suplemen utk tb
TRANSCRIPT
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 1/13
PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN A DAN
SENG PADA PENGOBATAN TAHAP INTENSIF
TERHADAP KONVERSI SPUTUM PENDERITA
TUBERKULOSIS PARU DI BP4 PROPINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAEffect of Vitamin A and Zinc Supplementation in the Intensive-
Stage Treatment on Sputum Conversion of PulmonaryTuberculosis Patients at BP4, Yogyakarta Special Province
Bemadetta Rosianti", Hamam Hadi", dan Hari Kusnanto"
Program Stud i llm u K eseha ian M asyaraka t (Epidem iolog i Lapangan)Program Pascasariana U niversitas G adjah M ada
ABSTRACTThe previous studies showed that tuberculosis cases had low level
of vitam in A and zinc, and vitamin Aand zinc supplementation resulted
in earlier sputum smear conversion. Vitamin A and zinc play role inthe
body immune response toward bacteria. Attempts to prevent
tuberculosis were disconnecting the communicable chain through
treatment and increasing body immune. This study was aimed at finding
out the effect of vitamin A and zinc supplementation on the rate of
sputum conversion among pulmonary tuberculosis patients during
intensive-stage treatment.This study was a randomized double blind with control trial, i.e.
supplement group (n=36) and placebo group (n=35). Both groups
received the same antituberculosis treatment. Besides that, the
supplement group received vitamin A (5.000 IV) and zinc (15 mg) daily
for 2months during the intensive-stage treatment andthe others received
placebo. Assessment of vitamin A and zinc status were carried out before
and after 2months of antituberculosis treatment. Examination of sputum
smear was carried out every 2 weeks.
At baseline, the levels of vitamin A and zinc of both groups werenormal. Most patients (76,1%) had BMI < 18,5 kg Zm" , After
antituberculosis treatment the increase of vitamin A and zinc level did
not show Significant difference between groups; with the changing rate
of vitamin A was 22,B1mg/ dl for supplement group and 21,61 mg/ dl
for placebo group. Meanwhile, the changing rateof zinc was 0,104 mg/
I and 0,1mg/l for supplement and placebo groups respectively. Until S"
weeks, the conversion rate for supplement group was higher than that
of placebo (p=O,014). It was concluded that Vitamin A and zinc
supplementation can increase the sputum conversion rate of tuberculosis
patients during the intensive-stage treatment.
Keywords: tubercu lo sis - v itam in A - zinc - spu tum conversion
1) D in as K eseha ia n P ro pin si M a luk u
2) Faku lta s K edokteran U niversita s G ad jah M ada Yogyakarta
J
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 2/13
546 SAINS K ESE HATAN, 17 (4), Okto be r 2 00 4
PENGANTAR
Penyakit TBpam merupakan penyakit infeksi pam, basilnya hidup
sebagai parasit intrasel dan ekstrasel, sehingga untuk melawanmikroorganisme tersebut diperlukan respon imun seluler'. Penyakit
dimulai dengan infeksi primer, seseorang terpapar pertama kali dengan
basil TB. Kelanjutan setelah infeksiprimer tersebut tergantung dari
banyaknya basil yang masuk dan besarnya respon daya .tahan tubuh
(imunitas seluler). Beberapa individu dapat mengakhiri infeksi secara
berhasil selama makrofag berfagositosis dan bukti menunjukkan bahwa
pelenyapan parasitisme intraseluler bersamaan dengan perkembangan
penambahan efisiensi makrofag (makrofag diaktifkan). Bila kondisidaya tahan tubuh menurun maka basil tersebut akan dapat
menimbulkan penyakit-v'.
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penderita TBmemiliki
kadar vitamin A dan atau seng yang rendah=-". Peran vitamin A dalam
immunocompe t ence adalah mempertahankan ketersediaan limfosit,
berfungsi dalam respon yang diperantarai oleh sel T, menstimulasi
imunitas nonspesifik seperti aktivasi makrofag". Vitamin A memiliki
beberapa peran immunoprotec t i ve melawan basil TBlO.
Sementara itu, status plasma seng dapat menjadi penanda yang
baik bagi monitoring beratnya penyakit TB dan respon terhadap terapi
pada penderita TB anak". Dari hasil-hasil penelitian sebelumnya,
disimpulkan defisiensiseng mempengaruhi mediator imunitas
nonspesifik seperti fungsi leukosit polimorfonuklear, fungsi sel natural
killer dan aktifitas komplemen. Dalam imunitas spesifik, defisiensi ini
menekan fungsi limfosit T dan Bl1.Di samping itu seng juga berperan
dalam absorpsi, metabolisme, pelepasan cadangan vitamin A di hati.
Transpor dan pemanfaatan jaringan akan vitamin A dipengaruhi oleh
status seng".
Penelitian tentang efek suplementasi vitamin A dan seng pada
penderita TBmenyimpulkan bahwa pemberian suplementasi tersebut
meningkatkan efek pengobatan TB setelah 2 bulan pengobatan dan
menghasilkan konversi sputum yang lebih cepat daripada kontrolnya".
Untuk itu peneliti tertarik melakukan suatu penelitian tentangpengaruh suplementasi Vitamin A dan seng yang diberikan setiap hari
bersamaan dengan pengobatan TB selama tahap intensif (2 bulan)
terhadap angka konversi sputum penderita TB.
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 3/13
Bemadetta Rosia nti e t a l., P en ga ru h S up lem en ta si V itam in A d an S en g5 47
CARAPENELITIAN
Merupakan penelitian RCT dengan 2 kelompok yaitukelompok
yang menerima suplementasi vitam an A dan seng (n=40) dan kelompok
plasebo (n=40). Dosis vitamin A yang diberikan adalah 1 x 5.000 UII
hari dan seng 1 x 15 mg/hari selama 2 bulan dalam bentuk kapsul,
Subjek penelitian adalah semua penderita baru TB paru yang berobat
ke BP4Minggiran dan RP5 Kota Gede, dengan kriteria inklusi sebagai
berikut: berumur ~ 15 tahun; dapat berkomunikasi dengan baik dan
bertempat tinggal di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan
Kabupaten Sleman; merupakan kasus baru dengan BTA positif yang
ditemukan pada saat penelitian dimulai, dimana penegakan diagnosa
melalui pemeriksaan sputum dengan metode Ziehl Neelsen; mendapatpengobatan kategori I (2HRZE/4H3R3) serta setuju untukmengikuti
penelitian dengan menandatangani in fo rm con se nt. Sedangkan kriteria
eksklusi adalah wanita yang sedang hamil, penderita Diabe te s m e litu s
(melalui pemeriksaan secara kualitatif terhadap urin dengan merek
URISCAN) mereka dengan gejala klinis menderita hepatitis dan
alkoholik.
Selama penelitian berlangsung apabila subjek penelitian lalai-
menelan OAT maupun suplemen serta d ro p o ut ataupun lost to fo llow upakan dikeluarkan sebagai subjek penelitian.
Semua penderitayang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
mendapat pengobatan standar program P2TB untuk kategori 1 yaitu
2HRZE/4H3R3 serta mendapat suplemen/plasebo sesuai hasil
randomisasi. Follow u p dilakukan pada minggu ke 2, 4,6 dan 8.Apabila
subjek penelitian tidak mengalami konversi pada minggu ke 8, maka
akan diberikan OAT sisipan dan dilakukan pemeriksaan sputum pada
minggu 10 dan 12.
Wawancara terhadap asupan makanan subjek penelitiandilakukan
pada minggu ke 4 dan ke 8 dengan menggunakan fo o d fr equ en cy .
Pemeriksaan kadar vitamin A (spektrofotometri) dan seng (atomic
a bs or ptio n s pe ktr ome tr y) subjek penelitian di lakukan di laboratorium
PAU .UGM. Pemeriksaan kadar vitamin A dan seng awal penelitian
dilakukan terhadap 70 subjek penelitian (35 orang tiap kelompok).
Sedangkan pemeriksaan padaakhir penelitian hanya dilakukan pada40 subjek penelitian (20 orang tiap kelompok) yang dipilih secara
random. Pengukuran berat bad an dilakukan di awal penelitian, follow
up minggu ke 4 dan minggu ke 8. Sementara pengukuran tinggi badan
dilakukan di awal penelitian. Untuk mengetahui keteraturan subjek
penelitian dalam menelan OAT maupun suplemen/plasebodilakukan
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 4/13
548 SAINS K ESE HATAN, 17 (4), Okto be r 2 00 4
dengan melihat c hec k list menelan obat yang dibuat oleh PMO serta
c ro ss c hec k dengan melihat sisa obat dan suplemen/plasebo. Namun
tidak dilakukan pemeriksaan resistensi terhadap OAT pada subjek
penelitian di awal maupun akhir dari penelitian ini.
Kriteria inklusi ~ eksluai
K el om po k p la se bo
D - 40
K el om po k S up le me n
n - 40
Hinqqu ke 2
Gambar 1. Profil Penelitian
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan SPSS release 10.0 .
Sementara data asupan makanan diolah dengan program Food Processor .
Analisis bivariat digunakan untuk melihat perbedaan karakteristik
subjek penelitian antar kedua kelompok maupun perbedaan dalam
masing-masing kelompok. Analisis survival dengan Cox R egresio n
Proportioned Hazard digunakan untuk melihat perbedaan angka konversi
setiap 2 minggu selama 2 bulan tahap pengobatan intensif antar kedua
kelompok dengan mengendalikan umur, jenis kelamin, derajat positifsputum awal penelitian,indeks massa tubuh (IMT), status vitamin A
dan seng awal penelitian, asupan vitamin A serta keteraturan menelan
OAT / suplemen subjek penelitian.
Keterangan kelaikan etik ( eth ica l c lea rance ) diperoleh dari Komisi
Etik Penelitian Kedokteran Kesehatan FK UGM.
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 5/13
Bernadetta Rosianti et al., Pengaruh Suplementasi Vitamin A dan Seng 549
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabell. Karakteristik awal subjek penelitian menurut kelompok
perlakuan .
No. Karakteristik Kelombok Kelompok pplase 0 suplemen
l. J enis Kelamin . 0,28
a. Laki-laki 21 (60) 17 (47,2)
b. Perempuan 1440) 19 (52,8)
2. Umur 35,86±14,27 36,06±13,88 0,977
3. Tmgkat 0,612Pendidikan 7 (20) 10 (27,8)
a.SD 12 (34,3) 9 (25)
b.SLTP 14 (40) 16 (44,4)
c.SLTA 2 (5,7) 1 (2,8)
d. Akademi/PT
4. Tempat Tmggal 0,478
a. Kota 8 (22,9) 6 (16,7)
b. Bantul 9 (25,7) 14 (38,9)c. Sleman 18 (51,4) 16 (44,4)
5. Tmgkat Positif 0,672
Sputum Awal
a. Positif 1 13 (37,1) 16 (44,4)
b. Positif2 17 (48,6) 17 (47,2)
c.Positif 3 5 (14,3) 3 (8,3)
6. JMT(kg/m2) 16,99±2,41 17,50±2,65 0,4017. Vitamin A (mg/ dl) 30,25±4,02 30,12±3,69 0,882
8. Seng (mg/l) o ,8047±O,0204 O,8030±0,0205 0,733-
Pada awal pengobatan, gejala klinis yang dialami olehsubjek
penelitian pada kelompok plasebo dan kelompok suplemen adalah
sebagai berikut: batuk terus menerus dan berdahak (91,4% dan 97,2%);
dahak bercampur darah (31,4% dan 30,6%);batuk darah (14,3% dan
19,4%);sesak nafas (54,3% dan 41,7%); nyeri dada (48,6% dan 50%);
badan lemah (62,9% dan 52,8%); berat badan menurun (74,3% dan
86,1%); berkeringat malam (51,4% dan 55,6%) serta demam meriang
(37,1% dan 41,7%).
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 6/13
550 SA IN S K ESE HATAN , 17 (4), Okio be r 2 00 4
Tabel2. Indeks massa tubuh subjek r,enelitian sebelum, minggu ke 4dan sesudah perlakuan diberikan pada masing-masingKklompok
No. Kelompok Rerata IMT (kg/rn") P
Perlakuan Sebelum Minggu4 Sesudah
l. Kelompok Plasebo 16,99±2,41 17,64±2,29 17,92±2,26 0,000
2. Kelompok Suplemen 17,50±2,65 18,17±2,65 18,44±2,74 0,000
Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan merupakan
salah satu gejala pada penderita TB sebelum pengobatan diberikari".
Respons pasien pada pengobatan diukur oleh perubahan pada. statusklinis. Frekuensi dan intensitas batuk akan berkurang dan pasien akan
mulai memperoleh kembali berat badan yang hilang". Setelah 2 bulan
pengobatan, pasien memiliki asupan energi dan berat badan yang lebih
tinggi dibandingkan pada awal pengobatan".
Konsumsi zat gizi subjek penelitian selama pengobatan tahap
intensif memenuhi angka kecukupan yang dianjurkan baik untuk
kelompok plasebo maupun kelompok suplemen. Kelebihan energi
terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yangdikeluarkan. Kelebihan energi ini akan diubah menjadi lemak tubuh
yang berakibat pada kenaikan berat badan. Hal ini dapat terjadi karena
banyak mengkonsumsi karbohidrat,lemak maupun protein".
Pada penelitian yang dilakukan oleh Karyadi et al. (2002),sebanyak
32% subjek penelitian memiliki kadar plasma retinol < 0,70 mmol/L «20 mg/ dl) atau dinyatakan dengan status vitamin A rendah dan 30%
subjek penelitian dengan kadar plasma seng < 10,7 mmol/l (rendah).
Walaupun dernikian, rerata vitamin A dan seng pada awal dan akhirpengobatan tahap intensif untuk kelompok plasebo dan suplemen tidak
berbeda bermakna dan normal (rerata vitamin Auntuk kedua kelompok
> 20 mg/ dl dan rerata kadar seng > 10,7mmol/I)",
Pada awal penelitian ini, semua subjek penelitian memiliki kadar
serum vitamin A dan seng yang normal, baik untuk kelompok plasebo
maupun kelompok suplemen. Orang-orang yang mengkonsumsi
makanan yang kaya akan kandungan vitamin A dan karoten sebagai
bagian dari diet sehat dan diet yang beraneka ragam, tidak akan
kekurangan vitamin A. Kenyataannya, asupan vitamin yang konstan
pada diet sehari-hari dan simpanan yang lebih di hati mencegah
kejadian defisiensi",
Sesudah perlakuan diberikan, dilakukan pemeriksaan kadar serum
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 7/13
BemadeitaRosianii et al., Pengaruh Suplementasi Vitamin Adan Seng 551
vitamin A terhadap 40 subjek penelitian (masing-masing 20 orang untuk
tiap kelompok). Vji beda rerata untuk kedua kelompok diketahui nilai
p=0,323 (p>O,05).Namun, terdapat peningkatan kadar vitamin A yang
bermakna dalam tiap kelompok pada akhir penelitian. Seperti pada
Tabel berikut ini.
Tabel 3. Rerata kadar vitamin A pada 40 subjek penelitian sebelumdan sesudah perlakuan menu rut kelompok perlakuan
No. Kelompok Rerata Kadar Vitamin A (Ilg/dl) p
Perlakuan Sebelum Sesudah
1. Kelompok Plasebo 29,51±3,94 51,86±3,73 0,000
2. Kelompok Suplemen 30,27±4,24 52,93±4,34 0,000
Konsumsi vitamin A selama pengobatan tahap intensif yang
diperoleh dari data fo od fre qu en cy menggambarkan bahwa rerata
konsumsi vitamin Amelebihi angka kecukupan yang dianjurkan pada
kedua kelompok perlakuan.
Sarna halnya dengan pemeriksaan kadar vitamin A sesudah
perlakuan diberikan, pemeriksaan kadar seng subjek penelitian jugadilakukan pada 20 orang tiap kelompokperlakuan. Sesudah perlakuan
diberikan yaitu akhir pengobatan.tahapintensif tidak ada perbedaan
rerata kadar seng antar kedua kelompok (p=0,789).
Tabel 4 memperlihatkan kenaikan kadar seng yang bermakna
dengan nilai p<O,OOuntuk masing-masing kelompok pada 40 subjek
penelitian sebelum dan sesudah perlakuan diberikan.
Tabel4. Rerata kadar seng pada 40 subjek penelitian sebelum dansesudah perlakuan menurut kelompok perlakuan
No. Kelompok Rerata Kadar Seng (llg/l) p
PerlakuanSebelum Sesudah
1. Kelompok Plasebo 0,8049±O,0212 0,9047±O,0221 0,000
2. Kelompok Suplemen 0,8054±0,0207 0,9065±O,0202 0,000
Peningkatan kadar vitamin A dan seng yang bermakna pada akhirpengobatan intensif terjadi didalam setiap kelompok perlakuan. Bila
dibedakan menurut jenis kelamin dan kelompok perlakuan, diperoleh
hasil bahwa terdapat perbedaan rerata kadar vitamin A pada akhir
pengobatan untuk jenis kelamin laki-laki menurut kelompok perlakuan.
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 8/13
5 5 2 SA INS KEsEHATAN , 17 (4), Oktober 2004
Yaitu jenis kelamin laki-laki pada kelompok suplemen memiliki kadar
vitamin A yang lebih tinggi (p=0,035) dibandingkan jenis kelamin laki-
laki kelompok plasebo. Untuk jenis kelamin perempuan, walaupun
terdapat perbedaan rerata kadar vitamin A (kelompok suplemen lebih
tinggi dibandingkan plasebo), namun perbedaan itu tidak bermakna
dengan nilai p=0,45.
Pada penelitian terdahulu, tidak juga terdapat perbedaan yang
bermakna terhadap rerata vitaminAantara kedua kelompok perlakuan
pada akhir tahap pengobatan intensif. Walaupun tidak bermakna, nilai
perubahan kadar vitamin A pada kelompok suplemen lebih besar
dibanding kelompok plasebo':". Hal tersebut juga terjadi pada
penelitian ini, dengan nilai perubahan sebesar 22,81 ~g/dl padakelompok suplemen dan 21,61 ~gl dl pada kelompok plasebo. Semen-
tara nilai perubahan kadar seng sebesar 0,104 mg/l dan 0,1 mg/l pada
kelompok suplemen dan plasebo.
Walaupun dilakukan suplementasi vitamin A dan seng dan
diketahui asupan vitamin A yang sarna antar kedua kelompok, namun
tidak terjadi perbedaan rerata kadar vitamin A yang bermakna pada
akhir penelitian. Dari penelitian yang dilakukan pada penderita TB di
Tanzania diketahui bahwa rerata kadar vitamin A meningkat secarabermakna setelah pemberian OAT selama 2 bulan pengobatan pada
penderita TB HIV negatif". Sementara itu konsentrasi seng juga akan
meningkat selama pengobatan pada penderita TB20.
Dengan mengendalikan variabel umur, jenis kelamin, derajat positif
sputum awal penelitian, indeks massa tubuh, status vitamin A dan seng
awal penelitian, asupan vitamin A serta keteraturan menelan OATI
suplemen maka dilakukan uji Cox R eg re sio n P ro po rtio ned Haza rd untuk
mengetahui perbedaan kejadian konversi sampai minggu ke 8 (akhirpengobatan tahap intensif). Tabel 5 berikut ini menampilkan angka
konversi selama masa fo llow up 2 mingguan.
Tabel5. Angka konversi pada masa follow up minggu ke 2 s/d mingguke 8 menurut kelompok perlakuan
Angka Konversi (%)
No. Follow U p Kelompok -Kelompok P
plasebo suplemen
1. Mingguke2 28,7 56,9 0,014
2. Mingguke4 63,0 73,0
3. Mingguke6 91,8 86,7
4. Mingguke8 98,3 93,9
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 9/13
Bernadeiia Rosianti et al., Pengaruh Suplementasi Vitamin A dan Seng 553
Disirnpulkan bahwa terdapat perbedaan kejadian konversi sarnpai
rninggu 8 antar kedua kelornpok perlakuan dengan nilai p=O,014
(p<O,05).
• •
0.0Kel ompok P erlaku an
a Kelompok suplemen
-2 0 2 4 6 • 10
M inqg u Konv er si
Garnbar 2. Probabilitas kejadian konversi selarna tahap pengobatanintensif rnenurut kelornpok perlakuan
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelurnnya, diketahui bahwa
terdapat perbedaan kejadian konversi sarnpai rninggu ke 8 antar kedua
kelornpok perlakuan, dirnana angka konversi pada kelornpok suplernen
lebih tinggi dibandingkan kelompok plasebo rnulai rninggu ke 2 sarnpai
rninggu ke 7 selarna pengobatan tahap intensif",
Terdapat 9 orang subjek penelitian yang tidak rnengalami konversi
pada akhir pengobatan intensif ( fo llow up minggu ke 8). Jika dibedakan
rnenurut kelornpok perlakuan, rnaka diketahui sebanyak 2 orang pada
kelornpok plasebo dan 7 orang pada kelornpok suplernen yang tidak
konversi. Hal iniberbeda dengan penelitian sebelurnnya, dirnana sernua
subjek penelitian rnengalami konversi sarnpai dengan akhir pengobatan
tahap intensif. Pada penelitian tersebut dilakukan perneriksaan
resistensi pada awal penelitian dan akhir pengobatan tahap intensif,
dirnana jika dijumpai subjek penelitian yang rnengalami resistensi OAT
akan dikeluarkan dari penelitian". Tetapi dalarn penelitian ini tidakdilakukan pemeriksaan resistensi. Infeksi oleh Mycobact er ium tuber culo s is
yang MDR (m ulti d rug resis tance) atau yang tidak MDR tetapi resisten
terhadap 2 atau 3 jenis antibiotik berhubungan erat dengan kegagalan
pengobatan. Disarnping itu hasil pemeriksaan sputum yang positif pada
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 10/13
554 SAINS KESEHATAN, 17(4), Okiober 2004
akhir pengobatan tahap intensif dan kepatuhan menelan obat yang
rendah juga berhubungan dengan kegagalan pengobatan".
Bagi subjek penelitian yang tidak konversi pada minggu ke 8, akan
di-fo llow up kembali pad a minggu ke 10 dan 12. Diketahui bahwa 1orang (50%) mengalami konversi pada minggu 10 dan 100% pada
minggu ke 12 (untuk kelompok plasebo). Sementara untuk kelompok
suplemen terdapat 4 orang (57,1%)yang konversi pada fo llo w u p minggu
ke 10 dan sisanya tidak mengalami konversi sampai akhir pengobatan
sisipan (minggu ke 12).
Studi evaluatif terhadap kuman TB yang mempengaruhi respon
sel T pad a pasien TB aktif secara konsisten menunjukkan adanya
penurunan blastogenesis dan penurunan produksi cytokine protektifseperti lPN-y dan IL-222. Produksi lFN-g tampaknya penting dalam
mengendalikan infeksi kuman TB23. Terapi anti TB selama 2 bulan
memperbaiki hasil tes hematologis dan meningkatkan respon imunitas
pasien TByang ditunjukkan denganpeningkatan kadar lPN-g. Produksi
lPN-g juga berhubungan secara terbalik dengan tingka t keparahan TB24.
Sebagian besar penderita TBBTApositif menjadi BTAnegatif (konversi)
selama 2 bulanpengobatan tahap intensif25. Pada pengobatan jangka
pendek (6 bulan), sputum lebih cepat menjadi negatif (85% negatif)dalam 2 bulan dibandingkan dengan hanya 50% dalam rejimen 12
bulan'.
Dalam program P2 TB, konversi diharapkan terjadi setelah
penderita menjalani masa pengobatan intensif (dengan paduan OAT
yang telah ditetapkan). Diharapkan angka minimal yang harus dicapai
adalah 80%.Pada fo llow up minggu ke 6, angka konversi sudah mencapai
target nasional untuk masing-masing kelompok perlakuan dan
meningkat pada minggu ke 8.
Peran dari vitamin A dan seng terhadap konversi sputum belum
pemah diteliti", Diketahui bahwa tumor ne cros is fa c to r-a (TNF-a) yang
merupakan mediator inflamasi yang penting, diproduksi dalam jumlah
yang tinggi oleh aktivasi manosit/makrofag. Terbukti bahwa secara in
vitro, retinoid mempengaruhi jumlah dan aktivitas makrofag". Vitamin
A memiliki beberapa peran immunoprotect ive melawan basil TBlO.
Namun belum jelas diketahui sehubungan dengan fungsi makrofag.
pengaruh seng terhadap kemampuan sel untuk menelan danmembunuh mikroorganisma 11.
Faktor utama yang menentukan risiko untuk terpapar basil TB
meliputi banyaknya kasus di masyarakat, durasi penderita yang
infeksius untuk menularkan, dan jumlah serta interaksi alami dian tara
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 11/13
Bernadetia Rosian ti e t a l., P engaruh Sup lem en tas i V itam in A dan Seng 555
kasus dan kontak yang rentan. Tidak mungkin terpapar pada basil TB
kalau tidak ada kasus yang infeksius. Intervensi yang terpenting untuk
menurunkan pemaparan terhadap basil TB adalah mengidentifikasi
kasus infeksius lebih dini dan mengobati mereka secara efektif",
Intervensi yang cepat dengan kemoterapi yang tepat mengurangiwaktu penyebaran dan begitu berpotensi untuk mengurangi pemaparan
pada masyarakat", Bila hasil pemeriksaan sputum negatif (konversi),
maka penderita tersebut dianggap tidak menular'. Sehingga konversi
sputum yang lebih cepat selama masa pengobatan akan semakin cepat
menurunkan risiko penularan di tingkat masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
suplementasi vitamin A dan seng dapat meningkatkan angka konversi
sputum penderita TB selama tahap pengobatan intensif.
Disarankan sebagai bahan pertimbangan untuk menjadikan
suplemen vitamin A dan seng sebagai tambahan dalam pengobatan
TB. Kepada petugas medis dan paramedis di poliklinik disarankan
agar memberikan penyuluhan kepada penderita TB akan pentingnya
konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A dan seng. Disamping itu bagi peneliti selanjutnya, melakukan penelitian tentang
kadar IFN g pada penderita TB sebelum dan sesudah pengobatan pada
kelompok yang mendapat suplemen vitamin A dan seng serta pada
kelompok plasebo untuk melihat efek suplementasi vitamin A dan seng
terhadap respon imunitas penderita TB.
DAFTAR PUSTAKA
1. Salam, A., Aditama, T.Y.,Sutoyo, D.K., dan Sekarindah, T., 1998, EvaluasiKeberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Paru dengan Paduan Obat2RHZE-4R3H3 disertai Suplementasi Vitamin A. J Re sp ir Indo , 18(1),25-29.
2. Aditama, T,Y., 2000, Sepuluh Masalah Tuberkulosis dan Penang-gulangannya. J Re sp ir I ndo , 20 (1 ) ,8 -12 .
3. Crofton, J., Home, N., and Miller, E, 1999, Cl in ic a l Tuber cu lo s is (2nd ed.).
London: Macmillan Education LTD.4. Departemen Kesehatan, 2001, P edom an Nasiona l P enanggu langan
Tuberkulos i s (Cetakan ke 6). Jakarta.
5. Hanekom, w.A., Potgieter, 5., Hughes, E.J., Malan, H., Kessow, G., andHussey, G.D., 1997, Vitamin A Status and Therapy in ChildhoodPulmonary Tuberculosis. J Pediatr , 131(6),925-927 (Abstract).
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 12/13
556 SAINS KESEHATAN, 17 (4), Ok tobe r 2004
6. Karyadi, E., Schultink, W., Nelwan, RH.H., Gross, R, Amin, Z., Dolmans,W.M.V., Van Der Meer, J.W.M., Hautvast, J.G.AJ., and West, C.E.,2000, Poor Micronutrient Status of Active Pulmonary TuberculosisPatients in Indonesia. J Nutr, 130(12),2953-2958.
7. Ray, M., Kumar, L., and Prasad, R, 1998, Plasma Zinc Status in IndianChildhood Tuberculosis: Impact of antituberculosis therapy. In t J
T ub erc L un g D is, 2(9), 719-725 (Abstract).
8. Rwangabwoba, J.M., Fischman, H., and Semba, RD. , 1998, .Serum VitaminALevel During Tuberculosis and Human Immunodeficiency VirusJnfect ion. lnt J T ube rc L un g D is, 2(9), 771-773 (Abstract).
9. Sommer, A, and West, K.P., 1996, V itam in A De fic ie nc y: He alth , s ur oio a l a ndvision. New York: Oxford University Press.
10. Crowle, A.J., and Ross, E.J., 1989, Inhibition by Retinoic Acid ofMultiplication of Virulent Tubercle Bacilli in Cultured HumanMacrophages. In fe ct Immun , 57(3), 840-844 (Abstract).
11. Shankar, AH., and Prasad, AS., 1998, Zinc and Immune Function: Thebiological basis of altered resistance to infection. Am J C lin N utr,68(suppl),4475-463S.
12. Christian, P.,and West, K.P.Jr.,1998, Interactions Between Zinc and VitaminA: An update. Am J C lin Nutr, 68 (suppl), 4355-4415.
13. Karyadi, E., West, C.E., Schultink, W., Nelwan, R.H.H., Groos, R, Amin,Z., Dolmans, W.M.V., Schlebush, H., and Van Der Meer, J.W.M.,2000, A Double-blind, Placebo-controlled Study of Vitamin A andZinc Supplementation in Persons with Tuberculosis in Indonesia:Effects on clinical response and nutritional status. Am J C lin Nutr ,75(4),720-727.
14. Enarson, D.A, Rieder, H.L., Arnadottir, T., and Trebucq, A, 2000,Ma nagem en t o f Tubercu losis: A G uide for L ow Incom e C oun tries (5th
ed). Paris: IUATLD.
15. O'Brien, R.J., 1993, The Trea tm en t o f Tubercu losis in Tubercu losis: AComp r eh en siv e In te rn a tio n al App roa ch . Editor: Reichman, L.B, andHershfield, E.S. USA: Marcel Dekker Inc.
16. Crevel, R, Karyadi, E., Netea, M.G., Verhoef, H., Nelwan, RH.H., West,C.E., and Meer, J.W.M., 2000, Decreased Plasma LeptinConcentrations in Tuberculosis Patients are Associated withWasting and Inflammation. J C l in E n do crin ol Me ta b, 87(2), 758-763.
17. Almatsier, 5.,2001, P rin sip D a sa r Ilm u G izi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.18. Simmersbach, E, 1194, Food -ba sedApproaches to V it am in A De fic ie n cy Con t ro l
in Nutr itio na l in A S us ta in ab le E n viro nme nt. Editors: Wahlqvist, M.L.,Truswell, AS., Smith, R, and Nestel, P.J. London: Smith-Gordonand Company Limited.
19. Magusi, EM., Risizoka, 0., Habib, N., and Fawzi, W., 2003, Vitamin AStatus of Patients Presenting with Pulmonary Tuberculosis and
5/13/2018 suplemen utk tb - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suplemen-utk-tb 13/13
Bernadetta Rosian ii e t a l., P engaruh Suplem en tasi V itam in A dan Seng 557
Asymptomatic HIV-Infected Individuals, Dar es Salaam, Tanzania.In t I Tu be rc L un g D is, 7(8), 804-807 (Abstract).
20. Manary, M.J., Hotz, c ., Krebs, N.E, Gibson, RS., Westcott, J.E., Arnold, T.,Broadhead, RL., and Hambidge, KM., 2000, Dietary Phytate
Reduction Improves Zinc Absorption in Malawian ChildrenRecovering from Tuberculosis but Not in Well Children. INutr, 1 30,2959-2964.
21. Coninx, R, Mathieu, c., Debacker, M., Mirzoev, E, Ismaelov, A, de Haller,R, and Meddings, D.R, 1999, First-line Tuberculosis Therapy andDrug-resistant Mycobacterium tuberculosis in Prisons. Lancet, 3 53,969-973.
22. Hirsch, C.S., Toossi, Z., Othieno, c., Johnson, J.L., Wallis, RS., Edmonds,
K, Okwera, A, Mugerwa,R, Peters, P., and Ellner, J.J., 1999,Depressed T-Cell Interferon-g Responses in PulmonaryTuberculosis: Analysis of Underlying Mechanisms and Modulationwith Therapy. lID, 180,2069-2073.
23. Kizza, H.M, Johnson, J.L, Hirsch C.S., Peters, P., Surewicz, K, Wu, M.,Nalugwa, G., Mubiru, E, Luzze, H., Wajja,A, Aung, H., Ellner, J.J.,Whalen, c., and Toossi, Z. ,2001, Macrophage-Activating Cytokinesin Human Immunodeficiency Virus Type I-Infected and-Uninfected Patients with Pulmonary Tuberculosis. lID, 183, 1805-1809.
24. Subronto, Y.W., 2002, Antigen Recogn ition and lm munopaihogenesis o fT ub erc ulo sis: c lin ic al stu die s in Y og ya ka rta , In do ne sia . Rotterdam:Optima Grafische Communicatie.
25. World Health Organizatiton, 1996, IB /HIV : A c lin ica l m anual. Geneva:WHO.
26. Semba, RD., 1998, The Role of Vitamin Aand Related Retinoids in ImmuneFunction. N utr R ev, 56(1) (suppl), (U)S38-S48.
27. Kumaresan, J., 2002, Ep id em io lo g y in Tub er cu lo sis : E p id em i olo g y a n d Con tr ol(lot ed.), Editor: Narain, J.P.New Delhi: WHO.
28. Reider, H.L., 1999, Ep id em io log ic Ba sis o f Tube rcu lo si s Con t ro l (lot ed.). Paris:IUATLD.