renungan maulid nabi saw
TRANSCRIPT
Renungan Maulid:Meneladani Rasulullah saw,
Menerapkan Syariah,
Menegakkan Khilafah Rasyidah
Bedah Buletin Al IslamEdisi 688 / 10 Januari 2014
Jika didalami perjalanan kehidupan Rasulullah saw & sahabat….
Ada 3 peristiwa besar, terkait kehidupan Nabisaw, risalah & dakwahbeliau :
1. Maulid Nabi saw.2. Maulid Daulah Islamiyah pertama3. Maulid Khilafah Rasyidah pertama
Maulid Nabi sawNabi Saw dilahirkan Senin12 Rabiul Awwal tahunGajah di Mekkah
Beliau saw bukan hanyamemiliki satu kedudukansebagai Nabi saja.
sebagai nabi dan rasul
sebagai kepala negara
Sebagai Nabi dan Rasul, tugas beliau hanyalahmenyampaikan risalah. Allah SWT berfirman:
Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jikakamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah
menyampaikan (risalah Allah) dengan terang.”(TQS at-Taghabun [64]: 12)
Perintah yang sama juga dinyatakanoleh Allah dalam ayat2 lainnya.
“Perintah kepada Nabi saw merupakan perintah
kepada umatnya selama tidak ada dalil yang
mengkhususkan hanya untuk beliau.”
Maulid Daulah IslamiyahPertama
Hijrah beliau lakukan setelah beliau dibaiat oleh
75 orang perwakilan kaum Anshar dari suku Aus dan Khazraj
dalam peristiwa Baiat Aqabah II.
Baiat Aqabah II ini merupakan akad penyerahan
kekuasaan dari suku Aus dan Khazraj kepada Nabi saw.
Itu merupakan akad pengangkatan Nabi saw
sebagai kepala negara dan akad pendirian Daulah Islamiyah.
Namun kepemimpinan Nabi saw sebagai penguasa dankepala negara itu secara riil (de facto) baru terwujud ketika
beliau tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal 1 H.
Sebagai sentral kehidupan masyarakat sekaligus tempat beliau menjalankan berbagai aktivitas termasuk pemerintahan.
Nabi saw. memutuskan perkara & perselisihan yg diadukan kepada beliau
Beliau menjalankan hukum-hukum perekonomian,
membagi zakat, menentukan kharaj, mengatur
kepemilikan umum dan sebagainya.
Ringkasnya, disamping menyampaikan risalah, Nabi saw. juga
memimpin negara dan mengimplementasikan hukum-hukum
syariah islam dalam segala aspek kehidupan. Hal itu terus
beliau lakukan hingga beliau wafat. Semua itu merupakan
teladan yang harus kita teladani dan bagian dari risalah Islam
yang harus kita jalankan dan lanjutkan.
Tugas kenabian sudah berakhir dengan wafatnya Nabi SAW. Namun tugas kepemimpinan negara dan menerapkansyariah Islamiyah tidak berakhir, tetapi dilanjutkan olehkhalifah-khalifah sebagai kepala negara Khilafahsepeninggal Nabi SAW.
Maulid Khilafah Rasyidah
Pada hari Senin itu pula, Abu Bakar ash-Shiddiq dipilih lalu
dibaiat dengan baiat in’iqad sebagai khalifah. Esoknya pada
hari Selasa, Abu Bakar ash-Shiddiq dibaiat oleh kaum muslimin
di masjid dengan baiat tha’at.
Nabi saw berpesan kepada kita:
« …
«…
…”Maka kalian wajib berpegang kepada sunnahku dan sunnah
Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Berpegang teguhlah
kepadanya dan gigitlah itu erat-erat dengan gigi geraham. …” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibn Majah & Tirmidzi )
Wahai Kaum Muslimin…
Ketiga peristiwa itu (maulid Nabi saw, maulid
Daulah Islamiyah pertama dan maulid Khilafah
Rasyidah) tidak bisa dipisahkan dan merupakan
satu kesatuan dari rangkaian perjalanan
kehidupan Nabi saw., risalah dan dakwah beliau.
Ketiganya harus dipahami, direnungkan dandiambil pelajaran untuk diterjemahkandalam sikap dan aktivitas saat ini dalamrangka meneladani Nabi saw.; menjaga, memelihara dan melanjutkan sunnah beliau; menerapkan Islam dan syariahnya yang beliau bawa; dan melanjutkan dakwah beliaudan mengemban risalah beliau, risalahIslam ke seluruh dunia.
Hal itu harus diwujudkan dalam bentuk terlibataktif dalam perjuangan untuk mewujudkanpenerapan syariah Islam secara total danmenyeluruh dan perjuangan untuk menegakkanKhilafah Rasyidah kedua yang mengikuti manhajkenabian.
Dan itulah sesungguhnya yang diperintahkanRasul kepada kita umat Islam.
Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa
cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”(TQS an-Nur [24]: 63)