rancang bangun media pembelajaran radio theory i …

8
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Volume 4, Number 2, April 2020 https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560 e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332 Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I Berbasis Multimedia Animasi 1 Hadi Prayitno, 2 Amril Siregar M, 3 Habib M Yusdartono, 4 Iswandi Idris, 5 Rizaldy Khair Politeknik Penerbangan Medan, Politeknik LP3I Medan Medan, Indonesia [email protected] , [email protected] , [email protected] AbstractPentingnya Media Pembelajaran dimanfaatkan oleh ATKP Medan untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran, Permasalahan yang sering dijumpai dalam pembelajaran avionic adalah keterbatasan resource yang ada karena untuk mengakses pembelajaran avionic para taruna harus mengakses dari LAB CBT dan tidak bisa dari tempat lain. Hal ini disebabkan software Avionic hanya terpasang didalam lab dan tidak bisa dipelajari dari luar lab. Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan proses pembelajaran avionic- Radio Theory I secara digital yang dkemas dalam animasi multimedia untuk Memudahkan para taruna untuk mempelajari avionic Radio Theory I tanpa harus akses di laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Dengan menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle MDLC yaitu metode Konsep (Concept), perancangan (desain), pengumpulan bahan (material collecting), pembuatan (assembly), pengujian (testing), distribusi (distribution). Video yang dihasilkan terdiri dari 4 sub video yaitu Introduction, Radio Wave Propogation, Effects of Athmosphere dan Polarization, dengan durasi 3 menit 28 detik. KeywordsMedia Pembelajaran, Avionic, Radio Theory I I. PENDAHULUAN Video sebagai media pembelajaran sudah cukup marak digunakan dalam pembelajaran. Media Video Pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media Audio Visual Aids (AVA) atau media yang dapat dilihat atau didengar. Media audio motion visual (media audio visual gerak) yakni media yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap. Informasi yang disajikan melalui media ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat dilayar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui projector dapat didengar suaranya dan dapat dilihat gerakannya (video atau animasi). Menurut Anissatul (2009) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan- pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Mayer (2012:87) menjelaskan pula bahwa media pembelajaran berbasis gambar bergerak (animasi/video) dapat mendorong pemahaman peserta didik bila digunakan dengan cara yang konsisten dengan teori pembelajaran multimedia. Rayandra Asyar (2011:8) bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu seumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar mengajar secara efisien dan efektif. Sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut. Niken dan Haryanto (2010:25) mengatakan bahwa multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendakinya untuk proses selanjutnya. Niken dan haryanto (2010:11) mengemukakan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang 61

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I …

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 4, Number 2, April 2020https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Rancang Bangun Media Pembelajaran RadioTheory I Berbasis Multimedia Animasi

1Hadi Prayitno, 2Amril Siregar M, 3Habib M Yusdartono, 4Iswandi Idris, 5Rizaldy KhairPoliteknik Penerbangan Medan, Politeknik LP3I Medan

Medan, [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract— Pentingnya Media Pembelajaran dimanfaatkan oleh ATKP Medan untukterus meningkatkan mutu pembelajaran, Permasalahan yang sering dijumpai dalampembelajaran avionic adalah keterbatasan resource yang ada karena untuk mengaksespembelajaran avionic para taruna harus mengakses dari LAB CBT dan tidak bisa daritempat lain. Hal ini disebabkan software Avionic hanya terpasang didalam lab dantidak bisa dipelajari dari luar lab. Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkanproses pembelajaran avionic- Radio Theory I secara digital yang dkemas dalamanimasi multimedia untuk Memudahkan para taruna untuk mempelajari avionic RadioTheory I tanpa harus akses di laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah menggunakan Dengan menggunakan metode Multimedia Development LifeCycle MDLC yaitu metode Konsep (Concept), perancangan (desain), pengumpulanbahan (material collecting), pembuatan (assembly), pengujian (testing), distribusi(distribution). Video yang dihasilkan terdiri dari 4 sub video yaitu Introduction, RadioWave Propogation, Effects of Athmosphere dan Polarization, dengan durasi 3 menit 28detik.

Keywords— Media Pembelajaran, Avionic, Radio Theory I

I. PENDAHULUAN

Video sebagai media pembelajaran sudah cukupmarak digunakan dalam pembelajaran. Media VideoPembelajaran dapat digolongkan kedalam jenismedia Audio Visual Aids (AVA) atau media yangdapat dilihat atau didengar.

Media audio motion visual (media audiovisual gerak) yakni media yang mempunyai suara,ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat,media ini paling lengkap. Informasi yang disajikanmelalui media ini berbentuk dokumen yang hidup,dapat dilihat dilayar monitor atau ketikadiproyeksikan ke layar lebar melalui projector dapatdidengar suaranya dan dapat dilihat gerakannya(video atau animasi). Menurut Anissatul (2009)media video pembelajaran adalah media yangmenyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep,prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untukmembantu pemahaman terhadap suatu materipembelajaran. Mayer (2012:87) menjelaskan pula

bahwa media pembelajaran berbasis gambarbergerak (animasi/video) dapat mendorongpemahaman peserta didik bila digunakan dengan carayang konsisten dengan teori pembelajaranmultimedia.

Rayandra Asyar (2011:8) bahwa mediapembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatuyang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesandari suatu seumber secara terencana, sehingga terjadilingkungan belajar yang kondusif dimanapenerimanya dapat melakukan proses belajarmengajar secara efisien dan efektif. Sehingga materipembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuhserta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut.

Niken dan Haryanto (2010:25) mengatakanbahwa multimedia interaktif adalah suatu multimediayang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapatdioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapatmemilih apa yang dikehendakinya untuk prosesselanjutnya. Niken dan haryanto (2010:11)mengemukakan bahwa multimedia merupakanperpaduan antara berbagai media (format file) yang

61

Page 2: Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I …

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 4, Number 2, April 2020https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

berupa teks, gambar (vector atau bitmap), grafik,sound, animasi, video, interaksi, dan lainlain yangtelah dikemas menjadi file digital (komputerisasi),digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publikNiken dan Haryanto (2012:12) manfaat multi mediayaitu: (1)Pengenalan teknologi informasi dankomunikasi kepada mahasiswa, (2)Memeberikanpengalaman baru dan menyenangkan baik bagi dosenitu sendiri maupun mahasiswa, (3)Mengejarketertinggalan pengetahuan tentang Iptek di bidangpendidikan, (4) Pemanfaatan multimedia dapatmembangkitkan motivasi belajar para pembelajar,(5)Multimedia dapat digunakan untuk membantupembelajar membentuk model mental yang akanmemudahkannya memahami suatu konsep, (6)Mengikuti perkembangan Ipteks.

Pentingnya Media Pembelajaran jugadimanfaatkan oleh ATKP Medan untuk terusmeningkatkan mutu pembelajaran, Akademi Teknikdan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medanmerupakan institusi pendidikan kedinasan dibawahKementrian Perhubungan yang bergerak dalambidang penerbangan memiliki empat program studiunggulan antara lain, pemandu lalu lintas udara,teknik listrik bandara, teknik telekomunikasi dannavigasi udara, serta teknik pesawat udara.

Avionic merupakan peralatan elektronikpenerbangan yang mencakup seluruh sistemelektronik yang dirancang untuk digunakan dipesawat terbang. Sistem utamanya meliputi sistemkomunikasi, navigasi dan indikator serta manajemendari keseluruhan sistem. Avionik juga mencakupratusan sistem yang berada di pesawat terbang dariyang paling sederhana seperti lampu pencari padahelikopter polisi sampai sistem yang kompleksseperti sistem taktikal pada pesawat peringatan dini.(wikipedia: 2019), selama ini pembelajaran avionicdilakukan di LAB CBT dengan aplikasi desktop yangsudah terinstal didalamnya yang langsung terkoneksike server di New York. Hal ini cukup menyulitkanpara taruna dalam proses pembelajaran, cukupmenyulitkan dalam mengulang pembelajaran karenasatu satunya akses adalah akses kedalam LAB CBT,terutama untuk materi Radio Theory I. Untuk itudibutuhkan suatu media pembelajaran dalam bentukrancang bangun berbasis multimedia animasi.Berdasarkan latar belakang tersebut penting untukmembuat Rancang Bangun Media PembelajaranAvionic Radio Theory I Berbasis MultimediaAnimasi. Penelitian ini dibatasi pada materiIntroduction, radio Wave Propogation, Effects ofAtmosphere, dan Polarization.

II. LANDASAN TEORI

2.1. AvionicAvionik merupakan peralatan elektronik

penerbangan yang mencakup sistem elektronik yangdirancang untuk digunakan pada pesawat terbang.Sistem utamanya meliputi sistem komunikasi,navigasi dan indikator serta manajemen darikeseluruhan sistem. Avionik juga mencakup ratusansistem yang berada di pesawat terbang dimulai darilampu pencari pada helikopter polisi sampai sistemyang kompleks seperti sistem taktikal pada pesawatperingatan dini.

2.2 Radio Direction Finder (RDF)

Radio direction finder (RDF) adalah alatuntuk menemukan arah, atau bantalan, ke sumberradio. Tindakan pengukuran arah dikenal sebagaiarah radio temuan atau kadang-kadang hanyamenemukan arah (DF). Menggunakan dua atau lebihpengukuran dari lokasi yang berbeda, lokasipemancar yang tidak diketahui dapat ditentukan;bergantian, menggunakan dua atau lebih pengukuranpemancar diketahui, lokasi kendaraan dapatditentukan. RDF banyak digunakan sebagai sistemnavigasi radio, terutama dengan kapal dan pesawat

2.3 Automatic Direction Finder (ADF)

Automatic direction finder (ADF) adalahsuatu alat navigasi yang berfungsi sebagai petunjukarah yang menunjukkan arah relatif pesawat terhadaptitik tujuan di darat. ADF digunakan bersama dengannon-directional beacon (NDB) yang berada ditanah,instrumen menampilkan jumlah derajat searah jarumjam dari hidung pesawat ke stasiun yangditerima. ADF memiliki keuntungan biladibandingkan dengan alat navigasi VOR dalam halpenerimaan sinyalnya tidak terbatas pada line ofsight. Sinyal ADF mengikuti kelengkunganbumi. Maksimum jarak tergantung pada kekuatanNDB (Thai Technics.Com, 2010). ADF (AutomaticDirectional Finder) menggunakan frekuensi rendah190 Khz sampai 1750 Khz, ADF dapat menerima duasinyal radio, yaitu sinyal AM dan NDB (Non-Directional Beacon), pada saluran sinyal komersialdisiarkan pada frekuensi 540-1260 Khz, dan jikapada NDB beroperasi pada saluran frekuensi 190-535Khz. Beberapa pesawat terbang yang dilengkapidengan ADF, dapat menerima sinyal frekuensimenengah mulai dari 190Khz sampai dengan 1750Khz. (Federal Aviation Administration, 2012).

2.4 Radio Wave Propagation

62

Page 3: Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I …

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 4, Number 2, April 2020https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Propagasi gelombang radio dapat diartikansebagai proses perambatan gelombang radio daripemancar ke penerima. Transmisi sinyal denganmedia non-kawat memerlukan antenna untukmeradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalambentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombangini akan merambat melalui udara bebas menujuantenna penerima dengan mengalami peredamansepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai diantenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah.Gelombang (em) dalam perambatannya menujuantenna penerima dapat melalui berbagai macamlintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung darifrekuensi sinyal, kondisi atmosfir dan waktutransmisi. Ada 3 jenis lintasan dasar yang dapatdilalui, yakni melalui permukaan tanah (gelombangtanah), melalui pantulan dari lapisan ionosfir di langit(gelombang langit), dan perambatan langsung dariantenna pemancar ke antenna penerima tanpa adapemantulan (gelombang langsung) (Dasar, 2019).Gambar 1 menunjukkan propagasi gelombang radio.

Gambar 1. Propagasi Gelombang Radio

2.5 Propagasi Gelombang Tanah dan GelombangLangit

Gelombang tanah merambat dekatpermukaan tanah dan mengikuti lengkungan bumi,sehingga dapat menempuh jarak melampaui horizon.Perambatan melalui lintasan ini sangat kuat padadaerah frekuensi 30 kHz – 3 MHz. Di atas frekuensitersebut permukaan bumi akan meredam sinyal radio,karena benda-benda di bumi menjadi satu ukurandengan panjang gelombang sinyal. Sinyal daripemancar AM utamanya merambat melalui lintasanini. Gambar Propagasi Gelombang Tanah. Sedangkan Gelombang langit diradiasikan olehantenna ke lapisan ionosfir yang terletak di atmosfirbagian atas dan dibelokkan kembali ke bumi. Ada

beberapa lapisan ionosfir yakni lapisan D , E, F1 danF2, dimana keberadaannya di langit berubah-ubahmenurut waktu, dan sangat mempengaruhiperambatan sinyal. Lapisan D dan E adalah lapisanyang paling jauh dari matahari sehingga kadarionisasinya rendah. Lapisan ini hanya ada pada sianghari, dan cenderung menyerap sinyal pada daerahfrekuensi 300 kHz – 3 MHz. Lapisan F terdiri darilapisan F1 dan F2, mempunyai kadar ionisasi yangpaling tinggi karena dekat dengan matahari, sehinggaada pada baik pada siang maupun malam hari.Lapisan ini yang paling mempengaruhi sinyal radio,dimana pada daerah frekuensi 3 – 30 MHz, sinyalyang sampai ke lapisan ini pada sudut tertentu, akandibelokkan kembali ke bumi, ke tempat yang sangatjauh dari antenna pemancarnya dengan redaman yangkecil, sehingga sangat bermanfaat untuk transmisisinyal. Sinyal yang sampai ke lapisan tersebut padasudut yang besar terhadap bumi, akan dilewatkan keruang angkasa.

2.6 Propagasi Gelombang Ionosfer

Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yangmempunyai range frekuensi 3 – 30 MHz, gelombangdapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauhakibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan padalapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasimelalui lapisan ionosfer ini disebut sebagaiionospheric wave atau juga disebut sky wave.Gelombang ionosfer terpancar dari antena pemancardengan suatu arah yang menghasilkan sudut tertentudengan acuhan permukaan bumi. Dalamperjalanannya, bisa melalui beberapa kali pantulanlapisan ionosfer dan permukaan bumi, sehinggajangkauannya bisa mencapai antar pulau, bahkanantar benua. Aksi pembiasan pada lapisan ionosfirdan permukaan bumi tersebut disebut denganskipping.

Gelombang radio yang dipancarkan daripemancar melalui antena menuju ionofir, dandibiaskan/dipantulkan kembali pada titik B kepermukaan bumi pada titik C. Kemudian olehpermukaan tanah dipantulkan kembali ke ionosfir dansekali lagi dibiaskan ke bumi kembali pada titik Dmenuju penerima di titik E pada permukaan bumi.Untuk memahami proses pembiasan lebih lanjut padaatmofir bumi, maka susunan kita harus mengetahuiproses kimiawi la pisan atmosfir dan faktor-faktoryang mempengaruhinya.Lapisan atmofir bumi terdiri dari 3 (tiga) lapisan,yaitum : lapisan troposfir (troposphere), stratosfir(stratosphere) dan ionosfir (ionosphere). Troposfir

63

Page 4: Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I …

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 4, Number 2, April 2020https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

terletak di permukaan bumi hingga mencapaiketinggian kira-kira 6,5 mil. Lapisan berikutnya(stratosfir) berada mulai dari batas troposfir sampaiketinggian sekitar 25 mil. Dari batas stratofir hinggaketinggian 250 mil adalah lapisan ionosfir. Di atasionofir adalah ruang angkasa. Lapisan troposfiradalah lapisan terendah dari bumi, dan di dalamnyaberisi zatzat yang diperlukan untuk kelangsunganhidup. Lapisan ini dapat dilalui gelombang yangberfrekuensi tinggi menuju lapisan berikutnya.Karena itu, tidak akan terjadi inversi temperatur ataujuga tidak bisa menyebabkan pembiasan yang berarti.Lapisan stratosfir dengan temperaturnya yangkonstan tersebut disebut juga daerah isothermal.

Ionosfir adalah nama yang benar-benarsesuai, karena lapisan ini tersusun dari partikel-partikel yang terionisasi. Lintasan ini tidak terkontroldan bervariasi terhadap waktu, musim dan aktivitasmatahari. Kerapatan pada bagian yang paling atasadalah sangat rendah dan semakin ke bawah, makintinggi kerapatannya. Bagian yang lebih atasmengalami radiasi matahari yang relatif lebih kuat.Radiasi ultraviolet dari matahari menyebabkan udarayang terionisasi menjadi ion-ion positip, dan ion-ionnegatip. Sekalipun kerapatan molekul udara di bagianatas ionosfir kecil, namun partikel-partikel udara diruang angkasa mempunyai energi yang sedemikiantinggi pada daerah tersebut. Sehingga menyebabkanionisasi dari molekul-molekul udara bisa bertahanlama. Ionisasi ini meluas ke bagian bawah di seluruhlapisan ionosfir dengan intensitas yang lebih rendah.Karena itu, derajat paling tinggi terjadi prosesionisasi adalah bagian paling atas dari ionosfir,sedangkan derajat ionisasi terendah terjadi padabagian paling bawah.

Lapisan ionospher terdiri daribeberapa/bermacam-macam lapisan yang terionisasikira-kira ketinggian 40 – 400 km (25 mil – 250 mil)diatas permukaan bumi. Ionisasi ini disebabkan olehradiasi sinar ultraviolet dari matahari yang manalebih terasa pada siang hari dibandingkan padamalam hari.

2.7 Propagasi Gelombang Langsung

Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkanoleh antenna pemancar langsung diterima olehantenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebutLine Of Sight (LOS). Karena perambatannya harussecara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antennapenerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal(blocked spot). Jarak transmisi yang dapat dijangkaupada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh

tinggi antenna pemancar dan penerimanya,direpresentasikan melalui rumus berikut:

Dimana, d : jarak antenna pemancar dan penerima,km ht : tinggi antenna pemancar, m hr : tinggi antenna penerima, mKomunikasi LOS paling banyak digunakan padatransmisi sinyal radio di atas 30 MHz yakni padadaerah VHF, UHF, dan microwave. Pemancar FMdan TV, menggunakan propagasi ini. Untukmengatasi jarak jangkau yang pendek, digunakanrepeater, yang terdiri dari receiver dengan sensitivitastinggi, transmitter dengan daya tinggi, dan antennayang diletakkan di lokasi yang tinggi..

III. METHODE PENELITIAN

3.1 Konsep

Tahap konsep merupakan tahap awal dalamsiklus MDLC. Pada tahap konsep, dimulai denganmenentukan tujuan pembuatan digitaliasi mediapembelajaran avionic serta menentukan penggunaanimasi multimedia tersebut. Pada penelitian ini,tujuan pembuatan animasi multimedia adalahmembantu taruna dalam mempelajari avionic.

3.2 Perancangan

Konsep yang sudah matang akanmemudahkan dalam menggambarkan apa yang harusdilakukan. Tujuan dari tahap perancangan adalahmembuat spesifikasi secara terperinci mengenaiarsitektur proyek, tampilan dan kebutuhan materialproyek, serta gaya. Tahap ini menggunakanstoryboard untuk menggambarkan rangkaian ceritaatau deskripsi tiap scene sehingga dapat dimengertioleh pengguna, dengan mencantumkan semua objekmultimedia dan tautan ke scene lain.

3.3 Pengumpulan Bahan Material Collecting adalah tahap

pengumpulan bahan yang sesuai dengankebutuhan.Bahan-bahan tersebut antara lain gambar,foto, animasi, video, audio, serta teks baik yangsudah jadi ataupun yang masih perlu dimodifikasisesuai dengan kebutuhan yang ada. Bahan-bahantersebut dapat diperoleh secara gratis atau denganpemesanan kepada pihak lain sesuai denganrancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.

3.4 Pembuatan

64

Page 5: Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I …

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 4, Number 2, April 2020https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Tahap assembly adalah tahap pembuatankeseluruhan bahan multimedia. Aplikasi yang akandibuat didasarkan pada tahap design, sepertistoryboard.

3.5 Pengujian

Pengujian dilakukan untuk memastikanbahwa hasil pembuatan animasi multimedia sesuaidengan rencana. Ada dua jenis pengujian yangdigunakan, yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.Pengujian alpha seperti menampilkan tiap halaman,fungsi tombol serta suara yang dihasilkan. Jika adamalfunction maka aplikasi akan segera diperbaiki.Jika telah lolos dalam pengujian alpha maka akandilanjutkan dengan pengujian beta. Pengujian betaadalah pengujian yang dilakukan oleh pengguna,dengan membuat kuisioner tentang aplikasi yangdibuat.

.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Konsep

Didalam rancang bangun media pembelajaranRadio Theory I berbasis animasi ini terdapat 4 subvideo:

i. Introductionii. Radio wave propogation

iii. Effects of athmosphereiv. Polarization

Dimana masing - masing video akan menjelaskansecara detail point point penting dalam Radio TheoryI dalam durasi menit dengan menampilkanmultimedia animasi berisi text dan suara untukpenjelasan.

4.2 Perancangan

didalam rancang bangun media pembelajaran RadioTheory I berbasis animasi ini terdapat 8 jenistampilan yaitu :

a. Halaman Introduction

Gambar 2 menunjukkan tampilan halamanIntroduction, yang berisi tentang pengenalanRadio Theory I

Gambar 2. Halaman Introduction

b. Halaman Radio Frequency Bands

Pada gambar 3 berisi tentang tampilanRadio Frequency Bands. Halaman ini berisitentang penjelasan Radio Frequency Bands.

65

Page 6: Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I …

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 4, Number 2, April 2020https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Gambar 3. Tampilan Halaman Radio Frequency

c. Halaman Ground WavePada gambar 4 berisi tentang tampilanGround Wave. Halaman ini berisi tentangpenjelasan Ground Wave.

Gambar 4. Tampilan Halaman Ground Wave

d. Halaman Space WavePada gambar 5 berisi tentang tampilanSpace Wave. Halaman ini berisi tentangpenjelasan Space Wave.

Gambar 5. Tampilan Halaman Space Wave

e. Halaman Sky Wave

Pada gambar 6 berisi tentang tampilan SkyWave. Halaman ini berisi tentang penjelasanSky Wave.

Gambar 6. Tampilan Halaman Sky Wave

f. Halaman Measurement of DepthPada gambar 7 berisi tentang tampilanMeasurement of Depth. Halaman ini berisitentang penjelasan Measurement of Depth.

Gambar 7. Tampilan Halaman Measurement ofDepth

g. Halaman Effect of Athmosphere

66

Page 7: Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I …

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 4, Number 2, April 2020https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Pada gambar 8 berisi tentang tampilanEffect of Athmosphere. Halaman ini berisitentang penjelasan Effect of Athmosphere.

Gambar 8. Tampilan Halaman Effect of Athmosphere

h. Halaman Polarization

Pada gambar 9 berisi tentang tampilanPolarization. Halaman ini berisi tentangpenjelasan Polarization.

Gambar 9. Tampilan Halaman Polarization

Rancang bangun media pembelajaran Radio Theory Iberbasis animasi ini dibuat dalam sebuah aplikasiPhotoshop dan Adobe Premiere untuk suaramenggunakan Text To Spech dan Balabolka yangdisusun sesuai timeline tertentu agar bisamenampilkan multimedia animasi.berikut penjelasan mengenai hasil testing rancangbangun media pembelajaran Radio Theory Iberbasisanimasi yang telah dibuat : media pembelajaranRadio Theory I berbasis animasi berbentuklandscape yang sudah disesuaikan dengan resolusiyoutube sehingga tidak terlalu berat jika dijalankannanti di android. setelah kita menekan play makavideo akan menampilkan media pembelajaran RadioTheory I berbasis animasi. Dari hasil pengujian yangtelah dilakukan, dapat dilihat bahwa mediapembelajaran Radio Theory I berbasis animasi yangtelah dibuat dapat berjalan dengan baik.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Untuk menghasilkan sebuah rancang bangunmedia pembelajaran Radio Theory I memerlukan 8jenis tampilan yaitu halaman introduction, halamanradio frequency bands, ground wave, space wave,sky wave, measurement of depth, effect ofathmosphere dan polarization. Media pembelajaranyang dihasilkan berdurasi 3 menit 28 detik, yangdapat dimanfaatkan untuk taruna sebagai bahanpembelajaran Radio Theory I.

2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan daripenelitian ini adalah dengan menambahkan studikasus atau soal latihan kedalam kontenpembelajaran.

VI. REFERENCES

ARIANI NIKEN DAN DANY HARYANTO. (2010).PEMBELAJARAN MULTIMEDIA DI SEKOLAH.JAKARTA: PRESTASI PUSTAKA

Dasar, E. (2019) Propagasi Gelombang Radio(Gelombang Elektromagnetik), ElektronikaDasar.

Faizal, I. M., Nurhasanah, N. And Rahmawati, E.(2019) ‘Digitalisasi Permainan TradisionalGalah Melalui Media Game’, 1(1), Pp. 17–21.

Federal Aviation Administration (2012) Aviation

67

Page 8: Rancang Bangun Media Pembelajaran Radio Theory I …

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 4, Number 2, April 2020https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10560

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Maintenance Handbook–Powerplant Volume 2,Aviation Maintenance Handbook–Powerplant(FAA-H-8083-32).

I. Idris and Y. Delvika, “Analisis perancangan sisteminformasi terintegrasi di lingkungan perguruantinggi swasta di medan,” J. Teknovasi J. Tek.dan Inov., vol. 1, no. 2, pp. 15–26, 2014.

R. A. S. Iswandi Idris, Helviana Hasibuan, DoniEfriza, “Ibm Peningkatan ProduktivitasKelompok Usaha Roti ‘Nenot-Nenot’Kelurahan Suka Ramai Medan,” J. Teknovasi,vol. 4, no. 1, pp. 51–58, 2017.

Thai Technics.Com (2010) Automatic DirectionFinder, Thai Technics.Com. Available At:Http://Www.Thaitechnics.Com/Nav/Adf.Html(Accessed: 18 August 2019).

Wikipedia (2018) Avionik, Wikipedia. Available At:Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Avionik(Accessed: 17 August 2019).

Wikipedia (2019) Radio Direction Finder -Wikipedia Bahasa Indonesia, EnsiklopediaBebas, Wikipedia. Wikipedia. Available At:Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Radio_Direction_Finder (Accessed: 18 July 2019).

68