rapat persiapan workshop penyusunan pedoman rs dalam menghadapi kedaruratan dan bencana
DESCRIPTION
RAPAT PERSIAPAN WORKSHOP Penyusunan Pedoman RS dalam Menghadapi Kedaruratan dan Bencana. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan 2014. LATAR BELAKANG. INTERNASIONAL Resolusi WHA-65, IHR 2005, Deklarasi Kathmandu(2009), Implementation Plan for OIC SHPA (2014-2023). - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
RAPAT PERSIAPAN WORKSHOP Penyusunan Pedoman RS dalam
Menghadapi Kedaruratan dan Bencana
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan2014
LATAR BELAKANG
Mengembangkan program RS yang aman terhadap
kedaruratan dan bencana termasuk terhadap bahan-bahan berbahaya (kimia,
biologi, radiologi dan nuklir)
INTERNASIONALResolusi WHA-65, IHR 2005, Deklarasi
Kathmandu(2009), Implementation Plan for OIC SHPA (2014-2023)
NASIONALUU No. 24/2007, UU No. 44/2009, Permenkes No.
64/2013, Standard Akreditasi RS (2011)
ANALISA SITUASI KEBIJAKAN OPERASIONAL
Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Permenkes No. 2306/Menkes/Per/XI/2011 tentang Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi Elektrikal Rumah Sakit
Kepmenkes No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standard Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah sakit
ANALISA SITUASI KEBIJAKAN OPERASIONAL
Pedoman Perencanaan Penyiagaan Bencana bagi RS (2009)
Pedoman Teknis Sarana Keselamatan Jiwa pada Bangunan RS
Pedoman Teknis Prasarana RS Proteksi kebakaran Aktif
Pedoman Teknis Bangunan RS yang Aman dalam Situasi Darurat dan Bencana
ANALISA SITUASI KEBIJAKAN SASARAN PRIORITAS
Kepmenkes No. 1132/Menkes/SK/XI/2009 tentang Penetapan Peningkatan Kemampuan 100 Rumah Sakit dalam Penanggulangan Bencana dan Krisis Kesehatan.
Kepmenkes No. 414/Menkes/SK/IV/2007 tentang Penetapan100 rumah sakit rujukan penanggulangan Flu Burung
SK Kepala PPKK tentang penetapan 300 kabupaten/kota rawan bencana
300 kab/kota rawan bencana
100 RS rujukan untuk flu burung
100 RS untuk penanggulangan
bencana dan krisis kesehatan
26 RS
3 RS
63 RS 39 RS
32 RS8 RS
173 kab/kota
GAMBARAN SASARAN PRIORITAS
IMPLEMENTASI PENINGKATAN KAPASITAS SASARAN PRIORITAS
18 RS telah mengikuti pendampingan penyusunan Hosdip oleh PPKK (2011 –2012)
10 RS telah memiliki ruang isolasi bertekanan negatif (2012)17 Provinsi telah mengikuti TOT Pelatihan Hosdip oleh PPKK (2011 dan
2013)
100 RS rujukan
flu burung
100 RS untuk PKK
300 kab/kot
a
HASIL RISFASKES KEMENKES TAHUN 2011
a. Sebagian RSU Pemerintah belum memiliki rambu khusus untuk evakuasi pasien bila terjadi bencana.
b. Sebagian besar RSU Pemerintah : belum dilengkapi dengan sistem alarm
kebakaran, peta tempat berisiko, pedoman keselamatan kerja RS dan ketentuan tertulis pengadaan jasa dan barang berbahaya.
belum melakukan pengecekan profesional terhadap struktur bangunan RS.
telah memiliki alat pemadam api di ruangan baik di seluruh ruangan maupun di beberapa ruangan serta memiliki ketentuan RS bebas rokok
c. Rencana penanggulangan darurat telah dimiliki oleh seluruh RSU Pemerintah kelas A, 72,4% RSU Pemerintah kelas B, 39,9% RSU Pemerintah Kelas C dan 32% RSU Pemerintah Kelas D.
HASIL KAJIAN TAHUN 2011 MENGGUNAKAN SEARO BENCHMARK
Indikator Pencapaian Kesenjangan
Kode bangunan dan pedoman terkait
Ada dan beberapa RS telah mulai menerapkan
Belum diterapkan pada seluruh bangunan baru di tingkat nasional maupun subnasional
Penilaian risiko Telah dilakukan. Belum diimplementasikan secara luas.
Fitur keselamatan
Telah diterapkan di RS-RS di kota besar
Belum diterapkan di tingkat sub nasional
Penilaian kerentanan RS dan fasilitas kesehatan
Telah ada kemajuan di tingkat nasional dan sub nasional
Sekitar 50% RS dan pusat kesehatan belum melakukan
Perencanaan penguatan
Telah disusun Belum sepenuhnya diimplementasikan
Rencana kedaruratan RS
Telah disiapkan Belum mencapai 50% dari target
STUDI KASUS DI BALI :KESIAPSIAGAAN PANDEMI INFLUENZA
oleh : Adisasmito, W., B.M. Hunter, et.al, (2011)
Hasil : Sebagian besar sumber daya kesehatan hanya terfokus di dalam maupun sekitar ibu kota provinsi, Denpasar. Kesenjangan ditemukan di setiap kabupaten meliputi staf keperawatan, masker bedah dan masker N95. Virus yang lebih ganas akan menyebabkan kekurangan di seluruh sumber daya kecuali antimikroba.
Catatan : 8 dari 9 kab/kota di Bali merupakan sasaran prioritas.
KESIMPULAN1. Pedoman telah ada, namun masih
terdapat beberapa kekurangan yaitu sbb: Sasaran prioritas yang belum harmonis Kolaborasi/koordinasi antara
pemerintah, akademisi serta swasta dalam membangun safe hospital masih belum jelas
Belum mengakomodir bagaimana persiapan RS dalam menghadapi bahaya KBRN maupun bencana sosial (konflik/terorisme).
KESIMPULAN
2. Implementasi dari kebijakan yang belum optimal : Perlu digali akar masalah di
lapangan Perlu diidentifikasi kebijakan apa
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di lapangan
RENCANA TINDAK LANJUTPPKK akan mengadakan
workshop dalam rangka penyusunan Pedoman RS dalam Menghadapi Situasi Kedaruratan dan Bencana 20 – 23 Mei 2014 di Bandung
Tujuan workshop : identifikasi konsep kebijakan yang dibutuhkan berdasarkan masukan dari para ahli dan praktisi
BAHAN DISKUSIMATERI DAN NARSUM
Kebijakan terkaitKondisi di lapangan (pencapaian,
hambatan dan peluang)Referensi nasional dan
internasional mengenai penerapan safe hospital