resume penghargaan bidang keselamatan … subroto/pengumuman penghargaan...resume penghargaan bidang...

13
RESUME PENGHARGAAN BIDANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN Sesuai Pasal 44 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan Pasal 42 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik menyatakan bahwa setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan yang bertujuan untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, aman dari bahaya bagi manusia dan mahluk hidup dan ramah lingkungan. Manfaat keselamatan ketenagalistrikan diantaranya untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat awam dalam menggunakan tenaga listrik, mencegah ketidaknormalan operasi instalasi tenaga listrik sehingga tidak terjadi kerusakan yang fatal yang dapat merugikan waktu dan biaya dalam melakukan perbaikan dan menciptakan safety culture di sektor ketenagalistrikan melalui penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan. Kriteria penilaian penghargaan keselamatan ketenagalistrikan berdasarkan kualifikasi sebagai berikut: 1. Pembangkit memiliki Sertifikat Laik Operasi. 2. Badan Usaha Jasa Operasi dan Pemeliharaan dan/atau pemilik instalasi memiliki: a. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Ketenagalistrikan dan Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL), jika pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dilakukan oleh Badan Usaha Jasa Operasi dan Pemeliharaan atau pihak ketiga. b. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL), jika pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dilakukan sendiri oleh pemilik instalasi. 3. Unit pembangkit tidak mendapatkan proper lingkungan hidup Hitam. Sedangkan untuk kriteria teknis penilaian penghargaan keselamatan ketenagalistrikan berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Pemenuhan data Tenaga Teknik yang memiliki Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK). 2. Kinerja Pembangkit, berdasarkan nilai EFOR. 3. Pengelolaan Lingkungan, berdasarkan proper lingkungan dan pemenuhan dokumen lingkungan. 4. Pengelolaan Manajemen Perusahaan, berdasarkan pemenuhan dokumen Standar Manajemen Perusahaan. 5. Pemenuhan Sistem Manajemen Pengamanan. 6. Keikutsertaan Program Corporate Social Responsibilities (CSR). 7. Zero Accident dan pencegahan kecelakaan kerja. Penilaian penghargaan keselamatan ketenagalistrikan dilakukan oleh Tim Ahli berdasarkan SK Dirjen Ketenagalistrikan Nomor 384 K/73/DJL.4/2018 tentang Tim Ahli Kegiatan Penilaian Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan yang terdiri dari 9 (sembilan) anggota yaitu Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Prof. DR, Ir. Iwa Garniwa M.K. M.T selaku akademisi, Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD selaku pengamat energi, Dr. Ir. Supriadi Legino, MM, MBA selaku akademisi, Bambang Praptono selaku praktisi ketenagalistrikan dan GM PT PLN (Persero) P2B Jawa Bali selaku stakeholder ketenagalistrikan. Tahapan penilaian terdiri dari Penyusunan Database, Pembentukan Tim Ahli Penilai, Penilaian Berdasarkan Kategori, Verifikasi Lapangan dan Penentuan Nominasi Penerima Penghargaan. Dari kategori 120 (seratus dua puluh) obyek PLTU dan PLTG/GU yang diharapkan ikut serta, hanya 45 (empat puluh lima) obyek PLTU dan PLTG/GU yang mengajukan permohonan penghargaan keselamatan ketenagalistrikan. Nominasi kategori penghargaan yang diikutsertakan terdapat 17 (tujuh belas) kategori yang terdiri dari 6 (enam) untuk sistem grid code Jamali, 6 (enam) kategori untuk sistem grid code Sumatera, 2 (dua) kategori untuk sistem grid code Kalimantan, 2 (dua) kategori untuk sistem grid code Sulawesi dan 1 (satu) kategori untuk The Most Improved Effort Electricity Safety Power Plant. Pada Penganugerahan Subroto Tahun 2018 Bidang Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan terdapat 8 kategori pemenang, yaitu: 1. Kategori PLTU untuk Sistem Grid Code Jamali Kualifikasi Besar dianugerahkan kepada PLTU PAITON 1 & 2 2. Kategori PLTU untuk Sistem Grid Code Sumatera Kualifikasi Besar dianugerahkan kepada PLTU TARAHAN 3. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Jamali Kualifikasi Besar dianugerahkan kepada PLTGU MUARA KARANG 4. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Jamali Kualifikasi Menengah dianugerahkan kepada PLTG GILIMANUK 5. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Sumatera Kualifikasi Menengah dianugerahkan kepada PLTG BATANG HARI 6. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Sumatera Kualifikasi Kecil dianugerahkan kepada PLTG BORANG 7. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Sulawesi dianugerahkan kepada PLTG TELLO 8. Kategori The Most Improved Effort Electricity Safety Power Plant dianugerahkan kepada PLTU INDRAMAYU

Upload: trinhnhu

Post on 12-Aug-2019

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RESUME PENGHARGAAN BIDANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Sesuai Pasal 44 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan Pasal 42 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik menyatakan bahwa setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan yang bertujuan untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, aman dari bahaya bagi manusia dan mahluk hidup dan ramah lingkungan.

Manfaat keselamatan ketenagalistrikan diantaranya untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat awam dalam menggunakan tenaga listrik, mencegah ketidaknormalan operasi instalasi tenaga listrik sehingga tidak terjadi kerusakan yang fatal yang dapat merugikan waktu dan biaya dalam melakukan perbaikan dan menciptakan safety culture di sektor ketenagalistrikan melalui penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan.

Kriteria penilaian penghargaan keselamatan ketenagalistrikan berdasarkan kualifikasi sebagai berikut: 1. Pembangkit memiliki Sertifikat Laik Operasi. 2. Badan Usaha Jasa Operasi dan Pemeliharaan dan/atau pemilik instalasi memiliki: a. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Ketenagalistrikan dan Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL), jika

pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dilakukan oleh Badan Usaha Jasa Operasi dan Pemeliharaan atau pihak ketiga.

b. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL), jika pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dilakukan sendiri oleh pemilik instalasi.

3. Unit pembangkit tidak mendapatkan proper lingkungan hidup Hitam.

Sedangkan untuk kriteria teknis penilaian penghargaan keselamatan ketenagalistrikan berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Pemenuhan data Tenaga Teknik yang memiliki Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK). 2. Kinerja Pembangkit, berdasarkan nilai EFOR. 3. Pengelolaan Lingkungan, berdasarkan proper lingkungan dan pemenuhan dokumen lingkungan. 4. Pengelolaan Manajemen Perusahaan, berdasarkan pemenuhan dokumen Standar Manajemen Perusahaan. 5. Pemenuhan Sistem Manajemen Pengamanan. 6. Keikutsertaan Program Corporate Social Responsibilities (CSR). 7. Zero Accident dan pencegahan kecelakaan kerja.

Penilaian penghargaan keselamatan ketenagalistrikan dilakukan oleh Tim Ahli berdasarkan SK Dirjen Ketenagalistrikan Nomor 384 K/73/DJL.4/2018 tentang Tim Ahli Kegiatan Penilaian Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan yang terdiri dari 9 (sembilan) anggota yaitu Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Prof. DR, Ir. Iwa Garniwa M.K. M.T selaku akademisi, Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD selaku pengamat energi, Dr. Ir. Supriadi Legino, MM, MBA selaku akademisi, Bambang Praptono selaku praktisi ketenagalistrikan dan GM PT PLN (Persero) P2B Jawa Bali selaku stakeholder ketenagalistrikan.

Tahapan penilaian terdiri dari Penyusunan Database, Pembentukan Tim Ahli Penilai, Penilaian Berdasarkan Kategori, Verifikasi Lapangan dan Penentuan Nominasi Penerima Penghargaan.

Dari kategori 120 (seratus dua puluh) obyek PLTU dan PLTG/GU yang diharapkan ikut serta, hanya 45 (empat puluh lima) obyek PLTU dan PLTG/GU yang mengajukan permohonan penghargaan keselamatan ketenagalistrikan. Nominasi kategori penghargaan yang diikutsertakan terdapat 17 (tujuh belas) kategori yang terdiri dari 6 (enam) untuk sistem grid code Jamali, 6 (enam) kategori untuk sistem grid code Sumatera, 2 (dua) kategori untuk sistem grid code Kalimantan, 2 (dua) kategori untuk sistem grid code Sulawesi dan 1 (satu) kategori untuk The Most Improved Effort Electricity Safety Power Plant.

Pada Penganugerahan Subroto Tahun 2018 Bidang Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan terdapat 8 kategori pemenang, yaitu: 1. Kategori PLTU untuk Sistem Grid Code Jamali Kualifikasi Besar dianugerahkan kepada PLTU PAITON 1 & 2 2. Kategori PLTU untuk Sistem Grid Code Sumatera Kualifikasi Besar dianugerahkan kepada PLTU TARAHAN 3. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Jamali Kualifikasi Besar dianugerahkan kepada PLTGU MUARA

KARANG 4. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Jamali Kualifikasi Menengah dianugerahkan kepada PLTG

GILIMANUK 5. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Sumatera Kualifikasi Menengah dianugerahkan kepada PLTG

BATANG HARI 6. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Sumatera Kualifikasi Kecil dianugerahkan kepada PLTG BORANG 7. Kategori PLTG/GU untuk Sistem Grid Code Sulawesi dianugerahkan kepada PLTG TELLO 8. Kategori The Most Improved Effort Electricity Safety Power Plant dianugerahkan kepada PLTU INDRAMAYU

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

PENILAIAN PENGHARGAAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN KETENAGALISTRIKAN

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN

1

OUTLINE

DASAR HUKUM

TUJUAN DAN MANFAAT

METODOLOGI PENILAIAN

KRITERIA

TIM PENILAI

01

02

03

04

05

NOMINASI DAN OBJEK PENILAIAN

06

2

DASAR HUKUMKESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

3

1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

Pasal 44:

1) Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan

2) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud bertujuan untuk mewujudkankondisi:a. andal dan aman bagi instalasi;b. aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya; danc. ramah lingkungan

3) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud meliputi:a. pemenuhan standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik;b. pengamanan instalasi tenaga listrik; danc. pengamanan pemanfaat tenaga listrik

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

Pasal 42:

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai keselamatan ketenagalistrikan diatur dengan Peraturan Menteri.

2

TUJUAN DAN MANFAAT K2

4

TUJUAN

1. Melindungi manusia dan makhluk hidup lainnya dari bahayayang ditimbulkan tenaga listrik.

2. Melindungi instalasi tenaga listrik dari potensi kerusakan akibatketidaknormalan operasi dan gangguan.

3. Tercapainya kondisi operasi instalasi tenaga listrik secaraberkesinambungan dalam kurun waktu yang telah direncanakan.

4. Terpenuhinya kondisi instalasi tenaga listrik sesuai denganpersyaratan perundangan untuk menjaga kelestarian fungsilingkungan hidup.

1. Memberikan rasa aman bagi masyarakat awam dalammenggunakan tenaga listrik.

2. Mencegah ketidaknormalan operasi instalasi tenaga listriksehingga tidak terjadi kerusakan yang fatal yang dapatmerugikan waktu dan biaya dalam melakukan perbaikan.

3. Tercipta safety culture di sektor ketenagalistrikan melalui

penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan.

MANFAAT

METODOLOGI PENGHARGAAN BIDANG K2

1 Penyusunan Database Penilaian

2 Pembentukan Tim Penilai

3 Penilaian Berdasarkan Kategori

4 Verifikasi Lapangan

5 Ceremonial Penghargaan

5

6 Penyusunan Laporan

KRITERIA PENILAIAN PENGHARGAAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

6

1 KUALIFIKASI

2 KRITERIA PENILAIAN

Pembangkit memiliki Sertifikat Laik Operasi.

Badan Usaha Jasa Operasi dan Pemeliharaan dan/atau pemilik instalasi memiliki:

Sertifikat Badan Usaha (SBU) Ketenagalistrikan dan Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL), jikapelaksanaan operasi dan pemeliharaan dilakukan oleh Badan Usaha Jasa Operasi dan Pemeliharaan ataupihak ketiga.

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL), jika pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dilakukansendiri oleh pemilik instalasi.

Unit pembangkit tidak mendapatkan proper lingkungan hidup “Hitam”.

Pemenuhan data Tenaga Teknik yang memiliki Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK).

Kinerja Pembangkit, berdasarkan nilai EFOR.

Pengelolaan Lingkungan, berdasarkan proper lingkungan dan pemenuhan dokumen lingkungan.

Pengelolaan Manajemen Perusahaan, berdasarkan pemenuhan dokumen Standar Manajemen Perusahaan.

Pemenuhan Sistem Manajemen Pengamanan.

Keikutsertaan Program Corporate Social Responsibilities (CSR).

Zero Accident dan pencegahan kecelakaan kerja. Proposal Penerapan Keselamatan Ketenagalistrikan Video singkat site profile

TIM PENILAI

Tim PenilaiPenghargaan

K2

Pegawai Gatrik

Akademisi

PraktisiKetenagalistrikan

Stakeholder

7

Penilaian dilakukansecara wajibterhadap instalasiPLTU dan PLTG/GU berdasarkankategori-kategoriyang ditetapkan

Tim Ahli Penilai KeselamatanPenghargaan K2 (Usulan)

No. Nama/Jabatan Instansi

1 Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan

2 Sekretaris Direktorat Jenderal

Ketenagalistrikan

Ditjen Ketenagalistrikan

3 Direktur Teknik dan Lingkungan

Ketenagalistrikan

Ditjen Ketenagalistrikan

4 Direktur Pembinaan Pengusahaan

Ketenagalistrikan

Ditjen Ketenagalistrikan

5 Direktur Pembinaan Program

Ketenagalistrikan

Ditjen Ketenagalistrikan

6 Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD Akademisi

7 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

KLHK

8 Bambang Praptono Praktisi Ketenagalistrikan

9 EPV HSSE PT PLN (Persero) Stakeholder Ketenagalistrikan

NOMINASI PENGHARGAAN

9

JAMALI SUMATERA KALIMANTAN SULAWESI

PLTU

PLTG/GU

GRID CODE

KLASIFIKASI BESARMENE-NGAH

KECILMENE-NGAH

KECIL

PLTU 16 UNIT 11 UNIT 5 UNIT 6 UNIT

PLTG/GU 6 UNIT 8 UNIT 2 UNIT 1 UNIT

TOTAL PENGAJUAN : 55 UNIT

BESAR

Nominasi Penghargaan total 16 unit

PELAKSANAAN PENILAIAN

Submit Data: 1. Data SLO Unit Pembangkit;2. Data Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan;3. Data Sertifikat Badan Usaha (Jika Jasa O&M pihak ketiga);4. Data Kinerja Pembangkit;5. Dokumen Pengelolaan Lingkungan;6. Dokumen Standar Manajemen Perusahaan;7. Sistem Manajemen Pengamanan;8. Program Corporate Social Responsibility (CSR).9. Video singkat site profile, (yang meliputi coal handling, pengolahan FABA (fly ash,

bottom ash untuk PLTU) serta Pengelolaan limbah B3, emisi gas buang, dll).10.Proposal program peningkatan K2 yang telah dan akan dilaksanakan.

Verifikasi Administratif dan Teknis Penilaian Penghargaan K2

9

JADWAL PELAKSANAAN

11

Penyusunan Database PenilaianPenghargaan Keselamatan

Ketenagalistrikan

Penilaian Penghargaan KeselamatanKetenagalistrikan

PenyelenggaraanPenghargaanKeselamatan

Ketenagalistrikan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Evaluasi dan PenyusunanLaporan PenyelenggaraanPenghargaan Keselamatan

Ketenagalistrikan

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKANKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

slo.djk.esdm.go.id [email protected] 021-5225180

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

12