rancangan aktualisasipustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/digital... · 2021. 6. 30. ·...
TRANSCRIPT
RANCANGAN AKTUALISASI
RANCANGAN AKTUALISASI
PENINGKATAN JIWA KEPEDULIAN MAHASISWA MANAJEMEN
SUMBERDAYA PERAIRAN TERHADAP KONSERVASI SUMBERDAYA
PERAIRAN MELALUI MEDIA DIGITAL
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Borneo Tarakan
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Oleh : M. Gandri Haryono, S.Kel., M.P (NDH 20)
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN X
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA
ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA 2020
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : “Peningkatan jiwa kepedulian mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan
terhadap konservasi Sumberdaya Perairan melalui media digital”.
Nama : M. Gandri Haryono, S.Kel., M.P
NIP : 198808092019031012
Instansi : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan.
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Tarakan, 24 Juni 2020
Telah disetujui oleh Mentor dan Coach
Untuk diseminarkan pada hari Jumat Tanggal 30 Juni 2020
Di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Lembaga Administrasi Negara Samarinda
Coach/Pembimbing, Mentor
Ika Retna Ningrum., S.Pd.,M.PP Encik Weliyadi, S.Pi, M.Sc
NIP 198503232008042001 NIP 197912192015041002
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Rancangan
Aktual isasi Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Angkatan X Tahun 2020:
Nama
NDH
NIP
Jabatan
Instansi
Rancangan Aktualisasi
:
:
:
:
:
:
M.Gandri Haryono, S.Kel., M.P
20
198808092019031012
Dosen Asisten Ahli
Universitas Borneo Tarakan
Peningkatan jiwa kepedulian
mahasiswa Manajemen Sumberdaya
Perairan terhadap konservasi
Sumberdaya Perairan melalui media
digital
TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Rancangan Aktualisasi pada tanggal 26 Juni 2020 bertempat di Tarakan.
Mentor,
Encik Weliyadi, S.Pi, M.Sc NIP. 197912192015041002
Coach,
Ika Retna Ningrum., S.Pd.,M.PP NIP. 198503232008042001
Penguji,
Windra Mariani, SH.750703 2015 NIP. 19820305 200501 2 001
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur selalu dipanjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyusun rancangan aktualisasi ini dengan baik. sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini dengan baik. Laporan ini merupakan salah satu
syarat dalam rangka memenuhi tugas Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan X
di Lembaga Administrasi Negara. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Prof. Adri Patton, M.Si selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan
2. Rukisah Saleh, Phd., selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UBT
3. Para Coach dan Narasumber Lembaga Administrasi Negara KDOD
4. Encik Weliadi, S.Pi., M.Sc selaku Mentor
5. Ika Retna Ningrum., S.Pd.,M.PP
6. Amel yang selalu sabar memfasilitasi Peserta Latsar
7. Keluarga yang selalu support dan setia mendoakan kelancaran kegiatan ini.
8. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Angkatan X yang selalu memberikan motivasi dan
semangat tiada henti.
9. Serta seluruh pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak agar dapat diperguankan sebagaimana mestinya.
Tarakan, 4 Agustus 2020
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………… i
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………. ii
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 1
B. Tujuan Aktualisasi ……………………………………………………………………. 2
C. Manfaat Aktualisasi ………………………………………………………………….. 2
BAB II PROFIL ORGANISASI
A. Visi dan Misi Universitas Borneo Tarakan ………………………………………… 3
B. Visi dan Misi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan …………………………….. 3
C. Nilai-nilai dasar Organisasi …………………………………………………………. 4
D. Struktur Organisasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan …………………….. 4
E. Tupoksi dan Uraian Tugas ………………………………………………………….. 5
BAB III LANDASAN TEORI
A. Nilai Dasar ASN ……………………………………………………………………… 7
B. Kedudukan Dan Peran Pns Dalam Nkri …………………………………………… 13
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi ISU ……………………………………………………………………….. 16
B. Analisis yang digunakan untuk menentukan isu prioritas: (metode USG) …….. 17
vi
DAFTAR GAMBAR
No
1 Struktur organisasi FPIK UBT ………………………………………………………. 4
2 Piramida Tingkatan Akuntabilitas …………………………………………………… 8
vii
DAFTAR TABEL
No
1 Analisis USG ………………………………………………………………………………... 17
2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi …………………………………………………………. 19
3 Timeline Kegiatan Aktualisasi …………………………………………………….. 22
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 menyebutkan
bahwa PNS merupakan pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) yang diangkat sebagai pegawai
tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pada pasal 10 UU No 5 Tahun
2014 dinyatakan bahwa pegawai ASN berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2)
Pelayan publik dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Banyak permasalahan Dosen mengenai
fungsi ASN yang perlu diselesaikan dalam lingkungan kerja prodi Manajemen Sumberdaya
Perairan Universita Borneo Tarakan terutama pada fungsi ASN sebagai pelayan publik.
Pulau Tarakan Propinsi Kalimantan Utara adalah salah satu tempat pendaratan ikan hasil
tangkapan nelayan di Laut Sulawesi dan salah satu lokasi kegiatan penelitian sumber daya ikan
di WPP-NRI 716 tahun 2019. Jumlah ikan hasil tangkapan rawai dasar dari sebanyak 68 unit
kapal contoh yang beroperasi pada bulan-bulan Februari, Maret, April, September dan
Desember 2019 di Laut Sulawesi adalah sebesar 9.026,5 kg atau rata-rata 132 kg/trip/unit
kapal,untuk jenis ikan pari mencapai 3,9 % dari total hasil tangkapan 50%, artinya adanya
penangkapan ikan pari di Perairan Tarakan sebasar 3,9 %. Adanya sebuah prediksi
mengatakan bahwa perikanan Elasmobranchii (ikan pari) di Indonesia dapat kolaps dalam
beberapa kurun waktu mendatang apabila tidak ada pembatasan kuota dalam penangkapan
kelompok ikan tersebut ,termasuk juga di Tarakan,maka perlu adanya peran dosen dan
mahasiswa sebagai akademisi.
Salah satu peran mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan ialah sebagai agent of
change, dimana mahasiswa diharapkan sebagai agen perubahan untuk masyarakat yang
dimana mahasiswa bersungguh-sungguh dalam mencari dan mengamalkan ilmu agar nantinya
ketika sudah lulus, ilmu tersebut dapat diaplikasikan dan membantu masyarakat untuk
kehidupan yang lebih maju terutama nelayan. Mahasiswa perikanan juga berperan sebagai
jembatan antara masyarakat dengan permerintah, akan tetapi minimnya media atau sumber
informasi dalam bentuk cetak dan digital dilingkungan Prodi MSP FPIK UBT tentang biota laut
yang dilindungi pemerintah serta aturan-aturan dalam batasan-batasan eksplorasi dan
konservasi Sumberdaya Laut di PulauTarakan. Hal ini menyebabkan tingkat pengetahuan
mahasiswa terkait biota dilindungi rendah dan akan berdampak pada proses
pembelajaran.serta kurang peduli terhadap biota yang dilindungi. selain itu kurangnya
pengetahuan tentang biota laut yang dilindungi menyebabkan mahasiswa akan menjadi
kesulitan didalam memberikan informasi kepada masyarakat khusunya masyarakat
nelayan,maka dari itu peran dosen sangat dibutuhkan.
2
Dosen yang merupakan bagian dari ASN memiliki fungsi, salah satunya adalah pelayan
publik yang bertugas untuk melayani dan mengayomi, umumnya kepada masyarakat &
khususnya kepada mahasiswa. Sebagai dosen, maka peran serta yang dapat diberikan adalah
dalam mengatasi permasalah yang terkait dengan isu strategis kebijakan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun isu-isu tersebut tentunya berkaitan dengan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, yaitu pada Manajemen ASN, Whole of Government,
dan Pelayanan Publik. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan peran serta dosen
agar tujuan lembaga/ instansi dapat tercapai. Tentunya pelaksanaan tugas dan wewenang
tersebut haruslah dilandasi oleh nilai-nilai dasar ANEKA disertai pemahaman terhadap
manajemen ASN, whole of government, dan pelayanan publik. Dengan demikian, dosen dapat
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan lebih profesional dan berintegritas.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini,dengan meningkatkan pemahaman dan
kepedulian terhadap Sumberdaya Laut yg berkelanjutan dengan mengoptimalkan informasi
digital melalui social media, benner, liflate serta gerakan peduli konservasi Sumberdaya Laut
Pulau Perikanan dan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat Laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan III
a) Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi.;
b) Mampu menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan
perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesionalisme di
Progam Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Borneo Tarakan.
2. Bagi Instansi (Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan)
Laporan Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan inovasi serta mutu
pelayanan terutama peningkatan pendidikan di Progam Studi Manajamen Sumberdaya
Perairan Universitas Borneo Tarakan
3. Bagi mahasiswa/masyarakat
Laporan Aktualisasi ini dapat menghasilkan suatu Informasi metode pembelajaran dan
sosialisasi sumberdaya laut untuk memenuhi hak mahasiswa dalam pembelajaran.
Manfaat lain bagi masyarakat adalah pengetahuan terhadap biota apa saja yang
dilindungi serta aturaan,hokum dan sangsi bagi nelayan yang masih menangkap biota
laut yang dilindungi serta peningkatan kepedulian agar melestarikan Sumberdaya Laut
agar berkelanjutan.
3
BAB II
PROFIL ORGANISASI
Universitas Borneo Tarakan adalah universitas yang telah berdiri sejak tahun 2000 di
Kota Tarakan Kalimantan Utara (pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur). Universitas
Borneo Tarakan didirikan oleh Yayasan Pinekindi pada tanggal 09 Oktober 1999 dan ditetapkan
pada tanggal 30 Maret 2000 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pinekindi Nomor:
011/YP/TRK/III/2000. Universitas Borneo Tarakan secara resmi mulai menyelenggarakan
proses pendidikan pada tanggal 06 Juni 2001, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor: 37/D/O/2001 dengan 6 (enam) fakultas yaitu Fakultas Teknik,
Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas
Pertanian, dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).
Universitas Borneo Tarakan mengalami perubahan status menjadi Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) pada tahun 2010 sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor:
65 Tahun 2010 tanggal 19 November 2010 tentang Pendirian Universitas Bangka Belitung,
Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas Musamus. Sejak perubahan status, Universitas
Borneo Tarakan terdiri dari 7 (tujuh) fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas
Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Pertanian, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), dan Fakultas Kesehatan. Proses pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi di Universitas Borneo Tarakan mengacu pada visi misi dan tujuan yaitu:
A. Visi dan Misi Universitas Borneo Tarakan
Visi
“Menjadi pusat penyelenggara Pendidikan Tinggi berbasis riset untuk mendukung
pembangunan dan pengembangan potensi kawasan perbatasan dan sumber daya laut tropis
yang berkelanjutan”
Misi
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi berstandar nasional yang berorientasi
kewirausahaan.
2. Mengembangkan riset yang berfokus pada potensi kawasan perbatasan dan sumber
daya laut tropis yang bermanfaat bagi pembangunan nasional.
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.
4. Mendorong terwujudnya kekuatan moral dalam pembentukan masyarakat madani dan
pembangunan berkelanjutan.
B. Visi dan Misi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Visi
Menjadi pusat penyelenggara pendidikan tinggi unggul berbasis riset dalam bidang perikanan
dan kelautan, untuk mendukung pengembangan potensi sumberdaya laut tropis dan
pembangunan berkelanjutan di kawasan perbatasan
4
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam bidang perikanan dan kelautan yang
berstandar nasional menuju standar internasional
2. Mengembangkan riset-riset ungulan di bidang perikanan dan kelautan guna mendukung
pengelolaan sumberdaya laut tropis dan pembangunan di kawasan perbatasan
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan IPTEKS
bidang pengelolaan sumberdaya laut tropis, untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pembangunan kawasan perbatasan
4. Melakukan kerjasama di bidang perikanan dan kelautan dengan berbagai pihak baik di
tingkat nasional maupun internasional, dalam rangka penggalian, pengembangan,
pelestarian dan penyebarluasan IPTEK
C. Nilai-nilai dasar Organisasi
1. Profesional (cakap, menguasai keilmuannya dan menguasai ICT)
2. Berwawasan kebangsaan (memiliki semangat juang yang tinggi, pantang menyerah,
jujur, cerdas, peduli, tangguh, dan cinta tanah air)
3. Berjiwa entepreuner yang terdiri dari :
a. Mandiri dan penuh percaya diri, berindikator penuh keyakinan, optimis,
berkomitmen, disiplin, dan bertanggung jawab;
b. Memiliki inisiatif, indikatornya penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif;
c. Memiliki motivasi berprestasi, berorientasi pada hasil dan wawasan futuristik;
d. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya berani tampil beda, dapat dipercaya
dan tangguh dalam bertindak;
e. Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan
f. Mampu mengaplikasikan pengetahuan wirausaha dalam kehidupan nyata
D. Struktur Organisasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Gambar 1: Struktur organisasi FPIK UBT
5
E. Tupoksi dan Uraian Tugas
Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2009 Tentang Guru dan Dosen, dosen mempunyai
kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Sebagai bagian
dari suatu civita akademika, maka berdasarkan Pasal 12 dalam UU No. 12 Tahun 2012,
seorang dosen memiliki peran antara lain :
1. Mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada
Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga
Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.
2. Mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui
penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya
3. Menulis buku ajar atau buku teks baik secara perseorangan atau berkelompok wajib,
yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu
sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan
kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.
Adapun tugas dan fungsi pegawai khususnya Dosen mengacu pada Permen PAN & RB Nomor
46 Tahun 2013 dan Perubahan Nomor 17 Tahun 2013 sebagai berikut:
1. Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
2. Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat
dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, dan
teknologi serta pengabdi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan nasional.
Berikut uraian jabatan dosen berdasarkan Permen PAN Nomor 17 Tahun 2013 dan telah
disesuaikan dengan SKP tahun 2016 sebagai berikut:
1) Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran
a) Perkuliahan/Tutorial/ Membimbing
b) Membimbing seminar mahasiswa tiap semester
c) Membimbing Kuliah Kerja Nyata, Praktik Kerja Lapangan
d) Membina kegiatan mahasiswa akademik/kemahasiswaan
e) Mengembangkan bahan pengajaran.
2) Melaksanakan Penelitian.
a) Bentuk monografi, buku referensi
b) Majalah Ilmiah Internasional, Nasional Terakreditasi, Nasional tidak terakreditasi.
c) Membuat makalah untuk seminar : Internasional atau Nasional
d) Membuat Poster Internasional atau Nasional.
e) Menulis dimuat dalam koran/majala populer/umum.
6
f) Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah untuk diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
g) Mengedit /menyunting Karya Ilmiah ; diterbitkan dan diedarkan secara nasional.
h) Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan baik Internasional maupun
Nasional.
3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
4) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat.
a. Memberi pelatihan / penyuluhan / penataran / ceramah pada masyarakat.
b. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.
c. Membuat / menulis karya pengabdian pada masyarakat yang dipublikasikan
5) Penunjang Tugas Dosen terdiri atas:
a) Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
b) Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
c) Menjadi anggota organisasi profesi dosen;
d) Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah;
e) Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
f) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
g) Mendapat penghargaan/tanda jasa;
h) Menulis buku pelajaran SLTA kebawah yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional;
i) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora;
j) Keanggotaan dalam tim penilai jabatan Akademik Dosen.
7
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Nilai Dasar ASN
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN
yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu
mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN
berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan
pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan
dapat dipertanggung jawabkan kepada publik. Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan
demikian akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban atau
menjawab dan menerangkan kinerja atas tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, publik
dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi
Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
dalam politik praktis
Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan public
Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Aspek-Aspek Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is resultsoriented)
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (vertical
accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal
8
adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi.
Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Tingkatan Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki beberapa tingkatan sesuai dengan Gambar X., antara lain yaitu:
Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas Kelompok
Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas Stakeholder
Gambar 2. Piramida Tingkatan Akuntabilitas
Indikator Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas
Adapun indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain yaitu:
Kepemimpinan: Pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen yang tinggi
dalam melakukan pekerjaan.
Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas.
Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu
konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yng harus dipelihara dan dipromosikan karena
ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja tidak optimal.
Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan
Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang dimiliki.
Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja
yang diharapkan organisasi, dan system pelaporan kinerja.
Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme
memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara
untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan
9
nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS dituntut untuk memiliki
perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan
nasional. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan
dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan
harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara
diatas segalanya. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang pada
prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif serta harus
obyektif, jujur, transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak memihak kepada salah satu
kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan
tugasnya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di
lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang menjadi dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi
ASN termuat dalam butir-butir pancasila secara jelas.
1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa (asas Ketuhanan)
Ketuhanan dalam kerangka Pancasila melibatkan nilai-nilai moral universal agama-agama
yang ada. Adanya nilai-nilai ketuhanan memberikan kebebasan masyarakat dalam memeluk
dan menjalankan syariat agama sesuai yang dianutnya. Namun demikian, kebebasan
tersebut harus dilandasi oleh rasa saling menghormati antara para pemeluk agama.
2. Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Pembukaan UUD 1945 alenia pertama secara jelas disebutkan bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Ini
menunjukkan bahwa komitmen Indonesia tidak bisa lepas dari unsur kemanusiaan. Artinya,
nilai-nilai kemanusiaan harus dijunjung tinggi oleh siapapun.
3. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia.
Realitas bangsa Indonesia yang tidak bisa dan tidak boleh diingkari adalah keberagaman.
Indonesia beragam dalam banyak hal seperti suku, agama, ras, asal kedaerahan, kelompok
kepentingan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun demikian, keberagaman ini bukan
bencana melainkan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, konsep Bhineka
10
Tungal Ika atau berbeda-beda tetap satu juga harus menjadi pegangan setiap ASN dalam
bertindak atau mengambil kebijakan.
4. Sila Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Sila keempat menunjukkan ciri demokrasi Indonesia. Dalam hal ini dua fungsi demokrasi
permusyawaratan yaitu permusyawaratan sebagai ajang untuk memperjuangkan aspirasi dan
permusyawaratan untuk menguatkan Negara persatuan.
5. Sila Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Peran negara dalam mewujudkan keadilan sosial setidaknya ada empat kerangka. Pertama,
perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem kemasyarakatan. Kedua, pengembangan
struktur yang menyediakan kesetaraan. Ketiga, proses fasilitasi akses atas informasi, layanan
dan sumber daya. Terakhir, dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan
bagi semua orang.
Nilai-nilai nasionalisme yang harus dijadikan dasar aktualisasi dalam menjalankan tugas
dan fungsi ASN juga tertuang dalam pasal 10 UU No 5 tahun 2014 yaitu;
a. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik maka nilai-nilai dasar yaitu berorientasi pada
kepentingan public, berintegritas tinggi dan pelaksana kebijakan publik untuk
memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan publik.
b. Sebagai pelayan publik ASN, nilai-nilai dasar yang harus diperhatikan dalam
menjalankan fungsi dan tugas ASN yaitu: Professional, Melayani publik, Berintegritas
tinggi, Berdasarkan SPM (Standar Pelayanan Minimum), Memenuhi kepuasan
pelanggan.
c. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, maka nilai-nilai dasar yang harus diperhatikan
yaitu Pemersatu bangsa dan menjaga kondisi damai.
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode etik dan konflik kepentingan merupakan istilah yang ada dalam sebuah organisasi
terkait etika public. Kode etik adalah rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma yang
harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. Sedangkan yang
dimaksud konflik kepentingan yaitu tercampurnya kepentingan pribadi dengan kepentingan
organisasi yang mengakibatkan kurang optimalnya pencapaian tujuan organisasi. Konflik
kepentingan akan mengakibatkan penyalahgunaan kekuasaan, pengerahan sumber daya
publik yang kurang optimal, dan peningkatan kesejahteraan rakyat terabaikan.
11
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik ASN meliputi:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,dan berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalammelaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni
sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar NKRI 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepadapublik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerjapegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
Setiap jenjang Pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-masing yang
dipegang oleh pejabatnya. Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat,
12
semakin besar juga implikasi dari penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat. Oleh
sebab itu, azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat
dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan
harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa
ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Paradigma
pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan feodal yang selalu minta dilayani,
menjadi pola pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan
dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi
tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan
kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan
yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi,
dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak
bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua
definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk
mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat
dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan,
sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya.
Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada
mutu.Tugas fungsi ASN sebagai pelayan publik dituntut untuk selalu memberikan pelayanan
prima. Nilai-nilai dasar komitmen mutu yang berorintasi pada mutu kualitas pelayanan meliputi :
- Efektifitas yang menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan.
- Efesiensi yang menunjukkan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
- Berorintasi mutu yang artinya kondisi dinamis berkaitan dengan, produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai.
- Inovasi yang muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk beradaptasi
dengan perubahan yang ada di sekitarnya.
13
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang
tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti
tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh
seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7
kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap,
(3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan
dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan)
nilai yang terdiri dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan
maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian
dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung
kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran.
i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan
segala sesuatu pada tempatnya.
Korupsi terjadi ketika tidak ada nilai-nilai antikorupsi yang kuat ditanamkan dalam diri.
Melalui pembiasaan dan pengembangan nilai-nilai antikorupsi dapat menjadi kendali diri
terhadap pengaruh buruk lingkungan. Jenis-jenis tindak korupsi yang umum terjadi
dimasyarakat seperti perbuatan merugikan Negara, perbuatan curang, suap, grativikasi,
pemerasan dan benturan kepentingan dalam pengadaan. Nilai-nilai dasar anti korupsi yang
dapat ditanamkan dalam diri seorang agar terhindar dari praktek korupsi yakni; sikap jujur,
disiplin, tanggung jawab, kerja kera, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli.
B. KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
1. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang
publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan
14
oleh Instansi Pemerintah di Pusat maupun Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan publik juga bisa dipahami sebagai kemudahan yang diberikan sehubungan barang
dan jasa kepada khalayak umum. Dalam prakteknya di pemerintahan, negara berkewajiban
melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya
dalam rangka pelayanan publik yang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan pelayanan publik pada umumnya adalah bagaimana
mempersiapkan pelayanan publik tersebut yang dikehendaki atau dibutuhkan oleh publik, dan
bagaimana menyatakan dengan tepat kepada publik mengenai pilihannya dan cara
mengaksesnya yang direncanakan dan disediakan oleh pemerintah.
2. WoG (Whole of Government)
Whole of Government (WoG) dapat dipahami sebagai “suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi masalah buruk yang sulit
dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain:
tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. WoG menjelaskan
bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai
tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. WoG
merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-
sekat sektor yang selama ini terbangun.
Beberapa alasan mengapa Whole of Government (WoG) sangat penting dan harus
mendapat perhatian dari pemerintah, diantara:
1. Faktor eksternal, Adanya dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
program pembangunan dan pelayanan sehingga penyelenggaraan pemerintahan yang
lebih baik dapat tercipta. Selain itu, perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong penting WoG dalam
menyatukan intitusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
2. Faktor internal, Terdapat fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari
adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi
superior terhadap sektor lain atau masing-masing sektor dapat tumbuh namun tidak
dapat berjalan beriringa, melainkan justru kontraproduktif atau “saling membunuh”.
Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari sektor lainnya.
3. Keberagaman latar belakang nilai, budaya dan adat istiadat serta bentuk latar belakang
lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi.
3. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Aparatur sipil Negara memiliki peranan penting dalam rangka menciptakan msyarakat
madani yang taat hukum, berperadapan modern, demokratis, adil dan bermoral tinggi, dalam
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata dalam rangka
15
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. ASN adalah profesi bagi pegawai negri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan jenisnya, Pegawai
ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
16
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Berikut adalah beberapa isu yang diangkat di Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan (FPIK)
Universitas Borneo Tarakan (UBT)
1. Masih kurangnya media informasi dan wawasan mahasiswa mengenai sumber daya
laut yang dilindungi.
Deskripsi isu : Salah satu peran mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan ialah
sebagai agent of change, dimana mahasiswa diharapkan sebagai agen
perubahan untuk masyarakat yang dimana mahasiswa bersungguh-
sungguh dalam mencari dan mengamalkan ilmu agar nantinya ketika
sudah lulus, ilmu tersebut dapat diaplikasikan dan membantu
masyarakat untuk kehidupan yang lebih maju terutama nelayan.
Mahasiswa perikanan juga berperan sebagai jembatan antara
masyarakat dengan permerintah.
Sumber isu : Realitas yang terjadi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
(FPIK) Universitas Borneo Tarakan (UBT)
Analisis dampak : Minimnya media atau sumber informasi dalam bentuk cetak dan digital
yang dimiliki Prodi MSP FPIK UBT tentang biota laut yang dilindungi
pemerintah. Hal ini menyebabkan tingkat pengetahuan mahasiswa
terkait biota dilindungi rendah dan akan berdampak pada proses
pembelajaran.serta kurang peduli terhadap biota yang dilindungi. selain
itu kurangnya pengetahuan tentang biota laut yang dilindungi
menyebabkan mahasiswa akan menjadi kesulitan didalam memberikan
informasi kepada masyarakat khusunya masyarakat nelayan.
2. Kurang optimalnya kegiatan pembimbingan akademik Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelutan Universitas Borneo
Tarakan.
Deskripsi isu : Seorang Dosen pembimbing akademik memiliki tugas yang cukup
penting yaitu membantu mahasiswa berkembang sehingga memiliki IQ
yang rasional dan EQ yang berkembang dengan baik. Sifat ini akan
hilang atau tidak berkembang dengan baik mana kala tidak ada
komunikasi dua arah. Jumlah bimbingan yang sangat banyak sering kali
menjadi alasan bagi dosen pembimbing akadameik untuk tidak
melakukan kewajiban dengan baik. Waktu konselingyang tidak
terjadwal juga menjadi kesulitan bagi dosen dan mahasiswa untuk
berkomunikasi
17
Sumber isu : Realitas yang terjadi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
(FPIK) Universitas Borneo Tarakan (UBT)
Analisis dampak : Kurangnya bimbingan akademik yang didapatoleh mahasiswa
mengakibatkan rendahnya motivasi belajar dan pembentukan karakter
mahasiswa.selain itu, kurangnya pembimbingan akademik juga
menyebabkan waktu penyelesaian studi lebih lamabahkan bisa
mencapai 5-6 tahun untuk jenjang S1 yang berdapak juga pada
Akreditasi Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
3. Belum optimalnya publikasi jurnal Harpodon Di Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Borneo Tarakan
Deskripsi isu : Peningkatan publikasi merupakan salah satu program dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam peningkatkan
publikasi, perguruan tinggi sangat berperan salah satunya adalah
Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang juga memiliki kontribusi
dalam peningkatan publikasi. Setidaknya ada banyak jurnal yang
ada di UBT, salah satunya adalah jurnal harpodon. Jurnal
harpodon merupakan jurnal tertua yang ada di UBT dan telah
mempublikasikan ratusan jurnal, namun satu tahun terakhir ini
mengalami permasalahan salah satunya adalah lambatnya
publikasi jurnal.
Sumber isu : Realitas yang terjadi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
(FPIK) Universitas Borneo Tarakan (UBT)
Analisis dampak : Apabila permasalahan ini tidak diselesaikan maka dampak yang
akan terjadi yaitu Publikasi jurnal tidak akan terlaksana dengan
baik sehingga menurunkan publikasi jurnal para dosen,
menurunkan Akreditasi Jurnal Harpodon.
B. Analisis yang digunakan untuk menentukan isu prioritas: (metode USG)
No Isu Urgency Seriousness Growth Total
1 Masih kurangnya media informasi dan
wawasan mahasiswa mengenai sumber
daya laut yang dilindungi.
3 3 3 9
2 Kurang optimalnya kegiatan pembimbingan
akademik jurusan Manajemen Sumberdaya
Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelutan Universitas Borneo Tarakan.
3 2 2 7
18
3 Belum optimalnya publikasi jurnal
Harpodon Di Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Borneo Tarakan
3 1 2 6
19
Unit kerja : Universitas Borneo Tarakan
Identifikasi Isu : Salah satu tugas mahasiswa MSP ialah memberi informasi mengenai Sumberdaya Laut Tropis di Perairan Tarakan
Isu yang diangkat : Masih kurangnya media informasi dan wawasan mahasiswa mengenai sumber daya laut yang dilindungi.
Gagasan Pemecahan Isu :.Peningkatan jiwa kepedulian mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan terhadap konservasi Sumberdaya Perairan melalui
media digital
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan Keterkaitan Terhadap Visi Dan
Misi Organisasi Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
Pembentukan tim dosen yang memiliki kompetensi yang sama
(Manajemen ASN dan Whole of Ghonernment)
Melakukan Kordinasi bersama Ketua Program Studi terkait Kegiatan Aktualisasi
Undangan rapat
Daftar Hadir
Notulensi
Dokumentasi
Gagasan – gagasan Kegiatan yang akan dilakukan
Akuntabelitas : Tanggung jawab : membuat notulensi
rapat dengan tim dosen Nasionalisme: Menghormati Pendapat : Menerima masukan dari tim dosen Etika Publik : Taat Perintah Atasan : mengikuti arahan dari KEtua Program Studi dalam pelaksanaan aktualisasi Komitmen Mutu : Oreantasi Mutu : mengumpulkan
Referensi buku dan jurnal untuk gagasan kegiatatn Anti Korupsi : Disiplin : Taat
dan tepat waktu dalam rapat
Tim dosen memiliki keahlian dan diharapkan mampu bekerjasama dan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kepedulian mahasiswa terhadap konservasi Sumberdaya Laut dengan informasi digital,yang akan diterapkan ke masyarakat terkhusus nelayan. Hal ini terkait dengan salah satu Visi-Misi Fakultas Perikanan dan Kelautan yaitu “Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan IPTEKS bidang pengelolaan sumberdaya laut tropis, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan kawasan perbatasan”.
Dalam tim dosen perlu ada kriteria yang menunjang seperti memiliki keahlianmampu bekerjasama, tanggungjawab, sehingga dalam bermusyawarah
dapat berjalan dengan baik dan diharapkan mampu memperkuat nilai organisasi “Mandiri dan penuh percaya diri, berindikator penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, dan bertanggung jawab”
Membentuk tim dosen yang memiliki minat dan kepedulian tentang biota yang dilindungi
Membuat undangan rapat koordinasi
Meminpin Rapat
Berkordinasi dan sharing untuk menentukan gagasan kegiatan
2 Pembuatan buku saku Digital
Sumberdaya Laut yang dilindungi
(Manajemen ASN dan Whole of
Melakukan survey lapangan untuk
menentukan objek biota yang dijadikan informasi pada buku saku digital
Undangan rapat
Daftar Hadir
Notulensi
Dokumentasi
Buku saku
Akuntabelitas : Kejelasan
kesesuaian isi buku saku Nasionalisme : kepentingan Bersama : melakukan
brainstorming untuk merumuskan isi buku saku Etika Publik : Sopan dan
Pembuatan drafbuku saku, dalam memberikan informasi mengenai konservasi sumberdaya laut tropis dengan mencari informasi literatur, berkoordinasi, kemudahan dan
kelancaran dalam pembuatan
Pembuatan draf buku saku mengenai konservasi sumberdaya laut tropis bersama tim dosendan pimpinan prodi dengan berkoordinasi,
Berkordinasi bersama pimpinan dan tim untuk
20
Ghovernment) membahas isi buku saku digital
hormat : menerima arahan
dan saran dari kepala prodi dan tim Komitmen Mutu : oreantasi mutu isi buku mudah di
pahami dan praktis Anti Korupsi : Tanggung Jawab : isi buku saku
berasal dari literature terpercaya
bukusaku berkerjasama dalam
menulis draf buku saku dengan jujur sehingga buku saku digital
yang dihasilkan berkualitas. Hal ini diharapkan berkontribusi terhadap pencapaian misi organisasi yaitu “Mengembangkan riset-riset ungulan di bidang perikanan dan kelautan guna mendukung pengelolaan sumberdaya laut tropis dan pembangunan di kawasan perbatasan”
berkerjasama serta
menulis rancangan draf buku saku jujur dan apa adanya diharapkan
memperkuat nilai organisasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan “Berwawasan kebangsaan (memiliki semangat juang yang tinggi pantang menyerah, jujur, cerdas, peduli, tangguh, dan cinta tanah air)”
Membuat draf buku saku yang isinya mencakup
biota laut yang statusnya terancam yang di
tangkap oleh nelayan
Berkonsultasi dengan ketua Prodi MSP untuk pengantar buku saku
Mengupload secara digital di web fakultas
dan social media
3
Pembuatan media informasi untuk mahasiswa
(Pelayanan Publik)
Mendesain benner
- banner -dokumentasi
kegiatan - daftatar hadir
Akuntabelitas : Kejelasan isi
yang actual dan terpercaya Nasionalisme : Kepentian Bersama kepentingan
pelaksanaan kegiatan untuk memberikan informasi terkait sumberdaya laut Etika Publik : Taat aturan
semua informasi berisikan aturan dan hokum mengenai konservasi Komitmen Mutu : Inovasi :
pemanfaatan media social dalam penyampaian informasi Anti Korupsi : Peduli :
Kegiatan pembuatanmedia informasi berkoordinasi dan kerjasama dengan tim dosen untuk mendesain brosur,leafleat, dan isi dari konten youtube sehingga menghasilkan media
informasi yang bagus dan menarik diharapkan berkontribusi terhadap pencapaian misi organisasi yaitu “Melakukan kerjasama di bidang perikanan dan kelautan dengan berbagai pihak baik di tingkat nasional maupun internasional, dalam rangka penggalian, pengembangan, pelestarian dan
Proses pembuatan media informasi mengenai konservasi sumberdaya laut bersama tim dosen dengan benar dan jujur
diharapkan memperkuat nilai organisasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan yaitu “Berwawasan kebangsaan (memiliki semangat juang yang tinggi pantang menyerah, jujur, cerdas,
Mencetak benner
Memasang banner dan di kampus
21
pengecekan kembali isidari konten dan informasi
penyebarluasan IPTEK
peduli, tangguh, dan cinta tanah air
4
Tim dosenn melakukan sosialisasi Sumberdaya Laut kepada mahasiswa melalui kegiatan webinar
Manajemen ASN, Whole of
Ghonernment dan Pelayanan Publik)
Tim melakukan Persiapan sarana prasana dalam sosialisasi
Daftar hadir Notulensi
Wawasan awal Wawasan akhir
Webinar
Akuntabilitas : Kejelasan ( adanya notulensi rapar koordinasi dalam menjalankan tugas) Keseimbangan
(Menyerahkan kewenangan untuk memberikan kata sambutan dan membuka kegiatan Rukisah,S.Pi,M.P, PhD selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Nasionalisme : Musyawarah
Memberi kesempatan kepada peserta webinar untuk berdiskusi Etika Publik : Sopan santun dan hormat bertutur kata baik serta menghormati semua peserta Komitmen Mutu : Inovasi menggunakan social media untuk memberi informasi
pelaksanaanya dan melakukan koordinasi dengan tim dosen panitia pelaksana tentang keikutsertaan sebagai narasumber dalam pelaksanaan webinar agar berjalan lancar dan sukses. Hal ini diharapkan berkontribusi terhadap pencapaian misi organisasi yaitu “Melakukan kerjasama di bidang perikanan dan kelautan dengan berbagai pihak baik di tingkat nasional maupun internasional, dalam rangka penggalian, pengembangan, pelestarian dan penyebarluasan IPTEK”
mencari waktuyang
tepat dalam pelaksanaan webinar , berkoordinasi dengan
tim sebagai pemateri serta datang tepat waktu diharapkan memperkuat nilai organisasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan yaitu “Mandiri dan penuh percaya diri, berindikator penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, dan bertanggung jawab
Tim berkoordinasi dengan narasumber webinar
Melakukan publikasi webinar
Pelaksanaan webinar
22
Anti Korupsi : bertanggung jawab : Disiplin waktu selama menjalankan kegiatan
Timeline Kegiatan Aktualisasi (Tahun 2020)
No Kegiatan Tahap Kegiatan Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pembentukan tim dosen yang memiliki kompetensi yang sama
Melakukan Kordinasi bersama Ketua Program Studi terkait Kegiatan Aktualisasi
Membentuk tim dosen yang memiliki minat dan kepedulian tentang biota yang dilindungi
Berkordinasi dan sharing untuk menentukan gagasan kegiatan
2
Pembuatan buku saku Digital
Sumberdaya Laut yang dilindungi
Melakukan survey lapangan untuk menentukan objek biota yang dijadikan informasi pada buku saku digital
Membuat draf buku saku yang isinya mencakup biota laut yang statusnya terancam yang di tangkap oleh nelayan
Membuat draf buku saku
Berkonsultasi dengan ketua Prodi MSP untuk pengantar buku saku
Mengupload secara digital di web fakultas dan social media
3 Pembuatan media informasi untuk mahasiswa
Mendesain banner dan poster
mencetak memasang benner dan poster
4 Tim dosenn melakukan sosialisasi Sumberdaya Laut kepada
mahasiswa melalui webinar
Persiapan sarana dan prsarana
Melakukan koordinasi dengan narasumber
Publikasi webinar di grup whatsaap
Pelaksanaan webinar
23
BAB V
ROLE MODEL
A. Biografi
Nama : Yulma, S.Pi., M.Si.
Tempat, Tanggal Lahir : Balai Tengah, 11 Juli 1986
Jabatan : Lektor / IIIc
B. ANALISIS DIPILIH SEBAGAI ROLE MODEL
Yulma, S.Pi., M.Si. merupakan dosen program studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan. Beliau Lahir pada 11 juli
1986 di Balai Tengah, Padang Sumatera Barat. Beliau merupakan lulusan Strata 1 di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau pada tahun 2009. Beliau kemudian melanjutkan
Pendidikan Strata 2 di Departermen Manajemen Sumberdaya Perairan Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institute Pertanian Bogor pada tahun 2010 –
2013.
Beliau adalah sosok yang berhasil mengimplementasikan nilai - nilai dasar ASN dalam
keseharian dan sepanjang karirnya. Akuntabilitas beliau terlihat dari integritas tinggi dalam
melaksanakan tridarma perguruan tinggi, semangat belajar yang tinggi dan tidak segan dalam
membimbing bekerjasama dengan dosen muda agar menjalankan tridarma perguruan tinggi
dengan baik. Sikap Nasionalisme beliau juga tercermin dengan selalu santun dalam sikap dan
tutur kata, walaupun dengan rekan yang lebih muda sekalipun, disiplin tinggi, serta tidak jarang
beliau mengajak para dosen muda untuk berdikusi dan bertukar ide . Kehidupan sehari - hari
beliau yang sederhana, tidak pernah menampakkan gaya hidup berlebihan membuat saya
terinspirasi akan nilai - nilai anti korupsi.
Semangat berkarya beliau tidak pernah padam, hingga sekarang beliau terlibat di
berbagai macam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Kerja kerasnya membuat
saya merasa terdorong mentauladani beliau untuk menjadi seorang ASN yang memiliki
nasionalisme dan mampu menginternalisasi nilai2 dasar dalam dunia kerja dan terus
berusaha menghasilkan karya-karya yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.”
24
Beberapa katerlibatan Beliau di penelitian terbaru adalah:
No Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah (Juta/Rp)
1 2015 Produktivitas dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Mandiri 8.000.000
2 2015 Kontribusi Bahan Organik Nitrogen dari Serasah Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
BOPTN 10.000.000
3 2016 Kandungan Bahan Organik pada Serasah Daun Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
BOPTN 10.000.000
4 2017 Uji Banding Alat Penangkapan Ikan Bawal dengan Indikator Selektivitas
BOPTN 15.000.000
5. 2017 Identifikasi Bakteri Pada Serasah Daun Mangrove Yang Terdekomposisi Di Kawasan Konservasi Mangrove Dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Mandiri 8.000.000
6. 2018 Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunde Daun Ciplukan (Physalis angulata) untuk
Pengembangan Budidaya Perikanan
PDP-DIKTI 20.000.000
7. 2018 Isolasi Bakteri Domestik Potensional Khas Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
BOPTN 17.000.000
8. 2019 Sintesis Biokoagulan Berbasis Kitosan dari Limbah Sisik Ikan Bandeng untuk Pengolahan Limbah Tahu di Kota Tarakan
BOPTN 17.000.000
Beberapa Publikasi Artikel Ilmiah beliau dalam Jurnal terbaru
No Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun
1. Produktivitas dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Jurnal Horpodon Vol. 8 (1) 43-50 (2015)
http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/harpodon/article/view/136
2. Kontribusi Bahan Organik Nitrogen dari Serasah Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Jurnal Horpodon Vol. 9 (1) 10-19 (2016)
http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/harpodon/article/view/45
3. Analisis Teknis Penangkapan dan Komposisi Hasil Tangkapan Menggunakan Pukat Hela (Trawl) di Pesisir Utara Tarakan
Jurnal Horpodon Vol. 9 (1) 58-70 (2016)
http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/harpodon/article/view/50
4. Kandungan Bahan Organik pada Serasah Prosiding Seminar http://semnas.fp.
25
Daun Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Nasional Perikanan dan Kelautan
unila.ac.id (2016)
5. Identifikasi Bakteri Pada Serasah Daun Mangrove Yang Terdekomposisi Di Kawasan Konservasi Mangrove Dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology
Vol. 2 : 21-26
(2017)
https://jurnal.ugm.ac.id/jtbb/artic
le/view/27173
6. Sediaan Krim Tabir Surya Berbasis Bahan Baku Lokal Hutan Mangrove (Sonneratia alba) Kota Tarakan
Aquasains Vol (7) 1: 1-0 (2018)
http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JPBP/article
/view/2732/0
7. Analisis Bahan Organik Nitrogen (N) dan Fosfor (P) pada Sedimen di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Saintek Borneo Vol. 1 (2): 75-82
(2018)
8. Keanekaragaman Bakteri Pada Perairan di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Saintek Borneo Vol. 1 (3): 55-62
(2018)
9. Sunscreen Cream Based on Local Raw Materials of Sonneratia alba from Tarakan
City
Aquasains Vol 7 (1): 657-663
(2018)
10. Identifikasi Bakteri Pada Sedimen di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
Aquasains 7 (2): 697-706 (2019)
11. Kandungan Bahan Organik Fosfor (P) pada Sedimen Berdasarkan Kedalaman di Hutan Mangrove Mamburungan Kota Tarakan
Saintek Borneo Vol. 2 (1):45-54
(2019)
12. Identification of Secondary Metabolites from Ethanol Extract of Ciplukan (Physalis angulate) Leaves and Toxicity Test on Post-Larvae of Tiger Shrimp (Penaeus monodon)[Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ektrak Etanol Daun Ciplukan (Physalis angulata) dan Uji Toksisitas terhadap Sintasan Post Larva Udang Windu (Penaeus monodon
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
Vol. 11 (2): 92-99
(2019)
13. Analisa Perubahan Turbiditas Pada Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Kitosan Dari Limbah Sisik Ikan Bandeng
Jurnal Horpodon Vol. 12 (1)
(2019)
14. Sintesis Biokoagulan Berbasis Kitosan Limbah Sisik Ikan bandeng dan Aplikasinya Terhadap Nilai BOD dan COD Limbah Tahu Di Kota Tarakan
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (JPHPI)
Vol .23 (1)
2020
No Tahun Judul Pengabdian pada Pendanaan Nama
26
Beberapa pengalaman beliau dalam pengabdian kepada masyarakat terbaru :
Seminar Ilmiah (oral presentasi) beliau terbaru :
Karya Buku Ilmiah beliau terbaru :
No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1. Ekosistem pesisir dan laut
Indonesia
2017 482 PT. Bumi Aksara
2. Buku Ajar Manajemen dan
Analisis Lingkungan
Mangrove
2019 163 CV. Sadari
Masyarakat Sumber
Jumlah
(juta Rp)
mahasiswa yang
terlibat
1. 2017
Diversivikasi Olahan Nata
Berbahan Baku Lokal
Pesisir Pantai Amal (Nata
de coco-Cotonii)
BOPTN 15.000.000
2. 2019
Menggali Potensi
Ekonomi Nipah (Nypa
fruticans) dalam
Pembuatan nata de
fruticans di Kelurahan
Pantai Amal Kota
Tarakan
BOPTN 15.000.000 1. Fina Amanda
2. Sri Damayanti
No Nama Pertemuan
Ilmiah Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
Seminar Nasional
Perikanan dan Kelautan
Universitas Lampung
Kandungan Bahan Organik Pada Serasah Daun Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
17 Mei 2016
UNILA Lampung
2 Seminar Nasional
Biodiversitas Tropika
Identifikasi Bakteri Pada
Serasah Daun Mangrove yang
Terdekomposisi di Kawasan
Konservasi Mangrove dan
Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
15 Juli 2017
UGM Yogyakarta
3.
Seminar Nasional
Ikatan Sarjana Oseanografi
Indonesia (ISOI)
Keanekaragaman Bakteri Pada
Sedimen di Kawasan
Konservasi Mangrove dan
Bekantan (KKMB) Kota Tarakan
1-3 November 2018
Eastparc Hotel
Yogyakarta
4.
Seminar Internasional III
Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin
Identification Of Bacteria From
Mangrove Forest In
Mamburungan, Tarakan City
5-6 Juni 2020
Virtual Webinar
27
BAB VI
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Urairan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Hasil kegiatan pelaksanaan aktualisasi yang dilakukan di Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo
Tarakan pada tanggal
Terdiri dari 4 kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dengan kegiatan
sebagai berikut:
a. Pembentukan Tim Dosen yang Memilki Kompetensi yang Sama
Tahapan kegiatan terdiri dari:
1. Melapor kepada pimpinan tertinggi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yaitu
Dekan terkait kegiatan aktualisasi
Waktu pelaksanaan: Selasa, 30 Juni 2020
Kegiatan pelaporan kepada pimpinan tertinggi Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan yaitu Dekan, bertujuan untuk melaporkan semua tahapan-tahapan
kegiatan aktualisasi dan meminta persetujuan. Adapun output dari kegiatan ini
ialah berupa izin persetujuan dari semua rangkaian tahapan kegiatan aktuaisasi
dari Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan.
Bukti kegiatan Pelaporan berupa dokumentasi yang dapat dilihat pada Gambar
3.
Gambar 3 .Kegiatan Melapor kepada Dekan FPIK UBT
2. Melakukan koordinasi bersama Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya
Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan terkait kegiatan aktualisasi.
Waktu pelaksanaan: Selasa, 30 Juni 2020
Kegiatan koordinasi ke Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
di Ruang Prodi di Gedung Dekanat Fakultas, bertujuan untuk berkoordinasi
mengenai semua tahapan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan. Adapun
output dari kegiatan ini ialah berupa sharing pendapat, arahan mengenai semua
28
rangkaian pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Bukti kegiatan koordinasi dengan
Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan berupa dokumentasi
yang dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 .Kegiatan Melapor kepada Kaprodi MSP
3. Membuat undangan rapat koordinasi dengan tim dosen yang memiliki minat dan
kepedulian tentang biota-biota yang dilindungi
Waktu pelaksanaan: Rabu, 1 Juli 2020
Setelah melakukan komunikasi dengan tim dosen, tahapan lanjutannya
membuat undangan rapat peningkatan jiwa kepedulian mahasiswa Manajemen
Sumberdaya Perairan terhadap konservasi Sumberdaya Perairan melalui media
digital, dengan menggunakan kata-kata yang jelas sehingga tim dosen
memahami maksud dan tujuan rapat yang diadakan. Output: Undangan Rapat
Koordinasi. Bukti kegiatan pelaporaan dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Undangan Rapat Kordinasi
4. Melakukan koordinasi dan sharing dengan tim dosen
Waktu pelaksanaan: Kamis, 2 Juli 2020
Rapat koordinasi bertujuan untuk membahas tentang point-point apa saja yang
akan diberikan, biota-biota yang dilindungi, konservasi sumberdaya perairan
secara menyeluruh dan aturan terkait mengenai konservasi Sumberdaya
Perairan,serta bagaimana cara peningkatan jiwa mahasiswa terhadapa
konservasi dan biota laut yang dilindungi kepada masyarakat agar mahasiswa
outputnya berupa agent change. Rapat ini juga bertujuan untuk menjaga agar tim
dosen tetap solid dan tetap saling bekerja sama sehingga semua tujuan
29
aktualisasi bisa berjalan lancar dan sukses. Output: Dokumentasi saat rapat
koordinasi. Bukti kegiatan pelaporan dapat dilihat pada Gambar 6 .
Tabel 1. Aspek-aspek kegiatan aktualisai pembetukan tim dosen yang memilki
kompetensi yang sama
Indikator Penjelasan
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan: Nilai-nilai dasar ASN
Akuntabilitas : Tanggung Jawab
Melaporkan setiap kegiatan kepada
pimpinan dalam hal ini adalah Dekan
dan Ketua Program Studi
Nasionalisme: Menghormati
pendapat
Menerima masukan dari tim dosen
pada saat rapat kordinasi persiapan
pembuatan media informasi seperti
buku saku digital, banner, poster dan
webinar
Etika Publik: Taat Perintah Atasan
Mengikuti arahan dari Dekan dan
Ketua Program Studi dalam
pelaksanaan aktualisasi
Komitmen Mutu : Oreantasi Mutu :
mengumpulkan Referensi buku dan
jurnal untuk gagasan kegiatatn
Anti Korupsi : Disiplin : Taat dan tepat
waktu dalam rapat kordinasi bersama
tim dosen.
30
Analisis Dampak
Apabila nilai-nilai ASN tidak diterapkan
maka tahapan kegiatan aktualisasi
akan terhambat dan hasilnya tidak
memuaskan, seperti tidak adanya
notulensi rapat dengan tim dosen serta
tidak membuat undangan rapat
koordinasi dengan tim dosen dengan
kata-kata yang tidak jelas, maka tim
dosen tidak akan mengerti tujuan dan
maksud pelaksanaan rapat tersebut,
sehingga tahapan-tahapan dalam
peningkatan jiwa mahasiswa terhadap
konservasi sumberdaya laut dan biota-
biota yang dilindungi tidak berjalan
dengan lancar dan sukses.
Jika tidak memimpin rapat koordinasi,
maka tim dosen konservasi
sumberdaya laut tidak akan solid
sehingga akan berpengaruh pada
rendahnya kualitas perencanaan
dalam tujuan aktualisasi.
Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
Mendukung salah satu Visi-Misi
Fakultas Perikanan dan Kelautan yaitu
“Mengembangkan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
melalui penerapan IPTEKS bidang
pengelolaan sumberdaya laut tropis,
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pembangunan
kawasan perbatasan”.
Kendala/ Hambatan
Kendala yang dihadapi pada kegiatan
pertama baik pada tahapan 1 sampai 4
yaitu disaat kondisi pandemic saat ini,
menentukan waktu para tim dosen
dalam penentuan jadwal rapat
koordinasinya.
Strategi dalam mengatasi
kendala
Sebelum membuat undangan rapat,
saya terlebih dahulu melakukan
31
komunikasi melalui media sosial
seperti Whatsapp sehingga disepakati
hari dan jam untuk pelaksanaan rapat.
Selanjutnya, undangan rapat di berikan
kepada masing-masing tim dosen
sehingga meluangkan waktu dan hadir
dalam rapat.
b. Pembuatan buku saku digital Sumberdaya Laut di Lindungi
Tahapan kegiatan terdiri dari:
1. Melakukan survey lapangan untuk menentukan objek biota dalam buku saku
digital
Waktu pelaksanaan: 6-8 juli 2020
Komitmen mutu, saya dan tim dosen melakukan kegiatan survey ke lapanngan
seperti gudang ikan, penampungan ikan dan pasar untuk menentukan biota-biota
apa saja yang tertangkap oleh nelayan yang dilindungi. Adapun output dari
kegiatan ini berupa lokasi penampungan ikan pari yang jumlahnya sangat tinggi.
Bukti kegiatan pelaporan berupa: Dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 7 .
Gambar 7. Penampungan / Gudang Ikan pari
2. Melakukan koordinasi bersama pimpinan dan tim dosen membahas hasil survey
dan isi buku saku digital.
Waktu pelaksanaan: 9 Juli 2020
Kegiatan koordinasi bersama pimpinan dan tim dosen dalam membahas hasil
survey dan jenis-jenis biota yang dilindungi di tangkap oleh nelayan Perairan
Tarakan, dimana hasil tangkapan didaratkan di penmpungan ikan dan pasar ikan
untuk ketahap penjualan. Adapun output yang didapat berupa rancangan isi dari
buku saku digital, strategi dan cara dalam melakukan peningkatan jiwa
32
mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan dalam konservasi sumberdaya
laut dan biota dilindungi. Bukti kegiatan pelaporan berupa: Dokumentasi dapat
dilihat pada Gambar 8 .
Gambar 8.Rapat membahas hasil survey dan konsef draf Buku saku Digital
3. Membuat draf buku saku digital
Waktu pelaksanaan: 10 juli 2020
Setelah semua data dan informasi didapatkan, maka saya dan tim dosen
bekerjasama dalam penyusunan draf buku saku digital dengan baik, teliti dan
benar. Draf buku saku digital yang disusun akan menentukan kualitas dari buku
saku digital yang akan dipublikasi melalui sosial media. Adapun output yang
didapat dari kegiatan ini berupa: Draf buku saku digital. Bukti kegiata pelaporan
berupa: Dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Proses pembuatan Buku saku digital
4. Berkoordinasi dengan ketua program studi untuk pengantar buku saku digital
Waktu pelaksanaan: 27 Juli 2020
Kegiatan koordinasi dengan ketua program studi Manajemen Sumberdaya
Perairan mengenai penyusunan buku saku digital. Adapun output yang di dapat
berupa: Penilaian dan masukan Buku Saku Digital. Bukti kegiatan pelaporan
berupa : Dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 10 .
33
Gambar10. penilaian dan masukan Ketua Program Studi MSP untuk Buku saku digital
5. Mengupload secara digital di web Fakultas dan sosial media
Waktu pelaksanaan: 2 Agustus 2020
Kegiatan pengupoadtan buku saku digital di web Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Borneo Tarakan, saya melakukkan koordinasi dengan
pengelola web Fakultas menggunakan bahasa yang sopan untuk proses
penguplodtan buku saku digital pada web. Adapun output yang di dapat berupa:
buku saku digital pada web Fakultas http://fpik.borneo.ac.id/buku/. Bukti kegiatan
pelaporan berupa dokumnentasi koordinasi dengan pengelola melalui media
sosmed Whatsaap, yang dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Hasil upload buku digital di web fakultas
Tabel 2. Aspek-aspek kegiatan aktualitasi pembuatan buku saku digital Sumberdaya
Laut di Lindungi
Indikator Penjelasan
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan: Nilai-nilai dasar ASN
Akuntabelitas : Kejelasan
kesesuaian isi buku saku dengan
kondisi hasil survey yang didukung
dengan referensi
Nasionalisme : Kerjasama
Dalam proses pembuatan buku saku
dilakukan melalui rapat kordinasi dan
diskusi bersama tim dosen
34
Etika Publik : Sopan dan hormat :
menerima masukan dan saran dari
ketua program studi dan tim dosen
Komitmen Mutu : oreantasi mutu isi
buku mudah di pahami dan praktis
untuk semua kalangan
Anti Korupsi : Tanggung Jawab : isi
buku saku berasal dari literature
terpercaya
Analisis Dampak
Apabila nilai-nilai ANEKA tidak
diterapkan maka tahapan kegiatan
aktualisasi akan terhambat dan
hasilnya tidak memuaskan, seperti
halnya jika saya tidak berkoordinasi
dengan pimpinan dan tim dosen maka
tidak ada perumusan draft dari buku
saku digital, maka hasil yang di dapat
tidak beroreantasi mutu isi tidak mudah
dipahami isi dari buku saku digital. Dan
jika saya tidak menyusun buku saku
digital dengan benar dan bertanggung
jawab, maka buku saku digital tidak
akan menghasilkan buku saku digital
yang berkualitas. Dampak selantunya,
jika saya tidak melakukan koordinasi
dengan sopan terkati penguploadtan
buku saku digital di web Fakultas,
maka buku saku digital tersbut tidak
akan diterima oleh tim pengelola web
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Borneo Tarakan, sehingga
buku saku digital tidak dapat di publis
di web.
.
Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
Pembuatan drafbuku saku, dalam
memberikan informasi mengenai
konservasi sumberdaya laut tropis
dengan mencari informasi literatur,
berkoordinasi, kemudahan dan
35
kelancaran dalam pembuatan
bukusaku berkerjasama dalam
menulis draf buku saku dengan jujur
sehingga buku saku digital yang
dihasilkan berkualitas. Hal ini
diharapkan berkontribusi terhadap
pencapaian misi organisasi yaitu
“Mengembangkan riset-riset ungulan di
bidang perikanan dan kelautan guna
mendukung pengelolaan sumberdaya
laut tropis dan pembangunan di
kawasan perbatasan”
Kendala/ Hambatan
Kendala yang dihadapi pada kegiatan
pertama baik pada tahapan 1 sampai 4
yaitu menentukan waktu para tim
dosen dalam penentuan jadwal rapat
koordinasinya. Kendala berikutnya
menentukan isi dari buku saku digital.
Strategi dalam mengatasi
kendala
Sebelum membuat undangan rapat,
saya terlebih dahulu melakukan
komunikasi melalui media sosial
seperti Whatsapp sehingga disepakati
hari dan jam untuk pelaksanaan rapat.
Selanjutnya, undangan rapat di berikan
kepada masing-masing tim dosen
sehingga meluangkan waktu dan hadir
dalam rapat.
Strategi untuk penentuan isi dari buku
saku digital, dengan mengumpulkan
beberapa sumbe-sumber referensi
yang terbaik dan dapat
dipertanggungjawabkan terkait untuk
isi dari buku saku digital.
c. Pembuatan media informasi untuk mahasiswa
Tahapan-tahapan dari kegitaan ini ialah:
1. Mendesain Banner dan Poster
Waktu pelaksanaan: 15 juli 2020
Kegiatan dalam mendesain benner. Saya dan tim dosen bekerjasama dalam
merancang banner dan poster, di desain menarik dengan menampilkan gambar
36
biota laut yang dilindungi seperti gambar ikan pari yang dilindungi beserta aturan
terkait dan sang si jika melanggar dengan gambar tulisan yang menarik. Adapun
output yang di dapat berupa desain benner. Bukti kegiatan dalam pelaporan
berupa dokumentasi desain dari benner dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Proses Pembuatan Banner dan Poster
2. Mencetak dan memasang Banner dan poster
Waktu pelaksanaan: 21 juli 2020
Setelah pembuatan desain benner selesai, saya melakukan pencetakan dengan
biaya sendiri, di cetak dalam bentuk standngi banner. Adapun output yang
didapat benner. Bukti kegiatan dalam pelaporan berupa dokumentasi bukti
pembayaran dan pemasangan banner dan poster di 5 titik di mana dapat di lihat
oleh mahasiswa, yang dapa dilihat pada Gambar 13.
37
Gambar 13. Hasil cetak banner dan peletakan benener
Tabel 3. Aspek-aspek hasil kegiatan aktualisasi pembuatan media informasi
kepada mahasiswa
Indikator Penjelasan
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan: Nilai-nilai dasar ASN
Akuntabelitas : Kejelasan isi informasi
dalam poster dan banner yang actual
dan terpercaya
Nasionalisme : Kepentian Bersama
Pelaksanaan kegiatan pembuatan
Banner dan poster untuk memberikan
informasi terkait sumberdaya laut.
Etika Publik : Taat aturan semua
informasi berisikan aturan dan hukum
mengenai konservasi
Komitmen Mutu : Inovasi :
pemanfaatan media social dalam
penyampaian informasi
Anti Korupsi : Peduli : pengecekan
kembali isi banner dan poster dari
konten dan informas
Analisis Dampak
Apabila nilai-nilai ASN tidak diterapkan
maka tahapan kegiatan aktualisasi
akan terhambat dan hasilnya tidak
memuaskan, seperti halnya jika saya
tidak bekerjasama dalam merancang
desain benner,leafleaft untuk
pembuatan media informasi
mahasiswa mengenai biota-biota yang
38
dilindungi, maka publikasi benner tidak
akan menarik pembaca sehingga
informasi tidak tersampai. Dampak
berikutnya, jika saya tidak
menghasilkan benner, tidak menarik
dan inovasi maka tidak akan tersedia
dalam bentuk online maupun cetak.
Hal ini menyebabkan terbatasnya
infomasi mengenai sumberdaya laut
terutama biota-biota laut yang
dilindungi.
Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
Kegiatan pembuatanmedia informasi
berkoordinasi dan kerjasama dengan
tim dosen untuk mendesain
brosur,leafleat, dan isi dari konten
youtube sehingga menghasilkan
media informasi yang bagus dan
menarik diharapkan berkontribusi
terhadap pencapaian misi organisasi
yaitu “Melakukan kerjasama di bidang
perikanan dan kelautan dengan
berbagai pihak baik di tingkat nasional
maupun internasional, dalam rangka
penggalian, pengembangan,
pelestarian dan penyebarluasan IPTEK
Kendala/ Hambatan
Kendala yang dihadapi pada kegiatan
pertama baik pada tahapan 1 sampai 4
yaitu menentukan waktu para tim
dosen dalam penentuan jadwal rapat
koordinasinya. Kendala berikutnya
menentukan isi benner yang inovatif
dan menarik.
Strategi dalam mengatasi
kendala
Sebelum membuat undangan rapat,
saya terlebih dahulu melakukan
komunikasi melalui media sosial
seperti Whatsapp sehingga disepakati
hari dan jam untuk pelaksanaan rapat.
Selanjutnya, undangan rapat di berikan
kepada masing-masing tim dosen
39
sehingga meluangkan waktu dan hadir
dalam rapat.
Strategi untuk penentuan isi
benner,leafleat da nisi konten youtube
diusahakan lebih banyak memuat
gambar- gambar dan tabel sehingga
pembaca lebih cepat memahami
konten dari benner dibuat.
d. Tim dosen melakukan sosialisasi konservasi Sumberdaya Laut kepada mahasiswa
dengan media WEBINAR.
Tahapan-tahapan kegiatannya sebagai berikut:
1. Tim melakukan koordinasi persiapan sarana dan prasarana dalam sosialisasi
webinar
Waktu pelaksanaan: 21 juli 2020
Kegiatan ini tim bekerjasama dalam semua pelaksanaan persiapan kegiatan
WEBINAR bertujuan untuk mengecek kelengkapan sarana prasarana yang akan
digunakan saat WEBINAR, mulai dari pembuatan poster digital,
menyebarluaskan informasi webinar melalui grup whatsaap dan zoom terkait
peserta webinar, membuka pendaftran peserta mahasiswa, dosen dan umum,
penentuan narasumber sesuai bidang ahli. Output: Rundown Acara WEBINAR.
Bukti pelaporan dalam bentuk dokumentasi dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Rapat persiapan saranan dan prasarana webinar
2. Tim berkoordinasi dengan Narasumber WEBINAR
Waktu pelaksanaan: 24 juli 2020
Kegiatan koordinasi dengan narasumber diawali dengan komunikasi melalui telp.
Koordinasi diawali dengan menyampaikan tujuan dari kegiatan webinar dan
memohon kesediaan mengisi kegiatan webinar di waktu yang ditentukan.
40
Adapun output yang dihasilkan berupa: materi dari narasumber. Bukti pelaporan
berupa dokumentasi yang dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Materi NArasumber
3. Melakukan publikasi kegiatan WEBINAR
Waktu pelaksanaan: 25 juli 2020
Kegiatan publikasi dilakukan dengan tujuan, agar informasi kegiatan webinar,
baik informasi tema giatan, waktu kegiatan, maupun narasumber yang akan
mengisi kegiatan. Publikasi dilakukan di akun media sosial baik status whatsaap,
whatsaap grup prodi, fakultas, grup mahasiwa dan semua grup whatsaap yang
berhubungan dengan tema kegiatan webinar. Bukti pendukung publikasi dapat
dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Publikasi webinar melalui media grup Whatsaap
4. Pelaksanan kegiatan WEBINAR
Waktu pelaksanaan: 29 juli 2020
Kegiatan pelaksaan webinar berlangsung tepat waktu pada pukul 08:00 WITA.
Moderator merupakan salah satu tim dosen dari dosen Manajemen Sumberdaya
Perairan Fakultas Perikanan dan Kelutan yaitu Ibu Tuty alawaiyah memulai
acaranya. Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Bapak Rukisah, S.Pi, M.P,
PhD memberikan kata sambutan dan saya selaku ketua pelaksana
menyampaikan laporan terkait maksud dan tujuan dari webinar ini. Narasumber
pda webinar ini ialah ibu Leny Dwihasstuty, M.Si beliau merupakan fungsional
pengelola ekosistem laut dan pesisir Dit KKHL Direktorat Jendral Pengelolaan
Ruang Laut, KKP dan narasumber ke 2 Akbar Ario Digdo,M.Si selaku
Sustainability Consultan. Selain pemberian materi dari narasumber, dilakukan
sesi diskusi (tanya jawab) oleh peserta webinar. Hasil dari webinar bisa dilihat
juga pada youtube. Bukti pendukung kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 17 .
41
Gambar 17.Narasumber dalam penyampaian materi
Tabel 4. Aspek-aspek kegiatan aktualisasi tim dosen melakukan sosialisasi
konservasi Sumberdaya Laut kepada mahasiswa dengan media WEBINAR.
Indikator Penjelasan
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan: Nilai-nilai dasar ASN
Akuntabilitas : Tanggung Jawab
Pada saat pelaksanaan kegiatan
webinar ketua pelaksana melaporkan
laporan kegiatan kepada pimpinan
dalam hal ini adalah Dekan FPIK UBT.
Nasionalisme : Musyawarah Memberi
kesempatan kepada peserta webinar
untuk berdiskusi tanya jawab.
Etika Publik : Sopan santun dan
hormat bertutur kata baik serta
menghormati semua peserta webinar
Komitmen Mutu : Inovasi
Seminar dilakukan secara virtual
menggunakan media zoom metting
Anti Korupsi : Disiplin waktu selama
menjalankan kegiatan webinar yang
atur oleh moderator
Analisis Dampak
Nilai-nilai dasar ASN yang diterapkan
pada kegiatan ini seperti melakukan
musyawarah, membuat notulensi
rapat, dan koordinasi yang efektif
antara tim dosen,narasumber dan
peserta maupun moderator dan host
membuat tujuan dari kegiatan webinar
ini tercapai.
42
Kontribusi terhadap visi misi
organisasi
Pelaksanaanya dan melakukan
koordinasi dengan tim dosen panitia
pelaksana tentang keikutsertaan
sebagai narasumber dalam
pelaksanaan webinar agar berjalan
lancar dan sukses. Hal ini diharapkan
berkontribusi terhadap pencapaian misi
organisasi yaitu “Melakukan kerjasama
di bidang perikanan dan kelautan
dengan berbagai pihak baik di tingkat
nasional maupun internasional, dalam
rangka penggalian, pengembangan,
pelestarian dan penyebarluasan
IPTEK”
Kendala/ Hambatan
Perencanaan kegiatan webinar dengan
durasi waktu yang singkat, membuat
tim dosen harus menyusun atau
membuat strategi yang tepat.
Strategi dalam mengatasi
kendala
Memanfaatkan media komunikasi
Whatsaap untuk berkoordinasi dengan
tim dosen, narumsumber dan dekan.
Dan menggunakan media sosial
Facebook dan Instagram dalam
publikasi kegiatan webinar.
43
BAB VII
PENUTUP
`
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan dapa diambil dari laporan akhir aktualisasi nilai-nilai ANEKA
dalam kegiatan ini yang dilaksanakan di lingkungan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Borneo Tarakan. Setelah melaksanakan seluruh
tahapan kegiatan aktualisasi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan aktualisasi dapat
memberikan nilai-nilai sebagai berikut:
1. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi) serta nilai-nilai Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN, Whole Of
Government, Pelayanan Publik) dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang telah dibuat.
2. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi telah memberikan semangat dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawab serta kreatifitas dan inovasi baik dalam pengajaran maupun dalam
penelitian
3. Melalui kegiatan aktualisasi, juga dapat menjalin kerjasama yang baik dengan para dosen
dan instansi tempat kerja.
B. Saran
Adapun saran dari pelaksanan kegiatan aktualisasiyang dilakukan di program studi
Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan adalah sebagai
berikut:
1. Pelaksana kegiatan aktualisasi memberikanpenguatan untuk mengInternalisasikan nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, KomitmenMutu dan Anti Korupsi serta
peran dan kedudukan ASN, sehingga dapat menciptakan dosen yang propesional.
2. Perlu adanya kolaborasi dan sirnegisitas antar dosen dan pimpinan agar internalisasi nilai
ANEKA dapat berkesinambungan sehingga profesionalisme ASN tidak hanya pada narasi
saja.
44
LAMPIRAN
45
Lampiran 1. Undangan rapat kordinasi
46
Lampiran 2. Berita acara
47
Lampiran 3. Daftar Hadir
48
Lampiran 4. Surat Tugas
49
Lampiran 5. Buku saku digital
Link buku saku digital : https://www.flipsnack.com/gandriharyono/buku-saku-ikan-pari.html
50
Lampiran 6. Kegiatan Webiar
51
52
53
Lampiran 7. Publikasi webinar pada youtube Fakultas Perikanan dan ilmu Perikanan
Link video webinar pada youtube : https://www.youtube.com/watch?v=upeXGkKEVR