dan nenek.
Perasaan berduka karena kehilangan orang yang berarti bagi dirinya
membuatnya menyadari bahwa makna yang diperolehnya dari kesenangan
tidaklah penting, dan ia merasa kosong. Partisipan II mengalami kondisi
ketidakbermaknaan (meaningless), sehingga ia mencoba untuk memperoleh
kembali makna hidupnya dengan menemui nenek di alam kematian. Setelah
nenek menyuruhnya untuk tetap hidup, ia mulai mencari makna hidup baru.
Ia mulai menggali sumber makna dalam dirinya, dengan mengekspresikan
diri, dan bercita-cita.
DISKUSI
Partisipan I mengalami apa yang disebut Joiner (2005) dengan perceived
burdensomeness dimana ia melihat dirinya sendiri sebagai beban bagi anak-
anaknya, memiliki image diri yang negatif, perasaan tidak bisa mengontrol
hidupnya, dan memiliki emosi negatif yang berasal dari rasa bahwa
ketidakmampuannya mempengaruhi orang lain. Ia memandang dirinya sebagai
beban, memandang bahwa kondisi ini adalah stabil dan permanen, dengan
kematian sebagai solusi dari masalah yang dihadapinya. Pandangannya mungkin
saja salah, namun setiap persepsi dapat mempengaruhi perilaku.
Partisipan I dan II mengalami pula apa yang disebut Joiner (2005) sebagai
thwarted belongingness yang berasal dari tidak terpenuhinya need to belong.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
18
Kedua partisipan memiliki interaksi yang tidak memuaskan, hubungan yang tidak
menyenangkan, tidak stabil, tidak sering, atau tanpa kedekatan mereka merasa
tidak terhubungkan dengan orang lain dan tidak diperhatikan.
Pada partisipan I didapati 3 variabel yang sering muncul dalam pelaku
bunuh diri, yaitu feeling a burden on others (merasa menjadi beban bagi anak-
anaknya) , social withdrawal (tidak lagi mengikuti kegiatan keagamaan di luar
rumah, menghindari terlalu banyak mengobrol dikantor, lebih sering berdiam diri
d rumah) , dan help negation, yaitu kecendrungan untuk menghalangi pertolongan,
terutama pertolongan terapeutik (tidak mengikuti saran dokter, malas melakukan
cuci darah, bersikap pesimis pada bantuan psikolog) (Joiner, 2005).
Menurut barlow & Duran (2005) serta Comer, dan Cornelius (dalam
Gardner, 2002) ada faktor resiko yang menyebabkan seseorang melakukan bunuh
diri. Pada partisipan I, faktor yang berpengaruh adalah gangguan psikologi berupa
adanya simptom-simptom depresi , stressfull life event, perubahan mood dan
pemikiran. Pada partisipan II, faktor yang berpengaruh adalah sejarah keluarga,
simptom-simptom depresi dan penyalahgunaan obat.
Pada kedua partisipan diketahui adanya tindakan- tindakan yang mengarah
pada perilaku bunuh diri. Menurut Guetzlo (dalam Bachmann, 2004) bahwa
pertanda yang paling mudah diobservasi dari orang yang berpotensi besar
melakukan tindakan bunuh diri adalah perubahan perilaku yang mencolok, pernah
melakukan percobaan bunuh diri, pernyataan atau perlakuan yang menunjukkan
niat untuk bunuh diri dan tanda-tanda depresi. Pada partisipan II, perubahan
perilaku yang mencolok nampak dari ke’bandel’an nya setelah berpisah dengan
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
19
neneknya, baik saat terpisah oleh jarak maupun oleh kematian. Depresi dan bunuh
diri, walaupun dapat berdiri sendiri, namun tetap memiliki hubungan yang kuat.
Tanda-tanda depresi yang tampak pada partisipan II adalah irritable mood dan
insomnia ataupun hypersomnia, sedangkan pada partisipan I muncul rasa sedih
atau hampa hampir setiap hari, kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
semua aktivitas, penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, insomnia,
kelelahan atau kehilangan energi, merasa tidak berharga, hilangnya kemampuan
berpikir dan berkonsentrasi. Pertanda seperti perubahan perilaku yang mencolok
dari berbagai aktivitas dalam hidupnya, pernah melakukan percobaan bunuh diri,
perlakuan yang menunjukkan niat untuk bunuh diri dengan berhenti melakukan
pengobatan dan tanda-tanda depresi masih ada hingga saat ini pada partisipan I.
Sesuai dengan pendapat Guetzlo di atas, maka partisipan I hingga saat ini masih
merupakan orang yang berpotensi besar melakukan tindakan bunuh diri.
Ada dua jenis kehilangan, yaitu kehilangan fisik/ tangible seperti yang
dialami partisipan I terhadap kematian istrinya dan kematian nenek pada
partisipan II. Selain itu, ada juga kehilangan simbolis/ psychosocial seperti yang
dialami partisipan I melalui perpisahan dengan istri keduanya dan perpisahan dari
neneknya saat partisipan II kembali diasuh oleh kedua orang tuanya saat berumur
sepuluh tahun . Sedangkan penyakit yang dialami partisipan I bisa dimasukkan
dalam kedua jenis kehilangan tersebut. Secara fisik, ia kehilangan kesehatan dan
daya tahan tubuhnya, secara simbolis karena penyakitnya ia menjadi mudah lelah
dan tidak bisa bekerja, sehingga ia kehilangan tempatnya di kantor dan gereja
serta kehilangan power untuk mengatur anak-anaknya.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
20
SARAN
1. Saran Praktis
a. Membuat kelompok diskusi pelaku percobaan bunuh diri ( suicidal
anonymous) sebagai wahana untuk menceritakan permasalahan hidupnya,
belajar dari pengalaman orang lain, dan saling membantu agar dapat
mencapai penghayatan hidup yang penuh makna.
b. Bagi pembaca yang memiliki orang terdekat yang beresiko dengan tindakan
bunuh diri agar memberikan dukungan sosial yang dapat menghambat orang
tersebut untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan kematian bagi
dirinya sendiri.
c. Para praktisi psikologi dapat membuat program logoterapi untuk meraih
kehidupan bermakna sebagai tindakan kuratif terhadap tindakan bunuh diri.
2. Saran Metodologis
a. Melakukan penelitian lanjutan mengenai orientasi sistem nilai pada pelaku
percobaan bunuh diri
b. Melakukan penelitian lanjutan mengenai perilaku bunuh diri yang terdapat
dalam budaya tertentu
c. Melakukan penelitian lanjutan mengenai perilaku bunuh diri dengan
mengelompokkan batas tahapan perkembangan.
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
21
DAFTAR PUSTAKA
Aiken,L.R. (1994). Dying, Death, and Bereavement 3rd
ed. Massachusetts: Allyn
and Bacon Paramunt Publishing.
Banister, P, dkk (1994). Qualitative Methods in Psychology: a Research Guide.Buckingham: Open University Press.
Bannon,L. & Feist, J., (2007). Health Psychology: An Introduction To Behaviour & Health 6
thed. USA: Wadsworth
Barlow, D.H., (2005). Abnormal Psychology: An Integrative Approach. New
York: Wadsworth.
Bassuk, E., Schoonover,S., & Gill,A., (1982). Lifelines: clinical Perspectives on
Suicide. NewYork: PlenumPress.
Bastaman, H.D., (2007). Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidupdan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Brown, G.K., (2001). A Review of Suicide Assessment Measures for Intervention Research With Adults and Older Adults.http://www.hawaii.edu/hivandaids/Review%20of%20Suicide%20Assess%20
for%20Interven%20Res%20w%20Adults%20and%20Older%20Adults.pdf (akses tanggal 21 Agustus 2007).
Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada.
Bunuh Diri mengapa? (2005, Nopember). Marinir.http://www.marinir.mil.id/majalah/SELINGAN%20BUNUH%20DIRI.pdf (akses tanggal 21 agustus 2007).
Corr,C.A., Corr,D.M., Nabe,C.M., (2003). Death and Dying Live and Living (4th
ed). USA: Wadsworth.
Cook, Greyson, dan Stevenson (1998). Do Any Near-Death Experiences Provide
Evidence for the Survival of Human Personality after Death? Relevant Features and Illustrative Case Reports. Journal of Scientific Exploration,Vol. 12, No. 3, pp. 377±406.
Cutter, Fred (2004). http://www. suicide preventtriangle.org (akses tanggal 11
September 2007).
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
22
Edwards, Melanie.J., (2007). The Dimensionality And Construct Valid
Measurement Of Life Meaning.https:’’qspace.library.queensu.ca/bitstream/1974/646/1/Edwards_Melanie_
J_2007 10 _PhD.pdf (akses tanggal 7 November 2007).
Fabry, J.B., (1980). The Pursuit to Meaning . New York: Harper & Row, Publisher
.Inc.
Frankl, V.E., (….). Meaningful Living.
Frankl, V.E., (1988). The Will to Meaning. New York: New American Library.
Frankl, V.E., (2004). Mencari Makna Hidup. Bandung: Penerbit Nuansa.
Gardner, R.M (2002). Psychology: Applied to Everyday Live. USA: Wadsworth.
Gay.R, Airisian, P (2003). Educational Research: Competencies for Analysis and Application (7
thed). New Jersey :Merril Prentice Hall.
Hock, Chia Boon,(1981). Suicidal Behaviour In Singapore. Tokyo: SEAMIC
Hoff, L.A (1989). People In Crisis : Understanding And Helping. Canada:
Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
Irmawati, Meutia, Lili, dkk (2003). Pedoman Penulisan skripsi Program Studi
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.
Joiner, Thomas (2005). Why people die by suicide. USA: Harvard University
Press.
Moleong, L.J (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif (cet 13). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Maris, R.W, Berman, A.L, Silverman,M.M, (2000). Comprehensive Textbook of Suicidology. New York : the Guilford Press.
Miles, M.B, Huberman, A.M, (1994). Qualitative data analysis, 2nd ed. USA:
Sage Publication.
National Adolescent Health Information Center (NAHIC). (2006). 2006 Fact sheet on suicide: Adolescent and young adul.www.mhselfhelp.org/resources/view.php?resource_id=541-16k... (akses
tanggal 21 Agustus 2007).
Nock, M.K, (2006). Suicide.http://kidshealth.org/PageManager.jsp?dn=KidsHealth&lic=1&ps=2...
5/11/2018 Ringkasan Makna Hidup & Sistem Nilai Pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/ringkasan-makna-hidup-sistem-nilai-pada-pelaku-percobaan-bun
23
Padgett, D.K (1998). Qualitative Methods in Social Work Research Challengesand Rewards. London: Sage Publication.
Paul et al, (2002). Suicide Attempts Among Gay and Bisexual Men: Lifetime Prevalence and Antecedents. www.ajph.org./cgi/reprint/92/8/1338.pdf
(akses tanggal 22 september 2007).
Pianalto, M.C (2004). Suicide and the Self. (akses tanggal 22 September 2007).
Poerwandari, K. (2001). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.Fakultas Psikologi Universitas Indonesia: Lembaga Pengembangan Sarana
Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).
Sarafino, E.P., (2006), Health Psychology And Biopsychosocial Interaction. USA:
John Willey & Sons
Shneidman, E.S., (1996). The suicidal mind. USA: Oxford University Press.
Suicide Prevention resource Center (SPRC) (2004). Promoting Mental Health and Preventing Suicide in College and University Setting .
www.SPRC.org/library/college_sp_whitepaper.pdf (akses tanggal 22
september 2007).
Saatnya musim cabut nyawa sendiri, tanya kenapa? (2007, 5 September)
Posmetro Medan, hal. 11.
Rando,T.A., (1997). Grief Dying & Death: Clinical Intervention For Caregivers.USA: Research Press Company