reviu chapter 6 buku everyday creativity audience flow

24

Click here to load reader

Upload: christian-kojongian

Post on 10-Jul-2016

228 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

TRANSCRIPT

Page 1: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

STRUKTUR DARI KESADARAN DAN KREATIVITAS: MEMBUKA PINTU PERSEPSI

(Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity, Structures of Conciousness and Creativity: Opening the Doors of Perception)

Dosen: Dr. Mamat Supriatna, M.Pd

Nama: Jeong Tae Seong

Nim:1502499

SEKOLAH PASCA SARJANA PENDIDIKAN SENI

UNVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2016

Page 2: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

BAB 1

Pendaluhuan

A. Dasar pemikiranIstilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti.

Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne dalam Jamaris, 2006). Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang/anak itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.

Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa.

Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan mengiterprestasikan obyek dan kejadian-kejadian di sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri – ciri dan fungsi dari objek – objek, seperti mainan, perabot dan makanan, serta objek-objek sosial seperti diri, orang tua, teman. Bagaimana cara anak belajar mengelompokkan objek-objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek atau peristiwa-peristiwa, dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut.

Menurut penulis hanya sedikit orang yang membayangkan bahwa pengalaman manusia sehari-hari kita bergantung pada "struktur kesadaran." Dimana kesadaran yang murni yang dikatakan sebagai "kreativitas murni" , dalam kehidupan sehari-sering amat lebih terbatas. "struktur-struktur" kesadaran bertindak seperti sebuah lensa berwarna di mana kesadaran murni dipengaruhi. Bukti psikologis dan historis menunjukkan bahwa kesadaran manusia telah ada sebagai serangkaian struktur seperti yang terus ke dalam hadir sebagai beberapa aspek pengalaman kontemporer. masing-masing hal tersebut melahirkan bentuk-bentuk yang unik dari ekspresi kreatif.

Bab ini menyajikan contoh-contoh kreativitas yang muncul secara spontan melalui struktur yang terungkap dalam perkembangan individu. Selain itu chapter ini juga menjelaskan mengenai sebuah hipotetis yang sama mengenai struktur yang sedang berlangsung pada tingkat individu juga mencirikan sejarah perkembangan kognitif umat manusia.

B. Ruang lingkup

Pada bab selanjutnya Sesuai dengan judul chapternya ini, STRUKTUR DARI KESADARAN DAN KREATIVITAS: MEMBUKA PINTU PERSEPSI, maka yang menjadi

1

Page 3: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

ruang lingkup pembahasan ini ada beberapa hal yaitu, (1) kreativitas dan pikiran yang kosong (2) Pertumbuhan dan perkembangan individu(3) Periode Perkembangan Piaget (4) struktur sejarah dari kesadaran (5) transparansi, spiritualitas, dan kreativitas

Kemudian pada bab ke 3, akan dibahas mengenai teori-teori perkembangan kognitif, perkembangan musik dari zaman ke zaman dan hubungannya dengan struktur kesadaran, serta implikasi pembahasan ini bagi penelitian dan praktek pendidikan seni.

BAB 2

STRUKTUR DARI KESADARAN DAN KREATIVITAS: MEMBUKA PINTU PERSEPSI

A. Kreativitas Dan Pikiran Yang Kosong

Menurut penulis Istilah kreatif dapat diterapkan untuk setiap tindakan, ide, atau produk yang menciptakan perubahan dalam domain yang ada, atau yang mengubah bagian dari domain yang ada ke sesuatu yang baru. Fenomena itu menjadi kreatif jika bersifat baru dan, dalam beberapa cara, berguna atau sesuai untuk situasi di mana itu terjadi. Kreativitas mengalir secara alami dari jiwa manusia yang bebas, aspek primal dari jiwa itulah yang tahan dari kondisi budaya karena kedua perwujudan intens dan hubungan yang mendalam untuk inspirasi dan pengalaman yang transeden. Penulis berpendapat bahwa mungkin ini sebabnya orang-orang tradisi spiritual, seperti Zen Buddhisme, yang menekankan budidaya sistem pikiran dan tubuh yang tidak diberi perlakuan dengan pengekspresian kreativitas melalui lukisan, puisi, merangkai bunga, dan desain taman, yang semuanya menekankan baik spontanitas maupun bentuk. Zen Buddhisme adalah salah satu dari beberapa tradisi, baik di Timur dan Barat, yang menekankan pencapaian terbuka atau pikiran yang "kosong", yang tidak terganggu oleh delusi, nafsu, atau proyeksi yang berdiri antara realitas dan pengalaman

2

Page 4: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

Penulis menyebutkan bahwa studi dalam psikologi transpersonal dan perkembangan menunjukkan bahwa keadaan pikiran yang tak terkekang dapat terjadi secara spontan untuk hampir setiap orang. Namun penulis juga mengatakan bahwa hal itu tidak akan tercapai sebagai kondisi yang stabil kecuali diperoleh melalui penguasaan serangkaian tahap perkembangan secara. Ini tidak berarti bahwa tidak ada kreativitas yang dapat ditemukan dalam kesadaran kecuali seseorang telah mencapai tahap yang lanjut dalam pertumbuhan pribadi. Memang, akan terlihat bahwa setiap tahap membawa gaya implisit tersendiri mengenai kreativitas. gaya ini muncul seiring pertumbuhan dan pematangan seorang individu, dan pada putaran yang menarik pada pertumbuhan dan perkembangan, rupanya hal tersebut tercermin dalam ekspresi artistik yang dapat dilihat sepanjang sejarah panjang peradaban manusia.

B. Pertumbuhan Dan Perkembangan Individu

Pada bagian ini penulis menemukan bahwa model perkembangan-perkembangan kognitif dan emosional dapat ditelusuri kembali setidaknya sejauh psikolog pergantian abad Amerika James Mark Baldwin (1906), tetapi menjadi sangat berpengaruh dalam psikologi di Amerika dengan pengenalan luas tulisan-tulisan Jean Piaget pada tahun 1960. Sejak itu, penelitian psikologi telah menunjukkan adanya garis yang kurang lebih paralel dengan pertumbuhan perkembangan kognitif, kematangan moral dan emosional, dan ekspresi artistik

Dengan begitu banyaknya penelitian mengenai perkembangan, tidak mengherankan untuk menemukan sesuatu, seperti Piaget (1929/1960) yang menemukan bahwa ekspresi dari kreativitas juga berubah dengan pendewasaan seseorang. Penulis berpendapat bahwa topik kreativitas dan pengembangan akan menjadi sedikit kurang menarik jika pengamatan dilaksakan hanya pada persoalan bahwa kedewasaan membuat seseorang kurang kekanak-kanakan dan lebih dewasa, atau bahkan bahwa ekspresi kreatif seseorang menjadi lebih pintar dan seiring sesorang tersebut bertumbuh. yang menjadi perhatian yang sebenarnya adalah menemukan perubahan kualitatif dalam bentuk ekspresi kreatif seiring anak-anak tumbuh menjadi dewasa, dan sebagai orang dewasa terus tumbuh baik secara mental dan emosional.

C. Periode Perkembangan Piaget

Bentuk umum dari model perkembangan Piaget yang asli meskipun telah secara substansial diperbarui selama bertahun-tahun memiliki aplikasi yang luas seperti dan kecenderungan yang tak terbantahkan bahwa ia telah menjadi sebagai panduan untuk hampir semua teori perkembangan. Sebagai contoh, hal itu telah berguna dalam memahami perubahan diri selama perkembangan sosial pada anak dan remaja dan, seperti disebutkan sebelumnya, pertumbuhan dan pendewasaan penilaian moral serta transformasi dari ekspresi artistik seni pada anak-anak.

Gagasan dasar Piaget adalah bahwa anak-anak dan remaja tumbuh melalui serangkaian tahap , atau periode yang kurang lebih berbeda, pada perkembangan mereka dalam perjalanan sampai dewasa. Meskipun organisme manusia bersifat membangun dirinya sendiri, hal itu berfungsi dalam kerangka biologis yang menyediakan berbagai kendala pada perkembangan, sehingga menjamin bahwa sistem pikiran-tubuh manusia "akan berbagi

3

Page 5: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

karakteristik kognitif tertentu". Bagi Piaget, setiap langkah perkembangan membuka jalan untuk kemungkinan-kemungkinan baru, ekspresi kreativitas menjadi salah satu dari hal tersebut.

Sebagian besar pembaca chapter ini akan terbiasa dengan tahapan Piaget, namun gambaran singkatnya meliputi:

• Masa sensorimotor selama kira-kira 2 tahun pertama kehidupan adalah saat ketika anak-anak mulai menguasai dasar kapasitas sensorik dan motorik, mulai memahami dan menggunakan bahasa, dan membentuk representasi internal pertama dari benda-benda dan orang lain.

• Masa praoperasional, memanjang sampai sekitar 7 tahun, membawa penguasaan pertama terhadap pemikiran simbolis, masih pada tahap pra-logis dan menyatakan sesuatu melalui benda konkret. Ini juga merupakan periode bermain penting bagi anak-anak, di mana mereka berlatih interaksi sosial yang kompleks.

• Masa operasi konkrit, dari sekitar umur 6 atau 7 sampai 11 atau 12 tahun, melihat penguasaan berbagai keterampilan kognitif yang merupakan dasar bagi kecerdasan orang dewasa, termasuk beberapa klasifikasi, hubungan hirarkis dan asimetris, dan berbagai bentuk konservasi.

• Masa operasi formal atau kecerdasan orang dewasa yang membawa konsep-konsep abstrak dan penalaran hypotheticodeductive.

Teoris menyarankan dan meneliti tahap-tahap yang melampaui masa operasi formal, terutama menekankan mengenai sistem berpikir dan kemampuan untuk mengabstrak dan menilai beberapa sistem pengetahuan sekaligus. Dalam hal ini, Model Gowan untuk tahap perkembangan memberi perhatian khusus untuk kreativitas, yang dianggapnya "bersifat mendadak dan merupakan hasil karakteristik " dari perkembangan , dia juga memberikan analisis rinci dari operasi postformal berpikir dan bagaimana kreativitas tersebut merupakan "hasil dari kesadaran diri". Dia juga mengintegrasi bahan dari Buddhisme Tibet ke dalam model, dia menulis bahwa "luar biasa... cocok" antara psikologi Barat dan Timur

Feldman (2004) mempertimbangkan kembali dan memodifikasi tahap konstruksi Piaget dengan menggeser transisi tahap ke titik tengah setiap tahap, mengadopsi proses transisi rekursif dari model non-Piaget, memperluas pertimbangan Piaget dari peran kesadaran pada setiap tahap Piaget, dan menekankan kesenjangan dan interval sebagai aspek penting dari konstruk tersebut. Akibatnya, Feldman mengusulkan bahwa tahapan Piaget masih bisa mempertahankan tempatnya sebagai panduan umum untuk perkembangan kognitif dan sebagai sumber dari kendala dan fungsi yang tersedia untuk pikiran seseorang berkembang. Tanpa modifikasi ini, Feldman mengatakan, tahapan Piaget tetap menjadi "simfoni yang belum selesai"

D. Struktur Sejarah Dari Kesadaran

Piaget mungkin adalah peneliti modern pertama yang mencatat bahwa, pada tahap tertentu, anak-anak berusaha untuk memahami dunia mereka melalui "pemikiran magis," meskipun Freud dan teori psikodinamik lainnya juga memiliki pemikiran mengenai hal

4

Page 6: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

tersebut. Piaget mengamati, misalnya, bahwa jika seorang anak 3 tahun yang bertanya mengapa hujan di musim semi, anak cenderung untuk mengatakan, "sehingga bunga bisa tumbuh." Pada tahap kemudian akan menghasilkan jawaban yang lebih matang, tetapi tidak sampai seorang anak tumbuh hingga menguasai operasi formal sehingga jawabannya mencerminkan gaya logika Aristotelian yang dewasa. Hal ini menarik untuk dicatat bahwa sejarawan telah melacak transformasi yang sama dalam sejarah seni, imajinasi, serta evolusi pemikiran agama.

Jean Gebser (1949/1986) adalah cendekiawan pertama di zaman modern yang mengeksplorasi gagasan bahwa rentang panjang sejarah budaya manusia telah memamerkan serangkaian "struktur kesadaran" yang mencerminkan cara yang berbeda dalam mengalami dan memahami realitas. kesamaan ditandai antara struktur kesadaran ia menggambarkan dan periode berturut-turut diidentifikasi dalam literatur psikologi perkembangan menunjukkan adanya gambaran umum yang mewakili perkembangan cara bahwa manusia datang untuk memahami realitas. Selanjutnya, gambaran ini mencerminkan pertumbuhan dan transformasi individu dan sejarah. Berikut hal ini berguna untuk menguraikan struktur ini, baik secara historis dan secara perkembangannya, mengingat mereka dalam hal jenis ekspresi kreatif dimana mereka saling terkait.

1. Kesadaran Kuno

Gebser berpikir struktur tertua dan paling primitif dari kesadaran, adalah struktur kuno. Dia melihat itu sebagai bentuk transisi kesadaran, muncul dari pengalaman mamalia murni pramanusia. Gebser sedikit berbicara mengenai struktur ini, kecuali bahwa itu mengatur tahapan untuk bentuk lanjut dari kesadaran. Hal ini menarik untuk dicatat bahwa munculnya pikiran manusia dari hominid pramanusia telah menjadi soal spekulasi yang modern yang cukup banyak. Misalnya, Donald menekankan pengembangan komunikasi pralinguistik dalam bentuk mimikri dan miming, sebuah ide yang tampaknya sepadan dengan penemuan terbaru dari "sel cermin" di korteks motorik primata

Jadi, meskipun kita tahu beberapa rincian, akan terlihat bahwa akar dari pikiran-tubuh manusia , dan akar budaya dan bahasa, yang dapat ditemukan dalam transisi panjang kita sebagai spesies dari pikiran-tubuh primata lainnya dengan sebuah manusia. Hal ini jelas bahwa dengan munculnya penampilan kita sebagai manusia kita sudah yang paling kreatif dari semua makhluk, menggunakan definisi kreatif yang dikutip pada awal bab ini.

2. Kesadaran magis

Sebagaimana telah kita lihat, selama periode praoperasional Piaget, anak-anak memberikan penjelasan magis untuk peristiwa yang mereka alami di dunia di sekitar mereka. Terbukti ini adalah refleksi dari waktu, diidentifikasi oleh Gebser (1949/1986), ketika penjelasan magis adalah bentuk berpikir dominan bagi orang dewasa juga. Sementara itu, di kemudian hari, individu yang kreatif mungkin memilih menggunakan pemikiran magis , untuk mengakses materi kreatif, dalam konteks perkembangan yang lebih luas dalam penggunaannya.

Gebser (1949/1986) menganggap bahwa masing-masing struktur kesadaran menjadi cara yang sah dan agak valid dalam pemahaman realitas. Ia tidak menganggap masyarakat adat

5

Page 7: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

menjadi lebih rendah atau bodoh. Memang, ia merasa bahwa hidup di dunia sihir adalah untuk mengalami kemungkinan magis seperti sinkronisitas , telepati, dan peramalan, sebagai aspek rutin dari realitas. Kita tidak bisa berbicara untuk dunia anak-anak, tapi memang tampaknya kasus bahwa pengalaman tersebut tidak dianggap biasa di antara budaya utama modern di mana penjelasan magis dan pemikiran magis dianggap sebagai tarif umum. Taylor (2003) telah mengambil gagasan ini lebih jauh daripada Gebser, menyajikan bukti bahwa menghilangkan klaim bahwa "orang primal kurang rohaniah dan kurang berkembang dalam bidang sosial " daripada manusia modern

Produksi kreatif kuno struktur kesadaran ini termasuk lukisan yang luar biasa yang ditemukan di tempat-tempat suci gua besar di Eropa selatan, seperti Lascaux dan Altamira. Meskipun mereka jelas mewakili berbagai hewan kontemporer, pemeriksaan lebih dekat mengungkapkan bahwa beberapa lukisan ini digambarkan dengan anatomi yang presisi. Seperti seni anak-anak, jelas kepada siapa pun yang meneliti lukisan ini dengan serius bahwa presisi anatomi bukan apa yang mereka maksud. Beberapa menunjukkan fitur fantastis, seperti tanduk forking yang panjang.

Salah satu aspek dari lukisan gua ini yang mudah untuk diabaikan kecuali sesorang melihat mereka dalam pengaturan asli mereka adalah bahwa mereka sering digambar tepat di atas satu sama lain dalam apa yang tampaknya menjadi campuran acak sebuah gambar. Kebanyakan gambar tidak jelas ini tidak hanya ada di Spanyol dan Prancis, tetapi juga di Afrika Selatan di mana binatang yang ada diBomvu Ridge sudah ada dari sekitar 40.000 tahun yang lalu. Gebser (1949/1986) menunjukkan bahwa mengabaikan ruang, serta waktu, adalah karakteristik dari kesadaran magis, di mana peristiwa dipisahkan dalam ruang dan bahkan waktu dapat berinteraksi satu sama lain, atau bahkan dialami sebagai sebuah kejadian tunggal. Ini, pada kenyataannya, adalah esensi dari magis: tindakan yang melanggar hukum-batas ruang dan waktu.

3. Kesadaran Mitis

Gebser (1949/1986) mengaitkan kesadaran mitis yang paling menonjol dengan peradaban hortikultura dan pertanian awal dari Mediterania dan Timur Tengah. Bentuk kesadaran ini mewakili pergeseran dari dunia sihir, di mana roh-roh yang hidup dan peristiwa bermakna ditemukan di mana-mana di alam, ke dunia yang diciptakan dan ditopang oleh dewa-dewa dan dewi-dewi. Banyak bentuk Great Mother, atau dewi bumi, ditandai periode dari sekitar 10.000 tahun S.M sampai munculnya negara/kota besar di Timur Tengah. Dewi bumi dikaitkan dengan alam, kesuburan (serta menopause), malam, bison (dan hewan totem lainnya, tergantung pada daerah), dan bulan, dengan siklus bulanan. Kita tahu beberapa rincian dari tradisi besar mitis spiritual pertama ini , tapi bukti dari mereka ditemukan secara luas di seluruh Eropa dan Asia dalam bentuk ukiran kecil gambar dewi.

Potensi kreatif struktur kesadaran mitis adalah kemampuan manusia untuk memahami dunia, dan tempat kita di dalamnya, melalui cerita mitologi dan narasi alegoris. Struktur ini juga dihubungkan dengan pengkristalan imajinasi sejarah. Gebser (1949/1986) menganggap hal ini sebagai air mancur dari semua narasi epik dalam sejarah kosmos dan konstruksi makna dalam hidup. Dalam aspek tersebut hal ini dikaitkan dengan puisi dan epos, dan merupakan sumber dari semua agama teistik, baik kuno dan modern. Pikiran mitis berupaya

6

Page 8: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

mencari jawaban teka-teki besar kehidupan, pertanyaan seperti dari mana kita berasal dan apa arti hidup kita , dan memutar penjelasan ini ke dalam cerita yang epik. Dengan demikian, pertanyaan besar tersebut ditujukan pada dewa-dewa dan dewi-dewi

Tidak seperti kesadaran magis, yang bahkan bisa berpikiran terbuka dan liberal untuk orang modern, kesadaran mitos rentan terhadap pembangunan polaritas yang kuat, membingkai realitas dalam hal yang baik dan yang jahat, terang dan gelap, dan sebagainya. Jadi, tidak mengherankan bahwa begitu banyak perang dan begitu banyak pertumpahan darah telah dikaitkan dengan struktur mitis. Tentu saja, mitologi jarang sepihak atau sederhana; Levi-Strauss (1963) menunjukkan bahwa mitos abadi biasanya diselesaikan dengan menyelesaikan polaritas dan menggabungkan dualitas.

Namun demikian, struktur kesadaran inilah yang meminjamkan makna untuk kehidupan sehari-hari. Bagi banyak orang makna ini mengalir dalam konteks agama. Namun, selain dari epos mitis megah, itu adalah kisah-kisah pribadi yang kita hidupi dan berperilaku dari peristiwa kehidupan kita sehari-hari. Tanpa cerita seperti itu, tanpa perasaan bahwa setiap hari kita memainkan bagian yang berarti dalam beberapa narasi, hidup bisa terasa hampa, dan masalah pribadi belum tentu bisa terselesaikan (Harvey & Weber, 2002).

4. Kesadaran Mental

Bentuk kesadaran ini terkait dengan operasi berpikir formal. Di dunia Barat, bentuk kesadaran ini muncul seiring dengan munculnya filsuf pra-Sokrates Yunani seperti Thales, Anaximander, Anaximenes, Pythagoras, dan Anaxagoras (de Quincey, 2002). Pendekatan rasional untuk memahami dunia mengalami kemunduran selama Abad Pertengahan, namun kembali menguat di zaman Renaissance dengan penekanan pada seni perspektival, dan segera setelah dengan pemikiran analitik. Sebagai hasil dari Renaissance dan paradigma selanjutnya, kesadaran manusia telah datang untuk mengalami dunia sebagai semacam ruang Cartesian yang diperpanjang, dan waktu sebagai dimensi Newtonian yang linear.

Cara memahami dunia ini telah memberi kita filsafat, matematika, teknik, dan ilmu pengetahuan Barat. Hal ini, pada kenyataannya, adalah bagaimana manusia modern menafsirkan realitas, meskipun banyak orang di dunia saat ini masih memberikan kepercayaan yang cukup besar untuk keyakinan mitis, kreasionis ilmiah menjadi salah satu contoh. Kesadaran mental secara sendiri tidak bisa menyampaikan makna. Upaya untuk membuatnya dapat melakukannya, seperti kegiatan humanisme sekuler dan filsafat eksistensial Sartre , meninggalkan banyak orang yang belum terpenuhi. Tampaknya bahwa produksi kreatif terbesar dari pemikiran rasional, yang sering mencapai ekspresi penuh dalam struktur kesadaran mitis, ditenagai oleh imajinasi manusia. Namun, kesadaran mental dilengkapi dengan alat-alat mental bagi pemecahan masalah yang logis, dalam kombinasinya dengan imajinasi mitis, dapat menimbulkan karya-karya besar dari teknik, ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur, dan sebagainya. Hal ini membawa kita ke topic selanjutnya yaitu topik kesadaran integral

5. Kesadaran integral

Gebser (1949/1986) percaya bahwa ada sebuah struktur baru, yang ia sebut kesadaran integral, muncul dalam skala luas pada akhir abad ke-19. Hal ini ditandai dengan fluiditas

7

Page 9: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

pemikiran dan persepsi yang tidak lagi terbatas pada satu titik pandang, seperti dalam seni perspektival dan imajinasi, tetapi mengalami secara bersamaan dari berbagai perspektif. Hal ini juga ditandai dengan rasa yang lebih cair dari waktu dan ruang. Kedua aspek tersebut sangat jelas, misalnya, dalam lukisan Picasso tentang pemboman Guernica, di mana kita melihat potongan-potongan orang, hewan, dan bangunan terbang tentang di mana semuanya terjadi sekaligus. Chagall menyajikan perspektif artistik yang sangat berbeda, yang mungkin menyerang penikmatnya. "Paris from a Window"-nya menyajikan orang yang terbang, diposisikan secara aneh, dan berkepala dua dari berbagai ukuran dan dimensi hidup yang bersama dalam panorama bangunan, bunga, dan kendaraan yang, anehnya, menghasilkan urutan yang koheren dan estetis memuaskan dari apa yang pada awalnya tampaknya menjadi kekacauan yang putus asa.

Tidak mungkin untuk menemukan struktur kesadaran integral dalam tahap-tahap perkembangan Piaget, karena itu jelas merupakan modus pemahaman yang melampaui operasi formal. Bahkan model kecerdasan yang ditawarkan oleh teori operasi postformal tidak sama persis dengan deskripsi Gebser ini. Dengan semua ini dalam pikiran, mungkin cara terbaik untuk memahami apa yang Gebser akui sebagai integral adalah untuk mengatakan bahwa ia sedang mencari berbagai strata perkembangan postformal. Hal ini dibuktikan dalam banyak ekspresi seperti itu, dan Gebser menyimpulkan bahwa mereka mewakili struktur tunggal kesadaran.

Fitur yang mendefinisikan kesadaran integral bagi Gebser (1949/1986) adalah bahwa struktur kesadaran ini melepaskan aktifitas bebas dari semua struktur kesadaran. Dengan kata lain, magis, mitos, dan struktur mental semua bisa aktif secara bersamaan. Di akhir hidupnya, Gebser menyarankan pembacanya untuk "hidup dalam semua struktur sepanjang waktu". Menurutnya ini adalah formula untuk kehidupan yang kaya, dan menyebabkan keluarnya potensi kreativ yang menakjubkan. Kekayaan kreativitas seperti itu dapat terlihat dalam transformasi yang mendalam pada bidang filsafat, ilmu pengetahuan, sastra, musik, dan tari, semua yang terjadi dalam beberapa dekade setelah tahun 1900. gelembung kreativitas ini adalah tempat yang lebih mencolok dibandingkan dalam seni visual baru. Pelukis seperti Cezanne, Monet, dan Picasso mulai menjelajahi dunia melalui lensa multifaset dan persepsi yang terpisahkan. seniman generasi ini, dan orang-orang sejak saat itu , sengaja berangkat dari tradisi lama seni sebagai representasi dari realitas eksternal Newtonian, membuat perubahan radikal untuk seni sebagai penggambaran sadar pengalaman itu sendiri.Perubahan yang dapat dibandingkan juga terjadi dalam tarian; Serge Diaghilev, misalnya, membujuk koreografer berbakat (misalnya, Michael Folkine) untuk bekerja dengan penari yang inovatif (misalnya, Tamara Karasvina, Vaslav Nijinsky), musisi (misalnya, Igor Stravinsky), dan desainer (misalnya, Leon Bakst). Perkembangan serupa terjadi di musik, sastra, hukum, dan bahkan dalam sains dan matematika (Gebser, 1949/1986).

E. Transparansi, spiritualitas, dan kreativitas

Gebser (1949/1986) berbicara tentang kualitas transparan dari kesadaran integral, yang berarti bahwa kesadaran integral menunjukkan sifat yang terbuka dan transparan

8

Page 10: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

melalui realitas berpengalaman dalam cara yang jelas dan kurang terkondisi. Dalam hal ini mungkin memang pada jalur kesadaran nondual dan berkondisi yang dijelaskan dalam banyak tradisi, seperti dicatat pada awal bab ini. Walaupun belum sepenuhnya disadari, keadaan seperti itu telah dilaporkan dialami oleh banyak individu kreativ dari waktu ke waktu.

Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adlah dengan membersihkan pikiran seseorang dari unsur-unsur yang mengalihkan perhatian kita dan mendistorsi persepsi kita. Seperti yang diajarkan di banyak tradisi spiritual, hal ini termasuk emosi seperti kebencian, keserakahan, kebencian, iri serta sikap negatif, pikiran, dan ucapan apapun. Dalam ajaran Buddha, salah satunya berbicara tentang "tiga racun": keserakahan, kebencian, dan kebodohan. Hal-hal tersebut sering disebut sebagai kotoran atau kontaminan dari pikiran, bahwa hal tersebut mengaburkan pengalaman kita, kondisi kesadaran kita, dan melumpuhkan kreativitas kita. Hal ini juga diketahui bahwa banyak orang yang sangat kreatif mampu menempatkan berbagai gangguan disamping mereka selama bekerja . Csikszentmihalyi (1990) menyebut hal ini sebagai salah satu kondisi alur(flow), tetapi lebih dari penyerapan dalam tugas di tangan. Ini juga merupakan pembukaan dari kesadaran sehingga memungkinkan ide-ide kreatif dan impuls muncul baru tanpa usaha.

Sejauh mana kita mampu memanfaatkan diri dari keadaan pikiran yang jernih ini dalam pekerjaan kita atau bermain tergantung sejauh mana kita membuka diri untuk kreativitas optimal dari struktur kesadaran integral . Sejauh mana kita bisa memanfaatkan diri dari kondisi ini dalam kehidupan kita sehari-hari adalah sejauh mana kita membuka seluruh hidup kita ke arah kreativitas tanpa syarat. Ini melibatkan keterbukaan terhadap apa yang dapat dipelajari dari paradigma lain, pandangan dunia lainnya, dan budaya lainnya. Ini adalah tujuan yang jauh lebih menantang, tetapi dalam hal kreativitas, serta kualitas hidup, itu adalah mutiara di luar harga.

Bagaimana kita bisa mencapai keadaan ini? Menurut penulis tidak ada jawaban yang mudah untuk pertanyaan ini, atau lebih tepatnya tidak ada jalan mudah untuk solusinya. Bagaimanapun Pemahaman bahwa kesadaran integral dan kreativitas yang mengalir dari itu, mungkin berbagi fitur yang ditemukan di jalan menuju kesadaran spiritual, kita hanya perlu melihat ke saran dari tradisi spiritual dan filosofis yang bercita-cita untuk jalan ini. Penelitian psikologis, serta wawasan tradisi, baik kuno dan kontemporer, baik Timur dan Barat, menunjukkan bahwa cara yang paling efektif untuk menggerakkan kita ke arah ini adalah untuk berlatih beberapa bentuk meditasi biasa atau kontemplasi, terutama apa yang sering disebut " meditasi kesadaran ". Untuk menggambarkan metode ini lebih lengkap akan membutuhkan esai lain. Untuk saat ini, mari kita berusaha untuk hidup lebih lengkap di semua struktur kesadaran kita miliki, merangkul dunia dan kehidupan yang diberi kepada kita

9

Page 11: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

10

Page 12: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

BAB 3Pembahasan, kesimpulan, dan Implikasi

A. Pembahasan1. Teori perkembangan kognitif menurut para ahli

Menurut Piaget, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya, yaitu bagaimana anak secara aktif mengkontruksi pengentahuannya. Pengetahuan datang dari tindakan . menurut teori Piaget pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis.

Pembelajaran dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada berfikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya dan mengutamakan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran serta memaklumi adanya perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan yang dapat dipegaruhi oleh perkembangan intelektual anak. Teori dasar perkembangan kognitif dari Jean Piaget mewajibkan guru agar pembelajaran diisi dengan kegiatan interaksi inderawi antara siswa dengan benda-benda dan fenomema konkrit yang ada di lingkungan serta dimaksudkan untuk menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir, antara lain kemampuan berpikir konservasi.

Jerome Bruner memahami karakteristik perkembangan kognitif tidak didasarkan pada usia tertentu, namun berdasarkan pengamatannya terhadap perilaku anak. Adapun tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Bruner, yaitu:

1. Tahap enaktif (0-2 tahun) Pada tahap ini, anak memahami lingkungannya. Misalnya, tidak ada kata yang membantu orang dewasa ketika mengajar anak berlatih naik sepeda. Belajar naik sepeda berarti lebih mengutamakan kecakapan motorik. Pada tahap ini, anak memahami objek sepeda berdasarkan apa yang dilakukannya, misalnya dengan memegang, menggerakkan, memukul, menyentuh, dan sebagainya.

2. Tahap ikonik (2-4 tahun) Pada tahap ini, informasi dibawa anak melalui imageri. Anak menjadi tahanan atas dunia perseptualnya. Anak dipengaruhi oleh cahaya yang tajam, gangguan suara, dan gerakan. Karakteristik tunggal pada objek yang diamati dijadikan sebagai pegangan, dan pada akhirnya anak mengembangkan memori visualnya.

3. Tahap simbolik (5-7 tahun) Pada tahap ini, tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu dan pemahaman perseptual sudah berkembang. Bahasa, logika, matematika memegang peranan penting. Tahap simbolik ini memberikan peluang anak untuk menyusun gagasannya secara padat, misalnya menggunakan gambar yang saling menghubungkan bentuk-bentuk rumus tertentu.

Bruner menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang berkembang dari tahap enaktif ke ikonik dan pada akhirnya ke simbolik. Meskipun demikian, bukan berarti orang dewasa tidak lagi mengkodekan pengalamannya melalui sistem enaktif dan ikonik,

11

Page 13: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

namun karena adanya banyak pengalaman, orang dewasa lebih banyak menggunakan cara berpikir simbolik dibandingkan dengan enaktif dan ikonik.

Sedangkan Lev Vygotsky (1896-1934) berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa. Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendiri dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran melibatkan pembelajaran menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, sistem matematika, dan alat-alat ingatan.

Penekanan Vygotsky pada peran kebudayaan dan masyarakat di dalam perkembangan kognitif lebih banyak menekankan peranan orang dewasa dan anak-anak lain dalam memudahkan perkembangan si anak. Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relatif dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun, anak-anak tak banyak memiliki fungsi mental yang lebih tinggi seperti ingatan, berfikir dan menyelesaikan masalah. Pada intinya dapat disimpulkan bahwa dalam teori Vygotsky mengandung banyak unsur psikologi pendidikan, khususnya pokok bahasan pendidikan dan budaya.Seperti Piaget, Vygotsky menekankan bahwa anak-anak secara aktif menyusun pengetahuan mereka. Akan tetapi menurut Vygotsky, fungsi-fungsi mental memiliki koneksi-koneksi sosial. Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak mengembangkan konsep-konsep lebih sistematis, logis, dan rasional sebagai akibat dari percakapan dengan seorang penolong yang ahli.

Menurut Vygotsky, perolehan pengetahuan dan perkembangan kognitif seorang seturut dengan teori sciogenesis. Dimensi kesadaran social bersifat primer, sedangkan dimensi individualnya bersifat derivative atau merupakan turunan dan bersifat skunder. Artinya, pengetahuan dan pengembangan kognitif individu berasal dari sumber-sumber social di luar dirinya. Hal ini tidak berarti bahwa individu bersikap pasif dalam perkembangan kognitifnya, tetapi Vygotsky juga menekankan pentingnya peran aktif seseorang dalam mengkonstruksi pengetahuannya. Maka teori Vygotsky sebenarnya lebih tepat disebut dengan pendekatan konstruktivisme. Maksudnya, perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga oleh lingkungan social yang aktif pula.

Teori psikologi yang dipegang oleh vygotsky lebih mengacu pada kontruktivisme. Karena ia lebih menekan pada hakikat pembelajaran sosiokultural. Dalam analisisnya, perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan social secara aktif.

2. Perkembangan Musik Dari Zaman Ke Zaman Dan Hubungannya Dengan Struktur Kesadaran

Musik mengalami perkembangan, perubahan dan perluasan dari masa ke masa seirig dengan pertumbuhan kebudayaan dalam masyarakat tempat musik itu tumbuh. Untuk mengetahui perkembangan musik dari zaman ke zaman, para ahli musik dari Barat membagi perkembangan musik ke dalam beberapa klasifikasi. Perkembangan dan perubahan tersebut juga mengikuti perkembangan struktur kesadaran manusia menurut jean gebser

a. Musik Kuno (Sebelum 476 M)

12

Page 14: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

Sebutan musik Kuno diberikan kepada musik yang berkembang dalam budaya tulis, menggantikan musik prasejarah. Musik Kuno mengacu pada sistem musik yang dikembangkan di berbagai wilayah, seperti Mesopotamia, Mesir, Persia, India, Cina, Yunani dan Romawi. Musik Kuno sudah mengenal sistem musik yang dinamakan skala, yang merupakan cikal bakal tangga nada. Pada masa ini musik musik dikaitkan sebagai sesuatu yang bersifat magis, musik merupakan jembatan antar dunia. hal ini sejalandengan struktur kesadaran magis yang dijelaskan oleh gebser

b. Musik Sakral Abad Pertengahan (476-1450 M)Musik abad ini bermula pada Gereja Katolik Roma di Barat (Eropa Barat). Musik ini digunakan dalam ibadat terutama di katedral & biara dan biasanya dinyanyikan oleh pada biarawan atau biarawati. Musik Gereja Abad Pertengahan biasa disebut Musik Gregorian dan bersifat plainchant (musik polos). Tidak diketahui secara pasti cara memainkan musik ini karena kebanyakan dokumentasi musik pada Abad Pertengan awal adalah musik vocal. Petunjuk penggunaan instrument musik hanya diperoleh dari ilustrasi manuskrip dan lukisan-lukisan Abad Pertengahan. Pada awalnya alat musik digunakan sebagai salah satu ritus ibadat bagi para dewa-dewa kuno Eropa, Mediterania dan sekitarnya. Hal ini pulalah yang menyebabkan gereja melarang penggunaan alat musik dalam upacara peribadatan. Setelah tahun 1100, instrument musik baru diperbolehkan untuk digunakan dalam gereja yaitu orgen pipa. Musik pada masa ini juga dinamakan musik sakral. Sebutan musik plantchant atau musik polos didapatkan karena musiknya berupa musik vocal monofoni dengan syair bahasa Latin yang dinyanyikan tanpa iringan. Musik plainchant disebut juga musik Gregorian, diambil dari nama tokoh musik plainchant terkenal St. Gregorius Agung yang juga seorang Paus Roma pada tahun 590-604 M. Musik Gregorian sebenarnya merupakan sebuah tradisi oral yang kemudian didokumentasikan dengan menggunakan notasi awal. Karakteristik dari musik Gregorian adalah nonmetrikal (tidak berbirama) dan memakai tangga nada gerejawi. Karakter musik plainchant ada yang resitatif (sederhana), melismatis (rumit) dan ada juga yang merupakan kombinasi dari keduanya.

Pada zaman ini struktur kesadarannya adalah kesadaran mistis. Dimana musik hanya digunakan sebagai media spiritual. Musik digunakan sebagai media komunikasi dengan yang di atas.

c. Musik Renaisans (1460-1600)Musik Renaisans adalah musik klasik yang muncul pada zaman Renaisans tahun 1450-1600. Pada zaman ini sebenarnya tidak terdapat perubahan yang signifikan dalam dunia musik sehingga tidak ada batas yang jelas tentang awal zaman musik ini. Zaman renaisans sebenarnya berarti kelahiran kembali kesenian-kesenian romawi dan yunani kuno, yang mengalami kemunduran selama abad pertengahan.Zaman renaisans merupakan awal munculnya kembali kesadaran mental yang sebenarnya sudah muncul sebelum abad pertengahan melalui peradaban romawi dan yunani kuno

d. Musik Barok (1600-1750), Musik Klasik (1750-1830), Musik Romantik (1815-1910)Musik Barok adalah musik klasik barat yang diciptakan pada zaman Barok (Baroque), tahun 1600-1750. Kata Barok berarti mutiara dengan bentuk yang tidak wajar, yang secara umum mencerminkan seni dan arsitektur bangunan pada era ini. Musik Barok biasanya hanya mencerminkan satu jenis emosi, jarang memiliki modulasi atau rubotu, terutama apabila dibandingkan dengan musik klasik dan romatik. Jika menggunakan piano, pedal piano jarang dimainkan.

13

Page 15: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

Zaman klasik salam sejarah musik Barat semakin besar terjadi pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19, sekitar 1750-1820. Dua komponis yang paling terkenal pada zaman ini adalah Wolfgang Amadesus Mozart dan Ludwig van Beethoven. Musik zaman klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:- Peralihan dinamik dari lebut sampai keras (cressendo) atau dari keras menjadi lembut (decressendo).- Perubahan tempo dengan percepatan (accelerando) dan perlambatan (ritardando).- Tidak terlalu banyak hiasan atau ornamentik.- Pemakaian akor 3 nada.

Musik Romantik dalam sejarah musik Barat muncul pada awal 1800-an sampai dekade pertama abad ke-20 Musik Zaman Romantik sering dikaitkan dengan gerakan romantik di bidang sastra, seni dan filsafat.Ketiga zaman tersebut merupakan masa kesadaran mental, dimana pada zaman-zaman tersebut banyak muncul penemuan-penemuan baru dalam hal bermain musik

e. Musik Modern atau Abad ke-20 (1900-2000) dan Musik Kontemporer atau Abad Ke-21 (2000-sekarang)Musik Modern atau abad ke-20 ditandai dengan pertumbuhan industri yang begitu cepat dan munculnya teknologi canggih untuk merekam dan mendistribusikan musik, serta inovasi dramatis dalam bentuk musik dan gaya. Karena musik tidak lagi terbatas pada konser dan klub, para pemusik era ini berlomba untuk mendapatkan pengakuan global. Musik abad ke-20 membawa kebebasan baru, perluasan eksperrimentasi dengan gaya musik baru yang "menentang" aturan periode sebelumnya. Pada era ini, teknologi sungguh memiliki peranan yang besar dibanding era sebelumnya.

Di abad ke-21 ini, banyak musisi yang mulai bekerja secara individu karena terbantu oleh teknologi yang mudah, praktis dan tepat guna. Dari sini muncul istilah bedroom recording yaitu merekam musik didalam kamar dan mobile recording yaitu merekam musik dimana saja. Kemajuan teknologi yang cukup pesat membuat musik menjadi sangat praktis dan bersifat pribadi. Musik tidak lagi hanya didominasi para musisi tetapi juga para penghobi.Struktur kesadaran integral muncul pada zaman-zaman ini, di era globalisasi seperti sekarang. Hal ini terlihat dari perspektif karya yang tidak hanya melihat dari satu titik saja namun dari beberapa. Sebagai contoh banyak seni kontemporer yang menggabungkan antara musik-musik tradisional dan musik klasik barat.

B. Kesimpulan

Pembahasan pada chapter ini memberikan pengetahuan bagi kita bahwa ternyata struktur kesadaran peradaban manusia dari zaman ke zaman menyerupai struktur kesadaran individu. Dimana adanya perubahan yang Nampak dari pemahaman kognitif, dan kesamaan hasil-hasil kreatif antara periode perkembangan tertentu seseorang dengan struktur kesadaran pada suatu periode zaman.

Namun pemahaman mengenai perkembangan kognitif terhadap seseorang juga dapat dilihat dalam beberapa pandangan ahli, seperti Piaget, Bruner, dan Vygotsky. Pandangan tersebut tidak selamanya sejalan, seperti teori perkembangan kognitif Vygotsky yang bertolak belakang dengan teori Piaget.

14

Page 16: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

Dalam kaitannya dengan struktur sejarah dari kesadaran, sejarah dan perkembangan musik dunia tampaknya sejalan dengan struktur tersebut, dimana terlihat periodisasi yang serupa dengan struktur kesadaran gebser

C. Implikasi

1. Implikasi bagi penelitian pendidikan seniAda beberapa topik menarik yang dapat dijadikan sebagai bahan penelitian pendidikan seni menyangkut pembahasan chapter ini. Topik-topik tersebut antara lain:

- Bagaimana perkembangan kognitif murid di zaman modern ini?- Apa bentuk pembelajran yang sesuai dengan kondisi kognitif tertentu- Bagaimana struktur sejarah kesadaran yang terjadi di Indonesia- Apa produk-produk kreatif yang diciptakan sejalan dengan struktur sejarah dari kesadaran

di Indonesia

2. Implikasi bagi praktek pendidikan seni

Pembahasan pada chapter ini dapat menjadi bahan bagi para guru di sekolah untuk membuat sebuah prose pembelajaran yang sesuai denga tahapan kognitif anak didik. Selain itu pembahasan ini juga menganjurkan kita untuk bersifat terbuka akan budaya asing, dan membersihkan pikiran kita dari pikiran kotor, karena dengan melakukan hal-hal tersebut kreativitas seseorang dapat muncul dan berkembang.

15

Page 17: Reviu Chapter 6 Buku Everyday Creativity AUDIENCE FLOW

GLOSARIUM

DAFTAR PUSTAKA

16