reservoir berdaya dorong water drive

12
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02 JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive Halaman : 1 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003 Manajemen Produksi Hulu RESERVOIR BERDAYA DORONG WATER DRIVE 1. TUJUAN Membuat prakiraan kinerja (performance) reservoir minyak berdaya dorong water drive. 2. METODE DAN PERSYARATAN 2.1. METODE Penentuan kinerja reservoir berdaya dorong water drive dalam bentuk besaran produksi (N p , R, q o , W p ) dan tekanan (P) sebagai fungsi dari waktu didasarkan pada persamaan keseimbangan materi (material balance). Prakiraan kinerja reservoir didahului oleh penyesuaian data produksi terhadap hasil perhitungan dengan persamaan keseimbangan materi. Perembesan air ditentukan berdasarkan persamaan Hurst dan Van Everdingen. 2.2. PERSYARATAN Reservoir tidak mengandung tudung gas awal dan sudah terbukti memiliki aquifer yang aktif. Tersedia data produksi (N p , R, W p ) serta tekanan reservoir (P) sampai peramalan dimulai, data PVT (B o , B g , R s , µ o , µ g ) , data petrofisik (k rg /k ro ) dan geometri reservoir (N). 3. LANGKAH KERJA Siapkan data pendukung sesuai dengan kebutuhan yang meliputi kelompok data berikut ini : 1. Data produksi : a. Produksi minyak kumulatif (N p ), STB b. Produksi air kumulatif (W p ), STB c. Faktor perbandingan gas-minyak sesaat (R), SCF/STB 2. Data PVT : a. Faktor volume formasi minyak (B o ), bbl/STB b. Faktor volume formasi gas (B g ), bbl/SCF c. Faktor kelarutan gas (R s ), SCF/STB d. Viskositas minyak (µ o ), cp e. Viskositas gas (µ g ), cp

Upload: fima-molly

Post on 24-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 1 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    RESERVOIR BERDAYA DORONG WATER DRIVE

    1. TUJUAN

    Membuat prakiraan kinerja (performance) reservoir minyak berdaya dorong water drive.

    2. METODE DAN PERSYARATAN 2.1. METODE

    Penentuan kinerja reservoir berdaya dorong water drive dalam bentuk besaran produksi (Np, R,

    qo, Wp) dan tekanan (P) sebagai fungsi dari waktu didasarkan pada persamaan keseimbangan

    materi (material balance). Prakiraan kinerja reservoir didahului oleh penyesuaian data produksi

    terhadap hasil perhitungan dengan persamaan keseimbangan materi. Perembesan air ditentukan

    berdasarkan persamaan Hurst dan Van Everdingen.

    2.2. PERSYARATAN

    Reservoir tidak mengandung tudung gas awal dan sudah terbukti memiliki aquifer yang aktif.

    Tersedia data produksi (Np, R, Wp) serta tekanan reservoir (P) sampai peramalan dimulai, data

    PVT (Bo, Bg, Rs, o, g) , data petrofisik (krg/kro) dan geometri reservoir (N).

    3. LANGKAH KERJA

    Siapkan data pendukung sesuai dengan kebutuhan yang meliputi kelompok data berikut ini :

    1. Data produksi :

    a. Produksi minyak kumulatif (Np), STB

    b. Produksi air kumulatif (Wp), STB

    c. Faktor perbandingan gas-minyak sesaat (R), SCF/STB

    2. Data PVT :

    a. Faktor volume formasi minyak (Bo), bbl/STB

    b. Faktor volume formasi gas (Bg), bbl/SCF

    c. Faktor kelarutan gas (Rs), SCF/STB

    d. Viskositas minyak (o), cp

    e. Viskositas gas (g), cp

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 2 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    3. Data Petrofisik :

    a. Perbandingan permeabilitas relatif gas terhadap minyak (krg/kro)

    b. Saturasi air (Swi)

    c. Porositas ()

    d. Kompresibilitas batuan (cf), psi-1

    e. Kompresibilitas air (cw), psi-1

    4. Geometri Reservoir :

    a. Isi minyak awal di tempat (N), STB

    b. Perkiraan jari-jari luar batas aquifer (re), ft

    c. Perkiraan jari-jari dalam batas aquifer (rw), ft

    3.1. PENENTUAN KONSTANTA PEREMBESAN AIR

    Langkah perhitungan dimulai dengan memilih persamaan perembesan air yang cocok dengan

    sistem reservoir minyak dan aquifer di lapangan. Model perembesan air yang akan digunakan

    berdasarkan pada model aliran mantap (steady state) :

    =t

    soe dtPPKW0

    )( (1)

    dan model aliran tidak mantap (unsteady state) :

    = )(tQPBW se (2)

    3.1.1. Model Perembesan Air Mantap

    1. Siapkan tabulasi data produksi (Np, Wp, Rp, R), data PVT (Bo, Bg, Rs, o, g), data

    tekanan reservoir rata-rata ( P ), data tekanan pada batas awal minyak-air (Ps) sebagai fungsi dari waktu menurut kelipatan 0.25 - 0.5 tahun.

    2. Hitung harga integral dari persamaan (1) untuk setiap harga t tercantum dalam

    tabulasi pada langkah l dengan menggunakan persamaan :

    { }=

    +=n

    jsjsjoj PPPttI

    11 )(5.0)( (3)

    3. Hitung volume perembesan air kumulatif (We) untuk setiap harga t tercantum dalam

    tabulasi pada langkah (1) dengan menggunakan persamaan :

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 3 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    We = Np [ Bo +(Rp Rs)Bg ] + Wp Bw N [(Bo Boi) + (Rsi Rs)Bg] (4)

    4. Tentukan konstanta perembesan air aliran mantap (K) dengan menggunakan

    persamaan berikut :

    K = We / I(t) (5)

    5. Plot K terhadap waktu (t) dalam sistem sumbu kartesian.

    6. Bila hubungan K terhadap t menunjukkan kecenderungan yang konstan, maka harga

    konstanta perembesan air yang akan digunakan dalam perkiraan kinerja reservoir

    merupakan harga rata-rata :

    =

    =n

    jjKK

    1 (6)

    n = jumlah data K

    Perhitungan dilanjutkan pada langkah perkiraan kinerja reservoir.

    7. Bila hubungan K terhadap t tidak menunjukkan kecenderungan yang konstan,

    penentuan konstanta perembesan air dilanjutkan berdasarkan model aliran tidak

    mantap.

    3.1.2. Model Perembesan Air Tidak Mantap

    1. Siapkan tabulasi data produksi, tekanan dan PVT sebagai fungsi dari waktu sama

    seperti pada penentuan konstanta perembesan air mantap.

    2. Hitung Psj untuk setiap selang waktu seperti tertera pada tabulasi di langkah 1

    dengan menggunakan persamaan :

    Ps1 = 0.5 (Po Psl) (7)

    Ps2 = 0.5 (Po Ps2) (8)

    dan untuk j > 2 :

    Psj = 0.5 (Psj-2 Psj) (9)

    3. Hitung harga tD untuk setiap harga t menggunakan persamaan :

    2578.0ww

    D crktt

    = (10)

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 4 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    Catatan :

    a. Perkiraan jari-jari batas dalam aquifer (rw) berdasarkan kontur batas minyak air.

    b. Harga c adalah :

    c = cw + cf (11)

    c. Perkirakan konstanta persamaan (10) :

    2578.0ww cr

    k

    = (12)

    seteliti mungkin; bila memungkinkan gunakan data petrofisik yang berasal dari

    aquifer.

    4. Perkirakan harga re/rw. Laju penurunan tekanan reservoir (dP/dt) yang rendah dapat

    diartikan ukuran aquifer yang sangat besar (re/rw = ).

    Catatan :

    a. Perkirakan harga re/rw hendaknya sesuai dengan harga berikut ini :

    1.5 5.02.0 6.02.5 7.03.0 8.03.5 9.04.0 10.04.5

    b. Bila tidak ada informasi yang memadai gunakan re/rw = untuk anggapan

    pertama.

    5. Berdasarkan harga tD dan re/rw tentukan Q(t) dengan bantuan Tabel l atau 2.

    Gunakan interpolasi untuk harga tD yang tidak tercantum dalam tabel.

    6. Hasil hitungan langkah 2 dan langkah 4, yaitu DPs dan Q(t) ditabulasikan sebagai

    berikut :

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 5 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    t tD Ps Q(t) I(t)

    0 0 - -

    t1 tD1 Ps1 Q(t1)

    t2 tD2 Ps2 Q(t2)

    t3 tD3 Ps3 Q(t3)

    . . . .

    . . . .

    . . . .

    tj tDj Psj Q(tj)

    7. Hitung I(t) berdasarkan tabulasi di atas dengan menggunakan persamaan umum :

    = )()( tQPtI s (13) Untuk setiap harga t hitung I(t) dengan bantuan persamaan (13) yang rinciannya

    sebagai berikut :

    I(t1) = Ps1Q(t1) (14)

    I(t2) = Ps1Q(t2) + Ps2Q(t1) (15)

    I(t3) = Ps2Q(t3) + Ps2Q(t2)

    + Ps3Q(t1) (16)

    .

    .

    .

    I(tj) = Ps1Q(tj) + Ps2Q(tj-1) +

    Ps3Q(tj-2) + .. +

    Psj-2Q(t3) + Psj-1Q(t2) +

    PsjQ(t1) (17)

    8. Hitung volume perembesan air kumulatif (We) untuk setiap harga t tercantum dalam

    tabulasi pada langkah l dengan menggunakan persamaan :

    We = Np [ Bo +(Rp Rs)Bg ] + Wp Bw N [(Bo Boi) + (Rsi Rs)Bg] (4)

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 6 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    9. Hitung konstanta permeabilitas air (B) sebagai fungsi dari waktu berdasarkan

    persamaan :

    B = We / I(t) (18)

    10. Plot B terhadap t pada kertas grafik kartesian. Bila diperoleh grafik yang

    memberikan harga B konstan untuk setiap harga t, maka B itulah yang akan

    digunakan dalam penentuan kinerja reservoir. Langkah kerja dilanjutkan dengan

    memperkirakan kinerja reservoir.

    11. Bila hasil plot langkah (10) tidak menunjukkan hubungan B dengan t yang konstan,

    ulangi perhitungan dengan menggunakan kombinasi harga dan re/rw yang lain dan

    mulai perhitungan dari langkah (2).

    3.2. PENENTUAN krg/kro DARI DATA PRODUKSI

    Perbandingan permeabilitas relatif gas terhadap minyak (krg/kro) ditentukan berdasarkan data

    produksi sesuai dengan pedoman kerja yang bersangkutan (TR 05.08).

    3.3. PERKIRAAN KINERJA RESERVOIR MINYAK

    1. Gunakan tabulasi data produksi, PVT, tekanan reservoir rata-rata dan tekanan pada batas

    awal minyak-air seperti digunakan pada penentuan konstanta perembesan air.

    2. Perkirakan penurunan tekanan di kemudian hari sebagai fungsi dari waktu sebagai

    kelanjutan dari tabulasi pada langkah 1 dengan menggunakan kelipatan waktu yang sama

    sebesar 0.25 - 0.5 tahun.

    3. Untuk setiap harga P dari langkah 2, hitung n, g, w dan e :

    gssioio

    gson BRRBB

    BRB)()(

    )(+

    = (19)

    gssioio

    gg BRRBB

    B)()( +

    = (20)

    gssioio

    ww BRRBB

    B)()( +

    = (21)

    gssioio

    e BRRBB )()(1

    += (22)

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 7 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    4. Perkirakan kinerja reservoir minyak dari tekanan reservoir Pj sampai Pj+1 dimulai dari

    penentuan volume perembesan air kumulatif pada Pj+1.

    Catatan :

    a. Bila Pj sampai Pj+1 merupakan selang pertama dari peramalan, maka Pj merupakan

    tekanan reservoir terakhir yang memiliki data produksi (Np, R, WP).

    b. Secara umum dapat dikatakan bahwa Pj adalah awal dari suatu selang tekanan dimana

    parameter hitungan pada P = Pj diperoleh dari hasil hitungan sebelumnya.

    5. Hitung I(tj+1) sesuai dengan model perembesan air yang cocok dengan kondisi aquifer.

    Perhitungan I(tj+1) ini didasarkan pada persamaan (3) untuk model perembesan air mantap

    dan persamaan (13) untuk model perembesan air tidak mantap :

    { }+

    =+ +=

    1

    111 )(5.0)(

    j

    isisioij PPPttI (3)

    +

    =+ =

    1

    11 )()(

    j

    iisij tQPtI (13)

    = Ps1 Q(tj+1) + Ps2 Q(tj) + + Psj Q(t2)

    + Psj+1 Q(t1)

    6. Hitung Wej+1 menggunakan persamaan :

    NtI

    CW jej)( 1

    1+

    + = (23)

    C = konstanta perembesan air (K atau B)

    7. Perkirakan harga perbandingan gas-minyak sesaat (Rj+l) pada Pj+1. Perkiraan ini diperoleh

    dari ekstrapolasi plot R terhadap t berdasarkan data produksi.

    8. Hitung perbandingan gas-minyak rata-rata ( R ) untuk selang tekanan Pj sampai Pj+1 :

    )(5.0 1 jj RRR += + (24)

    9. Perkirakan harga produksi air kumulatif (Wpj+1) berdasarkan ekstrapolasi plot Wp terhadap t

    yang berasal dari data produksi dan hitung Wpj+1 :

    N

    WW pjpj

    11

    ++ = (25)

    10. Hitung volume minyak (n) yang diproduksikan dalam selang tekanan Pj sampai Pj+1

    dengan menggunakan persamaan (26) :

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 8 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    11

    111111

    ++

    ++++++

    +

    ++=

    gjjn

    ejejjWpjgjjnjj

    RWWgn

    n (26)

    11. Hitung produksi minyak kumulatif sejak reservoir diproduksikan sampai Pj+1 dengan

    menggunakan persamaan berikut ini :

    nj+1 = nj + n (27)

    12. Hitung saturasi minyak dalam zone minyak yang belum dirembesi air :

    wi

    orwojjoj VV

    SVBnS

    = +++

    111

    )1( (28)

    )1(

    11

    orwi

    wpjejw SSN

    BWWV

    = ++ (29)

    )1( wi

    oii S

    BV

    = (30)

    13. Tentukan (krg/kro)j+1 berdasarkan hasil penentuan permeabilitas relatif dengan menggunakan

    data produksi untuk harga saturasi minyak hasil hitungan langkah 12.

    14. Hitung perbandingan gas-minyak sesaat (R*) :

    111 )()/(* +++ += jg

    o

    g

    ojrorgsj B

    BkkRR

    (31)

    15. Bandingkan harga faktor perbandingan gas-minyak sesaat berdasarkan anggapan (Rj+1) dan

    hasil hitungan (R*) dengan menggunakan ketidaksamaan berikut ini :

    1

    1 *

    +

    + =

    j

    j

    RRR

    (32)

    Catatan :

    a. Dapat menggunakan = 0.01 - 0.05

    b. Bila kondisi persamaan (32) tidak dipenuhi gunakan hasil hitungan faktor perbandingan

    gas sesaat sebagai anggapan baru (Rj+1) dan ulangi perhitungan mulai langkah 8.

    c. Bila kondisi persamaan (32) dipenuhi lanjutkan perhitungan berikut ini.

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 9 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    16. Hitung produksi kumulatif minyak (Np), produksi kumulatif gas (Gp), faktor perbandingan

    gas minyak kumulatif (Rp), laju produksi minyak rata-rata ( oQ ) :

    a. Npj+1 = (nj + n) N (33)

    b. Gpjn = Gpj + N R n (34)

    = (gj + R n) N

    c. Rpj+1 = 1

    1

    +

    +

    pj

    pj

    NG

    (35)

    d. oQ = tnN

    (36)

    t = Selang waktu di mana terjadi penurunan tekanan dari Pj sampai Pj+1

    17. Lanjutkan hitungan untuk selang tekanan berikutnya dari langkah 5.

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 10 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    4. DAFTAR PUSTAKA

    1. Craft, B. C. dan Hawkins, M. F. : "Applied Petroleum Engineering", Prentice - Hall Inc., M. J.,

    1959.

    2. Dake, L. P. : "Fundamentals of Reservoir Engineering", Elsevier Publ. Co., New York, 1978.

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 11 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    5. DAFTAR SIMBOL

    B = konstanta perembesan air tidak mantap, bbl/psi

    Bg = faktor volume formasi gas, bbl/SCF

    Bo = faktor volume formasi minyak, bbl/STB

    Bw = faktor volume formasi air, bbl/STB

    cf = kompresibilitas batuan, psi-1

    cw = kompresibilitas air, psi-1

    g = produksi gas kumulatif (Gp/N), fraksi

    Gp = produksi gas kumulatif, SCF

    K = konstanta perembesan air mantap, bbl/psi/hari

    krg = permeabilitas relatif gas, fraksi

    kro = permeabilitas relatif minyak, fraksi

    n = produksi minyak kumulatif (Np/N), fraksi

    N = isi minyak awal ditempat, STB

    Np = produksi minyak kumulatif, STB

    P = tekanan reservoir, psi

    Ps = tekanan pada batas minyak-air awal, psia

    Qo = laju produksi reservoir, STB/hari

    Q(t) = faktor perembesan air, tak berdimensi

    R = faktor perbandingan gas-minyak sesaat, SCF/STB

    Rp = faktor perbandingan gas-minyak kumulatif (Gp/Np), SCF/STB

    Rs = faktor kelarutan gas dalam minyak, SCF/STB

    re = jari-jari batas luar aquifer, ft

    rw = jari-jari batas dalam aquifer, ft

    Sor = saturasi minyak tersisa, fraksi

    Swi = saturasi air awal, fraksi

    t = waktu, hari

    we = volume perembesan air kumulatif (We/N), bbl/STB

    We = volume perembesan air kumulatif, bbl

    wp = produksi air kumulatif (Wp/N), fraksi

  • TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.02

    JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA RESERVOIR

    SUB JUDUL : Reservoir Berdaya Dorong Water Drive

    Halaman : 12 / 12 Revisi/Thn : 2/ Juli 2003

    Manajemen Produksi Hulu

    Wp = produksi air kumulatif, STB

    g = viskositas gas, cp

    o = viskositas minyak, cp