rencana kontingensi menghadapi ancaman bencana … · baznas : badan amil zakat nasional mdmc :...
TRANSCRIPT
1
RENCANA KONTINGENSI
MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA
GEMPABUMI DAN TSUNAMI
Disusun Tahun 2019
PEMERINTAH KOTA SORONG
PROVINSI PAPUA BARAT
i | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Pemerintah Daerah Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami
Disusun Tahun 2019
Penyusunan dokumen ini difasilitasi oleh :
Direktorat Kesiapsiagaan Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun Anggaran 2019
ii | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
perkenanNya dapat diselesaikan penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi menghadapi
ancaman bencana gempabumi berpotensi tsunami di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.
Penanggulangan Bencana merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, dunia
usaha, media massa, akademisi maupun masyarakat, sehingga setiap orang ikut bertanggung
jawab dalam penanggulangan bencana baik untuk keselamatan diri, keluarga maupun
lingkungannya.
Pengalaman terjadinya bencana gempabumi dan tsunami yang semakin meningkat pada
kurun waktu 10 tahun terakhir di Indonesia yang berdampak adanya kerugian dan kerusakan
serius pada asset penghidupan warga terdampak, membuat pemangku kepentingan di Kota
Sorong memhami pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana gempabumi dan
tsunami.
Untuk itu BPBD Kota Sorong merasa perlu menyusun rencana kontinjensi sebagai
pedoman dalam penanganan darurat bencana. Perencanaan kontinjensi telah menjadi salah
satu piranti dasar bagi BPBD untuk membangun koordinasi dan komitmen dari berbagai
pemangku kepentingan yang mengarah pada mobilisasi sumberdaya pada saat operasi tanggap
darurat. Rencana kontinjensi ini diharapkan mampu mendeskripsikan kondisi yang sebenarnya
dari kejadian gempa bumi berpotensi tsunami serta dampaknya terhadap aspek kependudukan,
sosial ekonomi, lingkungan dan sarana prasarana di Kota Sorong.
Meskipun dokumen ini adalah hasil dari pemikiran tim penyusun yang terdiri dari berbagai
stakeholder terkait kebencanan di Kota Sorong, namun pada kenyataannya kami merasa masih
banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan demi
perbaikan dokumen Rencana Kontinjensi Gempabumi dan Tsunami Kota Sorong ini.
Kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah berkonstribusi dalam menyusun dokumen rencana kontinjensi ini, sebagai wujud nyata
terbangunnya kemitraan dari berbagai pihak dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan
penanggulangan bencana gempabumi dan tsunami.
Sorong, 12 Desember 2019 Sekretaris Daerah Kota Sorong
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sorong
Dra. Welly Tigtigweria
iii | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................................. iv
1. SITUASI .............................................................................................................................. 1
1.1 Karakteristik Bahaya (Ancaman) Bencana ......................................................................... 1
1.2 Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak .............................................................................. 2
2. TUGAS POKOK ................................................................................................................ 11
3. PELAKSANAAN ................................................................................................................ 12
3.1. Konsep Operasi (Rencana Tindakan) ........................................................................... 12
3.2. Fungsi .......................................................................................................................... 13
3.3 Tugas-Tugas ................................................................................................................. 14
3.4. Instruksi Koordinasi ...................................................................................................... 18
4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK ...................................................................................... 19
4.1. Administrasi .................................................................................................................. 19
4.2 Logistik ......................................................................................................................... 19
5. KOMANDO, KENDALI, KOORDINASI, DAN KOMUNIKASI ............................................ 21
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. 23
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Potensi Bahaya Gempabumi Per Distrik di Kota Sorong .............................. ….1
Tabel 2 Sejarah Kejadian Tsunami di Papua dan Papua Barat ..................................... 1
Tabel 3 Potensi Bahaya Tsunami Per Distrik di Kota Sorong ........................................ 2
Tabel 4 Pokok-Pokok Ringkasan Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak ................... 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Epicenter Gempabumi Berpotensi Tsunami ......................................... 3
Gambar 2 Peta Hasil Simulasi (Pemodelan) Tsunami ................................................... 3
DAFTAR PETA
Peta 1. Peta Risiko Bencana Gempabumi………………. ......................................... …30
Peta 2 Peta Risiko Bencana Tsunami ......................................................................... 31
Peta 3. Peta Sebaran Pos Komando dan Pos Lapangan di Kota Sorong .................... 32
Peta 4. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan di Kota Sorong .......................................... 33
Peta 5. Peta Sebaran Fasilitas Pendidikan di Kota Sorong ......................................... 34
Peta 6. Peta Jalur Evakuasi Kota Sorong .................................................................... 35
iv | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
DAFTAR SINGKATAN
BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana
BMKG : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
SOP : Standart Operasi Prosedur
TNI : Tentara Nasional Indonesia
POLRI : Kepolisian Negara Republik Indonesia
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
BAPPEDA : Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
BP2IP : Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
RSAL : Rumah Sakit Angkatan Laut
KOARMADA : Komando Armada
PELNI : Pelayaran Nasional Indonesia
POLRES : Kepolisian Resort
POLSEK : Kepolisian Sektor
SATLANTAS : Satuan Lalu Lintas
KODIM : Komando Distrik Militer
DANDIM : Komandan Kodim
KOREM : Komando Resor Militer
BABINSA : Bintara Pembina Desa
PDB : Penanganan Darurat Bencana
BASARNAS : Badan SAR Nasional
BPS : Badan Pusat Statistik
KOMINFO : Komunikasi dan Informasi
PWI : Persatuan Wartawan Indonesia
RAPI : Radio Antar Penduduk Indonesia
LANTAMAL : Pangkalan Utama TNI AL
SATPOL PP : Satuan Polisi Pamong Praja
PMI : Palang Merah Indonesia
TRC-PB : Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana
PLN : Perusahaan Listrik Negara
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
DISNAKER : Dinas Tenaga Kerja
DINKES : Dinas Kesehatan
DINSOS : Dinas Sosial
DISHUB : Dinas Perhubungan
DVI : Disaster Victim Identification
TMP : Taman Makam Pahlawan
BAZNAS : Badan Amil Zakat Nasional
MDMC : Muhammadiyah Disaster Management Center
BULOG : Badan Urusan Logistik
BPKAD : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
SK-PDB : Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana
RO / RENOPS : Rencana Operasi
PO : Perintah Operasi
RENKON : Rencana Kontinjensi
v | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
DSP : Dana Siap Pakai
BTT : Belanja Tak Terduga
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
POSKO : Pos Komando
PROTAP : Posedur Tetap
HT : Handy Talkie
HF : High Frequency
VHF : Very High Frequency
UHF : Ultra High Frequency
Mhz : Mega Hertz
1 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
1. SITUASI
1.1 Karakteristik Bahaya (Ancaman) Bencana
Bencana merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam. Akibat
dari adanya bencana, dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Berdasarkan data dari Dokumen Kajian Risiko Bencana Kota Sorong yang disusun BPBD
Kota Sorong tahun 2018 menyebutkan bahwa kondisi wilayah Kota Sorong yang kompleks
secara geografis dan topografi dapat menyimpan banyak potensi bencana. Gempa bumi
merupakan salah satu potensi bahaya yang tinggi di Kota Sorong. Potensi luas bahaya untuk
bencana gempabumi di Kota Sorong dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Potensi Bahaya Gempabumi Per Distrik di Kota Sorong
No DISTRIK BAHAYA
LUAS (Ha) KELAS
1 Maladum Mes 10.091 Tinggi
2 Sorong 12.683 Tinggi
3 Sorong Barat 15.310 Tinggi
4 Sorong Kepulauan 20.007 Tinggi
5 Sorong Manoi 13.563 Tinggi
6 Sorong Timur 15.654 Tinggi
7 Sorong Utara 22.950 Tinggi
KOTA SORONG … 110.257 Tinggi
Sumber: Dokumen Kajian Risiko Bencana Kota Sorong, Tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas, terlihat besaran luas bahaya suatu distrik. Secara keseluruhan
bencana gempabumi memiliki potensi luas bahaya di Kota Sorong dengan total 110.257 Ha yang
berada pada kelas tinggi. Daerah Kota Sorong merupakan daerah rawan gempabumi dan
berpotensi tsunami, karena rata-rata pemukiman warga berada pada garis pesisir. Kejadian
gelombang tsunami tertinggi (Run Up) dalam sejarah adalah 7.68 meter (yaitu pada tahun 1996).
Dengan demikian maka daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 7.68 meter di atas
permukaan air laut adalah merupakan daerah yang rawan akan terjadinya dampak gelombang
tsunami. Sejarah kejadian gelombang tsunami di Papua dan Barat dapat dilihat pada Tabel 2
berikut:
Tabel 2 Sejarah Kejadian Tsunami di Papua dan Papua Barat
Tahun Tanggal Lintang Bujur Kedalaman Magnitudo Tinggi
Gelombang Sumber
2009 3
Januari
-0,57 132,85 - 7.9 78 cm di
Manokwari,
38 cm di Biak
BMKG,
Bakosutarnal
2002 10 Okt -1,73 134.34 5 Meter BMKG
2011 13 Maret - - - - - BMKG
2 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
1996 17 Feb -0.89 136.95 8.1 7.68 meter BMG
1934 19 Juli -0,5 133,3 - 7.8 3 meter NOAA
1919 21 Nov - - - - - NOAA
1914 26 Mei - - - - 0.1 meter Latief dkk
1912 6 Des - - - - - NOAA
1912 31 Okt - - - - - NOAA
1864 23 Mei -1 135 - 7 - NOAA
Sumber: Katalog Tsunami Indonesia Tahun 416-2014
Sedangkan potensi luas bahaya untuk bencana tsunami di Kota Sorong dapat dilihat pada Tabel
3 berikut:
Tabel 3 Potensi Bahaya Tsunami Per Distrik di Kota Sorong
No DISTRIK BAHAYA
LUAS (Ha) KELAS
1 Maladum Mes 132 Tinggi
2 Sorong 72 Tinggi
3 Sorong Barat 159 Tinggi
4 Sorong Kepulauan 257 Tinggi
5 Sorong Manoi 284 Tinggi
6 Sorong Timur 94 Tinggi
7 Sorong Utara 0 Rendah
KOTA SORONG 998 Tinggi
Sumber: Dokumen Kajian Risiko Bencana Kota Sorong, Tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas, terlihat besaran luas bahaya suatu distrik. Besarnya luas
bahaya dipengaruhi kondisi wilayah yang rentan dilihat dari parameter kajian. Rekapitulasi kajian
bahaya per distrik menentukan total luas bahaya tsunami untuk Kota Sorong. Secara
keseluruhan bencana tsunami memiliki potensi luas bahaya di Kota Sorong adalah 998 Ha yang
berada pada kelas tinggi. Kelas bahaya tinggi Kota Sorong berdasarkan pada kelas bahaya
maksimal dari setiap distrik terdampak bencana.
1.2 Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak
Berdasarkan data dan informasi dari BMKG Provinsi Papua Barat tahun 2019, maka
ditetapkan skenario kejadian bencana gempabumi berpotensi tsunami di Kota Sorong berikut
ini:
Tabel 4 Pokok-Pokok Ringkasan Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak
ASUMSI WAKTU
KEJADIAN
Hari/ Tanggal : Minggu, 14 Februari 20XX
Jam : 14:00:00 WIT
LOKASI, DURASI,
INTENSITAS,
ANCAMAN LANJUTAN,
dll
Kejadian gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi di laut
Utara Papua Barat yang memiliki mekanisme pergerakan naik
(thrust).
Magnitudo Mw = 8,0
SIMULA
Parameter Gempabumi
Kekuatan :
3 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Kedalaman 10 km
Episenter gempabumi terletak pada jarak 97 Km Timur Laut Kota
Sorong, dengan koordinat 0.18 LS dan 131.79 BT.
Gempa bumi berpotensi tsunami dengan waktu tempuh tsunami
sampai ke Sorong Bagian Utara 5 menit, dengan peringatan dini
untuk wilayah:
(1) Sorong Bagian Utara dengan status ancaman AWAS
(ketinggian gelombang diatas 3,0 meter);
(2) Kota Sorong dan Raja-Ampat Bagian Utara dengan status
ancaman SIAGA (ketinggian gelombang maksimal 3 meter); (3)
Manokwari dan Sorong Bagian Selatan dengan status ancaman
WASPADA, terkhusus Wilayah Kota Sorong, Distrik yang
berpotensi terkena tsunami daerah Maladum Nes, Sorong Barat,
Sorong Kepulauan, Sorong Kota, Sorong Manoi, dan sebagian
Sorong Timur dengan status ancaman SIAGA.
Gambar 1 Peta Epicenter Gempabumi Berpotensi Tsunami
Sumber: BMKG Provinsi Papua Barat
Gambar 2 Peta Hasil Simulasi (Pemodelan) Tsunami
Sumber: BMKG Provinsi Papua Barat
4 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
CAKUPAN WILAYAH
TERDAMPAK
Kabupaten Tambrauw dan Sorong Bagian Utara, dengan
intensitas VIII MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk)
Kabupaten Raja-Ampat Bagian Utara dan Kota Sorong dengan
intensitas VI-VII MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk)
Sorong Bagian Selatan dan Raja-Ampat bagian Selatan dengan
intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk).
BAHAYA PRIMER Gempabumi
BAHAYA SEKUNDER Tsunami
ASUMSI DAMPAK KEJADIAN
1. ASPEK
KEPENDUDUKAN
PENDUDUK TERDAMPAK
Jumlah penduduk terdampak sebanyak 118.729 jiwa dengan
rincian sebagai berikut.
No Distrik Jumlah Penduduk
1 Maladium Mes 3.224 Orang
2 Sorong 2.090 Orang
3 Sorong Barat 24.329 Orang
4 Sorong Kep 8.759 Orang
5 Sorong Manoi 43.053 Orang
6 Sorong Timur 9.202 Orang
7 Sorong Utara 7.106 Orang
8 Klaurung 2.473 Orang
9 Sorong Kota 14.168 Orang
10 Malaimmsimsa 4.326 Orang
Total 118.729 Orang
PENDUDUK MENINGGAL DUNIA
Jumlah penduduk meninggal dunia sebanyak 1.719 jiwa dengan
rincian sebagai berikut.
No Distrik Jumlah Penduduk
1 Maladium Mes 54 Orang
2 Sorong 0 Orang
3 Sorong Barat 649 Orang
4 Sorong Kep 250 Orang
5 Sorong Manoi 662 Orang
6 Sorong Timur 0 Orang
7 Sorong Utara 0 Orang
8 Klaurung 0 Orang
9 Sorong Kota 104 Orang
10 Malaimmsimsa 0 Orang
Total 1.719 Orang
5 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
PENDUDUK LUKA-LUKA
Jumlah penduduk luka-luka sebanyak 112.747 jiwa dengan rincian
sebagai berikut.
Distrik Luka
Ringan
Luka
Sedang
Luka
Berat Total
Maladium Mes 1.612 484 1.075 2.691
Sorong 1.463 418 209 2.090
Sorong Barat 11.354 6.488 5.515 23.357
Sorong Kep 5.005 2.503 2.503 10.011
Sorong Manoi 23.182 8.611 4.636 36.429
Sorong Timur 6.134 1.534 1.534 9.202
Sorong Utara 3.553 2.487 1.066 7.106
Klaurung 1.236 989 247 2.472
Sorong Kota 9.376 3.125 2.084 14.585
Malaimmsimsa 2.596 865 865 4.326
Total 65.511 27.503 19.733 112.747
PENDUDUK HILANG
Jumlah penduduk hilang sebanyak 1.320 jiwa dengan rincian
sebagai berikut.
No Distrik Jumlah Penduduk
1 Maladium Mes 0
2 Sorong 0
3 Sorong Barat 324
4 Sorong Kep 125
5 Sorong Manoi 662
6 Sorong Timur 0
7 Sorong Utara 0
8 Klaurung 0
9 Sorong Kota 208
10 Malaimmsimsa 0
Total 1320
sedangkan jumlah penduduk yang mengungsi sebanyak 112.747
jiwa.
Selain itu, terdapat wisatawan yang terdampak sejumlah 15 jiwa,
terdiri dari 11 jiwa wisatawan domestik, 4 jiwa wisatawan asing,
meninggal dunia 2 jiwa, hilang 2 jiwa dan luka ringan sebanyak 6
jiwa.
2. ASPEK FISIK 1. Bangunan Terdampak
Bangunan terdampak yang rusak sebesar 3.500 unit,
- rusak berat : 2.000 unit (57,14%)
- rusak ringan : 1.500 unit (42,86%)
6 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
2. Jalan Terdampak :
- 12 km jalan nasional
- 15 km jalan provinsi/kota
3. Jembatan terdampak : 9 unit
4. Perkantoran Pemerintah Terdampak : 46 unit
- Kantor Pemerintah tingkat Desa/Kelurahan : 21
- Kantor Pemerintah tingkat Distrik : 5
- Kantor Pemerintah tingkat Kota : 10
- Kantor Aparat Kemanan (TNI/POLRI) : 10
5. Fasilitas Satuan Pendidikan Terdampak : 46 unit
- Sekolah Dasar : 20
- SMP (SLTP) : 15
- SMA (SLTA) : 5
- Perguruan Tinggi : 6
6. Fasilitas Satuan Kesehatan Terdampak : 32 unit
- Rumah Sakit : 6 unit
- Puskesmas : 5 unit
- Puskesmas Pembantu : 21 unit
7. Tempat Ibadah rusak : 38 unit
- Masjid & Mushola : 20 unit
- Gereja : 18 unit
8. Fasilitas PLN/Gardu : 2 unit
9. PDAM : 1 unit
10. BTS : 7 unit
11. SPBU : 5 unit
12. Depo/Pipa Pertamina : 2 unit
13. Bandara : 1 unit
14. Pelabuhan : 1 unit
3. ASPEK
EKONOMI - Kegiatan ekonomi terganggu cenderung akan lumpuh di
9 Distrik
Tabel Prasarana pada Sektor Perdagangan yang Terdampak
No Distrik Jumlah
Bangunan gedung pertokoan 70 rusak sedang
1. Sorong Kota 11
2. Sorong 14
3. Sorong Barat 13
4. Sorong Manoi 14
5. Sorong Timur 9
6. Sorong Utara 10
7 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Bangunan pasar modern (mini market) 15 rusak berat
1. Sorong Kota 3
2. Sorong 2
3. Sorong Barat 4
4. Sorong Manoi 1
5. Sorong Timur 2
6. Sorong Utara 1
7. Maladum Mes 1
8. Malaimsimsa 1
Bangunan kios 15 rusak sedang
1. Sorong Kota 3
2. Sorong 2
3. Sorong Barat 4
4. Sorong Manoi 1
5. Sorong Timur 2
6. Sorong Utara 1
7. Maladum Mes 1
8. Malaimsimsa 1
Bangunan warung 15 rusak berat
1. Sorong Kota 3
2. Sorong 2
3. Sorong Barat 4
4. Sorong Manoi 1
5. Sorong Timur 2
6. Sorong Utara 1
7. Maladum Mes 1
8. Malaimsimsa 1
Bangunan restoran (rumah makan) 7 rusak sedang
1. Sorong Kota 1
2. Sorong 1
3. Sorong Barat 2
4. Sorong Manoi 1
5. Maladum Mes 1
6. Malaimsimsa 1
Bangunan los pasar tradisional 20 rusak sedang
1. Sorong Kota 3
2. Sorong 2
3. Sorong Barat 3
4. Sorong Manoi 2
5. Sorong Timur 2
6. Sorong Utara 1
7. Maladum Mes 1
8. Malaimsimsa 1
9. Sorong Kepulauan 5
Bangunan dan gedung pabrik 10 rusak sedang
1. Sorong Kota 1
2. Sorong 1
3. Sorong Barat 2
4. Sorong Manoi 1
5. Sorong Timur
6. Sorong Utara 1
7. Maladum Mes 1
8. Malaimsimsa 1
8 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Bangunan dan gedung perhotelan 6 rusak sedang
1. Sorong Kota 1
2. Sorong 2
3. Sorong Barat 2
4. Sorong Manoi 1
Sumber: Data Primer Lokakarya Rencana Kontinjensi Kota Sorong, Tahun 2019
- Kehilangan dari Sektor Pasar
Pasar Tradisional : 20 unit (Rusak sedang )
Pasar Modern : 15 unit (Rusak Berat)
- Kehilangan dari Sektor Peternakan
Tidak ada
- Kehilangan dari Sektor Pertanian/Perkebunan
Tidak ada
- Kehilangan dari Sektor Perindustrian
Pabrik : 10 unit (rusak sedang)
- Kehilangan dari Sektor Pariwisata
Tidak ada
- Kehilangan dari Sektor Transportasi Umum
Tidak ada
- Kehilangan dari Sektor Perbankan
Bangunan perbankan di Distrik Sorong Barat :1 rusak berat
Bangunan perbankan di Distrik Sorong Kota : 3 rusak berat
Bangunan perbankan di Distrik Sorong Timur : 1 rusak ringan
Bangunan perbankan di Distrik Sorong Manoi : 2 rusak berat
4. ASPEK
LINGKUNGAN - Air:
Dampak terganggunya infrastruktur pengairan (air bersih, pencemaran lingkungan biota laut), hilangnya sumber mata air baik yg dikelola pemda, sumber air dari sungai dan sumur)
- Tanah/Lahan:
Dampak terhadap dataran tinggi mengalami kelongsoran
- Udara:
Dampak pada kualitas udara (diakibatkan adanya asap kebakaran kebocoran pipa dan depo pertamina).
- Hutan
Dampak pada hutan bakau
9 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
5. ASPEK
LAYANAN
PEMERINTAH
Dampak bencana gempabumi yang berpotensi tsunami di Kota
Sorong menyebabkan aktivitas pemerintahan berpotensi
mengalami gangguan fungsi layanan selama + 3-14 hari
berdasarkan data primer yang ditetapkan pemangku
kepentingan Kota Sorong.
No Nama
Distrik
Fasilitas
Pemerintahan
Terdampak
Tingkat
Kerusakan
Bangunan
Durasi
Layanan
Terganggu
1 Maladum
Mes
1. Kantor
BP2IP
Rusak
Berat
14 hari
2. Kantor Ditpol
AirUd
Rusak
Berat
14 hari
3. Distrik dan
Kelurahan
Rusak
Sedang
7 hari
4. Puskesmas Rusak
Sedang
7 hari
2 Sorong
Barat
1. RSUD Rusak
Berat
14 hari
2. LANAL Rusak
Berat
14 hari
3. Kantor Lurah
Kp. Baru
Rusak
Berat
14 hari
4. Kantor Lurah
Klawasi
Rusak
Berat
14 hari
5. Kantor Lurah
Rufei
Rusak
Ringan
3 hari
6. POLSEK Rusak
Ringan
3 hari
7. Kantor
BMKG
Rusak
Ringan
3 hari
3 Sorong
Kota
1. PELNI Rusak
Berat
14 hari
2. Satpol AirUd Rusak
Berat
14 hari
3. KOARMADA Rusak
Berat
14 hari
4. Kantor
Walikota
Rusak
Ringan
3 hari
5. RS AL Rusak
Ringan
3 hari
6. POLRES Rusak
Ringan
3 hari
7. POLSEK Rusak
Ringan
3 hari
8. SATLANTAS Rusak
Ringan
3 hari
10 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
4 Sorong
Kepulauan
1. Distrik dan
Kelurahan
Rusak
Berat
14 hari
2. Puskesmas Rusak
Berat
14 hari
5 Sorong
Manoi
1. Kantor
Navigasi
Rusak
Berat
14 hari
2. Distrik dan
Kelurahan
Rusak
Ringan
3 hari
3. Pelabuhan
Rakyat
Rusak
Berat
14 hari
4. SAMSAT Rusak
Ringan
3 hari
5. KODIM Rusak
Ringan
3 hari
6 Sorong
Timur
1. Distrik dan
Kelurahan
Rusak
Sedang
7 hari
2. Polsek Rusak
Sedang
7 hari
3. RS. Sele Be
Solu
Rusak
Ringan
3 hari
4. Batalyon
752
Rusak
Ringan
3 hari
7 Sorong
Utara
1. Distrik dan
Kelurahan
Rusak
Sedang
7 hari
2. Puskesmas Rusak
Ringan
3 hari
3. Lapas Rusak
Ringan
3 hari
Sumber: Data Primer Lokakarya Rencana Kontinjensi Kota
Sorong, Tahun 2019
11 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
2. TUGAS POKOK
Organisasi Penanganan Darurat Bencana Kota Sorong melaksanakan operasi
penanganan kedaruratan bencana Gempabumi berpotensi Tsunami mulai hari “H” jam “J”
selama 28 (dua puluh delapan) hari dalam rangka menjalankan tugas kemanusiaan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak, dengan memaksimalkan sumber daya daerah.
12 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
3. PELAKSANAAN
3.1. Konsep Operasi (Rencana Tindakan)
Melaksanakan Operasi pencarian, pertolongan, penyelamatan dan pemenuhan dasar
warga terdampak bencana gempabumi berpotensi tsunami mulai hari “H” jam “J” selama 28 hari,
di wilayah Kota Sorong dengan mengerahkan seluruh satuan tugas penanganan darurat
bencana melalui 2 (dua) tahap/fase, yaitu fase tanggap darurat bencana dan fase transisi menuju
pemulihan darurat bencana.
Rencana tindakan utama di setiap fase penanganan darurat bencana diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Fase Tanggap Darurat Bencana
1) Membuka akses sarana prasana utilitas/obyek vital di lokasi terdampak, untuk memastikan satuan tugas pencarian, pertolongan dan penyelamatan dapat menjalankan respon awal yaitu pertolongan kemanusian: yang masih hidup, luka-luka, dan yang meninggal.
2) Observasi lokasi terdampak; seberapa besar dampak yang ditimbulkan 3) Pengkajian cepat dampak kerusakan, ketersediaan dan kebutuhan sumber daya di
setiap lokasi terdampak bencana gempabumi berpotensi tsunami. 4) Penentuan status dan tingkatan keadaan darurat bencana. 5) Aktivasi tugas dan fungsi organisasi penanganan darurat bencana meliputi fungsi
komando, perencanaan, administrasi keuangan, operasi, dan logistik. 6) Pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana, meliputi pemenuhan kebutuhan dasar
penyintas, layanan dukungan psikososial, perlindungan pengungsi, kelompok rentan, penyandang disabilitas, dan keamanan operasi.
7) Penanganan secara khusus warga negara asing yang terdampak bencana. 8) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana secara periodik
dan berjenjang.
b. Fase Transisi Menuju Pemulihan Darurat Bencana
1) Lanjutan pemenuhan kebutuhan dasar (pangan, huntara, air bersih, sanitasi darurat), pengembalian fungsi sosial ekonomi dan kesehatan, layanan dukungan psikososial, perlindungan pengungsi, penyandang disabilitas, kelompok rentan, dan keamanan operasi.
2) Penanganan lanjutan warga negara asing terdampak bencana. 3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan operasi transisi menuju pemulihan darurat bencana
secara periodik dan berjenjang. 4) Menetapkan status pengakhiran atau perpanjangan operasi. 5) Demobilisasi seluruh personel penanganan darurat bencana jika operasi diakhiri atau
perpanjangan tugas personil jika operasi diperpanjang.
13 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
3.2. Fungsi
Dalam menjalankan tugas pokok penanganan darurat bencana gempabumi berdampak
tsunami di Kota Sorong; organisasi perlu membentuk sistem yang terdiri dari beberapa bidang
dengan fungsi spesifik. Setidaknya ada 5 bidang yang wajib ada dalam struktur organisasi
penanganan darurat bencana, diantaranya adalah (a) komando, kendali, koordinasi, komunikasi
dan informasi; (b) perencanaan; (c) operasi; (d) logistik; (e) administrasi dan keuangan.
Penjabaran fungsi masing masing bidang operasi penanganan darurat bencana adalah sebagai
berikut:
a. Komando, Kendali, Koordinasi dan Komunikasi
1) Memastikan adanya kesatuan komando, terarah, terpadu, terukur dan terbangun interoperabilitas antar pihak terkait operasi penanganan darurat bencana gempabumi berdampak tsunami.
2) Memastikan terbangunnya pola koordinasi dan rentang kendali multi-pihak yang terlibat dalam operasi penanganan daarurat bencana gempabumi berdampak tsunami.
3) Memastikan terbangunnya pola komunikasi dan informasi yang terpadu.
b. Perencanaan
Memastikan adanya proses pelaksanaan operasi yang terukur, terpadu, dan terarah
berdasarkan skala prioritas dan tujuan selaras dengan perencanaan yang telah
ditentukan sebagai dasar pertimbangan komandan penanganan darurat bencana
menetapkan rencana operasi dan perintah operasi harian.
c. Operasi
Memastikan operasi penanganan darurat bencana dapat dilaksanakan secara terpadu
untuk mencapai tujuan/sasaran, dengan strategi yang telah ditentukan melibatkan
sumber daya multi-pihak secara efaktif dan efesien
d. Logistik
Memastikan adanya dukungan logistik (bantuan pangan, peralatan, sarana transportasi
dan komunikasi, sarana pergudangan) yang diperlukan untuk kelancaran operasi
penanganan darurat bencana tersedia sesuai kebutuhan.
e. Administrasi dan Keuangan
Memastikan adanya sumber pembiayaan operasi, mekanisme penerimaan, penggunaan
dan pelaporan secara efektif dan efisien, baik yang bersumber dari Pemerintah Daerah,
Pemerintah Pusat, Masyarakat maupun Sumbangan dari Pihak Lainnya.
14 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
3.3 Tugas-Tugas
Pada pelaksanaan operasi penanganan darurat bencana di Kota Sorong masing masing
bidang menjalankan tugas-tugas yang mencakup:
1) Komando & Kendali
Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas tingkatan dapat
dilaksanakan secara terpadu, terarah dan terukur.
Melaksanakan kerjasama lintas program dengan sumber daya yang berbeda di
daerah rawan bencana.
2) Unit Data dan Informasi
Menyampaikan update (pemutakhiran) informasi kebencanaan secara valid
Mengembangkan dan menjalankan system “Desk Relawan”
Melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam rangka menanggapi
masalah kedaruratan bencana secara harmonis
3) Unit Humas
Menyelenggarakan konferensi pers secara periodik dan berkelanjutan
Membuat dokumentasi
Menyelenggarakan pemutakhiran data dampak bencana gempa dan potensi
bencana susulan.
4) Unit Safety Officer
Memastikan keselamatan terhadap seluruh anggota (personil) Satgas dan
masyarakat di daerah bencana
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka dukungan giat
pengamanan dan keselamatan.
Melaporkan semua kegiatan yang dilaksanakan kepada komando.
5) Unit Perwakilan Institusi
Membangun komunikasi dengan semua unsur pimpinan.
Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas tingkatan dapat
dilaksanakan secara terpadu, terarah dan terukur.
Melaksanakan kerjasama lintas program dengan sumber daya yang berbeda di
daerah rawan bencana..
6) Unit Komunikasi (Media Center)
Meyiapkan peralatan komunikasi,
Membangun sistem jaringan komunikasi terbuka dan tertutup
Mendirikan antenna dan repeater
Menyelenggarakan press release secara berkala
7) Unit Kaji Cepat
Melaksanakan kegiatan kaji cepat dampak bencana yang mencakup penilaian
kebutuhan (needs assessment)
Penilaian kerusakan dan kerugian.
15 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Menyusun rekomendasi respon awal penanganan darurat bencana.
Menyusun rekomendasi penetapan status darurat berdasar hasil kaji cepat
8) Unit Dukungan Tenaga Ahli
Perencanaan kebutuhan yang digunakan selama kegiatan kebencanaan
Melakukan uji kajian terhadap setiap kebutuhan baik infrakstruktur, pangan,
kesehatan, logistik dan lainnya
Monitoring pelaksanaan operasi penanganan darurat bencana
Evaluasi dan rekomendasi
9) Unit Sumberdaya
Mengkoordinasikan sumber daya pada semua stakeholder
Melakukan inventarisasi sumber daya sesuai kebutuhan
Memastikan informasi sumber daya akurat
Membantu mengerahkan sumber daya baik tenaga maupun peralatan
10) Unit Pencarian dan Pertolongan
Membuat rencana operasi SAR
Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan di bidang SAR
Memimpin kegiatan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban
Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan secretariat
Melaksanakan Brefing, Debrifing Pelaksanaan OPS SAR
Melaksanakan Pengendalian Operasi SAR
11) Unit Kesehatan
Mobilisasi Korban Ke Titik yang labih Aman
Menyusun rencana kerja di bidang layanan kesehatan dan Psikososial
Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan di bidang layanan
kesehatan dan Psikososial
Memimpin kegiatan layanan kesehatan dan psikososial bagi penyintas
Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan Posko
12) Unit Perlindungan Pengungsian
Melakukan pendataan terhadap jumlah dan kondisi pengungsi.
Menyerahkan pengungsi kepada rumah detensi imigrasi di pelabuhan atau daratan
terdekat.
Membawa ke pelabuhan atau ke daratan terdekat jika aspek keselamatan nyawa
pengungsi dalam keadaan terancam.
Memberikan bantuan medis gawat darurat kepada pengungsi yang membutuhkan,
penyiapan kebutuhan pengungsi.
16 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
13) Unit Sarana Prasarana Vital
Menyusun rencana kerja di bidang Perbaikan Darurat Prasarana dan Sarana Vital
Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas di bidang Perbaikan Darurat
Prasarana dan Sarana Vital
Memimpin kegiatan Perbaikan Darurat Prasarana dan Sarana Vital
Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan Posko
14) Unit Keamanan dan Perlindungan
Menyusun rencana kerja di bidang keamanan.
Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan
Menjaga keamanan petugas/relawan tanggap darurat, posko lapangan tanggap
darurat, dan masyakatat serta lokasi terdampak bencana
Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan Posko
15) Unit Penanganan Wisatawan
Mendata wisatawan dan pihak keagenannya
Mengkordinasikan dengan pihak KBRI terkait pemulangannya
Memberikan pelayanan sesuai dengan standar Internasional
Menyerahkan pengungsi kepada rumah detensi imigrasi di pelabuhan atau daratan
terdekat.
16) Unit Evakuasi & Penanganan Pemakaman Masal
Melakukan pemutakhiran data korban meninggal bekerjasama dengan Tim DVI
dan pemangku wilayah setempat.
Menangani pemakaman masal terhadap korban bencana gempa bumi yang
berdampak tsunami di sekitar TMP Kota Sorong.
Menyiapkan sarana prasarana dan tenaga medis untuk pelaksanaan operasi
evakuasi korban/penyintas.
Meminta bantuan personil pengamanan untuk kelancaran jalur evakuasi.
Meminta dukungan komunikasi untuk kelancaran pengerahan peralatan, personil
dan ambulan serta kesiapan rumah sakit rujukan.
17) Unit Pangan
Menyiapkan kebutuhan pangan pengungsi/korban
Menyiapkan kebutuhan pangan petugas operasi PDB
Meminta bantuan pengamanan distribusi pangan
18) Unit Peralatan
Menyiapkan alat-alat berat untuk mendukung operasi pembukaan akses jalur
evakuasi, komunikasi dan logistik
Menyiapkan peralatan tenda posko, pos lapangan dan pos kesehatan
Menyiapkan peralatan hunian sementara (huntara), kesehatan, dapur umum, dan
kebersihan lingkungan.
17 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
19) Unit Pergudangan
Menangani penerimaan barang bantuan sandang, pangan, papan
Mengelola system penyimpanan barang bantuan
Menangani mekanisme kerja distribusi barang bantuan
20) Unit Transportasi
Menyiapkan sarana transportasi baik darat, laut maupun udara.
Mendukung kelancaran operasi seluruh fungsi bidang PDB.
21) Unit Bendahara
Mengeluarkan dana sesuai permintaan
Menerima sumbangan dana dari pihak lainnya
Mengumpulkan bukti bukti pengeluaran dan penerimaan keuangan
Menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran dana.
Membuat dokumen pertanggungjawaban ke Pemerintah Daerah dan Pusat
Mengarsipkan data keuangan
22) Unit Pelaporan
Melaporkan Penerimaan dana pada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat
Melaporkan Penggunaan dana pada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat
Membuat laporan pertanggungjawaban pada Pemerintah Daerah dan Pemerintah
Pusat.
18 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
3.4. Instruksi Koordinasi
1. Aktifkan fungsi organisasi dalam satu kesatuan SK-PDB (Sistem Komando Penanganan
Darurat Bencana) sesuai dengan mekanisme dan ketentuan perundang undangan yang
berlaku.
2. Berlakukan Susunan Tugas sejak di tandatanganinya Rencana Operasi PDB (Penanganan
Darurat Bencana) dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
3. Lakukan koordinasi dan komunikasi dalam kesatuan komando dan berbasis data
terupdate/terkini secara periodik dan berkesinambungan.
4. Lakukan semua kegiatan Operasi Penanganan Darurat Bencana secara inklusif dengan
memperhatikan akses mobilisasi, komunikasi dan kebutuhan dasar kelompok rentan dan
penyandang disabilitas.
5. Prioritaskan pemulihan pada sektor pendidikan, pemenuhan air bersih, listrik, komunikasi,
dan kesehatan.
6. Optimalkan kerjasama dengan sumberdaya dari kawasan terdekat yang tidak terdampak
bencana untuk kelancaran jalur logistik dan pengamanan tugas Bidang Logistik, mengingat
adanya kerusakan infrastruktur pelabuhan dan utilitas vital lainnya
7. Lakukan pendampingan yang melekat dalam pengembangan dan penerapan mekanisme
administrasi dan keuangan secara transparan dan akuntabel.
8. Perhatikan faktor keamanan personil dan materil guna mencegah terjadinya kerugian yang
lebih besar.
19 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
Komando Organisasi Penanganan Darurat Bencana membangun tata kelola
administrasi pemenuhan kebutuhan logistik di tingkat Kota Sorong sebagai berikut:
4.1. Administrasi
1. Pada awal kejadian bencana atau sebelum sistem komando penanganan darurat
bencana terbentuk maka seluruh sumberdaya lokal Kota Sorong dioptimalkan dimana
dana kegiatan berasal dari setiap OPD atau lembaga terkait yang mempunyai
anggaran penanggulangan bencana.
2. Setelah di tetapkannya pernyataan status keadaan darurat bencana oleh Bupati dan
sistem Komando Penannganan Darurat Bencana diaktifkan maka kegiatan operasi
darurat menggunakan BANSOS/ BTT yang bersumber dari APBD.
3. Lembaga atau instansi non pemerintahan dan juga dunia usaha dapat memberikan
bantuan kebencanaan.
4. Apabila kebutuhan tidak dapat dipenuhi Kota Sorong maka Pemerintah Kota Sorong
dapat meminta dukungan dari Provinsi Papua Barat yakni dari Dana BTT Provinsi
5. Apabila kebutuhan tidak dapat dipenuhi Provinsi Papua Barat maka Pemerintah
Daerah dapat meminta dukungan dari Pemerintah Pusat yakni Dana Siap Pakai (DSP)
yang ada di BNPB
6. Pemerinah provinsi hadir untuk memberikan dukungan (pendampingan teknis , BTT
dan bantuan lain yang diperlukan).
7. Pemerintah pusat merapat dan memberikan pendampingan dan bantuan yang sifatnya
ekstrim berupa sumberdaya yang tidak dimikili dan tidak bisa diberikan oleh daerah
Kabupaten/Kota dan Provinsi. Jenis pendampingan yang diberukan mencakup ;
kebijakan dan arahan strategis , pendampingan teknis berupa personil, data dan
informasi, pendampingan akses Dana Siap Pakai (DSP), pendampingan akses Belanja
Tak Terduga (BTT), pendampingan administrasi untuk pelaksanaan yang akuntabel,
dan pendampingan mobilisasi logistik, peralatan, serta dukungan komunikasi yang
dibutuhkan daerah terampak.
4.2 Logistik
Manajemen logistik yang ditetapkan dalam mendukung tanggap darurat dan transisi
darurat, yaitu :
1. Pada saat awal kejadian bencana, seluruh sumber daya lokal di Kota Sorong
dioptimalkan baik dari sektor pemerintah, lembaga usaha dan juga masyarakat
2. Jika sumberdaya lokal tidak mencukupi dalam penanganan bencana maka
Pemerintah Kota Sorong dapat meminta bantuan pada Pemerintah Provinsi
20 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
3. Pemerintah Provinsi dapat menginformasikan pada pemerintah kabupaten/ kota
terdekat yang memiliki kapasitas untuk dapat membantu penanganan darurat
bencana di Kota Sorong.
4. Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Pusat dapat membantu
penanganan darurat bencana dengan bantuan terkait: fasilitas personil, dana siap
pakai (DSP), Biaya Tidak Terduga (BTT), Pendampingan administrasi kegiatan, serta
logistik dan peralatan yang tidak dapat dipenuhi oleh Kota Sorong.
21 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
5. KOMANDO, KENDALI, KOORDINASI, DAN KOMUNIKASI
a. Komando
Komando operasi berada di Komando Satuan Tugas Operasi Penanganan Darurat
Bencana Sorong
b. Kendali
Kendali operasi selama operasi berada pada Komandan Satuan Tugas yang ditunjuk
dan ditetapkan oleh Walikota Kota Sorong.
c. Pos Komando (Posko)
1. Kedudukan POSKO selama operasi berada di Kantor Walikota Sorong, Distrik Sorong
Kota
2. Kedudukan Pos Komando dan Pendampingan, Pos Lapangan, serta Pos
Pendamping Nasional selama operasi terlampir dalam Peta Sebaran Pos Komando
dan Pos Lapangan di Kota Sorong
d. Komunikasi
Pos Komando Penanganan Darurat Bencana
Radio : HT, HF, VHF dan UHF
Frekuensi Utama : 11.473,5 Mhz
Frekuensi Cadangan : 144.500 Mhz
Nomor Telphone/WA : 0813.8274.4481 (BPBD Kota Sorong)
Nomor Faksimile : Nomor Fax Kantor BPBD Kota Sorong
Alamat Email : Nomor Email Kantor BPBD Kota Sorong
23 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-A: Struktur Organisasi
Lampiran-B: Susunan Tugas
Lampiran-C: Jaring Komunikasi
Lampiran-D: Estimasi Ketersediaan Sumberdaya
Lampiran-E: Peta-Peta
Lampiran-F: SOP (Atau Protap)
Lampiran-G: Lembar Komitmen
Lampiran-H: Berita Acara Penyusunan Rencana Kontingensi
24 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
LAMPIRAN A Struktur Organisasi Penanganan Darurat Bencana Kota Sorong
25 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
LAMPIRAN B Susunan Tugas Masing-Masing Unit Per Bidang PDB
Unit-unit dibawah ini menjalankan tugas-tugasnya dibawah kesatuan komando, kendali
dan koordinasi Pos Komando PDB dengan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
No.
Tugas/ Posisi Institusi (Lembaga)
BIDANG KENDALI, KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
1
Komando & Kendali
Pemimpin (lead)
: Walikota Sorong
Pendukung : Forkompinda, POLRES, KODIM, Humas Pemda, BMKG
2
Unit Data dan Informasi
Pemimpin (lead)
: BMKG
Pendukung : PENREM, BINMAS, PWI, BPS, KOMINFO
3
Unit Humas
Pemimpin (lead)
: Dinas Kominfo Kota Sorong
Pendukung : Humas seluruh instansi di Kota Sorong
4
Unit Safety Officer
Pemimpin (lead)
: Polres Kota Sorong
Pendukung : KODIM, LANTAMAL, SATPOL PP
5
Unit Perwakilan Institusi
Pemimpin (lead)
: Dinas Sosial Kota Soron
Pendukung : Seluruh Instansi Terkait di Kota Sorong
6
Unit Komunikasi
Pemimpin (lead)
: Dinas Kominfo Kota Sorong
Pendukung : DENHUB REM, ORARI, RAPI, SENKOM, TELKOM, BPBD, POLRES dan Provider Telekomunikasi Swasta
BIDANG PERENCANAAN
7
Unit Kaji Cepat
Pemimpin (lead)
: TNI (KODIM)
Pendukung : TRC-PB BPBD, Polres Kota Sorong, BPS, Baznas Satpol PP, Dinsos, Dinkes, Dishub, Diskominfo, PDAM, Dinas PUPR, Senkom, PMI, Damkar, PLN, RAPI, Distrik, Kelurahan, RW, RT.
8
Unit Tim Ahli
Pemimpin (lead)
: BMKG
Pendukung : TNI, Polri, BPS, Dinses, Dinsos, Dinas PUPR (konsultan), PMI, BPS, Bappeda
9
Unit SDM & Sumber Daya
Pemimpin (lead)
: BPBD Kota Sorong
Pendukung : TNI, POLRI, SATPOL PP, BPS, DINSOS, DINKES, DISHUB, DISKOMINFO, PDAM, RSUD, RSD, DINAS PUPR, PMI, BAPPEDA
26 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
BIDANG OPERASI
10
Unit Pencarian & Pertolongan (SAR)
Pemimpin (lead)
Basarnas
Pendukung TNI, POLRI, BPBD Kota Sorong, Dinas Sosial (Tagana), Dinas Kesehatan, SATPOL PP, PMI Kota Sorong, Dinas PUPR, Pramuka, Baznas, TRC, RAPI, SENKOM, ORARI, LSM
11
Unit Kesehatan
Pemimpin (lead)
: Dinas Kesehatan
Pendukung : TNI, POLRI, RSUD SELE BESOLU, RSAD, PUPR, ARYOKO, RSAL OETOYO, PMI KOTA SORONG, MDMC, BAZNAS, PRAMUKA, LSM
12
Unit Perlindungan Pengungsian
Pemimpin (lead)
: BPBD Kota Sorong dan TNI
Pendukung : TNI, POLRI, PDAM, PLN, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Satpol PP, PMI Kota Sorong, Pramuka, TRC RAPI, SENKOM, ORARI, LSM.
13
Unit Sarana Prasarana Vital
Pemimpin (lead)
: BPBD Kota Sorong
Pendukung : POLRI, DINAS PUPR, PDAM, DINAS SOSIAL, SATPOL PP
14
Unit Keamanan dan Perlindungan
Pemimpin (lead)
: Polri
Pendukung : TNI, BPBD, SATPOL PP, DINAS PUPR, PLN, TRC RAPI, ORARI
15
Unit Penanganan Wisatawan
Pemimpin (lead)
: Dinas Pariwisata
Pendukung : IMIGRASI, POLRI, TNI, DISNAKER
16
Unit Evakuasi & Penanganan Pemakaman Massal
Pemimpin (lead)
: Dinas Sosial
Pendukung : POLRI DVI, TNI, SATPOL PP, BAZNAS, DINAS KESEHATAN, RSUD, PMI KOTA SORONG, SATPOL PP, TRC RAPI, ORARI
BIDANG LOGISTIK
17
Unit Pangan
Pemimpin (lead)
: Dinas Sosial
Pendukung : Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Bulog, Dinas Kesehatan, TNI, POLRI, LSM
18
Unit Peralatan
Pemimpin (lead)
BPBD Kota Sorong
Pendukung TNI/ Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Basarnas, Dinas PUPR, BUMN, PMI, LSM, Dinas Kominfo dan Organisasi Radio Amatiran Lainnya
27 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
19
Unit Pergudangan
Pemimpin (lead)
Bulog
Pendukung TNI, POLRI, Dinas Kesehatan, BPBD Kota Sorong, Perdagangan, LSM dan Pertamina
20
Unit Transportasi
Pemimpin (lead)
DISHUB
Pendukung TNI,POLRI, BUMN, BASARNAS , Dinas PU, Satpol PP, Dinsos
BIDANG ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
21
Unit Bendahara
Pemimpin (lead) Sekretaris BPBD Kota Sorong
Pendukung BAPPEDA, BPKAD, Dinas Sosial
22
Unit Pelaporan
Pemimpin (lead)
BPBD Kota Sorong
Pendukung BAPPEDA, BPKAD Kota Sorong, DINAS SOSIAL Kota Sorong, BPBD Provinsi Papua Barat, BNPB Pusat, Inspektorat Daerah
Sorong, 12 Desember 2019 Sekretaris Daerah Kota Sorong
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sorong
Dra. Welly Tigtigweria
28 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
LAMPIRAN C Jaring Komunikasi
29 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
LAMPIRAN D. Estimasi Ketersediaan Sumberdaya BPBD Kota Sorong
SUMBERDAYA MANUSIA
NO JENIS
KEAHLIAN JUMLAH
PERSONIL LOKASI
PERSONIL KONTAK KETERANGAN
1
Memasang dan membongkar tenda posko dan tenda keluarga
12 Wilayah Kota Sorong
085243400304, 085344077552 085254390539, 081344487576 081344178267, 081315325191 082239017446, 081344564966 08124804181, 081387774466 081287122404, 081248591125
2
Tim Reaksi Cepat (TRC)
5 Wilayah Kota Sorong
081344487576, 081344171986 081315325191, 082307102587 081287122404
SUMBERDAYA PERALATAN
NO JENIS ALAT JUMLAH
ALAT KONDISI
ALAT LOKASI
ALAT KONTAK KETERANGAN
1
Motor Kawasaki
4 Baik Kantor BPBD
085344077552 Bisa dimobilisasikan
2
Mobil Rescue
1 Baik Kantor BPBD
08239796666 Bisa Dimobilisasiakn
3 HT/ Radio Komunikasi
3 Baik Kantor BPBD
Sementara dalam tahap pemasangan
tiang pemancar
SUMBERDAYA LOGISTIK
NO JENIS LOGISTIK JUMLAH KONDISI LOKASI KONTAK KETERANGAN
1 Tenda Pengungsi 6 Rusak Kantor
BPBD
1 Baik
2 Tenda Keluarga 2 Rusak Kantor
BPBD
3 Penyaring Air
Bersih
1 Baik Kantor
BPBD
4 Perahu Karet +
mesin
2 Baik Kantor
BPBD
5 Genset 1 Baik Kantor
BPBD
30 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
LAMPIRAN E.1 Peta 1. Peta Risiko Bencana Gempabumi
31 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Lampiran E.2. Peta 2 Peta Risiko Bencana Tsunami
32 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Lampiran E.3. Peta 3. Peta Sebaran Pos Komando dan Pos Lapangan di Kota Sorong
33 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Lampiran E.4. Peta 4. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan di Kota Sorong
34 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Lampiran E.5. Peta 5. Peta Sebaran Fasilitas Pendidikan di Kota Sorong
35 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Lampiran E.6. Peta 6. Peta Jalur Evakuasi Kota Sorong
36 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
Lampiran E.7. SOP Peringatan Dini Tsunami
37 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
LAMPIRAN F. SOP PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI KOTA SORONG
No
Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Keterangan
Bupati Komandan PDB
Forko-pimda
Tim Kaji Cepat
BMKG Kelengkapan Waktu Keluaran/Output
1.
Diseminasi informasi kejadian bencana gempabumi berpotensi tsunami oleh BMKG
Berakhirnya peringatan dini tsunami
HT, HP,
Kendaraan.
<5 Menit
2 jam
Mengetahui tempat kejadian dan jenis kejadian
Mengetahui potensi terjadinya tsunami akibat gempa
Segera
2.
Asessment/ pengkajian cepat kejadian secara langsung dilakukan ke Kota Sorong.
Pengkajian ke 10 distrik lain dilakukan tidak secara langsung namun dipantau melalui saluran radio karena lokasi distrik yang berjauhan
ATK, Alat
Komunikasi, Kendaraan.
5-24 Jam
Mengetahui perkiraan jumlah korban jiwa dan juga dampak kerusakan yang mungkin ditimbulkan
Segera dan menyesuaikan jarak tempat kejadian
3.
Petugas/ Tim Kaji Cepat melaporkan hasil pengkajian cepat kepada Sekda tentang hasil kaji cepat.
Sekda melaporkan kepada Walikota terkait hasil kaji cepat. (12 jam)
1,5 Jam
Bahan laporan dampak bencana pada Sekda
Segera
4.
Rapat koordinasi Forkopimda dalam Penentuan Status Tanggap Darurat
(24 jam)
Konsumsi, ATK,
Alat Komunikasi
2 Jam
Penyepakatan penentuan masa tanggap darurat
Segera
4.a
Pernyataan tanggap darurat oleh Walikota melalui SK tanggap darurat (output)
Konsumsi, ATK,
Alat Komunikasi Dikeluarkannya Surat Keputusan tanggap darurat disertai masa tanggap darurat
Segera
Assesment
/ kaji cepat
Kejadian
Laporan
untuk
keputusan
Surat
Pernyataan
Status Tanggap
Darurat
Status tanggap
darurat
38 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
4.b
Penunjukan Komandan Penanganan Darurat Bencana (output)
Dikeluarkannya Surat
Keputusan penunjukan komandan penanganan darurat
Segera
4.c
Pembentukan struktur komando penanganan darurat bencana (output)
Terbentuknya Struktur
Komando Penanganan Darurat Bencana
Segera
5.
Aktivasi Rencana Kontingensi Menjadi Rencana Operasi dengan mempertimbangkan hasil kaji cepat
1 Jam
Adanya rencana operasi penanganan darurat bencana
Segera
6.
Pelaksanaan fungsi/ tugas-tugas sesuai bidang
Selama masa tanggap darurat
dilaksanakan (28 hari)
Terlaksananya penanganan darurat bencana sesuai fungsi dan tugas-tugas yang telah disepakati bersama
Segera
7.
Laporan Kegiatan.
ATK, Alat
Komunikasi
Selama masa
tanggap darurat
dilaksanakan
Pembuatan Laporan Kejadian dan laporan bidang
Segera
Penyusunan Rencana
Operasi Penanganan
Darurat Bencana
SK
Penunjukan
Komandan
Struktur Komando
Penanganan Darurat
Bencana
Penanganan
Darurat
Bencana yang
Optimal
Penanganan
Darurat
Bencana yang
Akuntabel
39 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
LAMPIRAN G Lembar Komitmen Tindak lanjut dari penyusunan Rencana Kontingensi menghadapi ancaman bencana
Gempabumi berpotensi Tsunami dengan kegiatan seperti di bawah ini:
No Kegiatan Koordinator Pelaku
1. Diseminasi Rencana Kontingensi, melalui:
Coffee morning level Forkompinda,
Coffee morning group (jejaring)
BMKG
TNI & POLRI: Babinsa &
Babinkamtibmas
Jejaring OPD (Pendidikan, dll)
Media massa (RRI)
BPBD Kota
Sorong
Kominfo, Semua
Peserta Renkon,
Dishub, Damkar,
Forkompinda Plus
2. Uji coba Renkon melalui simulasi dan gladi:
KOREM: Triwulan IV 2019
KOREM 181
/PVT, BPBD
BASARNAS, dan
stakeholders lainnya
3. Pemutakhiran data secara berkala Renkon
setidak-tidaknya sekali setiap tahun:
Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) :
setiap tanggal 26 April
BMKG dan
BPBD Kota
Sorong
Seluruh stakeholder
(sesuai renkon)
4. Perpanjangan masa berlaku suatu Renkon
apabila sampai pada akhir masa berlakunya
bencana yang direncanakan tanggapan
daruratnya tidak terjadi
BPBD Kota
Sorong
Seluruh stakeholder
(sesuai renkon)
5. Aktivasi dengan penyesuaian Renkon
menjadi Rencana Operasi PDB pada saat
terjadi bencana bukan yang direncanakan
tanggapan daruratnya tetapi mempunyai
karakteristik tanggapan darurat yang serupa
BPBD Kota
Sorong
Seluruh stakeholder
(sesuai renkon)
6. De-aktivasi Renkon dengan menyatakannya
tidak berlaku jika sampai pada akhir masa
berlakunya tidak terjadi bencana
direncanakan tanggapan daruratnya dan
menjadikannya sebagai lampiran Rencana
Penanganan Kedaruratan Bencana
BPBD Kota
Sorong
Seluruh stakeholder
(sesuai renkon)
7. Aktivasi kembali Renkon yang telah
dinyatakan tidak berlaku untuk dapat
dijadikan Rencana Operasi dengan
pemutakhiran seperlunya jika sewaktu-
waktu diperlukan
BPBD Kota
Sorong
Seluruh stakeholder
(sesuai renkon)
40 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
LAMPIRAN H Berita Acara Penyusunan Rencana Kontinjensi
41 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
42 | R e n k o n G e m p a b u m i d a n T s u n a m i K o t a S o r o n g T a h u n 2 0 1 9
1
PEMERINTAH KOTA SORONG
PROVINSI PAPUA BARAT Penyusunan Dokumen difasilitasi oleh:
Direktorat Kesiapsiagaan, Deputi Pencegahan BNPB