prospek usaha suplemen kesehatan hewan …
TRANSCRIPT
1
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN KESAYANGAN
BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Ivan Taufiq Nugraha1,1, Gilang Ramadhan2,2, Tasya Cantika Dwi Destari3,3, Aulia Izahra
Adil Maulidia4,2, Agnisa Yasfa Azzahra5,1, Tetty Barunawati Siagian6,1*
1Program Studi Paramedik Veteriner, Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor, Indonesia 2Program Studi Analisis Kimia, Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor, Indonesia
3Program Studi Manajemen Agribisnis, Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor, Indonesia *Corresponding author: [email protected]
ABSTRAK
Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan jenis ikan konsumsi yang disukai oleh
masyarakat dan hanya dikonsumsi sekitar 45-50% sedangkan sisanya menjadi limbah yang
termanfaatkan secara terbatas. Satu pedagang ikan tongkol di Kota Bogor dapat
menghasilkan limbah ikan tongkol sebanyak 100 kg/hari yang dapat mencemari
lingkungan. Padahal kandungan limbah ikan tongkol tinggi akan minyak ikan dan kalsium.
Kandungan limbah ikan tongkol dikombinasikan dengan kunyit untuk menjadi sebuah
suplemen kesehatan bagi kesehatan hewan kesayangan. SUTAN merupakan feed
suplement untuk hewan kesayangan berbahan baku limbah ikan tongkol dengan kunyit
yang memiliki manfaat utama untuk meningkatkan nafsu makan dan proses pertumbuhan
dari hewan kesayangan. Peluang pasar feed suplemen sangat menjanjikan karena
perolehan data pangsa pasar Indonesia terkait pet product telah mencapai 16,9% dan
populasi hewan kesayangan di Indonesia telah mencapai 23.000.000 ekor. Analisis laba
rugi menunjukkan perolehan pendapatan yang layak untuk dikembangkan. Sistem dan
jaringan pemasaran cukup efektif meningkatkan penjualan yang telah mencapai omzet
penjualan Rp. 5.562.550 selama periode bulan agustus-september 2021. Analisis cash flow
menunjukkan prospek usaha yang bagus dan terus berkembang selama 1 tahun mendatang.
Strategi untuk peningkatan usaha ke depan adalah dengan meningkatkan kerjasama mitra
penjualan.
Kata-kata kunci : finansial, kunyit, non-finansial, dan zero waste.
ABSTRACT
Mackarel Tuna (Euthynnus affinis) is a type of consumption fish that is preferred by the
community and is only consumed by about 45-50% while the rest becomes waste that is
used on a limited basis. One of the tuna traders in Bogor City can produce as much as 100
kg of tuna waste/day which can pollute the environment. Even though the waste content of
tuna fish is high in fish oil and calcium. The content of tuna fish waste combined with
turmeric becomes a health supplement for pet health. SUTAN is a feed supplement for pets
made from raw tuna fish waste with turmeric content which has the main benefit of
increasing the pet's appetite and growth process. The market opportunity for feed
supplements is very promising because the data obtained from the Indonesian market share
related to pet products has reached 16.9% and the pet population in Indonesia has reached
23,000,000 heads. Profit and loss analysis shows that the income earned is feasible to be
developed. The marketing system and network are quite effective in increasing sales which
have reached a sales turnover of Rp. 5,562,550 during the period August-September 2021.
Cash flow analysis shows good business prospects and continues to grow over the next 1
year. The strategy for future business improvement is to increase sales partner
cooperation.
keywords: financial, turmeric, non financial and zero waste.
2
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
PENDAHULUAN
Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan ikan konsumsi yang banyak
disukai oleh masyarakat karena memiliki citra rasa yang enak dan harga jual yang
relatif murah serta dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat (Nabila et
al., 2017). Walaupun demikian ikan tongkol hanya dapat dikonsumsi sekitar 45-
50% dan sisanya menjadi limbah seperti kepala, perut, tulang, dan ekor.
Kebanyakan limbah ikan tongkol belum termanfaatkan semuanya sehingga dibuang
langsung kelingkungan. Limbah ikan tongkol hanya termanfaatkan secara terbatas
untuk membuat pupuk kompos, pakan ternak, dan gelatin. (Sitompul et al., 2020).
Limbah ikan tongkol dihasilkan oleh pedagang ikan tongkol yang memisahkan
antara daging dan limbahnya. Pedagang ikan tongkol di Kota Bogor dapat
menghasilkan limbah ikan tongkol sebanyak 100 kg/pedagang/hari yang berpotensi
mencemari lingkungan. Padahal kandungan limbah ikan tongkol khususnya bagian
kepala dan perut mengandung minyak ikan serta tulang dan ekor tinggi akan
kandungan kalsium. Minyak ikan dapat bermanfaat untuk merangsang kecerdasan
otak dan mengurangi infeksi sedangkan kalsium dapat merangsang pertumbuhan
gigi dan tulang serta mencegah osteoporosis (Wicaksono 2017).
Kandungan limbah ikan tongkol dapat ditunjang kebermanfaatannya
dengan kunyit yang memiliki kurkumin untuk menciptakan suatu produk
wirausaha bagi hewan kesayangan. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat (Balittro) dalam Sundari (2016), rimpang kunyit mengandung kurkumin
sebanyak 10,92%. Kandungan kurkumin dan senyawa kimia lainnya pada rimpang
kunyit bermanfaat dalam aktivitas farmakologi yaitu sebagai anti inflamasi, anti
imunodefisiensi, anti virus, anti bakteri, anti jamur, anti oksidan, anti karsinogenik,
dan anti infeksi (Aziz 2019). Berdasarkan kandungan manfaatnya maka kombinasi
limbah ikan tongkol dengan kunyit dapat menjadi sebuah feed suplement untuk
menjaga kesehatan hewan kesayangan dan mendukung terwujudnya prinsip zero
waste.
Pemanfaatan limbah ikan tongkol dapat membantu terwujudnya prinsip
zero waste dikarenakan memanfaatkan limbah yang masih belum termanfaatkan
secara maksimal sehingga mengurangi resiko pencemaran lingkungan (Handayana
et al. 2019). Prinsip zero waste sejalan dengan implementasi Sustainable
Development Goals (SDGs) poin ke dua belas yaitu tentang konsumsi dan produksi
yang bertanggung jawab. Implementasi SDGs poin ke dua belas mengenai
konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dari bahan pangan asal hewan
berupa ikan tongkol untuk dimanfaatkan secara menyeluruh bagiannya (zero waste)
(Indahsari dan Zuhdi. 2017). Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs)
poin ke dua belas dapat semakin mudah untuk terwujud dengan adanya peningkatan
aktivitas hobi di Indonesia untuk memelihara hewan kesayangan yang semakin
bervariasi seperti kucing, anjing, reptil, dan burung (Doughlas 2015).
3
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi di sektor hewan kesayangan
yang telah mencapai 15,6% di wilayah Asia Tenggara dan dinilai sebagai pasar
potensial terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia (Layyinah 2019). Menurut
data survei oleh World Society for the Protections an Animal (WSPA) dalam Diana
(2020), tercatat peningkatan jumlah populasi hewan kesayangan di Indonesia
selama pandemi COVID-19 sebanyak 23.000.000 ekor. Jumlah populasi tersebut
menjadikan Indonesia sebagai peringkat kelima di dunia setelah Amerika Serikat,
Brasil, Cina, dan Rusia.
Seiring terjadinya peningkatan jumlah populasi hewan kesayangan di
Indonesia tidak lepas kaitannya dengan upaya perawatan kesehatan hewan yang
terimplementasi dalam empat pilar kesehatan hewan oleh pet owner. Empat pilar
kesehatan hewan diatur oleh World Health Organization (WHO) yang telah
menetapkan empat pilar kesehatan hewan yaitu promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif (Wahyuningsih dan Januari 2020). Terwujudnya implementasi empat
pilar kesehatan hewan berhubungan erat dengan kemampuan dari pemilik hewan
(pet owner) untuk mengeluarkan biaya perawatan kesehatan hewan kesayangannya.
Perawatan kesehatan yang dilakukan oleh pet owner yaitu dengan memberikan
kebutuhan feed suplemen untuk mewujudkan empat pilar kesehatan hewan terutama
tindakan preventif sebagai pendukung perolehan data pangsa pasar untuk
menciptakan produk wirausaha. Indonesia memiliki pangsa pasar untuk makanan
anjing (dog food) 51,8%, makanan kucing (cat food) 20,2%, produk terkait hewan
peliharaan (pet products) 16,9% dan produk lainnya 11,1% (Nurlayli dan Hidayati
2014). Berdasarkan berbagai potensi limbah ikan tongkol dan peluang pasar yang
telah dipaparkan maka produk wirausaha suplemen kesehatan untuk hewan
kesayangan memiliki keberlanjutan usaha yang layak melalui pemaparan kelayakan
non finansial dan finansial.
METODE
Waktu dan Lokasi Produksi
Produk wirausaha SUTAN diproduksi secara luring yang terbagi menjadi
dua periode produksi sekaligus terlaksana di dua lokasi produksi yang berbeda.
Periode periode pertama di Laboratorium Gizi Sekolah Vokasi IPB pada tanggal 22
– 24 Juni 2021 dan periode kedua di Klinik Hewan Sekolah Vokasi IPB tanggal 20
– 30 September 2021. Kegiatan produksi SUTAN tetap mematuhi protokol
kesehatan yang ketat serta melakukan penyesuaian terhadap kebijakan peraturan
PPKM Jawa – Bali.
Persiapan Alat dan Bahan Baku Produksi
Pemilihan alat dan bahan dalam proses produksi ditentukan berdasarkan
kesesuaian peralatan dan bahan untuk menjaga kualitas feed suplemen SUTAN.
Peralatan penunjang dalam proses produksi yaitu oven listrik, blender, wadah
4
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
stainless, loyang stainless, sendok, spatula, dan cobek. Bahan baku yang digunakan
untuk memproduksi SUTAN yaitu limbah ikan tongkol, kunyit, botol kemasan
ukuran 30 mL dan 60 mL, kapsul nomor 2, dan silica gel 1 gram. Limbah ikan
tongkol diperoleh dari sisa penjualan ikan tongkol di Pasar Kota Bogor sedangkan
kunyit, botol kemasan, kapsul, dan silica gel diperoleh melalui marketplace.
Kelayakan Non Finansial
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran merupakan elemen penting dalam menjalankan
sebuah bisnis agar memperoleh omzet yang sesuai. Perolehan omzet sejalan
dengan keberlanjutan usaha melalui penjualan produk wirausaha yang dapat
terjual di masa kini dan masa mendatang. Penjualan produk wirausaha dapat
ditingkatkan melalui rancangan strategi pemasaran dengan bantuan media
sosial (Valentika et al. 2020). Pemasaran melalui media sosial (social media
marketing) adalah bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung untuk
membangun kesadaran, dan tindakan dari suatu produk dalam menunjang
keberlanjutan usaha. Beragam penggunaan alat bantuan pemasaran sehingga
diperlukan sebuah strategi pemasaran yang dapat menjadi penentu suatu
keberlanjutan usaha untuk meningkatkan penjualan produk wirausaha (Assauri
2013).
2. Aspek Teknik dan Teknologi
Aspek teknis meliputi penentuan lokasi usaha, perolehan bahan baku
produksi, pemilihan peralatan dan jenis teknologi yang digunakan untuk
menunjang proses produksi SUTAN (Irsan dan Permana 2021). Aspek teknis
dan teknologi berhubungan dengan skala dan luas lokasi serta peralatan
produksi sehingga dapat menentukan nilai break even point (BEP) (Arianton et
al. 2019).
3. Aspek Manajemen
Aspek ini mencakup manajemen dalam pelaksanaan usaha mulai dari
sumber daya manusia, organisasi maupun keuangan untuk keperluan produksi
dan pemasaran SUTAN. Menurut Kasmir dan Jakfar (2004) bahwa aspek
manajemen digunakan untuk meneliti kesiapan sumber daya manusia yang akan
menjalankan usaha dengan analisis kesesuaian struktur organisasi yang sesuai
dengan usaha yang akan dijalankan. Aspek manajemen SUTAN dikelola secara
rinci agar dapat merumuskan keberlanjutan usaha dengan mempertimbangkan
lokasi usaha dan sumber daya manusia yang kompeten (Wildan. 2018).
4. Aspek Lingkungan
5
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Aspek lingkungan mempertimbangkan kegiatan suatu usaha terhadap
tingkat pencemaran lingkungan yang berhubungan secara langsung terhadap
keberlanjutan suatu usaha (Pitanto et al. 2012). Keberlanjutan usaha
disesuaikan dengan standar dari SNI ISO 14001 yang berkaitan dengan
manajemen lingkungan. Manajemen lingkungan hidup adalah unsur kegiatan
atau produk atau jasa dari organisasi yang berinteraksi atau dapat berinteraksi
dengan lingkungan (BSN 2015). Standar tersebut berhubungan dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk mengurangi resiko
pencemaran yang mungkin terjadi melalui mekanisme dan sistem hukum
lingkungan (Sukananda dan Nugraha. 2020).
5. Aspek Kolaborasi
Aspek kolaborasi dimaknai sebagai kebersamaan, kerjasama, kesetaraan
dari berbagai tugas dengan tanggung jawab saling memiliki untuk mencapai
tujuan yang sama. Aspek kolaborasi memiliki kunci keberhasilan dalam suatu
usaha dikarenakan sumber daya manusia yang menjalankannya perlu mencapai
persamaan persepsi, kemauan berproses, dan saling memberikan manfaat
(Haryono 2012). Menurut Raharja (2016) kolaborasi dalam dunia bisnis dapat
menciptakan pasar bersama dikarenakan setiap usaha akan saling bahu
membahu untuk membantu mengundang para pembeli ke suatu usaha tertentu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Produk
SUTAN merupakan produk wirausaha suplemen makanan (feed suplement)
untuk hewan kesayangan yang berbahan baku limbah ikan tongkol dengan kunyit.
SUTAN dikemas menggunakan kemasan botol bulat putih tidak transparan ukuran
30 mL dan 60 mL yang ditambahkan satu buah silica gel di setiap kemasannya
untuk menjaga umur simpan. Kedua varian kemasan botol berisi 30 kapsul dan 60
kapsul yang dipasangkan label berwarna dominasi kuning dan biru. Label SUTAN
memiliki deskripsi penjelasan produk, komposisi, aturan pakai, dan manfaat yang
diperuntukan untuk hewan kesayangan.
SUTAN memiliki banyak kandungan diantaranya kurkumin, omega-3,
protein, kalsium, zink, kalium, dan lainnya. Kurkumin bermanfaat untuk
meningkatkan nafsu makan dan aktivitas saluran pencernaan (Syamsudin et al.,
2019). Omega-3 berfungsi untuk mengurangi kadar kolesterol dan penyakit
kardiovaskular, menyehatkan kulit dan rambut atas, menjaga kesehatan mata dan
jantung (Qomariah et al., 2020). Zink bermanfaat dalam menjaga sistem imun,
membantu proses pertumbuhan, mempercepat proses penyembuhan suatu penyakit,
mengurangi infeksi bakteri, meningkatkan sistem kekebalan bagi hewan
kesayangan (Maulia dan Farapti 2019). Kalsium berperan dalam proses
6
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
pertumbuhan tulang dan gigi serta pembekuan darah (Suad dan Kristina 2019).
Protein berperan sebagai enzim, pertahanan tubuh, media perambatan impuls saraf,
serta pengendalian pertumbuhan (Renol, Minarny, dan Jusri 2018). Manfaat
tersebut ditunjang berdasarkan hasil validasi kandungan nutrisi SUTAN di
Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor dengan Nomor Sertifikat LT-10-
21-0752 dan Nomor Pengujian BM/VI/21/2183.
Hasil validasi kandungan nutrisi SUTAN dihitung kandungan per kapsul
(mg/250 mg) yaitu kadar air 0.875 mg, protein 56.8 mg, lemak 28.35 mg, kadar abu
33.9 mg, serat kasar 24.32 mg, zat besi 0.067 mg, kalsium 0.00148 mg, zink 0.028
mg, kalium 1.742 mg, kurkumin 1.15 mg, glisin 6 mg, lisin 3.875 mg, DHA 28.8
mg, dan EPA 11.25 mg. Selain validasi kandungan, SUTAN memiliki NIB dengan
nomor 150821000793, dan telah mengajukan Hak Paten dengan nomor HKI.3-
KI.05.01.02.P0020106482. Adapun produk wirausaha SUTAN ditunjukan pada
Gambar 1.
Gambar 1. Produk SUTAN
Analisis Kelayakan Bisnis
Kelayakan Non-Finansial
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Produk wirausaha SUTAN memiliki potensi pasar yang sangat
menjanjikan atas pertumbuhan populasi hewan kesayangan di Indonesia
semakin meningkat. Bahkan di kondisi pandemi COVID-19 usaha di sektor
hewan kesayangan tidak mengalami dampak penurunan pendapatan
ekonomi yang signifikan terhadap peningkatan minat memelihara hewan
kesayangan kian meningkat (Ho et al,. 2021). Peningkatan minat
memelihara hewan dibuktikan dengan jumlah hewan kesayangan di
Indonesia yang telah mencapai 23.000.000 ekor dan menduduki posisi
kelima di dunia. Jumlah populasi tersebut menjadi sebuah potensi pasar
yang menjanjikan bagi SUTAN sehingga penjualannya dimaksimalkan
melalui sistem kerjasama penjualan secara B2B (Business to business) dan
B2C (Business to customer) yaitu distributor, agen, dan sponsorship.
7
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Kerjasama penjualan dapat membantu memperluas jangkauan pasar
untuk menggapai para pemilik hewan kesayangan sehingga terjadi
peningkatan penjualan SUTAN terhitung sejak bulan Agustus-September
2021. Penjualan SUTAN telah mencapai 183 kemasan dengan omzet
penjualan Rp.5.562.550 . Peningkatan penjualan memiliki hubungan yang
erat dengan mekanisme promosi yang dilakukan melalui berbagai bantuan
media sosial. Penggunaan media sosial menjadi salah satu dari strategi
pemasaran yang dapat diaplikasikan dikarenakan memiliki akses pasar yang
besar terlebih di kondisi pandemi. Beberapa media sosial yang memiliki
akses pasar secara langsung kepada konsumen yaitu Facebook, Twitter,
Instagram, Youtube, Blog, dan media sosial lainnya (Supratman 2018).
Indonesia menduduki peringkat ke-empat untuk Instagram sementara
Twitter berada pada posisi ke-lima dengan jumlah pengguna yang mencapai
79% untuk pengguna Instagram dan 56% untuk pengguna Twitter (Amalia
2021).
Media sosial menjadi penghubung antara SUTAN dengan pemilik
hewan yang memiliki kemampuan mengeluarkan biaya perawatan untuk
hewan kesayangannya selayaknya keluarga sehingga pemasaran SUTAN
perlu dioptimalisasi penjualannya melalui metode kerjasama penjualan.
Pemasaran SUTAN dioptimalisasi dengan kerjasama secara B2B dan B2C
menggunakan bantuan media sosial berupa adsense dari facebook dan
instagram, marketplace, serta traffic organic melalui aplikasi broadcast
kontak whatsapp. Optimalisasi marketplace dan media sosial SUTAN
dipaparkan melalui Gambar 2.
(a) (b)
Gambar 2. Insight Marketplace Shopee (a) dan Instagram (b)
2. Aspek Teknik dan Teknologi
Aspek teknik dan teknologi memiliki pengaruh besar terhadap
kualitas produk wirausaha terutama pada proses pengolahan bahan baku.
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi SUTAN merupakan
limbah ikan tongkol yang terdiri dari kepala, tulang, ekor, dan perut yang
dikombinasikan dengan kunyit menjadi suplemen makanan untuk hewan
kesayangan. Limbah ikan tongkol diperoleh dari sisa penjualan ikan tongkol
pindang iris di pasar Kota Bogor yang diambil setiap pagi pukul 08.00 WIB
8
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
untuk memperoleh bahan baku yang segar (fresh). Limbah tersebut
kemudian diolah menjadi produk wirausaha SUTAN dengan serangkaian
proses produksi yang meliputi pencucian, penirisan, pengeringan,
penghalusan, penggilingan, pencampuran, dan pengemasan. Proses
produksi SUTAN memiliki satu tahapan proses produksi yang paling
menunjang terhadap kualitas SUTAN yaitu pada tahap pengeringan.
Pengolahan produk wirausaha dilaksanakan di Laboratorium Gizi dan
Klinik Hewan Sekolah Vokasi IPB. Dipilihnya tempat tersebut karena
memiliki fasilitas dan peralatan yang menunjang untuk keperluan produksi
seperti oven listrik yang dilengkapi dengan autothermal dan timer, blender,
wadah stainless, loyang stainless, sendok, spatula, dan cobek. Selain
fasilitas dan peralatan, kedua tempat tersebut dianggap tempat yang mampu
untuk mengembangkan produksi skala industri sehingga memiliki
hubungan yang erat dengan penentuan BEP produk wirausaha.
3. Aspek Manajemen
Aspek manajemen difokuskan untuk mengelola perencanaan
mekanisme produksi dan pemasaran produk wirausaha SUTAN oleh
sumber daya manusia yang kompeten. Perencanaan produksi dan
pemasaran dikelola oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
di bidang veteriner, kimia, dan agribisnis. Pengelolaan tersebut berorientasi
untuk menunjang keberlanjutan usaha SUTAN untuk memperoleh
pendapatan yang telah ditargetkan hingga satu tahun.
4. Aspek Lingkungan
Limbah didefinisikan sebagai sisa dari suatu usaha maupun kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya atau beracun. Sifat, konsentrasi, dan
jumlah dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung maupun tidak
langsung (Putra et al., 2019). Limbah umumnya terkesan sebagai benda
yang tidak memiliki nilai manfaat dan harus segera disingkirkan dari
lingkungan sekitar seperti limbah ikan tongkol. Pemikiran terhadap limbah
perlu diubah agar permasalahan lingkungan akibat limbah dapat
terminimalisir terutama limbah ikan tongkol dengan memanfaatkannya
sebagai luaran produk inovasi.
Pemanfaatan limbah ikan tongkol untuk menciptakan produk
wirausaha SUTAN sejalan dengan upaya implementasi poin ke dua belas
Sustainable Development Goals (SDGs) tentang konsumsi dan produksi
bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan prinsip zero waste. Prinsip
zero waste menekankan para pelaku usaha untuk dapat menerapkan 3R
yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle dalam upaya pengelolaan lingkungan
yang secara langsung dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan
9
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
memanfaatkan semua limbah yang belum termanfaatkan (Handayana et al.
2019). Hal tersebut dapat terimplementasi oleh produk SUTAN yang
memanfaatkan limbah ikan tongkol sebagai sebuah produk inovasi untuk
menjawab kebutuhan feed suplemen di pasar hewan kesayangan Indonesia.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,
yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) mendorong
penyesuaian dari peraturan perundangan yang ada sebagai perkembangan
baru yang masih perlu dibahas serta menjadi diskursus yang penting yaitu
terkait urgensi AMDAL untuk menjadi pembentuk hukum lingkungan.
Selain itu, dalam rencana jangka panjang akan dilakukan
pengimplementasian sertifikasi ISO 14001, yang mana sertifikasi ini
menunjukkan bahwa sebuah organisasi atau bisnis telah mendedikasikan
sistem manajemennya berdasarkan kesadaran lingkungan.
5. Aspek Kolaborasi
Hubungan kolaborasi SUTAN diwujudkan dengan sistem kerjasama
lebih dari satu pihak yang dikelompokan berdasarkan kelompok mitra
penjualan sebagai suatu usaha untuk mencapai pasar yang ditargetkan.
Kelompok mitra penjualan yang telah bekerjasama dengan SUTAN adalah
distributor (PT. Tri Daya Varuna), agen (IPB Shop Official, Twin Vet,
Karadenan Vet Care, Klinik Hewan Siera), dan sponsorship dari kegiatan
kemahasiswaan dengan perolehan keuntungan melalui kesepakatan sistem
jual putus. Sistem jual putus merupakan perjanjian yang mengharuskan
Pencipta menyerahkan Ciptaannya melalui pembayaran lunas oleh pihak
pembeli sehingga hak ekonomi atas Ciptaan tersebut beralih seluruhnya
kepada pembeli tanpa batas waktu, atau dalam praktik dikenal dengan
istilah sold flat (Ratnawati 2019). Kolaborasi setiap mitra penjualan
memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil perolehan omzet
penjualan SUTAN.
Proyeksi Cash Flow SUTAN Periode Juni 2021 - Mei 2022
Analisis penerimaan dan pengeluaran (cash flow) SUTAN dihitung melalui arus
kas bersih sebagai hasil pengurangan arus biaya terhadap arus manfaat. Terdiri dari
beberapa unsur yang nilainya disusun berdasarkan tahap-tahap kegiatan bisnis yaitu
arus penerimaan (inflow) dan arus pengeluaran (outflow). Berdasarkan hasil
perhitungan maka cashflow SUTAN menunjukan keberlanjutan usaha yang bagus
dan terus berkembang dalam kurun waktu satu tahun mendatang.
Tabel. 1 Cashflow SUTAN
10
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Uraian Caturwulan
1 2 3
Total Inflow Rp 13,169,150 Rp 61,250,000 Rp 131,250,000
Total Outflow Rp 8,839,690 Rp 55,832,000 Rp 93,068,000
Net Benefit Rp 4,329,460 Rp 5,418,000 Rp 38,182,000
NPV Rp 37,100,260 Rp 36,480,826 Rp 34,710,909
Proyeksi Laba - Rugi SUTAN Periode Juni 2021 - Mei 2022
Proyeksi laba rugi SUTAN dihitung berdasarkan perhitungan penjualan yang telah
diperoleh pada periode caturwulan pertama dan potensi perolehan pada periode
selanjutnya atas dasar capaian penjualan melalui kerjasama mitra penjualan yang
mendukung keberlanjutan usaha SUTAN. Keberlanjutan usaha SUTAN dapat
memproyeksikan perolehan keuntungan kegiatan usaha yang dipaparkan melalui
Tabel 1. dengan proyeksi pendapatan pada tahun pertama sebesar Rp. 82.316.000.
Tabel 2. Laba rugi SUTAN
URAIAN CATURWULAN
1 2 3
Total Penerimaan Rp 13.169.150 Rp 61.250.000 Rp 131.250.000
Total Biaya Variabel Rp 8.713.690 Rp 27.916.000 Rp 46.534.000
Total Biaya Tetap Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000
Laba Bersih Rp 2.055.460 Rp 30.934.000 Rp 82.316.000
KESIMPULAN
Produk SUTAN layak untuk dikembangkan ditinjau dari kelayakan non-
finansial yang memperoleh kesesuaian kegiatan wirausaha meliputi aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek manajemen, aspek lingkungan, dan
aspek kolaborasi. Kelayakan non-finansial ditunjang dengan perolehan data
kelayakan finansial yang dapat dikatakan layak berdasarkan hasil analisis finansial
melalui metode perhitungan cash flow dan laba rugi penerimaan selama satu tahun
yang menyatakan positif sehingga menjadikan produk SUTAN layak untuk
dikembangkan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya
sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan terkhusus kepada Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang telah
membantu pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan untuk menciptakan produk
wirausaha SUTAN. Terima kasih juga kepada Institut Pertanian Bogor, Sekolah
Vokasi, drh. Tetty Barunawati Siagian, M.Si selaku dosen pendamping, Dr. I
11
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Wayan Budiastra. M.Si selaku dosen reviewer yang telah membantu dalam
penulisan artikel ilmiah ini. Harapan terciptanya produk wirausaha SUTAN dapat
menjalin banyak kerjasama dengan mitra penjualan secara terus menerus agar dapat
menjadi salah satu produk wirausaha yang dapat mendongkrak perekonomian
Indonesia.
12
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
DAFTAR PUSTAKA
Amalia A. 2021. Efektivitas Media Sosial Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(@UMYogya) dalam Perspektif Social Big Data. Jurnal Riset Komunikasi.
Vol. 4(1): 50-65.
Arianton K, Meitriana M, dan Haris I. 2019. Studi Kelayakan Usaha Budidaya
Rumput Laut Pada Kelompok Bina Karya Di Desa Patas, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 11(2):
573-582.
Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers
Aziz A. 2019. Kunyit (Curcuma domestica Val) sebagai Obat Antipiretik. Jurnal
Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.Vol. 6 (2): 116-120.
BSN. 2015. Sistem Manajemen Lingkungan, Persyaratan dengan panduan
penggunaan, SNI ISO 14001:2015. Badan Standarisasi Nasional.
Handayana et al. 2019. Gerakan zero waste sebagai pendidikan lingkungan bersih.
Jurnal Warta Desa. Vol. 1(3): 279-288.
Haryono. 2012. Jejaring Untuk Membangun Kolaborasi Sektor Publik. Jurnal
Jejaring Administrasi Publik. Vol. 4(1): 48.
Irsan dan Permana K. 2021. Pengaruh Aspek Pemasaran, Aspek Teknik, Dan Aspek
Keuangan Studi Kelayakan Bisnis Terhadap Pendapatan Peternak Walet Di
Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Jurnal
Ilmiah STIE MDP. Vol. 10(2): 89-105.
Diana W. 2020. Hubungan Pet Attachment Dan Stres Pemilik Hewan. Skripsi
thesis. Universitas Airlangga.
Doughlas D. 2015. Benefit To Pets From The Human-Animal Bond: A Study Of Pet
Owner Behaviors and Perception Of Stress-Effects Holistically.
International Journal of Studies in Nursing. Vol. 3(2):1-6.
Ho J., Hussain S., and Sparagano O. 2021. Did the COVID-19 Pandemic Spark a
Public Interest in Pet Adoption?. Frontiers in Veterinary Science. 8(647308):1-5.
Indahsari R, dan Zuhdi, I. 2017. Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada
Kucing Persia. Jurnal SPIRIT. Vo. l 9 (2): 40-47.
Kamaluddin. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Malang: DIOMA.
Kasmir dan Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana.
Layyinah K. 2019. Direktori Online “Animal Care Se-Jawa Dan Bali”. Tugas Akhir
D3 thesis. Universitas Airlangga. Surabaya.
Maulia, P. H., & Farapti, F. (2019). Status Zinc dan Peran Suplementasi Zinc
Terhadap Sistem Imun pada Pasien HIV/AIDS: A Systematic Review [Zinc
Status and The Role of Zinc Supplementation on Immune System in
HIV/AIDS Patients: A Systematic Review]. Media Gizi Indonesia. Vol
14(2): 115-122. Nabila L., Tamrin., Isamu K. 2017. Karakterisasi Organoleptik, Kimia, dan
Mikroba Ikan Kayu Cakalang (Katsuwonus pelamis) dan Ikan Kayu
Tongkol (Euthynnus affinis) yang Diproduksi Di Kota Kendari. Jurnal
Sains dan Teknologi Pangan. Vol. 2 (3): 530-541.
Nisa A.F. 2018. Kualitas Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) dengan Pengawet Alami
Ekstrak Daun Ciplukan dan Variasi Lama Perendaman. Skripsi.
Surakarta(ID) :Universitas Muhammadiyah Surakarta
13
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Nurlayli R., Hidayati D. 2014. Kesepian Pemilik Hewan Peliharaan yang Tinggal
Terpisah dari Keluarga. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. 2(1): 21-35.
Pitanto AB. 2012. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Nila
Merah pada Unit Usaha Teaching Farm Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor
Putra T., Setyowati N., dan Apriyanto E. 2019. Identifikasi jenis dan pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun rumah tangga: studi kasus kelurahan
pasar tais kecamatan Seluma Kabupaten Seluma. Jurnal Penelitian
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Vol. 8(2): 49-61.
Qomariyah N., Nursaid., Tasyya S., dan Muhammad FR. 2020. Pelatihan
Pembuatan Abon Dari Ikan Tongkol Dan Cara Pemasarannya Untuk Menambah
Pendapatan Ibu-Ibu Rumah Tangga. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks.
Vol. 6(2):171-179.
Ratnawati E. 2019. Akibat Hukum Perjanjian Jual Beli Hak Cipta dengan Sistem
Jual Putus (Sold Flat). Jurnal Widya Pranata Hukum. Vol 1(2): 149-162.
Raharja S. 2016. Kolaborasi Sebagai Strategi Bisnis Masa Depan. Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol. 5(1): 40-53.
Renol, Minarny G, dan Jusri N. 2018. Karakteristik profil asam amino dan kadar
protein abon ikan tongkol (Euthynnus affinis) pada berbagai lama
penggorengan. Jurnal Mitra Sains. Vol. 6(1):94-100.
Saraswati, Siti FH, dan Yusuf R. 2019. Study kelayakan bisnis dalam aspek
lingkungan hidup. Jurnal Ilmu Ekonomi Islam. Vol. 3(1):46-60.
Sitompul Y., Sugitha I., dan Duniaji A. 2020. Pengaruh lama perendaman dalam
air perasan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) dan lama
penyimpanan terhadap karakteristik ikan tongkol (Euthynnus affinis) pada
suhu ruang. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. Vol. 9(1): 71-80.
Suad A dan Kristina N. 2019. Studi kandungan kalsium pada tepung tulang ikan
tongkol (Euthynnus affinis) dan tenggiri (Scomberomorus commerson).
Jurnal Ilmu Perikanan. Vol. 8(1):1-4.
Sukananda dan Nugraha. 2020. Urgensi Penerapan Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL) sebagai Kontrol Dampak terhadap Lingkungan di Indonesia.
Jurnal Penegakan dan Hukum. Vol. 1(2): 119-137.
Sundari R. 2016. Pemanfaatan dan efisiensi kurkumin kunyit (Curcuma domestica
Val) sebagai indikator titrasi asam basa. Teknoin. 22(8):595-601.
Supratman. 2018. Penggunaan Media Sosial oleh Digital Native. Jurnal Ilmu
Komunikasi. Vol. 15(1): 47-60.
Syamsudin RA., Perdana F., Mutiaz F., Galuh V., Rina A., Cahyani N., Aprilya S.,
Yanti R., dan Khendri F. 2019. Temulawak plant (Curcuma xanthorrhiza
Roxb) as a traditional medicine. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari. Vol. 10(1):
51-65.
Valentika N, Zenabia T, Muslim, Rosini N, dan Nining. 2020. Implementasi sosial
media marketing dalam meningkatkan jaringan pasar. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat. Vol. 1(1): 68-74.
Wicaksono A. S. 2017. Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tongkol (Euthynnus
affinis) sebagai Gelatin (Studi Konsentrasi Asam Klorida dan Waktu
Perendaman). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
14
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Wildan G. 2018. Studi Kelayakan Taksi Wanita “Women Taxi” di Kota Surabaya.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.7(2): 5039-5053.
1
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pendamping
Biodata Ketua
3
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Biodata Anggota 1
4
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Biodata Anggota 2
5
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Biodata 3
6
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Biodata Anggota 4
7
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Biodata Dosen Pendamping
8
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Lampiran 2. Kontribusi anggota penulis termasuk dosen pendamping
No Nama/NIM/NIP Posisi
Penulis
Bidang
Ilmu
Uraian Tugas
1. Ivan Taufiq
Nugraha/J3P1190
31
Penulis
Pertama
Paramedik
Veteriner
- Menyusun proposal
- Konsultasi dengan
dosen pembimbing
- Penanggung jawab
penjualan
2. Gilang
Ramadhan/J3L11
9048
Penulis
Kedua
Analisis
Kimia
- Penanggung jawab
produksi SUTAN
- Membaca studi literatur
pendukung (riset ilmiah)
3. Tasya Cantika
Dwi
Destari/J3J11926
9
Penulis
Ketiga
Manajeme
n
Agribisnis
- Menghitung dan
menganalisis data
keuangan
4. Aulia Izahra Adil
Maulidia/J3L219
143
Penulis
Keempat
Analisis
Kimia
- Penanggung jawab
keamanan SUTAN
- Menyusun metode
yang diperlukan
5. Agnisa Yasfa
Azzahra/J3P2190
69
Penulis
Kelima
Paramedik
Veteriner
- Membuat logo SUTAN
- Identifikasi masalah
hewan kesayangan
6. Drh. Tetty
Barunawati
Siagian
M.Si/2018071982
03182001
Penulis
Koresponde
nsi
Veteriner - Supervisi substansi
artikel ilmiah
9
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
10
Nugraha. PROSPEK USAHA SUPLEMEN KESEHATAN HEWAN
KESAYANGAN BERBAHAN BAKU LIMBAH IKAN TONGKOL
Lampiran 4. Pernyataan Sumber Tulisan
SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-K
Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:
Nama : Ivan Taufiq Nugraha
NIM : J3P119031
1. Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
a. Nyatakan Program Kegiatan (KKN, Praktik Lapangan, Tugas kelompok,
Magang, Kegiatan Ilmiah yang sudah dilaksanakan) yang telah dilakukan
sendiri oleh tim penulis.
b. Topik Kegiatan.
c. Tahun dan Tempat Pelaksanaan.
2. Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding
maupun jurnal sebelumnya.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Bogor, 04 Oktober 2021
Yang Membuat Pernyataan
(Ivan Taufiq Nugraha)
NIM. J3P119031