referat resistensi insulin
TRANSCRIPT
RESISTENSI INSULIN
Obesitas merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang
berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal.2,4 Salah satu dampak negatif
obesitas adalah resistensi insulin, yaitu ketidakmampuan insulin untuk menghasilkan fungsi
biologik secara normal (menurunnya sensitivitas insulin), ditandai dengan peningkatan jumlah
insulin puasa yang kemudian akan menyebabkan terjadinya peningkatan kadar glukosa darah.4,5
Selain diabetes tipe-2, resistensi insulin juga mendasari terjadinya sindrom metabolik dan
polycystic ovarian syndrome (PCOS).6,7
Beberapa penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa 52% sampai 72% anak
overweight dan obes mengalami resistensi insulin.8,9 Salah satu dampak obesitas pada anak
adalah terjadinya diabetes tipe-2 yang didahului oleh terjadinya resistensi insulin. Belum
diketahui apakah tingkat keparahan resistensi insulin semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya indeks massa tubuh (IMT) pada anak obes.(12-55)
Sindrom resistensi Insulin atau yang juga diketahui sebagai sindrom X didefinisikan
sebagai quartet yaitu hiperinsulinemia,obesitas ,hipertensi,dan dislipidemia dan berkembang jauh
sebelum beberapa gejala ini muncul.Metabolisme dari lemak,protein,dan karbohidrat tergantung
pada insulin dan insulin memfasilitasi untuk masuk kedalam sel.Insulin harus tersedia untuk
glukosa masuk kedalam sel otot dan sel lemak.Ini dibutuhkan untuk menyimpan glukosa sebagai
glikogen di hati dan otot dan mencegah mobilisasi lemak dari sel lemak.Bagaimanapun insulin
tidak dibutuhkan untuk glukosa masuk kedalam sel saraf dan jaringan pembuluh darah.Membran
sel mempunyai reseptor untuk insulin.Sekali reseptor tersebut terbentuk ,reaksi kimia dihasilkan
dan glukosa masuk kedalam sel.Ketika terjadi jumlah insulin yang inadekuat ,glukosa tidak bisa
masuk kedalam sel.(childhood obesity and irs)
Dalam usaha untuk merespon peningkatan jumlah glukosa maka pancreas akan
meningkatkan jumlah produksi insulin yang mengakibatkan hiperinsulinemia.Ketika pancreas
tidak mampu lagi untuk menurunkan glukosa darah dan menanggulangi resistensi insulin karena
hipersekresi ,maka diabetes tipe 2 akan terjadi. .(childhood obesity and irs)
Resistensi insulin dan hiperinsulinemia adalah tanda dari obesitas.Pada individu
yang sel beta pankreasnya tidak bisa mengkompensasi resistensi insulin , toleransi glukosa
mengalami penurunan dengan cepatdan diabetes tipe 2 berkembang.Menariknya ada variabilitas
yang luas pada resistensi insulin pada individu yang mengalami obesitas yang berhubungan
dengan distribusi lemak tubuh (peningkatan depot lemak visceral yang berhubungan dengan
resistensi insulin) dan dengan latar belakang genetik.Asam lemak menganggu insulin dalam
menstimulasi ambilan glukosa dan oksidasinya di otot dan insulin mencegah pengambilan
glukosa di hati.Hal ini menunjukkan bahwa asam lemak dibebaskan dari jaringan lemak visceral
yang memainkan peran penting dalam penurunan sensitifitas insulin pada hati dan otot. .
(DEFCA)
Jaringan adiposa menginduksi resistensi insulin melalui berbagai mekanisme.
Adiposa dapat melepaskan asam lemak bebas yang dapat berpengaruh pada proses pembentukan
sinyal insulin melalui mekanisme stimulasi terhadap isoform proteinkinase (PKC). Asam lemak
bebas juga mempunyai kemampuan mengganggu pelepasan glukosa dari hepar.Obesitas viseral
atau dikenal dengan obesitas sentral merupakan contoh penimbunan lemak tubuh yang
berbahaya karena lipolisis di daerah ini sangat efisien dan lebih resisten terhadap efek insulin
dibandingkan adiposit didaerah lain.Jaringan adiposa juga membuat dan melepaskan beberapa
adipositokin.Adipositokin yang paling penting adalah TNF-α, yang berperan menginduksi
resistensi insulin melalui glucose transporter 4 (GLUT 4) dan meningkatkan pelepasan asam
lemak bebas.Adiponektin yaitu adipositokin yang baru ditemukan dan berperan mempengaruhi
sensitivitas insulin. Penurunan kadar adiponektin pada Tipe 2 diabetes melitus dan obesitas
menunjukkan adanya keterkaitan antara adiponektin, obesitas, dan Tipe 2 diabetes melitus. Hal
yang lebih mendukung hipotesis ini adalah bahwa tikus yang kekurangan adiponektin ditemukan
menunjukkan resistensi terhadap insulin dan gejala diabetes, sedangkan pemberian adiponektin
menyebabkan efek penurunan glukosa dan perbaikan keadaan resistensi insulin.Selain itu juga
terdapat antiinflammatory cytokine interleukin-10 yang juga mempunyai efek anti
diabetogenik.Penurunan kadar adipositokin ini juga menyebabkan terjadinya sindroma metabolik
pada wanita.Obesitas sendiri merupakan kelainan poligenetik yang melibatkan interaksi gen dan
lingkungan yang dapat menyebabkan Tipe 2 DM.Telah lama diketahui bahwa metabolic rate
yang rendah dalam jangka waktu yang lama merupakan faktor risiko terjadinya obesitas.Reseptor
adrenergik yang terdapat di jaringan adiposa termasuk lemak di perut dapat mempengaruhi
pengaturan lipolisis dan suhu.Homeostasis glukosa diatur oleh sekresi insulin, efek insulin,
produksi glukosa di hepar dan asupan glukosa seluler. Reseptor insulin di hepar, otot dan
jaringan adiposa dalam keadaan normal peka terhadap insulin. Pada keadaan absorbtif, sekresi
insulin sebagai respons terhadap peningkatan kadar glukosa darah menghambat produksi glukosa
hepar dan mestimulasi penggunaan glukosa terutama di otot. Selama proses pasca absorbtif
(puasa),sekresi insulin menurun kembali ke keadaan basal, dan menghambat produksi
glukosa(glukoneogenesis) di hepar ke keadaan yang lebih rendah untuk mempertahankan kadar
glukosa bdarah puasa.Adanya peningkatan jaringan adiposa biasanya diikuti keadaan resistensi
insulin.Resistensi insulin merupakan suatu fase awal abnormalitas metabolik sampai terjadinya
intoleransi glukosa. Resistensi insulin adalah suatu keadaan penurunan kemampuan jaringan
yang sensitif terhadap insulin untuk memberikan respons yang normal terhadap insulin pada
tingkat seluler. Penurunan kemampuan tersebut dapat disebabkan karena faktor genetik,
metabolik, dan nutrisi. Adiposit viseral memberikan efek resistensi insulin ke keadaan yang lebih
buruk dibandingkan adiposit subkutan yang lain. Pada kondisi awal intoleransi glukosa, insulin
yang diproduksi sel β pankreas masih dapat melakukan kompensasi dengan meningkatkan
sekresi insulin. Keadaan hiperinsulinemia ini dapat mempertahankan kadar glukosa darah pada
keadaan normal Sensitivitas terhadap insulin dan sekresi insulin merupakan dua kondisi yang
berlawanan dan berkaitan secara proporsional. Makin rendah sensitivitas insulin (makin tinggi
resistensi insulin) makin banyak insulin yang disekresi.Hasil dari keseimbangan antara
sensitivitas insulin dan sekresi insulin adalah konstan dan digunakan sebagai standar dari
glucose disposition index. Apabila sensitivitas insulin menurun, sekresi sel β pankreas harus
meningkat untuk mempertahankan glucose disposition index. Kegagalan sel β pankreas
menyebabkan sekresi insulin tidak adekuat, sehingga terjadi transisi dari kondisi resistensi
insulin ke diabetes yang manifes secara klinis. Sebagai akibatnya proses awal penyakit ini
berlangsung tanpa gejala, sampai terjadi kegagalan fungsi sel β pankreas dan pasien
memerlukan terapi dengan obat atau insulin.(puspa)
(defca)
Obesitas pada anak-anak telah menjadi perhatian utama pada beberapa dekade
terakhir ini,khususnya yang berkaitan dengan kelainan metabolik yang akan beresiko tinggi
untuk terkena penyakit kardiovascular.Data sebelumnya menunjukkan kelebihan lemak selama
masa anak-anak akan berpengaruh pada perkembangan pubertas.Khususnya ,kelebihan lemak
pada anak-anak akan mempercepat terjadinya pubertas pada anak perempuan dan pubertas
terlambat pada anak laki-laki.Obesitas pada anak perempuan dimasa sebelum pubertas akan
berhubungan dengan hiperandrogenemia dan resiko tinggi untuk terjadinya polycystic ovary
syndrome pada masa remaja.Bagaimana obesitas bisa mengganggu berbagai aspek hormonal
dalam perkembangan masa pubertas masih belum jelas.Resistensi insulin dan hiperinsulinemia
mungkin memainkan peranan dalam berbagai perubahan selama masa pubertas pada anak
dengan obesitas.