resume case study 3
DESCRIPTION
vkcnvkxnTRANSCRIPT
RESUME CASE STUDY-3 BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2Dinar Ardhananeswari (G1G009007)
SKENARIO KASUSCandra, seorang mahasiswi (25
tahun) datang ke RSGMP UNSOED untuk membuatkan gigi palsu. Dia seorang model iklan dan putri seorang pejabat. Gigi belakang bawah kanan dicabut 2 tahun yang lalu karena berlubang besar. Hasil pemeriksaan objektif menunjukan bahwa gigi 46 telah hilang, dengan gigi 47 telah miring kearah mesial sebanyak 5o
dan gigi 16 telah turun sebesar 2mm. kebersihan rongga mulut pasien dalam rentang sedang. ANALISA KASUS1. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
a. Chief Complaint (CC): Ingin membuat gigi palsu, karena gigi belakang bawah kanan dicabut 2 tahun lalu karena berlubang besar.
b. Present Illness (PI): Tidak adac. Past Dental History (PDH):
Pernah melakukan pencabutan gigid. Past Medical History (PMH) :
Tidak diketahuie. Family History (FH) : Tidak diketahui
f. Social History (SH) : Seorang model iklan dan anak
pejabat. 2. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Hasil pemeriksaan objektif menunjukkan gigi 46 hilang, gigi 47 miring kea rah mesial 5o, dan gigi 16 turun sebesar 2 mm. Kebersihan rongga mulut pasien dalam rentang sedang.
3. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan radiografi yang bisa
digunakan adalah periapikal dapat mengungkapkan keadaan gigi dan jaringan sekitarnya.
4. DIAGNOSIS
5. RENCANA PERAWATANRencana perawatan pada kasus
ini adalah Dental Bridge 45, 46, 47.
PROSEDUR PERAWATAN1. Anastesi 2. Preparasi gigi
a. Mengurangi permukaan bukal, menggunakan bur turpedo, penggerindaan bertujuan untuk menghilangkan kecembungan permukaan bukal dan undercut dan diperoleh bentuk chamfer. Pengurangan rata-rata 0,5-1 mm.
b. Pengurangan permukaan lingual, dengan bur turpedo membentuk chamfer. Bagian 2/3 gingiva dngan kemiringan 5o, bagian 1/3 oklusal melengkung ke dalam menyesuaikannya permukaan lingual.
c. Mengurangi permukaan oklusal 0,5 mm dari permukaan oklusal. Lingir tepi dihilangkan seluruhnya tapi bila tidak permukaan yang dipreparasi sebaiknya mengikuti konfigurasi tonjol aslinya.
3. Retraksi gingiva Retraksi dilakukan
menggunakan benang yang dibasahi larutan hemoden dan ditekankan pada celah gusi.
4. Pencetakan gigi Menggunakan bahan cetak
double impression putty dan light body.
5. Pemilihan warna gigiSesuai dengan warna gigi
tetangga dengan bantuan pedoman warna (shade guide) untuk menentukan value (tingkat warna gelap ke terang), chroma(kepekatan
PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 1
warna), hue (merah atau kuning)6. Pembuatan Temporary bridge
(Mahkota sementara)Dilakukan wax up pada model
kerja untuk proses Bridge. Setelah preparasi selesai, pasien dipasangkan mahkota sementara. Kemudian dilakukan pemilihan warna gigi yang sesuai dengan gigi asli.
7. Proses laboratorium pembuatan DieBagian model kerja dislicing
untuk dapat dibuka dan dipasangkan lagi pada model yang bertujuan untuk membuat mahkota terutama bagian proksimala. Pencetakan gigi yang telah
dipreparasi dengan bahan rubber base (silicon).
b. Penentuan letak pin.- Tandai lebar masing-masing
gigi.- Tusukkan jarum pentul pada
posisi bukkal atau labial dan palatal atau lingual gigi yang telah dipreparasi dengan posisi tegak lurus, tandai lebar gigi (bagian proximal).
c. Pengisian gips keras (sampai linggir alveolar).
d. Penanaman pin (bentuk retensi lingkaran).- Setelah gips keras, tanamkan
pin. Posisi harus sejajar dengan jarum pentul.
- Sisa gips dibuat bulatan-bulatan kecil
- Gips mengeras, lepaskan jarum pentul dengan menggunakan bur bulat, buat lekukan setengah lingkaran.
- Ambil wax merah (bulatkan), letakkan pada ujung pin.
- Olesi permukaan gigi dengan vaselin menggunakan kuas kecil.
e. Boxing dan pembuatan basis
Dengan menggunalan base plate wax setelah cetakan di boxing
f. Trimming dieMenggunakan bur bulat,
trimming tepat di bawah servikal dengan kedalaman 1 mm.
g. Pembuatan Model atau pola malam bridge Oleskan vaselin pada permukaan die, panaskan malam dan bentuk menggunakan lecron.
h. Pembuatan pontikbentuk pola pontik sesuai dengan bentuk anatomis gigi yang digantikan. Lepaskan pola malam dari die, letakkan pada model kerja, dengan bantuan sonde, sambungkan pontik dengan gigi penyangga.
8. Prossesing Mahkota dan Bridgea. Penanaman dalam Kuvet
(Flasking)- Model malam atau die
ditanamkan di tengah kuvet bawah yang telah diisi gips putih dengan bagian labial menghadap ke atas.
- Permukaan gips dihaluskan.- Permukaan gips dan model
malam diolesi vaselin sebagai separating medium
- Olesi model malam dengan gips menggunakan kuas, tunggu keras.
- Pasang kuvet atas dan isi dengan gips, dipres agar tidak lepas.
b. Mengeluarkan malam (Wax Elimination)- Kuvet direbus utnuk
mengeluarkan malam , Dinginkan permukaan kuvet.
c. Pengisian aklirik (Packing)- Ruangan cetakan model malam
(mould) dan sekitarnya diolesi
PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 2
Could Mould Seal (CMS) tunggu kering.
- Pengisian aklirik yang sudah diaduk, sambil mengetok kuvet.
- Tutup bagian atas aklirik dengan selopan atau plastic, tutup dengan kuvet atas, press lalu buka dan potong kelebihan aklirik dengan pisau model.
d. Pengisian akrilik (Prossesing)- Kuvet dalam keadaan dipress
dimasukkan ke dalam wadah perebusan selama 1 jam.
e. Membuka kuvet (Deflasking)- Keluarkan model.- Gips yang masih melekat
dibersihkan dengan brush.f. Finishing dan Polishing
- Menghaluskan, melicinkan, dan mengkilatkan mahkota (stone bur, rubbercup, wool bur dengan bubuk pumis).
g. Sementasi BridgeMenggunakan zinc phospat cement
KESIMPULANDAFTAR PUSTAKA
PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 3