resmin data

32
JAWABAN UAS Dosen : Dr. Muhanto Mata Kuliah : Manajemen Mutu Pendidikan ( Total Quality Management) Oleh : Resmin Sihotang No. Register 7656091475 PASCA SARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN NON REGULAR Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta1

Upload: maria-sone-ohlala-

Post on 27-Jun-2015

138 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resmin Data

JAWABAN UAS

Dosen : Dr. Muhanto

Ma Mata Kuliah : Manajemen Mutu Pendidikan

( Total Quality Management)

Oleh :

Resmin Sihotang

No. Register 7656091475

PASCA SARJANA

MANAJEMEN PENDIDIKAN NON REGULAR

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2010

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta1

Page 2: Resmin Data

SOAL UAS MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

DOSEN : Dr. MUHANTO

NAMA MAHASISWA : RESMIN SIHOTANG

NO . REG : 7656091475

SOAL

1. Akhir-akhir ini muncul fenomena di masyarakat maraknya berbagai model pendidikan yang

dikenal dengan sekolah alam. Mereka umumnya mengklaim itu model yang cocok untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Buatlah analisa saudara secara ilmiah!

2. Berkaitan dengan fakta tersebut (nomor 1) tentunya banyak lulusan yang setara dengan

SLTA yang trendnya dapat juga muncul keinginan masuk sekolah tinggi/universitas alam

misalnya. Buatlah perencanaan strategik untuk mutu sekolah tinggi/universitas alam.

Misal saudara menjadi konsultan untuk itu, atau sedang menyusun proposal untuk itu

dengan RAB tahun 2011.

SOLUSI

Jawaban Soal No 1.

A. Pengertian sekolah alam

Sekolah alam adalah sekolah tempat belajar bertindak mencintai alam, belajar menjadi manusia

yang berdaya lahir batin, bertanggung jawab merawat dan mengawal negara, karena alam atau

tanah air adalah sajadah tempat bersujud kepada Tuhan. Di sekolah alam itu tidak hanya diajarkan

percaya kepada buku. Semua bidang studi yang ditargetkan kurikulum pemerintah diajarkan, tapi

selebihnya mereka diarahkan untuk membaca alam. Alam adalah guru seni yang baik dan guru

kehidupan. Buktinya mereka punya kearifan lokal berbunyi, alam terkembang jadi guru. Sekarang,

kalau di mana-mana ada kesadaran baru orang merasa perlu belajar pada alam, terkembang jadi

guru. Sekarang, kalau di mana-mana ada kesadaran baru orang merasa perlu belajar pada alam,

akhirnya kearifan lokal itu akan menjadi kearifan global.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta2

Page 3: Resmin Data

B. Pengertian mutu

Dalam rangka umum mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil

kerja/upaya) baik berupa barang maupun jasa; baik yang tangible maupun yang intangible. Dalam

konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil

pendidikan. Dalam "proses pendidikan" yang bermutu terlibat berbagai input, seperti; bahan ajar

(kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana

sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan

suasana yang kondusif. Manajemen sekolah, dukungan kelas berfungsi mensinkronkan berbagai

input tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar

baik antara guru, siswa dan sarana pendukung di kelas maupun di luar kelas; baik konteks

kurikuler maupun ekstra-kurikuler, baik dalam lingkup subtansi yang akademis maupun yang non-

akademis dalam suasana yang mendukung proses pembelajaran. Mutu dalam konteks "hasil

pendidikan" mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu

(apakah tiap akhir cawu, akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai

atau hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa hasil test kemampuan akademis

(misalnya ulangan umum, Ebta atau Ebtanas). Dapat pula prestasi di bidang lain seperti prestasi di

suatu cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya : komputer, beragam

jenis teknik, jasa. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang

(intangible) seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan, dsb.

C. PENGERTIAN KUALITAS

Juran (dalam Tampubolon, 2001:55) memberikan pengertian kualitas, adalah mutu strategis atau

Mutu-Besar atau Mutu Makro, yaitu mutu yang bersifat strategis, terutama pada produk yang

mengandung sifat kebijakan strategis. Mutu Teknis atau Mutu-Kecil atau Mutu Mikro, yaitu mutu

yang bersifat teknis,terutama pada produk yang bersifat teknis.

D. 1. Pengertian Kurikulum

Berdasarkan kurikulum standar yang telah ditentukan secara nasional, sekolah bertanggung jawab

untuk mengembangkan kurikulum baik dari standar materi (content) dan proses penyampaiannya.

Melalui penjelasan bahwa materi tersebut ada mafaat dan relevansinya terhadap siswa, sekolah

harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan melibatkan semua indera dan lapisan

otak serta menciptakan tantangan agar siswa tumbuh dan berkembang secara intelektual dengan

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta3

Page 4: Resmin Data

menguasai ilmu pengetahuan, terampil, memilliki sikap arif dan bijaksana, karakter dan memiliki

kematangan emosional. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan ini yaitu;

pengembangan kurikulum tersebut harus memenuhi kebutuhan siswa.

bagaimana mengembangkan keterampilan pengelolaan untuk menyajikan kurikulum

tersebut kepada siswa sedapat mungkin secara efektif dan efisien dengan memperhatikan

sumber daya yang ada.

pengembangan berbagai pendekatan yang mampu mengatur perubahan sebagai fenomena

alamiah di sekolah.

D. 2. Kurikulum Dan Biaya Yang Beda

Jika berbicara tentang sekolah tak terlepas dari kurikulum yang ada dan ditetapkan pemerintah, berbeda

dengan sekolah konvensional. sekolah alam memiliki kurikulum yang berbeda, jikapun menggunakan

kurikulum pendidikan biasanya dilakukan penyesuaian saja. Selain itu, sekolah ini juga memunyai tiga

kurikulum khas yaitu kurikulum akhlak meliputi keimanan, ibadah, sikap hidup, serta interaksi

dengan alam. Kurikulum sikap ilmiah dan Falsafah Ilmu Pengetahuan meliputi bahasa, sains, daya

pikir, daya kreasi, dan seni. Sementara kurikulum untuk leadership skill meliputi outward bound,

pendidikan jasmani, kewirausahaan, serta sosial kemasyarakatan

D. 3. Prestasi Sekolah Alam

Menjadi Juara III Lomba Atletik se- Kota Semarang dalam rangka POPDA untuk cabang Lari 100 m. Juara

III Lomba Cipta lagu TK se-kotamadya Jakarta Selatan. Tahun 2009. Partisipan dalam Jambore Tanam

Pohon (Spesial Tanam Pohon Bakau di Hutan Mangrove) Departemen Kehutanan bulan Februari 2006.

British Council sebagai “Contoh Sekolah di Indonesia Yang Menggunakan Montage Program”

(Education Rev. BC). 2004-2006. Instruktur Life Skill COREMAP pasca Bencana Tsunami Aceh..

Pemenang Harapan I Lomba Kreativitas Guru tingkat SLTP bidang IPS tahun 2005. Juara I Lomba “Who

Dares To Win”. Piala Direktur NEC. Tahun 2005. Juara III Lomba “Who Dares To Win”. Piala Menpora.

Tahun 2005. Juara III Lomba “English Competition”. Piala Direktur NEC. Tahun 2005. Juara I “Story

Telling. Tahun 2005. Juara II “ Poetry Reading”. Tahun 2005. Juara III Lomba Science Experiment

tingkat SD PPIPTEK-TMII. Tahun 2005. Montage Indonesia (dibawah naungan British Council). Tahun

2004. Juara III lomba Junk To Gem. Penghargaan sebagai sekolah teraktif pengirim hasil karya dalam

lomba Junk To Gem. Instruktur Pelatihan Out Bound Sekolah Global Mandiri. Tahun 2004. Instruktur

Pelatihan Out Bound Sekolah Nasional Satu Bekasi. Tahun 2004. Terpilih dalam Com Dev IBM dan

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta4

Page 5: Resmin Data

Aplikasi Tercepat di Sekolah. Tahun 2003. Penerbitan Buku “Menemukan Sekolah Yang Membebaskan”

– karya Komunitas Sekolah Alam (Orang tua, Guru, Siswa/i).

A. JADI, ANALISA SAYA TENTANG SEKOLAH ALAM DAN KAITANNYA DENGAN MUTU

PENDIDIKAN

Menurut saya konsep sekolah alam adalah konsep belajar aktif, menyenangkan dengan

menggunakan alam sebagai media langsung untuk belajar.Sekolah Alam berusaha menciptakan

suasana belajar mengajar yang menyenangkan, dimana atmosfer belajar tidak menegangkan,

komunikasi antara guru dan siswa juga hangat dan juga mementingkan pada active learning

dimana siswa tidak berfokus pada buku-buku pelajaran saja tapi mengalami langsung apa yang

mereka pelajari, bisa lewat percobaan, observasi dan lain sebagainya. Hanya sekolah alam lebih

memanfaatkan alam sebagai media untuk siswa belajar langsung, sementara dalam pendidikan

montesorri, material yang digunakan bisa tidak disediakan di alam, namun bisa berupa material

yang memang didesign khusus untuk membantu siswa belajar. Sekolah alam mengajarkan siswa

belajar tidak hanya berdasarkan atau mengandalkan text book, tapi juga belajar aktif. Belajar dengan aktif

dengan situasi, kondisi, komunikasi antara siswa dan guru yang menyenangkan tentunya diharapkan akan

memberikan motivasi belajar yang besar untuk siswa dan menumbuhkan minat akan apa yang dipelajari.

Situasi belajar yang menyenangkan, dukungan komunikasi yang hangat antara guru dan siswa

memudahkan anak dalam beradaptasi dan memahami dirinya sendiri.

Kelebihan sekolah alam dibandingkan sekolah biasa, menurut saya adalah alam membuat anak

tidak terpaku hanya pada teori saja. Namun mereka dapat mengalami langsung pengetahuan yang

mereka pelajari di alam. Karena diakui saat ini sekolah-sekolah biasa lebih banyak menggunakan

sistem belajar mengajar konvensional dimana guru menerangkan, siswa hanya mendapat

pengetahuan dengan mengandalkan buku panduan saja, dan siswa jarang diberikan kesempatan

untuk mengalami langsung atau melihat langsung bentuk pengetahuan yang mereka pelajari. Di

sekolah alam, biasanya aturan yang diberlakukan tidak seketat sekolah biasa dimana siswa harus

duduk mendengarkan gurunya atau mendapatkan hukuman jika tidak mengerjakan tugas.

Disekolah alam diajarkan, menjadi pribadi yang mandiri dan berani mengambil keputusan selama

mengikuti proses pembelajaran. Saya yakin, kemampuan akademis bisa dikejar, tetapi kemandirian,

budi pekerti dan soft skill lainnya itu harus ditempa sejak di usia emasnya

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta5

Page 6: Resmin Data

Selain itu, sekolah ini juga memunyai tiga kurikulum khas yaitu kurikulum akhlak meliputi

keimanan, ibadah, sikap hidup, serta interaksi dengan alam. Kurikulum sikap ilmiah dan Falsafah

Ilmu Pengetahuan meliputi bahasa, sains, daya pikir, daya kreasi, dan seni. Sementara kurikulum

untuk leadership skill meliputi outward bound, pendidikan jasmani, kewirausahaan, serta sosial

kemasyarakatan.

B. Respon Positif Orangtua

Sikap orangtua akan adanya sekolah alam umumnya menyambut positif dan baik. Efriyani Djuwita,M.Si

menyarankan ada baiknya kalau sikap orangtua terhadap anak mereka yang sekolah di sekolah alam ,

perlu juga melatih membawa anak mengalami atau melakukan kegiatan langsung berhubungan dengan

pengetahuan yang mereka pelajari. Jadi tidak hanya di sekolah saja, namun kegiatan ini perlu dilakukan

pula dalam setting rumah. Sehingga anak semakin terbiasa untuk belajar aktif, dan termotivasi untuk tau

banyak lagi. Dan yang pasti, anak menjadi lebih cinta akan alam dan lingkungan tempat mereka berada,

serta tau bagaimana alam memberikan pelajaran berharga akan kehidupan pada mereka.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek

kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya

penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbicara mengenai kualitas sumber

daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan

kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang

terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari

pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pemerintah bersama

kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui

berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan

dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan

pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi pada

kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan kualitas

pendidikan. Salah satu indikator kekurangberhasilan ini ditunjukkan antara lain dengan NEM siswa

untuk berbagai bidang studi pada jenjang SLTP dan SLTA yang tidak memperlihatkan kenaikan

yang berarti bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah

dengan jumlah yang relatif sangat kecil.

Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini

kurang atau tidak berhasil. Pertama strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta6

Page 7: Resmin Data

input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua

input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar

lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka

secara otomatis lembaga pendidikan ( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang

bermutu sebagai mana yang diharapkan. Ternyata strategi input-output yang diperkenalkan oleh

teori education production function (Hanushek, 1979,1981) tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga

pendidikan (sekolah), melainkan hanya terjadi dalam institusi ekonomi dan industri.

Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran

birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat)

tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan

singkat dapat dikatakan bahwa kompleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali

tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.

Setiap individu mempunyai cara belajar yang berbeda walaupun dengan materi yang sama. Agar

efektif perlu kiranya setiap kekhasan cara belajar tersebut dikelompokkan sesuai dengan kekhasan

tersebut. Dengan kata lain sesuai dengan kelompok kecerdasannya masing-masing. Individu yang

telah sesuai dengan cara belajar mereka, maka sangat efektif sekali dalam menyerap informasi,

Disekolah alam diajarkan, menjadi pribadi yang mandiri dan berani mengambil keputusan selama

mengikuti proses pembelajaran. Saya yakin, kemampuan akademis bisa dikejar, tetapi kemandirian,

budi pekerti dan soft skill lainnya itu harus ditempa sejak di usia emasnya.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta7

Page 8: Resmin Data

Soal No. 2

1. Berkaitan dengan fakta tersebut (nomor 1) tentunya banyak lulusan yang setara dengan

SLTA yang trendnya dapat juga muncul keinginan masuk sekolah tinggi/universitas alam

misalnya. Buatlah perencanaan strategik untuk mutu sekolah tinggi/universitas alam.

Misal saudara menjadi konsultan untuk itu, atau sedang menyusun proposal untuk itu

dengan RAB tahun 2011 !.

Jawaban Soal No. 2

A. Pendahuluan

Pendidikan tinggi hendaknya diselenggarakan dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen

yang fleksibel dan dinamis agar memungkinkan setiap perguruan tinggi untuk berkembang sesuai

dengan potensinya masing-masing dan tuntutan eksternal yang dihadapinya.1 Manajemen sering

diartikan sebagai ilmu, kiat/seni, dan profesi. Luther Gulick mengatakan manajemen sebagai ilmu,

karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha

memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. berhasil cukup lama. Manajemen akan

memberikan efektivitas pada usaha manusia (Pandji Anoraga, 1997:109).

Dunia pendidikan juga tidak dapat terlepas dari sistem manajemen ini. Pada pendidikan terdapat

beberapa kelemahan mendasar dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, dan kelemahan

mendasar itu antara lain yaitu bidang manajemen yang mencakup dimensi proses dan substansi.

Pada tataran proses, seperti perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi belum dilakukan dengan

prosedur kerja yang ketat. Pada tataran substantif, seperti personalia, keuangan, sarana dan

prasarana, instrument pembelajaran, layanan bantu, layanan perpustakaan, dan sebagainya, tidak

hanya substansinya belum komprehensif, melainkan kriteria keberhasilan untuk masing-

masingnya belum ditetapkan secara taat asas (Sudarwan Danim, 2003: 6).

Agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka harus ada

standar yang diatur dan disepakati untuk dijadikan indikator evaluasi keberhasilan peningkatan

mutu tersebut (adanya benchmarking/titik acuan standar/patokan). Dalam manajemen mutu,

sudah ada tiga sistem yang berkembang, yaitu : [1] Pengawasan Mutu (PM), [2] Jaminan Mutu (JM)

dan [3] Manajemen Mutu Terpadu (MMT) (Daulat Tampubolon, 2001:111). Berdasarkan data yang

ada, ada beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang telah menerapkan sistem manajemen mutu

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta8

Page 9: Resmin Data

antara lain Bina Nusantara (BiNus) Jakarta, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan

Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Badan Kendali Mutu dan Pengembangan Pendidikan

(BKMPP). BKMPP dibentuk pada tanggal 1 Maret 1999. Badan inilah yang ditugasi mengawal

penerapan SMM di lingkungan UII. Sistem Manajemen Mutu UII diorientasikan pada peningkatan

mutu proses dan mutu pelayanan pendidikan dengan mengacu pada ISO 9000.

Agar dapat sukses, setiap Perguruan Tinggi perlu melakukan proses secara sistematis dalam

melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCA (plan-

do-check-act), yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan

rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.(Fandy Tjiptono,2003:15) Melakukan

monitoring dan evaluasi untuk meyakinkan apakah program yang telah direncanakan dapat

dilaksanakan sesuai dengan tujuan, dan sejauh mana pencapaiannya. Tujuan dan kegiatan

monitoring dan evaluasi adalah untuk meneliti efektivitas dalam rangka peningkatan mutu

pendidikan. Evaluasi tidak selalu bermanfaat dalam kasus-kasus tertentu, oleh karenanya selain

hasil evaluasi juga diperlukan informasi lain yang akan digunakan untuk pembuatan keputusan

selanjutnya dalam perencanaan dan pelaksanaan program dimasa mendatang. Aktivitas tersebut

terus menerus dilakukan sehingga merupakan suatu proses peningkatan mutu yang berkelanjutan

(Continuous Quality Improvement).

B. Tinjauan Tentang Manajemen

Menurut Skinner (1992, dalam Anoraga, 1997: 114) merumuskan bahwa fungsi manajemen

meliputi : [1] perencanaan (planning), [2] pengorganisasian (organizing), [3] pengerjaan (staffing),

[4] pengarahan (directing), [5] pengendalian (controlling). Sedangkan menurut Stephen P. Robbin

(1993, dalam Anoraga, 1997: 115) merumuskan bahwa fungsi manajemen meliputi: [1] perencaan

(planning), [2] pengorganisasian (organizing), [3] memimpin (leading), dan [4] pengendalian

(controlling). Hal yang senada juga diungkapkan oleh Fattah (1999 : 13) menyebutkan bahwa

kegiatan manajerial meliputi banyak aspek, namun aspek utama dan esensial yaitu perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).

Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya.

Dalam perencanaan mutu menurut Juran (dalam Tampubolon,2001:52) menyatakan bahwa dalam

mengembangkan sistem manajemen yang disebut Manajemen Mutu Strategis (Strategic Quality

Management), yang terdiri dari tiga tingkatan antara lain, yaitu: [1] Manajemen puncak

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta9

Page 10: Resmin Data

bertanggung jawab menetapkan kebijakan mutu strategis. Kebijakan mutu strategis meliputi visi,

misi, prinsip, dan langkah-langkah strategis. [2] Manajemen menengah dan bawah bertanggung

jawab menetapkan kebijakan mutu teknis berdasarkan kebijakan mutu strategis. Kebijakan mutu

teknis meliputi langkah-langkah teknis dasar untuk peningkatan mutu. [3]

Total Quality Management dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya, yaitu: Total

(keseluruhan); Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa); Management

(tindakan, seni, cara menghandel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya,

definisi TQM adalah “sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (costumer

satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan sekali benar (right first time), melalui perbaikan

berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan” (Kit Sadgrove, 1995

dalam Yamit, 2004 : 181).

C..

Rencana Strategis Untuk Mutu Universitas Alam

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta10

Page 11: Resmin Data

Visi

Pada tahun 2011 menjadi Sekolah Tinggi alam unggulan dalam mengembangkan kualitas sumber

daya manusia.

Misi

• Pada tahun 2012 menjadi Sekolah Tinggi alam unggulan dalam mengembangkan kualitas sumber

daya manusia

Tujuan

1. Membina dan mengembangkan mahasiswa untuk menjadi tenaga ahli dalam bidang alam

yang profesional, berkompetensi tinggi dan berwawasan kebangsaan.

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen

rencanan strategis

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta11

URUTAN LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS

Visi , Misi dan Nilai2

Identifikasi Pelang-gan

& Kebutuhan

Analisa SWOT +

FPKRencana Perguruan

TinggiKebijakan Mutu dan Rencana

MutuBiaya Mutu

Evaluasi dan Umpan

balik

Bidang apa yang kita gelutiSiapa pelanggan2

kita dan apa yang mereka butuhkan

dan harapkanKita harus mampu

lebih baik dalam hal apa saja

Bagaimana kita akan meraih sukses

Bagaimana kita akan menyajikan mutuApa dan berapa

biaya dan pengorbanan yang

diperlukanBagaimana kita tahu kalau kita sukses

Page 12: Resmin Data

3. Mendukung pembangunan masyarakat yang religius, cinta ilmu, demokratis, dan

bermartabat.

Akademik

1. Pendidikan, dilaksanakan dengan tujuan menghasilkan lulusan yang berkompeten.

2. Memiliki integritas kepribadian yang selaras sebagai umat beragama dan warga negara

yang berbudaya,

3. Memiliki kemampuan akademik dan profesional yang handal,

4. Kreatif dan inovatif serta berjiwa wirausaha,

5. Peduli dan memihak kepada kepentingan masyarakat luas,

6. Memiliki kemampuan adaptasi terhadap budaya dan lingkungan sosial, serta mampu

menerapkan lifelong Learning.

Penelitian dan pengabdian masyarakat

1. mengembangkan IPTEK secara berkelanjutan, kreatif dan inovatif demi kepentingan

pemberdayaan masyarakat untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa;

2. menghasilkan karya penelitian IPTEK yang mampu dimanfaatkan langsung oleh masyarakat

luas, melalui penelitian yang berorientasi pada teknologi tepat guna.

TEAMWORK

Tujuan usaha dicapai melalui upaya secara teamwork yang kompak, cerdas, dinamis dan lincah

oleh sesama pengajar.  

1.1. ARAH PERKEMBANGAN MENUJU 2012

Menjadi salah satu perguruan tinggi yang handal dan bermartabat, memerlukan

peningkatan mutu secara berkelanjutan untuk berlomba memberikan pelayanan pendidikan yang

terbaik bagi generasi penerus bangsa. Pada tahap awal universitas alam menetapkan sasaran mutu

yang di mulai dari peningkatan peringkat mutu di tingkat wilayah menuju mutu rata-rata di tingkat

nasional. Hanya saja definisi dan kriteria tentang mutu pendidikan tinggi perlu benar-benar

dipahami sehingga mampu dikelola bersama untuk mencapainya. Tanpa adanya pemahaman yang

benar, maka cita-cita untuk menjadikan mutu sebagai basis pengelolaan, akan menjadi salah arah.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta12

Page 13: Resmin Data

Memasuki tahun 2012 nanti, Universitas Alam diharapkan telah mampu menjadi sebuah

perguruan tinggi yang memiliki kelengkapan sebagai berikut :

1.1.1. Tata Kelola Organisasi dan Manajemen

Harus diselenggarakan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan manajemen mutu dengan

struktur organisasi yang efisien, serta tata pamong yang lengkap dan fungsi-fungsi yang jelas dan

rasional, di bawah kepemimpinan yang memegang teguh amanat sebagai agen pemberdayaan

untuk seluruh lapisan masyarakat melalui pendidikan, dan bekerja secara terencana. Untuk itu

diperlukan :

1. Sistem Pengelolaan Dana yang mampu menjamin lancarnya operasional pelaksanaan

tridarma perguruan tinggi, sehingga mampu mendukung berjalannya program

pengembangan institusi secara berkelanjutan;

2. Monitoring serta Evaluasi Diri secara konsisten, jujur, dan terbuka yang hasilnya digunakan

sebagai usulan untuk peningkatan kinerja layanan berikutnya, sehingga dapat menjamin

berlanjutnya peningkatan mutu akademik;

3. Sistem dan Teknologi Informasi yang digunakan cukup handal serta mampu menjamin

terpenuhinya kebutuhan pengguna, terkait dengan kemudahan akses dan relevansi yang

tinggi dari informasi yang dihasilkan dalam pemanfaatannya,

1.1.2. Sumber Daya

Kualitas sumber daya Universitas Alam harus mampu mendukung tercapainya visi dan misi

sesuai rencana. mutlak diperlukan :

1. Sumber Daya Manusia sebagai pengelola yang profesional mengemban amanah tridarma

perguruan tinggi untuk melayani masyarakat, disertai dengan bekal kemampuan akademik

yang tinggi serta handal sesuai bidang tugas dan keahliannya

2. Infrastruktur dan Fasilitas Akademik yang mampu memenuhi, bahkan melampaui standar

layanan berkualitas, mencakup kenyamanan, keamanan dan keandalan yang baik, sehingga

dapat memberikan kepuasan bagi penggunanya;

1.1.3. Mahasiswa

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta13

Page 14: Resmin Data

Mahasiswa direkrut dari putra-putri terbaik Indonesia, dalam hal prestasi akademik

maupun terkait dengan kepribadiannya, sehingga harus mampu menerapkan sistem manajemen

seleksi mahasiswa baru yang handal dan transparan. Universitas Alam harus menyediakan alokasi

yang lebih proporsional bagi para calon mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu,

sehingga akses pendidikan tinggi dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

1.1.4. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan harus merujuk pada standar kurikulum internasional yang terus

dikembangkan, dimutakhirkan dan disesuaikan dengan kondisi sumber daya internal serta kondisi

sosial budaya bangsa Indonesia secara konsisten. Kurikulum harus mampu diterapkan dengan cara

yang tepat, melalui sistem manajemen pengelolaan proses pembelajaran yang orientasinya

memberdayakan dan menjadikan mahasiswa sebagai pembelajar aktif. Proses pembelajaran harus

dilaksanakan secara disiplin dan konsisten sesuai dengan rencana, serta hasilnya dapat terukur

dengan jelas terhadap pencapaian kompetensi yang sesuai dengan spesifikasi jurusan atau program

studi. Seluruh kelengkapan kriteria yang diperlukan di atas, tentu saja memerlukan standar,

indikator dan strategi lebih lanjut untuk dapat memenuhinya. Upaya untuk memenuhi kriteria dan

standar tersebut nantinya, akan menjadikan Universitas Alam mampu menjadi salah satu

perguruan tinggi nasional yang handal dan bermartabat dalam beberapa tahun mendatang. Kriteria

tersebut di atas sudah mencakup hampir seluruh komponen kegiatan akademik yang

diselenggarakan oleh setiap perguruan tinggi yang baik, sehingga secara nasional, kita akan dapat

mencapai posisi sebagai salah satu perguruan tinggi dalam peringkat mutu rata-rata nasional.

3.2. ANALISIS SWOT ,TANTANGAN DAN HAMBATAN

3.2.1. Eksternal

1. Perkembangan kebijakan nasional tentang pendidikan tinggi sebagai konsekuensi UU

Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, PP Standar Nasional Pendidikan, serta peraturan

perundangan terkait lainnya;

2. Perkembangan tuntutan masyarakat pengguna lulusan terkait dengan relevansi dan mutu

lulusan perguruan tinggi,

3. Kondisi ekonomi masyarakat yang rentan terhadap pengaruh global serta bencana alam,

berpotensi menurunkan APK pendidikan tinggi.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta14

Page 15: Resmin Data

4. Perubahan dan penyebaran pendidikan tinggi internasional semakin cepat sebagai akibat

regulasi politik, ekonomi dan keuangan global;

5. Kemajuan teknologi dalam pengelolaan pendidikan yang berdampak pada pergeseran

paradigma manajemen pengelolaan pendidikan tinggi.

3.2.2.  Internal

1. Pengalaman minimal dalam pengelolaan pendidikan tinggi, sehingga tradisi akademik

masih harus terus dirintis dan ditumbuhkembangkan;

2. Kualitas sebagian mahasiswa baru belum memenuhi standar akademik untuk menempuh

jalur pendidikan sarjana bidang IPTEK ;

3. Materi dan proses pembelajaran belum berkembang dengan baik ;

4. Produktivitas, mutu, dan relevansi program pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat masih sangat rendah;

5. Kualitas staf akademik belum memadai untuk mencapai visi;

6. Infrastruktur dan fasilitas akademik masih minim;

7. Jaringan kerja sama antar lembaga masih dalam tahap merintis dan membangun secara

terbatas sesuai kondisi sumber daya.

3.2.3. Kinerja Kelembagaan

1. Keberadaan Universitas Alam belum dapat memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat

sekitarnya sebagaimana yang diharapkan;

2. Organisasi dan tata kelola manajemen belum mampu membangun sinerji lintas fungsi dan

struktur manajemen untuk mendukung efisiensi, efektivitas dan produktivitas sebagaimana

mestinya;

3. Kinerja unsur pelaksana akademik dan unsur penunjang masih dalam taraf pemenuhan

standar operasi minimal;

4. Kemampuan adaptasi terhadap perubahan regulasi sistem pengelolaan pendidikan tinggi

masih harus ditingkatkan;

5. Pemanfaatan TIK dalam aktivitas manajemen masih sangat terbatas;

6. Diperlukan berbagai upaya menyeluruh dan terpadu untuk membangun dan meningkatkan

citra, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang handal membangun komunitas masyarakat

intelektual yang Islami.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta15

Page 16: Resmin Data

3.2.4 Sumberdaya Keuangan

1. Pendanaan yang bersumber dari bantuan pemerintah telah ada dan bersifat rutin, selalu

dimanfaatkan untuk mensubsidi mahasiswa;

2. Mahasiswa kurang mampu, dibebaskan dari biaya pendidikan, hingga dana dari mahasiswa

tidak mampu memenuhi kebutuhan rutin;

3. Dana dari Yayasan mencukupi untuk subsidi defisit anggaran rutin, namun belum cukup

mampu mendukung upaya pengembangan sarana dan prasarana.

3.2.5. Sumberdaya Manusia

1. Sebagian besar SDM berasal dari lingkungan STIE Pasundan baik berstatus PNS ataupun

tenaga Yayasan Pasundan, dibantu dosen-dosen dari lingkungan UNPAS, ITB, UNPAD dan

PTN lainnya yang memiliki komitmen tinggi, dengan demikian perlu adanya penambahan

tenaga tetap yang mempunyai keahlian mumpuni.

2. Perlu peningkatan kesadaran pembelajaran organisasi serta organisasi pembelajaran untuk

mengembangkan kemampuan profesional;

3. Bahasa manajemen yang selaras masih belum terbangun dengan baik;

4. Isu Organizational ethics, mutu dan produktivitas masih rendah;

3.2.6. Sarana dan Prasarana Fisik

1. Master Plan pengembangan kampus belum ada, hanya tersedia dokumen rencana induk

pengembangan yang belum terintegrasi;

2. Luas lahan dan bangunan yang ada mencukupi untuk 5 tahun kedepan;

3. Luas lahan secara keseluruhan mampu mendukung perluasan bangunan pendidikan dalam

jangka panjang.

3.3.  FAKTOR PENDUKUNG

1. Komitmen kuat seluruh civitas akademika untuk bersama-sama mengabdi, berjuang dan

berkorban dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk membangun, mengembangkan

serta meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan.

2. Jarak tempuh antara Kampus dan rumah Dosen, mahasiswa dan karyawan dapat ditempuh

dalam waktu relatif singkat.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta16

Page 17: Resmin Data

3. Tradisi penyelenggaraan pendidikan Yayasan Pasundan , memiliki sejarah yang panjang

dan sangat mengakar kepada seluruh masyarakat Jawa Barat ataupun masyarakat diluar

Jawa Barat.

4. Badan Hukum Penyelenggara pendidikan (Yayasan) memiliki komitmen kuat untuk

mengupayakan dan menjamin ketersediaan sumber pendanaan demi kelangsungan proses

pendidikan.

5. Dukungan kuat jaringan kerja organisasi sebagai stake-holders Yayasan, dengan jumlah

yang besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Jawa Barat.

3.4. TUJUAN STRATEGIS

3.4.1.  Meningkatkan Mutu dan Relevansi Program Akademik.

Sasaran strategis yang ingin dicapai

3.4.1.1. Bidang Pendidikan

1. Mewujudkan program pendidikan yang memenuhi standar mutu Nasional menuju standar

Internasional secara bertahap dan berkelanjutan.

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan profesional serta

kemampuan pengembangan diri.

3. Menyiapkan lulusan yang mampu memenuhi standar kompetensi dan sertifikasi profesi

sebagai 'engineer' dalam bidang keahliannya

3.4.1.2. Bidang Kemahasiswaan

1. Mewujudkan iklim akademik yang mampu meningkatkan mutu proses pembelajaran.

2. Mewujudkan program pembinaan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada

penguatan nilai-nilai budaya yang berlandaskan pada Iman dan Taqwa.

3.4.1.3. Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

1. Menghasilkan dan memperkaya khasanah perbendaharaan intelektual nasional untuk

peningkatan mutu pendidikan, serta meningkatkan kepedulian terhadap pemberdayaan

masyarakat,

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta17

Page 18: Resmin Data

2. Menghasilkan karya terapan dan jasa layanan IPTEK yang ekonomis dan tepat guna untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

3.4.2. Mengembangkan Organisasi Manajemen yang bertata kelola baik

Sasaran strategis yang ingin dicapai

3.4.2.1. Mewujudkan Manajemen yang Efisien dan Produktif

1. Menghasilkan kinerja layanan yang profesional berbasis mutu.

2. Mewujudkan manajemen pengelolaan yang profesional, adil, terbuka dan bertanggung

jawab.

3.4.2.2. Meningkatkan Jaringan Kerja Sama dan Pencitraan Lembaga

Meningkatkan kapasitas dan mutu institusi dengan dukungan civitas akademik, komunitas

perguruan tinggi, masyarakat, pemerintah, serta lingkungan industri dan bisnis yang mampu

meningkatkan efisiensi dan produktivitas layanan berkelanjutan.

3.4.2.3. Menyediakan Fasilitas Layanan dan Infrastruktur Pendidikan Berkualitas

Sasaran strategis yang ingin dicapai :

1. Mewujudkan lingkungan kampus yang nyaman melalui pengembangan fasilitas yang

lengkap dan modern secara bertahap.

2. Mewujudkan infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung manajemen

meningkatkan mutu layanan.

3.5. PILIHAN STRATEGI UNTUK MENCAPAI SASARAN

1. Menjalin komunikasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan

2. Melaksanakan aktivitas berbasis hasil evaluasi diri, dengan menerapkan sistem penjaminan

mutu.

3. Menerapkan sistem penghargaan berbasis kinerja.

4. Menyelenggarakan program secara terpadu dan sinergi.

5. Sentralisasi penyelenggaraan sistem administrasi.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta18

Page 19: Resmin Data

6. Menerapkan otonomi program akademik.

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya proses pembelajaran yang mendukung tujuan dan sasaran kompetensi

lulusan;

2. Terselenggaranya proses pembimbingan tugas akhir mahasiswa yang mampu

meningkatkan jumlah lulusan yang dapat selesai tepat waktu dengan hasil Tugas Akhir yang

bermutu;

3. Terselenggaranya program studi sesuai standar mutu nasional dan siap menyongsong

standar mutu internasional untuk 10 tahun ke depan.

4.1.1.2. Peningkatan mutu mahasiswa baru Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya sistem penerimaan mahasiswa baru yang berkualitas, dengan alokasi

yang proporsional bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu;

2. Terselenggaranya kegiatan peningkatan kemampuan mahasiswa baru khusus untuk bahasa

Inggris, Akuntansi dan Komputer.

4.1.1.3. Peningkatan mutu proses pembelajaran Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya Quality Assurance program studi,

2. Terselenggaranya program pengembangan sistem pembelajaran yang berbasis mahasiswa

secara berkelanjutan dan berorientasi mutu,

3. Terselenggaranya kegiatan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran,

proses administrasi dan manajemen akademik,

4. Terselenggaranya program  hibah internal Inovasi Pembelajaran untuk dosen,

5. Tersedianya unit kerja terpadu pusat program pengembangan aktivitas instruksional, yang

juga mampu berfungsi sebagai unit layanan konsultasi bagi dosen dan mahasiswa.

4.1.1.4. Peningkatan mutu lulusan

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya program pembinaan para lulusan secara berkelanjutan,

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta19

Page 20: Resmin Data

2. Terselenggaranya program pelatihan dan sertifikasi kompetensi teknis tertentu untuk

membantu mahasiswa meningkatkan keahlian profesionalnya serta meningkatkan daya

saing lulusan,

3. Terselenggaranya sistem pengelolaan program magang mahasiswa tingkat akhir,

4. Terselenggaranya sistem penjaminan kemampuan berbahasa Inggris dan Komputer.

4.2. PROGRAM PENGEMBANGAN BIDANG KEMAHASISWAAN

4.2.1. Pengembangan iklim akademik

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya layanan akademik yang relevan dan mampu memfasilitasi minat dan

bakat mahasiswa dalam proses pembelajaran;

2. Terselenggaranya program pengembangan kreativitas dan inovasi mahasiswa, khususnya

dalam bidang teknologi tepat guna;

3. Terselenggaranya program pembinaan organisasi kemahasiswaan untuk memfasilitasi

minat dan bakat mahasiswa dalam berbagai bidang.

4. Terselenggaranya program beasiswa prestasi, BBM, BKM dan beasiswa dari BUMN serta

dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat bagi mahasiswa, dengan alokasi proporsional bagi

mahasiswa berprestasi dan dari keluarga kurang mampu;

4.4. PENGEMBANGAN MANAJEMEN ORGANISASI YANG BERTATA KELOLA BAIK

4.4.1. Program Pengembangan Organisasi Yang efisien dan Produktif.

Untuk pengembangan manajemen organisasi yang bertata kelola baik , perlu adanya

pengembangan organisasi yang efektif dan efisien dengan sasaran yang akan dicapainya.

Pengembangan tersebut di uraikan secara rinci sebagai berikut:

4.4.1.1. Pengembangan Struktur dan Fungsi-fungsi Kelembagaan

Sasaran yang ingin dicapai :

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta20

Page 21: Resmin Data

1. Terselenggaranya program pengembangan struktur organisasi dan tata kelola lembaga

sesuai dengan tuntutan kebutuhan layanan berbasis mutu dan sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku,

2. Terselenggaranya program rasionalisasi terhadap efektifitas dan efisiensi peran, serta

fungsi dan tugas seluruh unsur organisasi sesuai dengan dinamika perkembangan layanan

berbasis mutu;

3. Terselenggaranya program pengembangan standar mutu manajemen layanan pada semua

unsur organisasi;

4. Terselenggaranya unit kerja strategis yang dikhususkan untuk mengelola sistem

pengembangan kurikulum sekaligus sebagai unit layanan untuk pengembangan aktivitas

instruksional.

4.4.1.2. Pengembangan Sumber daya Manusia

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya penerapan sistem manajemen sumber daya manusia yang lebih

profesional dan bermutu;

2. Terselenggaranya peningkatan produktivitas dan motivasi kerja melalui penerapan sistem

pengelolaan berbasis kinerja (merit system);

3. Tercapainya jumlah dan kualifikasi dosen sesuai kebutuhan kompetensi serta tercukupinya

rasio dosen mahasiswa yang mampu mendukung peningkatan mutu layanan akademik.;

4. Terselenggaranya program peningkatan profesionalitas dosen melalui tahapan

pembenahan, pemberdayaan dan pengembangan, yang berorientasi pada kemampuan

pengelolaan kegiatan instruksional serta kegiatan penelitian;

5. Terselenggaranya program pengembangan ketrampilan teknis administratif staf penunjang

untuk meningkatkan mutu dan kinerja layanan yang terintegrasi ;

6. Terselenggaranya program pengembangan pedoman kepegawaian berkelanjutan dari

Yayasan, sebagai rujukan pelaksanaan sistem manajemen SDM.

4.4.1.3. Peningkatan Pemanfaatan Sistem dan Teknologi Informasi dalam

Pelayanan Manajemen Organisasi

Sasaran yang ingin dicapai :

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta21

Page 22: Resmin Data

1. Terselenggaranya program pengembangan aplikasi sistem informasi manajemen organisasi

untuk menjamin efektifitas dan efisiensi operasi manajemen keuangan, SDM, serta sarana

dan prasarana,

2. Terselenggaranya layanan yang lebih cepat, efisien dan efektif bagi seluruh civitas akademik

melalui penyediaan perpustakaan ‘Digital’.

3. Tersedianya Sistem Knowledge Based Management (KBM) yang handal sebagai sumber

pembelajaran dan database operasi organisasi untuk kemudahan maintenance dan

peningkatan utilisasi seluruh sumber daya.

4.5. PROGRAM PENGEMBANGAN JARINGAN KERJA SAMA DAN PENCITRAAN LEMBAGA

4.5.1. Peningkatan kapasitas jaringan kerja sama di tingkat wilayah dan nasional

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya kerja sama dengan berbagai PTS sebagai upaya pemanfaatan sumber

daya bersama dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas layanan,

2. Terselenggaranya kerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun Sistem

Informasi Pemerintahan dan e-Government yang dapat mendukung pengembangan mutu

3. Terselenggaranya kerja sama dengan Institusi  Pemerintah pusat (Diknas dan Dikti)

ataupun dengan BUMN dan BUMS  untuk mengembangkan pendidikan.

4.5.2. Pengembangan Usaha Pendanaan

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Terselenggaranya kontrak kerja sama dengan pengusaha dan pemerintah untuk

pengembangan sistem manajemen berbasis Teknologi Informasi yang relevan,

2. Terselenggaranya kerja sama dengan lembaga sosial masyarakat untuk penyediaan

beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi.

4.5.3. Peningkatan Citra Lembaga

Sasaran yang ingin dicapai :

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta22

Page 23: Resmin Data

1. Terciptanya citra sebagai perguruan tinggi berbasis bahasa Inggris dan Komputer yang

dapat menghasilkan lulusan sebagai pemikir (inisiator dan inovator) handal, berdaya juang

tinggi, berjiwa pengabdian dan berwawasan mendunia,

2. Terciptanya citra sebagai kampus IPTEK dan IMTAQ yang dapat menjadi percontohan

menyatunya pendidikan dengan keterampilan  melalui SDM yang bermutu dan jaringan

kerja sama yang luas dan kuat.

4.6. PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

4.6.1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Fisik

Sasaran yang ingin dicapai :

1. Tersedianya ‘Master Plan’ pengembangan Kampus STIE Pasundan;

2. Tersedianya ruang kerja dengan standar fasilitas yang memadai bagi dosen, peneliti,

manajemen dan staf pendukung ;

3. Tersedianya ruang kuliah dan fasilitas penunjang akademik yang mampu  mengakomodasi

aktivitas pembinaan minat, bakat dan kreativitas mahasiswa

4. Terselenggaranya sistem perencanaan, pengadaan, pengoperasian ; pemeliharaan dan

pemanfaatan fasilitas fisik secara optimal ;

5. Terwujudnya lingkungan kampus yang mencukupi, aman, nyaman, tertib dan asri.

5 . 1 . BIAYA MUTU

1. Pendanaan yang bersumber dari bantuan pemerintah telah ada dan bersifat rutin, selalu

dimanfaatkan untuk mensubsidi mahasiswa;

2. Mahasiswa kurang mampu, dibebaskan dari biaya pendidikan, hingga dana dari

mahasiswa tidak mampu memenuhi kebutuhan rutin;

3. Dana dari Yayasan mencukupi untuk subsidi defisit anggaran rutin, namun belum cukup

mampu mendukung upaya pengembangan sarana dan prasarana.

5.2 . MONITORING DAN EVALUASI

1. Melibatkan pemeriksaan harian terhadap kemajuan mahasiswa dan hal ini berlangsung

secara informal

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta23

Page 24: Resmin Data

2. Pengguanaa data statistic dan profil pelajar yang relevan dari berbagai kepuasan yang

mereka peroleh.

3. Mengumpulkan contoh kasus tentang sikap dan pandangan mahasiswa dan indicator

prestasi institusi bisa dilakukan dengan penyebaran kuesioner.

Resmin Sihotang S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta24