public relations in library
DESCRIPTION
Materi Kuliah Public Relations in LibraryTRANSCRIPT
Public Relations in Library
Wina ErwinaElnovani Lusiana
1
Pemanfaatan perpustakaan sbg pusat ilmu pengetahuan & information center
Perpustakaan SekolahPerpustakaan Perguruan Tinggi
2
Undang-undang tentang Keterbukaan Informasi PublikNo. 4 Tahun 2008
Peran perpustakaan sebagai media belajar
Posisi yang sangat strategis
Masyarakat semakin kritis sekaligus berada pada situasi krisis.
3
Perpustakaan Daerah
“Agent of Change”
4
Visi & MisiMencerdaskan kehidupan anak bangsa
Integrasi perpustakaan di Indonesia, dalam sebuah konsorsium akan menjadi solusi untuk menjawab tantangan tersebut.
5
Fungsi perpustakaan
Sebagai sarana edukasi, informasi dan entertaintment di tengah masyarakat.
6
Masyarakat Indonesia menuju
Information society ‘awareness’nya (kognitif) tentang perpustakaan sebagai public service area.
Ketertarikan untuk datang dan memanfaatkan layanan publik yang satu ini harus mulai dibina (Afektif).
Pelatihan-pelatihan melalui program users educations penting dilakukan agar pengguna tahu dan paham cara memanfaatkan jasa layanan yang ada di perpustakaan secara optimal (psikomotor).
7
Awareness (Kognisi)
8
Ketertarikan (Afeksi)
9
Users Education (Psikomotor)
10
Perpustakaan perlu memiliki ‘citra’, yang positif .
Eksis dan konsisten menjalankan fungsinya secara optimal kepada masyarakat
11
Keahlian seorang Public Relations dapat
membentuk citra sebuah lembaga atau organisasi.
• Sebuah perpustakaan sebagai public service area, membutuhkan kegiatan PR dalam membangun citranya.
• Aplikasi ilmu Public Relations Library akan sangat efektif meningkatkan popularitas perpustakaan hingga kelak dapat memantapkan eksistensi perpustakaan sebagai agent of change
12
Why PR Library ????• Dalam perkembangannya, popularitas perpustakaan
di Indonesia belum menampakkan citra yang positif. • Berbagai faktor penyebab bisa dijadikan alasan,
masih banyak kelompok masyarakat menengah ke bawah yang illiterate (buta huruf),
• Rendahnya minat baca masyarakat, • Mahalnya harga buku • Dan tak kalah mahal juga biaya pendidikan yang
terus meningkat dari tahun ke tahun. 13
Library &
Public Relations
14
American Library Association dalam Powerfull Public
Relations , “The purpose of library public relations is to
develop ongoing programs of contact between librarians and the populations groups that they
serve”.
15
MELALUI PENDEKATAN ILMU PUBLIC RELATIONS, DIHARAPKAN PUSTAKAWAN AKAN MAMPU MERUBAH PARADIGMA TENTANG PERPUSTAKAAN YANG TADINYA HANYA DIANGGAP SEBAGAI BANGUNAN TEMPAT MENYIMPAN KOLEKSI BUKU,
perpustakaan sebagai public service area memberikan layanan secara profesional, dg
berorientasi kepada, user’s needs, wants & demands
16
PR Library
Tools dalam mewujudkan New Paradigm of
Library17
Mengadaptasikan beberapa konsep PR dalam mengembangkan perpustakaan
adalah sebuah proses yang membutuhkan komitmen jangka panjang dari diri pustakawan.
Butuh waktu dan energi yang tidak sedikit untuk mewujudkannya.
Namun apabila sebuah perpustakaan menjalankan konsep ‘Library Public Relations’ maka kelak hal tersebut
akan menjadi aset yang berharga dan merupakan investasi yang tidak sia-sia. 18
Seorang pustakawan harus familiar dengan pengguna perpustakaannya. Pustakawan yang melaksanakan program PR
library harus pula membina staf perpustakaannya melalui kegiatan internal PR agar berpikir positif (goodwill), supportive dan
communicative dengan publik penggunanya baik dengan kelompok actual users maupun dengan kelompok potential users.
19
Program PR sesempurna apapun tidak mungkin berhasil dilaksanakan apabila hanya dilakukan oleh satu orang.
Pelaksanaan program PR library adalah sinergi dari semua pihak yang terlibat dalam struktur organisasi perpustakaan.
20
Seorang PR Library, harus giat menjalin komunikasi dengan stafnya dan selalu memberikan stimulus-stimulus kepada penggunanya hingga didapatkan feedback yang dikehendaki.
21
Membidik potential users sebagai sasaran program adalah pekerjaan PR library dalam bagian eksternal PR.
Memastikan para pengguna perpustakaan ‘well informed’ terhadap segala fasilitas layanan yang ada di perpustakaan adalah juga merupakan tanggung jawab seorang PR library.
Secara berkala melakukan users education melalui events atau melalui PR campaign juga merupakan salah satu upaya yang harus terus dirancang dan dilakukan secara berkesinambungan.
22
EVENT CAMPAIGN
23
SCOTT M. CUTLIP, ALEEN H. CENTER, GLEN M. BROOM (2000) :
PR is the management function which evaluate public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, etc.
24
Cutlip, Center & Broom , Effective PR tahun 2000 atau terjemahan tahun 2005
Sebagai suatu kegiatan dan sekaligus merupakan proses komunikasi diperlukan suatu tahapan yang memungkinkan proses PR itu dapat berjalan secara efektif melalui proses sebagai berikut :
1.Fact Finding &Feedback2. Planning & Programming3. Communicating & Action
4. Evaluation25
fact findingmengumpulkan data dan fakta yang dibutuhkan tentang kondisi perpustakaan.
Apa visi-misi perpustakaan kita, bagaimana kualitas staf yang ada, berapa jumlah actual users perpustakaan dan bagaimana dukungan pihak lembaga
tempat perpustakaan kita bernaung.
26
planning & programming
Setelah mengumpulkan data serta fakta yang dibutuhkan, langkah kedua adalah planning & programming .
Dalam tahap ini, seorang PR library mulai melakukan analisis terhadap hasil fact finding.
Salah satunya, dapat digunakan Analisis SWOT.
27
Analisis SWOT,memilah-milah data dan fakta yang telah dikumpulkan,
Bagian mana dari perpustakaan yang dapat dijadikan kekuatan (Strenght), misalnya, dari jumlah pengguna, aset yang ada berupa gedung atau fasilitas, ataupun dukungan dari pihak lembaga penaung.
Lalu bagian mana dari perpustakaan yang menjadi titik lemah (Weakness), misalnya SDM yang kurang memenuhi standar kualifikasi perpustakaan atau fasilitas teknologi informasi yang kurang memadai.
Pada tahap Opportunity, analisa dapat berpijak pada faktor-faktor yang menjadi aset unggulan di perpustakaan yang kita bina, kita kembangkan faktor-faktor unggulan tersebut agar membuka peluang-peluang baru untuk semakin berkembangnya perpustakaan kita.
Dan pada tahap Treathened, kita merubah kelemahan yang ada menjadi tantangan yang harus dijawab dan diupayakan solusinya. Hasil analisis tersebut ditindaklanjuti dengan perencanaan program kegiatan PR yang dianggap tepat.
28
communication & action.
Setelah tahap planning dan programming dilalui, maka tahap selanjutnya adalah langkah yang ketiga, yaitu communication & action.
Pada tahap ini, keberhasilan sosialisasi program kepada berbagai pihak yang terkait akan sangat menuntut kemampuan PR sebagai seorang komunikator. Disetujui atau tidaknya pelaksanaan program kegiatan PR library yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya ditentukan pada fase ini.
29
Evaluation.
Apabila program disetujui dan telah dilaksanakan maka tahap berikutnya adalah tahap evaluation.
Kegiatan yang dilakukan harus dievaluasi secara detail, tahap demi tahap, kemudian dipilih mana yang paling efektif dan mendapatkan feedback positif dari sasaran program.
Hasil evaluasi tersebut langsung diolah kembali sebagai bekal (dokumentasi) untuk program PR Library selanjutnya.
30
Setiap program atau kegiatan PR library merupakan sebuah proses yang sirkuler .
• Satu kegiatan usai segera ditindaklanjuti dengan program-program selanjutnya yang berkesinambungan dengan kegiatan sebelumnya.
31
Visi misi lembaga harus menjadi nafas dalam setiap proposal yang dibuat.
• Dukungan positif dari lembaga tempat perpustakaan berada adalah merupakan hal mutlak yang harus didapatkan setiap kegiatan perpustakaan .
32
PR cannot stick his head on the sand (Grunig, Managing Public Relations).
Kerjasama eksternal juga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Menjadi pustakawan yang profesional harus ‘mobile’.
Menjalin hubungan kerjasama sebanyak-banyaknya akan membuat perpustakaan kita populer. Terlibat dalam berbagai event penting akan sangat berpengaruh terhadap eksistensi perpustakaan.
Misalnya mengelola information center dalam suatu kegiatan pameran atau exhibition.
Atau menjadi information resources center pada masa kampanye pemilu. Memiliki jalinan kerjasama dengan berbagai asosiasi profesi dan
kalangan agency juga akan memantapkan eksistensi perpustakaan tempat kita bekerja sebagai pustakawan.
Kehadiran pihak sponsor dalam setiap kegiatan PR library akan sangat membantu keberhasilan program yang kita laksanakan.
Mutual understanding dan simbiosis mutualisma antara perpustakaan dan publiknya baik eksternal maupun internal akan membuahkan kerjasama yang harmonis dan berkelanjutan.
33
Pemahaman serta penerapan konsep PR library diharapkan dapat menghadirkan fenomena baru, yaitu sinergis antara PR dan Perpustakaan dalam membentuk citra lembaga.
PR yang dalam setiap program kegiatannya harus berbekal data dan informasi memiliki’back-up’, Perpustakaan yang hadir sebagai pusat informasi bagi lembaganya.
Atau Integrasi antara PR & Library, melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, dimana Library Empowering dijadikan sebagai sebuah program unggulan CSR.
34
“Learning Organization”
Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Change, “.
35
“Learning Organization”, seperti yang dikatakan Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Change, “.
Mengingat peran perpustakaan sebagai media belajar bagi masyarakat, maka ada baiknya para Public Relations Officers mulai tergerak untuk membentuk citra perusahaannya menjadi sebuah “Learning Organization”, seperti yang dikatakan Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Change, “. Inti dari organisasi yang belajar adalah informasi, yaitu tersedianya informasi yang accessible dan selalu diperkaya melalui proses interaksi yang sehat. Manusia-manusia dalam organisasi harus selalu berada dekat dengan informasi, melihat fakta-fakta baru dan tertantang untuk menciptakan yang baru”.
36
Kehadiran perusahaan-perusahaan besar sebagai “Learning Organisation” adalah peluang dalam melahirkan paradigma baru yaitu kerjasama yang harmonis antara pustawan dan PR Officers untuk mewujudkannya.
Seorang PR Officers perusahaan yang menganut filosofi “Learning Organization”, memberdayakan satu perpustakaan (sebagai media belajar masyarakat), maka berapa ribu perpustakaan yang dapat dihadirkan untuk melayani masyarakat hingga berhasil mencerdaskan kehidupan anak bangsa Indonesia.
37
Fenomena Perpustakaan & Public Relations
di Indonesia
38
• Saat ini, PR Library di Indonesia mulai dijalankan oleh beberapa institusi.
• Besar-kecilnya lingkup kegiatan PR Library juga beragam.
• Beberapa perpustakaan besar semacam Perpustakaan Nasional memiliki Divisi PR yang secara khusus menangani kegiatan-kegiatan PR baik internal maupun eksternal perpustakaan.
39
PR Perpustakaan Perguruan Tinggi
• Perpustakaan Perguruan Tinggi juga memiliki bagian humas yang terpisah dengan bagian lainnya,
• Misalnya Perpustakaan Pusat Universitas Padjadjaran, UPT Perpustakaan Pusat ITB, dan lain-lain.
40
• Perpustakaan Pusat Perguruan Tinggi juga kerap melakukan kegiatan PR Library yang sudah terjadwal dan berkelanjutan setiap tahun ajaran baru.
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan biasanya seputar yang mencakup promosi perpustakaan, in house journal, Users Educations & study tour.
41
ADULT PROGRAMS IN THE LIBRARY
BRETT W LEARALA, Chicago & London, 2002
42
10 Generating Publicity• Display the title of the program prominently• List the presenter• Include a brief description of the program• If the presenter is antara author, consider including a quote from one of
his or her works• List the day, date & time of the program will occur. Include a beginning &
antara ending time• List the library or libraries where the program will occur. Include the
address & phone number of the library as well.• Includes your snazzy library logo.• Include the universal symbol for wheelchair accessibility• Put the word”free” on the flyer, make surprised• A cool graphic relating to the event , interesting images, clip art, a
photograph of the performer, etc.
43
Publicity
• News letters • Mailing lists• Press release• Public Services Announcements (PSAs) Press
release in the air (radio & TV)• Paid advertising (side of buses, billboard,
storyboard)• Direct publicity
44
Publicity tips
• Check your logo, is it old?• Take a walk trhough the library with fresh
eyes• Renew relationships with local reporters,
editors• Try to partisipate in information fairs, home
shows, senior events”Promote the library on the road)
• Publicity calendar
45
Producing the Program
• Arrangements• Pre event• Publicity• Printed needs for programs (copy handouts)• Guest details• At the end of event
46
The contingency plan
• Let the audience know “Program Cancelled” also the reason.
• Apologize• Let audience know the program will be held at
other locations in the near future• Show time• Wrap up
47
Evaluating the Program
• The audience evaluation• The staff program report• What does it all mean• (-) comments• See which program were huge successes &
get sugestions for future programs
48
SPACESTHE STEP BY STEP LIBRARY MAKE OVER
KIMBERLY BOLAN TANEYALA, CHICAGO, 2003
49
Long-Term Promotion
• Create the ideal young adult spaces, how do you get teens to use it?
• The key is to let them know about the new spaces, materials, programs & services avaliable to them.
50
Adult & the Teen Area
• The First step inpacking a library with teenagers is, by far & wide, having “cool” staff.
• The right materials : collections, technology, programming
• Marketing• Visual merchandising• Bookstore basics• advertising
51
• Pustakawan profesional yang berkesempatan menjalankan PR Library di perpustakaannya harus bersemangat dalam menanggapi perubahan demi perubahan yang terjadi.
• Perkembangan perpustakaan di Indonesia perlu dicermati dan tetap dikendalikan agar berada pada idealisme visi dan misi ‘mencerdaskan kehidupan anak bangsa’.
52
Kesimpulan dari uraian diatas adalah semua
perpustakaan membutuhkan PR Library .
Besar kecilnya kegiatan PR di perpustakaan sangat bergantung kepada kapasitas perpustakaan itu sendiri.
Intinya kehadiran perpustakaan janganlah sampai sia-sia hanya sebagai pelengkap struktural sebuah organisasi atau lembaga saja.
Perpustakaan adalah refleksi peradaban manusia yang harus terus mengoptimalkan eksistensi dan fungsinya di tengah-tengah masyarakat.
53
Planning Special Events
54
A Special event that will be held just once and is focused on a specific objective.
• It is important for event planners to note the distinction between library programs & special events
• Library programs are defined as regularly scheduled, continuing offerings such as lectuter series, library instructions classes, book discussion groups, story hours & reading clubs.
• Special events are one time events focused on a specific purpose
55
Creating A Special Event
• Step 1 : Develop Strategies for success• Step 2 : Develop a Checklist• Step 3 : Create the budget• Step 4 : Broaden the library’s Base with
Sponsors• Step 5 : Consider Logistic• Step 6 : Evaluate the event
56
It’s a Matter of Fit
• Even smaal libraries & libraries new to PR & fundraising can bennefit from sponsorship opportunities.
• Other factors to consider when recruiting a sponsor include image compability, audience composition, publicity opportunities, bottom line tie ins, exclusivity & value-added benefits.
57
Developing the partnership
• The library must know what it needs• First impressions are everything• Don’t enter a relationship hoping to change
the corporate partner• One partner will always want to get serious
sooner than the other• One-night stands are to be avoided
58
Kimberly Rudd, national director of marketing & deve,opment at KaBOOM
Seeking sponsor is really about seeking a partner with whom your organization will share benefits & values, rather than simply taking them as in a donor relationship, entering into a partnership between a nonprofit organization & a corporation required TrustClarityPatiencecreativity
59
8. Desktop Publishing & Image
60
Desktop Software, for PR materials
• Create variety by using different fonts, type sizes & colors
• Create interest by inserting topical or humorous graphics
• Create folded brochures
61
• Librarians designing PR should always keep in mind the multicultural version of the Golden Rule created by Judith Session, dean & University librarian at Miami University of ohio :”Do unto others as they would prefer to be done unto”
62
Consistency
Creating a consistent visual image for the library is critical
63
Photocopiers
Brochures, flyers, posters & other PR materials can be reproduced easily
on a photocopiers.
64
Color Printers & Color Copiers
Color printers are much less expensive than in the past
65
Diversity
Library patrons & library staff are diverse, keep that in the mind when planning &
creating PR materials
66
PR Lessons :
Sellected Annotated Bibliography
67
• One cannot deny the importance of positioning an organization & its administrators to leadThe selections in this annotated bibliography have been written by experts in the areas of marketing, bussiness communications & advertising.
• Benefit from all the ways that getting media coverage can make their work easier.
68
Banyak manfaat yang dapat diberdayakan dari perpustakaan guna membangun masyarakat yang beradab & berbudaya.
69
PR Library not only as a concept but also become solutions for empowering our Indonesian future
as informations society.
70
Perpustakaan ITB berdiri bersamaan dengan lahirnya Technische Hoogeschool (TH) di Bandung
pada tahun 1920, sebagai cikal bakal ITB pada masa pendudukan Belanda. Perpustakaan ITB
yang saat itu dikenal sebagai Perpustakaan TH dikenal sampai ke luar negeri karena memiliki
koleksi yang sangat bermutu dengan cakupan yang luas, meliputi hampir semua bidang ilmu,
mulai dari ilmu rekayasa, ilmu pengetahuan alam, sosiologi, filosofi, sastra, musik dll. Koleksi
buku yang dimiliki Perpustakaan TH kebanyakan berbahasa Belanda, Perancis, Jerman dan
Inggris. Saat itu Perpustakaan TH memiliki koleksi karya tokoh-tokoh terkenal dalam bidang
masing-masing seperti seri karya Bertrand Russell, karya-karya ahli Fisika H.A Lorentz, ahli
matematika dan astronomi K.F Gauss, dan tokoh-tokoh lainnya seperti Charles D.Darwin, William
Shakespeare dan Goethe. Bahkan laporan Alfred C.Kinsey yang pada masa itu sangat
menghebohkan mengenai perilaku seks masyarakat Amerika tahun 1940-an yang terbit dengan
judul The Kinsey Report pun sudah dimiliki Perpustakaan TH.
71
Program Public Relation
• Training/kursus singkat dalam bidang perpustakaan
• Event organizer• Library tour
72
Perencanaan kegiatan Public Relation berdasarkan analisis 6P
• Produk• Place (Tempat)
KOLEKSI DI LANTAI 1Koleksi CadangKoleksi Tingkat PertamaKOLEKSI DI LANTAI 2 BAGIAN SELATANKoleksi UmumKoleksi Pandang DengarKoleksi The World BankKOLEKSI DI LANTAI 2 BAGIAN UTARAKoleksi Rujukan
73
KOLEKSI DI LANTAI 3Koleksi KerjaKoleksi Majalah & Jurnal IlmiahKoleksi KlipingKoleksi BibliografiKOLEKSI DI LANTAI 4Koleksi KerjaKoleksi KhususKoleksi Joke MulyonoKoleksi National Luchct en Ruimtevaart LaboratoryKoleksi United States Geological Survey
• Price (Harga)• Promotion (Promosi)• Power • Public relation
74
75
PERPUSNAS
76
77
COMPANY PROFILE
• SEJARAH• FALSAFAH LOGO• KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, WEWENANG• VISI DAN MISI• ALAMAT
78
SEJARAH
Didirikan oleh Mentri Pendidikan & Kebudayaan, Daoed Joesoef pada tanggal 17 Mei 1980.
Ada di 3 tempat berbeda
Keppres No. 50 th 1997 tertanggal 29 des 1997
Menjadi perpustakaan berskala Nasional
79
FALSAFAH LOGO
• BUKU TERBUKA• NYALA OBOR• DUA TANGAN TERKATUP DENGAN LIMA
JARI MENOPANG• LIMA DASAR PENUNJANG DAN LIMA SINAR
MEMANCAR• LATAR BELAKANG LINGKARAN• WARNA BIRU
80
KEDUDUKAN
• LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN
• BERADA DI BAWAH DAN BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PRESIDEN DIKOORDINASIKAN OLEH MENDKNAS
• MELAKSANAKAN TUGAS DIBIDANG PERPUSTAKAAN SESUAI PERATURAN
81
• VISI, PEMBERDAYAAN POTENSI PERPUS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN BANGSA
• MISI1. MEMBINA, MNEGEMBANGKAN DAN
MENDAYAGUNAKAN SEMU JENIS PERPUS2. MELESTARIKAN BAHAN PUSTAKA(CETAK&REKAM) SEBAGAI HASIL BUDAYA BANGSA3. MENYELENGGARAKAN LAYANAN
PERPUSTAKAAN
82
ALAMAT
SEKERTARIAT UTAMAJL. SALEMBA RAYA 28A JKT 10430021-3154864, 3154870 (HUNTING)E-MAIL : [email protected]
DEPUTI PENGEMBANGN SUMBER DAYA PERPUSTAKAANJL. MERDEKA SELATAN NO. 11021-3844131 (HUNTING)
E-MAIL : [email protected], [email protected]
83
Diagram Public Relation PERPUSNAS
MEDIA
10 %
REGULATO-RY BODIES
10 %
GOVERMENT
15 %
CUSTOMER
GROUPS
10 %
INFLUENCE
10 %
DISTRIBUTI-ON
10 %
CONSUMERS
25 %
TRADE
5 %
PERPUSNAS
84
Consumers (25 %)
• Dalam hal ini consumers menjadi salah satu poin yang memiliki peranan paling penting dalam kelangsungan proses kerja suatu lembaga informasi (perpustakaan).
Consumers PERPUSNAS antara lain:• Mahasiswa• Pelajar• Pekerja• Masyarakat umum lain
85
. Media (10 %) • Merupakan salah satu aspek yang berpengaruh dalam proses
perkembangan suatu lembaga, khususnya menyangkut hal yang berkaitan langsung dengan masyarakat (publik). Selain itu media juga berperan besar dalam pendalaman citra suatu lembaga. Media dapat mengangkat sekaligus menjatuhkan citra dari suatu lembaga, untuk itu perlu dibina hubungan yang baik antara lembaga dengan media.
Media yang memiliki kerjasama dengan PERPUSNAS:• Kompas• Pikiran Rakyat• Media Indonesia• RCTI, SCTV, METRO TV, RRI, TVRI
86
Government/ Pemerintah (15%)Pemerintah sebagai penanggung jawab program menjadi faktor yang menentukan ada/ tidaknya sebuah lembaga, faktor yang mengizinkan boleh/ tidaknya sebuah lembaga didirikan.
Beberapa lembaga milik pemerintah yang memiliki kerjasama dengan ANRI:
• PEMDA DKI Jakarta• Departemen Pendidikan Nasional• Perpustakaan Nasional• Universitas Indonesia• Universitas Negeri Jakarta
87
Distributor (10 %)Distributor merupakan faktor pendukung dan penunjang sebuah lembaga informasi/ perpustakaan dalam menjalankan peranannya. Distributor merupakan pemasok utama produk- produk yang akan ditempatkan di PERPUSNAS sebelum dilepas/ disebarluaskan kepada masyarakat umum. Untuk itu hubungan yang baik antara lembaga dengan distributor- distributor terkait harus terus dijaga dan dibina.
Beberapa distributor yang berhubungan dengan PERPUSNAS:• Airlangga• Balai Pustaka• Gramedia• Semua distributor buku yang bekerja di Indonesia
88
Customers Groups (15 %)Merupakan pengguna tetap perpustakaan yang mempengaruhi berlangsungnya kegiatan dalam perpustakaan. Biasanya mereka telah terdaftar sebagai anggota perpustakaan.
Dalam hal ini yang merupakan customers groups yaitu:• Mahasiswa• Pelajar• Pekerja• Masyarakat umum
Produk yang mereka cari tidak hanya terdiri dari satu produk saja, melainkan banyak produk, tergantung dari kebutuhan informasi.
89
Regulatory Bodies (10 %)Merupakan lembaga diluar pemerintah yang memiliki wewenang terhadap keberadaan beberapa produk yang telah dipublikasikan. Kita sebagai pengelola lembaga yang memiliki produk di bawah pengawasan mereka harus mengikuti peraturan yang telah mereka tetapkan.
Lembaga yang memiliki wewenang dalam hal ini :• Majelis Ulama Indonesia (MUI)• Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI)
90
. Influence (10 %) Hal yang mempengaruhi tertarik/ tidaknya khalayak/ masyarakat terhadap produk yang ditawarkan. Dalam hal ini kita harus mengedepankan hal- hal yang sedang dilirik/ digemari oleh masyarakat, agar mereka tertarik untuk mengunjungi lembaga yang kita kelola.
Hal- hal yang harus diperhatikan:• Mutu dan kualitas produk• Sistem promosi• Fasilitas, sarana dan prasarana• Dekorasi interior dan eksterior bangunan perpustakaan• Sistem service/ pelayanan yang baik
91
Trade (5 %)
Merupakan faktor pelengkap dari setiap lembaga. Dalam hal ini lembaga informasi/
perpustakaan biasanya dilengkapi dengan ruang fotokopi untuk kemudahan bagi konsumen dalam
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Bekerjasama dengan penerbit untuk
memasarkan beberapa produknya (yang dijual) selain untuk dipinjamkan/ disewakan
sebagaimana lazimnya sebuah perpustakaan.
92
Daftar pustaka
Cutlip, Scott M. Center, Allen H; Broom, Glen M. 2000. Effective Public Relations. New Jersey : Prentice Hall International.
Kasali, Rhenald . 1994. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Godden, Irene P. 1984. Library Technical Services, Operations and Management. London : Academic Press, Inc.
McKee, Bob. 1989. Planning Library Service. London : Clive Bingley
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Karp, Rashelle S. 2002. Powerfull Public Relations, A How to Guide for Libraries. Chicago & London : American Library Associations
Kasali, Rhenald. 2005. Change. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
93