report on export development 2016 - dgneddjpen.kemendag.go.id/dgnedreport/uploads/annual... ·...
TRANSCRIPT
1Report on Export Development 2016 - DGNED
Report on Export Development 2016 - DGNED2
3Report on Export Development 2016 - DGNED
Report on Export Development 2016 - DGNED4
PrakataForeword
6 Rangkaian PeristiwaMilestones
10 Visi dan MisiVision and Mission
14 Tujuan StrategisStrategic Objectives
16
Pelayanan Dunia UsahaServices for Busines Society
72Pendidikan dan Pelatihan EksporExport Education & Training
76PenutupClosing
79
Tugas Pokok dan FungsiMain Duties and Functions
18Struktur OrganisasiOrganizationalStructure
20
Sasaran Strategis Ditjen PENStrategic Goals of DGNED
24
Arah Kebijakan dan StrategiThe Orientation of DGNED’s Policy & Strategy
26
Kinerja Ekspor 2016Export Performance in 2016
28
Pengembangan Promosi dan PencitraanPromotion and Branding Development
34
Pengembangan Produk EksporExport Product Development
58Kerjasama Pengembangan EksporExport Development Cooperation
66
Report on Export Development 2016 - DGNED6
Dalam rangka
peningkatan ekspor,
kebijakan dan
langkah-langkah
yang ditempuh
Kementerian Perdagangan c.q.
Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional (Ditjen PEN)
diprioritaskan pada upaya perluasan
pasar ekspor terutama ke pasar-pasar
non tradisional (diversi�kasi pasar)
dengan mengintensifkan promosi
ekspor, peningkatan akses informasi
kepada dunia usaha khususnya UKM,
pengembangan kelembagaan ekspor,
serta usaha-usaha peningkatan
kemampuan dan profesionalisme
dunia usaha khususnya UKM untuk
memasuki pasar global.
In order to improve the export
performance, Ministry of Trade c.q.
Directorate General of National
Export Development (DGNED) is
taking into account the policies
and actions which are prioritized
to expand the export market,
particularly to non-traditional
markets (market diversi�cation). The
e�orts include intensifying export
promotion; improving information
access to business society,
speci�cally to Small and Medium-
sized Enterprises (SMEs); developing
export institutions; and building
the capacity and professionalism
of Indonesian business society,
particularly the SMEs in order to
enter the global market.
“ Neraca perdagangan Januari-Desember 2016 menunjukkan surplus sebesar US$ 8,8 miliar.”
“ Indonesia’s trade balance from January to December 2016 depicts a surplus amounted US$ 8.8 billion.”
7Report on Export Development 2016 - DGNED
Neraca perdagangan Januari-Desember 2016
menunjukkan surplus sebesar US$ 8,8 miliar
yang terdiri dari surplus nonmigas sebesar US$
14,4 miliar dan de�sit neraca migas sebesar US$
5,6 miliar. Surplus perdagangan tahun 2016
merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Nilai total ekspor tahun 2016 mencapai 144,4
miliar yang terdiri atas US$ 13,08 milyar ekspor
migas dan US$ 131,34 miliar ekspor non migas.
Nilai total ekspor tahun 2016 mengalami
penurunan sebesar 3,95% dibandingkan dengan
nilai ekspor tahun 2015 sebesar US$ 150,36
miliar. Adapun nilai ekspor non migas tahun
2016 mengalami penurunan sebesar 0,34%
dibandingkan ekspor non migas tahun 2015.
Indonesia’s trade balance from January to December
2016 depicts a surplus amounted US$ 8.8 billion. This
amount comes from US$ 14.4 billion excess balance
in non oil and US$ 5.6 billion de�cit in oil and gas
trade. The positive trade balance in 2016 is the highest
amount in the last 5 year period.
The total value of exports in 2016 reached 144.4 billion
which consist of US$ 13.08 billion in oil and gas exports
and US$ 131.34 billion in non-oil exports. However, the
total exports in 2016 decreased by 3.95% compared
to export value in 2015 which amounted US$ 150.36
billion. Moreover, non-oil exports in 2016 decreased by
0.34% compared to non-oil exports in 2015.
Report on Export Development 2016 - DGNED8
Penurunan nilai ekspor tahun 2016 dipicu oleh turunnya
ekspor migas sebesar 29,5% dan ekspor nonmigas
sebesar 0,3%. Penurunan ekspor migas ini dikarenakan
harga rata-rata minyak mentah dunia 2016 (USD 42,8/
barel) yang masih rendah dibandingkan 2015 yang
mencapai USD 50,8/barel.
Melihat tren harga minyak internasional yang terus
menurun, peran ekspor non migas menjadi lebih krusial
dalam menopang kinerja perdagangan Indonesia.
Pertumbuhan ekspor khususnya ekspor non migas
diharapkan dapat ditingkatkan seiring dengan dengan
dilaksanakan berbagai upaya peningkatan ekspor oleh
pemerintah bersama-sama dengan pelaku usaha.
Untuk mendorong ekspor non migas Indonesia, pada
tahun 2016, Ditjen PEN telah melaksanakan kegiatan
promosi dagang berupa partisipasi pada pameran
dagang baik di luar negeri (17 kegiatan) maupun di
dalam negeri (8 kegiatan), penyelenggaraan Trade
Expo Indonesia (TEI) 2016, pengiriman misi dagang (2
kegiatan), serta penerimaan misi pembelian. Selain itu,
guna melayani dunia usaha, Ditjen PEN tetap membuka
kantor ITPC di 19 kota di seluruh dunia, pendirian
House of Indonesia, mengembangkan marketing
point di daerah perbatasan, membina Pusat Promosi
dan Pelatihan Ekspor Daerah (P3ED) di 5 kota besar di
Indonesia, serta melaksanakan Customer Service Center
(CSC).
The decline of Indonesia’s oil export which amounted
29.5% and non-oil and gas export (0.3%) contributed to
the decline of Indonesia’s total export in 2016. The main
factor that contributes is the downfall of international oil
price in 2016 which reached US$ 42.8/ barrel, compared
to US$ 50.8/ barrel in 2015.
Considering the negative trend of international oil price,
the non-oil and gas export performance holds prominent
function in Indonesia’s international trade balance.
Indonesian export growth is expected to increase,
along with the implementation of export programs
and activities conducted by both the government and
business societies.
In order to improve Indonesia’s export performance, in
2016, Ministry of Trade c.q. DGNED has conducted trade
promotion activities such as participation in trade fairs
both overseas (17 activities) and domestic (8 activities),
organising the Trade Expo Indonesia 2016, trade
missions (2 activities), and reception of buying missions.
In addition, in order to serve the business society, DGNED
has also opened the Indonesian Trade Promotion Centers
in 19 cities around the world, has established the House
of Indonesia, has developed marketing points in border
area, has supervised Regional Export Training Centers
in 5 cities in Indonesia, and has managed the Customer
Service Center.
9Report on Export Development 2016 - DGNED
Akhir kata, besar harapan kami agar laporan ini dapat
bermanfaat, khususnya dalam memberikan gambaran
kegiatan pengembangan promosi ekspor yang telah
dilakukan Ditjen PEN sepanjang tahun 2016, baik bagi
dunia usaha, instansi pemerintah, khalayak umum,
maupun pihak-pihak lainnya. Semoga di tahun 2017
ini, kinerja Ditjen PEN makin meningkat seiring dengan
tantangan perekonomian dan perdagangan yang makin
berat dan kompleks.
Jakarta, Mei 2017
Arlinda
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan
Director General of National Export Development
Ministry of Trade
We hope that this report could be useful for business
society, other government institutions, and general
public in order to portray the national export
development activities managed by DGNED during 2016.
Hopefully, in 2017 DGNED can improve its performance
in order to face the global economic challenges which
become harder and more complicated.
Jakarta, May 2017
Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BNP2TKI tentang pengembangan promosi tenaga kerja Indonesia formal dalam upaya peningkatan penempatan tenaga kerja di luar negeri
The ministry of Trade has signed a Memorandum of Understanding with The National Board for the Placement and Protection of Indonesian Overseas Workers in regard of formal overseas workers promotion as an action to strengthen Indonesian overseas workers’ demand.
12 Januari 2016 January 12th, 2016
Partisipasi pada Specialty Co�ee Association of America yang merupakan pameran kopi terbesar di Amerika Serikat.
Participating on Specialty Co�ee Association of America, the biggest co�ee exhibition in the US.
14 – 16 April 2016 April 14th – 16th, 2016
Penyelenggaraan Indonesia Night pada World Economic Forum (WEF) untuk menarik perhatian komunitas bisnis internasional sekaligus meningkatkan nation branding Indonesia
Organising Indonesia Night in the middle of World Economic Forum (WEF) as a tool to attract intenational business community’s attention and to boost Indonesian nation branding as well.
21 Januari 2016 January 21st, 2016
Penyelenggaraan misi dagang ke Oman & Kuwait dengan melakukan kegiatan antara lain business forum, business matching (B to B), serta pertemuan bilateral dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kuwait dan Oman serta instansi terkait lainnya.
Conducting Trade Mission to Oman & Kuwait through several activities such as business meeting, business matching, and bilateral meeting with Ministry of Trade and Industry of Kuwait and Oman, and also with other institutions as well.
27 Maret – 1 April 2016 March 27th – April 1st, 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED10
Partisipasi pada China ASEAN Expo (CAEXPO) dengan mengikutsertakan lebih dari 100 pelaku usaha Indonesia untuk menampilkan produknya pada ajang promosi tersebut.
Participation on China ASEAN Expo (CAEXPO) which involves more than 100 Indonesian businessmen to display their products at this promotional event.
11 – 14 September 2016 September 11th – 14th, 2016
Partisipasi pada pameran Mutumanikam 2016 dengan menampilkan 8 pengrajin perhiasan terbaik Indonesia.
Participating on Mutumanikam 2016 through a display of 8 Indonesia’s best jewellers.
25 – 28 Agustus 2016 August 25th – 28th, 2016
Peresmian Indonesia Design Development Center (IDDC) sebagai upaya mengembangkan produk ekspor Indonesia.
The inauguration of Indonesia Design Development Center as an e�ort to enhance Indonesia’s export products.
29 September 2016 September 29th, 2016
Organizing the 31st Trade Expo Indonesia 2016 at Jakarta International Expo, this event was o�cially opened by the President of the Republic of Indonesia.
12 Oktober 2016 October 12th, 2016
Pembukaan Trade Expo Indonesia ke-31 tahun 2016 bertempat di di Hall D2 Arena JIExpo, dan dibuka secara resmi oleh Presiden RI.
Pemberian Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta kepada pelaku ekspor Indonesia berprestasi dan mitra ekspor Indonesia yang secara loyal melakukan importasi produk-produk Indonesia.
The granting of Primaniyarta Award to the Indonesian businessmen who excel in export and Primaduta Award to foreign trade partners which are loyal to buy products from Indonesia.
12 Oktober 2016 October 12th, 2016
SEPANJANG TAHUN 2016, DITJEN PEN TELAH MENCATATKAN
SEJUMLAH PENCAPAIAN PENTING DALAM UPAYA MEWUJUDKAN
SASARAN STRATEGIS PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL.
DURING 2016, DGNED HAS RECORDED NUMBERS OF IMPORTANT
ACHIEVEMENTS IN ORDER TO REACH THE STRATEGIC NATIONAL
EXPORT DEVELOPMENT GOALS.
11Report on Export Development 2016 - DGNED
Report on Export Development 2016 - DGNED12
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
1. Returning the state to its task of protecting all citizens and providing a safe environment.
2. Make the government is not sidelined by developing clean, e�ective, trusted and democratic governance.
3. Build Indonesia from the periphery to strengthen these areas and villages within the framework of unitary state.
4. Rejecting a weak country by reforming the system and carry out the corruption-free, digni�ed, and reliable law enforcement.
13Report on Export Development 2016 - DGNED
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh Ke-Bhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
5. Improve quality life of Indonesian people.
6. Increasing people productivity and competitiveness in international market.
7. Promoting economic independence by developing domestic strategic sectors.
8. Overhauling the character of the nation.
9. Strengthening the spirit of “unity in diversity” and social reform.
Report on Export Development 2016 - DGNED14
Visi Kementerian Perdagangan
“Perdagangan sebagai
Sektor Penggerak
Pertumbuhan dan daya
Saing Ekonomi serta
Pencipta Kemakmuran
Rakyat yang Berkeadilan”.
Vision of Ministry of Trade
“Trade as the driver of
economic growth and
competitiveness as well as
the creator of equitability
and prosperity for
Indonesian people”.
15Report on Export Development 2016 - DGNED
Misi Kementerian Perdagangan yang menjadi misi Ditjen PEN
“Meningkatkan Kinerja
Perdagangan Luar Negeri
yang Bertumbuh
dan Berkelanjutan”.
Mission of Ministry of Trade which becomes DGNED’s Mission
“Improving the
performance of foreign
trade as well as ensuring
sustainable growth”.
Report on Export Development 2016 - DGNED16 Report on Export Development 2016 - DGNED16
17Report on Export Development 2016 - DGNED
Untuk membangun daya saing
yang berkelanjutan, dilakukan
optimalisasi pemanfaatan
seluruh potensi sumber daya
yang dimiliki bangsa serta
kemampuan untuk memanfaatkan peluang-
peluang yang ada di luar maupun di dalam
negeri.
Esensi daya saing yang berkelanjutan
terletak pada bagaimana menggerakkan dan
mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya
produktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dan permintaan pasar.
Selama periode tahun 2015 – 2019, tujuan
strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai ialah
Peningkatan ekspor barang non migas yang
bernilai tambah, Peningkatan akses dan pasar
internasional, serta Pemantapan Promosi
Ekspor dan Nation Branding.
To build the sustainable competitiveness, the
optimatization of all national potential resources
and the opportunities, both in national and
international scope needs to be done.
The core of sustainable competitiveness lies on
the way we actuate and organize all potential
productive resources in order to meet the
market needs and demands.
During the period of 2010 – 2019, the strategic
objectives of DGNED which will be achieved
are the increase in export of value-added
non-oil-and-gas goods, improvement in the
access and international market, as well as
the consolidation of Export Promotion and
Nation Branding.
Report on Export Development 2016 - DGNED18 Report on Export Development 2016 - DGNED18
19Report on Export Development 2016 - DGNED
Ditjen PEN merupakan unsur pelaksana
tugas di bidang pengembangan ekspor
nasional yang menjadi ujung tombak
Kementerian Perdagangan di bidang
ekspor dan bertanggung jawab kepada
Menteri Perdagangan.
Ditjen PEN mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
promosi, pengembangan dan peningkatan produk,
pasar ekspor, serta pelaku ekspor.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Ditjen PEN
menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan
dan pengembangan produk, pasar ekspor dan
pelaku ekspor serta penyelenggaraan promosi
dagang, kampanye pencitraan Indonesia dan
pengembangan kelembagaan promosi;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan
dan pengembangan produk, pasar ekspor dan
pelaku ekspor dan penyelenggaraan promosi
dagang, kampanye pencitraan Indonesia dan
pengembangan kelembagaan promosi;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang penyelenggaraan promosi dagang, dan
kampanye pencitraan Indonesia;
d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang penyelenggaraan promosi
dagang, dan kampanye pencitraan Indonesia;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
peningkatan dan pengembangan produk, pasar
ekspor dan pelaku ekspor serta penyelenggaraan
promosi dagang, kampanye pencitraan Indonesia
dan pengembangan kelembagaan promosi;
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri.
DGNED is an element of executives in national export
development which becomes the Ministry of Trade
frontier in the �eld of export and is responsible to the
Minister of Trade.
DGNED’s main duties are formulating and implementing
policies in terms of national export development,
including promotions, product and market development,
as well as capacity building for exporters.
Furthermore, in order to carry out the main duties,
DGNED performed the following functions:
a. Setting up the Ministry’s policy formulation in the
�eld of national export development, including
market and product development, promotional
activities, branding, and promotion institutions;
b. Implementing the policy in the �eld of national
export development including market and product
development, promotional activities, branding, and
promotion institutions, in accordance with applied
laws and regulation;
c. Formulating the standards, norms, guidelines,
criteria and procedures in the �eld of national
export development, particularly promotions and
branding activities;
d. Providing technical supervisions and evaluation in
the �eld of national export development;
e. Conducting evaluation and reporting in the �eld
of national export development, including market
and product development, promotional activities,
branding, and promotion institutions;
f. Conducting the administration of DGNED;
g. Conducting any other functions as assigned by the
Minister.
Report on Export Development 2016 - DGNED20 Report on Export Development 2016 - DGNED20
21Report on Export Development 2016 - DGNED
Report on Export Development 2016 - DGNED22
Ari SatriaSekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor NasionalSecretary of Director General of National Export Development
Merry MaryatiDirektur Pengembangan Promosi dan CitraDirector of Promotion and Branding Development
Tuti PrahastutiDirektur Pengembangan Pasar dan Informasi EksporDirector of Market Development and Export Information
SulistyawatiDirektur Pengembangan Produk EksporDirector of Export Product Development
Iriana Trimurty RyacuduDirektur Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor IndonesiaDirector of Indonesian Export Training Center
1
2
3
5
6
Report on Export Development 2016 - DGNED22
ArlindaDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor NasionalDirector General of National Export Development
4
Djatmiko Bris WitjaksonoDirektur Kerjasama Pengembangan EksporDirector of Export Development Cooperation
7
1
2 3 4
5 6 7
23Report on Export Development 2016 - DGNED
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor
Nasional (Ditjen PEN) dipimpin oleh seorang
Direktur Jenderal yang dibantu oleh
seorang Sekretaris Direktorat Jenderal; 4
(empat) Direktur yang terdiri dari Direktur
Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Direktur
Pengembangan Produk Ekspor, Direktur Pengembangan
Promosi dan Citra, dan Direktur Kerjasama Pengembangan
Ekspor; serta seorang Kepala Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Ekspor Indonesia.
SekretariatMempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas dan pemberian pelayanan teknis dan administrasi
kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat
Jenderal.
Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi EksporMempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pasar
ekspor serta pelaku ekspor.
Direktorat Pengembangan Produk EksporMempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan produk ekspor.
Direktorat Pengembangan Promosi dan CitraMempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis
dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan promosi dan citra.
Direktorat Kerjasama Pengembangan EksporMempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang kerja sama
pengembangan ekspor.
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor IndonesiaMempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengkoordinasikan pendidikan dan pelatihan di bidang
ekspor untuk dunia usaha dan masyarakat.
Directorate General of National Export Development
(DGNED) is led by a Director General which is supported by
a Secretary of Directorate General; four Directors: Director
of Market Development and Export Information, Director
of Export Product Development, Director of Promotion and
Branding Development, Director of Export Development
Cooperation; and a Head of Indonesian Export Training
Center.
Secretariat Tasked with responsibilities to coordinate the tasks
implementation and to provide technical and administrative
services to all units within the Directorate General.
Directorate of Market Development and Export InformationTasked with responsibilities to formulate and simultaneously
execute policies, norms, standards, procedures and criteria,
provide technical assistance and supervision, along with
evaluation and report process in �eld of export market and
exporters as well.
Directorate of Export Product DevelopmentTasked with responsibilities to formulate and simultaneously
execute policies, norms, standards, procedures and criteria,
provide technical assistance and supervision, along with
evaluation and report process in the �eld of export product
development.
Directorate of Promotion and Branding DevelopmentTasked with responsibilities to formulate and simultaneously
execute policies, norms, standards, procedures and criteria,
provide technical assistance and supervision, along with
evaluation and report process in the �eld of promotion and
branding development.
Directorate of Export Development CooperationTasked with responsibilities to formulate and simultaneously
execute policies, norms, standards, procedures and criteria,
provide technical assistance and supervision, along
with evaluation and report process in the �eld of export
cooperation development.
Indonesian Export Training CenterTasked with responsibilities to organize and to coordinate
the export education and training program for business
society and public.
Report on Export Development 2016 - DGNED24 Report on Export Development 2016 - DGNED24
25Report on Export Development 2016 - DGNED
Sasaran strategis Ditjen PEN yang ingin
dicapai selama periode 5 (lima) tahun
ke depan adalah:
Meningkatnya diversi�kasi dan
kualitas produk yang berdaya saing ekspor
serta diversi�kasi pasar tujuan ekspor
Upaya ini dilakukan untuk mendorong
pertumbuhan ekspor non migas melalui
peningkatan ekspor produk bernilai tambah tinggi,
sekaligus memperbaiki komposisi ekspor Indonesia
yang selama ini masih didominasi produk primer.
Upaya ini juga dimaksudkan untuk mendorong
pertumbuhan industri manufaktur dan sektor jasa
nasional.
Selain itu, diversi�kasi pasar tujuan ekspor
dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan
terhadap beberapa jenis produk tertentu dan
kelompok negara-negara tujuan ekspor tertentu.
Upaya yang ditempuh antara lain melalui kegiatan
pengembangan desain, dukungan penciptaan
kemasan dan merek, serta penyediaan informasi
pasar tujuan ekspor.
The strategic goals of DGNED that will be reached
during the next �ve years are:
Improvement on Indonesian export product
quality which has competitive advantages as
well as export market diversi�cation.
This e�ort means to improve non-oil export
through improvement on export product value
added and to enhance Indonesian export
composition which is mainly dominated by raw
products. It is also intended to encourage the
growth of the manufacturing industry and service
sectors.
In addition, diversi�cation of export markets is
intended to reduce dependency on a few products
and groups of countries of particular export
destination. Several actions had been taken, such
as design development, creation of packaging and
brand, and provision of markets information.
Report on Export Development 2016 - DGNED26 Report on Export Development 2016 - DGNED26
27Report on Export Development 2016 - DGNED
Arah kebijakan perdagangan luar
negeri adalah meningkatkan
daya saing produk ekspor non
migas, serta untuk mendorong
peningkatan diversi�kasi pasar
tujuan ekspor dan keberagaman produk ekspor,
meliputi promosi perdagangan (trade promotion),
diplomasi perdagangan (trade diplomacy),
fasilitasi perdagangan (trade facilitation) dan
pengamanan perdagangan internasional (trade
defense).
Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen PEN
merupakan re�eksi dari Arah Kebijakan dan
Strategi Kementrian Perdagangan yang secara
simultan berinteraksi dengan para stakeholder.
The orientation of foreign trade policy is to
increase the competitiveness of non-oil-and-
gas export products as well as to expand the
diversi�cation of export destination and export
product variety, including trade promotion, trade
diplomacy, trade facilitation and trade defense.
The Orientation of DGNED’s Policy and Strategy
is re�ecting the Orientation of Ministry of
Trade’s Policy and Strategy which interacts
simultaneously with the stakeholders.
Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen. PEN
Orientation of DGNED’s Policy and Strategy
Report on Export Development 2016 - DGNED28 Report on Export Development 2016 - DGNED28
29Report on Export Development 2016 - DGNED
Neraca perdagangan Januari-Desember 2016
menunjukkan bahwa total ekspor Indonesia
mencapai USD 144,43 miliar atau turun
3,95 persen dibanding periode yang sama
tahun 2015. Demikian juga dengan ekspor
nonmigas mencapai USD 131,34 miliar atau menurun 0,34
persen (y.o.y) Secara komposisi, ekspor produk non migas
menyumbang 90,94 persen dari total ekspor sementara
kontribusi ekspor produk migas tercatat sebesar 9,06 persen.
Sepuluh negara utama tujuan ekspor Indonesia
menyumbang 66,24 persen dari total ekspor non migas
tahun 2016. Adapun negara-negara tersebut adalah
Amerika Serikat senilai USD 15,68 miliar (11,94%); RRT senilai
USD 15,11 miliar (11,50%); Jepang senilai USD 13,21 miliar
(10,06%); India senilai USD 9,92 miliar (7,55%); SIngapura
senilai USD 8,72 miliar (6,64%); dilanjutkan Malaysia dengan
kontribusi sebesar 4,58%; Korea Selatan dengan kontribusi
sebesar 4,01%; Filipina dengan kontribusi sebesar 4%;
Thailand dengan kontribusi sebesar 3,51%; dan Belanda
dengan kontribusi sebesar 2,45%.
The trade balance from January to December 2016 showed
that the total Indonesian exports reached US$ 144.43 billion
or decreased 3.95 percent compare to 2015. Similarly,
non-oil-and-gas exports reached US$ 131.34 billion, slightly
decrease 0.34 percent. In regard of composition, export
of non-oil-and-gas products accounted for 90.94 percent
of total exports. On the other hand, exports of oil-and-gas
products amounted to 9.06 percent of total exports.
Ten main countries dominated Indonesian non-oil-and-gas
export in 2016 which amounted to 66.24%. Those countries
were USA valued at US$ 15.68 billion and accounted for
11.94% of the total non-oil-and-gas exports, PRC valued at
US$ 15.11 billion (11.50%); Japan valued at US$ 13.21 billion
(10.06%); India valued at US$ 9.92 billion (7.55%); Singapore
valued at US$ 8.72 billion (6.64%); followed by Malaysia with
contribution of 4.58%; South Korea with contribution of
4.01%; Philippines with contribution of 4%); Thailand with
contribution of 3.51%; and Netherlands with contribution of
2.45%.
Gambar 1.
Ekspor Non Migas Indonesia
2012 - 2016
Figure 1.
Indonesian Non-oil-and-gas
Export Year 2012 - 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED30
Diversi�kasi produk sebagai salah satu strategi
pengembangan ekspor non migas
Selain diversi�kasi negara tujuan ekspor, Indonesia juga
melakukan diversi�kasi produk ekspor. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi ketergantungan ekspor Indonesia pada
kelompok produk tertentu.
Sebagai informasi, pada awal tahun 2014, Kementerian
Perdagangan telah melakukan pengkajian dan
mengelompokkan ulang produk ekspor Indonesia ke dalam
3 kategori yaitu produk utama, produk prospektif, dan
produk non migas lainnya. Produk-produk yang masuk
dalam kategori produk utama merupakan produk-produk
yang memiliki nilai ekspor tertinggi dibandingkan produk
lainnya, yaitu sawit (CPO dan turunannya), tekstil dan
produk tekstil, elektronik, karet dan produk karet, kayu dan
produk kayu (pulp & furniture), produk kimia, produk logam,
mesin-mesin, makanan olahan, dan otomotif. Sedangkan
jenis produk yang masuk dalam kategori produk prospektif
merupakan produk yang memiliki potensi besar untuk
dikembangkan lebih lanjut, yaitu alas kaki, perhiasan, plastik
dan barang dari plastik, udang, ikan dan produk perikanan,
kopi, kakao dan olahannya, kerajinan, rempah-rempah, dan
kulit dan produk kulit. Adapun yang termasuk pada kategori
produk lainnya adalah batubara, hewan dan produk
turunannya, alat kesehatan, buah dan sayur, serta minyak
atsiri.
Pada tahun 2016, walaupun sangat kecil, nilai ekspor produk
utama Indonesia mengalami penurunan. Nilai ekspor
produk utama pada tahun 2016 tercatat sebesar USD 83,45
miliar atau atau turun sebesar 0.53% dibandingkan tahun
2015 yang tercatat sebesar USD 83,90 miliar. Adapun jenis
produk yang mengalami kenaikan adalah produk kimia
(sebesar 12,46%), otomotif (sebesar 9,22%), mesin-mesin
(sebesar 20,21%), dan makanan olahan (sebesar 3,69%).
Secara umum, nilai ekspor produk utama menyumbang
63,52% dari total ekspor non migas Indonesia.
Product diversi�cation as one of the non-oil-and-
gas export development strategy
Along with market diversi�cation, Indonesia has also
diversi�ed its export products. It aims to reduce Indonesia’s
export dependence on certain products group.
As the background information, in early 2014, the Ministry
of Trade has conducted assessments and re-grouping
Indonesian export products into three categories which
are main products, prospective products, and other
non-oil-and-gas products. Products classi�ed into the
main product categories are those which have the highest
export value compared to others, namely palm oil (CPO and
its derivatives), textiles and textile products, electronics,
rubber and rubber products, wood and wood products
(pulp and furniture), chemical products, metal products,
machinery, processed foods, and automotive. On the other
hands, the types of products that fall into the category of
prospective product is a product that has great potential
to be developed further, namely footwear, jewelry, plastics
and plastic goods, shrimp, �sh and �shery products, co�ee,
cocoa and dairy, crafts, spices and leather and leather
products. As for which is included in the other product
categories are coal, animals and their derivative products,
medical equipment, fruit and vegetables, as well as essential
oils.
In 2016, although insigni�cant, Indonesian main export
products were decreased. The export value of primary
products in 2016 amounted to USD 83.45 billion, or showed
a decrease of 0.53% compared to 2015 which accounted
for USD 83.90 billion. Moreover, certain products which
increased were chemical products (by 12.46%), automotive
(by 9.22%), machineries (by 20.21%) and processed food
(by 3.69%). Overall, the export value of primary products
accounted for 63.52% of Indonesia’s total non-oil exports in
2016.
31Report on Export Development 2016 - DGNED
Sedangkan nilai ekspor produk prospektif pada tahun
2016 tercatat sebesar USD 20,20 miliar atau naik 4,73%
dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar
USD 19,29 miliar. Sementara itu, nilai ekspor kategori produk
non migas lainnya mengalami penurunan sebesar 8,71%.
Pada tahun 2015 nilai ekspor kategori produk ini mencapai
USD 16,97 miliar, namun pada tahun 2016 hanya mencapai
USD 15,50 miliar.
Berdasarkan penjelasan di atas, produk ekspor non migas
Indonesia masih terkonsentrasi pada produk utama. Hal
ini dapat menimbulkan masalah karena ketergantungan
pada produk-produk tersebut khususnya jika harga
produk-produk utama tersebut di pasar dunia mengalami
penurunan. Hal ini tentu akan mempengaruhi kinerja ekspor
Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, ketergantungan
akan ekspor produk utama kiranya dapat dikurangi melalui
kegiatan-kegiatan diversi�kasi produk yang dilakukan oleh
Ditjen PEN seperti Designer Dispatch Service, adaptasi
produk, pengembangan merek, dll.
Furthermore, the export value of prospective products in
2016 was amounted to USD 20.20 billion or increased 4.73%
compared to USD 19.29 bilion in 2015. Meanwhile, the
export value of other non-oil-and-gas product category was
decreased about 8.71%. In 2015, the export value for this
product category was amounted to USD 16.97 bilion but it
ended for USD 15.50 billion in 2016.
Based on the explanation, it can be concluded that
Indonesia’s non-oil and gas export relied on the main
products. It can cause an economic problem if the price of
those products in the international market are declining.
Obviously, this problem will a�ect Indonesia’s export
performance. Therefore, the dependence of Indonesia’s
export on main products can be minimised through product
diversi�cation activities initiated by DGNED such as Designer
Dispatch Service, product adaptation, brand development,
etc.
Nilai Ekspor Produk Utama
Indonesia periode 2011-2015
Export Value of Indonesia’s
Main Products in 2011-2015
Report on Export Development 2016 - DGNED32 Report on Export Development 2016 - DGNED32
33Report on Export Development 2016 - DGNED 33Report on Export Development 2016 - DGNED
Report on Export Development 2016 - DGNED34 Report on Export Development 2016 - DGNED34
35Report on Export Development 2016 - DGNED
Kegiatan promosi dagang yang diselenggarakan
oleh Kementerian Perdagangan melalui Ditjen
PEN dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah
dan frekuensi kontak serta kontrak dagang
antara eksportir Indonesia dengan pembeli luar
negeri, sekaligus meningkatkan peran dunia usaha dalam
penetrasi pasar dan promosi ekspor. Kegiatan promosi
yang dilakukan terdiri dari pameran internasional baik luar
negeri maupun dalam negeri, Trade Expo Indonesia, dan
pengiriman misi dagang.
PARTISIPASI PADA PAMERAN LUAR NEGERI
Pameran “Arab Health 2016” Dubai, UAE
Arab Health 2016 merupakan penyelenggaraan yang ke-41
kalinya yang diselenggarakan pada tanggal 25-28 Januari
2016 di Dubai – UAE. Produk yang ditampilkan dalam
pameran ini adalah produk-produk alat kesehatan. Adapun
tujuan keikutsertaan Indonesia pada pameran ini adalah
dalam rangka mempertahankan dan menambah pasokan
produk kesehatan Indonesia untuk wilayah Timur Tengah
dan Afrika.
Partisipasi Ditjen PEN Kementerian Perdagangan pada tahun
2016 merupakan yang ke-2 kalinya dengan memfasilitasi
sebanyak 10 (sepuluh) perusahaan. Paviliun Indonesia yang
mengusung “Trade with Remarkable Indonesia“ menempati
lahan seluas 72 m2 yang berlokasi di Saeed Hall SAH 01.
Selama pelaksanaan pameran, transaksi dagang yang
berhasil diperoleh adalah sebesar sebesar US$ 6.166.688.
Nilai transaksi ini naik 57,2% dibandingkan dengan
partisipasi pada tahun 2015 sebesar US$ 3.921.744.
Trade promotion activities organized by Ministry of Trade
c.q. DGNED are intended to increase the value and frequency
of both trade contact and contract between Indonesian
exporters and international buyers. It also has an objective to
enhance the role of business society in market penetration
and export promotion. Those promotion activities consist of
both overseas and domestic international trade fairs, Trade
Expo Indonesia, and trade missions.
PARTICIPATION IN OVERSEAS EXHIBITIONS
Arab Health 2016 Dubai – UAE
The 41st Arab Health 2016 was held on January 25 – 28th,
2016 in Dubai – UAE which exhibited medical appliances.
The purposes of the Indonesia’s participation in this expo
were to maintain and to increase Indonesian medical
equipment supplies especially for Middle East and A�ca
market.
DGNED’s participation in this expo in 2016 was the second
time which facilitated 10 Indonesian medical equipment
manufactures. Pavilion of Indonesia was located at Saeed
Hall SAH 01 and built on 72 m2 area. Furthermore, it applied
speci�c theme which was “Trade with Remarkable Indonesia”.
During the exhibition, the pavililion of Indonesia obtained
US$ 6,166,688 from the business transaction. This value
was increased 57.2% compare to previous trade transaction
which reached US$ 3,921,744.
Promosi dagang sebagai upaya penetrasi pasar eksporTrade promotion as a powerful tool to penetrate export markets
Stan Paviliun Indonesia pada
Pameran Arab Health 2016
Indonesian Pavilion Booths at
Arab Health Exibhition 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED36
Pameran Ambiente 2016, Frankfurt Jerman
Pameran Ambiente 2016 diselenggarakan di Frankfurt,
Jerman pada tanggal 12 - 16 Februari 2016. Pameran
Ambiente merupakan salah satu pameran terbesar untuk
produk Consumer Goods di dunia, yang terbagi dalam
3 sektor yaitu 1) Dining (table, kitchen and household
products); 2) Giving (gifts, stationery and decorations,
authentic and fashion jewellery, watches, personal
accessories and Beauty & Bath) dan 3) Living (interior design,
furnishing and decoration). Pada penyelenggaraan tahun
ini, jumlah peserta tercatat sebanyak 4.387 exhibitor yang
berasal dari 96 negara.
Pada partisipasi kali ini, paviliun Indonesia menempati area
seluas 164 m2 yang merupakan kerjasama antara Kemendag
dengan Kemenperin. Paviliun Kemendag cq. Ditjen PEN
seluas 62 m2 merupakan kerja sama antara Ditjen PEN
dengan ITPC Hamburg yang diisi oleh 6 (enam) peserta
produk home decor.
Kontrak dagang yang diperoleh selama pameran
berlangsung adalah sebesar US$ 2.6 juta untuk produk lamp
craft, rattan furniture, rattan basket, lighting frame minor,
vases, recycre wooden frame, bowl, wooden acsesories,
bathroom accessories, natural basket iron craft, metal art.
Selain kontrak dagang yang diperoleh didapat pula 125
inquiries dari 29 negara yang berpotensi menghasilkan
transaksi serta harus ditindaklanjuti oleh perusahaan pasca
pameran.
Pameran Automechanika 2016, Istanbul Turki
Pada tahun 2016, Ditjen PEN berpartisipasi pada Pameran
Automechanika di Istanbul, Turki yang dilaksanakan pada
tanggal 7-10 April 2016. Automechanika Istambul 2016
merupakan pameran otomotif terbesar di Istambul, Turki.
Automechanika Istambul 2016 diikuti oleh 1.282 perusahaan
yang menempati lahan seluas 38.173 m2 dari 34 negara
diantaranya yaitu: Jerman, Amerika Serikat, RRT, India,
The Ambiente 2016, Frankfurt Germany
Ambiente 2016 held in Frankfurt, Germany on February 12th
– 16th, 2016. This exhibition is one of the largest consumer
goods exhibitions in the world, which is divided into three
sectors, namely 1) Dining (table, kitchen and household
products); 2) Giving (gifts, stationery and decorations,
authentic and fashion jewellery, watches, personal
accessories and Beauty & Bath) and 3) Living (interior design,
furnishing and decoration). In Ambiente 2016, the number
of participants reached 4,387 exhibitors from 96 countries.
In this occassion, the Pavillion of Indonesia occupied space
of 164 m2 in total. It was resulted from cooperation between
Ministry of Trade and Ministry of Industry. The area of
Ministry of Trade amounted to 62 m2 which was a result
from join force with ITPC Hamburg. DGNED facilitated 6
Indonesian home decor producers.
Trade contract that obtained during the exhibition was
amounted to US$ 2.6 milion. It came from several products
such as lamp craft, rattan furniture, rattan basket, lighting
frame minor, vases, recycre wooden frame, bowl, wooden
acsesories, bathroom accessories, natural basket iron craft,
and metal art. Along with business contract, there were
125 business requests from 29 countries which potentially
become trade contracts but still need to be followed up
after the event.
Automechanika 2016, Istanbul Turkey
On April 7th – 10th 2016, DGNED participated in
Automechanika in Istanbul Turkey. It is the biggest
exhibition for automotive products in Turkey. There were
1,282 exhibitors from 34 countries participated in this
exhibition which located in 38,173 m2 exhibition area. The
exhibitors came from several countries such as Germany,
The United States of America, China, India, Hong Kong,
Stan Paviliun Indonesia pada Pameran
Ambiente 2016
Indonesian Pavilion Booths at
Ambiente 2016
37Report on Export Development 2016 - DGNED
Hongkong, Iran, Spanyol, Italia, Maroko, Prancis, Korea
Selatan, Pakistan, Rumania, Singapura, Taiwan, Tunisia dan
Indonesia (untuk pertama kalinya).
Partisipasi Ditjen PEN pada pameran ini merupakan bentuk
dukungan kepada industri komponen otomotif Indonesia
dalam upaya pengembangan pasar ekspor khususnya di
kawasan perbatasan Eropa dan Asia. Partisipasi paviliun
Indonesia menempati area seluas 81 m2 di Hall 13 yang
dibangun dengan konstruksi special design.
Estimasi transaksi order peserta Paviliun Indonesia yang
terjadi selama pameran berlangsung sebesar US$ 590.000,
sementara transaksi penjualan langsung (ritel) sebesar US$
100.000. adapun inquiry yang dilaporkan oleh para peserta
yaitu sebanyak 360 permintaan seperti yang berasal dari
RRT, Turki, Albania, Belarus, Sudan, Mesir, Marroco, Libya,
Lebanon, Jerman, Iran dan Kuwait.
Pameran Hong Kong Gift & Premium Fair,
Hong Kong
Pameran Hong Kong Gift & Premium Fair (HKG & PF) Tahun
2016 merupakan penyelenggaraan yang ke-30 kalinya oleh
Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) pada
tanggal 27 – 30 April 2016. Pada penyelenggaraan tahun ini,
tercatat sekitar 4.262 peserta dari 38 negara berpartisipasi
dan dihadiri oleh hampir 52.000 buyer internasional.
Kementerian Perdagangan c.q. Ditjen PEN bekerjasama
dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Konsul
Jenderal Rl Hong Kong pada pameran Hong Kong Gift
& Premium Fair 2016, berpartisipasi kembali dalam
pameran. Partisipasi tahun ini terwujud dalam Paviliun
Rumah Indonesia yang menempati area seluas 72 m2 yang
menampilkan produk-produk kerajinan dari 15 perusahaan
yaitu home decoration, wooden handicraft, furniture,
fashion accessories, woven textile, bag, jewellery, stationery
and paper product, dan ceramic tableware.
Iran, Spain, Italy, Morocco, France, South Korea, Pakistan,
Rumania, Singapore, Taiwan, Tunisia, and Indonesia. This was
Indonesia’s �rst participation.
DGNED’s participation in this exhibition is a form of supports
for Indonesia’s automotive component industry to expand
its export markets especially in Europe and Asia border
region. Indonesian pavillion occupied space of 81 m2 in Hall
13 which built with special design construction as well.
The transaction gained by exhibitors in Indonesia Pavillion
during the exhibition was amounted to US$ 690,000 that
consisted from business contract valued US$ 590,000 and
retail transaction valued US$ 100,000. Moreover, there were
360 trade inquiries obtained from several countries such
as China, Turkey, Albania, Belarus, Sudan, Egypt, Morocco,
Libya, Lebanon, Germany, Iran, and Kuwait.
Hong Kong Gift & Premium Fair
Hong Kong Gift & Premium Fair 2016 was the 30th time
organised by Hong Kong Trade Development Council
(HKTDC) which held on 27th – 30th April 2016. There
were 4.262 exhibitors from 38 countries participated in
this exhibition and also being visited by nearly 52.000
international buyers.
The Ministry of Trade c.q. DGNED along with the National
Handicraft Council and the Consulate General of the
Republic of Indonesia in Hong Kong participated again
in this exhibition. The participation was manifested on
Rumah Indonesia Pavillion which occupied a 72 m2 space.
It showed the best Indonesian handicraft products such
as home decoration, wooden handicraft, furniture, fashion
accessories, woven textile, bag, jewellery, stationery and
paper product, as well as ceramic tableware from 15
companies.
Stan Paviliun Indonesia pada Pameran
Hong Kong Toys & Games Fair (HKTGF)
Indonesian Pavilion Booths at Hong
Kong Toys & Games Fair (HKTGF)
Report on Export Development 2016 - DGNED38
Nilai total transaksi dagang yang dihasilkan selama pameran
berlangsung adalah sebesar US$ 6.058.721 dengan produk
yang paling diminati antara lain: shopping bag dan
packaging, drift wood product, home decor, breakfast set
dan mug (tableware), hand hammered boxes, dan fashion
accessories. Transaksi tersebut diharapkan dapat terus
bertambah, karena beberapa buyer akan melakukan factory
visit sekaligus melakukan �nalisasi transaksi dagang.
Pameran Co�ee, Tea, and Cacao (COTECA) 2016 Hamburg
– Jerman
Ditjen PEN bekerjasama dengan ITPC Hamburg, KBRI Berlin,
dan KJRI Hamburg berpartisipasi pada Pameran COTECA
2016 (Co�ee, Tea and Cacao) pada tanggal 7 - 9 September
2015 di Congress Center Hamburg (CCH) Jerman. Pameran
COTECA merupakan pameran dua tahun sekali untuk sektor
kopi, teh dan kakao.
Melalui kerjasama ini, Indonesia berpartisipasi melalui
pendirian paviliun Indonesia dengan menempati lahan
seluas 90 m2. Paviliun Indonesia berlokasi di Hall H yang
memfasilitasi 12 (dua belas) perusahaan yang memproduksi
specialty co�ee; organic co�ee bean, organic cocoa, organic
tea, serta organic herb & spices.
Selama tiga hari pameran, Paviliun lndonesia dikunjungi
oleh sekitar 1000 pengunjung bisnis yang kebanyakan
berasal dari Jerman, Denmark, lnggris, Spanyol, ltalia, dan
negara Eropa lainnya; lndia, RRT, Singapura, Taiwan, Kongo,
Kenya dan lain-lain. Adapun estimasi potensial order yang
diperoleh selama pameran berlangsung mencapai US$
5.455.345, dengan produk yang diminati adalah organic
cocoa bean, organic tea (green tea, oolong) dan kopi (green
bean, specialty).
The total transaction that obtained during the exhibition
was amounted to US$ 6.058.721. The amount was
coming from several products such as shopping bag dan
packaging, drift wood product, home decor, breakfast set
dan mug (tableware), hand -hammered boxes, dan fashion
accessories. Moreover, this amount was expected to increase
since several potential buyers would visit some Indonesian
exhibitor workshops to �nalise business deal.
Co�ee, Tea, and Cacao (COTECA) 2016 Hamburg –
Jerman
DGNED collaborated with ITPC Hamburg, Indonesia
Embassy in Berlin, and Consulate General of the Republic of
Indonesia in Hamburg was participated in COTECA 2016 on
September 7th – 9th, 2016 which located at Congress Center
Hamburg (CCH). COTECA is being held every two years
which allocated to exhibit co�ee, tea, and cocoa products.
Through the collaboration, Indonesia was able to participate
in this exhibition which manifested in 90 m2 area for
Indonesia’s Pavillion. It located at Hall H which facilitated 12
companies that producing specialty co�ee; organic co�ee
bean, organic cocoa, organic tea, as well as organic herb &
spices.
During the exhibition, the pavilion of Indonesia had been
visited by around 1,000 business visitors from Germany,
Denmark, England, Spain, Italy, and other European
countries; India, China, Singapore, Taiwan, Kongo, Kenya,
etc. Furthermore, the estimation of potential order obtained
by Indonesia Pavillion during the exhibition reached US$
5.455.345 from several products such as organic cocoa bean,
organic tea (green tea, oolong tea) dan co�ee (green bean,
specialty co�ee).
Partisipasi pada Specialty Co�ee
Association of America
The Participation at Speciality Co�ee
Association of America
39Report on Export Development 2016 - DGNED
Pameran Texworld 2016 Paris Perancis
Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan akses
pasar produk tekstil lndonesia, Kementerian Perdagangan
c.q Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, KBRI Paris
dan lndonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lyon
berpartisipasi pada pameran Texworld Paris 2016. Pameran
ini diselenggarakan pada tanggal 12 – 15 September 2016
di Le Bourget Paris, Perancis. Pameran ini diikuti oleh 1008
perusahaan dari 21 negara. Partisipan dari negara ASEAN
adalah Thailand dengan 15 perusahaan, diikuti lndonesia
11 perusahaan (8 perusahaan bergabung dalam pavilion
lndonesia dan 3 perusahaan mandiri) dan Vietnam hanya 1
perusahaan.
Pada partisipasi kali ini, paviliun Indonesia menempati lahan
seluas 96 m2 dengan memfasilitasi 8 (delapan) perusahaan
lndonesia yang bergerak di bidang lndustri tekstil.
Sepanjang penyelenggaraan pameran, paviliun Indonesia
berhasil mencatat nilai transaksi sebesar US$ 5.567.750,00.
Adapun jumlah buyer potensial yang telah mengunjungi
Paviliun lndonesia dan menghasilkan sebanyak 124 inquiries
dari 34 negara (Belanda, Jepang, Belarus, RRT, Argentina,
Hungaria, Yunani, Spanyol, Turki, Malaysia, Lebanon, Prancis,
ltaly, Bulgaria, Cyprus, Inggris, Jerman, Portugal, Amerika
Serikat, Brazil, Morocco, Guatemala, Mesir, Persatuan Emirat
Arab (PEA), Panama, Polandia, Taiwan, lsrael, Korea Selatan,
Rusia, lndia, Colombia, Syria, dan Denmark).
Cairo International Fair (CIF) 2016,
Kairo Mesir
Pameran ClF merupakan salah satu pameran dagang
internasional tahunan terbesar di Mesir. Pameran
menampilkan berbagai sektor produk, dilaksanakan pada
16 - 25 Maret 2016 di Cairo International Convention &
Exhibition Centre, Nasr City, Cairo. Pameran ini diikuti oleh
350 exhibitor dari 12 negara diantaranya Aljazair, Kuwait,
Srilanka, Kenya, Sudan, Lebanon, Irak, China dan Togo. Pada
pelaksanaan kali ini, India bertindak sebagai Guest of Honor.
The Texworld 2016, Paris France
In order to maintain and simultaneously increase market
access for textile products from Indonesia, The Ministry of
Trade c.q. DGNED and ITPC Lyon participated in Texworld
Paris 2016. It held on September 12th – 15th, 2016 at Le
Bourget Paris, France. There were 1,008 companies from 21
countries participating in Texworld Paris 2016. Moreover, the
participants from ASEAN were Thailand with 15 companies,
Indonesia with 11 companies which consist of 8 facilitated
companies and 3 companies participated by self funding,
and Vietnam with 1 company.
In this occasion, Pavilion of Indonesia occupied 96 m2
exhibition areas and facilitated 8 Indonesian companies
which operated in textile industry.
During the exhibition, Indonesia’s pavillion succesfully
obtained trade transaction amounted to US$ 5,567,750.
Furthermore, pavillion of Indonesia had been visited dan
generated 124 trade inquiries from 34 countries which were
Netherland, Japan, Belarus, China, Argentina, Hungary,
Greece, Spain, Turkey, Malaysia, Lebanon, France, Italy,
Bulgaria, Cyprus, UK, Germany, Portugal, USA, UAE, Panama,
Poland, Taiwan, Israel, South Korea, Russia, India, Colombia,
Syria, and Denmark.
The Cairo International Fair (CIF) 2016,
Cairo Egypt
CIF is one of the biggest international exhibitions held in
Egypt showing general products. CIF 2016 was held on
March 16th – 25th 2016 at Cairo International Convention &
Exhibition Centre, Nasr City, Cairo. It has been followed by
350 exhibitors from 12 countries such as Algeria, Kuwait,
Srilanka, Kenya, Sudan, Lebanon, Iraq, China, and Togo. In
2016, India took a role as the Guest Of Honor.
Stan Paviliun Indonesia pada Pameran
Texworld Paris 2016
Indonesian Pavilion Booths at Texworld
Paris 2016 exibhition
Report on Export Development 2016 - DGNED40
Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 284 m2
mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia”.
Paviliun Indonesia ini merupakan hasil sinergi antara
Ditjen PEN dengan KBRI/ Atdag Kairo. Sejumlah 26
perusahaan mengisi Paviliun Indonesia yang terdiri atas
19 perusahaan dari Indonesia, dan 7 perusahaan yang
merupakan agen perwakilan perusahaan lndonesia yang
ada di Mesir. Adapun produk yang ditampilkan adalah
food & beverages, household appliances, consumer
goods, furniture, handicraft, chemical, fashion & jewelry,
electronics, carpet, cleaning equipment, diapers, baby wet
wipes, dan aroma terapi. Di sela-sela partisipasi pameran,
untuk memaksimalkan partisipasi pada CIF 2016, Ditjen
PEN dan KBRI/ Atdag Kairo juga menyelenggarakan
kegiatan Indonesia-Egypt Business Gathering & Trade with
Remarkable, dan Business Matching di Kamar Dagang
Alexandria.
Selama pameran berlangsung, Paviliun Indonesia berhasil
mencatatkan transaksi dagang sebesar US$ 7.958.973.
Transaksi dagang yang dihasilkan pada tahun 2016
mengalami peningkatan sebesar 22,62% dibandingkan
dengan dengan nilai transaksi dagang yang dihasilkan pada
tahun 2015 yang tercatat sebesar US$ 6.158.625.
Pameran the 28th Specialty Co�ee Association of
America (SCAA) Expo, Atlanta Amerika Serikat
Pameran SCAA adalah pameran kopi terbesar di Amerika
Utara yang diselenggarakan oleh asosiasi kopi spesialiti
Amerika Serikat (AS). SCAA 2016 dilaksanakan pada tanggal
14 – 17 April 2016 di Atlanta. Pameran ini dihadiri oleh ±
12.000 pengunjung dan diikuti oleh sekitar 3.000 eksibitor
dari seluruh dunia. Sebagai salah satu pameran kopi
bergengsi dunia, SCAA menjadi tempat bertemunya pelaku
industri kopi dari berbagai lini, baik dari produsen, buyers,
manufaktur mesin dan peralatan pengolahan, penggilingan,
packaging, dan condiment.
Paviliun Indonesia dengan luas 126 m2 mengusung tema
“Remarkable Indonesian Co�ee: Home of World’s Finest
Co�ee” menampilkan 17 specialty co�ee yang diseleksi dari
75 sampel kopi terbaik dari seluruh Indonesia. Proses seleksi
dilakukan oleh Caswells Co�e yang merupakan satu-satunya
laboratorium kopi di Indonesia yang telah diakreditasi
oleh SCAA. Selain green bean, Paviliun Indonesia juga
menampilkan sejumlah produk turunan kopi.
The Indonesia’s pavillion occupied area of 284 m2 which
was implementing “Trade with Remarkable Indonesia”
theme. The Pavilion of Indonesia was a result from an actual
synergy between DGNED and Indonesia Embassy/ the Trade
Attache in Cairo. There were 26 Indonesian companies
participated in the pavillion of Indonesia which consist of 19
companies originated in Indonesia and 7 Indonesian trade
representatives in Egypt. Those companies showed wide
range of products such as food & beverages, household
appliances, consumer goods, furniture, handicraft, chemical,
fashion & jewelry, electronics, carpet, cleaning equipment,
diapers, baby wet wipes, and aroma therapy. Furthermore, in
order to maximise Indonesia’s participation in CIF 2016, DG
NED and Indonesian Embassy/ Trade Attache in Cairo also
conducted Indonesia-Egypt Business Gathering & Trade with
Remarkable, and Business Matching at Alexandria’s Chamber
of Commerce and Industry.
During the exhibition, the pavillion of Indonesia successfully
obtained transaction as much as US$ 7,958,973. It increased
22,62% from transaction in 2015 which accounted for US$
6,158,625.
The 28th Specialty Co�ee Association of America (SCAA)
Expo, Atlanta USA
SCAA is the biggest exhibition in North America for co�ee
products which organised by the US specialty co�ee
association. SCAA 2016 was held on April 14th – 17th 2016
in Atlanta which visited more than 12,000 visitors. Around
3,000 exhibitors worldwide were participated in this
exhibition. As one of prestigious co�ee exhibition, SCAA
becomes a central meeting point between co�ee players
such as producers, buyers, co�ee machine manufacturers,
grinding, packaging, and condiment.
The pavillion of Indonesia occupied area of 126 m2 and
carried a theme of “Remarkable Indonesian Co�ee: Home of
World Finest Co�ee”. It showed 17 specialty co�ees which
resulted from selection of 75 the best co�ee samples from
Indonesia which organised by Caswells Co�ee, the only one
co�ee laboratorium in Indonesia that acredited by SCAA.
Indonesia’s pavillion also exhibited several co�ee derivative
products.
41Report on Export Development 2016 - DGNED
Sebagai Potrait country 2016 dalam penyelenggaraan SCAA
2016, Paviliun Indonesia mengadakan beberapa kegiatan
selama pameran berlangsung. Kegiatan-kegiatan tersebut
antara lain adalah:
1. The Indonesia – Atlanta Business Forum
Kegiatan yang mengusung tema “Opportunities in
Indonesia’s New Business and Investment Climate”
dibuka oleh Konsul Jenderal RI di Houston, Henk
Edward Saroinsong yang kemudian juga memberikan
paparan mengenai investasi yang berjudul “The New
Investment Climate in Indonesia”.
2. Welcoming Reception
Dalam rangka mendorong eksposur Indonesia, Paviliun
Indonesia mengorganisir penampilan seni budaya dan
sajian kuliner Indonesia untuk menciptakan suasana
Indonesian experience.
3. Indonesian Lecture Series
Paviliun Indonesia mengorganisir pelaksanaan 2 (dua)
kuliah mengenai kopi Indonesia, yaitu “Revealing
Indonesian Co�ee Character and Uniqueness” dan
“Exploring Semi Wash Process and Farmer’s Challenges
in Facing Global Market and Woman in Co�ee”.
4. Penandatanganan MoU dan pemberian tribute
Penandatanganan MoU pembelian kopi specialty
Indonesia dilakukan antara Royal Co�ee Inc. USA
dengan anggota AKSI senilai US$ 18 juta untuk 200
kontainer kopi dalam jangka waktu 1 tahun. Selain
itu, sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang
turut memberikan kontribusi kepada peningkatan
ekspor kopi specialty Indonesia ke AS, Dirjen PEN
memberikan seti�kat penghargaan yang ditanda
tangani oleh Menteri Perdagangan kepada 2 (dua)
importir kopi Indonesia di AS yaitu Royal Co�ee Inc.
dan Royal Paci�c Industry.
As the Potrait Country 2016 in SCAA 2016, the pavillion of
Indonesia was conducting several additional events during
the exhibition such as:
1. The Indonesia – Atlanta Business Forum
This business forum used a theme of “Opportunities
in Indonesia’s New Business and Investment Climate”
which opened by Consulate General in Houston, Henk
Edward Saroinsong who then presented an investment
material titled “The New Investment Climate in
Indonesia”.
2. Welcoming Reception
In order to increase the exposure of Indonesia, the
pavillion of Indonesia conducted some cultural
performances and provided Indonesian cuisines to
create Indonesian experience for the visitors.
3. Indonesia Lecture Series
The pavillion of Indonesia also conducted two lectures
about Indonesian co�ee which were Revealing
Indonesian Co�ee Character and Uniqueness, and
Exploring Semi Wash Process and Farmer’s Challenges
in Facing Global Market and Woman in Co�ee.
4. The MoU signing and tribute conferring
The MoU signing about specialty co�ee purchase
amounted to US$ 18 million for 200 containers
between Indonesian exporters (member of SCA
Indonesia) and Royal Co�ee Inc. USA. Moreover, as an
appreciation for entities that contributed to Indonesian
co�ee export to US, Director General of NED con�ered
a certi�cate, signed by Minister of Trade, to two
Indonesian importers: Royal Co�ee Inc., and Royal
Paci�c Industry.
Partisipasi pada Specialty Co�ee
Association of America
The Participation at Speciality Co�ee
Association of America
Report on Export Development 2016 - DGNED42
5. Pemutaran �lm dokumenter “Aroma of Heaven”
Film ini memberikan informasi sejarah dan budaya kopi
di Indonesia.
6. Lelang Kopi
Paviliun Indonesia melakukan lelang kopi yang
pertama kali dilakukan dalam sejarah SCAA. Dalam
lelang ini, 17 kopi pilihan dari Indonesia menghasilkan
US$ 11.900 atau sekitar 160 juta rupiah.
7. Co�ee Cupping dan Co�ee Serving
Paviliun Indonesia menggelar co�ee cupping sebanyak
tiga kali untuk mengundang buyers merasakan cita
rasa dan karakteristik kopi Indonesia.
Di luar hasil lelang, nilai transaksi yang dihasilkan selama
pameran berlangsung mencapai US$ 35 juta atau setara
dengan Rp. 470,55 milyar untuk 392 kontainer untuk
setahun ke depan. Nilai transaksi dagang ini meningkat 5
kali lipat dari total transaksi Indonesia pada pameran SCAA
tahun 2015.
Pameran The 13th China – ASEAN Expo (CAEXPO) 2016,
Nanning China
Partisipasi lndonesia pada pameran 13th China-ASEAN
Expo (CAEXPO) 2016 dilaksanakan pada tanggal 11 - 14
September 2016 di Nanning, Guangxi, Republik Rakyat
Tiongkok. CAEXPO merupakan pameran tahunan
bertaraf internasional yang diadakan bersamaan dengan
Pertemuan Tingkat Tinggi RRT-ASEAN yang ditujukan untuk
peningkatan hubungan perdagangan, investasi, dan jasa.
CAEXPO 2016 dan China ASEAN Business and lnvestment
Summit (CABIS) 2016 secara resmi dibuka oleh H.E Zhang
Gaoli, Vice Premier of the People’s Republic of China pada
tanggal 11 September 2016. Pada kesempatan tersebut,
Dirjen PEN meresmikan paviliun komoditi lndonesia dan
paviliun City of Charm.
Partisipasi lndonesia dalam pameran CAEXPO tahun ini
adalah ketiga belas kalinya dengan menempati lahan
seluas 2.160 m2 yang diisi oleh 81 (delapan puluh satu)
perusahaan. Produk yang ditampilkan dibagi dalam 5
kategori produk yaitu Furniture (18 perusahaan); Home
Decoration (9 perusahaan); Fashion Accesories & Jewellry
(26 perusahaan); Food & Beverage (20 perusahaan) dan
Consumer Goods, Spa & Herbs (9 perusahaan).
5. Documentary movie “Aroma of Heaven”
It provided information about history and culture of
co�ee in Indonesia.
6. Co�ee auction
The pavillion of Indonesia conducted co�ee auction
which was the �rst time in SCAA history. In this auction,
Indonesia’s pavillion obtained US$ 11,900 equal to
around 160 million rupiah from 17 Indonesia’s best
co�ee.
7. Co�ee Cupping dan Co�ee Serving
The pavillion of Indonesia also organised co�ee
cupping three times during the exhibition aimed to
introduce Indonesian co�ee to the visitors.
Apart of the auction’s result, during the exhibition,
the pavillion of Indonesia generated trade transaction
amounted to US$ 35 million equals to Rp. 470.55 billion for
392 containers. This transaction increased 5 times compared
to trade transaction in 2015.
The 13th China – ASEAN Expo (CAEXPO) 2016, Nanning
China
Indonesia participation in the 13th China – ASEAN Expo
(CAEXPO) 2016 on September 11th – 14th, 2016 in Nanning,
Guangxi, PRC. CAEXPO is annual international exhibition
that simultenously conducted with Ministrial Meeting
between China and ASEAN which has purposes to increase
trade, investment and service among those countries.
CAEXPO 2016 and China ASEAN Business and lnvestment
Summit (CABIS) 2016 o�cially opened by H.E Zhang Gaoli,
Vice Premier of the People’s Republic of China on September
11th 2016. On this occassion, Director General of NED also
inaugurated the Pavillionof Indonesia and Pavillion of City
of Charm.
Indonesia’s participation in 2016 was the 13th times which
occupied 2,160 m2 area and facilitated 81 companies.
Moreover, the exhibited products were divided into 5
categories which were furniture (18 companies), Home
Decoration (9 companies), Fashion Accessories & Jewelry
(26 companies), Food & Beverages (20 companies), and
Consumer Goods, Spa & Herbs (9 companies).
43Report on Export Development 2016 - DGNED
Pada tahun ini, Paviliun City of Charm tampil dalam konsep
nusantara yang menampilkan tarian tradisional seperti
Bajidor Kahot, Lenggang Nyai, Rek Ayo Rek, Tari Piring,
Cucokrowo dan display produk kerajinan diantaranya tenun
songket, ukiran kayu laker dan tepak sirih serta promosi
destinasi daerah tujuan wisata nusantara.
Hasil transaksi dagang yang terdiri atas trial order dan
retail yang diperoleh selama 4 (empat) hari mencapai US$
3.017.000. Hasil transaksi ini merupakan nilai sementara dan
masih dapat bertambah mengingat masih terdapat inquiry
yang ditindaklanjuti oleh peserta. Adapun produk-produk
yang paling diminati pada CAEXPO 2016 meliputi produk
furniture, home decoration dan food & beverages. lndonesia
meraih 3 (tiga) penghargaan dari CAEXPO Secretariat
selaku penyelenggara, yakni The Best Organizing the Sector
Products, The Best organizerfor Exhibitors, dan The Best City
of Charm.
Furthermore, this year, the City of Charm pavilion appeared
in the concept of the archipelago performing traditional
dances such as Bajidor Kahot, Lenggang Nyai, Rek Ayo Rek,
Dancing Plates, Cucokrowo as well as displayed several craft
products including songket, wood carving and tepak sirih
and promotion of tourism destinations.
The transaction obtained during four day exhibition
reached US$ 3,017,000. However, this amount could be
increased since there were inquiries to be followed up by
the exhibitors. Several products that showed high demand
in CAEXPO 2016 were furniture products, home decorations,
and food & beverages. Moreover, in 2016 participation,
Indonesia obtained 3 awards from CAEXPO Secretariat as
the event organiser which were The Best Organizing the
Sector Products, The Best organizer for Exhibitors, dan The
Best City of Charm.
Dirjen PEN melakukan
kunjungan ke paviliun
Indonesia pada
CAEXPO 2016
Dir. Gen. of NED visits
Indonesian pavilion at
CAEXPO 2016
Dirjen PEN melakukan
pemotongan pita sebagai
tanda peresmian paviliun
komoditi Indonesia dan
paviliun City of Charm pada
CAEXPO 2016
Dir. Gen. of NED cuts the
ribbon as a sign of the
inauguration of Pavilion of
Indonesian commodities and
Pavilion of City of Charm at
CAEXPO 2016
Paviliun City of
Charm Indonesia
pada CAEXPO 2016
The Indonesian City
of Charm Pavilion
at CAEXPO 2016
Penampilan tarian
tradisional di paviliun
City of Charm Indonesia
pada CAEXPO 2016
Traditional dance
performances in the
Indonesian City of
Charm pavilion at
CAEXPO 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED44
MISI DAGANG KE LUAR NEGERI
Misi dagang merupakan salah satu kegiatan Ditjen
Pengembangan Ekspor Nasional dalam upaya menjadikan
produk Indonesia dapat dikenal dan diminati oleh
konsumen di luar negeri. Selain itu program misi dagang
bertujuan untuk mempererat kerjasama pengusaha
Indonesia dengan pengusaha negara tujuan dalam forum
kegiatan one on one meeting.
Sepanjang tahun 2016, Ditjen PEN telah melakukan kegiatan
pengiriman misi dagang sebanyak 2 (dua) kegiatan,yaitu:
Misi Dagang ke Kuwait – Oman
(27 Maret – 1 April 2016)
Kegiatan Misi Dagang Terpadu sektor perdagangan, energi,
investasi, perbankan dan ketenagakerjaan profesional
Indonesia ke Kuwait dan Oman dilaksanakan pada tanggal
27 Maret – 1 April 2016 yang dipimpin oleh Direktur
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian
Perdagangan. Kegiatan Misi Dagang ini terselenggara
berkat kerjasama dengan KBRI Kuwait City dan KBRI Muscat
yang didukung oleh Kementerian ESDM, Kementerian Luar
Negeri, Badan Koordinasi dan penanaman Modal (BKPM),
Bank lndonesia serta Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja lndonesia (BPNP2TKI), serta
diikuti oleh 14 pelaku usaha Indonesia yang terdiri dari 10
pelaku usaha ekspor, 3 Perusahaan Penempatan TKI Swasta
(PPTKIS) dan PT. Pupuk Indonesia.
Dalam kegiatan Misi Dagang Terpadu ini, diselenggarakan
beberapa kegiatan yaitu business forum, business matching
(B to B), serta pertemuan bilateral dengan Kementerian
Perdagangan dan Perindustrian Kuwait dan Oman serta
instansi terkait lainnya.
Kuwait
Kegiatan Misi Dagang di Kuwait diawali dengan
pertemuan dengan Executive Director Kuwait Investment
Authority (KIA), Mr. Farouk- A. Bastaki. Pada pertemuan
TRADE MISSIONS
Trade missions are conducted by Directorate General
of National Export Development in order to introduce
Indonesian products to global consumers. In addition, trade
missions are aimed to strengthen the cooperation between
Indonesian entrepreneurs and businessmen of the countries
in which the trade missions are conducted through forum
called one-on-one meeting.
Throughout 2016, DG NED has been organized 2 (two) trade
mission activities, namely:
Trade Mission to Kuwait - Oman
(March 27th – April 1st 2016)
This integrated mission in trade, energy, investment,
banking, and professional labour sectors to Kuwait and
Oman organised on March 27th – April 1st 2016, led by
Director General of NED – Ministry of Trade. This trade
mission was a result of coordination between Indonesian
embassy in Kuwait City and Muscat, supported by the
Ministry of Energy and Mineral Resources, the Ministry of
Foreign A�airs, the Indonesia Investment Coordinating
Board, Bank Indonesia, and the National Board for the
Placement and Protection of Indonesian Overseas Workers.
This mission was followed by 14 Indonesian companies
which consist of 10 exporters, 3 private overseas labour
placement companies and PT. Pupuk Indonesia.
In this trade mission, several activities were conducted such
as business forum, business matching (B to B), and also
bilateral meeting with the Ministry of Trade and Industry
from Kuwait and Oman, and other entities as well.
Kuwait
Trade mission activities in Kuwait started by a formal
meeting with Executive Director Kuwait Investment
Authority (KIA), Mr. Farouk- A. Bastaki. On this occasion, an
Misi Dagang ke Kuwait
Trade mission to Kuwait
45Report on Export Development 2016 - DGNED
tersebut disampaikan perkembangan terkini kemajuan
perekonomian lndonesia, iklim investasi yang kondusif serta
berbagai peluang kerja sama perdagangan dan investasi
yang dapat dikembangkan oleh kedua negara, seperti
bidang energi migas dan energi terbarukan; moneter;
termasuk kerja sama Sukuk (islamic bonds) dan Perbankan
Syariah; serta kerja sama dalam industri petrokimia.
Business Forum and Business Matching
Kegiatan Bisnis Forum dan Business Matching
diselenggarakan di Hotel Regency, diikuti oleh lebih dari 150
peserta, terdiri dari pelaku usaha Indonesia dan Kuwait serta
instansi pemerintah setempat. Bisnis Forum yang dibuka
oleh Dubes lndonesia untuk Kuwait city dilanjutkan dengan
sambutan dari Mr. Khaled Jassim Al-Shamali, Undersecretary,
Ministry of Commerce and lndustry Kuwait yang mewakili
Pemerintah Kuwait. Pada kegiatan tersebut Dirjen PEN dan
perwakilan dari Kementerian ESDM, BKPM, BNP2TKI serta BI
menyampaikan paparan mengenai potensi dan kebijakan
pada sektornya masing-masing. Business Matching
mencatat banyak permintaan kerja sama perdagangan dan
investasi yang didapatkan oleh 14 pelaku usaha Indonesia
dengan mitra usahanya di Kuwait.
Oman
Sebagaimana kegiatan Misi Dagang Terpadu di Kuwait,
kegiatan Misi Dagang di Oman juga melakukan
pertemuan bilateral dengan Kementerian Perdagangan
dan Perindustrian Oman dan instansi terkait lainnya.
Pada pertemuan dengan Kementerian Perdagangan dan
Perindustrian Oman, pemerintah Oman diwakili oleh
Direktur Jenderal Perindustrian, Kementerian Perdagangan
dan Perindustrian Oman, Eng. Nahla Abdul Wahab Ahmed
Al Hamdi. Dalam pertemuan ini, Dirjen perindustrian
menyambut baik dan mendukung penyelenggaraan Misi
Dagang Terpadu Indonesia. Pada kesempatan yang sama
Dirjen Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Industri
Oman menyampaikan informasi mengenai adanya kawasan
Ekonomi Khusus di Duqm dengan berbagai fasilitas tax
holiday, yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha
Indonesia sebagai pintu masuk produk ekspor Indonesia
ke negara-negara Afrika Utara dan negara-negara anggota
GCC.
update about Indonesia’s economy outlook, investment
condusive condition, and trade and investment
opportunities such as oil and gas and renewable energy,
monetary, including SUKUK (islamic bonds) and syariah
banking system and petrochemicals industry that can be
developed among two countries were presented.
Business Forum and Business Matching
These activities were held in Regency Hotel, involving
more than 150 participants; consist of Indonesian and
Kuwait business members and other Kuwait institutions.
The business forum was o�cially introduced by Indonesian
Ambassador for Kuwait City, and then followed by opening
remark from Mr. Khaled Jassim Al-Shamali, Undersecretary,
Ministry of Commerce and lndustry Kuwait who represented
the Government of Kuwait. In this activity, Director General
of NED and representatives from the Ministry of Energy and
Mineral Resources, the Indonesia Investment Coordinating
Board, the National Board for the Placement and Protection
of Indonesian Overseas Workers, and the Bank Indonesia
were presenting materials about business opportunities
and policies regarding their core sectors. As the result from
business matching, there were 14 trade and investment
inquiries for Indonesian business delegation.
Oman
Similar with trade mission in Kuwait, the trade mission
in Oman also had bilateral meetings with the Ministry of
Trade and Industry of Oman and other Oman institutions as
well. In the o�cial meeting with the Ministry of Trade and
Industry of Oman, the Government of Oman represented
by Director General of Industry, Ministry of Trade and
Industry of Oman, Eng. Nahla Abdul Wahab Ahmed Al
Hamdi. On this occasion, Director of Industry showed
positive reactions and supports for this trade mission. At the
same time, the Director General of Industry provided the
information about special economic area in Duqm which
have special treatments such as tax holiday that can be used
by Indonesian exporters as a business gate to penetrate its
export markets especially to North America region and GCC
member countries.
Misi Dagang
ke Oman
Trade mission
to Oman
Report on Export Development 2016 - DGNED46
Business Forum dan Business Matching
Kegiatan Bisnis Forum dilaksanakan di Hotel Crown Plaza,
Muscat diikuti oleh lebih 150 peserta yang terdiri dari
pelaku usaha lndonesia dan Oman serta instansi pemerintah
setempat. Bisnis Forum dibuka oleh Dubes lndonesia untuk
Oman, dilanjutkan dengan sambutan dari Dirjen PEN
Kemendag, serta Wakil Kamar Dagang dan Industri Oman.
Misi Dagang ke Nigeria - Ghana
(25 – 30 Juli 2016)
Misi Dagang ini dilaksanakan di 2 (dua) kota di kawasan
Afrika Barat yaitu Lagos di Nigeria dan Accra di Ghana.
Kegiatan yang dilaksanakan pada misi dagang ini antara
lain: Forum Bisnis; One on One Business Matching; serta
kunjungan dan dialog ke pusat retail dan distributor.
Forum Bisnis
Forum Bisnis di Lagos, Nigeria dilaksanakan pada tanggal
26 Juli 2016 di Hotel Eko dan untuk kegiatan forum bisnis
di Ghana dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2016 di Hotel
Holiday Inn, Accra. Kegiatan forum bisnis di kedua negara
diisi dengan sambutan dari Duta Besar LBBP Rl untuk
Nigeria, H.E. Harry Purwanto, dan country brief Indonesia
oleh Kepala ITPC Lagos, Nino Wawan Setiawan.
Kegiatan forum bisnis dilanjutkan dengan one-on-one
business matching antara eksportir Indonesia dengan mitra
bisnis yang hadir. Sebanyak 65 buyers hadir dan mengikuti
kegiatan ini di Hotel Eko, Lagos Nigeria dan di Hotel Holiday
Inn, Accra, Ghana tercatat dihadiri sebanyak 46 buyers. Pada
kegiatan forum bisnis di Lagos, Nigeria juga dilaksanakan
Penandatanganan MoU Phapros dengan Yes Pharma
International Ltd dan Jeisjosh Pharma and Food Ltd senilai
US$ 1,4 juta.
Business Forum and Business Matching
Business forum in Oman was held at Crown Plaza Hotel,
Muscat which involved more than 150 participants from
Indonesia and Oman and local government institutions
as well. This activity was inaugurated by Indonesian
Ambassador for Oman, then followed by opening remarks
from Director General of NED, and representative from
Oman’s chamber of commerce.
Trade Mission to Nigeria – Ghana
(July 25th – 30th, 2016)
The trade mission was conducted in two cities in west
region of Africa, Lagos in Nigeria and Accra in Ghana. Several
activities embedded in this trade mission were Business
Forum; One on One Business Matching; and visit to and
dialogue with retail centers and distributors.
Business Forum
The business forum in Lagos Nigeria conducted on July
26th 2016 at Eko Hotel. Moreover, business forum in Ghana
organised on July 29th 2016 in Holiday Inn Hotel, Accra.
Both business fora in Lagos and Accra incorporated opening
remarks from Indonesia Ambassador for Nigeria, H.E. Harry
Purwanto, and Indonesia’s country brief presentation by
Director of ITPC Lagos, Nino Wawan Setiawan.
The business forum activity continued with one-on-one
business matching between Indonesian exporters and its
business partners. There were 65 Nigerian businessmen
attended in this activity in Eko Hotel Lagos Nigeria.
Meanwhile, as much as 46 Ghana businessmen involved in
one-one-one business matching in Holiday Inn Accra Ghana.
Moreover, on business forum in Lagos Nigeria, there was
an MoU signing between Phapros and Jeisjosh Pharma and
Food Ltd which has a value of US$ 1.4 million.
Misi Dagang ke Nigeria
Trade mission to Nigeria
47Report on Export Development 2016 - DGNED
Adapun estimasi transaksi dagang dan Inquiry yang
dihasilkan pada one on one business forum adalah sebesar:
1. Nigeria : estimasi transaksi sebesar USD 2.457.000 dan
22 inquiry
2. Ghana: estimasi transaksi sebesar USD 2.211.000 dan
20 inquiry
Kunjungan ke pusat retail dan distributor
Selama pelaksanaan Misi Dagang, dilaksanakan juga
kunjungan ke toko retail dan distributor dengan tujuan
untuk melihat peta persaingan produk sejenis dan juga
mengetahui secara langsung bagaimana cara memasuki
pasar Nigeria dan Ghana melalui jalur distribusi yang
ada. Selama di Lagos, Nigeria kunjungan dilaksanakan di
pertokoan Shoprite dan Spar Sementara di Ghana dilakukan
kunjungan ke Makola Market yaitu sebuah pasar tradisional
di Accra, Ghana.
Pembukaan House of Indonesia di luar negeri
Disamping melalui promosi dagang, Ditjen PEN terus
melakukan inovasi untuk melakukan penetrasi pasar ekspor.
Salah satu upaya penetrasi pasar yang dilakukan oleh Ditjen
PEN pada tahun 2016 adalah pendirian House of Indonesia
di beberapa kota di luar negeri yaitu:
1. Bremen, Jerman
Pendirian House of Indonesia merupakan hasil kerja
sama Kementerian Perdagangan, serta Pemerintah
Daerah kota Tangerang Selatan. Rumah Indonesia ini
resmi dibuka pada 20 Mei 2016 di Ansgarikirchhof 1-21,
28195, CityLab, Bremen, Jerman. CityLab merupakan
sebuah pusat perbelanjaan yang baru saja diresmikan
pada 27 April 2016 oleh Senator fur Wirtschaft, Arbeit
und Hafen, Martin Guenther.
House of Indonesia secara resmi dibuka dan ditandai
dengan pengguntingan pita oleh Ketua Dewan Kota
Bremen Bidang Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pelabuhan;
Direktur Wirtschaftsförderung Bremen GmbH; Konsulat
Jenderal RI di Hamburg; Atase Perdagangan di Berlin;
The total estimated transaction and inquiries resulted from
this one-on-one business matching were:
1. Nigeria: estimated transaction amounted to US$
2,457,000 and 22 trade inquiries.
2. Ghana: estimated transaction accounted for US$
2,211,000 and 20 trade inquiries.
Visit to Retail Centers and Distributors
During the trade mission, we also organised a �eld trip to
retail center and distributor which has a purpose to directly
identify the competition map for a certain product and to
analyse the existing distibution channels for Indonesian
export products to penetrate both Nigeria and Ghana.
During trade mission in Lagos Nigeria, the �eld trip was
conducted in Shoporite and Spar shopping center while
in Ghana was held in Makola Market, traditional market in
Accra, Ghana.
The opening of the House of Indonesia in overseas
Beside through trade promotions, DGNED continues to
inovate its strategies to penetrate export markets. One of
market penetration strategies which executed by DGNED
in 2016 was the establishment of the House of Indonesia in
several cities worldwide, such as:
1. Bremen, Germany
The establishment of the House of Indonesia in Bremen
is a result of collaboration between the Ministry of
Trade and the Goernment of South Tangerang City.
The House of Indonesia in Bremen was o�cially
inaugurated on May 20th 2016 in Ansgarikirchhof
1-21, 28195, CityLab, Bremen, Germany. CityLab is
a shopping center which launched by Senator fur
Wirtschaft, Arbeit und Hafen, Martin Guenther on April
27th 2016.
The House of Indonesia was o�cially inaugurated
through symbolic ribbon cutting by the Head of
Economy, Labour and Port A�air - Bremen City Council,;
the Director of Wirtschaftsförderung Bremen GmbH;
Misi Dagang ke Ghana
Trade mission to Ghana
Report on Export Development 2016 - DGNED48
Kepala ITPC Hamburg; Pengelola House of Indonesia
dan Kepala Biro Perencanaan dan Pembangunan
Daerah, Kota Tangerang Selatan.
House of Indonesia diharapkan dapat menjadi salah
satu bentuk fasilitas yang efektif bagi pelaku usaha
Indonesia serta buyer di Jerman dalam membangun
hubungan bisnis secara langsung. Keberadaan House
of Indonesia dapat menjadi tempat baru untuk
mengikat kerja sama dagang dan menghasilkan
kontrak secara berkesinambungan.
2. Sydney, Austalia
Pendirian HoI di Sydney masih dalam tahap wacana
dan sedang dalam proses pengkajian oleh Ditjen PEN.
3. Las Palmas-Kepulauan Canary, Spanyol
Pendirian HoI di Kepulauan Canary merupakan inisiatif
dari Kunandia S.L., importir produk Indonesia, yang
menyediakan 200 sqm sebagai ruang display HoI.
Persetujuan Ditjen PEN untuk pendirian HoI di Las
Palmas Kepulauan Canary telah dikirimkan pada
bulan Desember 2016. Adapun pembukaan dan
peresmiannya akan dilaksanakan pada bulan Maret
2017.
the Indonesian Consulate General in Hamburg;
the Trade Attache in Berlin; the Director of ITPC
Hamburg; the House of Indonesia’s Manager; and
Head of Planning Bureau of The South Tangerang City
Government.
The House of Indonesia can be one of e�ective tools to
directly build business networking and collaboration
for both Indonesia and Germany businessmen.
Moreover, the House of Indonesia can be a new market
place to �nalise business deals and also generate
sustainable business contracts.
2. Sydney, Australia
Unlike the House of Indonesia in Bremen, the
establishment of House of Indonesia in Sydney
Australia is still in an assessment stage in DGNED.
3. Las Palmas – Canary Island, Spain
The establishment of House of Indonesia in Canary
Island is initiated by Kunandia S.L., an importer of
Indonesian products, which provided area of 200 sqm
as the House of Indonesia’s showroom. An approval
letter from DGNED in regard of the establishment of
House of Indonesia in Canary Island has been sent in
December 2016. However, the o�cial opening and
inauguration will be conducted in March 2017.
49Report on Export Development 2016 - DGNED
PROMOSI EKSPOR DI DALAM NEGERI
Program promosi ekspor tidak saja dilakukan di luar negeri
tetapi secara intensif juga dilakukan di dalam negeri
untuk mendorong kunjungan pembeli ke Indonesia.
Kegiatan promosi di dalam negeri dilakukan melalui
penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) dan partisipasi
pada pameran-pameran yang diselenggarakan oleh instansi
terkait dan asosiasi.
Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 Tahun 2016
TEI Ke-30 Tahun 2015 yang mengusung tema “Indonesia:
Source of Natural & Creative Products” dilaksanakan selama
5 (lima) hari pada tanggal 12 - 16 Oktober 2016 dan dibuka
secara resmi pada hari Rabu, 12 Oktober 2016 bertempat
di Hall D2 Arena JIExpo oleh Presiden Republik Indonesia,
Bapak Joko Widodo.
Dalam rangkaian kegiatan pembukaan TEI 2016 kembali
dilakukan penyerahan Penghargaan Primaniyarta
kepada 32 (tiga puluh dua) pelaku ekspor berprestasi
dengan masing-masing kategori yakni Kategori Eksportir
Berkinerja (14 perusahaan), Kategori Eksportir Pembangun
Merek Global (6 Perusahaan), Kategori Potensi Unggulan
Ekspor (8 Perusahaan), dan Kategori Pelopor Pasar Baru
(4 Perusahaan). Selain penghargaan Primaniyarta, pada
tahun 2016 juga diberikan penghargaan Primaduta Award
kepada 60 (enam puluh) pelaku usaha asing (buyer) yang
merupakan jejaring mitra dagang Indonesia yang secara
konsisten melakukan importasi produk-produk Indonesia,
masing-masing untuk kategori produk manufaktur/
industri dan produk usaha kecil dan menengah (UKM).
Pada tahun ini, penyerahan penghargaan Primaniyarta dan
penghargaan Primaduta dilakukan secara simbolis kepada
8 (delapan) pelaku usaha Indonesia dan 8 (delapan) kepala
perwakilan RI di negara akreditasi.
DOMESTIC EXPORT PROMOTION
In order to encourage buyer visit to Indonesia, export
promotion programs of DGNED were conducted not only
overseas but also domestically. Those programs were
including Trade Expo Indonesia (TEI) and participation in
several exhibitions organized by other related institutions
and associations.
The 31st Trade Expo Indonesia (TEI) 2016
The 31st TEI 2016 which carried out theme of “Indonesia:
Source of Natural & Creative Products” held for 5 (�ve) days
on October 12th – 16th 2016 and was o�cially opened on
Wednesday, October 12th, 2016 at Hall D2 Arena JIExpo by
the President of the Republic of Indonesia, Mr. Joko Widodo.
In the opening ceremony of TEI 2016, Primaniyarta awards
were presented to 32 (thirty two) excellent exporters by
their respective categories, namely the High-Performance
Exporters (14 companies), the Global Brand Developers (6
Companies), the Superior Potential Exporters (8 companies),
and the Exporters of New Market Pioneer (4 companies).
Along with Primaniyarta, in TEI 2016, Ministry of Trade also
awarded Primaduta Award to 60 (sixty) foreign business/
companies (buyers) which are consistently doing the
importation of Indonesian products. The categories of
Primaduta Awards are manufacturing/industrial product
importers and small and medium-sized enterprises (SMEs)
product importers. The Primaniyarta and Primaduta awards
were symbolically conferred through 8 (eight) Indonesian
awardees and 8 (eight) Head of Indonesian Representatives
in the buyer’s country accreditation.
Presiden RI
membuka pameran
TEI ke-31
The President of RI
opens the 31st TEI
Report on Export Development 2016 - DGNED50
Pada penyelenggaraan TEI 2016, luas area yang digunakan
adalah 59.600 meter persegi yang diikuti oleh 1.066 peserta.
Pameran dibagi menjadi 6 (enam) zonasi yaitu: Hall A
(manufactures and services); Hall B1 (furniture); Hall B2
(provinces); Hall C (food and beverages); Hall D1 (premium
handicraft, fashion, health & beauty, jewelry, ASEAN
Paviliun); dan Open space (knock down house, garden
furniture, dan industri strategis).
Selain kepesertaan di atas, pada TEI Tahun 2016
menghadirkan beberapa paviliun:
• Paviliun Primaniyarta, menampilkan produk-produk
dari 8 (delapan) perusahaan penerima penghargaan
Primaniyarta 2016 kategori Eksportir Potensi Unggulan
dan kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru;
• ASEAN Pavilion, paviliun ini menjadi wadah untuk
mempromosikan peluang perdagangan dan investasi
di negara-negara anggota ASEAN;
• Pride of Indonesia, yang menampilkan ikon-ikon
produk di setiap hall dan ditempatkan di pintu masuk
masing-masing hall (ikon produk food and beverages;
cosmetic and herbal; fashion and accesorries;
handicraft; automotive; manufacturing; processing
industry; green industry; services; furniture; home
decor). Paviliun ini berada di selasar hall A sampai
dengan hall D;
• Paviliun Pilot Project untuk produk garam, karet alam,
kelapa dan beras. Diharapkan kedepannya kegiatan
pengembangan komoditi pilot project dapat memberi
nilai tambah lebih serta dampak positif bagi produk
ekspor Indonesia;
• Paviliun Trendist –Trend & Dinamic of Islamic Style dari
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) menampilkan konsep
yang membawa penyegaran kepada style Islam dan
menampilkan 3 (tiga) trend yang akan populer di tahun
2017 yaitu Archean, Vigilant dan Digitarian dalam
produk home decoration, furnitur dan fashion yang
ditata dalam 3 (tiga) rumah yaitu Rumah Tomohon,
Rumah Bambu, dan Rumah Gypsum;
• DDS Pavilion menampilkan pelaku usaha yang
berasal dari berbagai daerah yang telah menerima
In TEI 2016, the fair ground for the exhibition was reached
59.600 m2 which participated by 1,066 exhibitors. TEI 2016
was divided into 6 (six) zones, Hall A (manufactures and
services); Hall B1 (furniture); Hall B2 (provinces); Hall C (food
and beverages); Hall D1 (premium handicraft, fashion, health
& beauty, jewelry, ASEAN Paviliun); and Open space (knock
down house, garden furniture, dan strategic industry).
In addition, TEI 2016 also presented several pavilions:
• Primaniyarta Pavillion, exhibited products from 8
(eight) companies which received the Primaniyarta
Award in 2016 especially in categories of the Superior
Potential Exporters, and the Exporters of New Market
Pioneer.
• ASEAN Pavilion, expected to be medium to promote
trade and investment opportunities in ASEAN’s
member countries;
• The Pride of Indonesia Pavilion, showed iconic products
in every halls and placed at the entrance door of each
hall (icon product of food and beverages; cosmetic and
herbal; fashion and accesorries; handicraft; automotive;
manufacturing; processing industry; green industry;
services; furniture; home decor);
• Pilot Project Pavillion for salt, natural rubber, coconut
and rice products. Through this pavillion, it was
expected that the commodities in this pavillion
can generate added value and positive impact for
Indonesian products in the future;
• Trendist – Trend & Dinamic of Islamic Style Pavilliun
from Economic Creative Board which exhibited the
refreshment to the islamic style. It also displayed 3
(three) anticipated trend which will become popular
in 2017 which are Archean, Vigilant dan Digitarian in
home decoration, furniture, and fashion products.
Those trends were showed in 3 (three) house which are
the House of Tomohon, the House of Bamboo, and the
House of Gypsum.
• DDS Pavilion, featuring various entrepreneurs
from di�erent regions that had received designers’
Menteri Perdagangan, Menteri Luar
Negeri, Menteri Perindustrian dan Ketua
KADIN menyaksikan penandatanganan
kontrak dagang pada TEI 2016
Minister of Trade, Minister of Foreign
A�airs, Minister of Industry and Chairman
of the Chamber of Commerce witness the
signing of trade contract at TEI 2016
51Report on Export Development 2016 - DGNED
program pendampingan desainer oleh Kementerian
Perdagangan cq. Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional;
• Indonesia Design Development Center (IDDC) Pavilion
menampilkan berbagai produk-produk kreatif karya
sejumlah desainer. Paviliun ini mengangkat tema
“green design”, dimana konsep perancangan, proses
penciptaan hingga hasil produk akhir diharapkan
dapat memperhatikan dampak terhadap kelestarian
lingkungan.
Adapun untuk buyers, untuk mendatangkan dari luar negeri,
Kementerian Perdagangan berkoordinasi dan bersinergi
dengan Kementerian Luar Negeri (termasuk perwakilan RI
di luar negeri). Selain itu Kementerian Perdagangan juga
memberdayakan semua perwakilan perdagangan yang
berada di luar negeri seperti Atase Perdagangan dan ITPC.
Untuk pihak di luar pemerintah, Kementerian Perdagangan
berkoordinasi dengan Kadin Indonesia dan Kadin negara
sahabat serta beberapa International Trade Promotion O�ce
di luar negeri. Selama 5 (lima) hari penyelenggaraan TEI
2016, tercatat sebanyak 15.567 pengunjung yang berasal
dari 125 negara hadir di arena pameran. Pengunjung
mancanegara dengan jumlah terbesar antara lain berasal
dari Malaysia, Saudi Arabia, India, Jepang, dan Singapura.
Total transaksi yang berhasil diperoleh selama
penyelenggaraan adalah sebesar US$ 1,02 miliar yang terdiri
dari transaksi barang sebesar US$ 873,38 juta (meningkat
sebesar 1,86%); transaksi jasa US$ 48,23 juta (mengalami
penurunan sebesar 7,14%); dan transaksi investasi senilai
US$ 100 juta. Adapun 5 (lima) negara asal buyers dengan
kontribusi terbesar terhadap nilai total transaksi terbesar
assistance program by the Ministry of Trade cq.
Directorate General of Export Development.
• Indonesia Design Development Center (IDDC) Pavillion
which performed various creative products from
several designers. This pavillion incorporated theme of
“green design” where the concept of planning, creating,
and end-product result were expected can contribute
to the environment sustainability.
As for the buyers, the Ministry of Trade was in coordination
and synergy with the Ministry of Foreign A�airs (including
the Indonesian representatives abroad) to bring in
buyers from abroad. In addition the Ministry of Trade also
empowered all trade representatives residing abroad
like Trade Attaché and ITPC. For the parties outside the
government, the Ministry of Trade was also in coordination
with the Indonesian Chamber of Commerce and the
Chamber of Commerce of counterpart countries as well
as several International Trade Promotion O�ces abroad.
Total visitors during the exhibition reached 15,567 from
125 countries. The largest number of visitors came from
5 (�ve) countries, Malaysia, Saudi Arabia, India, Japan and
Singapore.
The amount of total transaction obtained during
the exhibition reached US$ 1.02 billion consisting of
commodities amounted to US$ 873.38 million (increased
1.86% compared to TEI 2015); service sector accounted
for US$ 48.23 million (decreased 7.14% compared to TEI
2015); and investment reached US$ 100 million. In addition,
there were 5 (�ve) countries contributing to TEI 2016
Menteri
Perdagangan
memberikan
sambutan pada
Pembukaan TEI
2016
Minister of Trade
gives a speech at
opening ceremony
of TEI 2016
Presiden RI didampingi
Menteri Perdagangan
dan Dirjen PEN meninjau
stan di Trade Expo
Indonesia 2016
The President of RI
accompanied by Minister
of Trade and Director
General of NED observe
the booths at TEI 2016
Suasana Business
Matching pada TEI
2016
The Atmosphere of
Business Matching
at TEI 2016
Produk yang
ditampilkan di TEI
2016
Products showed at
TEI 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED52
adalah India sebesar US$ 109,39 juta (13,32%); Malaysia
sebesar US$ 94,34 juta (11,49%); Mesir sebesar US$ 53,16
juta (6,47%); Swiss sebesar US$ 45,36 juta (5,52%); dan
Jepang sebesar US$ 39,28 juta (4,78%).
Sementara itu, 5 (lima) produk yang paling diminati
pengunjung TEI 2016 adalah Furnitur (17,58%); Makanan
olahan (12,29%); Rempah-rempah (7,63%); Minyak atsiri
(5,96%); dan Building material (5,89%).
Penerimaan Misi Pembelian
Selain penyelenggaraan kegiatan pameran, selama tahun
2016, Ditjen PEN juga melakukan penerimaan misi dagang
dari berbagai negara mitra dagang. Penerimaan misi
pembelian terselenggara atas kerja sama antara Ditjen
PEN dengan perwakilan perdagangan, termasuk Atase
Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).
Selama tahun 2016, Ditjen PEN telah memberikan fasilitasi
terhadap 37 delegasi misi pembelian dari 20 negara, di
antaranya Jerman, Hungaria, Amerika Serikat, India, Korea
Selatan dan Brazil. Kegiatan ini menghasilkan transaksi
dagang senilai US$ 211,86 juta.
total transaction : India with US$ 109.39 million (13.32%);
Malaysia with US$ 94.34 million (11.49%); Egypt with US$
53.16 million (6.47%); Switzerland with US$ 45.36 million
(5.52%); and Japan with US$ 39.28 million (4.78%).
Moreover, the big 5 (�ve) product groups that most
demanded by buyers for TEI 2016 were furniture (17.58%);
processed food (12.29%); Spices (7.63%); Essential oils
(5.96%); and building material (5.89%).
Reception of Buying Mission
In addition to organizing exhibitions, during 2016, the
DGNED also conducted reception of buying missions from
many trading partner countries. Acceptance of buying
mission held in cooperation between DGNED with trade
representatives, including Trade Attaché and the Indonesian
Trade Promotion Center (ITPC).
During 2016, DGNED had provided the facility to 37 buying
mission delegates from 20 countries, such as Germany,
Hungary, US, India, South Korea and Brazil. This activity
generated business transactions worth US $ 211.86 million.
Stan DDS pada TEI 2016
DDS booth at TEI 2016
Produk-produk yang difasilitasi pada
program DDS
Products that fasilitated in DDS
program
Direktur Pengembangan
Promosi dan Citra
menyaksikan kontrak dagang
pada buying mission di
Purwokerto
Director of Promotion and
Branding Development
witness the signing of trade
contract on the buying
mission in Purwokerto
Penandatanganan
kontrak dagang
pada buying
mission di Kendari
The Signing of trade
contract at the
buying mission in
Kendari
53Report on Export Development 2016 - DGNED
PARTISIPASI PADA PAMERAN DALAM NEGERI
Maksud dan tujuan keikutsertaan Ditjen Pengembangan
Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan dalam kegiatan
pameran yang diselenggarakan oleh instansi terkait,
asosiasi, Pemerintah Daerah, maupun pihak swasta adalah
untuk melakukan promosi dan pengembangan terhadap
produk-produk unggulan Indonesia, sehingga layak untuk di
promosikan pada ajang pameran internasional di dalam dan
luar negeri.
Selain itu, partisipasi pada kegiatan dimaksud juga
diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap
penggunaan produk-produk buatan Indonesia, yang pada
gilirannya dapat mendorong peningkatan citra produk
Indonesia yang berkualitas dan berwawasan lingkungan di
mata masyarakat.
Pada tahun 2016, Ditjen PEN berpartisipasi pada 8 (delapan)
pameran dalam negeri yang diselenggarakan oleh instansi
terkait, asosiasi, Pemerintah Daerah, maupun pihak swasta.
Beberapa pameran-pameran tersebut antara lain adalah
INACRAFT 2016, Indobuild dan Mutumanikam.
Pameran INACRAFT 2016
Pameran INACRAFT 2016 berlangsung di Jakarta Convention
Center, tanggal 20 - 24 April 2016 dan dibuka secara resmi
oleh Bapak Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dengan ditandai
penabuhan alat musik gandang tambua. Bapak Wakil
Presiden didampingi oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama, Menteri Perindustrian Saleh Husin, serta
Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Pelaksanaan INACRAFT bertema “From Smart Village
to Global Market” mempersembahkan “The Splendour
of Minangkabau” sebagai ikon utama. Produk yang
dipamerkan adalah produk kerajinan Indonesia antara lain
batik, Woven Products, Gift Item, Household & Housewares,
PARTICIPATION IN DOMESTIC EXHIBITIONS
The purposes and objectives of DGNED’s participation in
domestic exhibitions organized by related institutions,
associations, regional governments, and private institutions
are to promote and develop Indonesian �agship products,
so that those products become feasible to be promoted in
international trade fairs, both domestic and overseas.
In addition, participation in such activities is expected to
raise the pride of using Indonesian products which in the
end will improve the image of Indonesian products as high
quality and eco-friendly products.
In 2016, DGNED had participated in eight domestic
exhibitions organized by related institutions, associations,
regional governments, and private institutions such as
INACRAFT 2016, Indobuild and Mutumanikam.
The INACRAFT 2016
The INACRAFT 2016 was held on April 20th – 24th 2016
at the Jakarta Convention Center. It was o�cially opened
by the Vice President of The Republic of Indonesia, Jusuf
Kalla, through the sound of Indonesia’s traditional music
instrument, Gandang Tambua. The Vice President was
accompanied by the Jakarta Special Region Governor, Basuki
Tjahaja Purnama; the Minister of Industry, Saleh Husin; and
also The Governor of West Sumatra, Irwan Prayitno.
The theme of “From Smart Village to Global Market” was
conveyed in INACRAFT 2016. Morever, it presented “The
Splendour of Minangkabau” as the main icon. The range of
products that showed in this exhibition were batik, Woven
Products, Gift Item, Household & Housewares, Fashion &
Paviliun Ditjen PEN pada Inacraft 2016
DGNED pavilion at Inacraft 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED54
Fashion & Embroidery, Bags & Travel Goods, Decorative Item
dan Jewellery. Pameran INACRAFT 2016 menempati area
seluas 24.080 m2.
Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN dan
Ditjen Perdagangan Dalam Negeri berpartisipasi dengan
menempati lahan seluas 180 m2 yang terbagi menjadi
2 (dua) paviliun. Paviliun Ditjen PEN terdiri dari booth
Informasi yang diisi oleh Ditjen PEN beserta Tim ASEAN
Economic Community Center (AEC) Kemendag, dan
menyediakan 14 booth untuk para peserta pameran. Selama
5 (lima) hari pameran, stand Ditjen PEN – Kementerian
Perdagangan menghasilkan transaksi dagang sebesar Rp.
802.400.000,- setara dengan US$ 60,586 meningkat 134.4%
dibanding transaksi tahun 2015 sebesar Rp. 342.345.500,-.
Pameran Indobuildtech 2016
Pameran Indobuildtech 2016 merupakan penyelenggaraan
pameran ke-14 yang pertama kali diselenggarakan di
Indonesia Convention Exhibition (ICE) yang sebelumnya
diadakan di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran ini
dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua KADIN pada 25 Mei
2016. Produk yang dipamerkan adalah produk building
material antara lain tiles, �ooring, steel component, paints
and varnishes, wall materials, building foundation, system
and equipments, security system, green building design,
dan landscape designing. Pameran Indobuiltdtech 2016
menempati area seluas 50.000 m2.
Paviliun Ditjen PEN – Kementerian Perdagangan terletak
di Hall 3A dengan luas space 90 m2 yang dibagi menjadi
booth informasi yang diisi dari Ditjen PEN beserta ASEAN
Economic Community Center (AEC) Kemendag, dan
10 booth peserta pameran. Selama 5 hari pelaksanaan
pameran, Paviliun Ditjen PEN-Kementerian Perdagangan
mencatatkan transaksi dagang mencapai US$ 196.854
Embroidery, Bags & Travel Goods, Decorative Item and
Jewellery which displayed in 24,080 m2 exhibition area.
The Ministry of Trade through DGNED and Directorate
General of Domestic Trade participated in 180 m2 exhibition
area which divided into 2 (two) pavillions. Speci�cally, the
DGNED’s pavillion consisted of information booth which
used by public information o�cer and ASEAN Economic
Community (AEC); and 14 booths for the exhibitors. During
5 (�ve) days exhibition, DGNED’s pavillion generated Rp.
802,400,000 of trade transaction equals to US$ 60,586. This
amount of transaction increased 134.4% compared to trade
transaction in 2016 which amounted to Rp. 342,345,500.
The Indobuildtech 2016
The Indobuildtech 2016 was the 14th time of its enforcement
and the �rst time conducted at the Indonesia Convention
Exhibition (previously held at Jakarta Convention Center).
It o�cially opened by the Vice Chairman of Indonesia’s
Chamber of Commerce and Industry on May 25th 2016. The
exhibited products in this event were tiles, �ooring, steel
component, paints and varnishes, wall materials, building
foundation, system and equipments, security system, green
building design, and landscape designing showed in the
50,000 m2 exhibition area.
The pavillion of DGNED – The Ministry of Trade was located
at Hall A occupying an 90 m2 exhibition area. It consisted
of an information booth which organised by DGNED ‘s sta�
and the Ministry of Trade’s ASEAN Economic Community
Center (AEC) and 10 booths for the participants (Indonesian
companies). During the exhibition, DGNED’s pavillion
generated trade transaction amounted to US$ 196,854.
Paviliun Ditjen PEN pada
Indobuildtech 2016
DG NED pavilion at
Indobuildtech 2016
55Report on Export Development 2016 - DGNED
Pameran The 10th Indonesia Jewelry Fair
(Mutumanikam) 2016
Pameran The 10th Indonesia Jewelry Fair merupakan
pameran khusus produk perhiasan yang diselenggarakan
oleh Yayasan Mutumanikam Nusantara Indonesia (MMNI)
bekerjasama dengan PT. Boart Indonesia pada tanggal 25 –
28 Agustus 2016 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC),
Jakarta. Tahun ini Pameran The 10th Indonesia Jewelry Fair
diikuti oleh 110 peserta dan dikunjungi oleh sebanyak 7.237
pengunjung dari berbagai daerah.
Pameran The 10th Indonesia Jewelry Fair mengambil tema
‘’Jewel of Paradise’’ dibuka secara resmi oleh Ibu Mu�dah
Jusuf Kalla bersama dengan Ibu Ani Bambang Yudhoyono
selaku pendiri Yayasan Mutumanikam Nusantara Indonesia.
Paviliun Ditjen PEN tampil dengan konstruksi spesial desain
dan menempati area seluas 72 m2 di Hall A dengan tema
“Remarkable Indonesia”. Pada kesempatan kali ini, Ditjen
PEN memfasilitasi 8 (delapan) perusahaan Indonesia. Selama
pameran berlangsung, Paviliun Ditjen PEN menghasilkan
transaksi dagang sebesar Rp. 511.518.000,- dan memperoleh
837 inquiry.
The 10th Indonesia Jewelry Fair
(Mutumanikam) 2016
The Indonesia Jewelry Fair is a special fair dedicated to
exhibit Indonesian �nest jewelry which organised by
Mutumanikam Nusantara Indonesia Foundation. The 10th
Indonesia Jewelry Fair was held on August 25th – 28th 2016
at Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. In 2016,
this exhibition was attended by 110 exhibitors and visited by
7,237 visitors from various regions of Indonesia.
The 10th Indonesia Jewelry Fair applied a theme of “Jewel of
Paradise” which o�cially opened by Mrs. Mu�dah Jusuf Kalla
along with Mrs. Ani Bambang Yudhoyono as the founder of
Mutumanikam Nusantara Indonesia Foundation.
The pavillion of DGNED developed with a special design
applying “Remarkable Indonesia” theme in a 72 m2
exhibition area. On this occasion, DGNED was facilitating
8 (eight) Indonesian jewellers. The pavillion of Indonesia
obtained trade transaction amounted to Rp. 511,518,000
equals to US$ 39,047 and gathered 837 trade inquiries.
Mutumanikam 2016 dibuka secara
resmi oleh Istri Wakil Presiden RI
bersama dengan Ibu Ani Yudhoyono
Mutumanikam 2016 o�cially opened
by the wife of Vice President of
RI along with Mrs. Ani Bambang
Yudhoyono
Paviliun Ditjen PEN pada
Mutumanikam 2016
DG NED pavilion at
Mutumanikam 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED56
Penyelenggaraan Indonesia Night
Memanfaatkan momentum World Economic Forum (WEF)
2016, Kementerian Perdagangan RI menyelenggarakan
acara Indonesia Night di Morosani Schweizerhof, Davos,
pada 21 Januari 2016. Sejumlah kementerian dan lembaga
turut terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan acara yaitu
Kemendag, Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata,
Kementerian Luar Negeri, serta komunitas bisnis nasional,
Perwakilan Tinggi Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa, dan
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss.
Indonesia Night merupakan ajang promosi yang sangat
strategis di forum berkelas dunia WEF 2016. Indonesia Night
merupakan sarana untuk menarik perhatian pemimpin
dunia dan komunitas bisnis internasional yang hadir pada
acara WEF untuk semakin memperkenalkan kekayaan
sumber daya alam, produk, keunikan budaya, kontribusi
Indonesia terhadap perekonomian dunia, serta jati diri
Indonesia sebagai negara maritim dapat dikenal ke penjuru
dunia.
Pada penyelenggaraan kali ini, Indonesia Night mengangkat
tema Remarkable Indonesia - the Senses of Indonesia
untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak
terpengaruh aksi terorisme, dan saat ini Indonesia sedang
fokus membangun dan meningkatkan ekspor nasional. Para
pemimpin bisnis dunia diharapkan tetap menjalin kerja
sama perdagangan dengan Indonesia dan tidak khawatir
untuk berkunjung ke Indonesia karena Pemerintah bekerja
keras untuk memberikan perlindungan dan menciptakan
keamanan nasional.
The Indonesia Night
On January 21st 2016, went along with the momentum
of the World Economic Forum (WEF) 2016, the Ministry
of Trade conducted the Indonesia Night at Morosani
Schweizerhof, Davos. Several ministries and institutions had
actively participated in this event, including the Ministry of
Trade, the Ministry of Finance, the Ministry of Tourism, the
Ministry of Foreign A�airs, together with national business
communities, the Permanent Mission of the Republic of
Indonesia in Geneva, and the Indonesian Embassy in Bern
Switzerland as well.
The Indonesia Night is a bold promotional activity during
the commencement of WEF since it can be used to attract
the attention of the world leaders and international business
communities who attended WEF. The Indonesia Night was
used to intensify the pro�le of Indonesia’s natural resources,
products, cultural uniqueness, Indonesia’s contribution
to the global economy, and the image of Indonesia as an
archipelago country to the WEF participants.
The Indonesia Night 2016 implemented a special theme
“Remarkable Indonesia – the sense of Indonesia” to show
that Indonesia is not negatively in�uenced by the terrorist
actions and to communicate a message that Indonesia is
focusing on building and enhancing its national export.
Through this event, global business leaders were expected
to maintain its business relationship with Indonesia business
communities since the Goverment of Indonesia is providing
high level of protection and security in Indonesia.
Kegiatan PencitraanBranding Activities
Menteri Perdagangan memberikan
sambutan pada Indonesia Night 2016
The minister of Trade gives speech at
the Indonesia Night 2016
57Report on Export Development 2016 - DGNED
Indonesia Night 2016 menggunakan konsep pasar malam
dimana tamu diajak menikmati rasa Indonesia melalui
pengalaman sights, sounds, taste, touch, smell, secara
interaktif dan aktif. Aneka makanan khas nusantara dan
display produk makanan olahan serta hiburan tradisional
yang dikemas modern menjadi jamuan para tamu
undangan. Pada penyelenggaraan kali ini, Indonesia Night
dihadiri oleh lebih dari 600 tamu undangan yang terdiri dari
para pemimpin/perwakilan pemerintah, CEO dunia, dan
pimpinan media internasional termasuk tamu VIP antara
lain founder & CEO WEF, Prof. Klaus Shcwab dan Menteri
Keuangan Bangladesh. Diharapkan Indonesia Night dapat
memberikan kesan baik kepada para undangan VIP yang
hadir sehingga mereka dapat menyebarluaskan citra baik
Indonesia kepada jaringan bisnis internasional yang mereka
miliki.
The Indonesia Night 2016 was applying a night market
concept where the invited guests were experiencing the
Indonesia taste through sights, sounds, tastes, touches, and
smells. The guests were provided by various Indonesian
cuisines and traditional performances which wrapped with
modern touch. The Indonesia Night 2016 has attended
by more than 600 invited guests that consist of global
government leaders, CEOs, and international medias.
Furthermore, there were VIP guests attending the Indonesia
Night 2016 such as the founder and CEO of WEF, Prof.
Klaus Shcwab, and the Minister of Finance of Bangladesh.
Through the Indonesia Night, it has been expected that the
magni�cent image of Indonesia can be conveyed to the
guests which will be delivered to their international business
networking.
Suasana penyelenggaraan
Indonesia Night 2016
The Ambiance of the
Indonesia Night 2016
Hiburan tradisional bernuansa modern yang
ditampilkan pada Indonesia Night 2016
Traditional entertainment in a modern
atmosphere that is displayed on Indonesian
Night 2016
Produk-produk Indonesia yang ditampilkan pada Indonesia Night 2016
The Indonesian products that are displayed on the Indonesian Night 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED58 Report on Export Development 2016 - DGNED58
59Report on Export Development 2016 - DGNED
Pengembangan produk erat kaitannya
dengan upaya pemerintah untuk
mengurangi ketergantungan terhadap
suatu produk ekspor tertentu melalui
diversi�kasi produk ekspor, termasuk
produk kreatif. Hal tersebut juga merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing
produk Indonesia di pasar global. Terkait dengan
upaya mewujudkan peningkatan kualitas dan
diversi�kasi produk ekspor Indonesia, Ditjen PEN
melakukan identi�kasi dan analisa potensi produk
dalam negeri, dalam rangka diversi�kasi produk
ekspor; pengembangan industri kreatif sebagai
alternatif produk baru yang dapat diekspor; serta
pengembangan desain, kemasan, dan pencitraan
produk ekspor.
Kegiatan Designer Dispatch Services
Meningkatnya persaingan di pasar internasional
mengharuskan para produsen di seluruh dunia untuk
mampu menciptakan produk-produk unggulan dengan
kualitas yang sesuai dengan standar global. Selain itu,
produk tersebut juga diharapkan inovatif dan sesuai dengan
tren dan selera konsumen yang sedang berlangsung,
dimana tren dan selera tersebut tidak sama disetiap pasar.
Dalam upaya pengembangan dan peningkatan daya saing
produk ekspor Indonesia, Ditjen PEN melalui Direktorat
Pengembangan Produk Ekspor bekerjasama dengan Japan
International Cooperation Agency (JICA) telah melaksanakan
program Designer Dispatch Services (DDS), yaitu kegiatan
pendampingan oleh desainer kepada UKM untuk membantu
mengembangkan desain produk mereka sesuai dengan
trend dan selera pasar sehingga diharapkan dapat
menghasilkan produk ekspor yang berdaya saing.
Pada tahun 2016, Kementerian Perdagangan melalui Ditjen
PEN telah mengadakan kegiatan DDS untuk 22 (dua puluh
dua) pelaku usaha yang tersebar di berbagai daerah dengan
rincian pelaku usaha produk furnitur dan home decoration di
Yogyakarta, Medan, Sawahlunto, Jambi, Bogor, Purwakarta,
Cilacap, Solo, Surabaya, Palangkaraya dan Kupang.
Designer Dispatch Services
The increased competition in the international market
requires manufacturers around the world to be able to
create superior quality products in accordance with global
standards. In addition, these products are also expected to
innovative and in line with ongoing trends and consumer
tastes, where trends and tastes are not the same in every
market.
In order to develop and increase Indonesia’s export
product competitiveness, DGNED through Directorate of
Export Product Development in cooperation with Japan
International Cooperation Agency (JICA) had conducted
a program called Designer Dispatch Services (DDS). DDS
is a coaching program in which designers assist SME
practitioners/owners to develop their product design,
to adjust to the trend and market taste. Therefore, their
products will be more competitive.
In 2016, the Ministry of Trade through the Directorate
General of National Export Development has held the DDS
to 16 (sixteen) businesses which are spread across the region
with details of furniture and home decoration products
businesses in Yogyakarta, Medan, Sawahlunto, Jambi, Bogor,
Purwakarta, Cilacap, Solo, Surabaya, Palangkaraya and
Kupang.
Product development is closely related to
government e�orts to diminish dependency on
speci�c export products through export product
diversi�cation, including the creative products.
It is also meant to increase the Indonesian
product competitiveness in the global market.
Regarding the e�orts to improve the quality and
diversi�cation of Indonesian export products,
DGNED is conducting the following activities,
such as identifying and analyzing the potency
of domestic products in order to diversify export
products; developing creative industry as new
product alternatives that can be exported; as well
as developing the design, packaging and the
branding of export products.
Report on Export Development 2016 - DGNED60
Produk-produk yang
difasilitasi pada kegiatan
adaptasi produk
Products that facilitated
in product adaptation
activities
Adaptasi Produk
Kegiatan adaptasi produk merupakan kegiatan peningkatan
daya saing produk Indonesia melalui transfer informasi
dan pendampingan oleh tenaga ahli (dalam ataupun
luar negeri), agar produk yang dihasilkan sesuai dengan
permintaan dan selera konsumen, trend produk, life style,
isu lingkungan, standardisasi dan persyaratan impor
di negara tujuan ekspor. Untuk tenaga ahli luar negeri
Kementerian Perdagangan c.q. Ditjen PEN bekerja sama
dengan narasumber yang berasal dari akademisi, asosiasi,
pengusaha yang telah sukses hingga tenaga ahli dari TPO
mitra kerja sama Ditjen PEN (CBI, AKC, dan IPD). Tujuan
penyelenggaraan kegiatan ini adalah agar produk-produk
ekspor Indonesia dapat menyesuaikan dengan keinginan
dan selera pasar tujuan ekspor.
Pada tahun 2016, telah dilaksanakan 20 kegiatan adaptasi
produk di 15 daerah, yaitu adaptasi produk Bambu di
Cimahi; adaptasi produk Specialty Co�ee di Bandung dan
Tanjung Jabung Barat; adaptasi produk Furniture di Kota
Bogor dan Cirebon; adaptasi produk Digital Content di
Cimahi; adaptasi produk Makanan Olahan di Makassar dan
Semarang; adaptasi produk Ikan di Kabupaten Subang;
adaptasi produk Home Decor di Jepara, Bandung, Surabaya
dan Tasikmalaya; adaptasi produk Kopi di Kota Jambi;
adaptasi produk E-Commerce di Palembang; adaptasi
produk Animasi di Cimahi; adaptasi produk Kulit di
Yogyakarta; adaptasi produk Kerajinan di Bandung; adaptasi
produk Perhiasan Perak di Mojokerto; serta adaptasi produk
Peralatan Rumah Tangga di Surabaya.
Product Adaptation
Products adaptation is a series of activities to increase the
competitiveness of Indonesian products through transfer of
information and assistance by experts (inside or outside the
country), so the products resulted meet the demands and
tastes of consumers, product trends, lifestyle, environmental
issues, standardization and import requirements in export
destination countries. For the foreign experts, the Ministry
of Trade c.q. DGNED cooperates with spokeperson/tutors
from academia, associations, entrepreneurs who have been
succeed, and experts from partners TPO (CBI, AKC, and IPD).
Objectives of the activity are for Indonesian export products
can adjust to the desires and tastes of the export market.
In 2016, DGNED has conducted 20 products adaptation
activities in 15 regions, that are adaptation of bamboo
products in Cimahi; adaptation of specialty co�ee in
Bandung and Tanjung Jabung Barat; adaptation of furniture
product in Bogor and Cirebon; adaptation of digital content
in Cimahi; adaptation of processed food products in
Makassar and Semarang; adaptation of �sheries products
in Subang; adaptation of home decor product in Jepara,
Bandung, Surabaya and Tasikmalaya; adaptation of co�ee
products in Jambi; adaptation of e-commerce products in
Palembang; adaptation of animation products in Cimahi,
adaptation of leather products in Yogyakarta; adaptation
of handicraft products in Bandung; adaptation of silver
jewelry products in Mojokerto; and adaptation of household
appliances products in Surabaya.
61Report on Export Development 2016 - DGNED
Kegiatan Pengembangan Merek (Rebranding)
Kegiatan Pengembangan Merek merupakan salah satu
upaya peningkatan daya saing produk melalui penguatan
atau pengembangan merek UKM sehingga merek tersebut
mampu meningkatkan nilai jual dan pemasaran produk.
Program pengembangan merek dilakukan terhadap pelaku
usaha yang mempunyai potensi ekspor antara lain melalui
perbaikan de�nisi merek, bentuk visual, serta bagaimana
mengkomunikasikan merek kepada target pembeli sebagai
upaya pengembangan pemasaran.
Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Pengembangan
Merek adalah untuk memberikan pemahaman kepada
para pemangku kepentingan terhadap pentingnya
pengembangan merek sebagai bagian dari upaya
peningkatan daya saing dan nilai jual suatu produk. Selain
itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membantu pelaku
usaha membangun mereknya dalam bentuk penataan
identitas merek (logo) dan aplikasinya dalam bentuk materi
promosi dan kemasan produk.
Kegiatan pengembangan merek telah dilaksanakan selama
5 (lima) tahun dengan fokus pada pengembangan merek
pelaku usaha berupa strategi merek dan penyempurnaan
brand identity termasuk logo desain materi promosi,
desain kemasan, desain website, yang dipandang sebagai
salah satu upaya efektif dalam meningkatkan nilai tambah
dan daya saing produk. Dari pelaksanaan workshop
pengembangan desain, diketahui bahwa pelaku usaha
Indonesia telah mampu menciptakan produk dengan
kualitas dan desain yang baik. Namun demikian, sebagian
besar dari pelaku usaha tersebut belum memiliki merek
sendiri, atau sudah memiliki merek namun belum
mengetahui bagaimana memosisikan merek tersebut
kepada target konsumen. Dari kegiatan workshop
pengembangan merek tersebut, telah terseleksi sebanyak
50 UKM dari berbagai daerah yang mendapatkan fasilitas
pengembangan merek.
Brand Development (Rebranding) Activity
Brand Development program is one of the e�orts to
increase product competitiveness through strengthening
or developing brand of SMEs’ products so the brand would
able to increase the selling and marketing of products.
Brand development program carried out for businesses that
have export potential, by improving brand de�nition, visual
forms, and way to communicate the brand to the targeted
buyer as marketing development e�orts.
The purpose of the Brand Development is to provide insight
to stakeholders on the importance of brand development as
part of e�orts to increase competitiveness and sales value
of a product. Moreover, this activity is also intended to help
businessmen build the brand in the form of arrangement
of brand identity (logo) and its application in the form of
promotional materials and product packaging.
Brand development activities have been carried out for 5
(�ve) years with a focus on businessmen brand development
in the form of brand strategy and improvement of brand
identity including design logos of promotion material,
packaging design, website design, which is seen as one
of the e�ective measures to increase added-value and
product competitiveness. From the implementation of
workshop design development, it is known that Indonesian
businessmen have been able to create products with quality
and good design. However, most of these businesses do not
have their own brand yet or they already own brand but do
not know how to position the brand to target consumers.
From workshop of the brand development, has been
selected 50 SMEs from di�erent regions to be included in
brand development facilities.
Kunjungan tenaga ahli ke industri
kerajinan pada kegiatan pengembangan
produk ekspor
Experts visit to the craft industry on
export product development activities
Report on Export Development 2016 - DGNED62
Penciptaan Identitas Lokal dan Nasional (HKI)
Dalam upaya meningkatkan daya saing produk dan jasa
Indonesia serta membantu pelaku usaha/UKM dalam
proses pendaftaran HKI maka Kementerian Perdagangan
melaksanakan kegiatan penciptaan identitas lokal dan
nasional berupa sosialisasi dan fasilitasi pendaftaran HKI
untuk 100 pelaku usaha di tiga wilayah yakni di Tebing
Tinggi pada tanggal 18–21 Oktober 2016, Cimahi pada
tanggal 1–4 November 2016 dan Solo pada tanggal 1–4
November 2016. Mengingat waktu pelaksanaannya yang
berada di penghujung tahun maka hingga berakhirnya
tahun 2016 proses seleksi pemilihan produk/merek milik
pelaku usaha yang akan difasilitasi pendaftarannya masih
belum selesai dan akan dilanjutkan pada tahun 2017.
Kegiatan Pengamatan Produk Ekspor di Negara Pesaing (Product Intelligence)
Kegiatan Pengamatan Produk Ekspor di Negara Pesaing
(Product Intelligence) merupakan salah satu upaya
pengumpulan data dan informasi terkait dengan
pengembangan produk ekspor yang dilakukan oleh
negara pesaing. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk
mendapatkan rekomendasi strategi pengembangan produk
ekspor Indonesia agar dapat lebih diterima di pasar global.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan product intelligence
adalah melakukan pengamatan dan pengumpulan
informasi strategis dan taktis terkait kon�gurasi
pengembangan produk pesaing di negara pengamatan.
Analisa pengamatan meliputi strategi pengembangan
produk, rantai nilai, regulasi terkait pengembangan produk
secara global, segmentasi pasar, serta strategi promosi dan
pemasaran produk.
Kegiatan Product Intelligence telah dilaksanakan di 4
(empat) negara, yakni Jepang (produk home decor),
Thailand (produk turunan kelapa), Jerman (produk makanan
olahan) dan Vietnam (kulit dan produk kulit).
Creation of local and national identity (IPR)
In an e�ort to improve the competitiveness of products
and services of Indonesia as well as helping businesses/
SMEs in the process of registration of IPRs, the Ministry of
Trade conducting identity creation of local and national in
the form of socialization and facilitation of IPR registration
for 100 businesses in three regions namely in Tebing Tinggi
on 18 – 21 October 2016, Cimahi on 1–4 November 2016
and Solo on 1–4 November 2016. Given the timing of its
implementation that are at the end of the year, thus until the
end of 2016 the selection process of products/brands that
the IPR registration will be facilitated is still not completed
and will be continued in 2017.
Observation activities of Products Export in Competitor Country (Product Intelligence)
Observation activities of export products in competitors’
countries (Product Intelligence) is one of the way of
collecting data and information related to the development
of export products made by competitors. This is one way
to get on the recommendation of development strategy of
Indonesian export products in order to be well accepted in
the global market.
The purpose of product intelligence activities is making
observations and collecting strategic and tactical
information related to con�guration of competitor’s product
development in the country of observation. Observation
analysis includes product development strategies, value
chains, regulations of global product developments, market
segmentation, and promotional strategies and product
marketing.
Product Intelligence activities have been carried out in
4 (four) countries, namely Japan (home decor products),
Thailand (derivative products of coconut), German
(processed food products), and Vietnam (leather and leather
products).
Pelaku usaha berkonsultasi
dengan tenaga ahli pada kegiatan
pengembangan produk ekspor
Businessman consults to experts on
export product development activities
63Report on Export Development 2016 - DGNED
Indonesia Design Development Center (IDDC)
Indonesia Design Development Center merupakan wadah
yang dibangun berdasarkan kebutuhan dunia usaha
terhadap desain. Wadah tersebut melibatkan berbagai
stakeholder terkait, seperti: desainer, pengusaha, Akademisi,
Asosiasi, dll. Ide pendirian IDDC berawal dari pertemuan
antara Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan
Menteri KUKM pada tahun 2014 dimana pada pertemuan
tersebut disetujui perlu adanya dukungan pemerintah
dalam mewujudkan kerjasama antara desainer dan pelaku
usaha untuk menciptakan produk berdaya saing di pasar
internasional. Pertemuan tersebut juga menjadi cikal bakal
diadakannya studi banding ke Osaka Design Plaza (suatu
pusat pengembangan desain di Jepang) di tahun yang
sama.
Pada saat membuka IDDC secara resmi pada Kamis, 29
September 2016 di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan
Ekspor Indonesia, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
meyakini IDDC akan mampu melahirkan produk-produk
berbasis desain yang bernilai tambah dan mampu bersaing
secara global. IDDC didirikan dengan tujuan sebagai
“wahana untuk berkolaborasi” bagi dunia usaha, desainer,
asosiasi, dan juga akademisi dalam menciptakan produk
berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing.
IDDC memiliki dua fungsi, yaitu sebagai:
1. Pusat Konsultasi Desain yang menyediakan konsultasi
langsung dan akses ke sumber daya terkait desain.
2. Pusat Pelayanan Desain yang menyediakan fasilitas dan
ahli di bidang desain, prototyping, dan akses luas ke
informasi yang dibutuhkan untuk proses desain.
Indonesia Design Development Center (IDDC)
Indonesia Design Development Center is a medium that
developed to meet the needs of business world for design.
In IDDC, various stakeholders are involved, such as designer,
business people, academics, associations, etc. The idea
to establish IDDC originated from a meeting between
the Minister of Trade, Minister of Industry and Minister of
Cooperative and SMEs in 2014 where in that meeting they
realized and approved the need of government support for
cooperation between designers and entrepreneurs in order
to create competitive products on the international market.
This meeting also became the forerunner to the holding
of a comparative study to Osaka Design Plaza (a design
development center in Japan) on the same year.
When o�cially launched the IDDC on Thursday, September
29, 2016 at the Indonesia Export Training Center (IETC),
Minister of Trade Enggartiasto Lukita conveyed a belief that
IDDC would be able to create products with added-value
in design and able to compete globally. IDDC established
with the goal as “a medium for collaboration” for businesses,
designers, associations, and academia in creating good
quality, high in added-value as well as competitive products.
IDDC runs two functions, as follows:
1. As a Design Consulting Center that provides direct
consulting about design and access to resources
related to design.
2. As a Design Service Center which provides facilities and
expert in the �eld of design, prototyping, and broad
access to information needed for the design process.
Menteri
Perdagangan
membuka secara
resmi IDDC
Minister of Trade
o�cially opened
IDDC
Mendag
menyampaikan
sambutan pada
acara peresmian
IDDC
Minister of Trade
gives speech at
IDDC openning
ceremony
Report on Export Development 2016 - DGNED64
Untuk memenuhi kedua fungsi tersebut, IDDC menyediakan
berbagai layanan dan kegiatan yang diberikan di area seluas
±1.000 m2 di dalam Gedung BB PPEI di Jl. S. Parman No. 112,
Slipi, Jakarta Barat. Layanan dan kegiatan tersebut, antara
lain:
• Database Desainer
• Klinik Desain
• Pustaka Desain
• Informasi Desain
• CoWork Space
• Workshop
• Kubikal Asosiasi
• Display Gallery
• Digital Lab
• Cafe
• DDS
• Good Design Indonesia
• Design Award
• Design Week
To meet both of these functions, IDDC provides a variety
of services and activities in the area of ± 1,000 m2 in IETC
Building on Jl. S. Parman No. 112, Slipi, West Jakarta. The
services and activities that provided are, among others:
• Database Designer
• Design Clinic
• Design library
• Design Information
• CoWork Space
• Workshop
• Association Cubical
• Display Gallery
• Digital Lab
• Café
• DDS
• Good Design Indonesia
• Design Award
• Design Week
Mendag menandatangani prasasti
peresmian IDDC
Minister of Trade signed the IDDC
inauguration inscription
Mendag meninjau stan dan
berbincang dengan desainer yang
berpartisipasi di IDDC
Minister of Trade review the booth
and conversed with designers who
participated in the IDDC
65Report on Export Development 2016 - DGNED
Partisipasi pada Berbagai Kegiatan Pengembangan Produk
Selain kegiatan-kegiatan pengembangan produk yang
dilaksanakan secara mandiri oleh Ditjen PEN, juga
dilaksanakan sejumlah kegiatan partisipasi pada ajang-
ajang yang diselenggarakan pihak-pihak terkait untuk
mempromosikan produk-produk kreatif Indonesia, seperti
Adiwastra Nusantara 2016, Dekranas Award, Indesignation
2016 dan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2016.
Participation in Various Product Development Activities
In addition to the product development activities conducted
independently, DGNED also carried out several activities of
participation in the events organized by the relevant parties
to promote Indonesian creative products, such as Adiwastra
Nusantara 2016, Dekranas Award, Indesignation 2016 and
Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2016.
Direktur Pengembangan Produk Ekspor
menyampaikan sambutan pada pameran
Indesignation
Director of Export Product Development gives speech
at Indesignation exhibition
Stan Kementerian Perdagangan pada
Pameran Adhi Wastra 2016
Ministry of Trade Booth on Adhi Wastra
2016 Exhibition
Report on Export Development 2016 - DGNED66 Report on Export Development 2016 - DGNED66
67Report on Export Development 2016 - DGNED
Dalam mencapai tujuan peningkatan dan
pengembangan ekspor yang menjadi
prioritas Ditjen PEN, diperlukan keterlibatan
peran dari pihak-pihak lain, baik dari dalam
maupun luar negeri, berupa kerjasama
dengan instansi pemerintah maupun swasta. Wujud
kerjasama ini dapat bersifat teknis maupun non teknis,
antara lain kerjasama di bidang promosi ekspor, kerjasama
pengembangan produk ekspor, dan lain-lain.
Sepanjang tahun 2016 Ditjen PEN telah melakukan
kerjasama dengan beberapa pihak dan beberapa kegiatan
yang menunjang peningkatan kerjasama pengembangan
ekspor seperti yang disebutkan berikut ini.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara
Kementerian Perdagangan dengan Badan Penempatan
dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
Pada tanggal 12 Januari 2016 dilakukan penandatanganan
Nota Kesepahaman kerja sama antara Kemendag dengan
BNP2TKI tentang “Pengembangan dan Promosi Potensi
Tenaga Kerja Indonesia Formal dalam Upaya Peningkatan
Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri”.
Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini antara lain meliputi:
a. Promosi potensi dan peluang kerja bagi tenaga kerja
Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri.
b. Penyebarluasan informasi potensi dan peluang
kerja bagi tenaga kerja Indonesia formal yang akan
ditempatkan di luar negeri.
c. Pertukaran data dan informasi
d. Kerjasama perdagangan internasional di bidang
ketenagakerjaan pada forum kerjasama multilateral,
regional, dan bilateral.
e. Pembinaan terhadap tenaga kerja Indonesia purna
In order to extent the goal of export improvement and
development prioritized by DGNED, it is necessary to
associate with other parties either domestic or overseas,
which are implemented through co-operation with
government and private agencies. This cooperation could
be technical or non-technical such as cooperation in export
promotion, cooperation in export product development, etc.
During the year of 2016, DG NED had cooperated with
several parties and conducted some activities to support the
export development cooperation as described below.
The signing of the Memorandum of Understanding
(MoU) between the Ministry of Trade with the Agency
for the Placement and Protection of Indonesian Workers
(BNP2TKI)
On January 12th 2016 carried out the signing of
Memorandum of Understanding of cooperation between
the Ministry of Trade with the BNP2TKI on “Development
and Promotion of the Indonesian Formal Potential Labor in
Improving Employment Abroad”.
The scope of this MoU includes the following:
a. Promotion of potential and opportunities of
employment for Indonesian workers, both at domestic
and overseas.
b. Dissemination of information on potential job
opportunities for formal Indonesian workers which will
be placed overseas.
c. Exchange of data and information
d. Cooperation in the �eld of labor at multilateral,
regional, and bilateral fora.
e. Fostering of retired Indonesian overseas workers
Report on Export Development 2016 - DGNED68
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan secara
langsung oleh Menteri Perdagangan dan Kepala BN2TKI.
Jasa tenaga kerja menjadi salah satu andalan untuk
meningkatkan devisa. Perlu dilakukan sinergi antar instansi
untuk mendorong promosi tenaga terampil di luar negeri.
Tenaga kerja Indonesia di luar negeri juga diharapkan dapat
menjadi duta bangsa untuk mengenalkan produk-produk
Indonesia di manca negara.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara kementerian perdagangan dengan Badan pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilaksanakan
bersamaan dengan ulang tahun BPOM ke-15 pada tanggal
10 Februari 2016.
Kerjasama ini bertema “Pengawasan dan Pembinaan Dalam
Upaya Perlindungan Konsumen serta Peningkatan Daya
Saing Produk Obat dan Makanan“, yang ditandatangani oleh
Menteri Perdagangan dan Kepala BPOM secara langsung.
Kerjasama ini bertujuan untuk mensinergikan kemampuan
dan sumber daya yang dimiliki oleh Kementerian
Perdagangan dan BPOM dalam rangka melaksanakan
pengawasan dan pembinaan dalam upaya perlindungan
konsumen dan peningkatan daya saing produk Obat dan
Makanan Indonesia.
Ruang lingkup kerja sama meliputi:
a. Pengawasan obat dan makanan dan tindak lanjutnya;
b. Pembinaan terhadap pelaku usaha obat dan makanan
serta masyarakat;
c. Penyebarluasan informasi, potensi, dan peluang pasar,
serta promosi produk obat dan makanan baik di dalam
maupun di luar negeri; dan
d. Kerjasama internasional di bidang obat dan makanan
pada forum kerjasama multilateral, regional, dan
bilateral dalam rangka perluasan akses pasar.
The signing of the Memorandum of Understanding is done
directly by the Minister of Trade and Head of BN2TKI. Labor
services became one of the backbones for the increase of
foreign exchange. Extended synergies between agencies
needs to be done to encourage the promotion of skilled
workers abroad. Indonesian workers in a foreign countries
are also expected to be the ambassador to introduce
Indonesian products.
The signing of the Memorandum of Understanding between the Ministry of Trade with The Supervision Agency for Drug and Food (BPOM)
The signing of the MoU coinside with the 15th birthday of
BPOM on February 10, 2016.
This cooperation that carried out theme of “Supervision
and Guidance In E�ort of Consumer Protection and
Improvement of Competitiveness of Medicinal and Food
Products “, signed by the Minister of Commerce and Head of
BPOM.
This collaboration aims to synergize the capabilities and
resources owned by the Ministry of Trade and BPOM in order
to carry out supervision and guidance for the protection
of consumers and improvement on the competitiveness of
Indonesian Food and Drugs.
The scope of cooperation includes:
a. Food and drug supervision and the follow-up;
b. Fostering of the drug and food business operators and
also the public;
c. Dissemination of information, potential and market
opportunities, as well as the promotion of drugs and
food products both at domestic and overseas; and
d. International cooperation in medicine and food on
multilateral, regional, and bilateral fora in order to
expand market access.
Penandatanganan MoU antara
Kemendag dengan BNP2TKI
The Signing of MoU between Ministry of
Trade and BNP2TKI
69Report on Export Development 2016 - DGNED
Penandatanganan Kerja Sama antara Kementerian Perdagangan dengan Institut Technologi Bandung (ITB)
Kementerian Perdagangan mengandeng pula kalangan
akademisi untuk mendorong pengembangan produk
ekspor yang memiliki daya saing dan bernilai tambah
melalui pengembangan desain produk, kemasan, branding
dan serti�kasi.
Kementerian Perdagangan bersama dengan Fakultas
Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD
ITB) melakukan kerja sama dalam hal peningkatan nilai
tambah produk ekspor berbasis desain. Tujuan kerja sama
ini adalah untuk mengembangkan desain Indonesia
melalui peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia yang
berkualitas khususnya di bidang desain, pembuatan purwa
rupa, dan juga promosi.
Notakesepahaman ditandangani oleh Dirjen
Pengembangan Ekspor Nasional dengan Dekan Fakultas
Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung(FSRD ITB)
pada tanggal 21 desember 2016 bertempat di IDDC.
Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:
a. Pengembangan desain bagi pelaku usaha melalui
pemanfaatan informasi online dengan tujuan
penelusuran tren desain dan informasi ekspor.
b. Pengembangan produk ekspor berbasis desain melalui
program layanan pengembangan desain (Designer
Dispatch Service/ DDS) di daerah; dan
c. Peningkatan kapasitas SDM di bidang desain melalui
penyelenggaraan pelatihan, seminar, lokakarya, lomba
desain, dan kegiatan lain termasuk pengembangan
kemitraan bagi pelaku usaha ekspor berbasis desain.
The Signing of Cooperation between the Ministry of Trade and Bandung Institute of Technology (ITB)
Ministry of Trade is also in cooperation with academia in
order to boost the competitiveness of export products
through development of product design, packaging,
branding and certi�cation.
Ministry of Trade and the Faculty of Art and Design of ITB
(FRSD ITB) had cooperated to increase the added-value of
export products with design basis. The purpose is to develop
Indonesian design by enhancing the capacity of high quality
human resources, manufacturing prototype, and also on
promotion.
MoU signed by Director General of National Export
Development and the Dean of the Faculty of Art and Design
Institute of Technology Bandung on 21th December 2016
take placed in the IDDC.
The scope of this MoU include:
a. Design development for the businesses, through the
use of online search of trends of design and export
informations.
b. Development of export products through design
development services program (Designer Dispatch
Service / DDS) in regions; and.
c. Capacity building through conducting trainings,
seminars, workshops, design competitions, and other
activities, including enhancing partnerships on design-
based export for businesses.
Penandatanganan MoU antara
Ditjen PEN dengan FSRD ITB
The Signing of MoU between
DGNED and FSRD ITB
Report on Export Development 2016 - DGNED70
Penandatanganan Joint Statement kegiatan promosi antara Ditjen PEN dan Perfektur Wakayama, Jepang
Pada tanggal 19 April 2016, Dirjen PEN Kementerian
Perdagangan dan Gubernur Prefektur Wakayam
menandatangani joint statement untuk saling
mempromosikan ekspor produk/jasa Indonesia dan Jepang.
Ruang lingkup kerja sama ini meliputi pertukaran
informasi, penyelenggaraan seminar, partisipasi dalam
pameran internasional, penyelenggaraan misi dagang,
pengembangan produk, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat memanfaatkan
peluang pasar yang ada dengan mengekspor produk
furnitur, home decor, herbal atau spa ke hotel atau resor
yang tersebar di daerah Wakayama, serta untuk promosi
produk halal. Jepang akan menjadi penyelenggara
Olimpiade 2020 dimana hal ini merupakan peluang yang
sangat menjanjikan.
Kegiatan Penjajakan Kerja Sama Pengembangan Ekspor
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggandeng sejumlah
pihak terkait, baik dari pemerintah daerah, asosiasi, serta
pelaku usaha untuk mendiskusikan berbagai upaya
peningkatan ekspor, termasuk kendala dan alternatif solusi
yang dapat dilakukan, serta sharing kisah sukses sejumlah
eksportir dari setiap daerah.
The signing of the Joint Statement on promotion activities between DGNED and Wakayama Prefecture, Japan
On 19 April 2016, Director General National Export
Development and the Governor of Wakayama Prefecture
signed a joint statement in order to mutually promote
export products/ services of Indonesia and Japan.
The scope of cooperation includes exchange of information,
organization of seminars, participations in international fairs,
organizing trade missions, product development, and other
activities. Through this cooperation, Indonesia enjoy market
opportunities by exporting furniture, home decor, herbal
or spa to a hotel or resort that is scattered in Wakayama
region, as well as for the promotion of halal products. Japan
will host the 2020 Olympic Games which is a very promising
opportunity for Indonesia.
Export Development Cooperation Exploratory Activities
This activities were conducted in cooperation with a number
of parties, both from the local government, associations,
and businesses to discuss how to increase exports, the
constraints and alternative solutions, and also success
stories sharing from each region.
Penandatanganan MoU antara Ditjen
PEN dengan Pemerintah Perfektur
Wakayama, Jepang
The Signing of MoU between DGNED
and Government of Wakayama
Prefecture, Japan
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor
memberikan sambutan pada kegiatan Aktivasi
Kerjasama
Director of Export Development Cooperation gave a
speech on the Cooperation Activation activities
71Report on Export Development 2016 - DGNED
Pada tahun 2016, dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kegiatan
penjajakan kerja sama di Kepulauan Riau, Papua Barat dan
Kalimantan Barat.
Aktivasi dan Implementasi Kerja Sama Pengembangan Ekspor
Rangkaian kegiatan aktivasi kerja sama pengembangan
ekspor pada tahun 2016 merupakan perwujudan kerjasama
pengembangan ekspor antara Ditjen PEN dengan berbagai
mitra kerja sama, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri. Counterpart dari luar negeri antara lain adalah TPSA
Kanada, Swiss Import Promotion Programme (SIPPO), CBI,
Japan External trade Organization (JETRO), Investment
Commission of Jordan (JIC). Sedangkan counterparts dari
dalam negeri antara lain adalah Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) Indonesia, BP3ED, dll. Implementasi kerjasama
tersebut berupa seminar, pelatihan, kunjungan perusahaan
di beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Barat, Bali dan
Yogyakarta.
By 2016, DGNED through Directorate of Export
Development Cooperation held 3 activities in Riau Islands,
West Papua and West Kalimantan.
Activation and Implementation of Export Development Cooperation
The series of cooperation activations in the development
of export in 2016 were organized as the implementation
of export development cooperation between Directorate
General of National Export Development (DGNED) with
various partners, both domestic and overseas. Counterparts
of DGNED include TPSA Canada, the Swiss Import Promotion
Programme (SIPPO), CBI, Japan External trade Organization
(JETRO), Investment Commission of Jordan (JIC), while
domestic counterparts including the Chamber of Commerce
and Industry (Kadin) Indonesia, BP3ED, etc. The export
cooperation were implemented in many ways such as
seminars, training, company visits in some areas such as
West Nusa Tenggara, Bali and Yogyakarta.
Narasumber menyampaikan
pemaparan pada kegiatan
Aktivasi Kerjasama
Guest Speakers delivered
a presentation at the
Cooperation Activation
activities
Duta Besar Yordania menyampaikan paparan
Perkembangan dan Peluang Pasar Jordania
bagi pelaku usaha NTB
Ambassador of Jordan presented a Jordanian
Market Developments and Opportunities for
NTB businessmen
Report on Export Development 2016 - DGNED72 Report on Export Development 2016 - DGNED72
73Report on Export Development 2016 - DGNED
Pelayanan Informasi Pasar Ekspor
Dalam rangka meningkatkan peran Kementerian
Perdagangan c.q. Ditjen PEN sebagai penyedia informasi
perdagangan bagi para pelaku usaha terutama para
eksportir maupun calon eksportir Indonesia, pada tahun
2016 Ditjen PEN menyusun 2 (dua) jenis informasi, yaitu:
1. Market Brief
Informasi yang tertuang dalam Market Brief ini adalah
mengenai kondisi pasar tujuan ekspor serta potensi,
segmentasi, peluang, selera & perilaku konsumen, peraturan
ekspor – impor dan juga hambatan-hambatan yang
mungkin akan dihadapi para eksportir Indonesia dalam
memasuki pasar tujuan ekspor tersebut. Kajian Market Brief
disusun berdasarkan desk research.
Pada tahun 2016, Ditjen PEN telah melakukan penyusunan
sebanyak 12 laporan ringkas pasar tujuan ekspor, yaitu untuk
pasar Austria, Norwegia, Ukraina, Jamaika, Bolivia, Trinidad
dan Tobago, Senegal, Ethiopia, Iran, Rusia, Selandia Baru, dan
Azerbaijan.
2. Market Intelligence
Kegiatan ini merupakan pengamatan langsung terhadap
pasar produk potensial, segmen pasar, strategi pesaing,
dengan melihat kondisi negara target pasar untuk
melakukan kegiatan penetrasi pasar produk Indonesia.
Pada tahun 2016, Ditjen PEN telah melakukan 5 kegiatan
pengamatan pasar ke sejumlah negara sebagai berikut
Amerika Serikat untuk produk sarung tangan medis,
Polandia untuk produk makanan olahan, Namibia untuk
produk perikanan, Vietnam untuk produk makanan olahan,
serta Kamboja untuk produk makanan dan minuman. Hasil
analisis pengembangan pasar tujuan ekspor tersebut akan
disebarluaskan kepada para pelaku usaha secara daring
(online) maupun luring (dalam bentuk kegiatan diseminasi).
Export Market Information Service
In order to improve the role of Ministry of Trade c.q. DG
NED as a provider of trade information for business society
speci�cally Indonesian exporters and potential exporters, in
2015 DGNED set two kinds of information:
1. Market Brief
The information contained in the market brief is the
market destination condition, potential, segmentation,
opportunities, consumer preference and behavior as well
as export-import regulations and barriers that could be
challenging for Indonesian exporters in order to penetrate
the export market. This market brief is conducted based on a
desk research.
In 2016, DGNED had created 12 concised reports of export
markets, Austria, Norway, Ukraine, Jamaica, Bolivia, Trinidad
and Tobago, Senegal, Ethiopia, Iran, Russia, New Zealand,
and Azerbaijan.
2. Market Intelligence
Market intelligence is an activity of directly observing the
markets of potential products, market segmentation and
competitor’s strategy of a country in which Indonesian
export products could penetrate the market.
In 2016, DGNED had produced 5 (�ve) market observation
activities to several countries namely medical glove product
in the US market, processed food products in Poland,
�sheries products in Namibia, processed food products
in Vietnam, as well as food and beverages products in
Cambodia. Moreover, the analysis of this market information
will be distributed to businessmen through online and
o�ine (in the form of dissemination activities) as well.
Report on Export Development 2016 - DGNED74
Pelayanan Customer Service Centre
Customer Service Center (CSC) merupakan salah satu
kegiatan pelayanan prima dan terpadu yang diberikan
Ditjen PEN kepada dunia usaha. CSC bertujuan untuk
memanfaatkan secara optimal kunjungan buyer ke
Indonesia, sehingga kunjungan buyer tersebut lebih e�sien
dalam menghasilkan kontak dagang dengan eksportir
Indonesia. Pelayanan CSC kepada buyer dilakukan mulai
dari penjemputan di bandara hingga mengatur kunjungan
langsung ke perusahaan (company visit).
• Layanan Konsultasi Bisnis
Selama tahun 2016, tercatat sebanyak 232 kunjungan
ke CSC dari berbagai daerah untuk keperluan
konsultasi bisnis. Pengunjung merupakan perusahaan
eksportir dan calon eksportir berbagai jenis produk.
Seluruh pengunjung berkeinginan untuk memasarkan
produk ke pasar internasional, di samping keperluan
tersebut, terdapat pula keinginan untuk mendapatkan
informasi tentang pameran dagang dan informasi
pasar untuk produk tertentu.
• Business Matching
Selain layanan konsultasi bisnis, CSC juga melayani
permintaan Business Matching, terutama dari buyer
potensial yang berkunjung ke CSC. Selama tahun 2015,
telah dilakukan pelayanan Business Matching kepada
3 buyers mancanegara yang ingin menjadikan pelaku
usaha Indonesia sebagai mitra bisnisnya.
• Permanent Trade Display (PTD)
Selain layanan konsultasi bisnis dan business matching,
CSC juga menyediakan area untuk memamerkan
produk-produk ekspor unggulan Indonesia yang
diproduksi oleh berbagai perusahaan. Selama tahun
2016, tercatat telah ditampilkan produk-produk dari 59
perusahaan.
Customer Service Center
Customer Service Center or CSC is one of DGNED’s
integrated excellent services for the business society. CSC is
aimed to optimize the buyer visits to Indonesia, thus these
visits will be more e�cient in making a business contact
with Indonesian exporters. The CSC services to the buyers
are starting from airport pick-up service to company visit
arrangement.
• Business Consultation Service
In 2016, there were 276 visits to CSC from various
regions for the purposes of business consulting.
Those visitors came from the exporters and potential
exporters of various types of products. All visitors
wanted to market their products to the international
market. In addition, they also requested the
information about trade fairs and export market for
speci�c products.
• Business Matching
Besides Business Consulting services, CSC also
serves Business Matching requests, especially from
potential buyers who visited CSC. During 2016, CSC
had conducted Business Matching services to 3
international buyers who intended to make Indonesian
business people as business partners.
• Permanent Trade Display (PTD)
Along with business consulting services and business
matching, CSC also provides an area to display
products of Indonesia’s main exports which have been
produced by various companies. During 2016, CSC
had been displayed the products from 59 selected
companies.
Menteri Perdagangan meninjau
produk yang dipamerkan di Pameran
Perdagangan Tetap CSC
Minister of Trade observing products
that were exhibited in Permanent Trade
Display CSC
75Report on Export Development 2016 - DGNED
Penyelenggaraan Forum Komunikasi Informasi Ekspor
Dalam upaya memberikan kemudahan pelayanan konsultasi
bagi pelaku usaha, terutama di daerah, Ditjen PEN juga
menyelenggarakan kegiatan Forum Komunikasi Informasi
Ekspor di berbagai daerah. Kegiatan Forum Komunikasi
Informasi Ekspor merupakan kegiatan konsultasi bisnis
yang dikemas dalam format workshop. Kegiatan Forum
Komunikasi Informasi Ekspor ini diselenggarakan bekerja
sama dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas yang
menangani perdagangan di Provinsi, maupun Kabupaten/
Kota.
Pada kegiatan ini, peserta yang merupakan eksportir
maupun calon eksportir diberi kesempatan untuk
berkonsultasi secara langsung dengan narasumber yang
merupakan konsultan ataupun praktisi ekspor.
Selama tahun 2016, Ditjen PEN melaksanakan sebanyak
4 (empat) kegiatan Forum Komunikasi Informasi Ekspor
di 4 (empat) daerah, yakni Demak, Banyuwangi, Palu, dan
Pontianak.
Kegiatan Forum Komunikasi Informasi Ekspor juga
dimanfaatkan sebagai ajang untuk memperkenalkan
Customer Service Center (CSC) dan Membership
Service kepada pelaku usaha di daerah. Pelaku usaha
juga diminta untuk dapat memanfaatkan layanan
yang disediakan oleh Ditjen PEN untuk membantu
pengembangan ekspor dan usahanya.
Export Information Communication Forum
As an e�ort to provide ease of consulting services for
national businessmen, DGNED also organizes export
information communication forum in some regions. This
forum is a kind of consulting activity which is packaged in a
workshop format. Actually, this activity is organized through
solid cooperation with the local government, in this case,
the special institution which handles trade matters in the
province, and district/city.
In this activity, participants (exporters and potential
exporters) were given the opportunity to directly consult
with the speakers (export consultants or practitioners).
During 2016, DGNED carried out as many as 4 (four) Export
Information Communication Forum activities in 4 (four)
cities: Demak, Banyuwangi, Palu, dan Pontianak.
Export Information Communication Forum activities are
also used as a medium for introducing Customer Service
Center (CSC) and the Membership Service to businesses.
Businessmen are also encouraged to be able to utilize the
services provided by the DGNED to assist their development
of export and business.
Pameran Perdagangan Tetap CSC
Permanent Trade Display CSC
Report on Export Development 2016 - DGNED76 Report on Export Development 2016 - DGNED76
77Report on Export Development 2016 - DGNED
Pengembangan Kapasitas Pelaku Ekspor melalui Pendidikan dan Pelatihan
Salah satu tugas utama Ditjen PEN melalui Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) adalah
menerjemahkan prioritas kegiatan di bidang pembangunan
kapasitas (capacity building) dan pendidikan masyarakat
dengan memfokuskan diri pada pengembangan dan
peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) bagi
kalangan dunia usaha di sektor perdagangan internasional.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan ekspor yang
diadakan oleh Ditjen PEN melalui Balai Besar PPEI dapat
dikelompokkan ke dalam 7 (tujuh) bidang pelatihan yaitu
Perdagangan Internasional, Pengembangan Produk,
Pembiayaan dan Pembayaran Ekspor, Promosi/Komunikasi
Ekspor, Strategi Pemasaran Ekspor, Manajemen Mutu, dan
Pemilihan Distributor.
Dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ekspor,
Balai Besar PPEI menggunakan metode tatap muka di
kelas, pembelajaran jarak jauh (distance learning) melalui
video conference dan juga dengan melaksanakan kegiatan
praktek. Praktek tersebut dilaksanakan di kelas melalui
internet, simulasi ekspor, praktek di laboratorium dan
observasi lapangan (kunjungan ke perusahaan/ �eld study).
Hal ini dimaksudkan agar proses pendidikan dan pelatihan
ekspor dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para
pelaku ekspor Indonesia.
Selama tahun 2016, Ditjen PEN melalui Balai Besar PPEI
melaksanakan sebanyak 111 (seratus sebelas) angkatan
dengan total jumlah peserta 3.087 (tiga ribu delapan puluh
tujuh) orang.
Capacity Building of Indonesian Exporters through Education and Training
One of DGNED’s main duties through Indonesian Export
Training Center (IETC) is translating the prioritized activities
in the �eld of capacity building and society education by
focusing on quality development and improvement of
human resources speci�cally in international trade sectors.
Activities of export education and training conducted
by DGNED through IETC are classi�ed into 7 (seven)
training �elds: International Trade; Product Development;
Export Financing and Payment; Export Promotion &
Communication; Export Marketing Strategy; Quality
Management; and Distributor Selection.
In operating the export education and training activities,
IETC is using various methods such as in-class activity,
distance learning through video conference, and simulation.
The simulation is including various activities as well which
are the internet optimisation, export simulations, laboratory
practices, and �eld study. These activities are conducted in
order to achieve the need ful�llment from the participants
toward education and training programs.
During 2016, DGNED through IETC had implemented
training programs with a total of 111 (one hundred and
eleven) classes with 3,087 (three thousand and eighty seven)
participants.
Jumlah Angkatan dan Peserta Pelatihan
Diklat Ekspor Tahun 2012 – 2016
Number of Export Trainings and Training
Participants Held by Ministry of Trade
Year 2012 – 2016
Report on Export Development 2016 - DGNED78
Pelatihan pengolahan produk karet
untuk ekspor
Training of rubber products
processing for export
Pelatihan ekspor
bekerjasama
dengan Universitas
Esa Unggul
Export training in
collaboration with
the University of
Esa Unggul
Pelatihan Prosedur Ekspor
Export Procedure Training
Instruktur dari
Ditjen Bea Cukai
memberikan materi
pelatihan
Instructure from DG
of Customs delivers
training material
79Report on Export Development 2016 - DGNED
Sepanjang tahun 2016 telah dilaksanakan berbagai
program dan kegiatan pengembangan ekspor terpadu
Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional yang memiliki
tugas pengkoordinasian dan pembinaan di bidang
pengembangan ekspor nasional, telah melaksanakan
program dan kegiatan pengembangan ekspor terpadu yang
meliputi: peningkatan pelayanan informasi ekspor kepada
dunia usaha, mengintensifkan kegiatan promosi produk
Indonesia di luar negeri dengan mengikutsertakan dunia
usaha secara aktif dalam pameran dagang internasional
(trade fair), mengirimkan misi dagang dan investasi ke
target-target pasar, mengadakan kegiatan workshop/
pelatihan pengembangan produk, dan menyelenggarakan
pameran produk ekspor di dalam negeri. Demikian pula
pemberian bimbingan dan konsultasi ekspor kepada
pengusaha UKM, mendorong peningkatan kualitas, desain
produk ekspor dengan bantuan tenaga ahli, meningkatkan
permintaan hubungan dagang (inquiry) kepada dunia
usaha, mendorong pengembangan jaringan dan kerjasama
pemasaran di luar negeri, serta kegiatan pelatihan ekspor.
Pelaksanaan Program pengembangan ekspor tersebut
sedikit banyak telah memberikan kontribusi positif bagi
upaya peningkatan ekspor non migas
Meskipun hasil yang dicapai belum optimal, namun
pelaksanaan program pengembangan ekspor tersebut
sedikit banyak telah memberikan kontribusi positif bagi
upaya peningkatan ekspor non migas. Hal ini antara lain
tercermin dari hasil penyelenggaraan kegiatan promosi,
perolehan inquiries, terwujudnya kerjasama (Naskah
Kesepahaman/MoU) antara berbagai pihak terkait, dan
antusiasme dunia usaha dalam berpartisipasi pada
sejumlah kegiatan pengembangan produk. Demikian pula,
meningkatnya arus informasi ekspor kepada dunia usaha
dan informasi produk Indonesia kepada pembeli luar negeri.
Optimalisasi kelembagaan sekaligus mempertajam
prioritas program dipandang perlu dalam menghadapi
tantangan yang semakin berat
Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor non migas, dan
memperhatikan tantangan global yang semakin berat, maka
pada tahun 2016 Ditjen PEN memandang perlu melakukan
optimalisasi kelembagaan sekaligus mempertajam prioritas
program. Dalam hubungan ini, lingkup kegiatan yang telah
dan akan ditingkatkan mencakup Pengembangan Produk
guna meningkatkan daya saing global; Pengembangan
Pasar; Promosi Ekspor, Pelatihan Ekspor, serta Peningkatan
Pelayanan Informasi, di samping kegiatan penunjang yang
diperlukan.
During the year of 2016, DGNED has conducted various
programs and integrated export development activities
Directorate General of National Export Development tasked
with responsibilities in coordinating and supervising in
the �eld of national export development has conducted
several programs and integrated export development
activities such as: improving export information services
to business society; intensifying Indonesian products
promotion overseas by actively facilitating the Indonesian
entrepreneurs in international trade fairs; managing trade
and investment missions to targeted markets; holding
workshops and trainings of product development; and
organizing an international trade fair domestically. In
addition, DGNED has conducted other related activities such
as: providing export supervision and consultancy; boosting
the quality improvement; improving the export product
design by asking the experts; increasing the inquiries;
supporting the development of marketing networks and
cooperation in overseas; and export trainings.
The executions of export development programs
have positively contributed to non-oil-and-gas export
improvement e�orts
Although the outcomes are not optimum yet, the
executions of export development programs more or less
have positively contributed to non-oil-and-gas export
improvement e�orts. It is re�ected on the results of
promotion activities; acquired inquiries; enacted several
Memorandums of Understanding with related parties; and
enthusiasm of business society in participating in several
product development activities. Moreover, it is also re�ected
on the increase of export information �ows to business
society as well as Indonesian product information to foreign
buyers.
Institutional optimization and prioritized program
enhancement are necessary in order to face the greater
challenges
In line with the e�orts of non-oil-and-gas export
development and consideration of the greater global
challenges, in 2016 DGNED has taken into account
the importance of institutional optimization as well as
prioritized program enhancement. Related to those matters,
DGNED’s activities either current or future include Product
Development to increase the global competitiveness;
Market Development; Export Promotion; and Export
Training as well as Information Service Improvement and
other supporting activities.
PenutupClosing
79Report on Export Development 2016 - DGNED
Report on Export Development 2016 - DGNED80
1. AUSTRALIA - CANBERRAIndonesian Commercial AttacheIndonesia Embassy. 8 Darwin Avenue.yarralumia A.C.T 2600Canberra - AustraliaPhone : (61-2) 62508654Fax : (61-2) 62730757Website : www.kbri-canberra.org.au
2. AUSTRALIA - SYDNEYIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)60 Pitt Street Level 2nd SydneyPhone : (61-2) 925.28783Fax : (61-2) 925.28784Website : www.itpcsydney.com
3. BELGIUM - BRUSSElSIndonesian Commercial AttacheIndonesian Mission to the European Union Boulevardde la Woluwe 38 1200 Brussels - BelgiumPhone : (32-2) 7790915Fax : (32-2) 7728190
4. BRAZIL - SAO PAULOIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Edi�cio Park Lane Conj III Alameda SantosNo. 1787 Cerbueira Cesar.CEF 01419.002 Sao Paulo - BrazilPhone : (55-11) 32630472Fax : (55-11) 32538126Website : www.itpcsp.com.br
5. CANADA - OTTAWAIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy 55Parkdale Avenue OttawaON K1y 1E5 - CanadaPhone : (1-613) 7241100 (306)Fax : (1-613) 7241105.7244959Website : www.indonesia-ottawa.org
6. CANADA - VANCOUVERIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)1500 West Georgia. vancouver BC v6G 2Z6Phone : +1 778 373 - 4916 Fax : +1 604 685 - 1520Website : www.indonesiavancouver.org
7. CHILE - SANTIAGOIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Nueva Tajamar 481, Torre Sur, OF. 706Las Condes, SantiagoPhone : (56-2) 441094Fax : (56-2) 441-495
8. CHINA - BEIJINGIndonesian Commercial Attache Indonesian Embassy.Dongzhimenwai DajieNo. 4 Cl. Beijing - ChinaPhone : (00861) 65324748. 65325488-3014Fax : (00861) 65325368Website : www.indonesia.cnwww.indonesianembassychina.com
9. DENMARK - COPENHAGENIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. Orehoj Alle 1. 2900Hellerup Copenhagen - DenmarkPhone : (45-39) 624422 (215), 624483Fax : (45-39) 624483Website : www.kbricph.dk
10. EGYPT - CAIROIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy 13.Aisha Taimouria Street.Garden City - EgyptPhone : (20-2) 7944698Fax : (20-2) 7962495Website : www.indocairo.org
11. FRANCE - PARISIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy 47-49.Rue Cortambert 75116Paris - FrancePhone : (33-1) 45030760 (418). 45044872Fax : (33-1) 45045032. 40727063Website : www.amb-indonesie.fr
12. FRANCE - LYONIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)L’ European - 19 bldEuge ne Deruelle - 69003 LyonPhone : +33 4 78606278Fax : +33 4 78606314
13. GERMAN - BERLINIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy.Lehrter Strasse 16-17 10557Berlin - GermanyPhone : (49-30) 4780700Fax : (49-30) 47807209. 44737142Website : www.kbri-berlin.org
14. GERMAN - HAMBURGIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Indonesian Trade Promotion Center Multi -Buro-Service.Glokengisserwall 1720095 Hamburg - GermanyPhone : (49-40) 33313-333Fax : (49-40) 33313-377Website : www.ecos-o�ce.com/hamburg
15. HONGKONGIndonesian Commercial AttacheIndonesian Consulate General.127-129 Leighton Road.6-8 Keswick Steer. Causeway Bay - HongkongPhone : (85-2) 28904421. 28902481(85-2) 28950139Website : www.kjrihkg.org.hk
16. HUNGARY - BUDAPESTIndonesian Trade Promotion Center1051 Budapest. Zsilinszky ut 12. 4 Floor No. 409.Budapest - HungaryPhone : (36-1) 3176382Fax : (36-1) 2660572Website : www.indonesia.hu/itpc.htm
17. INDIA - NEW DElHIIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy 50-A Kautilya Marg.Chanakyapuri. New Delhi - IndiaPhone : (91-11) 26114100Fax : (91-11) 26885460. 26886763Website : www.indonesianembassy.org.in
18. INDIA - CHENNAIIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Ispahani Center - 2nd Floor 123/124.Nungambakkan High Road. ChennaiPhone : +91-44-4208 9196Fax : +91-44-4208 9197Website : www.itpcchennai.com
19. ITALY - ROMEIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. via Campania 53-5500187 Rome - ItalyPhone : (39-6) 4200911Fax : (39-6) 4880280. 4428Website : www.indonesianembassy.it
20. ITALY - MILANIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)via vittor Pisani. 8 - 6 Piano 20124 Milano(MI) - Italia Indonesian Trade Promotion Center(ITCP) Milan. ItalyPhone : +39 02 3659 8182Fax : +39 02 3659 8191Website : www.itpcmilan.com
21. JAPAN - TOKYOIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. 5-2-9.Higasi Gotanda Shinagawa-ku Tokyo 41-0022 - JapanPhone : (81-3) 34414201. 34470596 (81-3) 34471697
22. JAPAN - OSAKAIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)ITM 4-J-8. Asia and Paci�c Trade Center. 2-1-10 Nanko Kita.Suminoe-ku Osaka - JapanPhone : (81-6) 66155350Fax : (81-6) 66155351Website : www.itpc.or.jp
23. SOUTH KOREA - SEOULIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. 55 yoido-dong.youngdeoungpo-kuSeoul - South KoreaPhone : (82-2) 7835371. 7835372(82-2) 7804280. 7837750Website : www.indonesiaseoul.org
24. KOREA SELATAN - BUSANIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Part Of 1st Fl. Korea Express Building. # 1211- 1. Choryang Dong.Dong-Gu. BusanPhone : (051)-4411708Fax : (051)-4411629
25. MALAYSIA - KUALA LUMPURIndonesian Commercial Attache Indonesian Embassy.No. 233 Jalan Tun Razak 50400 Kuala Lumpur.P.O.Box 10889 - MalaysiaPhone : (60-3) 21452011. 21421151Fax : (60-3) 21417908. 21448407Website : www.kbrikl.org.my
26. MEXICO - MEXICO CITYIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)CENIT PLAZA Arquimedes. O�ce: 105 LagoArquimedes No. 130 Polanco.Del. Miguel Hidalgo 11570 Ciudad De MexicoPhone : (52-55) 5083 6055. 5083 6057Fax : (52-55) 5083 6056
27. NETHERlAND - DEN HAAGIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy 8. Tobbias Asserlaan 82517 KC Den Hag - The NetherlandPhone : (31-70) 3108100. 3108177Fax : (31-70) 3643331
28. NIGERIA - LAGOSIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)5 Anifowoshe Street victoria Island. LagosPhone : (234-1) 261 - 4601Fax : (234-1) 261 3301Website : www.itpclagos.com
29. PHIlIPPINES - MANILAIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy 185. Salcedo Street.Legaspi village. Makati City MetroManila - The PhilIppinesPhone : (63-2) 8925061Fax : (63-2) 8925878. 8674192
Atase Perdagangan & Indonesian Trade Promotion Center (ITPC)
Trade Attaches & ITPC
Report on Export Development 2016 - DGNED80
81Report on Export Development 2016 - DGNED
30. RUSSIA - MOSCOWIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy Apt. 76. Entr. 3 Korovy val 7Moscow 117049 - RusiaPhone : (7-495) 2385281. 2383014Fax : (7-495) 2385281
31. SAUDI ARABIA - RYADHIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. Riyadh Diplomatic Quarter.PO. Box. 94343 Riyadh 11693 - Saudi ArabiaPhone : (966-1) 4882800Fax : (966-1) 4882966Website : www.kbri-riyadh.org.sa
32. SAUDI ARABIA - JEDDAHIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Al-muali�n St. Al-Rehab District/5 PO Bo 10,Jeddah 21411Phone : +996-2-6711271Fax : +966-2-670205
33. SINGAPORE - SINGAPOREIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy.7 Chatswaorth RoadSingapore 249761 - SingaporePhone : (65)67375420. 68395458Fax : (65) 6737 5037. 67352027Website : www.kbrisingapura.com
34. SOUTH AFRICA - JOHANNESBURGIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)7th Floor The Forum, 2 Maude StreetSandton - Johannesburg, RSAPhone : (2711) 8846249Fax : (2711) 8846242Website : www.itpcjohannesburg.com
35. SPAIN - MADRIDIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. 65. Calle de Agastia 28043Madrid - SpainPhone : (34-91) 4130294. 4130394Fax : (34-91) 4157792. 4138994Website : www.embajadadeindonesia.es
36. SPAIN - BARCELONAIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Cale Aribau 250. BJ - 08006.Barcelona - SpainPhone : +34 934 144 662Fax : +34 934 146 188Website : www.itpcbcn.com
37. SWISS - GENEVEIndonesian Commercial AttacheIndonesian Permanenet Mission on te UnitedNations And Other International Organization.16. Rue de Saint Jean 1203 Geneve - Switzerland.P.O.Box 2271. 1211 Geneve 2Phone : (41-22) 3455733Fax : (41-22) 3383397Website : www.indonesia-bern.org
38. THAILAND - BANGKOKIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. 600-602 Pitchburi Road.Payathai. P.O.Box 1318 Bangkok10400 - ThailandPhone : (66-2) 2551264Fax : (66-2) 2551264. 2551267Website : www.kbri-bangkok.com
39. United Arab Emirates - DUBAIIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Al Masraf Tower 4 Floor. No.403. Baniyas Street.Deira. P.O.Box 41664. Dubai - UAE Dubai U.A.EPhone : (971-4) 2278544Fax : (971-4) 2278545Website : www.itpcdubai.ae
40. UNITED KINGDOM - LONDONIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. 38.Grosvenor Square LondonW 1 K 2HW - United KingdomPhone : (44-20) 72909613. 74997881Fax : (44-20) 74957022Website : www.indonesianembassy.org.uk
41. United States of America -WASHINGTON DCIndonesian Commercial AttacheIndonesian Embassy. 2020 MassachusettsAvenue. N.W. Washington DC 20036 - USAPhone : (1-202) 7755350. 7755200 (350)Fax : (1-202) 7755354. 7755365Website : www.inatrade-use.org
42. United States of America - LOS ANGELESIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)Indonesian Trade Promotion Center. 3457.Wilsire Blvd. Suit 101Los Angeles. CA 90010 - USAPhone : (1-213) 3877041Fax : (1-213) 3877047Website : www.itpcla.org
43. United States of America - CHICAGOIndonesian Trade Promotion Center (ITPC)70 West Erie Street, 3rd Fl. Chicago,IL 60610Phone : (312) 6402463Fax : (312) 6402648Website : www.itpcchicago.com
44. TAIWAN - TAIPEIKepala Kantor Dagang dan EkonomiIndonesia di Taiwan (KDEI)(Indonesian Economic and Trade O�ce toTaiwan)6F. No.550. Ruei Guang Road. Neihu DistrictTaipei 144. Taiwan. ROCPhone : (+886-2) 87526170Fax : (+886-2) 8752-3587Website : www.kdei-taipei.org
1. EAST JAVA - SURABAYAJl. Kedung Doro No. 86-90, Surabayahttp://www.retpceastjava.go.idPhone : (031) 5345650 / 5343807Fax : (031) 5345650 / 5321601
2. SOUTH KALIMANTAN - BANJARMASINJl. D.I. Panjaitan No. 41, BanjarmasinPhone : (0511) 3353844Fax : (0511) 3353944
3. SOUTH SULAWESI - MAKASSARJl. DR. Sam Ratulangi No. 93, MakassarPhone : (411) 870100 / 870101Fax : (411) 870050http://www.retpcsouthsulawesi.go.id/[email protected]
4. NORTH SUMATERA - MEDANJl. Iskandar Muda No. 272,Medan Phone : (061) 4151876Fax : (061) 4151876
5. WEST NUSA TENGGARA - MATARAMJl. Langko No. 62, MataramPhone : (0370) 633166Fax : (0370) 633736
Regional Export Training & Promotion Center (RETPC)
81Report on Export Development 2016 - DGNED
Report on Export Development 2016 - DGNED82
Directorate General of National Export Development Ministry of Trade of The Republic of Indonesia
Main Building 3rd, 4th, 13th, 14th Floor
Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5
Jakarta 10110
Indonesia
Phone: (62) 021 - 23528640
Fax: (62) 021 - 23528650
www.djpen.kemendag.go.id